Edisi 03 2014 06 | COVER STORY
MOSLEM CORNER
Kembali Fitri Bersama SMESCO 08 | SUCCESS STORY
Jeny Tjahyawati
Berhenti Kerja Demi Karya Indah
32 | ENTERPREUNERSHIP
Usaha Busana Muslim Tuty Adib Makin Ajib
PENGANTAR REDAKSI Para Pembaca yang kami cintai SMESCO Magz edisi ketiga tahun ini hadir dengan tema “Kembali Fitri Bersama SMESCO”. Ramadhan telah kita lalui menjadi hari kemenangan dan ampunan bagi umat Islam. Berkah ini pula lah yang menjadikan Islam sebagai agama yang Rahmatan Lil Alamin, rahmat bagi seluruh semesta. Menyambut momentum tersebut kami ingin berbagi dan merasakan nuansa bulan penuh berkah bagi seluruh stakeholder dan calon konsumen. Sejumlah program kami rencanakan jauhjauh hari, salah satunya pembukaan Moslem Corner di SME Tower Jakarta. Moslem Corner adalah gerai busana muslim hasil karya para perancang busana muslim ternama Indonesia. Kehadiran Moslem Corner di UKM Gallery, merupakan langkah LLP-KUKM menciptakan konsep dan pemikiran bahwa bangsa ini siap menjadi pusat pengembangan busana muslim di dunia, melihat jumlah penduduknya yang besar serta kreativitas para perancang busana muslim di tanah air. Moslem Corner menjadi tempat mengenal produk-produk busana muslim yang kreatif dan inovatif. Tidak salah bila dalam hal busana muslim, Indonesia telah menjadi trendsetter. Selain busana, kami juga melengkapi koleksi furniture di SME Tower dengan kayu bekas bantalan rel kereta api. Kokoh, kuat, kreatif dan menarik. Itulah kesan yang terlihat. Harganya memang tidak bisa dibilang murah, tetapi sebuah karya seni dari pengrajin tidak selamanya dapat dinilai dengan uang. Kreativitas dan ide itulah yang membuat furniture tersebut menjadi unik dan bernilai. Masih banyak lagi produk unik dan menarik di SME Tower. Jika para pembaca jeli dan mau mencari di UKM Gallery dan Paviliun Provinsi, maka cukup banyak produk yang bisa menghilangkan kerinduan pembaca terhadap produk rumah tangga bernuansa klasik dan berkelas. Selamat berkunjung dan menemukan produk yang Anda nantikan. Atajudin Nur
3
CONTENTS 06
English Contents
Cover Story, Success Story, Competitive Product, Local SME, Benefit
Page86
Cover Story Moslem Corner - Kembali Fitri Bersama SMESCO
30
07
Program LLP-KUKM Grand Smesco Hills, Cisarua : Fasilitas Terbaru LLP-KUKM untuk Peningkatan Kualitas SDM KUKM Indonesia
34
Smesco News LLP-KUKM Gelar Moslem Fashion Show 2014
38
Ahmad Zabadi,Direktur Utama LLP-KUKM
Smesco Highlight LLP-KUKM Latih Pengrajin Enceng Gondok Madagaskar
45
Make Over Make Up Cerah untuk Ibu Hamil
46
Tips & Tricks Ini Dia Peluang Usaha yang Pas di Momen Lebaran
47
Konsultasi Pemasaran
52
Kuliner UKM
36
Ketupat Sayur Sajian Spesial saat Puasa dan Lebaran
66
Destinasi Wisata
37
37
t i f ne
Pesona Wisata Religi di Serambi Mekkah
UKM Daerah
70 72
Bawang Goreng Sulteng Kian Memesona
76
Benefit
Program Dinas KUKM Gorontalo: Membangun Ekonomi Kerakyatan Melalui Koperasi dan UKM
Helda’s Snack, Camilan Lokal Yang Go Internasional
78
Smesco Guest
79
Event Calendar
80
Pick Up Point
Be
Helda’s Snack, Camilan Lokal Yang Go Internasional
76
e k a
M 45
r e v O
Make Up Cerah untuk Ibu Hamil
Enterpreunership
Success Story 32
Jeny Tjahyawati: Berhenti Kerja Demi Karya Indah Tidak ada yang menduga dan menyangka nasib hidup manusia walaupun hal itu dapat dipastikan dengan usaha manusia itu sendiri. Menjadi seorang desaigner dan pengusaha gaun muslim, juga tak pernah disangka oleh Jeny Tjahyawati, sosok desainer yang sebelumnya pernah bekerja di sebuah toko pakaian terkenal.
08
Usaha Busana Muslim Tuty Adib Makin Ajib
UKMGALLERY PAVILIUNPROVINSI 82 83 84 85
10
Fashion Gallery
54
Accessories Gallery
40
Produk
60
Food Corner
42
Galeri Sepatu
62
Household Gallery
48
Paintings Gallery
74
Healthy Life
Provinsi Sulawesi Tenggara Provinsi Jambi Provinsi Kalimantan Selatan Provinsi Papua
EDITORIAL
Office
PELINDUNG
Menteri Koperasi dan UKM DR. Syarief Hasan,MM,MBA
Sekretaris Editor
PENANGGUNG JAWAB
Rianzi Gautama
Dirut LLP KUKM
Ahmad Zabadi, SH, MM
PENGARAH Direktur Bisnis dan Pemasaran LLP KUKM Bagus Rachman, SE, M.Ec Direktur Keuangan dan Umum LLP KUKM Sitti Darmawasita, ST, M.Si
PEMIMPIN REDAKSI Atajudin Nur
Managing Editor Alwin Septiari
REDAKSI Armel Arifin, Krismayu Novianti, Astika, Adil P Kamrul, Alfa, Dany, Ahmad Djumaidi, Evony Arty Jiwani, Dian A. Mandasari, Yunita, Garincha Wemay, Anita Yulistiana
CREATIVE DESIGN Aditya Nur Fahmi
Fotografer Buchori
SME Tower Main Building 5th floor Jl. Jendral Gatot Subroto Kav. 94 South Jakarta 12780 - Indonesia Phone: (62-21) 275 35400 (hunting) Fax: (62-21) 7919 4628, 7918 1989 Email:
[email protected]
Cover Model: Putri & Kartika Stylish: Krismayu Location: SME Tower
COVERSTORY
Moslem Corner
i tri Kembali F O C S E M S a m Bersa “Hai orang-orang yang beriman! diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Al-Baqarah: 183)
B
ulan suci Ramadhan telah berlalu, bulan mulia bagi umat muslim di dunia. Sebagaimana difirmankan dalam kitab suci Al-Quran, berpuasa bagi setiap umat muslim adalah kewajiban. Kerinduan dan kegembiraan pada bulan Ramadhan akan menyelimuti setiap hati kaum muslimin karena di bulan ini Allah melimpahkan kasih sayang dan keberkahan-Nya. Setelah sebulan penuh berpuasa, kaum muslimin menyambut momentum kegembiraan dengan kembali ke fitri. Pada hari yang dirayakan oleh seluruh umat muslim ini, inspirasi yang positif sekaligus inovatif diharapkan datang kepada seluruh umat tak terkecuali LLP-KUKM. Lalu, apa yang dilakukan LLPKUKM dalam memeriahkan kegembiraan kembali ke fitri. “Kami meluncurkan sebuah konsep yang lazim dan sesuai dengan momentum bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri juga mewadahi potensi kebutuhan akan produk busana muslim pada bulan lainnya. Kami membuka stand khusus dengan nama Moslem Corner di galeri KUKM,” kata Direktur Utama LLP-KUKM (Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah) Ahmad Zabadi kepada Smesco Magz. Moslem Corner yang launching awal Juni 2014 mewadahi semua produk-produk UKM yang memiliki kaitan dengan kebutuhan di bulan Ramadhan seperti busana-busana muslim yang fashionable. LLP-KUKM melihat pasar fashion untuk produk busana muslim di Indonesia terbilang besar dan ini akan membantu UKM yang bergerak dibidang produk fashion khususnya busana muslim dalam pemasaran. “Kita mengambil ceruk ini untuk perluasan akses pasar UKM khususnya yang bergerak di bidang fashion. Disaat moment
6
Ramadhan, banyak orang yang mencari pakaian muslim. Kami mencoba menyediakan kebutuhan itu dalam Moslem Corner kami,” jelas Zabadi. Sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia. Indonesia merupakan pangsa pasar yang seksi alias menggiurkan. Untuk itu, Indonesia harus menjadi trendsetter pengembangan busana muslim dunia. “Kita berupaya memwujudkan hal itu. Kita ingin Indonesia menjadi pusat kendali busana muslim di dunia. Saya yakin dengan kondisi dan peluang yang kita miliki, kita bisa mewujudkannya,” kata Zabadi berharap. Menurut Zabadi, apa yang ditawarkan Moslem Corner Smesco juga sebagai tempat alterenatif bagi konsumen dalam negeri untuk mencari dan membeli pakaian muslim. Dirinya menjamin, produk dari UKM yang ada di Moslem Corner bagus dan tidak kalah dari segi tampilannya. “Kami berupaya mempertahankan pasar dalam negeri karena sasaran konsumen dalam negeri masih besar, nantinya segmen akan diperluas hingga keluar negeri,” ungkap Zabadi lagi. Untuk memberi pelayan dan kemudahan bagi konsumen dan UKM, Moslem Corner akan tersedia secara permanen di ruangan seluas 250 meter persegi. Selain itu, juga terdapat 33 paviliun yang mewakilkan setiap provinsi di Indonesia yang ada di Smesco Tower. Pihak Smesco akan memberi ruang khusus untuk busana muslim, jika ada beberapa desainer atau UKM yang mau memamerkan busananya di Smesco. “Kami akan menyediakan ruang khusus jika para desainer busana muslim ingin membuka di sini, dan space yang dibutuhkan bisa disesuaikan dengan kebutuhan perancang,” tutupnya.
COVERSTORY
Trendsetter Busana Muslim Dunia
dan kualitasnya begitu mumpuni dan bisa bersaing. Namun ini harus juga didukung dengan penghargaan yang setimpal dari konsumen bahwa produk dalam negeri pantas untuk dibeli dan dipakai.
Perkembangan bisnis busana muslim di tanah air termasuk cukup menjanjikan. Ini tidak lepas dari perubahan penggunaan Pada saat acara Muslim Fashion Show yang pakaian dikalangan umat muslim di diperankan oleh tujuh Duta SMESCO yang - Ahmad Zabadi, Direktur Utama Indonesia yang makin sadar berpakaian LLP KUKM mayoritas dari jebolan Putri Indonesia, yang sesuai tapi tetap enak dipandang. tampilan juga desain dari perancang busana Melihat perkembangan tersebut, LLPmuslim Indonesia sangat membanggakan. KUKM yakin potensi pasar busana muslim di negeri ini Ketujuh duta tersebut memamerkan busana muslim dari akan terus meningkat. Terlebih pada saat momen bulan suci tiga belas desainer yakni Ida Royani, Hengkie Kawilarang, Ramadhan. Yuyuk Nurmaisyah, Safartiwi Gadeng, Handy Hartono, Nuniek Kehadiran Moslem Corner di UKM Gallery, Smesco, kata Dirut LLP-KUKM, Ahmad Zabadi, merupakan langkah awal pihak Kementerian KUKM dan LLP-KUKM menciptakan sebuah konsep dan pemikiran bahwa Indonesia akan menjadi pusat pengembangan busana muslim di dunia. Dengan mengumpulkan belasan perancang busana muslim dan juga UKM terkait, Moslem Corner menjadi tempat awal bagaimana mengenal produk-produk busana muslim yang inovatif dari Indoesia. “Saya rasa disainer dan UKM kita tidak kalah hebat dengan produk mancanegara. Ini dapat kita kembangkan dengan mengenalkan produk-produknya di Moslem Corner. Kita harus bisa dan mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri dulu. Setelah itu, kita akan menerobos kalangan luar dan menjadikan kita sebagai trendsetter pengembangan busana muslim di dunia,” tegas Zabadi. Mimpi menciptakan Indonesia sebagai pusat trend dan pengembangan busana muslim di dunia tidak mengada-ada jika melihat potensi pasar serta kreatifitas para perancang dan UKM. Melihat produk yang dibuat oleh mereka, tampilan
Mawardi, Sofie, Jeny Tjahyawati, Tuti Adib, Kursken Karzai, Nieta Hidayani, Anne Rifaidah dan seorang desainer asal Australia Amalina Adam. Menurut Ahmad Zabadi, Moslem Corner akan menjadi kabar baik bagi hijabers untuk mendapatkan produk hijab yang lebih berkualitas. “Sekarang saatnya pasar mayoritas Islam, mereka pasti ada kebutuhan untuk fashion, terutama Ramadan ini. Melalui fashion show muslim ini dapat menjadi jawaban bagi hijabers di Jakarta untuk mendapatkan koleksi busana muslim yang modern dan berkualitas,” tuturnya. Satu hal yang diingatkan Zabadi adalah bagaimana kita mengamankan potensi pasar kita dengan memberikan kreatifitas dan inovasi yang super oleh kita sendiri. Dengan demikian, dirinya yakin, potensi yang besar dari Indonesia untuk pasar busana muslim akan tumbuh sehat dan terkendali baik oleh kita sendiri. “Hal ini penting, jangan sampaikan pangsa pasar kita diambil oleh pihak luar. Kita harus menjadi tuan dinegeri kita sendiri,” paparnya. ***
7
SUCCESSSTORY
G
aun-gaun Muslim nan indah dikenakan para model di atas catwalk. Penampilan cantik dengan kombinasi kaya warna menjadi harmoni yang menciptakan keanggunan. Sungguh sebuah karya paripurna. Tidak ada yang menduga dan menyangka nasib hidup manusia walaupun hal itu dapat dipastikan dengan usaha manusia itu sendiri. Menjadi seorang desainer dan pengusaha gaun muslim, juga tak pernah disangka oleh Jeny Tjahyawati, sosok desainer yang sebelumnya pernah bekerja di sebuah toko pakaian terkenal. Awalnya, Jeny, panggilan akrab ibu dua orang anak ini, membuat pakaian muslim hanya sekedar untuk pengisi waktu luang alias sebagai sambilan. Penggarapan pakaian muslim buatan tangannya pun mulanya hanya tergantung permintaan dari orang-orang yang dikenalnya. Seiring waktu berjalan dan makin banyaknya permintaan membuat pakaian, Jeny mulai kewalahan dan kesulitan membagi waktu antara pekerjaan kantor dengan usaha sambilannya. Ia pun memutuskan berhenti dari pekerjaannya yang sudah dilakoninya hampir 12 tahun.
