COVER STOR-Y
matahati
17
#02 - Oktober 2016
C-OVER STORY
SAMBUTA N-
C-OVER STORY
EDITORIA-L
BERBAGI
di Indonesia TIMUR
D
i negeri ini, yang di pinggir kerap terpinggirkan, termasuk dalam peta geografis. Ada 26 kabupaten di pinggiran Indonesia, yang ternyata berbatasan langsung dengan negara tetangga. Hingga kini masih berada dalam kondisi yang belum layak dalam pembangunan konomi, pendidikan, dan kesehatan. Oleh karena itu, LAZISMU mendukung penuh inisiatif empat tim mahasiswa KKN MANDIRI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang hendak terjun langsung melakukan pengabdian dalam bentuk “Kuliah Kerja Nyata” (KKN) di kabupaten-kabupaten pinggiran Indonesia: Pulau Sebatik, Desan Sembalun Lawang (Lombok Timur, NTB), Kampung Warman (Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Papua), dan Sambi Rampas (Manggarai Timur, NTT). Maka, Majalah Matahati edisi kali ini memutuskan untuk menghadirkan kisah inspiratif mahasiswa UMY tersebut sebagai bagian dari edisi kali ini yang mengangkat tema: “Filantropi di “Gerbang” Indonesia”. Kami mengulas signifikansi gerakan filantropi Indonesia menjangkau kawasan pinggiran Indonesia sebagai wujud kepedulian sesama dan gerakan civil society dalam membantu pemerintah bagi pembangunan manusia Indonesia di kawasan terluar, terdepan dan terdalam di negeri ini. Semoga kisah dan ulasan dalam Majalah Matahati kali ini bisa menginspirasi, mengajak, dan mendorong pembaca budiman untuk semakin giat berbagi atau bahkan secara langsung berkontribusi aktif bagi pembangunan manusia Indonesia di “gerbang” Indonesia.
Do cs
D- AFTAR ISI
Filantropi
http://www.lazismu.org
16
Alamat Redaksi Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat 10340 Telp. 021 - 3150400 Fax. 021 - 3143230 Website. www.lazismu.org Email.
[email protected]
8
9
COVER STORY
Filantropi di “Gerbang” Indonesia Kita seolah “Hidup Segan, Mati tak Mau” di perbatasan
23
negeri ini
17
COVER STORY
Berbagi Peduli di Kampung Warmon untuk Suku Kokoda Pendampingan dan pemberdayaan secara Inklusif dan semangat gotong royong di Kampung Warmon
5 BERITA LAZISMU
Lazismu Jerman Raya Resmi Berdiri Institusi sosial yang menghimpun potensi-potensi kedermawanan warga Jerman
25
BERITA LAZISMU
MDMC–LAZISMU : Optimalkan Masa Tanggap Darurat Banjir Bandang di Garut dan Longsor di Sumedang
25
DAFTAR IS-I
di TIMUR
MATAHARI
Tim Redaksi
Sebuah Kontribusi
Civil Society
DEWAN PENASEHAT
Berbasis Filantropi
Dr. H. Haedar Nashir, M.Si Dr. Muh. Akhyar Adnan Hilman Latief, M.A., Ph.D Dr. Zakiyuddin Baidhowy Joko Intarto, S.IP Muarawati Nur Malinda, MPA Eny Muslichah Wijayanti, SE., M.Si
Filantropi di “Gerbang” Indonesia Pengabdian di Perbatasan Indonesia itu bikin Nyandu Berdikari di Kaki Rinjani Berbagi Peduli di Kampung Warmon - Suku Kokoda
PIMPINAN UMUM Andar Nubowo
PIMPINAN REDAKSI David Krisna Alka
SEKRETARIS REDAKSI
Gagasan UNTUK NEGERI
Sahrul Amsari
REDAKTUR PELAKSANA Nazhori Author
26
REDAKTUR AHLI Ibrahim Ali Fauzi
REDAKTUR Husein Jafar Andriansyah
LAYOUT
Eko Arfianto
46
26 46
IT & Medsos
Nurwanto Swasono & Tim
PEMASARAN PERSONA
Dr. H. Abdul Mu`ti, M.Ed Sosok dan Gagasan
JALAN-JALAN
Pesona Raja Ampat Sejumput Surga di Tanah Papua
Tim Markom
REPORTER
Koresponden Daerah
C-OVER STORY
Kita seolah “hidup segan, mati tak mau” di perbatasan negeri ini Doc s
COVER STOR-Y
Filantropi
di “Gerbang” Indonesia 17.504 pulau di Indonesia yang menempatkan negeri ini sebagai “Negara Kepulaan Terbesar di Dunia” membentang. 92 di antaranya adalah pulau-pulau kecil yang dijadikan sebagai titik dasar dan referensi untuk menarik garis pangkal kepulauan yang berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga di wilayah laut yang tersebar di 10 provinsi. Maka, dari sana didapat angka 26 kabupaten di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
O
Jika DKI Jakarta adalah “etalase Indonesia”, maka daerah perbatasan adalah “gerbang Indonesia” yang juga signifikan untuk mendapat perhatian. Pasalnya, di sanalah titik utama kedaulatan kita lantaran kurangnya perhatian atasnya menjadikan konflik yang mengancam kedaulatan bersimpul di kawasan-kawasan perbatasan. Kita tentu masih ingat fenomena konflik perbatasan Indonesia dan Malaysia di Ambalat, Kalimantan Timur. Di samping itu, pada awal 2016 ini disinyalir terjadi problem wilayah perbatasan Indonesia di selatan dengan Timor Leste.
Di utara, ada masalah perbatasan dengan Republik Palau di utara Laut Halmahera dan Filipina sebelah utara Pulau Miangas, serta dengan Vietnam di Kepulauan Natuna. Sementara di timur, perbatasan wilayah darat dengan Papua Nugini juga belum mencapai titik temu. Tentu ini bukan hanya perkara garis batas yang memang telah menjadi masalah klasik kawasan perbatasan. Tapi pembangunan manusia: ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial-kebudayaan. Oleh karena itu, saat ini hampir semua negara, terutama negara maju, telah mengubah orientasi politik perbatasannya dari hard border policy menuju soft border policy, yaitu dari pendekatan keamanan ke pendekatan kesejahteraan. Ironisnya, kita seolah “hidup segan, mati tak mau” di perbatasan negeri ini. Padahal, seperti misalnya dilaporkan Tim KKN “PENA” tentang masyarakat perbatasan di Sambi Rampas, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, masyarakat di perbatasan sebenarnya memiliki nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa ini, namun kurang mendapat perhatian dalam infrastruktur maupun pembangunan manusia.
C-OVER STORY Maka, LAZISMU menggagas, mendorong, dan bergerak memulai sebuah kontribusi civil society berbasis filantropi bagi pembangunan manusia di perbatasan Indonesia sebagai bagian
dari kontribusi kebangsaan dan kemanusiaan dalam mendukung kerja pemerintah di perbatasan negeri ini. Kami memulai dengan mengalokasikan dana filantropi LAZISMU untuk mendukung proyek pembangunan manusia Indonesia di perbatasan negeri yang diinisiasi oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melalui pengiriman empat Tim KKN ke kabupaten-kabupaten di perbatasan Indonesia: Pulau Sebatik, Desa Sembalun Lawang (Lombok Timur, NTB), Kampung Warmon (Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Papua), dan Sambi Rampas (Manggarai Timur, NTT). Dan kita berharap negeri ini akan gagah kawasan serta manusianya sejak di “gerbangnya”. [HS]
COVER STOR-Y
Do cs Aktivitas warga Sembalun bersama Komunitas GBN
Generasi Bakti Negeri (GBN)
PengaBdian di Perbatasan Indonesia itu Bikin Nyandu
M
itosnya, siapa yang minum air Kalimantan, dia akan kembali ke sana suatu hari nanti. Dan, mitos itu seolah jadi kenyataan bagi mahasiswamahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung dalam Generasi Bakti Negeri (GBN). Mereka merasa “dahaga” akan keramahan saudara-saudara Sebatik-nya, rindu untuk kembali berbagi untuk saudara-saudara Sebatik. Bahkan, mereka memanggil Pak Kepala Desa di sana dengan sebutan “Ayah” dan warga di sana “Saudara”.
pengabdian butuh visi, perencanaan, program berkelanjutan, dan pemantauan.
Tahun lalu, GBN melakukan pengabdian ke Pulau Sebatik, Kalimantan Utara bertajuk “Saudara Sebatik I”. Pulau perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Dan tahun ini, anggota komunitas itu kembali ke sana dalam rangka Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri UMY dengan tajuk “Saudara Sebatik II”. Tepatnya Desa Bukit Harapan dan Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah, dalam kurun waktu sejak 28 Juli 2016 sampai 17 September 2016. Dan, sesuai perencanaan, tahun depan mereka akan kembali mengutus kelompok pengabdian ke sana dalam Program “Saudara Sebatik III”. Sebab, bagi mereka,
jadi jauh melebihi kita. Sebab, nasionalisme
Sejak awal, GBN memiliki visi pengabdian, di mana Pulau Sebatik dipilih. Visi itu dibangun dengan motivasi bahwa ketika kita ingin perubahan, maka kita sendiri yang harus berjuang untuk itu. Karena kalau bukan kita, siapa lagi? Sebagaimana warga Sebatik yang selalu berpikir bahwa perubahan untuk mereka, jika bukan mereka yang melakukan, siapa lagi? “Mereka itu punya nasionalisme yang bisa mereka tumbuh walau di tengah keterbatasan. Mereka juga punya etos kerja yang tinggi. Termasuk juga etos belajar anak-anaknya. Pemerintah Daerah Sebatik juga sangat serius dalam mengupayakan pembangunan daerah itu. Jadi, yang dibutuhkan benar-benar adalah “sekadar” uluran tangan dan kepedulian dari kita untuk membantu mereka mewujudkan cita-cita dan etos kerja serta belajar yang sudah sangat tinggi itu,” sebagaimana dikisahkan Rizcha Bulan Swaztika, anggota Tim KKN “Saudara Sebatik II”.
C-OVER STORY Dari visi itu, lahirlah roadmap rencana pengabdian tiga tahun berturut-turut dengan program berkelanjutan di bidang pendidikan, ekonomi (khususnya pembangunan ekonomi kreatif), sosial-teknologi, dan seni-budaya. Empat bidang itu juga yang dalam “Saudara Sebatik II” diisi dengan program-program pembangunan dan pengembangan.
Ketiga, sosial-teknologi diisi dengan program Pengolahan Air Bersih, VICI’S, Pengolahan Pupuk Organik, Optimalisasi Mesin Desa dan Kelas Jurnalistik, dan lain-lain.
Pertama, program pendidikannya adalah Gerakan Sebatik Menghafal, TPA Ceria, Pelatihan Rukhti Jenazah, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Inggris dan juga Pendidikan Dasar Ekonomi. “Kita terkesan sana. Mereka jalan jauh sekali untuk sekolah.
Tak berhenti sampai di sana. Selanjutnya mereka terus memantau progress dan perkembangannya. “Alhamdulillah, progress nya tinggi. Keliatan banget dari tahun ke tahun. Sesuai roadmap,” lanjut Rizcha. Karena itu, mereka mendapat apresiasi besar dari warga dan aparatur desa sana.
