.,
ISSN 1693-7554
Vol. 8, No.1, Januari 2011
Sol us i Extensible Ma rkup Language (Xml) File Untuk Pendaftaran Pel a t i han Sertlflkasi K e a ge nan Bancassurance Pada Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (Aaji) (En dang Ayu Susilawati, St.)
Sis t e m Informasi Koleksi Benda Seni Berbasis Web Di Istana Bo g 0 r Berdasarkan Qr-Code (Sena Ramadona Cakrawijaya Dan Eko Supriyadin)
Pel u a n g Dan Tantangan Lulusa n TI Di Indonesia (Tutang)
Simulasi Rasio Ragam Galat Pada Rancangan Campuran Campuran Den g a n Petak Terbagi (Ani Andriyati)
Pengembangan S s t e m E-Cashbon (Jemy Aries wa nto)
Implementasi Analisa Tunnel Broker U n t u k Interkoneksi Ipv6 Dalam Ipv4 (Deden Ardiansyah, Fa riza I Moenir dan Happi Yoga P)
Sistem Informasi Administrasi Praktek Lapang Dan Tugas Akhir (Tjut Awa/iyah Z. Dan Rizal)
ISSN 1693-7554 Vol. 8, No.1, lanuari 2011 Solusi Extensible Markup La nguage (Xml) File Untuk Pen daftaran Pelatihan Sertifikasi Keagenan Bancassurance Pa da Asosiasi Asuransi Jiwa Indo nesia (Aaji) (Endang Ayu Susilawati)
Sistem Informasi Koleksi Ben da Seni Berbasis Web di Istana Bogor Berdasarkan Qr-Code (Sena Ramadona Cakrawijaya Dan Eko Supriyadin)
Peluang dan Tantangan Lulus an TI Oi Indonesia (Tutang)
Simulasi Rasio Ragam Galat Pada Rancangan Campuran Campuran dengan Petak Ter bagi (Ani Andriyati)
Pengembangan Sistem E-Cash bon (Jemy Arieswanto)
Implementasi Analisa Tunnel Broker untuk Interkoneksi Ipv6 Oalam Ipv4 (Deden Ardiansyah, Fa riza I Moenir dan Happi Yoga P)
Sistem Informasi Administrasi Praktek Lapang dan Tugas Akhir (Tjut Awaliyah Z. Dan Rizal)
Vol. 8, No.1, Januari 2011
ISSN 1693-7554
KOMPUTASI Jurnal IImiah IImu Komputer dan Matematika SUSUNAN REDAKSI
PENGANTAR REDAKSI Pembaca yang
Ketua Penyunting Ahli : Prof. Dr. Ing Soewarto Hardhienata Universitas Pakuan I dan Antariksa Nasional (LAPAN») Penyunting Ahli : Dr. Prasetyorini (FMIPA - Universitas Dr. Imam Soeseno (PT. Eos Inovasi Pratama) Abdul MT (LAPAN) Penyunting : Teguh M.Si (FMIPA - Universitas Pakuan) Sekretariat : Resdianto Affandi, ST (FMIPA - Universitas Pakuan) Alamat Redaksi : Pusat Komputasi
Pakuan PO.BOX 452 Bogor
0251-8363415
Email:
[email protected]
JI.
