i
PENGARUH OUTBOUND SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN IPS BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 2 GABUS KABUPATEN PATI TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Geografi
Oleh : Arum Ambarsari NIM. 3201407005
JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
i
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Unnes pada:
Hari
:
Tanggal
:
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. NIP. 19620904 1989011 001
Drs. Heri Tjahjono, M.Si NIP. 19680202 1999031 001 Mengetahui,
Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. NIP. 19620904 1989011 001
ii
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada: Hari
: Jum’at
Tanggal
: 23 September 2011 Penguji Utama
Dr. Eva Banowati, M. Si. NIP. 19610929 1989012 003
Penguji I
Penguji II
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. NIP.19620904 1989011 001
Drs. Heri Tjahjono, M.Si. NIP. 19680202 1999031 001
Mengetahui: Dekan FIS,
Drs. Subagyo, M. Pd. NIP. 19510808 1980031 003
iii
iv
PERYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 2011
Arum Ambarsari NIM.3201407005
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto ·
Bersyukurlah dan jangan kamu dustakan nikmat Tuhanmu (Qs ArRahman: 71)
·
Masa depan menjadi milik orang-orang yang percaya akan indahnya mimpi-mimpi mereka (Eleanor Roosevelt)
·
Sukses butuh proses, maka tersenyumlah dan tetap optimis untuk menghadapi hari esok (Penulis)
Persembahan v Ayah & ibu tercinta v Suami & buah hatiku tersayang v Kakak & adikku v Almamater ku
v
vi
PRAKATA
Subhanallah wal hamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, islam, dan ikhsan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Outbound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis LingkunganTerhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2011/2012” ini dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat akhir menempuh gelar Sarjana Pendidikan Geografi. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada: 1. Prof.Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat belajar dan menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. Subagyo, M.Pd, Dekan FIS Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan memberikan pengesahan terhadap hasil penelitian yanag telah dilaksanakan oleh penulis. 3. Drs. Apik Budi Santoso,M.Si, Ketua Jurusan Geografi Universitas Negeri Semarang dan sekaligus Pembimbing I yang telah memberikan bimbinganya dengan penuh kesabaran. 4. Drs. Heri Tjahjono, M.Si., Pembimbing II yang telah memberikan bimbingannya dengan penuh kesabaran.
vi
vii
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis. 6. Bapak Septiono Ponco Usodo, S.Pd, Kepala SMP N 2 Gabus Pati yang telah memberikan ijin penelitian dalam penyusunan skripsi ini. 7. Ibu Sri Hardati, S.Pd, Guru IPS Geografi yang telah banyak membantu selama penulis melaksanakan penelitian di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati. 8. Siswa kelas VIII SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati, terima kasih atas kerjasamanya. 9. Teman-teman Geografi angkatan 2007 dan sahabat-sahabatku. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan yang telah mereka berikan dan apa yang telah penulis uraikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususya dan para pembaca pada umumnya.
Semarang , 2011
Penulis
vii
viii
SARI Ambarsari Arum. 2011 Pengaruh Outbound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis Lingkungan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. Drs. Heri Tjahjono, M.Si. Kata kunci: outbound, metode pembelajaran, aktivitas belajar Pembelajaran yang efektif hendaknya dapat bersifat aplikatif, komprehensif dan sistematik. Sehingga, apa yang diperoleh siswa dalam pembelajaran dapat diterapkan di dalam kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat menjadikan pembelajaran IPS lebih efektif dan tidak terasa membosankan. Outbound merupakan salah satu metode yang telah dikembangkan dalam program sekolah alam, siswa dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan total karena kegiatan yang terdapat di dalamnya bersifat aplikatif dan didesain sedemikian rupa sehingga siswa senang melaksanakannya. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pelaksanaan outbound sebagai metode pembelajaran IPS, dan mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan outbound sebagai metode pembelajaran dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati Jawa Tengah. Populasi berjumlah 210 siswa kelas VIII. Jumlah sampel 60, pengambilan sampel dengan teknik stratified random sampling yaitu dari setiap strata ditentukan seimbang dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen penelitian yang dikembangkan oleh peneliti, meliputi: lembar observasi (check list), angket, dan dokumentasi. Data penelitian dianalisis menggunakan regresi sederhana melalui SPSS dan deskriptif persentatif (DP). Data penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan DP, kegiatan pra-pelaksanaan, pelaksananaan, hingga evaluasi outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis lingkungan di SMP Negeri 2 Gabus Kabupaten Pati secara garis besar sudah termasuk dalam kategori baik dengan persentase rata-rata 78% namun cukup siap dalam kegiatan persiapan alat dan instrumen permaian yaitu hanya 63.3%. Terdapat pengaruh antara metode outbound terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII dengan koefisien regresi sebesar 1,202 dan persamaan regresinya Y= -38,547 + 1,202x, berarti Ho ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kegiatan pra-pelaksanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari kegiatan outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis Lingkungan di SMP Negeri 2 Gabus Kabupaten Pati sudah tergolong dalam kategori siap walaupun masih cukup siap dalam hal persiapan instrumen permainan dan penggunaan outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis lingkungan berpengaruh positif terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa. Sehingga disarankan kepada para guru dan calon guru IPS agar: dapat melengkapi alat dan instrumen permainan outbound secara lengkap sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan outbound agar tujuan permainan outbound dan tujuan pembelajaran dapat tercapai, mengikuti kegiatan pelatihan outbound sehingga dapat mengembangkannya dalam kegiatan pembelajaran dan pelajaran IPS menjadi lebih menarik dan aplikatif, outbound sebagai metode dapat dijadikan sebagai metode alternatif dalam pembelajaran.
viii
ix
DAFTAR ISI halaman Halaman Judul.. ................................................................................................... Persetujuan Pembimbing ...................................................................................... Pengesahan Kelulusan.......................................................................................... Pernyataan ........................................................................................................... Motto dan Persembahan ....................................................................................... Kata Pengantar ..................................................................................................... Sari ...................................................................................................................... Daftar Isi.............................................................................................................. Daftar Tabel......................................................................................................... Daftar Gambar ..................................................................................................... Daftar Lampiran...................................................................................................
i ii iii iv v vi viii ix x xi xii
BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah....................................................................... B. Rumusan Permasalahan........................................................................ C. Tujuan Penelitian ................................................................................. D. Manfaat Penelitian ............................................................................... E. Penegasan Istilah ..................................................................................
1 5 6 7 8
BAB II Landasan Teori A. Pengertian Belajar ............................................................................... B. Aktivitas Belajar .................................................................................. C. Outbound Sebagai Metode Pembelajaran ............................................. D. Penelitian terdahulu ............................................................................. E. Kerangka Berfikir ................................................................................ F. Hipotesis ............................................................................................. BAB III Metode Penelitian A. Rancangan dan LokasiPenelitian .......................................................... B. Populasi dan Sampel Penelitian............................................................ C. Variabel Penelitian............................................................................... D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. E. Instrumen, Validitas dan Reliabilitas .................................................... F. Metode Analisis Data ...........................................................................
10 11 13 21 23 23 24 26 27 29 31 34
BAB IV Hasil Penelitian A. Deskripsi Umum Daerah Penelitian ..................................................... 42 B. Hasil Penelitian .................................................................................... 46 C. Pembahasan ........................................................................................ 61 BAB V Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan ........................................................................................ 65 B. Saran .................................................................................................. 66 Daftar Pustaka ................................................................................................... 67 Lampiran-lampiran ........................................................................................... 69
ix
x
DAFTAR TABEL halaman Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati.................... Tabel 3.2 Sampel Penelitian ................................................................................. Tabel 3.3 Parameter Outbound Sebagai Metode Pembelajaran ............................. Tabel 3.4 Outbound Sebagai Metode Pembelajaran ............................................. Tabel 3.5 Parameter Aktivitas Belajar Siswa ........................................................ Tabel 3.6 Aktivitas Belajar Siswa ........................................................................ Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMP N 2 Gabus Pati ........................................... Tabel 4.2 Tenaga Kerja di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati ................................ Tabel 4.3 Guru Mapel di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati................................... Tabel 4.4 Siswa di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati tahun 2011 .......................... Tabel 4.5 Frekuensi Outbound Sebagai Metode Pembelajaran.............................. Tabel 4.6 Pra-Pembelajaran Outbound Tiap Indikator .......................................... Tabel 4.7 Pelaksanaan Outbound Tiap Indikator ................................................. Table 4.8 Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa ........................................................ Tabel 4.9 Aktivitas Motivasi ................................................................................ Tabel 4.10 AktivitasMotorik ................................................................................ Table 4.11 Aktivitas Sosial ..................................................................................
x
26 27 37 37 39 40 44 45 45 46 47 48 49 50 51 52 53
xi
DAFTAR GAMBAR
halaman Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................................. Gambar 3.1 Foto SMP N 2 Gabus Tampak Depan .............................................. Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian ................................................................... Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian ....................................................................... Gambar 4.2 Pra-Pembelajaran Outbound ............................................................ Gambar 4.3 Pelaksanaan Outbound ..................................................................... Gambar 4.4 Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa ..................................................... Gambar 4.5 Aktivitas Motivasi ............................................................................ Gambar 4.6 Aktivitas Motorik ............................................................................. Gambar 4.7 Aktivitas Sosial................................................................................. Gambar 4.8 Aktivitas Siswa Dalam Permainan Eksplorasi SDA .......................... Gambar 4.9 Aktivitas Siswa Dalam Permainan Memecahkan Masalah Teman ................................................................................. Gambar 4.10 Aktivitas Siswa Dalam Permainan Berburu Harta Karun ....................................................................................... Gambar 4.11 Uji Normalitas Outbound ................................................................ Gambar 4.12 Uji Normalitas Aktivitas Belajar Siswa ........................................... Gambar 4.13 Pengaruh Outbound Terhadap Aktivitas Belajar Siswa ....................
xi
23 25 41 43 48 49 50 51 52 53 54 55 56 58 58 60
xii
DAFTAR LAMPIRAN halaman Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi ............................................. Lampiran 2 Instrumen Lembar Observasi Outbound ........................................... Lampiran 3 Instrumena Observasi Aktivitas Belajar Siswa.................................. Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen Angket ............................................................... Lampiran 5 Angket Tanggapan Siswa Tentang Outbound ................................... Lampiran 6 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Outbound .................................... Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Outbound ............................................................ Lampiran 8Hasil Uji Reliabilitas Outbound .......................................................... Lampiran 9 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Aktivitas Belajar Siswa ............... Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ........ Lampiran 11 Hasil Uji Reliabilitas Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa..... Lampiran 12 Hasil Penelitian Lembar Angket Outbound...................................... Lampiran 13 Hasil Penelitian Lembar Observasi (aktivitas siswa) ........................ Lampiran 14 Data Hasil Uji Normalitas ............................................................... Lampiran 15 Perhitungan SPSS Regresi ............................................................... Lampiran 16 Perhitungan DP Lembar Observasi Outbound ................................. Lampiran 17 Perhitungan DP Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa............. Lampiran 18 RPP Pelaksanaan Outbound Sebagai Metode Pembelajaran ............. Lampiran 19 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... Lampiran 20 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ........................................
xii
69 70 73 75 76 79 80 81 82 83 84 85 87 89 91 93 94 97 100 101
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah suatu proses yang berlandaskan usaha yang sadar tujuan, yang kegiatannya diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. (Sumaatmadja, 1997:22). Adapun pengertian pendidikan menurut UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan pendidikan diharapkan, manusia mengetahui akan segala keberhasilannya yang dipotensikan untuk kualitas hidup lebih baik dari sebelumnya. Sistem pendidikan di Indonesia sering menjadi perdebatan dalam masyarakat. Mulai dari peningkatan standar kelulusan yang mengakibatkan banyak siswa yang tidak lulus, kurikulum yang terus berganti sampai pada sumber daya manusia yang banyak menganggur. Hal ini membuat sistem pendidikan Indonesia perlu dikaji ulang. Mengapa banyak siswa yang tidak lulus merupakan siswa-siswa yang berpretasi sedangkan saat ini banyak lulusan-lulusan sekolah yang tidak mampu menerapkan apa yang mereka pelajari. Demikian juga permasalahan yang diketemukan dalam materi IPS (Ayu, Andita. Sekolah Alam.http:edukasi.indoskripsi.com/ agustus 2008 (11 Juni 2011). 1
2
Pembelajaran
Geografi
pada
hakekatnya
adalah
untuk
mengembangkan kemampuan anak didik untuk belajar sehingga mereka mampu mengembangkan potensinya untuk belajar lebih lanjut, untuk berfikir secara bebas terarah dan kritis, kreatif, dan akhirnya mampu hidup sesuai dengan kondisi lingkungan dan masalah yang dihadapi dalam dunia ini (Sumaatmadja, 1997). Menurut Suharyono (2006:105) tujuan pembelajaran geografi di sekolah meliputi 2 aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Sasaran bidang afektif meliputi: 1. Menumbuhkan pengenalan dan cinta akan tanah air serta menanamkan rasa cinta dan hormat pada sesama manusia. 2. Memberikan kemampuan untuk membudayakan alam sekitar serta menanamkan kesadaran dan keharusan kerja dan berusaha untuk dapat menikmati dan memanfaatkan kekayaan alam sekitar. 3. Memupuk kesadaran ekologi. 4. Menanamkan tentang potensi lingkungan dan kemungkinan usaha yang ada dalam lingkungan serta mengembangkan pandangan luas dan cita-cita yang rasional dalam mengkreasikan lapangan kerja. Sesuai dengan tujuan pembelajaran geografi tersebut maka diharapkan siswa setelah belajar Geografi mampu menerapkan Ilmu Geografi guna menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sekitar lingkungannya. Oleh karena itu, hendaknya siswa memperoleh materi pembelajaran geografi tidak hanya secara teoritis, melainkan juga dengan disertai contoh penerapannya di
3
dalam kehidupan. Disamping itu juga, pembelajaran tidak hanya dilaksanakan di dalam kelas tetapi dapat dilaksanakan di luar kelas. Selain belajar dari buku, siswa juga dapat belajar dari alam sekelilingnya sehingga proses belajar tidak untuk mencari nilai tetapi untuk dapat memanfaatkan ilmunya di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, diharapkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IPS akan lebih bersifat integratif, komprehensif, dan aplikatif sekaligus dapat merangsang tumbuhnya kemampuan jiwa keingintahuan, melakukan observasi, membuat hipotesa, serta kemampuan berfikir ilmiah (Ancok,2003). Outbound adalah sebuah permainan yang sifatnya edukatif dan komunikatif. Outbound merupakan sebuah cara untuk menghipnotis para peserta pelatihan agar mereka mampu berfokus pada satu arah permasalahan yang sedang dibahas dan disampaikan. Tujuannya adalah agar terjadi komunikasi yang sehat dan harmonis antara tutor dan peserta, baik di dalam maupun di luar ruangan, melalui permainan yang edukatif tersebut. Dengan demikian, diharapkan acara seminar, diskusi, ataupun pelatihan yang sedang diselenggarakan itu menjadi lebih menarik, dinamis, tidak membosankan, dan lebih berkesan dalam hati para peserta (Nur, 2010:8) Penelitian yang dilakukan oleh American Society for Training and Development (ASTD) menunjukkan bahwa orang dewasa cenderung melupakan 58% materi yang dipelajari dengan metode satu arah. Penelitian lain menunjukkan bahwa sekitar setengah dari materi belajar hilang dalam
4
waktu 24 jam. Dalam waktu satu minggu 75% materi hilang dari ingatan (Mardiyatmo, 2010:2). Penggunaan permainan (outbound) akan membuat program belajar sukses. Salah satu kelebihan permainan adalah membuat peserta senang dan rileks, memotivasi peserta, dan melibatkan mereka. Hasilnya, proses belajar menjadi produktif dan menyenangkan. Penggunaan permainan akan membuat peserta memanfaaatkan seluruh indera mereka untuk memperoleh informasi, yaitu indera penglihatan, indera pendengaran, dan indera peraba (Mardiyatmo, 2010:2). Dalam buku yang sama, Mardiyatmo juga mengungkapkan bahwa penggunaan games outbound akan membuat kelas lebih hidup dan kreatif. Hal ini semakin memperkuat bukti-bukti bahwa pengggunaan outbound dalam pelatihan lebih efektif dari pada metode tradisional. Hakikat inderawi dari semua respon dapat dirasakan ketika kita melakukan kontak langsung dengan dunia alamiah yang memberikan inspirasi bagi karya kreatif. Ia memungkinkan anak-anak untuk membangunkan keingintahuan alamiah mereka dan kecenderungan alamiah untuk menyentuh dan
memegang
berbagai
macam
benda,
memanipulasinya,
dan
mengikutsertakannya dalam permainan mereka (Gentle, dalam Beetlestone 1997). Standar Kompetensi (SK) IPS kelas VIII semester gasal yaitu memahami permasalahan sosial berkaitan dengan jumlah penduduk di dalamnya terdapat Kompetensi Dasar (KD) mendeskripsikan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan. Hal
5
ini sesuai dengan keadaan SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati yang terletak di lokasi banjir. Setiap turun hujan, sekolah ini selalu tergenang air banjir. Keadaan lingkungan sekolah yang seperti ini sangat mengganggu proses pembelajaran dan selama ini belum dimanfaatkan dalam pembelajaran. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pembelajaran IPS dengan menggunakan metode outbound yang berpijak pada keadaan alam sehingga pembelajaran yang tercipta berbasis pada lingkungan dan diharapkan proses belajar akan lebih aplikatif. Sehingga keadaan lingkungan yang awalnya mengganggu proses pembelajaran dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Disamping itu juga, karena dalam permainan outbound seluruh siswa dapat mengikuti kegiatan secara langsung dan di dalam setiap permainan outbound siswa langsung dapat memetik hikmah atau manfaat hal ini sesuai dengan pendapat Ancok (2003:5) Outbound merupakan metode yang menggunakan cara memberikan sebuah pengalaman langsung kepada para peserta. Dengan demikian, outbound sebagai metode pembelajaran sangat berarti apabila dilaksanakan di SMP N 2 Gabus agar siswa-siswa lebih sadar akan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, maka penulis mengangkat judul penelitian “Pengaruh Outbound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis Lingkungan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012”. B. Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah:
6
1. Bagaimanakah
proses
pembelajaran
outbound
sebagai
metode
pembelajaran IPS kelas VIII berbasis lingkungan dalam Kompetensi Dasar mendeskripsikan
permasalahan
lingkungan
hidup
dan
upaya
penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012? 2. Bagaimanakah pengaruh outbound dalam meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas VIII dalam Kompetensi Dasar permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012? C. Tujuan Penelitian Penerapan tujuan sangat penting karena tujuan dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan penelitian. Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Mengetahui bagaimana proses pembelajaran outbound sebagai metode pembelajaran IPS kelas VIII berbasis lingkungan dalam Kompetensi Dasar mendeskripsikan
permasalahan
lingkungan
hidup
dan
upaya
penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012. 2. Mengetahui bagaimana pengaruh outbound dalam meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas VIII dalam Kompetensi Dasar mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012.