Jeny Tjahyawati: Berhenti Kerja Demi Karya Indah
Pelan-pelan sejak 2005 lalu, Jeny mulai serius menekuni usaha kecilnya menjadi sebuah usaha yang mandiri dan besar. Usahanya mulai membuahkan hasil. Produknya sudah masuk di galeri di Pasaraya. “Sejak resign pada awal 2005. Saya mulai fokus berusaha dibidang ini, waktu yang banyak membuat saya lebih mudah berkreasi dan mengembangkan usaha yang saya sudah rintis sejak tahun 2002,” katanya kepada Smesco Magz. Menurut Jeny, keseriusan dalam menjalankan usaha sangat krusial. Jika kita tertarik mengembangkan usaha yang memang pas dengan hobi atau kemampuan, ketekunan akan mendukung kemajuan usaha tersebut.“Yang paling penting adalah fokus dan berani menciptakan inovasi-inovasi yang baru dan seiring dengan perkembangan zaman,” katanya. Dengan dibantu 10 orang karyawan tetapnya,
8
SUCCESSSTORY saat ini omzet usaha pakaian muslim di bawah bendera namanya sendiri Jeny by Jeny Tjahyawati dapat mencapai 100 juta perbulan. Bahkan, omzet itu dapat meningkat enam kali lipat seiring momentum bulan Ramadhan seperti sekarang. Jeny sendiri yakin perkembangan usaha pakaian atau gaun muslim di tanah air makin meningkat. Perkembangan pakaian muslim di Indonesia mulai merangkak antara 2006 – 2010 dan tren itu makin terlihat hingga sekarang. “Saya sangat yakin dengan prospek pakaian muslim di dalam negeri. Saya malah memprediksi tidak sampai tahun 2020, Indonesia sudah bisa menjadi trendsetter pengembangan busana muslim di dunia,” katanya yakin. Untuk menjadikan Indonesia sebagai t r e n d s e t t e r pengembangan busana muslim, peran pemerintah sangat mendukung. Promosi masif di luar dan dalam negeri dinilai mampu memberikan kontribusi bagi pengenalan mode dan desain busana muslim buatan Indonesia. Keyakinan Jeny ini beralasan. Peragaan busana muslim di luar atau di dalam negeri selalu mendapat tanggapan positif. “Mereka sangat antusias dan tertarik dengan
busana buatan kita. Menurut mereka, desain kita kaya etnik,” jelasnya.
Sekolah Lagi Meskipun sudah terkenal dan terbilang sukses. Jeny tidak pernah berhenti untuk belajar dan belajar. Menurut desainer yang sering diundang untuk peragaan mode di berbagai negara ini, keahlian seorang perancang busana harus terus diasah karena perkembangan mode begitu cepat. Saat ini, desainer yang pernah menyabet sejumlah penghargaan dan merupakan lulusan terbaik Fashion Design ASRIDE (Akademi Seni Rupa & Desain) ISWI Jakarta ini terdaftar sebagai mahasiswi Fakultas Desain Mode Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Menurutnya, kembali kuliah bisa bikin semangat. Jika sedang bersemangat, desainer yang juga anggota Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) ini mengaku, bisa menyelesaikan satu baju dalam satu hari. “Inspirasi itu datang dari tempat-tempat yang membuat saya bersemangat dan ini memotivasi saya bekerja lebih,” katanya. Terkadang, Jeny sering mencari angin dengan jalan-jalan ke pasar atau ke tempat industri untuk sekedar mencari bahan kain atau pun yang lain-lain buat detail yang bisa membangkitkan suasana hati. Selain itu, Jeny juga gemar membaca buku bertema mode agar bisa memperkirakan tren pada tahun depan. Gambaran dari pikiran itu kemudian dituangkannya dalam papan rencana rancangan. Kemahirannya di dunia rancang busana muslim juga mengantarkan Jeny menerbitkan buku Gaya Praktis Berkerudung. Jika dulu ia merancang baju berdasarkan momen hari raya Lebaran, kini Jeny konsisten menciptakan busana muslim yang trendi dan modern. ***
9
FASHIONGALLERY
Ivory Dress UKM : Handy Hartono Lantai : 1 Model : Kartika
10
FASHIONGALLERY
Koko Corak Batik UKM : Vivi Lantai : 1 Model : Topaz
11
FASHIONGALLERY
Koko Sutera UKM : Zaara Lantai : 1 Model : Topaz
12
FASHIONGALLERY
Shiffon Polkadot UKM : Hengki Kawilarang Lantai : 1 Model : Kartika
13
FASHIONGALLERY
Shiffon Sutera Leopard UKM : Hengki Kawilarang Lantai : 1 Model : Putri
Koko Serat UKM : Zaara Lantai : 1 Model : Topaz
14
FASHIONGALLERY
Dress Payet Crystal UKM : Anne Rufaidah Lantai : 1 Model : Kartika
Baju Taqwa UKM : Deyo Hadi Lantai : 1 Model : Topaz
15
FASHIONGALLERY
Koko Tulis UKM : Ardhians Lantai : 1 Model : Topaz
16
FASHIONGALLERY
Gold Collar Dress UKM : Handy Hartono Lantai : 1 Model : Putri
17
FASHIONGALLERY
Dress Lace Green UKM : Handy Hartono Lantai : 1 Model : Kartika
18
FASHIONGALLERY
Koko Serat UKM : Zaara Lantai : 1 Model : Topaz
19
FASHIONGALLERY
Blouse Tunik Lace UKM : Lutfi Gani Lantai : 1 Model : Kartika
Rok Drapery UKM : Yuyuk Nurmaisyah Lantai : 1 Model : Kartika
20
FASHIONGALLERY
Gamis Orange Bata UKM : Neta Hidayanti Lantai : 1 Model : Kartika
21
FASHIONGALLERY
Kemeja Lurik UKM : Sejati Lantai : 1 Model : Topaz
22
FASHIONGALLERY
Shiffon Sutera Leopard UKM : Hengki Kawilarang Lantai : 1 Model : Putri
23
FASHIONGALLERY
Baju Taqwa UKM : Deyo Hadi Lantai : 1 Model : Topaz
24
FASHIONGALLERY
Dress Payet Crystal UKM : Anne Rufaidah Lantai : 1 Model : Kartika
25
FASHIONGALLERY
Shiffon Motif Pink UKM : Bilqis Lantai : 1 Model : Putri
26
FASHIONGALLERY
Gold Collar Dress UKM : Handy Hartono Lantai : 1 Model : Putri
Ivory Dress UKM : Handy Hartono Lantai : 1 Model : Kartika
27
FASHIONGALLERY
Dress Lace Green UKM : Handy Hartono Lantai : 1 Model : Kartika
Koko Sutera UKM : Zaara Lantai : 1 Model : Topaz
28
Kemeja Lurik UKM : Sejati Lantai : 1 Model : Topaz
FASHIONGALLERY
Koko Serat Gamis Orange Bata
UKM : Zaara Lantai : 1 Model : Topaz
UKM : Neta Hidayanti Lantai : 1 Model : Kartika
Shiffon Motif Pink UKM : Bilqis Lantai : 1 Model : Putri
29
PROGRAMLLP-KUKM
Grand Smesco Hills, Cisarua : Fasilitas Terbaru LLP-KUKM untuk Peningkatan Kualitas SDM KUKM Indonesia
L
embaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) mendapat kepercayaan tambahan dari Kementerian KUKM untuk mengelola fasilitas negara yakni sebuah komplek untuk peningkatan dan pendidikan sumber daya manusia di Cisarua, Jawa Barat. Komplek yang diberi nama Grand Smesco Hills tergolong memadai, dengan fasilitas yang tersedia antara lain gedung pertemuan dan training, ruang makan, bungalow, serta lapangan futsal.
ulang aset yang ada disana. Setelah itu, kami mulai menghitung besaran tarif untuk diajukan ke kementerian keuangan untuk disetujui,” katanya kepada Smesco Magz.
Setelah ada persetujuan dari Kementerian Keuangan, barulah fasilitas ini bisa ditawarkan ke masyarakat. Namun begitu, untuk tahap awal, LLPKUKM baru akan memasarkan terlebih dahulu ke kalangan tertentu seperti kementerian terkait dan direktoratnya. Direktur Bisnis dan Pemasaran LLP KUKM, Bagus Rachman “Ada 17 kementerian terkait berikut direktoratnya yang akan kami tawarkan. Sebagai lembaga yang biasa mengurusi Ini promo awal kami untuk mengenalkan fasilitas Diklat di pemasaran produk koperasi dan UKM, tanggung jawab baru Cisarua kepada mereka dulu. Nantinya, masyarakat umum ini merupakan satu tantangan bagi LLP-KUKM. Lantas, apa juga bisa menggunakannya,” kata Bagus. dan bagaimana langkah mereka guna mengenalkan ke publik serta mengembangkan fasilitas atau produk baru ini? Direktur Bisnis dan Pemasaran LLP-KUKM, Bagus Rachman mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi usai mendapatkan amanah dari Kementerian KUKM untuk mengelola fasilitas seluas 13 hektar yang berada di kawasan puncak itu. “Kami sedang mempersiapkan dan menghitung
30
Utamakan Koperasi dan UKM Nantinya harga sewa fasilitas yang ditawarkan LLP-KUKM cukup terjangkau. Langkah ini dimaksudkan agar semua pihak dapat menikmati fasilitas tanpa mengurangi kualitas
PROGRAMLLP-KUKM
pelayanan. “Kami ingin semua pihak dapat menikmatinya karena kami berupaya memberikan tarif yang cukup kompetitif,” ungkapnya yakin. Strategi memberikan tarif terjangkau ini hampir sama dengan yang dilakukan LLP-KUKM untuk penggunaan sarana di Galeri Smesco. Keringanan dan juga kerjasama yang menguntungkan menjadi faktor utama dalam setiap hubungan kerja LLPKUKM dengan pihak pengusaha KUKM supaya dapat saling menguntungkan kedua belah pihak. Untuk mengantisipasi permintaan dari kalangan koperasi dan UKM yang ingin mengembangkan kemampuan dan kualitas SDM, LLP-KUKM tengah mempersiapkan tenagatenaga pendidik atau pelatih yang bermutu. “Ini salah satu konsistensi kami dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu dan SDM koperasi dan UKM di tanah air. Melalui tempat ini, mudah-mudahan tujuan itu dapat tercapai,” papar Bagus. “Kami sangat mengutamakan kalangan koperasi dan UKM dapat menggunakan fasilitas ini. Tempat ini, dengan layanan pendidikan dan penyuluhannya, akan dapat memberikan tambahan ilmu dan juga peningkatan terhadap hasil dan kualitas serta kemampuan mereka,” lanjut Bagus.
- Direktur Keuangan dan Umum LLP-KUKM, Sitti Darmawasita -
Direktur Keuangan dan Umum LLP-KUKM, Sitti Darmawasita menambahkan, Meskipun belum di-launching untuk umum, fasilitas yang berada di kawasan pegunungan ini sudah siap pakai. Semua fasilitas seperti untuk pendidikan dan penginapan sudah bisa digunakan. Ada 73 kamar penginapan, tiap kamar terdiri dari 2 tempat tidur, televisi, AC, kamar mandi dan meja. Diharapkan tempat ini sudah dapat digunakan terutama untuk pengembangan dan peningkatan kualitas serta keterampilan kalangan KUKM. Untuk lebih memberikan pelayanan yang prima, pihaknya akan terus menambah fasilitas seperti layanan untuk program outbound dan yang lainnya. ***
31
ENTERPREUNERSHIP
Usaha Busana Muslim Tuty Adib Makin Ajib
D
i dunia mode pakaian muslim Indonesia, siapa yang tidak kenal wanita yang satu ini: Hj. Tuty Adib Ajiputra, pemilik rumah mode Bilqis di Solo, Jawa Tengah. Bekerja keras dan konsisten dengan positioning, itulah mottonya guna meraih sukses seperti yang dirasakannya sekarang. Biasa disapa Tuty Adib, ia sudah sejak lama terjun ke dunia mode. Ini tidak lepas dari kecintaannya pada dunia fashion dan juga bakat yang diturunkan oleh ibu beliau. Sejak kecil, Tuty sudah bisa merancang dan menjahit bajunya sendiri dengan bantuan sang ibu.“Ibu mengajarkan saya bagaimana merancang pakaian. Beliau menjadi guru pertama bagi saya. Berkat beliaulah saya bisa menjadi seperti sekarang,” katanya kepada Smesco Magz. Semula Tuty hanya menjadikan pakaian buatannya untuk digunakan sendiri. Karena banyak yang lihat dan suka, mereka mulai ramai minta dibuatkan. Dari sinilah awal usaha membuat pakaian muslim yang diberi label BILQIS High-end Moslem Wear. Sekarang, baju-baju rancangan wanita lulusan dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini sudah merambah gerai-gerai di tanah air. “Ini berawal dari niat saya untuk beribadah yakni menyebarkan ajaran agama Islam untuk berbusana yang syar’i,” sambung Tuty yang juga Ketua APPMI BPD DKI Jakarta Tahun 2013 – 2016. Karena fokus dengan produk dan target marketnya, tak mengherankan jika kreativitasnya dalam mengembangkan desain menjadikan Bilqis setingkat di atas para pelaku usaha lain di bisnis pakaian muslim. Meskipun begitu, Tuty tetap rendah hati dan tidak pelit berbagi kiat atas kesuksesannya. Dia selalu menebarkan virus-virus kewirausahaan ke semua orang yang ingin maju.
