ABSTRAK PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTRAN PIUTANG TERHADAP CURRENT RATIO (Sensus Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014) Oleh, Yanti Nurfadzilah 112403022
[email protected] Pembimbing: Dr. Wawan Sukmana, S.E., M.Si, Ak., CA H. Usman Mulja Kusumah, S.E., Ak
This study was conducted to determine the influence of inventory turnover and accounts receivable turnover against the current ratio on food and beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2014. Variables used in this research are inventory turnover and accounts receivable turnover as independent variables and the current ratio as the dependent variable. Population of this research are companies of food and beverages listed on the Indonesia Stock Exchange in 2014 The sample in this study amounted to 15 companies. Hypothesis testing is done by multiple regression analysis. The results showed that based on the results of the partial, inventory turnover negative effect and no significant effect on the current ratio and Receivables turnover positive effect and no significant effect on the current ratio. And based on the results of the simultaneous, that the inventory turnover and accounts receivable turnover together positively and no significant effect on the company's current ratio in the industry. Keywords: Inventory Turnover, Turnover Receivable, Current Ratio
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui pengaruh perputaran
persediaan dan perputaran piutang terhadap current ratio pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perputaran persediaan dan perputaran piutang sebagai variabel independen dan current ratio sebagai variabel dependen. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan hasil dari secara parsial, Perputaran persediaan berpengaruh negative dan tidak berpengaruh siginifikan terhadap current ratio, dan Perputaran piutang berpengaruh positif dan tidak berpengaruh siginifikan terhadap current ratio. Serta berdasarkan hasil dari secara simultan, bahwa perputaran persediaan dan perputaran piutang secara bersama-sama berpengaruh positif dan tidak berpengaruh siginifikan terhadap current ratio pada perusahaan industri ini. Kata Kunci : Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Rasio Lancar
PENDAHULUAN Era globalisasi ditandai liberalisasi ekonomi, dalam hal ini arus modal, barang dan jasa dapat masuk dengan bebas pada setiap negara telah membuat persaingan bisnis semakin ketat. Dalam menghadapi era ini mendorong tiap-tiap perusahaan untuk meningkatkan kemampuan manajemennya sehingga kontinuitas perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Dengan berkembangnya perusahaan-perusahaan, baik perusahaan industri manufaktur, perusahaan dagang, maupun perusahaan jasa, hal ini yang memaksa perusahaan untuk berupaya meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dan dapat memenangkan persaingan. Persaingan adalah inti dari keberhasilkan dan kegagalan perusahaan. Dalam upaya memenangkan persaingan, perusahaan memiliki strategi bersaing untuk mencari posisi yang menguntungkan.
Perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuannya yaitu memperoleh keuntungan (Profit), menjaga kelangsungan hidup (going concern), dan pertumbuhan (growth). Oleh sebab itu pihak manajemen selain dituntut untuk mengkoordinasikan penggunaan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien, juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi oleh banyak hal antara lain likuiditas perusahaan itu sendiri. Menurut Kasmir (2014:129) likuiditas (liquidity) adalah ukuran dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Current ratio sendiri merupakan salah satu indikator dari rasio likuiditas. Current ratio (CR) merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh aktiva lancar perusahaan bisa dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Rasio ini merupakan perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban lancar. Aset lancar meliputi kas, efek yang dapat diperdagangkan, pitang usaha, dan persediaan. Menurut Irham Fahmi (2012:66) rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek, oleh karena itu rasio