ABSTRACT THE EFFECT OF THE RIGHTS ISSUE ON EARNINGS PER SHARE (EPS) AND ITS IMPACT ON STOCK PRICES (Research of Emiten which Right Issue at Indonesia Stock Exchange in The year 2011) By: YETI YULIAWATI NPM. 083 403 048 Guided By: Tedi Rustendi, SE., M.Si H. Usman Muljakusumah, SE., Ak
The purpose of this study is to investigate and analyze the effect of the rights issue on earnings per share (EPS) and its impact on stock prices in 2011 in Indonesia Stock Exchange. The method of research used descriptive method and the method of verification. The sample of this study, namely, 10 Companies that do a rights issue in the Indonesia Stock Exchange in 2011. The analysis tools are simple linear regression method, while the test used or statastik tool used is a simple linear regression, and the coefficient of determination. to investigate the effect of the rights issue on earnings per share (EPS) and the impact on stock prices. Based on the results of processing the data using a Sign Test was found that the effect of the Rights Issue Earning Per Share (EPS) amounted to p-value 0,334, with a significance value of 0.334 > 0.005. This indicates that the shares did not affect the increase in EPS the company issued. And Based on the results of processing the data using a simple linear regression the influence of Earning Per Share (EPS) of the stock price is equal to 0997 or 99.7% of which belongs to the category of strong influence (R2) of 0995 or 99.5%, with a significance value of 0.000 <0.005. This shows that the Earning Per Share impact on the stock price increase on companies that conduct a rights issue in 2011 in Indonesia Stock Exchange. Keywords: Right Issue, Earning Per Share, stock price
I. Pendahuluan A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif membutuhkan keikutsertaan para pelaku usaha untuk lebih aktif dalam menarik investor domestik dan investor asing. Pasar modal mempunyai peranan penting untuk memenuhi kebutuhan modal bagi dunia usaha agar tetap eksis dalam perekonomian global. Pemerintah yang menyadari arti penting pasar modal bagi pembangunan nasional, melalui serangkaian paket deregulasi berusaha
mempermudah prosedur listing dan transaksi sekuritas, sehingga apabila tujuan deregulasi ini tercapai, maka perkembangan ekonomi nasional akan mengalami pertumbuhan yang meningkat serta akan membangkitkan kembali gairah pasar modal Indonesia. .Seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan perekonomian, maka peran pasar modal menjadi sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga masyarakat dalam usaha untuk menggali potensi masyarakat kita agar ikut berpartisipasi dalam pembangunan yang
Evaluation notes were added to the output document. To get rid of these notes, please order your copy of ePrint 5.0 now.
dilakukan baik oleh swasta maupun pemerintah. Peranan pasar modal dalam kegiatan badan usaha memberikan altematif dan kesempatan yang lebih luas untuk melakukan suatu pembiayaan atau melakukan suatu investasi hal ini tercermin dari jumlah badan usaha go public yang meningkat secara drastis. Pengumuman right issue bisa dijadikan alternatif bagi investor sebagai penawaran saham kepada publik karena dengan right issue harga saham akan mengalami penyesuain sehubungan dengan penambahan saham baru. Harga saham yang terlalu mahal akan tidak terjangkau oleh pemodal kecil sehingga mereka tidak mampu ikut membeli saham tersebut, seiring dengan pengumuman right issue harga saham akan mengalami penyesuaian. Sehingga untuk menarik minat pemegang saham lama agar membeli saham baru, maka harga saham pasca-emisi right issue akan lebih rendah dari harga pasar. Penetapan harga dibawah harga pasar digunakan untuk menarik minat pemegang saham lama untuk menggunakan haknya, karena dengan harga yang rendah kemampuan untuk membeli