ABSTRACT THE INFLUENCE OF NON PERFORMING LOAN AND LOAN TO DEPOSIT RATIO TO THE RETURN ON ASSETS (A Census in Rural Bank Indonesia during the year of 2015) By : IRMA ROSPITANINGSIH
Guided By : Dr. Dedi Kusmayadi, S.E., M.Si., Ak., CA. Rani Rahman, S.E., M. Ak.
The purpose of this research to know Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio and Return On Assets as well as determine the effect of non performing loan, loan to deposit ratio are either partially or simultaneously against to amount return on assets. In this research the author uses analytical descriptive method with approach to the census. Population of this research is 33 provinces rural bank of Indonesia at Indonesian Banking Statistic during the year of 2015. The results showed that : (1) Non Performing Loan of not significant impact on Loan to Deposit Ratio, (2) The Influence of Non Performing Loan to Return On Assets by partially is significant, (3) Loan to Deposit Ratio of significant impact on Return On Assets, (4) the influence of Non Performing Loan and Loan to Deposit Ratio to the Return On Assets by simultaneously is significant.
Keywords : Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, and Return On Assets
ABSTRAK PENGRUH NON PERFORMING LOAN DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP RETURN ON ASSETS (Sensus Pada BPR di Indonesia Periode 2015) Oleh : IRMA ROSPITANINGSIH
Dibimbing Oleh : Dr. Dedi Kusmayadi, S.E., M.Si., Ak., CA. Rani Rahman, S.E., M. Ak.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Assets serta mengetahui pengaruhnya Non Performing Loan terhadap Loan to Deposit Ratio baik secara parsial maupun simultan terhadap Return On Assets. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis dengna pendekatan sensus. Populasi dalam penelitian ini adalah 33 provinsi BPR di Indonesia pada Statistik Perbankan Indonesia tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; (1) Non Performing Loan berpengaruh tidak signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio, (2) Non Performing Loan secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Assets, (3) Loan to Deposit Ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On Asetts, (4) Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets.
Kata kunci : Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Return On Assets.
PENDAHULUAN Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan salah satu tulang punggung penting dalam pembangunan nasional. Dalam kerangka perbankan nasional, seperti tertuang di dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan cetak biru Pengembangan BPR, BPR diharapkan untuk berperan serta dalam mendorong pembangunan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan memberikan akses financial kepada mereka. Peran BPR juga menjadi semakin penting
sejalan
dengan
program
pemerintah
untuk
mendukung
dan
mengembaangkan UMKM sebagai salah satu tulang punggung perekonomian. Oleh karena itu, kinerja dan kesehatan BPR menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan sektor perbankan, yang berpengaruh pada pertumbuhan sektor UMKM (Soraya,2013). Rasio NPL digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diterima oleh bank. Risiko kredit yang diterima oleh bank merupakan salah satu risiko usaha bank, yang diakibatkan dari ketidakpastian dalam pengambilannya atau yang diakibatkan dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan oleh pihak bank kepada debitur.(Dewi dalam Hasibuan,2007). Risiko likuiditas atau likuidity risk adalaha risiko yang mungkin dihadapi oleh bank untuk memenuhi kegiatan likuiditasnya dalam rangka memenuhi permintaan kredit dan semua penarikan dana oleh penabung pada suatu waktu. Adapun indikator yang digunakan dari likuiditas adalah dengan menggunakan Loan to Deposito Ratio yaitu menurut Dendawijaya (2005:114). Setiap bank harus mengetahui berapa kredit jangka pendek maksimum yang boleh ditarik supaya pedoman rasionya tidak dilanggar. Salah satu dampak dari Non Performing Loan adalah ditariknya alat likuid oleh deposan jadi Non Pereforming Loan
berpengaruh terhadap likuiditas yang salah satu rasio
pengukurannya menggunakan Loan to Deposit Ratio yaitu semakin tinggi Non
Performing Loan maka semakin rendah Loan to Deposit Ratio bank.(Teguh Pudjo Muljono, 2000 : 67). Besar kecilnya rasio LDR suatu bank akan mempengaruhi profitabilitas bank tersebut. Semakin besar jumlah dana yang disalurkan kepada nasabah dalam bentuk kredit maka jumlah dana yang menganggur berkurang dan penghasilan bunga yang diperoleh akan meningkat. Hal ini tentunya akan meningkat LDR sehingga profitabilitas bank juga meningkat (Riski dalam Setiadi, 2010) Tolok ukur penilaian kinerja BPR yang merupakan variabel terkait dalam penelitian ini adalah rasio Return On Asset (ROA), alasan dipilihnya ROA sebagai variabel terkait karena ROA merupakan rasio anatara laba sesudah pajak terhadap total asset. ROA yang semakin besar, menunjukkan kinerja perusahaan/bank semakin baik, karena tingkat pengambilan (return) semakin besar.Oleh karena itu ROA merupakan rasio yang tepat digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan/bank dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Pada penilaian kesehatan BPR versi Bank Indonesia berdasarkan SK DIR No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30 april 1997 ROA juga merupakan rasio yang digunakan untuk melihat profitabilitas BPR. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini mengangkat judul “ PengaruhLoan to Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Return On Asset (ROA) pada BPR di Indonesia (Periode 2015). TINJAUAN PUSTAKA Menurut
Undang-undang
RI
No.10
Tahun
1998
tentang
perbankan,Bankadalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakt dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak..
Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 31 (2007 : 31.5), kredit bermasalah (Non Performing Loan) pada umumnya merupakan kredit yang pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga telah lewat 90 (Sembilan puluh) hari atau lebiih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu sangat diragukan.Adapun indikator yang digunaakan dari Non Performing Loan yaitu sesuai dengan SE BI No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 salah satu cara perhitungannya yang membandingkan antara jumlah kredit kurang lancar, diragukan dan macet total kredit. Menurut Lukman Dendawijaya (2009:116) menyebutkan bahwa Loan to Deposit Ratio adalah rasio antara jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberiankredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Menurut Abdul Halim (2003:27) Return On Asset (ROA) merupakan rasio
keuangan
yang
berhubungan
dengan
profitabilitas
mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, asset dan modal saham tertentu. Dengan mengetahui ROA, kita dapat menilaiapakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasional untuk menghasilkan keuntungan. Setiap bank harus mengetahui berapa kredit jangka pendek maksimun yang boleh ditarik supaya pedoman rasionya tidak dilanggar.Salah satu dampak dari Non Performing Loan adalah ditariknya alat likuid oleh deposan. Jadi, Non Performing Loan berpengaruh terhadap likuiditas yang salah satu rasio pengukurannya menggunakan Loan to Deposit Ratio yaitu semakin tinggi Non Performing Loan maka semakin rendah Loan to Deposit Ratio bank.(Teguh pudjo Mulyono, 2000:67).Teori ini sejalan dengan penelitian Ika Wulansari (2014).
Lukman Dendawijaya (2009:86) mengemukakan dampak dari keberadaan NPL yang tidak wajar salah satunya adalah hilangnya kesempatan memperoleh incone (pendapatan) dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi rentabilitas bank. Dengan meningkatnya NPL maka akibatnya bank harus menyediakan cadangan penghapusan piutang yang cukup besar, sehingga kemampuan member kredit menjadi sangat terbatas dan apabila tidak tertagih maka akan mengakibatkan kerugian. Maka diprediksi NPL berpengaruh negative terhadap ROA karena semakin besar NPL maka semakin kecil nilai ROA. Rasio LDR digunakan untuk mengukur kemampuan bank tersebut mampu membayar hutang-hutangnya dan membayar kembali kepada deposannya.Serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementera dana yang terhimpun banyak maka akan menyebabkan bank tersebut rugi (Kasmir 2004:75). Dari keseluruhan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa LDR, NPL selain
dapat
mempengaruhi
tingkat
kemampuan
bank
dalam
menghasilkan keuntungan, juga mempunyai keterkaitan satu sama lainnya. Pemberian kredit dapat berdampak pada LDR dimana pemberian kredit merupakan pembilang dalam pembentukan LDR atau dengan kata lain apabila kredit yang diberikan meningkat, maka akan berdampak pada likuiditas bank yang rendah dengan indikator meningkatnya rasio Loan to Deposit Ratio.Selain itu, kredit yang diberikan juga dapat menimbulkan Non Performing Loan yaitu apabila pemberian kredit tersebut tidak disertai analisis dan tingkat kehati-hatian yang baik.Bank membutuhkan dana untuk kelangsungan perusahaan, Untuk menambah sumber dana tersebut bank menghimpun dari masyarakat. diharapkan dengan semakin bertambahnya sumber dana ini, akan meningkatkan kemampuan bank dalam pemberian kredit yang telah dicatut sebelumnya berdasarkan aturan BI bahwa rasio LDR 110% atau lebih artinya likuiditas bank dinilai tidak sehat sedangkan untuk