Pusat pada Januari 20 II kembali menerbitkan Jumal IImu Komputer dan Matematika "Komputasi" No.1, Volume ke-8. Pada terbitan ini kan 7 (tujuh) hasH antara lain : Solusi Extensible Markup File Untuk Pendaftaran Pelatihan Sertifikasi Keagenan Bancassurance Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia i), Sistem Informasi Koleksi Benda Seni Berbasis Web di {stana Bogor Berdasarkan dan Lulusan TI di lIIUVIl\;;~ld, Simulasi Rasio Ragam Galat pada Rancangan Campuran-Campuran dengan Petak Sistem E Cashbon, implementasi Analisa Tunnel Broker untuk Interkoneksi Ipv6 Dalam Ipv4, Sistem Informasi Administrasi Praktek dan Akhir. Tujuh hasil penelitian yang kami sajikan pada terbitan ini mudah-mudahan memberikan manfaat para meneliti maupun semua yang meman faatkan hasil penelitian tersebut. Ill]
Bogor, Januari 20 II Redaksi
Vol. 8, No.1, Januari 2011
ISSN 1693-7554
KOMPUTASI Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer dan Matematika DAFTAR lSI Susunan Redaksi Pengantar Redaksi Daftar lsi
II
Solusi Extensible Markup Language File Untuk Pendaftaran
Pelatihan Sertifikasi Keagenan Bancassurance
Pad a Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (Aaji)
1-8
(Endang Ayu Susilawati)
9-14
Sistem Informasi Koleksi Benda Seni Berbasis Web
Di Istana Bogor Berdasarkan Qr-Code
(Sena Ramadona Cakrawijaya Dan Eko Supriyadin)
15-21
Peluang Dan Tantangan Lulusan TI Di Indonesia
(Tutang) 22030
Simulasi Rasio Ragam Galat Pada Rancangan
Campuran-Campuran Dengan Petak Terbagi
(Ani Andriyati)
31-43
Pengembangan Sistem E-Cashbon
(lemy
44-57
Analisa Tunnel Broker
Untuk Interkoneksi Ipv6 Dalam Ipv4
(Deden Ardiansvah. Farizal Moenir dan
Sistem Informasi Administrasi Praktek Lapang Dan
Akhir
58-69
(Tjut Awaliyah Z. Dan
II
Peluang dan Tantangan .. ..
uk mengatasi m im dirancang
. .fTutang
PELUANG DAN TANTANGAN LULUSAN TI DI INDONESIA
'm Development ~
PeJ1gembangan
'e A dobe Dream :Ian diimpiemen supaya clapat
hanya clapat ebsitenya saja, :dal ui alamat uri seni ini. Hal ini buat QR Code ri \\ ebsite koleksi -ngunj ung dapat ertempel pada u menggunakan ad a HP apabila 3ea maka ada :;ungkan langsung ,1 pada QR Code 'R Code ini dapat R Co de. :" ~be rapa kali uji ulah valid pad a yang ada pada tabase pun dapat : ilnginkan.
Tutang
Email:
[email protected]
Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga lImu Pengetahuan Indonesia
ABSTRAK
l aID;
.-\K.A.
}\brar Tstiadi &
19ram Kreativitas U Sebagai Inovasi . 8ag i Pengunjung IPB, Bogor.
,r
:magement Infor . :1(A of Computer ystem. Prentice
rlimedia Interaktif
ilia Ilmu. Yogya-
Dengan teknologi informasi yang secara nyata dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Untuk mengisi berbagai bidang usaha dan bisnis baik di Indonesia aupun di luar negeri yang berkaitan dengan teknologi informasi sangat diperlukan SDM (Sumberdaya Manusia) yang benar-benar handal, dan professional. Tanpa kemampuan dan skill yang baik mumpuni kita tidak akan mampu bersaing dengan tenaga TI yang berasal dari negara lain yang masuk ke bursa tenaga TI di Indonesia. Kata Kunci : SDM. skill, TI
PENDAHULUAN
Prospek lulusan bidang TI (Teknologi Tnformasi) baik MI (Manajemen Informasi), SI (Sistem Informasi), maupun Komputer Akuntansi dalam beberapa tahun ke de pan masih tetap menjadi primadona. Bidang Teknologi Informasi atau bisnis lain yang didukung penerapan Teknologi Informasi untuk saat ini dan dimasa yang akan datang tetap mendapat perhatian khusus dari pemerintah, karena bersifatnya strategis bagi perkembangan bangs a dan negara Indonesia. Dua aspek penting dalam pengembangan bisnis yang berhubungan dengan Teknologi Tnformasi adalah infrastruktur dan Sumber daya Manusia (SDM). Selain kedua aspek tersebut, sebenamya masih banyak aspek lain se perti pendidikan, finansial dan sebagainya. Namun, lemahnya infrastruktur dan langkanya Sumberdaya Manusia professional dalam bidang ini merupakan penyebab lambatnya , erkembangan dan bisnis Teknologi Informasi di Indonesia (Natakusumah, 2002). Apabila lulusan TI di Indonesia tidak emenuhi persyaratan, maka darimana tenaga .,erja TI Professional diperoleh? Kemudian 3pabila perencanaan, pembinaan dan pencipta SDM TI Professional tidak dilaksanakan
