JURAT TUNGGANG l
I
I
PANTJASI'LA
, '.r.
oleh
Penerbit:
Pustaka "KELUARGA" DJAKARTA.
SEPATAH KATA DARI PENERBIT. Maksud jang terutama dari "PUSTA~ KA KELUARGA", ialah hendak menerbitkan buku-buku jang berharga dan berguna bagi .Llmmat Indonesia seluruhnja, lebih 2 bagi mereka jang masih tetap me.njalakan OBOR KETUHANAN itu didalam dadanja. . Sebagai langkah pertama, kami usaha- kanlah menerbitkan risalah HAMKA ini jang berisikan analyse beliau tentang PANTJASILA dan KETUHANAN JANG MAHA ESA. Kupasan jang te~ gas dan populer ini adalah disenqadjakan untuk dapat difahami oleh seluruh lapisan masjarakat Indonesia. Mudahean penerbitan jang pertama ini akan mendjadi pendoronq bagi kami untuk menerbitkan rlsalahz berikutrija;" Kepada bapak M. Natsir jang telah sudi menulis kata pengantar didalam risalah ini, kaml aturkan terima kasih,
!
,
Wassalam kami. Pustaka "KELUARGA" DJAKARTA.
Hakpenga.~ang dilindungi. oleh iJndang-ul)dang
Ramadhan 1370•. 3
·
,
PANTJASILA: KETUHANAN JANG MAHA ES.A Peri-kemanusiaan
Keadilan social K~daul~tan Rakjat
Kebang~ak~ 4
Pengantar Kata. Penerbit meminta supaja , saja menulis sedikit kata-penqantar bagi risalah saudara Hamka ini. Saudara Hamka bukan seorang jang perlu di "hantarkan" lagi. Seoranq penulis mengantar dirinja sen... diri, dan dia bawa orang ketempat mana dia telah sampai. Dalam suasana, dim ana kebanjakan orang sudah mulai silau oleh 1001 sembojan dan selogan, dimana orang mulai tenggelam dalam kekaburan penqertian disegenap lapangan, sdr Hamka dengan risalah ketjil ini mengetok pintu saudara, meminta saudara berfikir sedjenak, berhenti berkata, menghindarkan diri turut berhanjut-hanjut menurutkan arus kata-kata dangkaL Dia tahu, saudara sangat "repot". Lantaran itu dia hanja memintalebih kurang 20 menit dari waktu sdr. jang berharga itu. . Silakan sdr. memberi tempo jangsedi- . kit itu . Saja sendiri, setelah saja memperhatikan buah kalam Hamka ini dari awal
5
sanipai achir, saja merasa orang ~ang.tmenerima:·. Saja herterima kasfh, Berdo'a: "Allahummahdi Qaumi, hum la [a'Iamun"
diri
saja.
Fainna-
M. N a t s ir, Djalan Djawa 28 ~ [acatra, 12 Mei 1951.
Pendahuluan. Pada hari Senin malam Se1asa 7 djaIan 8 Mei 1951, bertepatan dengan 30 Radjab 1370, diistana Negara di Djakarta te1ah diadakan peringatan Mi'radj Nabi Muhammad s.a.w, Dan sesudah muballrghs Islam, tuan-, Sjari] Usman dan A. Gaffar Isma'il memberikan uraiannja tentang Mi'rad], maka President Sukarno telah memberikan pula wedjanqannja, sebagaimana biasa beliau memberikan wedjangan diwaktu-waktu jang perIu kepada kaum Muslimin dan bangsa Indonesia. Beliau djelaskan, selain dari pada tjontoh 2 kebesaran Pribadi Nabi Muhammad, agar .kita berdjoang menegakkan Negara dalam persatuan jang kokoh dan djariqan bertjerai-tjerai, dan dja'dikanlah Pantjasila mendjadi dasar perdjoangan menegakkan Neqara. Karena ... banjak golongan jang berdjuang hanja memakai satu sadja dari pada dasar. itu, ada jang memakai dasar Ke'adilen Social sadja dan mengabaikan jang lain, dan ada pula jang memakai Ketuhenen jang Maha Esa sadja, jang menqabaikan pula jang lain. "Rukun" pantjasila menurut
7
keterangan beliau, serupa djuga dengan Rukun Islam, jang tidak boleh hanja dikerdjakan hanja satu rukun sadja. Sebab itu beliau serukan supaja kembali kepada PANTJASILA. Sari pidato beliau telah disiarkan dalam surat2 kabar, telah disiarkan diradio dan telah dibawa oleh udara keseluruh dunia. Maka adalah rupanja diantara ummat Islam jang lekas tersinggung~ perasaannja, menjangka bahwasanja jang disindir oleh beliau" dengan "Ketuhanan Jang Maha Esa itu, adalah golongan kaum Muslimin. Sehinqqa .ada jang berkata, dalam Presiden mentjari djalan jang dit~ngah, . beliau telah "menJindir" kepada pihak kita. Dan ada diantara kawan2 itu jang meminta supaja saja sudi memberlkan uraian bagaimana sesungguhnja kita ummat Islam memahamkan PANTJA~ SILA ini. Djahat Sangka: Meskipun didalam politik orang disuruh berdjahat sangka, dengan dasar jang terkenal "Ihtarisu bi su iz-zhanni' (herdjaga~djagalah dengan memakai dja-
8
