KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Disampaikan oleh:
TJAHJO KUMOLO
Pada Musrenbangnas Tahun 201 2015 5
Jakarta, 29 April 2015
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENDAHULUAN MUSRENBANGNAS RKP Tahun 2016 Pra Musrenbangnas K/L & PEMDA PROV (16 s.d 28 April 2015)
TEMA : “Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan yang Berkualitas “
SASARAN RKP 2016 Pertumbumbuhan PDB 6,6%, Inflasi 4%, penurunan tingkat Kemiskinan 9,0%10% & pengangguran 5,2%-5,5%
KESEPAKATAN Program & Kegiatan Pusat dan Daerah Tahun 2016
mewujudkan
GUB/BUPATI/ WALIKOTA
Mendukung pencapaian sasasaran pembangunan nasional Tahun 2016 1
1
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PERAN STRATEGIS KEMENDAGRI
•
UU NO. 23 TAHUN 2014 ttg PEMDA MDN melakukan pembinaan dan pengawasan umum penyelenggaraan pemda secara nasional
berlandaskan • Penjabaran Visi, Misi, dan Program sesuai dgn agenda prioritas NAWA CITA Presiden RI Jokowi-JK dlm PERPRES 2 Thn 2015 ttg RPJMN 20152019; • Penjabaran Program Operasional KEMENDAGRI; • Koordinasi antar K/L secara terpadu.
POROS
Pemerintahan & Politik Dalam Negeri
komitmen bersama & partisipasi masyarakat
melaksanakan program secara efektif, efisien, bersih berwibawa dlm rangka memperkokoh NKRI
• • •
menjamin keberlangsungan pelayanan & pemberdayaan masyarakat pembangunan daerah, demokrasi, penegakan hokum dan kesatuan bangsa gubernur, bupati/walikota mengelola, & memecahkan berbagai isu-isu strategis SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2016
2
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ISU STRATEGIS PEMDA MENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN RKP TAHUN 2016 1
• PERSIAPAN PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH MULAI TAHUN 2017
2
• PENINGKATAN DAYA SAING DAERAH
3 4 5 6 7 8 9 10
• PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
• PENEGASAN BATAS ANTAR DAERAH DAN PENINGKATAN PENGELOLAAN BATAS ANTAR NEGARA • PERCEPATAN PENYELESAIAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
• PENYELESAIAN & KONSISTENSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGANGGARAN DAERAH • PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
• PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI
• PENYELENGGARAAN PEMILUKADA SERENTAK TAHUN 2015 • PENANGANAN STABILITAS POLITIK DALAM NEGERI
3
2
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PERSIAPAN PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
UU NO. 23 TAHUN 2014 mengambil langkah-langkah
Menyelesaikan inventarisasi Personel, Pendanaan, Prasarana dan Sarana serta Dokumen (P3D), antartingkatan pemerintahan paling lambat 31 Maret 2016 & serah terima personel, sarana dan prasarana serta dokumen paling lambat tgl 2 Oktober 2016 inventarisasi P3D menjadi dokumen & dasar penyusunan RKPD, KUA/PPAS & RANPERDA ttg APBD Prov/Kab/Kota TA 2017
pengalihan urusan antartingkatan pemerintahan
s.d Oktober 2016 pelayanan kpd masyarakat tdk boleh berhenti, harus ttp dilaksanakan oleh tingkatan pemerintahan yg saat ini menyelenggarakan urusan pemerintahan yg akan dialihkan antartingkatan pemerintahan dari kab/kota ke provinsi atau kepada Pemerintah Pusat
gubernur, bupati/walikota
4
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENINGKATAN DAYA SAING DAERAH World Economic Forum (WEF) dalam Global Competitiveness Report Tahun 2014–2015 PERINGKAT DAYA SAING INDONESIA DIANTARA NEGARA-NEGARA ASEAN TAHUN 2014-2015 NO
NEGARA
Tahun 2013-2014 RANKING
SCORE
Tahun 2014-2015 RANKING
SCORE
KET
1
SINGAPURA
2
5,61
2
5,65
TETAP
2
MALAYSIA
24
5,03
20
5,16
NAIK
3
THAILAND
37
4,54
31
4,66
NAIK
4
INDONESIA
38
4,53
34
4,57
NAIK
5
PHILIPINA
59
4,29
52
4,40
NAIK
6
VIETNAM
70
4,18
68
4,23
NAIK
7
LAOS
81
4,08
93
3,91
TURUN
8
KAMBOJA
88
4,01
95
3,89
NAIK
9
MYANMAR
139
3,23
134
3,24
NAIK
TIMOR LESTE
138
3,25
136
3,17
NAIK
10
sumber : The Gobal Competitiveness Report 2014-2015, World Economi Forum diolah
5
3
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DOING BUSINESS RANK TAHUN 2014-2015 TAHUN 2014 NEGARA
NO.
