PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BIOSFER DI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 SUMBUL T.A 2013/2014 1
Elisa Rosa Simamora1 dan Marlinang Sitompul2 Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate Medan, 20211 Indonesia Email:
[email protected]
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write Pada materi biosfer di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sumbul T.A 2013/2014, dan (2) peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write Pada materi biosfer di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sumbul T.A 2013/2014 Penelitian dilaksanakan di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sumbul T.A 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 sebanyak 36 orang dan objek yaitu upaya meningkatkan Aktivitas dan Hasil belajar siswa dalam menyelesaikan materi biosfer melalui teknik Think Talk Write (TTW) di kelas XI IPS -2 SMA Negeri 1 Sumbul Tahun Ajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung dan Observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write: (1) Terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 18,54 % dari 61,79% siklus I meningkat menjadi 80,33% di siklus II (2) Terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 31 % dari 61 % siklus I meningkat menjadi 92 % di siklus II. dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat diterima artinya penerapan model pembelajaran Think Talk write dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa Kata Kunci: Think Talk Write , Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Biosfer PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia. Pendidikan sangat penting sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan pendidikan manusia akan dapat mengembangkan dirinya dan mempertahankan hidupnya. Oleh karena itu, pendidikan harus benarbenar diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, disamping budi pekerti yang luhur dan moral yang baik. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Oleh karena itu pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan sumberdaya manusia agar mampu bersaing dalam menghadapi perkembangan zaman. Karena pentingnya
bidang pendidikan tersebut maka komponen yang terkait dalam dunia pendidikan baik keluarga, masyarakat, dan juga pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu proses belajar mengajar. Banyak permasalahan yang sering ditemui di kelas pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa sering malas belajar karena bosan, tidak tertarik dengan materi pelajaran, ditambah lagi minimnya motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran, menambah kegiatan belajar menjadi pasif. Selain itu, suasana kelas dan fasilitas-fasilitas sekolah yang minim membuat siswa hanya mendapat ilmu dari guru saja. Hal ini terjadi karena guru kurang memperhatikan variasi dalam proses 39
pembelajaran. Kebanyakan guru hanya menggunakan metode konvensional dimana guru menerangkan dan siswa mendengar dan mencatat. Hal ini membuat siswa tidak berminat untuk belajar dan tidak aktif dalam menyelesaikan tugas-tugas sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak memuaskan. Pada kelas XI semester I, materi pokok biosfer merupakan materi yang menuntut kompetensi siswa untuk dapat mendiskripsikan, mengidentifikasi dan menganalisis Fenomena biosfer. Materi pembelajaran ini cukup luas sehingga model pembelajaran yang dipilih haruslah efektif dan efisien, sebab sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Geografi yang mengajar di SMA Negeri 1 Sumbul menjelaskan bahwa siswa Kelas XI kurang aktif dalam proses pembelajaran Biosfer, hal ini terbukti dari hasil belajar geografi siswa yang masih rendah. Hanya sekitar 55 % siswa yang tuntas belajar. Sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar sekitar 45 %. Sehingga hasil belajar siswa tidak sesuai dengan KKM dimana Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah adalah 70. Kondisi seperti ini terjadi karena pendekatan pembelajaran geografi yang sering kali di terapakan oleh guru adalah pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru. Selain itu aktivitas belajar siswa selama pembelajaran juga sangat rendah, hal ini di tandai dengan kurangnya respon siswa terhadap pertanyaan yang di ajukan guru pada saat proses pembelajaran. Model pembelajaran Think Talk Write di kembangkan dalam kegiatan berpikir (Think), berbicara (Talk), dan menulis (Write) yang melibatkan pemecahan masalah dalam kelompok kecil. melalui strategi pembelajaran Think Talk Write ini siswa dapat mengkomunikasikan atau mendiskusikan pemikirannya dengan temannya sehingga siswa saling membantu dan saling bertukar pikirannya. hal ini akan membantu siswa dalam memahami materi yang akan diajarkan karena siswa dituntut untuk berpikir dan bisa memecahkan masalah Kemudian melatih siswa secara 40
