KETRAMPILAN LOMPAT JAUH ( Studi Korelasional Antara Koordinasi Mata Kaki dan Power Tungkai dengan Ketrampilan Lompat Jauh Gaya Jongkok di SMP Negeri 1 Sukatani Kabupaten Bekasi)
IWA KUSMAYADI*)
ABSTRACT Penelitian ini membahas hubungan
antara koordinasi mata kaki, dan pawertungkai dengan
keteramplan lompat jauh. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai dengan pendekatan korelasi produk moment, sedangkan untuk mengetahui hubungan antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama digunakan regresi ganda. Populasi adalah seluruh siswa SMPN 1 Sukatani Kabupaten Bekasi tahun 2005/2006 yang telah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi berjumlah 240 orang, sedangkan populasi terjangkau, berjumlah 36 orang dari 240 orang Kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Hasil pengujian hipotesis pertama mengungkapkan bahwa terdapat hubungan positif antara koordinasi mata kaki (X1) dengan keterampilan lompat jauh (Y). Hal tersebut ditujukan oleh koefisiensi korelasi (r.y1) sebesar 0,872 dengan persamaan regresi Ŷ = 13,062 + 0,984X1 Apabila dilakukan pengontrolan terhadap variabel
power tungkai (X2) maka diperoleh
(r.y12) sebesar 0,6493. Sumbangan koordinasi mata kakai (X1) terhadap keterampilan lompat jauh (Y) ditujukan oleh koefisien determinasi (0,872)2 = 0,760 ini berarti bahwa
koordinasi mata kaki
memberikan sumbangan sebesar 76,0 % terhadap keterampilan lompat jauh. Ini berarti, bahwa semakin baik koordinasi mata kaki seorang siswa, makin baik pula keterampilan lompat jauh. Dan sebaliknya, makin tidak terkoordinasi mata kaki siswa, maka
semakin rendah pula
keterampilan lompat jauh. Oleh karena itu, koordinasi mata kaki merupakan variabel yang perlu diperhatikan
salah satu
untuk meningkatkan keterampilan lompat jauh. Koordinasi
mata kaki memiliki hubungan yang cukup kuat dengan keterampilan lompat jauh , hal ini ditujukan oleh angka koefisien korelasi (r.y1) 0,872 dengan sumbangan epektif sebesar 76,0 %.
[Type text]
2. Hasil pengujian hipotesis kedua mengungkapkan bahwa terdapat hubungan positif antara power tungkai (X2) dengan keterampilan lompat jauh (Y). Hal tersebut ditujukan koefisiensi korelasi (r.y2) sebesar 0,817 Apabila
dilakukan pengontrolan
dengan persamaan regresi Ŷ =
terhadap variabel
oleh
6,450 + 6,419X 2
koordinasi mata kaki
(X1) maka
diperoleh (r.y21) sebesar 0,4430. Sumbangan power tungkai (X2) terhadap keterampilan lompat jauh (Y) ditujukan oleh koefisien determinasi (0,817)2 = 0,667 ini berarti bahwa power tungkai
memberikan sumbangan sebesar 66,7% terhadap keterampilan lompat jauh. Ini
berarati, bahwa semakin baik power tungkai seorang siswa, makin baik pula keterampilan lompat jauh. Dan sebaliknya, makin tidak baik power tungkai siswa, maka semakin rendah pula keterampilan lompat jauh. Oleh karena itu, power tungkai merupakan variabel yang perlu diperhatikan tungkai
salah satu
untuk meningkatkan keterampilan lompat jauh. Power
memiliki hubungan yang cukup kuat dengan keterampilan lompat jauh , hal ini
ditujukan oleh angka koefisien korelasi (r.y2) 0,817 dengan sumbangan epektif sebesar 66,7%. Dengan demikian, maka keterampilan lompat jauh seorang siswa ditentukan oleh power tungkainya.
