IV. INVENTARISASI 4.1. Kondisi Umum 4.1.1. Sejarah dan Kedudukan Pusat Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (PRVBD) Cibinong didirikan tahun 1997 yang selanjutnya berdasarkan KEPMENSOS RI No.54/HUK/2003 tanggal 23 Juli 2003 menjadi Balai Besar Vokasional Bina Daksa (BBRVBD). BBRVBD merupakan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui bantuan hibah sebesar 1,65 milyar yen. Misi dari didirikannya BBRVBD ini adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan sistem rehabilitasi vokasional bagi penyandang cacat tubuh di Indonesia, dengan mendorong mereka agar dapat bermasyarakat dan dapat berdiri sendiri dengan cara memperoleh pekerjaan. Untuk mencapai keberhasilan itu, pelatihan vokasional dibentuk untuk membantu meningkatkan kemampuan para penyandang cacat sehingga memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya. 4.1.2. Lokasi, Batas Tapak, dan Aksesibilitas BBRVBD terletak di Jalan SKB No. 5, Desa Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. BBRVBD merupakan Unit Pelayanan Teknis Eselon IIa di bawah Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Departemen Sosial Republik Indonesia. Secara geografis BBRVBD Cibinong berada pada posisi 106° 48' 59" Bujur Timur dan 6° 31' 6" Lintang Selatan. Area tapak meliputi lahan seluas 35.419 m2 dengan luas bangunan 12.695 m2. Gambar 8 dan 9 menyajikan kondisi awal dan pelaksanaan pembangunan Kompleks BBRVBD Cibinong. BBRVBD Cibinong di sebelah utara, timur, selatan, dan barat berturut-turut dibatasi oleh jalan menuju permukiman warga, Jalan Raya SKB, Gedung Rehabilitasi Mental Jawa Barat, dan permukiman warga. Terdapat
empat
akses
utama
menuju
BBRVBD
Cibinong
jika
menggunakan Jalan Raya Jakarta – Bogor, yakni melalui Jalan Kedung Halang, Jalan Pomad, Jalan Roda Pembangunan, dan Jalan Raya Pemda Kabupaten Bogor. Akses khusus dari Kota Depok menggunakan Jalan Karadenan. Akses jalan
25
menuju BBRVBD Cibinong adalah jalan beraspal dua arah dengan kondisi yang cukup baik.
Gambar 8. Kondisi Awal Tapak BBRVBD Cibinong (1997)
Gambar 9. Pelaksanaan Pembangunan BBRVBD Cibinong (1997) 4.1.3. Kondisi Kepegawaian BBRVBD Cibinong sampai dengan tahun 2009, memiliki pegawai sebanyak 115 orang yang rinciannya disajikan dalam Tabel 4.
Tabel 4. Tabel Pegawai BBRVBD Cibinong Kelompok Pegawai Organik
Pegawai Non Organik
Jabatan
Jumlah (Orang)
Pejabat Struktural Eselon II A Eselon III A Eselon IV A Pejabat Fungsional Fungsional Pekerja Sosial Fungsional Perencana Fungsional Arsiparis Staf Nonorganik Murni Calon Pegawai
17 1 4 12 30 27 1 2
TOTAL
56 7 5 115
26
4.1.4. Fasilitas Fisik Fasilitas fisik yang tersedia di BBRVBD Cibinong adalah sebagai berikut: 1.
bangunan administrasi;
2.
bangunan penelitian dan pengembangan (Litbang);
3.
bangunan bidang pelatihan;
4.
bangunan proses pelatihan vokasional;
5.
bangunan Seksi Persiapan Pelatihan Vokasional;
6.
bangunan Seksi Resosialisasi dan Bimbingan Lanjut;
7.
perpustakaan (tersedia lebih dari 10.000 buku untuk siswa dan pegawai);
8.
aula (ruang serba guna) dengan kapasitas maksimum 600 orang dengan perlengkapan audio visual dan AC (air conditioner);
9.
asrama siswa sebanyak 27 ruang (kamar) yang terdiri dari 9 ruang asrama putri dan 18 ruang asrama putra, dengan kapasitas 100 orang dan rata-rata satu kamar diisi oleh 4 (empat ) orang;
10. asrama pelatihan staf sebanyak 9 kamar (36 orang); 11. ruang makan dan dapur dengan kapasitas 140 orang siswa dan petugas; 12. ruang audio dengan kapasitas 60 orang dengan perlengkapan audio visual dan AC; 13. ruang rapat (conference room); 14. pos jaga satpam (2 buah); 15. fasilitas kesehatan; 16. perlengkapan musik (band dan degung/musik tradisional Jawa Barat); 17. fasilitas olahraga; 18. taman (ruang terbuka hijau); 19. bus, tersedia 2 bus yang dapat digunakan oleh penyandang cacat.
4.1.5. Fasilitas Pelatihan Vokasional Terdapat lima jenis pelatihan keterampilan, yaitu komputer, penjahitan, percetakan (desain grafis), elektronika, dan pekerjaan logam, dengan waktu pelatihan selama delapan bulan dan dua bulan magang (±1.200 jam latihan). Kapasitas masing-masing jurusan keterampilan adalah 20 orang siswa per angkatan.
27
4.1.5.1. Komputer Fasilitas yang disediakan terdiri dari ruang teori dan praktik, dengan bahan dan peralatan keterampilan berupa personal komputer, komputer sentral, LAN sistem, image scanner, software, colour printer, printer HP laser jet GP, printer HP laser jet GL, dan LCD Panasonic.