Bangun subuh, bantu orang tua, jalan kaki
“Model KKN ini merupakan model KKN
berkilo-kilo meter untuk sekolah. Kalau hujan,
terbaik yang pernah saya saksikan di wilayah
berangkat pakai baju bebas dan sandal.
kami. Ini bukan saja karena direncanakan
Sesampainya di sekolah, bersihin sekolah
begitu matang, tapi juga dilakukan secara
dulu yang kotor karena banjir, baru memilai
partisipatif, berkesinambungan dan berbasis
aktivitas belajar. Perjuangan kita gak ada
pada kebutuhan masyarakat. Tak heran jika
apa-apanya. Dari sana kita termotivasi untuk
program-program mereka begitu dirasakan
menjalani hidup dengan lebih semangat di
manfaatnya oleh masyarakat dan pemerintah
tengah fasilitas, dan semakin tumbuh empati
setempat,” ungkap Pak Harman S.Ip, Camat Sebatik Tengah. Itu pula yang mendorong Lazismu mendukung penuh program KKN dari teman-teman GBN ini. Semoga semangat ini menular ke teman-teman mahasiswa dan pemuda Indonesia lainnya. [HS}
sekali saat melihat etos belajar anak-anak di
untuk berbagi lantaran tak mau menyianyiakan semangat yang luhur dan tinggi itu,”
tutur Rizcha. Kedua, dalam bidang ekonomi-kreatif, program tahun ini di antaran Pengolahan Bahan Mentah, Pelatihan Sablon, dan Tabungan Pendidikan Keluarga.
Keempat, seni-budaya terdiri dari program Pelestarian Budaya Indonesia, Lego Nusantara dan Indonesia Travelclopedia.
Peserta didik yang sedang serius belajar
Docs
COVER STOR-Y
Tim KKN Genesia UMY
Berdikari di Kaki Rinjani “Bukan lautan hanya kolam susu Kail dan jala cukup menghidupimu Tiada badai tiada topan kau temui Ikan dan udang menghampiri dirimu Orang bilang tanah kita tanah surga Tongkat kayu dan batu jadi tanaman”
B
ait lagu Koes Ploes, band lawas kenamaan yang sangat terkenal sejak era 1960-an, itu sejatinya menyiratkan rasa syukur dan sikap optimistis dalam hidup. Namun, seiring dengan berlalunya waktu, bait-bait lagu tersebut terdengar semakin sumbang, juga penuh satire. Hari ini, jangan kata cuma bermodal kail dan jala, sudah lebih dari itu pun, nelayan masih hidup susah. Petani di hari ini tidak menanam tongkat, kayu, atau batu, tetapi komoditas berkualitas. Anehnya, nasib mereka masih sangat memprihatinkan. Padahal jika melihat kekayaan laut dan kesuburan tanah di tanah air ini, semestinya nelayan dan petani menjadi masyarakat kelas sosial di piramida atas. Kenyataan justru sebaliknya. Nelayan dan petani di hari ini masih sulit untuk berdikari alias berdiri di atas kaki sendiri. Nasib mereka masih sama dengan nelayan dan petani berpuluh-puluh tahun silam, mendapatkan hasil melaut maupun bertani hanya cukup untuk makan, tidak lebih. Kenyataan itu didapati tim Kuliah Kerja Nyata Generasi Indonesia Mengabdi (KKN Genesia) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) selama turba di Desa Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, sejak pertengahan Juli hingga pertengahan September yang baru lalu. Dalam
kegiatan yang didukung penuh Lazismu, tim KKN Genesia menemukan betapa potensi alam luar biasa yang tak ternilai harganya belum dapat mendatangkan kesejahteraan secara optimal bagi masyarakatnya. Sebenarnya Sembalun punya cerita manis di masa lalu. Desa yang berada di kaki Gunung Rinjani, gunung tertinggi kedua di Indonesia, pernah menjadi primadona penghasil bawang putih, sampai-sampai Presiden Soeharto ikut memanen di tahun 1995. Seiring derap globalisasi, pola tanam petani Sembalun mulai bergeser. Cara bertanam secara organik ditinggalkan petani. Hal ini bermula dari janji manis pemasar global yang merayu petani bahwa produksi akan meningkat jika bibit impor dan pupuk kimia digunakan.
C-OVER STORY Apa yang terjadi justru sebaliknya. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan membuat unsur hara tanah mengalami kejenuhan. Tanah tak lagi subur. Produksi hasil tanam pun menurun drastis. Cerita Sembalun sebagai pemasok bawang putih nasional pun tinggal kenangan. Di pasaran, masyarakat sekarang lebih mengakrabi bawang putih asal Tiongkok.
Sembalun belum mendapatkan kualitas pendidikan yang memadai, baik dari segi sarana, prasarana, maupun kualitas pengajar. Tim pun menggelar beberapa program sederhana yang diharapkan dapat menggugah masyarakat dan juga pemangku kepentingan setempat agar pendidikan lebih diprioritaskan untuk kemajuan generasi penerus Sembalun di masa depan.
Belakangan, nama Sembalun kembali terdengar. Bukan lantaran produk pertaniannya yang kembali moncer di pasaran nasional, tetapi karena daerah ini direncanakan menjadi Geopark Dunia di tahun
Program dimaksud adalah Desa Pustaka, yang terdiri atas kegiatan Kelas Inspirasi, Taman Baca, Sekolah Ceria, dan Fun with English . Terkait dengan kegiatan yang terakhir, bahasa Inggris diamini sebagai
Doc s
2018 yang sudah di depan mata. Sudahkah Sembalun bersiap untuk itu? Kenyataannya, Tim KKN UMY menemukan belum adanya sinkronisasi dari pemerintahan pusat, provinsi, sampai ke tingkat desa dalam mewujudkan visi besar tersebut. Setiap lini dan aspek yang dapat “dijual” oleh Sembalun kepada masyarakat pasar dunia di tahun 2018 belum terlalu menggembirakan. Hasil amatan Tim KKN Genesia UMY di bidang pendidikan menyimpulkan masyarakat
senjata ampuh untuk menyongsong kedatangan para wisman yang dari tahun ke tahun belakangan memang meningkat. Tim KKN Genesia juga menyoroti belum bergairahnya pasar ekonomi kreatif di Sembalun. Pelbagai komoditas hasil pertanian, juga kerajinan tangan belum tergarap secara menyeluruh dari hulu sampai hilir. Sehingga harga komoditas tidak berdaya jual tinggi dan sulit bersaing di pasar yang labih luas.
COVER STOR-Y Pelbagai hasil bumi, mulai sayuran kacangkacangan, cabai, tomat, wortel, bawang merah, kentang, paprika, stroberi, apel, dan melon masih dijual apa adanya. Padahal jika dijadikan komoditas olahan terlebih dahulu, juga dikemas lebih apik, maka nilai jual komoditas akan jauh lebih tinggi. Apalagi para wisman dan pelancong lokal yang datang ke Sembalum tentu tidak akan tertarik jika harus membawa oleh-oleh penganan yang belum diolah. Tim KKN Genesia UMY pun menggelar workshop menggandeng segelintir kelompok
tani yang aktif dan lebih dahulu melek pasar kreatif untuk menggairahkan industri rumahan, dengan mendemokan pembuatan produk olahan semisal selai, sirup, manisan stroberi, cokelat, dan selimut kacang mete. Program ini diharapkan dapat diterapkan pula untuk hasil bumi lainnya yang selama ini masih dijual “mentah-mentah”. Untuk produk hasil bumi dan komoditas lain yang memang harus dijual mentah, tim menawarkan konsep agrowisata, juga pembuatan kemasan apik, serta penyediaan pusat oleh-oleh yang ternyata memang belum ada di Sembalun. Selain itu, Tim KKN Genesia UMY juga berbagi pengalaman mengenai cara-cara penjualan produk di zaman kiwari, yang menyasar pasar online. Program pendukung lain yang digelar Tim KKN Genesia UMY adalah Tani Mandiri, yang meliputi kegiatan sosialisasi budidaya stroberi, pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pupuk kandang kotoran sapi yang melimpah di Sembalun, juga pelatihan pembuatan pestisida organik. Tim mengajak masyarakat untuk kembali menerapkan pola tanam dari alam untuk alam, agar penurunan kesuburan tanah di Sembalun karena penggunaan zat-zat kimia dapat pulih. Untuk menopang sektor pariwisata, Tim KKN Genesia UMY menggelar program kebersihan lingkungan dan membangun
Docs Seminar Ekonomi Kreatif
Rumah PITA (Pusat Informasi Wisata). Para mahasiswa KKN yang berjumlah 28 orang juga menggarap pelestarian dan promosi kesenian budaya asli Sembalun dengan pemuda setempat. Harapannya, tercipta publikasi, pementasaan, maupun kegairahan sanggar budaya di Sembalun, yang dapat dijadikan “jualan” ketika para pelancong berdatangan ke Sembalun. Semua program pengabdian masyarakat yang dilakukan Tim KKN Genesia UMY itu diharapkan dapat menjadi program yang berkelanjutan (sustainable project). Sedangkan mahasiswa sendiri dapat mengembangkan keahliannya untuk untuk memberikan kontribusi dan pengabdian kepada masyarakat, terutama di daerahdaerah potensial yang belum tergarap apik, daerah pelosok, juga pedalaman. Tidak ada kata terlambat untuk membangun dan memoles reputasi Sembalun yang memang punya segalanya dari keberkahan alam anugerah Tuhan. Melalui usaha bersama, impian Sembalun menjadi Geopark Dunia bukan sekadar angan-angan. [AS]
C-OVER STORY
pendampingan dan pemberdayaan secara inklusif dan semangat gotong-royong di kampung warmon Doc s
COVER STOR-Y
KKN Mandiri
Berbagi Peduli di Kampung Warmon untuk Suku Kokoda
O
bservasi itu pecah. Para mahasiswa KKN Mandiri Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) rupanya terpesona pada Nusantara, terutama untuk kawasan Kota Minyak julukan untuk Kota Sorong. Ketika baru menginjakkan kaki di sana, ternyata lokasi yang dituju masih 47 menit untuk sampai di Kampung Warmon, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Mendapat kesempatan untuk datang ke kawasan terluar, terpencil dan terdalam seperti ini adalah mimpi yang tak terbayangkan sebelumnya. Saat itu, pukul 14.00 waktu setempat, medio 8 Agustus 2016. Sukma Patriadjati bersama 19 rekan-rekannya melakukan observasi dan pemetaan dengan foto udara. Mereka yang tergabung dalam Tim Mahardika Bakti Nusantara, menerbangkan kapal tanpa awak (drone) dengan lensa dari udara diharapkan memperoleh titik kumpul strategis bagi warga nantinya. Titik simpul itu penting karena warga kampung Warmon akan berkumpul bersama para mahasiswa. Para mahasiswa lalu menyambangi, kediaman Bapak Kepala RT 01 Kampung Warmon untuk audiensi. Setelah audiensi, diperoleh informasi bahwa mata pencaharian masyarakat sebagai kuli bangunan di kota-
kota besar. Sebagian pemuda mengambil kangkung liar kemudian dijual kembali oleh orang tua mereka. Di samping itu, masih ada sebagian warga yang bekerja serabutan dan menganggur. Menurut para mahasiswa landasan ekonomi di kampung ini masih tradisional. Hanya saja lahan pertanian masih terbuka, persoalannya warga masih fakir dalam bercocok tanam yang benar. Sukma Patriadjati, selaku Ketua Tim, menceritakan, langkah awal yang dilakukan tim, pendampingan terhadap petani tentang bercocok tanam. Dari pendampingan itu, bersama warga para mahasiswa membuat bedengan, lalu dilanjut dengan pengolahan lahan yang siap untuk penanaman bibit sayurmayur dan tanaman palawija. Tantangan terberat selama beberapa hari di lokasi KKN, masyarakat lumayan sulit untuk diajak berpartisipasi dalam kegiatan ini. Rasa malas, tak berminat mewarnai alasan warga yang kurang antusias dalam pelaksanaan program ini. “Hal ini mejadi tantangan bagi tim untuk menumbuhkan semangat berdikari pada segenap masyarakat Kokoda di kampung ini,” kata Sukma. Seiring berjalannya waktu, para mahasiswa secara perlahan mampu meluluhkan warga.
c-OVER STORY Mulai dari 7 orang, sekian orang sampai akhirnya datang beramai-ramai ikut bekerja bakti membuat tempat pertemuan para petani berukuran 15 x 10 m2, pada lahan kosong di depan kampung Warmon. Beruntung para mahasiswa bertemu dengan dokter Anna, alumni UMY, yang berdomisili di Sorong. Dokter Anna merupakan salah satu tenaga medis di rumah sakit AL Sorong dan RSUD Sorong. Dari hasil pertemuannya dengan dokter itu, program kesehatan memantik warga memeriksakan kesehatannya. Pemeriksaan dilakukan, ditemukan bahwa sebagain warga Kampung Warmon, ada yang menderita TBC, HIV, Stroke serta penyakit kulit.
