LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET
Nama
:
NPM/Kelas
:
Fakultas/Jurusan
:
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2015
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga modul praktikum Riset Akuntansi ini dapat terselesaikan. Modul praktikum ini merupakan penyempurnaan dari modul praktikum sebelumnya dan diharapkan dengan adanya modul praktikum ini dapat meningkatkan pemahaman dasar materi praktikum serta sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian-penelitian ekonomi. Selain itu, modul ini juga dapat digunakan sebagai dasar suatu pandangan mahasiswa dalam melihat keadaan perekonomian dan disesuaikan dengan teori-teori ekonomi yang ada. Dengan penuh kesadaran, bahwa modul praktikum ini masih perlu disempurnakan lagi, sehingga saran dan kritik untuk penyajian serta isinya sangat diperlukan. Akhir kata, terima kasih kepada tim Litbang Metode Riset Laboratorium Manajemen Dasar 2015/2016 yang turut berpartisipasi dalam penulisan modul praktikum ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pihak yang berpartisipasi sehingga pelaksanaan praktikum ini dapat berjalan dengan lancar. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Depok, Maret 2015 Tim Litbang
METODE RISET
i
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………….……………………………............
i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………
ii
DAFTAR TABEL …………………………………………………............
iv
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………
viii
UJI NORMALITAS I. Pendahuluan ………………………………………………………..
1
II. Analisis Yang Diperlukan …………………………….……………
2
III. Contoh Kasus ……………………………………………................
3
IV. Langkah-langkah Pengerjaan ……………………………................
6
V. Analisis Pengerjaan ………………………………………...............
13
UJI T SAMPEL BEBAS I. Pendahuluan ………………………………………………………..
14
II. Analisis Yang Diperlukan …………………………….……………
15
III. Contoh Kasus ……………………………………………................
16
IV. Langkah-langkah Pengerjaan ……………………………................
16
V. Analisis Pengerjaan ………………………………………...............
24
UJI T SAMPEL BERPASANGAN I. Pendahuluan ………………………………………………………..
25
II. Analisis Yang Diperlukan …………………………….……………
25
III. Contoh Kasus ……………………………………………................
26
IV. Langkah-langkah Pengerjaan ……………………………................
27
V. Analisis Pengerjaan ………………………………………...............
32
METODE RISET
ii
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
ANOVA I. Pendahuluan ………………………………………………………..
33
II. Analisis Yang Diperlukan …………………………….……………
34
III. Contoh Kasus ……………………………………………................
35
IV. Langkah-langkah Pengerjaan ……………………………................
36
V. Analisis Pengerjaan ………………………………………...............
47
REGRESI LINIER BERGANDA I. Pendahuluan ………………………………………………………..
49
II. Analisis Yang Diperlukan …………………………….……………
50
a) Persamaan umum regreri linier berganda …………………..
50
b) Uji asumsi klasik ……………………………………………
50
c) Koefisien korelasi …………………………………………..
51
d) Koefisien determinasi ……………………………………….
51
e) Kesalahan standar estimasi ………………………………….
51
III. Contoh Kasus ……………………………………………................
52
IV. Langkah-langkah Pengerjaan ……………………………................
52
V. Analisis Pengerjaan ………………………………………...............
60
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….
61
METODE RISET
iii
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.
Tampilan menu awal R-Commander ………………………
3
Gambar 1.2.
Tampilan name for data set ….……………………………..
3
Gambar 1.3.
Tampilan data editor ……………………………………….
4
Gambar 1.4.
Tampilan Variable editor …………………………………..
5
Gambar 1.5.
Tampilan isi Data editor ……………………………………
5
Gambar 1.6.
Tampilan Script Window …………………………………..
6
Gambar 1.7.
Tampilan Scale Reliability …………………………………
7
Gambar 1.8.
Tampilan Output Dongop ………………………………….
8
Gambar 1.9.
Tampilan Output Donlod dan Ducato ……………………...
9
Gambar 2.1.
Tampilan menu awal R-Commander ………………………
13
Gambar 2.2.
Tampilan new data set ……...………………………………
13
Gambar 2.3.
Tampilan data editor ……………………………………….
14
Gambar 2.4.
Tampilan Variable editor skor………………………………
14
Gambar 2.5.
Tampilan Variable editor kode ..……………………………
15
Gambar 2.6.
Tampilan isi data editor …………………………………….
15
Gambar 2.7.
Tampilan Manage Variabel ..……………………………….
16
Gambar 2.8.
Tampilan Bin numeric ………………………………..…….
27
Gambar 2.9.
Tampilan Bin names ………………………………………..
17
METODE RISET
iv
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
Gambar 2.10. Tampilan menu olah data …………………………………..
18
Gambar 2.11. Tampilan independent samples t-Test ………………………
19
Gambar 2.12. Tampilan independent samples t-Test ………………………
19
Gambar 3.1.
Tampilan menu awal R-Commander ……………………….
32
Gambar 3.2.
Tampilan new data set ……...………………………………
24
Gambar 3.3.
Tampilan data editor ………………………………………..
24
Gambar 3.4.
Tampilan Variable editor sebelum .…………………………
25
Gambar 3.5.
Tampilan Variable editor sesudah ………………………….
25
Gambar 3.6.
Tampilan isi data editor …………………………………….
25
Gambar 3.7.
Tampilan menu olah data ...…………………………………
26
Gambar 3.8.
