KIIffiPETEru$
0nmr I
HTI ISIINE $CIMPTITffiH 0n$Ailr$n$ Bffiilr$
Oleh Alimuddin Rizal R
I
ABSTRAKSI Salah satu dart ttpat'u mtmhangun keunggulan her.tatng s:ehtrah orgoni,sasi bi,snis
(pro-fit oriented) adalah clengcrn menggolr. mcmelihctrs dan menumhuh kemhungkun
di orgtrnisuri terschul. l'enfing hagi manalemen puncak unntk mampu mengetahui dan mengembcrn{ktttt kofttpetensi inli organitarinl'cr uqar orgarutasi
ktrmpetensi inli yang ada
tersebul clapat memenangkan persutng.tn clttlam kunm w'aktu r'ong
lanu (ktni
clan musa
depan) Sehingga setiap pelaku orgctntstlti hrsttrt hartts memahqmi kontepst, teori dtrn manfaat dari kompeten.si inli lt'rsehut htrg rtrgtvtisttsi 1'nrrgdikelolanya.
PENDAHULI.]AN Kompetensi inti adalah suatu istilalr yang dipakai untuk dapat menjelaskan kemampuan suatu perusahaan untuk menjadikan dirinya pemimpin dalam suatu wilavah
produk (barang maupun jasa). Kompetensi inti adalah jembatan untuk meraih peluang di masa depan. Kompetensi
inti adalah bagaimana melihat peluang di masa depan meskipun
untuk saat ini belum terlihat. Dalam banyak kasus, suatu perusahaan menanamkan investasi dalam jumlah yang mahal untuk membangun kepemimpinan dalam suatu kompetensi. Investasi tersebut bukan menunjukkan pada spesifikasi produk tertentu atau bisnis tertentu melainkan mengarah pada suatu upaya mengembangkan medan peluang baru yang luas dan pada suatu saat dapat dikuasai oleh perusahaan yang bersangkutan. Proses pengembangan kompetensi seringkali membutuhkan waktr-r yang cukup
Iama, perusahaan mungkin belum dapat membuat suatu rencana bisnis untuk suatu peoduk akhir dari kompetensi tertentu yang sedang dikembangkan untuk masa lima atau
sepuluh tahun. Namun, tidak berarti bahwa menanmkan investasi pada sebuah kompetensi inti bukanlah tindakan menu;Lr ketidakpastiarr. Kompetensi yang pelurg berharga adalah suatu kompetensi yang nremberikan kemampuan pada perusahaan untuk mengembangkan pasar-pasar bagi produk yang potensial. Investasi dalam kepemimpinan
kompetensi
inti bagaikan
menanamkan investasi pada pelbagai pilihan. Pemimpin
GEMA STIKUBANK EDISI 31 NO. V / OKTOBER 1999
"t3
kompetensi inti merniliki pilihan untuk berperan dalam berbagai pasar procluk akhir tergantung pada kompetensi intinya.
Kompete'si
inti
rq6
adarah sekumpulan keterampilan dan teknologi l"ars
menyebabkan sebuah perusahaan dapat menyediakan manfaat tertentu pada pelang_ran
Komitmen perusahaan untuk mengembangkan suatu kompetensi inti baru misaln,"a merupakan komitmen untuk menciptakan atau lebih menyernpurnakan manfaat ra:rs diterima pelanggan, dan bukan komitmen pada suatu produk spesifik tertentu. Den_r'r demikian invef:si dalam kepemimpinan kompetensi inti seringkali tidak dapar n justifikasr hanya dari bagaimana kompetensi niemberikan kontribusi pada kepemimprnar perusahaan dalam satu kategorl produk tertentu. Karena sifatnya tersebut, ma*.& kompetensi inti akan bertahan rebih rama dibandingkan dengan prodr.rk (barang atau -1a=
yang diciptakan oleh perusahaan itu sendiri oleh karena kompetensi adalah sekumpular keterampilan dan teknologi yang terpadu (integroted), maka kompetensi inti merupakar energi raksasa yang dieiptakan oleh penrsahaan untuk niembangun keunggulan bersaurE
mfmnqrmE;
lmilltftdtT
lF[\:l
i
it j
,:
r.,&:ia: dlllllilll]llllmrr,r6(iJn
fllfiFliiilMf
r,
iiln0ilni:uiltiii&i.i
J;fr-*; : e-
l'-f :[ :- : ;i' :& .: * -
*!f]Jf jqj
u[:J.