rasio LDR dibawah 110% artinya likuiditas bank dinilai sehat. Dengan meningkatnya jumlah kredit yang diberikan kemungkinan resiko adanya kredit yang bermasalah akan semakin besar pula. Tapi hal ini diimbangi dengan pendapatan bunga yang juga semakin besar, sehingga peluang bank untuk memperoleh laba juga akan semakin besar. Laba yang besar saja belum menunjukkan bahwa bank sudah beroperasi secara efisien. Sehingga perlu diukur dengan rasio Return On Asset (ROA) merupakan perbandingan laba sebelum pajak dengan total aktiva. Jadi, jika LDR semakin tinggi kemungkinan NPL semakin rendah.Dengan laba yang meningkat, sehingga ROA nya juga menigkat. METODE PENELITIAN Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Non Performing Loan (NPL) (X1), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) (X2) dan Return On Asset (ROA) (Y). Sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian adalah BPR di Indonesia yang terdaftar di Bank Indonesia (BI). Data diperoleh melalui media internet www.bi.go.id . penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis analisis yaitu dengan pendekatan sensus. Mohamad Nasir (2005:54) yang dimaksud deskriptifanalisis adalah suatu metode yangg meneliti suatu kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sisstem pemikiran ataupun,suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat dengan faktafakta, sifat serta hubungan antar fenomena diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel yang disesuaikan dengan judul yaitu: “Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Return On Assets (ROA)”. Ketiga variabel tersebut terdiri dari dua varibel independen dan satu variabel dependen yang didefinisikan sebagai berikut:varibel independen: Non Performing Loan
(NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR).Selanjutnya adalah varibel dependen yaitu(Y) adalah Return On Assets (ROA). Metode pengumpulan data yang digunakan dengan cara non participant observation, yaitu mencatat atau mengcopy data menyangkut rasio-rasio keuangan BPR yang dapat diakses dari www.bi.go.id periode 2015. Data dan informasi lainnya yang relevan dengan materi diperoleh dengan cara Library Research yaitu pengumpulan informasi pada literature-literatur yang relevan dan mendukung materi yang dibahas.Pencarian melalui library research dilakukan melalui buku teks/e-book, jurnal/e-journal, karya tulis ilmiah skripsi. Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). HASIL PENELITIAN 1. Pengaruh Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia tahun 2015. koefisien determinasinya menunjukkan besarnya pengaruh Non Performing Loan terhadap Loan to Deposit Ratio, yakni (ρX2X1) sebesar (0,151) = 0,022801 atau 2,2801% artinya bahwa 2,2801 variabelitas dari variabel terikat (X2) atau Loan to Deposit Ratio dipengaruhi oleh variabel (X1) yang dalam hal ini adalah Non Performing Loan sebesar 2,2801%. Nilai residu yang diperoleh yaitu √1-0,022801 = 0,977199 merupakan faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis seperti CAR, NPM, BOPO, ROE dan lain sebagainya. Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (terlampir), diperoleh nilai thitung sebesar -0,862, sedangkan nilai ttabel t½ α df (n-2) adalah sebesar 2,039 sehingga thitung < ttabel atau dapat dilihat dari nilai sig output SPSS sebesar 0,395 yang ternyata lebih besar dari nilai α (0,395>0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya Non Performing Loan berpengaruh tidak signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio.