Tampilan Paired t-Test ………………………………..……
26
Gambar 3.9.
Tampilan Output ……………………………………………
27
Gambar 4.1.
Tampilan menu awal R-Commander ………………………
32
Gambar 4.2.
Tampilan menu new data set ……...………………………..
33
Gambar 4.3.
Tampilan new data set ……...…………….…………………
33
Gambar 4.4.
Tampilan data editor ………………………………………..
34
Gambar 4.5.
Tampilan Variable editor usia …...…………………………
35
Gambar 4.6.
Tampilan Variable editor pertumbuhan penduduk …………
35
Gambar 4.7.
Tampilan isi data editor …………………………………….
35
Gambar 4.8.
Tampilan Script Window ...…………………………………
36
METODE RISET
v
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
Tampilan Manage Variables …….…………………..……..
37
Gambar 4.10. Tampilan Bin a Numberic Variables ……………………….
37
Gambar 4.11. Tampilan Bin Names ……………………………………….
38
Gambar 4.12. Tampilan menu Olah Data …………………………….……
38
Gambar 4.13. Tampilan Levenes Test ……………………………………..
39
Gambar 4.14. Tampilan menu Olah Data …………………………….……
39
Gambar 4.15. Tampilan One-way Analysis of Variance ………………….
39
Gambar 4.16. Tampilan Output Bagian 1 …………………………………
40
Gambar 4.17. Tampilan Output Bagian 2 …………………………………
41
Gambar 4.18. Tampilan Output Bagian 3 …………………………………
42
Gambar 5.1.
Tampilan menu awal R-Commander ………………………
49
Gambar 5.2.
Tampilan menu new data set ……...………………………..
50
Gambar 5.3.
Tampilan new data set ……...…………….………………...
50
Gambar 5.4.
Tampilan data editor ……………………………………….
51
Gambar 5.5.
Tampilan Variable editor tingkat inflasi …….……………..
52
Gambar 5.6.
Tampilan Variable editor suku bunga …………….………..
52
Gambar 5.7.
Tampilan Variable editor kinerja perusahaan …….………..
52
Gambar 5.8.
Tampilan isi data editor …………………………………….
52
Gambar 5.9.
Tampilan Script Window ...…………………………………
53
Gambar 5.10. Tampilan menu Olah Data …………………………….……
54
Gambar 4.9.
METODE RISET
vi
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
Gambar 5.11. Tampilan Linier Regression ………….…………………….
55
Gambar 5.12. Tampilan Output ……….…………………………………..
55
METODE RISET
vii
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
DAFTAR TABEL
Gambar 1.1.
Data Penjualan Ban ………………….……………………..
2
Gambar 2.1.
Data Penjualan Tiket ……….……………………………….
12
Gambar 3.1.
Data Penjualan Traktor sawah ……….……………………..
22
Gambar 4.1.
Data Pertumbuhan Penduduk Kota Bogor …..…………….. .
31
Gambar 5.1.
Data Pengaruh antara Tingkat Inflasi dan Suku Bunga Terhadap Kinerja Perusahaan …..…………………………..
METODE RISET
viii
48
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
UJI NORMALITAS
UJI NORMALITAS
I.
PENDAHULUAN Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi
data. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah data yang terdistribusi normal. Maksud dari data terdistribusi normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal dimana datanya memusat pada nilai rata-rata dan median. Uji ini sering dilakukan untuk analisis statistik parametrik. Uji dapat dilakukan setelah menentukan tipe data dari data penelitian yang diambil.
II.
ANALISIS YANG DIPERLUKAN Yang perlu dilihat dari output R programming adalah nilai signifikan dari
Shapiro-Wilk Test of Normality. Dalam hal ini nilai signifikan Shapiro-Wilk Test of Normality harus lebih besar dari (>) 0,05. Namun, sebenarnya dalam menguji kenormalam suatu data ada banyak hal yang perlu diketahui, seperti nilai perbandingan antara nilai skewness dengan standar error skewness yang menghasilkan rasio skewness dan perbandingan antara nilai kurtosis dengan nilai standar error kurtosis yang akan mengahasilkan rasio kurtosis. Dari kedua rasio perbandingan tersebut dapat dikatakan normal bila mempunyai nilai antara -2 sampai dengan 2. Selain hal tersebut masih ada satu lagi alat uji untuk melihat kenormalan data yaitu dengan nilai K-S dengan syarat bila nilai probabilitas lebih besar dari (>) 0,05 maka data tersebut dikatakan normal.
METODE RISET
Hal 1
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
UJI NORMALITAS
III.
CONTOH KASUS
1.
Toko sparepart mobil Beng-Beng menjual berbagai jenis merk ban mobil di Indonesia. Berikut adalah data penjualan Toko Ban Beng-Beng selama 1 tahun : Dungop
Donlod
Ducato
6156
1515
5615
1561
1615
5616
1165
6165
6515
5115
6615
1515
6665
1556
1155
Tabel 1.1. Data Penjualan Ban Berdasarkan data diatas, ujilah apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak! Jawaban: IV.
LANGKAH-LANGKAH PENGERJAAN Untuk mencari nilai-nilai normalitas data tersebut dengan menggunakan
program R, ikutilah langkah-langkah berikut : 1. Tekan icon R Commander pada desktop kemudian akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.