Gambar 10. Bidang Keterampilam Komputer 4.1.5.2. Penjahitan Fasilitas yang disediakan terdiri dari ruang teori dan praktik, dengan bahan dan peralatan keterampilan yang berupa, antara lain, mesin jahit manual, mesin jahit otomatis/juki, mesin obras, mesin bartack, mesin pemasang kancing, mesin pelubang kancing jaket, mesin potong, mesin pemasang elastis, mesin press kerah, finishing processor, dan strika.
Gambar 11. Bidang Keterampilan Penjahitan 4.1.5.3 Percetakan (Desain Grafis) Pelatihan yang diberikan meliputi pre-press, on-press, dan post-press. Fasilitas yang disediakan terdiri dari ruang teori dan praktik, dengan bahan dan peralatan keterampilan meliputi, antara lain, personal komputer, image scanner, laser printer, full colour dot printer, process camera, film processor, mesin
28
pembuat plate, mesin cetak offset, mesin jahit kawat, mesin potong kertas, dan mesin pengeleman.
Gambar 12. Bidang Keterampilan Desain Grafis/Percetakan 4.1.5.4. Elektronika Pelatihan keterampilan yang diberikan meliputi arus lemah dan arus kuat. Fasilitas yang disediakan terdiri dari ruang teori dan praktik. Bahan dan peralatan keterampilan yang disediakan mencakupi, antara lain, logical circuit practice trainer, OP amplifier circuit trainer, coloured television experimental system, colour TV trainer, refrigerator trainer, CPM 2 A, Programming Cousole Pro 01, CX Program Tink Pad 3.0 Switch Board/PLC, mechatronic sequence kit, Mechatronic Sequence Kit (Program), dan relay kit.
Gambar 13. Bidang Keterampilan Elektronika 4.1.5.5. Pekerjaan Logam Keterampilan ini terdiri dari tiga bidang teknik, yaitu pekerjaan mesin, pekerjaan las, dan pekerjaan mesin diesel dan bensin. Fasilitas yang disediakan terdiri dari ruang teori dan praktik. Bahan dan peralatan keterampilan yang tersedia adalah lathe machine, milling machine, surface grinding, cylindrical
29
g grinding, auuto-CAD, NC C lathe, meaasuring/penggukuran, arcc welding, gas g welding ( (acytilin, CO O, argon), gaasoline enginne, diesel en ngine, dan tuune up tester.
Gambar 14. Bidang K Keterampilaan Pekerjaan Logam 4 Aspek Biofisik 4.2. B 4 4.2.1. Iklim Dataa iklim diperroleh dari Stasiun Klimaatologi Barannangsiang FMIPA-IPB B Bogor sebaggai stasiun klimatologi yang terdeekat dengan Kompleks BBRVBD C Cibinong daan merepreseentasikan koondisi iklim Kompleks K B BBRVBD. B Berdasarkan d data iklim yang y diperooleh tahun 22004 – 20008, dapat diiketahui seccara umum k kondisi iklim m kawasan Kompleks K B BBRVBD Ciibinong melliputi curah hujan, hari h hujan, suhu udara, kelem mbaban udarra, dan keceppatan angin. 44.2.1.1. Currah Hujan Kotaa Bogor dalam periode lima tahunn antara 20004 dan 20088 memiliki c curah hujan rata-rata 4196,6 mm/tahhun. Berdassarkan Gambbar 15, dapaat diketahui b bahwa curahh hujan tertinnggi terjadi pada p tahun 2005, 2 yaitu 55190,1 mm, sedangkan c curah hujann terendah terjadi padda tahun 20006, yaitu 3707,0 mm m. Hal ini m menunjukka an bahwa Koota Bogor memiliki m inteensitas dan hari hujan yang y tinggi
Curah Hujan (mm)
s setiap tahunn nya. 6000,0 5000,0 4000,0 3000,0 2000,0 1000,0 0,0
51990,1 38 830,9
2 2004
37077,0
20005
20006
4203,0
4052,0
20077
2008
Tah hun
Gambar 15. Grafik Jumlah Currah Hujan peer Tahun (Taahun 2004 – 2008)
30
Gam mbar 16 mennunjukkan baahwa Komp pleks BBRV VBD memilikki rata-rata c curah hujan bulanan sebbesar 349,7 mm m dengan kisaran 1366,5 – 467,5 mm. m Curah h hujan tertingggi (467,5 mm) m terjadi ppada bulan Februari F dann curah hujaan terendah ( (136,5 mm)) terjadi padda bulan Aggustus. Jumllah curah hujan h rata-raata tahunan
Curah Hujan (mm)
K Bogor sebesar 4196,6 mm. Kota 600,0 400,0 200,0
4 450,7 467,5 427,9 446,,0
453,7 4117,5 313,1 330,2
0,0
273,33
329,7
150,4 136,5
D Jan Feb Mar Appr Mei Jun Jul Agu Sepp Okt Nov Des Bulaan
Gambar 16. Grafik Rata-Rata R Cuurah Hujan per p Bulan (T Tahun 2004 – 2008) Bogoor memiliki rata-rata harri hujan yangg cukup tingggi (Gambarr 17), yakni 2 hari hu 205 ujan dalam satu s tahun ((365 hari). Hal ini menngindikasikaan peluang
Jumlah Hari Hujan
h hujan yang sangat s besar setiap tahunnnya. 240 220 225
200 180
208
201
1977
192
160 2 Tahun 22005 Tahun 2006 Tahun 20007 Tahun 20008 Tahun 2004
Gambar G 17. Grafik G Jumlaah Hari Hujaan (Tahun 20004 – 2008) 4 4.2.1.2. Suh hu Suhuu rata-rata dii Kota Bogoor adalah 26,9 OC, dengaan kisaran suhu 26,0 – O 2 27,5 C. Suuhu tertinggii (27,5 OC) terjadi t pada bulan Oktoober dan suhhu terendah
Suhu Udara (0C)
O ( (26,0 C) teerjadi pada bulan b Februaari (Gambar 18).