3. Hasil pengujian hipotesis ke tiga mengungkapkan
bahwa terdapat hubungan positif antara
koordinasi mata kaki (X1) dan power tungkai (X2) secara bersama-sama dengan keterampilan lompat jauh (Y). Hal tersebut diperoleh dari koefisien korelasi R sebesar 0,898 dengan persamaan regresi ganda Ŷ = 8,077 + 0,678X1 + 0,063X2 ini menunjukan bahwa kedua variabel bebas yaitu koordnasi mata kaki dan power tungkai memiliki hubungan dengan keterampilan lompat jauh. Sehubungan kedua variable tersebut ditujukan oleh koefisien determinasi (R2) = 0,807 Ini berarti koordinasi mata kaki dan power tungkai secara bersama-sama memberi sumbangan sebesar 80,7 % terhadap keterampilan lompat jauh. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa koordinasi mata kaki dan power tungkai secara
bersama-sama memiliki hubungan dengan keterampilan lompat jauh. Ini berarati semakin baik koordinasi mata kaki dan power tungkai seorang siswa, maka akan semakin baik pula
[Type text]
keterampilan lompat jauh. Dan sebaliknya, makin rendah koordinasi mata kaki dan power tungkai seorang siswa, makin rendah pula
keterampilan lompat jauhnya. Oleh karena itu,
koordinasi mata kaki dan power tungkai merupakan dua variabel yang perlu diperhatikan utuk keterampilan lompat jauh.
A.PENDAHULUAN
Lompat jauh merupakan olahraga yang penting untuk diajarkan di sekolah ,baik di SMP maupun di SMA, Lompat jauh sebagai salah satu komponen gerak yang dapat menunjang kesegaran jasmani, diharapkan terjadi peningkatan perhatian baik dari dinas instansi pemerintah terkait maupun masyarakat luas sehingga lompat jauh dapat perhatian yang sejajar dengan cabang olahraga lainnya, karena lompat jauh merupakan salah satu unsur gerak yang turut andil membangun bangsa melalui jalur pendidikan Jasmani Untuk mencapai prestasi secara optimal diperlukan berbagai upaya yang optimal,prestasi olahraga tidak dapat diciptakan dalam satu dua hari, tetapi memerlukan waktu untuk proses pembinaan yang lama yang harus dimulai penerapannya pada usia muda, kesimpulannya harus dimulai dari bangku Sekolah Dasar Dalam penelitian ini fokus utama yang diteliti adalah keterampilan Lompat jauh alasan pemilihan obyek penelitian tersebut mengingat ketrampilan Lompat Jauh masih belum banyak diminati oleh masyarakat, juga untuk melihat sejauhmana keberhasilan proses pembelajaran siswa SMP Negeri 1 Sukatani kabupaten Bekasi setelah diberlakukannya KTSP, sehingga dengan hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu solusi untuk meningkatkan proses pembelajaran lompat jauh. B. Perumusan masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut 1.
Apakah terdapat hubungan antara koordinasi mata kaki dengan ketrampilan lompat jauh ?
[Type text]
2.
Apakah terdapat hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan ketrampilan lompat jauh?
3.
Apakah terdapat hubungan antara koordinasi mata kaki dan power tungkai secara bersamasama dengan ketrampilan lompat jauh ?
. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara koordinasi mata kaki dan power tungkai dengan keterampilan lompat jauh.
E. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini mempunyai kegunaan sebagai berikut : 1. Sebagai bahan masukan pengetahuan bagi peneliti tentang ketrampilan lompat jauh juga sebagai bahan pertimbangan bagi pelatih dan guru pendidikan jasmani dalam peningkatan proses pembelajaran dan latihan dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani siswa SMP. 2. Sebagai pendorong bagi siswa atau
atlit dalam melaksanakan program latihan atau
pembelajaran.di sekolah khususnya yang ada kaitannya dengan variabel ketrampilan lompat jauh, koordinasi mata kaki dan power tungkai. E.KAJIANTEORI LOMPAT JAUH. 1.