METODE RISET
Hal 2
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
UJI NORMALITAS
Gambar 1.1 Tampilan menu awal R commander 2. Pilih menu Data, New data set. Masukkan nama dari data set adalah NORMALITAS tekan tombol OK. Kemudian ketik Nama Data Set “NORMALITAS” pada Enter name for data set, lalu OK.
Gambar 1.2. Tampilan menu name for data set
METODE RISET
Hal 3
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
UJI NORMALITAS
Setelah itu akan muncul tampilan Data Editor.
Gambar 1.3. Tampilan data editor 3. Pada Data Editor masukkan data Ban Mobil dengan var1 untuk Dungop, var2 untuk Donlod dan var3 untuk Ducato. Jika Data Editor tidak aktif maka dapat diaktifkan dengan menekan RGui di Taskbar windows pada bagian bawah layar monitor.. Untuk mengubah nama dan tipe variabel, dapat dilakukan dengan cara double click pada variable yang ingin di setting. Pemilihan type, dipilih numeric pada semua variabel. Jika sudah selesai dalam pengisian data tekan tombol Close
METODE RISET
Hal 4
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
UJI NORMALITAS
Gambar 1.4. Tampilan Variabel editor 4. Kemudian Isi masing-masing variabel sesuai dengan data soal setelah selesai isi data kemudian tekan tombol X (close).
Gambar 1.5. Tampilan isi Data Editor
METODE RISET
Hal 5
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
UJI NORMALITAS
5. Selanjutnya setelah data editor di close, pilih window R-commander kembali maka akan muncul tampilan seperti ini:
Gambar 1.6. Tampilan Sript Window 6. Untuk mengecek kebenaran data yang sudah dimasukkan, tekan tombol View Data Set. Jika ada data yang salah, tekan tombol edit data set, lalu perbaiki data yang salah. JIka data sudah benar maka pilih Statistics, Summaries, Shapiro-Wilk test of normality. Pada Shapiro-Wilk test of normality, pilih satu-satu variabel, yaitu Dungop, Donlod dan Ducato lalu OK.
METODE RISET
Hal 6
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
UJI NORMALITAS
Gambar 1.7. Tampilan Scale Reliability 7. Kemudian akan muncul output pada R-Commander seperti ini :
METODE RISET
Hal 7
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
UJI NORMALITAS
Gambar 1.8. Tampilan Output Dongop, Donlod dan Ducato
Nilai p-value Dungop sebesar 0,1767 berati probabilitas lebih dari 0,05; maka data untuk penjualan Ban Dungop terdistribusi normal.
NIlai p-value Donlod sebesar 0,016 berati probabilitas kurang dari 0,05; maka data untuk penjualan Ban Donlod terdistribusi tidak normal.
NIlai p-value Ducato sebesar 0,0871 berati probabilitas lebih dari 0,05; maka data untuk penjualan Ban Ducato terdistribusi normal
METODE RISET
Hal 8
LITBANG PTA 15/16
LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR
V.
UJI NORMALITAS
ANALISIS PENGUJIAN 1. Syarat P-Value > 0,05 = data terdistribusi normal P-Value < 0,05 = data tidak terdistribusi normal 2. Nilai P value Dungop : 0,1767 Donlod : 0,016 Ducato : 0,0871 3. Keputusan P-value Dungop > 0,05
: data terdistribusi normal
P-value Donlod < 0,05
: data tidak terdistribusi normal
P-values Ducato > 0,05
: data tidak terdistribusi normal
4. Kesimpulan Karena terdapat data yang tidak terdistribusi normal yaitu data Dungop, Donlod dan Ducato, maka dapat disimpulkan bahwa ketiga data tidak terdistribusi normal.
METODE RISET
Hal 9
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
UJI T SAMPEL BEBAS (INDEPENDENT SAMPLE T-TEST)
I.
PENDAHULUAN Pengujian Hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tujuan analisis ini adalah untuk membandingkan dua rata-rata dua grup atau populasi yang tidak berhubungan. Tabel pengujian disebut dengan tabel tstudent. Distribusi ini pertama kali diterbitkan dalam suatu makalah oleh W.S Gosset pada tahun 1908. Pada waktu itu Gosset Bekerja pada perusahaan bir Irlandia yang melarang penerbitan oleh Karyawannya. Untuk mengelakkan larangan tersebut, ia menerbitkan karyanya secara rahasia dibawah nama “student”. Karena itulah distribusi t biasa disebut Distribusi Student. Hasil uji statistiknya kemudian dibandingkan dengan nilai yang ada pada tabel t kemudian dianalisis untuk mengetahui hipotesis yang mana yang akan diterima maupun ditolak. Ciri – ciri Uji t : 1. Penentuan nilai tabel dilihat besarnya dari tingkat signifikan serta besarnya derajat bebas. 2. Kasus yang diuji bersifat acak. Fungsi Pengujian Uji t : 1. Untuk memperkirakan interval rata-rata. 2. Untuk menguji hipotesis tentang rata-rata suatu sampel. 3. Menunjukkan batas penerimaan suatu hipotesis.