7
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi siswa a. Meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar IPS dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. b. Mendapatkan pengalaman baru dalam mengikuti pelajaran IPS. 2. Manfaat bagi guru dan calon guru IPS a. Dapat menjadi bahan pertimbangan pemilihan metode pengajaran IPS yang bersifat integratif, komprehensif dan aplikatif karena dapat diterapkan langsung dilapangan serta dapat merangsang tumbuhnya kemampuan jiwa keingintahuan, melakukan observasi, membuat hipotesa, serta kemampuan berfikir ilmiah. b. Guru mengetahui prosedur pelaksanaan outbound sebagai
metode
pembelajaran IPS yang berbasis lingkungan. 3. Manfaat bagi lembaga pendidikan (sekolah) a. Dapat meningkatkan kualitas pendidikan IPS. b. Memperkaya khasanah pemilihan metode pembelajaran IPS yang bersifat integratif, komperhensif, dan aplikatif serta dapat merangsang tumbuhnya jiwa keingintahuan siswa untuk melakukan observasi, membuat
hipotesa,
serta
kemampuan
meningkatkan hasil belajar IPS.
berfikir
ilmiah
guna
8
E. Penegasan Istilah 1. Pengaruh Pengaruh menurut kamus besar bahasa Indonesia (2001:243) Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (benda atau orang) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah hubungan timbal balik antar variabel penelitian. Hubungan timbal balik yang dimaksud yaitu hubungan timbal balik antara outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis lingkungan dengan aktivitas belajar siswa. 2. Out bound Outbound adalah sebuah metode belajar yang diadopsi dan diadaptasi dari alam (Danumiarto dan Santoso, 2007). Pendapat yang serupa diungkapkan oleh Ancok (2003:5) yang menyatakan bahwa outbound merupakan metode yang menggunakan cara memberikan sebuah pengalaman langsung terhadap peserta. Outbound yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kegiatan permainan dalam pembelajaran yang dilakukan di luar kelas yang dijadikan sebagai metode atau cara penyampaian materi dalam pembelajaran IPS.
9
3. Metode Pembelajaran IPS Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2005). 4. Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala bentuk kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran dengan outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis lingkungan dalam kompetensi dasar mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup
dan
upaya
penanggulangannya
dalam
pembangunan
berkelanjutan kelas VIII di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati. 5. Outbound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis Lingkungan Berdasarkan penegasan istilah di atas, maka yang dimaksud dengan outbound sebagai metode pembelajaran IPS
berbasis
lingkungan dalam penelitian ini adalah serangkaian
kegiatan
permainan sederhana
yang dilakukan di luar kelas dengan
memanfaatkan kondisi lingkungan sekolah sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif, integratif, komprehensif dan aplikatif.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Belajar Menurut Gagne dalam Anni (2007:2-3) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung selama periode tertentu, dan perubahan perilaku tersebut tidak berasal dari proses pertumbuhan. Belajar mengandung tiga konsep utama, yaitu: (1) belajar berkaitan dengan perubahan perilaku, (2) perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman, (3) perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Ciri-ciri belajar adalah sifat atau keadaan yang khas dimiliki oleh perbuatan belajar, dengan demikian ciri-ciri belajar ini akan membedakan dengan perbuatan yang bukan belajar (Darsono, 2003:30). Ciri-ciri belajar tersebut adalah: 1. Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan dipakai sebagai arah kegiatan dan sekaligus sebagai tolok ukur keberhasilan belajar. 2. Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan oleh orang lain. 3. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dengan lingkungan. Hal ini berarti individu harus aktif bila dihadapkan pada lingkungan tetentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiliki berbagai 10
11
potensi untuk belajar. Misalnya: perhatian, minat, pikiran, emosi, motivasi, dan lainya. 4. Belajar mengakibatkan perubahan pada diri seseorang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya dalam aspek kognitif, psikomotorik, afektif, yang terpisahkan satu sama lain. B. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar dapat terjadi pada diri pembelajar apabila terdapat interaksi antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilakunya berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya situasi stimulus tersebut. perubahan perilaku pada diri pembelajar menunjukkan bahwa pembelajar telah melakukan aktivitas belajar (Anni, 2007:4). Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa ketrampilan terintegrasi. Ketrampilan dasar
yaitu
mengobservasi, mengklasifikasi,
memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan ketrampilan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen (Juliantara. Aktivitas belajar. http:// edukasi. kompasiana. com/ 2010 /04 /11 ).
12
Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing - masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi. Hamalik (2005) menyatakan bahwa dalam berbagai penelitian, ada 3 aspek aktivitas siswa yang diamati yang meliputi: 1. Motivasi (aktivitas psikologi) Aktivitas psikologi dalam penelitian ini meliputi: semangat dan ketertarikan mengikuti pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru dari awal sampai akhir pembelajaran, antusiasme yang tinggi, tidak mengobrol dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu proses pembelajaran. 2. Keaktifan (aktivitas motorik) Aktivitas motorik dalam penelitian ini meliputi: berani bertanya, berani mengemukakan pendapat, berani menjawab pertanyaan, berani maju tanpa disuruh oleh guru.
13
3. Kerja sama (aktivitas sosial) Aktivitas sosial dalam penelitia ini meliputi: bersedia membantu teman selama kegiatan pembelajaran,
menghargai pendapat dan
penjelasan teman, tidak mengganggu teman saat pembelajaran, tanggung jawab terhadap tugas kelompok. Aktivitas belajar pada setiap orang berlangsung sepanjang waktu. Alat penginderaan seseorang selalu mengalami berbagai stimulus (rangsangan), namun tidak semua stimulus yang ada di sekelilingnya diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Meskipun setiap kali seseorang dihadapkan dengan aneka ragam stimulus, namun hanya beberapa saja yang diperhatikan (Anni, 2007:16). Jadi kemampuan seseorang untuk menagkap suatu rangsangan tidaklah sama dan tidak semua orang bisa menangkap berbagai macam rangsangan yang ada. C. Outbound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis Lingkungan 1. Pengertian Outbound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2005). Outbound tidak lain merupakan pelatihan manajemen diri (self management) yang memadukan olah pikir, rasa, dan raga. Dan dilakukan di alam terbuka dan dikondisikan di luar kebiasaan. L Peter Lamury
14
mengatakan bahwa,
“ seperti orang
yang
bekerja
meningalkan
kebiasaannya berada, berfikir dan berbuat. Kemudian ia mengganti cara berfikir dan cara berbuat tersebut untuk mendapatkan hal-hal yang baru.” Tahapan proses belajar di outbound mempunyai empat tahapan, dimana para peserta diajak melakukan permainan. Games outbound tertentu yang kita sebut experience, setelah tahap experience, mereka mendiskusikan manfaat permainan itu dalam kelompok kecil (processing), dan menyimpulkannya dari hal yang kecil ke hal-hal yang besar (generalizing), selanjutnya mereka merefleksikannya dan menerapkan pengalaman itu dalam sistem kerja sesuai dengan kehidupan. (Peter Lamury. 2010. outbound. http://putra-ananda.com/c/index_d.php 20 maret 2011). Metode
outbound
pada
dasarnya
dilaksanakan
dengan
pembelajaran melalui pengalaman (exaperiental learning) yang disajikan dalam berbagai macam permainan. Peserta akan melaksanakan secara langsung pelaksanaanya sehingga mereka akan memperoleh pengalaman dari kegiatan outbound. Susanta
(2010:07) menejaskan exsperiental
learning adalah suatu bentuk dukungan yang kongkret terhadap hubungan teori dengan praktek didalam dunia nyata, yang mana peserta yang terlibat dalam proses pembelajaran akan mendapatkan hasil yang terbaik. Outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis kelingkungan berarti permainan di luar ruangan kelas yang dimanfaatkan sebagai cara penyampaian materi dalam proses pembelajaran dengan mengaitkan keadaan lingkungan kedalam materi ajar. Sehingga mampu menciptakan
15
situasi pembelajaran yang interaktif, komperhensif, dan aplikatif. Adapun alasan penggunaan outbound dalam pembelajaran menurut Ancok (2003:03) antara lain: a. Metode ini adalah simulasi sederhana dari kehidupan sehari-hari yang sangat komplek sehinga peserta dapat lebih mudah memahami materi. b. Metode
ini
menggunakan
pendekatan
melalui
pengalaman
(eksperientnal learning) sehingga siswa atau peserta dapat melakukan dan melaksanakan aktivitas secara langsung. c. Metode ini dirancang dengan penuh kegembiraan karena dilakukan dengan menggunakan permainan. 2. Pedoman Penting Dalam Permainan Out Bound Mardiyatmo (2010:03), mengatakan bahwa terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam penggunaan outbound antara lain: a. Memilih permainan Adapun langkah-langkah dalam memilih permainan antara lain: menentukan tujuan permainan, menentukan materi yang akan dikomunikasikan, menentukan fokus sentral permainan, menetukan cara untuk mencapai tujuan permainan, mencari tahu latar belakang siswa,
mempertimbangkan
kesesuaian
permainan
yang
akan
dilaksanakan dengan materi dan mempertimbangkan kebermanfaatan permainan dalam menguatkan pelajaran, mencari tahu prosedur pelaksanaan permainan, mempertimbangkan tingkat kesenangan dan
16
kegembiraan yang dapat dimunculkan melaui permainan yang akan digunakan. b. Mempersiapkan permainan Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam mempersiapkan permainan antara lain: mengenali permainan yang akan digunakan dalam pembelajaran (yang meliputi isi, lama waktu, dan bahan-bahan yang diperlukan),mengetahuimanfaat permainan, menentukan tujuan yang akan dicapai, membangun rasa percaya diri, memahami prosedur permainan, siapkan seluruhinstrumen dan alat yang diperlukan dalam permainan,
mempersiapkan solusi
dari masalah-masalah yang
mungkin akan muncul,merencanakansetiapkegiatandengan baik. c. Memainkan permainan Langkah-langkah yang harus dilaksanakan antara lain: menyampaikan harapan, tujuan, dan aturan permainan, membuat perjanjian terkait dengan harapan dan tujuan yang diharapkan, dorong peserta agar tegas dan mempunyai pendapat sendiri sehingga peserta tidak bergantung pada penjelasan instruktur, mendorong peserta agar dapat menerima pendapat peserta lain, menganalisis apakah siswa tidak terganggu dan merasa nyaman dengan permainan yang dilaksanakan, ciptakan focus dan kontak mata dengan peserta didik agar permainan berjalan lebih fokus, dorong semua siswa untuk terlibat dalam permainan, jangan gunakan cara yang sama dalam permainan agar siswa tidak jenuh, lakukan selalu menutup permainan dengan baik dengan membantu
17
peserta mengatasi masalah serta mendorong peserta menerapkan pengetahuan yang diperolehnya. d. Menerima dan menyampaikan umpan balik (feed back) Langkah-langkah yang harus dilaksanakan antaralain: ciptakan suatu iklim belajar yang kondusif untuk mengubah perilaku, mengambil resiko,
dan berbagi
informasi,
jelaskan
norma-norma
dalam
memberikan dan menyampaikan feed back: mendengarkan, bertanya, dan menjelaskan sesuatu, ajukan pertanyaan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang segala sesuatu pertanyaan hendaknya komperhensif dan bukan yes no question, fokuskan feed back pada pengamatan perilaku dan bukan sifat-sifat pribadi peserta, mintalah pendapat para peserta tentang pendapat yang anda sampaikan, tutuplah diskusi dengan kesepakatan-kesepakatan dan rencana perbaikan mereka. 3. Langkah-Langkah Pembelajaran Outbound Pelaksanaan penelitian pembelajaran IPS dalam kompetensi dasar mendeskripsikan penganggulangannya
masalah dalam
lingkungan
hidup
dan
upaya
pembangunan
berkelanjutan
dengan
menggunakan outbound, menggunakan beberapa permainan (games outbound) yang disesuaikan dengan materi pokok yang terdapat dalam kompetensi
dasar
tersebut.