Hakekat ketrampilan lompat jauh Lompat jauh memiliki tujuan untuk mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya, untuk
dapat mencapai jarak lompatan yang jauh diperlukan pemahaman unsur-unsur gerak pada lompat seperti awalan, tolakkan, sikap badan diudara, sikap badan pada waktu mendarat
( Aip
Syaripudin,1973 : 88 ) Lompat jauh adalah ketrampilan gerak berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan satu kali tolakkan kedepan sejauh mungkin . untuk memperoleh hasil yang maksimal pelompat dapat melakukannya dengan berbagai gaya . (1) . gaya jongkok ( gaya ortodok ), (2). Gaya Menggantung ( Gaya Schepper) , (3). Gaya berjalan diudara ( walking in the air ).( Yuda,M.Saputra ,2001: 47-55 ).Ketrampilan merupakan salah satu kategori di dalam domain
[Type text]
psikomotor. Gerakan ketrampilan merupakan salah satu kategori gerakan yang didalam melakukannya diperlukan koordinasi dan kontrol tubuh secara keseluruhan atau sebagian tubuh .Koordinasi dan kontrol tubuh yang baik akan meningkatkan ketrampilan dalam melakukan gerakan. Ketrampilan gerak bisa diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik. ( Sugianto,Sujarwo.1996 : 254 )
Dari
pendapat
di atas jika diperhatikan secara seksama maka terkandung makna bahwa untuk mendapat hasil ketrampilan lompat jauh yang optimal diperlukan perhatian yang serius, terhadap gerakkan dasar untuk melatih secara cermat tentang awalan, tolakan sikap badan di udara dan sikap mendarat. Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam lompat jauh sipelompat disyaratkan harus memiliki kecepatan, kekuatan tolakan, ketepatan, kelentukan dan koordinasi gerakan yang baik. Selain menguasai gerak lompat jauh sipelompat harus pula mampu melakukannya dengan cepat, tepat, luwes dan lancer. ( Harold Muller,WalfgangRitzdorf : 200 : 87 ). Berdasarkan
uraian di atas
maka yang dimaksud dengan ketrampilan lompat jauh dalam
penelitian ini adalah kemampuan siswa memindahkan pusat masa badan kearah horizontal untuk memperoleh jarak lompatan semaksimal mungkin. Usaha untuk mendapatkan jarak yang maksimal dilakukan melalui suatu rangkaian gerak yang saling berkaitan satu sama lain, dimulai dari lari sebagai awalan, kekuatan tolakkan kaki, ketepatan menempatkan kaki pada papan tolak saat menolak, posisi tubuh saat melayang di udara dan ketepatan menggunakan anggota tubuh pada saat mendarat yaitu menggunakan tumit dengan kaki ditekuk dan badan terdorong ke depan sehingga tangan menyentuh pasir dibagian depan badan, sehingga apabila siswa melakukannya dengan baik akan memperoleh jarak lompatan yang optimal .
2. Hakekat Koordinasi Mata kaki Pada dasarnya koordinasi merupakan keterpaduan dari beberapa bagian tubuh atau otot dan koordinasi sebagai kecakapan umum, karena untuk melakukan tes kelincahan dan koordinasi diperlukan kecakapan yang lain seperti faktor kelenturan dinamis. ( Edaward Rahantoknam,1989 : 127 ). Seorang yang memiliki koordinasi baik maka orang tersebut akan mampu untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat efisien dan penuh ketepatan. (Peter .JL.Thomson : 1983 : 75 ).
[Type text]
Koordinasi adalah kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh . Seseorang dikatakan koordinasinya baik apabila ia mapu bergerak dengan mudah, lancar dalam rangkaian gerakannya serta iramanya terkontrol dengan baik. Orang yang koordinasinya baik mampu melakukan gerakan secara efisien sehingga pada umumnya melakukan aktivitas gerak fisik dengan baik (Edaward Rahantoknam,1989 : 127 ) Berdasarkan beberapa pengertian tentang koordinasi diatas maka jelaslah bahwa ,kemampuan koordinasi seseorang merupakan suatu aktualisasi komponen-komponen gerak yang bekerja secara serentak yang meliputi sistem energi, kontraksi otot, syaraf, tulang dan persendian 3.