dengan baik, maka krisis SDM pelan namun pasti akan terjadi. Bahkan dengan semakin berkembang dan murahnya jaringan komputer global (Internet) , maka bursa tenaga kerja semakin terbuka secara global. Selain itu, dengan adanya perdagangan bebas seperti AFT A yang sudah berlaku sejak tahun 2003 lalu akan semakin mengancam lahan peker jaan balam bidang TI di Indonesia apabila SDM lulusan TI Indonesia tidak persiapkan dengan baik. Sebut saja misalnya India, Korea, China, Singapura, dan lain-lain meru pakan raksasa yang sanggup menembus pasar tenaga kerja IT Indonesia ke depan.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam peneliti an ini yaitu Siklus Hidup Pengembangan Sistem, merupakan serangkai-an aktivitas yang dilaksanakan oleh profesi-onal dan pemakai sistem informasi untuk mengem bangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Metode pengumpulan data utama yang dilakukan melalui cara memperoleh informasi berdasarkan literatur buku-buku dan pencarian
15
Komputasi, Yol. 8, No. I, Januari 2011
informas i yang terdapat di Internet untuk membantu melengkapi penulisan ini. Tahap-tahap pendekatan SDLC secara lengkap disajikan pada Gambar 1.
gemen Informas!, llmu Komputer, dan sebagainya. Lulusan tenaga TI ini seca~a umum menghasilkan Sumberdaya Manusla yang terampil menggunakan prod uk Tek noJogi Informasi atau IT user dan Su~ber daya Manusia yang terampil menghastlkan prod uk TeknoJogi Informasi atau IT prod~cer . Tidak kurang dari 200 perguruan tmggl (PT) baik negeri maupun swasta di Indonesia yang memiliki program studi terkait deng~n TI untuk jenjang pendidikan sarjana, magIster, dan doktoral. Sekitar 300 lainnya untuk jenjang Diploma III dan Diploma IV, ya~g keseluruhannya menghasilkan kurang leblh 25,000 lulusan setiap tahunnya. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 1 berikut. 7.000.000 6.000.000 5.000 .000
.'-'-"
4.000.0c0 3,000.000
Gambar I. Pendekatan SDLC (Jogianto, 1989)
1.000.000
1000.000
HASIL DAN PEMBAHASAN Pendidikan TI Tumbuh dan berkembangnya ladang dalam bidang TI, di satu sisi merupakan bencana, tapi disisi lain merupakan peluang. Indonesia yang diken al sebagai pengirim tenaga kerja (TKI) ke luar negeri sekarang memiliki potensi untuk mengirimkan skilled workers ke luar negeri, dan ini merupakan peluang besar bagi para pekerja Indonesia. Meskipun demikian , peluang ini harus dicermati karena setiap negara di dunia juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk meningkatan pendapatan atau devisa bagi negaranya melalui penempatan tenaga kerja TI di luar negeri. Sejak tahun 1990 Indonesia berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun non formal, mulai dari LPK, Training Center, SMKTI, Akademi, Politeknik sampai dengan Perguruan Tinggi baik Negeri maupun swasta. Jurusannya pun beraneka ragam, mulai dari Teknik Informasi, Sistem Informasi, Mana
16
P~It:.fJa Ifl
l ul uwn
Lapiniit'\
5 580.(1()(J
._ _ _----=: 5 9~."c..~ _ __
<110.000
500.000
6.000.000
6.480.000
Gambar 1. Perbandingan lapangan pekerjaan
lulusan TI dan Non TI sampai
tahun 2007
Kalangan pengamat industri menilai bahwa jumlah itu sangat jauh dari kebutuhan industri yang sebenamya, yang mencapai sekitar 500,000 lulusan bidang Teknologi Informasi setiap tahunnya. Bahkan diperkira kan untuk tahun 2020 jumlah lulusan perguru an tinggi di Indonesia sekitar 6 juta orang per tahun dengan asumsi sekitar 7% mahasiswa nya mengambil disiplin TI. Dalam kategori PBB, lulusan yang dihasilkan nantinya dapat dibagi dalam dua go longan, yakni IT Workers, yang secara langsung terkait dengan keahlian TI. Sedang IT-enabled Worker, yang lebih sebagai pengguna TI sesuai dengan bidang bidang keahliannya, misalnya ekonomi, manajemen, kedokteran, akuntansi, sastra, hukum, dan sebagainya (Indraj it, 2003).