METODE RISET
Hal 10
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
4. Untuk menguji suatu pernyataan apakah sudah layak untuk dipercaya. II.
ANALISIS YANG DIPERLUKAN Langkah-langkah analisis pengujian dalam Uji T Sampel Bebas adalah :
1. Menentukan hipotesis pengujian Ho: Rata-rata kedua sampel adalah identik atau sama Ha: Rata-rata kedua sampel adalah tidak identik atau tidak sama 2. Menentukan daerah kritis berdasarkan taraf nyata dan derajat bebas 3. Kriteria pengujian : P-value > 0,05 maka Ho diterima P-value < 0,05 maka Ha diterima 4. Nilai P-Value 5. Menentukan keputusan 6. Membuat kes 7. impulan dari keputusan yang telah ditentukan
III. CONTOH KASUS Seorang Manajer suatu travel agent ingin membandingkan 2 penjualan tiket maskapai penerbangan di Indonesia yaitu Garuda Indonesia dan Citilink , apakah kedua maskapai tersebut penjualanya sama sama laris atau tidak.
METODE RISET
Hal 11
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
Dibawah ini data penjualanya selama 5 bulan belakangan : Garuda
Citilink
116
566
661
116
516
656
561
115
665
515
Tabel 2.1. Data Penjualan Tiket IV. LANGKAH LANGKAH PENGERJAAN 1. Tekan icon R Commander pada desktop, kemudian akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2.1 : Tampilan menu awal R-Commander METODE RISET
Hal 12
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
2. Pilih data, lalu klik new data set, akan muncul name box. Lalu ganti namanya menjadi Independent seperti gambar dibawah ini
Gambar 2.2 : Tampilan kotak dialog New Data Set 3. Kemudian akan muncul data editor seperti pada gambar dibawah ini
Gambar 2.3 : Tampilan data editor
4. Ganti Var 1 dengan nama Skor kemudian ganti var 2 dengan nama Kode, ganti kedua type dengan numerik
METODE RISET
Hal 13
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
Gambar 2.4 : Tampilan variabel Editor SKOR
Gambar 2.5 : Tampilan Variabel Editor KODE 5. Kemudian isi data editor sesuai dengan soal, seperti gambar dibawah ini
Gambar 2.6 : Tampilan Isi Data Editor
METODE RISET
Hal 14
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
6. Untuk mengecek kebenaran data yang sudah dimasukkan, tekan tombol View data set. Jika ada data yang salah, tekan tombol edit data set, lalu perbaiki.
7. Langkah selanjutnya adalah pengkodean, yaitu pilih Manage Variables in active data set kemudian pilih Bin Numeric Variable.
Gambar 2.7 : Tampiulan Manage Variabel
METODE RISET
Hal 15
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
8. Lalu Pilih Kode, setelah itu geser number of bin menjadi 2 seperti gambar dibawah ini
Gambar 2.8 : Tampilan Bin Numeric 9. Klik Ok lalu akan muncul box seperti dibawah ini. Kode 1 diubah menjadi Garuda lalu kode 2 diubah menjadi Citilink
Gambar 2.9 : Tampilan Bin Names
METODE RISET
Hal 16
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
10. Setelah itu klik ok. Kemudian pilih Statistics – Mean – Independent samples t-test
Gambar 2.10 : Tampilan Menu Olah Data 11. Pilih Response Variable lalu klik skor. Pada Assume equal variances pilih Yes. Kemudian oke
Gambar 2.11 : Tampilan Independent Samples t-test
METODE RISET
Hal 17
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
12. Maka Akan muncul Output Seperti dibawah ini
Gambar 2.12 : Hasil Pengujian Independent Samples T-test V.
ANALISIS PENGUJIAN 1. Hipotesis
Ho : rata-rata penjualan kedua tiket maskapai penerbangan identik atau sama
Ha : rata-rata penjualan kedua tiket maskapai penerbangan tidak identik atau tidak sama.
2. Taraf nyata α = 0,05 : df = n-2 = 10-2 = 8 3. Kriteria Pengujian :
Jika probabilitas (p-value) ≥ 0,05 maka Ho diterima
Jika probabilitas (p-value) < 0,05 maka Ho ditolak
METODE RISET
Hal 18
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
4. Dari hasil pengolahan R-Programing diperoleh P value = 0,4938 5. Keputusan : Hasil perhitungan menyatakan bahwa besarnya probabilitas (p-value) adalah 0,4938 karena probabilitas lebih besar daripada taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau p-value ≥ α atau 0,4938 ≥ 0,05 maka Ho diterima. 6. Kesimpulan : Rata-rata penjualan kedua tiket maskapai penerbangan identik atau sama
METODE RISET
Hal 19
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
UJI T SAMPEL BERPASANGAN (PAIRED SAMPLE T-TEST)
I.
PENDAHULUAN Paired sample t-test adalah uji t dimana sampel berpasangan. Pengujian ini
digunakan untuk menguji perbandingan rata – rata dua sampel yang berpasangan. Pengujian ini biasanya dilakukan pada suatu sampel antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Tujuan uji paired sample t-test adalah untuk menguji perbandingan rata – rata dua sampel yang berpasangan. Syarat dari uji paired sample t-test P-value > 0,05 maka Ho diterima
P-value < 0,05 maka Ha diterima
II.
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS PENGUJIAN Analisis yang diperlukan dalam uji paired sample t-test tahapan tahapannya
adalah : 1. Hipotesis Ho : tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah adanya pelakuan Ha : ada perbedaan antara sebelum dan sesudah adanya pelakuan
METODE RISET
Hal 20
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
2. Kriteria/ Syarat Pengambilan Keputusan
P Value > 0,05 Ho Diterima
P Value < 0,05 Ha Diterima
3. Lihat P-Value 4. Mengambil Keputusan 5. Menentukan Kesimpulan
III.