32
Hj. Tuty Adib Ajiputra, pemilik rumah mode Bilqis
ENTERPREUNERSHIP
Beberapa tips sukses dalam berbisnis diungkapkan Tuty untuk pembaca Smesco Magz. Pertama, semua orang bisa sukses dengan usaha yang dirintis pada niatan yang kuat. Karena niat yang kuat tersebutlah yang akan terus mendorong kita jika ada kendala. Sehingga frekuensi runtuhnya usaha kecil. Kemudian, mengembangkan bakat yang sudah kita geluti dan suka. “Jika kita sudah suka dengan bakat tersebut, maka tidak ada lagi kata capek, susah, dan kendala akan hilang dengan sendirinya,” paparnya. Kunci sukses lainnya adalah konsisten dalam mengembangkan usaha. Lalu, manajemen waktu yang baik harus dikuasai. “Ini harus dipunyai oleh seorang pebisnis,” lanjut Tuty. Usaha yang tak kenal lelah alias ulet dalam bekerja, akan mampu mendorong seseorang menjadi lebih maju. Dan, kata Tuty, kesabaran dalam bekerja dengan sendirinya akan tercipta. “Jangan berhenti untuk belajar me-manage marketing label
usaha kita. Dan tentunya, jangan berhenti untuk terus beribadah. Dengan begitu usaha yang kita geluti akan senantiasa membawa berkah,” paparnya. Saat ini, Tuty memiliki showroom di Jakarta (Dibilangan Kebayoran dan Kelapa Gading) dan Solo (Dibilangan Porwosari) selain juga belasan outlet yang tersebar di sejumlah departemen store dan mall. Pada saat Ramadhan para desainer baju muslim seperti Tuty Adib sudah kebanjiran orderan. Untuk busana lebaran rancangannya, Tuty membuat desain yang lebih simpel dan multifungsi, sehingga busana tersebut juga bisa dipakai dalam berbagai suasana sehabis lebaran. “Banyak didominasi model baju panjang (long dress) yang dikenakan dengan tambahan kardigan, bolero, sehingga busana bisa dipakai dalam beberapa suasana” kata Tuty yang berharap perkembangan mode muslim di tanah air makin mengkilap. ***
33
SMESCONEWS
LLP-KUKM Gelar Moslem Fashion Show 2014
M
enyambut datangnya bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1435 H atau 2014 M, Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) menggelar “Moslem Fashion 2014”. Acara yang digelar di Main Building SME Tower, Pancoran Jakarta Selatan, Senin, 23 Juni 2014. Acara tersebut menghadirkan 13 karya desainer dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), dengan tema “The Beauty of Ramadhan”. Adapun 13 desainer tersebut yakni Ida Royani, Hengkie
34
Kawilarang, Yuyuk Nurmaisyah, Safartiwi Gadeng, Handy Hartono, Nuniek Mawardi, Sofie, Jeny Tjahyawati, Tuti Adib, Kursien Karzai, Nieta Hidayani, Anne Rufaidah, dan Amalina Adam. Dalam sambutannya pada saat Konferensi Pers, Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi mengatakan, Moslem Fashion kali ini digelar karena pihaknya ingin Smesco betul-betul terwujud sebagai rumahnya produk koperasi tanah air. “Kami berikan media berupa display untuk UKM, sekaligus pasar untuk desainer. UKM Gallery ingin menjadi
SMESCONEWS
Press conference oleh Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi didampingi Direktur Bisnis dan Pemasaran LLP-KUKM, Bagus Rachman juga desainer Jeny Tjahyawati dan Tuti Adib
“Kami berikan media berupa display untuk UKM, sekaligus pasar untuk desainer. UKM Gallery ingin menjadi pintu gerbang, karena tempat ini menjadi titik pertemuan antara pembeli dengan UKM” - Ahmad Zabadi, Direktur Utama LLP-KUKM -
pintu gerbang, karena tempat ini menjadi titik pertemuan antara pembeli dengan UKM,” ungkap Zabadi. Melalui kegiatan fashion show busana muslim atau Moslem Corner yang ada di UKM Gallery, pihaknya berharap akses pasar dari desainer semakin lebih baik, lanjut Zabadi. “Kami sudah menyiapkan tempat terbaik untuk para desainer kita. Ini permanen dan akan berlanjut terus kedepannya. Saya berharap tempat ini bisa menjadi rujukan untuk pengembangan tren busana muslim Indonesia dan dunia,” kata Zabadi. Hal lain dari kegiatan ini adalah memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang produk batik asli Indonesia. Tentunya LLPKUKM coba untuk meyakinkan pembeli kalau harga karya di sini tidak mahal, karena langsung berhubungan dengan pengrajinnya. Dalam kesempatan itu, LLP-KUKM juga mengenalkan para Duta Smesco 2014 yang direkrut melalui seleksi yang ketat. Para Duta
35
SMESCONEWS
Kami pun berharap, Indonesia menjadi trendsetter pengembangan busana muslim dunia - Ahmad Zabadi, Direktur Utama LLP-KUKM -
36
SMESCONEWS
Smesco 2014 yang ditunjuk LLP-KUKM adalah Puteri Indonesia DKI Jakarta II 2013, Kartika Berliana Tjakradijaja, Puteri Indonesia DKI Jakarta III 2013, Nadia Inggrida, Puteri Indonesia Intelegensia 2011, Annisa Putri Ayudya, Puteri Indonesia Runner Up III 2013, Ismi Halida, Putri Wirausaha Kreatif Indonesia 2012, Febrizky Yahya, dan Finalis Miss Indonesia 2013 Sulawesi Utara, Lydia Juliana. Dan pada tahun ini, LLP-KUKM menambah satu Duta Smesco lagi, yaitu Novia Mamuaju yang tercatat sebagai Runner Up III Puteri Indonesia 2013. Usai pergelaran fashion show, saat menutup acara, Ahmad Zabadi menyatakan stand pakaian muslim yang ada di Smesco menjadi kabar baik bagi hijabers untuk mendapatkan produk hijab yang lebih berkualitas. “Sekarang saatnya pasar mayoritas Islam, mereka pasti ada kebutuhan untuk fashion, terutama Ramadan ini. Melalui fashion show muslim ini dapat menjadi jawaban bagi hijabers di Jakarta untuk mendapatkan koleksi busana muslim yang modern dan berkualitas. Kami pun berharap, Indonesia menjadi trendsetter pengembangan busana muslim dunia,” pungkasnya.*** Pemberian Plakat kepada para Desainer dari Direksi LLP-KUKM
37
SMESCOHIGHLIGHT
LLP-KUKM Latih Pengrajin Enceng Gondok Madagaskar
Menteri Kebudayaan Madagascar menunjukkan apresiasi kepada hasil kerajinan enceng gondok dari UKM Indonesia di depan para media Madagascar
E
Serah terima kerajinan Enceng gondok kepada walikota Madagascar
Penyerahan plakat SMESCO kepada walikota Madagascar
ceng gondok ( Eichornia crassipes ) termasuk dalam kelompok gulma perairan. Enceng gondok sering mengganggu dengan menutupi perairan sungai waduk atau danau karena tanaman ini memiliki kecepatan berkembang biak vegetatif yang sangat tinggi, terutama di daerah tropis dan subtropis. Meskipun cukup merepotkan, keberadaan eceng gondok bisa juga bermanfaat secara komersial. Tak seorang pun dapat menduga sebelumnya, bahwa usaha pemerintah untuk membasmi eceng gondok yang belum mencapai hasil yang optimal justru membuahkan penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan tambahan penghasilan dari penggunaan eceng gondok. Batang eceng gondok dapat dijadikan sebagai bahan baku produk kerajinan anyaman yang dapat dikomersialkan. Hanya dengan berbekal keterampilan yang
38
mudah dipelajari, didukung dengan kemauan, kreatifitas dan seni, maka eceng gondok dapat diolah menjadi kerajinan tas, sepatu, sandal, keranjang, tempat tisu bahkan dapat dibuat mebel seperti kursi, meja dan sofa. Enceng gondok dapat diolah menjadi sebuah karya kerajinan tangan di tangan pengrajin Indonesia dan dunia. Hasil kerajinan dari enceng gondok ini diakui kualitasnya oleh dunia. Pada tanggal 7-16 Juni 2014, LLP-KUKM mewakili Indonesia dalam Peringatan Hari Kerajinan Tangan Dunia 2014 di Madagaskar atas undangan Kementerian Kebudayaan / Warisan Nasional dan Kerajinan Tangan Madagaskar. Dalam kesempatan tersebut, selain LLP-KUKM memamerkan produk hasil kerajinan tangan Enceng Gondok dari Indonesia,
SMESCOHIGHLIGHT
Stand Indonesia
Foto bersama UKM Madagascar bersama team LLP-KUKM dan trainer dari UKM Indonesia
“Bahan baku enceng gondok akan membuat kehidupan pengrajin Madagaskar menjadi lebih baik”
Hasil pelatihan kerajinan enceng gondok oleh UKM Madagascar
Stand Indonesia
LLP-KUKM juga memberikan pelatihan kerajinan tangan dari enceng gondok kepada pengrajin Madagaskar. Sambinah, tenaga pelatih kerajinan tangan dari enceng gondok asal Karawang turut serta dalam kunjungan kali ini. “Bahan baku enceng gondok akan membuat kehidupan pengrajin Madagaskar menjadi lebih baik,” ujar Perdana Menteri Madagaskar, Kolo Roger membuka peringatan Hari Kerajinan Tangan Dunia 2014 di halaman Walikota. Selain itu, program pelatihan pengolahan bahan baku enceng gondok oleh UKM Smesco yang diwakili oleh Ibu Sambinah berlangsung di perpustakaan Anossy dan diikuti 124 pengrajin Madagaskar. Menteri Kebudayaan / Warisan Nasional dan Kerajinan Tangan Madagascar, Randrianarisoa mengucapkan terima kasih atas kedatangan delegasi LLP-KUKM (Smesco). Di pihak Indonesia, Kepala Bagian Layanan Bisnis LLP-KUKM, Astika mengharapkan dengan adanya pelatihan ini akan terjadi pertukaran pengetahuan antara produk kerajinan Madagaskar dengan produk kerajinan Indonesia.
- Perdana Menteri Madagaskar, Kolo Roger -
39
PRODUK
Kopiah Keranjang Produk Provinsi Gorontalo
Price | Rp. 66.000,Peci Motif Silver UKM: Awing
Price | Rp. 116.000,-
Peci Horas Produk Provinsi Sumatera Utara
Rp. 99.000,-
Peci Haji Produk Provinsi Aceh
Price | Rp. 50.000,-
40
Songkok Motif Produk Provinsi Sulawesi Selatan
Rp. 121.000,-
PRODUK
Pashmina Katun
Pashmina Shiffon
Amalina Aman
Amalina Aman
Price | Rp. 200.000,-
Price | Rp. 195.000,-
Pashmina Pink Grey Chic Nera
Price | Rp. 192.000,-
Kerudung Shiffon
Kerudung Shiffon
Bilqis
Aqila
Price | Rp. 215.000,-
Price | Rp. 100.000,-
41
GALERISEPATU
AL 001 UKM Lantai
: Kelom Tasik :2
Rp. 120.000,-
Slipper Motif Bunga (biru) UKM Lantai
: Perca Indah :2
Rp. 75.000,-
Slipper Motif Bunga (warna-warni) UKM Lantai
: Perca Indah :2
Rp. 75.000,-
42
GALERISEPATU
Nagote UKM Lantai
: Papua Fashion :2
Rp. 375.000,-
Sepatu Slop Wedge Lipat Lurik
UKM Lantai
UKM Lantai
Rp. 120.000,-
: Raiya :2
: Tri Utami :2
Rp. 315.000,-
43
GALERISEPATU
B.16 Chocolate UKM Lantai
: U-See :2
Rp. 650.000,-
B.19 Chocolate UKM Lantai
: U-See :2
Rp. 250.000,-
Sepatu Highheel UKM Lantai
: Denia Panti :2
Rp. 325.000,-
44
MAKEOVER
Make Up Cerah untuk Ibu Hamil
B
anyak yang berpendapat bahwa kalau ibu hamil itu memiliki berbagai kondisi yang berbeda satu sama lain selama kehamilan. Ada ibu hamil yang terlihat cerah dengan wajah yang merona bahkan ada yang malah bertambah cantik dan memesona. Namun ada juga ibu hamil yang justru terlihat memiliki kulit kusam dan wajah yang pucat.
Menggunakan Make up merupakan solusi yang sering digunakan oleh wanita untuk menutupi kekurangan pada wajah kusam dan pucat. Pemilihan warna make up pun harus diperhatikan. Pemilihan warna menjadi hal penting agar ibu hamil tampil lebih cantik.
Ibu hamil cocok menggunakan make Up dengan warna cerah. Kombinasi antara make up yang cerah, bentuk wajah dan pakain yang serasi dapat membuat tampilan ibu hamil terlihat lebih menawan. Saat Anda akan menggunakan make up selama masa kehamilan, teruslah berpegang teguh pada filosofi yang mengatakan bahwa make up yang tipis itu lebih baik. Menggunakan make up dengan cara seperti ini jelas akan lebih cepat dan lebih mudah. Yang harus Anda gunakan untuk wajah terbaik Anda adalah beberapa produk make up multiguna. Foundation yang juga berfungsi sebagai penyamar noda adalah hal yang terbaik untuk menutupi lingkaran mata Anda dan juga noda. Foundation juga berguna untuk memberi warna pada kulit. Pensil chubby adalah benda yang paling mudah digunakan untuk memberi rona pada mata, bibir, dan juga pipi dan pensil ini juga akan sangat mudah dibawa karena tidak ukurannya yang sangat sesuai untuk tas Anda. Jika Anda adalah tipe orang yang tidak akan meninggalkan rumah tanpa lipstik, pastikan lipstik Anda mengandung pelembab dan juga tabir surya. Untuk pemoles akhir, gunakan maskara yang bisa dihapus serta anti air.
