Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 1 (Januari 2015) Hal. 10 – 17
ISSN: 2460-0768
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE MIND MAP (PenelitianTindakanKelasPadaSiswaKelas X-6 SMA Negeri I Kroya, Kec.Kroya, Kab. Cilacap, TahunAjaran 2012/2013) Astuti Hadi Rahayu1, Sigit Santosa2, Danang Endarto2
[email protected] ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar Geografi dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map dan media audio visual padamateri perkembanganjagadrayadanpembentukanmukabumi pada siswa SMA Negeri I Kroya, Kabupaten Cilacap. Metodepenelitian yang digunakan dalam pengambilan data adalah : metode observasi partisipan, dimana peneliti berperan sebaga ipelaksana danterlibat langsung dalam kegiatan penelitian, metode tes digunakan untuk mengukur kemampuan belajar siswa, kajian dokumen yang berupa silabus dan RPP, metode dokumentasi yang berupa foto kegiatan, dan metode angket untuk mengetahui motivasi siswa. Kelas penelitian adalah kelas X-6 SMA Negeri I Kroya di Kec.Kroya, Kab. Cilacap.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif dan analisis kritis. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Mind Mapdan media audio visual dalam mata pelajaran Geografi khususnya pada materi sejarah pembentukan bumi sangat efektif meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X-6 SMA Negeri I Kroya, Kec. Kroya, Kab. Cilacap. Kata Kunci : Model Pembelajaran Mind Map, Media Audio Visual, Motivasi dan hasil belajar,
terhadap
PENDAHULUAN Pendidikan
pada
dasarnya
adalah
diselenggarakan untuk menyiapkan individu-
masalah
dapat
dipertanggung
jawabkan. Kemandirian sebagai hasil pendidikan
individu untuk menjadi anggota masyarakat
tersebut
yang
ini,
berpikir kreatif yang akan mewujudkan
individu-individu diharapkan mampu untuk
kreativitas. Hasil dari proses belajar tidak
berpikir,
menciptakan
hanya berupa pemahaman atas konsep-
sesuatu yang baru, bisa melihat permasalahan
konsep, akan tetapi yang lebih penting adalah
mandiri.
Dalam
menemukan,
pengertian
dan
terbentuk
melalui
kemampuan
serta menemukan cara pemecahan baru 10 1
* Mahasiswa Masgister PKLH FKIP UNS *2 Staff Mengajar Magister PKLH FKIP UNS
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 1 (Januari 2015) Hal. 10 – 17
ISSN: 2460-0768
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari di
Guru masih kurang kreatif dalam mengelola
dalam masyarakat.
pembelajaran. Kondisi tersebut menuntut
Setiap pembelajaran di dalam kelas,
tanggungjawab
guru
agar
pada
materi
idealnya adalah dilakukan dengan suasana
pelajaran selanjutnya (perkebangan jagat
yang menyenangkan tanpa membuat peserta
raya dan pembentukan muka bumi) siswa
didik merasa terpaksa. Berbagai bentuk
mempunyai motivasi belajar yang tinggi
metode bias digunakan agar pembelajaran
sehingga hasil belajar geografi mereka dapat
dapat berlangsung tepat sesuai dengan apa
ditingkatkan.
yang dikehendaki dan siswa juga menjadi merasa
antusias
dalam
mengikuti
pembelajaran.
Untuk mengatasi hal tersebut guru harus
mampu
meningkatkan
profesionalismenya
dalam
kualitas
menerapkan
Disadari atau tidak disadari, pelajaran
pendekatan pembelajaran yang tepat pada
geografi adalah merupakan pelajaran yang
saat proses pembelajaran sehingga standar
termasuk kurang disukai oleh siswa dan
kompetensi dan kompetensi dasar yang ada
merupakan salah satu mata pelajaran yang
dalam rencana pembelajaran dapat tercapai.
dianggap sulit untuk dipelajari dan dipahami.
