PENGARUH FIRM SIZE DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP RETURN SAHAM (Sensus Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)
DEVI SELVIANI (123403019) Jl. Burujul III blk no 30 Rt 01/ Rw 02 Kel. Nagarasari Kec. Cipedes Tasikmalaya e-mail :
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Dr. H. Dedi Kusmayadi, S.E., M.Si., Ak., CA H. Usman Mulya Kusumah, S.E., Ak
ABSTRACT
The purpose of this study was to describe (1) Firm Size, Return On Equity and Stock Return in Automotive and Components subsector at BEI, (2) the influence of Firm Size and Return On Equity partially to Stock Return in Automotive and Components subsector at BEI, (3) the influence of Firm Size and Return On Equity simultaneously to Stock Return in Automotive and Components subsector at BEI. The research method used analysis descriptive method with census approach. The data analysis technique used path analysis of bifilar linear regression. The results of data processing with SPSS version 16.0 indicates that : (1) Firm Size and Return On Equity partially influence positive to Stock Return, (2) Firm Size and Return On Equity simultaneously influence to Stock Return.
Keywords : Firm Size, Return On Equity and Stock Return.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Firm Size, Return On Equity dan Return Saham pada perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan komponen di BEI, (2) Pengaruh Firm Size dan Return On Equity secara parsial terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan komponen di BEI, (3) Pengaruh Firm Size dan Return On Equity secara simultan terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan komponen di BEI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan sensus. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengolahan data dengan SPSS versi 16.0 menunjukkan bahwa : (1) Firm Size dan Return On Equity secara parsial berpengaruh positif terhadap Return Saham, (2) Firm Size dan Return On Equity secara simultan berpengaruh terhadap Return Saham, Kata Kunci : Firm Size, Return On Equity, dan Return Saham.
PENDAHULUAN Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan investor. Melalui kegiatan pasar modal, perusahaan dapat memperoleh dana untuk membiayai kegiatan operasional dan perluasan perusahaan. Bagi investor pasar modal adalah alternatif sarana investasi yang cukup menjanjikan di samping keuntungan dividen juga bisa memperoleh keuntungan dari perubahan harga saham. Investor dalam melakukan investasi di pasar modal bertujuan untuk mendapatkan pengembalian (return) yang tinggi atas modal yang telah diinvestasikannya. Investor dalam membuat keputusan investasi juga mempertimbangkan skala atau ukuran besar kecilnya perusahaan (size). Artinya mereka akan cenderung memilih perusahaan besar. Pemilihan ini didasari oleh anggapan bahwa perusahaan besar dianggap memiliki tingkat resiko yang lebih kecil. Ukuran perusahaan menjadi penting ketika perusahaan melakukan go public. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat menjadi gambaran prospek perusahaan ke depan. Ukuran perusahaan dilihat dari total asset perusahaan yang mampu memberikan sinyal bahwa perusahaan memiliki asset yang besar akan memiliki prospek yang baik. Asset perusahaan yang besar akan membuat perusahaan lebih stabil dibandingkan perusahaan kecil, hal ini menjelaskan
alasan mengapa perusahaan-perusahaan besar mempunyai kondisi yang lebih baik adalah karena memilki control yang lebih baik terhadap kondisi pasar, kurang rentan terhadap fluktuasi ekonomi, sehingga mampu menghadapi persaingan ekonomi. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dilihat berdasarkan dari besarnya total asset yang dimiliki perusahaan. Asset menunjukkan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Peningkatan asset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin
menambah
kepercayaan
pihak
luar
terhadap
perusahaan.
Dengan
meningkatnya kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, dimungkinkan pihak investor tertarik menanamkan modalnya ke perusahaan. Dalam melakukan penelitian suatu saham melalui analisis fundamental dapat digunakan informasi akuntansi dengan teknik analisis rasio keuangan. Rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur dan menganalisis kinerja keuangan sebuah perusahaan terbagi ke dalam lima kelompok yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, rasio profitabilitas, dan rasio pasar. Rasio profitabilitas menjadi ukuran sentral untuk melihat kinerja sebuah perusahaan. Melalui informasi dari rasio profitabilitas, para pengguna informasi laporan keuangan perusahaan dapat melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Salah satu analisis yang dapat digunakan oleh para investor untuk menghitung besarnya return yang akan diperoleh dari rasio profitabilitas adalah menghitung rasio yang membandingkan antara laba yang diperoleh perusahaan dengan besarnya investasi dalam bentuk modal sendiri atau dalam bentuk saham. Rasio tersebut dikenal dengan istilah Return On Equity (ROE). ROE digunakan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan investor. TUJUAN PENELITIAN Dari permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui firm size, return on equity dan return saham pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif Dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015.
