ISSN 1693 - 7309
JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN VOL. XIV NO. 1, APRIL 2016
HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN MENJALANKAN POLA HIDUP SEHAT PADA PASIEN PASCA INTERVENSI KORONER PERKUTAN DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG Hasniatisari Harun, Kusman Ibrahim, Imas Rafiyah
PENDIDIKAN KESEHATAN PERTOLONGAN PERTAMA BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN PRAKTEK GURU DALAM PENANGANAN CEDERA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR Endiyono, Arum Lutfiasari
ANALISIS KOMPARATIF HASIL STUDI MAHASISWA LATAR BELAKANG SMK DAN SMA DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN Hendy Lesmana, Hasriana, Selvia Febrianti
PERILAKU IBU POSTPARTUM SAAT PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DI RUMAH SAKIT BERSALIN MUHAMMADIYAH CIREBON Anita Setyawati, Ida Maryati, Ermiati
HUBUNGAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL DENGAN DEPRESI PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER Ristina Mirwanti, Aan Nuraeni
SYSTEMATIC REVIEW FAKTOR RISIKO MALARIA SEBAGAI SALAH SATU PENYAKIT MENULAR DI INDONESIA Ragil Setiyabudi
PENGARUH INDEKS MASA TUBUH TERHADAP KADAR GULA DARAH SEWAKTU Nur Isnaini, Isna Hikmawati
Penerbit : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISSN 1693 - 7309
JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN VOL. XIV NO. 1, APRIL 2016 Daftar Isi ARTIKEL PENELITIAN 1.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN MENJALANKAN POLA HIDUP SEHAT PADA PASIEN PASCA INTERVENSI KORONER PERKUTAN DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG Hasniatisari Harun, Kusman Ibrahim, Imas Rafiyah
1–9
2.
PENDIDIKAN KESEHATAN PERTOLONGAN PERTAMA BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN PRAKTEK GURU DALAM PENANGANAN CEDERA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR Endiyono, Arum Lutfiasari
10 – 17
3.
ANALISIS KOMPARATIF HASIL STUDI MAHASISWA LATAR BELAKANG SMK DAN SMA DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN Hendy Lesmana, Hasriana, Selvia Febrianti
18 – 31
4.
PERILAKU IBU POSTPARTUM SAAT PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DI RUMAH SAKIT BERSALIN MUHAMMADIYAH CIREBON Anita Setyawati, Ida Maryati, Ermiati
5.
HUBUNGAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL DENGAN DEPRESI PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER Ristina Mirwanti, Aan Nuraeni
46 – 52
6.
SYSTEMATIC REVIEW FAKTOR RISIKO MALARIA SEBAGAI SALAH SATU PENYAKIT MENULAR DI INDONESIA Ragil Setiyabudi
53 – 64
7.
PENGARUH INDEKS MASA TUBUH TERHADAP KADAR GULA DARAH SEWAKTU Nur Isnaini, Isna Hikmawati
65 – 71
32 – 45
MEDISAINS JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN ISSN : 1693-7309 Pelindung: Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto Penasehat: Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto Pemimpin Umum: Dedy Purwito
Editorial Alhamdulillah dengan mengucap syukur kepada Allah SWT Jurnal Medisains Vol 14 No 1 April 2016 dapat terbit. Pada terbitan ini kami mempublikasikan judul dan pengarang
sebagai
berikut;
Hubungan
Pengetahuan
Terhadap Kepatuhan Menjalankan Pola Hidup Sehat Pada Pasien Pasca Intervensi Koroner Perkutan Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (Hasniatisari Harun, Kusman Ibrahim,
Imas
Rafiyah),
Pendidikan
Kesehatan
Pertolongan Pertama Berpengaruh Terhadap Tingkat
Pemimpin Redaksi: Ragil Setiyabudi
Pengetahuan dan Praktek Guru dalam Penanganan
Redaktur Pelaksana: Sodikin, Siti Nurjanah, Agus S, Jebul Suroso, Diyah YH, Endiyono, Wilis DP.
Lutfiasari), Analisis Komparatif Hasil Studi Mahasiswa
Sekretariat: Meida Laely Ramdani Inggar Ratna Kusuma Keuangan:
Hasriana, Selvia Febrianti), Perilaku Ibu Postpartum Saat
Alfi Noviyana Periklanan dan Promosi: Bunyamin Muchtasjar Distribusi dan Pemasaran: Devita Elsanti Rr. Dewi Rahmawati AP Alamat Redaksi: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Let. Jend. Suparjo Rustam KM. 7 Sokaraja 53181 Telp. 0281-6844052, 6844053 Fax.(0281) 6844052
Cedera pada Siswa di Sekolah Dasar (Endiyono, Arum Latar
Belakang SMK Dan SMA Di Fakultas
Ilmu
Kesehatan Universitas Borneo Tarakan (Hendy Lesmana, Pelaksanaan Rawat Gabung di Rumah Sakit Bersalin Muhammadiyah Cirebon (Anita Setyawati, Ida Maryati, Ermiati),
Hubungan
Kesejahteraan
Spiritual
dengan
Depresi pada Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner (Ristina Mirwanti, Aan Nuraeni), Systematic Review Faktor Risiko Malaria Sebagai Salah Satu Penyakit Menular di Indonesia (Ragil Setiyabudi), Pengaruh Indeks Masa Tubuh Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu, (Nur Isnaini, Isna Hikmawati). Pada volume ini cover mengalami perubahan. Redaksi
Web & E-mail: medisains.ump.ac.id
[email protected]
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan diterbitkan tiga kali dalam setahun (April, Agustus dan Desember) oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Jurnal ini merupakan sarana penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, riset dan pengabdian masyarakat serta pemikiran ilmiah dalam bidang kedokteran, keperawatan, kebidanan, analis kesehatan dan kesehatan masyarakat.