hat sangka) namun terhadap Ketuhanan jang Maha Esa, sebab dia mendjadi- pokok dan azas kehidupan dari beribu milliun ummat didunia ini, tidaklah 'boleh kita segera berdjahat sangka. Saja Iebih tjondong kepada kesimpulan, bahwasanja jang dimaksud oleh Presiden Sukarno dengan Ketuhanan lang Maha Esa sadja itu, bukanlah kita. Tegasnjabukanlah kaumpergerakan Islam dan buka-, Pemimpin2 Islam. Kaum pergerakan Keristenpun baranqkali tidak. Kaum pergerakan Katholikpun barangkali djuga tidak. Sebab Bung Karno sebagai seorang pemimpin, pasti sudah mempeladjari alirans jang ada dalam masjarakat.. Bung Karno sebagai seorang pemimpin, pasti sudah tahu dasal;2 dad satu Idiologie dan filsafat dad Idiologie itu. Dalam bibliotheek beliau pe~ nuhlah terletak buku-buku itentanq Is~ lam dan kupasan filsafatnja. Bahkan faham beliau sendiripun tentang Islam me- . mang ada. Suatu pergerakan politik Islam, tidaklah semata-mata berqerak. Idtoloqie Islam sedjak zaman dibangunkannja oleh nabi
9
Muhammad s.a.w. dan disambung oleh chalif2 jang datang dibelakangnja, teori dan prakteknja, kenaikannja dan keruntuhannja dan kenaikannja kembali, tentu sudah beliau ketahui. Saja baik sang':' ka dalam hal itu,
Ketuhanan Jang Maha Esa sadjar Dengan tidak menjisih-njisihkaji suatu p~rtai Islam dengan partai Islam jang lam, dan suatu perkumpulan Islam de~ ngan perkumpulan jang lain jang telah turut berdjuang menegakkan PANTJA~ SILA dan, mempertahankan kemerdekaan Indonesia, memang mereka telah memulai perdjoangannja dengan dasar Ketuhanan Jang Maha Esa sadja. Perdjoangan ummat Islam didasarkan kepada Tauhid, itulah Ketuhanan Jang Maha Esa. Segala perdjuangan dalam seluruh segi hidup, dimulai oleh kaum Muslimin dari sana. Memang itu sadjalah, lain tidak jang mendjadi pokok per.. djuangan. Ketuhanan [anq Maha Esa 'adalah pengakuan akan adanja kekuasaan diatas seluruh kekuasaan .manusia. Ketuhanan 10
Jang Maha Esa adalah azasdari satu ke"pertanjaan atas Klesetuen Allah. dalam Ketuhanannja, dalam perbuatannja dan dalam kekuasaannja. Ketuhanan Jang Maha Esa adalah meEsakan tudjuan hidup dari seluruh 'alam ini, baikjang bernjawa atau jang tidak bernjawa. Ketuhanan lang Maha Esa tiga petkere kepada ~atu. Jang tiga per~ kara itu ialah man usia. hidup menusie, dan 'alamo Kepada hanja satu Tuhen. Dalam dasar kepetjajaan Ketuhanan Jang Maha Esa itu .seluruh 'alam ini dikumpulkan mendjadi satu. Dengan satu nama, jaitu machluk (jang didjadikan). Meskipun langit, bumi, tjakrawala, matahari, bulan, dan bintang, meskipun manusia, binatang, bahkan serba benda (rnaterie) jang ada ini, hanjalah satu belaka, semuanja satu dalam nama mechluk, Dan Tuhan ialah Chalik, jang mendjadikan,
Apakah hubungan antara Machluk dengan Chalik 1 Machluk dengan Chalik senantiasa tetap ada hubungannja. Tuhan jang Maha Esa itu bernama Rabbun, jaitu Jang se~ 11
~
nantiasa memelihara, mendjaga dan meneliti pada machluknja. P.endjagaannja atas machluknja tidak pernah terlepas. Sifatnja ialah rahmen dan rehim, pengasih dan penjajang. Dan qudratnjalah jang berIaku, dan iradatnjalah jang berIaku. Pertalianseluruh 'alam diantara dia sama dia, tegasnja diantara machluk se.. sama machluk, dan landjutnja, pertalian machluk itu dengan Tuhan, ialah dengan kata2 Rahman dan Rahim itu. Keseimbangan jang didapat dalam 'alam, keindahan dan ketjantikan, ke'adiIan dan serba teratur, semuanja iJtu adalah Rahmat. "Kataba 'ala nafsih ir-Rahmata", dia telah menuliskan (mewadjibkan) atas dirinja sendiri, supaja meIimpahkan rahmat bagi seIuruh machluknja. Maka didjelaskan pula oleh nabi Mu~ hammad s.a.w. agar supaja ummat penqanut faham ini memakal pula akan sifat Rahman dan Rahim. Sabda nabi s.a.w. ..Berasa Rahimlah terhadap sesuatu di buml, agar dirahimi pula kamu oleh jang dilanqit". Disini mulai terbuka rahsia jang larigsuT1g dari 'sile Ketuhanan Jang 12
Maha Esa .itu bagi kaum Muslimin. Te.. .' gasnja bagi hati orang jang berdjuang dengan Ketuhanan JangMaha Esa ..sa~
dja". Maka menurut dasar kejakinan kaum jang berdjuanq dengan sila Ketuhanan Jang Maha Esa sadja ini, adalah seluruh hidup ini ataskehendak dari jang Maha Esa. Menurut adjaran jang mereka anut, hidup ini adalah Rahmat Tuhen, Dan insan didjadikan Tuhan ialah buat ber'abdl (berbakti) kepadajang Maha Esa. Sebabsedjak 'akal manusia mulai tumbuh, ribu danribuan tahun jang telah lalu, djelas kelihatan bagaimana besar rahmat Ilahy itu atas manusia dan atas 'alam seluruhnja, Kalau bukan rahmatnja, tidaklah 'alam akan seindah, teratur dan sekokoh ini djalannja, didalam satu aturan jang tetapdan tentu. • Mulai keluar dari kandungan Ibu, sam.. paiberdjuang menempuh kesuIitan hi.; dup dan, sampai masuk keIiang qubur, terasa berdjalannja rahmat Allah atas di.. ri.Oleh karena jang demikian, maka seorang Muslirnfn selalumempertinggi' ni!. 13