Adapun
langkah-langkah
permainan
(outbound) yang digunakan dan yang akan diteliti dalam penelitian ini antara lain:
18
a. Materi pokok lingkungan hidup dan unsur-unsurnya Permainan yang digunakan adalah berburu harta karun. Dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Tujuan permainan: peserta mengetahui secara kongkrit tentang unsur-unsur lingkungan hidup. 2) Langkah-langkah: a) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok b) Masing-masing kelompok menempatkan diri pada tempat yang telah dibagi guru. c) Kelompok diperintahkan untuk mengumpulkan benda-benda apapun yang ada di tempat masing-masing. d) Masing-masing mengumpulkan
ketua benda
kelompok
diperintahkan
untuk
diperoleh
serta
yang
mempresentasikannya. e) Kelompok yang mengumpulkan benda paling tidak komplit (di tinjau
dari unsur-unsur
lingkungan hidup) maka
akan
memperoleh hukuman untuk membuang semua benda yang telah dikumpulkan bersama-sama tersebut. b. Materi pokok bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup Permainan outbound yang digunakan adalah memecahkan masalah lingkungan orang lain. Menurut Mardiyatmo (2010:126) langkahlangkah permainanya adalah sebagai berikut:
19
1) Tujuan permainan: peserta memperoleh alternatif pemecahan masalah dari peserta lain. 2) Langkah-langkah: a) Bagi kelas menjadi bebrapa kelompok dan duduk melingkar. b) Tiap peserta disuruh menuliskan satu masalah lingkungan yang ada di tempat tinggalnya pada lembar kertas yang disediakan guru. c) Setelah diisi, tiap peserta diminta untuk memutarkan lembar kertas tersebut kepada peserta yang ada di samping kanannya. d) Para peserta yang sudah memperoleh lembar kertas dari teman disuruh untuk menuliskan jawaban atau solusi untuk masalah lingkungan yang sudah dituliskan oleh teman disebelah kirinya tersebut. e) Ulangi proses tersebut hingga lembar kertas kembali kepada penulis pertama. f) Guru bersama siswa mendiskusikan jawaban dari masalahmasalah lingkungan yang telah dituliskan. c. Materi pokok usaha pelestarian lingkungan hidup Permainan outbound yang digunakan adalah permainan eksplorasi sumber daya alam. Adapun langkah-langkah permainan tersebut menurut Mardiyatmo (2010:26) adalah sebagai berikut: 1) Tujuan permainan: Siswa mampu memahami akan pentingnya memelihara sumber daya alam (lingkungan) sehingga lingkungan
20
mampu secara terus menerus memberikan manfaat bagi kehidupan dan siswa memahami akan arti pentingnya kerja sama dalam menjaga sumber daya alam (lingkungan). 2) Langkah-langkah: a) Guru meminta para peserta untuk membentuk lingkaran. b) Guru mengemukakan beberapa peraturan permainan kepada seluruh peserta: peserta diminta untuk memperebutkan barang yang sangat berharga yang disimbolkan dengan kelereng, guru akan memberikan kelereng dua kali lipat dari kelereng yang tersisa. c) Permainan selesai bila kelereng yang diperebutkan habis. d) Guru
mengambil
kelereng
sejumlah
peserta
dan
menyebarkannya ditengah-tengah peserta dan peserta akan memperebutkan kelereng tersebut. e) Ada kecenderungan kelereng yang disebarkan langsung habis sehingga permainan selesai. f) Guru menayakan kepada peserta berapa jumlah kelereng yang mereka peroleh. g) Sekali lagi instruktur menyebutkan aturan poin 2. h) Guru mengulang prosedur no 3. Apabila kelereng sudah habis dan tidak tersisa, guru kembali mengulang prosedur 2 dan 3 sampai akhirnya peserta menyadari bahwa mereka sebaiknya bekerja sama agar mereka mendapatkan kelereng lebih banyak.
21
i) Guru menambah 2 kali lebih banyak dari jumlah kelereng yang tersisa karena peserta telah sepakat dan bekerja sama. j) Guru menanyakan jumlah kelereng yang mereka peroleh setelah kerja sama. D. Penelitian Terdahulu Penelitian akan lebih valid hasilnya apabila telah ada penelitian terdahulu dengan tema yang sama sehingga hasil penelitian dapat dibandingkan. Adapun penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai bahan perbandingan dalam penelitian ini antara lain: 1. Penelitian yang dilaksanakan oleh Halleyda Nuriah (Fakultas Psikologi, UMS) dengan judul “Efektivitas Outbound Training Dalam Meningkatkan Ketrampilan Sosial Pada Anak Yang Mengalami Penolakan Teman Sebaya” dengan hasil penelitian ada peningkatan yang signifikan pemberian outbound training terhadap keterampilan sosial anak yang mengalami penolakan teman sebaya. 2. Penelitian Totong Umar (Universitas Tunas Pembangunan Surakarta) dengan judul “Hubungan Karakter, Rasa Percaya Diri, Kepemimpinan dan Kerjasama Tim dengan Outbound (Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Semester II Tahun Akademik 2009/ 2010) Prodi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta” dengan hasil terdapat hubungan yang kuat antara rasa percaya diri, kepemimpinan, dan kerjasama dengan outbound
22
3. Penelitian Yanatta Ery (UMS) dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Metode Outbound Terhadap Kepatuhan Saat Pembelajaran Pada Anak Usia Prasekolah di PAUD RA Nur Insani Surabaya” dan hasil penelitiannya adalah Ada pengaruh pembelajaran metode outbound terhadap kepatuhan saat pembelajaran pada anak usia dini di PAUD RA Nur Insaini Surabaya. 4. Berdasarkan 3 penelitian terdahulu di atas, penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan outbound sebagai metode pembelajaran di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati dengan menggunakan uji DP dan bagaimana pengaruh outbound sebagai metode pembelajaran terhadap aktivitas belajar siswa dengan menggunakan regresi sederhana. Dengan menggunakan alat pengumpul data (instrumen) lembar observasi dan angket.
23
E. Kerangka Berfikir Adapun kerangka berfikir yang dirumuskan untuk penelitian ini adalah Monoton,kurang aplikatif
sebagai berikut: Masalah belajar IPS
Lingkungan sekolah yang sering banjir Sikap siswa yang kurang sadar lingkungan
Proses belajar IPS dengan metode outbound
Lingkungan Geografis
Aktivitas belajar siswa
Gambar 2.1 Kerangka berfikir F. Hipotesis Sesuai dengan permasalahan dan judul di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif penggunaan outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis kelingkungan dalam kompetensi dasar mendeskripsikan
permasalahan
lingkungan
hidup
dan
upaya
penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan kelas VIII SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa tahun pelajaran 2011/2012.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan dan Lokasi Penelitian Berdasarkan klasifikasi menurut metodenya, penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Nazir (2005:54), metode deskriptif adalah suatau metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskripsi adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Menurut Whitney dalam Sugiyono (2008), menyatakan bahwa metode deskripsi adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandanganpandangan, serta proses-proses yang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan One Shot Case Study, hal ini dilakukan karena penelitian yang dilakukan tidak menggunakan pretes dan langsung melakukan perlakuan pada siswa dengan memberikan pembelajaran dengan metode outbound yang
24
25
selanjutnya dievaluasi dengan instrumen untuk mendeskripsikan aktivitas siswa. Paradigma dalam penelitian One Shot Case study adalah sebagai berikut: terdapat suatu
kelompok diberi perlakuan belajar dengan
menggunakan metode outbound dan selanjutnya diobservasi aktivitas belajar dari siswa yang terlibat dalam metode outbound tersebut. SMP N 2 Gabus sebagai lokasi penelitian berada di Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Dengan lokasi pelaksanaan outbound di lingkungan sekitar sekolah yaitu di halaman sekolah. Lokasi pelaksanaan outbound ini dipilih dengan alasan halaman SMP N 2 Gabus masih alami, belum tertutup oleh paving ataupun plesteran. Disamping itu, sekolah ini sering tergenang air banjir sehinga banyak sampah di sudut-sudut halaman sekolah. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 minggu mulai tanggal 11 Juli 2011 s/d 30 Juli 2011.Namun sebelumnya telah dilaksanakan penelitian pendahuluan dengan objek penelitian siswa – siswi kelas VII.
Sumber: Hasil Penelitian, 2011. Gambar 3.1 SMP Negeri 2 Gabus Tampak Depan
26
B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006:130). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati. Rincian jumlah siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Gabus Kabupaten Pati dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1. Daftar Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gabus No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 34 2 VIII B 34 3 VIII C 36 4 VIII D 34 5 VIII E 36 6 VIII F 36 7 Jumlah Total 210 Sumber : Data Siswa SMP N 2 Gabus, Kabupaten Pati,2010.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:109). Dalam
buku yang sama, Arikunto memaparkan bahwa
pengambilan sampel atau tekhnik sampling harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel atau contoh yang benar-benar berfungsi sebagai contoh yang dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya (sampel harus representatif). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tekhnik stratified random sampling atau sampel acak berstrata. Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak dengan sistem undian dan proporsi atau jumlah sampel yang diambil disesuaikan dengan jumlah siswa pada masing-masing kelas. Adapun rumus yang digunakan untuk
27
menentukan banyaknya sampel pada masing-masing kelas adalah sebagai berikut: Sampel= Jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini ditentukan dengaan menggunakan rumus sloving sebagai berikut: n= Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang ditolilir. (Arikunto, 2006) Berdasarkan rumus tersebut, diperoleh banyaknya sampel yang akan diteliti yaitu sebanyak 60 anak dengan nilai e 10%. Adapun distribusi sampel pada masing-masing kelas dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut: Tabel 3.2. Sampel Penelitian Jumlah No Kelas Siswa 1 VIII A 34 2 VIII B 34 3 VIII C 36 4 VIII D 34 5 VIII E 36 6 VIII F 36 7 Jumlah total 210 Sumber : Data Penelitian, 2011.
Sampel 10 10 10 10 10 10 60
C. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006:121). Adapun variabel yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu:
28
1. Variabel bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang merupakan perlakuan yaitu pelaksanaan outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis kelingkungan. Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri atas beberapa sub variabel antara lain: sub variabel (1) persiapan permainan outbound yang meliputi penyusunan RPP, memilih permainan, menentukan lokasi permainan, menyusun prosedur pelaksanaan permainan, dan persiapan alat dan instrument permainan, (2) pelaksanaan permainan outbound yang meliputi: penyampaian tujuan, penyampaian langkah-langkah permainan, pelaksanaan permainan, kegiatan penutup permainan, (3) kegiatan evaluasi yang meliputi: kesesuaian pelaksanaan permainan dengan prosedur dan RPP. 2. Variabel terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang merupakan hasil perlakuan yaitu aktivitas belajar siswa. Dengan sub variabel (1) aktivitas motivasi (psikologi)
yang
meliputi:
semangat
dan
ketertarikan
mengikuti
pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru dari awal sampai akhir pembelajaran, antusiasme yang tinggi, tidak mengobrol dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu proses pembelajaran (2) aktivitas sosial siswa yang meliputi: bersedia membantu teman selama kegiatan pembelajaran,
menghargai pendapat dan penjelasan teman,
tidak
mengganggu teman saat pembelajaran, tanggung jawab terhadap tugas kelompok, (3) aktivitas motorik yang meliputi: berani bertanya, berani
29
mengemukakan pendapat, berani menjawab pertanyaan, dan berani maju tanpa disuruh oleh guru. D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian, karena dengan penggunaan metode pengumpulan data yang tepat akan diperoleh data yang relevan, akurat, dan reliabel. Dalam pengumpulan data penelitian, metode yang digunakan adalah : 1. Angket atau kuesioner Menurut Suharsini Arikunto (2006:151) bahwa kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode angket atau kuesioner instrument yang dipakai adalah angket. Lembar kuesioner atau angket diberikan siswa kelas VIII guna memperoleh data tentang pendapat siswa terkait dengan bagaimana pendapat atau penilaian siswa terhadap penggunaan
metode
outbound
dalam
pembelajaran
yang
telah
dilaksanakan. 2. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis seperti arsip-arsip termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dahlil, atau hukum-hukum, benda-benda peninggalan, simbol-simbol, dan alat lain yang berhubungan dengan masalah penelitian (Arikunto, 2006:159).
30
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah siswa kelas VIII di SMP N 2 Gabus Kabupataen Pati, keadaan lingkungan sekolah, perangkat pembelajaran, dan keterangan lain yang terkait dengan profil sekolah. 3. Observasi Menurut Nazir (2005:175) observasi adalah cara pengambilan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan kriteria (1) observasi dilakukan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik, (2) pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan, (3) pengamatan dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja, (4) pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang bagaimana aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran outbound yang terbagi ke dalam aktivitas motivasi, aktivitas sosial, dan aktivitas motorik. Disamping itu juga observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang kegiatan guru dalam kegiatan prapelaksanaan outbound, pelaksanaan outbound, dan kegiatan evaluasi kesesuaian outbound dengan kegiatan pra-pelaksanaan atau perencanaanya. Lembar observasi ini digunakan sebagai pelengkap dan penguat data dari lembar angket.
31
E. Instrumen, Validitas, dan Reliabilitas 1. Instrumen Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis (Arikunto, 2006:160). Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Angket Angket dalam penelitian ini berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai pendapat siswa tentang bagaimana pelaksanaan metode outbound .Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup dengan bentuk kombinasi antara pilihan ganda dan bentuk skala. Adapun obsen pilihan dalam soal (angket) dibuat dalam 5 pilihan jawaban (a sampai e). Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh akan lebih halus. b. Lembar Observasi Lembar observasi dalam penelitian ini yaitu lembar checklist yang berisi mengenai daftar kegiatan yang dilaksanakan oleh guru selama mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode outbound dan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan metode outbound. Lembar checklist ini disusun dengan 5 rentang jawaban yaitu sangat kurang apabila tidak pernah dilaksanakan, kurang apabila dilaksanakan hanya 1 kali, cukup
32
apabila dilaksanakan 2 kali, baik apabila dilaksanakan 3 kali, dan sangat baik apabila dilaksanakan lebih dari 3 kali. 2. Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006:168). Perhitungan validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis butir
yaitu skor yang ada pada butir yang dimaksudkan
dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
Keterangan:
(Arikunto, 2006:170) Instrumen akan dikatakan valid jika r Hitung > r Tabel. Validitas dalam penelitian ini diperoleh dari 20 responden. Adapun data hasil uji validitas instrumen baik instrumen angket maupun instrumen lembar observasi dapat dilihat dalam lampiran 7 untuk uji validitas instrumen angket outbound dan lampiran 10 untuk uji validitas instrumen aktivitas belajar siswa.