ANALISIS KOMPARATIF HASIL STUDI MAHASISWA LATAR BELAKANG SMK DAN SMA DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN 1
1
Hendy Lesmana , Hasriana , Selvia Febrianti
1
Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan Email :
[email protected];
[email protected];
[email protected]
ABSTRAK Latar belakang: Adanya variasi latar belakang pendidikan mahasiswa yang masuk ke Fakultas Ilmu Kesehatan merupakan suatu fenomena yang menarik untuk dikaji. Rekomendasi asesor akreditasi berpendapat sebaiknya input mahasiswa dari jurusan SMA IPA guna mempelancar proses pembelajaran. Tujuan: penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil studi mahasiswa latar belakang SMK dan SMA di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan. Dengan menggunakan desain penelitian Mix Methode yaitu memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.Tehnik sampling menggunakan cluster sampling dengan jumlah sampel penelitian 189 responden. Metode:Metode analisis data kuantitatif guna mengetahui perbedaan latar belakang pendidikan SMK dan SMA dengan T Independent dan analisis kualitatif guna mengetahui alasan pemilihan SMK atau SMA, alasan pemilihan jurusan keperawatan/kebidanan dan kebutuhan mahasiswa guna meningkatkan hasil studi. Hasil: Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil studi mahasiswa dengan latar belakang SMK dengan mahasiswa berlatar belakang pendidikan SMA. Siswa memilih SMK Kesehatan, SMK non kesehatan, SMA jurusan IPA serta jurusan IPS dikarenakan adanya faktor internal dan eksternal, begitu pula alasan memilih jurusan keperawatan/kebidanan dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut. Kata Kunci : Hasil Studi Mahasiswa, Kebidanan, Keperawatan, SMA, SMK &mix methode PENDAHULUAN
dipengaruhi
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem
dapat
kebiasaan-kebiasaan disempurnakan
oleh
Nasional,
kebiasaan-kebiasaan yang baik oleh alat
terwujudnya sumber daya manusia yang
(media) yang disusun sedemikian rupa dan
berkualitas tidak terlepas dari peranan
dikelola oleh manusia untuk menolong
dunia pendidikan. Pendidikan memegang
orang
peranan
mencapai tujuan yang ditetapkan.
yang
Pendidikan
supaya
oleh
sangat
penting
dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam
sebuah
negara.
Pendidikan
lain
atau
dirinya
sendiri
guna
Mutu pendidikan adalah gambaran atau karakteristik menyeluruh dari barang
dipandang sebagai salah satu aspek yang
atau
memiliki peranan pokok dalam membentuk
kemampuannya
generasi masa depan. Melalui pendidikan,
kebutuhan
diharapkan dapat menghasilkan manusia
tersirat.
yang berkualitas dan bertanggung jawab
manusia harus dipandang sebagai objek
serta
sekaligus sebagai subjek kependidikan.
mampu
menyongsong
kemajuan
pada masa mendatang.
manusia
yang
menentukan
dalam
memuaskan
yang ditentukan atau yang Dalam
proses
kependidikan,
Penyelenggaraan pendidikan yang
Pendidikan adalah proses dimana potensi-potensi
jasa
yang
mudah
berkualitas diperlukan adanya sistem yang berkualitas
pula.
Penyelenggaraan
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 14 No 1, APRIL 2016 | Halaman 18
H Lesmana, Hasriana, S Febrianti | Analisis Komparatif Hasil Studi Mahasiswa
pendidikan
terutama
untuk
tenaga
kesehatan
profesional
harus
memiliki
beberapa
variabel
penting
yang
Universitas Borneo Tarakan tahun 2012,
pendidikan
yaitu
pihak asesor memberikan saran bahwa
mencerminkan
mutu
Berdasarkan Keperawatan
Fakultas
Ilmu
Kesehatan
salah
mahasiswa,
proses
mahasiswa baru sebaiknya dipilih siswa
(kurikulum dan penatalaksaan program)
dengan latar belakang pendidikan SMA
dan out put (lulusan yang berkualitas)
jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Hal
sesuai dengan tuntutan pelayanan yang
ini dimaksudkan agar dalam proses selama
diharapkan oleh masyarakat (Fedi. S,
menempuh pendidikan tidak mengalami
2013).
banyak hambatan.
prasarana),
Sesuai dengan salah satu variabel di atas,
jelas
mahasiswa
dituntut
untuk
pertimbangan
Jurusan
diantaranya input (tenaga kependidikan, sarana
satu
akreditasi
saat
seleksi
Pendidikan SMA merupakan sekolah yang
bertujuan
untuk
perluasan
menjadi lulusan berkualitas. Untuk menjadi
pengetahuan yang diperlukan oleh peserta
lulusan
proses
didik untuk melanjutkan pendidikan ke
pendidikan salah satunya dapat dilihat
jenjang yang lebih tinggi. Latar belakang
dengan penguasaannya terhadap materi
pendidikan SMA dengan jurusan Ilmu
yang
kemudian
Pengetahuan
belajarnya.
memudahkan
berkualitas,
diajarkan.
ditunjukan
dalam
Penguasaan
dengan
prestasi
Alam
(IPA)
lebih
mahasiswa
dalam
Prestasi belajar sendiri merupakan wujud
memahami pelajaran ditingkat perguruan
hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas
tinggi khususnya di bidang ilmu kesehatan
yang telah dilakukan selama berada dalam
karena saat dibangku SMA mahasiswa
aktivitas pembelajaran yang diwujudkan
sudah terpapar dengan mata pelajaran
dalam bentuk Kartu Hasil Studi (KHS)
dasar tentang ilmu alam seperti mata
(Trisakti School of Managemen, 2012).
pelajaran
Biologi,
sehingga
menimbulkan
Input
pendidikan
adalah
segala
Kimia
Fisika,
asumsi
bahwa
sesuatu yang harus ada dan tersedia
mahasiswa
karena dibutuhkan untuk berlangsungnya
menerima materi perkuliahan dibandingkan
suatu
mahasiswa tamatan SMK.
proses.
dimaksud
Segala
adalah
sesuatu
berupa
yang
sumberdaya,
lulusan
dan
Hal
ini
SMA
berbeda
dari
lebih
dengan
beberapa
baik
hasil
perangkat lunak serta harapan sebagai alat
wawancara
dan pemandu bagi berlangsungnya proses,
lingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan yang
misalnya ketenagaan, kurikulum, peserta
menyatakan
didik, biaya, organisasi dan sebagainya.
pendidikan tidak begitu berpengaruh baik
Input yang dimaksud dalam penelitian ini
terhadap
adalah peserta didik. Tinggi rendahnya
mahasiswa
mutu input dapat diukur dari kesiapan
didukung hasil survei awal yang dilakukan
tingkat input itu sendiri (IMM Tarboyah
peneliti
Purwokerto, 2012; Fedi. S, 2013) .
