PERSPEKTIF, VOL XIV NO. 1 MARET 2016
PENERAPAN M ETO DE WATERFA LL DALAM PEM BANGUNAN SISTEM INFO RM ASI K EHADIRAN DAN HO NO RARIUM GURU SM K CITRA M UTIARA B EK ASI Irma Agustiana1; Nurfia Oktaviani Syamsiah2 Program Studi Komputerisasi Akuntansi1, Program Studi Teknik Komputer2 AMIK BSI Bekasi1, AMIK BSI Jakarta2
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT This study provides problem solution with the use of computer-based data processing technology to overcome the problems in the system and calculating attendance honorarium of teachers, especially in SMK Citra Mutiara. Where errors occur often recapitulation presence that cause financial losses for teachers and school management. Each of the existing step from analysis to implementation using the Waterfall method. This study tested using blackbox testing. This system is implemented using Micrososft Visual Basic 6.0 and Microsoft Acess 2003 as DBMS. Attendance system and payment of honorarium teachers gives more accurate presence information and the calculation of the honorarium of teachers becomes more effective. Keywords: presence, honorarium teacher, waterfall.
I.
PENDAHULUAN Pemberian gaji dan upah pada karyawan merupakan salah satu bentuk pengeluaran yang tidak sedikit bagi perusahaan. Mengingat banyaknya beban perusahaan yang digunakan sebagai biaya gaji dan upah, maka pengendalian internal atas siklus penggajian dan pengupahan sangatlah penting diterapkan bagi setiap perusahaan. Perusahaan perlu menggunakan suatu sistem yang mencakup prosedur otorisasi dan persetujuan penggajian yang tepat agar perusahaan dan pihak terkait tidak mengalami kerugian. Pengendalian intern sendir imeliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang saling dikaitkan agar kekayaan organisasi dapat terjaga, untuk mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen (Mulyadi, 2010). Proyek sistem informasi pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan akurasi hasil pengolahan data. Ketika sebuah program komputer mampu memelihara database secara akurat dan konsisten maka peningkatan kinerja sistem akan dihasilkan. Selain itu sebuah program juga dapat dikatakan dapat meningkatkan efisiensi bagi suatu perusahaan dengan adanya perhitungan otomatis dan meningkatnya kecepatan pencarian data. Semua hal tersebut pada akhirnya akan mengurangi kesalahan dan menambah pengalaman bagi SDM dengan biaya dan usaha yang relatif lebih ringan. SMK Citra Mutiara beralamat di Jl. Raya Serang Cibarusah KM. 6, Serang Baru, Bekasi. Merupakan salah satu sekolah swasta yang telah memiliki izin dan diakui oleh pemerintah yang memiliki tiga program kejuruan, yakni Teknik Kendaraan Ringan (Teknik Otomotif), Teknik Instalasi Tenaga Listrik (Teknik Listrik) dan Akuntansi Keuangan. Pihak yang terlibat dalam pengelolaan operasional sekolah antara lain Kepala
34
Sekolah, Bendahara, Kepegawaian, bagian Sarana Prasarana dan Guru. Bendahara memiliki peran penting dalam sistem pembayaran honorarium guru di sekolah ini. Namun dikarenakan belum tersedianya sistem manajemen database yang tepat maka seluruh data ditangani secara konvensional menggunakan aplikasi pengolah angka. Penerapan sistem konvensional ini sering kali mengakibatkan tertundanya proses pembayaran honorarium guru yang secara tidak langsung berimbas pada kinerja guru. Untuk menghindari kejadian berulang tersebut maka suatu sistem informasi dapat menjadi alternatif bagi SMK Citra Mutiara.
II.