2.
Untuk mengetahui pengaruh firm size dan return on equity secara parsial terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif Dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015.
3.
Untuk mengetahui pengaruh firm size dan return on equity secara simultan terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif Dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015.
KERANGKA PEMIKIRAN Ukuran perusahaan menjadi faktor yang harus diperhatikan dalam penerimaan return saham. Semakin besar ukuran perusahaan akan mencerminkan pula semakin besar kemampuan perusahaan untuk dapat membiayai kebutuhan dananya (kesempatan investasi) pada masa yang akan datang. Jadi, dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan dapat memberikan pengaruh positif bagi investasi. Karena jika ukuran perusahaan besar, tentunya akan semakin besar pendapatan yang dihasilkan, maka laba perusahaan pun akan besar dan ini tentu akan memberikan return yang cukup besar pula bagi pemegang saham. (Soleman, 2008 : 414). Perusahaan yang berukuran besar lebih diminati oleh para analis dan broker, karena perusahaan tersebut cenderung mudah mempublikasikan laporan keuangan dan cenderung berada dalam posisi kinerja yang stabil. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan total asset, asset merupakan sumber ekonomi yang diharapkan memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, ketika total asset suatu perusahaan besar maka perusahaan tersebut memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan pendapatan sehingga akan banyak investor yang berminat untuk membeli saham perusahaan maka harga saham akan tinggi dan akan berdampak pada return saham yang semakin meningkat. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh I Made Brian Ganerse (2012), Nurul Faizah Rahmah (2010) dan Ruriana Ulfa (2011) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Namun bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ingga Zulfa (2011) dan Ni Kadek Raningsih (2014) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham. Jika kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba semakin meningkat maka akan berdampak pada meningkatnya pendapatan yang akan diterima oleh para pemegang saham perusahaan (Husnan Suad, 2005 : 317). Dengan meningkatnya harga saham di pasar modal, akan menyebabkan daya tarik bagi investor untuk ikut menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Hal ini menjadikan harga saham akan naik dan permintaan akan kepemilikan saham pun bertambah. Bila permintaan saham
meningkat maka harga saham akan naik. Kenaikan harga saham perusahaan akan diikuti oleh kenaikan return saham yang diperoleh investor (Sunarto dan Farchan, 2002 : 71 dalam Zulfa : 2013). ROE digunakan untuk mengukur tingkat kembalian perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. ROE yang tinggi menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba meningkat. Apabila laba naik maka ada kemungkinan perusahaan akan membagikan dividen sesuai dengan kebijakan dividen perusahaan tersebut dan mengakibatkan return saham juga naik, Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurul Faizah Rahmah (2010) dan Moch Yusuf (2008) yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yayah Sobariah (2014) menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham, sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rita Rosiana (2014) menyatakan bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap return saham. Dari penjelasan teoritis tersebut maka yang menjadi variabel-variabel di dalam penelitian ini adalah Firm Size dan Return On Equity sebagai variabel independen (bebas) dan Return Saham sebagai variabel dependen (terikat). Sehingga kerangka pemikiran yang terbentuk terlihat pada gambar 2.1.
Firm Size (Ukuran Perusahaan) Return Saham Return On Equity (ROE)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan sensus. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui pengaruh yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan
memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Metode sensus adalah cara
pengumpulan data jika seluruh elemen populasi diteliti satu persatu, hasilnya merupakan data sebenarnya yang disebut parameter (Supranto, 2008). OPERASIONALISASI VARIABEL Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel independen dan satu variabel dependen, sebagai berikut: 1. Variabel Independen Adalah variabel yang tidak di prediksi oleh variabel lain dalam model. Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel independen adalah firm size (X1) dengan indikator total asset dan return on equity (X2) dengan indikator laba setelah bunga dan pajak dengan total ekuitas.