Kesehatan
bahwa
proses dan
pada
dosen
latar
maupun
belakang
hasil
pernyataan
alumni
dengan
studi
tersebut
Fakultas latar
di
Ilmu
belakang
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 14 No 1, APRIL 2016 | Halaman 19
H Lesmana, Hasriana, S Febrianti | Analisis Komparatif Hasil Studi Mahasiswa
pendidikan SMK dan SMA. Berikut adalah
Ilmu Kesehatan dengan latar belakang
tabel hasil survei awal IPK alumni Fakultas
SMK
dan
SMA
:
Tabel 1. Hasil studi Mahasiswa asal SMK dan SMA melalui observasi lapangan angkatan 2010 dan 2011Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan SMK
SMA
No
Nama
IPK
Nama
IPK
1
X1
3,52
X1
3,11
2
X2
3,29
X2
3,54
3
X3
3,44
X3
3,61
4
X4
3,45
X4
3,45
5
X5
3,21
X5
3,2
Penelitian
yang
dilakukan
oleh
memadukan
pendekatan
kualitatif
dan
Ariesky P (2013), dengan judul ―Studi
kuantitatif dalam hal metodologi (seperti
Perbandingan Hasil Belajar Mahasiswa
dalam
Yang Berasal Dari SMK Dengan SMA Pada
kajian model campuran memadukan dua
Program
Teknik
pendekatan dalam semua tahapan proses
Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas
penelitian. Hasil studi mahasiswa dalam
Teknik Universitas Negeri Padang‖. Hasil
bentuk indeks prestasi akan diolah dengan
penelitian
tidak
pendekatan
terdapat perbedaan hasil belajar yang
mahasiswa
signifikan pada semester I dan II, tedapat
keperawatan/kebidanan
perbedaan hasil belajar pada semester III
tinggi, alasan mahasiswa memilih jurusan
antara mahasiswa yang lulusan dari SMK
di sekolah menengah umum dan kebutuhan
dan mahasiswa lulusan dari SMA.
mahasiswa saat beradaptasi di jurusan
Studi
Pendidikan
menyebutkan
bahwa
Dari uraian latar belakang diatas,
tahap pengumpulan data),
kuantitatif
dan
memilih
dan
alasan jurusan
di
keperawatan/kebidanan
pendidikan
menggunakan
maka peneliti tertarik melakukan penelitian
pendekatan kualitatif. Inti dari penelitian ini
dengan judul ―Analisis Komparatif Hasil
adalah untuk menyatukan data kuantitatif
Studi Mahasiswa Latar Belakang SMK dan
dan
SMA
analisis
Di
Fakultas
Ilmu
Kesehatan
Universitas Borneo Tarakan‖.
data
kualitatif yang
rancangannya
agar
lebih sebagai
memperoleh
lengkap.Bentuk berikut
METODE Rancangan penelitian ini merupakan penelitian
mix
methode
(penelitian
campuran), dimana suatu metode yang
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 14 No 1, APRIL 2016 | Halaman 20
:
H Lesmana, Hasriana, S Febrianti | Analisis Komparatif Hasil Studi Mahasiswa
Subjek memenuhi kriteria
Latar Belakang SMK
R
Latar Belakang SMA
Hasil Studi
Kuesioner & Wawancar a
Kesimpulan
Hasil Wawancara
Kesimpulan
Skema Desain Penelitian
Kualitatif
Kuantitatif
Grafis Eksplanatoris Sekuensial.
Populasi dalam penelitian ini adalah
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
subyek penelitian yang memenuhi kriteria
jurusan
inklusi yang telah ditetapkan, yaitu semua
kebidanan dari tingkat I sampai tingkat III
mahasiswa aktif di Fakultas Ilmu Kesehatan
yang dalam status aktif sebagai mahasiswa
Universitas Borneo Tarakan. Sampel dalam
dengan jumlah 189 responden.
penelitian
yaitu
dan
jurusan
mahasiswa
Penelitian ini dilaksanakan dengan 2
dengan latar belakang SMK dan SMA di
tahapan, yakni ; tahap pertama, dengan
Fakultas
Universitas
melihat hasil studi mahasiswa berupa
Borneo Tarakan dengan jumlah sampel
Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks
adalah 189 responden yang kemudian
prestasi Komulatif (IPK) dan tahap kedua,
dibagi
Ilmu
menjadi
kelompok belakang
sebagian
keperawatan
Kesehatan
dua
kelompok
yaitu
dilakukan
dengan
latar
mahasiswa
Kesehatan
dan
pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
mahasiswa SMK
(SMK
wawancara dengan
latar
belakang
jurusan
IPA
randomisasi.
Jurusan IPS sebanyak 48 responden, 34
Pengumpulan data dari masing-masing
responden Jurusan SMK Kesehatan dan 17
kelompok menggunakan kuesioner dan
responden dari Jurusan SMK lainnya.
wawancara terbuka. Proses selanjutnya
Indeks Prestasi Mahasiswa dengan Latar
dengan coding, entry, dan cleaning dan
Belakang Pendidikan SMK Kesehatan
analisis data hasil wawancara.
dan SMK Lainnya.
HASIL
Gambaran
IPS)
dengan
sebanyak
perwakilan
Lainnya) dan Latar belakang SMA (jurusan dan
IPA
pada
indeks
90
prestasi
responden,
mahasiswa
Pada bab ini akan diuraikan hasil dari
dengan latar belakang pendidikan Sekolah
penelitian yang telah dilakukan di Fakultas
Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan dan
Ilmu
Sekolah
Kesehatan
(FIKES)
Universitas
Menengah
Kejururuan
(SMK)
Borneo Tarakan pada bulan September
Lainnya (selain dari SMK Kesehatan),
sampai dengan Nopember 2015. Subjek
seperti
terlihat
pada
tabel
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 14 No 1, APRIL 2016 | Halaman 21
berikut.
H Lesmana, Hasriana, S Febrianti | Analisis Komparatif Hasil Studi Mahasiswa
Tabel 2. Indeks Prestasi Mahasiswa FIKES dengan Latar Belakang Pendidikan SMK Kesehatan dan SMK Lainnya Tahun 2015. Indeks Prestasi Komulatif
latarbelakang pendidikan
Rerata (s.b)
IK 95 %
p Value
SMK KESEHATAN
3,20 (0,306)
3,04 – 3,35
0,907
SMK LAINNYA
3,11 (0,35)
2,93 – 3,29
0,127
Berdasarkan
tabel
diatas
terlihat
dengan latar belakang SMK Kesehatan dan
indeks prestasi mahasiswa dengan latar
Indeks Prestasi mahasiswa dengan latar
belakang SMK Kesehatan terlihat lebih
belakang
tinggi (3,20) bila dibandingkan dengan
normal).
indeks prestasi mahasiswa dengan latar
Indeks Prestasi Mahasiswa dengan Latar
belakang pendidikan SMK lainnya (3,11).