individu untuk menuliskan hasil diskusinya dalam bentuk tulisan secara sistematis. Penerapan model pembelajaran Think Talk Write pada materi biosfer dimaksudkan agar siswa lebih memahami fenomena biosfer dan lebih menarik perhatian siswa dalam belajar sehingga akan meningkatkan aktivitas belajar siswa, yang dengan sendirinya berdampak pada hasil belajar dan kompetensi dasar serta standar kompetensi dapat di capai. Oleh karena itu, Penggunaan Model Pembelajaran Think Talk Write perlu diterapkan pada materi Biosfer di kelas XI SMA Negeri 1sumbul. Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah-masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagi berikut: (1) Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa, (2) Guru belum pernah menerapkan model pembelajaran (3) Pembelajaran yang berlangsung selama ini berorientasi kepada guru (teacher oriented) dan kurang berorientasi kepada siswa (student oriented), (4) Banyak siswa memperoleh nilai dibawah KKM Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini, maka penelitian hanya di batasi pada masalah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Think Talk Write
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan aktivitas belajar geografi siswa pada materi biosfer di kelas XI IPS SMA N 1 Sumbul T.A 2013/2014? 2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa pada materi biosfer di kelas XI IPS SMA N 1 Sumbul T.A 2013/2014? Sesuai dengan rumusan masalah yang ada maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Peningkatan aktivitas belajar geografi siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Think talk Write (TTW) pada materi biosfer di
kelas XI IPS SMA N 1 Sumbul T.A 2013/2014 2. Peningkatan hasil belajar geografi siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Think talk Write (TTW) pada materi biosfer di kelas XI IPS SMA N 1 Sumbul T.A 2013/2014 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini berlokasi di SMA N 1 Sumbul . Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli tahun ajaran 2013/2014 di kelas XI IPS -2 yang diambil secara random sampling (acak). Alasan memilih lokasi tersebut adalah siswa yang ada di sekolah tersebut mempunyai masalah dalam pembelajaran, Di sekolah tersebut terdapat 45 % siswa tidak mencapai KKM, sementara KKM yang ditentukan sekolah adalah 70 dan belum pernah melakukan penelitian untuk perbaikan pembelajaran khususnya pada materi biosfer dengan menggunakan model Think Talk Write. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS -2 SMA N 1 Sumbul Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah kurang lebih 38 orang. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah upaya meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan materi (TTW) di kelas XI IPS -2 SMA N 1 Sumbul Tahun Ajaran 2013/2014 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasi belajar dalam belajar geografi pada materi biosfer. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk: 1. Tes Hasil Belajar, untuk memperoleh data hasil belajar siswa adalah (1) tes objektif pada aspek kognitif yang berbentuk multiple choice berjumlah 30 soal yang masing-masing 15 soal pada siklus I dan II dengan 5 opsi pilihan (a, b, c, d, dan e). 2. Observasi, yang dimaksudkan disini adalah dengan menggunakan pedoman observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Jenis aktivitas belajar yang diamati dan menjadi indikator keaktifan siswa didasarkan
pada penggolongan kegiatan siswa yang dikemukakan oleh Paul B. Diedrich dalam Sardiman (2010:101). 3. Uji Coba Instrumen, seluruh tes yang digunakan harus diuji coba kelayakannya diluar subjek penelitian meliputi uji validitas dan reliabilitas. a. Validitas Tes Arikunto (2009:72) menuliskan rumus untuk menghitung validitas butir soal adalah: N XY - X Y R xy {N X 2 X2 }{N Y 2 Y 2 } Keterangan Rumus: Rxy = koefisien validitas tes x = nilai untuk setiap tes y = nilai total seluruh item n = jumlah responden jika rxy > rtabel maka soal tersebut valid, sedangkan jika rxy < rtabel maka soal tersebut tidak valid b. Reliabilitas Tes Untuk menghitung koefisien reliabilitas menurut Arikunto (2009:101) digunakan rumus Khuder Richardson 20 atau K-R 20 yaitu: 2 n s - p.q r11 s2 n - 1