saham baru tersebut lebih mudah tercapai. Hal tersebut mendorong meningkatnya permintaan dan harga saham meningkat. Right Issue atau yang di Indonesia lebih dikenal sebagai HMETD atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, merupakan sebuah bentuk upaya oleh emiten untuk menambah jumlah lembar saham yang beredar sekaligus menghemat biaya emisi saham. Right issue diterjemahkan sebagai bukti right. Right issue bertujuan untuk tidak mengubah proporsi kepemilikan pemegang saham dan mengurangi biaya emisi akibat penerbitan saham baru, dengan memberikan hak bagi pemiliknya untuk membeli sejumlah saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu. Kebijakan right issue merupakan upaya emiten untuk menambah saham yang beredar, guna menambah modal perusahaan. Bagi perusahaan ada 2 tujuan untuk melakukan right issue yaitu: 1. Right Issue dapat mengurangi biaya, karena right issue biasanya tidak
menggunakan dana penjamin ( underwriter). 2. Dengan adanya right issue berakibat jumlah saham bertambah sehingga diharapkan akan meningkatkan frekuensi perdagangan atau yang berarti meningkatkan likuiditas saham. Sedang bagi pemegang saham itu sendiri, right issue akan lebih mudah mempertahankan proporsi kepemilikan sahamnya dan untuk melindungi nilai saham yang merosot (dilusi). Oleh karena itu investor dituntut untuk memiliki kemampuan dalam memprediksi masa depan saham berdasarkan pada berbagai informasi terkini yang tersedia sehingga kemungkinan resiko atau kerugian dapat diminimalisir, karena masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Komponen penting yang harus diperhatikan dalam analisi perusahaan adalah laba per saham atau lebih dikenal sebagai Earning Per Share (EPS). Informasi EPS suatu perusahaan menunjukan besarnya laba bersih perusahaan yang siap di bagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keungan perusahaan. Meskipun beberapa perusahaan tidak mencantumkan besarnya EPS perusahaan bersangkutan dalam laporan keuangannya, tetapi besarnya EPS suatu perusahaan bisa kita hitung bedasarkan informasi laporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan (Tandelilin, 2001:241). EPS diperoleh dari hasil bagi antara laba yang tersedia bagi pemegang saham dengan jumlah rata – rata saham yang beredar. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham. EPS merupakan salah satu hal utama yang diperhatikan investor sebelum membuat keputusan investasinya di suatu perusahaan karena investor tentunya mengharapkan pengembalian atau return yang tinggi dari investasinya, sehingga investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi di perusahaan yang mempunyai EPS yang tinggi. Apabila EPS suatu perusahaan dinilai tinggi oleh investor, maka hal ini akan menyebabkan harga saham perusahaan tersebut cenderung bergerak naik.
Evaluation notes were added to the output document. To get rid of these notes, please order your copy of ePrint 5.0 now.
Smith menghitung biaya penerbitan dari metode alternatif suatu penerbitan ekuitas dengan penjaminan, suatu penerbitan Rights dengan penjaminan siaga, dan Right Issue . Hasil studinya, menyarankan bahwa suatu Right Issue murni merupakan yang termurah dari ketiga alternatif. Total biaya sebagai suatu persentase dari pendapatan menunjukkan persentase terkecil dibandingkan alternatif lain (Sjahrial, 2007 : 285). Hal ini menunjukkan bahwa dengan biaya penerbitan yang murah akan mempengaruhi laba bersih (berpengaruh terhadap EPS ) perusahaan. Namun Right Issue juga mempebesar jumlah saham beredar (berpengaruh terhadap EPS). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan Right Issue, EPS (Earning Per Share), dan Harga Saham di BEI. 2.. Bagaimana pengaruh Right Issue terhadap EPS (Earning Per Share). 3. Bagaimana pengaruh EPS (Earning Per Share) terhadap Harga Saham.