Belakang Pendidikan SMA IPA dan SMA
Setelah dilakukan uji homogeneity dengan
IPS.
menggunakan levene test pada kedua
SMK
lainnya
Gambaran
(berdistribusi
Indeks
Prestasi
kelompok responden didapatkan nilai p
mahasiswa
pada SMK Kesehatan= 0,907 dan nilai p
pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
pada
dengan
IPA dan mahasiswa dengan latar belakang
demikian tidak terdapat perbedaan yang
Sekolah Menengah Atas (SMA) IPS dapat
bermakna
dilihat
SMK
lainnya
indeks
=
0,127,
prestasi
mahasiswa
dengan
pada
latar
belakang
tabel
berikut
Tabel 3. Indeks Prestasi Mahasiswa FIKES dengan Latar Belakang Pendidikan SMA IPA dan SMA IPS Tahun 2015. Indeks Prestasi Komulatif
Latar Belakang
Rerata (s.b)
IK 95 %
p Value
SMA IPA
3,26 (0,31)
3,10 – 3,42
0,125
SMA IPS
3,02 (0,31)
2,86 – 3,18
0,88
Pendidikan
Berdasarkan
tabel
terlihat
terdapat perbedaan yang bermakna indeks
Indeks Prestasi mahasiswa dengan latar
prestasi mahasiswa dengan latar belakang
belakang pendidikan SMA IPA terlihat lebih
SMA IPA dan Indeks Prestasi mahasiswa
tinggi (3,26) bila dibandingkan dengan
dengan
Indeks Prestasi mahasiswa dengan latar
(berdistribusi normal).
belakang
SMA
Setelah
Indeks
dilakukan
uji
dengan
dengan Latar Belakang Pendidikan SMK
IPS
diatas
(3,02).
homogeneity
menggunakan levene test pada kedua kelompok responden didapatkan nilai p
latar
belakang
Prestasi
SMA
Mahasiswa
IPS
FIKES
dan SMA Tahun 2015. Indeks
Prestasi
(IP)
mahasiswa
pada SMA IPA= 0,125 dan nilai p pada
dengan latar belakang Sekolah Menengah
SMA IPS = 0,880, dengan demikian tidak
Atas (SMA) dengan mahasiswa dengan
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 14 No 1, APRIL 2016 | Halaman 22
H Lesmana, Hasriana, S Febrianti | Analisis Komparatif Hasil Studi Mahasiswa
latar belakang Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)
tergambar
pada
tabel
berikut.
Tabel 4. Indeks Prestasi Mahasiswa FIKES dengan Latar Belakang Pendidikan SMA dan SMK Tahun 2015. Indeks Prestasi Komulatif
Latar belakang Rerata (s.b)
Pendidikan
IK 95 %
p Value
SMK
3,20 (0,306)
3,04 – 3,35
0,092
SMA
3,02 (0,31)
2,86 – 3,18
0,118
Berdasarkan tabel di atas terlihat
Prestasi mahasiswa dengan latar belakang
Indeks Prestasi mahasiswa dengan latar
SMA (berdistribusi normal).
belakang pendidikan SMK lebih tinggi
Perbandingan
(3,20) bila dibandingkan dengan Indeks
Mahasiswa
Dengan
Prestasi mahasiswa dengan latar belakang
Pendidikan
SMK
pendidikan SMA (3,02). Setelah dilakukan
Lainnya, SMA IPA, SMA IPS, SMK dan
uji
SMA.
homogeneity
levene
test
dengan
pada
menggunakan
kedua
kelompok
Indeks Latar
Prestasi Belakang
Kesehatan,
SMK
Perbandingan Indeks Prestasi (IP)
responden didapatkan nilai p pada SMK=
Mahasiswa
0,092 dan nilai p pada SMA = 0,118,
pendidikan SMA (IPA dan IPS) serta SMK
dengan demikian tidak terdapat perbedaan
(Kesehatan dan lainnya), terlihat pada tabel
yang bermakna indeks prestasi mahasiswa
berikut ini.
dengan
latar
belakang
dengan latar belakang SMK dan Indeks Tabel 5. Perbandingan Indeks Prestasi Mahasiswa FIKES dengan Latar Belakang Pendidikan SMA (IPA dan IPS) dan SMK (Kesehatan dan Lainnya) Tahun 2015. Indeks Prestasi Komulatif
Latar Belakang
Rerata (s.b)
IK 95 %
3,20(0,0306)
3,04 – 3,35
0,512
SMA IPA.
3,11 (0,35) 3,26 (0,31)
2,93 – 3,29 3,10 – 3,42
0,002*
SMA IPS.
3,02 (0,31)
2,86 – 3,18
SMK
3,20 (0,306) 3,02 (0,31)
3,04 – 3,35
Pendidikan SMK Kesehatan. SMK Lainnya.
SMA Berdasarkan setelah
dilakukan
terhadap mahasiswa
tabel Uji
perbedaan dengan
diatas T
p Value
0,089
2,86 – 3,18
terlihat
Prestasi mahasiswa dengan latar belakang
Independen
pendidikan SMK Lainnya terlihat nilai p =
Indeks
Prestasi
latar
belakang
pendidikan SMK Kesehatan dengan Indeks
0,512, dengan demikian disimpulkan tidak terdapat mahasiswa
perbedaan dengan
Indeks latar
prestasi belakang
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 14 No 1, APRIL 2016 | Halaman 23
H Lesmana, Hasriana, S Febrianti | Analisis Komparatif Hasil Studi Mahasiswa
pendidikan SMK Kesehatan dengan SMK
lainnya.
mahasiswa
mengatakan memilih SMK lainnya karena
dengan
pendidikan
SMA
latar
jurusan
belakang
IPA
dengan
belum
Perbedaan
memiliki
Indeks
rencana
prestasi
untuk
kuliah
mahasiswa latar belakang SMA jurusan IPS
disebabkan oleh faktor dana sehingga
dengan nilai p = 0,002, dengan demikian
memilih SMK sebagai lanjutan pendidikan
terdapat perbedaan Indeks Prestasi (IP)
agar setelah lulus siap bekerja. Sebagian
mahasiswa
responden
dengan
latar
belakang
berpendapat
bahwa
akses
pendidikan SMA IPA dengan mahasiswa
menuju sekolah lebih dekat dengan tempat
latar belakang pendidikan SMA IPS.
tinggal, ikut arahan dari keluarga dan ikut
Setelah
dilakukan
penggabungan
dengan temannya. Adapun responden lain
nilai Indeks Prestasi mahasiswa dengan
juga berpendapat masuk SMK karena tidak
latar
belakang pendidikan SMK (SMK
memiliki cita-cita yang jelas sehingga ketika
Kesehatan dan SMK Lainnya) demikian
disarankan oleh keluarga untuk masuk di
pula Indeks Prestasi mahasiswa dengan
SMK maka responden menyetujui.
latar belakang pendidikan SMA (IPA dan
Sedangkan
responden
yang
IPS) kemudian dilakukan pengujian dengan
memilih jurusan IPS tidak diterima masuk
T Independen didapatkan nilai p = 0,089,
jurusan IPA karena nilai tidak memenuhi
sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat
syarat. Beberapa responden mengatakan
perbedaan IP mahasiswa dengan latar
masuk
belakang
pelajaran IPA dan matematika.
pendidikan
SMK
dengan
IP
mahasiswa dengan latar belakang SMA.