mengarah pada persarngan antar perusahaan, setidaknya ada empat alasan yang mendas.a:
mruuilll,{,*rl's']-
investas
dan kerangka yang diperlukan untuk mencapai kepemimpinan dalam kompetensi rnrmembutuhkan sumber daya yang sangat besar yang tidak dapat drpenuhi hanya otreir SBL tertentu saja' maka kompetensi inti tidak rnungkin dibangun tanpa adanya clukungai.
manajemen puncak
(top managemenl) dengan seluruli s'timberdaya perusahaar
Manajemen perusahaan tidak dapat menyerahkan keputusan begrtu saja pada SELI untui
menentukan upaya pengambilan posisi produk atau pasar yang beium nluncu;" mengidentifikasi serta nrenjaga investast dalam kompetensr inti yang akan mengamankan
posisi perusahaan
di
pasar {competttive pot,sition\ masa cleparr Keentprtt, Mana.;amen Puncak (Top lv{anagemenl) berkewajiban membangun darr memeli}rara konrpetensi
inrr.
karena upaya tersebut mentpakan Jamrnan kelangsungan hidup suatu penrsahaa. "..._-.--*
-11
tu,;:.
ilrufrt$rE'
rMttrtisi ,anq
kemenangan atau kekalahan dalam pertarungan kepemimpinan kompetensi aka: menimbulkan dampak yang sangat mendalam pada pertumbuhan potensial dar: diferensrasi persaingan (competitive dif ferentiattari) perusah aan Ketiga. karena
:ia:
dulllmmwrum ^r
Persa[rgan dalam kompetensr bukanlah persaingan antar produk, namgn leb,i
produk (barang dan jasa)" Dalam pengertian ini kompetnsi inti lebih dari sekedar produr dan bahkan SBU yang ada dalam suatu perusahaan. Keduo, karena l
ts-*ff
fillllltfrt$utnlfi5M.Ir.L;:
mfiiliilff1il]lru:,i
yaitu : Pertarno, konrpetensi inti bukanlah merupakan spsrfir produk' Kompetensi inti memberikan sumbangan terhadap daya salng pada serangkara;.
:
jrffmrg::ru-:?
dfimun m.,ar"-
sepanjang masa.
pemyataan tersebut,
:::- a:;
,ll&flnfi|lmmqrmlilm.s
r:
*
:.:,
:
,i
{ :5
_
si*;
-.;:',: -,illp|rxi: :.b:; r :: i Stffitiflmlu'r r" .!--,!::
lmffilnfi[
iilfi$liilllt,rjill
!N.gl::e*.r ;:
']ll{:'i:l r:r31:
I
ji:
:'
Kompetensi inti adalah akar kuat untuk membangun daya saing pada masa kini dan akan datang, sementara produk (barang dan jasa) yang dihasilkan adalah buahnya. Jadi, masa depan suatu perusahaan akan mati apabila manajemen puncak tidak mampu menciptakan,
membangun dan memelihara kompetensi
inti dari
organisasi
/
perusahaan yang
dipimpinnya.
KOMPETENS I (Com petence) dan KA PA B ILITAS {Capability\
.
Kadangkala istilah kornpetensi (competence) dan kapabilitas (capahility)
dianggap sama dan rnembingungkan pengertian kompetensi itu sendiri. Sering digunakan
istilah kompetensi dan kapabilitas u:rtuk menggambarkan suatu persarngan
antar
perusahaan dalam meraih keahlian tertentu untuk memperoleh posisi pasar dan kekuatan pasar. Tetapi, akan sulit membedakannya mana yang merupakan
"core"
dan "'noncore"'.