II. Tinjauan Pustaka Right Issue Kebijakasanaan right issue merupakan upaya emiten untuk menambah saham yang beredar, guna menambah modal perusahaan. Sebab dengan pengeluaran saham baru itu, berarti pemodal harus mengeluarkan uang untuk membeli right issue. Kemudian modal ini akan masuk ke modal perusahaan. Bagi pemodal, right issue berdampak positif kalau tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sebaliknya, berdampak negatif kalau menyebabkan menurunnya harga. Secara umum dampak right issue bisa dirasakan oleh semua pemodal. Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak maka investor tidak terikat harus membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau dividen saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham. Salah satu alternatif penawaran saham kepada pemodal yaitu dengan adanya right
issue. Right issue erat sekali dengan bukti right. Bukti right adalah hak bagi pemodal untuk membeli saham baru jika perusahaan emiten menerbitkan saham baru. Menurut Eduardus (2001: 22) Right Issue adalah “instrumen derivatif yang berasal dari saham. Right Issue memberikan hak bagi pemiliknya untuk membeli sejumlah saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu. Right Issue umumnya dibatasi kepada pemegang saham lama. Perusahaan mengeluarkan right issue dengan tujuan untuk tidak mengubah proposi kepemilikan pemegang saham dan mengurangi biaya emisi akibat penerbitan saham baru”. Right issue bertujuan untuk menambah modal perusahaan guna memperoleh struktur modal perushaan yang optimal atau lebih baik. Dana yang terhimpun melalui kebijakan ini digunakan untuk ekspansi usaha atau untuk membayar hutang emiten. selain itu, penambahan jumlah saham beredar diharapkan akan meningkatkan likuiditas dan volume transaksi di bursa. Menurut Taufan (2006: 2) beberapa alasan perusahaan menerbitkan right issue di Bursa Efek Indonesia adalah : 1. Right issue merupakan solusi yang cepat untuk memperoleh dana yang murah dan dengan proses yang mudah dan hampir tanpa resiko. 2. Right issue jauh lebih aman dibandingkan dengan jalan lain, baik dengan pinjaman langsung atau dengan penerbitan surat hutang. Dengan right, dana masuk sebagai modal sehingga tidak membebani perusahaan sama sekali. Sedangkan jika dana diperoleh dari pinjaman, maka perusahaan harus menanggung beban bunga. 3. Minat emiten untuk melakukan right issue didorong oleh keinginan untuk memanfaatkan situasi pasar modal yang dalam tahun-tahun ini berkembang pesat. Dengan melakukan right issue maka jumlah lembar saham akan bertambah dan diharapkan dengan bertambahnya jumlah lembar saham akan dapat meningkatkan likuiditas saham. Alasan yang biasanya digunakan untuk membenarkan emisi right adalah agar setiap
Evaluation notes were added to the output document. To get rid of these notes, please order your copy of ePrint 5.0 now.
pemegang saham memiliki hak untuk mempertahankan presentase haknya atas laba dan hak suara dalam perusahaan. Jika sejumlah saham baru langsung dijual kepada para pemegang saham baru makin banyak hak suara dan laba dalam perusahaan akan beralih kepada mereka. Juga dikatakan bahwa setiap pemegang saham yang ada mempunyai hak untuk mempertahankan presentase kepemilikan kekayaan bersih perusahaan. Dikarenakan sifatnya sebagai hak dan bukan kewajiban maka jika pemegang saham tidak ingin melaksanakan haknya, ia dapat menjual hak tersebut. Dengan demikian terjadilah perdagangan atas right. Right Issue diperdagangkan seperti halnya saham namun perdagangan Right Issue mempunyai masa berlaku tertentu.
Earning Per Share Earnings Per Share (EPS) merupakan alat analisis tingkat profitabilitas perusahaan yang menggunakan konsep laba konvensional (Fabozzi, 1999: 359). Menurut Dictionary of Accounting (Abdultah, 1994:77) EPS adalah pendapatan bersih perusahaan selama setahun dibagi dengan jumlah rata-rata lembar saham yang beredar, dengan pendapatan bersih tersebut dikurangi saham preferen yang diperhitungkan untuk tahun tersebut. Laba per saham (Earning Per Share =EPS) disebut “buton line”, menunjukkan bahwa di antara semua akun pada laporan laba rugi, EPS adalah yang paling penting, yaitu EPS adalah hasil dari laba bersih perusahaan dibagi dengan saham biasa yang beredar (Brigham, 2001 : 42). Jadi dapat ditarik simpulan bahwa EPS merupakan alat analisis yang membandingkan tingkat keuntungan bersih (EAT) dengan jumlah saham yang beredar yang menggunakan konsep laba konvensional, serta merupakan rasio yang menunjukkan besarnya keuntungan yang akan diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham yang beredar selama suatu periode. Harga Saham Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5). Menurut Eduardus (2001: 183) investor dapat melakukan penilaian saham agar keputusan investasinya tidak salah dengan menggunakan antara lain : 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar. 2. Pendekatan Nilai Sekarang. 3. Pendekatan PER. 4. Pendekatan Nilai Saham Lainnya. Kerangka Pemikiran Perusahaan akan tumbuh dan berkembang apabila fungsi manajemen dapat dijalankan dengan baik. Fungsi manajemen keuangan terdapat pada pengambilan keputusan finansialnya, kebijakan tersebut harus serasi dan selaras dengan tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Harga saham mencerminkan indikator adanya keberhasilan dalam mengelola perusahaan. Apabila harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Pada saat perusahaan membutuhkan dana atau modal kerja, perusahaan dapat mengambil salah satu alternatif penawaran saham kepada pemodal yaitu dengan adanya right issue. Right issue dikeluarkan oleh perusahaan karena dengan right issue perusahaan tidak perlu menggunakan jasa penjamin (under writer). Karena kelangsungan hidup perusahan sangat penting untuk dijaga perusahaan harus mampu memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang maksimal dapat
Evaluation notes were added to the output document. To get rid of these notes, please order your copy of ePrint 5.0 now.