IPS
karena
tidak
menyukai
Motivasi responden memilih kuliah
Motivasi Mahasiswa memilih jurusan di
di
Sekolah Menengah dan Memilih Jurusan
diantaranya
sebagai
berikut;
sebagian
Keperawatan/Kebidanan
responden
memilih
masuk
jurusan
Serta
Fakultas
Ilmu
Kesehatan
beragam,
Kebutuhan Belajar Mahasiswa Ketika
keperawatan/kebidanan karena sejak SMP
Kuliah di Fakultas Ilmu Kesehatan.
atau SMA memiliki cita-cita untuk kuliah di
Hasil wawancara peneliti dengan beberapa
responden
jurusan
keperawatan/kebidanan,
atas
memperoleh
keinginan sendiri dan dorongan dari orang
kesimpulan sebagai berikut : Pertama
tua dimana orang tua mereka berpendapat
kelompok responden dengan latar belakang
dengan
pendidikan SMK Kesehatan; responden
peluang bekerja lebih besar dan responden
mengatakan
mengikuti arahan tersebut.
memilih
SMK
Kesehatan
kuliah
di
Diploma
kesehatan
karena keinginan sendiri dan arahan dari
Berbagai alasan dan motivasi dari
orang tua sehingga dalam melanjutkan
mahasiswa yang masuk di Fakultas Ilmu
pendidikan ke jenjang perguruan tinggi
Kesehatan, maka kebutuhan belajar dari
dengan memilih jurusan kesehatan yang
mahasiswa pun beragam, sehingga peneliti
sesuai dengan pendidikan sebelumnya.
dapat mengelompokkan mahasiswa dalam
Kelompok responden dengan latar pendidikan
SMK
lainnya,
responden
tiga
kebutuhan
Pertama,
belajar,
sebagian
antara
besar
lain
;
mahasiswa
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 14 No 1, APRIL 2016 | Halaman 24
H Lesmana, Hasriana, S Febrianti | Analisis Komparatif Hasil Studi Mahasiswa
mengalami kesulitan dalam mengartikan istilah
kesehatan
menyatakan
sehingga
diawal
mahasiswa
perkuliahan
perlu
Gambaran secara umum reponden penelitian ini berasal dari daerah pada 4 kabupaten
dan
1
kota
yang
berada
mendapatkan pelajaran tambahan tentang
diwilayah provinsi Kalimantan Utara. Dari 4
istilah-istilah
pada
kabupaten dan 1 kota tersebut terdapat 2
umumnya digunakan pada saat kuliah
kabupaten yang termasuk dalam daerah
nanti.
Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T) yakni
kesehatan
Kedua,
kesulitan
mahasiswa
dalam
anatomi
dan
yang
mengalami
mempelajari
fisiologi
tubuh
tentang manusia
kabupaten
Malinau
Nunukan
dan
dengan
Kabupaten
Indeks
Kesulitan
terutama mahasiswa yang berasal dari
Georgafis (IKG) berada di rentang 19,82 –
jurusan
SMK
87,97, sehingga akses transportasi, akses
kesehatan) dan SMA jurusan IPS, sehingga
komunikasi, akses informasi dan akses
membutuhkan bimbingan lebih dari dosen
pemerataan
atau senior untuk memahami mata kuliah
hambatan
tersebut atau mata kuliah dasar lainnya
pembangunan sumber daya manusia di
(seperti
wilayah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara)
SMK
lainnya
biokimia,
parasitologi
serta
(selain
mikrobiologi patologi)
atau
dan perlu
pendidikan yang
cukup
mengalami berarti
dalam
(BPS Kaltara, 2015).
adanya matrikulasi khusus bagi responden
Dalam pemilihan melanjutkan studi
yang berlatar belakang pendidikan SMK
ke jenjang sekolah menengah, responden
non kesehatan dan SMA jurusan IPA.
mempertimbangkan dari berbagai aspek
Ketiga, mahasiswa berpendapat dengan
yakni ; (1) Karakteristik sekolah, dengan
padatnya jadwal perkuliahan, minimnya
memilih Sekolah Menengah Kejuruan maka
sarana dan prasarana (seperti buku kuliah
setelah
yg tidak lengkap) serta kurang kondusifnya
berkerja
suasana perkuliahan (ruang kuliah yang
keahlian
panas
Menengah Atas (SMA) belum memiliki
dan
lingkungan
yang
kurang
lulus
siswa
lebih
memiliki
peluang
karena
memiliki
sedangkan
Sekolah
besar
khusus
kondusif) sehingga dalam menyelesaikan
keahlian
khusus
untuk
tugas perkuliahan responden mengalami
Karakteristik ekonomi, dimana siswa belum
kesulitan dan mereka mengatakan sangat
ada rencana melanjutkan pendidikan ke
membutuhkan bimbingan lebih dari senior
perguruan
atau dosen mata kuliah tersebut.
ekonomi keluarga, sehingga lebih memilih
tinggi
bekerja,
dikarenakan
(2)
faktor
SMK dibandingkan dengan SMA, serta (3) PEMBAHASAN
dan
Karakteristik lokasi sekolah, dimana dalam
Pada bagian ini diuraikan interpretasi
memilih
diskusi
berorientasi pada letak sekolah yang dekat
keterkaitan penelitian sebelumnya
hasil
penelitian,
dengan
teori
lain
yang serta
keterbatasan penelitian.
termasuk dan
telah
sekolah
menengah
lebih
hasil
dengan lokasi rumah sehingga akses ke
dilakukan
sekolah lebih mudah dan biaya transportasi
menjelaskan
ke
sekolah
Sebagian
dapat
besar
diminimalisasi,
siswa
yang
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 14 No 1, APRIL 2016 | Halaman 25
(4)
memilih
H Lesmana, Hasriana, S Febrianti | Analisis Komparatif Hasil Studi Mahasiswa
jurusan SMA karena ingin melanjutkan
tentang Tenaga Kesehatan) dari pada
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
menerima Asisten tenaga kesehatan (SMK
(perguruan tinggi).
Kesehatan).
