Jakarta, 29 Pebruari 2012
Tim Pokja HPEQ Prof. Dr. Suryani As’ad Prof. Dr. Indri Safitri, dr., MS Isti Ilmiati Fujiati, dr., M.Sc.CMFM, MPd.Ked
Miranti Pusparini, dr., M.Pd.Ked Susanti Ratunanda, dr., SpPK, M.Kes Sudaryanto, dr., M.Pd.Ked
LATAR BELAKANG Pendidikan dokter memiliki kekhasan sebagai pendidikan akademik-profesi Adanya disparitas antara pendidikan dokter yang ada
Diadakan kemitraan antara FK pembina dengan FK mitra yang telah berjalan selama 2 tahun Selama proses kemitraan ini tujuan yang ingin dicapai (indikator kinerja utama) secara umum belum optimal, antara lain
ISU SUBSTANSI • Sebagian besar FK skema B belum memahami
bagaimana mencapai target KPI • Indikator untuk mengukur keberhasilan program kemitraan dirasakan kurang sesuai, sebaiknya juga menggunakan kualitatif indikator • Belum sinkronnya program kemitraan PHKPKPD dengan program pembinaan dari pengampu awal
ISU SUBSTANSI • Jumlah SDM dan kualifikasi PIU skema B kurang
mencukupi untuk menjalankan program kemitraan • Tim monevin belum optimal dalam melakukan evaluasi efektivitas implementasi kemitraan • Desain program skema A tidak koheren dengan program pengembangan Fakultas, sehingga dipandang sebagai extra load bagi staf
ISU TEKNIS Belum ada panduan resmi untuk program kemitraan
Keterlambatan persetujuan TOR program kemitraan menyebabkan keterlambatan implementasi program
ISU KEBIJAKAN Kurangnya awareness dari pimpinan institusi atau ketua
yayasan untuk mendukung implementasi program kemitraan Sebagian besar skema B belum memiliki MoU resmi untuk pelaksanaan program kemitraan PHK-PKPD Permasalahan birokrasi perijinan dari FK pembina juga menjadi penyebab lambatnya persetujuan yang diberikan oleh FK pembina khususnya untuk kegiatan-kegiatan kemitraan yang mencakup penyediaan tenaga ahli (terutama yang statusnya PNS), pelatihan tidak bergelar dan in-house training
ISU KEBIJAKAN (lanjutan) Ketidakjelasan batas wewenang FK pembina untuk melakukan intervensi terhadap program FK mitra atau dalam menjalankan skema pembinaan yang lebih rasional dalam rangka mendukung peningkatan kapasitas untuk mandiri Desain program belum dipahami dengan baik di tingkat pengambil kebijakan (Rektor, Dekan, Yayasan), akibatnya kemitraan dilihat sebagai program pembinaan yang selama ini sudah banyak berjalan Kurangnya tenaga ahli dari PIU skema A yang didedikasikan untuk menjalankan program kemitraan (skema A)
TUJUAN DAN MEKANISME RANCANGAN Tujuan: mengidentifikasi substansi, kegiatan, dan capaian kemitraan untuk masing-masing wilayah
RENCANA KEGIATAN MOU Identifikasi adanya dan substansi MOU institusi B dengan mitra pelaksana program Pelatihan membuat / memperbaiki MOU Penanda tanganan MOU TOR Identifikasi TOR Workshop modul pembuatan TOR Pelatihan pembuatan TOR Refreshing reviewer TOR Pelatihan dan rekruitmen reviewer TOR
RENCANA KEGIATAN Tata kelola birokrasi untuk menunjang keberhasilan HPEQ Pertemuan untuk identifikasi masalah Penataan alur birokrasi Kewenangan dalam kemitraan Lokakarya team building mengenai hak dan kewajiban dalam kemitraan Rapat tim penyusun pedoman kewenangan kemitraan Sosialisasi pedoman kemitraan Sosialisasi program kemitraan Pertemuan DIKTI, AIPKI, pokja HPEQ dengan pihak yayasan, pimpinan universitas, fakultas Visitasi implementasi kemitraan ke grantees
RENCANA KEGIATAN Technical assistance Identifikasi technical assistance dan database keahlian metodologi pendidikan dokter (pengembangan institusi pendidikan dokter) Standarisasi technical assistance Pendistribusian Technical Assistance ke institusi
Sinkronisasi program dan pencapaian KPI Pelatihan penyusunan program dan pencapaian KPI SDM Pelatihan perencanaan dan pengembangan staff
PTN : tidak ada penerimaan th 2011 PTS : sulit mencari tambahan staf
RENCANA KEGIATAN Monevin Lokakarya desain dan implementasi kegiatan Monev Penyusunan panduan kemitraan Pertemuan Team Penyusun Panduan Kemitraan Penyusunan Panduan Kemitraan Koreksi dan perbaikan panduan kemitraan Sosialisasi Panduan Kemitraan
Jika kegiatan ini berakhir 2014 bagaimana keberlanjutan
agar hasil bermanfaat magi masyarakat
PEMBINAAN NON-GRANTEES Lokakarya untuk melakukan identifikasi permasalahan dan memberikan rekomendasi pengembangan Visitasi ke institusi non-grantees untuk identifikasi permasalahan dan rekomendasi rencana pengembangan institusi non-grantees berdasar kebutuhan Lokakarya hasil visitasi
Meningkatkan kemampuan manajerial utk non-grantees Tindak lanjut berdasar kebutuhan dari non-grantees (pelatihan, atau technic al assistance/detasering) Dana ? diberi kesempatan untuk dana yang tidak terserap ?