Siapa bilang ibu hamil tidak bisa tampil cantik dan menawan, selamat mencoba dan menjalani hari.
45
TIPS &TRICKS
Ini Dia Peluang Usaha yang Pas di Momen Lebaran
B
ulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan selalu di nantikan oleh seluruh umat muslim. Berkah Ramadhan datang satu kali dalam setahun dan tentunya sayang untuk dilewatkan bagi kita yang ingin berusaha. Berkah usahapun ikut dirasakan oleh banyak orang dengan datangnya bulan Ramadhan. Banyak muncul usaha musiman yang memanfaatkan potensi pasar yang ada di bulan ini. Mengintip peluang bisnis di momen lebaran memang cukup menarik. Melihat di tahun-tahun sebelumnya peluang bisnis ini cukup baik. Peluang usaha yang dapat di jalankan baik itu menjelang puasa, pada saat puasa dan saat lebaran tiba banyak sekali jenisnya, berikut ada beberapa alternatif peluang usaha tersebut.
1. Bisnis Makanan Sekalipun judulnya puasa, namun makanan adalah primadona bisnis di bulan ini. Anda bisa berjualan berjualan makanan mulai untuk sahur hingga berbuka puasa. Berbagai makanan khas puasa akan menjadi serbuan masyarakat, karena saat ini banyak orang ingin sesuatu yang praktis alias tidak repot, membeli yang sudah jadi akan jadi pilihan dari pada harus repot memasak sendiri. Seperti bisnis jualan gorengan, usaha jualan kolak, candil dan lain lain. Tipsnya anda cari tempat-tempat yang tepat dan mudah di jangkau. Jualan non permanent alias di pinggir jalan bisa jadi tempat yg strategis . Karena pembeli biasanya orang yg pulang kantor yg tidak keburu membatalkan puasa di rumah.
2. Bisnis Catering Untuk Buka Puasa Bersama Peluang bisnis catering, biasanya banyak orderan untuk buka puasa bersama event kantor maupun keluarga. Tidak ada salahnya memulai usaha catering pada bulan ini dengan membidik segmen “buka bersama” sebagai pasar utama. Siapkan menu-menu menarik dari sekarang.
46
3. Bisnis Kue Lebaran Dan Parcel Lebaran Peluang usaha bisnis kue lebaran hampir tiap tahun HOT menjelang Lebaran Idul fitri . Walaupun banyak juga yang membuat sendiri tetapi masih banyak orang yang lebih suka membeli kue-kue lebaran di pasar atau di mall. Ini juga berhubungan dengan budaya halal bihalal yang sudah mendarah daging pada masyarakat kita. Sehingga diperlukan banyak suguhan pada hari yang fitri tersebut untuk menjamu tamu yang datang. Dan ini adalah potensi pasar yang besar,kita bisa ikut nimbrung menikmati usaha yang “lezat” ini.
4. Memproduksi Atau Berjualan Busana Muslim Bisnis Pakaian Muslim dan Perlengkapan Sholat. Biasanya bulan Ramadhan sampai menjelang lebaran aktivitas belanja baju muslim masyarakat terus meningkat. Banyaknya acara berbuka bersama dengan teman kerja, relasi, atau keluarga besar menjadi salah satu pendorong orang membeli baju muslim. Seperti baju koko, mukena, jilbab,sajadah, peci,gamis, sarung baju muslim anakdan lain sebagainya. Atau bisa juga busana umum baik untuk laki-laki atau perempuan dari mulai balita, anak-anak. remaja sampai untuk orang dewasa. Bisnis busana termasuk yang paling menikmati panen raya pada bulan puasa ini.
5. Bisnis Rental Mobil Peluang usaha rental mobil jelang lebaran juga masuk kategory paling HOT, sekarang akan jadi makin HOT lagi seiring dengan makin mahal dan susahnya cari tiket kereta dan pesawat. Orang akan berfikir alternatif memakan rental mobil untuk bersama satu keluarga. Dan Mobil rental sekaligus bisa dipakai untuk silaturahmi di kampung halaman. Semoga dari uraian singkat ini bisa memberikan gambaran usaha bagi Anda dan semoga apapun usaha yang akan dijalankan dapat memberi keberkahan untuk semua.
KONSULTASIPEMASARAN Boyke Priutama, Bandung – Jawa Barat Salam Smesco Magz, Saya Boyke dari Bandung ingin menanyakan bagaimana memilih segmen pasar yang tepat untuk produk UKM tertentu dan bagaimana cara untuk memasarkannya. Saya memiliki bisnis asesoris cincin ukiran besi.
Terimakasih Boyke dari Bandung atas pertanyaannya.
Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar. Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha.
Dalam memasarkan UKM kita pun bisa menerapkan segmentasi pasar. Kita bisa memulai analisis bagaimana sumber daya kita dan siapa target pasar kita terlebih dahulu. Dengan menempatkan upaya sales dan marketing pada ceruk pasar yang tepat, membuat Anda lebih produktif dan tidak membuang waktu dan energi Anda. Dalam menentukan segmen pasar yang tepat Anda harus dapat memandang suatu pasar terlebih dahulu, ada 2 cara yaitu: 1. Cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi, yaitu dapat berdasarkan jenis kelamin, usia pekerjaan, agama dan sebagainya. 2. Cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan, seperti lifestyle dan kepribadian. Nah, seringkali bisnis dihubungkan dengan passion seseorang, setelah Anda memilih bagaimana anda melihat pasar, Anda dapat menghubungkannya dengan passion atau karakter Anda. Misalnya, Anda menyukai musik bergenre rock, maka Anda dapat membuat asesoris cincin yang bernuansa music rock karena anda melihat ada peluang di segmen pasar tersebut. Produk asesoris ukiran besi tentu berbeda dengan makanan, setiap produk yang kita tawarkan memiliki keunikan. Produk ukiran ataupun kerajinan mungkin akan lebih efektif jika kita pasarkan di tempat-tempat yang banyak dikunjungi turis asing ataupun melalui online shopping. Semoga membantu dan …Salam Sukses.
47
PAINTINGSGALLERY
Lukisan Bulu Harimau UKM Lantai
: Sanggar Lukis Bulu :2
Rp. 2.750.000,-
Persahabatan Burung UKM Lantai
: Merpati Art Gallery :2
Rp. 2.000.000,-
48
PAINTINGSGALLERY
Painting by Ivan Yulianto UKM Lantai
: Sanggar Seniman Pinggiran :2
Rp. 6.000.000,-
Painting by Ivan Yulianto UKM Lantai
: Sanggar Seniman Pingiran :2
Rp. 8.000.000,-
49
PAINTINGSGALLERY
Lukisan Bulu Kakek & Monyet UKM Lantai
: Sanggar Lukis Bulu :2
Rp. 3.500.000,-
Legong Dancer UKM Lantai
: Jurwasih :2
Rp. 16.500.000,-
50
PAINTINGSGALLERY
Pasar Bali UKM Lantai
: Ubud Art :2
Rp. 1.000.000,-
Painting by Nur Hidayat UKM Lantai
: Sanggar Seniman Pinggiran :2
Rp. 2.000.000,-
51
KULINERUKM
Ketupat Sayur Sajian Spesial saat Puasa dan Lebaran
R
amadhan dan Lebaran, ujian dan kemenangan bagi umat muslim di dunia dan Indonesia khususnya. Sungguh sebuah momentum satu tahun sekali yang begitu dinanti setiap muslim. Disaat spesial seperti ini, pada saat berbuka ataupun lebaran, semua orang berupaya memberikan sajian yang juga spesial bagi keluarga dan juga handai tolannya. Pada saat lebaran biasanya identik dengan ketupat, jadi rasanya tidak lengkap jika di rumah Anda tidak ada ketupat saat lebaran nanti. Jika demikian, bagaimana kalau anda mencoba membuat ketupat sayur betawi. Bagi anda yang ingin mencobanya. Langsung saja simak cara membuatnya di bawah ini: Bahan Resep Ketupat Sayur Betawi : 2 sdm minyak goreng 500 gram pepaya muda, kupas, potong bentuk korek api 10 lonjor kacang panjang, potong 3 cm 3 sdm ebi kering 1,5 liter santan dari 2 butir kelapa 2 batang serai, memarkan 3 cm lengkuas, memarkan 2 lembar daun salam 1 sdm kaldu bubuk rasa ayam Haluskan : 7 cabai merah besar 8 butir bawang merah 3 siung bawang putih 1 sdt terasi goreng 1 sdt garam dan 1/2 sdt merica bubuk Pelengkap : Ketupat, bawang goreng dan kerupuk
52
Cara Membuat Ketupat Sayur Betawi : 1. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum, masukkan ebi, santan, serai, lengkuas, daun salam, didihkan. 2. Setelah mendidih masukkan pepaya muda, masak hingga lunak, tambahkan kacang panjang, dan kaldu bubuk rasa ayam. Masak sebentar, angkat. 3. Siapkan mangkuk isi dengan ketupat dan tuangkan sayur, taburi dengan bawang goreng dan kerupuk. Sajikan hangat. Resep ini disajikan untuk : 8 orang Nah itulah tadi diatas, resep masakan ketupat sayur puasa dan lebaran yang bisa kami berikan semoga bisa berguna bagi anda semua dan membuat suasana di rumah anda lebih istimewa. ***
ACCESSORIESGALLERY
KK 2111142 UKM Lantai
: Almi 248 :1
PRICE | Rp. 300.000
Bom Brooch Batu Oval UKM Lantai
: Suarti :1
PRICE | Rp. 64.000 Kalung Mamuli UKM Lantai
: Nahdi :1
PRICE | Rp. 1.238.000
Kalung Mutiara Panjang
UKM Lantai
: UD Wira :1
PRICE | Rp. 640.000
NECKLACE 54
ACCESSORIESGALLERY
Kalung Panjang Full Batu UKM Lantai
: Istana Manik :1
PRICE | Rp. 225.000 Kalung Benang Warna UKM Lantai
: Bali Misi :1
PRICE | Rp. 75.000
Kalung Batik Kayu UKM Lantai
: Ardians Batik :1
PRICE | Rp. 60.000
55
ACCESSORIESGALLERY
Kalung Panjang Kerang UKM Lantai
: Istana Manik :1
PRICE | Rp. 115.000
Kalung Eyes Turkowis UKM Lantai
: Nahdi :1
PRICE | Rp. 1.250.000
Kalung Silver Afgan UKM Lantai
: Nahdi :1
PRICE | Rp. 1.250.000
56
ACCESSORIESGALLERY
NECKLACE Kalung Isi 20 Atas UKM Lantai
: Istana Manik :1
PRICE | Rp. 95.000
Kalung Tembaga UKM Lantai
: Nahdi :1
PRICE | Rp. 743.000
57
ACCESSORIESGALLERY
Brooch
Brooch Cabochon Ruff UKM Lantai
Brooch Wire Bunga UKM Lantai
PRICE | Rp. 80.000
: Istana Manik :1
PRICE | Rp. 145.000
Brooch Mawar Bordir UKM Lantai
: Ida Fashion :1
PRICE | Rp. 35.000
58
: The Beads :1
ACCESSORIESGALLERY
Brooch Bunga Manik UKM Lantai
: Istana Manik :1
PRICE | Rp. 50.000
Brooch Plat Batu UKM Lantai
: Istana Manik :1
PRICE | Rp. 450.000
Brooch Cabochon SU UKM Lantai
: The Beads :1
PRICE | Rp. 200.000
59
FOODCORNER
Rosella Pop Tea UKM Lantai
: Griya Pusapa Indah :1
PRICE | @ Rp. 3.500,Kopi Gayo Liar UKM Lantai
: Kopi Luwak Nusantara :1
PRICE | Rp. 350.000,-
Rendang Runtiah UKM Lantai
: Kokoci :1
PRICE | @ Rp. 68.000,-
Dodol Durian
Dark Cokelat
UKM Lantai
UKM Lantai
: Mandiri :1
PRICE | Rp. 13.000,-
60
: Waroeng Chocolate :1
PRICE | Rp. 13.000,-
FOODCORNER
Temulawak Tanpa Gula UKM Lantai
: Anggrek Tani :1
PRICE | @ Rp. 20.000,-
Go Banano UKM Lantai
: UD Mekar sari :1
PRICE | @ Rp. 20.000,-
Hell Yeah Sambal Rasa Jeruk Limo
De Gado’s Rempeyek
UKM Lantai
UKM Lantai
: Sambal HellYeah :1
PRICE | @ Rp. 27.500,-
: Cendana Wangi :1
PRICE | @ Rp. 8.000,-
Abon Ikan Cap Kembar UKM Lantai
: CV. Primatama Abadi :1
PRICE | @ Rp. 21.000,-
61
HOUSEHOLDGALLERY
Kaligrafi Syahadat UKM Lantai
: Prima Dekor :2
Ukiran Masjid Kubah Mas
PRICE | Rp 378.000
UKM Lantai
: Ude Agus :2
PRICE | Rp 1.450.000
Kaligrafi Surat Al Fatihah UKM Lantai
: CV. Putra Melati Utama :2
PRICE | Rp 5.275.000
Kaligrafi Surat Nasyrah 6 UKM Lantai
: CV. Putra Melati Utama :2
PRICE | Rp 3.885.000
62
HOUSEHOLDGALLERY
Kaligrafi Doa Sapu Jagad UKM Lantai
: CV. Putra Melati Utama :2
PRICE | Rp 4.000.000
Kaligrafi Asmaul Husna UKM Lantai
: PT Avisa Gita :2
PRICE | Rp 2.000.000
Kaligrafi AYA UKM Lantai
: Nariza Alam :2
PRICE | Rp 980.000
Kaligrafi Yasin UKM Lantai
: Farida Art :2
PRICE | Rp 17.600.000
63
HOUSEHOLDGALLERY
Hiasan Kaligrafi UKM Lantai
: Farida Art :2
PRICE | Rp 1.969.000
Meja Ruji Oval Kecil UKM Lantai
: Cipta Graha Art :2
PRICE | Rp 2.680.000
Patung Peniup Seruling
Patung Penebuh Drum
UKM Lantai
UKM Lantai
: Karya Narapidana Bali :2
PRICE | Rp 2.800.000
64
: Karya Narapidana Bali :2
PRICE | Rp 2.800.000
HOUSEHOLDGALLERY
Kursi Makan Meja Makan UKM Lantai
: Solo :2
UKM Lantai
: Solo :2
PRICE | @Rp.995.000
PRICE | Rp 2.975.000
Kursi Teras Mangkok UKM Lantai
: Kasmindo Jepara :2
PRICE | Rp.1.261.000
65
DESTINASIWISATA
Pesona Wisata Religi di Serambi Mekkah
U
sai dilanda bencana gempa disertai tsunami pada 2004 silam.Aceh mengalami masa-masa kesulitan serta kemunduran.Namun seiring waktu berlalu, Aceh kini mulai bangkit dan menggeliat.Berkah tsunami yang meluluhlantakan daerah yang terkenal sebagai penghasil gas dan kopi ini ternyata mampu mengangkat dan mengembangkan sejumlah peluang wisata baru. Selain wisata tsunami, Aceh yang dijuluki sebagai Serambi Mekkah ini, tetap popular untuk tujuan wisata religi. Disaat Ramadhan sekarang, wisata seperti ini terbilang pas.Kita bisa mengunjungi tempat-tempat religi seperti masjid-masjid tua dan penuh sejarah.Selain menambah wawasan, kita akan merasa lebih dekat dengan sang Khalik.Dan, tempat yangakan dikunjungi tidak sulit jangkau karena berada di ibu kota Aceh, Banda Aceh. Ada lima tempat yang diwajibkan dikunjugi ketika berkunjung ke ibu kota yang berjuluk Kota Madani ini. Berikut tempatnya:
Masjid Raya Baiturrahman Masjid yang terletak di jantung kota Banda Aceh ini tentu tak asing lagi di kalangan penikmat jalan-jalan. Lokasinya tepat di tengah kota dengan menara yang menjulang megah saat kita nikmati dari sisi Jembatan Pante Pirak, Simpang Lima. Masjid Raya yang kadang disingkat dengan sebutan manis ‘Mesra Baiturrahman’ ini memiliki 7 kubah. Sebagian literatur mencatat bahwa Masjid ini dibangun pada tahun 1612 M, di masa kesultanan Iskandar Muda. Pernah dibakar oleh tentara Belanda pada tahun 1873 M, dan dibangun kembali di lokasi yang sama setelah enam tahun kemudian (1879 M). Wah, sudah sangat tua! Masjid ini kaya akan nilai sejarah. Di salah satu bagian pekarangan masjid, tepatnya di bawah pohon Ketapang, teman-teman akan menemukan sebuah prasasti yang mengabadikan riwayat kematian jenderal Belanda, J.H.R. Kohler bersama 400 pasukannya. Berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman tidak hanya memberikan kedamaian bagi teman-teman muslim yang
66
DESTINASIWISATA
Masjid Raya Baiturrahman
ingin beribadah, tetapi juga menyajikan keindahan arsitektur yang menyegarkan mata. Dibangun dengan arsitektur bercorak eklektik yang rancangannya dilakukan oleh seorang kapten zeni angkatan darat Belanda, de Bruijin.Tak salah jika masjid ini termasuk salah satu masjid terindah di Asia Tenggara. Untuk teman-teman non muslim yang ingin berkunjung, masjid kebanggaan masyarakat Aceh ini sangat terbuka dan boleh dikunjungi asalkan berpakaian sopan menutup aurat. Ini sebagai wujud penghormatan terhadap tempat ibadah. Waktu yang menyenangkan untuk mengunjungi masjid ini adalah di sore hari. Kita dapat menyaksikan anak-anak Taman Pengajian al-Quran (TPQ Plus Baiturrahman) mempelajari al-Quran di dalam masjid. Momen yang sangat membahagiakan sekaligus menentramkan.