TINJAUAN PUSTAKA Penelitian terkait dengan penelitian ini antara
lain: 1. Dewi (2014) dengan penelitiannya tentang aplikasi rekapitulasi elektronik absensi guru dan pegawai pada sekolah menengah atas menyatakan bahwa sistem ini dapat menyajikan informasi kinerja guru dan pegawai dengan tepat dan akurat. 2. Indico (2016) membahas tentang pengembangan sistem kehadiran dan penggajian menggunakan fingerprint dan biometric, menghasilkan kesimpulan bahwa system ini menjadikan proses perekaman data kehadiran menjadi akurat serta pelaporan penggajian lebih efektif. Secara umum, metodologi pengembangan perangkat lunak dikenal dengan SDLC yakni singkatan untuk Software Development Life Cycle dan sering digunakan dalam rekayasa sistem, software engineering, teknik mesin, ilmu komputer, ilmu komputasi, dan teknik terapan lainnya. SDLC telah dipelajari dan diteliti oleh banyak peneliti serta praktisi di seluruh dunia, dan berbagai model
PERSPEKTIF, VOL XIV NO. 1 MARET 2016
telah diusulkan dengan keunggulan maupun kelemahan masing-masing model tersebut. Waterfall, spiral, incremental, rational unified process (RUP), rapid application development (RAD), agile software development dan rapid prototyping merupakan beberapa model SDLC yang cukup sukses. (Bassil,2012). Menurut Fowler (2004) model waterfall terdiri dari kegiatan: analisis kebutuhan, desain, pengkodean program dan pengujian. Pressman mengidentifikasikan kegiatan yang ada pada metode waterfall yakni komunikasi (inisiasi proyek dan mengumpulkan kebutuhan), perencanaan (memperkirakan, penjadwalan dan pelacakan), Pemodelan (analisis dan desain), konstruksi (kode program dan pengujian) serta deployment (delivery, support dan feed back). Pfleeger dan Atlee (2010) menyatakan bahwa model waterfall melibatkan kegiatan: analisis kebutuhan, desain sistem, desain
program, pengkodean, pengujian unit dan keseluruhan, pengujian sistem, pengujian atas penerimaan pengguna, operasi hingga pemeliharaan. Model Waterfall banyak digunakan dalam proyek-proyek pemerintahan dan proyek-proyek pada perusahaan besar. Fitur khusus dari model ini adalah langkah-langkahnya yang berurutan, dari atas ke bawah melalui tahapan analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi basisdata dan kode program, pengujian dan pemeliharaan. Penerapan model ini sangat baik untuk proyekproyek yang menjadikan kualitas sebagai perhatian utama karena dengan menggunakan model ini maka dokumentasi dan perencanaan akan lebih intensif. Selain itu pada model ini tidak akan ada tahapan yang tumpang tindih, yang berarti pada model Waterfall suatu tahap harus dimulai dan benar-benar berakhir sebelum memulai tahapan selanjutnya.
Gambar 1. Formulir Pencatatan Kehadiran Sumber: SMK Citra Mutiara
35
PERSPEKTIF, VOL XIV NO. 1 MARET 2016
Gambar 2 Rekapitulasi Kehadiran Guru Sumber: SMK Citra Mutiara
Maka dapat disimpulkan langkah-langkah yang ada pada model Waterfall terdiri dari: 1.
2.
3.
4.
36
Mendefinisikan Kebutuhan: Mengumpulkan informasi kebutuhan atas sistem baru, menganalisa dan menyiapkan dokumentasi sistem yang tepat untuk membantu proses pengembangan lebih lanjut. Hal ini memerlukan diskusi dan tanya jawab mendalam dengan pengguna sistem untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan fungsional dari sistem yang akan dibangun. Perancangan: Informasi yang diperoleh dari tahap sebelumnya dievaluasi untuk selanjutnya merumuskan implementasi yang tepat. Tahap ini merupakan proses perencanaan dan pemecahan masalah sebagai solusi dari sistem berjalan. Hal-hal yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah memilih algoritma perancangan sistem, perancangan arsitektur sistem, skema database konseptual, desain diagram serta definisi struktur data. Implementasi: Pada tahap ini seluruh rancangan dari sistem dikonversikan ke dalam DBMS dan kode program. Pengujian: Tahap ini berkaitan dengan pengujian apakah sistem telah memenuhi setiap kebutuhan yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya. Di tahap ini juga dilakukan pencarian kesalahan atas
5.
implementasi sistem serta perbaikan atas kesalahan tersebut. Pemeliharaan: Setelah sistem dioperasikan mungkin saja memerlukan beberapa modifikasi dan perbaikan. Dengan kata lain pada tahap ini dilakukan persiapan-persiapan atas segala kemungkinan yang akan terjadi pada sistem.