2. Variabel Dependen Adalah variabel yang diprediksi oleh satu atau beberapa variabel yang lain dalam model. Variabel dependen juga di pengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel dependen adalah return saham (Y) dengan indikator capital gain dan yield. Dalam penelitian ini, untuk menghitung capital gain/loss menggunakan cara: G=
(
))
( (
)
Keterangan:
× 100% G= capital gain/loss Pt= harga saham pada hari ke-t (5 hari setelah publikasi) Pt-5= harga saham pada hari ke t-5 (hari publikasi)
Dan untuk menghitung Yield menggunakan cara: ℎ
ℎ
Teknik Pengumpulan Data Jenis dan sumber data yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan data sekunder. Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2012 : 225). Populasi Sasaran Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012 : 80). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 12 perusahaan. HASIL PENELITIAN Total Asset Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 No
Nama Perusahaan
Kode
Total Asset
ASII
Rp 245.435.000.000.000
Astra Otoparts Tbk.
AUTO
14.339.110.000.000
3
Indo Kordsa Tbk.
BRAM
4.025.858.610.490
4
Goodyear Indonesia Tbk.
GDYR
1.657.164.763.888
5
Gajah Tunggal Tbk.
GJTL
17.509.505.000.000
6
Indomobil Sukses International Tbk.
IMAS
24.860.957.839.497
7
Indospring Tbk.
INDS
2.553.928.346.219
8
Multi Prima Sejahtera Tbk.
LPIN
324.054.785.283
9
Multistrada Arah Sarana Tbk.
MASA
8.255.331.324.415
10
Nipress Tbk.
NIPS
1.547.720.090.000
11
Prima Alloy Steel Universal Tbk.
PRAS
1.531.742.052.164
12
Selamat Sempurna Tbk.
SMSM
2.220.108.000.000
1
Astra International Tbk.
2
Sumber : www.idx.co.id
Return On Equity Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 No
Nama Perusahaan
Laba Setelah Bunga dan Pajak
Total Ekuitas
ROE
1 (Rp)
2 (Rp)
1:2 x 100%
ASII
15.613.000.000.000
126.533.000.000.000
12,34
Kode
1
Astra International Tbk.
2
Astra Otoparts Tbk.
AUTO
322.701.000.000
10.143.426.000.000
3,18
3
Indo Kordsa Tbk.
BRAM
173.452.894.770
2.523.571.508.895
6,87
4
Goodyear Indonesia Tbk.
GDYR
-1.541.361.111
770.584.402.777
-0,20
5
Gajah Tunggal Tbk.
GJTL
-313.326.000.000
5.394.142.000.000
-5,80
6
Indomobil Sukses International Tbk.
IMAS
-22.489.430.531
6.697.091.857.105
-0,33
7
Indospring Tbk.
INDS
1.933.819.152
1.919.038.917.988
0,10
8
Multi Prima Sejahtera Tbk.
LPIN
-18.173.655.308
116.490.714.202
-15,60
9
Multistrada Arah Sarana Tbk.
MASA
-370.520.912.035
4.765.503.911.530
-7,77
10
Nipress Tbk.
NIPS
30.671.339.000
609.002.679.000
5,03
11
Prima Alloy Steel Universal Tbk.
PRAS
6.437.333.237
720.564.133.797
0,89
12
Selamat Sempurna Tbk.
SMSM
461.307.000.000
1.440.248.000.000
32,03
Sumber: www.idx.co.id Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 No
Nama Perusahaan
Capital Gain/Loss
Yield
Return Saham
1 (%)
2 (%)
1+2 (%)
ASII
7,00
1,07
8,07
Kode
1
Astra International Tbk.
2
Astra Otoparts Tbk.
AUTO
5,29
4,50
9,79
3
Indo Kordsa Tbk.
BRAM
0
2,13
2,13
4
Goodyear Indonesia Tbk.
GDYR
0
11,00
11,00
5
Gajah Tunggal Tbk.
GJTL
11,18
1,88
13,06
6
Indomobil Sukses International Tbk.
IMAS
-2,50
0,42
-2,08
7
Indospring Tbk.
INDS
-0,44
15,71
15,27
8
Multi Prima Sejahtera Tbk.
LPIN
-8,16
0
-8,16
9
Multistrada Arah Sarana Tbk.
MASA
0,51
0,56
1,07
10
Nipress Tbk.
NIPS
20,00
0
20,00
11
Prima Alloy Steel Universal Tbk.
PRAS
0
0
0
12
Selamat Sempurna Tbk.
SMSM
2,21
2,10
4,31
Sumber: www.idx.co.id (data diolah kembali)
PEMBAHASAN 1.
Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui pengaruh Firm Size dan Return on Equity (ROE) terhadap
Return Saham maka dilakukan pengujian Uji Asumsi Klasik. Penghitungan dilakukan melalui program SPSS v.16 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan (lampiran III, hal: 101) dapat diuraikan sebagai berikut: Uji Normalitas dapat dilakukan dengan uji statistik dan uji grafik. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov (lampiran III, hal: 101) ketiga variabel berdistribusi normal, itu terlihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed) dalam uji Kolmogorov smirnov pada kolom Unstandardized Residual menunjukan bahwa α=5% (0,05). Ketiga variabel tersebut menghasilkan nilai 0,867 atau 86,7%, karena nilainya lebih dari 5% maka data dikatakan berdistribusi normal. Deteksi lain dengan melihat penyebaran titik pada sumbu diagonal dari grafik melalui grafik normal P-P Plots. Berdasarkan grafik P-P Plots (lampiran III, hal: 101) untuk variabel independent Firm Size dan ROE serta variabel dependent Return Saham terlihat titik pada grafik masih menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya hampir mengikuti arah garis diagonal. Hasil tersebut menunjukan data penelitian berdistribusi normal. Uji Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF dan Tolerance. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan (lampiran III, hal: 102) diperoleh hasil bahwa variabel independen Firm Size dan Return on Equity (ROE) memiliki nilai VIF yang sama yaitu sebesar 1,063 dengan nilai tolerance yang sama juga yaitu sebesar 0,941. Karena nilai VIF 1,063 < 10 dan nilai tolerance 0,941 > 0,10 maka hal tersebut menunjukkan bahwa model regresi ini tidak terjadi multikolinearitas. Uji Autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin-Watson. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan (lampiran III, hal: 102) didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 2,495. Karena nilai DW berada pada 1,5 < DW < 2,5 maka pengujian dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi dalam model regresi penelitian ini. Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar scatterplot. Berdasarkan hasil perhitungan (lampiran III, hal: 102) dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk suatu pola yang jelas, serta titik-titik tersebut menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan
hasil
uji
normalitas,
multikolinearitas,
autokorelasi
dan
heteroskedastisitas di atas dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi uji asumsi klasik sehingga model layak menggunakan regresi linear berganda. Untuk mengetahui pengaruh Firm Size dan Return on Equity (ROE) terhadap Return Saham maka dilakukan pengujian Regresi Linier Berganda. Penghitungan dilakukan melalui program SPSS v.16 for windows. Berdasarkan hasil penghitungan (lampiran III, hal: 103) disusun dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 Y = 5,778 + 1,220E-15X1 + 0,154X2 a) Dari persamaan di atas menunjukkan konstanta (a) sebesar 5,778 menyatakan bahwa jika X1 dan X2 berada pada nilai nol maka Return Saham sebesar 5,778 persen. b) Koefisien regresi untuk (b1) sebesar 1,220E-15 hal ini menunjukkan bahwa setiap perubahan Rp. 1 pada total asset dengan asumsi variabel lainnya tetap (X2 = 0), maka return saham akan mengalami peningkatan sebesar Rp. 1,220E-15. Artinya ketika total asset suatu perusahaan besar maka perusahaan tersebut memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan pendapatan sehingga akan banyak investor yang berminat untuk membeli saham perusahaan maka harga saham akan tinggi dan akan berdampak pada return saham yang semakin meningkat. c) Koefisien regresi untuk (b2) sebesar 0,154, hal ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1% pada rasio profitabilitas yang dalam penelitian ini adalah return on equity dengan asumsi variabel lainnya tetap (X1 = 0), maka return saham akan mengalami peningkatan sebesar 0,154%. Artinya nilai ROE yang tinggi mengindikasikan tingkat keuntungan yang telah didapatkan perusahaan meningkat sehingga mengakibatkan tingkat kepercayaan para investor tinggi dalam menilai kinerja perusahaan serta akan menanamkan modal pada perusahaan tersebut, sehingga harga saham akan naik dan juga apabila keuntungan tinggi maka ada kemungkinan perusahaan akan membagikan dividen sesuai dengan kebijakan perusahaan dan akan berdampak pada peningkatan return saham.
2.