28,0 27,0 26,0 25,0
26,8
26,4
27,2
27,3
26,9
2 26,9
27,3 26,8
27,5 27,1 26 6,2
2 26,0
F Mar Aprr Mei Jun Jul J Agu Sep Okt Nov Des D Jan Feb Bulan
Gambarr 18. Grafik Rata-Rata R Suuhu Udara per p Bulan (Taahun 2004 – 2008)
31
44.2.1.3. Keleembaban Keleembaban rataa-rata di Kotta Bogor sebbesar 85,4% dengan kisaaran 70,3 – 8 85,4%. Keelembaban tertinggi (885,4%) terjjadi pada bulan Febbruari dan
Kelembaban (%)
terendah (70,3%) terjaddi pada bulan k kelembaban n April (Gam mbar 19). 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0
79,6 85,4 81,5
83 3,3 74,2 71,3 75,7 78,2 7 70,3 76,7 76,8 72,6
Jan Feb Mar Appr Mei Jun Jul J Agu Sep Okt Nov Des Bulaan
R Keelembaban per p Bulan (T Tahun 2004 – 2008) Gambar 19. Grafik Rata-Rata 4 4.2.1.4. Keccepatan Anggin Berd dasarkan Gam mbar 20 dappat diketahuui bahwa keccepatan angiin rata-rata d Kota Boggor sebesar 2 km/jam ddengan kiasaaran 1,5 – 2,7 di 2 km/jam. Kecepatan a angin tertinggi (2,7 km m/jam) terjaddi pada bullan Oktoberr dan kecepatan angin t terendah (1,5 km/jam) terjadi padda bulan Feebruari. Sallah satu sattuan untuk
Kecepatan Angin (Km/Jam)
m mengukur keecepatan anggin adalah kknot (1 knot = 1,15 mil/jaam = 1,85 km m/jam). 3,0 2,0 1,0
2,1
2,0 0 1,5
1,8
1,8
1,9
2,1
2,2
22,5
2,7 2,2 1,8
0,0 Apr Mei Junn Jul Agu Sep Okt Nov Des Jann Feb Mar A Bu ulan
Gambar 20 0. Grafik Ratta-Rata Keceepatan Angin n per Bulan (Tahun 2004 – 2008) 4 4.2.2. Jenis Tanah VBD termassuk ke dalaam jenis tannah latosol Tanaah di Komppleks BBRV c coklat kemeerahan (Lam mpiran 3), yaitu y merupaakan jenis tanah yang mengalami m p perubahan profil, p bersifa fat gembur, ddan agak maasam dengann pH (4,5 – 6,6). Jenis t tanah ini meempunyai siifat fisik yanng baik, perrmeabilitas yang y tinggi dan aliran d drainase yan ng dalam, mu udah meresaapkan air, daan kurang teerjadi aliran permukaan p p pada musin hujan sehin ngga menghhambat terjaadinya erosii tanah. Tan nah latosol m mempunyai daya resap air yang tinnggi sehinggga pada konndisi yang basah b tanah
32
akan lengket, sedangkan pada kondisi kering akan berbongkah-bongkah (Soepardi, 1983). 4.2.3. Topografi Peta topografi (Lampiran 4) diperoleh dari pengukuran dan pemetaan di lapang secara langsung. Peta topografi digunakan untuk mengidentifikasi bentuk relief pada permukaan bumi pada suatu tapak. Peta topografi yang berasal dari data pengukuran langsung diolah pada program AutoCAD LandDevelopment 2000i. Garis-garis yang lebih rapat menggambarkan nilai kemiringan lahan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan garis-garis kontur yang lebih renggang. Kerapatan garis kontur yang berbeda menjadikan bentukan lahan (land form) yang bervariasi. Variasi bentukan lahan tersebut membentuk karakter bergelombang pada tapak Kompleks BBRVBD Cibinong (Gambar 21).
bergelombang
datar
Gambar 21. Kondisi Topografi di RTH Kompleks BBRVBD 4.2.4. Hidrologi dan Drainase Sumber air bersih utama yang ada di tapak berasal dari air tanah yang diambil dari sumur gali dengan menggunakan pompa air yang kemudian didistribusikan ke berbagai bagian yang membutuhkan air. Pola drainase berupa aliran air permukaan (run off) di RTH BBRVBD mengikuti bentukan topografi pada tapak (Lampiran 5). Selain itu, juga terdapat saluran drainase buatan yang terbagi menjadi saluran drainase terbuka dan drainase tertutup (Gambar 22). Saluran drainase tertutup berupa pipa-pipa saluran air dan saluran drainase terbuka berupa parit-parit yang terletak di sekeliling tapak dan sekeliling bangunan.