Jika, kemampuan-kemampuan (cnperbilities) suatu perusahaan yang berperan penting dalam kesuksesan suatu bisnis didaftar, maka tentunya akan terdapat banyak daftar yang dituliskan, sementara manajemen puncak tidak memberikan perhatian khusus
pada kesemuanya. Oleh karena itu, harus ada aktivitas yang benar-benar memberikan pengaruh pada kesejahteraan perusahaan untuk jangka waktu yang lama {long term). Sasaran itulah yang nantinya menjadi perhatian utama para manejer puncak
Untuk dapat dikategorikan sebagai kompetensi inti (core competence), maka sebuah keterampilan dan kemampuan harus memenuhitiga persyaratan, yaitu
L ('ustomer Value.
keterampilan tersebut menyebabkan perusahaan mampu memberikan manfaat fundamental kepada pelanggan. Kompetensi inti akan memberikan kontribusr sangat penting terhadap nilai yang diterima pelanggan,
nuansa yang diterima pelanggan adalah manfaat bukan nuansa teknis.
2.
Competitor di.fJbrentiatior. Untuk dapat disebut kompetensi inti, suatu kemampuan dan keterampilan harus pula memiliki daya saing unik/khas. Ini tidak berarti bahwa
vntuk core. sebuah kompetensi hanya dirniliki oleh sebuah penrsahaan. Namun demikian tidak berarti pula bahwa kemampuan yang dimiliki oleh banyak perusahaan
dalam industri dapat dikategorikan sebagai kompetensi inti, kecuali apabila kompetensi yang dimiliki suatu perusahaan secara substai,sial lebih baik dari pemain dalam industri yang lain. Banyak perusahaan senngkali menedefinisikan suatu keterampilan sebagai suatu kornpetensr intr, walaupun sebanarnya keterampilan yang
dimiliki tersebut sama
I
hampir sama dengan ketyeramprlan yang dimiliki oleh 45
lain (pesaing) dalam industri Melakukan benchmarking terharrnF kompetensi kompetitor lain terutama yallg kompetitor terbaik - akan sanpru
perusahaan
membantu menghindari adanya tendensi yang selalu melebih-lebihkan kemampu*,yang dimiliki perusahaan sebagai suatu yang unik.
3.
rimlqr'iUMu
*;eimr._i
:n:.m;!n :,:
unor.'ry
/fu6f rxn t!1;]_r--:_
*:; lDmmn@ {5i-z:-tr 9lr-m;:
Extendabilit-.t. Sauatu kompetensi dapat saja menjadi inti pasa SBU, dalar pengertian memenuhi uji utstomer v-alue dan kemikan daya saiug, namun trdair berarti bahwa itu tidak rnenjaadi kornpetensi dari sudut pandang perusahaan jika trdai tersedia suatu kernungkinan munculnya suatu produk (barang atau jasa) baru r.ang dapat dimanfaatkan dari kompetensi tersebut.
Wry1grou@Iffi
.=
lNr--i;L:;;: ai:*"i;ru
,r6pry @i'liL:h
ntg:* _
llllllllllilililriqnElltrrr
'-:- :-: _-
i-r- --3 flmmmnmnrs ::,-'i-,.i ffi mry,mis. -;,:,!i: ! lflmrrilmffis[$ n i:r--;-.uisxar
KOMPATENST DAN BUKAN KOMPETENSI Selain penting untuk rnengetahui apa yang merupakan kompetenst intr luga sangat penting untuk mengetahui apay yang bukan merupokan kornpetensi rnt: Kadangkala istilah kompetensi inti dirancukan oleh keadaan antara istilah-istilah seperl assets infrastntctttre, Compelilive Advantage. kompetensi
(-ritical Succes fiactor.
inti bukanlah sebuah asset dalam pengertian
Pertama-tarrua
akuntansi, dengan demikrar.