Masjid Baitul Musyahadah Bagi masyarakat Aceh, bentuk Kupiah Meukeutop memiliki nilai adat dan filosofi yang sangat tinggi.Warna-warni kupiah melambangkan unsur kerajaan, agama Islam, dan nilai kepahlawanan.Demikian juga tiap tingkatan teratak tangga pada kupiah, menyimbolkan hukum Islam, adat istiadat, reusam, dan qanun.Kupiah Meukutop di Masjid Baitul Musyahadah bukan hanya terdapat di kubah utamanya saja, tetapi juga di puncak 3 pintu gerbang masjid dan di bagian dalam masjid, tepatnya di dekat mimbar. Tahun 1993 M, masjid ini diubah namanya menjadi Masjid Baitul Musyahadah dan diresmikan langsung oleh Gubernur Aceh, Syamsuddin Mahmud, didampingi KH.
67
DESTINASIWISATA
Zainuddin MZ. Masjid berbentuk segi 5 menyimbolkan 5 rukun Islam yang senantiasa harus ditegakkan.Kupiah Meukutop dipilih karena ingin mengabadikan semangat juang pahlawan Aceh, Teuku Umar.
Masjid Baiturrahim Masjid Baiturrahim merupakan masjid peninggalan sultan Aceh abad ke-17.Awalnya bernama Masjid Jamik Ulee Lheue.Pada tahun 1873 M ketika Masjid Raya Baiturrahman dibakar Belanda, masjid ini digunakan oleh para jamaah untuk melaksanakan shalat jumat.Sejak saat itu namanya menjadi Masjid Baiturrahim. Sebagian dari arsitektur masjid ini, terutama bangunan bagian depan, dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda yang memberikan sentuhan arsitektur bergaya Eropa.
Masjid Baitul Musyahadah
Bagi teman-teman yang ingin berkunjung, Masjid ini letaknya tepat di bundaran Ulee Lheue Kecamatan Meuraxa sebelah kiri, arah menuju pelabuhan kapal feri. Demi merawat ingatan terhadap bencana tsunami yang maha dahsyat, di Masjid Baiturrahim ini disediakan ruang khusus tempat memajang foto-foto peristiwa tsunami.
Kuil Palani Andawer Kota ini bukan hanya menarik karena memiliki banyak bangunan masjid megah nan bersejarah, tetapi juga karena menyediakan tempat ibadah yang layak untuk umat non muslim lainnya. Salah satu wujudnya adalah tegak dan terjaganya Kuil Palani Andawer di Desa Keudah, Kecamatan Kuta Radja. Kuil yang bernama lengkap Maha Kumbha Abhisegam Palani Andawer ini berdiri sejak tahun 1934 M. Merupakan satu-satunya kuil Hindu di Aceh, tempat beribadah kurang lebih 600-an umat Hindu yang tersebar di Banda Aceh dan Aceh Besar. Saat tsunami menyapu Banda Aceh akhir Desember 2004, kuil ini turut hancur. Dibangun dan disucikan kembali pada April 2012. Saat menarik untuk berkunjung ke Kuil Palani adalah di bulan April. Menurut Radha Krisna, setiap April umat Hindu Tamil akan mengadakan upacara Maha Puja
68
Masjid Baiturrahim
DESTINASIWISATA Pangguni Uthiram Thiruvilla (upacara Thaipusam), salah satu tradisi pelepasan nazar yang unik dan suci, yang diamalkan secara turun temurun oleh penganut Hindu di seluruh dunia.
Masjid Tgk Di Anjong Berjalan lurus melewati Kuil Palani Andawer, dengan jarak cukup 10 menit berjalan kaki, kita akan sampai di masjid bersejarah lainnya. Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Tengku Di Anjong. Terletak di Gampong Peulanggahan, Kecamatan Kuta Radja.
Kuil Palani Andawer
Atap masjid ini bertingkat-tingkat tanpa kubah. Mengingatkan pada arsitektur khas jawa. Dibangun pada abad ke-18 oleh Sayyid Abu Bakar bin Husein Bafaqih, saudagar asal Arab yang merantau untuk berdagang tapi kemudian turut menyebarkan agama Islam di tanah Aceh. Gelar karamah Tengku Chik Di Anjong lantas diberikan untuknya, sekaligus diabadikan sebagai nama masjid. Riwayat ini terukir di salah satu prasasti yang terdapat dalam pekarangan masjid.
Di sisi kanan masjid, dibangun sebuah prasasti lain berbentuk makam yang mengabadikan nama-nama masyarakat Peulanggahan yang hilang dibawa tsunami. Nah, itulah ke-5 situs wisata religi menarik yang harus anda kunjungi selama jalan-jalan di Kota Madani. Usai mengunjungi tempat wisata tersebut, jangan lupa membeli buah tangan atau oleh-oleh untuk orang rumah, sahabat atau juga teman kantor. Banyak oleh-oleh khas dari Aceh yang bisa anda bawa pulang ke rumah seperti kopi local, kain khas Aceh, panganan khas, dan pernak pernik Aceh.Jika anda tidak sempat membeli oleh-oleh tersebut, anda tidak perlu khawatir karena di Galeri Smesco, jalan Gatot Subroto, Jakarta, anda bisa dapatkan penggantinya.Tepatnya di Paviliun Provinsi Aceh Lantai 11. Selamat berwisata dan berbelanja.*** Masjid Tgk Di Anjong
69
UKMDAERAH
Bawang Goreng Sulteng Kian Memesona Abu Bakar, Kepala Dinas Koperasi dan Unit Kecil Menengah (KUKM) Sulteng
B
ila anda berkesempatan berkunjung ke Sulawesi Tengah (Sulteng), jangan lupa beli oleh-oleh yang satu ini. Apa itu, bawang goreng. Asal tahu saja, bawang goreng produksi Sulteng rasanya bikin anda ketagihan. Penasaran, coba saja. Di banyak tempat di pelosok negeri, produk pengembangan jenis umbi lapis ini banyak sekali ditemukan. Dari segi pengolahan prosesnya tidak jauh berbeda. Usai panen, bawang disiangi, di iris tipis, lalu dicelupkan ke minyak goreng panas, lantas diangkat setelah matang. Bagi lidah sebagian besar orang Indonesia, bawang goreng memiliki rasanya yang sama. Lalu kenapa bawang goreng buatan Sulteng di sinyalir punya rasa yang lebih gurih dan nikmat alias berbeda dengan bawang goreng tempat lain? Kepala Dinas Koperasi dan Unit Kecil Menengah (KUKM) Sulteng, Abu Bakar mengatakan, rasa dan aroma bawang goreng dari Sulteng berbeda dengan daerah lain. Penyebabnya adalah unsur hara dari tanah di wilayah
70
tersebut. Kandungan yang ada di tanah membuat tanaman bawang merah jenis Mutiara atau juga Palu ini memiliki rasa yang unik dibandingkan dengan bawang merah asal daerah lain. “Ini berkah yang diberikan Tuhan pada tanah Sulteng. Ini terbukti pada saat bawang dari Sulteng ditanam di daerah lain rasanya tidak sama lagi dengan yang ditanam di tanah asalnya,” katanya. Perbedaan rasa ini membuat produk bawang goreng asal Sulteng punya keunggulan dari segi ketertarikan pembeli. Setiap pembeli akan memilih produk yang punya cita rasa unik. Jika cita rasa itu sama, permintaan pembeli akan rata. “Ketika mereka mencicipi bawang goreng dari tempat kami. Mereka akan punya memori bahwa bawang goreng asal Sulteng berbeda dengan produk lain. Mereka akan kembali membeli karena rasanya yang berbeda,” kata Abu. Produksi bawang goreng di Sulteng cukup tinggi. Dari 649 ribu unit kecil menengah yang terdata di wilayah Sulteng, sebagian dari ratusan ribu UKM tersebut memiliki usaha
UKMDAERAH yang sama yakni pembuatan bawang goreng. Dalam sehari, salah satu dapur usaha bawang goreng di Palu mengolah 300 kg bawang untuk di goreng. Jika dirata-rata saja, semisal ada 50 UKM pembuatan bawang goreng di daerah Palu, dalam sehari produksi mereka mencapai 15 ton bawang goreng. Saat ini, rata-rata harga bawang goreng dari Sulteng di patok antara Rp.180.000 - Rp.250.000. Meskipun mahal, sejumlah UKM menyatakan produk bawang goreng mereka tetap laris di pasaran karena konsumen merasa puas dengan rasanya. Menurut Abu Bakar, selain ditujukan untuk pasar lokal produk bawang goreng Sulteng sudah banyak yang menembus pasar negara lain seperti Malaysia, Singapura sampai Korea Selatan. Nilai ekspornya cukup menjanjikan karena permintaan hanya dari ketiga negara tersebut saja sudah termasuk cukup tinggi. “Kami terus memberikan pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan inovasi produk. Ini untuk menjamin kualitas produk kita di luar,” katanya. Bagi yang penasaran pada bawang goreng asal Sulteng ini, anda tidak perlu repot-repot harus datang ke Palu. Beberapa produk hasilnya telah tersedia di galeri Smesco di Gatot Subroto di pavilion Provinsi Sulteng. Selain produk bawang goreng, dijual beberapa produk unggulan Sulteng seperti produk olahan cacao atau coklat, sarung donggala, dan produk kerajinan dari rotan. Produk yang terakhir disebutkan termasuk produk unggulan dari provinsi ini. Sulteng terkenal sebagai pemasok terbesar rotan untuk pasar Indonesia sebesar 60%.