CONTOH KASUS Sukijan adalah seorang CEO perusahaan penjualan traktor sawah. Ia ingin
melihat apakah ada perbedaan rata rata penjualan traktor sebelum dan sesudah dilakukanya iklan traktor miliknya di televisi. Rata rata penjualan traktor tersebut di 5 dealer traktornya adalah sebagai berikut Dealer
Sebelum
Sesudah
Dealer New York
1155
1111
Dealer London
1515
1555
Dealer Madrid
1616
1566
Dealer Paris
1156
1651
Dealer Roma
1665
1166
Tabel 3.1. Data penjualan traktor sawah
METODE RISET
Hal 21
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
IV.
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
LANGKAH-LANGKAH PENGERJAAN
1. Buka R Comander sampai muncul tampilah dibawah ini
Gambar 3.1. Tampilan awal R Commander 2. Lalu Pilih Data – New Data Set setelah itu akan muncul name box, ganti nama menjadi paired seperti gambar dibawah ini
Gambar 3.2. Tampilan New Data Set METODE RISET
Hal 22
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
3.
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
Lalu akan muncul data editor seperti gambar dibawah ini
Gambar 3.3. Tampilan Data Editor 4. Kemudian ganti Var 1 menjadi Sebelum dan var 2 menjadi Sesudah. Lalu ganti type menjadi Numerik seperti gambar dibawah ini
Gambar 3.3.
Gamabar 3.4.
Tampilan Variabel Editor Sebelum
Tampilan Variabel Editor Sesudah
METODE RISET
Hal 23
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
5.
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
Kemudian masukan data sesuai dengan soal yang ada
Gambar 3.5. Tampilan Data Editor yang telah diisi 6. Setelah itu Close data editor, pilih Statistics – Means – Paired sampel t test
Gambar 3.6. Tampilan Menu Paired t-test
METODE RISET
Hal 24
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
7. Kemudian akan muncul dialog box, pilih Sebelum untuk First Variable dan Sesudah untuk Second Variable seperti gambar dibawah ini
Gambar 3.7. Tampilan Paired t-Test 8. Kemudian Klik Ok dan akan muncul Output window seperti gambar dibawah ini
Gambar 3.8. Tampilan Output METODE RISET
Hal 25
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
V.
UJI T SAMPEL BERPASANGAN
ANALISIS PENGUJIAN 1. Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata penjualan traktor sawah sebelum dan sesudah adanya iklan ditelevisi
Ha : ada perbedaan rata-rata penjualan traktor sawah sebelum dan sesudah adanya iklan ditelevisi
2. Syarat dan Ketentuan
P-value > 0,05 maka Ho diterima
P-value < 0,05 maka Ho ditolak
3. P-Value : 0,945 4. Keputusan : Karena nilai p-value > 0,05 maka Ho diterima 5. Kesimpulan : Tidak ada perbedaan rata-rata penjualan traktor sawah sebelum dan sesudah adanya iklan ditelevisi
METODE RISET
Hal 26
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI ANOVA
UJI ANOVA ( Analysis Of Variance )
I.
PENDAHULUAN Uji perbedaan lebih dari dua sampel disebut juga analisis varians,
dipopulerkan oleh Sir Ronald Aylmer Fisher, seorang pendiri modern. Distribusi F digunakan sebagai statisti uji untuk anova, karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Tidak pernah bernilai negative b. Merupakan distribusi yang continue yang mendekati sumbu X tetapi tidak pernah menyentuhnya c. Kemencengannnya positif d. Didasarkan pada dua derajat kebebasan Analisis ini digunakan untuk : a. Menguji hipotesis kesamaan rata-rata antara lebih dari dua grup atau populasi (tidak berbeda secara signifikan). b. Menguji apakah varians populasinya sama atau tidak. Asumsi : 1. Populasi-populasi yang akan diuji terdistribusi normal 2. Varians dari populasi-populasi tersebut adalah sama 3. Sampel tidak berhubungan satu dengan yang lain
METODE RISET
Hal 27
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
II.
UJI ANOVA
ANALISIS YANG DIPERLUKAN
a) Uji Kesamaan Varians Lihat output livene’s test of homogeneity of varians 1. Hipotesis : Ho : Varians ketiga sampel identik Ha : Varians ketiga sampel tidak identik 2. Pengambilan keputusan Jika Probabilitas > 0.05, maka Ho di terima Jika Probabilitas < 0.05, maka Ho di tolak Pada tahap selanjutnya jika varians memiliki Ho yang identik maka dilanjutkan menggunakan uji Anova, jika Ho ditolak maka penelitian hanya pada tahap uji kesamaan varians saja. b) Uji Anova Lihat output analysis of varians 1. Hipotesis : Ho : ke-3 rata-rata populasi adalah identik Ha : ke-3 rata-rata populasi adalah tidak identik 2. Pengambilan keputusan Jika Probabilitas > 0.05, maka Ho di terima Jika Probabilitas < 0.05, maka Ho di tolak
METODE RISET
Hal 28
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI ANOVA
III. CONTOH KASUS Perusahaan Lembaga Survey bernama Martha.Inc ingin mengetahui perkembangan pertumbuhan penduduk di suatu kota yaitu Kota Bogor. Terbagi menjadi tiga usia yaitu Dewasa, Remaja, dan Balita . Perusahaan tersebut melakukan sebuah riset pada kota tersebut dan ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata kenaikan pertumbuhan penduduk didaerah Kota Bogor. Berikut adalah data Pertumbuhan penduduk Kota Bogor berdasarkan Usia pada 5 tahun terakhir: Tahun/ Usia
Dewasa
Remaja
Balita
1
511
515
516
2
551
555
565
3
561
511
516
4
516
551
556
5
556
561
566
Gambar 4.1. Data Pertumbuhan Penduduk Kota Bogor Dari data tersebut, lakukanlah uji anova jika diketahui taraf nyatanya 5%
IV. LANGKAH-LANGKAH PENGERJAAN Untuk mencari nilai-nilai anova data tersebut dengan menggunakan program R, ikutilah langkah-langkah berikut : 1. Tekan icon R Commander pada desktop kemudian akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.