33
tertutup
terbuka
Gambar 22. Saluran Drainase 4.2.5. Vegetasi Pada tapak terdapat tiga klasifikasi tata hijau, yakni tata hijau yang terdapat pada ruang terbuka hijau, jalur koridor pada gedung, dan taman pada tepi jalan atau gedung (Gambar 23). Vegetasi yang terdapat pada Kompleks BBRVBD terdiri dari pohon, semak, dan vegetasi penutup tanah. Jenis-jenis pohon pada lokasi studi terdiri dari pohon besar dan pohon sedang. Pohon besar dan pohon sedang tersebut terdapat di ruang terbuka hijau. Pohon besar dan pohon sedang tersebut memiliki pertumbuhan yang relatif cepat, perakaran yang kuat, dan daun yang rimbun. Jenis tanaman (pohon, semak, dan vegetasi penutup tanah) yang terdapat pada tapak sangat beraneka ragam dan memiliki dominansi yang cukup baik sehingga menciptakan suasana yang khas. Data vegetasi diperoleh dari pengecekan langsung di lapang dan studi pustaka. Tabel 5 menyajikan daftar nama tanaman pada Kompleks BBRVBD.
34
ruang terbuka hijau (bagian barat tapak)
ruang terbuka hijau (di antara gedung)
taman tepian jalan/gedung
vegetasi koridor (planter box)
Gambar 23. Kondisi Ruang Terbuka dan Vegetasi
Tabel 5. Daftar Nama Tanaman di Kompleks BBRVBD No.
Nama Latin
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2
Aglaonema sp. Althernantera sp. Arachis pintoi Axonopus compressuss Begonia sp. Caladium sp. Calathea picturata Carex morrowii Chlorophytum sp. Coleus sp. Cuphea hyssopifolia Ophiopogon sp. Palisota barteri Pilea sp. Portulaca sp. Rhoe discolor Sanseiniera sp. Selaginella sp. Serissa foetida Zephyrantes sp. Furecraea gigantea Schefflera sp.
Nama Lokal Penutup Tanah Sri rejeki Krokot Kacang-kacangan Rumput paetan Begonia Keladi hias Maranta Kucai Lili paris Bayam-bayaman Taiwan beauty Opiopogon Palisota Daun mutiara Sutra bombay Adam hawa Lidah mertua Cakar ayam Serissa Bawang brojol Semak Rendah Giant false agave Walisongo
Lokasi Tanaman Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung Koridor, tepi jalan/gedung
35
Tabel 5. Daftar Nama Tanaman di Kompleks BBRVBD (lanjutan) 1 2 3 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3 4 5
Semak Sedang Teh-tehan Bambu jepang Batavia/jatropa Semak Tinggi Arundinaria pumila Bambu jepang Brunfelsia calycina Melati kosta Codiaeum sp. Puring Perdu Rendah Cadiaeum sp Puring Heliconia sp. Pisang hias Perdu Tinggi Cordyline sp. Hanjuang Dracaena sp. Drasena Pachytahys lutea Lolipop Pohon Rendah Bauhinia purpurea Bunga kupu-kupu Caesalpinia pulcherima Bunga merak Mimusoph elengi Tanjung Plumeria sp. Kamboja Ptychosperma macarthurri Palem hijau Mascarena lagenicaulis Palem botol Pohon Sedang Manilkara kauki Sawo kecik Erythrina cristagali Dadap merah Samanea saman Ki hujan Pohon Tinggi Acacia auriculiformis Akasia Alstonia scholaris Hanjalutung Cinnamomum burmanii Kayu manis Polyathia longifolia Glodogan tiang Roystonea regia Palem raja Acalypha macrophylla Arundinaria pumila Jatropha pandufolia
RTH, tepi jalan/gedung RTH, tepi jalan/gedung RTH, tepi jalan/gedung RTH, tepi jalan/gedung RTH, tepi jalan/gedung RTH, tepi jalan/gedung RTH, tepi jalan/gedung RTH, tepi jalan/gedung RTH RTH RTH RTH RTH RTH RTH RTH RTH RTH RTH RTH RTH RTH RTH RTH RTH
4.2.6. Satwa Satwa merupakan salah satu aspek biofisik yang membentuk karakter suatu tapak. Selain itu, keragaman jenis satwa juga mengindikasikan stabilitas ekosistem di suatu tapak. Terdapat dua jenis satwa yang terdapat di Kompleks BBRVBD, yaitu satwa asli pembentuk ekosistem dan satwa peliharaan (satwa hasil dari penangkaran). Data satwa diperoleh dari pengecekan langsung di lapang dan studi pustaka. Spesies satwa yang terdapat pada Kompleks BBRVBD, antara lain, adalah rusa tutul (Axis axis), kucing (Felis cattus), burung gereja (Passer domesticus), burung puyuh (Cortunix japonica), ayam (Gallus gallus domesticus), kadal hijau (Lacerta viridis), kupu-kupu (Papilio polymnestor), lebah (Apis mellifera), bunglon (Calotus jubatus), capung (Anax imperator), katak (Bufo melanostictus), ulat daun (Macrothylacia rubi), dan semut (Solenopsis spp.).