lai hidupnja dengan beribadat dan herbakti. kepada Tuhan, Ibadat itu bukanlah sembahjang sadja, bukan puasa sadja, bahkan seluruh segi hidup. Keinginan seluruh Muslim ialah be~laku keadilan Tuhan dalam alam ini, Terdapat kebebasan dan kemerdekaan seorang pribadi berhadapan dengan Tuhan, tidak ada perantaraan, tidak ada tempat takut jang lain, tidak ada tempat menjembah janglain, dan tidak ada sesarna machluk jang berhak buat mendjadi batas-dan dinding, mendjadi ,;tedeng alinq-alinq" diantara manusia denqan, Tuhan. Seluruh perdjalanan hidupnja itu dinamainja "Djalan Allah" (Sabil illah}, 'se~ gala perdjoangannja adalah dalam linqkungan itu. Oleh karena kejakina-, Ketuhanan Jans Maha Esa itu sadja jang dididjadikannja Slla hidup, djiwanjapun / mendjadi dinamis. .Apabila bertemu suatu penkara janq dirasanja tidak selaras dengandjalan Allahitu,meluaplah ,se:: manqatnjaxlan rraik; Waktu .iti1dia ti" dak ·perduli lagi apa. [anq. akan terdjadi, t!idU:PDc:lgi:Jlja ialah baktj, matiic:lIc:lh
- 14
sjahid. Itulah sebabnjamaka manusia2c' besar jang telah memulai perdjoangan kemerdekaan ditanah Indonesia' ini; senantiasa terdapat pada manusiaz jang. berkejakinan Ketuhanan Jang .Maha Esa. Sulthan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam BondjoI, Teungku Tjik di Tiro, kejakinan Ketuhanan Jang Maha Esa sadjalah, lain tidak jang menjebabkan djiwa mereka njala dan berepi dan 'membuet sedjarah mengagumkan itu. Didalam asap mesiu, dibawah tekanan' sendjata Djepang jang lengkap,' didalam kekuasaan kaum Sekutu jang telah menentukan Indonesia kembali mendjadi djadjahan Belanda, menurut perdjandjian Postdam, Yalta, Kairo,Taheran dlle, me1etuslah revolusi Indonesia. Ketuhanan Jang Maha Esalah tempat. bergan; tung satu-satunja, tempatbertawakkal satu-satunja bagi BUIl9 Karno, Bung Hat-; tadan rakjat Indonesia seluruhnja. Rakjat djelata tampil kemuka dengan bambu tuntjing, begitupun Kijai 2 serta santrinja tampil kemuka. Pondok .•• dan; surau berobah mendjadi markas. perdjoa« ngangerilja. Tidak adaperhitungan, ha-
1'5'
sat~ sadja, Ketuhanan Jang Maha Esa. Tjobalah tanjai kepada Bung Karno, kepada Bung Hatta, bukankah hanja -itu sadja modal jang'ada dalam hati mereka diwaktu itu? Dan berdjuang, dan berdjuanq- lagi menghadapi beribu matjam halangandan rintangan. Rakjat telah Iemah karena didjadjah oleh Belanda, rakjat telah miskin karena dihisap darahnja oleh Diepang. Serangan sekutu datang, seranqan Belanda pertama datang. Serangan Belanda kedua datang. Pemimpin 2 sendiri, jang diwaktu da~ai pandai ~ersorak sorai, disa'at genting itu, dengan tidak malua telah ada jang menjerah, atau telah "menjeberang". Tetapi rakja~ djelata menjingkir kedusun, kehutan rimba, kegunung. Biar menjingkir, sebab jang dilankan ialah perasaan kernerdekaan. Mereka telah ditlmpa lapar, bahkan sampai sekarang mereka masih .belum merasai ni'mat kebendaan' dati' merdeka itti. Mereka telah·· pernah memakan umbut kaju, makan ubi, makan bidji buah karet, tetapi mereka tidak mau merrierah, Ditangkapnja pemimpin me. reka, Subrno~Hatta. Dibuang ke Banq-
"1!i a
16
ka. Musuh rnenjanqka bahwa-akan padamlah perdjuanqan bangsa Indonesia. tetapi tak padam. "Karena bukan Sukarno dan bukan Hatta jang mereka dja.. dikan sandaran, melainkan Ketuhanan Jang Maha Esa sadja. . Kalau hanja Sukarno dan, Hatta, telah Iamalah perdjoanqan ini habis. Sebab sampai sekarangpun Sukarno dan Hatta, dan sampai nantipun tidak akan sanqgupmemberikan gandjarandan balasan janq setirnpal bagi ummat dan banqsa jang telah berdjuang itu. Habis perdjuangan dan tertjapai kemerdekaan. Banjak jang sekaranq djuga meminta keuntungan dari kemerdekaan, keuntungan benda., Satu waktu diper..' tengkarkan mereka soal "non" dan "Co" di Djakarta. Kaum "non" minta keisti.. mewaan dan penghargaan. Pemerintah hanja dapat memberikan keistimewaan kain : beberapa yard dan beras beberapa liter. Sebab memanq, manusia tidak akan 'dapat berbuat lebih dari itu. Kalau bukanlah kejakinan Ketuhanan jang Maha Esa sadja, tidaklah akan dapat satu tena-t gamanusiapun dan tidak Sukarno dan, tidak Hatta, dan tidak siapa 2 , untuk i
menghalangi sorak-sorai rakjat jang lemah rasa Ketuhanan Maha Esanja.rjanq datang meminta pembagian keuntungari berupa benda dart kemerdekaan ini, Dan inilah agaknja jang .menondjol-nondjol• kanimenuntut. Ke'adilan sosial sekaranq djuga. Djadi njatalah, dan sebab njata itusa-ja .pert]aj a, bahwa bu kart u:t'nmat dan bangsa kita jang berdjuang denqan Sila Ketuhanan Jang Maha Esa sadja sematjam itu jang beliau meksud, Maka djanganlah salah sanqka, saudarakul Karena bukan orang sematjam Bung Karno jang akan lekas melupakan peristiwa jang terang Uu.Dan peristiwa itu terdiri pull1a dalam did beliau sendiri.