33
3. Reliabilitas instrumen Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercayai untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah dengan rumus Spearman-Brown. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Keterangan:
(Arikunto, 2006:180) Hasil perhitungan uji reliabilitas instrument dapat dilihat dalam lampiran 8 untuk uji reliabilitas instrumen angket outbound dan lampiran 9 untuk uji reliabilitas instrumen aktivitas belajar. Instrumen dikatakan reliabel jika r hitung > R tabel. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada pada rentang 0 sampai dengan 1,00. Koefisien yang semakin rendah mendekati 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya. Jika r 11 ≤ 0,20 Jika 0,21 ≤ r 11 ≤ 0,40 Jika 0,41≤ r 11 ≤ 0,60 Jika 0,61≤ r 11 ≤ 0,80 Jika 0,81≤ r 11 ≤ 1,00
= sangat rendah = rendah = sedang = tinggi = sangat tinggi
(Arikunto, 2006: 196)
34
F. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Uji Statistik a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas digunakan terhadap dua variabel dalam penelitian yaitu outbound sebagai metode pembelajaran (X) dan aktivitas belajar siswa (Y). Syarat untuk menggunakan analisis data dengan regresi sederhana data tersebut harus berdistribusi normal. Uji normalitas menggunakan SPSS 16. b. Regresi sederhana Rumus regresi sederhana: Y= a= b= Keterangan: Y = variabel kriterium a = bilangan konstan b = koefisien arah regresi linear X = variabel prediktor n = jumlah sampel
(Muhidin, 2007:188)
2. Metode deskriptif presentatif Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini guna memantapkan hasil penelitian dan memperjelas persentase hasil penelitian pada masing-masing sub variabel dan indikator. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data hasil penelitian adalah sebagai berikut:
35
a. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan yaitu membuat kisi-kisi instrumen dan pedoman observasi. Pembuatan kisi-kisi instrumen dan pedoman observasi ini akan membantu mempermudah dalam melakukan penilaian aktivitas belajar siswa dan observasi terhadap guru dalam melaksanakan outbound sebagai metode dalam pembelajaran. b. Tahap Skoring Tahap ini digunakan untuk mempermudah dalam menganalisis data. Caranya yaitu dengan memberikan skor terhadap pengamatan oleh observer sesuai dengan panduan pengamatan atau observasi. Kriteria pemberian skor yaitu: 1) Kriteria sangat tinggi diberi skor 5 (jawaban option e). 2) Kriteria tinggi diberi skor 4 (jawaban option d). 3) Kriteria cukup diberi skor 3 (jawaban option c). 4) Kriteria rendah diberi skor 2 (jawaban option b). 5) Kriteria sangat rendah diberi skor 1 (jawaban option a). c. Menentukan
Parameter
Variabel
Outbound
Sebagai
Metode
Pembelajaran Menentukan kriteria dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menentukan interval skor dengan langkah-langkah: a) Menentukan skor maksimal = jumlah item indikator x skor maksimal
36
= 25 x 5 = 125 b) Menentukan skor minimal = jumlah item indikator x skor minimal = 25 x 1 = 25 c) Menghitung rentang skor = skor maksimal – skor minimal = 125 – 25 = 100 d) Menentukan kriteria Kriteria outbound sebagai metode pembelajaran yaitu sangat siap, siap, cukup siap, kurang siap, tidak siap. e) Menghitung interval skor Interval = =
= 20
2) Menentukan Interval Persentase a) Menentukan persentase maksimal
b) Menentukan persentase minimal
c) Menghitung rentang persentase
ada 5
37
d) Menghitung rentang kriteria
3) Menyusun parameter outbound sebagai metode pembelajaran Tabel 3.3. Parameter Outbound Sebagai Metode Pembelajaran Interval No. Kriteria Persentase Skor 1. 106– 125 84,10 – 100 Sangat siap 2. 86 – 105 68,10 – 84,00 Siap 3. 66– 85 52,00 – 68,00 Cukup siap 4. 46 – 65 36,10 – 52,00 Kurang siap 5. 25– 45 20,00 – 36,00 Tidak siap Sumber: Hasil Penelitian, 2011. 4) Menyusun Tabel Frekuensi Tabel
frekuensi
disusun
untuk
mempermudah
dalam
menghitung jumlah frekuensi berdasarkan indikator dan kriteria yang ada dalam penelitian ini. Tabel 3.4. Outbound Sebagai Metode Pembelajaran Interval Jumlah Rata-rata No Kriteria . Skor f % Skor Kriteria 1 106 – 125 Sangat siap 2 86 – 105 Siap 3 66 – 85 Cukup siap 4 46 – 65 Kurang siap 5 25 – 45 Tidak siap Jumlah Sumber: Hasil Penelitian, 2011. Cara untuk mengetahui analisis frekuensi menurut sugiyono (2008:43) menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P = Angka presentase
38
f = Frekuensi yang dicari presentasenya N = Jumlah frekuensi/ banyaknya individu 5) Deskripsi Setelah dibuat tabel frekuensi outbound sebagai metode pembelajaran kemudian dideskripsikan. Deskripsi dimaksudkan untuk memudahkan pembaca dalam membaca tabel. d. Menentukan Parameter Variabel Aktivitas Belajar Siswa Menentukan kriteria dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menentukan Interval Skor a)
Menentukan skor maksimal = jumlah item indikator x skor maksimal = 13 x 5 = 65
b) Menentukan skor minimal = jumlah item indikator x skor minimal = 25 x 1 = 25 c)
Menghitung rentang skor = skor maksimal – skor minimal = 65– 25 = 40
d) Menentukan kriteria Kriteria aktivitas belajar siswa ada 5 yaitu sangat aktif, aktif, cukup aktif, kurang aktif, tidak aktif. e)
Menghitung interval skor Interval = = 40 : 5 = 8
2) Menentukan Interval Persentase a)
Menentukan persentase maksimal
39
b) Menentukan persentase minimal
c)
Menghitung rentang persentase
d) Menentukan kriteria Kriteria variabel aktivitas belajar siswa ada 5 yaitu sangat siap,siap,cukup siap, kurang siap, tidak siap. e)
Menghitung rentang kriteria
3) Menyusun parameter Aktivitas Belajar Siswa Tabel 3.5. Parameter Aktivitas Belajar Siswa Interval No. Persentase Skor 1. 58 – 65 84,10 – 100 2. 50 – 57 68,10 – 84,00 3. 42 – 49 52,00 – 68,00 4. 34 – 41 36,10 – 52,00 5. 25 – 33 20,00 – 36,00 Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
Kriteria Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
4) Menyusun Tabel Frekuensi Tabel frekuensi disusun untuk mempermudah dalam menghitung jumlah frekuensi berdasarkan indikator dan kriteria yang ada dalam penelitian ini.
40
Tabel 3.6. Aktivitas Belajar Siswa Interval No Kriteria . Skor 1 58 – 65 Sangat aktif 2 50 – 57 Aktif 3 42 – 49 Cukup aktif 4 34 – 41 Kurang aktif 5 25 – 33 Tidak aktif Jumlah Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
Jumlah Rata-rata f % Skor Kriteria -
Cara untuk mengetahui analisis frekuensi menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P = Angka presentase f = Frekuensi yang dicari presentasenya N = Jumlah frekuensi/ banyaknya individu (Sugiyono, 2008: 43)
41
Judul Pengaruh Outbound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis Lingkungan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 2 Gabus Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2011/2012
Latar Belakang a. Pembelajaran IPS yang membosankan, monoton, cenderung verbalis dan kurang aplikatif. b. Rendahnya kesadaran dan kepeduliaan siswa terhadap lingkungan. c. Lingkungan sekolah yang sering banjir
Permasalahan Bagaimanakah proses pembelajaran dengan outbound sebagai metode pembelajaran dan seberapa besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2011/2012.
Tujuan Mengetahui bagaimanakah proses pembelajaran outbound yang dilaksanakan di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati dan bagaimana pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa pada tahun ajaran 2011/2012.
Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah metode dokumentasi, observasi dan metode angket.
Pelaksanaan Penelitian di SMP N 2 Gabus Kab. Pati
Simpulan dan Saran
Metode Analisis Data Regresi sederhana Y = a + b x DP =
Analisis Hasil Penelitian&Pembahasan
Gambar 3.2. Diagram Alur Penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum Daerah Penelitian SMP Negeri 2 Gabus Kabupaten Pati merupakan salah satu dari SMP Negeri yang ada di Kabupaten Pati. Kondisi lingkungan SMP Negeri 2 Gabus Kabupaten Pati
yaitu
terletak di
daerah
yang
strategis,
sehingga
mempermudah siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Adapun potensi lingkungan yang dimiliki sekolah ini antara lain hubungan kerjasama yang baik antara sekolah dengan orang tua atau wali murid, sarana ibadah yang cukup memadai, serta akses yang sangat strategis karena terletak dipinggir jalan raya Pati-Gabus Km 5. SMP Negeri 2 Gabus Kabupaten Pati mempunyai luas tanah 11.220m², terdiri dari luas bangunan sekolah 2.203m², halaman 7.148m², serta lapangan olahraga 1.869m². gedung SMP Negeri 2 Gabus berbentuk segiempat menghadap kesebelah barat. Secara administrasi, SMP N 2 Gabus terletak di kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Dengan batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara
: Kecamatan Pati
Sebelah Timur
: Kecamatan Jakenan dan Kecamatan Winong
Sebelah Selatan : Kecamatan Tambakromo dan Kecamatan Kayen Sebelah Barat
: Kecamatan Margorejo
Untuk keterangan lebih jelas, dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut: 42
Gambar 4.1. Peta Lokasi Penelitian 43
44
Sarana dan prasarana sekolah seperti gedung dan sarana penunjang lain yang ada di SMP Negeri 2 Gabus, antara lain berupa 18 ruang kelas, 1 laboraturium IPA, 1 ruang ketrampilan, 1 ruang komputer, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang tata usaha, 1 ruang OSIS, 1 ruang gudang, 1 ruang dapur, 6 ruang kamr mandi siswa, 3 ruang kamar mandi guru dan karyawan, 1 ruang BK, 1 ruang UKS, 1 mushola, 1 ruang koperasi, 1 ruang ganti, 1 ruang lobi, 1ruang kantin, 1 ruang menara air,1 ruang parkiran dan 1 ruang pos jaga. Adapun data secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Gabus No Nama Jumlah ruang Luas (m²) 1 Ruang kelas 18 2 Laboraturium IPA 1 3 Ruang ketrampilan 1 4 Ruang komputer 1 5 Ruang kepala sekolah 1 6 Ruang guru 1 7 Ruang tata usaha 1 8 Ruang OSIS 1 9 Gudang 1 10 Dapur 1 11 WC guru 3 12 WC siswa 6 13 Ruang BK 1 14 UKS 1 15 Mushola 1 16 Ruang ganti 1 17 Koperasi 1 18 Ruang lobi 1 19 Kantin 5 20 Ruang menara air 1 21 Parkiran 1 22 Pos jaga 1 Sumber: Monografi SMP Negeri 2 Gabus, 2011.
1134 193 63 62 26,5 126 49 56 12 7,5 30 72 9 9 100 9 12 40 30 4 60 4
45
Jumlah tenaga kerja yang terdapat di SMP Negeri 2 Gabus ecara keseluruhan berjumlah 48 orang, yang terdiri dari 38 orang guru, 4 orang karyawan TU, 1 orang penjaga perpustakaan, 1 orang penjaga lab IPA, 1 orang penjaga sekolah, 2 orang tukang kebun dan 1 orang satpam. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2. Tenaga Kerja SMP Negeri 2 Gabus No Keterangan Jumlah 1 Kepala Sekolah 1 2 Guru 37 3 Karyawan TU 4 4 Penjaga perpustakaan 1 5 Penjaga lab IPA 1 6 Penjaga sekolah 1 7 Tukang kebun 2 8 Satpam 1 Jumlah tenaga kerja 48 Sumber: Monografi SMP Negeri 2 Gabus, 2010. Jumlah guru menurut mata pelajaran dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3. Guru Menurut Mapel di SMP Negeri 2 Gabus No Mata pelajaran Jumlah Guru 1 IPA 3 2 Matematika 3 3 Bahasa Indonesia 4 4 Bahasa Inggris 3 5 Pendidikan Agama 2 6 IPS 5 7 Penjaskes 2 8 Seni budaya 1 9 Pkn 3 10 TIK 3 11 BK 1 12 Bahasa Jawa 1 Sumber: Monografi SMP Negeri 2 Gabus, 2011.
46
Jumlah siswa menurut jenis kelamin di SMP N 2 Gabus lebih didominasi oleh siswa laki-laki yaitu sejumlah 304 siswa sedang siswa perempuan berjumlah 199 siswa. Jumlah siswa menurut jenis kelamin secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Siswa SMP Negeri 2 Gabus Kelas VII VIII IX 6 L P 6 L P 6 L 93 61 116 94 95 Sumber: Monografi SMP Negeri 2 Gabus, 2010.
P 84
B. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif guna mengetahui besarnya pengaruh outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis lingkungan terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII dalam kompetensi dasar mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012. Hasil ini diperoleh melalui pensekoran dari lembar angket dan checlist tiap indikator yang kemudian diolah dengan menggunakan DP (deskriptif persentatif) guna mengetahui besarnya persentase kesiapan pra-pelaksanaan outbound hingga evaluasi kesesuaian pelaksanaan dengan perencanaan outbound serta besarnya persentase pengaruh outbound pada masing-masing sub variabel aktivitas belajar siswa dan regresi sederhana guna mengetahui besarnya pengaruh outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis lingkungan. Untuk mengetahui hasil pengamatan secara lengkap dapat dilihat pada uraian berikut:
47
1. Pelaksanaan Outbound Berdasarkan data hasil penelitian pada lampiran 16 diperoleh data hasil penelitian lembar observasi (checklist) variabel outbound sebagai metode pembelajaran dalam 6 kali pertemuan (di kelas VIIIA sampai dengan VIII F) yang meliputi kegiatan pra-pelaksanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kesesuaian pra-pelaksanaan dengan pelaksanaan terangkum dalam tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5. Frekuensi Outbound Sebagai Metode Pembelajaran Outbound sebagai metode pembelajaran No Interval Skor Kriteria Jumlah Rata-rata Frekuensi Persen Skor Kriteria 1 106 – 125 Sangat siap 0 0 2 86 – 105 Siap 6 100 3 66 – 85 Cukup siap 0 0 98,6 Siap 4 Kurang 0 0 46 – 65 siap 5 0 0 25 – 45 Tidak siap Jumlah 6 100 Sumber: Analisis Data Penelitian, 2011. Guna memperoleh hasil penelitian variabel outbound yang lebih jelas, berikut ini akan diuraikan lebih rinci dengan hasil tiap-tiap sub variabel sebagai berikut: a. Persiapan pelaksanaan pembelajaran Berdasarkan data hasil penelitian lembar observasi (checklist) variabel outbound pada lampiran 16, diperoleh data dalam tabel 4.6 berikut:
48
Tabel 4.6. Pra-Pembelajaran Outbound Tiap Indikator Indikator Persentase Penyusunan RPP 83.3 Memilih Permainan 80.0 Menentukan lokasi permainan 76.6 Menyusun prosedur pelaksanaan 96.6 permainan Persiapan alat dan instrumen permainan 63.3 Jumlah Sumber : Hasil Penelitian, 2011.