Pengaruh Firm Size Secara Parsial Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif dan Komponen Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.16, besarnya
pengaruh firm size terhadap return saham dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom Unstandardized Coefficient (lampiran III, hal: 103). Koefisien regresi untuk (b1) sebesar 1,220E-15 hal ini menunjukkan bahwa setiap perubahan Rp. 1 pada total asset dengan asumsi variabel lainnya tetap (X2 = 0), maka return saham akan mengalami peningkatan sebesar Rp. 1,220E-15. Untuk mengetahui hubungan firm size terhadap return saham dinyatakan dalam tabel model summary (lampiran III, hal: 104) diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,010. Sesuai dengan kriteria tingkat keeratan korelasi, diketahui bahwa nilai korelasi 0,010 berada pada rentang nilai 0,00 – 0,199 dengan tingkat keeratan hubungan sangat rendah. Artinya terdapat hubungan yang sangat rendah antara Firm Size dengan Return Saham. Sedangkan koefisien determinasinya (lampiran III, hal: 104) menunjukan besarnya pengaruh firm size terhadap return saham, yakni R2 × 100% = (0,010)2 × 100% = 0,0001 × 100% = 0,01%. Artinya bahwa 0,01% variabilitas dan variabel (Y) atau return saham dipengaruhi oleh variabel (X1) yang dalam hal ini adalah firm size sebesar 0,01%. Sisanya 1-0,0001 sebesar 0,9999 atau 99,99% ini menunjukan pengaruh dari faktor lain selain firm size. Faktor lain ini diduga oleh besarnya tingkat profitabilitas perusahaan, tingkat daya jual dan aktivitas operasional perusahaan. Maka dapat disimpulkan bahwa firm size secara parsial berpengaruh positif terhadap return saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh I Made Brian Ganerse (2012), Nurul Faizah Rahmah (2010) dan Ruriana Ulfa (2011) yang menyatakan bahwa firm size berpengaruh positif terhadap return saham. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan total asset, asset merupakan sumber ekonomi yang diharapkan memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, ketika total asset suatu perusahaan besar maka perusahaan tersebut memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan pendapatan sehingga akan banyak investor yang berminat untuk membeli saham perusahaan maka harga saham akan tinggi dan akan berdampak pada return saham yang semakin meningkat.
3.
Pengaruh Return on Equity Secara Parsial Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif dan Komponen Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.16, besarnya
pengaruh return on equity terhadap return saham dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom Unstandardized Coefficient (lampiran III, hal: 103). Koefisien regresi untuk (b2) sebesar 0,154 hal ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1% pada rasio profitabilitas yang dalam penelitian ini adalah return on equity dengan asumsi variabel lainnya tetap (X1 = 0), maka return saham akan mengalami peningkatan sebesar 0,154%. Untuk mengetahui hubungan return on equity terhadap return saham dinyatakan dalam tabel model summary (lampiran III, hal: 104) diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,217. Sesuai dengan kriteria tingkat keeratan korelasi, diketahui bahwa nilai korelasi 0,217 berada pada rentang nilai 0,00 – 0,199 dengan tingkat keeratan hubungan rendah. Artinya terdapat hubungan yang rendah antara Return On Equity dengan Return Saham. Sedangkan koefisien determinasinya (lampiran III, hal: 104) menunjukan besarnya pengaruh return on equity terhadap return saham, yakni (R)2 × 100% = (0,217)2 × 100% = 0,047089≈0,047 × 100% = 4,7%. Artinya bahwa 4,7% variabilitas dan variabel (Y) atau return saham dipengaruhi oleh variabel (X2) yang dalam hal ini adalah return on equity sebesar 4,7%. Sisanya 1-0,047 sebesar 0,953 atau 95,3% ini menunjukan pengaruh dari faktor lain selain return on equity. Faktor lain ini diduga oleh besarnya tingkat daya jual, aktivitas operasional perusahaan dan tingkat inflasi. Maka dapat disimpulkan bahwa return on equity secara parsial berpengaruh positif terhadap return saham. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yayah Sobariah (2014), Moh Yusuf (2008) dan Nurul Faizah Rahmah (2010) yang menyatakan bahwa return on equity berpengaruh positif terhadap return saham. ROE yang tinggi mengindikasikan tingkat keuntungan yang telah didapatkan perusahaan meningkat sehingga mengakibatkan tingkat kepercayaan para investor tinggi dalam menilai kinerja perusahaan serta akan menanamkan modal pada perusahaan tersebut, sehingga harga saham akan naik dan juga apabila keuntungan tinggi maka ada kemungkinan perusahaan akan membagikan dividen sesuai dengan kebijakan dividen perusahaan
tersebut dan akan berdampak pada peningkatan return saham. Menurut Tandelilin (2010 : 372), dalam menggunakan analisis rasio keuangan, pertumbuhan profitabilitas perusahaan merupakan indikator penting yang dilihat investor untuk menilai prospek di masa yang akan datang. Jadi, semakin baik return on equity suatu perusahaan, maka investor akan tertarik untuk melakukan investasi di perusahaan tersebut. 4.