RANKING EASE DOING BUSINESS
TAHUN 2015
STARTING A BUSINESS RANKING
Time (days)
RANKING EASE DOING BUSINESS
STARTING A BUSINESS RANKING
Time (days)
1
Singapura
1
3
2,5
1
6
2,5
2
Malaysia
6
16
6
18
13
5,5
3
Thailand
18
91
27,5
26
75
27,5
4
Brunei Darussalam
59
137
101
101
179
15
5
Vietnam
99
109
34
78
125
34
6
Philipina
108
170
35
95
161
34
7
Indonesia
120
175
48
114
155
52,5
8
Kamboja
137
184
104
135
184
101
9
Laos
159
85
92
148
154
92
10
Timor Leste
172
154
94
172
96
10
11
Myanmar
182
189
72
177
189
72
Sumber: International Finance Corporation & World Bank 2014-2015
6
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
HASIL EVALUASI PTSP S.D. APRIL 2015 PROPORSI 498 DAERAH YANG SUDAH MEMBENTUK PTSP 372 (89,6%)
400 300 200 100
0
92 (98,9%)
34 (100%) PROVINSI
KABUPATEN
KOTA
PROPORSI 355 DRH YG TELAH MELIMPAHKAN IZIN & NON IZIN KPD PTSP 257 (69,1%)
300 200 100
0
PROVINSI
KABUPATEN
KOTA
192 PTSP YG TELAH MENETAPKAN SOP 142 (73,96%)
150 100
50 0
41, (21,35%)
9 (4,69%) PROVINSI
KABUPATEN
• Kewenangan penandatangan masih tetap berada pada KDH dan/atau Kepala Perangkat Daerah. • Belum menetapkan dan melaksanakan sepenuhnya SOP PTSP. sehingga belum ada kepastian waktu penyelesaian dan biaya perizinan dan non perizinan. TINDAK LANJUT
70 (76,1%)
28 (82,4%)
HAMBATAN • terdapat 47 pemda atau 8,62% yang belum memiliki komitmen untuk membentuk dan melimpahkan kewenangan perizinan dan non perizinan kepada PTSP.
KOTA
• Bagi daerah yang belum membentuk PTSP paling lambat akhir bulan Juni Tahun 2015 sudah membentuk PTSP, sekaligus melimpahkan kewenangan perizinan dan non perizinan serta tetapkan SOP. • Limpahkan sepenuhnya proses & penetapan perizinan dan non perizinan serta SOP PTSP • Tingkatkan peran gubernur sebagai wakil pemerintah di daerah melalui pembinaan dan pengawasan PTSP sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. • Wujudkan penyelesaian perizinan dengan efisiensi menjadi maksimal 7 (tujuh) Hari, agar mampu bersaing dengan negara tetangga dalam penyelesaian perizinan secara cepat, tepat, mudah dan murah bagi para investor yang akan memulai atau perluasan usaha
7
4
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TTG DESA
Pemerintahan desa yang bersih, efektif, demokratis & terpercaya
Desa mempunyai kedudukan sangat strategis yaitu memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam mengatur dan mengurus urusan kepentingan masyarakat setempat dan berperan mewujudkan cita-cita kemerdekaan berdasarkan UUD 1945
PERAN GUBERNUR , BUPATI/WALIKOTA
thn 2015 Pemerintah telah mengalokasikan dana transfer APBN sejumlah Rp. 20,7 Triliun dan tahun-tahun berikutnya cenderunng meningkat
•
Tingkatkan kapasitas aparatur pemda di bidang perencanaan pembangunan desa, keuangan dan asset desa, administrasi pemerintahan desa, penyusunan pedoman standar jabatan, BUMDES dan produk hukum.
•
Tingkatkan kapasitas aparat badan permusyawaratan desa melalui pendidikan dan pelatihan.
•
Latih, bimbing, bina kelembagaan masyarakat desa.