80.00
Kriteria Siap Siap Siap Sangat siap Cukup siap Siap
Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut:
Gambar 4.2. Persentase Pra-Pembelajaran Dengan Outbound Sebagai Metode Pembelajaran. Gambar 4.2 di atas menunjukkan grafik persentase tiap indikator pra-pelaksanaan pembelajaran dengan outbound sebagai metode. 83.3% penyusunan RPP, memilih permainan 80%, menentukan lokasi permainan 76.6%, menyusun prosedur permainan 96.6%, dan 63.3% untuk persiapan alat dan instrumen permainan. b. Pelaksanaan permainan Berdasarkan hasil penelitian pada lampiran 16 dari lembar observasi (checklist) outbound, diperoleh data pada tabel 4.8 berikut:
49
Tabel 4.7. Pelaksanaan Outbound Tiap Indikator Indikator Persentase Penyampaian tujuan 76.6 Penyampaian tatacara games outbound 83.3 Games 79 Kegiatan penutup games 81 Jumlah 79,5 Sumber : Hasil Penelitian,2011.
Kriteria Siap Siap Siap Siap Siap
Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut:
Gambar 4.3. Penilaian Pelaksanaan Outbound. Gambar 4.3 di atas menunjukkan grafik persentase hasil penilaian pelaksanaan outbound sebagai metode pembelajaran di SMP N egeri 2 Gabus Kabupaten Pati dengan hasil tiap indikator sebagai berikut: penyampaian tujuan 76,6%, penyampaian langkah-langkah permainan 83.3%, permainan 79%, dan kegiatan penutup permainan 81%. c. Evaluasi Berdasarkan hasil penelitian pada lampiran 16 dari lembar observasi (checklist) outbound, diperoleh data bahwa pelaksanaan metode outbound di SMP N 2 Gabus telah sesuai dengan RPP yang
50
telah disusun sebelumnya yaitu dengan persentase rata-rata sebesar 75% termasuk dalam kriteria siap. 2. Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan data hasil penelitian pada lampiran 17 dari hasil lembar observasi (checklist) variabel aktivitas belajar siswa, yang meliputi aktivitas motivasi, aktivitas motorik, dan aktivitas sosial diperoleh data dalam tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8. Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa Interval Jumlah No Kriteria . Skor f % 1 58 – 65 Sangat aktif 20 33,3 2 50 – 57 Aktif 30 50 3 42 – 49 Cukup aktif 6 10 4 34 – 41 Kurang aktif 4 6,7 5 25 – 33 Tidak aktif 0 0 Jumlah 60 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
Rata-rata Skor Kriteria
50,1
Aktif
Data tersebut dapat dilihat dalam gambar 4.4 berikut:
Gambar 4.4. Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa. Berdasarkan gambar 4.4 di atas, diperoleh data bahwa jumlah siswa yang sangat aktif sebesar 33,30%, siswa yang aktif sebesar 50%,
51
siswa yang cukup aktif sebesar 10%, siswa yang kurang aktif sebesar 6,70%, dan siswa yang tidak aktif sebesar 0%. Variabel aktivitas belajar dalam penelitian ini terdiri atas tiga sub variabel aktivitas motivasi, aktivitas motorik, dan aktivitas sosial. Hasil penelitian per sub variabel akan diuraikan dalam hasil penelitian berikut: a.
Aktivitas Motivasi Berdasarkan data hasil penelitian lembar observasi (checklist) aktivitas belajar siswa dalam lampiran 17 diperoleh data dari sub variabel aktivitas motivasi dalam tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 4.9. Aktivitas Motivasi No.
Interval
Kriteria
84,10% – 100% Sangat aktif 68,10% – 84,00% Aktif 52,00% – 68,00% Cukup aktif 36,10% – 52,00% Kurang aktif 20,00% – 36,00% Tidak aktif Jumlah Sumber: Hasil Penelitian,2011. 1. 2. 3. 4. 5.
f 20 29 7 4 0 60
Persentase 33.4 48.4 11.6 6.6 0.0 100
Data pada tabel 4.9 tersebut dapat dilihat dalam gambar 4.5 berikut:
Gambar 4.5. Aktivitas Motivasi.
52
Gambar 4.5 di atas menunjukkan data hasil aktivitas motivasi siswa ketika melaksanakan outbound sebagai metode pembelajaran siswa yang sangat aktif dengan persentase 33.4%, siswa yang aktif dengan persentase 48.4%, siswa cukup aktif dengan persentase 11,6%, dan siswa kurang aktif dengan persentase 6.6%, dan siswa tidak aktif sebesar 0%. b.
Aktivitas Motorik Berdasarkan data hasil penelitian lembar observasi (checklist) aktivitas belajar siswa dalam lampiran 17 diperoleh data dari sub variabel aktivitas motorik yang tertulis dalam tabel 4.10 sebagai berikut: Tabel 4.10. Aktivitas Motorik No. 1. 2. 3. 4. 5.
Interval 84,10% – 100% 68,10% – 84,00% 52,00% – 68,00% 36,10% – 52,00% 20,00% – 36,00% Jumlah Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
Kriteria Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
f 19 28 7 6 0 60
Persentase 31.7 46.7 11.6 10 0.0 100
Data pada tabel 4.10 di atas dapat dilihat dalam gambar 4.6 berikut:
Gambar 4.6. Aktivitas Motorik.
53
Pada gambar 4.6 di atas, diperoleh data bahwa siswa yang sangat aktif dalam aktivitas motorik sebanyak 31.7%, aktif sebanyak 46.7%, cukup aktif sebesar 11.6%, dan kurang aktif sebesar 10%. c.
Aktivitas Sosial Berdasarkan data hasil penelitian lembar observasi (checklist) aktivitas belajar siswa dalam lampiran 17 diperoleh data dari sub variabel aktivitas motorik yang tertulis dalam tabel 4.11 sebagai berikut: Tabel 4.11. Aktivitas Sosial No. Interval Kriteria 1. 84,10% – 100% Sangat aktif 2. 68,10% – 84,00% Aktif 3. 52,00% – 68,00% Cukup aktif 4. 36,10% – 52,00% Kurang aktif 5. 20,00% – 36,00% Tidak aktif Jumlah Sumber : Hasil Penelitian,2011.
f 20 30 6 4 0 60
Data pada tabel 4.11 dapat dilihat dalam grafik berikut:
Gambar 4.7. Aktivitas Sosial.
Persentase 33.4 50 10 6.6 0.0 100
54
Gambar 4.7 di atas, menunjukan data bahwa 33.4% siswa yang sangat aktif, 50% siswa yang aktif, 10% siswa yang cukup aktif, dan 6.6% siswa kurang aktif. Gambar-gambar aktivitas siswa selama kegiatan outbound berlangsung dapat dilihat pada gambar 4.8 sampai dengan 4.10 berikut ini:
Sumber: Hasil Penelitian,2011. Gambar 4.8. Aktivitas Belajar Siswa Dalam Permainan Berburu Harta Karun. Gambar 4.8 di atas merupakan gambar aktivitas belajar siswa dalam permainan “berburu harta karun”. Permainan tersebut dilaksanakan guna membahas materi pokok lingkungan hidup dan unsur-unsurnya. Tujuan dari permainan ini adalah agar siswa dapat mengetahui secara nyata tentang unsur-unsur lingkungan hidup. Permainan dilaksanakan diseluruh halaman sekolah dengan cara siswa berpencar untuk mencari dan mengumpulkan semua benda yang termasuk ke dalam unsur-unsur pembentuk lingkungan hidup.
55
peralatan yang digunakan dalam permainan ini adalah segala peralatan kebersihan yang meliputi sapu, tempat sampah, dan engkrak (dalam bahasa jawa). Tujuan sisipan dari permainan adalah untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan dengan cara kerja bakti.
Sumber: Hasil Penelitian, 2011. Gambar 4.9. Aktivitas Belajar Siswa Dalam Permainan Memecahkan Masalah Teman. Gambar 4.9 di atas merupakan gambar aktivitas siswa dalam kegiatan permainan “memecahkan masalah teman’. Permainan ini digunakan dalam materi pokok bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup. Tujuannya adalah agar siswa mengetahui masalah-masalah lingkungan yang ada disekitar tempat tinggalnya dan mengetahui bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut. Permainan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat permaianan yang berupa lembar permasalahan yang telah disiapkan oleh guru, selanjutnya masing masing siswa menuliskan masalah lingkungan yang ada di
56
lingkungannya masing-masing dan setelah itu siswa yang ada di sebelah-sebelahnya memberikan saran dengan menuliskan solusi pemecahan masalah. G
G
Sumber: Hasil Penelitian, 2011. Gambar 4.10. Aktivitas Siswa Dalam Permainan Eksplorasi SDA. Gambar 4.10 di atas merupakan gambar kegiatan siswa ketika bermain ‘eksplorasi SDA”. Permaianan tersebut dilaksanakan dalam materi pokok usaha pelestarian lingkungan hidup. tujuan permainan adalah
siswa
memahami akan pentingnya
memelihara
SDA
(lingkungan) sehingga lingkungan mampu secara terus menerus memberikan manfaat bagi kehidupan dan siswa memahami akan pentingnya
kerjasama
dalam menjaga
kelestarian lingkungan.
Peralatan yang digunakan dalam permaianan ini adalah kelereng. Aktivitas siswa ketika mengikuti permainan eksplorasi SDA begitu antusias hal ini dapat dilihat dalam gambar di atas, siswa-siswi sampai terjatuh dan saling tumpang tindih.
57
3. Pengaruh Outbound
Sebagai Metode
Pembelajaran Terhadap
Aktivitas Belajar Siswa Pengaruh outbound sebagai metode pembelajaran terhadap aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini, dapat diketahui melalui uji regresi sederhana yang diolah melalui program SPSS 16. Data yang diolah dalam uji regresi adalah data hasil penelitian dari lembar angket tentang variabel outbound dan data dari lembar observasi aktivitas belajar siswa. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan regresi sederhana adalah sebagai berikut: a.
Uji normalitas data Uji normalitas merupakan hal yang sangat penting dalam pengolahan data statistik. Syarat suatu data dapat diolah dengan menggunakan regresi adalah data tersebut hrus berdistribusi normal. Berdasarkan hasil penelitian uji normalitas pada lampiran 14, diperoleh hasill bahwa: (1) data instrumen variabel outbound sebagai metode pembelajaran memiliki taraf signifikasi 0,056, lebih besar dari 0,05 sehingga data variabel outbound sebagai metode pembelajaran normal, (2) data aktivitas belajar memiliki taraf signifikasi 0.059, lebih besar dari 0,05 sehingga data variabel aktivitas belajar yang akan diolah dengan menggunakan regresi merupakan data normal. Data uji normalitas dapat dilihat dalam gambar 4.11 berikut:
58
Expected Normal
Normal Q-Q Plot of Otbound
Observed Value Gambar 4.11. Uji Normalitas Data Variabel Outbound.
Gambar 4.11 tersebut memperjelas data hasil uji normalitas. Pada gambar 4.11 terlihat bahwa persebaran data mendekati garis normal yaitu berada di bagian atas dan bawah garis normal. Hal tersebut berarti bahwa data outbound normal.
Expected Normal
Normal Q-Q Plot of Aktivitas
Observed Value Gambar 4.12. Uji Normalitas Data Variabel Aktivitas Belajar.
59
Pada gambar 4.12 di atas, terlihat bahwa persebaran data mendekati garis normal yaitu berada di bagian atas dan bawah garis normal. Hal tersebut berarti bahwa data aktivitas belajar normal b.
Perhitungan regresi SPSS 16 Data hasil penelitaian yang diregresikan dalam penelitian ini ada pada lampiran 12 dan lampiran 13. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 16 menunjukkan bahwa: 1) Berdasarkan pada tabel korelasi diperoleh hasil hubungan korelasi outbound dengan aktivitas belajar siswa bernilai 0,829 artinya hubungan outbound dengan aktivitas belajar siswa sangat kuat dan searah. Nilai (+) artinya bila outbound ditingkatkan maka aktivitas belajar siswa akan meningkat. 2) Uji signifikasi hubungan linear outbound dengan aktivitas belajar siswa dalam tabel ANOVA diperoleh F Hitung=127,401 F tabel dengan derajat bebas V1=1, V2=58 pada traf signifikasi 0,05 (F1=58,0,05) diperoleh F tabel=4,02. Sehingga F hitung > F tabel dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya antara outbound dan aktivitas belajar siswa ada hubungan yang linear. Simpulan yang sama dapat diperoleh dari nilai signifikasi dengan taraf signifikasi (α) pada tabel ANOVA diperoleh sig 0,000 < α 0,05. Karena sig< α maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya outbound dan aktivitas ada hubungan yang linear. Data tersebut berdasar pada kriteria Ho:b=0 (tidak ada hubungan) dan Hi:b≠0 (ada hubungan).
60
3) Pada tabel summary diperoleh R²= 0,687 artinya variabel outbound dapat menerangkan variabilitas sebesar 68,7% dari variabel aktivitas belajar siswa, sedangkan sisanya diterapkan oleh variabel lain (dengan R² merupakan koefisien determinasi) 4) Uji signifikasi konstanta pada model linear (α) dari tabel koefisien diperoleh siginifikasi 0,000 dan α 0,05 karena sig<α maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya koefisien regresi a signifikan. 5) Uji signifikasi koefisien variabel aktivitas belajar (b) pada model linear dalam tabel koefisien diperoleh siginifikasi 0,000 dan α 0,05 karena sig< α maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya koefisien regresi pada aktivitas belajar signifikan. Arah koefisien regresi sebesar 1,202. Dengan demikian, model regresi yang dapat dipakai dalam penelitian ini adalah Y=-4,896+1,202 x atau variabel outbound = -4,896 dan variabel aktivitas belajar siswa=1,202. Hasil penelitian pengaruh outbound terhadap aktivitas belajar Histogram
siswa yang telah dijabarkan di atas dapat dilihat dalam gambar 4.13 di Dependent Variable: Aktivitas Belajar Siswa
bawah ini: 10
Frequency Frekuensi
8
6
4
2 Mean = 3.26E-16 Std. Dev. = 0.991 N = 60
0 -2
-1
0
1
2
Regression Standarized Residual Regression Standardized Residual Gambar 4. 13. Pengaruh Outbound Terhadap Aktivitas Belajar Siswa.
61
Pada gambar 4.13 di atas, terlihat jelas bagaimana pengaruh penggunaan outbound terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa. Semakin sempurna outbound yang dilaksanakan maka akan semakin meningkatkan aktivitas belajar siswa. C. Pembahasan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran outbound yang telah dilaksanakan dan bagaimana pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati tahun 2011/2012. Berdasarkan pada hasil penelitian di atas, menunjukan bahwa: 1. Pelaksanaan Outbound Pelaksanaan outbound dilokasi penelitian selama 6 kali yang dilaksanakan di kelas VIII A samapai VIII F secara umum atau krusial termasuk ke dalam kriteria siap dengan skor rata-rata sebesar 98,6 hasil ini dapat di lihat pada tabel 4.5 di sub pembahasan hasil penelitian pada halaman sebelumnya. Sedangkan untuk hasil pelaksanaan outbound per sub variabel, diperoleh hasil: a.
Persiapan pembelajaran Hasil penelitian pada tabel 4.6 menunjukan bahwa hasil rata-rata dari kegiatan persiapan pembelajaran dengan menggunakan outbound sebagai metode pembelajaran termasuk ke dalam kriteria siap dengan persentase 80%. Akan tetapi ditemukan hasil yang kurang yaitu dalam indikator persiapan alat dan instrumen penelitian yaitu sebesar 63,3%
62
dan termasuk dalam kriteria cukup siap. Hal ini disinyalir dapat mempengaruhi hasil aktivitas belajar siswa menjadi kurang aktif, sebab
alat dan
instrumen dalam
outbound sebagai metode
pembelajaran merupakan hal yang sangat penting guna mencapai pelaksanaan outbound yang maksimal. b.