Rendahnya
hasil
Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai Ujian
penguasaan
Nasional tahun 2010/2011. Materi geografi
perkembangan jagat raya dan pembentukan
tentang
dan
muka bumi juga dapat disebabkan karena
pembentukan muka bumi merupakan salah
motivasi belajar yang masih rendah, sehingga
satu materi yang harus dikuasai oleh siswa
siswa tidak termotivasi untuk berprestasi
kelas
yang lebih baik lagi.
perkembangan
X
semester
jagat
gasal.
raya
Ketika
guru
siswa
terhadap
prosentase materi
Pendekatan cara
memberikan materi perkembangan jagat raya
mengajar dengan pembelajaran konvensional
dan
dengan
pembentukan
muka
bumi,
kurang
menggunakan
metode
ceramah
mendapat perhatian darisiswa dalam proses
seharusnya tidak digunakan lagi. Untuk dapat
belajar-mengajar. Para siswa merasa kurang
mewujudkan pokok-pokok pemikiran diatas
antusias mengikuti pembelajaran geografi
maka salah satu cara yang dapat ditempuh
karena cara guru mengajar masih bersifat
oleh guru adalah menerapkan pendekatan
konvensional,
metode
pembelajaran yang kooperatif sehingga dapat
pembelajaran yang digunakan oleh guru di
melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran.
dalam kelas masih belum efektif dan efisien.
Menurut Trianto (2007:41) pembelajaran 11
penggunaan
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 1 (Januari 2015) Hal. 10 – 17
ISSN: 2460-0768
kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa
Map siswa bebas untuk mengimajinasikan
akan
dan
hasil belajar mereka dengan menuangkan
memahami konsep yang sulit jika mereka
dalam bentuk gambar-gambar atau garis-
saling berdiskusi dengan temannya. Hal
garis berwarna yang mereka sukai, sehingga
tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran
pembelajaran
dengan pendekatan kooperatif memberikan
mengasyikkan. Pada saat bersamaan siswa
hasil yang lebih baik secara signifikan dari
juga dapat melihat gambaran keseluruhan
pada
dari
lebih
mudah
menemukan
pembelajaran
dengan
cara
konvensional.
permasalahan
lebih
menarik
(overview)
detail permasalahan (inview)
Dalam penelitian ini selain peneliti menggunakan
akan
media
audiovisual,
juga
dan
sekaligus pada Mind
Map yang mereka buat. Dengan gambar akan membuat siswa lebih tertarik, dan membuat
menggunakan metode pengajaran kooperatif
mereka
lebih
mudah
untuk
mengingat
yang
sesuatu.
Di
samping
itu,
unsur-unsur
dianggap
tepat
untuk
materi
perkembangan jagat raya dan pembentukan
informasi yang berupa kunci (keyword) yang
muka bumi, untukitu, dipilihlahmetode Mind
sifatnya
Map
memungkinkan
(Peta
bebas
dan daya
fleksibel asosiasi
sehingga siswa
Konsep)sebagaisalahsatuusahauntukmemper
berkembang secara terus-menerus terhadap
baikirendahnyamotivasibelajarsiswa.
Mind
apa yang sedang dipelajari.Oleh karena Mind
metode
Map dapat membantu daya ingat siswa
pengajaran kooperatif yang cocok untuk
mengenai informasi yang telah didapatnya,
meningkatkan konsentrasi dan daya ingat
berarti Mind Map dapat juga membantu
siswa, karena Mind Map adalah pemetaan
penyerapan informasi secara lisan dan juga
pikiran yang memuat kata kunci suatu topik.
informasi yang berupa gambar atau film oleh
Map
merupakan
salah
satu
Buzan (2010:4) menyatakan bahwa
siswa. Dengan penyerapan informasi yang
Mind Map merupakan cara paling mudah
lebih banyak, maka hasil belajar
untuk memasukkan informasi ke dalam otak,
diharapkan akan dapat meningkat.
dan juga untuk mengambil kembali informasi
Mind Map mempunyai beberapa keunggulan
dari otak. Mind Map dapat dibuat sesuai
yaitu
dengan kreativitas, jiwa dan selera siswa
permasalahan yang kita hadapi baik dalam
dengan menggunakan perpaduan warna-
bidang pemahaman, kreativitas, maupun
warna yang menarik siswa. Dengan Mind
ingatan.
dapat
membantu
siswa
memecahkan
12
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 1 (Januari 2015) Hal. 10 – 17 Berdasarkan
atas,
Penelitian ini dilaksanakan pada semester
melalui
ganjil, tahun pelajaran 2012/2013. Kelas
metode kooperatif Mind Map diperkirakan
yang diteliti adalah kelas X - 6. Penelitian ini
akan dapat meningkatkan motivasi belajar
dilaksanakan selama 5 bulan yaitu dari bulan
dan hasil belajar siswa kelas x-6 SMA Negeri
Juli sampai dengan bulan November 2012.
penggunaan
paparan
media
di
ISSN: 2460-0768
audiovisual
1 Kroya. Oleh karena itu, peneliti tertarik
Metode penelitian yang digunakan
untuk melakukan penelitian dengan judul
dalam pengambilan data adalah : 1). Metode
Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
observasi
Belajar Geografi Melalui Penerapan Media
berperan sebagai pelaksana dan terlibat
Audiovisual Dengan Metode Mind Map (
langsung
Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas
2).Metode tes digunakan untuk mengukur
X-6 SMA Negeri I Kroya Tahun Akademik
kemampuan
2012/2013 )
dokumen yang berupa silabus dan RPP. 4).
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk
meningkatkan
partisipan,
dalam
belajar
dimana
kegiatan
siswa,
peneliti
penelitian.
3).
Kajian
Metode dokumentasi yang berupa foto
motivasi
kegiatan, dan 5). Metode angket untuk
danhasilbelajar geografi siswa di kelas X-6
mengetahui motivasi siswa. Kelas penelitian
SMA Negeri I Kroya dengan penerapan
adalah kelas X-6 SMA Negeri I Kroya di
metode
Kec.Kroya, Kab. Cilacap.Teknik analisis
pembelajaran
mind
map
dan
penggunaan media audio visual. Sementara
data
hipotesis
deskriptifkomparatifdananalisiskritis.
dari
penelitian
ini
adalah
yang
digunakan
adalah
analisis
penggunaan metode pembelajaran Mind Map dan media audio visual dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X-6 SMA Negeri I Kroya, Kec. Kroya, Kab.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dalam 3 kali siklus, dimana pada tiap – tiap siklusnya
Cilacap.
selalu mengalami peningkatan hasil yang baik. Kegiatan pada siklus 1 hasilnya lebih
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri
1
Kroya,
beralamat
di
baik dibandingkan pada kegiatan prasiklus.
jalan
Kegiatan pada siklus kedua hasilnya lebih
Candradimuka Kroya, desa. Kroya, Kec.
baik dibandingkan padakegiatan siklus 1.
Kroya, Kab. Cilacap, Prov. Jawa-Tengah.
Kegiatan siklus 3 hasilnya lebih baik 13
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 1 (Januari 2015) Hal. 10 – 17
ISSN: 2460-0768
dibandingkan pada kegiatan siklus 2. Untuk
juga bertanya mengenai materi yang belum
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di
dipahaminya kepada guru.
bawahini :
Pada akhir kegiatan siklus ketiga siswa
Berdasarkan hasil angket yang sudah
yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi
diisi oleh siswa dapat disimpulkan bahwa
meningkat menjadi 9 siswa (25%), siswa
setelah diterapkan metode pembelajaran
yang
kooperatif Mind Map dengan menggunakan
sebanyak 25 siswa (69,4%), sedangkan yang
media audio visual maka motivasi belajar
2 siswa (5,6%) motivasinya masih rendah.
siswa mengalami peningkatan pada setiap
Secara keseluruhan motivasi belajar kelas x-6
siklusnya.
dapat dikategorikan tinggi dengan skor 3,64
memiliki
motivasi
belajar
tinggi
Pada siklus yang pertama ada sebanyak
Peningkatan motivasi belajar ini dapat dilihat
21 siswa memiliki motivasi tinggi ( 58,3 %)
dari pernyataan siswa tentang keinginannya
dan 15 siswa masih mempunyai motivasi
untuk lebih mendalami materi geografi dan
rendah (41,7 %), jika dibandingkan dengan
untuk melanjutkan kuliah
kegiatan pada pra siklus motivasi belajar
geografi.