tersebut menunjukan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo hutang. Oleh karena itu, dalam tulisan ini current ratio digunakan sebagai variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Setiap perusahaan senantiasa menginginkan usahanya berkembang. Perkembangan tersebut akan terjadi apabila ditunjang oleh adanya kemampuan manajemen dalam merencanakan, mendapatkan, dan memanfaatkan dana-dana untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Dana yang dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk investasi, dan salah satunya adalah investasi kedalam persediaan. Dengan menginvestasikan dana ke dalam
persediaan maka perusahaan akan memperoleh manfaat dari investasi tersebut, karena persediaan merupakan sumber daya yang memiliki manfaat masa depan. Persediaan merupakan unsur yang aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah, dan kemudian dijual kepada konsumen. Dengan adanya pengelolaan persediaan yang baik, maka perusahaan dapat segera mengubah persediaan yang tersimpan menjadi laba melalui penjualan yang kemudian bertransformasi menjadi kas atau piutang. Semakin tingginya tingkat perputaran persediaan menyebabkan perusahaan semakin cepat dalam melakukan penjualan barang dagang sehingga semakin cepat pula bagi perusahaan dalam memperoleh dana baik dalam bentuk uang tunai (kas) ataupun piutang. Besar kecilnya aktiva lancar tersebut nantinya akan turut mempengaruhi rasio lancarnya. Menurut teori yang dikemukakan oleh Kasmir (2014:181) yang menyatakan bahwa apabila perputaran persediaan yang diperoleh tinggi, maka menunjukkan bahwa perusahaan bekerja secara efisien dan likuid perusahaan semakin baik. Hal ini memiliki arti bahwa semakin tinggi perputaran persediaan maka semakin besar pula perusahaan memperoleh keuntungan dan menghasilkan laba sebab persediaan yang terjual secara tunai maupun kredit nantinya akan menambah kas masuk perusahaan sehingga kas yang masuk dapat digunakan untuk membeli persediaan dan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Selain diinvestasikan dalam bentuk persediaan, dana yang dimiliki oleh perusahaan juga dapat ditanamkan dalam bentuk piutang. Perputaran piutang akan menentukan besar kecilnya keuntungan yang akan diperoleh perusahaan, sehingga hal ini akan mempengaruhi operasi perusahaan secara ekonomis serta mampu menunjang segala operasi perusahaan secara teratur. Pengelolaan piutang yang efisien akan memberikan beberapa keuntungan seperti memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani konsumen memungkinkan perusahaan dapat membayar semua kewajibannya tepat pada waktunya.
Piutang usaha/dagang menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang/jasa yang dihasilkan perusahaan dalam kegiatan perusahaan yang normal, biasanya piutang usaha/dagang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, maka dikelompokkan dalam aktiva. Menurut Kasmir (2014:177) perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Menurut teori yang dikemukakan oleh Kasmir (2014:177) yang menyatakan bahwa semakin tinggi perputaran piutang menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik, sebaliknya jika rasio semakin rendah ada over investment dalam piutang. Hal ini berarti semakin tinggi perputaran piutang maka semakin cepat tagihan yang masuk sehingga perusahaan dapat mengkonversikan tagihan yang masuk menjadi kas. Kas ini dapat digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional dan membayar pengeluaran serta seluruh kewajiban lainnya. Dikarenakan piutang termasuk aktiva lancar yang likuid dan merupakan salah satu elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar, maka piutang dapat mempengaruhi tingkat likuiditas yang dicapai perusahaan. Lukman Syamsudin (2007: 47) menyatakan bahwa: “Adanya komposisi yang berbeda dari masing-masing aktiva lancar dan hutang lancar akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap tingkat likuiditas yang sesungguhnya. Oleh karena itu penting untuk melihat sesuatu yang terdapat dibalik pengukuran likuiditas secara menyeluruh untuk menentukan tingkat likuiditas yang sesungguhnya dari masing-masing komponen aktiva lancar dan hutang lancar”.