tercemin dari harga pasar saham perusahaan tersebut di pasar saham. Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh right issue, sehingga perusahaan dituntut untuk bisa memanfaatkan rumor right issue sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik dengan EPS. Karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para calon pemegang saham tertarik dengan EPS yang besar, karena hal itu merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. EPS merupakan rasio yang mengukur seberapa besar dividen per lembar saham yang akan dibagikan kepada investor setelah dikurangi dengan deviden bagi para pemilik perusahaan. Apabila EPS perusahaan tinggi, akan semakin banyak investor yang mau membeli saham tersebut sehingga menyebabkan harga saham akan tinggi (Dharmastuti, 2004: 18). Pengeluaran saham baru melalui right issue akan meningkatkan modal disetor, meningkatkan ekuitas, dan menambah jumlah saham beredar tetapi akan menurunkan harga saham di pasar. Penurunan itu disebabkan karena harga pelaksanaan atau strike price atau exercise price selalu lebih rendah daripada harga pasar saat penerbitan right issue (Samsul, 2006 :187). Selain itu penggunaan dana yang didapat dari right issue perusahaan di masa depan turut diperhatikan oleh para investor (Samsul, 2006 : 190). III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu cara yang digunakan penulis guna mendapatkan arah dan tujuan pada penelitian yang akan dilakukan, dengan demikian penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan meliputi mengumpulkan data untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2006:146). Sedangkan metode verifikatif adalah metode yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan perhitungan statistika.
Paradigma Penelitian Right Issue (X)
Earning Per Share (I)
€
Harga Saham
(Y)
€
Gambar 1.1 Paradigma Penelitian Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini agar tujuan dapat tercapai adalah menggunakan Metode penelitian deskriptif dan Metode Regresi Linier sederhana. a. Metode Penelitian Deskriptif Metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. b. Metode Regresi Linier Sederhana Metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan Regresi linier Sederhana: I = a + bX + b Y = a + bI + b Dimana : I = Earning Per Share Y = Harga Saham a = Konstansta b = Koefesien regresi x = Right issue = Variabel Residu c. Uji Tanda (Sign Test) Nama tes ini diberikan karena tes ini menggunakan tanda, yaitu + dan - . tes ini bermanfaat untuk penelitian di mana pengukuran kuantitatif tidak mungkin dijalankan. Jenis data yang dapat diuji dengan uji tanda ini adalah jenis data berskala ordinal dan skala rasio. Uji tanda ini biasanya digunakan sebagai uji signifikansi perubahan (sebelum dan sesudah perlakuan). Jika nilai pengamatan untuk pasangan tersebut adalah YA dan YB maka selisihnya adalah
Evaluation notes were added to the output document. To get rid of these notes, please order your copy of ePrint 5.0 now.
adapun untuk menghitung a dan b digunakan program SPSS versi 17.0 for windows. Alat Analisis a. Uji Tanda Untuk mengetahui pengaruh Right Issue terhadap Earning Per Share (EPS) digunakan Uji tanda. Uji tanda Digunakan untuk menganalisis perbedaan dua sampel yang berpasangan/ berhubungan (dependence sample) antara dua variabel kategorik (statistik non parametrik). uji tanda adalah uji yang dilakukan dengan memberi tanda pada perbedaan antara pasangan nilai – nilai pengamatan dari satu atau dua sampel yang berhubungan atau sebelum dan sesudah suatu perlakuan. uji tanda berisi informasi tentang apakah satu pengamatan “lebih besar” (positif) atau “lebih kecil” (negatif) dari pengamatan lainnya, tanpa mengetahui seberapa besar perbedaan tersebut. Perhitungan p-valuenya, untuk sampel kecil ( ) digunakan distribusi binomial yaitu:
a. Koefisien Korelasi Korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan kriteria sebagai berikut (Sarwono:2006): a. 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel
b. >0 – 0,25: Korelasi sangat lemah c. >0,25 – 0,5: Korelasi cukup d. >0,5 – 0,75: Korelasi kuat e. >0,75 – 0,99: Korelasi sangat kuat f. 1: Korelasi sempurna b. Analisis Koefisien Determinasi Menurut Sugiyono (2009 : 216) yaitu untuk mengetahui berapa besarnya dampak right issue terhadap return saham, menggunakan koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut : Kd = (r2) x 100 % Dimana : Kd = koefisien determinasi r2 = koefisien korelasi dikuadratkan Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel. Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan X (right Issue) menerangkan I (EPS) dan Y (Harga Saham). Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2 ≤ 1 ). Dimana semakin tinggi nilai R2 (mendekati 1), berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang di butuhkan untuk memprediksi varasi variabel terikat dan apabila R2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel tersebut.. Pada pengolahan data dibantu melalui program SPSS 17.0 for windows. c. Uji Signifikansi Uji Signifikansi dilakukan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktualnya, secara statistik dapat diukur dari koefisien korelasi dan Koefisien Determinasinya. Uji Tanda Uji tanda ini biasanya digunakan sebagai uji signifikansi perubahan (sebelum dan sesudah perlakuan). Hipotesis statistik ( ) yang ingin diuji adalah . Jika diterima artinya tidak ada perubahan yang
Evaluation notes were added to the output document. To get rid of these notes, please order your copy of ePrint 5.0 now.