METODE RISET
Hal 29
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI ANOVA
Gambar 4.1 Tampilan Menu Awal R commander 2. Pilih menu Data, New Data Set. Masukkan nama dari data set adalah anova kemudian tekan tombol OK.
METODE RISET
Hal 30
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI ANOVA
Gambar 4.2 Tampilan menu New Data Set
Gambar 4.3 Tampilan New Data Set
Kemudian akan muncul Data Editor
Gambar 4.4 Tampilan Data Editor 3. Masukkan data dengan var1 Usia dan var2 pertumbuhan_pertahun. Jika Data Editor tidak aktif maka dapat diaktifkan dengan menekan RGui di Taskbar windows pada bagian bawah layar monitor. Jika sudah selesai dalam pengisian data tekan tombol close. Untuk mengubah nama dan tipe variable, dapat dilakukan dengan cara double click pada variable yang ingin di setting.
METODE RISET
Hal 31
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI ANOVA
Gambar 4.5 Tampilan Variabel Editor Usia
Gambar 4.6 Tampilan Variabel Editor Pertumbuhan Penduduk
Kemudian isi masing-masing variable sesuai dengan data soal setelah isi data kemudian tekan tombol X (Close)
Gambar 4.7 Tampilan isi Data Editor
METODE RISET
Hal 32
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI ANOVA
Gambar 4.8 Tampilan Script Window 4. Untuk merubah variable numeric bin pada tampilan R-commander pilih : data – Manage variables in active data set kemudian pilih Bin numeric variable.
Gambar 4.9 Tampilan Manage Variables
METODE RISET
Hal 33
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI ANOVA
Kemudian akan muncul tampilan :
Gambar 4.10 Tampilan Bin a Numeric Variables Kemudian akan muncul tampilan ubah nama bin :
Gambar 4.11 Tampilan Bin Names 5. Jika data sudah benar, pilih menu Statistics, Varians, Levene’s Test.
Gambar 4.12 Tampilan menu olah data
METODE RISET
Hal 34
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI ANOVA
6. Pada Response Variable pilih variable daya tahan (numeric) kemudian tekan OK.
Gambar 4.13 Tampilan Levene’s Test 7. Pilih menu R-commander untuk mencari nilai Anova. Pilih menu Statistics, Means, One-way ANOVA
Gambar 4.14 Tampilan menu olah data
METODE RISET
Hal 35
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI ANOVA
Kemudian akan muncul tampilan :
Gambar 4.15 Tampilan One-way Analysis Of Variance Untuk Response Variable pilih pertumbuhan_pertahun, aktifkan Pairwise comparisons of means jika ingin melihat Grafik.
8. Maka akan muncul hasil pada output window sebagai berikut:
Gambar 4.16 Tampilan Output Bagian 1
METODE RISET
Hal 36
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI ANOVA
Analisa : Output di atas menunjukan nilai F probabilitas 0,9845 > 0,05 makan Ho Diterima atau kesimpulannya yaitu ketiga variansi sampel identik.
Gambar 4.17 Tampilan Output bagian 2
Analisa : Output di atas menunjukan F probabilitas 0,9322 > 0,05 maka Ho Diterima atau kesimpulannya rata-rata pertumbuhan penduduk dari ketiga usia adalah idengtik (sama).
METODE RISET
Hal 37
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI ANOVA
Gambar 4.18 Tampilan Output bagian 3 Analisa : 95% family-wise confidence level Lihat nilai estimate paling besar adalah Usia Balita-Remaja – 5,20 maka ini menunjukkan rata-rata pertumbuhan penduduk diantara ketiga usia berbeda, dengan selang kepercayaan 95%.
V.
ANALISIS PENGUJIAN a. Uji Kesamaan Varians 1. Ho : Varians pertumbuhan penduduk dari ketiga usia tersebut adalah identik. Ha : Varians pertumbuhan penduduk dari ketiga usia tersebut adalah tidak identik.