Dengan demikian adanya komposisi yang berbeda antara masing-masing aktiva lancar yang dalam hal ini salah satunya adalah penambahan atau pengurangan jumlah piutang tersebut diatas dan hutang lancar maksudnya kewajiban jangka pendek perusahaan yang harus diselesaikan perusahaan dapat mempengaruhi tingkat likuiditas. Adanya komposisi tingkat likuiditas perusahaan menjadi penting karena efisiensi suatu perusahaan tidak cukup hanya dilihat dari besarnya laba atau peningkatan volume penjualan saja, tetapi yang tidak kalah penting adalah usaha untuk mempertinggi tingkat likuiditasnya yang akan mencerminkan keadaan keuangan perusahaan yang berkaitan dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas. Pengaruh perputaran piutang terhadap tingkat likuiditas perusahaan dapat dilihat dari tingkat perputaran yang berkaitan dengan periode pengumpulan piutangnya. Semakin cepat periode pengumpulan piutang berarti semakin tinggi tingkat perputaran piutangnya, yang berarti semakin cepat pula piutang dikonversi menjadi uang kas. Jika piutang dapat segera dikonversi menjadi uang kas maka aktiva lancar yang dimiliki perusahaan adalah likuid dan dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek. Dengan demikian maka perputaran piutang mempunyai pengaruh terhadap tingkat likuiditas yang dicapai perusahaan. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas ekonomi, khususnya sektor makanan dan minuman di Indonesia sangat menarik untuk dicermati. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu sektor yang diminati oleh para investor, alasannya adalah sektor ini merupakan salah satu sektor yang dapat bertahan di tengah kondisi perekonomian Indonesia, karena pendirian perusahaan makanan dan minuman yang semakin banyak diharapkan dapat memberikan prospek yang menguntungkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Perusahaan makanan & minuman pada umumnya memiliki aktivitas yang lebih berfluktuatif dibandingkan dengan perusahaan lainnya,karena
perusahaan yang bergerak dalam sektor ini merupakan perusahaan yang menghasilkan barang siap pakai untukdikonsumsi oleh masyarakat setiap harinya, sehingga dalam hal ini tingkat likuiditas perusahaan berperan signifikan agar kelangsungan operasi perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Dalam mencapai kinerja yang tinggi, perusahaan harus menjalankan aktivitas-aktivitasnya dengan efesien dan efektif. Hal ini dikarenakan perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat dan banyaknya persaingan dalam dunia usaha. Untuk itu perlu dilakukan proses analisa yang baik dalam hal likuiditas perusahaan dalam mengatur perputaran piutang usaha dan perputaran persediaan perusahaan sehingga berada dalam kondisi yang seimbang. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik mengadakan penelitian yang “PENGARUH
berjudul
PERPUTARAN
PERSEDIAAN
DAN
PERPUTARAN
PIUTANG TERHADAP CURRENT RASIO PERUSAHAAN”. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan, perputaran piutang dan current ratio pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.
2.
Untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan terhadap current ratio secara persial pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.
3.
Untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang terhadap current ratio secara persial pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.
4.
Untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang terhadap current ratio secara simultan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:147) menyatakan bahwa ”metode
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.” Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran sistematis, faktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki mengenai situasi sebenarnya dari suatu objek penelitian. Sedangkan penelitian verifikatif bertujuan menguji kebenaran (mengecek) suatu pengetahuan. Berdasarkan pengertian di atas, penelitian ini mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul dengan tujuan untuk memverifikasi atau menguji kebenaran suatu pengetahuan dari penelitian terdahulu pada populasi atau sampel tertentu. Analisis data yang digunakan bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui pengaruh yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Berikut pengertian variabel yang dioperasionalisasikan dalam penelitian ini : 1. Variabel Independen (Variabel X) Variabel Independen atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah perputaran persediaan (X1) dan perputaran piutang (X2). Skala pengukuran variabel ini adalah skala rasio 2. Variabel Dependen (Variabel Y) Variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, maka yang menjadi variabel Y nya adalah Current ratio. Skala pengukuran variabel ini adalah skala rasio Variabel, Indikator, dan Skala pengukuran yang digunakan baik untuk variabel X1, X2, dan Y dapat dilihat pada tabel berikut:
Operasional Variabel Penelitian Variabel
Definisi
Indikator
Skala
(1)
(2)
(3)
(4)
Perputaran Persediaan (X1)
“Perputaran adalah
persediaan rasio
yang
digunakan
untuk
mengukur berapa kali dana yang
ditanam
persediaan
ini
dalam
Perputaran Persediaan Penjualan Persediaan
Rasio
(Kasmir, 2014:181)
berputar
dalam satu periode.” (Kasmir, 2014:181) Perputaran Piutang (X2)
“Perputaran
piutang
merupakan
rasio
digunakan mengukur
yang untuk
berapa
lama
penagihan piutang selama
Perputaran Piutang Penjualan piutang (Kasmir, 2014:177)
Rasio
satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. (Kasmir, 2014:177) Likuiditas “current ratio merupakan (Y) rasio untuk mengukur kemampuan
Rasio Lancar (current ratio)
perusahaan
Aktiva Lancar (current asset) Rasio jangka pendek atau utang Utang Lancar (current liabilities) membayar
kewajiban
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.” (Kasmir 2014:134)
(Kasmir 2014:134)
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh pihak lain. Untuk memperoleh data sekunder yang diperlukan, penulis melakukan kegiatan studi dokumentasi atau studi pustaka, merupakan suatu metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data secara teoritis dengan mempelajari buku-buku intermedit, analisa laporan keuangan, jurnal, referensi dan lain yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini, serta melalui pengumpulan data berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh pihak BEI (Bursa Efek Indonesia) melalui websitenya yaitu www.idx.co.id. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Menurut Sugiyono, (2014:275) tujuan dari analisis berganda yaitu untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variable dependen (kriterium), bila dua atau lebih variable independen sebagai faktor predicator dimanipulasi (dinaik turunkannya nilainya).
PEMBAHASAN Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Current Ratio Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program SPSS 21.0 for windows. Untuk mengetahui pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Current Ratio Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Dapat dilihat dari nilai koefisien kolerasi yaitu nilai koefisien korelasi antara Perputaran Persediaan dengan Current Ratio sebesar -0,164. Artinya antara Perputaran Persediaan dengan Current Ratio terjadi hubungan yang sangat rendah serta negatif, jika Perputaran Persediaan semakin tinggi akan diikuti dengan Current Ratio yang menjadi rendah. Hal ini dapat terjadi karena adanya faktor yaitu kemungkinan adanya barang kadaluarsa yang tersimpan, atau stok barang-barang persediaan yang tidak dibutuhkan terlalu banyak. Persediaan yang terlalu berlebihan akan
menyedot dana yang digunakan di pos lain dalam operasi perusahaan, sehingga menyebabkan pengaruh yang negative terhadap current ratio perusahaan. Sedangkan, nilai koefisien determinasi adalah sebesar (-0,164)2 = 0.026 atau 2,6% yang menunjukan besarnya pengaruh Perputaran Persediaan dengan Current Ratio sangat rendah. Artinya bahwan hanya sebesar 0.026 atau 2.6% Current Ratio dipengaruhi oleh Perputaran Persediaan. Untuk mengukur tingkat signifikasi digunakan uji t. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 21.0 for windows. Hasil yang diperoleh dari perbandingan thitung dengan ttabel adalah Perputaran Persediaan memiliki thitung (-0,674) < ttabel (2,201) maka H0 diterima dengan tingkat signifikan 0,513 > 0.05. Artinya Perputaran Persediaan mempunyai pengaruh negative dan tidak berpengaruh signifikan terhadap Current Ratio. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yesi Ezwita (2014) yang menyatakan bahwa perputaran persediaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap current ratio. Sedangkan hasil penelitian ini menunjukkan Perputaran Persediaan mempunyai pengaruh negative dan tidak berpengaruh signifikan terhadap Current Ratio. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan mempunyai perputaran yang lebih lambat, maka mungkin ada barang kadaluarsa yang tersimpan, atau stok barang-barang persediaan yang tidak dibutuhkan terlalu banyak. Persediaan yang terlalu berlebihan akan menyedot dana yang digunakan di pos lain dalam operasi perusahaan sehingga terjadi penurunan terhadap nilai current ratio pada saat perputaran persediaan meningkat. Selain itu perbedaan ini terjadi dikarenakan adanya perbedaan jenis industri perusahaan yang digunakan dengan penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Yesi Ezwita (2014) menggunakan objek pada perusahaan industri dasar dan kimia yang listing di bursa efek indonesia. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Current Ratio Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program SPSS 21.0 for windows. Untuk mengetahui pengaruh Perputaran Piutang terhadap Current Ratio Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Dapat dilihat dari nilai Koefisien korelasi yang diperoleh antara Perputaran Piutang dengan Current Ratio sebesar 0,006 masuk dalam kategori sangat rendah. Artinya antara Perputaran Piutang dengan Current Ratio terjadi hubungan yang positif, jika Perputaran Piutang semakin tinggi akan diikuti dengan Current Ratio yang menjadi semakin tinggi. Sedangkan, nilai Koefisien determinasi Perputaran Piutang dengan Current Ratio adalah (0,006)2 = 0.0000359 atau 0.0036%. Artinya bahwa sebesar 0.0000359 atau 0.0036% current ratio dipengaruhi oleh perputaran piutang. Untuk mengukur tingkat signifikasi digunakan uji t. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 21.0 for windows. Hasil yang diperoleh dari perbandingan thitung dengan ttabel adalah thitung (0,347) < ttabel (2,201) sehingga H0 diterima, dengan nilai signifikan 0,735 > 0.05. Artinya Perputaran Piutang mempunyai pengaruh positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap Current Ratio. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil dari penelitian Sela Nur Kholifah (2014) menunjukan bahwa perputaran piutang mempunyai pengaruh positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap current ratio perusahaan. Perbedaan ini dikarenakan adanya perbedaan jenis industri perusahaan yang digunakan dengan penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Sela Nur Kholifah (2014) objek yang digunakan yaitu laporan keuangan pada PT. Aneka Gas Industri pada tahun 2008-2011. Hasil penelitian yang dilakukakn oleh penulis menunjukkan bahwa perputaran piutang mempunyai pengaruh positif dan tidak berpengaruh signifikan, artinya. Hal ini dapat terjadi karena adanya pengaruh yang mengindikasikan bahwa naik turunnya perputaran piutang dapat menjelaskan atau memprediksi naik turunnya current ratio. Hal ini terjadi
karena pengaruh perputaran piutang terhadap current ratio perusahaan dapat dilihat dari tingkat perputaran yang berkaitan dengan periode pengumpulan piutangnya. Semakin cepat periode pengumpulan piutang berarti semakin tinggi tingkat perputaran piutangnya, yang berarti semakin cepat pula piutang dikonversi menjadi uang kas. Jika piutang dapat segera dikonversi menjadi uang kas maka aktiva lancar yang dimiliki perusahaan adalah likuid dan dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek. Dengan demikian maka perputaran piutang mempunyai pengaruh terhadap current ratio yang dicapai perusahaan (Kasmir, 2014:177). Pengaruh Perputaran Persediaan dan Perputaran Piutang Terhadap Current Ratio Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan hasil analisis menggunakan program software SPSS versi 21 diperoleh besarnya koefisien korelasi berganda antara Perputaran Persediaan dan Perputaran Piutang dengan Current Ratio sebesar 0,191. Nilai korelasi yang diperoleh sebesar 0,191 masuk dalam kategori sangat rendah. Artinya antara Perputaran Persediaan dan Perputaran Piutang terhadap Current Ratio terjadi hubungan yang sangat rendah. Sedangkan, berdasarkan hasil analisis menggunakan program software SPSS versi 21. Nilai R-square (R2) atau koefisien determinasi sebesar 0,036 atau 3.6% menunjukkan besarnya pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Current Ratio pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2014 . Artinya 3,6% Current Ratio dipengaruhi (dapat dijelaskan) oleh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan sedangkan 96,4% lainnya dipengaruhi faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Untuk mengukur tingkat signifikasi digunakan uji t. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 21.0 for windows. Hasil dari pengujian membuktikan bahwa perputaran persediaan dan perputaran piutang secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap current ratio.