•
Fasilitasi penataan desa dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan pemerintahan desa 8
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENEGASAN BATAS ANTAR DAERAH Akibat
Permasalahan batas antar daerah Pemekaran daerah dan ketidaksinkronan antara undangundang pembentukan satu daerah dengan daerah lainnya
Muncul konflik perebutan sumber daya ekonomi baik SDA maupun potensi ekonomi wilayah
Upaya
penetapan batas antar daerah yang berjumlah 966 segmen batas daerah
REALISASI PENETAPAN BATAS ANTAR DAERAH s.d APRIL 2015
966 (100%)
645 (67%) 321 (33%)
Jmlh segmen
Telah ditetapkan dgn 245 Permendagri
membutuhkan kerjasama intensif antara pemerintah dgn PEMDA & peningkatan koordinasi tim penegasan batas daerah
Penyelesian Permasalahan Tingkatkan koordinasi untuk mengatasi hambatan dan memecahkan permasalahan dengan berpedoman pada PERMENDAGRI Nomor 76 Tahun 2012 tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah, sehingga penegasan batas daerah di wilayah masing-masing dapat diselesaikan.
9
5
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENGELOLAAN BATAS ANTAR NEGARA Permasalahan
•
•
•
•
Aspek penyelesaian dan penegasan batas wilayah negara: belum selesainya proses PENANGANAN penyelesaian dan penyepakatan batas dengan negara tetangga pada beberapa segmen; Aspek pertahanan dan keamanan serta penegakan hukum: belum optimalnya aspek pengawasan perbatasan laut dan udara & banyaknya kegiatan illegal di Lokasi Prioritas (LOKPRI), seperti illegal fishing, illegal entry, illegal logging, human trafficking; Aspek infrastruktur: rendahnya pelayanan infrastuktur transportasi regional dan lokal, serta minimnya akses terhadap pelayanan sarana dan prasarana dasar di LOKPRI; Aspek kelembagaan: belum optimalnya mekanisme dan pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi program pengelolaan perbatasan Negara baik di tingkat pusat maupun daerah, serta terbatasnya sumber daya, sarana prasarana pendukung, serta SDM lembaga pengelola perbatasan.
Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Tahun 2015-2019 1. Penetapan dan penegasan batas wilayah negara; 2. Peningkatan pertahanan dan keamanan serta penegakan hukum; 3. Pemantapan pelayanan lintas batas negara; 4. Penataan ruang kawasan perbatasan; 5. Peningkatan penyediaan infrastruktur kawasan perbatasan; 6. Pengembangan/pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan; 7. Peningkatan pelayanan sosial dasar kawasan perbatasan; dan 8. Penguatan/penataan kelembagaan 10
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PERCEPATAN PENYELESAIAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) PERDA RTRW mewujudkan 1. 2. 3.
PENYELESAIAN RTRW
Keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan; Keterpaduan penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan Perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
• Mempercepat pembahasan & penetapan Perda ttg RTRW • Meningkatkan kinerja BKPRD untuk mempercepat proses penyusunan dan persetujuan substansi serta mengatasi permasalahan/konflik pemanfaatan ruang. • Penyelesaian perbedaan thd penetapan pola ruang antar K/L
REALISASI PENETAPAN PERDA RTRW PROVINSI, KABUPATEN & KOTA s.d April 2015 23,53 %
PROVINSI
20,96 %
KABUPATEN
KOTA 8,60%
91,40 %
79,04 %
76,47 %
SUDAH
BELUM
11
6
KEMENTERIAN DALAM NEGERI PENYELESAIAN PENETAPAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH & RENCANA PERANGKAT DAERAH (PD) Hasil Evaluasi Penyusunan/Penetapan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 201 2014 4 PENETAPAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI
100%
94% 0%
RPJPD
RPJMD
18%
RENSTRA
RENJA
BELUM MENETAPKAN
24%
18%
KAB./KOTA
TEPAT WAKTU
17%
RPJPD
RPJMD
RENSTRA
SUDAH MENETAPKAN
26% RENJA
BELUM MENETAPKAN
• Tetapkan Perda RPJPD agar daerah memiliki arah kebijakan dan sasaran pembangunan jangka panjang serta landasan penyusunan visi dan misi calon kepala daerah. • Tetapkan segera Perda RPJMD sebagai pedoman penyusunan RKPD Tahun 2016. • Tetapkan Perkada RKPD 2016 dan capai kesepakatan KUA-PPAS dengan DPRD tepat waktu agar APBD TA 2016 dilaksanakan 1 Januari 2016. • Tetapkan Renstra PD selaras dengan RPJMD, & Renja PD 2016 selaras dengan RKPD 2016.
