Vol. 1. No. 1 Januari 2015
ISSN 2338 – 5375
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA TINGKAT III AKPER PPNI SURAKARTA UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN Siti Nur Solikah Akademi keperawatan PPNI Surakarta
[email protected] Latar Belakang: Dengan ditandatanganinya kesepakatan Mutual Recognition Arrangement (MRA) pada awal tahun 2009, maka perawat luar negeri akan bebas datang dan bekerja di Indonesia. Situasi ini merupakan ancaman sekaligus peluang bagi perawat Indonesia untuk mampu membuktikan diri untuk tetap menjadi
tuan
rumah
yang
baik
bagi
masyarakatnya
sendiri
melalui
profesionalisme dan kompetensi perawat yang makin meningkat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada klien, keluarga dan masyarakat. Indoesia membutuhkan SDM yang berkualitas dan profesional dibidangnya, dengan demikian tantangan utama dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya adalah pengembangan SDM keperawatan dengan melaksanakan studi lanjut dari DIII keperawatan ke pendidikan sarjana keperawatan.Tujuan
penelitian:
Untuk
mengetahui
factor-faktor
yang
mempengaruhi Mahasiswa Tingkat III Akademi Keperawatan PPNI Surakarta melanjutkan pendidikan sarjana keperawatan.Metode penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini akan mendiskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa AKPER PPNI Surakarta untuk melanjutkan pendidikan Sarjana Keperawatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai Agustus 2013 di kampus AKPER PPNI Surakarta dengan sampel 38 mahasiswa.Hasil penelitian: Faktor yang paling dominan mempengaruhi melanjutkan pendidikan sarjana pada mahasiswa AKPER PPNI Surakarta adalah masalah Dukungan keluarga, sedang faktor yang tidak dominan adalah faktor usia mahasiswa. Kata Kunci: ekonomi, dukungan keluarga, usia Jurnal Keperawatan Intan Husada **AKPER INSAN HUSADA SURAKARTA**
17
Vol. 1. No. 1 Januari 2015
ISSN 2338 – 5375
1996 yang berdasarkan pada Human
PENDAHULUAN
memasuki
Saat ini Indonesia sudah
Development
era
tertinggal
globalisaai
dimana
Index
dengan
(HDI), negara
jauh
ASEAN
semua aspek kehidupan berkembang
lainnya. Indonesia menempati urutan
dengan
bidang
ke-102 dengan indeks 0,61 (Abas,
adalah
2002).
pesat
termasuk
kesehatan
diantaranya
menyangkut
tentang
sumber
daya
manusia bidang kesehatan. Tuntutan sumber bidang
daya
manusia
keperawatan,
khususnya
ditutut untuk
lebih maju daripada sebelumnya dalam rangka menghadapi persaingan bebas datangnya perawat luar negeri ke Indonesia. Dengan ditandatanganinya kesepakatan
Mutual
Recognition
Arrangement (MRA) pada awal tahun 2009, maka perawat luar negeri akan bebas datang dan bekerja di Indonesia. Situasi
ini
sekaligus
merupakan peluang
ancaman
bagi
perawat
Indonesia untuk mampu membuktikan diri
untuk
rumah
tetap yang
menjadi
tuan
baik
bagi
masyarakatnya
sendiri
profesionalisme
dan
melalui
Sektor
kesehatan
merupakan salah satu sektor yang bergantung pada tersedianya SDM. Menghadapi era globalisasi, dimana diberlakukannya semakin
pasar
bebas
berkembangnya
kesehatan,
serta
persaingan
antar
meningkatnya rumah
profesional
dibidangnya,
dengan
demikian tantangan utama dalam upaya meningkatkan
pelayanan
kesehatan
sebaik-baiknya adalah pengembangan SDM perawatat. Berdasarkan
hasil
Lokakarya Nasional dalam bidang
perawat yang makin meningkat dalam
menghasilkan
kesepakatan
memberikan pelayanan keperawatan
secara
kepada klien, keluarga dan masyarakat.