E
Peluang dan Tanlangan ",,, " Jfulang
Komputer, dan Tl ini secara erdaya Manusia :an produk Tek uJer dan Sumber l;>il menghasilkan 3tau IT producer. o pe rguruan tinggi "'a.sta di Indonesia i lerkait dengan TI sarj ana, magister, n lainnya untuk )ip loma IV, yang kurang lebih lIlI1ya. Hal ini erikut.
} :roC.OOO
-oj
~Y.L£iI)Q
' ! !l: OCIO
-oJ
angan pekerjaan -- "on TI sampai
rn dustri menilai uh dari kebutuhan . ang mencapai idang Teknologi Bahkan diperkira lulusan perguru 3I 6 juta orang per % mahasiswa I Dal am kategori an nantinya dapat akn i IT Workers, it dengan keahlian orker, yang lebih ~j dengan bidang salnya ekonomi, 'untansi , sastra, raj It . 2003).
Perguruan tinggi yang menghasilkan sarjana di bidang Teknologi Informasi sebe narnya sudah banyak, namun kualitas lulusannya belum bisa dikatakan memadai. Dalam suatu diskusi dengan seorang pelaku bisnis software terkemuka beberapa waktu lalu , perguruan tinggi di Indonesia umumnya menghasilkan programmer akan tetapi belum mampu menghasilkan software engineer, dan dapat dipastikan tidak lebih dari 2 perguruan tinggi saja yang mampu menghasilkan software engineer. Untuk itu, bagi sebagian besar perguruan tinggi perlu bebenah agar mampu menghasilkan lulusan dengan kualitas software engineer. Bangsa Indonesia masih lebih menjunjung gelar dibandingkan kemam puan, oIeh karena itu pemikiran seperti ini harus mulai ditinggalkan, karean gelar bukan lah segalanya, tetapi kemampuan lebih ber manfaat dan utama daripada gelar tersebut. Walaupun volume lulusan pendidikan formal seperti Diploma II, Diploma III, Sarjana (S I), dan Magister (S2) sudah cukup besar, namun kita masih membutuhkan banyak Sumberdaya Manusia yang handal dan professional. Namun lulusan IT di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan untuk bersaing dengan tenaga IT lulusan luar, maka sangat diperlukan pendidikan yang sifatnya iebih professional. Karena dalam dunia TI yang diperlukanan bukan gelar kesarjanaannya saJa, melainkan kemampuan atau skill. Perbandingan SDM TI lokal dan luar tampak pada Gambar 2 berikut ini. 90
I: ..........
iO
I,...
\0
30 Xl 10
. 1001
~.::00<.1 -
jDcp.
.....p.II.»l~
70
«)
I: -,
ra.__
so
nlOOL
fIl UAA
75.3
14.7
77.7
11.3
81.9
17,1
.....