Program Yang Telah Dilakukan Menyambut bulan suci Ramadhan 1435 H, Dinas Koperasi dan Unit Kecil Menangah (KUKM) Provinsi Sulawesi Tengah mengagendakan program pasar murah di sejumlah tempat di kota Palu. Program Pasar Murah ini ditujukan bagi masyarakat kurang mampu yang ingin membeli kebutuhan hidup sehari-hari dengan harga terjangkau alias murah. “Kami membuka pasar murah seminggu sebelum puasa dan sepuluh hari menjelang hari raya Idul fitri. Pasarnya kami tempatkan di daerah pinggiran yang tidak berdekatan dengan pasar atau juga perkantoran. Ini untuk memudahkan penyaluran produk murah ke masyarakat yang memang membutuhkan,” jelas Abu Bakar. Pasar murah ini dijamin Abu memang murah. Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak dalam hal distributor produk supaya mereka dapat memberikan keringanan harga tanpa harus merugi. “Aspek sosialnya harus kita kedepan kan. Ini sesuai dengan semangat Ramadhan,” paparnya kepada Smesco Magz melalui sambungan telepon.***
71
UKMDAERAH
Program Dinas KUKM Gorontalo: Membangun Ekonomi Kerakyatan Melalui Koperasi dan UKM
P
erkembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) di Provinsi Gorontalo dari tahun ke tahun mengalami peningkatan cukup siginifikan. Peningkatan yang mengembirakan tersebut tidak lepas dari perhatian dan juga bantuan dari pemerintah daerah setempat. Trend baik ini diharapkan terus dipertahankan demi kemajuan ekonomi yang berbasis kerakyatan. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Gorontalo, Abdul Haris Hadju mengatakan, kebijakan pemerintah daerah provinsi Gorontalo yang berorientasi pada ekonomi kerakyatan dinilai sebagai bentuk upaya memajukan bidang usaha kecil menengah. Usaha kecil menengah dan koperasi dianggap sebagai tiang utama dalam membangun ekonomi yang adil dan sejahtera serta merata. “Bapak gubernur menekankan pentingnya menjalankan program-program terkait pengembangan koperasi dan usaha kecil menengah. Upaya tersebut tidak lepas dari visi pemerintah daerah yang menginginkan kemajuan dalam bidang ekonomi kerakyatan,” kata Abdul Haris ketika dihubungi Smesco Magz. Langkah cepat yang dilakukan pemerintah daerah melalui fasilitasi Dinas KUKM Gorontalo adalah dengan memberikan kredit usaha rakyat atau KUR kepada koperasi dan usaha kecil menengah potensial. Pemberian KUR ini bekerja sama
72
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Gorontalo, Abdul Haris Hadju
dengan bank-bank yang ada di daerah Gorontalo.“Kami melakukan upaya jemput bola dan verifikasi langsung ke KUKM pemohon melalui tim percepatan yang kami bentuk. Nanti permohonan ini kami serahkan kepada pihak bank yang terkait,” kata Abdul Haris. Pemberian bantuan KUR diorientasikan untuk wirausaha baru yang potensial, wirausaha baru dari kalangan mahasiswa, dan juga kepala keluarga (KK) miskin. Bantuan KUR diberikan dalam bentuk kelompok dan juga individu. Tahun ini saja, jelas Abdul Haris, pemda Gorontalo telah menyalurkan kredit usaha kecil kepada koperasi dan UKM sebesar Rp. 750 juta. “Untuk KK miskin jumlah kredit yang diberikan sebanyak Rp. 5 juta. Untuk kelompok wirausaha potensial sebesar Rp. 15 juta per kelompok. Sedangkan untuk kelompok usaha mahasiswa juga Rp. 15 juta. Setiap kelompok berjumlah 5 orang. Adapun untuk usaha koperasi yang potensial, pemerintah daerah memberikan kredit sebesar Rp. 20 juta per koperasi,” jelasnya. Saat ini, menurut data Dinas KUKM, jumlah koperasi dan UKM di wilayah Gorontalo mencapai 63 ribuan yang terdiri atas 1067 koperasi dengan jumlah anggota sebanyak 126.574 orang dan 62.054 usaha UKM. Dari puluhan ribu usaha koperasi dan UKM, usaha yang paling banyak dikerjakan oleh UKM dan juga koperasi meliputi sektor pertanian, kelautan dan industri. Di bidang industri, Gorontalo
UKMDAERAH yang juga terkenal sebagai salah satu daerah penghasil rotan di tanah air, UKM-nya banyak yang mengembangkan produksi pembuatan mebel dari rotan. Hasil produknya bahkan sudah melintasi luar daerah dan mancanegara. “Sedangkan di bidang pertanian, UKM di Gorontalo banyak mengembangkan produk dari hasil tanaman jagung dan kelapa,” kata Abdul Haris.
Kain Karawo Gorontalo Hampir semua daerah di Indonesia memiliki sarung tenun atau sulam yang mewakili ciri khas daerah masing-masing. Bagaimana dengan Gorontalo. Nah, masyarakat Gorontalo juga memiliki Karawo sebagai kain tenun yang representasikan kearifan local mereka. Pengrajin kain sulam Karawo juga banyak tersebar di Gorontalo seperti di Kabupaten Bonebolango. Di Bonebolango terdapat lebih dari ratusan orang pengrajin Karawo yang senantiasa melestarikan kerajinan yang bernilai seni tinggi ini. Kebanyakan dari mereka adalah para ibu rumah tangga. Karawo adalah sebuah kata dari bahasa Gorontalo yang berarti sulaman dengan menggunakan tangan. Kata ini juga memiliki arti selembar kain hasil kerajinan tangan tradisional khas
foto : Teddy Agung Saputra
Selendang karawo yang cantik
Gorontalo. Berbeda dengan batik yang memiliki versi cetak (print) ataupun cap, kerajinan yang sudah ada sejak abad ke 17 ini hanya mengenal pengerjaan sulam dengan menggunakan tangan. Pengerjaan paling cepat sulam karawo memakan waktu 3 hari, sedangkan untuk sulaman yang memiliki kerumitan seperti dalam pengerjaan sulam sarung bantal atau sprei, bisa memakan waktu sekitar lebih dari 6 bulan lamanya. Untuk busana daerah seperti kebaya biasanya memakan waktu kurang lebih 1 bulan. Menurut Kepala Dinas KUKM, Abdul Haris Hadju, setiap tahunnya pemerintah Gorontalo menggelar Festival Karawo yang melibatkan ratusan hingga ribuan orang baik dari kalangan pelajar,pemerintah setempat dan masyarakat umum. Di event ini diadakan karnaval busana dan parade menyulam. “Kain ini menjadi produk unggulan kami. Karena itu, setiap tahun kami selalu menyelenggarakan festival Karawo,” katanya menambahkan.
foto : Husein Utiarahman
Tentu saja kain yang disulam dan dikenakan pada karnavalnya adalah kain kebanggaan masyarakat Gorontalo, karawo. Acara ini juga menghadirkan para model yang mengenakan kain karawo dengan beraneka model dan motif. Di acara yang selalu mengundang perhatian para pelancong dan wisatawan ini juga diadakan beraneka lomba seperti lomba fotografi karawo dan lomba desain motif karawo. Waktu penyelenggaran kegiatan ini biasanya dilakukan akhir tahun. Tempat penyelenggarannya berada di pusat kota Gorontalo. ***
Festival Karawo
73
HEALTHYLIFE
Bali Soap UKM Lantai
Beauty Body Wash : Jalak Bali :2
PRICE | @Rp 37.500,-
UKM Lantai
: Artenz :2
PRICE | @Rp 27.000,-
Rica Milk Soap
Sabun Susu Sapi
UKM Lantai
UKM Lantai
: Tulip Mas :2
PRICE | @Rp 18.000,-
74
: Tulip Mas :2
PRICE | @Rp 7.500,-
HEALTHYLIFE
Ear Candle
Aroma Therapy I Love Bali
UKM Lantai
UKM Lantai
: Griya Wangi :2
PRICE | @Rp 19.000,-
: Jalak Bali :2
PRICE | @Rp 75.000,-
Dupa Cone Boy
Sabun Eco Soap
UKM Lantai
UKM Lantai
: Jalak Bali :2
PRICE | @Rp 28.000,-
: Gerai Green :2
PRICE | @Rp 18.000,-
75
BENEFIT
Helda’s Snack, Camilan Lokal Yang Go Internasional
D
e m a m sepakbola Piala Dunia 2014 di Brasil sedang melanda semua orang. Semua mata pencinta permainan 11 lawan Helda Dewi Damayanti, Owner of 11 ini, tertuju ke layar Helda’s Snack kaca televisi. Ditemani kawan sesama penggila bola dan sambil nyamil panganan ringan, suasana nonton bareng pun jadi makin seru dan lengkap. Bincang-bincang soal makanan ringan atau camilan, dari sekian banyak jenis dan merek camilan, ada baiknya jika kita cicipi camilan lokal buatan Helda Dewi Damayanti. Kalau ada yang belum tahu atau belum pernah mencicipi kudapan bermerek Helda’s Snack ini dan sedang berada di Galeri KUKM gedung Smesco, jangan lupa untuk membelinya. Dijamin 110 persen, berbagai snack buatan Helda bakal bikin anda jatuh cinta.
76
BENEFIT Kanada dan Singapura. “Permintaannya cukup banyak dari dua Negara ini,” kata Helda. Apa gerangan yang membuat usaha Helda hingga menjadi sukses seperti sekarang? Menurut ibu dari tiga anak ini, keberhasilannya tidak lepas dari peran pemerintah, dalam hal ini, LLP-KUKM di bawah Kementerian KUKM. Sejak bekerjasama dengan LLP-KUKM, nama Helda’s Snack mulai dikenal banyak orang. Promosi yang dilakukan LLP-KUKM, baik di dalam maupun di luar negeri, dinilai cukup efektif. Penjualan yang ada di galeri KUKM terus meningkat dari waktu ke waktu hingga beberapa permintaan datang dari kalangan retail seperti Gelael, Hypermart serta Carrefour. Sekarang ini, Helda cukup sibuk menyuplai produknya ke tiga usaha retail yang cabangnya cukup banyak di Indonesia tersebut.
Sejak tahun 1994, Helda mulai merintis bisnis panganan ringan. Awalnya, hanya beberapa jenis panganan saja yang dibuat dan dijual Helda seperti keripik tempe, selai pisang dan keripik oncom. Hingga saat ini, sudah ada puluhan jenis snack yang sebagian besar produksinya dibuat di kota Bandung. Menurut Helda, perkembangan usaha makanan ringan ini akan terus meningkat seiring makin banyaknya permintaan masyarakat akan makanan ringan khususnya yang merupakan produksi lokal. Tidak itu saja, makin inovatifnya produsen panganan kecil membuat daya tarik pembeli makin besar. Mereka tergiur mencoba segala macam camilan yang beraneka ragam jenis, bentuk dan rasa tersebut. “Saat ini saja, produksi camilan dari UKM kami sudah mencapai ratusan ton setiap tahunnya, dan produksi ini makin meningkat tergantung permintaan dan momenmomen tertentu seperti di bulan Ramadhan ini,” jelas Helda kepada Smesco Magz. Tahun lalu saja, dari Dapur UKM Helda di Bandung, produksi camilannya mampu mencapai 300 ton per tahunnya. Tentunya dengan omset yang cukup mengiurkan hingga ratusan juta rupiah. Sebagian besar produksinya dipasarkan hampir ke seluruh tanah air. Bahkan, merek Helda’s Snack ini sudah berhasil go international alias lintas negara seperti ke
“Tidak sembarang produk bisa masuk ke tempat-tempat seperti itu. Biasanya mereka melakukan sejumlah klasifikasi dan pemeriksaan mutu. Ini dilakukan untuk menjamin dan menjaga kualitas produk yang dijual,” kata Helda dengan bangga. Menurut Helda, kerjasama dengan LLP-KUKM tidaklah sulit karena pihaknya tidak membayar apapun agar produknya dapat ditempatkan di Galeri. Bagi hasil yang diterapkan juga sama-sama menguntungkan. “Saya menilai justru usaha saya cukup menguntungkan dengan bekerjasama dengan LLP-KUKM. Produk kami banyak dikenalkan cukup luas oleh LLP-KUKM,” papar Helda yang tidak pernah merasa mendapatkan hambatan dengan bekerjasama bersama
Saya menilai justru usaha saya cukup menguntungkan dengan bekerjasama dengan LLP-KUKM. Produk kami banyak dikenalkan cukup luas oleh LLP-KUKM - Helda Dewi Damayanti, Owner of Helda’s Snack -
77
SMESCOGUEST
The visit of Sinta Wahid
The visit of south asia business people organized by deutch org
The visit of Indian lecturer, organized by Gunadarma University
The visit of Bengkulu University
78
EVENTCALENDAR AGUSTUS 2014 NARESWARA No.
HARI/TGL WEDDING
TEMPAT ACARA
ACARA
1
Sabtu, 2 Agustus 2014
Nareswara
Wedding
2
Minggu, 3 Agustus 2014
Nareswara
Wedding
3
Sabtu, 9 Agustus 2014
Nareswara
Wedding
4
Minggu, 10 Agustus 2014
Nareswara
Wedding
5
Sabtu, 16 Agustus 2014
Nareswara
Wedding
6
Minggu, 17 Agustus 2014
Nareswara
Wedding
7
Sabtu, 23 Agustus 2014
Nareswara
Wedding
8
Minggu, 24 Agustus 2014
Nareswara
Wedding
9
Sabtu, 30 Agustus 2014
Nareswara
Wedding
10
Minggu, 31 Agustus 2014
Nareswara
Wedding
EXHIIBITION HALL No.
Hari/Tanggal
Tempat Acara
Acara
1
Jumat, 7 Agustus 2014
Exhibition hall
Job Street
2
Sabtu, 8 Agustus 2014
Exhibition hall
Job Street
3
Jumat, 15 Agustus 2014
Exhibition hall
Career Expo
4
Sabtu, 16 Agustus 2014
Exhibition hall
Career Expo
5
Selasa, 19 Agustus 2014
Exhibition hall
Expo Pembiayaan
6
Rabu, 20 Agustus 2014
Exhibition hall
Expo Pembiayaan
7
Kamis, 21 Agustus 2014
Exhibition hall
Expo Pembiayaan
8
Jumat 22 Agustus 2014
Exhibition Hall
Career Expo
9
Sabtu, 23 Agustus 2014
Exhibition Hall
Career Expo
10
Jumat, 29 Agustus 2014
Exhibition hall
Perikanan
11
Sabtu, 30 Agustus 2014
Exhibition hall
Perikanan
12
Minggu, 31 Agustus 2014
Exhibition hall
Perikanan
CONVENTION HALL No.