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Motivasi responden memilih masuk
yang dilakukan oleh Maryati. S (2009),
di
bahwa
melanjutkan
disimpulkan menjadi tiga yakni ; (1) karena
pendidikan sekolah menengah siswa lebih
cita-cita, (2) karena keinginan sendiri serta
berorientasi pada 3 faktor yakni ; (1) Faktor
dorongan dari keluarga dengan harapan
sekolah, dimana dengan memilih sekolah
dapat memiliki peluang bekerja lebih besar
kejuruan (SMK) akan lebih cepat mendapat
dan (3) karena ikut dengan arahan dari
kerja
keluarga.
dalam
bila
memilih
dibandingkan
dengan
SMA.
Fakultas
Ilmu
Motivasi
responden
mereka akan memiliki keterampilan yang
dipengaruhi oleh faktor internal,
lebih jika dibandingkan sekolah di SMA,
keinginan besar masuk di FIKES karena
sehingga berbekal keterampilan tersebut
dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi
mereka siap untuk terjun langsung ke pasar
murni) yang tidak dipengaruhi oleh faktor
kerja. (2) Faktor lokasi merupakan faktor
lainnya. Selain itu terdapat faktor eksternal,
kedua yang ikut mempengaruhi pemilihan
yakni motivasi diperoleh dari arahan atau
sekolah,
masukan dari pihak keluarga dan gabungan
sekolah
yang
mudah
dengan
dijangkau
Ilmu
memilih
masuk
berpendapat
Fakultas
dapat
Dengan alasan siswa memilih SMK bahwa
mereka
di
Kesehatan,
Kesehatan yakni
akan
dari faktor internal serta eksternal yakni
meningkatkan efektivitas dan efisiensi baik
keinginan dari diri sendiri serta dukungan
waktu maupun biaya. (3) Faktor yang ketiga
dari orang tua/keluarga.
adalah faktor ekonomi, memilih sekolah
Motivasi sangat mempengaruhi minat
dikujuruan akan mempersipakan mereka
belajar dari mahasiswa, penelitian yang
untuk siap kerja sehingga setelah selesai
dilakukan
sekolah
menunjukan ada korelasi yang signifikan
mereka
akan
berkerja
dan
membantu kehidupan ekonomi keluarga.
antara
oleh
motivasi
Agustina.S
dengan
minat
(2010),
belajar
Bila melihat dari hasil wawancara
mahasiswa. Pada penelitian yang dilakukan
yang peneliti lakukan kepada responden,
oleh Nabhani (2007), menunjukan hasil
maka ketiga faktor ini relevan dengan
penelitian yang signifikan antara minat,
alasan respon dalam memilih sekolah
motivasi dan hasil belajar Mahasiswa Akper
menengah
Dalam
Muhammadiyah Surakarta, sehingga dapat
Kejuruan
disimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi
lulusan
minat seseorang yang dapat mendorong
memilih
yang
Sekolah
Kesehatan,
mereka
tuju.
Menengah
sebenarnya
para
sangat sulit untuk memperoleh pekerjaan
(memotivasi)
hal ini dikarenakan stakeholder lebih fokus
sehingga
dalam
belajar mahasiswa.
memenuhi
kesehatan
kebutuhan
tenaga
yang berpendidikan minimal
Diploma Tiga (UU No 36 Tahun 2014,
seseorang
dapat
Motivasi
untuk
meningkatkan
dan
minat
belajar prestasi
mempunyai
peranan penting dalam proses belajar
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 14 No 1, APRIL 2016 | Halaman 26
H Lesmana, Hasriana, S Febrianti | Analisis Komparatif Hasil Studi Mahasiswa
mengajar
sehingga
merasa
dengan mahasiswa yang memiliki latar
senang dan terpanggil untuk meningkatkan
belakang pendidikan SMK lainnya. SMK
proses pembelajaran, karena faktor-faktor
Kesehatan dan SMK lainnya memiliki latar
tersebut
untuk
belakang struktur kurikulum yang sama
mencapai
yakni muatan Skill 60 % dan Knowledge 40
lebih
mewujudkan suatu
seseorang
berpengaruh
aktivitas
tujuan
untuk
terutama
dalam
meraih
%, sehingga dengan karakteristik yang
prestasi belajar secara optimal. Minat dan
sama
motivasi
semakin
memiliki kemampuan dalam beradaptasi
menguatkan atau meneguhkan seseorang
yang baik terhadap struktur perkuliahan di
atau individu untuk melakukan atau berbuat
fakultas Ilmu Kesehatan yang juga lebih
dalam
mengedepankan Skill dibandingkan dengan
yang
tinggi
mencapai
akan
apa
yang
diinginkan
(Agustina. S, 2010).
dari
memungkinkan
mahasiswa
knowledge.
Keberhasilan studi mahasiswa dapat tercermin
ini
Indeks
mahasiswa
selama
perkuliahan.
Dari
Prestasi
mengikuti
Indeks
(IP)
proses
Prestasi
(IP)
Indeks Prestasi responden dengan latar belakang pendidikan SMA IPA terlihat lebih
tinggi
(rerata
IP
:
3,26)
bila
dibandingkan dengan IP responden dengan
responden terlihat bahwa perbandingan
latar
rerata IP mahasiswa dengan latar belakang
Setelah dilakukan uji Independen T Test
pendidikan SMK Kesehatan lebih tinggi bila
didapatkan nilai p = 0,002, sehingga
dibandingkan dengan mahasiswa dengan
terdapat perbedaan hasil studi mahasiswa
latar belakang pendidikan SMK Lainnya,
dengan latar belakang pendidikan SMA IPA
tetapi setelah dilakukan uji statistik dengan
dengan
Independen T Test ditemukan nilai p =
pendidikan SMA IPS.