Keterangan rumus: R11 = reliabilitas tes n = banyaknya item soal p = proporsi jawaban yang benar s2 = varians q = proporsi jawaban yang salah pq = jumlah hasil perkalian antara p
dan q. Teknik analisis data terhadap hasil penelitian adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu sebagai berikut: 1. Tingkat aktivitas belajar siswa dianalisis dengan dengan menggunakan rumus Standar Deviasi Ideal (Arikunto, 2009) yang digolongkan menjadi 3 kelompok dengan cara menghitung Skor Maksimal Ideal (SMi), Rata-Rata Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi). Untuk menghitung rata-rata ideal dengan rumus skor maksimal dan SD = 1/3 x rata-rata ideal. Aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini dilihat dari 4 jenis dimana masingmasing jenis memiliki skor maksimal 3, 41
sehingga diperoleh SMi = 12. Dengan menggunakan rumus tersebut maka tingkat aktivitas belajar siswa dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu: a. Baik = Mi + 1 x SDi b. Kurang = Mi – 1 x SDi c. Sedang = diantara batas tersebut Dengan demikian diperoleh interval 3 sehingga diperoleh nilai data yang berguna sebagai berikut: a. Baik = 9 – 12 b. Cukup = 5 – 8 c. Kurang = < 4 2. Dasar untuk menginterpretasikan nilai rata-rata aktivitas belajar siswa maka digunakan rumus standar deviasi ideal. Dengan demikian diperoleh skor maksimal ideal (SMi = 3) dan standar deviasi ideal (SDi = 0,5). Maka diperoleh tingkat rata-rata per jenis aktivitas belajar siswa sebagai berikut: a. Baik = 2,01 – 3,00 b. Cukup = 1,00 – 2,00 c. Kurang = 0,00 – 0,90 3. Ketuntasan hasil belajar siswa dianalisis deskriptif dengan melihat skor hasil belajar siswa yang diperoleh dari ratarata nilai tiap pertemuan yakni tugas mandiri LKS dan postest dalam setiap siklus. Penetapan skor nilai ketuntasan belajar siswa dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut: a. KI Nilai LKS individu Nilai LKS kelompok Nilai Postest 3
b. KK Jumlah Siswa Yang Tuntas x 100% Jumlah Seluruh Siswa
persentase
Keterangan:
180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
KI : Ketuntasan Individual, dimana jika siswa mencapai nilai > 70 KK: Ketuntasan Klasikal, diman jika persentase siswa yang mencapai > 70 sebesar 70% 4. Indikator keberhasilan penelitian Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila ada peningkatan hasil belajar, yaitu jika siswa mencapai nilai ketuntasan individual 70 dan persentase siswa yang mencapai nilai tuntas tersebut minimal sebanyak 70%. HASIL DAN PEMBAHASAN Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke Siklus II. Peningkatan tersebut terjadi pada kelima aktivitas yang diamati dalam penelitian ini. Aktivitas memcahkan soal mengalami peningkatan sebesar 40,34 % dari 56,66% dikategorikan cukup pada siklus I menjadi 97% dikategorikan baik pada siklus II, aktivitas mengeluarkan pendapat mengalami peningkatan sebesar 18,33 % dari 57,33% dikategorikan cukup pada siklus I menjadi 75,66% dengan kategori baik pada siklus II, aktivitas menulis mengalami peningkatan sebesar 23% dari 74% dikategorikan cukup pada siklus I menjadi 97 % dikategorikan baik pada siklus II, aktivitas bertanya mengalami peningkatan sebesar 2 % dari 50,66% dikategorikan cukup pada siklus I menjadi 52,66% dikategorikan cukup pada siklus II. Aktivitas memperhatikan mengalami peningkatan sebesar 9%dari 70,33% dikategorikan cukup pada siklus I menjadi 79,33% dengan kategori baik pada siklus I
siklus II siklus I
Gambar 1. Prosentase peningkatan aktivitas belajar siswa per aspek dari siklus I ke siklus II 42
90 80
persentase
70 60 50 40 30 20 10 0 siklus I
siklus II
Gambar 2. Prorsentase peningkatan aktivitas belajar siswa siklus I ke siklus II Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) pada kompetensi biosfer dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I sebanyak 61% atau 22 siswa dari 36 siswa
yang mengikuti tes siklus I mencapai ketuntasan dan 39% atau 14 siswa tidak tuntas. Pada siklus II, ketuntasan mencapai 92% atau 33 siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 orang atau 8%.