Pengaruh Firm Size dan Return on Equity Secara Simultan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif dan Komponen Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.16, besarnya
pengaruh firm size dan return on equity terhadap return saham dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom Unstandardized Coefficient (lampiran III, hal: 103). Diketahui nilai konstanta (a) sebesar 5,778 yang menyatakan bahwa jika X1 dan X2 berada pada nilai nol maka Return Saham sebesar 5,778%. Setelah itu, berdasarkan perhitungan yang penulis lakukan diperoleh koefisien korelasi berganda dalam tabel model summary (lampiran III, hal: 104) nilai R sebesar 0,226. Sesuai dengan kriteria tingkat keeratan korelasi, diketahui bahwa nilai korelasi 0,226 berada pada rentang nilai 0,20 – 0,399 dengan tingkat keeratan hubungan rendah. Artinya terdapat hubungan yang rendah antara Firm Size dan Return On Equity dengan Return Saham pada perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015. Sedangkan arah hubungan adalah positif, karena nilai r positif, menunjukan adanya korelasi searah atau korelasi langsung antara tiga variabel, yang berarti setiap bertambahnya Firm Size (X1) dan ROE (X2) maka akan diikuti dengan bertambahnya Return Saham (Y). Sedangkan koefisien determinasinya (lampiran III, hal: 104) menunjukan besarnya pengaruh firm size dan return on equity terhadap return saham, yakni (R)2 × 100% = (0,226)2 ×100% = 0,051076≈0,051 × 100% = 5,1%. Hal ini dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh total dari semua variabel yaitu firm size (X1) dan return on equity (X2) secara simultan terhadap return saham (Y) adalah sebesar 5,1% dan sisanya sebesar 1-0,051 = 0,949 atau 94,9% dipengaruhi oleh faktor lain. Diduga faktor tersebut seperti faktor kondisi ekonomi, tingkat inflasi, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya. Maka dapat diketahui bahwa firm size dan return on equity secara simultan berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2015.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan penulis melalui data-data yang diperoleh dari perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dapat ditarik beberapa simpulan, antara lain: 1.
Firm size yang diukur dengan total asset pada perusahaan otomotif dan komponen di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 secara umum tergolong pada perusahaan-perusahaan besar. Total Asset paling besar adalah PT. Astra Internasional, Tbk (ASII), sedangkan total asset yang paling kecil adalah PT. Multi Prima Sejahtera, Tbk (LPIN). Kemudian return on equity (ROE) pada perusahaan otomotif dan komponen di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 bervariasi dan ada beberapa perusahaan yang memiliki nilai return on equity negatif. Perusahaan yang memiliki persentase ROE tertinggi adalah PT. Selamat Sempurna, Tbk (SMSM) dan perusahaan yang memiliki persentase ROE terendah adalah PT. Multi Prima Sejahtera, Tbk (LPIN). Dan return saham pada perusahaan otomotif dan komponen di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 sangat dipengaruhi oleh naik/turunnya harga saham suatu perusahaan. Return saham tertinggi adalah PT. Nipress, Tbk (NIPS). Sedangkan return saham terendah adalah PT. Multi Prima Sejahtera, Tbk (LPIN).
2.
Dapat diketahui bahwa Firm Size secara parsial berpengaruh positif terhadap return saham. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan nilai firm size yang diukur dengan total asset perusahaan maka return saham perusahaan akan mengalami peningkatan. Dan Return On Equity secara parsial berpengaruh positif terhadap return saham. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan return on equity maka return saham perusahaan akan mengalami peningkatan.
3.
Dapat diketahui bahwa secara simultan, firm size dan return on equity berpengaruh terhadap return saham.
Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi peneliti selanjutnya. Di harapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang sifatnya
pengembangan dan perbaikan dari penelitian ini, sehingga dapat menambah wawasan mengenai topik yang diteliti. Dapat diketahui dari hasil penelitian dikarenakan adanya keterbatasan jumlah perusahaan otomotif dan komponen di Bursa Efek Indonesia, maka peneliti selanjutnya dapat mengambil sampel dari sektor lain yang lebih banyak perusahaannya. Selain itu, variabel lain yang belum diteliti berpengaruh cukup besar. Oleh karena itu, sebaiknya peneliti menambah variabel lain yang mempengaruhi return saham seperti tingkat suku bunga, nilai tukar (kurs valuta asing), EVA (economic value added), cash flow operating, kecukupan modal, rasio pasar (EPS/PBV), rasio aktivitas (TATO), rasio likuiditas (CR) dan rasio solvabilitas (DER). DAFTAR PUSTAKA Anggraeni, Devi. 2013. Pengaruh EPS Terhadap Return Saham. Skripsi Akuntansi Universitas Siliwangi. Anggrahini, Yunita. 2014. Pengaruh ROI, ROE, EPS dan EVA Terhadap Return Saham. Jurnal Universitas Muhammadiyah Surakarta. Anjarsakti, Riyanto. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas. Skripsi Akuntansi Universitas Siliwangi. BAPEPAM Nomor KEP-11/PM/1997 tentang Perubahan Peraturan Nomor IX.C.7 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah atau Kecil. Brigham, Eugene dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan, edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga. Darmadji, Tjiptono dan Hendy M Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Faizah Rahmah, Nurul. 2010. Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Aktivitas, Leverage dan Firm Size Terhadap Return Saham. Jurnal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Fauzi, Helmi. 2014. Pengaruh Firm Size dan Likuiditas Terhadap Kinerja Perusahaan. Skripsi Universitas Siliwangi. Fauzi Nugraha, Erwan. 2013. Pengaruh ROA dan DER Terhadap Return Saham. Skripsi Universitas Siliwangi. Galih Permana, Fajar. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham. Jurnal Universitas Sebelas Maret.
Ganerse, I Made Brian dan Anak Agung Gede Suarjaya. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap return Saham. Jurnal Universitas Udayana. Ghazali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gussela, Nissa. 2013. Pengaruh ROE dan DER Terhadap Return Saham. Jurnal Universitas Siliwangi. Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi kesepuluh. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Jamaluddin, Asep. 2013. Analisis Firm Size dan Receivable Turnover Terhadap Rentabilitas. Skripsi Universitas Siliwangi. Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, edisi revisi 2008. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Moch, Yusuf. 2008. Pengaruh ROE dan DR Terhadap Return Saham. Jurnal Universitas Negeri Semarang. Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghaila Indonesia. Priyatno, Duwi. 2013. Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20, edisi kesatu. Yogyakarta: ANDI. Raningsih, Ni Kadek. 2015. Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Pada Return Saham. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana ISSN: 2302-8556. Vol.13 No.2. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, edisi Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
keempat.
Rosiana, Rita. dkk. 2012. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Pasar, Firm Size, Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar Terhadap Return Saham. Jurnal Bisnis dan Manajemen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Vol. 4 No. 1. Sawir, Agnes. 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Siti Khadijah, Rika. 2015. Pengaruh Solvabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Yield To Maturity Obligasi. Skripsi Universitas Siliwangi. Sobariah, Yayah. 2014. Pengaruh Economic Value Added dan ROE Terhadap Return Saham. Skripsi Akuntansi Universitas Siliwangi. Soleman, Rusman. 2008. Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat Leverage. Jurnal Keuangan dan Perbankan ISSN: 411-420 Vol.12 No.3.
Suad, Husnan. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YPKN. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. ________. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Supranto, J. 2008. Statistika Teori dan Aplikasi, jilid satu edisi keenam, cetakan pertama. Jakarta: Erlangga. Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE. Ulfa, Ruriana. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, EVA, ROI dan EPS Terhadap Return Saham. Jurnal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. UU Nomor 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan. UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Van Horne, James C and John M Wachowicz. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, buku satu edisi keduabelas. Jakarta: Salemba Empat. Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1995. Manajemen Keuangan, edisi kesembilan. Jakarta: Binarupa Aksara. www.idx.co.id www.sahamok.com www.yahoofinance.com Yuliantari, Ni Nym Ayu. 2014. Pengaruh Financial Ratio, Firm Size, Dan Cash Flow Operating Terhadap Return Saham. Jurnal Universitas Udayana ISSN: 23028556. Zulfa, Ingga. 2013. Pengaruh Rentabilitas, Likuiditas, Kecukupan Modal dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham. Jurnal Universitas Negeri Padang.