Lusida, Afif, Syahrullah, Rahman, Intan, Imam, Dian, Riardi, Novita, Riana, Alfian, Adam, Ramada, Joko, Yudhanto, Iqbal, Akbar dan Angga, menggagas rangkaian program untuk dua bulan ke depan. Dengan melibatkan warga dan para remaja, beberapa kegiatan inti dicetuskan, antara lain pentas seni, festival kemerdekaan RI, pendampingan literasi bagi anak-anak Suku Kokoda, membuat kelompok bermain TPA, pendampingan kesehatan untuk perempuan, pendampingan petani, dan pesta bioskop rakyat digelar secara bergantian.
Sukma mengakui, di lokasi KKN ini butuh kesabaran untuk bergaul bersama warga, karena itu audiensi lintas komunitas penting. Seperti bertemu dengan Kapolres Sorong, minimal bisa mendapatkan informasi keamanan dan kebiasaan para remaja di kampung.
Yang menarik, sore harinya setelah festival loba 17 Agustusan bersama warga, diadakan pemutaran film layar tancap bertemakan nasionalisme. Film berjudul Soekarno begitu menyita perhatian warga. Awalnya, akan datang juga warga kampung transmigran. Karena akses jalan yang gelap dan sempit, para mahasiswa memfasilitas warga dengan bersama-sama memasang puluhan obor yang dicat merah putih, untuk menerangi jalan.
Untuk menarik simpati warga, terutama para remaja, para mahasiswa seperti Aulia,
Menurut Bachtiar Kurniawan, selaku Dosen Pembimbing, Bagi sebagian besar masyarakat
Doc s Komunitas Mahardika Bakti Nusantara di Kampung Warmon
COVER STOR-Y Papua dan pendatang, suku Kokoda distigmakan sebagai suku yang keras, susah diatur, dan stigma lainnya. Entah darimana asal prasangka itu bermula. Akibatnya, warga Suku Kokoda sering mendapatkan perlakukan diskriminatif dan paling mudah menjadi tertuduh jika ada hal-hal buruk terjadi. Hal ini menyebabkan masyarakat ini semakin terpinggirkan. Untuk itu, “Tujuan KKN Mandiri di sini yang mendapat dukungan penuh dari Lazismu dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah, adalah peningkatan kesejahteraan warga,” jelasnya. Warga kampung Warmon, diharapkan dengan pendampingan dan pemberdayaan secara inklusif dan semangat gotong-royong, memperoleh manfaat dari target program berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan badan, ibu-ibu mengetahui manfaat pentingnya vaksin untuk bayi, dan Masyarakat mampu mengenali sejumlah tanaman obat tertentu untuk dimanfaatkan. Sehingga terbentuk masyarakat yang peduli dengan perilaku hidup bersih dan sehat. [NA]
Doc s
C-OVER STORY
Do cs
Komunitas PENA, Mahasiswa UMY Yogyakarta
Proyek Ekspedisi Nusantara
Berfilantropi di Perbatasan Indonesia Timur
K
etika sebagian anak muda hanyut dalam tren nongkrong di kafe dan menggeluti hedonisme, sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) justru memilih menuju ke pedalaman Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan salah satu kawasan perbatasan Indonesia, tepatnya Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur. Jalan kaki mendaki gunung yang bahkan rawan bagi diri mereka dan tak direkomendasikan oleh warga sekitar sana. Untuk apa? Untuk berbagi pada saudara setumpah darah, se-Tanah Air Indonesia yang tak bernasib sebaik mereka yang hidup di perkotaan. “Bagi kami, ini adalah kesempatan sekaligus tantangan bagi kami untuk berkontribusi bagi Indonesia. Kami justru menyambut meriah momentum ini,” kata Alfina Rahmatia, bendahara PENA yang diwawancarai via sambungan telpon oleh Redaksi Majalah Matahati (28/9).
Mereka adalah mahasiswa UMY yang tergabung dalam Proyek Ekspedisi Nusantara (PENA) yang memanfaatkan kesempatan KKN ke “gerbang Indonesia”. Di tengah pilihan realitis yang bisa saja mereka memilih KKN di kawasan Jawa atau bahkan dusun-dusun Yogyakarta. Dua bulan mereka di sana, 20 Juli sampai 21 September 2016 menjalankan programprogram bagi pembangunan manusia di perbatasan Indonesia dalam berbagai bidang: pendidikan, sosial, pertanian, dan kesehatan. Yang mereka bagikan bukan hanya materi dan program-program, namun juga inspirasi. Inspirasi untuk bangkit di tengah keterbatasan guna mencapai cita-cita yang mungkin hampir lapuk ditindih keadaan yang tak memungkinkan. “Hany ada satu SD bernama
COVER STOR-Y
Doc s Suasana berbaur dengan masyarakat sekitar
SD Inpres. Siswanya penuh keterbatasan: sekolah tanpa sepatu, satu guru untuk satu kelas mengajar semua mata pelajaran, dan jalan kaki mendaki gunung ke sekolah sejak ayam berkokok pukul 5 subuh. Kita jalankan program “Kelas Inspirasi” di sana,” kata Alfina. Salah satu kawasan yang lebih pedalaman yang PENA kunjungi adalah Ulugalung. Untuk kembali dari kawasan itu, PENA harus menyebarangi 17 sungai. “Di sana juga hanya ada satu SD: SD MIS Todung. Sesampainya di sana, dengan penuh semangat, seorang guru sekolah itu mengajak kami masuk melihat kelas. “Ayo masuk!” katanya. Kami dipertontonkan keadaan yang sungguh memprihatinkan untuk sebuah sekolah. “70 tahun Indonesia merdeka, tapi kami tak merasakan itu,” katanya,” begitu Alfina berkisah. Di sana mereka juga menjalankan program pendidikan. “Di sana kami merasa bahwa banyak yang butuh pertolongan di negeri ini,” kata Alfina.
Apa yang membuat mereka bertahan? Asa dan nasionalisme! Di tengah keterbatasan dan kurangnya perhatian, mereka merawat dua komitmen itu. Hanya itu yang mereka bisa. “Nasionalisme mereka itu sangat tinggi. 17 Agustus semangat pasang bendera di rumahrumahnya. Kita terharu,” tutur Alfina. Akhirnya, seperti menjadi harapan mereka dan juga teman-teman PENA, perlu dan harus ada program berkelanjutan. Karenanya, dari pengalaman itu, PENA terinspirasi untuk membuat gerakan lanjutan minimal 3 sampai 4 tahun di sana dan di “gerbang-gerbang” lain Indonesia dengan PENA. “Kami sungguh ingin membangkitkan orang sekitar untuk membantu masyarakat Indonesia perbatasan. Kami telah memulainya dari KKN. Dan itu sungguh memberi kepuasan, juga pelajaran. Karenanya kami justru tak sabar melanjutkan komitmen PENA ini. Itu kini jadi salah satu impian kami,” tutup Alfina. Dan dari sana, LAZISMU terpanggil untuk berkomitmen membangun visi filantropis bagi Indonesia perbatasan. [HS]
B-ERITA LAZISMU
Doc s
Penandatanganan MoU Lazismu-Migrant CARE
LAZISMU-Migrant CARE
Memperluas Perlindungan Buruh Migran Jakarta LAZISMU. Inisiatif melindungi buruh migrant dan anggota keluarganya di tingkat desa perlu di perluas di sejumlah kabupaten. Sampai saat ini mereka rentan tindak diskriminasi, kriminalisasi, dan termajinalkan dari peran negara.
berkelanjutan (SDGs). Sejalan dengan program Migrant CARE, membentuk skema perlindungan, pemberdayaan dan pendataan melalui Desa Peduli Buruh Migran (DESBUMI). “Kerja sama ini strategis, sesuai keberadaan agama dalam kehidupan masyarakat,” jelasnya.
Untuk memperkuat upaya itu, di Jakarta, Migrant CARE menandatangani nota kesepahaman dengan LAZISMU untuk melakukan sinergi program-program antar kedua belah pihak (15/9/2016).
Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, melindungi buruh migran di tingkat desa harus direplikasi minimal di 50 kabupaten. “Ini menjadi salah satu instrumen yang dikembangkan Migrant CARE dan LAZISMU ke depan,” paparnya.
O
Direktur Utama Lazismu Andar Nubowo menuturkan, ini sesuai dengan 13 hasil Rekomendasi Muktamar Muhammadiyah, salah satunya memberikan perlindungan dan pemberdayaan buruh migrant dan anggota keluarganya. Lazismu melalui programnya mendorong keberhasilan tujuan pembangunan
Ada dua rencana program strategis: program jangka panjang dan program tanggap darurat. Untuk jangka panjang, Desbumi menjadi program yang disinergikan dengan program-program LAZISMU di seluruh Indonesia. Sekitar 36 Desbumi saat ini direncanakan akan terkoneksi. [NA]
BERITA LAZIS MU --
Docs
Cabang Istimewa Muhammadiyah - Jerman Raya
LAZISMU Jerman Raya Resmi Berdiri Sabtu, 17 September 2016
P
impinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jerman Raya resmi meluncurkan Lazismu pasca rapat yang dihadiri Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Dr. Abdul Mu’ti. Kisah pendirianya bermula dari kesuksesan PCIM setempat pada Ramadhan lalu bahwa antusias warga Muslim Jerman melebihi harapan. “Awalnya kami menargetkan penghimpunan ZIS 300 Euro. Justru malah 800 Euro terkumpul setara Rp 10 juta lebih. Ini di luar dugaan,” ungkap Ridho Al-Hamdi, Ketua PCIM Jerman Raya dalam keterangan tertulisnya (20/9/2016). Atas dasar itu, PCIM Jerman Raya mendiskusikan perlunya pendirian Lazismu. Lebih lanjut Ridho menjelaskan, fungsi keberadaannya sebagai institusi sosial yang menghimpun potensi-potensi kedermawanan
warga Jerman, baik mereka yang lokal maupun warga Indonesia yang tinggal di sana. “Jika kita mendekati warga sana dengan agama, dipastikan sulit karena sekitar 34% penduduknya ateis. Tapi melalui jalur sosial akan lebih mudah. Karena itu, kita berharap Lazismu dapat menarik minat orang Jerman untuk berderma.” Lazismu Jerman Raya diamanahkan kepada Ria Tristya Amalia dan Zuhdayanti Yufna Yunan sebagai ketua dan sekretaris. Nantinya pengurus segera dibentuk mengingat usulan gerakan infak 1 Euro per orang/bulan sebagai programnya. [NA]
B-ERITA LAZISMU
a rtla wma tters. fi les.wordp ress. co m
LAZISMU dan NU Care-LAZISNU
Desak Pemerintah Perkuat Regulasi Pengelolaan Zakat Jakarta
L
embaga Amil Zakat Nasional, yaitu LAZISMU dan NU Care-LAZISNU mendesak pemerintah memperkuat regulasi pengelolaan zakat. Hal ini dinilai penting, untuk menyelaraskan program pengurangan angka kemiskinan melalui BAZNAS.
Jika ada intervensi di dalamnya, hal mendasar yang mesti dikuatkan pemerintah, mengubah regulasi zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak menjadi zakat sebagai pengurang pajak.
Dalam pernyataan resmi bersama di Jakarta (20/9/2016), keduanya menyoal aturan yang menempatkan zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak dalam UU No. 23 Tahun 2012 harus diubah.
Bila regulasi zakat itu diubah dapat meningkatkan perolehan nilai zakat. “Perubahan mendasar ini pula yang akan menyinergikan antara pajak dan zakat, para wajib pajak sekaligus dapat menunaikan zakatnya tanpa harus menambah beban pengeluaran,” jelas Syamsul.
“Persoalannya, wajib pajak dan wajib zakat harus menambah beban pengeluaran jika ingin menunaikan kewajiban agama dan negara,” ungkap Direktur Utama NU CareLAZISNU, Syamsul Huda. Dalam kesempatan itu, hadir juga Direktur Utama, Lazismu, Andar Nubowo.
Menurut data BAZNAS, potensi zakat tahun 2016 mencapai Rp217 triliun. Jumlah itu, setara dengan 10,4 persen dari APBNP 2016 yang mencapai Rp2.082 triliun. “Namun, perolehan zakat baru di angka Rp 4 triliun atau sekitar 1,8 persen dari potensi yang ada,” paparnya. [NA]
BERITA LAZIS MU --
Do cs Penyerahan Bantuan Logistik kepada para Korban Banjir Bandang Garut
MDMC – LAZISMU
Optimalkan Masa Tanggap Darurat Banjir Bandang di Garut dan Longsor di Sumedang
Jakarta
L
embaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, pada September 2016 menyatakan, respons darurat bencana banjir bandang di Garut dan longsor di Sumedang berlangsung selama 10 hari setelah kejadian. Selama masa tanggap darurat itu, Muhammadiyah Disaster Management Center telah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Meluapnya sungai Cimanuk, di Kabupaten Garut (20/9/2016), setidaknya menyisakan persoalan bagi warga pengungsi dari Desa Tarogong yang mengakibatkan enam kecamatan terdampak bencana. Sementara lokasi terdampak yang menjadi pusat tanggap darurat di Sumedang meliputi Dusun Panjeleran RW 01 Desa Padasuka dan Dusun Bojong RW 01 Desa Padasuka
Kecamatan Sumedang Utara serta Dusun Cibitung RW 03 Desa Padasuka Kecamatan Padasuka. Berdasarkan masa tanggap darurat itu, menurut Arif Nur Kholis, Sekretaris MDMC, optimalisasi respons yang diusulkan di lokasi bencana di antaranya memastikan posko tim asistensi. Direktur Fundraising Lazismu Hari Eko Purwanto mengatakan, Lazismu telah menyiapkan bantuan dam masih terus menghimpun untuk para korban. Kegiatan tanggap darurat ini bertujuan membantu menemukan korban yang masih belum diketahui, membantu pemenuhan layanan kesehatan, layanan kebutuhan pangan usia rentan, layanan pemenuhan alat kebersihan, dan membantu warga terdampak dalam pemenuhan peralatan pendidikan. [NA]
P- ERSONA
ABDUL MU’TI & Gagasan UNTUK NEGERI
Docs
Dr. Abdul Mu`ti
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah
Dr. H. Abdul Mu`ti, M.Ed. Sosok yang telah aktif mengabdi di Muhammadiyah sejak 1987 sebagai anggota dan pimpinan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Komisariat Al-Faruqi IAIN Walisongo Semarang, serta secara resmi di organisasi Muhammadiyah pada 1994 dengan nomor anggota 750178
PERSON A-
K
etika umurnya masih relatif sangat muda, sebagai pria kelahiran Kudus, 2 September 1968, jejak pengabdian itu dilakoninya dalam gagasan dan kerja nyata. Suatu dedikasi yang membuatnya dipercaya sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, sekarang ini. Sebagaimana pernah dituturkannya dalam acara Mata Najwa di Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2015, ia sebenarnya lahir di tengah-tengah lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Karenanya ia sangat mengenal ajaran ormas Islam yang didirikan oleh KH Hasyim Asy’ari tersebut. Ia menyimpulkan bahwa sebenarnya Muhammadiyah dan NU memiliki visi dan peran keislaman dan kebangsaan luhur yang sama. Sehingga pada akhirnya pilihan terhadapnya hanya perkara keyakinan personal. Adapun ia sendiri mengungkapkan, keyakinannya tehadap Muhammadiyah lantaran sosok KH Ahmad Dahlan yang menurutnya ajaran-ajarannya sangat mirip dan cocok dengan dirinya. Ia menjadi sarjana dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang pada 1991, lalu lanjut meraih gelar master dari School of Education, Flinders University, Australia. Gelar doktornya diraih dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia juga aktif terlibat dalam studi non-formal, di antaranya kursus kajian pemerintahan dan syariah di Birmingham University serta International Visitor Leadership di Amerika Serikat. Dan sejak 1993 mengabdi di almamaternya sebagai dosen. Di samping itu, Abdul Mu’ti juga terlibat dalam organisasi dan lembaga internasional. Ia pernah menjadi anggota Indonesia-United Kingdom Islamic Advisory Group yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Tony Blair. Ia juga menjadi anggota Advisory Board the British Council (2006-2009) dan anggota Executive Committee Asian Conference of Religion for Peace (2010-2015). Dalam struktur keorganisasian Muhammadiyah, ia tercatat pernah mejabat sebagai Sekretaris PWM Jawa Tengah periode 2000-2002, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 20022006, dan Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhamamdiyah 2005-2010. Di samping gagasan-gagasannya yang bervisi keterbukaan dan kemajuan, Abdul Mu’ti mendorong kencangnya kerja filantropis Muhammadiyah demi misi santunan, perlindungan, dan pemberdayaan bagi kaum dhuafa dan fakir-miskin di Indonesia. Kerja ini bahkan baginya harusnya memiliki skala prioritas utama. Di samping itu, ia juga memandam keprihatinan pada lemahnya kualitas umat Islam Indonesia di tengah kuantitasnya yang mayoritas di sini. Khususnya dalam bidang ekonomi dan pendidikan. Sehingga, ia menawarkan solusi revolusi budaya menuju budaya umat yang berkeilmuan dan ilmiah, budaya dengar dan bicara ke arah budaya baca dan tulis. Umat dibiasakan berpikir dan bersikap kritis serta memiliki spirit of inquiry. Adapun dalam bidang ekonomi, perlu didorong budaya kerja keras dan etos kerja. Dan semua itu pada akhirnya perlu dibingkai dalam kerja sinergis antar seluruh komponen umat dan bangsa. [HS]
K- OLOM Doc s
- Mantan Wakil Ketua MPR RI (2009-2014) - Ketua PP Muhammadiyah (2015-2020)
MUHAMMADIYAH dan Gerakan Filantropi MUHAMMADIYAH itu menamakan dirinya gerakan (movement, al-harakah), bukan organisasi (organization) , apalagi yayasan (foundation). Belakangan saja Negara Republik Indonesia, yang nota bene lahir (1945) tiga puluh tiga tahun kemudian setelah kelahiran Muhammadiyah (1912), menyebutnya organisasi masa (disingkat ormas). Dan kemudian pemerintahan orde baru dan belakangan reformasi, mungkin karena saking bingungnya, malah berubah lagi dengan menyebutnya organisasi kemasyarakatan (tidak jelas apa singkatannya). Orang Barat, sebagaimana diwakili para orientalis dan Indosianist, mungkin juga saking bingungnya menyebutnya non governmental organization (NGO).
O “
Pewaris dan pelanjut Muhammadiyah yang otentik adalah gerakan penolong kesengsaraan oemoem dan filantropi.
“
Sementara Muhammadiyah sendiri menyebut dirinya sebagai gerakan (movement, al-harakah) . Demikian lah
memang kenyataannya: kata gerakan disebut secara eksplisit dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah dan juga dalam lagu Sang Surya yang membuat bulu kuduk warga Muhammadiyah berdiri itu: “Al-Islam agamaku, Muhammadiyah gerakanku”. Dalam tataran riil pun demikian pula adanya: sejak awal berdirinya sampai dua dasawarsa masa-masa formasinya, Muhammadiyah lebih menampilkan dirinya sebagai gerakan amal (a philanthropical movement). Ahmad Dahlan dan muris-muridnya adalah pribadipribadi yang berwatak kemanusiaan (philantrhropist) yang sangat cinta sesama manusia dan gandrung pada pekerjaanpekerjaan kemanusiaan atau amal. Mereka dikenal sebagai orang-orang yang pemurah, dermawan, dan suka menolong pada sesama. Pengejawantahan dari jiwa pemurah, dermawan, dan suka menolong sesama itu salah satunya tampak dalam pembentuan Penolong Kesengsaraan Oemoem (disingkat PKO, atau The Assistence for Relief of Public Suffering ). Kata oemoem (public) dalam frasa Penolong Kesengsaraan Oemoem ini penting dicatat oleh karena penekanan kegiatannya pada nilai-nilai kemanusiaan tanpa memandang perbedaan agama dan suku bangsa. KH Ahmad Dahlan dalam pengarahan pendirian PKO yang dipimpin oleh salah seorang kawan dan muridnya, yaitu Hadji Moechammad Soedjak, malah sempat
KOLO M-
rosedi a na. net
menegaskan: “Hadjatnja PKO itoe akan
Penolong Kesengsaraan Oemoem adalah
menolong kesengsaraan dengan memakai asas
genre aktivitas dan pekerjaan Muhammadiyah
agama Islam dengan segala orang, tida dengan
yang paling otentik dan original lebih dari yang manapun juga. Kegiatan-kegiatan amal usaha Muhammadiyah (AUM) dalam bidang pendidikan yang mengambil bentuk pendirian sekolah-sekolah, kegiatan bisnis, atau bentuk usaha apapun, apalagi yang mengandung unsur profit, pada sejatinya tidak lah otentik Muhammadiyah. Dus, tidak original Muhammadiyah. Jika pendirian sekolahsekolah unggulan dan rumah-rumah sakit favorit saja tidak otentik Muhammadiyah, apatah lagi kegiatan politik untuk kekuasaan! Tentu dengan mengatakan tidak otentik bukan berarti itu semua dilarang atau tidak diperbolehkan. Tentu boleh-boleh saja Muhammadiyah terjun dalam politik dan bisnis, tetapi itu tidak otentik Muhammadiyah! Sekolah-sekolah, rumah-rumah sakit, dan amal-amal usaha yang bersemangat penolong kesengsaraan oemoem dan filantropi lah yang otentik Muhammadiyah.
membelah bangsa dan agamanja”.
KH Ahmad Dahlan memang memakai asas agama Islam, yaitu isi dari Al-Quran Surah 107: Al-Ma’un, yang nota bene artinya sendiri adalah sangatlah telak: “Pemberian Pertolongan”. Surah Al-Ma’un itulah yang mendorong Ahmad Dahlan dan muridmuridnya ber- manhaj amal dan menjadi orang-orang yang pemurah, dermawan, dan suka menolong pada sesama. Dengan berderma bersama-sama mereka mendirikan sekolah, panti asuhan yatim, mendirikan lembaga zakat, infak, dan sedekah, dan mendirikan Klinik PKO (pada tanggal 15 Februari 1923). Panti asuhan yatim, reformasi lembaga zakat (yang semula zakat diserahkan kepada kyai), dan Rumah Sakit hanyalah salah satu saja dari pengejawantahan semangat Penolong Kesengsaraan Oemoem. Semangat ini telah menjadi manhaj amal dan filantropi yang amat berpengaruh pada perjalanan misi gerakan Muhammadiyah awal yang terus terpelihara sampai sekarang oleh karena ada tiga aspek utama di balik reformasi filantropis gerakan Muhammadiyah: teologi al-Ma’un, modernism, and puritanism.
Dalam konteks dan perspektif ini maka sebetulnya pewaris dan pelanjut Muhammadiyah yang otentik adalah gerakan penolong kesengsaraan oemoem dan filantropi. Kini Muhammadiyah, setelah Tsunami 2004, melembagakan gerakan penolong kesengsaraan oemoem itu melalui
K- OLOM Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). MDMC pada
sejatinya adalah merupakan manifestasi atau pengejawantahan dari semangat PKO yang dahulu memang menjadi core Muhammadiyah dalam menolong sesama tanpa pamrih. Bergiat sebagai relawan penanggulangan bencana adalah tugas suci yang dedikasinya bukan semata pada sesama manusia tetapi juga dedikasi terhadap pencipta alam. Tugas kerelawanan adalah bagian integral dari ibadah kepada Allah, sehingga harus dilaksankan dengan sungguh-sungguh dan hanya mengharap ridho Allah Setelah rumah-rumah sakit Muhammadiyah kini telah menjadi amal usaha Muhammadiyah yang tidak bisa lagi berjalan kecuali dengan berorientasi bisnis dan profit, maka MDMC lah yang paling mungkin menjadi pelanjut semangat PKO yang berjiwa filantropis itu berdasarkan teologi dan ideologi AlMa’un itu. Artinya, MDMC lah yang menjadi pewaris, pelanjut dan kekuatan operasional ajaran KH Ahmad Dahlan tersebut di atas, bahwa kepedulian PKO adalah menolong kesengsaraan umum dengan bertolak dari asas Islam untuk semua orang tanpa membedakan suku dan agama (baca lagi: “Hadjatnja PKO itoe akan menolong
dan misi sehingga kemurniannya terus tetap terjaga. Dalam kerangka inilah Muhammadiyah mengembangkan Lazismu sebagai kekuatan filantropi moderen dan melanjutkan reformasi pengelolaan zakat (almsgiving) , sedekah (donation) and Waqf (religious endowment). Sebab, Lazismu harus menjadi motor sekaligus tulang punggung Muhammadiyah sebagai gerakan filantropis. Maka bersama-sama dengan Majelis Pengembangan Masyarakat (MPM) yang juga sangat otentik Muhammadiyah, MDMC dan Lazismu menjadi Trisula Baru gerakan filantropi Muhammadiyah. Amelia Fauzia dalam Faith and the State : A History of Islamic Philanthropy in Indonesia (2013) menyebut Muhammadiyah dengan kata-kata “It was not solely a modern voluntary organization employing zakat, sedekah, and waqf, but it was succesfull as a philanthropic organization”.
Mungkin Muhammadiyah tidak sendirian, tetapi, lagi-lagi meminjam kata-kata Amelia Fauzia, “ More than many other Islamic voluntary organization, Muhammadiyah’s work in the area of philanthropy was (and is) exceptional, since is inisiated philanthropic practices for social welfare and educational project, such as establishingand maintaning school, hospital, and arphanages. These
kesengsaraan dengan memakai asas agama
programmes go far beyond just fundrising, and
Islam dengan segala orang, tidak dengan
Muhammadiyah can be seen as a philanthropic
membelah bangsa dan agamanja” ).
organization when it is compared with the amil (zakat administration) institution
MDMC mungkin saja bekerja sama dengan berbagai pihak, misalnya dengan DEFAT (Department of Foreign Affair and Trade), pemerintahan Australia dalam rangka
that grew later in post colonial Indonesia...
Hospital Preparadness and Community
Pertanyaannya sekarang adalah siapa yang menjadi pewaris semangat filantropi Muhammadiyah yang pemurah, dermawan, dan suka menolong pada sesama? Jawabnya adalah MDMC, MPM, dan Lazismu. Inilah yang sering saya sebut sebagai Trisula baru gerakan Muhammadiyah. Semoga!
Readiness for Emergency and Disaster
(HPCRED) yang mentransformasikan seluruh Rumah Sakit PKO Muhammadiyah menjadi Rumah Sakit Siaga Bencana seperti yang dilakukan selama sepuluh tahun terakhir ini, tetapi tetap saja MDMC harus bebas dan mandiri. Kemandirian ini bukan hanya secara finansial, melainkan juga secara visi
Muhammadiyah managed and redistributed them for the needs of the poor”.
RESPONSILIT-Y
R- ESPONSIBILITY
Do cs
Muhammadiyah, PLN, dan BRI Syariah Jalin Kerjasama Kuatkan Ekonomi Umat
M
elalui Lazis PLN, Perusahaan Listrik Negara (PLN), Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, dan BRI Syariah mengikat kerja sama berkenaan dengan penyaluran dana zakat yang dihimpun dari para karyawan PT PLN. Kesepakatan kerja sama ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara tiga lembaga tersebut di Auditorium Ahmad Dahlan, Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2016). Dalam kesempatan itu, Pembina Lazis PT PLN, Murtaqi Syamsuddin, mengatakan sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, PP Muhammadiyah adalah organisasi yang mapan dan tertata. Selain itu, PP Muhammadiyah juga dinilai memiliki
semangat pemberdayaan dengan terpercaya. “Maka, kami bersinergi karena ada trust dengan Muhammadiyah,” kata Murtaqi usai penandatangan nota kesepahaman. Murtaqi menjelaskan, sebelumnya sudah ada kerja sama antara Lazis PLN dan PP Muhammadiyah. Hanya saja, ini fokus pada penyaluran zakat, berupa kerja sama yang pertama kali dilakukan oleh PP Muhammadiyah dengan Lazis PLN. Bentuk penyaluran dana zakat itu berupa bantuan beasiswa dan pembangunan sarana dan prasarana peribadatan. “Dengan kata lain, kami ingin menyalurkan zakat itu sesuai spirit zakat itu sendiri, yaitu memberdayakan umat dan pada prinsipnya
RESPONSIBILIT-Y
Docs Penyerahan Bantuan Mobil Ambulance dan Beasiswa
membangun kemaslahatan dan umat,” jelasnya. Untuk penyaluran dana zakat itu, Lazis PLN menggandeng BRI Syariah. Sinergi tersebut dalam wujud penggunaan produk perbankan dari BRI Syariah. Direktur BRI Syariah, Erdianto Sigit Cahyono, menuturkan, kerja sama ini akan dilengkapi dengan adanya kemudahan-kemudahan, termasuk pembebasan biaya administrasi. “Konsep ini yang kami tawarkan,” ungkap Erdianto. PP Muhammadiyah juga bersinergi dengan BRI Syariah dalam hal pemanfaatan produk perbankan untuk pengembangan amal usaha Muhammadiyah. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir merespons tawaran itu, dan pihaknya senantiasa berupaya mendorong dan meningkatkan kapasitas ekonomi umat. “Bersama-sama saatnya mendorong kekuatan ekonomi umat sehingga dapat bertumbuh dalam kekuatan yang lebih baik lagi,” paparnya.
Sehubungan dengan itu, Haedar mengatakan, PP Muhammadiyah telah memiliki modal kemandirian. Muhammadiyah juga punya jaringan organisasi yang cukup kuat dan mendalam. Tapi, Haedar mengingatkan, dalam prosesnya itu perhatian khusus perlu dicurahkan, terkait penyaluran dana zakat ke daerah-daerah pelosok, termasuk daerah terluar dan terpencil. “Melalui kerja sama ini kita menguatkan martabat bangsa ini,” tegasnya. Dalam penandatanganan nota kesepahaman itu, Lazis PLN juga secara simbolis menyerahkan beasiswa untuk kaderisasi ulama melalui Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) PP Muhammadiyah sebesar Rp 1 miliar. Ada pula penyerahan bantuan dua mobil ambulans operasional kepada Lazismu, masing-masing untuk Lazismu di Solo dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Sulawesi Selatan. [NA]
K- ONSULTASI Dr. Muhammad Akhyar Adnan, MBA., Ak Dewan Pengawas LAZISMU
Ihwal Nazar Doc s
Assalamualaikum Ustaz.. Sebagai rasa syukur karena mendapatkan suatu nikmat dari Allah, saya pernah bernazar seandainya mendapatkan nikmat tersebut akan memberikan sumbungan ke musholla berupa alat-alat shalat. Tetapi seiring berjalannya waktu, ternyata pengeluaran rumah tangga saya cukup besar. Saat semua kebutuhan pokok naik, keperluan saya melonjak. Saya juga menyadari kalau seorang Muslim berkewajiban membayar zakat harta jika mendapat nikmat rezeki tak terduga. Dengan kondisi ini, apa yang harus saya lakukan? Kalau menyelesaikan kewajiban nazar saya, saya tidak bisa membayar zakat harta. Saya takut tidak menunaikan zakat juga menunda nazar.
Rayan Naka , Jakarta Jawaban :
Memang membayar atau melakukan nazar adalah wajib sifatnya. Sebagaimana difirmankan Allah: “Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.” (QS. Al Insan :7).
Begitu pula membayar zakat harta adalah wajib jika mencapai nishab, yakni setara dengan 85 kg emas. Maka wajib atas hadiah yang diperolehnya itu zakat yang besarnya 20%. Sedangkan waktu pembayarannya adalah pada saat menerima hadiah tersebut setelah dikurangi biaya atau pajak. Namun, kalau kondisi ekonomi saudara sangat terbatas, sesungguhnya saudara dapat mendahulukan membayar zakat harta, karena terikat oleh waktu. Kemudian belakangan, setelah ada kelonggaran, saudara penuhi kewajiban nazar tersebut. Jika saudara tetap dalam kesulitan, saudara wajib membayar kaffarah (denda).
Denda nazar sama dengan denda sumpah, yaitu membebaskan seorang budak, memberi makan 10 orang miskin, atau memberi pakaian 10 orang msikin. Jika tidak bisa melakukan ketiganya, saudara harus berpuasa tiga hari. Allah SWT berfirman tentang kaffarah sumpah yang artinya, “… maka kaffarah (melanggar) sumpah itu ialah memberi makan 10 orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka dendanya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarah sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). “ (QS. Al Maidah : 89).
OAS-E
Rasulullah Muhammad Saw. bersabda : “Hijrah tidak terputus hingga terputusnya tobat, dan tobat tidak akan terputus hingga matahari terbit dari sebelah barat (Hari Kiamat).” (H.R. Al-Bukhari)
wa llpa perc ave. co m
P- ARENTING
10 Tips Praktis Mengasuh Si Buah Hati Siapa yang tidak menginginkan anak saleh dan salehah? Semua orangtua pasti menginginkannya. Namun, bukan perkara mudah untuk melakukannya. Sekalipun sulit, sudah menjadi tanggung jawab setiap orangtua untuk membesarkan anaknya secara baik, karena tanggung jawab ini akan dimintai pertanggungan jawab di akhirat kelak. Jika kita merasa belum cukup baik dalam mengasuh anak-anak, berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan. Bacalah, dan mulailah mempraktikannya.
Mengajarkan Anak Cinta Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW Imam Ibnu Ruslan di dalam Matan Zuban mengatakan: “Hal pertama yang wajib bagi seseorang adalah mengenal Tuhannya dengan yakin.” Benar adanya, tauhid merupakan pangkal hidup seorang muslim. Karena itu, orangtua harus menanamkan tauhid yang kokoh kepada anaknya, dengan menyemai kecintaan mereka kepada Allah Swt. dan Nabi Muhammad Saw. Tauhid harus ditanamkan dengan cinta, tidak mencitrakan Allah Swt. sebagai sosok yang ditakuti. Kecintaan kepada Allah Swt. dan Nabi Muhammad Saw. juga harus 100%, sehingga kelak saat anak telah dewasa, ia tidak menuhankan hal-hal duniawi.
Menjelaskan yang Baik dan Buruk Tunjukan kepada anak-anak, mana nilai-nilai dan perbuatan yang baik dan mana yang buruk, dan apa dampaknya bagi diri pribadi juga bagi masyarakat. Tentu, setiap orangtua harus memberikan pemahaman dengan bahasa yang dimengerti anak-anak. Misalnya, apa manfaatnya jika anak membuang sampah pada tempatnya, dan apa pula akibatnya jika sampah dibuang sembarangan?
Menjadi Teladan Orangtua harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya, karena anak akan meniru apa saja yang dilakukan orangtuanya, baik itu ucapan maupun perbuatan. Anak-anak yang sering berkata dan berlaku kasar kepada temannya, pasti karena di rumah ia mendapat contoh berucap dan berbuat kasar dari orangtua maupun lingkungannya. Begitu pula, jangan mengharapkan anak punya inisiatif mengerjakan shalat, jika orangtua tidak pernah melakukannya.