36
kucing (Felis cattus)
rusa tutul (Axis axis)
Gambar 24. Satwa yang Ada di Tapak 4.2.7. Kualitas Lanskap Aspek pembentuk kualitas lanskap di BBRVBD adalah berupa pemandangan (view), akustik (sound), dan aroma. Pemandangan (view) pada tapak meliputi kawasan ruang terbuka hijau pada bagian barat Kompleks BBRVBD yang merupakan berupa hamparan padang rumput dan kombinasi pepohonan dengan atraksi satwa liar (rusa) serta daerah pembuangan sampah organik dan anorganik (Gambar 25). Akustik (sound) pada tapak meliputi suasana sunyi pada bagian ruang terbuka hijau di bagian barat dan bagian selatan Kompleks BBRVBD, suasana suara bising pada batas tapak bagian timur yang berbatasan langsung dengan Jalan SKB, dan pada daerah dekat utilitas pembangkit energi dan mesin pompa air. Aroma yang ada pada tapak meliputi bau sampah dan bau dari kotoran rusa yang dipelihara di bagian barat Kompleks BBRVBD.
Gambar 25. Pemandangan (view) Lanskap Kompleks BBRVBD
37
4.2.8. Struktur Bangunan Bangunan Kompleks BBRVBD merupakan kawasan yang dapat mengakomodasi pengguna (siswa). Hal ini dapat terlihat dari berbagai standar sarana fasilitas dan utilitas pada gedung (struktur bangunan) dan ruang terbuka yang khas untuk siswa dengan keterbatasan kemampuan fisik (Gambar 26).
planter box dan handrails
ramp dan ruang terbuka hijau
Gambar 26. Struktur Bangunan BBRVBD 4.2.9. Utilitas Sistem utilitas terdiri dari jaringan listrik, telepon, pemadam kebakaran (hydrant) (Lampiran 6), serta saluran air bersih dan air kotor. Beberapa komponen utilitas tersebut telah dibuat sejak awal pembangunan kompleks BBRVD. Kabel jaringan listrik dan telepon diletakkan di bawah tanah. Sistem utilitas diarahkan agar memanfaatkan jaringan yang ada di tapak, mudah dipelihara, tidak mengganggu jaringan utilitas lainnya, tidak mengurangi potensi keindahan yang ada, dan aman bagi manusia dan kepentingan lainnya (Gambar 27).
handrails dan emergecy bell
lampu taman
Gambar 27. Utilitas Pada Kompleks BBRVBD Keseluruhan data inventarisasi (aspek biofisik) dan situasi tapak disajikan dalam peta berskala pada Lampiran 7 dan 8.
38
4.3. Aspek Sosial 4.3.1. Karakter Pengguna Tapak Berikut ini adalah identitas Siswa BBRVBD Cibinong Tahun 2009 (angkatan XII) (Lampiran 9). Siswa Angkatan XII berjumlah 99 orang yang terdiri dari Keterampilan Penjahitan 21 orang, Keterampilan Komputer 20 orang, Keterampilan Percetakan (Desain Grafis) 20 orang, Keterampilan Elektro 17 orang, dan Keterampilan Pekerjaan Logam 21 orang. Siswa BBRVBD tahun 2009 berasal dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya, Nangro Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Palembang, Bengkulu, Riau, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Makassar, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Papua. Pengguna tapak tersebut merupakan siswa yang lulus seleksi untuk mendapatkan pelatihan vokasional tanpa biaya di BBRVBD Cibinong. 4.3.1.1. Jenis Kelamin Sesuai dengan jumlah siswa dari lima jurusan keterampilan, yang menjadi responden dan dalam kegiatan penelitian ini adalah 99 orang, terdiri dari 78 orang (78,8%) laki-laki dan 21 orang perempuan (21,2%) (Tabel 6). Namun, jumlah siswa yang mengisi kuisioner berjumlah 93 orang karena 6 orang siswa yang lainnya berhalangan hadir dengan adanya agenda kunjungan lapang ke pusat rehabilitasi lain.
Tabel 6. Jenis Kelamin Siswa BBRVBD Tahun 2009 No.
Jenis Kelamin
1 2
RESPONDEN
Jumlah
Persentase
Penjahitan
Komputer
Percetakan
Elektronika
P.Logam
Laki-laki
8
13
19
17
21
78
78,8
Perempuan
13
7
1
0
0
21
21,2
21
20
20
17
21
99
100,0
21,2
20,2
20,2
17,2
21,2
Jumlah Persentase
100,0
4.3.1.2. Usia Usia siswa BBRVBD Cibinong tahun 2009 (angkatan XII) didominasi oleh siswa berusia 22 – 25 tahun dengan jumlah 41 siswa (49,4%), usia 26 – 29 tahun dengan jumlah 30 siswa (36,1%), usia 18 – 21 tahun dengan jumlah 19 siswa (22,9%), serta usia 30 – 33 tahun sebanyak 9 siswa (10,8%) (Tabel 7).
39
Tabel 7. Usia Siswa BBRVBD Tahun 2009 No.
Usia (tahun)
1
18-21
RESPONDEN Penjahitan
Komputer
Percetakan
Elektronika
P.Logam
6
2
4
2
5
Jumlah 19
Persentase 22,9
2
22-25
4
13
8
7
9
41
49,4
3
26-29
10
2
7
5
6
30
36,1
4
30-33 Jumlah Persentase
1
3
1
3
1
9
10,8
21
20
20
17
21
99
100,0
21,2
20,2
20,2
17,2
21,2
100,0
4.3.1.3. Pendidikan Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui pendidikan terakhir siswa sebelum masuk BBRVBD. Sebagian besar siswa adalah lulusan sederajat SLTA/MAN dengan jumlah 54 siswa (65,1%), sederajat SLTP/MTs dengan jumlah 38 siswa (45,8%), SMALB dengan jumlah 6 siswa (7,2%), dan Diploma/Sarjana Muda dengan jumlah 1 siswa (1,2%).