METODE RISET
Hal 38
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
UJI ANOVA
2. Kriteria Pengujian Ho diterima jika F Prob > 0.05 Ho ditolak jika F Prob < 0.05 3. Nilai Probabilitas : 0.9845 (F Prob) 4. Keputusan : Ho diterima karena F Prob > 0.05 5. Kesimpulan : Jadi, varians pertumbuhan penduduk dari ketiga usia tersebut adalah identik. Catatan : Apabila Pr (>F) >= 0.05, maka pengujian dapat dilanjutkan ke uji anova.tapi jika Pr (>F) < 0.05, pegujian tidak dapat dilanjutkan ke uji anova. b. Uji Anova 1. Ho : Rata-rata pertumbuhan penduduk dari ketiga usia adalah identik. Ha : Rata-rata pertumbuhan penduduk dari ketiga usia adalah tidak identik. 2. Kriteria Pengujian Ho diterima jika F Prob > 0.05 Ho ditolak jika F Prob < 0.05 3. Nilai Probabilitas : 0.9322 (F Prob) 4. Keputusan : Ho diterima karena F Prob > 0.05 5. Kesimpulan : Jadi , rata-rata pertumbuhan penduduk dari ketiga usia adalah identik.
METODE RISET
Hal 39
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
REGRESI LINIER BERGANDA
REGRESI LINIER BERGANDA
I.
PENDAHULUAN
Analisis regresi linier berganda adalah suatu analisis yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variable terikat dengan skala pengukuran yang bersifat metrik baik untuk variable bebas maupun variabel terikatnya. Pada dasarnya, teknik analisis ini merupakan kepanjangan teknik analisis regresi linier sederhana. Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut variabel yang diterangkan dengan satu atau dua variabel yang menerangkan. Dinamakan regresi linier berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan pada satu variabel terikat. Dikatakan linier karena setiap estimasi atau nilai yang diharapkan mengalami peningkatan atau penurunan mengikuti garis lurus. Persamaan regresi kemudian menghasilkan konstanta dan koefisien regresi bagi masing-masing variabel bebas.
Tujuan penggunaan analisis regresi linier berganda 1. Untuk membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel terikat berdasarkan pada nilai variabel bebas 2. Untuk menguji hipotesis karakteristik dependensi 3. Untuk meramalkan nilai rata-rata variabel bebas berdasarkan pada nilai variabel bebas diluar pengakuan sampel
II.
ANALISIS YANG DIPERLUKAN
a) Persamaan umum regresi linier berganda Y = α + β1X1 + β 2X2 + β3X3 + … + βnXn + e
METODE RISET
Hal 40
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
REGRESI LINIER BERGANDA
Keterangan: Y
= variabel terikat (dependent variable)
α
= konstanta
β1- βn = koefisien regresi X1-Xn = variabel bebas (independent variable) e
= standar error
b) Uji Asumsi Klasik Tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda, yaitu: 1. Tidak boleh ada Autokorelasi Untuk menguji variabel-variabel yang diteliti, apakah terjadi autokorelasi atau tidak. Jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Apabila uji nilai Durbin Waston mendekati angka dua, maka dapat dinyatakan tidak ada korelasi. 2. Tidak boleh ada Multikolinieritas Cara yang paling mudah untuk menguji ada atau tidaknya gejala multikolinieritas
dimana
akan
diukur
tingkat
hubungan/pengaruh
antarvariabel bebas melalui besaran koefisien korelasi (r). Jika nilai korelasi dibawah angka 1, maka tidak terjadi multikolinieritas. 3. Tidak boleh ada Heterokedastisitas Dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat (SREID) dengan residual (ZPRED). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola yang teratur, baik menyempit, melebar, maupun bergelombang, maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah ataupun diatas angka 0 pada sumbu Y, maka yang terjadi adalah homoskedastisitas.
METODE RISET
Hal 41
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
REGRESI LINIER BERGANDA
c) Koefisien Korelasi (r / R) Adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y, syaratnya adalah jika r = 0 atau mendekati 0, maka hubungannya sangat lemah atau bahkan tidak ada hubungan sama sekali. Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungannya kuat dan searah. Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungannya kuat dan tidak searah. d) Koefisien Determinasi (r2 / R2) Adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas (X) mempengaruhi variabel terikat (Y). nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1.
e) Kesalahan Standar Estimasi Digunakan untuk mengetahui kecepatan persamaan estimasi. Dapat juga digunakan untuk mengukur besar kecilnya kesalahan standar estimasi (semakin kecil nilai kesalahannya, maka semakin tinggi kecepatannya).
III. CONTOH KASUS Manager Bank ABC ingin melakukan penelitian mengenai apakah ada pengaruh antara Tingkat Inflasi dan Suku Bunga terhadap Kinerja Perusahaan.
Tingkat Inflasi
Suku Bunga
Kinerja Perusahaan
5.1
11
1516
5.6
15
1655
5.5
15
1616
5
16
1555
METODE RISET
Hal 42
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
REGRESI LINIER BERGANDA
Tingkat Inflasi
Suku Bunga
Kinerja Perusahaan
5.1
11
1565
5.5
16
1611
Tabel 5.1. Data pengaruh antara Tingkat Inflasi dan Suku Bunga terhadap Kinerja Peruahaan.
IV.