PARENTIN-G Memberikan Contoh Pola pikir anak-anak masih polos, kalau tidak mau dikatakan jujur. Maka sebaiknya mengenalkan perbuatan baik kepada anak dengan memberikan contoh lewat cerita yang berisi pesan moral, dan perlihatkan contohcontoh tersebut di lingkungan anak-anak.
Melibatkan Anak dalam Perjalanan nan Edukatif Untuk menumbuhkan spiritualitas anak, cobalah mengajak mereka jalan-jalan, misalnya ke masjid atau ke acara keagamaan, menjenguk orang sakit dan kesusahan, atau mendatangi perayaan atau festival keagamaan. Dari kegiatan tersebut, anak dapat meluangkan waktu untuk piknik sambil belajar dan bersilturahim dengan saudarasaudara seimannya.
Memilihkan Teman secara Selektif Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda: “Seseorang akan terpengaruh apa saja yang dilakukan temannya, karena itu berhatihatilah memilih teman.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi) Sabda Rasulullah Saw. ini harus menjadi panduan setiap orangtua agar anak lebih selektif dalam memilih teman. Jiwa anak yang masih labil akan selalu terpengaruh dengan temannya. Jika temannya baik, tentu akan lahir perilaku yang baik. Jika perilaku temannya buruk, maka orangtua harus turun tangan dan mencegah anak berteman dengannya.
Memperlakukan Anak dengan Baik dan Sabar Seorang anak kadang bisa sangat menjengkelkan. Namun, setiap orangtua harus menjaga perasaan mereka. Perasaan anak-anak sangat halus. Jangan berkata, apalagi bertindak kasar, jika anak memang menjengkelkan. Perkataan dan perlakukan kasar, selain menjadi doa juga akan membuat
anak patah hati. Anak harus diperlakukan dengan lembut dan sabar. Lihatlah, betapa Nabi Muhammad Saw. harus memperlama sujudnya karena cucunya, Hasan Ra. Naik ke punggung beliau. Ketika para sahabat bertanya, “Mengapa engkau memperlama sujudmu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Cucuku naik ke punggungku, sehingga aku tidak ingin mempercepatnya.”
Menanamkan Kebaikan sejak Dini Suatu kali Nabi Muhammad Saw. memerintahkan agar para orangtua menyuruh anaknya untuk shalat di usia 7 tahun. Hikmahnya, pada usia emas tersebut, anak masih mudah diarahkan karena pikiran mereka masih snagat subur dan haus menerima halhal yang baru.
Menghindari untuk Langsung Menyalahkan Anak-anak sering melakukan kesalahan. Sebagai orangtua, seharusnya tidak langsung mendakwa anak atas kesalahannya itu, apalagi sampai melampiaskan kekesalan akan hal lain kepada mereka. Setiap orangtua harus bersikap sabar menghadapi kesalahan anak, dan menjelaskan di mata letak kesalahan mereka berikut akibat-akibatnya. Dengan begitu, mereka dapat belajar dari kesalahannya itu.
Memanfaatkan Alat Peraga dalam Mengasuh Setiap orangtua harus mafhum jika dunia anak adalah dunia bermain. Sebab itu, gunakanlah alat-alat peraga edukatif dalam mengasuh anak. Orangtua tidak perlu sungkan untuk bermain bersama mereka. Belajarlah bersama mereka. Jadilah orangtua yang bahagia, maka anak pun akan bahagia pula. [AS]
L-APORAN KEUANGAN
Daftar Donasi ZIS Lazismu Bulan September 2016 Penerimaan Dana Zakat KAS NAMA
TAKEI KA
DONASI
NILLA FIRDA DARI 219450306
UPIK
Rp 150.000
BUDI WIBOWO
Rp 100.000
RAHART
Rp 4.000.123 Rp 200.000
Rp 13.946.732
Jumlah
BRI 0230.01.001403.30.9
KAS KP JOGJA
NAMA NAMA APS Gejayan April-Juni APS Gejayan Juli Ibu Lastri Hartini
PRADITA DEVIS
Rp 325.000
DEWI INAYATI R
Rp 550.000
PRADITA DEVIS
Rp 450.000
Rp 1.300.000 Rp 300.000 Rp 125.000
Karyawan APS Gejayan April-Juni
Rp 2.035.000
Karyawan APS Gejayan Juli-Agustus
Rp 1.000.000
Rp 4.760.000
Jumlah
BNI SYARIAH 0091539400 NAMA MUH AWA
DONASI Rp 25.000
RANY
Rp 250.000
FAJAR
Rp 1.101.609
ENDAH TRI N
Rp 305.000
FITRI RIZKI AM
Rp 100.000
MOCH FAAT CHAM
Rp 400.007
DANANG KUSTIAW
Rp 50.000
SUBHANZUHRI DA
Rp 450.000
WAHYUDI SETIYA
Rp 125.000
EDI SABARA
Rp 150.000
Rp 3.905.007
BCA 8780040077
RIYADINA
Rp 240.000 Rp 25.000
NIA RAHMAWATI
Rp 438.500
AZIS SUPRIANTO
Rp 300.000
TATIK YUNARIAH
Rp 122.000
SUPRAYUGO UTOMO
Rp 400.000
LIESNA EKA NOVIANI
Rp 150.000
EDY TARMUDJI
Rp 100.000
TITI ANGGRAI
Rp 500.000
GANJAR NUGRAHA
Rp 100.000
ARIEF TRISNO PRAMO
Rp 250.000
YUWONO BANGUN NAGO
Rp 300.000
SARWO EDI WIBOWO
Rp 500.000
YANU SAKTIAJI
Rp 100.000
IWAN SETYASMOKO
Rp 500.000
AGUS KUSWANDOJO DANAR ARDHITO APRI JOKO IRIANTO GATUT RADITYA
Rp 50.000 Rp 200.000 Rp 1.500.000 Rp 200.000
TASLIM MAKAMINAN
Rp 50.000
CHAIRUDDIN SSOS
Rp 65.000
DHINI MAYA RACHAJU
Rp 350.000
SWITCHING CR
Rp 250.000
KHOIRUL ANWAR
Rp 150.000
HERI IRWINANTO
Rp 150.000
ERWIN HERIYONO
Rp 100.000
INDRA ANDHIKA
Rp 250.000
HELMI SUSANTO
Rp 10.000
RIYADINA
Rp 75.000
Rp 600.000
NAMA HABIB
Rp 1.000.000
PRADITA DEVIS
Jumlah
WAHYU MUHAMMAD AQO
DONASI
DONASI
HERI SURYANTO
DONASI
Rp 50.000
DARI 5221842095085764
Rp 50.000
YOSI SA
Rp 50.000
PARLIEN
Rp 500.000
PARLIEN
Rp 500.000
RAHYU
Rp 100.000
Rp 250.000
Jumlah
TOMMY
Rp 5.500.000
Rp 1.000.000 Rp 20.000
ALDI ANWAR
Rp 125.000
MUHAMMAD ABDUH ALM
Rp 500.000
DONY ISKANDAR PASA
Rp 300.000
NAZIRUDDIN LUBIS
Rp 150.000
GHAFAR MUZANNI
Rp 200.000
BENY WIRAWAN
Rp 100.000
YUDHA PRATAMA JAYA SIHAMUS SYUBBAN
Rp 150.000 Rp 1.000.000
LAPORAN KEUANGA NSUCI DEWI AYURARAS
Rp 250.000
YENITA SSI A P
Rp 200.000
HELMI SUSANTO HANIF PRATIAKSA HA ERWIN HERIYONO
Rp 1.000.000 Rp 150.000 Rp 55.000 Rp 150.000
GHAFAR MUZANN
Rp 70.000
OVAN PRATAMA
Rp 175.000
HERLAMBANG SUKMA S
Rp 100.000
DINI FITRIA SULIST HERRY BUDIANTO PTRA ANDAYN
Rp 150.000 Rp 75.000
Rp 12.285.500
BCA BEKASI 8780120003
M. REZA KURNIAWAN DEVI EKA NUSANTI JAWADI
DONASI
DANANG INDRA WINAR
BCA JOGJA 8780118181 NAMA HILWIYATUL AHLA DWI DARMAWAN
DONASI Rp 100.000 Rp 37.000
Rp 137.000
Jumlah
BRI SYARIAH 2020191200 NAMA GUNAWAN INDRIYA WARSANA
DONASI Rp 350.009
BRILINK 0001170029
Rp 75.000
BRILINK 0001632724
Rp 175.000
Jumlah
Rp 50.000 Rp 350.000 Rp 250.000
TITI SUDARYANTI
Rp 500.000
MUCHLIS SUHARTO ABDURRAHMAN
Rp 200.000 Rp 166.000
Rp 1.000.000
AGUS NURAMAL
Rp 300.000
SRI SURONO
Rp 150.000
DARI 5371760140045708 TAUFIK MESIANO PT BBG KE LAZISMU
Rp 2.300.000 Rp 500.000 Rp 500;000.000
HARYADI
Rp 100.000
SWR & REKAN
Rp 625.625
MUH AWAL SATRIO NUGROHO
Rp 50.000
DARI WARTO
Rp 50.000
ANGGIE HAPSARI
Rp 500.000
DARI ARIF SETYADI
Rp 50.000
YUSUF FATCHUROCHMAN
Rp 500.000
ESY DWI PUTRIANTI
Rp 200.000
FITRI DAMASTUTI SYARIFAH
Rp 140.000
DARI ABDURAHMAN
Rp 150.000
MAKPUI
Rp 350.000
MUHAMMAD IQBAL
Rp 8.875.000 Rp 50.000
IBNU TSANI
Rp 300.000
FIRMAN SETIONO
Rp 415.000
AKHMAD NAWAWI
Rp 220.000
SYAIFULLAH ARSYAD
Rp 250.000
Rp 25.000
Rp 25.000
Jumlah
Rp 250.000
CHALIS ALFATIQAH
SETOR TUNAI
NAMA
DONASI
SAMIJAN
Rp 50.000
ISTIONO SE
Jumlah
NAMA
Rp 10.000
NILA RATNASARI AND HASAN BASORY RUSTA
MANDIRI 1230005117405
Rp 600.009
ASHRIL HIDAYAT
Rp 63.860
TAUFIK MESIANO
Rp 500.000
MUHAMMAD AFNAAN SUBHI
Rp 141.000
ALFIN NURFAHMI MUFRENI
Rp 270.000
LULU ANGGIAMURNI
Rp 2.110.000
AGUNG MOCHAMAD ACKMAN
Rp 500.000
EKA FITRI WULAN DARI DEVI EKA NUSANTI
Rp 300,000
M. REZA KURNIAWAN
Rp 100.000
Rp 200.000
DARI 6034942527083630
Rp 100.000
FIRDAUS ANANG ASYHARI
Rp 125.000
DHANANG DHANIS MOKO
ANANG PRIBADI
Rp 200.000
DARI 6019002629383888
DARI 5264230040003041
Rp 500.000
Jumlah
TEZAR FEBRIAWAN SWR & REKAN
ANA NUR FITRIYATI
Rp 117.575 Rp 200.000 Rp 2.207.414
WIN AUFA FIDHUHA
Rp 750.000
ICHWAN BUSTOMI ARIVIN
Rp 364.925
ABDURRAHMAN INTI PRIMA MANDIRI UTAMA BUDI PRASETYO AGUNG MOCHAMAD ACKMAN
Rp 200.000 Rp 50.000
Rp 544.278.899
SYARIAH MANDIRI 7001318408 Rp 875.000
ATMB 0000836386
Rp 100.000 Rp 10.675.000
Rp 1.000.000
M. ANDY RAHMAD WIJAYA
ANNISA PURBASARI
Rp 50.000
SELMY PATRICA WIBAWA
MUHAMMAD FAISAL
IRA MASIRAH
Rp 1.000.000
Rp 78.000 Rp 2.209.500 Rp 300.000 Rp 150.000
NAMA
DONASI
Transfer PRIMA to BSM - Prima
Rp 295.000
BSM 7001318408
Rp 250.000
SETORAN TUNAI
Rp 500.000
BSM 7001318408
Rp 275.000
PENGHASILAN BSM 7001318408
Rp 402.000 Rp 1.500.000
BLN
Rp 300.000
Transfer To 0090033333
Rp 500.000
Jumlah
Rp 4.022.000
L-APORAN KEUANGAN BNI S DOLAR 144258435 NAMA SYMASIA MADINAH ASIA FOUNDATION Rp 13.048
SYARIAH MEGA 1000006764
DANAMON 5500581912
DONASI Rp 9.825.144
NAMA
DONASI
ANTON
Rp 10.000
EDY
Rp 10.000
Rp 20.000
Jumlah
NAMA PEMINDAH BUKUAN
DONASI Rp 150.000
Rp 150.000
Jumlah
Rp 9.825.144
Jumlah
BCA I/S 8780040051 NAMA
DONASI
PFARIKH HERDIAN
Rp 127.500
Rp 127.500
Jumlah
Penerimaan Dana Infaq KAS
BNI SYARIAH I/S0091539411
NAMA
DONASI
NAMA
BNI S Kemanusiaan 0091539444
DONASI
NAMA
DONASI
M ARSIL MUNIR
Rp 200.000
LENI SUSA
Rp 100.000
DARI 307700856
Rp 500.000
ABDULLAH
Rp 500.000
HELMI M
Rp 200.000
M ANDY
Rp 250.000
DARI 204769032
Rp 100.000
YOSI SA
Rp 50.000
PARLIEN
Rp 500.000
Jumlah
Rp 800.000
TOMMY
Rp 1.000,000
Rp 700.000
Jumlah
KAS KP JOGJA
KENDRA
NAMA
DONASI
IBU SUWARTI (DONASI KURBAN)
Rp 200.000
BAPAK HILMAN LATIEF
Rp 750.000
Rp 950.000
Jumlah
Rp 100.198
DARI 129669964
Rp 1.000,000
DARI 356721868
Rp 200.000
KENDRA
Rp 100.198
DARI 129669964
Rp 1.000.000
Rp 4.300.396
Jumlah
BRI I/S 023001001404305 BCA IPM 8780177170 NAMA
NAMA Rp 300.000
NUR HANDAYANI
Rp 50.000
NUR HANDAYANI AABIDULLAH SHO
Jumlah
RYAN ANUGRAH
DONASI Rp 10.000
Rp 25.000 Rp 100.000
Rp 475.000
NAMA
Rp 10.000
MUHAMMAD DWI IS NUGROHO
Rp 25.000
NOVI
Rp 50.000
MUHAMMAD DWI IS NUGROHO
Rp 25.000
Rp 10.000
Rp 500.000
MUHAMMAD DWI IS NUGROHO
Rp 25.000
MUHAMMAD DWI IS NUGROHO
Rp 25.000
Jumlah Jumlah
DONASI
NOVI
BRI 003195 000112 51
DONASI
AMIN ISKANDAR
DANAMON 5500661912
Rp 660.000
LAPORAN KEUANGA NBCA I/S 8780040051 NAMA KAMIN FANDY
BCA Kemanusiaan 8780171171 DONASI Rp 150.000
NAMA
MANDIRI 123.0005117.371
DONASI
NAMA
DONASI
VITTA IKENUR BA
Rp 500.000
BASUKI RAHMAD
Rp 75.000
RIYADINA
Rp 25.000
CHUZAIMAH AGUSLIAN
Rp 600.000
SIWANTORO
Rp 250.000
EDWIN FERDIAN SYAH
Rp 50.000
YUSI LUTHFIANI
Rp 200.000
DIAN TRI LESTARI
Rp 50.000
RIFI YUNDA MARISA
Rp 200.000
HDA SYARIFAH MEIG
NOOR IRSALINA
Rp 200.000
MOHAMMAD RIZKI PRA
Rp 200.000
SUWANTIN ISMAIL
Rp 100.000
Rp 50.000
M ANDRI HAKIM A
Rp 100.000
ADI SISWANDANA
Rp 140.000
SUMARI
Rp 100.000
ADILAH SALMA NGEINDEN
Rp 50.000
Rp 30.000
HARIANTO
Rp 100.000
RATMI R
Rp 50.000
EDWIN FERDIAN SYAH
Rp 50.000
DWI HARI WIDODO
Rp 1.000.000
ANDI WAHYU SUWARDI
Rp 85.000
NURCHOLIS YULIANTO
Rp 100.000
PENI KUSUMAWATI
Rp 1.500.000
PUTU AYU P AGUSTIANANDA
Rp 10.000
RIYADINA
SHABRINA RAHM ITN SIGURA
Rp 50.000
BANDRIO UTOMO SWA TASBI
Rp 250.000
BASUKI RAHMAD
Rp 75.000
Rp 250.000
CREDIT 45157002
Rp 800.000
Rp 250.000
ARDIAN HANIF YULIANTO
Rp 200.000
ZAKI HIMAWAN
Rp 100.000
ISNA LUTHFIANA ROSYADA
Rp 120.000
LUTHFINAYATI
Rp 150.000
SRI SURONO
Rp 100.000
AHMAD MUSAWIR
Rp 100.000
MAULANA MUHAMAD HANIF
MOH RIEZA RAKHMAN
Rp 200.000
YULIA FITRINIA
Rp 100.000
ANDIKA CHANDRA
Rp 100.000 Rp 220.000
LEILA SUDARMADJ
Rp 235.000
RADITYA
ADI SISWANDANA
Rp 100.000
DARI 002 1002628999517584
RIYADINA
Rp 50.000
EDWIN FERDIAN SYAH
Rp 50.000
ANDHYKA HUSEIN MAR
Rp 50.000
NOVITA SANJAYA
Rp 50.000
OMAR LUTHFI ANWAR MUHAMMAD HUDZAIFAH
Rp 1.000.000 Rp 10.000
SUCI DEWI AYURARAS
Rp 100.000
HILMAN FATONI
YUDARIYANTO
Rp 100.000
Jumlah
EDWIN FERDIAN SYAH SYAWALUDIN CHUZAIMAH AGUSLIAN BAMBANG IRAWAN
Rp 50.000 Rp 20.000
MANDIRI Qurban 123.0004652584
Rp 600.000
Rp 30.000
HASAN BASORY RUSTA
Rp 150.000
RINALDI FAHMI
Rp 100.000
HERLAMBANG SUKMA S
Rp 100.000
ICHWAN HERU PUTRAN
Rp 200.000
Rp 4.040.000
NAMA
NAMA MAS AKHMAD KUSMAYA ANIK ANDRIANI
Jumlah
DONASI Rp 66.500 Rp 150.000
Rp 216.500
DONASI
RUM HASTUTI
Rp 200.000
ANDIKA PRAYOGI PANGESTU
Rp 200.000
BUANG SUTRISNO
Rp 200.000
M SYAINI USMAN
Rp 500.000
ATMB TRF CREDIT 00001055
Rp 200.000
Jumlah
BCA Qurban 8780170001
EMIR SURYO GURITNO
Rp 1.000.000 Rp 10.000 Rp 125.000
BASUKI RAHMAD
Rp 75.000
DARI 1330004954319
Rp 20.000
DARI 123000511737152E+28 BASUKI RAHMAD AGUS PRIHANTORO
Rp 50.000
RIYADINA
Jumlah
Rp 5.870.000
PUTU AYU P AGUSTIANANDA
ALEX MONDRI
Rp 800.000 Rp 75.000 Rp 150.000 Rp 50,.000
Rp 4.470.000
Jumlah
MANDIRI 123.0004652584 NAMA DEVY ERLINA NAZWIR
DONASI Rp 200.000
Rp 1.300.000 Jumlah
Rp 200.000
L-APORAN KEUANGAN Penerimaan Dana Kemanusiaan KAS NAMA YAYASAN NURSIMA SAILAND
DONASI Rp 500.000
Rp 500.000
Jumlah
BNI SYARIAH 0091539444 NAMA
MANDIRI 123.0099008999
BCA 8780171171
DONASI
DARI 307700856
Rp 500.000
M ANDY
Rp 250.000
YOSI SA
Rp 50.000
Jumlah
Rp 800.000
NAMA
DONASI
VITTA IKENUR BA
Rp 500.000
CHUZAIMAH AGUSLIAN
Rp 600.000
YUSI LUTHFIANI
Rp 200.000
HDA SYARIFAH MEIG
Rp 50.000
SUWANTIN ISMAIL DR
Rp 100.000
SUMARI
Rp 100.000
HARIANTO
Rp 100.000
DWI HARI WIDODO
Rp 1.000.000
PENI KUSUMAWATI
Rp 1.500.000
NAMA
DONASI
ATMB TRF CREDIT 20045003
Rp 100.000
YULIUS FIKA DIERVIN
Rp 100.000
MUHAMMAD IQBAL CAHYA DHERMA BEKTI
Rp 50.000 Rp 66.312
UNDANG SAEFULOH
Rp 250.000
LALA ISNINA
Rp 100.000
MARWEDHI NURRATYO
Rp 500.000
ACHMAD TARMUDI
Rp 100.000
ATMB TRF CREDIT 00004730
Rp 100.000
BANDRIO UTOMO SWA TASBI
Rp 250.000
GATUT RADITYA
Rp 250.000
MOH ARIEF BUDIMAN
Rp 234.567
DARI 002 1002628999517584
Rp 250.000
ISTAUFINA DAYA PUTRI
RP 50.000
ZAKI HIMAWAN
Rp 100.000
ATMB TRF CREDIT 12540002
Rp 200.000
LUTHFINAYATI
Rp 150.000
RETNO UTAMININGSIH
Rp 200.000
AHMAD MUSAWIR
Rp 100.000
Rp 200.000
MOH RIEZA RAKHMAN
Rp 200.000
ROSDHIANA YULIASMITA DEWI
YULIA FITRINIA
Rp 100.000
CAHYA DHERMA BEKTI
MOHAMAD DJAJADI
Rp 53.769
Rp 2.000.000
ANDIKA CHANDRA
Rp 100.000
ATMB TRF CREDIT JTRBA010
HILMAN FATONI
Rp 220.000
JOKO NUGROHO
Rp 300.000
DARI 6013010369301909
Rp 500.000
Rp 5.870.000
Jumlah
Rp 300.000
Rp 5.404.648
Jumlah
Penerimaan Dana Qurban
MANDIRI 1230005117405 NAMA PEMB. MERCHANT
Jumlah
BCA I/S 8780040051
DONASI Rp 2.301.000
Rp 2.301.000
NAMA SWITCHING CR
Jumlah
BCA 8780040077 DONASI Rp 2.300.000
Rp 2.300.000
NAMA RATNA PRATIWI
Jumlah
DONASI Rp 2.300.000
Rp 2.300.000
LAPORAN KEUANGA NKAS NAMA
MANDIRI 123.0004652584
BCA 8780170001 DONASI
NAMA
DONASI
NAMA
DONASI
M ARSIL MUNIR
Rp 2.300.000
BAMBANG WIBISONO M
Rp 2.300.000
ANITA SUKMAWATI
Rp 2.300.000
RASIDAH
Rp 2.300.000
HERNAWATI SYAM
Rp 2.300.000
ATMB TRF CREDIT 00001434
Rp 2.300.000
Rp 2.300.000
ANNISA M SI DRA
Rp 2.300.000 Rp 2.300.000
DARI 5210838010026365
Rp 2.500.000
MUHAMMAD BASKARA CR HANI FATIMAH
Rp 2.300.000
DARI 5210838010234944
Rp 2.300.000
WISNU SURYO HU
Rp 2.300.000
EDDY SIGIT JUNIARSO
Rp 2.300.000
SIGIT SUKRISNO AJI
Rp 2.300.000
FAROUK ZAENUDDIN
Rp 2.300.000
LISTYA AYUNINGTYAS
Rp 2.300.000
JUMAZI
Rp 4.600.000
ATMB TRF CREDIT 20202020
Rp 4.600.000
USTIKA ARIYANI
Rp 2.300.000
M SYAINI USMAN
Rp 2.300.000
DR 6034940037224296
Rp 2.300.000
DARI 5264221211429123
Rp 2.300.000 Rp 2.300.000
MUHAMMAD AZMIE ALAUDIN SABRIA RIZKI AULIA
Rp 2.300.000
RAHMAWATY H TJINDRADA
Rp 2.300.000
SUNARHADIJANTO
Rp 2.300.000
HASAN BASHORI
Rp 2.300.000
AHMAD FANANIE
Rp 2.300.000
BAGAS ANGKASA ROSTINI
Rp 16.100.000 Rp 2.300.000
MASITHOH HAYINAH BINTI M SYABAN
Rp 2.300.000
KAS KP JOGJA NAMA
AZHARI THAIB IR
Rp 16.000.000
ABDUL HARIS
Rp 2.300.000
SIGIT SUKRISNO AJI
Rp 2.300.000
DAVID ANTONY
Rp 2.300.000
ISRA FATONI
Rp 2.300.000
DONASI
DINI FITRIA
Rp 2.300.000
DARI 6013011346063000
AMRINUR OKTOKTAJAYA TINA TALISA
Rp 2.300.000
BAMBANG IRAWAN
Rp 2.300.000
TINA TALISA
Rp 2.300.000
ATMB TRF CREDIT 00011234
Rp 5.000.000
Rp 2.300.000
DARI 5221842031852699
Rp 2.300.000
Rp 2.300.000
MARMILA ANGGRAENI
RP 2.300.000
ADZRAA ZILLYA AMIR TINA TALISA
Rp 2.300.000
AHMAD IMAM MUJADID RAIS
Rp 2.300.000
FAZILKA JABBARI AMIR TINA TALISA
AGUS AJI MAGHFIROH
Rp 2.300.000
Rp 2.300.000 AGUNG FATWANTO
Rp 2.300.000
BAPAK AGUS SURYANTO
Rp 2.300.000
ADZRAA ZILLYA AMIR TINA TALISA
BAPAK DADANG DARMADI
Rp 2.300.000
FAZILKA JABBARI AMIR TINA TALISA
BAPAK NUR HASAN
Rp 2.300.000
BAPAK SUHARYONO
Rp 2.300.000
IBU SITI ZAITUN
Rp 100.000
Rp 2.300.000
Rp 41.400.000
Jumlah
ZHARI THAIB IR
Rp 2.300.000
IKMAMMM
Rp 2.300.000
MULIA SARI ISTIQOMAH
Rp 2.300.000
Rp 59.800.000
Jumlah
Rp 53.500.000
Jumlah
BCA Zakat 8780040077
Rp 16.100.000
Jumlah
NAMA
MANDIRI Infak 123.0005117.371 NAMA
DONASI
DONASI
LALU SUDIRMAN THOH
Rp 9.200.000
DWI DEVI ANGGRAINI
Rp 2.300.000
DADAN M SYUHADA
Rp 2.300.000
DR 5264220890612215
Rp 2.300.000
DR 6013010601870927
Rp 2.300.000
CREDIT 45100904
Rp 4.600.000
RALAT!!