2. Sila Kemanusiaan: Lantaran berdjuanq dengan Sila Ketu.hananJang Maha Esa itu sadja, maka denqan sendirinja mereka telah mempunjaf peti-kemanusieen jang tinggi. Karena. . manusia dan kemanusiaan- jang setinggi':' Ungginj<:i. pada kejakinan dan kepertjajaan mereka, dandalam praktek4idup mereka, ialah jang paling dekat hubu-
1&
ngannja dengan Tuhan'. Mereka pentjaja kepada TuhanJang MahaEsa .sadja. Dan Tuhan bersabda: "Kaanan nasu urnmatan Wahidatan' (adalah manusia itu ummat- [anq satu}. Hania Tuhan sadjalah tempat mereka pertjaja dalam hal ini. Adapun seruan manusia sesama .manusia atas kemanusiaan itu, kadang2 hanja dimulut, tetapi djauh dari kenjataan. .Oleh karena mereka pertjaja kepada Tuhan merekapun pertjaja kepada sabda Tuhan. Dan sabda Tuhan sudah terangbahwa kemanusiaan rtu-adalah satu, Tuntunan sabda .itulah jang merekapegang teguh dalam hidup. Oleh karena pertjaja kepa• da Tuhan JangMaha Esa sadja, mere~c kapun pertjaja kepada nabi, Dannabi bersabda: "chairu n-nasu man janfa'un nasa" .(jang scbaik-baik manusia ialah jang banjak manfa'atnja kepada sesama manusia) . Pen-kemanusiaannie iJtu bukanlah sila jartg baru dibuatkan sekarang, direntjanakan sekarang,dan difilsafatkan sekarang. Melainkan, kemanusiaan· itu baginja adalah keimenen jangtidak depet dipisahkan,atauhasiI jang tumbuh 19
\
langsung daripada sila jang asld tadi; ja..itu Ketuhanan Jang Maha Esa.sadja. Sehingga kalau dia melanggar peri.. kemanusiaan, .dia tidaklah akan bertang.. gung djawab dihadapan sesamanja rna.. nusia, dan tidak dihadapan Bung Karno sebagai pentjipta dari filsafat PANTJA.:' SILA. Mereka akan bertangqunq idjawah dihadapan Tuhan, dari sesuatu jang ber.. . nama ,dosa. Dan nama dosa itu sampai sekaranq masih menekan kepada djiwa mereka, __ Namanja sebagaimanusia, sebagai in;' san, senantiasa dipanggil oleh Tuhan. Djika dia terlalai dan bimbanq oleh jang. lain, lalu disadarkan: "Ja ajjuhal Insanu, magharraka hi rabbika l-karim"? hai rna.. nusia, geranganapakah jang memalinqkan kamu dari pada Tuhanmu jang mu .. Iia, jang mendjadikan engkau, jang me.. njamakan engkau dan ma'adili engkau. Lantaran tegoran ajar itu, mereka kern,-,' bali -Iagi' dalam peri..kemariusiaan menu." dju djalan Tuhan. Tidak perduli kepajahan, Ielah dan penderrtaan. Lalu Tuhan bersabda pula "Ja ajjuhal Insanu, innaka kadihun ilaa rabbika kadhan, famulaqihi",
20
,.:.
lah semua, djanqan berpetjah v-belah". Meskipun berlam agama, berlam-kejakinan, berlain partai, namun ummat jang mempertjajai Ketuhanan Jang Maha Esa sadja ini, tidak djuga berbeda seruannja dengan apa jang senantiasa diserukan oleh Bung Karno, .ananlah bersatu", . Marilah bersatu dalam mempertjajai 1).1~ han "Hai orang2 jang keturunan kitab, marilah kernbali kepada .Jcelimet jang . soma-kite didalamnja, bahwatidak ada tempat ber'ibadat hanjalah Allah, dan djanganlah kitavpersekutukan Tuhan dengan sesuatupun, dan djangan mengam~ bil seterrgah kita vakan jang setengahnja lagi mendjadi Dewa2 (Tuhan 2 ) pulase..-· lain, Allah"!. . Bukankah disini dibanterasnja sangat semanqat diktator, semangat rnendewakan pemimpin, dan hanja sasu tudjuan, jaitu Ketuhanan Jang Maha Esa? Melihatkepadaperi-kemariusiaan jang timbul dari pada Sila Ketuhanan Jang Maha Ega sadja il1i,bohonglah' kejakinannja kepada Ketuhanan Jang Maha Esa, kalau dia tidak mendjundjung tinggi peri kema j nusiaan. Sebaliknja tidak , satu theorie ten~
22
tangperi~kemanusiaan jang dapatdidja~
min kedjudjurannja, selama tidak didasarkan kepada Ketuhanan JangMaha Esa.
