ISI
24/3/2011
16:25
NOMOR INI
Kompasiana PK Ojong ......... 2 The Best Performance Company of the Year ............ 8 RAT Gemah Ripah & Media Asri ...............
16 - 19
Laporan Utama Konser Erwin Gutawa .......
24
Augerah Olah Raga 2010 ..... 26 Berita - berita Dari Unit Usaha .............. 28 - 40 Rileks TTS
.................... 48
Page 1
DARI REDAKSI
LayOut Isi 03/Maret 2011
Semangat Berbagi
Hari-hari ini, kita sedang diteror oleh benda bernama paket kiriman. Pihak Kepolisian tiba-tiba sangat sibuk melayani aneka macam pengaduan berkaitan dengan paket ini. Salah satu toko buku kita di Semarang juga mengalami teror ini, walaupun ternyata hanya korban keisengan semata. Semua orang lalu menjadi sadar, bahwa segala cara dan bentuk bisa dipergunakan untuk mempengaruhi pikiran orang lain.
D
i balik peristiwa ini, kita bisa melihat perlunya berbagi informasi. Media amat cepat bergerak memberikan informasi penting dan menciptakan public awareness. Informasi ini menyebar begitu cepat karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Setiap orang dengan mudah mengakses aneka informasi di berbagai media, termasuk dunia maya. Bahkan, tren memperlihatkan bahwa informasi dapat lebih cepat diperoleh melalui jejaring sosial. Citizen Journalizm yang didasari dengan semangat berbagi sedang mengubah dunia.
COVER DEPAN INFOKITA NO.03/MARET 2011 SUASANA KONSER ERWIN GUTAWA GRAFIS: KELIEK DEK@, FOTO; DOK. KG PRODUCTION
Semangat berbagi ini bentuknya bisa bermacam-macam. Berbagi informasi praktis mengenai peristiwa yang terjadi di sekitar kita, berbagi ilmu pengetahuan, berbagi wawasan dan pemikiran baru, berbagi segalanya. Termasuk berbagi teror dan ketakutan. Namun, kita sebagai manusia Kompas Gramedia, sudah selayaknya berbagi semua hal secara positif. Demi kemajuan bersama,
demi kecerdasan bersama, berbagi hal-hal yang mencerahkan kehidupan. Semangat berbagi harus dilandasi pemikiran positif untuk memotivasi sesama manusia agar terus belajar dan berusaha menjadi lebih baik. Menjadi manusia yang mencerahkan kehidupan dengan berbagi adalah cita-cita yang sangat luhur. Berbagi ilmu pengetahuan, berbagi pengalaman, berbagi cerita, berbagi pemikiran, berbagi segalanya. Semua hal yang dibagikan harus dapat menjadi semangat bersama untuk bekerja dan berusaha lebih baik. Untuk kebaikan sesama, kebaikan bersama. Dengan dasar semangat berbagi, InfoKita mempersembahkan aneka informasi yang terjadi di seputar kita, seputar Kompas Gramedia. Untuk berbagi, tidak cukup hanya dengan semangat, tetapi juga pengetahuan, keterampilan dan keberanian yang cukup agar menghasilkan sesuatu yang berguna. Pengetahuan untuk menulis berita, keterampilan untuk bekerja lebih baik, keberanian untuk memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Pengalaman bekerja di masing-masing unit akan memperkaya kita, memperkaya wawasan dan materi yang akan kita bagikan kepada sesama. Yayasan DKK masih berbagi dan akan terus berbagi. Anak perusahaan baru, KG Production, juga membagi pengalaman mengadakan konser besar. Rekan-rekan toko buku berbagi informasi mengenai kegiatankegiatan yang dilakukan. Medical Center berbagi tips hidup sehat. Security Department membagikan pengalaman kerjanya. Juga beberapa karyawan yang membagikan pemikiran positifnya. Semuanya dengan semangat berbagi yang positif, demi kemajuan bersama. Selamat berbagi!
Redaksi
Pemimpin Redaksi: GM Humas KG Pjs Redaktur Pelaksana: St. Herwinoto Wakil Redaktur Pelaksana: Ign. Haryanto Redaktur Artistik/Produksi: Keliek Daniel Kusmartono Staf Redaksi: Zaenal Arifin, Ghinta.R Sekretaris Redaksi/Sirkulasi: Prelly Daisy Fotografer: Sujari, Agung Nugroho Illustrator: Aseli Sobari Alamat Redaksi: Gedung HUMAS, Jln. Palmerah Selatan 17, (Samping Gedung Bentara Budaya Jakarta), Jakarta 10270 . Tlp: 5483.008, Psw. 7510, 7511 Fax: 5494051 (Humas) E-mail:
[email protected] Redaksi menanti kiriman naskah dari pembaca/karyawan KG. Diketik 2 spasi, maksimum 3 folio, besar huruf 12 pt. Kirimkan beserta data digitalnya. Teks word windows, foto dengan kertas (hard copy) atau digital Photoshop (data foto dikirim dengan format JPEG)
InfoKita foKita
1
I N F O KOMPASIANA
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:25
PK Ojong :
Pimpinan polisi Jakarta telah memberikan surat penghargaan kepada pemuda-pemuda yang bernama Anto Sudiro dan almarhum Constantinus S. Djokosusilo karena keberanian mereka mencegah perampasan sepeda motor skuter. Tindakan yang tentu kita setujui semua ini mempunyai suatu konsekuensi yang menyulitkan. Ia menempatkan para orang tua dan pendidik lain pada suatu dilema. Dilemanya begini.
*
A
nak kami yang duduk di sekolah menengah misalnya mengagumi tindakan herois dari Susilo dan
kawannya. Apakah kami harus berbuat sebagai pendidik? Anak tanggung itu menurut ilmu pedagogik sedang membentuk skala nilai-nilai spiritual. Kejujuran dan keberanian atau dusta. Kesetiaan atau tidak pegang janji. Keadilan atau kelaliman. Dan begitu seterusnya, Daftar ini dapat dilengkapi. * Jika ditanyakan mana yang akan dipilihnya, sudah tentu anak kami itu akan memilih yang pertama. Kebenaran, kesetiaan, keadilan dan sebagainya. Kami katakan sudah tentu, oleh karena pilihan itu tidak membawa risiko. Tapi bagaimana kalau pilihan itu ada risikonya? Dan pilihan itu biasanya baru merupakan masalah kalau ada risiko yang besar. Dalam hal ini risiko jiwa. Dan sekarang para penjahat Jakarta tidak jarang memiliki senjata api. *
2
Page 2
Kasus C.S. Djokosusilo Apa kami harus berbuat – kami sebagai pendidik? Apakah kami harus menekankan, menonjolkan keberanian dan sifat penolong dari Constantinus Djokosusilo itu sebagai teladan yang baik seperti kita juga menyuruh anakanak kita membaca riwayat hidup Pasteur, Koch, Damian, Charles de Fouchauld, dr Tjipto Mangunkusumo sebagai contoh, model? Atau kami justru harus menekankan dan menonjolkan risikonya yang begitu besar? Hingga sebaiknya berbuat seperti kebanyakan orang lain, yaitu pura-pura tidak lihat dan pura-pura tidak tahu? Dengan perkataan lain, kami harus mendidik anak kami untuk menjadi pahlawan atau menjadi – penakut * Dilema ini riel sekali, oleh karena dalam perkembangan kriminalitas di ibu kota nampak suatu radikalisme. Beberapa waktu yang lampau para penjahat dan perampok – meskipun bersenjata api – tidak menggunakan senjata itu untuk membunuh. Hanya sebagai pengancam. Sekarang bukan gertak sambal lagi. Susilo bukanlah korban perampok bersenjata api yang pertama selama bertahun-tahun 1965 dan 1966 ini yang mesti membayar perlawanannya dengan jiwanya. * Dalam hubungan ini kami teringat pada sebuah berita dalam harian Angkatan Bersenjata tanggal 24 Juni 1966. Berita itu berjudul “Kriminalitas meningkat”, setelah melukiskan peningkatan itu harian itu, menulis “Hal mana merupakan tantangan khususnya bagi Komdak VII Jaya untuk lebih meningkatkan operasi pembersihan terhadap garong rampok dan sambar tersebut”. Kata “tantangan” itulah yang membuat kami tidak mudah melupakan berita singkat itu. *
PK Ojong (1920 - 31 Mei 1980) (Perintis Kompas- Gramedia)
Dok. InfoKita
Kejahatan yang makin mengganas di ibu kota adalah suatu tantangan, suatu challenge bagi kita semua. Tapi pertama-tama atau khususnya bagi polisi yang bertugas (profesional) menjaga keamanan dan untuk itu pun sengaja diberi senjata api pula. * Maka kami pikir-pikir untuk mengatakan kepada anak kami nanti, “Dalam hal seperti itu kamu hendaknya cepat-cepat memanggil polisi”. Tapi bagaimana kalau ia balas menjawab, “Tapi, bagaimana kalau tidak ada polisi ayah?” Dan bagaimana, kalau besok tulisan ini dibacanya pula?
(Kompas, 25 November 1966) / Keliek DeK@
InfoKita foKita
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:25
Page 3
INFO
OPINI
Mari Bergandengan Tangan dalam Suka maupun Duka *) Oleh: Wiwin Kurniasih
Tanpa kita duga, bencana kebakaran melanda Plaza Ambarrukmo dan mengharuskan TB Gramedia tutup untuk sementara waktu karena mesti bebenah paska kebakaran. Pembenahan dan perbaikan berjalan agak lamban, selain karena kurangnya tenaga dan belum terkoordinasi dengan baik, juga karena masih saling menunggu dan bingung mau berbuat apa.
T
idak lama berselang, ketika toko buku sedang me-relay acara Sonora untuk diperdengarkan pada pengunjung toko, tiba-tiba siaran mati dan terhenti untuk beberapa saat lamanya. Banyak yang bertanya-tanya ada apa sebelum mendapatkan informasi bahwa angin puting beliung menerjang kantor dan studio Sonora FM hingga merobohkan antenanya. Pada bencana gempa Yogya 2006 dan amuk Merapi 2010, kita bisa melihat tim Yayasan DKK bisa bergerak cepat, terlibat dalam setiap penanggulangan bencana, membantu masyarakat luas. Belajar dari kejadian itu, maka alangkah baiknya bagi unit-unit yang sudah makin besar, baik jumlah karyawan maupun aset perusahaannya, perlu membentuk tim penanggu-
InfoKita foKita
langan bencana yang dapat bekerjasama secara terpadu dan terlatih. Sehingga ketika bencana terjadi, kita tidak kalang kabut dan bingung mesti berkoordinasi dengan siapa, langkah penyelamatan apa yang harus diambil dan bagaimana mengerahkan tim untuk membantu. Semua hanya bisa didapatkan dengan struktur yang baku dan pelatihan yang terus menerus. Bencana yang ditimbulkan oleh alam atau faktor eksternal tentu akan berimbas pada orang lain di sekitar kita. Misalnya seperti buku-buku yang rusak, bagaimana harus memutuskan apakah buku masuk asuransi atau dikembalikan ke penerbit dengan melihat kelayakan dan etika. Jika buku sudah rusak atau tidak layak jual, bagaimana prosedur penanganannya. Apakah akan dilakukan retur buku atau dijual murah atau malah masuk klaim asuransi, sehingga tidak menimbulkan kebingungan di lapangan yang dapat berakibat pemborosan waktu dan energi. Sebagai peritel, kita pasti dikejar target untuk harus tetap buka dan mengoperasikan kembali toko agar tidak terlalu kehilangan waktu jual. Belum lagi bagaimana kita harus bersikap terhadap counter yang bernaung di bawah TB Gramedia. SoP harus jelas, cepat dan tepat, sehingga bisa segera melayani kembali konsumen dengan baik dan tidak menurunkan citra. Kita harus sadar bahwa apapun yang terjadi, konsumen tidak akan memberikan permakluman. Begitu juga dengan para pendengar Sonora atau masyarakat yang tertimpa reruntuhan antena Sonora. Memang baru kali ini kita mengalami bencana-bencana tersebut dan semoga tidak terulang lagi, tetapi tidak ada salahnya, dengan edukasi, sosialisasi dan koor-
dinasi serta struktur yang baik, tentu akan lebih memudahkan kita menanggulangi bencana. Kawan-kawan KG di manapun berada, ayo kita bentuk tim pengendalian bencana. Tunjukkan bahwa kita keluarga besar yang solid. Mari berikan empati dan kepedulian yang lebih untuk menguatkan persaudaraan dalam perusahaan. Kita bisa. *)Wiwin Kurniasih, Sales Sptd TB Ambarrukmo Yogya
ERATA InfoKita Edisi 02/Februari 2011, (halaman 5)
Tahukah Anda? Pada tahun 1965, Kompas didirikan hanya dengan modal satu buah mesin ketik sumbangan Pak Ojong, sebuah pesawat radio milik Pak Jakob dan sebuah mobil pik-up milik Pak IJ Kasimo… (Bukan Kasiyanto) (Dengan ini kesalahan telah kami luruskan. Mohon maaf atas kekeliruan tersebut)
3
I N F O MANAJEMEN
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:25
Page 4
Belajar dari Bawahan Sukses atau tidaknya sebuah perusahaan dalam membuat perubahan untuk kemajuan dan meningkatkan produktivitas tidak hanya tergantung dari segi marketing-nya saja. Tetapi juga harus didukung oleh SDM yang kompeten dan mempunyai jiwa pembelajar. Sehingga semua komponen yang diperlukan demi mencapai kemajuan perusahaan tersebut dapat benar-benar maksimal digunakan dan memperoleh hasil yang juga maksimal. Pada akhirnya, kemajuan perusahaan tentu akan berakibat juga pada peningkatan kesejahteraan karyawannya.
K
aryawan di dalam suatu perusahaan tentunya terdiri dari berbagai macam tingkatan dan jabatan. Untuk mudahnya, kita akan bagi menjadi dua golongan besar yakni atasan dan bawahan. Pada masa lalu, peranan atasan dan bawahan sangat berbeda. Atasan yang memberikan perintah dan bawahan yang melakukan perintah. Di masa sekarang ini, peranan karyawan sebagai atasan dan bawahan di dalam perusahaan menuntut kesetaraan, keseimbangan, partisipasi dan pelibatan. Atasan mau tidak mau harus melibatkan bawahan dalam membuat perubahan sebagai cara untuk meningkatkan produktivitas demi hasil yang baik sesuai target. Bawahan juga harus mau terlibat, berpikir bersama, berusaha bersama, saling berbagi informasi dan
4
pengalaman kerja di lapangan dengan atasan. Berbagi informasi mengenai pekerjaan di lapangan ini mutlak dilakukan. Dan harus diakui, bawahan mempunyai banyak pengalaman seputar pekerjaan yang dapat digunakan oleh atasan untuk memperbaiki sistem kerja dan peningkatan produktivitas. Secara tradisional, atasan setingkat manajer operasional dianggap tahu banyak dan telah belajar bagaimana menerjemahkan visi misi perusahaan dan melakukan pekerjaan yang ditugaskan untuk mencapai cita-cita tersebut. Mereka belajar dari program pelatihan formal dan pengalaman di tempat kerja. Sumber belajar ini memang berguna, namun ada sumber belajar lain yang tidak boleh diabaikan, yakni belajar dari pengalaman bawahan. Apakah yang dapat dipelajari dari bawahan dalam pekerjaan sehari-hari? Sistem Administrasi Sistem ini dapat berupa penilaian prestasi, kebijakan personalia, pembelian dan persetujuan. Kecakapan melibatkan diri dengan anggota staf dalam departemen lain merupakan faktor kritis dalam proses menjadi manajer yang efektif. Sistem Informasi Hanya orang yang memahami sistem informasi yang dapat mengajar seorang pendatang baru bagaimana mengatasi ruwetnya organisasi. Atasan sering mengajarkan pada seorang pendatang baru mengenai sistem informal, tetapi bukan untuk konsumsi setiap orang. Kerapkali lebih menguntungkan bagi seorang manajer untuk bertanya pada bawahan, yang lebih akrab dengan seluk beluk sistem informasi dalam organisasi. Budaya Organisasional Mempelajari sistem nilai, asumsi dasar dan norma organisasi dapat membuat seorang manajer menjadi lebih kritis. Tidak semua informasi yang penting bagi manajer bersifat teknis. Banyak informasi yang
justru bertalian erat dengan perasaan dan norma. Pertanyaan selanjutnya, mengapa manajer harus mempelajari hal ini dari bawahannya? Mengapa bukan dari atasannya? Beberapa alasannya adalah: Lebih mudah ditemui Secara fisik dan psikologis, tentu bawahan lebih mudah ditemui. Resiko akibat mencari informasi dari bawahan akan lebih kecil dibanding kepada atasan. Karena dengan bertanya pada atasan dapat menjadikan atasan tidak happy karena tahu para manajernya ternyata hanya mempunyai sedikit pengetahuan tentang pekerjaan yang mereka lakukan. Untuk itu, lebih mudah jika pertanyaan diajukan kepada bawahan. Lebih terbuka dan mau berbagi informasi Informasi dari bawahan biasanya lebih jujur dan apa adanya daripada kawan setingkatan atau atasan, dengan alasan tertentu. Tetapi harus diingat, kekuatan diferensial antara manajer dan bawahan perlu dikelola sedemikian rupa sehingga bawahan merasa aman untuk berbagi informasi. Manajer juga harus mau berbagi informasi sebelum meminta. Informasinya lebih segar Bawahan yang setiap hari berkutat dengan pekerjaan di lapangan tentu mempunyai informasi yang lebih segar. Ini diperlukan bagi seorang manajer untuk tetap up to date. Pengakuan diri Ketika manajer bertanya kepada bawahan, tentu ada perasaan bangga, dihargai dan mendapatkan pengakuan diri. Hal ini pasti secara positif akan mendukung bawahan untuk terus berpartisipasi dengan informasi dan ide-ide kreatif demi peningkatan produktivitas yang secara tidak langsung akan mendukung peningkatan kompetensinya. InfoKita foKita
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:25
Segan Belajar dari Bawahan Jika memang belajar dari bawahan banyak manfaatnya, mengapa tidak semua manajer melakukannya? Secara tradisional, yang berstatus lebih tinggi adalah guru daripada murid, bos lebih tinggi daripada karyawan. Karena itu, belajar dari bawahan berlawanan dengan hal ini. Beberapa permasalahan pribadi harus dipecahkan agar proses belajar dari bawahan ini sukses. Manajer harus sadar diri bahwa mereka tetap perlu belajar. Punya keinginan untuk menambah pengetahuan secara teknis, menambal pengetahuan yang masih kurang dan memperkuat kepribadian. Proses belajar ini tidak akan terjadi kecuali jika manajer cukup percaya diri untuk mampu memutuskan tentang apa yang perlu ia ketahui dari bawahan, cukup tahu diri,
InfoKita foKita
Page 5
mampu memilih orang yang perlu ditanyai dan memilah informasi yang masuk. Tanpa dasar tersebut, seorang manajer tidak akan mampu menanyakan informasi ataupun menerima informasi ketika ditawarkan.
Agar bawahan percaya kepada atasan, maka manajer harus jujur, terbuka, cakap dan konsisten. Agar atasan percaya kepada bawahan, maka karyawan harus memiliki integritas, motivasi yang positif dan apa adanya. Hubungan yang terlalu kaku akan menyebabkan orang akan bungkam, jaim (jaga image) dan gagasan-gagasan baru akan hilang. Terlalu banyak aturan yang mengikat akan mengakibatkan hilangnya kepercayaan. Kalau sudah hilang kepercayaan, maka informasi akan menguap begitu saja tanpa dapat dimanfaatkan.
Bawahan mungkin takut pada kekuasaan atasannya atau sungkan untuk mengemukakan pendapat dan berpartisipasi secara terbuka. Ini berakibat pada tuntutan seorang bawahan pada kecakapan manajernya untuk menyelesaikan beberapa masalah sebelum bawahan mau berbagi informasi. Yang diinginkan bawahan adalah pengakuan yang terucap tentang peranannya dalam mendukung keberhasilan departemen mereka. Jika pengakuan itu diberikan, maka bawahan akan mengikutsertakan dirinya lebih besar dalam pemikiran dengan berbagi informasi. Perhatian yang disadari oleh semua pihak akan memperluas kesempatan belajar, baik bagi atasan maupun bagi bawahan. (Totot, dari berbagai sumber)
5
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:25
Page 6
I N F O REDAKSI
Kritik untuk Pembaca InfoKita Menyusun naskah dan foto untuk mengisi halaman demi halaman InfoKita itu gampanggampang susah. Gampang kalau dikerjakan asal-asalan. Asal penuh, asal muat, asal warna-warni, yang lalu menimbulkan kesan asal terbit. Dalam urutan pekerjaan berikutnya mungkin saja akan terjadi asal cetak dan asal edar. Pada akhirnya karyawan sebagai pembaca akan menjadi asal terima dan asal baca. Sangat tidak lucu, bukan?
P
adahal perusahaan berkomitmen untuk menerbitkan InfoKita sebagai media informasi internal perusahaan, komunikasi perusahaan kepada karyawan, juga karyawan ke karyawan. Tentu tidak bisa asal terbit. Dari penampilannya saja mestinya sudah terlihat tujuannya. Sampul dari kertas tebal dilapisi vernish mengkilap, kertas isinya Artpaper dengan sebagian besar cetakannya fullcolor. Belum lagi dari segmen pembacanya yang terdiri dari karyawan dari tingkat terbawah sampai teratas. Semua karyawan KG, tidak peduli lulusan SD atau sarjana, semua boleh membaca InfoKita. Tetapi mengapa pembacanya yang begitu banyak ini jarang sekali bereaksi dengan memberikan dukungan kepada InfoKita berupa kritik atau saran? Bahkan ketika InfoKita berusaha aktif dengan membuat angket berhadiah, karyawan yang merespon juga sangat sedikit. Cenderung hanya berburu hadiah. Ada apa gerangan? Mungkin karena InfoKita dirasakan terlalu dermawan. Dibagikan gratis sehingga membuat pembaca apatis karena tidak merasa rugi, toh tidak beli. Karena gratis ini pula, maka tiras InfoKita tidak ada kaitannya dengan jelek atau bagusnya. Ada karyawan yang guyon berkata bahwa InfoKita
6
adalah satu-satunya produk majalah dari KG yang tirasnya tidak pernah turun, naik terus. Mungkin saja faktor gratis inilah yang membuat pembaca maupun pengelola InfoKita menjadi tidak kritis. Tapi mengapa yang dikritik pembacanya? Dari Kita untuk Kita InfoKita sesuai namanya berarti informasi dari kita, oleh kita, untuk kita. Tidak hanya dibaca, tetapi juga diisi oleh kita, dinilai oleh kita, dikritisi oleh kita, dan akan jadi makin bagus dan bermutu juga oleh kita. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan kita adalah seluruh karyawan KG yang tersebar di mana saja dan dengan latar belakang dan pengalaman yang beraneka rupa. Unit-unit KG tidak hanya berkantor di Jakarta, bahkan tidak hanya di Jawa. Pada saat itu pula seharusnya kita bisa melihat gambaran akan keaneka ragaman usaha, bermacam pengalaman bekerja, semangat kebersamaan dalam perbedaan dan saling tahu satu sama lain. InfoKita harus menjadi wadah silaturahmi antar unit usaha, antar karyawan. Tidak cuma saling tahu, tetapi juga saling berbagi ilmu dan informasi. Tidak cuma vertikal dari perusahaan ke karyawan, tapi juga horisontal antar karyawan. Misalnya pengalaman menarik selama bekerja di unit masing-masing, pengalaman mendidik anak sembari tetap bekerja, tips mencari rumah tinggal yang bebas banjir, berbagi cerita tentang merawat kendaraan agar nyaman digunakan menuju kantor, tips kesehatan dan lain sebagainya. Intinya, tanpa semangat bersama untuk berusaha membuat InfoKita menjadi lebih baik, maka majalah ini hanya sekedar bacaan pengisi waktu luang. Kalau sudah begini, maka kita juga yang menerima dampaknya. Apakah kita tidak bosan dengan penulis opini yang itu-itu saja? Ataukah kita sudah puas hanya dengan mengisi TTS-nya? Atau malah tidak membaca sama sekali? Meningkatkan Citra Positif Perusahaan
ke rumah, ada istri, anak, sanak saudara, bahkan tetangga yang juga ingin membacanya. Bahkan sekarang InfoKita dapat diunduh dari situs www.kompasgramedia.com, yang membuat InfoKita dapat dibaca siapa saja dan di mana saja. Mereka pasti ingin tahu seperti apa sih KG itu sebenarnya. Karena lewat InfoKita, mereka berharap dapat mengetahui seluk beluk KG, kegiatan-kegiatan KG, bahkan lowongan yang ada di KG. Seperti apa sih majalah internal perusahaan media terbesar yang punya banyak sekali penulis dan jurnalis handal. Tapi sayangnya, masih jarang sekali penulis atau jurnalis kita yang ikut berpartisipasi menyumbangkan buah karyanya. Seakan-akan InfoKita hanya sekedar majalah gratisan tanpa guna, tidak ada yang dapat dimanfaatkan. Seakan-akan menuliskan buah pikiran di InfoKita hanyalah perbuatan sia-sia. Padahal banyak sekali sebenarnya peristiwa atau pengalaman yang pasti layak diceritakan dan berguna bagi karyawan lain. Ada pengalaman yang aneh, seru, lucu, seram, ajaib, tapi juga pasti ada yang positif dan mencerahkan. Semua kejadian itu hendaknya jangan hanya menjadi gosip atau obrolan kantin semata. InfoKita siap menampung semua dinamika perusahaan dan karyawan dengan segala corak dan warnanya. InfoKita akan menjadi media informasi bersama, saling berbagi, saling mengetahui, gembira bersama, pun mengerutkan kening bersama, berpikir dan mencoba membetulkan segala sesuatu bersama. Indahnya. Maka, tepat pada saat kondisi itu tercapai, barulah InfoKita benar-benar menjadi dari kita, oleh kita, untuk kita. Menulis termasuk dalam salah satu pekerjaan intelektual. Tapi nggosip? Sori sori sori jek, itu pekerjaan primitif! (Totot, adaptasi dari Buletin Kita edisi April 1993)
Perlu disadari bahwa InfoKita tentu tidak hanya dibaca oleh karyawan saja. Tidak ada larangan bagi siapapun untuk membacanya meski telah diberi label ”untuk kalangan sendiri”. Jika kita bawa pulang majalah ini InfoKita foKita
I N F O REDAKSI
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:25
Page 7
Menulis, Sulitkah?
J
ika Anda merasa “tersentil” dengan tulisan ”Kritik untuk Pembaca InfoKita” dan ingin ikut berperan aktif dan segera berkontribusi dalam penerbitan InfoKita, maka teruskan membaca artikel ini. Karena tulisan ini akan menjelaskan bagaimana caranya membuat tulisan berita sebagai materi yang akan menjadi isi Majalah InfoKita.
Berita Apa yang Bisa Ditulis dan Dimana Mencarinya? Definisi berita adalah peristiwa, kejadian, pengalaman, opini atau pemikiran seseorang yang perlu dan penting untuk diketahui umum. Berita yang baik umumnya mengandung unsur 5W + 1H (Who, What, Where, When, Why + How). Pengertian mudahnya, siapa yang terlibat, peristiwa apa yang terjadi, dimana kejadiannya, kapan terjadinya, mengapa bisa terjadi, dan bagaimana kejadiannya. Jika dikaitkan dengan fungsi InfoKita sebagai majalah komunikasi internal perusahaan, dapat dirumuskan bahwa para pembacanya ingin mengetahui kejadian, peristiwa, pengalaman, opini, keputusan, aturan, info praktis, dan segala hal mengenai perusahaan dan karyawan KG. Pokoknya yang terjadi sehari-hari di perusahaan, wilayah kerja dan sharing pengalaman karyawannya. Semua bisa ditulis menjadi berita. Tentunya, berita yang ditulis harus memiliki nilai berita. Seperti aktual, kedekatan, human interest, konflik, perubahan, dampak/ pengaruh, profil tokoh, keunikan/ keanehan, tren, tips praktis, hiburan dan masih banyak lagi. Nah, bagaimanakah caranya mencari berita di sekitar perusahaan atau karyawan? Untuk berita yang peristiwanya terjadi begitu saja di sekitar kita (God given facts/ jatuh dari langit), Anda dapat langsung datang ke tempat kejadian dan mewawancarai orang-orang yang berada di sekitar tempat itu untuk mengumpulkan informasi. Untuk berita yang bukan berupa peristiwa, misalnya opini atau sosialisasi aturan perusahaan, Anda bisa mendatangi sebuah acara
InfoKita foKita
yang dilakukan (seminar, sosialisasi, rapat, launching, dsb), menemui pihak-pihak yang berwenang (pimpinan unit, public relations, human resource, dsb), membaca press release, atau melakukan observasi (pengamatan dan penelitian). Setelah mendapatkan informasi yang cukup, barulah kita tentukan jenis berita seperti apa yang akan kita tuliskan. Jenis Berita Hardnews, berupa berita yang lugas dan singkat. Sebuah berita yang langsung menyebutkan unsur 5W + 1H dalam dua atau tiga kalimat (lead). Kalimat atau alinea berikutnya, secara berurutan, menjelaskan lead yang sudah ada. Tidak boleh ada opini penulis di dalam berita jenis ini. Contohnya adalah berita foto (lensa peristiwa). Softnews, berupa berita yang dikemas dalam cerita ringan, topiknya bisa sangat beragam. Bersifat lebih menghibur dan memberi informasi dengan penekanan pada sisi humas interest. Pada dasarnya softnews adalah hardnews yang diperlunak, dengan tetap mengemukakan semua unsur 5W + 1H. Biasanya diawali dengan dampak yang terjadi terhadap satu peristiwa. Opini penulis juga tidak diperbolehkan, tetapi simpati boleh ditonjolkan. Tentukan bagian simpati ini agar memberikan dampak bagi pembaca berupa hiburan, senyuman, keprihatinan, atau wawasan baru. Contohnya berita kegiatan unit. Feature, berupa berita atau tulisan yang mengutamakan sisi kemanusiaan dari sebuah peristiwa atau pemikiran. Sisi human interest amat diperlihatkan. Dalam perkembangannya, feature tidak semata-mata mengangkat persoalan kemanusiaan, tapi juga persoalan lain seperti pariwisata, laporan perjalanan, bisnis, reportase budaya, liputan event, yang bisa disebut juga karangan khas atau tulisan ringan. Prinsipnya menghibur, ada sisi dramatis dan human interest yg kental. Cobtohnya opini, resensi film, bedah buku, rubrik makanan dan kesehatan. Merancang Tulisan Wakil Direktur Poynter Institute for Media Studies Don Fry memberikan panduan bagaimana cara merancang dan menulis berita. Menurut Don, ada 5 tahap yang harus dilalui, yakni: mencerna gagasan, mencatat gagasan, merencanakan alur
gagasan, merancang tulisan dan merevisi tulisan (fokus, alur cerita, gaya bahasa, keseluruhan tulisan). Sebuah gagasan atau peristiwa harus dicerna dengan cermat dan dimengerti benar, baru kemudian dicatat. Proses selanjutnya membuat alur/ urutan gagasan, membuat tulisan sesuai alur, baru kemudian melakukan revisi tulisan jika diperlukan. Prinsip dasar menulis berita adalah ditulis untuk dibaca orang lain. Berarti sebuah berita harus mudah dimengerti pembaca, dengan bentuk tulisan yang sederhana, jelas, singkat, padat, dan runut. Gunakan sebutan orang ketiga untuk menyebutkan tokoh cerita (dia atau mereka), sumber tidak fiktif atau subyektif dan harus disebutkan, serta usahakan ada kutipan yang sesuai dengan konteks. Ingat, jangan mengulang-ulang sebuah kalimat dalam tulisan karena justru akan membuat pembaca bingung dan berhenti membaca tulisan Anda. Penyuntingan Tulisan Setelah tulisan tersebut dianggap layak, bisa dikirimkan berikut foto atau ilustrasinya kepada redaksi InfoKita melalui e-mail
[email protected] atau burn di CD/ Flashdisk dan serahkan langsung ke Sekretariat InfoKita di Bagian Public Relations (Humas) KG. Tentunya akan dilakukan penyuntingan berita (editing) terlebih dahulu agar tulisan menjadi lebih enak dibaca, lebih hidup, mudah dimengerti, juga berfungsi sebagai filter untuk mencegah terjadinya “kelolosan” berita yang tidak perlu atau tidak pantas. Editing dilakukan dengan mengacu pada penalaran, tata bahasa, dan berpedoman pada kaidah kepantasan/ etika, hukum dan moral. Setelah semua proses dilalui, maka tulisan akan dimasukkan dalam kategori materi yang siap diterbitkan. Nah, maukah Anda mencoba menulis dan mengirimkan tulisan tersebut ke Redaksi InfoKita? Kami tunggu! (Totot, adaptasi dari modul ’Menulis Berita’ – Diklat Kompas)
7
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:25
The Best Performane of the Year 20
U TA M A INFO
Page 8
Pada InfoKita edisi lalu telah dibahas pemenang The Best Performance Company untuk kategori unit bisnis skala besar. Maka kali ini akan mengupas pemenang The Best Performance Company untuk kategori unit bisnis skala kecil. Seperti yang telah dijelaskan pada edisi sebelumnya, berhubung unit bisnis di KG demikian bervariasi dan cukup luas, maka unit bisnis dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu unit bisnis berskala besar, menengah, dan kecil. Sementara unitunit fungsional menjadi satu kelompok tersendiri.
T
ak berbeda dengan yang telah dilakukan tahun 2009, unit-unit bisnis dan fungsional dinilai dari seberapa jauh unit-unit tersebut mengelola kinerja berdasarkan prinsip Performance Management berbasis Balanced Scorecard dengan kriteria penilaian sebagai berikut: Tingkat pencapaian kinerja empat perspektif (Financial, Customer/Stakeholder, Internal Business Process dan Learning & Growth). Khusus untuk unit bisnis, dari sisi financial perspective aspek yang dinilai ditambah dengan sales growth, operating profit growth serta tingkat pencapaian target. Nilai pencapaian kinerja ini diberi bobot 70% terhadap nilai total. Kualitas implementasi prinsip-prinsip manajemen kinerja (SPFO principles) yang dilakukan melalui metode assessment secara komprehensif. Nilai kualitas implementasi ini mendapat bobot 30% terhadap nilai total.
8
Inilah Pemenang Di tahun 2010, satu unit fungsional dan dua unit bisnis mendapat penghargaan ini. Untuk kategori unit fungsional, pemenangnya adalah Corporate Facility Management. Untuk kategori unit bisnis skala besar penghargaan diberikan kepada pendatang baru yaitu Group of Hotel & Resort. Pemenang kategori unit bisnis skala menengah tidak ada. Untuk kategori unit bisnis skala kecil, penghargaan diraih oleh Warta Kota. Warta Kota Dengan visi “Menjadi koran regional terkemuka, yang menjadi panduan dan jembatan bagi warga Jakarta dan sekitarnya dalam menjalani hak dan kewajibannya” dan misi “Mengantisipasi dan merespon dinamika masyarakat secara profesional dan berimbang, dengan penyajian informasi yang menarik, bermanfaat, serta menjunjung etika dan kesopanan”, Warta Kota telah menempati posisi yang signifikan sebagai surat kabar terbesar kedua di Jakarta dan Jabotabek, setelah harian Kompas. Terbit pertama kali pada 3 Mei 1999, pertumbuhan oplah Warta Kota terus meningkat tiap tahunnya hingga ratarata oplah saat ini mencapai lebih dari 180.000 eksemplar per hari dengan jangkauan wilayah Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat. Warta Kota menjadi semakin kredibel dengan menjadi anggota Audit Bureau of Circulation, sebuah lembaga audit sirkulasi independen yang berkantor pusat di Sydney, Australia. Dengan diaudit oleh lembaga independen ini, maka dijamin bahwa tingkat pencapaian reach sesuai ekspektasi pengiklan. Dalam menyajikan berita dan infotainment yang hangat dan populer lewat tata bahasa yang mudah dipahami dan tidak vulgar, Warta Kota juga memperhatikan tata letak yang menarik. Hal ini terbukti dari berita berinfografis di halaman depan Warta Kota yang mendapatkan pujian dari luar negeri sehingga pakar dari Amerika Serikat dan Skotlandia menyempatkan diri untuk membuat semacam
studi dan menuliskannya di jurnal internasional. Berbicara mengenai pencapaian prestasi unit bisnis ini sehingga berhasil meraih predikat The Best Performance Company of The Year 2010, tentu tidak lepas dari keberhasilan perencanaan dan eksekusi strategi yang telah dilakukan. Dari sisi prestasi kinerja, unit bisnis ini berhasil memperoleh pencapaian kinerja keuangan yang cukup memuaskan dan mengalami pertumbuhan yang positif dibanding tahun sebelumnya. Pencapaian kinerja ini tentu didukung pengembangan produk kreatif dan inovatif, pengelolaan pelanggan yang optimal dan proses bisnis yang memang dirancang untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. Sebagai koran muda dan dinamis, Warta Kota menanggapi pertumbuhan masyarakat terhadap akses informasi yang cepat dan mengikuti perkembangan teknologi informasi menuju era digital dengan meluncurkan media informasi digital melalui Warta Kota Online di situs www.wartakotalive.com. Komitmen dan kerja keras Warta Kota sebagai koran yang dinamis pun dibuktikan melalui diversifikasi produk, seperti Tabloid TaMu, FreeMag dan Suplemen Insertion, serta beragamnya produk kreatif iklan, mulai dari jaket cover sampai dengan iklan kuping dan tagline ad. Tabloid TaMu merupakan media khusus pelajar di Jabodetabek yang terbit sekali sebulan dengan oplah rata-rata mencapai 5.000 eksemplar per bulan. Bagi koran yang penjualannya sebagian besar berbasis eceran ini, pengelolaan terhadap pelanggan baik itu pembaca ataupun pengiklan cukup mendapat perhatian. Optimalisasi pengelolaan pelanggan antara lain dilakukan melalui kegiatan gathering dengan pembaca, rubrik interaksi, pembentukan komunitas dan gathering dengan pengiklan. Dalam upaya pengembangan bisnisnya sebagai koran regional terkemuka bagi warga Jakarta dan sekitarnya, pada tahun 2010 InfoKita foKita
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:25
Page 9
Company 10, nya! Warta Kota mengakuisisi salah satu koran regional Jakarta, yaitu Berita Kota. Selama setahun terakhir, pencapaian oplah dari koran yang diterbitkan perdana pada 28 Januari 2010 oleh tim Warta Kota ini mencapai 60.000 eksemplar. Terkait dengan strategi ekspansi pasar, Warta Kota pun mulai mengembangkan penggarapan pasar baru di luar Jabodetabek dengan menerbitkan Warta Jateng pada 17 Januari 2011. Seperti tergambar dalam roadmap-nya, Warta Kota akan terus mengembangkan bisnisnya melalui pengembangan integrasi konten print dan online, brand positioning Warta Kota, Berita Kota dan wartakotalive.com serta Warta Jateng sebagai pengembangan
bisnis untuk produk diversifikasi dan pengembangan pasar baru di luar Jabodetabek. Memang tidak mudah, namun juga bukan tidak mungkin. Dengan strategi, sistem dan didukung oleh SDM yang kompetitif, maka cita-cita pasti akan terwujud. Semoga penghargaan ini dapat terus memotivasi unit bisnis dan fungsional dalam mengembangkan keunggulan kompetitif dan
prestasinya dengan tujuan akhir tercapainya visi misi Kompas Gramedia 2020. Profil pemenang The Best Performance Company of The Year 2010 untuk unit fungsional akan dimuat pada edisi selanjutnya. (Debora Situmorang/Markus Gunawan, Business Process Management)
Champion Gathering with CEO KG Pada 9 Maret 2011, Champion Gathering with CEO diselenggarakan dengan para pimpinan dari Group of Hotel & Resort. Kemudian pada 11 Maret bersama dengan para pimpinan Corporate Facility Management dan pada 14 Maret bersama dengan para pimpinan Warta Kota.
D
alam acara tersebut, GM BPM Maryamto Sunu memberikan penjelasan singkat tentang kriteria penilaian yang dilakukan pada 2010, yang didasarkan pada dua kriteria. Pertama, kualitas tingkat pencapaian kinerja dari 4 perspektif secara bersama-sama, yakni perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dan SDM. Bagi unit bisnis, perspektif keuangan
InfoKita foKita
dinilai dari kualitas pencapaian target, revenue growth dan operating profit growth. Kedua, kualitas implementasi prinsip-prinsip
Penyerahan hadiah & sertifikat oleh CEO KG kepada Hotel & Resort Group Director Lilik Oetama (kanan)
9
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:25
Page 10
Plan-Do-Check-Action (PCDA) yang dilakukan para pimpinan–dalam manajemen kinerja berbasis BSC disebut juga implementasi 5 prinsip. Secara visual juga dipaparkan grafik yang menginformasikan kualitas implementasi 5 prinsip yang ideal atau yang menggambarkan perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kategori Hall of Fame, grafik rerata di KG dan grafik unit bisnis masing-masing. Dalam evaluasi tersebut disampaikan pula catatan positif yang diimplementasi masingmasing champion, hal-hal yang masih harus diperbaiki dan tantangan yang di hadapi di tahun mendatang. Setelah para Group Director/Director menyampaikan sambutannya, CEO KG Agung Adiprasetyo menyampaikan catatan sebagai berikut: Group of Hotel & Resort pantas mendapatkan predikat The Best Performance Company of the Year 2010, karena tingkat pencapaian pertumbuhan baik revenue maupun Gross Operating Profit (GOP) cukup baik. Jumlah jaringan hotel yang saat ini berjumlah 34 buah, menunjukkan pengembangan yang cukup cepat. Bahkan 2 tahun ke depan harus mencapai 62 buah. Maka pertumbuhan yang ekspansif di GoHR tersebut mempercepat masuk ke dalam kategori unit bisnis berskala besar di lingkungan KG. Agung menambahkan bahwa persaingan saat ini menjadi lebih kompetitif, tuntutan konsumen menjadi semakin spesifik dan pertumbuhan jumlah hotel yang cukup cepat menuntut penyediaan SDM yang kompeten dalam jumlah yang memadai. Warta Kota meskipun masuk dalam kategori unit bisnis berskala kecil, namun tetap membanggakan. Selama 10 tahun sejak dilahirkan pada awal tahun 1999, belum memberikan keuntungan. Namun 3 tahun terakhir ini menunjukkan bahwa Warta Kota telah menjadi pemimpin pasar di kelasnya. Pimpinan sudah menemukan tipping point untuk berkembang. Setelah lembar daerah dari Kompas ditutup akhir tahun 2010, CEO KG yakin Kompas tetap diposisikan untuk pembaca kelas atas, sedangkan Tribun untuk pembaca kelas menengah dan Warta Kota, Berita Kota dan warta-warta di kota lainnya mengisi segmen pembaca kelas bawah. Dengan demikian Group of Regional Newspaper yang mengelola Tribun ditantang untuk menerbitkan Tribun di Jakarta. Di sisi lain, Warta Kota yang sudah mengembangkan sayapnya di Jateng pun ditantang untuk mengembangkan warta-warta di kota lain. Inilah yang selanjutnya harus dipikirkan dan disiapkan oleh pimpinan Warta Kota.
Penyerahan hadiah & sertifikat oleh CEO KG kepada Director of Warta Kota Deddy Pristiwanto, dan pada (foto bawah) kepada Corporate Facility Management Director Hari Susanto (kiri).
Meskipun ada beberapa fungsi yang belum cukup baik, namun secara keseluruhan pengelolaan fungsi-fungsi umum sudah berubah. Pimpinan berani menetapkan KPI yang lebih terukur. Pekerjaan umum pada hakekatnya menyangkut pekerjaan yang cukup kompleks. Ambil contoh Bandara Soetta sudah direnovasi, tetapi kualitas kebersihannya tetap sangat jauh bila dibandingkan dengan Changi Airport. Ini bukan soal pekerjaan renovasi semata, tetapi menyangkut sikap, perilaku dan mental SDM. Unit fungsional saat ini tidak lagi menjadi pelengkap, namun menjadi partner unit bisnis. Ketika korporat memutuskan akan ekspansi ke sua-
tu kota, tentu urusan pertama yang sangat menentukan adalah lokasi, ijin bangunan, fasilitas kantor, perlengkapan produksi, dan sebagainya. CFM bukan lagi teman di belakang, namun menjadi partner strategis di depan. Tantangan ini yang harus sangat menjadi perhatian pimpinan. Acara ditutup dengan penyerahan hadiah & sertifikat oleh CEO KG kepada Hotel & Resort Group Director Lilik Oetama, Director of Warta Kota Deddy Pristiwanto, dan Corporate Facility Management Director Hari Susanto. (Reza Yesadiputra, BPM)
Corporate Facility Management dinilai menunjukkan perubahan yang cukup berarti.
10
InfoKita foKita
LayOut Isi 03/Maret 2011
InfoKita foKita
24/3/2011
16:25
Page 11
11
24/3/2011
16:25
Page 12
INFO
MANAJEMEN
LayOut Isi 03/Maret 2011
J
angan heran kalau kita pergi ke pusat perbelanjaan dan melihat sekian banyak ibu, remaja dan bahkan para eksekutif yang begitu antusias dalam berbelanja terutama ketika ada pesta diskon. Bahkan tak jarang terlihat mereka saling berebut dan saling sikut untuk mendapatkan produk tertentu dengan harga miring. Semua sah-sah saja. Hari gini yang namanya diskon tentu terasa menggiurkan karena terasa lebih murah, apalagi dipromosikan besar-besaran. Tak pelak lagi demam belanjapun terjadi di mana-mana dan melanda hampir semua ka-
Boby Arinto selaku project manager Kompas Gramedia Value Card (KGVC) memandu rapat kerja di Hotel Santika.
12
langan. Itulah hebatnya pemasaran. Dan hebatnya, hampir semua transaksi tercipta melalui perantaraan sebuah kartu, apapun jenis dan namanya, yang semakin lama semakin sakti karena perannya semakin beragam. Semua ada dan apapun bisa dilakukan melalui kartu tadi. Betapa dahsyatnya peran kartu yang kini bukan lagi sekedar alat pembayaran semata melainkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Jenis kartu yang ditawarkan juga bermacam-macam. Mulai dari kartu plastik, smart card, prepaid card, hingga kartu kredit. Semua menawarkan berbagai kemudahan dan keuntungan bagi si pemegang kartu. Memang harus diakui bahwa saat ini kartu bukan lagi sekedar identitas ataupun alat pembayaran, melainkan sudah menjadi identitas dan kebanggaan pemiliknya. ”Gak bergengsi kalo cuma megang satu kartu. Kalo saya punya tujuh kartu sehingga kalau mau belanja tinggal pilih toko mana yang lagi ada diskon. Kan lumayan bisa lebih irit” kata Elly H. Lessana yang punya hobi shopping serta ngumpulin kartu diskon ini.
InfoKita foKita
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:25
Di Kompas Gramedia, kartu komunitas bukanlah hal baru. Tabloid Nova telah merilis kartu Klub Dapur Nova sejak tahun 1997. Selain itu Hotel Santika menerbitkan Santika Important Person (SIP), Gramedia Pustaka Utama (Gramedia Books Club), Toko Buku Gramedia (Gramedia VIP Card), Majalah Bobo (Klub Bobo), Kompas (Klub Baca Kompas). Dari semua kartu memang belum terlihat identitas korporat walaupun salah satu manfaatnya sama yakni bisa memperoleh diskon di Toko Buku Gramedia ataupun diskon menginap di Grup Hotel Santika. Selain itu juga tidak ada kesatuan Kompas Gramedia sebagai sebuah kekuatan korporat yang sangat disegani di Tanah Air. Langkah ke arah sentralisasi pengelolaan kartu komunitaspun mulai dicanangkan pada pertengahan tahun lalu. Tim Korporat TI diberi tanggung jawab untuk mengawal upaya pengelolaan jaringan kartu komunitas di tingkat korporat yang lebih komprehensif. Dengan mengintegrasikan seluruh data base kastemer yang menjadi club member maka diharapkan semua unit bisa memetik banyak manfaat terutama untuk membantu meningkatan pendapatan dari unit-unit.
InfoKita foKita
Page 13
Dengan sigap para penanggung jawab pengelola kartu berkumpul, antara lain Niken Puspita, Hendy Anindito dan Indrapuri (Toko Buku Gramedia), Vivi Herlambang (Hotel Santika), Indriyana dan Florentina Lenny (Klub Nova), Widi Pudijanto (Klub Bobo), Lukie Wibowo dan Prabowo (Kompas), Laras Husodo (Gramedia Penerbitan), Ezer Hizkia dan Elissa (Wartakota), Gunawan Samiadjie dan Arief Budiman (Pers Daerah), CM Fitriani, Anwari Rahman dan Yunita (Corporate IT/IS), Prapto Rahardja (Jasatama), Dinartisti (Corporate Communication) dan dimotori oleh Boby Arinto serta dibantu oleh Tommy Anwar dari Kelompok Majalah. Rapat kerjapun digelar guna merumuskan penyatuan kartu komunitas yang terlanjur tumbuh dan berkembang di masyarakat. Dalam perjalanan waktu, tim diperkuat lagi oleh beberapa personil sesuai dengan kompetensinya, antara lain Nyayan (Toko Buku Gramedia), Ratna Wahyu (Hotel Santika), Benny Jurdi (Kompas), Marisa (Gramedia Penerbitan), Griyana (Majalah), Herwinoto (Humas KG). Banyak yang bertanya, “Kenapa sih banyak betul personil yang terlibat. Apa perlu sebanyak itu buat ngurusin kartu yang notabene sudah lama eksis di kantor
kita?. Tentu saja keraguan seperti ini wajar terjadi karena persoalan time management. Belum lagi soal keraguan atas manfaat dari pengelolaan komunitas seperti yang terjadi selama ini. Nah di sinilah pokok persoalannya. Coba kita renungkan sejenak pola pengelolaan komunitas secara desentralisasi hingga saat ini. Bayangkan saja mengenai kekuatan data base yang seharusnya bisa memberi manfaat bagi perusahaan ternyata sulit didapat karena mahalnya biaya pengolahan data seandainya dikelola oleh masing-masing unit. Sehingga pengolahan data base sebaiknya terpusat agar lebih efektif dan efisien. Korporat mengolah dan unit tinggal menggunakannya. Idealnya memang demikian walaupun tentu saja tidak semudah yang dibayangkan. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan melakukan kerjasama dengan pihak yang lebih berpengalaman dalam pengelolaan dan pengolahan customer data base yakni pihak bank. Menghargai kehebatan pihak lain adalah sikap profesional yang patut diacungi jempol. Saat ini proses pemilihan pihak bank selaku mitra kerja telah dilalui. Enam bank besar dan menengah yaitu Citibank,
13
24/3/2011
16:26
Page 14
INFO
MANAJEMEN
LayOut Isi 03/Maret 2011
HSBC, Bank Mandiri, BCA, BNI 46, dan Bank Mega diundang untuk ikut pitching. Segala aspek teknis dan non teknis dikaji dan dianalisis secara mendalam, baik oleh tim kerja maupun dalam forum KMI. Akhirnya pilihan jatuh pada BCA. Dengan demikian maka satu persoalan strategis sudah teratasi. Tantangan berikutnya adalah bagaimana mengatur irama kerja, baik ketepatan maupun kecepatan kerja kita guna mengimbangi dinamika kerja tim BCA. Setelah persoalan mitra kerja masih ada tantangan lain yang masih harus dibuktikan yaitu bagaimana kita bisa meningkatkan pendapatan perusahaan kita dan bukan sebaliknya. Jangan sam-
14
pai gara-gara mengembangkan program diskon maka pendapatan kita malah berkurang. Nah semua kemungkinan ini tentu harus dijawab dan dibuktikan di lapangan. Sudah bukan jamannya lagi kita hanya berdebat soal konsep dan lain sebagainya. Inilah momentum yang baik untuk membuktikan bahwa kita memang mampu bersaing dengan pihak eksternal dengan menggalang unit internal. Kuncinya adalah meningkatkan kualitas kerja agar bisa menang dalam persaingan yang semakin ketat dan hal ini pasti akan terbukti seiring dengan berjalannya sang waktu. Selain beberapa tantangan di atas ternyata kita masih dihadapkan oleh satu
persoalan internal yaitu mengenai desain kartunya. Kelihatannya sederhana tetapi pada kenyataannya tidaklah demikian mudah. Mengenai hal ini akan kami sampaikan dengan lebih mendalam pada Infokita edisi mendatang agar kita semua dapat memahami dengan baik mengenai filosofi, konsep dan karakter desain kartu kita serta implementasinya. Keretapun berjalan semakin cepat. Waktu acara launching juga sudah direncanakan, yakni 18 Juni 2011. Sangatlah diharapkan semua rencana dapat terlaksana sesuai jadual. Mari kita tunggu bersama kehadiran KG Value Card yang akan menjadi identitas dari komunitas semua unit yang ada di Kompas Gramedia. (Tma)
InfoKita foKita
LayOut Isi 03/Maret 2011
InfoKita foKita
24/3/2011
16:26
Page 15
15
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:26
Page 16
INFO
B E R I TA
RAT 2010 Koperasi Gemah Ripah Sigit Suryanto: Koperasi Juga Partner Perusahaan Hajatan rutin setiap tahun RAT (Rapat Anggota Tahunan) Koperasi Karyawan KG “Gemah Ripah” telah diselenggarakan pada Sabtu Kliwon, 26 Februari 2011, mulai pukul 09.00 sampai selesai pukul 13.00 bertempat di Ball Room lantai 7 Gedung KG Palmerah Barat, Jakarta Pusat.
D
ipandu oleh Maria (CFM), hadirin semua berdiri dan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Koperasi menandai dimulainya acara RAT. Acara dibuka oleh Ketua Panitia Didiet Suprihwihono Setyo Budi (Go Publishing ) yang pada sambutan singkatnya mengucapkan terimakasih kepada anggota perwakilan yang sudah hadir, kepada Pimpinan Perusahaan, sponsor, donatur, pengisi acara serta panitia sehingga acara RAT bisa terselenggara dengan sukses. Kecuali itu Didiet juga menyampaikan bahwa tema RAT Koperasi Gemah Ripah (GR) tahun ini adalah “ Empowering Business”. Bukan mau “soksok-an” pakai istilah asing, namun yang dimaksudkan barangkali sederhana saja, yaitu
Sigit Suryanto
16
Ki-ka: Ferry Hermawan (Ketua Koperasi), Martina (Sekretaris 1), Antien (Bendahara 1)
bahwa mulai tahun 2011 ini Koperasi GR mempunyai harapan bagaimana di waktu kedepan bisa lebih maju dan berkembang melalui pemberdayaan kegiatan-kegiatan bisnis yang semakin baik sesuai dengan tujuan koperasi itu sendiri. Khususnya bagi para anggota dan calon anggota bisa lebih mengenal dan memahami peran dan tujuan dibentuknya koperasi sehingga akan bisa semakin bermanfaat bagi para anggotanya. Sebelum memasuki acara pokok –sidang anggota, acara dilanjutkan dengan sambutan dari perusahaan yang kali ini diwakili oleh Sigit Suryanto- Vice Director CHR. Dalam sambutannya Mas Sigit yang akrab dipanggil EsEs (SS) di antaranya mengatakan bahwa bagaimanapun juga koperasi adalah merupakan suatu usaha. Jadi tetap harus bisa menguntungkan. Cuma semangatnya memang berbeda dengan usaha bisnis semacam PT (Perseroan Terbatas). Untuk itu ia memberi masukan diantaranya koperasi harus bisa menambah anggota baru. Karena masih banyak anggota yang potensial belum dijangkau. Misalnya karyawan baru dari TV KG ada sekitar 300 karyawan. Juga karyawan majalah di jalan Panjang dan karyawan toko buku yang begitu banyak tersebar. Lebih lanjut SS juga
mengatakan koperasi GR harus bisa membuat brand image baru sehingga diharapkan bisa merubah atau tepatnya meluruskan image yang dapat mempengaruhi calon anggota muda yang selama ini mungkin menganggap koperasi itu jadul, tahunya koperasi adalah sekedar meminjam duit saja. Sehingga koperasi bisa me-empowering people, me-empowering employe- karyawan. Ia juga mengatakan bahwa koperasi juga merupakan partner perusahaan seperti Dana Pensiun, BCA, BRI, BNI dan sebagainya, oleh karena itu koperasi GR harus siap merubah sistem administrasinya. Karena ke depan perusahaan juga telah merubah sistem manajemennya. Nanti tidak ada lagi struk gaji, potongan koperasi dsb…… Acara pokok sidang anggota dimulai, dengan doa bersama yang dibawakan oleh Robertus Singgih Agung (CHR). Sementara acara utama sidang dipimpin oleh Anto Nugrahanto (Go Printing) yang menyatakan RAT sudah memenuhi kuorum anggota yang hadir dan dinyatakan syah untuk memulai sidang anggota. Sidang diawali dengan laporan pertanggungjawaban pengurus koperasi yang disampaikan oleh Ketua Koperasi GR – Ferry Hermawan (CFM). InfoKita foKita
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:26
Mengawali laporannya Ferry mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dimana koperasi GR telah melewati tahun 2010 yang penuh tantangan sekaligus peluang dengan cukup sukses. Juga mengajak semua anggota (yang kini berjumlah 2720 anggota) dan pengurus untuk terus berkarya dan berusaha agar rencana yang telah dan belum terlaksana tahun lalu bisa dilanjutkan dan dilaksanakan pada tahun 2011 ini. Ia juga mengatakan bahwa pada tahun 2010 lalu Koperasi GR telah menjalankan usahanya secara mandiri, lepas dari pihak ketiga dan berani menetapkan target nominal prosentase peningkatan SHU (Sisa Hasil Usaha). Pengelolaan yang mandiri, efektif sekaligus efisien di tahun 2010 menghasilkan pencapaian SHU meningkat 23, 72 %, dibanding realisasi SHU 2009. Pencapaian ini juga jauh melampaui di atas target yang ditetapkan pada RAT 2009, sebesar 10%. Hal ini bisa terjadi oleh usaha yang dilakukan di antaranya; dari bisnis Toko Koperasi yang sudah dikelola sendiri. Juga dari usaha penjualan secara kredit sepeda Polygon, komputer merk HP, Toshiba dan Zyrex, serta kamera Cannon dan asesorisnya. Kecuali itu koperasi GR mengadakan Bazaar Lebaran, Bazaar Back to School. Memang ada beberapa usaha yang akan dilakukan di tahun 2010 belum bisa mencapai hasil. Seperti mengganti sistem informasi kredit simpan pinjam dengan versi lebih modern. Penyediaan kopi, gula, teh dan kreamer untuk ruang rapat di KG dengan menggunakan logo KG dan koperasi GR. Juga perluasan bisnis usaha jasa pengiriman untuk kebutuhan bahan pokok ke rumah pemesan. Namun mulai tahun 2011 ini GR sudah bisa memenuhi permintaan banyak anggota yaitu pinjaman bisa ditransfer langsung ke rekening anggota peminjam sehingga tidak perlu repot lagi mencairkan chek ke Bank Mandiri.
Page 17
Seusai pelantikan, Sigit Suryanto mengucapkan selamat kepada Ch. Yeni , disaksikan Didiet SS.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab atau usulan langsung dari anggota yang hadir. Sebelum dimulai, ketua sidang membacakan pertanyaan dan usulan tertulis yang sebelumnya sudah dikumpulkan dari kotak-kotak saran yang disebar di beberapa titik strategis dua minggu sebelumnya. Pada acara ini banyak pertanyaan dan usulan yang cukup berbobot dan menjadi perhatian serius dari pengurus. Pertanyaan yang bisa langsung dijawab segera dijawab oleh pengurus terkait. Sedang usulan yang perlu pemikiran lebih lanjut ditampung terlebih dahulu. Beberapa pertanyaan yang cukup menjadi perhatian diantaranya adalah usulan diadakannya toko koperasi di lokasi Gramedia Majalah Jalan Panjang-Jakarta Barat dan Percetakan Cikarang. Ada juga yang mempertanyakan bagaimana jika ada anggota yang ingin “menaruh” uangnya yang cukup besar dengan asumsi nanti jika pembagian deviden berharap bisa mendapat deviden yang besar pula. Bahkan ada satu usulan yang mengundang tawa karena lucu (dan benar) yaitu usulan RAT (juga pembagian deviden) diadakan pada pertengahan bulan, bukan akhir bulan. Dengan jujur, pengusul (ngakunya dari toko buku) mengatakan jika tengah bulan itu bisa menolong dompet yang menipis. Dan masih banyak lagi. Acara Sidang Anggota diakhiri dengan pelantikan pengurus baru, untuk posisi Wakil Ketua (Cahyo Prakosa –CFM mengundurkan
diri karena kesibukannya) dan ditetapkan sebagai penggantinya adalah Didiet Suprihwihono Setyo Budi. Sementara posisi Bendahara II diisi oleh Ch Yeny Christianti (FUHR). Mereka dilantik oleh Mas Sigit Suryanto dengan mengucapkan sumpah janji. Setelah Sidang RAT ditutup, hadirin di “siram” dengan wacana yang bertajuk “Mengelola Keuangan Pribadi/Keluarga” yang disampaikan dengan ciamik oleh Ibu Prita Hapsari Ghozie, SE,Mcom, CFP- yang juga penulis buku terbitan Elex Media yang termasuk “best seller”. Entah oleh karena materinya yang pas dan bicaranya yang enak dan jelas atau oleh kecantikannya, nyatanya hadirin dengan setia dan antusias mengikutinya sampai tuntas. Tak kalah hebohnya acara yang paling dinanti hadirin adalah penarikan undian hadiah utama yang dipandu oleh MC “slank” Jawir Ign Supriyadi (TB Gramedia Meruya) yang diseling dan dimeriahkan dengan suguhan grup musik Sanggar Bambu Arum Kencana , dari Cipanas-Cianjur. Alhasil TV LCD Toshiba 32 inc diboyong oleh Sugiarto (Elex Media Cakung), sementara Kulkas 2 pintu diangkut oleh Pieter Gero (Wartawan Kompas) dan Sepeda Polygon type March 5.0 (satu-satunya sepeda yang ada di Indonesia) digowes oleh Christina Wahyuningsih (Logistik Percetakan Cikarang). Selamat untuk yang beruntung! (Keliek DeK@) Foto: Cipto/CFM
Prita Hapsari
InfoKita foKita
17
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:26
Page 18
B E R I TA
RAT Media Asri 2010
INFO
Pinjamlah dengan Prioritas
CHR Director Caecilia Dian saat memberikan sambutan mewakili Pimpinan KG
Pengurus Koperasi Karyawan “Media Asri” Kompas Gramedia menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2010 bertempat di Ballroom Lt 7 Gedung KG Jl Palmerah Barat 33-37, Jakarta, Kamis (17/2). RAT ini juga dihadiri oleh Corporate Human Resources Director Caecilia Dian dan seluruh pengurus Koperasi Media Asri, serta lebih dari 95% anggota hadir dengan perwakilan.
R
AT kali ini memiliki tiga agenda, yaitu pembukaan yang dilanjutkan dengan doa, acara inti berupa Laporan Pengawas dan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi, serta sambutan Pimpinan KG. Acara dikemas secara ringkas tanpa mengurangi tujuan dari RAT itu sendiri. Seperti yang diuraikan oleh Wakil Ketua Ko-
18
perasi bahwa sebagian besar peserta RAT antusias datang justru karena deviden dan bukan karena hiburan, maka pada RAT kali ini acara hiburan ditiadakan. Laporan Pengawas mengawali acara inti RAT, disampaikan oleh Dewi Rahayu. Dalam laporannya, secara umum disimpulkan “wajar” ada beberapa catatan untuk perbaikan, salah satunya adalah penulisan slip dan proses administrasi yang masih perlu diperbaiki. Kemudian Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi “Media Asri” disampaikan oleh Wakil Ketua Koperasi Sulaiman Budiman dan Ketua Koperasi Josephine Murti (Mbak Yos). Laporan tersebut diapresiasi dengan baik oleh seluruh anggota dan unsur pimpinan yang hadir dengan berbagai saran dan kritik yang membangun. Capaian kinerja dalam satu tahun yang lalu meliputi usaha simpan pinjam dan usaha penjualan peralatan rumah tangga, telah meningkatkan perolehan Pendapatan Hasil Usaha (PHU) sebesar Rp 657.823.730 atau naik 20,10% dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan jumlah anggota
memang belum mencapai target, tahun ini baru 127 anggota baru atau 12%. Menurut Caecilia Dian, seharusnya kenaikan jumlah anggota bisa lebih besar lagi karena perusahaan merekrut karyawan lebih dari 10% setiap tahunnya. Dalam laporannya tersebut, Ketua Koperasi juga mengusulkan adanya kenaikan simpanan wajib (SW) menjadi Rp 50.000 per bulan dan menaikkan jumlah plafon pinjaman maksimal menjadi Rp. 30.000.000, dengan persayaratan dan ketentuan yang berlaku sesuai AD/ART dan ketentuan tambahan hasil RAT. Usulan ini secara aklamasi disetujui oleh seluruh perwakilan anggota yang hadir. Disampaikan pula, bahwa Koperasi Media Asri tidak mengenal sistem peminjaman “menggelinding”. Peminjam tidak bisa meminjam uang apabila masih ada kewajiban angsuran pinjaman. Namun, pinjaman tambahan berupa pinjaman atas pembelian barang masih bisa dilakukan. Misalnya anggota masih punya angsuran pinjaman, tetapi tibatiba membutuhkan sebuah laptop. Pembelian laptop ini bisa ditalangi oleh Koperasi. InfoKita foKita
24/3/2011
16:26
Page 19
INFO
B E R I TA
LayOut Isi 03/Maret 2011
H
ujan sangat deras disertai angin kencang yang mengguyur Jakarta, Rabu (16/3) siang, mengakibatkan sebagian besar lalulintas mengalami kemacetan cukup panjang. Selain akibat tergenangnya air di beberapa ruas jalan utama, pohon-pohon besar yang bertumbangan di pinggir jalan mengakibatkan kemacetan luar biasa pada sore harinya. Akibat hujan deras itu, banjir menggenangi wilayah RW 06 Kelurahan Grogol Utara yang terletak persis di belakang Kantor Kompas Gramedia Palmerah Selatan. Genangan air setinggi 1,5 meter juga menutup sebagian besar ruas jalan di wilayah tersebut. Air mulai naik hingga sebatas lutut orang dewasa terjadi sejak pukul 16.30 WIB. Selepas maghrib, jalanan sudah tidak tampak karena tertutup oleh genangan air. Posko darurat sempat didirikan, evakuasi warga juga dilakukan. Air berangsur-angsur mulai surut sekitar pukul 24.00 WIB. Kompas Gramedia melalui Yayasan DKK pada hari Kamis (17/3) pagi memberikan bantuan berupa Bayclin pembersih lantai bakteria sebanyak 100 galon (1 galon = 4 li-
Ketua Koperasi juga menekankan pentingnya anggota lebih aktif meminjam agar Koperasi makin cepat berkembang dan tentunya deviden yang diperoleh anggota juga lebih besar. Disampaikan juga bahwa menabung di Koperasi Media Asri, hasil devidennya lebih besar daripada bunga tabungan deposito bank. Dan ini hanya ada di Koperasi Media Asri. Caecilia Dian dalam sambutannya menyampaikan permintaan maaf CEO KG Agung Adiprasetyo yang tidak bisa hadir karena masih berada di luar kota. Beliau lalu bertanya kepada semua yang hadir, “Bagaimana regenerasi Pengurus Koperasi Media Asri? Apakah Anda harus menggaji orang pensiunan?”. Ditambahkan oleh Beliau bahwa menjadi pengurus Koperasi merupakan salah satu ajang mengasah leadership, dengan mencontohkan pengalamannya yang pernah menjadi Ketua Koperasi Gemah Ripah dan sekarang menjadi Corporate Human Resources Director. “Apa Anda tidak tertarik?” lanjutnya, yang disambut dengan derai tawa peserta yang hadir. InfoKita foKita
YAYASAN DKK: Bantuan untuk Korban Banjir di RW 06 ter). Bantuan tersebut sangat membantu warga untuk membersihkan tanah dan lumpur sisa genangan banjir yang semalam merendam rumah mereka, termasuk kantor RW 06 yang seluruh lantai bagian dalamnya terendam. “Kami sangat berterimakasih atas bantuan dan respon cepat yang diberikan oleh
Caecilia Dian juga mengingatkan agar anggota jangan terlalu banyak meminjam. “Ukur diri sendiri. Jangan sampai pinjaman sedemikian membelit Anda, sehingga uang yang seharusnya dibawa pulang habis dipotong angsuran”. Beliau juga menghimbau agar anggota meminjam dengan cara yang sehat, diukur sesuai kemampuan masing-masing. “Jangan sampai terbelit keinginan meminjam dan keinginan konsumtif saja. Harus ada prioritas. Karena Koperasi juga mendidik seperti perusahaan”. Bagitu Beliau menjelaskan. Sesi acara yang ditunggu-tunggu peserta selain pembagian deviden adalah pembagian doorprize bagi seluruh anggota yang beruntung. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Koperasi Media Asri kali ini membagikan hadiah uang tunai puluhan juta rupiah. Juga dibagikan hadiah dalam bentuk barang dari para donatur perorangan maupun dari berbagai unit usaha di lingkungan KG. Uniknya, dalam undian doorprize ini ada yang dianulir oleh Caecilia Dian ketika nama Agung Adipra-
Kompas Gramedia atas bencana banjir yang terjadi di wilayah kami. Bantuan ini sangat bermanfaat untuk warga yang rumahnya kebanjiran,” tutur Pengurus RW 06 Kelurahan Grogol Utara H Mukhlis. (Zaenal Arifin, Public Relations KG) Foto Infokita/Jari
setyo - CEO KG keluar sebagai orang yang beruntung mendapatkan uang tunai Rp 1.500.000. (Wahyu Rinanto) SUSUNAN PENGURUS KOPERASI MEDIA ASRI 2010-2013
Nama Jabatan Lokasi Kerja 1 Josephine Murti Ketua Gedung Perintis 2 Sulaiman Budiman Wakil Ketua TB Matraman 3 Butet Suwarnita Sekretaris I Gdung Perintis 4 Adiyan R Singarimbun Sekretaris II Gdung Perintis 5 Agustinus Suradi Bendahara I Gdung Perintis 6 Yaya Widjaya Bendahara II Kebahagiaan 7 Danang Setio Budi ADP GAM ERP, Palmerah 8 Sulastri ADP Kebahagiaan 9 Wahyu Rinanto ADP GAM 10 Tanti Prasianti Panitia Kredit Gdng Perintis 11 Karmini Panitia Kredit1 Gdng Perintis 2 Hartono Panitia Kredit Gdng Perintis 13 Ignasia Nandari Perwakilan Jl Panjang 14 Endang Triningsih Perwakilan Palmerah 15 Rina S Loen Perwakilan Palmerah 16 Dewi Rahayu Pengawas I Kebahagiaan 17 Erna Laela Pengawas , Kebahagiaan 18 Elisabeth Admin Koperasi Gdng Perintis 19 Melly Admin Koperasi Gdng Perintis
19
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:26
Page 20
INFO
B E R I TA
KGF 2011 Jakarta Dilematis Antara Target Acara peresmian Kompas Gramedia Fair 2011 Jakarta yang dimeriahkan oleh Musikal Laskar Pelangi, Nanyian dan Sountdtrack Film Rumah Tanpa Jendela dari Sanggar Ananda, serta Penampilan Purwa Caraka Music Studio di Istora Gelora Bung Karno (23/2) 2011, yang sangat meriah itu ternyata belum mampu menyihir masyarakat Jabodetabek. Sejak hari pertama, kedua, dan hari ketiga KGF yang diikuti 60 stand dari berbagai suku usaha itu nampak tidak seramai tahun sebelumnya, hanya Sabtu dan Minggu saja Istora Gelora Bung Karno benar-benar dipadati pengunjung.