Gam bar 2, SDM TI lokal dan SDM TI Luar di Indonesia
Bersaing di Pasar Global Saat ini, sebagian besar perusahaan di Indonesia, menggunakan paket perangkat lunak aplikasi siap pakai yang dibuat oleh perusahaan besar seperti Microsoft, Mac, Sun Microsystem, Oracle, dan sebagainya maupun yang tailor-made (dilakukan oleh perusahaan konsultan asing). Namun demikian peluang untuk mengembangkannya masih terbuka lebar, karen a 100 produk perangkat lunak terbaik hanya mengisi tidak lebih dari 45 % total pasar dunia. Kenyataan inilah yang memacu negara seperti India, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan lain-lain menyediakan jasanya baik dalam bentuk pembuatan aplikasi siap pakai, maupun yang bersifat jasa customization . Tantangan terbesar yang dihadapi oleh para profesional software engineering di Indonesia adalah kemampuannya membuat perangkat lunak aplikasi yang memenuhi standar kualitas international best practices. Bisnis yang menjadi primadona dalam industri perangkat lunak saat ini adalah outsourcing pembuatan modul-modul software pesanan negara ke negara-negara Asia, Mereka mengirimkan technical requirements dan technical design nya, sedang pembuatan modul programnya di lakukan di perusahaan Asia. Hal ini dilakukan tidak saja melihat karena tenaga kerja yang lebih murah, tetapi juga lebih produktif. Peningkatan kompetensi SDM lokal dalam upaya memenuhi standar kualitas internasional sering diartikan sebagai dimiliki nya sertifikasi bertaraf internasional. Meski hal itu, tidak terkait langsung dengan kualitas pendidikan formal yang telah dimilikinya, Pada tahun 2000 saja titak kurang dari 1,8 juta profesional di dunia yang telah memperoleh sertifikat, seperti MCP, MCSE, MCTS , MCSD, CNE, CNA, dan lain sebagainya, Hambatan Indonesia dalam memacu profesionalnya untuk memenuhi kriteria terse but adalah mahalnya biaya mendapatkan sertifikasi. Karenanya, perlu sinergi dalam memecahkan masalah terse but. Sertifikasi internasional ini merupakan modal tambahan yang cukup signifikan di samping gelar kesarjanaan, karena sering kali proses tender
17
Komputasi, Vol. 8, No. I, Januari 2011
(Sun Certified Application Developer)
intemasionaI memprasyaratkan tersedianya profesional dengan sertifikat keahlian tertentu.
Standar Sertifikasi Kunci keberhasilan dalam memperoleh pekerjaan tentu saja tidak semudah membalikkan tangan, tapi harus direbut dengan kesungguhan dan usaha yang keras sejak mulai pembelajaran. Selain daripada itu juga ada kiat lain, yaitu dengan memperoleh sertifikasi yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan intemasional, seperti Microsoft, Oracle, Cisco, dan lain-lain. Cepatnya perkembangan TI, dan sema kin kompleknya teknologi tidak memungkin pendidikan formal dengan cepat bisa meng adopsi perubahan tersebut dengan cepat. Salah satu kunci keberhasilan dalam merebut kesem patan kerja bidang TI, di samping mengikuti pendidikan formal, juga sebaiknya mengikuti pelatihan non formal yang diselenggarakan oIeh lembaga-lembaga sertifikasi yang diakui secara internasional. Sebagai contoh untuk mendapatkan sertifikasi Microsoft, maka calon tenaga TI harus mengikuti pendidikan dan mengambil exam secara online di salah trammg center Microsoft yang satu bersertifikasi CTEC (Certifiend Technical Eduation Center), atau lembaga yang memi liki sertifikasi internasional untuk training center. Berikut ini contoh sertifikasi yang dikeluarkan beberapa vendor intemasional yang diakui secara luas baik di Indonesia maupun di luar negeri : A. Sertifikasi Intemasional untuk bahasa pemograman Java yang dikeluarkan oleh Sun Corporation, meliputi 3 kategori sertifikasi, yaitu: 1) SCP (Sun Certified Programmer) 2) SCD (Sun Certified Developer) 3) SCA (Sun Certified Architect) B. Sertifikasi lain yang juga dikeluarkan oleh Sun adalah: 1) SCWCD (Sun Certified Web Component Developer) 2) SCBCD (Sun Certified Business Component Developer) 3) SCDJWS (Sun Certified Developer for Java Web Service)