0,512, sehingga tidak terdapat perbedaan hasil
studi
belakang
mahasiswa
pendidikan
dengan
SMK
latar
Kesehatan
belakang
pendidikan
mahasiswa
SMA
berlatar
IPS.
belakang
Pada penelitian yang dilakukan oleh Tjandra, O & Soekamto, T (2004), bahwa terdapat
perbedaan yang
Indeks berlatar
Prestasi
dengan mahasiswa dengan latar belakang
mahasiswa
belakang
pendidikan SMK Lainnya.
pendidikan SMA IPA dengan mahasiswa
Menurut Dick & Carey (1990), latar
dengan latar belakang pendidikan SMA
belakang pendidikan adalah pengalaman-
IPS, dimana mahasiswa berlatar belakang
pengalaman
diperoleh
pendidikan SMA IPA memiliki IP yang lebih
seseorang dari program pendidikan yang
tinggi. Hal ini dikarenakan mahasiswa
diikuti dimasa lalu, sehhingga mahasiswa
berlatar pendidikan SMA IPA memiliki
yang memiliki latar belakang pendidikan
kemampuan yang relevan dengan mata
SMK Kesehatan telah memiliki pengalaman
kuliah
tentang kesehatan sehingga dapat lebih
kemampuan awal yang mengandung unsur
mudah mengikuti proses perkuliahan di
identik dengan apa yang dipelajari di
fakultas Ilmu Kesehatan dan hasil studi
fakultas
mereka
mengalami kesulitan dalam memahami dan
akan
yang
lebih
telah
baik
dibandingkan
yang
ditempuhnya,
membuat
mahasiswa
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 14 No 1, APRIL 2016 | Halaman 27
dimana
tidak
H Lesmana, Hasriana, S Febrianti | Analisis Komparatif Hasil Studi Mahasiswa
menstransfer apa yang diberikan didalam
belajar yang relevan dengan mata kuliah di
perkuliahan (Soekamto, 1982; Hutagaol,
Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), sehingga
1999; Pontoh, 1989).
dalam proses transfer ilmu tidak terlalu
Hasil studi mahasiswa dengan latar
mengalami
belakang SMK (gabungan antara SMK
mahasiswa
Kesehatan dan SMK lainnya) memiliki
pendidikan SMK, bila SMK Kesehatan
Indeks Prestasi lebih tinggi (rerata ; 3,20)
tentunya memiliki pengalaman belajar yang
bila
lebih baik karena sesuai dengan mata
dibandingkan
dengan
mahasiswa
hambatan. yang
Sedangkan
berlatar
dengan latar belakang SMA (gabungan IPA
kuliah
di
Fakultas
dan IPS) (rerata ; 3,02). Tetapi setelah
Mahasiswa
dengan
dilakukan Independen T Test didapatkan
pendidikan SMK lainnya (non kesehatan)
nilai p = 0,089 sehingga tidak terdapat
walaupun
perbedaan hasil studi mahasiswa dengan
belajar yang sesuai dengan mata kuliah di
latar belakang SMK dengan mahasiswa
FIKES tetapi secara struktur kurikulum
berlatar belakang pendidikan SMA.
memiliki
Hal
ini
berbeda
dengan
hasil
tidak
belakang
pengalaman
dimana
mengedepankan unsur skill dibandingkan unsur
Pramukantoro
motivasi
mahasiswa
bahwa
latar
persamaan
dengan
(2012),
kesehatan.
memiliki
penelitian yang dilakukan oleh Nugroho C & JA
Ilmu
belakang
knowledge,
selain
yang
baik
itu akan
mahasiswa berlatar pendidikan SMA lebih
menyebabkan mahasiswa tersebut memiliki
memiliki
tinggi
semangat dalam belajar sehingga dapat
dibandingkan dengan mahasiswa berlatar
lebih cepat beradaptasi dengan demikian
belakang pendidikan SMK, hal ini terjadi
tidak mengalami perbedaan yang nyata
karena mahasiswa dengan latar belakang
dalam hasil studi mahasiswa tersebut.
nilai
matematika
lebih
SMA memilki motivasi yang lebih tinggi
Walaupun demikian, masih terdapat
terhadap mata kuliah tersebut sehingga
mahasiswa
berkorelasi
belajar
pendidikan SMA IPS dan SMK lainnya yang
matetmatika
memiliki kesulitan dalam belajar, sehingga
mahasiswa.
dengan Mata
hasil
kuliah
dengan
Ilmu
latar
Kesehatan
belakang
sesuai dengan struktur kurikulum sewaktu
Fakultas
di SMA dimana lebih menekankan unsur
mewadahi
knowledge dibandingkan skill.
adaptasi proses belajar sehingga dapat
mereka
dalam
harus
dapat
percepatan
Menurut peneliti walaupun secara
menyesuaikan diri secepatnya dan memiliki
data (rerata) terdapat perbedaan hasil studi
Indeks Prestasi (IP) yang sama baik
mahasiswa
dengan mahasiswa dengan latar belakang
dengan
latar
belakang
pendidikan SMK bila dibandingkan dengan
pendidikan SMA IPA dan SMK Kesehatan.
SMA tetapi secara statistik tidak terbukti (p ;
KESIMPULAN DAN SARAN
0,089)
hal
ini
dapat
dimana
Hasil studi mahasiswa dengan latar
mahasiswa yang masuk ke Fakultas Ilmu
belakang SMK Kesehatan lebih tinggi
Kesehatan
dibandingkan dengan mahasiswa dengan
memiliki
terjadi
latar
belakang
pendidikan IPA yang memiliki pengalaman
latar
belakang
pendidikan
SMK
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 14 No 1, APRIL 2016 | Halaman 28
non
H Lesmana, Hasriana, S Febrianti | Analisis Komparatif Hasil Studi Mahasiswa
kesehatan,
namun
perbedaannya
tidak
begitu bermakna.
Kebutuhan
mahasiswa
meningkatkan
hasil
dalam
studinya
yaitu:
Tidak terdapat perbedaan hasil studi
mahasiswa merasa perlu mendapatkan
mahasiswa dengan latar belakang SMK
pelajaran tambahan tentang istilah-istilah
dengan
kesehatan yang pada umumnya digunakan
mahasiswa
berlatar
belakang
pendidikan SMA.
pada
Latar belakang mahasiswa memilih jurusan
di
sekolah
menengah
umum
saat
kuliah
disemester
awal;
mahasiswa membutuhkan bimbingan lebih dari dosen atau senior untuk memahami
sebagai berikut:
beberapamata
1)
Siswa yang memilih Jurusan SMK
dijurusan kesehatan; mahasiswa merasa
Kesehatan dikarenakan oleh keinginan
perlu adanya matrikulasi khusus bagi yang
sendiri
berlatar belakang pendidikan SMK non
serta
ada
pula
yang
dikarenakan arahan dari orang tua dengan
alasan
melanjutkan
2)
memudahkan
pendidikan
yang
ada
Berdasarkan
kesimpulan
di
atas
bahwa tidak terdapat perbedaan hasil studi
kesehatan.