Dengan hasil yang diperoleh dari perbandingan Fhitung terhadap Ftabel yaitu Fhitung (0,227) < Ftabel (3,88) dinyatakan H0 diterima dan Ha ditolak. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ribka Olivia Stephanie Widharta (2013) yang menyatakan bahwa perputaran persediaan
dan perputaran piutang secara simulta memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap current ratio. Perbedaan ini dikarenakan adanya perbedaan jenis industri perusahaan yang digunakan dengan penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Ribka Olivia Stephanie Widharta (2013) menggunakan objek pada perusahaan industri rokok yang listing di bursa efek indonesia. Hasil penelitian ini yang dilakukakn oleh penulis menunjukkan bahwa perputaran persediaan dan perputaran piutang secara simultan mempunyai pengaruh positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap current ratio, maka perputaran persediaan dan perputaran piutang tidak dapat dijadikan bahan pertimbangan pengaruh dalam current ratio perusahaan makanan minuman yang terdaftar di BEI selama periode penelitian. Hal ini terjadi karena secara teori, banyak faktor yang dapat mempengaruhi current ratio pada perusahaan tidak hanya diukur melalui perputaran persediaan dan perputran piutang saja seperti surat-surat berharga, aktiva lancar lainnya dan hutang lancar juga memiliki peranan yang menentukan dalam besarnya current ratio perusahaan. Faktor-faktor tersebutlah yang menyebabkan terjadinya perbedaan pada hasil penelitian pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang terhadap current ratio.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan mengenai peputaran persediaan dan perputaran piutang terhadap current ratio yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis dapat memberikan simpulan sebagai berikut : 1. Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan dan Current Ratio Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut: Perputaran Persediaan pada tahun 2014 sangat bervariatif. Perusahaan yang mengalami perputaran persediaan tertinggi yaitu pada PT. Sekar Bumi Tbk (SKBM) sebesar 13 kali berputar dalam satu tahun. Dengan semakin tingginya nilai perputaran persediaan maka semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan. Persediaan yang terjual cepat secara tunai maupun kredit nantinya akan menambah kas masuk perusahaan sehingga kas yang masuk dapat digunakan untuk membeli persediaan dan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sebaliknya perputaran persediaan terendah adalah sebesar 3 kali berputar dalam satu tahun yaitu pada PT. Tribayan Tirta Tbk (ALTO). Salah satu faktor penyebab rendahnya tingkat perputaran persediaan disebabkan karena adanya investasi yang berlebihan dalam persediaan, didalamnya termasuk persediaan yang sudah rusak atau cacat. Perputaran piutang perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia cenderung bervariatif. Terlihat bahwa dari 15 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 8 perusahaan makanan dan minuman berada diatas rata-rata. Tingginya perputaran piutang, mengindikasikan cepatnya tagihan yang masuk sehingga perusahaan dapat mengkonversikan tagihan yang masuk menjadi kas. Kas ini dapat digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional dan membayar pengeluaran serta seluruh kewajiban lainnya.
Sedangkan, sebanyak 7 perusahaan makanan dan minuman berada dibawah nilai ratarata yang mengaharuskan perputaran piutang berputar dalam satu tahun. Ini mengindikasikan adanya piutang tak tertagih atau adanya penghapusan piutang yang tertagih, selain itu dapat juga disebabakan perusahaan memberikan syarat yang mudah bagi kreditur sehingga jumlah piutang meningkat. Current ratio perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 sebanyak 5 perusahaan makanan dan minuman berada diatas ratarata dan yang berada dibawah nilai rata-rata adalah sebanyak 7 perusahaan. Dapat dilihat bahwa Current ratio perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 bervariatif. Hal ini dapat dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah kas dan surat-surat berharga,serta dapat dipengaruhi oleh harga pasar dan nilai tukar rupiah terhadap dollar sehingga akibatnya berfluktuasinya beberapa variabel, diantaranya perputaran persediaan dan perputaran piutang yang berpengaruh terhadap current ratio perusahaan. 2. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis dengan menggunakan program SPSS 21.0 for windows menunjukan bahwa perputaran persediaan mempunyai pengaruh negative dan tidak berpengaruh signifikan terhadap current ratio. 3. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis dengan menggunakan program SPSS 21.0 for windows menunjukan bahwa perputaran piutang mempunyai pengaruh positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap current ratio. 4. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis dengan menggunakan program SPSS 21.0 for windows menunjukan bahwa perputaran persediaan dan perputaran piutang mempunyai pengaruh positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap current ratio.