18
4) SCMAD
Mobile
C. Sertifikasi Internasional yang dikeluarkan Microsoft menawarkan beberapa sertifikasi internasional sebagai pengakuan atas keahlian, kemampuan dan pengetahuan mereka dalam bidang tertentu, yaitu: I) MCP (Microsoft Certified Professio
nal) 2)
3) 4) 5) 6)
MCTS (Microsoft Certified Techni cal Solution) MCSE (Microsoft Certified System Engineer) MCITP (Microsoft Certified IT Pro fessional) MCAD (Microsoft Certification Application Development) MCSD (Microsoft Certified Solution Developer) MCT (Microsoft Certified Trainer)
7) D. Sedangkan sertifikasi intemasional yang erat kaitannya dengan networking yang dikeluarkan oleh Cisco. Dalam hal ini Cisco mengeluarkan beberapa sertifikasi intemasional (Gambar 3), yaitu Associate Professional dan Expert, antara lain: I) CCNA (Cisco Certified Network A
ssociate) 2) CCNP (Cisco Certified Network Pro fessional) 3) CClE (Cisco Certified Inrernetwork ing Expert)
~5 5 _
B:: _n : Ol ~
~. _
I : ::
.:
lapang ::- •
50
2
'5
~
5<: l Jl;..."!X
'0
"
!
"'0
"5
~)
z
~ ~ .ux...:u:
"
"
\0
C"'6CO
M
"'od,
l¥'1un 2000
30
200S
"
"
11,5.
{a.' lIm
;.1'( (.:J:.c
"l .'.i
15
Gambar 3. Lembaga yang memiliki sertifikasi 2000-2008
'IiI T¥ _l: ~ :;
.. i~i ::: :
Gambar .;.
Peluang dan Tantangan ...... ...ffutang
Certified Mobile 'toper) IaI yang dikeluarkan 'l r kan beberapa .lSional sebagai ~
:i Certified System
vf; Certified IT Pro
)soji
Certification .opment) .:. Certified Solution
Cert ified Trainer) in temasional yang n networking yang ;co Dalam hal ini eberapa sertifikasi - :: ). yaitu Associate n . antara lain: '?""~fie d Network A
"iified Network Pro-
Kebutuhan Tenaga TI di Indonesia Kebutuhan SDM IT bukan saja untuk perusahaan, tapi juga untuk memperkuat lem baga pemerintah. Saat ini yang sedang ber upaya untuk mengimplementasikan IT adalah lembaga pemerintahan, baik departemen mau pun Non Departemen (LPND). Salah satu aplikasi yang saat ini sudah diterapkan di lembaga pemerintah adalah e-Gov. Saat ini profesi IT sangat dibutuhkan, hal ini menye babkan pennintaan akan tenaga IT sang at linggi ketimbang supply-nya. Sebagai salah satu profesi yang sangat menjanj ikan, maka kesempatannya untuk hal ini sangat banyak, sehingga ada gap antara demand dan supply an itu bukan hanya di Indonesia (Mahayana, 2009). Diperkirakan pada tahun 20 I 0 ini eb utuhan tenaga TI di Indonesia akan mencapai angka 327.813. Dari hasil riset IDC International Data Center), terungkap bahwa :~m yata masih banyak peluang kerja di bidang TI di Indonesia yang masih belum tergarap. ementara nilai pasar yang tersedia mencapai CSS 1. 7 milyar atau 164 triliun rupiah. Kalau Anda punya keberanian menyebrang ke negeri _ . peluangnya tentu jauh lebih besar lagi. 3crdasarkan data yang dikeluarkan lembaga 2-T, ei terkemuka diperkirakan sampai tahun : ') i 5 d i luar negeri akan tersedia 3.3 juta 2?3.ngan kerja, hal ini tampak pada Gambar 4.
limed Inrernetwork
:"':'X•.Dl"'i) -.;LC001
, z
~:~
:-:..: :l:CX'; 1...... ""..