Tabel 8. Pendidikan terakhir Siswa BBRVBD Tahun 2009 RESPONDEN
Tingkat Pendidikan
Penjahitan
1
SLTP/MTs
13
1
2
SLTA/MAN
6
17
3
SMALB
2
2
4
Dipl/Sarmud
0
0
No.
Jumlah Persentase
Komputer
Percetakan
Jumlah
Persentase
Elektronika
P.Logam
7
6
11
38
45,8
12
11
8
54
65,1
0
0
2
6
7,2
1
0
0
1
1,2
99
100,0
21
20
20
17
21
21,2
20,2
20,2
17,2
21,2
100,0
4.3.1.4. Kondisi Fisik Siswa BBRVBD Kondisi fisik siswa BBRVBD Cibinong tergolong dalam kondisi cacat ringan dan cacat sedang. Kondisi fisik seperti ini masih memungkinkan para penyandang cacat untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari (activity daily living) oleh dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain (mandiri). Aktivitas seharihari yang dimaksud adalah mandi, menggenakan pakaian, makan, minum, dan lain sebagainya. Rekapitulasi kondisi fisik siswa BBRVBD Cibinong Angkatan XII (tahun 2009) tersaji dalam Gambar 28.
40
Jenis Kecacatan Siswa
Urat leher kaku Tulang punggung TRW Hearing aid FBS/Ki FBS/Ka FBD FAS/Ki , FBS/Ki FAS/Ki , ABS/Ka FAS/Ka , FBS/Ki FAS/Ka , FBS/Ka FAS/Ka FAD ABS/Ki ABS/Ka , AAD ABS/Ka ABD , AAS/Ka AAS/Ka
1 2 11 1 24 26 9 1 1 1 2 1 1 7 1 5 1 4
0
5
10
15
20
25
30
Jumlah (Siswa)
Gambar 28. Grafik Jenis Kecacatan yang Disandang Siswa BBRVBD Tahun 2009
Keterangan: 1. AAS/Ka : Amputasi anggota badan bagian atas sebelah kanan 2. ABD : Amputasi anggota badan bagian bawah dua-duanya 3. AAD : Amputasi anggota badan bagian atas dua-duanya (jari) 4. ABS/Ka : Amputasi anggota badan bagian bawah sebelah kanan 5. ABS/Ki : Amputasi anggota badan bagian bawah sebelah kiri 6. FAS/Ka : Fungsi anggota badan bagian atas sebelah kanan 7. FAS/Ki : Fungsi anggota badan bagian atas sebelah kiri 8. FAD : Fungsi anggota badan bagian atas dua-duanya 9. FBD : Fungsi anggota badan bagian bawah dua-duanya 10. FBS/Ka : Fungsi anggota badan bagian bawah sebelah kanan 11. FBS/Ki : Fungsi anggota badan bagian bawah sebelah kiri 12. Hearing Aid : Gangguan/sakit pendengaran 13. TRW : Tuna Rungu Wicara 14. Tulang Punggung : sakit/kelainan tulang punggung 15. Urat Leher Kaku : sakit/kelainan pada urat leher.
4.3.1.5. Alat Bantu yang Digunakan Siswa BBRVBD Cibinong Kondisi fisik yang tidak sempurna menjadikan siswa BBRVBD memerlukan alat bantu dalam melakukan aktivitasnya. Namun, sebagian besar siswa dapat beraktivitas tanpa alat bantu. Gambar 29 menyajikan jenis alat bantu dan jumlah siswa BBRVBD Cibinong Angkatan XII (tahun 2009) yang menggunakannya.
41
70 60 50 40 30 20 10 0
64
20
1
Brace
Kruk Ketiak
4
Kursi Roda
8
2
Protthese Tanpa A Alat Tongkat Bantuu
Gambar 29. 2 Grafik Allat Bantu yaang Digunakaan Siswa BB BRVBD Tahhun 2009 4 4.3.1.6. Kem mampuan Fisik F Sebbagaimana disyaratkan d ttentang kondisi fisik daalam penerim maan siswa d BBRVBD di D Cibinongg, calon sisswa harus sehat jasm mani dan roohani yang d dinyatakan dengan suraat keterangaan dari dok kter, tidak m memerlukan pelayanan r rehabilitas m medis (operaasi, fisioterappi, atau alat bantu b kesehaatan) selamaa mengikuti p pelatihan, tiidak mempuunyai penyakkit menular,, kronis, tiddak menderitta epilepsi, s serta tidak buta warna tootal. Berrikut diagraam-diagram yang meny yatakan tenttang kemam mpuan fisik s siswa, yaitu dalam kemaampuan berddiri dan dudu uk pada resppoden siswaa BBRVBD A Angkatan V (2003) (B VI BBRVBD, 20003). Siswa Angkatan V VI berjumlah h 83 siswa ( (responden) yang mewaakili tiap kem mampuan fissik dan alat bantu yang digunakan p pada individdu. Data inni digunakann sebagai gambaran g keemampuan fisik f siswa B BBRVBD dalam d melak kukan gerakkan/kegiatan n dasar sehiingga dapatt diperoleh a analisis men ngenai kegiattan yang dappat siswa BB BRVBD lakuukan di ruanng terbuka. Gambar 30 meenyajikan diaagram kemaampuan sisw wa BBRVBD D Cibinong t tahun 2003 (Angkatan VI) V berdiri tanpa meng ggunakan alaat bantu. Daari diagram t tersebut dappat diketahuui bahwa sebbagian besaar (55%) sisswa penyanddang cacat r ringan dapatt berdiri tannpa menggunnakan alat bantu b lebih ddari 5 jam, 18% siswa d dapat berdirii kurang darri 1 jam tanppa alat bantu,, 17% siswa dapat berdirri sampai 2 j jam, 9% sisw wa dapat berrdiri sampai 5 jam, dan hanya h 1% yaang tidak dappat berdiri.