keperawatan
konseptual di
profesional sumber
daya
manusia (SDM) Indonesia berdasarkan laporan
The
United
Nation
Development Program (UNDP) tahun
sakit,
dibutuhkan SDM yang berkualitas dan
tahun
Mutu
ilmu
pengetahuan dan tekhnologi dibidang
keperawatan
kompetensi
dan
yang
sebagai
telah nasional
mengakui
Indonesia dan
keperawatan
1983
sebagai
pendidikan pendidikan
profesi. Sejalan dengan perkembangan teknologi,
pendidikan
Jurnal Keperawatan Intan Husada **AKPER INSAN HUSADA SURAKARTA**
keperawatan
18
Vol. 1. No. 1 Januari 2015
juga
mengalami
ISSN 2338 – 5375
peningkatan baik
Terbatasnya
jumlah
jenjang maupun mutu pendidikan.
tenaga profesional keperawatan yang
Pendidikan keperawatan yang dahulu
berpendidikan setingkat sarjana saat ini
adalah
menurut
pendidikan
dasar
atau
peneliti
disebabkan
oleh
menengah kini telah meningkat pada
kurangnya motivasi perawat untuk
jenjang pendidikan tinggi. Saat ini
melanjutkan pendidikannya kejenjang
masih
yang lebih tinggi. Yang dimaksud
banyak
variasi
pendidikan
keperawatan di Indonesia,
jenjang
dengan motivasi disini adalah semua
pendidikan keperawatan yang utama
proses
adalah Sekolah Perawat Kesehatan
alasan-alasan atau dorongan - dorongan
(SPK), Akademi atau Pendidikan Ahli
dalam diri manusia yang menyebabkan
Madya
Keperawatan/Politeknik
seseorang berbuat sesuatu. Minat untuk
dengan 3 tahun program diploma
melanjutkan pendidikan ke jenjang
keperawatan, dan Program Studi Ilmu
yang lebih tinggi menurut peneliti
Keperawatan
kemungkinan
yang
menawarkan
yang
penggerak,
berhubungan
faktor
keperawatan) dan S2 terkait dengan
ekonomi.
keperawatan (Nursalam, 2008).
keperawatan yang mengalami phobia
perawat
yang
professional dituntut untuk memiliki kemampuan
intelektual
yang
baik
karena perawat saat ini adalah mitra kerja dokter bukan pembantu dokter, sehingga tanggunjawab
perawat yang
mempunyai besar
dalam
merespon perkembangan ilmu dibidang keperawatan dimana
perawat DIII
dukungan
dengan
program strata 1 keperawatan (S1
Seorang
usia,
menjadi
Banyak
keluarga,
lulusan
D3
untuk melanjutkan pendidikan di FIK atau PSIK karena merasa untuk lulus seleksi saja sangat sulit. Terlebih lagi perkuliahan yang harus dijalani sangat padat, berat dan cukup melelahkan. Issue
inilah
yang
membuat
mereka
sebelum
bertanding
kemungkinan merasa
kalah
(Yatiningsih,
2002).
dituntut untuk mengembangkan ilmu
Menurut
Yusuf
(2009)
mahasiwa
untuk
belajar
dengan melakukan studi lanjut pada S1
motivasi
keperawatan.
(melanjutkan
kuliah)
yaitu
factor
intrinsic dan ekstrinsik. faktor intrinsic meliputi:faktor fisik, psikologi dan
Jurnal Keperawatan Intan Husada **AKPER INSAN HUSADA SURAKARTA**
19
Vol. 1. No. 1 Januari 2015
factor
ekstrinsik
ISSN 2338 – 5375
meliputi
factor
lingkungn, social, dan ekonomi dll.
AKPER
Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan wawancara pada 10 mahasiswa AKPER PPNI Surakarta angkatan
2010,
4
kuliah ke S1 karena ingin cepat kerja, sedangkan 5 diantaranya mengatakan masalah
ekonomi
dan
1
mahasiswa mengatakan takut tidak lulus
karena
PPNI
Melanjutkan
pelajarannya
sulit
membutuhkan waktu yang lama.
Surakarta
Pendidikan
Untuk Sarjana
Keperawatan ?” TINJAUAN PUSTAKA
mahasiswa
mengatakan tidak mau melanjutkan
karena
mempengaruhi Mahasiswa Tingkat III
Mahasiswa adalah peserta didik
yang
terdaftar
dan
belajar
diperguruan tinggi tertentu dan setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun dan merupakan insan - insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya
Hasil survey pendahuluan di AKPER
dengan perguruan tinggi yang makin
PPNI
menyatu dengan masyarakat di didik
Surakarta
adanya
juga
kurang
melanjutkan
menunjukan
minat
untuk
pendidikan
sarjana
keperawatan, dibuktikan dari
diwawancarai menunjukan kurangnya minat untuk melanjutkan kejenjang sarjana, sehingga keseharian dapat diamati perilaku motivasi belajar yang dibuktikan
dengan
sering
terlambat kuliah, tidak memperhatikan kuliah,
kadang
tidak
mengerjakan
tugas.