Pelaksanaan pembelajaran dengan outbound Hasil penelitian pada tabel 4.7 menunjukan bahwa pelaksanaan outbound baik secara rata-rata ataupun per indikator trmasuk kedalam kriteria siap dengan persentase rata-rata 79,5%. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan outbound sebagai metode pembelajaran di lokasi penelitian telah sesuai dengan kajian teori yang terdapat dalam bab II penelitian ini. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa guru telah membaca dan menguasai isi dari tata cara pelaksanaan outbound yang terdapat di dalam buku-buku literatur tentang outbound.
c.
Evaluasi Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan evaluasi (kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan kegiatan persiapan pembelajaran) termasuk kedalam kriteria siap dengan persentase rata-rata sebesar 75%. Hal ini berarti bahwa secara garis besar guru di lokasi penelitaian telah menguasai dan memahami tentang bagaimana tata cara pelaksanaan outbound sebagai metode pembelajaran.
63
2. Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.8 di atas, diperoleh hasil penelitian bahwa secara garis besar atau rata-rata siswa selama mengikuti kegiatan outbound sebagai metode pembelajan termasuk ke dalam kategori aktif dengan skor rata-rata 50,1. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa sudah termasuk dalam kategori baik. Aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini meliputi tiga sub variabel yaitu aktivitas motivasi, aktivitas motorik, dan aktivitas sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil aktivitas belajar siswa tertinggi ada pada aktivitas sosial yaitu sebesar 50% hal ini berarti bahwa outbound sebagai metode pembelajaran dapat meningkatkan kepedulian siswa terhadap sesama. Sedangkan hasil aktivitas motivasi sebesar 48,4% yang berarti bahwa motivasi belajar siswa ketika menggunakan outbound sebagai metode pembelajaran tergolong ke dalam kategori aktif. Siswa begitu antusias dan konsentrasi ketika guru menyampaikan prosedur langkah-langkah
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan
outbound sebagai metode pembelajaran.Walaupun pada kenyataanya terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam aktivitas motivasi yang dalam tabel 4.8 memiliki persentase sebesar 6,6% dan termasuk dalam kriteria kurang aktif. Aktivitas motorik tergolong ke dalam kriteria aktif dengan besar persentase 46,7% hal ini berarti bahwa kegiatan outbound sebagai metode pembelajaran mampu meningkatkan kemauan siswa dalam mengekspresikan kemampuan diri yang meliputi berani bertanya, berani mengemukakan pendapat, dan berani maju tanpa disuruh guru. Hal ini membuktikan bahwa outbound dapat membuat pembelajaran menjadi rileks.
64
3. Pengaruh Outbound Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada pengaruh yang sangat kuat antara penggunaan outbound sebagai metode pembelajaran terhadap aktivitas belajar siswa, karena F hitung > F tabel. Terlihat bahwa ada pengaruh yang positif antara penggunaan outbound sebagai metode pembelajaran terhadap aktivitas belajar siswa. Hal ini berarti bahwa semakin kualitas outbound ditingkatkan maka akan semakin meningkat pula aktivitas belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang diungkapkan oleh: (1) Nuriah Halleyda dalam penelitiannya yang berjudul “Efektivitas Outbound Training Dalam Meningkatkan Ketrampilan Sosial Pada Anak Yang Mengalami Penolakan Teman Sebaya”,
yang
menyebutkan bahwa ada peningkatan yang signifikan pemberian outbound training terhadap ketrampilan anak yang mengalami penolakan teman sebaya, (2) Umar Totong dalam penelitinnya yang berjudul “Hubungan Karakter, Rasa Percaya Diri, Kepemimpinan, dan Kerjasama Tim Dengan Outbound”, menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara rasa percaya diri, kepemimpinan, dan kerja sama dengan outbound, (3) Ery Yanatta dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Metode Outbound Terhadap Kepatuhan Saat Pembelajaran Pada Anak Usia Prasekolah di PAUD RA Nur Insani Surabaya”, menyebutkan bahwa ada pengaruh pembelajaran metode outbound terhadap kepatuhan saat pembelajaran pada anak usia dini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati tentang pengaruh metode outbound terhadap aktivitas belajar siswa diperoleh hasil bahwa kegiatan persiapan pelaksanaan outbound dalam tiap indikator sebagai berikut: penyusunan RPP sebesar 83.3%, memilih permainan 80%, menentukan lokasi 76.6%, menyusun prosedur pelaksanaan outbound 96,6%, dan persiapan alat dan instrumen sebesar 63,3%. Kegiatan pelaksanaan pada tiap indikator penyampaian tujuan 76,6%, penyampaian langkah-langkah permainan 83.3%, permainan 79%, kegiatan penutup permainan 81% dan kegiatan evaluasi sebesar 75% dan terdapat pengaruh penggunaan metode outbound terhadap aktivitas belajar siswa dengan arah koefisien regresi sebesar 1,202x dengan persamaan regresi Y = -38,547 + 1,202x sehingga, diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Kegiatan pra-pelaksanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi kegiatan dengan outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis lingkungan di SMP Negeri 2 Gabus Kabupaten Pati, berdasarkan kategori kesiapan secara umum sudah siap dengan persentase rata-rata 78% akan tetapi, terdapat kriteria cukup siap dalam hal persiapan alat dan instrumen permainan yaitu hanya sebesar 63,3%.
65
66
2. Terdapat pengaruh positif dari penggunaan outbound sebagai metode pembelajaran IPS berbasis lingkungan terdapat aktivitas belajar siswa yaitu sebesar +1,202 dengan taraf signifikasi 0,05 yang artinya semakin sempurna outbound yang dilaksanakan maka akan semakin meningkat pula aktivitas belajar siswa. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka peneliti menyarankan kepada para guru dan calon guru IPS agar: 1. Dapat mengikuti latihan outbound atau membaca buku-buku litelatur tentang outbound terutama tentang evaluasi outbound sehingga dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan outbound dan pembelajaran IPS akan lebih menarik dan aplikatif. 2. Dapat menambah ketersediaan alat dan instrumen permainan outbound secara lengkap sebelum memutuskan untuk melaksanakan kegiatan outbound. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan outbound yang dilaksanakan akan berjalan lebih baik sehingga tujuan permainan dan pembelajaran dapat tercapai. 3. Outbound sebagai metode pembelajaran dapat dijadikan sebagai alternatif pemilihan metode pembelajaran baru yang aplikatif.
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, Djamaluddin. 2003. Outbound Management Training. Yogyakarta.: UII Pres Anni, Catharina Tri. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Ayu,Andita. Sekolah Alam. http:edukasi.indoskripsi.com/ agustus 2008.(11 Juni 2011 Beetlestone, Florence. 1998. Creative Learning- Strategi Pembelajaran Untuk Melesatkan Kreativitas Siswa. Terjemahan Narulita Yusron. Bandung: Nusa Media Danumiarto dan Santoso. 2007. Eksperiental Learning By Outbound. Surabaya: Titik Terang Darsono, Max. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Press Fathoni, Abdulrahmat. 2006. Metode Penelitian dan Tekhnik Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Halleyda, Nuriah. 2009. ’Efektifitas Outbound Training Dalam Meningkatkan Ketrampilan Sosial Pada Anak Yang Mengalami Penolakan Teman Sebaya’. Skripsi. Surakarta: Fakultas Psikologi UMS. Juliantara, Ketut.Aktivitas Belajar. http: // edukasi. kompasiana. com/ 2010 / 04 / 11 / aktivitas-belajar /(20 Maret 2011) Mardiyatmo, Esmet Untung. 2010. Kumpulan Permaian Seru – Tutorial Untuk Para Fasilitator & Instruktur. Yogyakarta: CV Andi Offset Muhidin, Ali Sambas. 2007. Analisis Korelasi, Regresi & Jalur Dalam Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia Nazir, Moh Ph. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
67
68
Nur, Zaenuri M. 2010. Ice Breaker Seabrek Ide dan Tekhnik Permainan di Dalam dan di Luar Ruangan Bernilai Edukatif dan Komunikatif.. Yogyakarta: Laksana Papundu, Tika Moh . 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara Peter, Lamuri L. 2010. Games Outbound. http: //putra-ananda.com/c/ index_d.php (20 maret 2011). Rohani, Ahmad. 1997. Media Intruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta Sugiana, Dadang. Populasi dan Tekhnik Sampling. http/gobhro.com/metodologi penelitian/populasi dan tekhnik sampling Sugandi, Achmad dkk. 2007. Teori Pembelajaran.Semarang: Unnes Press Sugiyono.2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suharyono. 2006. Pemikiran Geografi dalam Pendidikan dan Pengajaran. Semarang: UNNES Press Sumaatmadja,N.1997. Metode Pengajaran Geografi. Bandung: Bina Aksara Susanta, Agustinus. 2010. Outbound Profesional. Yogyakarta: CV Andi Offset Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Totong, Umar. 2009. ’Hubungan Karakter, Rasa Percaya Diri, Kepemimpinan, dan Kerjasama Tim Dengan Outbound (Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Semester II Tahun Akademik 2009/2010)’. Skripsi. Surakarta: Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Yanatta, Ery. 2008. ’Pengaruh Pembelajaran Metode Outbound Terhadap Kepatuhan Saat Pembelajaran Pada Anak Usia Prasekolah di PAUD RA Nur Insani Surabaya’. Skripsi. Surakarta: UMS.
69
Lampiran: 1 KISI-KISI INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI Pengaruh Out Bound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis Lingkungan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012 Variabel Pelaksanaan metode outbound
Sub variabel 1. Persiapan
Item soal
Jumlah soal
A. 1-5
5
A. 6-21
16
A. 22-25
4
pembelajaran 2. Pelaksanaan pembelajaran 3. Pelaksanaan evaluasi Jumlah soal
Aktivitas belajar siswa
1. Aktivitas
25 B. 1-5
5
B. 6-9
4
B.10-13
4
motivasi 2. Aktivitas motorik 3. Aktivitas sosial
Jumlah soal
13
70
Lampiran : 2 INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI METODE OUTBOUND Identitas responden Nama
:
Instansi
:
Bidang studi : Alumnus
:
A. Lembar Observasi untuk menilai guru Kegiatan Sangat Kurang Cukup kurang Persiapan pelaksanaan pembelajaran dengan metode outbound 1. Guru menyusun RPP khusus kegiatan pembelajaran dengan metode outbound 2. Guru memilih permainan outbound yang sesuai dengan materi ajar 3. Guru menentukan lokasi yang tepat untuk pelaksanaan outbound 4. Guru menyusun prosedur pelaksanaan permainan dalam out bound 5. Guru mempersiapkan peralatan dan instrument yang akan digunakan dalam permainan out bound Pelaksanaan pembelajaran dengan metode out bound 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa 7. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
Baik
Sangat baik
71
Lanjutan lampiran: 2 8. Guru menyampaikan aturan-aturan dalam permainan out bound yang akan dilaksanakan 9. Guru melontarkan kalimat penyemangat untuk membuat semua siswa terlibat dalam permainan out bound 10. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok 11. Guru membimbing siswa dalam setiap permainan outbound yang dilaksanakan. 12. Guru menyampaikan dan menyisipkan materi dalam setiap permainan outbound 13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksploitasi kemampuannya 14. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya 15. Guru memberikan stimulus (rangsangan) kepada siswa untuk menemukan gagasan dari permainan out bound 16. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajuan pertanyaan 17. Guru dengan jelas dan sistematik memberikan jawaban dari pertanyaan siswa 18. Guru menyisipkan penjelasan materi geografi dalam permainan outbound 19. Guru memberikan contoh nyata keterkaitan antara materi dengan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari melalui simulasi permainan out bound 20. Guru membantu siswa dalam menarik kesimpulan dari setiap permainan out bound yang dilaksanakan 21. Guru menyampaikan keterkaitan dari gagasan atau kesimpulan permainan out bound dengan materi Pelaksanaan evaluasi 22. Guru memberikan rangsangan pertanyaan-pertanyaan tentang materi ajar kepada siswa selama proses pembelajaran dengan out bound
72
Lanjutan lampiran: 2
23. Guru membantu siswa yang kesulitan menjawab pertanyaan 24. Guru memberikan lembar kerja dalam setiap permainan kepada siswa 25. Guru memberikan rangsangan kepada siswa dalam menarik kesimpulan dari kegiatan permainan out bound Keterangan: Sangat kurang Kurang Cukup Baik Sangat baik
: apabila tidak pernah dilakukan : apabila dilakukan hanya 1 kali : apabila dilakukan 2 kali : apabila dilakukan 3 kali : apabila dilakukan lebih dari 3 kali
73
Lampiran: 3 LEMBAR OBSERVASI (CHECKLIST) AKTIVITAS BELAJAR SISWA Identitas Responden Nama : Nik : Kelas : B. Lembar Checklist untuk mengukur aktivitas siswa Kegiatan Sangat Kurang Cukup kurang baik I.
II.