Hari/Tanggal
Tempat Acara
Acara
1
Minggu, 3 Agustus 2014
Convention
Halal Bihalal KpK RJ Kerabat Kerja Riau
2
Rabu, 6 Agustus 2014
Convention
Halal Bihalal Gorontalo
3
Jumat, 8 Agustus 2014
Convention
Job Street
4
Minggu, 10 Agustus 2014
Convention
Halal Bi Halal
5
Kamis, 14 Agustus 2014
Convention
Beasiswa Penganugerahan
6
Jumat, 15 agustus 2014
Convention
Microbot
7
Sabtu, 16 Agustus 2014
Convention
Microbot
8
Minggu, 17 Agustus 2014
Convention
Halal Bi Halal
9
Senin, 18 agustus 2014
Convention
Indonesia Branch Forum
10
Jumat, 22 Agustus 2014
Convention
BII
11
Sabtu, 23 Agustus 2014
Convention
Halal Bi Halal Swadaya Aceh Barat
12
Rabu, 27 Agustus 2014
Convention
Univ. Siswa Bangsa
13
Kamis, 28 Agustus 2014
Convention
Learning Development
14
Minggu, 31 Agustus 2014
Convention
Halal Bi Halal Riau
79
PICK UPPOINT
80
PICK UPPOINT
81
PAVILIUNPROVINSI
Paviliun Provinsi Sulawesi Tenggara
Bosara Lantai Price
Madu Asli Hutan Lantai Price
82
: 15 : Rp.70.000,-
: 15 : Rp.200.000,-
Kain Buton 1 Garis
Kain Totalu
Lantai Price
Lantai Price
: 15 : Rp.275.000,-
: 15 : Rp. 220.000,-
Paviliun Provinsi Jambi
Batik Warna Alam Lantai Price
Kopi Bubuk AA 450gr Lantai Price
: 15 : Rp.50.000,-
: 15 : Rp.193.000,-
PAVILIUNPROVINSI
Teh Celup Kayu Aro Lantai Price
: 15 : Rp.6.000,-
1 Set Meja Kayu Betung
Minyak Gosok Angso Duo
Lantai Price
Lantai Price
: 15 : Rp.2.200.000,-
: 15 : Rp.22.000,-
83
PAVILIUNPROVINSI
Paviliun Provinsi Kalimantan Selatan
Kaligrafi Ayat Kursi Payet Lantai Price
: 12 : Rp.250.000,-
Lukisan Payet Lantai Price
84
: 12 : Rp.230.000,-
Jilbab Sulam Bola
Batu American Diamond
Tikar Lampit Rotan
Lantai Price
Lantai Price
Lantai Price
: 12 : Rp.50.000,-
: 12 : Rp.165.000,-
: 12 : Rp.594.000,-
PAVILIUNPROVINSI
Paviliun Provinsi Papua
Tas Kulit Buaya Lantai Price
: 15 : Rp. 2.550.000
Lukisan Kulit Kayu Lantai Price
: 15 : Rp.50.000 s/d Rp 500.000
Mahkota Cendrawasih Lantai Price
: 15 : Rp. 3.000.000
Tas Noken Lantai Price
: 15 : Rp. 750.000
85
COVERSTORY
Moslem Corner - Back to Fitri With Smesco “O, you who believe! Fasting is decreed upon you, as it was decreed upon those before you, that you may become devoted,” (Al-Baqarah: 183)
T
he holy month Ramadhan is a venerated month to all muslims across the world. As stated in the holy Quran, fasting is compulsory for them in this month. In addition, Ramadan conveys an extraordinary sense of emotional enthusiasm and religious eagerness among Muslims of all ages because, in this special month, Allah SWT (Glory to Him, The Exalted) doubles His blessings and rewards, as well as forgiveness. After a month of fasting, the joy of welcoming once-a-year religious moment “back to fitri” is often expressed in many positive and innovative activities, just as LLP-KUKM has prepared to do. “We have launched a customary and appropriate concept for the holy month Ramadhan and Idul Fitri and also accommodate the potential demand of the Moslem product in another month. We are opening a special exhibition stand called The Moslem Corner in the gallery of KUKM (Cooperatives and Small-Medium-Sized Enterprises),” The Managing Director of LLP-KUKM Ahmad Zabadi told Smesco Magz. Launched in the beginning of June 2014, Moslem Corner accommodates all UKM (small and medium enterprises–SME) products which relate to the needs in Ramadhan, such as fashionable Islamic clothing. LLP-KUKM noticed that there is a big fashion market for such clothing in Indonesia, and this helps all the SMEs engaged in fashion industry, especially ones producing Islamic clothing, in their marketing effort. “We are taking this niche to expand the access of SME market that runs in fashion. During Ramadhan, many people are looking to buy Islamic clothing. We are trying to fulfill the needs in our Moslem Corner,” explained Zabadi.
86
As a country with the largest muslim population in the world, Indonesia has become a tempting market share for any Islamic-related products. Therefore, it is very normal for Indonesia to become a trendsetter of Islamic clothing fashion development in the world. “We’re trying to make it come true. We want Indonesia to be the center of Islamic clothing in the world. I’m certain that with the conditions and opportunities we have, we can actualize this,” Zabadi hoped. According to him, what Smesco’s Moslem Corner offer is also as an alternative place for domestic consumer to find and buy quality Islamic clothing. He guarantees that all the SME products there are competitively excellent in quality and design. “At the moment, we are maintaining our local market because our range of target customers is still large. Later, we will develop the segment to overseas market,” said Zabadi. To provide better service and ease for the customers and the SMEs, Moslem Corner will be available in a 250m2 room. Additionally, there are 33 pavilions representing each province in Indonesia existing in Smesco Tower. Smesco offers special area for Islamic clothing, if designers or SMEs are willing to display theirs. “If some designers would like to have their collections of Islamic clothing exhibited here, we will provide customized area according to the designers’ needs.” Zabadi added.
World’s Islamic Clothing Fashion Trendsetter The development of Islamic clothing fashion industry is very promising. This relates closely to the shifts of Indonesian
COVERSTORY
- Ahmad Zabadi, Direktur Utama LLP KUKM -
muslims’ perspective on clothing and fashion. More and more muslims, especially the female ones, are becoming more aware of wearing clothes which do not only comply to Islamic dress rules, but are also fashionable. This is why LLP-KUKM believes that this country’s Islamic clothing market is very potential, particularly in Ramadhan. The existence of Moslem Corner in SMESCO Gallery is, according to Ahmad Zabadi, the first step taken by the Ministry of Cooperatives and Small-Medium-sized Enterprises, in which case, The LLP-KUKM, to create a concept and idea that it is possible for Indonesia to become the world’s Islamic fashion center. By gathering dozens of muslim clothing designers and the associated SMEs, Moslem Corner will be a place to recognize Islamic clothing originally from Indonesia. “I don’t think that our designers and SMEs are inferior to the international ones. We can help them grow by introducing their products here, in Moslem Corner. We must be able to become the host in our own country. After that, we can penetrate overseas market and become the world’s Islamic clothing fashion trendsetter,” affirmed Zabadi. Dream of making Indonesia the fashion center and trendsetter of Islamic clothing is not an overstatement considering our potential market and the creativity as well as the productivity of the designers and SMEs.
Their products are generally superior in quality and design. Nevertheless, the customers should reward them accordingly with the quality local product deserves to bought and used. During the event of Muslim Fashion Show, the clothes performed by seven SMESCO ambassadors, who are mostly from Putri Indonesia (an Indonesian national-level beauty pageant), looked stunning in quality and design. The seven models wore Islamic clothing designed by thirteen designers. They are Ida Royani, Hengkie Kawilarang, Yuyuk Nurmaisyah, Safartiwi Gadeng, Handy Hartono, Nuniek Mawardi, Sofie, Jeny Tjahyawati, Tuti Adib, Kursken Karzai, Nieta Hidayani, Anne Rifaidah, and one from Australia, Amalina Adam. Ahmad Zabadi thinks that Moslem Corner will be good news for hijabers (muslim women who wear hijab/headscarves) to get quality hijabs and clothes. “It is now time for muslimmajority market to fulfill their needs of fashion, especially this Ramadhan, to buy a collection of modern and excellent muslim clothes,” he said. One thing that Zabadi would like to remind us is that it is important to secure our own potential market by being superbly and consistently creative and innovative. Only then, he is certain, that Indonesian’s market for Islamic clothing will grow healthily and well-controlled by ourselves. “Don’t let our own market share be taken over by other countries. We have to be the host of our own country,” he reiterated. ***
87
SUCCESSSTORY
Jeny Tjahyawati: Quit Job to Create Lovely Dresses
B
eautiful muslim dresses worn by the models on the catwalk showing lovely designs with rich colorcombinations, creating elegant harmony. Fashion perfection at its best.
Nobody can predict the path of their lives, no matter how much effort is put into them. Things just happen sometimes. Becoming a professional Islamic clothing designer and businesswoman also did not cross Jeny Tjahyawati’s mind before, even though she used to work in a well-known local clothing store. In the beginning, Jeny, a mother of two children, only made muslim clothes for leisure or to kill time. Her designs were only made to order for the people around her. Time flies, and she began to be overwhelmed with the number of orders. She started to find problems managing her main job and side job. And then she decided to quit from her main job for almost 12-year. Slowly but surely, since 2005, her little business has grown into an independent and large-scale business. The results are apparent now: her products penetrated on Pasaraya gallery, a well-known department store for quality local products. “Ever since I resigned in 2005, I have focused on this business, plenty of time makes it easier for me to create and expand the business that I started from 2002,” she told Smesco Magz. Jeny firmly believes that it is very crucial to be serious in running a business. She thinks that if we are interested in developing the business that suits our hobbies and skills, determination will greatly support the progress of the business. “What’s most important is that we should focus and dare to innovate, while being up-to-date with the latest trend,” she added. With her ten permanent employees, the turnover of Islamic clothing in self-branded by her brand Jeny by Jeny Tjahyawati
88
production could hit to 100 million rupiahs a month. In fact, the turnover can turn six folds in special events such as Ramadhan. She convinces that the growth of Islamic fashion business in Indonesia will be increase. The progress started to rose between 2006 and 2010, and the trend continues till now. “I’m very sure with the prospects of Islamic clothing business in our country. In fact, I predict that by 2020, Indonesia will become the trendsetter of Islamic clothing in the world,” she affirmed. To make Indonesia the trendsetter of Islamic clothing, government needs to support in the effort. Massive promotion locally and internationally will contribute to the introduction of Indonesian Islamic clothing fashion and design. Jeny’s confidence is very reasonable. Fashion shows of muslim clothing in domestic and overseas have always getting positive responses. “They are always enthusiastic and attracted to our fashion products. They think our designs are ethnically rich,” she explained.
Back to School Despite her fame and success, Jenny never ceased to continue learning. The designer, who is often invited to participate in fashion shows in several countries, thinks that a designer’s skills need to be brushed up consistently, especially because trend changes quickly. Now, although she has received some awards for her designs and was the best fashion design graduate student from ASRIDE (Academy of Fine Arts and Designs) ISWI Jakarta in her batch, she is still registered as a student in the faculty of Fashion Design in IKJ (Jakarta Arts Institute). To her, going back to college excites her. When she is excited, this member
SUCCESSSTORY
- Jeny TjahJawati -
of APPMI (Indonesian Fashion Designer and Entrepreneur Association) confessed, she can create one piece of clothes in one day. “Inspiration comes from places that enthusiast me, and this helps to motivate me to work more,” said Jenny. At times, she leisurely travels to the market or industrial areas to find fabric or anything that can boost her mood. Other than that, Jenny is also fond of reading fashion magazines or books to forecast next year’s trend. The images of her mind will then be applied to her fashion design drawing desk. Her skills in Islamic clothing fashion design have made her publish her own book called Gaya Praktis Berkerudung (Practical Styles with Headscarves). While she used to design clothes for Eid Al-Fitr only, she now regularly designs fashionable and modern muslim clothes.***
89
LLP-KUKM’SPROGRAM
Grand Smesco Hills in Cisarua : New Facility of LLP-KUKM to Quality Improvement For CSMEs’ Human Resources
M
arketing Service Institution for Cooperatives and Micro-Small-Medium-Sized Enterprises (LLPKUKM) earned extra trust from TheMinistry of Cooperatives and Small-Medium-Sized Enterprises (CSMEs) to manage a state-owned facility which is a business resort in Cisarua, West Java. Complete with adequate facilities, such as an assembly hall, trainingrooms, dining hall, bungalows, and a futsal court. This resort is intended for the quality improvement of CSMEs’ human resources through trainings and education. Regularly deals with CSMEs’ product marketing, LLP-KUKM sees this new responsibility as a challenge. The steps to introduce the venue to public and to develop it have to be taken carefully. LLP-KUKM’s Director of Business and Marketing, Bagus Rachman, said that his team has planned some strategies immediately after gaining the trust from the ministry to run the 13-acres facility located in Puncak area. “We’re preparing and re-calculating all the assets available there. Only then,
90
can we propose the rate to the Ministry of Finance to be approved,” He told Smesco Magz. Once the proposal is approved, the facility can be marketed to public. However, as a start, LLP-KUKM will only offer this to particular government institutions, especially the ministries and their directorates. “There are 17 ministries along with their directorates that we will given the offer to. This is our first promotion to introduce the training facility in Cisarua. Soon, the general public can also use this,” added Bagus.