persentase
100
50 tuntas 0 siklus siklus I II
tidak tuntas
Gambar 3. Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa siklus I ke siklus II KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan penelitian ini adalah: 1. Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 18,54% dari 61,79% di siklus I menjadi 80,33% di siklus II dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk
Write (TTW) pada kompetensi biosfer di
kelas XI IPS 2 SMA N 1 sumbul 2. Adanya peningkatan hasil belajar siswa sebesar 31 % dari 61 % di siklus I menjadi 92 % di siklus II dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) pada kompetensi biosfer di kelas XI IPS 2 SMA N 1 sumbul Berdasarkan hasil yang diperoleh maka disarankan beberap hal sebagai berikut: 43
1. Kepada siswa agar melaksanakan aktivitas belajar dengan sebaik mungkin seperti: mendengarkan dengan serius saat guru menjelaskan materi pembelajaran karena aktivitas belajar yang baik akan mempengaruhi hasil belajar yang optimal. 2. Kepada guru geografi agar : (1) menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) pada materi biosfer, (2) melihat kurangnya jumlah media pembelajaran geografi di SMA ini, maka guru geografi di SMA N 1 Sumbul harus kreatif dalam menciptakan media pembelajaranyang dibutuhkan dalam proses pembelajaran geografi. 3. Kepada Kepala Sekolah agar menyarankan kepada guru-guru untuk dapat menerapkan model-model pembelajaran yang bervariasi dan inovatif serta melengkapi fasilitas belajar geografi guna meningkatkan hasil belajar siswa khususnya bidang studi geografi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto ,S .2006 .Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan .Jakarta: Rineka Cipta _______.2008 .Penelitian Tindakan Kelas ,Jakarta : Bumi Aksara Arenawa .http//one.indoskripsi.com/node/2009/. Diakses tanggal 06 April 2013 _____.2009 Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar .Bandung : PT.Remaja Rosdakarya Dick dan carey .(1985) .Dalam sendu perdana .2007.Analisis hasil belajar mata kuliah umum : survey di fakultas
ilmu Administarsi krisnadwipayana
Universitas jakarta.jurn
pendidikan dan kebudayaan ,No .064,Tahun ke 13, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Diedrich.(1979) .Dalam Sudirman .2006.interaksi dan motivasi belajar mengajar .Jakarta: Rineka Cipta Emna multi. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian 44
Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. FT UNIMED Ernauli .2011.Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK Smk Swasta Marisi Medan T.P 2011/2012 .Skripsi : FE UNIMED Hamalik ,O.2008 .Proses Belajar Mengajar .Jakarta : Bumi Aksara Huinker dan Laughlin .(1996) .Dalam Yamin dan Ansari .2009.Taktik
Mengembangkan Individual Siswa.
Kemampuan
Jakarta
:Gaung
Persada Pers Isjoni. 2009. Cooperatif Learning. Bandung : Alfabeta Puspitasari. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Think-Talk-Write untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IX-A SMP Negeri 7 Malang. Skripsi.FIS UM ( diakses 7 april 2013). Rahmat .2011.Upaya Meningkatkan Kemampuan Belajar Ekonomi Siswa Melalui Startegi Think Talk Write (TTW) Pada Pokok Bahasan Pasar Kelas X Sma Swasta Berastagi Tahun Pembelajaran 2010/2011.Skripsi :FE UNIMED Ridwan. 2006. Proses belajar. Jakarta : Bumi aksara Silver and Smith .(1996) .Dalam Yamin dan Ansari taktik mengembangkan kemampuan individual siswa .Jakarta :Gaung Persada Pers Slameto .2007.Belajar Dan Faktor –Faktor Yang Mempengaruhinya .Jakarta : Rineka Cipta UPPL Unimed, Tim. 2012. Materi
Perkuliahan Microteaching Berbasis Kompetensi. Medan: Unimed.