42 Tidak Bisa 1% < 1 jam 18%
Sampai 2 jam 17%
> 5 jam 55%
Sampai 5 jam 9%
Gambar 30. Diagram Kemampuan Siswa Berdiri tanpa Alat Bantu (Siswa BBRVBD Angkatan VI Tahun 2003) Gambar 31 menyajikan diagram kemampuan siswa BBRVBD Cibinong tahun 2003 (Angkatan VI) berdiri menggunakan alat bantu. Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa dengan menggunakan alat bantu maka 74% siswa dapat berdiri lebih dari 5 jam, 1% siswa dapat berdiri kurang dari 1 jam, 11% siswa dapat berdiri sampai 2 jam, dan 14% siswa dapat berdiri sampai 5 jam. < 1 jam 1%
Sampai 2 jam 11% Sampai 5 jam 14%
> 5 jam 74%
Gambar 31. Diagram Kemampuan Siswa Berdiri dengan Alat Bantu (Siswa BBRVBD Angkatan VI Tahun 2003) Gambar 32 menyajikan diagram kemampuan siswa BBRVBD Cibinong tahun 2003 (Angkatan VI) duduk tanpa menggunakan alat bantu. Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa 82% siswa penyandang cacat ringan dapat duduk tanpa menggunakan alat bantu lebih dari 5 jam, 4% siswa dapat duduk kurang dari 1 jam tanpa alat bantu, 8% siswa dapat duduk sampai 2 jam tanpa alat bantu, dan 6% siswa dapat duduk sampai 5 jam tanpa alat bantu.
43
< 1jam 4%
Sampai 2 jam 8% Sampai 5 jam 6%
> 5 jam 82%
Gambar 32. Diagram Kemampuan Siswa Duduk tanpa Alat Bantu (Siswa BBRVBD Angkatan VI Tahun 2003) Gambar 33. menyajikan diagram kemampuan siswa BBRVBD Cibinong tahun 2003 (Angkatan VI) duduk dengan menggunakan alat bantu. Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa dengan menggunakan alat bantu 90% siswa penyandang cacat ringan dapat duduk lebih dari 5 jam, 3% siswa dapat duduk kurang dari 1 jam, 6% siswa dapat duduk sampai 2 jam, dan 1% siswa dapat duduk sampai 5 jam. < 1 jam 3%
Sampai 2 jam 6% Sampai 5 jam 1%
> 5 jam 90%
Gambar 33. Diagram Kemampuan Siswa Duduk dengan Alat Bantu (Siswa BBRVBD Angkatan VI Tahun 2003) 4.3.2. Persepsi dan Harapan Pengguna Tapak Pengguna tapak merupakan siswa BBRVBD Cibinong yang sedang mendapat kesempatan mendapat pelatihan vokasional dan tinggal bersama dalam lingkungan asrama siswa selama kurang lebih satu tahun. Data yang diambil diharapkan dapat mewakili siswa dari setiap angkatan.
44
Berikut ini (Tabel 9 dan 10) adalah hasil rekapitulasi kuisioner siswa BBRVBD Cibinong Tahun 2009 (Angkatan XII). Data diambil pada hari Sabtu, 16 Mei 2009 di Aula (Ruang Serba Guna) BBRVBD Cibinong. Kuiesioner tertulis yang terkumpul adalah 93 responden, terdapat 6 siswa yang berhalangan mengisi kuisioner. Informasi dan persepsi siswa BBRVBD Cibinong disajikan pada Tabel 9, hal ini dimaksudkan sebagai inventarisasi awal dari kondisi saat ini yang dirasakan saat pengguna berada di dalam tapak.
Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Kuisioner Persepsi Siswa BBRVBD No. 1
Uraian
Jawaban ya tidak
Tahukah Anda RTH BBRVBD Cibinong?
2
3
Kapan Anda datang ke RTH BBRVBD?
97,8 2,15 100,00
tidak pernah jarang (1-2) sering (3-4)
6 52 26
6,45 55,91 27,96
selalu (5-6) TOTAL
9 93
9,68 100,00
pagi
22
23,66
siang sore malam
11 58 2 93
11,83 62,37 2,15 100,00
duduk-duduk berolahraga berekreasi
45 19 16
48,39 20,43 17,20
lainnya TOTAL
13 93
13,98 100,00
sangat buruk buruk baik sangat baik TOTAL
0 2 75 16 93
0,00 2,15 80,65 17,20 100,00
1 9
1,08 9,68
73 10 93
78,49 10,75 100,00
TOTAL
4
5
6
Aktivitas apa yang Anda lakukan di RTH BBRVBD Cibinong?
Menurut Anda, bagaimana kondisi RTH BBRVBD Cibinong saat ini?
Suasana apa yang Anda rasakan saat berada di RTH BBRVBD Cibinong?