signifikan antara perlakuan.
sebelum
dan
sesudah
Koefisien Korelasi Koefisien korelasi adalah suatu ukuran hubungan antara dua variabel, yang memiliki nilai antara -1 dan 1. Jika variabel-variabel keduanya memiliki hubungan linier sempurna, koefisien korelasi itu akan bernilai 1 atau -1. Tanda positif/negatif bergantung pada apakah variabel-variabel itu memiliki hubungan secara positif atau negatif. Koefisien korelasi bernilai 0 jika tidak ada hubungan yang linier antara variabel. Ada terdapat dua jenis koefisien korelasi yang dapat digunakan. Yang pertama adalah koefisien korelasi produk momen Pearson, dan yang lain disebut koefisien korelasi rank Spearman, yang berdasar pada hubungan peringkat (rank) antara variabel-variabel. koefisien korelasi Pearson lebih umum digunakan di dalam mengukur hubungan antara dua variabel. Misalkan pada pengukuran dengan data berpasangan (X1,Y1), (X2,Y2), . . . ,(Xn,Yn), koefisien korelasi produk momen Pearson di peroleh dengan rumus sebagai berikut: n XY ( Y )( X ) r ( n Y 2 ( Y ) 2 )( n X 2 ( X ) 2 )
Koefisien Determinasi Untuk menentukan besarnya pengaruh suatu variabel independen (X1, X2) terhadap variabel dependen (Y) dapat digunakan koefisien determinasi, yang dihitung dengan menggunakan rumus : KD = r2 x 100% Dimana : KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi Besarnya koefisien determinasi (r2) terletak antara 0 dan 1 atau antara 0% sampai dengan 100%. Sebaliknya jika r2 = 0, model tadi tidak menjelaskan sedikitpun pengaruh variasi variabel X terhadap variasi variabel Y. Kecocokan model dikatakan lebih baik jika r2 semakin dekat dengan 1. Jadi untuk batas koefisien determinasi adalah 0≤r2≤1. Pada pengolahan data dibantu melalui program SPSS 17 for windows
Uji Hipotesis Untuk memperoleh hipotesis yang ditetapkan, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Pada penelitian ini pengolahan data dibantu melalui program SPSS. Pengujian hipotesis akan dimulai dengan penetapan hipotesis operasional, penetapan tingkat signifikansi, kriteria dan penarikan kesimpulan. 1. Penetapan Hipotesis Operasional Koefisien Korelasi Ada tiga penafsiran hasil analisis korelasi, meliputi: pertama, melihat kekuatan hubungan dua variabel; kedua, melihat signifikansi hubungan; dan ketiga, melihat arah hubungan. Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan antara dua variabel dilakukan dengan melihat angka koefesien korelasi hasil perhitungan dengan menggunakan kriteria sbb: Jika angka koefesien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel tidak mempunyai hubungan Jika angka koefesien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin kuat Jika angka koefesien korelasi mendekati 0, maka kedua variabel mempunyai hubungan semakin lemah Jika angka koefesien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna positif. Jika angka koefesien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna negatif. Interpretasi berikutnya melihat signifikansi hubungan dua variabel dengan didasarkan pada angka signifikansi yang dihasilkan dari penghitungan Interpretasi ini akan membuktikan apakah hubungan kedua variabel tersebut signifikan atau tidak. Interpretasi ketiga melihat arah korelasi. Dalam korelasi ada dua arah korelasi, yaitu searah dan tidak searah. Pada SPSS hal ini ditandai dengan pesan two tailed. Arah korelasi dilihat dari angka koefesien korelasi. Jika koefesien korelasi positif, maka hubungan kedua variabel searah. Searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y juga tinggi. Jika koefesien korelasi negatif, maka hubungan kedua variabel tidak searah.