3. Sila ke'aclilan Sosial: Dengan tegas Tuhan Allah menqatakan ,;Bohong pengakuan seseorang bah- . wa diaberagama, kalaudia tidak memberikan pemeliharaan j~lIlg baik bagi anak [atim", Bohong pengakuan seseorang bahwa dia inempertjajaiKetuhan,an Jang Maha Esa, kalau tidak diurusnja makan fakir~miskin. Masuk nereke W eilun, waIaupunta sembahjang, kalau sembahjanq : nja itu hal1ja karena mengambiLmuka kepada orang banjak (tiaa) . . Masuk nereka toeiluti, walaupun dia sembahjang tunggak~tunggik, ditambahnja sembahjang lima waktu dengan segala sembahjang sunat, kalau dihambathambatnjabertolong~tolongan, bantu membantu. gotong rojong. Walaupun ka... tanja dia pertjaja kepada Sila Ketuha... nan Jang Maha Esa. Bohong kepertjaIaan .itu kalau dia menjakitidiirannia (teta;ngga). . . "Demi Allah tidak beriman. Demi AI~
23
lah tidak beriman. Demi Allah tidak bel'.. iman", demikian sabda djundjunqan. La", luorang bertanja: "Siapa jang tuan . maksud, ja pesuruh Tuhan?" Djawab Nabi: "Orang jang menjakiti hati djirannja", Sabda beliau pula, "kalau ada orang mati kelaparan dalam satu kampunq, maka seisi kampung . itu bertanggung djawab atas kematian itu". Sehingga Ibnu Hazmin berpenda... pat, bahwa seluruh isi kampung dituntut lantaran kematian irtu.Saja tidak akan ulangkan disini berapa peraturan fang te~ lah dibuat oleh Tuhari Jang Maha. Esa itu untuk memperbaiki keadilan Ysosial. Saja bukan hendak meneranqkan itu, hendak memberi pendielasan kepada Bung Karno, karena sudah terang bukan itu jang beliau maksud. Dan tidak pula untuk kaum jang berdjuang dengan Sila Ketuhanan [anq Maha Esa sadja, karena rnereka pasti tahu Itu. Dunia sekarang ini seluruhnja men un .. tut Ke'adilan sosial. Maka ummat jang pertjaja kepada Ketuhanan Jang Maha .Esa itu sadjapun dengan sendirinja menuntut ke'adilan sosial. Peraturan2 jang'
24
lama sebagai zakat dan lain2 , dapat ditambah pula, asal tetap dalam garis Ketuhanan Jang Maha Esa. Djadi, kalau dia hanja memegang sila Ketuhanan Jang Maha Esa sadja, tandanja dia mesti menuntut Keadilan sosiaI. Dah kalau dia tidak menuntut ke'adil.an sosial, tandanja dia membohongi agama, tandanja sembahjangnja itu masuk neraka wailun. Tandanja dia termasuk orang jang disumpahi nabi tiga kali, tidak beriman. Dan kalau kedapa'tan seseorang mati kelaparan dalam sebuah dUSUl1 itu, , dapat ditantut semua, isi dusun itu walaupun disana ada mesdjid.
4. Kedaulatan Rakjat: Kedaulatan Rakjat adalah kepertiajaan, kejakinan dan pendirian d~ri pada orang jang berdjuang dengan sila Ketuhanan [anq Maha Esa sadja. Baranqsiapa jang mengaku pertjaja kepada Tuhan Jang Maha Esa, dengan sendiri?ja dia pasti pertjaja akan kedaulatan rakjat. kedaulatan manusia. 'Dalam kepertjajaan jang mereka pegang, tidak ada manusia jangdiberi hak
25
menguasai sesamanja manusia. Tldak ada diktatorda:Iam -masjarakat seperti ini. Baik diktator keneqaraan, atau diktator vkeaqamaan. Nilai manusia menurut' adjaran ini lebih tinggi dari pada demo.., krasi atau 'kedaulatan rakjat menurut faham bangsa Barat sekaranq. Menurut sabda Tuhan Jang Maha Esa, jang hanja dia sadja jang 'mereka pertjajai, manusia didunia ini adalah 'chalifah Tuhsn, wakil Tuhan mengatur dunia. Maka kalau ada pemimpin, baik radjaatau Presiden diserahi rnemimpin suatu neqara penjerahan itu bukanlah datanq dari latIlgit jang lanqsung diberikan kepadanja. Bukan sebagai perkataan Lodewijk ke~XIV jang berkata, "Sajalah Neqara". Atau Willem II jang berkata, .Sej« memerinteh. etes
kehendek Tuhen", Tetapi kepala negara memerintah atas \ kehendak rakjat. Rakjat itulah jang berdaulat, jang berkuasa, Dialah chalifah Tuhan. Semua], Dan susunan masjarakat manusla. itu; menurut adjaran jang mere-. ka pegang, sedjak dari dirt.isendiri, lalu kepada rumah tanqqa, sampai i-kepada desa, dustin dan kampung, sampai kepada
26
