SAM B UTA N DEP UTI G UBE R NUR B ANK INDONE SIA DAL AM A CAR A PE NANDA TA NG A NA N NOTA KESEPA HAM AN A NTAR PE NYELE NGG AR A SW ITCHING DA LAM R A NG KA PE RUM USA N STA NDA R D TE KNIS KAR TU A TM DA N KAR TU DE B IT R UA NG SER BA G UNA , B A NK IDNONE SIA Jakarta, 29 Maret 2007
Yang terhormat: Pimpinan perbankan Pimpinan perusahaan switching, serta Hadirin sekalian yang berbahagia. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat siang dan Salam Sejahtera untuk kita semua Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena pada siang hari ini kita dapat berkumpul bersama dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding antar penyelenggara switching dalam rangka perumusan standard teknis teknologi chip untuk kartu ATM dan Kartu Debit. Saudara-Saudara Sekalian yang Berbahagia, Perkembangan teknologi dan informasi telah memberi dampak ke berbagai segi kehidupan tak terkecuali di bidang sistem pembayaran. Perkembangan ini juga telah menggeser preferensi masyarakat dalam memilih metode pembayaran. Salah satu diantaranya yang memiliki tingkat preferensi yang cukup tinggi adalah instrumen pembayaran yang berbasis kartu khususnya kartu kredit, kartu ATM dan kartu debit. Saat
ini
penggunaan
kartu
oleh
masyarakat
sebagai
alat
pembayaran dalam melakukan kegiatan ekonominya menunjukkan 1
perkembangan yang cukup pesat. Data statistik per bulan Januari 2007 menunjukkan total kartu kredit yang diterbitkan adalah sekitar 8,3 juta kartu, sementara total kartu ATM dan kartu debit sekitar 31,8 juta kartu. Saudara-saudara yang saya hormati, Penggunaan teknologi dalam berbagai bidang termasuk dalam instrumen pembayaran yang berbasis kartu, selalu memberi dampak positif dan negatif. Di satu sisi, perkembangan instrumen pembayaran yang berbasis kartu telah membe rikan banyak kemudahan dan efisiensi bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan pembayarannya. Namun di sisi lain, para pelaku tindak kejahatan juga terus berupaya mencari kelemahan-kelemahan dari sisi teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan finansial secara illegal. Penggunaan teknologi magnetic stripe yang saat ini umumnya digunakan pada Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) dinilai sudah semakin rawan terhadap berbagai modus operandi kejahatan (fraud) karena sangat mudah untuk dicopy dan kemudian digandakan. Berangkat dari kondisi tersebut, Bank Indonesia kemudian mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia mengenai Penyelenggaraan Kegiatan
Alat
Pembayaran
Dengan
Menggunakan
Kartu
(PBI
Penyelenggaraan APMK) beserta ketentuan-ketentuan pelaksanaannya. Dalam ketentuan tersebut antara lain diatur mengenai kewajiban penerbit APMK untuk meningkatkan keamanan dalam APMK dengan cara mengkombinasikan penggunaan teknologi magnetic stripe dengan teknologi chip. Selain...