Jadi Non Performing loan berpengaruh tidak signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio. Tidak signifikan karena sesuai dengan data dari penelitian di atas tingkat Non Performing Loan pada BPR di Indonesia dalam satu periode 2015 memiliki nilai yang berbeda-beda di setiap wilayahnya. Dilihat dari kondisi bank setiap provinsi yang menunjukkan apabila Non Performing Loan rendah maka tidak akan mengganggu rasio Loan to Deposit Ratio, tetapi apabila Non Performing Loan mengalami peningkatan maka harus diperbaiki penambahan pihak ketiga atau dana yang diterima, sehingga Non Performing Loan memberikan pengaruh namun tidak signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio. 2. Pengaruh Secara Parsial Non Performing Loan (NPL) terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Koefisien determinasinya menunjukan besarnya Non Performing Loan terhadap Return On Asset, yaitu (ρYX1)2 sebesar (-0,268)2 = 0,071824 atau 7,1824% artinya bahwa 7,1824% variabelitas dan variabel (Y) atau Return On Asset dipengaruhi oleh variabel (X1) yang dalam hal ini selain Non Performing Loan sebesar 7,1824. Sisanya sebesar √1- 0,071824 sebesar 0,928176 atau 92,8176% ini menunjukan pengaruh dari faktor lain selain Non Performing Loan.Faktor lain ini diduga oleh besarnya capital adequacy ratio, dana pihak ketiga, bopo dan lain-lain. Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (terlampir), diperoleh nilai thitung sebesar -1,926 sedangkan nilai ttabel t1⁄2α df (n-2) adalah sebesar 2,039 sehingga thitung< ttabel atau dapat dilihat dari nilai sig output SPSS sebesar 0,063 yang ternyata lebih besar dari nilai α (0,063 > 0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya Non Performing Loan berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Asset. Hal ini sesuai yang dikemukakan bahwa dampak dari keberadaan Non Performing Loan yang tidak wajar salah satunya adalah hilangnya kesempatan memperoleh incaome (pendapatan) dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi rentabilitas bank.dengan meningkatnya Non Performing Loan maka akibatnya bank harus
menyediakan cadangan penghapusan pitang yang cukup besar, sehingga kemampuan member kredit menjadi sangat terbatas dan aabila tidak tertagih maka akan mengakibatkan kerugian. maka diprediksi Non Performing Loan berpengaruh negative terhadap ROA karena semakin kecil nilai ROA (Lukman Dendawijaya, 2009 : 86)
3. Pengaruh Secar Parsial Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia Koefisien determinasinya menunjukkan besarnya pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Retrun On Asset, yakni (ρYX2)2 sebesar (0,527)2= 0,277729 atau 27,7729%. Artinya bahwa 0,277729 variabelitas dari variabel Y (Return On Asset)dapat dipengaruhi oleh vaariabel X2yang dalam hal ini adalah Loan to Deposit Ratio. Sisanya √1-0,277729 sebesar 0,722271 atau 72,2271% ini menunjukkan pengaruh dari faktor lain selain loan to deposit ratio cukup besar. Faktor lain ini diduga dipengaruhi yaitu CAR, BOPO, dana pihak ketiga dan lain-lain. Dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 (terlampir), diperoleh nilai thitung sebesar3,779. Sedangakn nilai ttabel t ½ α df (n-2) adalah sebesar 2,039 sehingga thitung> ttabel atau dapat dilihat dari nilai sig output SPSS sebesar 0,001 yang ternyata lebih kecil dari nilai α (0,001<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Loan to Deposit Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset. Dengan melihat variabel Loan to Deposit Ratio maka diharapkan diharapkan perusahaan dapat menjaga besarnya Loan to Deposit Ratio antara 85%-110% sesuai dengan standar yang digunakan oleh Bank Indonesia.Jika besarnya Loan to Deposit Ratiomelebihi 85% maka perusahaan memperoleh keuntungan (profit).Pada saat ini bank dapat memberikan kreditnya.Jika besarnya Loan to Deposit Ratio 85%-110% maka perusahaan optimal, sehingga bank dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan.Sedangkan jika besarnya Loan to Deposit Ratio lebih dari 110%, maka perusahaan tersebut beresiko, sehingga bank pada saat ini dianjurkan
untuk tidak memenuhi permintaan kredit karena dikhawatirkan terjadi penangguhan dalam pembayaran kreditnya.