Aktivitas motivasi 1. Semangat dan ketertarikan mengikuti pembelajaran, 2. Memperhatik an penjelasan guru dari awal sampai akhir pembelajaran, 3. Antusiasme yang tinggi 4. Tidak mengobrol 5. Tidak melakukan aktivitas lain yang mengganggu proses pembelajaran. Aktivitas motorik 6. Berani bertanya 7. Berani mengemukak an pendapat 8. Berani menjawab pertanyaan
Baik
Sangat baik
74
Lanjutan lampiran: 3 9. Berani maju tanpa disuruh oleh guru III. Aktivitas sosial 10. Bersedia membantu teman selama kegiatan pembelajaran, 11. Menghargai pendapat dan penjelasan teman 12. Tidak mengganggu teman saat pembelajaran 13. Tanggung jawab terhadap tugas kelompok Keterangan: Sangat kurang : apabila tidak pernah dilakukan Kurang : apabila dilakukan hanya 1 kali Cukup : apabila dilakukan 2 kali Baik : apabila dilakukan 3 kali Sangat baik : apabila dilaksanakan > 3 kali
75
Lampiran: 4 KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET Pengaruh Out Bound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis Lingkungan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012 Variabel Outbound
Sub variabel 1. Pra-
Item soal
Jumlah soal
1-5
5
2. Pelaksanaan
6 - 13
8
3. Evaluasi
14 - 17
4
Pembelajaran
Jumlah item
17
76
Lampiran: 5 LEMBAR ANGKET OUTBOUND Identitas Responden Nama
:
NIS
:
Kelas
:
Sekolah
:
Petunjuk pengisian 1. Sebelum Saudara menjawab pertanyaan di bawah ini, silakan mengisi identitas responden terlebih dahulu! 2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan apa yang Saudara ketahui karena jawaban Saudara sangat berharga bagi peneliti! 3. Terimakasih telah mengikuti petunjuk pengisian dan selamat bekerja! Soal 1. Sebelum metode outbound dilaksanakan, apakah guru Anda telah memberitahukan sebelumnya tentang rencana penggunaan metode outbound tersebut? a. Tidak pernah d. Tiga kali b. Satu kali e. Lebih dari tiga kali c. Dua kali 2. Ketika Guru menyampaikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode outbound, hal apa yang ada dalam pikiran Anda? a. Tidak tertarik d. Tertarik b. Kurang tertarik e. Sangat tertarik c. Cukup tertarik 3. Setelah mengikuti permainan outbound, apakah Anda dapat memahami hikmah dari permainan tersebut dan mengaitkannya dengan materi pelajaran? a. Tidak paham sama sekali d. Paham b. Kurang paham e. Sangat paham c. Cukup Paham 4. Apakah lokasi permainan outbound yang telah ditentukan oleh guru membuat Anda nyaman, tertarik, dan asyik dalam melaksanakan permainan? a. Tidak dan membosankan b. Kurang asyik karena masih di sekitar sekolahan c. Cukup nyaman dan membuat saya tertarik d. Nyaman-nyaman saja e. Sangat nyaman karena masih di lingkungan sekolah 5. Apakah guru Anda pernah melibatkan siswa dalam memilih lokasi pelaksanaan outbound? a. Tidak pernah d. Tiga kali b. Satu kali e. Lebih dari tiga kali c. Dua kali
77
Selama outbound berlangsung, berapa kali Bapak/Ibu Guru menyampaikan prosedur pelaksanaan permainan? a. Tidak pernah d. Tiga kali b. Satu kali e. Lebih dari tiga kali c. Dua kali 7. Sebelum outbound dilaksanakan, apakah Guru Anda telah mempersiapkan segala perlengkapan permainan yang dibutuhkan? a. Tidak tahu b. Ya tetapi seluruh perlengkapan yang dibutuhkan dibebankan kepada siswa c. Ya tetapi dengan dibantu oleh siswa d. Ya tetapi kurang lengkap dan seadanya e. Ya dengan sangat lengkap sehingga permainan dapat berjalan lancar 8. Apakah Anda diberi tugas untuk membawa peralatan yang dibutuhkan dalam permainan outbound sebelum permainan dilaksanakan? a. Ya seluruh siswa ditugasi untuk membawa peralatan yang akan dibutuhkan dalam permainan secara individu b. Ya tetapi hanya beberapa peralatan karena mengumpulkannya untuk setiap kelompok c. Ya tetapi hanya peralatan pribadi d. Tidak karena perlatan yang dibutuhkan telah ada di sekolah e. Tidak karena semua peralatan telah disiapkan dan diusahakan oleh guru 9. Selama permainan outbound berlangsung, seingat Anda berapa kali guru menyampaikan tujuan dari permainan tersebut? a. Tidak pernah d. Tiga kali b. Satu kali e. Lebih dari tiga kali c. Dua kali 10. Menurut Anda apakah tujuan yang ingin dicapai dari permainan-permainan outbound yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan materi pelajaran? a. Tidak sama sekali d. Sesuai b. Kurang sesuai e. Sangat sesuai c. Cukup sesuai 11. Dalam setiap permainan outbound yang telah dilaksanakan, berapa kali Guru Anda menyampaikan prosedur atau langkah-langkah pelaksanaan permainan? a. Tidak pernah c. Dua kali b. Satu kali d. Tiga kali e. Lebih dari tiga kali sampai siswa dapat mengikuti permainan outbound dengan runtut 12. Bagaimana belajar dengan metode outbound menurut Anda? a. Membosankan b. Kurang menyenangkan c. Cukup menyenangkan d. Menyenangkan e. Sangat menyenangkan 13. Apakah dalam setiap akhir dari permainan outbound selalu ada kegiatan penutup seperti menarik kesimpulan ataupun penugasan? a. Tidak pernah b. Satu kali 6.
78
c. Dua kali e. Lebih dari 3 kali d. Tiga kali 14. Dapatkah Anda memahami hikmah yang ingin disampaikan dari setiap permainan outbound yang telah dilaksanakan? a. Tidak bisa karena tidak paham b. Bisa dengan menyontek teman c. Bisa tetapi bingung dan rancau d. Bisa dengan dibimbing guru e. Bisa menyimpulkan dengan mandiri 15. Dalam setiap permainan outbound yang telah dilaksanakan, apakah guru telah melaksanakan permainan outbound sesuai dengan prosedur atau langkahlangkah pelaksanaan yang telah disampaikan sebelum permainan dimulai? a. Tidak sesuai d. Sesuai b. Kurang sesuai e. Sangat sesuai c. Cukup sesuai 16. Bagaimana cara pelaksanaan permainan Outbound yang telah dilaksanakan? a. Siswa dibiarkan beraktivitas sendiri dan siswa ditinggal pergi b. Guru hanya mengamati dan tidak ikut berperan serta dalam permainan c. Guru hanya mebimbing siswa yang aktif-aktif saja d. Guru membimbing siswa jika suasana permainan tidak kondusif e. Guru selalu membimbing siswa untuk konsentrasi dan mengikuti setiap langkah-langkah permainan secara runtut 17. Bagaimana cara pelaksanaan permainan Outbound yang telah dilaksanakan? a. Siswa dibiarkan beraktivitas sendiri dan siswa ditinggal pergi b. Guru hanya mengamati dan tidak ikut berperan serta dalam permainan c. Guru hanya mebimbing siswa yang aktif-aktif saja d. Guru membimbing siswa jika suasana permainan tidak kondusif e. Guru selalu membimbing siswa untuk konsentrasi dan mengikuti setiap langkah-langkah permainan secara runtut
79
Lampiran: 6 DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS OUTBOUND No Rsp
1 2 3 4 5 6 7 8 5 3 5 3 4 5 3 4 1 5 5 5 3 5 5 4 5 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 6 4 4 4 5 3 3 3 3 7 3 3 3 4 5 4 3 3 8 4 3 3 3 3 3 3 3 9 5 4 4 4 5 4 4 3 10 4 4 5 5 5 5 4 4 11 3 4 3 3 3 3 3 3 12 5 3 4 4 4 4 4 4 13 5 4 5 5 4 5 4 3 14 15 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 16 4 4 4 4 4 5 4 5 17 5 4 5 5 4 4 4 4 18 5 4 5 5 4 4 5 4 19 5 4 5 5 5 5 4 5 20 Sumber: Hasil Uji CobaPenelitian, 2011.
9 5 5 4 4 5 5 3 3 5 4 5 3 5 5 5 3 5 5 4 4
Outbound (X) 10 11 12 5 5 3 4 5 3 3 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 3 4 5 3 3 4 3 3 3 5 4 4 4 5 5 3 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
13 4 5 3 4 4 4 3 5 3 5 5 3 4 3 4 4 3 4 4 5
14 4 4 4 4 4 5 5 3 3 5 4 3 4 5 4 4 5 4 5 5
15 3 4 3 5 5 4 3 3 3 5 4 3 4 5 4 3 4 5 5 4
16 4 5 3 5 3 5 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5
17 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 5 3 5 5 5 4
Jml 70 76 57 77 71 76 62 59 55 72 77 53 68 74 70 60 73 78 78 80
80
Lampiran: 7 HASIL UJI VALIDITAS OUTBOUND No Item
Nilai Hitung r
N Nilai tabel (jumlah r responden) 1 0,715 20 0,444 2 0,494 20 0,444 3 0,872 20 0,444 4 0,526 20 0,444 5 0,607 20 0,444 6 0,760 20 0,444 7 0,771 20 0,444 8 0,635 20 0,444 9 0,522 20 0,444 10 0,763 20 0,444 11 0,872 20 0,444 12 0,561 20 0,444 13 0,481 20 0,444 14 0,626 20 0,444 15 0,770 20 0,444 16 0,723 20 0,444 17 0,581 20 0,444 Sumber: Hasil Uji CobaPenelitian, 2011.
Signifikasi Keterangan
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
81
Lampiran: 8 HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN OUTBOUND Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
20 0 20
a
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Part 1 Part 2
Value N of Items Value N of Items
Total N of Items Correlation Between Forms Spearman-Brown Coefficient
Equal Length Unequal Length Guttman Split-Half Coefficient
.844 9a .839 8b 17 .924 .960 .960 .960
a. The items are: O1, O2, O3, O4, O5, O6, O7, O8, O9. b. The items are: O10, O11, O12, O13, O14, O15, O16, O17.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .920
N of Items 17
Sumber: Hasil Uji CobaPenelitian, 2011. 82
Lampiran: 9 DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA No Respon den 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Aktivitas Siswa (Y) 1 5 5 3 4 4 5 4 2 2 5 4 2 5 3 5 3 3 5 3 4
2 4 4 2 4 4 4 3 4 2 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4
3 5 5 2 5 5 5 2 4 2 5 4 2 5 3 5 3 3 5 3 4
4 3 3 2 4 4 4 3 2 2 5 4 3 4 4 4 2 4 5 4 4
5 3 4 2 5 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 5 4 4
6 3 4 2 5 4 4 3 4 2 5 4 2 2 3 5 2 4 5 4 4
7 3 3 2 4 4 4 4 2 2 5 4 2 3 4 4 2 4 4 3 4
8 3 3 3 4 4 4 3 4 2 5 4 2 3 3 4 2 4 5 3 3
9 4 4 2 4 4 4 3 3 2 5 4 2 4 3 4 3 4 5 4 3
10 3 4 2 5 4 4 4 2 2 4 4 2 4 5 5 3 4 5 3 4
11 3 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 3 4 5 4 4
12 3 4 2 5 4 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 2 4 5 3 4
13 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 5 3 4
Jml 45 51 28 57 53 54 42 43 28 59 50 27 48 47 56 31 50 63 45 50
Sumber: Hasil Uji CobaPenelitian, 2011.
83
Lampiran: 10 HASIL UJI VALIDITAS LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR No Item
Nilai Hitung r
N (Jumlah Responden) 1 0,740 20 2 0,863 20 3 0,820 20 4 0,844 20 5 0,930 20 6 0,878 20 7 0,845 20 8 0,846 20 9 0,898 20 10 0,834 20 11 0,839 20 12 0,881 20 13 0,892 20 Sumber: Hasil Uji CobaPenelitian, 2011.
Nilai Tabel r
Signifikasi
Keterangan
0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
84
Lampiran: 11 HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI AKTTIVITAS BELAJAR SISWA
Case Processing Summary N Cases Valid a Excluded Total
20 0 20
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Part 1
Value N of Items Value N of Items
Part 2 Total N of Items Correlation Between Forms Spearman-Brown Coefficient
Equal Length Unequal Length Guttman Split-Half Coefficient a. The items are: A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7. b. The items are: A8, A9, A10, A11, A12, A13.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .967
N of Items 13
Sumber: Hasil Uji CobaPenelitian, 2011.
.933 7a .939 6b 13 .950 .974 .975 .959
85
Lampiran: 12 DATA HASIL PENELITIAN LEMBAR ANGKET VARIABEL OUTBOUND
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4
2 5 4 3 4 3 4 5 5 4 3 3 3 4 5 4 5 3 4 3 4 4 5 4 5 3 3 4 5 4 3 3 5
3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 4 3 4 5 5
4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 4 3 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4 3 4 3 5 3 4
6 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 4 5 3 5 4 5 5 4 3 4 3 5
7 4 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 5
8 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 4 3 4 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 5 3 4
9 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 5 5
Outbound (X) 10 11 12 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 3 5 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 3 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 3 5 5 4 5 5 4 5 3 4 5 3 3 4 3 3 3 5 5 4
13 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4
14 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 4
15 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 3 3 3 5
16 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 5 5 5 4 5 3 5 3 5 5 5 3 3 3 5
17 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 5
Jml 78 77 75 73 75 79 79 80 75 76 74 79 76 79 73 66 72 77 78 77 72 78 60 76 74 74 78 77 64 61 59 78
86
Lanjutan lampiran: 12 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 4 3 5 4 3 5 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4
5 5 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 3 5 5
5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5 4 5 4 5
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4
4 5 3 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4
4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5
Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
4 5 3 5 5 3 3 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 3 5 3
4 4 4 3 5 5 4 4 4 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 4 5 3 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4
5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5
5 5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 5
4 4 3 4 5 3 4 5 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5
5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 3 3 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5
5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 5 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4
5 5 4 3 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 5 4 3 4 5 3 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 5 5 4 5 4 3
76 78 63 74 76 59 67 76 73 61 76 78 74 81 77 79 78 76 75 75 63 76 74 76 75 73 72 73
87
Lampiran: 13 DATA HASIL PENELITIAN LEMBAR OBSERVASI VARIABEL AKTIVITAS BELAJAR SISWA No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 5 4 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 4 3 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 2 2 3 4
2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4
3 5 4 4 3 5 5 3 5 5 4 4 4 3 4 3 3 5 3 5 5 4 5 2 5 5 5 4 5 2 4 2 4 3
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 5 4 4 3 2 2 4 4
5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 5 4 4 4 2 5 4 4 4 4 3 4 2 3 3
Aktivitas Siswa (Y) 6 7 8 9 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 2 2 2 2 5 4 3 4 3 4 4 4
10 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 3 5 4 2 5 4 4 5 4 4 2 2 4 4
11 5 4 4 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 3 3 3 4 5 5 5 4 2 4 4 4 5 4 4 4 2 5 5
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4 2 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4
13 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
Jml 57 52 54 44 57 55 50 61 58 53 51 53 46 60 47 43 45 52 63 53 54 51 28 57 53 57 55 54 42 43 28 51 50
88
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 3 5 4 2 5 3 5 3 3 5 3 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 3 5
4 3 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4
4 3 5 4 2 5 3 5 3 3 5 3 4 5 3 4 5 5 4 3 4 3 5 4 3 4 4
Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
4 3 5 4 3 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5
Lanjutan lampiran: 13 3 4 4 3 3 3 2 3 4 5 5 5 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 3 3 4 3 4 3 4 5 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 3 5 5 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
4 2 5 4 2 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 5 4 4 4 4 5
3 3 4 4 2 4 5 5 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 2 4 5 4 4 3 4 4
4 3 4 4 2 3 4 4 2 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4
4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 5 3 4 4 4 3 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
49 36 59 50 27 48 47 56 31 50 63 45 50 57 50 52 56 55 53 32 51 53 53 54 45 50 55
89
Lampiran: 14 DATA HASIL UJI NORMALITAS 1. Uji Normalitas Data Outbound Case Processing Summary Cases Valid N Outbound
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic outbound
.113
df
Shapiro-Wilk
Sig. 60
a. Liliefors Significance Correlations
.056
Statistic .952
df
Sig. 60
.020
90
Lanjutan lampiran: 14 2. Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa Case Processing Summary Cases Valid N
Missing
Percent 60
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 60
100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Statistic .112
df
Sig. 60
Shapiro-Wilk Statistic
.059
a. Liliefors Significance Correlations
Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
.926
df
Sig. 60
.001
91
Lampiran: 15 HASIL PERHITUNGAN REGRESI DENGAN SPSS 16 Descriptive Statistics Mean 50.07 73.72
Aktivitas Belajar Siswa Outbound
Std. Deviation 8.186 5.645
N 60 60
Correlations
Pearson Correlation
Aktivitas Belajar Siswa 1.000 .829 . .000 60 60
Aktivitas Belajar Siswa Outbound Aktivitas Belajar Siswa Outbound Aktivitas Belajar Siswa Outbound
Sig. (1-tailed) N
b
Variables Entered/Removed Variables Entered Outbound
Model 1
Variables Removed a
.
a.