Mahasiswa
adalah
sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet pembangunan di setiap negara,
dengan
itelegensinya
diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar kehampaan mencari
suatu
negara
kesempurnaan
dalam
kehidupan
berbangsa dan bernegara, serta secara moril akan dituntut tanggung jawab
Berdasarkan belakang
intelektual Sumarto (2006).
hasil
wawancara 5 dari 10 mahasiswa yang
kurang,
dan di harapkan menjadi calon - calon
tersebut
maka
latar rumusan
Masalah dalam Penelitian ini adalah : “
akdemisnya “buah karya”
dalam
menghasilkan
yang berguna
bagi
kehidupan lingkungan (Purwanti, 2004).
Faktor-faktor apa saja yang dapat
Jurnal Keperawatan Intan Husada **AKPER INSAN HUSADA SURAKARTA**
20
Vol. 1. No. 1 Januari 2015
ISSN 2338 – 5375
1. Faktor faktor yang mempengaruhi mahasiswa
untuk
melanjutkan
masalah yang serius. Tetapi, bagaimana bila hal tersebut
sarjana
menimpa keluarga kecil dengan
a. Faktor ekonomi
penghasilan pas-pasan. Orang
Kesempatan untuk melanjutkan
tua mana yang bisa berpikir
pendidikan ke jenjang yang
jernih untuk menyusun rencana
lebih
serta meluluskan permintaan
tinggi
merupakan
sesungguhnya
cita-cita
semua
anak untuk tetap melanjutkan
orang yang haus akan ilmu
kuliah. Di tambah, fakta-fakta
pengetahuan.
yang
Namun,
membuktikan
bahwa
keinginan tersebut belum tentu
lulusan perguruan tinggi belum
berpihak pada semua orang.
tentu
Kuliah ternyata bagi sebagian
pekerjaan yang layak. Orang
orang masih merupakan barang
tua akan berpikir seribu kali
mewah yang tidak mungkin
untuk mengabulkan keinginan
terjangkau, tetapi, bagaimana
anak.
bila keinginan untuk belajar
depan
dan mencari ilmu tidak kuasa
merupakan faktor utama bagi
untuk dibendung. Di saat yang
orang tua untuk merestui anak
bersamaan kondisi keuangan
melanjutkan
keluarga
(Wafak, 2009).
sangat
tidak
memungkinkan. Karena bukan
akan
mendapatkan
Ketidakjelasan dan
masa
biaya
tinggi
pendidikannya
b. Faktor dukungan keluarga
rahasia umum, bila belajar di
Anak muda yang berasal dari
perguruan tinggi membutuhkan
keluarga yang tidak harmonis,
biaya yang sangat tinggi. Yang
dimana orang tua tidak begitu
sangat
tidak
memperhatikan perkembangan
terjangkau keluarga miskin dan
anaknya dan beratnya kuliah
menengah.
tanpa
Dalam kondisi ideal di tengah
secara penuh ia rasakan dengan
keluarga
semangat
mungkin
mapan,
biaya
dukungan
keluarga
walaupun
beban
pendidikan anak hingga masuk
tersebut semakin lama semakin
perguruan
berat,
tinggi
bukanlah
Jurnal Keperawatan Intan Husada **AKPER INSAN HUSADA SURAKARTA**
tak
terkendali,
21
dan
Vol. 1. No. 1 Januari 2015
ISSN 2338 – 5375
membuatnya sakit. Jatuh pada
mengingat suatu pengetahuan
titik nadir, kehilangan orientasi,
akan berkurang. Unsur-unsur
amburadulnya
orang
kuliah,
mahasiswa
memiliki
tumpukan utang yang membelit
perasaan, perhatian, kemauan,
hingga pada akhirnya harus
ingatan,
terminal
kuliah)
mengalami perubahan berkat
karena tidak adanya biaya dan
pengalaman hidup. Pengalaman
tekanan
dengn
(baca:cuti
hidup,
merupakan
pikiran
teman
yang
sebayanya
chapter hidup yang tidak bisa
berpengaruh pada motivasi dan
dipisahkan
perilaku belajar (Sunarto,2006)
dari
perjalanan
hidup anaknya.
A. Faktor
makin
tua
unur
perkembangan
mentalnya
bertambah baik, akan tetapi umur
bertambahnya
tertentu, proses
perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika umur belasan tahun. Bahwa memang daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur, dari uraian diatas kita dapat simpulkan
bahwa
bertambahnya umur seseorang dapat
berpengaruh
pada
pertambahan pengetahuan yang diperoleh, akan tetapi pada umur-umur
tertentu
menjelang
usia
atau lanjut
kemampuan penerimaan atau
sarjana
keperawatan Suatu
seseorang maka proses - proses
pada
untuk
melanjutkan
c. Faktor Usia Bahwa
Penghambat
menyebabkan melanjutkan
faktor
yang
mahasiswa
tidak
ketingkat
sarjana
dikarenakan ada beberapa faktor yang menghambatnya yaitu : faktor ekonomi dan faktor usia. Sementara biaya kuliah di perguruan tinggi sekarang mahal dan butuh waktu lebih lama untuk lulus. Sehingga kebanyakan anak yang berasal dari keluarga ekonomi bawah, akan memilih untuk masuk ke perguruan tinggi,
sedangkan
bahwa
semakin
faktor
usia
bertambahnya
pengetahuan yang diperoleh, akan tetapi pada umur-umur menjelang usia lajut kemampuan mengingat suatu pengetahuan akan berkurang (Wafak, 2009).
Jurnal Keperawatan Intan Husada **AKPER INSAN HUSADA SURAKARTA**
22
Vol. 1. No. 1 Januari 2015
B. Faktor
ISSN 2338 – 5375
Pendorong
untuk
melanjutkan
sarjana
keperawatan
membiayai
terjadinya
proses
pendidikan Marzati (2009). METODOLOGI PENELITIAN
Suatu
faktor
yang
menyebabkan
mahasiswa
ingin
meneruskan
/
melanjutkan
Jenis
penelitian
yang
digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian
pendidikan sarjana. Faktor utama
yang dimaksudkan untuk menyelidiki
yang
mendorong
keluarga bahwa
adalah
faktor
keadaan, kondisi atau hal - hal lain
keluarga
yang
yang sudah disebutkan yang hasilnya
manapun mempunyai kemungkinan untuk memfungsikan pendidikan sebagaimana mestinya, akan tetapi
dipaparkan
dalam
bentuk
laporan
(Arikunto, 2010). Penelitian ini akan mendiskripsikan
faktor-faktor
yang
hal tersebut tidak terlepas dari
mempengaruhi
kondisi
sendiri,
PPNI Surakarta untuk melanjutkan
tingkat
pendidikan
Sarjana
Keperawatan.
Penelitian
ini
menggunakan
keluarga
misalkan
itu
bagaimana
kesejahteraan
ekonomi keluarga
tersebut. Oleh karena orang tua merupakan pendidik alamiah, maka semakin
tinggi
kesejahteraan
keluarga
pendekatan
mahasiswa
Cross
merupakan
AKPER
Sectional
rancangan
yaitu
penelitian
tingkat
dengan melakukan pengukuran atau
semakin
pengamatan pada saat bersamaan atau
kuat pula peran dan kedudukan
sekali waktu (Azwar, 2009).
orang tua sebagai pendidik, maka Waktu
keluarga itu perlu dijadikan peka terhadap
adanya
pendidikan.
Dengan
tambahan
Penelitian
dilaksanakan pada bulan Maret 2013
lain
sampai Agustus 2013, pengambilan
bahwa pendidikan akan menjadi
data dilakukan pada bulan Mei 2013
perhatian utama bagi orang tua bila
di kampus
kebutuhan pokok keluarga telah
PPNI
terpenuhi,
karena
tentunya
penelitian ini adalah semua mahasiswa
orangtualah
yang
mempunyai
tingkat III di AKPER PPNI Surakarta
kewajiban
pertama
kata
untuk
Akademi
Surakarta.
Keperawatan
Populasi
dalam
berjumlah 62 mahasiswa. Sampel yang digunakan
adalah
simple
random
sampling yaitu pengambilan sampel Jurnal Keperawatan Intan Husada **AKPER INSAN HUSADA SURAKARTA**
23
Vol. 1. No. 1 Januari 2015
ISSN 2338 – 5375
secara acak digunakan rumus sebagai
peneliti. Jawaban sudah disediakan
berikut :
sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia. Kuesioner di isi oleh responden dan penulis menjawab pertanyaan
Keterangan
responden
yang
kurang paham.
N = Besar populasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
n = Besar Sampel
Penelitian ini dilakukan di
d = Tingkat kesalahan yang
Akademi
diinginkan d = 0,1
Surakarta,
Jadi
pada
jumlah
sampel
Keperawatan Akademi
PPNI
Keperawatan
dalam
PPNI Surakarta merupakan lembaga
penelitian ini adalah 38 responden.
pendidikan keperawatan Diploma III
jumlah sampel dalam penelitian ini
yang merupakan konversi dari SPK
adalah 38 responden dengan kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah:
yang
berdiri
pada
tahun
1983
kemudian pada tahun 2000 konversi
Mahasiswa tingkat III Akper PPNI
menjadi AKPER, dengan jumlah total
Surakarta, Bersedia menjadi sampel
mahasiswa pada tahun 2013 sejumlah
penelitian, Mahasiswa tingkat III yang
160 mahasiswa terdiri dari mahasiswa
tercatat
sebagai
sedangkan
mahasiswa
kriteria
eksklusi
aktif dalam
laki-laki 49 orang dan mahasiswa perempuan 111.
penelitian ini adalah Mahasiswa Akper PPNI Surakarta tingkat I dan tingkat II,
Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan ekonomi di Akper PPNI Surakarta
Tidak bersedia menjadi responden, Mahasiswa yang tidak ada di kampus Akper PPNI Surakarta Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu faktor faktor yang mempengaruhi mahasiswa AKPER
PPNI
Surakarta
No 1 2 3
Ekonomi <500.000 500.0001.000.000 >1.000.000 Jumlah
Jumlah 6
Presentas e% 16%
17 15 38
45% 39% 100%
Sumber : Data Primer Penelitian bulan Mei Juni 2013
untuk
melanjutkan sarjana keperawatan.
Berdasarkan tabel 4.1 diatas
Metode yang di gunakan
dapat diketahui bahwa responden yang
untuk mengumpulkan data dengan alat
berekonomi antara Rp 500.000-Rp
ukur kuesioner yang telah dibuat oleh
1.000.000 sebanyak 17 orang (45%),
Jurnal Keperawatan Intan Husada **AKPER INSAN HUSADA SURAKARTA**
24
Vol. 1. No. 1 Januari 2015
ISSN 2338 – 5375
>1.000.000 ribu sebanyak 15 orang
orang (32%), >23 tahun sebanyak 8
(39%), <500.000 ribu sebanyak 6
orang (21%).
orang (16%). 1. Data Khusus
a. Jenis Kelamin Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan jenis kelamin di Akper PPNI Surakarta
Dari hasil penelitian mengenai Faktorfaktor yang mempengaruhi mahasiswa
No
Jenis Kelamin
Jumlah
Presentase %
1
Laki – Laki
22
21%
2
Perempuan
30
79%
38
100%
Jumlah
tingkat
III
AKPER
melanjutkan
sarjana
Dari hasil penelitian mengenai faktor
Berdasarkan tabel 4.2 diatas
Akper
perempuan
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan umur di Akper PPNI Surakarta
Presentase
No (Tahun) Jumlah
N o
Surakarta,
18-20
18
47%
2
21-23
12
32%
3
>23
8
21%
Jumlah
38
100%
Sumber : Data Primer Penelitian bulan Mei Juni 2013
tabel 4.3 diatas
dapat diketahui bahwa responden yang berumur 18-20 tahun sebanyak 18
Pengaruh
Jumlah
1 Berpengaruh
%
1
Berdasarkan
PPNI
maka
Tabel 4.4 Distibusi Frekuensi faktor yang mempengaruhi mahasiswa tentang ekonomi
b. Umur
Umur
mempengaruhi
diperoleh hasil berikut:
sebanyak 30 orang (79%), Laki-laki sebanyak 8 orang (21%)
yang
mahasiswa tentang ekonomi di
dapat diketahui bahwa responden yang antara
keperawatan,
Faktor Ekonomi
Sumber : Data Primer Penelitian bulan Mei Juni 2013
kelamin
untuk
maka diperoleh hasil berikut:
a.
jenis
PPNI
2
3
Cukup Berpengaruh Tidak Berpengaruh
Presentase %
24
63%
12
32%
2
5%
Sumber :Data Primer penelitian bulan Mei - Juni 2011
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang berpengaruh yaitu sebanyak
24
orang
(63%),cukup
berpengaruh sebanyak 12 orang (32%),
orang (47%), 21-23 tahun sebanyak 12
Jurnal Keperawatan Intan Husada **AKPER INSAN HUSADA SURAKARTA**
25
Vol. 1. No. 1 Januari 2015
ISSN 2338 – 5375
tidak berpengaruh sebanyak 2 orang
mempengaruhi mahasiswa tentang dukungan
(5%) b.
Tabel 4.6 Distibusi Frekuensi faktor yang
keluarga
Faktor Umur Dari
hasil
penelitian
mengenai
faktor yang mempengaruhi mahasiswa tentang
umur
Surakarta,
di
maka
Akper
PPNI
diperoleh
Pengaruh
Jumlah
1
Berpengaruh
27
71%
3
8%
8
21%
Cukup
2
Berpengaruh
hasil
berikut :
Tidak
3
Tabel 4.5 Distibusi Frekuensi faktor yang mempengaruhi mahasiswa tentang umur
Presentase
No
Berpengaruh
%
Sumber :Data Primer penelitian bulan Mei - Juni 2011
Sumber :Data Primer penelitian bulan Mei Juni 2013
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang berpengaruh yaitu No
Pengaruh
Jumlah
1
Berpengaruh
18
2
3
% 47%
responden yang berpengaruh yaitu sebanyak 27 orang (71%), cukup berpengaruh sebanyak 3 orang (8%), tidak berpengaruh sebanyak 8 orang (21%)
Cukup
12
Berpengaruh
8
Berpengaruh
18
32%
A. Pembahasan
Tidak
sebanyak
Presentase
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
21%
orang
(47%),cukup
Dalam pembahasan ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian
berpengaruh sebanyak 12 orang (32%),
tentang
faktor-faktor
tidak berpengaruh sebanyak 8 orang
mempengaruhi mahasiswa tingkat
(21%)
III
untuk
yang
melanjutkan
sarjana
keperawatan, Yang terdiri dari 3 c. Faktor Dukungan Keluarga Dari
hasil
faktor
penelitian
yang
mengenai
mempengaruhi
faktor yaitu faktor ekonomi, faktor usia, faktor dukungan keluarga. 1. Faktor Ekonomi
dukungan
Dari
hasil
peneliti
keluarga di Akper PPNI Surakarta,
diperoleh
fakta
bahwa
maka diperoleh hasil berikut :
mahasiswa yang berkuliah di
mahasiswa
tentang
AKPER berdasarkan
Jurnal Keperawatan Intan Husada **AKPER INSAN HUSADA SURAKARTA**
PPNI faktor
Surakarta, ekonomi
26
Vol. 1. No. 1 Januari 2015
sebagian
ISSN 2338 – 5375
besar
tergolong
belum tentu akan mendapatkan
terhadap
pekerjaan yang layak, ketidak
mahasiswa untuk melanjutkan
jelasan masa depan dan biaya
sarjana yaitu penghasilan orang
tinggi merupakan faktor utama
tua
bagi orang tua untuk merestui
berpengaruh
yang
berkisar
500.000-1.000.000 24
orang
antara
berjumlah
(63%),
500.000-
anak
untuk
pendidikan.
1.000.000 berjumlah 12 orang
Hal ini sesuai dengan
(32%), >1.000.000 berjumlah 2
pendapat
orang (5%). Dari data yang
menyatakan
diperoleh menunjukkan bahwa
diperguruan
pendapatan orang tua
membutuhkan
yang
melanjutkan
Sumarto
(2006)
bahwa
belajar tinggi
biaya
yang
berkisar rata rata pada satu juta
sangat tinggi yang sangat tidak
rupiah per bulan menjadikan
mungkin terjangkau keluarga
faktor biaya untuk melanjutkan
yang kurang mampu.
studi
ke
jenjang
menjadikan utama.
sarjana
2. Faktor Usia
pertimbangan
Sehingga
Berdasarkan
hasil
dengan
penelitian dari data didapatkan
tergolong
usia responden 18-20 yaitu 18
cukup menjadikan pemikiran
orang (47%), 20-23 yaitu 12
bahwa sangat sulit membiyayai
orang (32%), >23 yaitu 8 orang
anaknya
(21%). Dari data diatas umur
pendapatan
yang
melanjutkan
pendidikan ke jenjang sarjana. Karena
itu
fakta
dapat
berpengaruh
keinginan
terhadap
mahasiswa
untuk
membuktikan 100% responden
melanjutkan
pendidikan.
mengatakan uang penting untuk
Mereka
mengatakan
melanjutkan pendidikan, 84%
bertambahnya usia seseorang
responden mengatakan biaya
bisa mempengaruhi daya pikir
kuliah dari orang tua sendiri
dan semangat serta perilaku
tanpa
dalam proses belajar..
bantuan
dari
pihak
manapun dan ada pandangan bahwa lulusan perguruan tinggi
Sesuai bahwa
Jurnal Keperawatan Intan Husada **AKPER INSAN HUSADA SURAKARTA**
faktor
dengan usia
teori sangat
27
Vol. 1. No. 1 Januari 2015
ISSN 2338 – 5375
mempengaruhi
motivasi
kuat untuk terus belajar dan
seseorang, motivasi orang yang
mengembangkan
sudah berusia lanjut dalam
ditunjang pertumbuhan fungsi
pengalaman belajar mungkin
tubuh optimal serta kematangan
lebih sulit dari orang yang
emosional,
masih muda (Sastrohadiwiryo,
sosial. Sebaliknya bagi orang
2002).
yang
Dapat
diperkirakan
diri karena
intelektual
sudah
tua
dan
cenderung
bahwa IQ akan menurun sejalan
memiliki motivasi yang rendah
dengan
untuk
bertambahnya
khususnya
pada
usia,
beberapa
belajar
mengembangkan
dan diri
lagi.
kemampuan yang lain seperti
Selain itu secara umum pada
kosakata
dan
usia ini merupakan puncak
umum.
Beberapa
berpendapat
pengetahuan
ternyata
teori
kejayaan sosial, kesejahteraan,
IQ
sukses ekonomi dan stabilitas,
seseorang akan menurun cukup
oleh
cepat
cenderung tidak berambisi lagi
sejalan
dengan
bertambahnya usia (Malcolm H. & Steve H, 1995). Pada usia
periode
pertumbuhan
fungsi
itu
usia
ini
dalam hal pengembangan diri. 3. Faktor Dukungan keluarga
dewasa muda (20-30 tahun) merupakan
karena
Berdasarkan penelitian
data
diperoleh
bahwa
tubuh
faktor keluarga dalam hal ini
dalam tingkat yang optimal,
berpengaruhi terhadap motivasi
dibarengi tingkat kamatangan
proses belajar atau pendidikan
emosional,
mahasiswa
intelektual
dan
yaitu
orang
sosial, sedangkan usia dewasa
(71%),
pertengahan
yaitu 3 orang (8%), tidak
secara puncak
(41-50
umum
tahun)
merupakan
kejayaan
sosial,
berpengaruh
Seseorang
masih
muda memiliki motivasi yang
yaitu
8
orang
Terlihat dari data bahwa 71%
yang
berpengaruh
(21%).
kesejahteraan, sukses ekonomi dan stabilitas.
cukup
27
diperlukan
untuk
mendukung mahasiswa tetap melanjutkan
Jurnal Keperawatan Intan Husada **AKPER INSAN HUSADA SURAKARTA**
pendidikan
28
Vol. 1. No. 1 Januari 2015
ISSN 2338 – 5375
sarjana. Hal ini sesuai dengan
akan menerima pengaruh dari
pendapat Wafak (2009). Bahwa
keluarga berupa cara orang tua
dukungan persepsi
keluarga
adalah
mendidik dan keadaan ekonomi
seseorang
bahwa
keluarga jika keluarga harmonis
dirinya menjadi bagian dari
dengan tekanan hidup.
jaringan
sosial
yang
Dari hasil penelitian didapatkan
didalamnya
tiap
anggotanya
factor-faktor yang berpengaruh
saling
mendukung
menerima
pengaruh
akan
terhadap mahasiswa untuk bisa
dari
melanjutkan pendidikan sarjana
keluarga berupa cara orang tua
adalah :
Faktor Ekonomi
mendidik dan keadaan ekonomi
63%, Faktor Usia 47%, dan
keluarga jika keluarga harmonis
faktor Dukungan keluarga 71%.
dengan tekanan hidup. Dari
hasil
penelitian
KESIMPULAN DAN SARAN
didapatkan factor-faktor yang
Hasil analisis menyimpulkan sebagai
berpengaruh
berikut:
mahasiswa
terhadap untuk
bisa
1. Faktor Usia
melanjutkan pendidikan sarjana
47%
adalah : Faktor Ekonomi 63%,
2. Faktor
18-20 tahun sebesar
Ekonomi
dengan
Faktor Usia 47%, dan faktor
pendapatan perbulan Rp 500.000-
Dukungan keluarga 71%.
Rp 1.000.000 sebesar 63%
Terlihat dari data bahwa 71%
3. Faktor Dukungan keluarga sebesar
diperlukan untuk mendukung
71%
mahasiswa tetap melanjutkan
Dari hasil penelitian tersebut diatas
pendidikan sarjana. Hal ini
dapat diambil kesimpulan faktor yang
sesuai
pendapat
paling dominan mempengaruhi untuk
Wafak (2009) bahwa dukungan
melanjutkan pendidikan sarjana pada
keluarga
persepsi
mahasiswa AKPER PPNI Surakarta
dirinya
adalah masalah Dukungan keluarga,
menjadi bagian dari jaringan
sedang faktor yang tidak dominan
sosial yang didalamnya tiap
adalah faktor usia mahasiswa
seseorang
dengan
adalah bahwa
anggotanya saling mendukung
Jurnal Keperawatan Intan Husada **AKPER INSAN HUSADA SURAKARTA**
29
Vol. 1. No. 1 Januari 2015
1. Dukungan dapat
ISSN 2338 – 5375
keluarga
diberikan
hendaknya
dalam
rangka
memotivasi mahasiswa untuk mau dan bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana. 2. Perlunya
peningkatan
dan
penajaman peran serta orang tua dalam pencapaian pengembangan SDM Keperawatan dengan cara memfasilitasi anaknya untuk terus bisa
termotivasi
melanjutkan
pendidikan ke jenjang sarjana. 3. Perlunya
Pemerintah
menambah
kuota
pembiayaan
bagi
pendidikan
Notoadmojo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rhineka Cipta. . Purwanti, (2004). Mahasiswa. Jakarta.
Pengertian
Laksananno, G.S (2004). Faktor-faktor yang memotivasi lulusan D3 keperawatan untuk melajutkan pendidikan FK UGM. Yogyakarta. Sastrohadiwiryo (2002). Manajemen Tenaga Kerja. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Sumarto, (2006), Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Keperguruan Tinggi.diakses tanggal 20 Januari 2013.
terutama bagi masyarakat yang kurang
mampu
melalui
beasiswa pendidikan. REFERENSI Abas (2002). Paradigma Baru Dalam Era Kompetisi Antar Bangsa. Majalah Bina Diknakes. Edisi 34 Januari. Hal : 37. Azwar, S. (2009). Metode Penelitian, Edisi 1.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto (2010). Prosedur Penelitian. Edisi Revisi III. Rineka CiptaYogyakarta. Marzati, (2009). Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Mahasiswa Untuk Melanjutkan Sarjana Keperawatan. Aceh. Sumatra Utara. Nursalam, (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika
Wafak, (2009). Hubungan dukungan keluarga dengan mahasiswa akper untuk melanjutkan sarjana di Universitas Muham semarang. Diakses tanggal 20 Januari 2011. Yatiningsih (2002). Menempuh Pendidikan. Majalah Bina Diknakes. Edisi 33 Oktober 1999. Hal : 25. Yusuf, Syamsu dan Nurikhsan, Juntika. (2006). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Jurnal Keperawatan Intan Husada **AKPER INSAN HUSADA SURAKARTA**
30