Gambar 4 Tahapan dalam Model Waterfall Sumber: Pfleeger dan Atlee (2010)
III. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunankan metode waterfall model yaitu metode perancangan perangkat lunak (software engineering) yang melakukan pendekatan secara sistematis dan urut, mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, implementasi, testing dan maintenance. Disebut waterfall karena tahap demi
PERSPEKTIF, VOL XIV NO. 1 MARET 2016
tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. 1. Definisi Kebutuhan Mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk perangkat lunak. Hal ini sangat penting, mengingat perangkat lunak harus dapat berinteraksi dengan elemenelemen yang lain seperti perangkat keras maupun database yang terdapat di dalam sistem. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada perangkat lunak. Dalam hal ini dilakukan wawancara kepada Kepala Sekolah dan bendahara di SMK Citra untuk memperoleh gambaran tentang sistem kehadiran dan pembayaran honorarium yang akan dibangun terkait kebutuhan fungsionalnya, antar muka pengguna hingga keluaran yang dihasilkan sistem tersebut. 2. Perancangan Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan yang sudah didefinisikan pada tahap awal ke dalam model perangkat lunak sebelum tahapan implementasi ke dalam DBMS dan bahasa pemrograman. Desain harus dapat menggambarkan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini dirancang diagram alir data hingga normalisasi data dan flowchart program. 3. Implementasi Hasil desain harus dapat dimengerti oleh komputer, maka di tahap ini dilakukan implementasi oleh programmer yang sekaligus sebagai database designer. Implementasi dilakukan menggunakan bahasa pemrograman visual basic dan DBMS Microsoft Access. 4. Pengujian Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap semua fungsi yang disediakan pada sistem ini. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar sistem bebas dari kesalahan dan hasilnya sesuai dengan kebutuhan pengguna yang sudah didefinisikan di tahap awal. 5. Operasi dan Perawatan Pemeliharaan suatu sistem sangatlah diperlukan, dimana hal ini akan terkait pula dengan pengembangan sistem di masa yang akan datang. Ketika dioperasikan sangat memungkinkan terdapatnya kesalahan yang tidak ditemukan pada tahap sebelumnya. Selain itu terdapat kemungkinan lain pula dimana diperlukannya fungsi-fungsi baru yang belum ada sebelumnya. Adapapum metodologi penelitian yang digunakan: 1. Metode Observasi Melalui metode ini penulis melakukan observasi langsung di SMK Citra Mutiara, observasi dilakukan guna melihat langsung proses kerja yang berjalan. 2. Metode Wawancara Melalui metode ini penulis melakukan tanya jawab secara mendalam kepada Kepala Sekolah, Guru dan TU di SMK Citra Mutiara
3.
Studi kepustakaan Mengumpulkan berbagai sumber-sumber referensi baik berupa buku, artikel penelitian, dan sumber-sumber lainnya sebagai acuan dalam penelitian ini.
IV. Hasil dan Pembahasan 1.
Definisi Kebutuhan Kebutuhan fungsional yang harus ada di dalam sistem ini antara lain: a. Log in Pengguna sistem b. Pengolahan Data Rombongan Belajar c. Pengolahan Data Mata Pelajaran d. Pengolahan Data Guru e. Pengolahan Data Honor f. Pengolahan Data Pengguna g. Pengolahan Data PTJM h. Pengolahan Data Potongan i. Pengolahan Data Slip Pembayaran j. Pengolahan Data Absensi k. Utility Password Pengguna l. Pencetakan Laporan 2. Perancangan Salah satu hal yang dihasilkan dari tahap ini adalah rancangan normalisasi database seperti pada gambar 4. Gambar 4. Normalisasi Tahap Akhir
Sumber: Hasil Penelitian (2015)
37
PERSPEKTIF, VOL XIV NO. 1 MARET 2016
3.