Hakekat Daya Ledak Oot Tungkai ( Power Tungkai ) Power diperlukan oleh semua cabang olahraga karena didalam power terkandung kekuatan
dan kecepatan, cabang olahraga yang menuntut atlit mengerahkan tenaga yang eksplosif seperti nomor lempar .nomor lompat dan olahraga yang ada unsur membanting , mengangkat dan sebagainya. Harsono 1993 : 26, mengatakan bahwa power adalah hasil dari force x velocity dimana force adalah sama dengan strength dan velocity sama dengan speed.. Power atau kekuatan eksplosif diartikan kemampuan daya maksimal dalam waktu tercepat. Daya = gaya x Kecepatan atau Power = kekuatan x kecepatan Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat Menurut David L.Gallahue, (1989 : 389 ),power adalah kemampuan melakukan kerja secara maksimal dalam waktu sesingkat-singkatnya dan kadang-kadang menunjukkan kekuatan eksplosif,merupakan produk dari kekuatan dan kecepatan waktu. Dengan demikian maka yang dimaksud power tungkai dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tolakkan kaki yang sekuat-kuatnya sehingga mampu mendorong tubuh jatuh kedepan dengan cepat untuk melakukan pendaratan .
[Type text]
F.METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai dengan pendekatan korelasional, dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara koordinasi mata kaki dan power tungkai dengan keterampilan lompat jauh. Rancangan penelitian seperti di bawah ini : 1 Y X2 ¹
Keterangan : X1 = Koordinasi mata kaki. X2 = Power tungkai Y = Keterampilan lompat jauh.
G. POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
SMPN 1 Sukatani Kabupaten Bekasi
tahun 2005/2006 yang telah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi berjumlah 240 orang, sedangkan populasi terjangkau, berjumlah 36 orang dari 240 orang, seperti dikatakan Suharsimi Arikunto, bahwa untuk ancer-ancer apabila subyek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih.1 H. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
[Type text]
Deskripsi data hasil penelitian bertujuan memberikan gambaran hasil yang disajikan setelah diolah dari data mentah dengan menggunakan metode stastistik deskriptif yaitu harga rata-rata (x), simpangan baku (Sd), modus (Mo), median (Md) distribusi frekuensi serta .Adapun hasil pengolahan dan anlisis data tersebut penulis uraikan pada tabel berikut ini :
Tabel 1 Hasil Penghitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Kelompok
Skor
Skor
Penelitian
terendah
Tertinggi
23,0
Keterampilan
X
SD
MO
MD
39,0
32,11
4,180
31-34
10,0
28,0
19,36
3,704
22
13,0
23,5
172,44
22,945
32,5
Lompat Jauh (Y)
Koordinasi Mata
20
kaki (X1) Daya Ledak Otot
150-190
176,50
Tungkai (X2) Setelah nilai rata-rata dan simpangan baku,langkah selanjutnya melakukan uji Normalitas dengan menggunakan uji kesamaan dan varians. Hasil dari pengujian tersebut terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel : 2. Hasil uji Normalitas dari masing masing variabel dalam rangkuman sebagai berikut :
Varabel
n
Lo
Lt
Kesimpulan
Koordinasi mata kaki (X1)
36
0,107944
0,1477
Normal
Power tungkai (X2)
36
0,140289
0,1477
Normal
Keterampilan lompat jauh (Y)
36
0,090267
0,1477
Normal
[Type text]
Setelah diketahui bahwa sample dari penelitian ini adalah berdistribusi normal,selanjutnya melakukuan uji homogenitas seperti pada tabel berikut ini
:
Tabel: 3. Hasil Uji Homogenitas
Variabel
K
X2o
X2
Berdasarkan
tabel
Pengelompokan
(0,005)
Keterangan
(K-1) X1
14 11.88107 22,382
Homogen
X2
21 5,312267
Homogen
31,41
A. Pengujian Hipotesis Penelitian ini menggunakan tiga hipotesis , dimana ketiganya harus di uji kebenarannya dengan menggunakan analisis statistic inferensia, yakni dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi . Secara berurutan , hipotesis dalam penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Hubungan antara koordinasi mata kaki (X1) dengan keterampilan lompat jauh (Y). Selanjutnya untuk mengetahui hubungan antara koordinasi mata kaki dengan power tungkai atas keterampilan lompat jauh,dengan menghitung korelasi seperti terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel: 4 Hasil perhitungan Korelasi sederhana (rx.1) dan uji keberartian koefisien korelasi. r
Dk
to
tt (0,05)
kesimpulan
0,872
34
10,384
2,034
Sangat signifikan
Dari hasil analisis statistic diperoleh koefisien korelasi antara X1 dan Y (ry1) sebesar 0,872 , selanjutnya dihitung uji keberatian koefisien korelasi . hasil perhitungan tersebut di peroleh t
[Type text]
hitung
(to) sebesar 10,384 sedangkan
t table
(tt) dengan derajat kebebasan 34. Dan taraf signifikansi
α = 0,05, diperoleh t table sebesar 2,034. Kriteria uji keberartian adalah tolak hipotesis nol jika t
hitung
lebih besar dari harga t
table
. Dari hasil perhitungan, ternyata t
hitung
( 10,384) > t
tabel
(2,034). Dengan demikian, maka koefisien korelasi antara X1 dan Y adalah “berarti” . Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara koordinasi mata kaki dengan power tungkai atas keterampilan lompat jauh.
2. Hubungan antara koordinasi mata kaki (X2) dengan keterampilan lompat jauh (Y). Selanjutnya untuk mengetahui hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan koordinasi mata kaki atas keterampilan lompat jauh, dapat dilihat dari hasil perhitungan korelasi sederhana (ry2 dan uji keberatian koefisien korelasi pada tabel di bawah ini: Tabel: 5 Hasil perhitungan Korelasi sederhana (ry.2) dan uji keberartian koefisien korelasi. r
Db
to
tt
kesimpulan
(0,05)
0,817
34
8,249 2,034
Sangat signifikan
Dari hasil analisis statistik diperoleh koefisien korelasi antara X2 dan Y (ry2) sebesar 0,817, selanjutnya dihitung uji keberatian koefisien korelasi, hasil perhitungan tersebut di peroleh t
hitung
signifikansi
(to) sebesar 8,249 sedangkan t table (tt) dengan derajat kebebasan 34 Dan taraf
α = 0,05, diperoleh t
table
sebesar 0,034. Kriteria uji keberartian adalah tolak
hipotesis nol jika t hitung lebih besar dari harga t table . Dari hasil perhitungan, ternyata t hitung > t tabel
pada α = 0,05 Dengan demikian, maka koefisien korelasi antara X2 dan Y adalah “berarti”
. Hal ini menunjukan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara daya ledak otot tungkai
dengan koordinasi mata kaki atas keterampilan lompat jauh.
[Type text]
3. Hubungan antara Koordinasi Mata Kaki (X1) dan Power Tungkai (X2 ) secara bersama-sama dengan Keterampilan Lompat Jauh (Y)
Untuk melihat bentuk hubungan antara koordinasi mata kaki (X1) dan pawer tungkai (X2) dengan keterampilan lompat jauh (Y) dilakukan perhitungan dengan menggunakan analisis regresi berganda, kemudian dari hasil perhitungan model persamaan regresi yaitu : Ŷ = + 0,419 X1 + 0,63X2. .