4. Pengaruh Secara Simultan Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia. Pengaruh ecara simultan (ρyx2x1) yaitu sebesar 0,393 dan koefesien determinasinya (ρyx2x1)2yaitu (0,393)2 = 0,154449 atau 15,4449%. Hal ini dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh total dari semua variabel yaitu non performing laon(X1) dan loan to deposit ratio(X2) secara simultan terhadap return on assets(Y) adalah sebesar 15,4449% dengan nilai residu sebesar 100%-15,4449% = 84,5551%. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui bahwa dana pihak ketiga, besarnya kredit yang diberikan berpengaruh terhadap return on assets. Dari hasil perhitungan SPSSversi 16.0 (terlampir), diperoleh nilai Fhitung
sebesar10,352 dengan kriteria penolakan Ho jika Fhitung> Ftabel,
diperoleh distribusi F- Snedecor diperoleh F α (n-k-1) = 33-2-1
adalah
sebesar 3,32 atau dengan melihat sig F sebesar0,000 yang artinya 10,352 lebih besar dari 3,32 dan sig F sebesar 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata Non Performing Loan (X1) dan Loan to Deposit Ratio (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (Y) sebesar pengaruh langsung 0,154449 atau 15,4449%. Sisanya √1-0,154449 sebesar 0.845551 atau 84,5551% ini menunjukan pengaruh dari faktor lain yang mempengaruhi Return On Asset selain Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio. Hal ini sesuai dengan hipotesis penulis dimana Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset. Secara lengakap pengaruh antar variabel X1(Non Performing Loan) dan X2(Loan to Deposit Ratio) secara simultan terhadap variabel Y (Return On Asset) dapat dilihat sebagai berikut:
ε X1
ρYX1 = -0,268
ρX2X1= - 0,151
ρYε = 0,607
Y
ρYX2= 0,527 X2
Gambar 1 Struktur Pengaruh Antar Variabel X1 dan X2terhadap Y
SIMPULAN DAN SARAN 1. Hasil penelititan menunjukkan bahwa rata-rata Non Performing Loan berada dalam kategori tidak sehat karena melampaui batas aman yang telah ditetapkan oleh Bank Indoensia sebesar 5%. Hasil penelitian untukLoan to Deposit Ratio pada BPR di Bank Indonesia, sebagain besar berada dalam kategori kurang baik, karena kurang dari batas aman 85%-100% yang telah di tetapkan oleh Bank Indonesia.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata Return On Asset pada BPR di Bank Indonesia berada pada kategori sehat karena lebih dari batas aman yaitu 1,5%. 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh Non Performing Loan berpengaruh tidak signifikan terhadapa Loan to Deposit Ratio. Hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan baik peningkatan maupun penurunan Non Performing Loan, maka Loan to Deposit Ratio akan mengalami perubahan. 3. Pengaruh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio secara parsial terhadapa Return On Asset,
hasil penelitian menunjukan pengaruh Non
Performing Loan secara parsial terhadap Return On Assets berpengaruh tidak signifikan. Sedangakan Loan to Deposit Ratio secara parsial terhadap Return On Assets berpengaruh signifikan. 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio Secara Simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset pada BPR di Indonesia 5. Bagi pihak manajemen perusahan diharapkan untuk selalu menjaga tingkat profitabilitas dan likuiditas banknya misalnya dengan cara memilih menahan laju pertumbuhan kredit dan meningktakan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sehingga rasio keuangan dapat selalu terjaga pada tingkat yang relative sehat dan handal.Manajemen perusahaan hendaknya berhati-hati terhadap resiko kredit macet.Secara umum rasio Non Performing Loan BPR lebih besar dari standar Non Performing Loan yang di tetapkan Bank Indonesia, walaupun masih dalam batas sehat berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Nilai Non Performing Loan yang semakin besar dapat berpengaruh negative terhadap Return On Asset BPR karena kenaikan Non Performing Loan menyebabkan cadangan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang ada tidak mencukupi sehingga pemacetan kredit tersebut harus diperhitungkan sebagai beban (biaya) yang langsung berpengruh terhadap keuntungan bank dank arena keuntungan atau akumulasi keuntungan juga habis, maka harus dibebankan kepada modal, untuk itu perlunya menekan Non Performing Loan yang dapat dilakukkan dengan penegakan prinsip prudential banking (prinsip kehati-hatian) dzalam prosedur penyeleksian, penerimaan, pemberian, penyaluran, dan penagihan kredit. 6. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel-variabel diluar variabel NPL dan LDR yang mempengaruhi rasio keuangan (ROA) sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih signifikan, yang dapat menggambarkan secara komprehensif faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ROA pada BPR di Bank Indoonesia DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Anisa. 2015. Pengaruh Loan to Deposit Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Return On Assets Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jurnal Universitas siliwangi. Arifudin, Asyrah. 2012. Analiss pengaruh CAR, BOPO, dan NPL terhadap ROA BPR dan perbandingan ROA antara BPR wilayah Sulawesi Selatan dengan BPR wilayah IRAMASUKA (periode 2008-2010). Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Maksar. Bakri, Ari Muhamad.2014. Pengaruh Kredit Diberikan dan Non Performing Loan terhadap Return On Assets studi kasus pada Bank BPR Sahat Sentosa. Akuntansi. Jurnal Universitas Siliwangi. Bank Indonesia. 2016. Statistic Perbankan Indonesia (Indonesia Banking Statistic).Vol 12. No 9 Agustus 2014 Bulanan. Terpublikasi melalui website www.bi.go.id diakses tanggal: 5 maret 2016 _____________. 2016. Statistic Perbankan Indonesia (Indonesia Banking Statistic). Vol 13. No 9 Agustus 2015Bulanan. Terpublikasi melalui website www.bi.go.id diakses tanggal: 5 maret 2016 Dendawijaya, Lukman.2009. Manajemen Perbankan. Edisi kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia Fauziah, Indah. 2014. Analisis Kecukupan Modal (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Rentabilitas (sensus pada sektor perbankan yang Listing di BEI). Jurnal Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Halim, Abdul.2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat. Julita.2012. Pengaruh NPL dan CAR terhadap Profitabilitas (pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI). Jurnal Universitas Diponegoro. Kasmir .2008.Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rajawali Pers Mahsyud, Ali.2004. Manajemen Risiko: Strategi Perbankan & Dunia Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Maryati, Ai Teti. 2015. Analisis Pengaruh Capital Adecquacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Assets studi pada Bank Umun Go Public yamg Listed di BEI tahun 2011-2013. Manajemen. Jurnal Universitas Siliwangi. Mulyono, Teguh Pudjo.2000. Dasar-dasar Pendapatan Operasional. Edisi terbaru.Yogyakarta: BPFE
Ningrum, Riski Agusti. 2012. Analisis Pengaruh CAR, NPL, dan LDR terhadap Profitabilitas (pada perusahaan perbankan). Jurnal Universitas Udayana. Nuroniah, Lela. 2013. Analisis Kecukupan Modal dan Loan to Deposit Ratio terhadap Rentabilitas sensus pada sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia.Akuntansi. Jurnal Unuversitas Siliwangi. Pamularsih, Diyah. 2012. Pengaruh LDR, NPL, NIM, BOPO, CAR dan suku bunga terhadap Profitabilitas (pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2013). Jurnal Universitas Pandanaran Semarang. Purnama, Indra. 2012. Pengaruh NPL terhadap Profitabilitas (pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk 2003-2010). Jurnal Universitas Siliwangi Tasikmalya. Sianturi, Maria Regina Rosario.(2012). Pengaruh CAR, NPL, LDR, NIM, dan BOPO terhadap profitabilitas perbankan (studi kasus pada bank umum yang listed di BEI tahun 2007-2011). Skripsi. Jurusan Manajemenn Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Makasar. Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi Dengan Metode R&D. Edisi Revisi Cetakan ke- 16. Bandung: CV Alfabeta. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas undang-undang nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Wulansari, Ika. 2014. Pengaruh Non Performing Loan dan Loan To Deposito Ratio terhadap Laba Operasiona (survey pada emiten perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Zahara.2013.”Analisis tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat dengan Metode CAMEL (studi kasus pada tiga BPR di sumatera Barat).Jurnal Akuntansi dan Manajemen.Vol 8 No.2. Sumatera Barat: Politeknik Negeri Padang.