LANGKAH-LANGKAH PENGERJAAN Untuk mencari nilai regresi tersebut dengan menggunakan R commander,
perhatikanlah langkah-langkah berikut: 1. Tekan icon R commander pada desktop, kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini
Gambar 5.1. Tampilan awal menu R commander METODE RISET
Hal 43
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
REGRESI LINIER BERGANDA
2. Pilih menu Data, New Data Set. Masukan nama dari data set adalah regresi kemudian tekan tombol OK.
Gambar 5.2. Tampilan menu New data Set
Gambar 5.3. Tampilan New Data Set
METODE RISET
Hal 44
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
REGRESI LINIER BERGANDA
Kemudian akan muncul Data Editor
Gambar 5.4. Tampilan Data Editor
3. Masukan data dengan var1 untuk penggangguran, var2 untuk inflasi dan var3 untuk pendapatan nasional. Jika data editor tidak aktif maka dapat diaktifkan dengan menekan Rgui di Taskbar Windows pada bagian bawah layar monitor. Jika sudah selesai dalam pengisian data tekan tombol close. Untuk mengubah nama dan tipe variabel, dapat dilakukan dengan cara double click pada variabel yang ingin di setting. Pemilihan type, dipilih numeric pada semua variabel.
Gambar 5.5. Tampilan Variabel Editor
Suku Bunga
Tingkat Inflasi
METODE RISET
Gambar 5.6. Tampilan Variabel Editor
Hal 45
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
REGRESI LINIER BERGANDA
Gambar 5.7. Tampilan Variabel Editor Kinerja Perusahaan Kemudian isi masing-masing variabel sesuai dengan data soal setelah selesai isi data kemudian tekan tombol X (close)
Gambar 5.8. Tampilan isi Data Editor Selanjutnya pilih Window R commander maka akan muncul tampilan seperti ini:
METODE RISET
Hal 46
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
REGRESI LINIER BERGANDA
Gambar 5.9. Tampilan Script Window 4. Untuk mengecek kebenaran data yang sudah dimasukkan, tekan tombol view data set maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini. Jika ada data yang salah, tekan tombol edit data set, lalu perbaiki data yang salah. Jika sudah benar, pilih menu Statistic, Fit models, Linear Regression, maka akan muncul seperti gambar dibawah ini.
Gambar 5.10. Tampilan menu olah data
METODE RISET
Hal 47
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
REGRESI LINIER BERGANDA
5. Pada Response Variabel pilih variabel yang termasuk variabel terikat yaitu pendapatan nasional dan pada Explanatory Variables pilih yang termasuk varibel bebas yaitu inflasi dan penggangguran. Untuk memilih 2 variabel sekaligus tekan Ctrl lalu pilih inflasi dan penggangguran kemudian tekan tombol OK.
Gambar 5.11. Tampilan Linier Regression
6. Maka akan muncul hasil pada output window sebagai berikut:
Gambar 5.12. Tampilan Output
METODE RISET
Hal 48
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
V.
REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS PENGUJIAN a. Persamaan regresi untuk soal tersebut adalah: Y = 706.873 + 153.728 X1 + 4.622 X2
Uji t digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel bebas berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.
b. Uji t (uji signifikan parsial) Tingkat Inflasi
Ho :Tingkat inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan Ha :Tingkat inflasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
Syarat : Jika P-value > 0.05 maka Ho diterima Jika P-value < 0.05 maka Ha diterima
Nilai p-value tingkat inflasi = 0.0502 > 0.05 maka Ho diterima
Kesimpulan : tingkat inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
Suku Bunga
Ho: Suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan Ha : Suku bunga berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
Syarat : Jika P-value > 0.05 maka Ho diterima Jika P-value < 0.05 maka Ha diterima
Nilai p-value suku bunga = 0.4497 > 0.05 maka Ho diterima
Kesimpulan : suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
METODE RISET
Hal 49
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
REGRESI LINIER BERGANDA
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.
c. Uji F (uji signifikansi simultan)
Ho : tingkat inflasi dan suku bunga secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan Ha : tingkat inflasi dan suku bunga secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
Syarat : Jika P-value > 0.05 maka Ho diterima Jika P-value < 0.05 maka Ha diterima
Nilai p-value = 0.05511 > 0.05 maka Ho diterima
Kesimpulan : tingkat inflasi dan suku bunga secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
Pada bagian ini ditampilkan Adjusted R Squared (Adj. R2) adalah sebesar 0.7586. Artinya sebesar 75.86% variabel tingkat inflasi dan suku bunga mampu mempengaruhi kinerja perusahaan. Sementara sisanya yaitu 24.14% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan ke dalam model regresi
METODE RISET
Hal 50
LITBANG PTA 15/16
LAB. MANAJEMEN DASAR
REGRESI LINIER BERGANDA
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Sutrisno. 2000, Statistik, Yogyakarta: Andi Lind. Marchal. Wthen. 2008. Teknik-teknik Statistika Dalam Bisnis dan Ekonomi Menggunakan Kelompok Data Global. Buku 2. Edisi 13. Penerbit Salemba 4. Panduan Penulisan Ilmiah yang Diterbitkan Oleh Bagian Penulisan Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Rochaety, Ety. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta : Mitra Wacana Media Santoso, Singgih. 2005. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 12. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Sarwono, Jonathan. 2002. Riset Akutansi dalam Statistika. Jakarta. Sarwono, Jonathan. 2012. Metode Riset Skripsi: Pendekatan Kuantitatif Dengan SPSS 22. Jakarta: Elex Media Komputindo. Subiyanto, Ibnu. 1993. Metode Penelitian Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN. Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesisi. Yogyakarta: Caps Publishing. Umar, Husein. 1997 Riset Akuntansi Dilengkapi dengan Panduan Membuat Skripsi dan Empat Bahasan Kasus Bidang Akuntansi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
METODE RISET
Hal 51
LITBANG PTA 15/16