siswa mengalami peningkatan yaitu dari
keinginannya untuk dapat mencapai nilai
27,8%
tinggi
geografi yang maksimal, hal ini dapat dilihat
menjadi 58% pada siklus pertama. Setelah
dari semangat mereka dalam mencari materi
dilaksanakan kegiatan siklus kedua terjadi
referensi melalui internet, dan media massa,
peningkatan prosentase
pada kegiatan pembelajaran.
siswa
yang
motivasinya
yaitu 22 siswa
Mereka
pada jurusan
juga
menyampaikan
memiliki motivasi tinggi (61%) dan 3 siswa
Untuk dapat mengetahui peningkatan
memiliki motivasi sangat tinggi (8,3%).
hasil belajar dari siswa tentang materi
Peningkatan motivasi belajar siswa ini dapat
pembelajaran
yang
terlihat dari pernyataan yang disampaikan
dibahas,
didiskusikan
siswa tentang rasa senang yang mereka
kelompok,
rasakan selama mereka mengikuti pelajaran.
penguasaan kompetensi dasar oleh guru.
Mereka selalu berusaha untuk disiplin dan
Hasil dari peningkatan hasil belajar siswa
tepat
dapat dijelaskan sebagai berikut :
waktu
memperbanyak
pada
setiap buku
kegiatan, referensi,
menyampaikan pendapat kepada teman, dan
dan
maka
telah
siswa
disampaikan, dalam diberikan
kerja tes
Dari hasil tes penguasaan kompetensi dasar
pada
kegiatan
siklus
pertama
didapatkan bahwa dari 36 siswa peserta tes 14
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 1 (Januari 2015) Hal. 10 – 17
ISSN: 2460-0768
pengusaan kemampuan dasar, hanya 20
siswa mengalami peningkatan menjadi 77,8
orang
standar
% (28 siswa) dengan rata-rata nilai kelas
ketuntasan minimal ( KKM ) atau hanya
mencapai 78,03, sedangkan pada kegiatan
sebesar 55,6 % dan 16 siswa (44,4%) masih
akhir siklus ketiga peningkatan pencapaian
mendapatkan nilai < 75 dengan nilai rata-rata
hasil belajar siswa mencapai 86,1% (31
kelas 69,2.
siswa) dengan rata-rata nilai kelas 81,8.
yang
mampu
mencapai
Pada kegiatan akhir siklus kedua pencapaian ketuntasan belajar Peningkatan motivasi belajar dan pencapaian hasil belajar siswa tiap siklus yang sudah dipaparkan diatas dapat disajikan pada tabel 25 dan 26 berikut ini : Tabel 25. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Kegiatan Tiap Siklus. Jumlah Siswa No Kriteria
1
Sangat
Pra
Prosentase
Siklus Siklus Siklus
Pra
Siklus Siklus Siklus
Siklus
1
2
3
Siklus
1
2
3
0
0
3
9
0
0
8,3
25
Tinggi 2
Tinggi
10
21
22
25
27,8
58,3
61,1
69,4
3
Rendah
21
15
3
2
58,3
41,7
30,6
5,6
4
Sangat
5
0
0
0
13,9
0
0
0
36
36
36
36
100
100
100
100
Rendah Jumlah
Tabel 26. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Kegiatan Tiap Siklus. Jumlah Siswa No
nilai
Pra
Prosentase
Siklus Siklus Siklus
Pra
Siklus Siklus Siklus
Siklus
1
2
3
Siklus
1
2
3
1
≥ 65
10
20
28
31
27,8
55,6
77,8
86,1
2
< 65
26
16
8
5
72,2
44,4
22,2
13,9
Jumlah
36
36
36
36
100
100
100
100
15
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 1 (Januari 2015) Hal. 10 – 17 Berdasarkan hasil penelitian yang sudah
dipaparkan
diatas,
penggunaan
ISSN: 2460-0768
pembentukan bumi” dan hipotesis yang menyatakan
bahwa
penerapan
metode pembelajaran Mind Map dengan
pembelajaran dengan metode pembelajaran
menggunakan media audiovisual dapat
mind map dengan menggunakan media
meningkatkan motivasi dan hasil belajar
audiovisual
siswa. Hal ini sesuai dengan indikator
belajar siswa pada mata pelajaran geografi
kinerja yang sudah diuraikan pada bab
khususnya pada kompetensi dasar ” sejarah
sebelumnya yaitu 1). Terdapat peningkatan
pembentukan bumi ” dapat terbukti.
dapat
meningkatkan
hasil
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi khususnya pada kompetensi dasar
KESIMPULAN DAN SARAN
sejarah pembentukan bumi. Dari 36 siswa
Penggunaan
model
pembelajaran
mempunyai motivasi rendah dengan rerata
Mind Map dan media audio visual pada
skor 2,63 pada kegiatan pra siklus hingga
mata pelajaran Geografi khususnya materi
mencapai motivasi belajar tinggi dengan
sejarah pembentukan bumi sangat efektif
rerata skor 3,64 pada akhir siklus 3. 2).
meningkatkan motivasi dan hasil belajar
Terdapat peningkatan hasil belajar siswa
siswa kelas X-6 SMA Negeri I Kroya, Kec.
pada mata pelajaran geografi khususnya
Kroya, Kab. Cilacap.
pada kompetensi dasar pembentukan muka bumi,
dari
ketuntasan
belajar
yang
Saran dalam penelitian iniadalah guru
hendaknya
menerapkan
metode
diperoleh pada kegiatan pra siklus sebesar
pembelajaran kooperatif mind map dalam
27,8 % meningkat menjadi 86,1 % pada
pembelajaran geografi karena model ini
akhir siklus 3. 3). Berdasarkan hasil
sangat
penelitian yang telah dilakukan maka
motivasi dan hasil belajar siswa. Guru juga
hipotesis
harus
penelitian
yang
menyatakan
efektif
untuk
mampu
untuk
meningkatkan
mencari
dan
bahwa penerapan pembelajaran kooperatif
menerapkan metode metode yang lain yang
dengan metode pembelajaran mind map
lebih inovatif lagi untuk dapat diterapkan
dengan mengunakan media audiovisual
dalam
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
khususnya pada kompetensi dasar sejarah
pada mata pelajaran geografi khususnya
terbentuknya bumi.
pada
kompetensi
dasar
”
proses
pembelajaran
geografi
sejarah
DAFTAR PUSTAKA Analisis Data Pamer Hasil Ujian Nasional Tahun 2011.
Azhar Arsyad. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 16
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 1 (Januari 2015) Hal. 10 – 17
Buzan, Tony. 2010. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. DePorter,
Bobbi. 1992. Quantum Teaching. New York: Bantam Doubleday Dell Publishing Group, Inc.
Edward, Caroline. 2009. Mind Mapping untuk Anak Sehat dan Cerdas. Yogyakarta:Wangun Printika. Harjanto. 2005. Perencanaan Pengajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Mahmud,Dimyati.1089.Psikologi pendidikan.Jakarta:PPLTK Depdikbud Dirjen Dikti. .................... 2009. Mind Map Langkah Demi langkah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
ISSN: 2460-0768
Sutanto Widura. 2008. Mind MapFor Business Effectiveness. Jakarta:PT Elex MediaKomputindo. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta. Trianto.2007. Model-Model pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:Prestasi Pustaka. Wina Sanjaya. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group .................................www.anneahira.com/ motivasi/index. Diuduh Pada Tanggal 20 Juni 2012
Marquis,Robert.S.Donal.G.1974.Psikologi. Hendri Hall and Compani. Nasution,
Noehi.1993.Psikologi Pendidikan.Jakarta:Depdikb ud.
Roestiyah.
2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman
A.M.2007. Interaksi dan MotivasiBelajarMengajar.J akarta:Raja Grafindo Persada.
Siagian, P. Sondang.2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sri Anitah. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. 17