mahasiswa dengan latar belakang SMK
Siswa yang memilihJurusanSMK non
dengan
kesehatan
pendidikan
dikarenakan
beragam
mahasiswa SMA,
berlatar
sehingga
belakang diharapkan
alasan yaitu: karena belum memiliki
kepada Fakultas Ilmu Kesehatan untuk
rencana untuk lanjut kuliah; karena
menerima calon mahasiswa darijurusan
keinginan sendiri agar dapat siap kerja
manapun, sebab latar belakang pendidikan
setelah
tidak
lulus
SMK;
karena
jarak
begitu
mempengaruhi
secara
sekolah yang dekat dengan tempat
signifikan, serta selain dari pada itu masih
tinggal;
banyak
karena
ikut
arahan
dari
faktor
lain
yang
dapat
keluarga/ teman; serta karena belum
meningkatkan prestasi belajar, untuk itu
memiliki
pula Fakultas Ilmu Kesehatan semestinya
cita-cita
yang
jelas
saat
sekolah. 3)
dasar
kesehatan dan SMA jurusan IPA dan IPS.
saat
dijurusan
kuliah
lebih memperhatikan apa yang menjadi
Siswa yang memilih Jurusan
IPS
kebutuhan
belajar
mahasiswa
dengan
dikarena tidak menyukai pelajaran IPA
mewadahi segala sarana dan prasarana
serta
dikarenakan
yang menunjang proses pendidikan guna
nilainya tidak memenuhi syarat untuk
memperoleh percepatan adaptasi dalam
memilih jurusan IPA.
proses belajar.
adapula
yang
Motivasi mahasiswa memilih jurusan
Latar belakang SMK maupun SMA
keperawatan/ kebidanan di Fakultas Ilmu
bukanlah
merupakan
Kesehatanyaitu karena sudah menjadi cita-
memperoleh hasil studi yang lebih baik,
cita sejak duduk dibangku sekolah; serta
akan tetapi motivasi yang baiklah yang
karena keinginan sendiri/ dorongan dari
akanmenunjang proses belajar, untuk itu
orang tua.
perlu
adanya
proses
hambatan
untuk
penyesuaian
diri
terhadap proses pendidikan yang ada
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 14 No 1, APRIL 2016 | Halaman 29
H Lesmana, Hasriana, S Febrianti | Analisis Komparatif Hasil Studi Mahasiswa
difakultas
ilmu
kesehatan
agar
dapat
memperoleh Indeks Prestasi (IP) yang sama baik anatara mahasiswa dengan latar belakang
pendidikan
SMAjurusan
IPA,
SMA jurusan IPS, SMK Kesehatan serta SMK non Kesehatan.
UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimkasih kami tujukan kepada Rektor Universitas Borneo Tarakan, yakni Dr.
Bambang
Widigdo,
Kepala
LPPM
Universitas Borneo Tarakan yakni Abdul Rahim, SP, MP., Dr. Ing. Daud Nawir, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan serta Ketua Jurusan Keperawatan, yakni Alfianur, M. Kep, Ns.
DAFTAR PUSTAKA Agustina S. (2010). Hubungan minat dan motivasi menjadi perawat dengan prestasi belajar pada mahasiswa Program Studi D III Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Hutama Abdi Husada Tulunggung Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Keperawatan Vol. 2. Ariesky, P. (2013). Studi Perbandingan Hasil Belajar Mahasiswa Yang Berasal Dari Smk Dengan Sma Pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Diakses 22 Juli 2015 dari http://download.portalgaruda.org/article .php?article=24281&val=1483&title BPS Kaltara (2015). Gambaran Letak Geografis Provinsi Kalimantan Utara. Diakses 22 Juli 2015 dari http://kaltara.bps.go.id/. Dick, W & Carey, L (1990). The Systematic Design of Instructional. Third Edition. Harper Collins Publisher. Fedi, S. (2013). Pengertian Input, Proses, Output dan Out come dala Kegiatan Pendidikan. Diakses 23 Juli 2015 dari http://tyanfedi.blogspot.com/2013/10/p engertian-input-proses-outputdan.html.
Hutagaol, L. (1999). Hubungan Kemampuan Awal Matemathical dan Kebiasaan Belajar Dengan Hasil Belajar Farmasetika. Tesis Magister Tidak Dipublikasi. PPS IKIP. Jakarta. IMM Tarbiyah Purwokerto. (2012).Input, Proses dan Output Pendidikan.Diakses 23 Juli 2015 dari http://immtarbiyahpwt.blogspot.com/20 12/01/input-proses-dan-outputpendidikan.html Maryati, Sri. 2009. Factor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Masyarakatdalam Memilih Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Di KotaSemarang. Diakses 23 Juli 2015. Dari http://eprints.undip.ac.id/18273/1/SRI MARYATI.pdf. Nabhani. 2007. Hubungan Antara Minat dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Akper PKU Muhammadiyah Surakarta Tahun 2007. Tesis Magister Tidak Dipublikasi. UNS. Solo. Nogroho C & Pramukantoro JA (2012). Pengaruh Motivasi Belajar Mahasiswa Berdasarkan Latar Belakang Sekolah Pada Mata Kuliah Praktik Dasar Listrik dan Matematik Teknik Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa S1 PTE UNESA Tahun Angkatan 2012. Diakses 23 Juli 2015 dari http://www.undana.ac.id/jsmallfib_top/J URNAL/PENDIDIKAN/PENDIDIKAN_2 012/Pengaruh%20Motivasi%20Belajar %20Mahasiswa%20Berdasarkan%20L atar%20belakang%20Sekolah%20pad a%20Mata%20Kuliah.pdf. Pontoh, MVM. (1989). Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dan Perumusan Tujuan Instruksional Khusus Terhadap Hasil Belajar Pengantar Akutansi. Tesis Magister Tidak Dipublikasi. FPIPS IKIP. Manado. Sisdiknas. (2012), Sekolah Menengah Atas, Diakses 20 Juli 2015 dari http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud /peserta-didik-sekolah-menengah-atas. Soekamto, T. (1982). Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Bakat dan Kecerdasan Serta Pengelolaan Proses Belajar Mengajar di Dalam Latihan Keterampilan Di Bidang Tehnik. Disertasi Doktor Tidak Dipublikasi. FPS-IKIP. Jakarta. Tjandra, O & Soekamto, T. (2004). Pengaruh Latar Belakang Pendidikan
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 14 No 1, APRIL 2016 | Halaman 30
H Lesmana, Hasriana, S Febrianti | Analisis Komparatif Hasil Studi Mahasiswa
Terhadap Keberhasilan Belajar Mahasiswa Studi Kasus di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara. Akademika Jurnal Pendidikan Tinggi Universitas Tarumanegara, Volume 6, No. 2, Desember 2004, hal. 34 – 46.
Trisakti School of Managemen. (2012). Kartu Hasil Studi (KHS) dan Perhitungan Indeks Prestasi Semester. Diakses 20 Juli 2015 dari http://www.stietrisakti.ac.id/pages/catsi stem/khs/KHS
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 14 No 1, APRIL 2016 | Halaman 31