Saran Adapun saran yang dikemukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penulis menyarankan untuk penelitian lebih lanjut mengenai Current Ratio untuk menambah faktor-faktor lain yang diprediksikan berpengaruh terhadap Current Ratio. 2. Untuk
penelitian
selanjutnya
sebaiknya
ditambah
jumlah
periode
penelitian
memperpanjang periode penelitian untuk membuktikan bahwa rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk menilai Current Ratio. 3. Untuk peneliti selanjutnya, diusahakan perusahaan yang menjadi sampel penelitian bisa dibedakan dari penelitian ini dengan memperluas sampel lain yang lebih banyak dengan karakteristik yang lebih beragam dari berbagai sektor industri. Mungkin dengan berbedanya sampel penelitian yang diambil, maka hasil uji secara simultan variabel perputaran persediaan dan perputaran piutang bisa berpengaruh variabel current ratio. 4. Perusahaan diharapkan menyampaikan informasi keuangan yang jelas terutama mengenai keadaan current ratio perusahaan yang mana informasi ini sangat berguna bagi pemegang saham. 5. investor yang akan melakukan investasi disarankan untuk lebih cermat lagi dalam menilai keadaan dan kondisi sesungguhnya perusahaan sebelum memutuskan menanamkan modal pada perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Anneke Silvana. 2011. Pengaruh Perputaran Persediaan Dan Perputaran Piutang Terhadap Modal Kerja (Studi Kasus Pada PT. Unilever Tbk).
Jurnal Akuntansi FE
Universitas Komputer Indonesia Bandung. Debbianita. 2012. Pengaruh Perputaran Piutang Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2011). Jurnal Akuntansi FE Universitas Kristen Maranatha. Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Manajeman Keuangan. Bandung. Alfabeta. Fauziyansyah, Rizqi. 2013. Analisis Perputran Piutang Terhadap Return On Asset (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI. Skripsi Unversitas Siliwangi. Tasikmalay. Hadri, Mulya. 2010. Memahami Akuntansi Dasar (Pendekatan teknis Siklus Akuntansi), Edisi Kedua, Mitra Wacana Media, Jakarta. Handayani, Aulia. 2009. Pengaruh Perputaran Persediaan Dan Perputaran Piutang Terhadap Marjin Laba Pada Perusahaan Industri Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Universitas Gunadarma. Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Prenada nadia Group . 2014. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mulya Hardi. 2009. Memahami Akuntansi Dasar. Edisi 2. Jakarta: Mitra Wancana Media. Rahardjo, Budi. 2009. Laporan Keuangan Perusahaan. Yogyakarta : UGM Press. Rahmasari, Hesti. 2011. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan Terhadap Laba Usaha Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Tidak Diterbitkan). Jawa Timur Sari, Ramadhan 2011. Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaptar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009.Jurnal Skripsi Universitas Sumatra Utara. Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Siallagan, Hendro. 2014.Analisis Pengaruh Perputaran Kas , Piutang dan Persediaan Terhadap Profitabilitas (Return on asset) perusahaan. (Studi Kasus Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013). Jurnal Skripsi Universitas Sumatra Utara.
Siti khairani dan Rini Aprilia. 2009. Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan Dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Akuntansi STIE MDP. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta. . 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiri, Slamet. 2009. Akuntansi Pengantar 2. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Syamsuddin, Lukman., 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Yesi Ezwita. 2014. Pengaruh Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Return On Assets Dan Rasio Utang Terhadap Likuiditas
(Studi Kasus Pada Perusahaan
Industri Dasar Dan Kimia Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 20102013) . Jurnal Akuntansi FE Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang.