ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
PESONA
PENTINGNYA PROMOSI GUNA MENINGKATKAN MINAT WISATAWAN WISATA SEJARAH DI KOTA LAMA SEMARANG Dewi Hermin Sutanto1 Erick Shandy H2 Program Diploma Kepariwisataan Universitas Merdeka Malang1 Jl. Bandung No. 1 Malang
Korespodensi dengan Penulis: Dewi Hermin S: Telp: 6281 235 931 85 E-mail:
[email protected]
Abstract The tourism industry has excellent prospects in moving the economy that can reliably increase the revenue of the country, broaden and flatten the opportunity to strive and their new jobs for people, especially stakeholder in tourism. Development of tourism in Indonesia is not separated from the development in each area in Indonesia. One of them is Semarang, Central Java, which has the rich culture and history that can be used as a tourist attractions. One area that is currently being intensively developed, exploring the potential of Semarang, giving the opportunities for tourism businesses for the society in Central Java. The purpose of this research is to determine how far the importene of promotion to increase tourist interest in history tourism at old town Semarang. The result of the questionnaire which addressed to domestic tourist, the writer condude as follows: 1) circumstances and historical tourism potential of old city in Semarang is very attractive for the visitors, but in terms of management and the facilities both of them are need to be improved, 2) Human resources is less skilled and less experienced in tourism so they need to train their skill to participate in developing the potential and visitors attractions. The method used is descriptive method by collecting data and identifity the problems that exist in old town Semarang. Keywords: Promotion, tourists, history tourism. Abstraksi Industri pariwisata mempunyai prospek yang sangat baik dalam menggerakkan perekonomian yang dapat diandalkan untuk meningkatkan penerimaan devisa negara, memperluas dan meratakan kesempatan dalam berusaha serta adanya lapangan kerja baru bagi masyarakat khususnya insan pariwisata. Perkembangan pariwisata di Indonesia pun tak lepas dari pengembangan di daerah-daerah. Salah satunya adalah Kota Semarang,Jawa Tengah yang menyimpan kekayaan budaya dan sejarah yang dapat dijadikan obyek wisata. Salah satu daerah yang saat ini sedang gencar-gencarnya untuk dikembangkan, Melihat kekayaan potensi yang dimiliki oleh Kota Semarang , membuka peluang usaha jasa pariwisata bagi insan-insan pariwisata di Propinsi Jawa Tengah . Dalam mengadakan penelitian di Kota Semarang, khususnya di Kota Lama Semarang penulis memiliki tujuan yaitu : Untuk mengetahui sejauh mana 1
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
PESONA
Pentingnya Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Minat Wisatawan sejarah di Kota Lama Semarang Dari hasil kuesioner yang ditujukan kepada wisatawan domestik , dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Keadaan dan potensi wisata sejarah yang dimiliki oleh Kota Semarang sangat menunjang guna menarik perhatian dari para wisatawan untuk berkunjung namun jika dilihat dari segi pengelolaan dan ketersediaan sarana dan prasarana, maka mengurangi minat dari wisatawan untuk berkunjung; 2) SDM yang kurang terampil dan berpengalaman di bidang Pariwisata akan menghambat pengembangan dari potensi dan daya tarik pengunjung. Metode yang di gunakan adalah metode deskriptif dengan mengumpulkan data dan mengindetifkasi masalah yang ada di wisata kota lama Semarang. Kata kunci : Promosi , minat wisatawan, wisata sejarah
Saat ini dunia pariwisata sudah menjadi
sebuah
berkembang
industri
untuk
keuntungan
wisata dengan produk wisata yang
yang
diunggulkan
mendapatkan
dunia
ditunjang kondusifnya
kondisi
tarik
dari
pariwisata
destinasi,
semakin
destinasi.
dengan dan
tidak
perlu
memperhatikan tiga faktor yaitu daya
sebesar-besarnya.
Perkembangan
paling
tatanan
faktor
destinasi, dan
fasilitas
kemudahan
dari dari
Daya tarik merupakan
utama
wisatawan
dalam
ekonomi, politik, sosial, budaya, dan
memutuskan untuk berkunjung ke
keamanan.
daerah tujuan wisata.
informasi
Kemajuan dan
memberikan
teknologi,
komunikasi
andil
perkembangan
besar
turut
Fasilitas yang disediakan oleh
dalam
pariwisata
penyelenggara
merupakan
sarana
di
yang memudahkan bagi pengunjung
Indonesia.
Dengan
kemajuan
untuk dapat memenuhi kebutuhannya
teknologi
dan
informasi
selama mereka berkunjung sehingga
wisata
diharapkan pengunjung tidak merasa
memungkinkan dipromosikan
produk dan
ditampilkan
di
kesulitan
memenuhi
dalam suatu halaman situs internet
(akomodasi
sehingga dapat dilihat dan dibaca oleh
Fasilitas yang menjadi kemudahan
orang di seluruh dunia.
bagi pengunjung daerah tujuan wisata
Pemerintah
dan
masyarakat
informasi
memajukan
transportasi.
daerah
transportasi).
banyak ditentukan oleh kelengkapan
perlu bekerjasama dalam usaha untuk suatu
dan
kebutuhannya
tujuan 2
dan
ketersediaan
Kelengkapan informasi
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
PESONA
tersebut seharusnya sangat mudah
seharusnya
didapat di setiap media promosi yang
ditemukan cara-cara yang paling tepat
disediakan oleh penyelenggara wisata.
dalam
Sedangkan ketersediaan transportasi
wisatanya. Oleh karena itu peneliti
seharusnya sudah menjadi komitmen
berusaha melakukan penelitian yang
yang
pihak
mendalam agar dapat memperoleh
penyelenggara dan pihak pendukung
data dan informasi yang diperlukan
obyek
dan
terjalin
di
antara
wisata baik
dari kalangan
masyarakat maupun swasta.
sering
pengembangan
dapat
Dalam
hal
dalam
daerah ini
agar
potensi
digunakan
pengembangan
Demikian pula daerah tujuan
dilakukan
tersebut.
peneliti
ingin
obyek wisata kota Semarang , tidak
mengetahui apakah para pengunjung
ketinggalan
ke kota Semarang sudah merasakan
menerus
berusaha
secara
mengembangkan
terus
produk
efektifitas
wisatanya agar menarik wisatawan.
yang
Produk wisata sejarah
Daerah
unik
menjadikan
yang sangat
disediakan
dan oleh
Propinsi
informasi Pemerintah
Jawa
Tengah,
yang
khususnya Pemerintah Kota Semarang
daerah
Kota Lama Semarang adalah
setempat untuk terus mendukung
suatu kawasan di Semarang yang
upaya-upaya
menjadi pusat perdagangan pada abad
besar
bagi
obyek
optimisme
promosi
pemerintah
dalam
wisata
mengenai
perkembangan
sejarah
obyek
terutama
obyek
1920
.
Pada
masa
itu,
untuk
sejarah
mengamankan warga dan wilayahnya,
peninggalan gedung gedung lama di
maka kawasan itu dibangun benteng,
kota semarang
yang dinamai benteng Vijhoek. Untuk
Hingga saat ini belum ada peneliti
menggali
ketiga pintu gerbang dibenteng itu
informasi tentang obyek wisata sejarah
maka dibuat jalan-jalan perhubungan,
peninggalan
dengan
berupa
yang
khusus
mempercepat jalur perhubungan antar
jaman
jalan
utamanya
dinamai :
Heeren Straat. Saat ini bernama Jl. Let
potensi pariwisatanya. Informasi yang
Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu
valid tentang perkembangan wisata
benteng yang ada sampai saat ini
potensi
gedung
yang dengan
dan
gedung
belanda
yang
dikandung 3
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
adalah Jembatan Berok, yang disebut
PESONA
Seperti kota-kota lainnya yang
De Zuider Por.
berada
Kawasan Kota Lama Semarang
di
kolonial
bawah
Belanda,
pemerintahan dibangun
pula
disebut juga Outstadt. Luas kawasan
benteng sebagai pusat militer. Benteng
ini sekitar 31 hektare. Dilihat dari
ini berbentuk segi lima dan pertama
kondisi
bahwa
kali dibangun di sisi barat kota lama
kawasan ini terpisah dengan daerah
Semarang saat ini. Benteng ini hanya
sekitarnya, sehingga nampak seperti
memiliki
kota tersendiri, sehingga mendapat
selatannya
julukan "Little Netherland". Kawasan
pengawas.
Kota Lama Semarang ini merupakan
diberinama:
saksi bisu sejarah Indonesia masa
Utrecht, Raamsdonk dan Bunschoten.
kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan
Pemerintah
lokasinya
pemukiman Cina pada tahun 1731 di
geografi,
nampak
berdampingan
dengan
satu
gerbang
dan
lima
Masing-masing Zeeland,
Belanda
di
sisi
menara menara
Amsterdam,
memindahkan
kawasan ekonomi. Di tempat ini ada
dekat
sekitar 50 bangunan kuno yang masih
memudahkan pengawasan terhadap
berdiri dengan kokoh dan mempunyai
segala aktifitas orang Cina. Oleh sebab
sejarah Kolonialisme di Semarang.
itu, Benteng tidak hanya sebagai pusat
Bangunan di Kota Lama Semarang
militer, namun juga sebagai menara
Secara umum karakter bangunan di
pengawas
wilayah
kegiatan orang Cina.
ini
mengikuti
bangunan-
pemukiman Belanda, untuk
bagi
segala
aktifitas
bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa dilihat dari
METODE
detail
A. Definisi Operasional Variable
bangunan
ornamen-ornamen
yang yang
khas
dan
1.
identik
Promosi
dengan gaya Eropa. Seperti ukuran
Promosi merupakan salah satu
pintu dan jendela yang luar biasa
variable dalam bauran pemasaran
besar,
yang sangat penting dilakukan oleh
penggunaan
kaca-kaca
berwarna, bentuk atap yang unik,
perusahaan
dalam
memasarkan
sampai adanya ruang bawah tanah
produk. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi 4
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
PESONA
antara perusahaan dengan konsumen,
seperti
melainkan
alat
mendapat julukan "Little Netherland".
dalam
Kawasan. Di tempat ini ada sekitar 50
kegiatan pembelian atau penggunaan
bangunan kuno yang masih berdiri
jasa sesuai dengan keinginan dan
dengan kokoh dan mempunyai sejarah
kebutuhannya.
Kolonialisme
2.
umum karakter bangunan di wilayah
juga
mempengaruhi
sebagai
konsumen
Menarik Minat Wisatawan
kota
tersendiri,
di
sehingga
Semarang.
Secara
Bahwa minat wisatawan atau
ini mengikuti bangunan-bangunan di
“tourist attraction”, istilah yang lebih
benua Eropa sekitar tahun 1700-an.
sering digunakan, yaitu segala sesuatu
Hal
yang menjadi daya tarik bagi orang
bangunan yang khas dan ornamen-
untuk
ornamen yang identik dengan gaya
mengunjungi
suatu
daerah
ini
bisa
dilihat
dari
detail
tertentu.
Eropa. Seperti ukuran pintu dan
B. Ruang Lingkup Penelitian
jendela
Adapun
ruang
lingkup
yang
penggunaan
luar
biasa
kaca-kaca
besar,
berwarna,
penelitian yang di lakukan khususnya
bentuk atap yang unik, sampai adanya
berorientasi
pada
ruang bawah tanah
transportasi
obyek
untuk
promosi wisata
meningkatkan
dan sejarah
D. Sumber Data
kunjungan
Adapun sumber data yang di
wisatawan di Kota Semarang , Jawa
peroleh
Tengah
penyusun ini diantaranya:
C. Lokasi Penelitian
1.
sebagai
bahan
untuk
Data Primer
Lokasi yang menjadi tempat
Data yang dikumpulkan penulis
penelitian di dalam kota semarang
selama penelitian berjalan dan
tepatnya
diperoleh dari lokasi penelitian
didaerah
yang
disebut
sebagai kota lama. Kawasan Kota
2.
Data Sekunder
Lama Semarang disebut juga Outstadt.
Data yang di peroleh penulis dari
Luas kawasan ini sekitar 31 hektare.
tinjauan buku-buku kepustakaan.
Dilihat dari kondisi geografi, nampak
E. Teknik Pengumpulan Data
bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga nampak 5
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
Dalam proses pengumpulan
PESONA
termasuk di obyek wisata Kota lama
data yang di peroleh, penulis
Semarang, kurang diminati
melakukan dengan cara :
dapat kita lihat bahwa: tidak ada atau
1.
Observasi
kurangnya.reklame-reklame maupun
2.
DokumentasI
brosur mengenai fasilitas yang ada di
3.
Wawancara
lokasi ,dan tidak adanya SDM yang
F. Teknik Analisa Data Teknik
yang
Hal ini
mengelola obyek wisata yang berada di
gunakan
dilokasi sehingga tidak ada yang
penulis yaitu teknik analisa dan
memberikan
dikripsi
yang
fasilitas fasilitas yang dimiliki di obyek
sistematis
wisata, dan juga kurangnya ke aneka
data yang di peroleh
ragaman atraksi wisata dan sehingga
kualitatif,
memaparkan tentang
secara
selama penelitian. Untuk mana
sejauh
promosi
kecewa.
dan
2. Akibat Masalah
tranportasi di obyek wisata sejarah kota
lama
tentang
membuat banyak wisatawan yang
mengetahui
peran
informasi
dalam
meningkatkan
Akibat
upaya
yang
permasalahan
timbul
adalah
dari
wisatawan
kunjungan
kurang tertarik pada obyek wisata
wisatawan di Kota semarang akan
sejarah yang ada di Kota Semarang
di
prosentasi
termasuk
berdasarkan tanggapan responden
Semarang
,karena
tidak
adanya
dari kuesioner yang di ajukan.
informasi
apa-apa
baik
fasilitas
ataupun
atraksinya,
gunakan
sebagai
sejarah
Kota
lama
juga
di
sarana-
HASIL DAN PEMBAHASAN
sarana yang ada di sekitar lokasi
1. Sebab Masalah
wisata masih kurang terpelihara dan
Yang menjadi penyebab terjadinya
kesannya kumuh dan kusam juga
masalah adalah Pemerintah setempat
tidak
dalam hal ini diwakili oleh Dinas
souvenir atau oleh-oleh, kurangnya
Pariwisata
informasi atau promosi tentang obyek
Daerah
belum
dapat
berperan dengan maksimal, sehingga
wisata
pengelolaan obyek wisata sejarah, 6
adanya
sarana
yang
pembelian
ada
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
PESONA
3. Bukti Masalah Tabel 01. Kuisoner Promosi wisata sejarah di wisata Kota lama Semarang Ya No
Tidak
Pernyataan Jml
%
Jml
%
1
Obyek wisata sejarah dipublikasi baik di media cetak maupun di brosur
2
20
8
80
2
Pihak pengelola mempromosikan tentang obyek wisata sejarah dan kota lama Semarang, melalui televisi maupun radio
2
20
8
80
3
Obyek lokasi wisata sejarah maupun Kota lama Semarang pernah dipublikasikan disetiap kota atau daerah untuk Iebih menjadi daya tarik wisata yang potensial
4
40
6
60
4
Sejauh ini sudah terdengar promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata melalui Koran/Majalah
3
30
7
70
5
Sumber daya manusia yang bertugas di lokasi obyek wisata sudah dilakukan pembenahan dan pelatihan tentang promosi
4
40
6
60
6
Fasilitas yang disediakan di obyek wisata sejarah kota lama Semarang sudah sesuai iklan
3
30
7
70
7
Cara promosi obyek wisata yang dilakukan pengelola sudah menarik
2
20
8
80
8
Atraksi wisata yang ada sudah sesuai dengan brosur
3
30
7
70
9
Brosur obyek wisata sejarah di Kota Semarang di sebar di Agen Travel atau Biro Perjalanan
6
60
4
40
10
Obyek wisata sejarah di Kota Lama Semarang, sudah mempunyai atraksi yang menarik
5
50
5
50
Rata-rata
34%
Responden : 10 staff bagian promosi Dinas Pariwisata
Keterangan : N%
: Prsentase responden yang memberikan jawaban
N
: Responden memberi jawaban
: Jumlah responden
Ya
= 660/10
x 100% = 34%
7
66%
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
PESONA
Tidak = 340/10 x 100% = 66% Hasil kuisener
surat kabar/majalah masih belum
1. Pernyataan pertama adalah 20%
maksimal atau masih kurang.
menjawab ya dan 80% menjawab
5. Pernyataan kelima adalah 40%
tidak, jadi disimpulkan bahwa
responden menjawab ya dan 60%
sebagian orang mengetahui obyek
responden
wisata sejarah di Kota Semarang,
dengan ini dapat disimpulkan
termasuk kota lama Semarang
bahwa SDM yang bertugas di
bukan dari Koran, /brosur.
lokasi obyek wisata masih perlu
2.Pernyataan
kedua
adalah
20%
menambah
menjawab ya dan 80% menjawab tidak,
jadi
dapat
menjawab
pelatihan
tidak,
tentang
promosi
disimpulkan
6.Pernyataan
keenam
adalah
30%
bahwa promosi jarang dilakukan
responden menjawab ya dan 70%
di
terutama
responden menjawab tidak, hal ini
mengenai obyek wisata sejarah
dapat disimpulkan bahwa fasilitas
kota
fasilitas yang ada di obyek wisata
Kota
Semarang
lama
Semarang
sangat
kurang. 3.Pernyataan
tersebut harus dilengkapi untuk 40%
menambah kepuasan pengunjung.
responden menjawab ya dan 60%
7. Pernyataan ketujuh adalah 20%
menjawab
ketiga
adalah
tidak,
dengan
responden menjawab ya dan 80%
kesimpulan bahwa obyek wisata
menjawab tidak, dengan ini dapat
sejarah di Kota lama Semarang ,
diketahui promosi tentang obyek
termasuk Kota Semarang pernah
wisata yang ada
atau
ditingkatkan dan lebih diperjelas.
masih
memerlukan
pembenahan cara publikasinya.
masih harus
8. Pernyataan kedelapan adalah 30%
4.Pernyataan keempat adalah 30%
responden menjawab ya dan 70%
responden menjawab ya dan 70%
responden menjawab tidak, hal ini
menjawab
dapat disimpulkan bahwa atraksi
kesimpulan dilakukan
tidak, promosi oleh
Pengelola/pemerintah
dengan yang
wisata
Pihak
masih
perlu
di
informasikan lebih jelas dan sesuai
melalui
dengan yang ada 8
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
9.
10.
Pernyataan
kesembilan
60%
PESONA
Kota lama Semarang maka masih
responden menjawab ya dan 40%
banyak
responden
diperhatikan dan dikembangkan oleh
menjawab
tidak,
lagi
aspek
yang
dengan ini disimpulkan bahwa
pihak
hanya
pengembangan sarana dan prasarana
sebagian
orang
yang
pengelola
perlu
diantaranya
mengetahui obyek wisata itu dari
pariwisata
Agen Travel atau Biro Perjalanan
komunikasi
agar
memudahkan
setempat
wisatawan
dalam
mendapatkan
Pernyataan
kesepuluh
terutama
sistem
50%
informasi terkait dengan objek yang
responden menjawab ya dan 50%
ada. Pengelolaan Obyek wisata sejarah
responden menjawab tidak, dapat
Kota lama Semarang itu sendiri juga
disimpulkan
sebagian
memerlukan sumber daya manusia
orang sudah merasa tidak cukup
yang memiliki keahlian dan kreatifitas
dengan atraksi yang diadakan di
yang tinggi untuk dapat ,enciptakan
obyek wisata
kreatifitas atau keunikan tersendiri
bahwa
pada Kesimpulan Hasil Kuisoner
objek
tersebut
dikunjungi. Kenyataan
agar
dapat
yang ada di
Dari hasil kuisener 34% wisatawan
Kota Semarang khususnya pada objek
menjawab Ya dan 66% wisatawan
wisata sejarah Kota lama Semarang
menjawab
kesimpulan-
menunjukkan bahwa sumber daya
kesimpulan yang diambil maka dapat
manusia dibidang pariwisata sangat
diketahui masalah yang ada seperti
terbatas hal ini memerlukan perhatian
kekurangan
yang serius demi pemecahan masalah
Tidak,
pengenalan
melalui
promosi pada obyek wisata, seperti
yang
publikasi,
memberikan
baik
melalui
ada
yakni
dengan
pendidikan
jalan dan
media,televisi,radio dan juga masalah
pembinaan baik formal maupun non
transportasi serta SDM perlu ditingkat
formal dibidang kepariwisataan, agar
kualitas kerjanya. Guna menarik minat
dapat
wisatawan agar banyak berkunjung
manusia yang dapat mengelola Kota
pada objek wisata sejarah
Kota
lama Semarang sebagai wisata sejarah
terutama obyek wisata
yang unik dalam rangka menarik
Semarang
9
menciptakan
sumber
daya
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
minat
wisatawan.
Dipihak
lain
dan
PESONA
pengelola
khususnya
dalam
wisata
sangat
promosi tentang keberadaan objek
promosi
wisata disuatu daerah itu sangat
diperlukan
penting
dalam
wisata ini memerlukan kerja sama
pengelolaan objek wisata sejarah Kota
yang baik antara Pemerintah dan
lama Semarang sekarang ini masih
pemilik audio visual untuk menarik
dalam tahap promosi antara orang per
para pengunjung untuk datang ke
orang. Peranan Pemerintah umumnya
objek
sehingganya
objek karena
promosi
wisata
objek
tersebut.
Tabel 02. Kuisener Minat wisatawan di obyek wisata sejarah Kota lama Semarang No
Ya
Tidak
Pernyataan Jml
%
Jml
%
1
Pengunjung/wisatawan sering berkunjung ke obyek wisata sejarah Kota lama Semarang
2
20
8
80
2
Wisatawan/pengunjung tinggal lebih lama di Kota Semarang
2
20
8
80
3
Pengunjung datang ke obyek wisata karena mendapat brosur/ publikasi
4
40
6
60
4
Pengunjung/wisatawan datang ke obyek wisata sejarah Kota lama Semarang karena ada promosi dari pemerintah
3
30
7
70
5
Pengunjung mengetahui obyek wisata dari teman/ saudara
6
60
4
40
6
Atraksi di obyek wisata pengunjung/wisatawan
keinginan
6
60
4
40
7
Cara promosi obyek wisata yang dilakukan pengelola kurang menarik
8
80
2
20
8
Atraksi wisata yang ada sudah sesuai dengan brosur
7
70
3
30
9
Pengunjung/wisatawan datang ke obyek wisata sejarah Kota lama Semarang karena ada keunikannya
6
60
4
40
10
Wisatawan /pengunjung datang ke obyek wisata melalui paket tour/promo
5
50
5
50
sudah
memenuhi
Rata-rata
49%
10
51%
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
PESONA
Responden : 10 wisatawan/pengunjung
Keterangan : N%
: Prsentase responden yang memberikan jawaban
N
: Responden memberi jawaban
: Jumlah responden
Ya
=490/10 x 100% = 49 %
Tidak = 510/10 x 100% = 51 %
Hasil kuisoner
4.Pernyataan keempat adalah 30%
1. Pernyataan pertama adalah 20%
responden menjawab ya dan760%
menjawab ya dan 80% menjawab
menjawab
tidak,
kesimpulan
jadi
disimpulkan
bahwa
tidak,
dengan
promosi
yang
sebagian orang jarang atau tidak
dilakukan
mengetahui obyek wisata
Pengelola/pemerintah melalui surat
sejarah
oleh
Pihak
terutama wisata sejarah Kota lama
kabar/majalah
Semarang
maksimal atau masih kurang.
2.Pernyataan
5. Pernyataan kelima adalah 60%
menjawab ya 80% menjawab tidak,
responden menjawab ya dan 40%
jadi dapat disimpulkan bahwa tidak
responden menjawab tidak, dengan
ada pengunjung/ wisatawan yang
ini
tinggal lama di obyek wisata sejarah
pengunjung/wisatawan dating ke
kota lama Semarang
obyek wisata dari kawan atau
ketiga
adalah
belum
20%
3.Pernyataan
kedua
masih
adalah
40%
bahwa
6.Pernyataan
keenam
adalah
60%
dengan
responden menjawab ya dan 40%
kesimpulan bahwa obyek wisata
responden menjawab tidak, hal ini
sejarah
Semarang
dapat disimpulkan bahwa atraksi
diketahui wisatawan bukan karena
maupun fasilitas fasilitas yang ada
publikas atau promosi.
di obyek wisata tersebut sudah
Kota
tidak,
disimpulkan
saudaranya
responden menjawab ya dan 60% menjawab
dapat
lama
cukup bagi pengunjung. 11
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
PESONA
7. Pernyataan ketujuh adalah 80%
kesimpulan yang diambil maka dapat
responden menjawab ya dan 20%
diketahul masalah yang ada seperti
menjawab tidak, dengan ini dapat
kekurangan peranan promosi pada
diketahui promosi tentang obyek
obyek wisata,seperti publikasi, baik
wisata yang ada
melalui media,televise,radio dan juga
masih harus
ditingkatkan dan lebih diperjelas.
masalah transportasi serta SDM perlu
8. Pernyataan kedelapan adalah 70%
ditingkat kualitas kerjanya. Sehingga
responden menjawab ya dan 30%
minat wisatawan/pengunjung tidak
responden menjawab tidak, hal ini
mengetahui
dapat disimpulkan bahwa atraksi
tersebut agar banyak berkunjung pada
wisata masih perlu ditingkatkan
objek wisata sejarah Kota Semarang
lagi dan ditambah
terutama obyek wisata sejarah Kota
9.
Pernyataan
kesembilan
atau
obyek
wisata
60%
lama Semarang maka masih banyak
responden menjawab ya dan 40%
lagi aspek yang perlu diperhatikan
responden menjawab tidak, dengan
dan
ini
pengelola diantaranya pengembangan
disimpulkan
bahwa
obyek
dikembangkan
wisata sejarah Kota lama Semarang
sarana
mempunyai keunikan
terutama
10.
Pernyataan
kesepuluh
50%
dan
oleh
prasarana
sistem
memudahkan
pihak
pariwisata
komunikasi wisatawan
agar dalam
responden menjawab ya dan 50%
mendapatkan informasi terkait dengan
responden menjawab tidak, dapat
objek yang ada. Pengelolaan Obyek
disimpulkan bahwa sebagian orang
wisata sejarah
sudah
dengan
itu sendiri juga memerlukan sumber
promosi yang ada diobyek wisata
daya manusia yang memiliki keahlian
dengan
dan kreatifitas yang tinggi untuk
merasa
adanya
cukup
paket
wisata
dengan promosi
Kota lama Semarang
dapat ,menciptakan kreatifitas atau keunikan
Kesimpulan Hasil Kuisener
tersebut
Dari hasil kuisener 49% wisatawan
Kenyataan
tersendiri agar
pada
dapat yang
ada
objek
dikunjungi. di
Kota
menjawab Ya dan 51% wisatawan
Semarang
menjawab
wisata sejarah Kota lama Semarang
Tidak,
kesimpulan12
khususnya pada objek
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
PESONA
menunjukkan bahwa sumber daya
kunjungan wisatawan, maka penulis
manusia dibidang pariwisata sangat
memberikan
terbatas hal ini memerlukan perhatian
pemecahan masalah antara lain :
yang serius demi pemecahan masalah yang
ada
yakni
memberikan
dengan
a. Peningkatan
jalan
pendidikan
beberapa
promosi
dan
formal dibidang kepariwisataan, agar
Semarang
sumber
pelatihan
SDM
di
lokasi
terhadap obyek wisata sejarah di Kota
menciptakan
dan
oleh
pembinaan baik formal maupun non
dapat
alternatif
daya
lama
b. Menyediakan
Semarang,
dan
Kota
memperbaiki
manusia yang dapat mengelola wisata
sarana dan kerja sama dengan Biro
sejarah
Perjalanan,travel
sebagai wisata sejarah yang
unik dalam rangka menarik minat wisatawan. tentang
Dipihak
keberadaan
lain
setempat/lokal
promosi
c. Diadakannya
promosi
obyek
wisata
wisata melalui berbagai macam
disuatu daerah itu sangat penting
media seperti: median TV, Radio
sehingganya dalam pengelolaan objek
atau
wisata sejarah Kota lama Semarang
berisi tentang obyek wisata sejarah
sekarang
tahap
di Kota Semarang, terutama obyek
promosi antara orang per orang.
wisata sejarah Kota lama Semarang
Peranan Pemerintah umumnya dan
yang unik.
ini
masih
objek
biro
dalam
pengelola khususnya dalam promosi
selebaran-selebaran
yang
d. Menyediakan fasilitas-fasilitas di
objek wisata sangat diperlukan karena
sekitar
promosi objek wisata ini memerlukan
tempat
kerja
pembelian oleh-oleh atau sarana-
sama
yang
baik
antara
Pemerintah dan pemilik audio visual untuk
menarik
para
obyek
wisata,
penginapan,
seperti tempat
sarana lain.
pengunjung
untuk datang ke objek wisata tersebut
5. Evaluasi Pemecahan Masalah
4. Alternatif Pemecahan Masalah
a. Menjalankan strategi dan upaya
Sesuai dengan permasalahan yang
yang tepat yang telah dirancang
ada yaitu mengenai peranan promosi
dalam rangka peningkatan peran
pariwisata
SDM untuk promosi obyek wisata.
untuk
meningkatkan 13
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
Kelebihan :
PESONA
2) Transportasi yang mudah, dan
1) Dapat menciptakan SDM yang
fasilitas
yang
bagus
tanggap terhadap obyek wisata
membuat
sehingga dapat menjadi andalan
untuk berwisata ke lokasi tersebut.
Dinas Pariwisata 2) Akan
bersemangat
Kekurangan :
menambah
wisatawan
orang
dapat
daya
untuk
tarik
1) Dibutuhkan banyak biaya dalam
datang
penciptaan sarana-sarana fasilitas,
berkunjung.
memerlukan waktu yang lama baik
3) Para wisatawan yang berkunjung
itu perencanaan dan pembangunan
ke obyek wisata dapat merasa puas
tersebut.
dan menikmati wisatanya.
c. Perlu
diadakan
penambahan
sarana publikasi tentang lokasi Kekurangan :
obyek wisata sejarah Kota lama di
1) Perlu biaya yang cukup banyak.
Kota Semarang
2) Perlu adanya kerja sama yang baik
Kelebihan :
sebagai suatu tim untuk hasil yang
1)
memuaskan.
Dari berbagai segi obyek wisata dapat mudah dikenal dengan baik
3) Membutuhkan seorang ahli atau
karena
wisatawan
mudah
supervisor bidang promosi agar
mengenal melalui televisi, radio,
tercipta hasil maksimal.
majalah maupun brosur brosur
b. Menyediakan sarana
berbagai
untuk
kerjasama
macam
fasilitas, travel
2)
dan
Wisatawan
dengan
mudah
mengakses lewat internet
untuk
3)
Dapat menciptakan daya tarik
memudahkan wisatawan mengenal
yang difokuskan ke obyek wisata
obyek
sejarah
di
Semarang ,terutama obyek wisata
terutama
sejarah
sejarah Kota lama Semarang.
Semarang
wisata
sejarah
di
Kota
Kelebihan : 1) Mempermudah transportasi para wisatawan,
dan
sarana
Kekurangan :
sarana
fasilitas di perbaiki dan ditambah 14
Kota
Semarang, Kota
lama
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
1)
Perlu
adanya
anggaran
penambahan
aktif
tentang promosi bagi
PESONA
agar
tidak
terjadi
kesimpangsiuran.
Pengelola obyek wisata 2)
6. L.angkah-Iangkah
Perlu adanya biaya penunjang yang
besar
dalam
Masalah
pembiayan
Setelah mengetahui permasalahan
rutinitas berlangganan internet, reklame
dan
reklame
yang
spanduk2 terus
Pemecahan
yang ada maka perlu adanya langkah-
serta
langkah
menerus
yang
tepat
untuk
memecahkan masalah yang sedang
terpasang dikota/ dijalan jalan.
dihadapi.
d. Sarana dan fasilitas obyek wisata
a. Obyek
ditambah
wisata
yang
dianggap
Kelebihan :
memiliki
potensi
seperti
1) Menambah aset pendapatan dari
mempunyai daya tarik dan nilai jual yang tinggi dikembangkan
obyek wisata. 2) Para wisatawan yang mengujungi
dengan membentuk suatu tim yang
obyek wisata tersebut merasa lebih
dikhususkan untuk perencanaan
puas.
promosi
obyek
dengan
mengontrak
3) Masyarakat di sekitar obyek wisata
tersebut
atau
seorang
dapat berperan serta misalnya,
supervisor di bidang obyek wisata
menjual oleh-oleh souvenir dan
sejarah b. Sarana-sarana fasilitas yang baik
sebagainya. Kekurangan :
itu dan
1) Perlu adanya dana yang besar
diciptakan
sekitar
yang
agar
minat
para
wisatawan untuk berkunjung lebih
untuk penambahan fasilitas. 2) Masyarakat
jalan raya yang baik
besar karena mudah dikenali
ikut
berperan serta baik itu menjual
c. Sarana dan fasilitas obyek wisata
oleh-oleh atau dalam hal fasilitas
tersebut diperbanyak dan lebih
yang
lengkap baik itu penginapan, café,
lain
harus
terkoordinir
tempat pembelian souvenir atau
dengan baik. 3) Pengkordiniran
oleh-oleh.
fasilitas-fasilitas
Dan
juga
para
wisatawan yang berkunjung ke
atau sarana yang ada harus lebih 15
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
PESONA
obyek wisata dapat merasa iebih
merasa puas dengan pelayanan
puas
yang ada dan dapat membuat para
terhadap
pelayanan
dan
fasilitas obyek wisata.
wisatawan untuk datang kembali
7. Hasil Yang Diharapkan
ke obyek tersebut.
Dari langkah-langkah yang diambil
e. Peningkatan
promosi
tentang
untuk pemecahan masalah maka
obyek
hasil yang diharapkan dari usaha
memberikan informasi yang jelas
tersebut adalah:
tentang kondisi obyek wisata baik
wisata
agar
dapat
a. Melalui pengembangan promosi
itu secara gambarannya maupun
potensi obyek wisata diharapkan
penjelasan tentang obyek wisata
akan tercipta sebuah obyek wisata
tersebut.
andalan
daerah
yang
dapat KESIMPULAN
menjadi asset pendapatan daerah
Setelah
dan daya tariknya untuk para
masalah disebabkan oleh karena Pihak
b. Sarana transportasi yang lengkap mudah
bertambahnya
dapat
membuat
para
wisatawan
Pengelola
maupun
pentingnya
sehingga
melakukan
pendapatan
asset
menambah daerah
Pemerintah
setempat kurang dapat menjalankan
yang datang ke lokasi obyek wisata dapat
penelitian,
penulis akhirnya mengetahui bahwa
wisatawan sangat besar.
dan
melakukan
peran
promosi
peningkatan
dalam minat
pengunjung terhadap obyek wisata
itu
sejarah yang ada di Obyek wisata
sendiri.
sejarah
c. Dengan bertambahnya tenaga kerja
Kota
Semarang
terutama
yang sudah terlatih diharapkan
wisata sejarah Kota lama . Hal ini
obyek
dibuktikan
wisata
akan
dapat
dengan
66%
dari
dikoordinir dengan baik dan obyek
responden menyatakan bahwa Pihak
wisata akan tetap terawat dengan
Pengelola belum dapat menjalankan
baik
perannya dengan maksimal. Dengan adanya penyebab masalah
d. Dengan bertambahnya sarana dan fasilitas
diharapkan
para
di atas tentunya akan menimbulkan
wisatawan
yang
lebih
akibat masalah, dalam hal ini akibat
datang
16
ISSN : 1410 – 7252 Vol. 18 No. 01 Juni 2016
yang ditimbulkan adalah menurunnya
Wahab,
PESONA
Salah.
1997.
Pemasaran
minat wisatawan pada obyek wisata.
Pariwisata, cetakan ketiga, PT.
Wisatawan merasa kurang puas dan
Pradnya Paramita, Jakarta.
kurang tertarik terhadap obyek wisata
Yasni, Sulkan. 1990. Kamus Bahasa
atau secara
keseluruhannya
disimpulkan
bahwa
dapat
wisatawan
merasakan, pengenalan atau promosi
Indonesia,
cetakan
kedua,
Penerbit
Bina
Bangsa,
1996.
Pemasaran
Yogyakarta.
pariwisata yang dilakukan oleh Pihak
Yoeti,
Oka.
A.
Pengelola masih kurang. Hal ini juga
Pariwisata Terpadu, cetakan
dibuktikan
pertama,
dengan
table
bukti
masalah yang menunjukkan bahwa
Penerbit
Angkasa,
Bandung.
sebesar 51% Pengunjung/ wisatawan
1990.
Pengantar
yang datang merasa kurang puas
Pariwisata,
dengan obyek wisata yang ada. Hal ini
Paramita, Jakarta.
dapat dilihat pada atraksi wisata yang
PT.
Pradnya
2001. Tours and Travel
kurang, transportasi dan informasi
Management,
untuk menuju ke lokasi wisata masih
keenam,
sangat
Paramita, Jakarta.
sedikit,
sarana
souvenir
atau
tergolong
kurang
pembelian
oleh-oleh dan
PT.
cetakan Pradnya
masih
Gun , 2007. Pariwisata Dalam Tata
kurangnya
Ruang Wilayah , Institusi Teknologi
informasi atau promosi tentang obyek
Bandung , Bandung.
wisata yang ada.
Pitana, 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata , Penerbit Andi,
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta.
Kodyat, dan Ramaini. 1992. Kamus
Sumaatmadja, 1981. Study Geografi
Pariwisata dan Perhotelan, PT.
Suatu Pendekatan dan Analisa
Gramedia Widiasarana, Jakarta. Soekadijo,
R.
G.
Pariwisata,
1996. PT.
Keruangan , Alumi , Bandung
Anatomi Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta..
17