Hasil perancangan database direalisasikan ke dalam aplikasi database Microsoft Access 2003. Struktur database secara fisik dapat dilihat pada gambar 5.
Implementasi
Gambar 5 Database Sistem Usulan Sumber: Hasil Penelitian (2015)
4. Pengujian Sistem kehadiran dan pembayaran honorarium guru pada SMK Citra Mutiara ini terdiri dari beberapa
Modul sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan, yakni: 1.
Menu Log in
Gambar 6 Menu Log In Sumber: Hasil Penelitian (2015)
Proses : Di dalam formlogin yang terdapat dalam gambar 6, terdapat 2 (dua) tombol, yaitu tombol masuk dan tombol batal. Tombol
38
tersebut dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini merupakan fungsi dari masing-masing tombol tersebut:
PERSPEKTIF, VOL XIV NO. 1 MARET 2016
a. Tombol Masuk digunakan untuk masuk kedalam Menu Utama jika User id dan Password sesuai. 2.
b.Tombol Batal digunakan untuk membatalkan penggunaan program penggajian Menu Manipulasi Data Jam Pokok
Gambar 7. Manipulasi Data Jam Pokok Sumber: Hasil Penelitian (2015) Proses: Dalam form jam pokok ini terdapat tombol Tambah, Masukan Data, Batal, Simpan dan Keluar. Masing-masing tombol tersebut dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini merupakan fungsi dari tombol-tombol yang ada pada form Jam Pokok: a. Tombol Tambah untuk menambahkan data jam pokok. b. Tombol Masukan data untuk menyimpan sementara data jam pokok.
c. d. e.
Tombol Simpan untuk menyimpan data jam pokok. Tombol Batal untuk membatalkan penginputan data. Tombol Keluar untuk keluar dari form jam pokok dan kembali ke menu utama.
3. Perekaman Data Kehadiran
Gambar 8 Perekaman Data Kehadiran Sumber: Hasil Penelitian (2015)
Proses : Dalam form Absensi ini terdapat tombol Tambah, Masuk, Keluar, dan Selesai. Dimana masing-masing tombol tersebut memiliki kegunaan
yang disesuaikan dengan kebutuhan. Masingmasing tombol tersebut dapat digunakan sesuai
39
PERSPEKTIF, VOL XIV NO. 1 MARET 2016
dengan kebutuhan. Berikut ini merupakan fungsi dari tombol-tombol yang ada pada form Absensi: a. Tombol Tambah untuk menambahkan data kehadiran setiap hari b. Tombol Masuk untuk input kehadiran mengajar saat akan dimulainya proses belajar mengajar.
c.
Tombol keluar untuk menyimpan data waktu berakhirnya proses belajar mengajar. Tombol Selesai untuk keluar dari form data absensi dan kembali ke menu utama.
d.
4.
Penginputan Data Honoraium Guru
Gambar 9 Penginputan Data Pembayaran Honor Sumber: Hasil Penelitian (2015)
Proses: Dalam form Slip ini terdapat tombol Tambah, Hitung, Simpan, Batal dan Keluar. Masing-masing tombol tersebut dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini merupakan fungsi dari tombol-tombol yang ada pada form Slip: a. Tombol Tambah untuk menambahkan data penerima honor. b. Tombol Hitung untuk menghitung total honor keseluruhan yang akan diterima oleh guru. c. Tombol Simpan untuk menyimpan dan mencetak data penerima honor. Setelah diklik tombol simpan akan muncul pesan “Cetak Slip !”
d.
Tombol Batal untuk membatalkan proses perhitungan gaji. Tombol Keluar untuk keluar dari form Slip dan kembali ke menu utama.
e.