propinsi.iwilajah dan Pemerintahan umum dalam satus neqara, dan sampai kepada tudjuan perdamaian dunia (universeel}, adalahamanat belaka dari Allah, barang Tuhan jang dipertjajakan kepada insan, Berchianat kepada amanat itu adalah . berchianat kepada Allah. Sebab .itu manusia diberi kebebasan metnilth vbentuk Pemerintahan menurut susunan [anq mereka kehendaki, menurut kemadjuan zaman dan tempat. Denqan satu dasar jang tesap, jaitu SJURA. (musjawarat) . Rakjat sesamanja wadjib bermusjawarat memilih bentuk ' Pemerintahan dan kalau ada jang terpilih memegang kekuasaan, rnaka sipemeqanq kekuasaan itu wadjib musjawarat pula kembali dengan jang memberinja kekuasaan. Ditegaskannja lagi kepada pemegang kekuasaan itu, "Kalau engkau bersitegang tIrat leher dan hati mernbatu, orang 2 itu akan mendjauhkandiri 'darj kelilinqmu", Kepada jangmemegang, Pemerintahan diwadjibkanmendjalankan kekuasaan dengan keadilan. Sehaliknja, baqi: fakjat jang memberi kekuasaan- tadi; diwadjibkan pula senantiasa ~mendjaga,
kalau 2 jang diberinja kekuasaan itu keluar dari keadilan. Hadist: "Tidak boleh ta'at kepada sesama machluk, kalau akan mendurhaka kepada chalik". Suatu bangsa menurut kepertjajaan kaum jang memperdjuangkan ke Tuhanan' jang> Maha Esa sadjaItu.vakan mcntjapai deradjat jang setinqqi-tinqqinja, se1ama merekamasih tetap memegang tiga pokok dari Kemerdekaan. 1. Merdeka iradah (kemeuan}: selama mereka masih berani menjuruh, menjarankan, mengandjurkan dan -mentjiptakanperkara jang maaruf. Jaitu jang dikenaI baik dan diterima baik oleh Masjarakat. Itulah jang bernama "AI~amru bil maaruf". . ' 2. Merdeka fikiran, atau bebas menjatakan fikiran, Jaitu melarang. ~enahan; memprotes, menq-oposisl jang mungkar. Artinja jang tidak dapat _diterima oleh masjarakat. Itulah jang herJ:).ama "an~ nahju 'anil munkar". Tidak perduli dari siapa datangnja dan siapa janq mengan... djurkan. Dalanimenjatakankebebasan' fikiran itu, tidaklah perdqIidari siapa
28
datangnja. Karena kebenaran diatas dati segala orang. Sebagai sembojan, .,keadil~ an diatas dari kekuatan, kebenaran diatas dari kedudukan". 3. Kemerdekaan djiwa, Bebas dari ketakutan. Itulah kepertjajaan kepada Tuhan Jang Maha Esa sadja, dan berdjuanq untuk Tuhan jang Maha Esa sadja, sehingga djiwa mendjadi kuat menentang segala pantjaroba dan kesulitan. Sehinqga mentjintai sesama manusia adalah karena kehendak Tuhan. Mentjapai keadil-" an sosial adalah ' karena kehendak Tuhan dan kedaulatan Rakjat, adalah karena amanat Tuhan dan karena memikul tanggung djawab djadi chalifah Tuhan. Inilah: ,tWa tu'minune (Dan pertjaja kepada Allah). Kepertjajaan inilah jang menjebabkaa tidak ada ketakutan. Tidak takuj miskin, dan tidak sombong lantaran kaja. Tahan seketika dapat senqsara, dan tahan pula seketika dapat nikmat. Dan tidak pula tjanggung seketika djatuh dari nikmat itu. (1) Karena semua janqdikerdja-
uua«:
(1) lni perlucllingat, karena banjak orang jang lulus kena udjian kesusahan, tetapi sedi>ldt jang lulusketika datang udjian rkesenangan dan kemewahan, .
29
kan dalam hidup ini adalah bakti dan ibadat belaka. Dan kalau pokok ini jang runtuh [kenierdekaan djiwa), inilah permulaan hilang kemerdekaan. Walaupun serdadu asing tidak ada didalamnja lagi. Bahkan Pemerintahannja itulah jang akan asing baginja. Kebangsaan: Oleh karena jang mendjadi urat tunqgang dari pantja sila itu ialah Ketuhanan Jang Maha Esa, dan itu sadja perdjua... ngan jang pertama dart utama, dengan sendirinja sila kelima ini, jaitu kebanqsaan, dapatlah berdjalan dengan se-baiksnja. Karena dalam dunia ini, sila ke~. ~ bangsaan itu adalah sesuatu jang tidak ~ tetap. Sebelum ada nasionalisme Indonesia, orang mentjintai bangsanja dengan setjara jang sempit. "Bangsa" Buqfs, bangsa Djawa (sehingga ada gerakan Groot Ja~ va ). banqsa Minang (Minangkabau Raya), bangsa Melaju Raja .dan 1ain2.Per~ samaan nasib dan penderitaanlah jang menjebabkan kita mentjari segala matjam 30
bahan dan alasan buat menetapkan kebangsaan Indonesia jang sekarang ini. Diwaktu kita berdjuang hendak mempertahankan kemerdekaan kita, pihak Belanda sengadja hendak menimbul-nimbulkan semangat kebangsaan jang sempit jmtuk menghalangi perubahan nasib kita, dalam menjusun kebangsaan Indonesia. Kita tuntut Irian, karena menghendaki perubahan nasib, meskipun masih banjak· suku bangsa jang -belum mengenal bagaimana benarkah pertalian darah kita dengan Irian. Danbelum berani kita menuntut tanah Melaju Semenandjung dan Borneo Utara jang terang 2 sedarah dengan kita. Sebab dia ditangan banqsa jang lebih ·kuat (Inggeris). Dan tidak kita sebut-sebut bangsa kita di Filipina, karena itu sangat merusakkan perhubungan kita dengan pemerintahan disana. Dan amat djauh dari perdjuangan kita, bangsa kita jang ada di Madaqaskar.. Ceylon, dan Afrika Selatan. Selain dari . jang djauh dari padaWilajah jang ada . dalam tangan kita, namun "bangsa Indo.. nesia" jang telah kita serukan denqa-, ke[akinan, propaganda besarsan vitu. masih