P
ada gelaran kali ini bagian promosi berusaha membuat gebrakan baru. Menjelang acara peresmian pembukaan diadakan jumpa pers menghadirkan tiga penulis muda antara lain Piyu “Padi”, Ahmad Fuadi, Wisnu Nugroho dan Suwandi S. Brata (Direkctor Executive KG). Acara ini dihadiri tidak kurang 40 wartawan dari berbagai media baik media cetak maupun elektronik. Namun patut disayangkan, penyelenggara jumpa pers tersebut bukan dari internal KG tetapi diserahkan ke pihak luar dalam hal ini PR Agency yang tentunya memerlukan biaya ekstra. Tidak ada ruang kosong. Sejak memasuki pintu depan TVRI, hingga memasuki arena parkir Istora Gelora Bung Karno, tampak puluhan spanduk dan umbul-umbul bertulis-
20
kan Kompas Gramedia Fair 2011 dengan warna biru itu dipasang membentang jalan raya sepanjang hampir 700 meter itu. Dari sisi acara pun kali ini panitia pelaksana ingin menampilkan acara-acara menarik, setiap hari dari pagi hingga malam jadwal acara sangat padat. Antara lain menyelenggarakan Seminar2, Pelatihan Membuat Resensi Buku, Bedah Buku,IT Fiesta: Lomba Komputer TK dan SD, Nulis Teenlit Bareng Kak Sitta Karina, Ngobrol Bareng Pengarang Fiksi, Nongkrong Bareng Piyu, Cherry Girl 2011, Talkshow Moms Power, Talkshow Ranah 3 Warna Bersama A. Fuadi, Happy Salma, Andrei Mustang 88,4th Anniversary Kompas Muda, Lomba Robotic SD, SMP, dan SMA, Bincang-Bincang Seputar “Blues Merbabu”, Meraup Buku Sepuasnya dll.
Selama lima hari InfoKita mengamati acara-demi acara, dan juga mengamati perilaku konsumen. Disini bisa disimpulkan masyarakat yang datang ke Istora Gelora Bung Karno itu selain memang ingin berbelanja buku, dari sisi lain juga ingin mencari hiburan. Maka tidak heran stand-stand yang terus menerus menyelenggarakan acara-acara maupun permainan selalu penuh dengan pengunjung. Tetapi stand-stand yang tidak ada permainan ataupun game selalu kosong pengunjung. Pada KGF kali ini, buku-buku obral dengan diskon hingga 70% masih menjadi sasaran para pemburu buku. Salah satu acara yang selalu diminati dimanapun KGF digelar adalah Lomba Mewarnai dan Lomba Paduan Suara Ayo Menyanyi. Pada KGF 2011 ini Lomba Paduan
InfoKita foKita
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
& Omset
16:26
Page 21
Suara untuk Kategori Sekolah Taman Kanakkanak diikuti oleh 47 kelompok peserta, sementara untuk Kategori Tingkat Sekolah Dasar juga diikuti 47 kelompok peserta. Dari masing- masing kategori itu dewan juri yang terdiri dari Rita Hutagalung (Ketua merangkap anggota), Tony D Widiastono (Anggota), Totok Pujianto (Anggota) dan Dinartisti (Anggota) akhirnya memilih 16 finalis dari masing-masing kategori.
Finalis Kelompok Taman Kanak-Kanak 1. TKK Mater Dei Jl. Puspitek Raya, Pamulang, Tangerang Banten, 2. TKK Penabur Bintaro Jaya Jl. Panglima Polim Blok A6 No.1, Pondok Aren, Tangerang, 3. TKK 8 Penabur Jl. Biru Laut Raya 18, Cawang Jakarta Timur, 4. TKK Penabur Gading Serpong Jl. Kelapa Gading Barat Raya Blok BPK Penabur, Gading Serpong, Tangerang, 5. TK Pangudi Luhur Jl. H. Nawi No.21 Cilandak, Jakarta Selatan, 6. TK Sang Timur Jl. Karmel Raya No.2 Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 7. TKK Smart Wisdom Perum Taman Surya 2 Blok B I No. 7-9 Kalideres, Jakarta Barat, 8. TK Santa Ursula Jl. Letnan Sutopo sektor 1-2 Serpong, Tangerang Selatan, 9. TK Marsudirini Jl. Raya Narogong 202 Kemang Pratama Bekasi, 10. TK Pembangunan Jaya 1 Jl. Maleo Raya Kawasan Komersial Blok JE, Sektor IX, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, 11. TK Bunda Hati Kudus Jl. Transyogi KM 6 Kota Wisata, Gunung Putri Bogor, 12. TK Kristen 6 Penabur Hibrida Raya Blok QA-3 Klp Gading, Jakarta Utara, 13. TK Talenta Jl. H. Samali No.83 Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 14. TK Mardi Waluya Jl. Mayor Oking No.15 Jakarta Pusat, 15. TK Santa Theresia Jl. H. Salim No.75 Jakarta Pusat, 16. TK Ignatius Slamet Riyadi Jl. Raya Bogor KM 24 Cijantung, Jakarta Timur.
Finalis Kelompok Sekolah Dasar 1. SD Santa Laurensia Jl. Sutera Utama 1, Alam Sutera, Serpong Tangerang, 2. SD. Santa Ursula Jl. Letnan Sutopo sektor 1-2 Serpong, Tangerang Selatan, 3. SD Katolik Abdi Siswa Taman Aries Blok E9 No.1, Kembangan , Jakarta Barat, 4. SD Strada Nawar Jl. Raya Hankam No.85 RT 04/05 Jatiranggom Bekasi, 5. SD Santa Maria Juanda Jl. Ir. Juanda No. 29 Jakarat Pusat, 6. SD Katolik Ricci II Jl. Utama 1 No.1-2, Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang, 7. SDK Penabur Bintaro Jaya, Jl. Panglima Polim Blok A6 No.1, Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, 8. SD Marsudirini Bekasi, Jl. Raya Narogong 202 Kemang Pratama Bekasi, 9. SDS Bunda Hati Kudus Jl. Transyogi KM 6 Kota Wisata , Gunung Putri Bogor, 10. SD Strada Kampung Sawah, Jl. Raya Kampunh Sawah RT 06/04 No.2, Jatimelati,,Pondok Melati, Bekasi, 11. SDK Mater Dei, Komp. Witana Harja, Pamulang, Tangerang Selatan, 12. SD Kristen Saint John, Jl. Bungur Besar No. 82A-84, Kemayoran, Jakarta Pusat, 13. SD Strada Cakung , Jl. Wibawa Mukti II No. 1A RT 04/05, Jatisari, Jati Asih, Bekasi, 14. SDK 3 Penabur, Jl. Gunung Sahari 90A Jakarta Pusat, 15. SDK Tunas Bangsa Jl. Bisma IV Blok B No.8 Sunter Agung Jakarta Utara, 16. SDK 2 Penabur Jl. Pembangunan I/23 Jakarta Pusat. Setelah tampil dihadapan dewan juri pada Jumat (25/2) dan Minggu (27/2) 2011 disaksikan ratusan suporter, pelatih dan guru pendamping akhirnya masing-masing kategori dipilih lima pemenang. Jenjang Taman Kanak-Kanank Juara I : TK Marsudirini Juara II : TK Kristen Penabur Juara III : TK Santa Ursula Juara Harapan I : TK Mardi Waluya Juara Harapan II : TK Pangudi Luhur Juara Harapan III : TK Bunda Hati Kudus
Stand Kompas yang selalu menyelenggrakan acara dengan permainan game selalu penuh pengunjung (kiri). Sementara stand Sonora ketika tidak menyelenggarakan acara sepi pengunjung.
InfoKita foKita
21
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:26
Page 22
Jenjang Sekolah Dasar Juara I : SD Santa Laurensia Juara II : SD Marsudirini Bekasi Juara III : SD Santa Ursula Juara Harapan I : SD Santa Maria Juanda Juara Harapan II : SD Bunda Hati Kudus Juara Harapan III : SD Strada Kampung Sawah Bekasi. Menurut Totok Pujianto (Juri), dari sisi kwalitas peserta lomba Paduan Suara Ayo Menyanyi kali ini bila dibandingkan dengan lomba Paduan Suara Dendang Kencana yang pernah digelar beberapa tahun silam dari sisi jumlah dan dari sisi kwalitas menurun. Menurunnya jumlah ini kemungkinan waktu penyelenggaraan yang kurang tepat atau kemungkinan tidak semua sekolah menerima informasi yang sama. Sementara dari sisi kwalitas juga menurun, kemungkian disebabkan para peserta lomba kali ini jarang ikut, bahkan mungkin baru pertama kali mengikuti lomba paduan suara semacam Ayo Menyanyi ini. Untuk tahun ini panitia tetap mempertahankan lagu anak-anak yang cocok untuk anak-anak yang dilombakan. Karena beberapa tahun sebelumnya sempat kecolongan di beberapa tempat penyelenggaraan di luar kota Jakarta yang diperlombakan lagu anak-anak moderen. Untuk penyelenggaraan berikutnya, dari usulan para pembina, para guru baik TK maupun Sekolah Dasar lomba Paduan Suara Ayo Menyanyi tetap akan diselenggarakan dengan materi lagu anak-anak yang sesuai dengan anak-anak. Sementara Anton Wahyu Kamandanu (Ketua Pelaksana KGF 2011 Jakarta) mengatakan; persiapan dua bulan yang singkat itu dipergunakan dengan semaksimal mungkin dan belajar dari kelemahan-kelemahan pelaksanaan tahun sebelumnya. Pada KGF kali ini seksi penjualan menggunakan sistem yang baru, sehingga untuk persediaan buku-buku perlu persiapan yng lebih matang. Kali ini menggunakan sistem on line yang bisa diak-
22
Foto atas: Penampilan TK Pangudiluhur Cilandak, Bawah SD Strada Bekasi
ses ke Palmerah.Transaksi harian itu malamnya langsung bisa diketahui jumlah uangnya. Jadi sistem kerjanya seperti bank. Bicara mengenai omset, tahun ini memang menargetkan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Namun rasanya agak berat, karena tahun ini secara keseluruhan dunia perbukuan stagnan. Menyinggung masalah kepanitiaan, sebenarnya KGF ini adalah program sinergi, diharapkan sebenarnya kegiatan ini seharusnya melibatkan seluruh suku usaha yang ada di Kompas Gramedia. Tetapi dari beberapa kegiatan yang Wahyu amati, memang banyak temen-temen dari toko buku yang terlibat, karena seksi penjualan memang diserahkan penuh kepada pihak toko buku. Kepanitiaan kali ini selain toko buku huga didukung rekan-rekan dari Kompas dan Warta Kota. Oleh karena itu untuk ke depan nanti menurut Wahyu sebaiknya semua perwakilan dari seluruh suku usaha di KG harus duduk dilibatkan dalam kepanitiaan.
Disisi lain, karena tujuan kegiatan ini membangun imaje, maka seharusnya tujuan kegiatan ini tidak mencari keuntungan semata. Karena kalau tujuannya seperti itu, toko buku Gramedia setiap hari sudah berjualan, termasuk di unit-unit lain. Maka targetnya mestinya tidak semata-mata omsetnya tetapi lebih memperkenalkan semua potensi, semua produk, semua pelayanan yang dimiliki oleh Kompas Gramedia kepada masyarakat, katanya. Selama lima hari KGF Jakarta diselenggarakan jumlah pengunjung mencapai 53.100 orang, sementara omset penjualan mencapai sekitar 2,5 milyar rupiah. Dari tanggapan para peserta stand, terutama peserta stand dari luar KG cukup positif. Mereka mengatakan senang bisa bergabung di KGF kali ini dan menyatakan ikut dalam penyelenggaraan berikutnya dan bahkan dari sebagian mereka menyatakan akan mengikuti KGF di kotakota tertentu di luar Jakarta. (Plon) Foto; InfoKita/Plon
InfoKita foKita
24/3/2011
16:26
Page 23
INFO
BERITA
LayOut Isi 03/Maret 2011
Yayasan DKK: Buku untuk Anak Nelayan Tanjung Pasir Di sepanjang bibir pantai, segerombolan anak-anak sedang bercanda ria. Mereka berenang, membuat benteng pasir, bermain bola, meloncat ke dalam perahu, memancing dan kemudian mereka merebahkan dirinya di hamparan pasir putih. Deburan ombak menghajar bebatuan, kicauan burung, tawa anak-anak yang timbul tenggelam ditelan suara ombak, deru mesin perahu para nelayan, serta desiran angin yang menampar pepohonan menyambut kami. Situasi kehidupan anak nelayan yang penuh dengan kegembiraan. Senyum anakanak nelayan Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang, begitu terasa saat Yayasan DKK mendatangi desa mereka untuk memberikan bantuan buku bacaan.
T
aman Baca Tanjung Pasir merupakan perpustakaan desa anak nelayan yang didirikan oleh DKK
InfoKita foKita
pada awal 2010 tahun lalu. Senin (14/3), bantuan 300 buku bacaan anak kembali diberikan karena melihat minat baca dan semangat anak-anak nelayan yang cukup tinggi. “Anak-anak senang dengan buku permainan, buku pop-up, puzzle dan buku tentang perahu seperti yang diberikan sekarang. Dari tadi sudah ada yang meminta buku puzzle yang masih di dalam dus,” tutur Pak Yaya, pembina anak nelayan setempat sembari tersenyum. “Masyarakat desa nelayan disini masih sangat kurang dalam memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Kebanyakan orangtua mereka hanya menyekolahkan mereka sampai tingkat sekolah menengah. Selanjutnya, mereka membantu orangtuanya untuk menangkap ikan di laut,” lanjut Pak Yaya. Pak Yaya berharap dengan hadirnya perpustakaan ini, masyarakat desa nelayan akan termotivasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan, menggugah kesadaran orangtua akan pendidikan anak-anak mereka. “Disini, pendidikan selalu dibandingkan dengan uang saja. Mereka selalu
membandingkan banyaknya uang yang diperoleh kalau berlayar daripada bersekolah. Motivasinya sangat kuat untuk mencari uang. Tidak memikirkan bahwa pendidikan sekolah juga penting,” terang Pak Yaya. Padahal Pak Yaya selalu memberi contoh yang baik. Jaka, salah seorang anak nelayan yang duduk di bangku sekolah menengah misalnya. Pagi hari sebelum sekolah, Jaka membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah, lalu sepulang sekolah dia membantu ayahnya untuk menangkap ikan sampai sore hari. Malamnya belajar. Artinya walaupun bersekolah, Jaka tetap dapat membantu orangtuanya dan mempersiapkan masa depannya. Selain Tim Yayasan DKK, KG TV juga hadir untuk mengambil gambar yang akan digunakan sebagai salah satu konten program “Filantropi” yang rencananya akan ditayangkan di pertengahan tahun 2011. (Zaenal Arifin, Public Relations KG)
23
24/3/2011
16:26
Page 24
INFO
U TA M A
LayOut Isi 03/Maret 2011
Dari bagian atas bangku penonton Plenary Hall JCC, tampak seorang pria sedang sibuk menunjuk ke kanan dan kiri panggung sambil berdiskusi dengan beberapa crew. Siang itu, sepanjang latihan ada banyak hal yang membuat raut wajahnya berubah-ubah. Tak jarang ekspresi serius berganti dengan anggukan kepala sambil ikut menyanyikan lagu. Perhatiannya langsung fokus pada saat seorang penyanyi muda perempuan yang mendapat giliran berbicara setelah menyanyi, keningnya mendadak berkerut saat didengarnya penyanyi muda itu berbicara tidak sesuai script, bahkan yang diucapkannya terkesan asal-asalan.
P
ria itu langsung berbincang serius dengan salah seorang anggota tim untuk meminta penyanyi muda itu segera di-brief dan direvisi beberapa kalimatnya. Walau begitu, latihan siang itu berlangsung sesuai dengan rencana, selesai dua jam sebelum pertunjukan. Dengan mata sedikit berkantung dan wajah yang sedikit tegang, pria itu memasuki ruangan crew, untuk mencoba menenangkan diri dengan berbicara santai dengan tim nya. Lalu dia merogoh saku celananya dan membaca pesan di telpon genggamnya dan terdengar ucapan syukur dari mulutnya. Pesan yang tertulis itu mengabarkan bahwa tiket pertunjukan malam itu telah terjual habis dan beberapa tokoh penting dipastikan hadir menyaksikan konser yang disebut-sebut sebagai konser musik termegah tahun ini. Dia adalah Indra Yudhistira, salah seorang konseptor perhelatan megah “A Masterpiece of Erwin Gutawa”, seorang show director
24
A Masterpiece of Erwin
Sold Out ! yang mengendalikan setiap detail dari konser paling fenomenal tahun ini. Bukan hanya dirinya, perasaan tegang bercampur senang dirasakan hampir semua orang yang terlibat di konser malam itu. Ini adalah kali pertama KG Production dan Dyandra Promosindo menyelenggarakan konser musik dengan menampilkan musisi dan penyanyi Indonesia. Deretan penyanyi dan musisi ternama dipastikan menjadi daya tarik penonton untuk membeli tiket masuk yang tidak bisa dibilang murah.
EG. Armand hadir lima menit sebelum konser dimulai dengan sedikit berlari-lari. Ia memasuki backstage untuk menerima final brief. Rupanya ketepatan waktu masih belum menjadi kebiasaan bagi front man grup GIGI. Apa boleh buat.
Pukul tujuh malam, tampak ribuan orang, dengan tampilan busana yang tidak biasanya di temukan di acara-acara konser musik, memenuhi lobi gedung pertunjukan. Menggunakan dress dan kemeja rapi, mereka membicarkan line up musisi yang tampil malam itu. Terselip nama Iwan Fals, Sandy Sondhoro, Musikal Laskar Pelangi dan Chrisye. Diantara nama-nama tersebut, nama terakhir yang paling banyak disebut, karena memang di paruh terakhir hidupnya, ia selalu bekerja sama dengan Erwin Gutawa (EG).
Konser di awali dengan penayangan film pendek yang menggambarkan pemikiran EG menjelang konser tersebut. Sesaat setelah film berdurasi semenit itu selesai, tampak siluet EG yang bersiap-siap memimpin orkestra yang terdiri dari 90 pieces. Ketika akhirnya kabuki terbuka, banyak di antara penonton yang berteriak histeris. Kekagetan penonton yang belum reda disambut dengan kejutan aransemen baru nomer pembuka dari album Guruh Gipsy, yang berhasil membuktikan bahwa album ini sangat jauh mendahului jamannya. Once dan Dira Sugandi mendapat giliran selanjutnya. Tanpa komando, ribuan penonton ikut terhanyut dan spontan beramai-ramai menyanyikan ”Simphony yang Indah” dan ”Kaulah Segalanya”.
Konser dimulai pukul delapan lebih lima belas menit, namun masih tampak raut ketegangan beberapa crew di entry gate. Mereka sedang menunggu kedatangan Armand Maulana, yang dijadwalkan akan memberikan kesaksiannya tentang seorang
Nomor selanjutnya membuktikan kebenaran testimoni Armand tentang EG. Musik Rock bukan melulu soal fashion dan penampilan, tetapi soal hati. Armand menjadi saksi, bagaimana seseorang seperti EG yang penampilannya lebih pantas sebagai kutu buku,
InfoKita foKita
LayOut Isi 03/Maret 2011
24/3/2011
16:26
Gutawa:
mampu menghadirkan musik rock yang keras dalam kemegahan orkestrasinya. Tepuk tangan begitu gempita terdengar disetiap penjuru saat penampilan Tantri bersama Kotak, yang menampilkan 3 lagu gubahan Erwin Gutawa. “Jangan Ada Angkara” yang dipopulerkan Nicky Astria, “Rock Bergema” karya Roxx yang memaksa Cella, gitaris Kotak, “berduel” dengan deretan string dan brass section. Penonton ikut melompat, berteriak dan mengacungkan tangan ketika Tantri, Cella, Posan dan Chua membawakan “Beraksi”. Musik gubahan EG mampu meInfoKita foKita
Page 25
nampilkan feminitas sosok Tantri Kotak tanpa kehilangan identitas rock n’ roll yang dinamis dan atraktif. Kemudian, penonton seketika terhanyut ke dalam perasaan sentimental yang menyentuh ketika Gita Gutawa tampil satu panggung bersama ayahandanya. Gita bersaksi bahwa keberuntungannya bukan karena menyandang nama Gutawa, tetapi karena memiliki ayah yang selalu memiliki jalan keluar untuk setiap persoalan yang dihadapinya. Ia tak mau menukar apapun dengan kesempatannya memiliki ayah seperti EG. Yang lebih menyentuh adalah kata-kata EG tentang putrinya, yang mematahkan anggapan orang bahwa Gita beruntung memiliki nama belakang Gutawa, karena menurut Erwin, dialah yang beruntung memiliki putri bernama Gita Gutawa. Ayah dan putri yang samasama berbakat luar biasa. Malam itu menjadi makin istimewa ketika basisst 4 generasi bersama-sama tampil membawakan 2 lagu dengan atraktif. Yance Manusama, Indro Hardjodikoro, Barry Likumahuwa dan Fajar Adi Nugroho membuat EG malam itu tidak cukup pede untuk memainkan bass, alat musik yang dulu pernah dimainkannya saat masih dengan Karimata. Istimewa dalam kesederhanaan menjadi ciri penampilan Sandhy Sondoro, yang dengan sangat luar biasa mampu menyanyikan lagu-lagu Koes Plus yang di aransemen khus oleh EG. Tak salah jika pujian begitu banyak banyak ditujukan untuk kolaborasi aransemen yang luar biasa ini. Penampilan Musikal Laskar Pelangi, dan orkestrasi
Swarnadwipa menjadi begitu menarik perhatian, karena EG kembali menghadirkan harmoni yang manis antara unsur gerak tari karya Hartati dengan nada dan melodi indah ciptaannya Memainkan kembali kerjasamanya dengan Chrisye menjadi cukup emosional bagi EG. Beitu banyak kerjasama yang mereka lakukan sehingga kedekatan mereka bukan lagi sekedar kedekatan karya, tetapi kedekatan yang lebih pribadi. Sementara penampilan Rossa dan Waldjinah menjadi pembuktian bahwa EG mampu memberikan sentuhan feminitas pada kemegahan karyanya. Terutama aransemennya pada lagu “Walangkekek” yang dilantunkan Waldjinah yang mengundang decak kagum banyak pihak, karena karya tradisonal tampil dalam kemasan yang begitu indah dan modern. Menutup semua momen istimewa malam itu adalah penampilan legenda musik Indonesia Iwan Fals. EG sendiri mengaku bahwa momen itu adalah mimpi yang terwujud. Tampil bersama Iwan Fals. “Ijinkan Aku Menyayangimu”, “Mata Dewa” dan “SatuSatu” menjadi puncak penampilan EG dengan karya Masterpiece-nya. Semua orang yang hadir berdiri, bertepuk tangan dan ikut menyanyi, menjadi tanda bahwa mereka sangat menikmati setiap detail dari konser itu. Sebuah momen yang tak akan terlupakan bagi siapapun yang menyaksikannya. Sebuah momen yang, seperti kata EG sendiri, menandakan bahwa musisi dan penyanyi Indonesia memiliki karya dan bakat luar biasa, yang pantas untuk mendapatkan apresiasi yang tinggi. Salut! (KG Production Team)
25