Prioritizing CSMEs According to Bagus, the rate of the facility will be affordable. This is to ensure that as many people as possible can enjoy this accommodation without getting a lower quality service.“We’re charging very competitive rate,” he affirmed the information. This is a similar strategy used by LLP KUKM for facility use in Smesco Gallery. Beneficial incentives and cooperation
become the main platform of all collaborations with the CSMEs which benefits all parties. To anticipate demands from the CSMEs society who wishes to develop their human resources’ quality and skills, LLP-KUKM has prepared skillful trainers and mentors. “We are consistent in building and enhancing the quality of CSMEs’ human resources in Indonesia. Hopefully, the existence of this place help realize our goals,” Bagus affirmed. “We prioritize groups from CSMEs to rent the place. With its education and mentoring service, people from CSMEs will get - LLLP-KUKM’s Director of Finance and General AfFair more knowledge, as well as improve their quality and skills,” he continued.
“We are consistent in building and enhancing the quality of CSMEs’ human resources in Indonesia. Hopefully, the existence of this place help realize our goals”
LLP-KUKM’s Director of Finance and General Affair, Sitti Darmawasita, add although it is not yet launching to public, the business resort is service-ready. All the facilities for educational trainings and the lodgings have already been ready to use. There is a 73-room inn, each room consists of 2 beds, television, air conditioning, bathroom and table She hoped that the resort can help improve the competence of CSMEs people. Therefore, LLP-KUKM team will continuously add more facilities and supports, such as outbound training programs, for the best service. ***
- LLP KUKM’s Head of Business and Marketing, Bagus Rachman-
91
LOCALSME
The EverTantalizing Fried Shallots from Central Sulawesi
I
f you had a chance to visit Central Sulawesi, don’t forget to buy this particular food souvenir: Fried Shallots (fried thinly-sliced shallots usually added on top of the food to improve its taste). Despite the fact that fried shallots can be found everywhere in Indonesia, the ones from Central Sulawesi will definitely make you become addicted. Just give it a try. The processing is actually the same as elsewhere. After being cropped, cleaned, and thinly sliced, the shallots are deep fried in hot vegetable oil until they are evenly fried. So, what made fried shallots from Central Sulawesi a lot tasty and savory? Head of Central Sulawesi Cooperatives and SME Department, Abu Bakar, explained that the reason why the taste of their fried shallots is much better than others is because of the nutrients contained in the soil where they grow the shallots. The soil nutrients give the Mutiara and Palu type shallots special taste. “It’s a blessing for Central Sulawesi. It has been proved that when these types were grown in different area, the taste is not the same as the crops from their origin,” He said. This taste difference makes the fried shallot products coming from Central Sulawesi excel and attract the consumers more. Consumers are generally more attracted to unique taste or flavor of food which is also delicious. “When they taste the fried shallots from our place, they’ll have memory that the products taste different in a good way. They’ll come back again for it,” he added. Their production of fried shallots is relatively high. Out of 649.000 units of small-and-medium-sized enterprise (UKM) recorded in Central Sulawesi,
92
Head of Central Sulawesi Cooperatives and SME Department, Abu Bakar
LOCALSME most of them produce fried shallots. In one day, one kitchen unit in Palu processes 300kgs of shallots to be fried. This means, on average, with only 50 UKM (SMEs) making them in Palu only, the production already reaches as much as 15 tons.
province is the biggest supplier rattan products in Indonesia, covering 60% of all the rattan products available in the country.
At the moment, the average price of packaged fried shallots is between Rp.180.000-Rp.250.000. Even though it’s very expensive, a lot of the enterprises stated that the products are often sold out in the market because the customers are satisfied with the taste.
Conducted Program
According to Abu Bakar, these fried shallots are not only for domestic market, but also for international market, such as Malaysia, Singapore, and South Korea. The export value is very promising because orders from just the three countries are already high. “We continue to stand by the SMEs and provide them with trainings to improve their product quality and innovation. This is done to guarantee our quality especially abroad,” he said. To those who are curious about the Central Sulawesi’s fried shallots, you don’t need to go to Palu. Some of the same products are available in SMESCO Gallery, Gatot Subroto, in Central Sulawesi’s Pavilion (Pavilion Sulteng). In addition to the fried shallots, there are some other flagship products of the province. For example, cacao products, donggala sarong, and some rattan craft. The last one mentioned is also Central Sulawesi’s top-notch product in the market. In fact, the
In welcoming the holy month Ramadhan 1435H, Central Sulawesi’s Office of Co-operatives and Small and Mediumsized Enterprises has scheduled an event called The Cheap Market in a number of places in Palu. This program is aimed at underprivileged communities who want to buy their daily needs at affordable prices. “We opened the market a week before fasting began and ten days prior to Eid Al-Fitr. We’ll place them in suburban areas which are not close to markets or offices. This is to ease the distribution of cheaper products to those who really need them,” explained Abu Bakar. Abu guarantees that this cheap market sells cheap products indeed. That is why his team will coordinate with several other external teams to make sure that the products can be sold at the lowest cost without experiencing any loss. “The social aspect should be prioritized. It’s in accordance with the spirit of Ramadhan,” he affirmed to Smesco Magz by phone.***
93
LOCALSME
Gorontalo’s Department of CMSME’s Program: Building Economy of Populism through CMSME
T
The Head of Gorontalo’s CMSME Department, Abdul Haris Hadju
he growth of CMSMEs (Cooperatives and MicroSmall-Medium-sized Enterprises) in the Province of Gorontalo increases considerably year after year. This positive development is partially due to the help and attention given by the local government. Such an upward trend is necessary to maintain in order to improve the populist economy. The Head of Gorontalo’s CMSME Department, Abdul Haris Hadju, said that The Local Government of Gorontalo’s economic policy, which is populism oriented, is an attempt at building up the CMSMEs there. These enterprises are seen as the main capital of building a just and prosperous economy which is evenly distributed. “The Governor has emphasized on the importance of running CMSME-related programs. This is because the local government has wanted a significant progress in the populist economy that they hope to realize,” Abdul Harris told Smesco Magz. Incentives are given by the local government by facilitating The CMSME Department with Business Credits for People (KUR). The credits are lent to potential CMSMEs, and are cooperation with the banks in Gorontalo. “We visit and verify in person directly to the applying CMSME with an acceleration team we formed. Later, this application will be given to the authorizing banks,” he added.
94
Photo: Teddy Agung Saputra
Beautiful Karawo Scarves
Karawo Festival
LOCALSME The priorities for this incentive are new potential entrepreneurs, including from university students and underprivileged families. The credits can be given to groups or individuals. This year only, The Local Government of Gorontalo has allocated the business credits to CMSMEs as much as Rp. 750 million. “Five million rupiahs is given to underprivileged families, 15 million to each potential entrepreneur group, and the same amount is given to university student entrepreneur groups. There are five people in every group. As for potential cooperatives, our government has given a 20million rupiah-credit for each of them,” Abdul explained. At the moment, according to the CMSME Department, the number of CMSMEs in Gorontalo is reaching over 63,000, consisting of 1067 cooperatives with 126,574 members, and 62054 MSMEs. Of all those business units, the main focus is on farming, maritime industry, and rattan industry. Gorontalo is well-known as one of the biggest rattan producers in Indonesia. Many of the MSMEs make furniture from rattan, sell it to different regions of the country, and even export it. “Meanwhile, in farming, most MSMEs in Gorontalo diversify the corn and coconut crops,” said Abdul Haris.
Gorontalo’s Karawo Fabric Almost every region in Indonesia has a typical woven fabric that represents its origin. This includes Gorontalo, where we can find Karawo woven fabric, which symbolizes their local wisdom. There are a lot of craftspeople who weave the fabric, such as in Bonebolango Regency. Hundreds of craftspeople there, most of them are housewives, consistently preserve the high-value work of art.
Photo: Husein Utiarahman
Dancing ladies wear Karawo Dress at Festival
Karawo is a word from the local language which means handmade embroidery. Different from Batik, which has a printed or stamped type, Karawo fabric has been fully handmade since the 17th century. The fastest time to finish a piece of Karawo is three days, whereas for the fabric with much more complicated embroidery, the process may take up to six months. It is usually for bed sheets and pillowcases. The process of making traditional clothes like Kebaya generally takes a month. According to Abdul Haris Hadju, every year, The Local Government of Gorontalo holds a Karawo Festival involving hundreds to thousands of people including students, the government staff, and the general public. In the event are a fashion carnival and a handmade embroidery parade. “This fabric is our superior product; therefore, we need to hold the festival every year,” he affirmed. Of course, only Gorontalo’s handmade-embroidery clothes are worn during the carnival. Models put on various Karawo woven fabrics of different types and patterns. This tourist-attraction event also has competitions, such as Karawo photography contest, and Karawo motif-design Competition. The event takes place in the end of every year, and the venue is concentrated mostly in the center of town of Gorontalo. ***
Karawo Fabric Dress
95
ENTERPREUNERSHIP
Hj. Tuty Adib Ajiputra, The owner of the Bilqis Fashion House
I
Tuty Adib’s Islamic Clothing Business is Getting More Impressive
n the world of Indonesian Islamic clothing fashion industry, Hj. Tuty Adib Ajiputra is a popular name. She’s the owner of the Bilqis Fashion House in Solo, Central Java. Working hard and being consistent with her product positioning is her motto to gain success that she has enjoyed. Usually called Tuty Adib, she has been in the fashion world for as long as she can remember. This is mostly because of her love of fashion and her mother’s talent which was generated to her. Ever since she was very young, Tuty has been able to design and sew her own clothes with the help of her mom. “My mother taught me how to design clothes. She was my first mentor. Thanks to her, I’ve become what I am now,” she told Smesco Magz. In the beginning, Tuty only made clothes for herself. Later, more and more people liked what she wore and asked her to make them clothes. This was the start of her Islamic clothing business, which she labels BILQIS High-end Moslem Wear. Nowadays, designs of this UNDIP (Diponegoro University) Semarang graduate has penetrated galleries in the country. “It began with my intention to do more religious services by spreading Islamic values to dress in a shar’i way,” continued Tuty, who is the Head of APPMI (Indonesian Fashion Entrepreneur and Designer Association) BPD DKI Jakarta for 2013-1016. As she focused on her product and market target, it is no wonder that her creativity in developing her designs results in making BILQIS one level higher than its competitors. Even so, she is still modest and generous in sharing her success strategy. She likes spreading her entrepreneurial ‘virus’ to people who want to progress. Some of her tips for being successful in business are given to
96
ENTERPREUNERSHIP
Smesco Magz readers. Firstly, we have to believe that everyone can be successful with the business he/she starts powered by strong will. Such a will is going to keep us moving forward whenever there are challenges in our way; therefore, the possibilities of our business collapsing will be smaller. Next, we need to improve the talents that we love and pursue. “If we enjoy the talents we have, we won’t complain about being tired, or feeling it difficult, and all the challenges will just subside,” she said. Another key of her success is being consistent in growing her business. Also, to her, a good time management should be a part of us as businesspeople. Endless efforts or determination in working enable people to be onward. This way, we will have the patience in working. “Don’t stop learning to manage our marketing labels. And, of course, keep on praying and worshipping, so our business will continue to be a blessing,” she added. Tuty now owns two showrooms in Jakarta, around Kebayoran and Kelapa Gading; one in Solo, around Purwosari; and dozens of outlets in several department stores and malls. In Ramadhan, Islamic clothing fashion designer like her is often flooded with orders. For her Eid Al’Fitr clothes and dresses collection, she decided to create simple and multifunctional designs, so that the clothes can be worn again after the special holy day, in many different occasions. “My designs are mostly long covered dresses with cardigan or bolero, so the owners can wear them again and again later on,” said Tuty who expects that the future of Islamic clothing fashion growth will become shinier.***
97
BENEFIT
Helda’s Snack, Local Snack that Go International
T
he 2014 World Cup in Brazil has infected many people with soccer fever. All over the world, football fans who are unable to watch the game live on the spot concentrate on their television for the live broadcast. With fellow fans keeping company and some snacks to nibble on, watching the 90-minute game becomes more exciting and complete. Speaking of snacks, of all the variations and brands, tasting the local tidbits made by Helda Dewi Damayanti is a good idea. For those who don’t know or have never heard of the snack, if you happen to be at Smesco Gallery in Smesco Tower, don’t forget to buy some. The snacks she makes are guaranteed to make you ‘fall in love’ with them. Helda began her snack business in 1994. At first, she only made and sold a few types of snacks, such as keripik tempe (tempe crisps), banana crisps, and keripik oncom (crisps made from soy-bean tailings). Now, there have been tens of snack varieties, produced mostly in Bandung. Helda believes that snack business will still progress as demands keep increasing, especially for local products. The fact that snack producers have also become more and more innovative in their products also attracts more consumers who are interested in tasting the many different types, shapes, and flavor of the light meals. “Right now, the production of our small enterprise has reached hundreds of tons a year, and orders multiplied depending on requests, especially in special moments like this holy Ramadhan month,” explained Helda. On last year, from her small enterprise kitchen in Bandung only, she produced 300 tons. Of course, this results in revenue of hundreds of million rupiahs. Her products
98
can be found across Indonesia. Interestingly, they have also gone international to countries such as Canada and Singapore. “Orders from these two countries are quite a lot,” said Helda. What has made her business successful until now? According to this mother of three children, her succeed was partially due to the government’s help; in this case, LLP-KUKM (Marketing Service Institution for Cooperatives and Small-Medium-Sized Enterprises) under the Ministry of Cooperatives and Small-Medium-sized Enterprises. Ever since her cooperation with LLP-KUKM, Helda’s Snack brand has become more popular. The promotion done by the institution, domestically and overseas, is considered as effective. Sales in the SMESCO Gallery also continue to rise time after time that there have been offers from retail industry, such as Gelael, Hypermart, and Carrefour. Nowadays, Helda is quite busy supplying her products to those three retail giants in Indonesia. “To be able to join them, products are selected carefully by a number of classifications and quality control. This is done to guarantee and to maintain the product quality sold there,” Helda proudly said. Helda thinks that her cooperation with LLP-KUKM is not difficult because she doesn’t need to pay anything for her products to be displayed in the Gallery. The profit-sharing system which is applied is beneficial for both parties. “I find working with LLP-KUKM very worthy. Our products have been introduced to a bigger potential market by the institution,” added Helda, who has never experienced any problems with LLP-KUKM. ***