Rp 2.300.000
PADA EDISI MAJALAH MATAHATI SEBELUMNYA DALAM RUBRIK LAPORAN KEUANGAN TERTULIS
SANDY LEKSANA SOESANTO
Jumlah
Rp 11.500.000
Jumlah
Rp 13.800.000
DAFTAR DONASI ZIS LAZISMU BULAN SEPTEMBER 2016, YANG SEHARUSNYA ADALAH DAFTAR DONASI ZIS LAZISMU BULAN AGUSTUS 2016. KAMI MOHON MAAF ATAS KEKELIRUAN INI
L-APORAN KEUANGAN
LAPORAN QURBA N-
J-ALAN-JALAN pesona vi ta li s. com
Raja Ampat,
Sejumput Surga di Tanah Papua
S
iapa tak kenal Raja Ampat. Gugusan kepulauan nan eksotis di Papua ini bak surga yang wujud di kolong langit. Dari sudut pandangan mata elang, Raja Ampat menjajakan lebih dari 1.500 pulaupulau kecil menghijau dikelilingi laut nan biru yang amat memesona. Panorama bawah lautnya tak kalah aduhai. Penyelam mana pun pasti menyesal jika tak sempat ke Raja Ampat. Terumbu karang Raja Ampat disebut-sebut sebagai salah satu yang terkaya di dunia. Jumlah spesiesnya kurang lebih ada 530 buah. Selain terumbu karang, Raja Ampat mempunyai 1.300 spesies ikan, dan sekitar 700 spesies moluska, hewan bertubuh lunak dengan cangkang keras semisal kerang. Keindahan alam Raja Ampat sampai sekarang masih sangat orisinal. Maklum, pulau-pulau di Raja Ampat umumnya cukup berjarak, sehingga sulit diakses. Sorong menjadi satu-satunya pintu masuk ke Raja Ampat. Hal ini pula yang membuat Raja Ampat terjaga kemurnian alamnya karena tak pernah disentuh tangan-tangan jahil manusia. Setelah di Sorong, ada tiga alternatif angkutan yang dapat dipilih pelancong untuk sampai ke Waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat yang berada di pulau Waigeo. Pilihan pertama adalah naik kapal feri cepat. Waktu tempuhnya sekitar 2 jam. Ada pula kapal feri “lambat” yang berjarak tempuh 4 jam. Harga tiket angkutan kapal feri berada di kisaran 140 ribu-250 ribu rupiah, bergantung pada kursi yang dipilih, apakah kursi biasa atau VIP. Jika memang tak sabar ingin sampai di Raja Ampat, pelancong dapat memilih perahu cepat (speedboat) untuk sampai ke Waisai. Perahu cepat yang menyewakan jasa ke Waisai umumnya mangkal 200 m dari tempat kapal feri berlabuh. Dengan perahu cepat, selain nyaman, pelancong
JALAN-JALA Ndapat langsung di antar ke penginapan di Raja Ampat. Hanya saja, biaya jasa perahu cepat berada di kisaran jutaan rupiah. Jasa penginapan di Raja Ampat dipatok dalam kisaran 260 ribu-520 ribu rupiah per malam. Harga sewa ini terhitung murah. Barangkali kalau di kota besar lain di Indonesia, harga yang dipatok itu setara sewa kamar sekelas hotel melati. Namun, biasanya harga jasa itu sudah termasuk dengan jasa penjemputan dari Waisai ke pulau-pulau tujuan dengan perahu homestay yang harganya bisa jauh lebih mahal. Harga perahu hometstay biasa ditentukan lewat negoisasi karena menghitung pula penggunaan bahan bakar. Karena itu, sejak di Waisai, bahkan kalau perlu sejak semula ingin ke Raja Ampat, pelancong harus sudah selektif memilih pulau tujuan dengan spot unggulan, yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan. Apa yang mau dilakukan harus jelas lebih dahulu, apakah ingin kayaking, menyelam, snorkeling, berjemur di pantai, atau ingin mengeksplorasi alam liar. Dengan begitu, pelancong tidak perlu harus melalukan berkali-kali perjalanan antarpulau yang menghabiskan banyak bahan bakar. Untuk memangkas biaya perjalanan, banyak cara dilakukan. Salah satunya dengan mengikuti open trip yang terdiri atas 8-10 orang untuk tujuan perjalanan bersama. Dengan begitu, setiap pelancong dapat berbagi biaya perjalanan, sehingga perjalanan menjadi lebih hemat. Nah, langkah ini juga bisa ditempuh dalam melakukan perjalanan ke Raja Ampat. Pastikan untuk tidak pergi sendiri. Ketika di Sorong, ada memang petugas pelabuhan yang kadang menawarkan kawan seperjalanan, namun hal ini jika memang sangat beruntung. [AS]
Pesona Raja Ampat
K- OMUNITAS
Womanpreneur Community,
Mendorong Wanita sebagai Penopang Ekonomi Keluarga
W
anita adalah sekoci bagi kapal induk keluarga. Pastikan sekoci selalu dalam keadaan baik dan siap pakai untuk menyelamatkan ekonomi keluarga. Demikian pesan hikmah yang terpampang di laman resmi komunitas wirausaha perempuan yang didirikan oleh Irma Sustika. Kehadiran komunitas ini dilatarbelakangi kegelisahan Irma yang masih melihat perempuan di sekelilingnya belum mengenal jati dirinya. Sebagian dari mereka menganggap wanita adalah sosok yang lemah. Seorang ibu rumah tangga yang tidak memiliki kemampuan apa-apa. Di samping itu, Irma juga ingin menepis citra perempuan yang suka kumpul-kumpul, identik dengan gosip, pamer, dan sosok manusia yang penuh persoalan. Sebelum komunitas ini berdiri, niat awal Irma “hanya” ingin berbagi semangat melalui tulisan-tulisan, khususnya untuk para sahabat wanita saat online di Facebook. Daripada sebagian teman-teman hanya menjadikan FB sebagai buku catatan harian (diary) untuk menumpahkan kegalauan, lebih baik saling berbagi yang bermanfaat, menambah teman dan pahala.
lan nal o u nge . fil es .word p res s . com
KOMUNITA S-
“Dari sanalah saya mulai tergerak berbagi untuk sahabat wanita. Dengan berjalannya waktu, kami memulai menyelenggarakan pertemuanpertemuan kecil,” kata Irma. Pertemanan yang berawal hanya dari Facebook, akhirnya menjadi sebuah silaturahmi yang berkesinambungan dengan saling mengenal lebih jauh, saling berbagi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2010, Irma mengatakan, jumlah pelaku usaha mikro masih di bawah level 2 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dari seluruh pelaku itu sebanyak 60 persen dikelola dan dimiliki oleh wanita. Di sisi lain, tidak dapat kita pungkiri kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat, mendorong wanita agar mampu menjadi penopang ekonomi keluarga. Sampai saat ini anggota Womanpreneur Community datang dari berbagai kota di Indonesia. Dengan latar belakang minat dan usaha yang bermacam-macam pula. Tujuan pembentukan komunitas ini adalah menggali, membangun, dan meningkatkan potensi diri bagi wanita, baik ibu rumah tangga, karyawan maupun generasi muda lewat berbagai pelatihan dan kegiatan yang inspiratif.
Perempuan-perempuan TANGGUH
Wanita hebat tak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga atau perempuan karier saja. “Tapi juga harus bisa menjadi panutan atau sosok yang bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain,” pungkas Irma. [NA]
Sumber: http://womanpreneur-community.com
R- ENUNGAN
Sebuah Kata, sebuah Gagasan Kita dapat mengukur kemiripan kita dengan Nabi dengan melihat kepekaan kita terhadap penderitaan sesama. (KH. Ahmad Dahlan)
Kata shalat muncul beberapa kali dalam Kitab Suci Al-Quran, dan itu dihubungkan dengan zakat. (KH. Ahmad Dahlan)
Tolong-menolong adalah sikap orang Islam dalam aksi. (KH. Ahmad Dahlan)
Kegunaan harta tidak dimungkiri. Tetapi ingatlah yang lebih tinggi ialah cita-cita yang mulia (Buya Hamka)
Praktik-praktik sosial kemanusiaan Muhammadiyah dalam kurun satu abad ini berakar pada semangat memanusiakan manusia dan mensejahterakan masyarakat. (Buya Syafii Maarif)
Penting bagi pemuda untuk merubah mindset berpikirnya, dari orientasi teologi mati syahid menjadi hidup syahid . Sehingga bisa memberikan manfaat dan hidup bermakna. (Dr. Haedar Nashir)
JALAN-JALA N-