. 50
... ~
70.000 00.000
"
~ 50.000 ~
z
~
40.000
z ~ 30.000 ~ ~20000
"'" 10.000 wT .... u·; 2010
: n: c.)J
~"'"~
Kebutuhan tenaga TI terse but akan semakin bertambah jika e-govennent dan otonomi daerah berjalan sesuai dengan pera turan perundang-undangan sudah mulai dilak sanakan dengan baik. Maka dapat diperkira kan seluruh Instansi pemerintah di Indonesia setiap tahunnya paling tidak kurang membu tuhkan tenaga sebanyak 5.489 tenaga n, dalam hal ini TI, Ml dan Sistem Akunansi. Sementara untuk bidang Cyber media yang untuk saat ini tidak kurang dari 1.921 media, dengan perk iraan satu media membutuhkan 21 ahli n, maka seluruhnya akan tersedia lowongan sebanyak 40.341 orang ahli TI (Gambar 5). Selain dari pada itu masih ada sektor lainnya yang membutuhkan tenaga TI , antara lain asuransi, multimedia, elektronika, otomotif, farmasi, ritel, bursa efek, percetakan, agrobisnis, eksplorasi dan lain sebagainya. (Tutang, 2009)
. : ..._':":. ~ -:·: c
·r~ - :::)
emiliki sertifikasi G :.ilobar 4. Kebutuhan tenaga IT Professional di Indonesia
.~!,un 201 ~
INITANII PEMERINTAH 5.48-9- ~ 10_ _ _ __
MEDIA
4034-1 57184
Gambar 5. Kebutuhan tenaga IT Developer di Indonesia Penghasilan Tenaga TI di Indonesia Gaji seorang pemula di bidang TI, berkisar Rp. 900 .000,- sampai dengan Rp. 2,5 juta per bulan. Sedangkan yang sudah berpengalaman bisa meraih sedikitnya 7 sampai 10 juta rupiah per bulan. Sementara di luar negeri, gaji seorang pegawai dalam bidang Tl yang msuk dalam kategori pemula berkisar antara US$400 sampai US$600 (3,6 juta sampai 5,5 juta perbulan). Sedangkan yang digolongkan dalam IT Professional
19
Komputasi, Vol. 8, No. 1, Januari 2011
memperoieh pendapatan sekitar US$2000 sampai US$ 2500 (18,2 juta sampai 22,7 juta per bulan seperti tampak pada Gambar 6 berikut.
GAll TRAINER INDEPENDENT PER HARI 1000 900 800
700
:r 90.000.000
~
tr:
600
<{
g 500
80.000.000
::l
a 400 .
~ 70.000.000
60.000.000
300
~ 50.000.000
200
>= ~ 40.000.000
100
~
~
o.
]0.000.000
MCT
~ 20.000.000
II 2005
750
~
11 2006
110
,, 200 7
12 5
z
10.000000
iii <1.
CISCO
lINUX
. _1_00_ _ _40 120 500 135
500
LAINN YA
700 750 900
~ _ _ _ _ _ _.;. INOON E ,-:c:--_ SIA _ _ __ LUAR NEGERI
~ : .Pemula 0. •
2.SO
5.500.000-
Professional
10.000.000
2l.700.000
00
40.000.000
80.000.000 40:000.000 -
.r rMMlager
- -iO'o-oo ooo-- - -
----'
Gambar 6. penghasilan tenaga TI di dalam dan diluar negeri Begitu juga di Indonesia, bagi Profes sional atau Depelover temyata tidak murah misalnya seorang software developer untuk ASP dengan pengalaman 5 tahun gaj inya minimal 5 juta rupiah. Untuk developer yang berbasis PHP gajinya berkisar Rp . 7 jutalbulan. Kesimpulan nya, "derajat" orang TI di Indonesia cukup tinggi di mata pemberi kerja dibandingkan dengan tenaga kerja bidang lain. Kemudian bagi IT Director atau Chief Information Officer (CIO) menduduki peringkat pertama dengan penghasilan ber kisar antara Rp. 30 juta sampai 80 jutalbulan. Di Indonesia yang banyak masih di level IT Manager, menurut Salary Guide yang dikeluarkan Kelly Service, seorang IT Manager di Indonesia dengan pengalaman 5 7 tahun berpenghasilan bersih tidak kurang dari Rp . I I sampai Rp. 20 juta rupiah per bulannya (Kelly Services, 2011), hal ini tampak pada Gambar 7.
20
Gambar 7. Penghasilan Trainer TI di
Indonesia
KESIMPULAN
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemam puan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti pe rangkat keras dan perangkat lunak komputer; sistem j aringan dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer data. Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat; hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknoJogi informasi di berbagai bidang; juga jumlah SDM professional dengan berkemampuan baik dalam bidang teknologi informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indones ia. Kemudian yang cukup menarik dari per kembangan TI, peghargaan kepada mereka yang berkemamuan dalam bidang ini sudah bisa dirasakan dengan penghasilan yang bisa dikatakan cukup baik bila dibandingkan dengan tenaga kerja lain. Oleh karena itu dengan berkembangnya teknologi informasi ini merpakan suatu peluang sekaJigus tantangan bagi mereka yang mempunyai kemampuan daJam bidang ini. Terlepas dari itu semua, peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang professional, infTastruktur yang baik yang sesuai merupakan syarat mutlak
Peluang dan Tantangan .........rrutang
I: ,1fT PER HARI
. 'IJX
LAINNYA
<0
700
oro
750 900
5(<0
~I
Trainer TI di
!;;. .:
-LAN :.-nologi informasi aruhi oleh kemam 12 dal am memahami orm asi, seperti pe at lunak komputer; em telekomunikasi ,; mentransfer data. 23 yang berbasis terus meningkat; ~an banyaknya jenis kan kemampuan di as i, di berbagai : ro fessional dengan L"11 bidang teknologi jika dibandingkan uk Indonesia. menarik dari per &an kepada mereka bidang ini sudah ~gb a s ilan yang bisa bil a dibandingkan .n. Oleh karena itu te kn ologi informasi peluang sekaligus yang mempunyai Ig ini. Terlepas dari kual itas sumberdaya :.1. in fra struktur yang lak an syarat mutlak
untuk mencapai tingkat keberhasilan dan kesuksesan di masa yang akan datang. Sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, apabila kita tidak mau ketinggalan, maka peningkatan kualitas SDM dalam bidang teknologi informasi ini harus ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan tuntutan dan perkembangan !eknologi informasi itu sendiri . Selain peningkatan SDM dan infra srruktur TI yang memadai, juga diperlukan suatu kerangka teknologi informasi nasional yang akan mewujudkan masyarakat Indonesia siap menghadapi pasar global yang dapat :nenyediakan akses universal terhadap informasi kepada masyarakat luas secara adil dan merata, meningkatkan koordinasi dan pendayagunaan informasi secara optimal, eningkatkan efisiensi dan produktivitas, eningkatkan kualitas dan kuantitas sumber aya manusia, meningkatkan pemanfaatan in frastruktur teknologi informasi, termasuk enerapan peraturan perundang-undangan yang mendukungnya serta mendorong per mbuhan ekonomi dengan memanfaatkan erkembangan teknologi infom1asi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.KellyService.com (2 April20J l) Indrajit, R.E., 2003 . "Evolusi Perkembangan Teknologi Informasi ". Jogianto, H. M. 1989. Analisis dan desain Sistem Informasi. Pendekatan Ter struktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Offset. Yogyakarta Mahayana, 2009. IT Human Resources Trend & Considerations. Bandung. Natakusumah, E.K., 2002. "Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia. ", Pusat Penelitian Informatika" LIPI Bandung. Tutang, 2009 . Orasi Ilmiah, Wisuda Akademi Manajemen dan Komputer (AMIK BBC) Sukabumi.
21