Evaluation notes were added to the output document. To get rid of these notes, please order your copy of ePrint 5.0 now.
Tidak searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y akan rendah. Koefisien Determinasi Koefesien diterminasi dengan simbol r2 merupakan proporsi variabilitas dalam suatu data yang dihitung didasarkan pada model statistik. Secara umum r2 digunakan sebagai informasi mengenai kecocokan suatu model. Dalam regresi r2 ini dijadikan sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika r2 sama dengan 1, maka angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data secara sempurna. r2 diartikan sebagai proporsi variasi tanggapan yang diterangkan oleh regresor (variabel bebas / X) dalam model. Dengan demikian, jika r2 = 1 akan mempunyai arti bahwa model yang sesuai menerangkan semua variabilitas dalam variabel Y. jika r2 = 0 akan mempunyai arti bahwa tidak ada hubungan antara regresor (X) dengan variabel Y. Dalam kasus misalnya jika r2 = 0,8 mempunyai arti bahwa sebesar 80% variasi dari variabel Y (variabel response) dapat diterangkan dengan variabel X (variabel bebas) sedang sisanya 0,2 dipengaruhi oleh variabel-variabel yang tidak diketahui atau variabilitas yang inheren. (Rumus untuk menghitung koefesien determinasi (KD) adalah KD = r2 x 100%) Variabilitas mempunyai makna penyebaran / distribusi seperangkat nilai-nilai tertentu. Dengan menggunakan bahasa umum, pengaruh variabel X terhadap Y adalah sebesar 80%; sedang sisanya 20% dipengaruhi oleh faktor lain. 2. Penetapan Tingkat Signifikansi Taraf signifikansi (α) ditetapkan sebesar 5%, ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% dengan tingkat kesalahan adalah 5%. Taraf signifikansi adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian karena dianggap cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. 3. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian di atas akan dilakukan analisa secara kualitatif, dari hasil analisa tersebut akan ditarik suatu kesimpulan, apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Right Issue terhadap Earning Per Share (EPS) dan dampaknya terhadap Harga Saham pada emiten yang melakukan Right Issue di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pada tahun 2011 banyak perusahaan yang melakukan Right Issue untuk menambah modal perusahaan yang mengakibatkan Earning Per Share (EPS) meningkat sehingga berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. 2. Pengaruh Right Issue terhadap Earning Per Share (EPS) setelah dilakukan analisis melalui regresi linier sederhana dan koefisien determinasi, bahwa Right Issue tidak berpengaruh terhadap Earning Per Share. 3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham setelah dilakukan analisis melalui regresi linier sederhana dan koefisien determinasi, bahwa Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham. Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi investor, perusahaan maupun peneliti selanjutnya di masa yang akan datang. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut : Bagi investor Bagi investor yang akan menginvestasikan sahamnya pada suatu perusahaan, sebaiknya melihat terlebih dahulu kondisi perusahaan yang akan dipilih. Dalam hal ini investor sebaiknya mempertimbangkan moment right issue dengan tetap memperhatikan faktor fundamental perusahaan dan sentiment lainnya, selain itu investor harus melihat keadaan laporan keuangan perusahaan salah satunya dengan melihat Earning Per Share (EPS). Bagi Perusahaan Agar perusahaan lebih memperhatikan pengumuman right issue terutama
Evaluation notes were added to the output document. To get rid of these notes, please order your copy of ePrint 5.0 now.
dampak terhadap Earning Per Share (EPS) dan reaksi pasar saham sehingga dapat mempertahankan nilai pasar saham yang bersangkutan Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur untuk melakukan penelitian lanjutan baik dengan menggunakan variabel yang sama pada perusahaan lainnya atau dengan menggunakan model lain yang mungkin akan memberikan hasil yang lebih baik.
Evaluation notes were added to the output document. To get rid of these notes, please order your copy of ePrint 5.0 now.