2
Selain untuk meningkatkan keamanan, penggunaan teknologi chip juga dimaksudkan untuk mencegah migrasi kejahatan dari negaranegara lain yang telah menerapkan chip, ke Indonesia. Saudara-saudara sekalian yang berbahagia, Dalam bisnis penyelenggaraan APMK, kehadiran perusahaanperusahaan penyelenggara switching yang memberikan jasa pelayanan kepada perbankan agar dapat secara bersama-sama memanfaatkan fasilitas ATM merupakan suatu hal yang positif. Dengan memanfaatkan jasa penyelenggara switching, setiap bank dapat bersinergi memberikan fasilitas pelayanan yang lebih luas kepada nasabahnya tanpa harus mengeluarkan investasi yang cukup besar. Saat ini 77 bank telah bergabung dengan salah satu atau lebih penyelenggara switching. Hal ini berarti jutaan nasabah dari bank-bank tersebut selama ini telah menikmati jaringan pelayanan ATM yang sangat luas yang diselenggarakan oleh perusahaan switching tersebut. Terkait upaya peningkatan keamanan kartu ATM dan kartu debet melalui penggunaan teknologi chip, diharapkan tidak menghilangkan fasilitas yang selama ini telah dinikmati oleh jutaan nasabah tersebut. Untuk itu diperlukan adanya suatu standard teknis teknologi chip yang dapat digunakan oleh seluruh bank agar interoperabilitas antar bank tetap terjaga. Hal ini penting mengingat saat ini terdapat berbagai macam teknologi chip yang tersedia di pasar dimana satu sama lain kemungkinan tidak compatible. Hadirin yang berbahagia, Dalam rangka menjaga interoperabilitas sebagaimana disebutkan di atas, maka sejak bulan Maret 2006, telah dilakukan upaya untuk
menyusun... 3
menyusun standard teknis teknologi chip untuk kartu ATM dan kartu debit. Penyusunan standard teknis ini dilakukan melalui Forum Komunikasi Sistem Pembayaran Nasional (FKSPN) – Komite Standard dan Produk/Sub Komite APMK yang beranggotakan 16 bank yang merupakan perwakilan dari 5 asosiasi perbankan. Namun, mengingat pemahaman dan pengetahuan anggota Sub Komite APMK mengenai teknologi chip sangat beragam, maka guna mempercepat proses pembahasan, seluruh anggota Sub Komite sepakat untuk memberikan mandat kepada tiga perusahaan switching yakni PT.Rintis Sejahtera (Prima), PT. Daya Network Lestari
(Alto) dan
PT.Artajasa Pembayaran Elektronis (ATM Bersama), untuk menyusun standard teknis dimaksud. Hadirin yang berbahagia, Dalam
perjalanannya,
pembahasan
diantara
perusahaan
switching yang difasilitasi oleh Bank Indonesia, tidaklah selalu berjalan mulus. Hal ini dapat dipahami mengingat masing-masing pihak mempunyai kepentingan dan pertimbangan sendiri terhadap berbagai macam
aspek,
diluar
aspek
teknis.
Namun
demikian,
berbagai
perbedaan kepentingan tersebut pada akhirnya dapat dipersatukan dengan
kesadaran
akan
pentingnya
kerjasama
namun
tetap
mempertahankan kompetisi yang sehat. Penandatanganan Nota Kesepahaman yang telah dilakukan oleh tiga perusahaan switching ini tentunya merupakan suatu kemajuan dan prestasi yang layak diberi apresiasi, baik kepada ketiga perusahaan switching atas upaya dan kerjasama yang telah dilakukan sejauh ini, maupun juga kepada bank-bank yang tentunya selama ini telah memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Hadirin...
4
Hadirin yang berbahagia, Penandatangan Nota Kesepahaman ini, baru merupakan babak awal yang tentunya akan menjadi dasar bagi semua pihak untuk membentuk kerjasama yang saling menguntungkan dalam rangka perumusan standard teknis teknologi chip untuk kartu ATM dan kartu debit. Dengan adanya Nota Kesepahaman ini kami mengharapkan langkah-langkah pembahasan selanjutnya yang tentunya akan lebih bersifat teknis dapat berjalan dengan lancar, sehingga standard teknis tekonologi chip untuk kartu ATM dan kartu debit dapat segera terwujud dan diimplementasikan sehingga bermanfaat bagi semua pihak. Saudara-saudara sekalian yang berbahagia, Sebelum mengakhiri sambutan kami pada acara hari ini, izinkan kami
untuk
mengucapkan
selamat
atas
ditandatanganinya
Nota
Kesepahaman antar penyelenggara switching dalam rangka perumusan standard teknis teknologi chip untuk kartu ATM dan Kartu debit ini. Semoga langkah-langkah selanjutnya dapat berjalan dengan baik dan sukses. Sekian dan terima kasih, Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh.
Jakarta, 29 Maret 2007 Deputi Gubernur Bank Indonesia S.Budi Rochadi
5