':: :..- :,:::
ilmil[I@t{g1 i
I..-.: :@--rMn0I
en$&utl
4
-a_
t.*=-ur-, ,=
oum0tE:m(,;:.
::-'--
nE-d= :E--:-
kompetensi inti tidak muncul dalam neraca perusahaan, saluran distribusi. merk dan paten
@{
yang dapat dikategorikan sebagai kompetensi inti akan tetapi semuanya itu lebrl nerupakan suatu keterarnpilan. Sedangkan, kemampuan untuk mengelola bisnrs.
ill@ru
kemampuan memprodusir, nset dan pengembangan dapat dinyatakan sebagai kompetens:
uillull#$tl
il
:ff:-.:,3:,,? aii
inti.
,llUro ,4mi4
:e-a:; :..::-::
Menurut Wahyudi (19s6), kompetensi inti adalah sumber dari keunggulan bersaing (competitive advnntage) yang unik dalam memberikan kontribusi pada customer
vahte dan biaya. Walaupun
kompstensi
inti
merupakan sumber dan
keunggulan bersaing, tidak berarti bahwa semua keunggulan merupakan sumber keunggulan bersaing dan konrpetensi inti. Walaupun semua kompetensi intr akan menjadr
critical
succes -factor kompetensi inti.
,
sebaliknya tidak semua cntical succes .titctor merupakan
PER{.IBAHAN N![,AT KOMPETENSI INT'T
1in r:E::*-;;i rfiilfirtilrrm..i.,,;. "., -- ' : :t.i
+..:t-*: I:
menjadi kompetensi inti pada suatu dekade tertentu misalnya, hanya akan menjadr kemarnpuan saja pada suatu dekade berikutnya Ferubahan struktural yang dramatrs .16
: --:
Udlm ul :qri-.l:ic:;::. l; diinrmi.:m
-r
m5,[fr\O
i'u- n-
C.-
Ut\G{E
':$l"r: :,?]:j : illirtGu*i .:: ]--=:-:--=- -t
:" ,a:i-",? P: ,:an_l ( t
Kompetensi inti akan mengalami perubalian nrlai dari waktu ke w'aktu. Apa yang
s-
--:.-F-rrn
2r
I
rrl
:
indrrstri kadang-kadang akan mengurangi nilai dari kornpetensi inti perusahaan Ada empat tahapan persaingan dalam kompetensi inti (Hammel dan prahalad, 1994 dan Ansoffdan_McDonnel, l9q0), yaitu
:
Persaingan tahap pertama, adalah mengembangkan dan melakukan akses Erhadap keterampilan dan teknologi yang dipilih. Tujuan dari persaingan tahap ini
adalah
begaimana perusahaan memperoleh atau rnengembangkan ketemapilan dan teknologi yang dipilih' Perusahaan yang akan membangun kompetensi inti dalam area yang baru nungkin perlu terlebih dahulu melengkapi dengan bantuan pihak-pihak lain.
Fersaingan tahap kedua, persarngan untuk melakukan sintesis terhadap Lompetensi. Pada tahap ini kita kembali menyepakati bahwa kompetensi adalah sintesa
dari berbagai macam keterampilan, teknologi dan pengetahuan. Pada tahap pembentukan lompetensi ini, kekuatan tidak berasal dari luar perusahaan, akan tetapi dari pemanfadtan
lonpetensi dalarn berbagai kemungkinan
ap
likasi.
Persaingan tahap ketiga, adalah persaingan dalam hal pangsa produk
inti. Tahap
iti
terjadi pada apa yang drnamakan dengan produk inti (core product) atau dalam jasa dinamakan core platfurm. Produk inti atau platform adalah suatu produk intermediate
5mg berada diantara kompetensi Inti dan produk alr*rir. Banyak perusahaan yang menjual produk inti keperusahaan lain, bahkan pesaing dalam dasar original eqttipment manu.facturer (OEM) untuk meraih apa yang disebut "virtual market share,' . pada tngkat ini perusahaan dapat memanfaatkan saluran distribuasi dan merk pada persuahaan bin yang berada dihilimya. Keempat, adalah persaingan untuk mernaksimumkan pangsa produk akhir. pada ini perusahaan telah benar-benar menguasai seluruh manfaat dari kompetensi yang
dimilikinya. Hal ini ditandai dengan kepemilikan sendiriakan merek dan oEM.