8,077
Kriteria model persamaan regresi adalah tolak hipotesis nol (Ho) jika
Fhitung (Fh) > Ftabel (Ft) .Dalam hal ini ternyata F hitung lebih besar dari F table ( 69,120 > 3,293 ) berarti bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak, dan sebaliknya hipotesis penelitian (H1) diterima. Artinya bahwa model persamaan regeresi adalah “signifikan “.12 Hubungan atara koordinasi mata kaki (X1) dan power tungkai (X2) dengan keterampilan lompat jauh (Y) diperoleh harga sebesar 0,898. “13” Untuk mengetahui apakah harga tersebut mempunyai arti, selanjutnya perlu dihitung dengan menguji keberartian koefisien koreasi tersebut. Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung sebesar 69,120. Sedangkan F tabel = 3,293 pada taraf signifikansi pada α = 0,05. (Fh = 69,120 > Ft = 3,293). Kriteria uji keberartian adalah tolak hipotesis nol jika Fhitung lebih besar dari harga Ftable . Dari hasil perhitungan, ternyata Fhitung > F tabel . Dengan demikian
, maka koefisien korelasi
ganda (r) antara X1 dan X2 dan Y adalah “berarti” . Anrtinya terdapat hubungan positif anatara koordinasi mata kaki dan power tungkai secara bersama-sama dengan keterampilan lompat jauh. Koefisien determiinas R 2 sebesar 0,807,ini menunjukkan bahwa 80,7 % variansi keterampilan lompat jauh dapat dijelaskan dalam variabel koordinasi mata kaki dan daya ledak otot tungkai. Secara keseluruhan analisisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa 80,7% variable koordinasi mata kaki (X1) dan power tungkai (X2) secara bersama sama mempunyai hubungan yang positif dengan keterampilan lompat jauh, hal ini dapat dlihat dalam model persamaan regresi linear ganda : Ŷ = 8,077 + 0,678X1 + 0,063X2. I. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
[Type text]
1. Hasil pengujian hipotesis pertama mengungkapkan bahwa terdapat hubungan positif antara koordinasi mata kaki (X1) dengan keterampilan lompat jauh (Y). Sumbangan koordinasi mata kakai (X1) terhadap keterampilan lompat jauh (Y) ditujukan oleh koefisien determinasi (0,872)2 = 0,760 ini berarti bahwa koordinasi mata kaki memberikan sumbangan sebesar 76,0 % terhadap keterampilan lompat jauh. 2. Hasil pengujian hipotesis kedua mengungkapkan bahwa terdapat hubungan positif antara power tungkai (X2) dengan keterampilan lompat jauh (Y). Hal tersebut ditujukan koefisiensi korelasi (r.y2) sebesar 0,817
dengan persamaan regresi Ŷ =
3. Hasil pengujian hipotesis ke tiga mengungkapkan
oleh
6,450 + 6,419X2
bahwa terdapat hubungan positif antara
koordinasi mata kaki (X1) dan power tungkai (X2) secara bersama-sama dengan keterampilan lompat jauh (Y). Hal tersebut diperoleh dari koefisien korelasi R sebesar 0,898 dengan persamaan regresi ganda Ŷ = 8,077 + 0,678X1 + 0,063X2 ini menunjukan bahwa kedua variabel bebas yaitu koordnasi mata kaki dan power tungkai memiliki hubungan dengan keterampilan lompat jauh. Sehubungan kedua variable tersebut ditujukan oleh koefisien determinasi (R2) = 0,807 Ini
berarti
koordinasi mata kaki dan power tungkai
secara bersama-sama
.
memberi
sumbangan sebesar 80,7 % terhadap keterampilan lompat jauh. J. SARAN Berdasarkan pada hasil penelitian ini , maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Dalam upaya
untuk meningkatkan
keterampilan lompat jauh diharapkan para guru
pendidikan jasmani, pembina dan pelatih, agar dapat
memperhatikan
kemampuan dan
kondisi siswanya, terutama dalam hal koordinasi mata kaki dan power tungkai. 2. Dalam memilih
dan memberi program
latihan, khusus teknik lompat jauh, maka
koordinasi mata kaki dan power tungkai dapat dijadikan sebagai acuan dari indikator untuk memilih siswa sebagai atlet lompat jauh. 3. Dalam memilih siswa sebagai atlet lompat jauh perlu diperhatikan kondisi mentalnya, karena keterampilan lompat jauh perlu ketenangan, konsentrasi, pada saat start dan menolakkan kaki pada papan tolak untuk melompat sehingga mencapai jarak yang jauh dengan pendaratan sempurna.