76%
PROVINSI
20%
74% 24%
KEWAJIBAN GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA BERSAMA DPRD, SESUAI DGN AMANAT UU NO 23 THN 2014
PENETAPAN RKPD TAHUN 2015
82%
76%
72% 8%
SUDAH MENETAPKAN
83%
80%
82% 6%
PENETAPAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
TERLAMBAT
12
KEMENTERIAN DALAM NEGERI KONSISTENSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGANGGARAN DAERAH KEWAJIBAN GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA BERSAMA DPRD, SESUAI DGN AMANAT UU NO 23 THN 2014 30,00% 25,00%
25,69% 23,11%
23,00%
24,38%
20,00%
23,00%
22,08% 23,00%
15,00%
15,00% 10,00%
5,00% 0,00%
RPJMD-RKPD
RPJMD-PPAS
PROGRAM
RJMD – RKPD Selisih
RPJMD-APBD
PAGU
RKPD-APBD
• Tempatkan perencanaan sebagai fungsi utama manajemen pemerintahan daerah untuk mewujudkan good governance. • Tingkatkan konsistensi penjabaran RPJMD kedalam RKPD untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi & program pembangunan daerah sesuai dengan janji dan harapan masyarakat. • Susun program & kegiatan ke-dlm KUAPPAS 2016 berdasarkan RKPD Thn 2016 sebagai landasan penyusunan APBD TA 2016. • Tingkatkan pengendalian perumusan kebijakan perencanaan, pelaksanaan rencana dan anggaran, evaluasi hasil rencana pembangunan daerah & rencana PD setiap triwulan.
RPJMD - PPAS
RPJMD - APBD
Selisih
Selisih
RKPD - APBD Selisih
Program
Pagu
Program
Pagu
Program
Pagu
Program
Pagu
- 725 (12,96%)
54,03 T (35,75%)
- 171 (3,06%)
77.33 T (51,16%)
56 (1,00%)
79.04 T (52,30%)
781 (13,96%)
25.01 T (16,54%)
13
7
KEMENTERIAN DALAM NEGERI Penetapan Perda APBD Tepat Waktu TA 2011 - 2015 PROVINSI 100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
KABUPATEN 94,12%
84,85%
15,15%
100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
5,88%
2011
2015
87,10% 60,87% 39,13% 12,90%
2011
2015
KOTA 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
84,58%
68,92%
31,08%
15,42%
2011
2015 TDK TEPAT WAKTU
TEPAT WAKTU
Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2016 supaya dilaksanakan sesuai jadwal dan tahapan yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang perundang-undangan, sehingga pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah bersinergi dengan agenda pembangunan Nasional Tahun 2016.. 2016
14
KEMENTERIAN DALAM NEGERI PROPORSI BELANJA PEGAWAI & MODAL TERHADAP TOTAL BELANJA PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA TA 2011 - 2014 TREN PROPORSI BELANJA PEGAWAI TERHADAP TOTAL BELANJA
TREN PROPORSI BELANJA MODAL TERHADAP TOTAL BELANJA
60% 51% 50%
44%
51%
49%
42%
30%
47%
40%
40%
39%
25% 20%
20%
18%
17%
10% 0%
2011 Prov/Kab/Kota
2012
2013 Provinsi
• Belanja APBD prov, kab dan kota selama 4 thn rata-rata menunjukkan perbaikan. • Porsi belanja pegawai Thn 2011 sebesar 44% dan Thn 2014 turun menjadi 39%. • Porsi belanja modal Thn 2011 sebesar 22% dan Thn 2014 meningkat menjadi 25%.
2014 Kab/Kota
• Belanja modal pada Thn 2016 supaya ditingkatkan guna mendorong pembangunan infrastruktur, menstimulus peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah untuk penurunan angka kemiskinan dan pengangguran serta memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. • Penurunan porsi belanja pegawai thd total belanja APBD agar terus menerus dilakukan melalui penataan kelembagaan perangkat daerah & pegawai, melakukan efisiensi tambahan penghasilan atas pertimbangan objektif sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
15
8
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENINGKATAN TATA KELOLA BPD dan PDAM BPD & PDAM Belum diberdayakan dengan menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance (transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran) sehingga kontribusinya berupa deviden atau bagian laba usaha kepada pemerintah daerah belum optimal.
Tatakelola ke-2 BUMD supaya terus ditingkatkan dan dikembangkan untuk memberikan kontribusi yang maksimal bagi peningkatan PAD.
HASIL EVALUASI KINERJA PDAM TAHUN 2014 SEHAT
KURANG SEHAT
SAKIT
51%
29%
21%
FAKTOR PENYEBABNYA 1. 2. 3. 4. 5.
beban hutang akibat mismanagement, rendahnya profesionalisme, Lack of capacity Tarif tidak kompetitif; Tingkat kebocoran air minum relatif sangat tinggi (40%).