RESIKO MENGABAIKAN KOMPET ENSI
TNT I
Resiko yang akan dihadapi perutsahaan apabila mengabarkan kompetensi inti antara larn (Hammel dan Prahalad, l9o4;
l.
Hilangnya Peluang dalarn perturnbr-rhan
2.
Ketidakmampuan rnerespon peluang baru walaupur pada awalnya dapat diidentifisir peluang tersebut. iii
li fr ill
17
lE iti
ili
ir
iili Lii:
ti llir ili
i;
Kompetensi dapat rnenjadi terfragmentasi dan melemah dalam suatu perusahaan yaog
terdivisional dan terbagi dalam unit-unit bisnis yang lebih kecil.
4.
Tidak adanya persfektif kompetensi inti rnenyebabkan ketergantungan perusahaan yang semakin besar pada produk inti pemasok luar.
5.
diri pada produk akhir kemungkinan akm mengalami kegagalan dalam mengembangkan kompetensi inti yang justru akan Perusahaan yang hanya memfokuskan
memberikan manfaat di masa depan.
6.
Perusahaan yang
tidak mengefti bahwa kompetensi inti menjadr dasar
dalarn
persaingan industri akan dikejutkan oleh munculnya pendatang-pendatang bam yang mengernbangkan kompetensi inti.
7.
tidak sensistif akan isu-isu kompetensi rnti dapat tanpa sengala melepaskan keterampilan berharga yang dirniliki ketika menjual unit bisnisnya yang Perusahaan yang
tidak berkinerja baik.
KESIMPULAN
t. Kompetensi inti (Core (ompetence)
rnempakan suatu istilah yang dipakai untuk
menyelesaikan kemampuan suatu perusahaan untuk menjadikan dinnya pemirnprn dalam suatu wilayah bisnis, produk (barang dan jasa) teftentu.
)
Kepemimpinan dalam suatu kompetensi inti adalah bagaimana melihat suatu peluang
potensial yang untuk saat
ini
mungkin belum terlihat dengan cara baru yang
imaginatif dalam mengeksploitasi kompetensi tersebut (Hammel dan Prahalad, I gg4)
3.
Kompetensi bukan merupakan suatu jenis keterampilan dan teknologi tertentu akan
tetapi suatu integrasi dalam keterampilan dan teknologi. Sehingga kompetensi intr adalah gabungan keterarnpilan-keterampilan individu dan unit-unit organisasr individu dalam suatu perusahaan.
4.
Untuk dapat dikategorikan sebagai kornpetensi inti maka sebuah keterampilan harus
rnemiliki tiga syarat.
o
(.'ustamer
lltlue
(' ornpetitian I )ilb
Extendabilint
48
re n ti a
t
ian
I
B
5.
Empat tahapan dalam persaingan kompetensi inti, yaitu
o n
:
Mengembangkan, melakukan akses terhadap kaerampilan dan teknologi yang
dipilih.
o o o
Persaingan untuk melakukan sintesis terhadap kompetensi Persaingan pangsa produk inti Persaingan untuk memaksimumkan pangsa pasar.
REFERENSI Ansoff dan McDonnell, 1990. Implanting Strategic Management. Prentice Hall,.New Jersey.
Hammel,G dan Prahalad,C.K., 1994. Competing For The Future. Harvard Bussiness School press. Massachusetts.
Pumomo,s.H. dan Zulkieflimansyah.
ls96
Manajamen strategik sebuah Konsep
pengantar. Lembaga penerbit FE_UI. Jakarta.
wahyudi,
A.s.
1996, Manajemen Strategik. pengantar proses Berfikir strategik. Binarupa Aksara Jakarta
"t9