[Type text]
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian,Suatu Pendekatan Praktek.. Jakarta : Rineka cipta, 1998. Anon. Depdikbud Kurikulum Pendidikan Jasmani, Garis-garis Besar Program Pengajaran ( GBPP). Jakarta : BP Dharma bhakti, 2003. Anon. Kurikulum2004, Pedoman Penyusunan Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi. Jakarta : BP.Dharma Bhakti, 2003. Anon. Undang-undang RI no 20 Th 2003, Sisteem Pendidikan Nasional. Jakarta : BP Dharma bhakti, 2003. Anon. Tap MPR RI no II,tentang Garis-garis Besar Haluan Negara. Semarang : Aneka Ilmu , 1988. Anon. Himpunan Ketetapan MPR RI no I /MPR 1993. Semarang : Aneka Ilmu, 1993. Anon. Pola Dasar Pembangunan Olahraga. Jakarta : menpora, 1984. Ballesteros, JM..Manual Didactico de Athletismo terjemahan PASI, 1979 Bompa. O. Tudor, Power Training For Sport,Flyometris For Maximum Power Development. Canada : 1994. David L. Galalahue, Motor Development Infant,Children Adolescence. Indiana Polis : Denmark Press, 1989. Harrow, J.Anita A.. Taxonomi of the Psychomotor Domain. New york : Longman Inc., 1972. Harsono, Moh Moeslim Gandring sugiantoro. Latihan Kondisi Fisik KONI Pusat. .Jakarta : KONI Pusat, 1993. Hay Jim. Athletik in Action Edited by Howard Rayne. London : Pelhan Books, 1985. Jejen Nurjeni. Pendidikan Jasmani. Bandung : Ganeca Exact, 1994. Kirkendal Don R., Joseph J. Gruber, Robert. E. Johnson. Measurement and Evaluation for Physical Educator .Dubuque. Iowa : Brown Company Publisher, 1980. Kirkendal, Don R., Joseph J. Gruber, Robert E. Johnson. Pengukuran dan Evaluasi untuk Guru Pendidikan Jasmani, Alih Bahasa Program Pasca Sarjana, 1997. Kevin, O. Donnel and Seagrove. Dinamika kecepatan Alih bahasa Sunyono Danu Sayoga. Jakarta : PB.PASI, 1995. Mamun, Amung., Yudha Saputra. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta:. Depdikbud Ditjen Dikdasmen, 2000. Moch Moeslim. Tes dan Pengukuran Kepelatihan. Jakarta : KONI Pusat, 1995. Muhamad Sajoto. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta : depdikbud Dirjen dikti, 1988. Nurhasan, Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Bandung : IKIP Bandung. 1988. Rahantoknam, B. Edaward. Belajar Motorik Teori dan Aplikasinya dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta : Depdikbud, 1989. Syaripudin, Aip. Pengetahuan Olahraga. Jakarta : CV baru, 1973. Saputra, Yuda . M., Dasar-dasar Ketrampilan Atletik. Jakarta: Dirjen Olahraga, 2001. Sugiyanto, Sudjarwo., Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta : Dirjen Dikdasmen, 1996. Suparman, Edi., Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung : Angkasa, 1994. Sudjana, Metoda Statistika. Bandung : Tarsito, 2002.
[Type text]
*) Iwa Kusmayadi, Drs.,M.Pd ; Dosen Penjaskesrek FKIP Unisma Bekasi
[Type text]