31
sadja ada jang belum faham benar apa mestinja kebangsaan itu, Timbullah suara 2 bahwasanja jang berhak memimpin kebudajaan Indonesia itu ialah bangsa Djawa, sebab peradabannja telah tinggL Dia telah pernah mempersatukan Indonesia dalam keradjaan Modjopahit. Dia telah pernah mempunjai Patih Gadjah Mada jang gagah perkasa. Bahkan dalam salah satu babak tontonan jang diadakan atas andjuran Lembaga Kebudajaan Indonesia di_ Gedong Pertemuan Umum Djakarta dalam bulan April 1951. pernah ditontonkan suatu tarian jang sangat eseli, jaitu perkelahian Patih Gadjah Mada dengap. seorang pahlawan Bugis [tetapi malam itu berpakaian Melaju), jang kalau kiranja ditonton oleh orang bangsa Indonesia dari Bugis dimalam itu, pasti akan rtersinggung perasaannja, sebab tentu sadja diachir tjeritera, jang kalah ialah pahlawan Bugis itu, dan jang menang ialah Kandjenq Patih Gadjah Mada. Dan lantaran itu semuanja, timbul pula reaksi dari perasaan jang amat halus itu, lalu orang Melaju mengumpul pula kemeqahannja jang lalu. Sebelum Patih
32
Gadjah Mada, telah ada dibukit Sigun~ tang Mahameru, sebuah keradjaan bemama Melayu. Mulanja bernama Seriwidja'ja, kemudian Darmasjraja. dan kata orang Minangkabau, kemudian itu Pagar~rujung. Lalu kata mere~a jan~ l~in pula, Sjailendra adalah radja kami; Dialah jang mendirikan Brobudur dan Mendut. Sritribuana adalah maharadja kami, Patih Pikramawira dan Demang Lebar Daun adalah orang besar kami. Maka datanglah suara. baru jang lain untuk mendamaikan, "Kalau begitu kamu semuanja ini adalah berasal dari satu rumpun kebudajaan, jaitu Budha Mahayana, atau tjampuran Budha dan Siwa, sebab itu kembali sadjalah kepada agama Hindu". Pendeknja, bermatjam-matjam. Maka ditekankanlah perasaan seperti dtu kedalam, meskipun tidak habis. Karena mendjaga persatuan. Tetapi timbul pula disa'at-sa'at pentinq. Maka kedengaranlah beberapa suara: aga~nja s~a~ ra ini makin lama akan klan djelas diugao .. Federa~i" made in pendjadjahan, ti~ daklah kita sukai, Tetapi federasi dengan
33
semangat kemerdekaan, kita lebih suka: Dengan adanja Iederasi, walaupun rna... sanja itu dilambatkan sedikit, akan terdjaminlah persatuan kita. Karena kalau denqan bentuk Negara Kesatuan sekarang ini, nampaknja, siapa jang pandai memasukkan penqaruhn]a, kebudajaannjalah jang akan ;menang. Maka pernahlah Mr. St. Takdir Alisjahbana berkata: ,;Pantja Sila itu berlawan lawan. Kemanusiaan tidak sesuai dengan kebanqsaan". Dan timbul pula sua- . ra jang lain: "Lebih baik tauladan Sovjet sadjar Soviet terdiri dari berbagai Neqara bagian. Negara bagian itu bebas memakai bahasa daerahnja sendiri dan kebudajaannja sendiri". Dalam suara-suara sebaga!i ini, timbullah golongan jang hanja merne,gang Sila Ketuhanan Jang Maha Esa sadja, mereka mengemukakan konsepsi kebanqsaan sendiri: "Wadja'alna~ kum sju'uban wa qabaila Ii ta'arafu" (dan kami djadikan kamu beraneka ragam suku bangsa, agar kamu kenaI mengenal). Dan "Inna akramakum 'indalLahi atqaakum" (dan jang semulia-mulia
34
kamu dihadapan Tuhan, ialah jang setaqwa-taqwa kamu). .
Lantaran itu maka berpeqenq : teguh kepada Sila Ketuhanan lang Mehe Esa itu sadjalah jang eken: mendjamin selemetnje kebenqsdsn Indonesia ini. Dialah jang akan sangat proqtessie] dji-. ka keadaan mesti betubeh. Sebab sudah njata sekarangbahwasanja kebangsaan jang sempit, tjinta kebangsaan jang buta (chauvinisme) telah hendak lalu masanja, Dengan sebab itu sudahlah dapat didjelaskan bahwasanja jang dimaksud dengan kebangsaan sekarang ini ialah .Negara, dengan rukun sjaratnja jang tentu, jaitu batas sempadannja, undanqz dasarnja,kepala Negaranja dan bendera, lambang dan tjogannja. Tidak lagi surut kebelakang sedjarah, membanggakan kebesaran jang lampau; ",kebudajaan aseli", jang definisi aselinja itu tidak dapat pula ditundjukkan, Dan sila dari Ketuhanan Jang Maha Esa itu. telah menqadjarkan, bahwasanja seluruh banqsa adalah kawan, seluruh manusia adalah sahabat, dan tudjuan jang paling achir ialah perdamaian kemanusiaan me-
35
.