PENYEHATAN PDAM menerapkan grand strategy pengelolaan PDAM secara keseluruhan yang menyoroti pembiayaan/pendanaan, restrukturisasi hutang, skala usaha, air baku, manajemen, tarif pemulihan biaya secara penuh (Full Cost Recovery/ FCR), serta regulasi dan komitmen. 16
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Perkembangan Opini BPK Hasil Audit LKPD Tahun 2009 - 2013 PROVINSI
KABUPATEN/KOTA
30 25 20 15 10 5 0
WTP WDP TW TMP
2009 1 25 1 6
2010 6 22 0 5
2011 10 19 0 4
2012 17 11 0 5
2013 16 15 0 2
350 300 250 200 150 100 50 0
WTP WDP TW TMP
2009 15 303 46 106
2010 32 315 26 111
2011 57 303 6 39
2012 112 283 31 9
• pemerintah daerah yang telah memperoleh opini WTP supaya tetap dipertahankan, • yang memperoleh opini WDP supaya ditingkatkan menjadi WTP. • terhadap 3% LKPD yang masih memperoleh opini TMP dan TW supaya melakukan langkah peningkatan atau perbaikan pengelolaan keuangan daerah menuju WTP
2013 140 193 2 7
17
9
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Hasil evaluasi aksi daerah pencegahan pemberantasan korupsi (AD(AD-PPK) s.d Desember Tahun 2014 100,00%
70,00% 60,00% 50,00% 40,00%
• 58,82% 41,18%
•
30,00% 20,00%
9,25%
10,00%
0,00%
•
90,75%
90,00% 80,00%
gubernur, bupati dan walikota
PROVINSI
MEMUASKAN
KABUPATEN/KOTA
MENGECEWAKAN
• •
lanjutkan pelaksanaan dan pelaporan aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi (aksiPPK) pemerintah daerah Tahun 2016 Tingkatkan pengendalian atas area potensi/rawan korupsi, meliputi: (a) penyusunan anggaran; (b) perizinan; (c) pajak dan retribusi daerah; (d) pengadaan barang dan jasa; dan (e) belanja hibah dan bantuan sosial. Bangun komitmen anti korupsi di seluruh lini, melalui penerapan zona integritas, unit pengendalian gratifikasi dan whistle blower system. Mantapkan reformasi birokrasi pada area pelayanan publik Optimalkan penerapan sistem akrual basis dalam pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan PP Nomor 71 Thn 2010 ttg Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. 18
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Penyelenggaraan Pemilukada Serentak Tahun 2015 Menyebutkan : UU NOMOR 8 TAHUN 2015 TTG PERUBAHAN UU NO 1THN 2015 TTG PENETAPAN PERPU NOMOR 1 TAHUN 2014 TTG PILGUB, BUP & WALKOT MENJADI UNDANG-UNDANG
pemungutan suara serentak periode pertama akan dilaksanakan pada bulan Desember 2015, untuk 269 kepala daerah yang terdiri dari: 9 gubernur dan wakil gubernur, 224 bupati dan wakil bupati serta 36 walikota dan wakil walikota
Hal--hal yang perlu ditindak lanjuti : Hal •
• • •
Menyerahkan Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) dan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) kepada KPUD, yang telah dikonsolidasikan, diverifikasi dan divalidasi oleh Kementerian Dalam Negeri dengan menggunakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Mengalokasikan dana hibah dari pemerintah daerah kepada KPU provinsi, kabupaten dan kota, Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten dan Kota sesuai dengan kebutuhan. Pengalokasian dilakukan atas dasar pola sharing yang mengutamakan pertimbangan efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas. Pengalokasian dana hibah tersebut sesuai dgn SE MDN Nomor 900/1196/SJ Tanggal 9 Maret 2015 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Tahun 2015. 19
10
KEMENTERIAN DALAM DALAM NEGERI KEMENTERIAN NEGERI
Penanganan Stabilitas Politik Dalam Negeri Keberhasilan Pemerintah bersama PEMDA menciptakan stabilitas politik dalam negeri yang kondusif
PENURUNAN FREKUENSI KONFLIK • 128 peristiwa pada Tahun 2012 • 92 peristiwa pada tahun 2013 • 58 peristiwa pada tahun 2014
tetap diperlukan upaya maksimal agar potensi konflik dapat dicegah dan frekuensi konflik dapat ditekan serendah mungkin
Target PDB , tingkat inflasi, penurunan angka pengangguran dan kemiskinan dalam RKP dan RKPD Tahun 2016
Tercipta stabilitas politik dan keamanan di wilayah dan daerah masing-masing
• Tingkatkan koordinasi Forum komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOMPIMDA) • libatkan unsur terkait dilingkungan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, kota, kecamatan dan desa 20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TERIMA KASIH
21
11