All requested variables entered.
b.
Dependent Variable: Aktivitas Belajar Siswa
Outbound .829 1.000 .000 . 60 60
Method Enter
ANOVAb Model 1
Sum of Squares 2716.864 1236.869 3953.733
Regression Residual Total
df 1 58 59
Mean Square 2716.864 21.325
F 127.401
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Outbound b. Dependent Variable: Aktivitas Belajar Siswa
Model Summary Model 1
R .829a
R Square .687
b
Adjusted R Square .682
a. Predictors: (Constant), Outbound b. Dependent Variable: Aktivitas Belajar Siswa
Std. Error of the Estimate 4.618
92
Lanjutan lampiran: 15 a Coefficients
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -38.547 7.873 Outbound 1.202 .106 .829
t -4.896 11.287
Sig. .000 .000
a. Dependent Variable: Aktivitas Belajar Siswa a Residuals Statistics
MinimumMaximum Predicted Value 32.38 58.82 Std. Predicted Value -2.607 1.290 Standard Error of .597 1.677 Predicted Value Adjusted Predicted 33.04 Value 59.24 Residual -8.822 8.593 Std. Residual -1.910 1.861 Stud. Residual -1.955 1.879 Deleted Residual -9.236 9.160 Stud. Deleted Residual -2.005 1.922 Mahal. Distance .003 6.796 Cook's Distance .000 .202 Centered Leverage Value .000 .115
MeanStd. Deviation N 50.07 6.786 60 .000 1.000 60 .793
.287
60
50.10 .000 .000 -.003 -.033 -.002 .983 .021 .017
6.727 4.579 .991 1.011 4.766 1.020 1.711 .035 .029
60 60 60 60 60 60 60 60 60
a.Dependent Variable: Aktivitas Belajar Siswa Sumber: Hasil Uji CobaPenelitian, 2011.
Lampiran: 16 HASIL PENELITIAN DAN PERHITUNGAN LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN GURU DALAM KEGIATAN OUTBOUND (DP) Jml tota l
No Item Soal Pra-Pelaksanaan Pelaksanaan outbound
Evaluasi jml
Kelas
1
2
3
4
5
Jml
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
VIII A
4
3
4
5
3
19
4
4
3
4
4
4
5
4
4
2
4
4
4
3
4
4
VIIIB
4
4
4
5
3
20
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
VIII C
5
4
4
5
4
22
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
VIII D
3
4
3
4
2
16
3
4
3
4
4
2
3
4
4
5
4
5
5
VIII E
4
4
4
5
3
20
4
4
3
4
4
3
3
4
4
2
4
4
5
VIII F Jml %
5 25
5 24
4 23
5 29
4 19
23 120
4 23
5 25
4 21
4 25
4 25
5 22
4 23
4 24
5 26
4 20
4 24
4 24
83
80
77
97
63
80
76
83
70
83
83
73
76
80
87
67
80
Kriteria
SS
S
S
SS
CS
S
S
SS
S
S
S
S
S
S
SS
CS
S
Keterangan: SS : Sangat Siap S : Siap
CS KS
: Cukup Siap : Kurang Siap
22
23
24
25
61
3
4
4
4
15
95
5
63
3
4
4
4
15
98
4
5
69
3
3
5
4
15
106
5
4
4
63
5
4
2
4
15
94
4
4
4
60
3
4
5
4
16
96
4 27
4 24
4 24
3 25
66
2 19
3 22
5 25
4 24
14
382
75
103 592
80
90
80
80
83
80
63
73
83
80
63
80
S
SS
S
S
S
S
CS
S
S
S
CS
S
TS
jml
: Tidak Siap
Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
93
Lampiran: 17
HASIL PENELITIAN DAN PERHITUNGAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA (DP) No
Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas Motivasi
Responden
Aktivitas Motorik
Aktivitas Sosial
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 5 4 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 4 3 5 5 5 5 5 5
2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 4 4 3 5 5 3 5 5 4 4 4 3 4 3 3 5 3 5 5 4 5
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 3
5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 5 4 4 4
Jml 22 20 21 16 22 22 18 23 22 21 20 20 17 24 19 18 20 19 23 22 21 21
% 88% 80% 84% 64% 88% 88% 72% 92% 88% 84% 80% 80% 68% 96% 76% 72% 80% 76% 92% 88% 84% 84%
Kriteria SA A A CA SA SA A SA SA A A A CA SA A A A A SA SA A A
6 5 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 3 3 5 5 5 3 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 3 4 3
8 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 5 3 4 3
9 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4
Jml 17 16 16 13 17 16 16 19 18 16 16 16 14 18 15 13 13 17 20 15 15 14
% 85% 80% 80% 65% 85% 80% 80% 95% 90% 80% 80% 80% 70% 90% 75% 65% 65% 85% 100% 75% 75% 70%
Kriteria SA A A CA SA A A SA SA A A A A SA A CA CA SA SA A A A
10 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 3 5 4
11 5 4 4 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 3 3 3 4 5 5 5 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4
13 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 5 4 4 4
Jml 18 16 17 15 18 17 16 19 18 16 15 17 15 18 13 12 12 16 20 16 18 16
% 90% 80% 85% 75% 90% 85% 80% 95% 90% 80% 75% 85% 75% 90% 65% 60% 60% 80% 100% 80% 90% 80%
23
3
2
2
2
2
11
44%
KA
2
2
3
2
9
45%
KA
2
2
2
2
8
40%
Kriteria SA A SA A SA SA A SA SA A A SA A SA CA CA CA A SA A SA A KA
94
Lanjutan lampiran: 17 24
4
4
5
4
5
22
88%
SA
5
4
4
4
17
85%
SA
5
4
5
4
18
90%
SA
25
4
4
5
4
4
21
84%
A
4
4
4
4
16
80%
A
4
4
4
4
16
80%
A
26
5
4
5
5
4
23
92%
SA
4
5
5
4
18
90%
SA
4
4
4
4
16
80%
A
27
5
4
4
4
4
21
84%
A
4
4
4
4
16
80%
A
5
5
4
4
18
90%
SA
28
5
4
5
4
4
22
88%
SA
4
4
4
4
16
80%
A
4
4
4
4
16
80%
A
29
4
3
2
3
3
15
60%
CA
3
4
3
3
13
65%
CA
4
4
3
3
14
70%
A
30
2
4
4
2
4
16
64%
CA
4
2
4
3
13
65%
CA
2
4
4
4
14
70%
A
31
2
2
2
2
2
10
40%
KA
2
2
2
2
8
40%
KA
2
2
3
3
10
50%
CA
32
3
4
4
4
3
18
72%
A
5
4
3
4
16
80%
A
4
5
4
4
17
85%
SA
33
4
4
3
4
3
18
72%
A
3
4
4
4
15
75%
A
4
5
4
4
17
85%
SA
34
4
4
4
4
3
19
76%
A
4
4
3
4
15
75%
A
3
4
4
4
15
75%
A
35
3
3
3
3
3
15
60%
CA
3
2
3
2
10
50%
KA
3
3
3
2
11
55%
CA
36
5
4
5
5
4
23
92%
SA
5
5
5
5
20
100%
SA
4
4
4
4
16
80%
A
37
4
3
4
4
4
19
76%
A
4
4
4
4
16
80%
A
4
3
4
4
15
75%
A
38
2
2
2
3
2
11
44%
KA
2
2
2
2
8
40%
KA
2
2
2
2
8
40%
KA
39
5
4
5
4
4
22
88%
SA
2
3
3
4
12
60%
CA
4
3
3
4
14
70%
A
40
3
4
3
4
4
18
72%
A
3
4
3
3
13
65%
CA
5
3
4
4
16
80%
A
41
5
4
5
4
4
22
88%
SA
5
4
4
4
17
85%
SA
5
4
4
4
17
85%
SA
42
3
2
3
2
2
12
48%
KA
2
2
2
3
9
45%
KA
3
3
2
2
10
50%
KA
43
3
4
3
4
4
18
72%
A
4
4
4
4
16
80%
A
4
4
4
4
16
80%
A
44
5
4
5
5
5
24
96%
SA
5
4
5
5
19
95%
SA
5
5
5
5
20
100%
45
3
4
3
4
4
18
72%
A
4
3
3
4
14
70%
A
3
4
3
3
13
65%
SA CA
95
Lanjutan lampiran: 17 46
4
4
4
4
4
20
80%
A
4
4
3
3
14
70%
A
4
4
4
4
16
80%
A
47
5
4
5
4
4
22
88%
SA
4
5
5
4
18
90%
SA
4
5
4
4
17
85%
SA
48
4
4
3
4
4
19
76%
A
4
3
4
4
15
75%
A
4
4
4
4
16
80%
A
49
5
4
4
4
4
21
84%
A
5
4
4
4
17
85%
SA
4
4
3
3
14
70%
A
50
5
4
5
4
4
22
88%
SA
5
4
4
4
17
85%
SA
4
4
4
5
17
85%
SA
51
5
4
5
4
4
22
88%
SA
5
4
4
4
17
85%
SA
4
4
4
4
16
80%
A
52
4
4
4
4
4
20
80%
A
4
4
4
4
16
80%
A
4
5
4
4
17
85%
SA
53
3
2
3
2
3
13
52%
CA
3
2
3
2
10
50%
KA
3
2
2
2
9
45%
KA
54
4
4
4
4
4
20
80%
A
4
4
4
3
15
75%
A
4
4
4
4
16
80%
A
55
4
4
3
4
3
18
72%
A
4
5
3
5
17
85%
SA
4
5
5
4
18
90%
SA
56
5
4
5
4
4
22
88%
SA
4
4
3
4
15
75%
A
4
4
4
4
16
80%
A
57
4
4
4
4
5
21
84%
A
5
4
4
4
17
85%
SA
4
4
4
4
16
80%
A
58
4
3
3
4
3
17
65%
CA
3
4
3
4
14
70%
A
3
3
4
4
14
70%
A
59
3
4
4
4
4
19
76%
A
4
3
4
4
15
75%
A
4
4
4
4
16
80%
A
60 5 4 4 5 Keterangan: SA : Sangat Aktif A : Aktif
4
22
88%
SA
4
4
4
5
17
85%
SA
4
4
4
4
16
80%
A
CA KA
: Cukup Aktif : Kurang Aktif
TA
: Tidak Aktif
Sumber: Hasil Penelitian, 2011
96
97
Lampiran: 18 RPP Pelaksanaan Outbound Sebagai Metode Pembelajaran Sekolah Mata Pelajaran SK KD Alokasi waktu I.
: SMP N 2 Gabus Kabupaten Pati : IPS Geografi Kelas VII : Memahami masalah sosial berkaitan dengan jumlah penduduk : Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan : 2 X 45 menit
Indikator a. Mendeskripsikan kondisi geografis suatu wilayah pada peta. b. Mendeskripsikan kondisi penduduk suatu wilayah. c. Menganalisis penduduknya
II.
III. IV. V.
VI.
kaitan
antara
kondisi
geografis
dengan
keadaan
Tujuan a. Siswa dapat mendeskripsikan kondisi geografis wilayah tempat tinggalnya masing-masing b. Siswa dapat mendeskripsikan kondisi penduduk di wilayah tempat tinggalnya masing-masing. c. Siswa dapat mendeskripsikan keterkaitan antara kondisi wilayah dengan kondisi penduduk di wilayah tempat tinggalnya masing-masing. Materi ajar Keterkaitan kondisi lingkungan geografis dengan penduduk Metode Out bound study (permainan out bound, ceramah, diskusi) Media a. Perlengkapan permainan: kelereng, lembar permasalahan, lembar memorandum, peralatan kebersihan.. b. Buku ajar Langkah-langkah pembelajaran a. Kegiatan awal: 5 menit 1) Menyiapkan psikis siswa sebelum mengikuti pelajaran 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 3) Menyampaikan langkah-langkah metode pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran. b. Kegiatan inti: 70 menit d. Permainan I “Berburu Harta Karun” (25 menit) f) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
98
g) Masing-masing kelompok menempatkan diri pada tempat yang telah dibagi guru. h) Kelompok diperintahkan untuk mengumpulkan bendabenda apapun yang ada di tempat masing-masing. i) Masing-masing ketua kelompok diperintahkan untuk mengumpulkan benda yang diperoleh serta mempresentasikannya. j) Kelompok yang mengumpulkan benda paling tidak komplit (di tinjau dari unsur-unsur lingkungan hidup) maka akan memperoleh hukuman untuk membuang semua benda yang telah dikumpulkan bersama-sama tersebut. k) Diskusi tujuan dari pelaksanaan perminan dan hikmah permainan dalam kehidupan sehari-hari. e. Permainan III “Eksplorasi SDA”(25 menit) a) Guru menyuruh siswa membentuk lingkaran besar. b) Guru berdiri ditengah-tengah peserta dan meletakkan kelereng sejumlah siswa. c) Guru membacakan peraturan permainan. Jika kkelereng habis diperebutkan maka permainan selesai, namun jika kelereng tersisa maka guru aakan menambahkan kelereng sejumlah 2 kali lipat dari jumlah kelereng yang tersisa. f. Permainan II “Memecahkan Masalah Orang Lain”(20 menit) a) Guru menyuruh siswa membentuk lingkaran sesuai kelompok masing-masing. b) Guru memberikan lembar permasalahan kepada siswa c) Masing-masing siswa mengisi kolom masalah sesuai dengan lingkungan yang ada di tempat tinggal masingmasing d) Kertas yang telah diisi, diserahkan kepada teman di sebelah kanannya untuk diisi bagian kolom pemecahan masalah oleh temannya tersebut. Begitu seterusnya hingga lembar kertas permasalahan sampai dan dipegang oleh siswa yang memilikinya. c. Kegiatan penutup: 20 menit 1) Siswa ditugaskan membuat rangkuman kecil tentang keterkaitan kondisi wilayah dengan kondisi penduduk di wilayah tempat tinggalnya masing-masing. 2) Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari rangkuman yang telah dibuat tersebut.
99
d. Penugasan Rubrik penilaian aktivitas motivasi Sikap/Aspek yang dinilai
Nilai Nilai Deskripsi kualitatif kuantitatif (Alasan)
Semangat dan ketertarikan mengikuti pembelajaran Memperhatiakan penjelasan guru dari awal sampai akhir pembelajaran Antusiasme yang tinggi Tidak mengobrol dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu proses pembelajaran Nilai rata-rata Komentar Rubrik penilaian aktivitas sosial Sikap/Aspek yang dinilai
Nilai Nilai Deskripsi kualitatif kuantitatif (Alasan)
Bersedia membantu teman selama kegiatan pembelajaran Menghargai pendapat dan penjelasan teman Tidak mengganggu teman saat pembelajaran Tanggung jawab terhadap tugas kelompok Nilai rata-rata Komentar Rubrik penilaian aktivitas motorik Sikap/Aspek yang dinilai
Nilai Nilai Deskripsi kualitatif kuantitatif (Alasan)
Berani bertanya Berani mengemukakan pendapat Berani menjawab pertanyaan Berani maju tanpa disuruh Nilai rata-rata Komentar Kriteria penilaian Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Memuaskan 4 > 80 Baik 3 68 - 79 Cukup 2 56 - 67 Kurang 1 < 55 Pati, Juli 2011 Mengetahui, Kepala SMP N 2 Gabus
Guru IPS
Septiono Ponco Usodo,S.Pd.
Sri Hardati