Persentase
91 2 93
TOTAL Berapa kali dalam seminggu kunjungan Anda ke RTH BBRVBD Cibinong?
Jumlah
sangat panas panas teduh sangat teduh TOTAL
45
Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Kuisioner Persepsi Siswa BBRVBD (lanjutan)
7
Bagaimana kualitas pandangan/visual di RTH BBRVBD Cibinong?
sangat buruk buruk baik sangat baik TOTAL
1 0 45 47
1,08 0,00 48,39 50,54
93
100,00
5
5,38
bising sunyi sangat sunyi TOTAL
7 80 1 93
7,53 86,02 1,08 100,00
sangat buruk buruk baik sangat baik TOTAL
1 1 70 21
1,08 1,08 75,27 22,58
93
100,00
sangat bising 8
9
Bagaimana situasi yang anda rasakan di RTH BBRVBD Cibinong?
Bagaimana kondisi kebersihan di RTH BBRVBD Cibinong?
sangat buruk 10
Bagaimana ketersediaan fasilitas penerangan di RTH BBRVBD Cibinong?
1
1,08
24 54 14 93
25,81 58,06 15,05 100,00
sangat buruk buruk baik
0 33 52
0,00 35,48 55,91
sangat baik
8 93
8,60 100,00
1
1,08
5 70 17 93
5,38 75,27 18,28 100,00
sangat buruk buruk baik
1 10 73
1,08 10,75 78,49
sangat baik TOTAL
9 93
9,68 100,00
TOTAL
30 63 93
32,26 67,74 100,00
buruk baik sangat baik TOTAL
11
Bagaimana kualitas fasilitas rekreasi taman (bangku taman, gazebo, paving dan tempat sampah)?
TOTAL sangat buruk
12
Bagaimana keadaan tanaman di RTH BBRVBD Cibinong?
buruk baik sangat baik TOTAL
13
14
Bagaimana komposisi tanaman di RTH BBRVBD Cibinong?
Apakah RTH BBRVBD telah berfungsi sebagai taman terapi?
sudah belum
Dari data Tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa (97,85%) mengetahui keberadaan dan lokasi RTH di BBRVBD Cibinong. Intensitas kunjungan siswa BBRVBD Cibinong ke ruang terbuka hijau adalah jarang, yakni
46
1 hingga 2 kali dalam seminggu (55,91%). Waktu kunjungan siswa ke ruang terbuka hijau adalah pada saat sore hari (62,37%). Aktivitas yang dilakukan siswa di ruang terbuka hijau adalah duduk-duduk (48,39%). Persepsi siswa BBRVBD Cibinong untuk kondisi saat ini ruang terbuka hijau adalah baik (80,65%), dengan suasana teduh (78,49%), kualitas visual yang sangat baik (50,54%), situasi yang sunyi (86,02%), dan kondisi kebersihan yang sangat baik (75,27%). Persepsi siswa mengenai fasilitas rekreasi taman di BBRVBD Cibinong adalah baik (55,91%), dengan kondisi tanaman yang baik (75,27%), komposisi tanaman yang baik (78,49%), tetapi ruang terbuka hijau tersebut belum berfungsi seutuhnya sebagai taman terapi (67,74%). Informasi dan harapan siswa BBRVBD Cibinong disajikan pada Tabel 10, hal ini dimaksudkan sebagai analisis untuk pengembangan konsep perancangan sesuai dengan keinginan siswa BBRVBD Cibinong.
Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Kuisioner Harapan Siswa BBRVBD No.
Uraian
Jawaban
Aktivitas apa yang Anda inginkan di BBRVBD?
1
Fasilitas apa yang Anda harapkan di RTH BBRVBD?
rekreasi aktif
59
63,44
34
36,56
93
100,00
bangku taman
72
29,27
gazebo
58
23,58
kolam hias
52
21,14
lampu taman
44
17,89
20
8,13
246
100,00
35
37,63
58
62,37
planter box TOTAL cerah/hangat
Warna apa yang Anda harapkan untuk fasilitas?
3
gelap/dingin TOTAL
Pola taman apa yang Anda sukai?
4
Jenis pohon apa yang Anda sukai?
5
93
100,00
alami/organik
82
88,17
formal/geometris TOTAL
11
11,83
93
100,00
berbunga indah
50
44,25
berdaun rimbun
24
21,24
berbuah TOTAL
Persentase
rekreasi pasif TOTAL
2
Jumlah
39
34,51
113
100,00
47
Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Kuisioner Harapan Siswa BBRVB (lanjutan) berbunga indah 6
Jenis semak apa yang Anda sukai?
15
14,29
pangkas
11
10,48
36
34,29
105
100,00
6
6,45
87
93,55
93
100,00
TOTAL 7
40,95
berdaun rimbun berbau wangi
Komposisi taman yang Anda inginkan?
43
tanaman saja tanaman dan hewan TOTAL
Dari data Tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa BBRVBD Cibinong menginginkan rekreasi aktif di ruang terbuka hijau (63,44%), dengan penyempurnaan elemen taman bangku taman, gazebo, kolam hias, dan lampu taman, komposisi warna warna gelap atau dingin (62,37%), dan pola taman yang alami atau organik (88,17%). Vegetasi yang diharapkan oleh siswa BBRVBD adalah pohon berbunga indah (44,25%) dan berbuah (34,51%), dengan semak berbunga indah (40,95%) dan berbau wangi (34,29%), dan komposisi tanaman dan hewan yang sesuai (93,55%).