Tahapan berikutnya adalah membahas uji coba dan evaluasi sistem kehadiran dan pembayaran honorarium guru pada SMK Citra Mutiara. Sistem akan diuji coba dari sisi fungsionalitas dan performa dengan berbagai macam skenario berdasarkan implementasi sistem yang dilakuka. Tujuan dilakukannya tahap ini adalah verifikasi dan validasi terhadap setiap modul dari sistem menggunakan metode black box testing. Selengkapnya dari proses testing ini dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Pengujian Blackbox No 1
40
Pengujian Log In
Validasi Kode user dan password
Data Input Kode dan password benar
Hasil Uji Berhasil
Status Uji Valid
Kode
Gagal
Valid
salah
PERSPEKTIF, VOL XIV NO. 1 MARET 2016
password salah
2
Tambah Pokok
3
Input Kehadiran
4
Jam
Input Honorarium
Kode dan password salah
Gagal
Valid
No jam pokok
Klik tombol tambah, no jam pokok tampil otomatis
Berhasil
Valid
Tombol Masuk
Input nip dan klik tombol masuk, maka data absen tersimpan di database
Berhasil
Valid
Berhasil
Valid
Berhasil
Valid
No otomatis
NIP
Slip
Input nip dan klik tombol masuk, maka data absen tersimpan di database Tombol tambah ditekan maka no slip tampil otomatis Pilih NIP maka semua data honorarium akan tampil
Sumber: Hasil Penelitian (2015)
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara fungsional perangkat lunak sudah sesuai dengan yang diharapkan bahwa tidak ada redudansi pada sistem. Data user name, password, data guru, data jam pokok, data kehadiran hingga pembayaran honorarium tidak akan ada yang sama karena sistem tidak akan memperoses jika data tersebut sudah terdaftar dalam database sistem.
V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa: 1. Sistem berjalan memiliki permasalahan yang akan menyebabkan kerugian bagi pihak manajemen dan guru SMK Citra Mutiara yang disebabkan dari penerapan sistem konvensional dalam pencatatan kehadiran maupun dokumentasi atas bukti transaksi yang ada.
2. Prosedur pengeluaran kas terkait honoraium guru juga masih dijadikan satu dengan pengeluaran kas lainnya dimana hal ini juga yang menjadi salah satu penyebab tidak adanya laporan atas pembayaran honorarium guru. 3. Sistem yang akan dioperasikan ini dapat mendukung pengendalian internal atas kehadiran dan pembayaran honorarium guru, sehingga dapat meminimalkan berbagai kerugian yang terjadi. 4. Proses pengolahan data kehadiran yang sudah dilakukan secara komputerisasi dapat meningkatkan efisiensi waktu pemrosesan data karena data langsung tersimpan dalam database sehingga proses selanjutnya yaitu perhitungan jumlah honorarium guru dapat dilakukan dengan lebih cepat.
41
PERSPEKTIF, VOL XIV NO. 1 MARET 2016
Pengembangan sistem selanjutnya memperhatikan saran berikut: 1.
2.
dapat
Dalam pengembangan sistem selanjutnya dapat dilakukan menggunakan metode pengembangan sistem lainnya, seperti RAD ataupun AUP. Sistem kehadiran selajutnya dapat dikembangkan dengan memanfaatkan fingerprint agar lebih efektif dan manipulasi kehadiran tidak bisa dialkukan lagi.
DAFTAR PUSTAKA Bassil,Youssef. 2012.A Simulation Model for the Waterfall Software Development Life Cycle. International Journal of Engineering & Technology (iJET). Vol 2. No 5. Dewi MA , Vivi DA, Sibgatullah AM dan Aditya W. 2014.Aplikasi Rekapitulasi Elektronik Absensi Guru & Pegawai (Area-Gp) Pada Sekolah Menengah Atas. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014). Fowler, M. 2004. UML Distilled a Brief Guide to the Standard Object Modelling Language, Boston:Pearson Education, Inc. Indico,H. Michael. 2016. Development of Employee Attendance and Payroll System using Fingerprint Biometrics. Journal of Computer Science and Software Development. Volume 1 Issue 1. Mulyadi.2010.Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga, Cetakan Kelima. Jakarta: Salemba Empat Pfleeeger, S.L. & Atlee, J.M. 2010. Software Engineering: Theory and Practice, 4thEdition. US:Prentice Hall. Pressman, R.S. 2005. Software Engineering: A Practitioners Approach, 6Th Edition. Singapore:McGraw-Hill.
42