negakkan dunia jang barn. jang'adil daa makmur. Penutup,
Ketuhauan JaI1lg Maha Esa, -urat tung~ gangnja Pantja Sila: . ' Sekali lagi. Saja Iebih tjondong kepada pertjaja, bahwa bukanlah kaum perqerakan, perkumpulan dan partai Islam jang ditudju oleh Presiden Sukarno seketika beliau mengeritik, karena ada orang jang hanja berdjuang dengan Ke.. tuhanan Jang Maha Esa sadja. Bukankahbeliau jang pernah berkata kepada salah seorang pemimpin kita, bahwa beliau tertarik ,sangat dengan idioloqie" falsafah keragaman", bukan filsafat pertentangan + kebendaan. Dan falsafah keragaman dan perdamaian" itu hanja ada dalam -Ketuhanan Jang Maha Esa sadja. Jang beliau maksud barangkali adalah golongan ummat Islam, atau entah golong~ an pemeluk agama lain jang tidak mengerti perdjuanqan, jang agamanja mem.. beku dan membisu. Oleh karena saja pertjaja bahwa ini jang beliau maksudkan, sebagaimana ter.. njata djuga dalam buku falsafat beliau
36
/
"lahirnqa Pantja Sile", jang dibuku itu ", beliau mengandjurkan supaja ummat Is.. lam turut berdjuang menegakkan Nega.. ra, sehingga sebagian besar dari anggo.. ta 2 perwakilan itu terdiri dari orang Is.. [ameedjati, dan tertjapai kehendak Islam sedjati. Maka saja sama andjurkan dengan beliau, marilah kita kaum Muslimin berdjuang dalam uret tunggangnja Pantja Sile, Sila Ketuhanan Jang Maha Esa sa .. dja, ja'ni dengan artinja jang penuh. Ka .. rena bilamana berdjuang dengan Sila ke Tuhanan [anq Maha Esa sadja, didjamin. , akan terpeliharalah Sila Jang Empat lagi. Dan mana tahu, entah suatu waktu diku.. rangi satu, misalnja kebangsaan. Atau di.. hilangkan sama sekali, namun Ketuhanan Jang Maha Esa akan tetap dalam sadja.. nja, jang ~meliputi segala matjamnja Sila, Atau mana tahu, karena mendalamnja Ketuhanan [anq Maha Esa .itu, karena dia sadja urat tunggang darisegenap Si.. la, entah tumbtih pula Sila..sila jang lain lagi. Pantja Sila. Sapta Sila, Seribu Sila.. Ketene bueten manusia tidaklah tetep, dan bueten Tuhan djugalah jang tetap. 37
-\{
Dan mana tahu, entah datang lagi beberapa pertjobaan kedalam Negara kita ini, karena angin 2nja telah tampak. Ada Sila jang gugur, ada Sila 'jang terqontjang, adaurat jang tertjabut. Pada waktu Itu hanja satu sila sadja jang akan tetap, tidak akan dapat ditjabut; Ketuha-
nan Jang Maha Esa. -Manusia datang, dan manusia pergi. Keadaan bertukar, dan keadaa-, berganti. Tjobaan datanq, dan angin ribut pantjaroba, Sesudah angin ribut.. sesudah selebat-lebat hudjan turun, matahari akan tjerah kernbali, serta alam kembali kepada kemurniannja, dan satu tetaplah tinqgal, jaitu, j,KETUHANAN lANG MA"
HA ESA". Dengan dia kita rela menempuh hidup. Dengan dia sadja kita relamenempuh maut. Bahkan tidak ada maut, ~ hanjalah liqaak (bertemu,dengan Allah). Sedjauhdjauh perdjalanan, slapapunrijua, namun kepadanja djuga akan kembali, akan pulanq, kepada dia sadja, lain tidak. .Ketuhenen lang Maha Esa! sumbet
KAMi SEDIAKAN. HAMKA: Tasauf Modern · f 22.Falsa'fah Hidup .: " :..... ,,22.-Lembaga Hidup ,,22,P rib ad i ,,12.F,alsafah ldiologie Islam " 9.50 Menunggu Beduk Berbunji i...... " 2.50 Lembaga Hikmat ;....... " 5.25 Bohong Drdunia, " 5.Margaretta Gauthir........................ " 5.iDibawah Lindungan .Ka'bah............ " 2.Didalam Lembah Kehidupan " 4.50 Sedjarah Umat Islam ,,11.Karena Fitnah ","';" ;..... " 5.Kenang-Kenangan Hidup I dan II a " 8.50 Lembaga Budi " 8.~ 1001 scar-sosi Hidup '~""'''''''''''''''''i 6.Angkatan Baru " 3.50 Repolusi Agama r : ,.............. " 8.·Didalam Lembah tjita-tjita .. ;......... ,,5.--
d.I.1,. Pesanan kontan dan porto 10%. Pustaka ;,KELUARGA" 'I'oaiHong II/141 e Djakarta.
hekiki dati segala Sile dan Kesusileen", Djakarta 20 Me~ 1951.
38
39
I
HARGA f 8.- PORTO 10°/0 Tjetakan ke-'"
PIGURA RESMI
ep.dicrrl. epre()idel1Soekarno Lukisan ditjetak
BASUKI, ABDULlAH
da~am
4 warna atas
ke~as
tebal jang terbaik, ditjetak' diluar negeri,
dalam
dise1enggarakan
4
ukuran, jaitu: A. 52 B.
X
75
34,5 X 52
eM Harga
R.
eM
"
C. 25,5 X 37,5 eM
D.
10
X
15
"
"
eM
ONGKOS KIRIM
15.-
"
+
(i,75 3,75
0,50
10°/0
PESANAN BANJAK BOLEH BERDAMAI Pesanlah dari sekarong pada:
PUSTAKA "KELUARGA" Toa Hong 11/141, Djakarta
penerblt:
PUSTAKA "KELUARGA" DJAKARTA Akan menjusul: I. PEMBANGUNAN BUDI PEKERTI oleh Hamka 2. KEBUDAjAAN ISLAM INDONESIA oleh Hamka '
40
~".
,
,,
LIBRARy Af~ DATE DUE
PERTJETAKAN DE UNIE 2130-6-'51
GAYLORD
PRINTED INU.S,AI