1. Pernilihan claerah p e n e i i t i a n
I'okok permasald~anp e n e l i t i a n d i DRS Konto pacla hakekatnya neenyangkut permasalahan &lam rangka pembangunan masyarakat desa pada un~mlyadan pembangunan pertanian pada khususnya.
Oleh karenanya
pernilillan desa dan dukuh yang d i t e l i t i dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek yang b e r k a i t m dengan peInbanbpman pertanian.Mengingat tersedianya data didesa mwuptrn kecamatari t e r b a t a s maka pemilihan des a maupun dukuh y:mg d i t e l i . t i di.dasarkan a t a s : 1.. Kedudukan desa clalan sarana pemasaran
2 . Ketergantungan ekono111idesa terhadap sektor pertanian rakyat 3 . Differensiasi ekonomi desa
Masing-lasing desa d i w i l n y d ~kecamatan Ngantang dan Pujon d i n i l a i potensinya berdasar a t a s t i g a variabel d i a t a s . k h p u n cara dan h a s i l penilaian sebagai berikut.
ad.1. Penilaian kedudukan desa dalam sarana pemasaran ( Lampiran 2 ) . Indikator yang dipergunakan meliputi ; a . Keadaan pasar b. Keadaan prasarana j a l a n c . Keadaan prasarana pengangkutan Cara peniiaian djlakukan dengan menberikan n i l a i skore masingmasing indikator pada masing-masing desa.
Adapun n i l a i skore ma-
sing-masing indikator ditentukan sebagai berikut' :
n i l a i skore
ad a . Keadaan pasar
- Tanpa pasar
1
-
Ada tempat pengwmil~ul
2
-
Ada pasar unm
3
ad b . Keadaan j a l a n
-
Jenis j a l a n tanah
- Jenis j a l a n batu - J e n i s j a l a n aspal ad c. Keadaan pengangkutan
-
fhnya b i s a d i l a l u i jalan kaki
- Iianya b i s a d i l a l u i sepeda motor - tfanya d i l a l u i kendaraan truck/colt, baik pada r n u s i m kemrau slaupun musim penghujan
3
Setelah diperoleh n i l a i skore d a r i k e t i g a indikator d a r i masing-mmsing desa malta n i l a i skore ketiya indikator tersebut dijunlahkan schingga nlasingT-masingdesa menperoleh skore minim 3 maksknun~9 .
Kemudian skore d a r i ~nasiilg~rnasing desa d i s t r a t i f i k a s i
mnenjadi enlxit s t r a t a secara k w a r t i l , sehingga n~asing-masing desa dalan~ha1 kedudukannya dalam sarana peniasaran ada empat s t r a t a . ad 2. Penilaian ketergantungan ekonon~idesa terliadap sektor p e r t a n i a n rakyat ( Lamp~ran 3 ) Indikator yang dil~erguniikanmeliputi : a . fvlan land r a t i o , yairu perbandingan antara luas tanah pertanian rakya,t ( sawah + t e g a l
+
pekarangan ) dengan jum-
l a h Kepala; Keluarga ( KK ) . h g k a
ri skore 4 da.n terendah 1.
r a s i o t e r t i n y g i dibe-
b. Jarak d a r i desa ( tempat tinggal Kepala l!esa ') ke hutan, Ja-
r& r e r j a & d i h e r i skoi-e 4 daii ttzdeltat d i b e r i skore i . tlasil perhitvngan mm land r a t i o maupun jarak desa ke hutan t e r lebih dahulu d i s t r a t i f i k a s i a t a s enpat s t r a t a secara kwartil.
Kemudi-
an n i l a i d a r i kedm inclikator tersehut d a r i m s i f i g - r a s i n g desa dijumlahkan sehingga masing-masing clesa nemperoleh skore minimum 2 maksimum
E.
tiasil n i l a i skore yang diperoleh kemudian d i s t r a t i f i k a s i menjadi
einpat s t r a t a secarz hwartil, sehingga masing-masing desa dalarn kecergmltungannya terhadap sektor pertanian rakyat me~~niliki s k ~ r eminimum 1 &an ~~wksllnunl 4.
act. 3 . Penilaian d i f ' e r e n s i a s i eltonomi desa (Lampiran 4 ) Indikator yang dipergmaltan meliputi : a. I'erbandingan banyaknya t e l e v i s i + radio per 100 KK. Rasio t e r t i n g g i d i b e r i skore 4 clan terendah 1. b. Perbandingan banyaknya nnmh bangunan tembok per 100 Kepela Keluarga (1a). Rasio t e r t i n g g i d i b e r i n i l a i skore 4 dan terendah d i b e r i n i l a i skore l . Nilai skore d a r i kedua indiltator d a r i masing-masing desa dijumlah-
liar1 sellingga masing-masing desa m~~emperoleh skore minimum 2 dan maksimum 8.
I-lasil penilaian skore yang diperoleh kemudian d i s t r a t i f i k a s i menja-
d i empat s t r a t a secara kwartil, sehingga masing-masing desa dalam diff e r e n s i a s i ekonorninya inemiiperoleh n i l a i minimum 1 dan maksimm 4.
Setelah n i l a i skore d a r i nnsing-msing variabel d a r i masing-mas i c g dcsa c!i;:e~oleh, s c l a ; j utnya m t u k mengetahui potensi rnasing-nias i n g desa diperoleh dengan 111enjuniLahkan n i l a i d a r i ketiga variabel yang diperoleh rinsing-masing desa.
Dengan demikian n i l a i skore ma-
sing-~~lasing desa &lam ha1 potensinya ( berdasar a t a s penilaian kedudukan desa dalam sarana pemnsaran, ketergantungan ekonomi desa t e r hadap sektor pertanian rakyat dan diEferensiasi ekonomi desa) akan n~emperolehn i l a i skore ntininl~ni~ 3 dan n n k s i m 1 2 .
Hasil selengkapnya
penilaian potensi desa dapat d i l i h a t pada Lampiran 5. Sclanjutnya pada il~asing-nusingkecanlatan d i p i l i h lima. calon sampel desa yang memiliki c i r i - c i r i n~encerminkanr a t s r a t a keaclaan desa pada ununmya.
Mengingat penelitirrn penggunaan surnberdaya dan p a r t i s i p a s i
l~nsyarakatterhadap lenibaga pelayanan dipedesaan DAS Konto dilakukan diwilayalr kecamatan Ngantang, maka uraian selanjutnya akan d i b a t a s i yang ada diwilayah kecrunatan Ngiultang. Keli.11~calon sampel desa yalg t e r p i l i h d a r i kecamatan Ngantang adalah : 1. ~ e s aBanturejo, 2 . Uesa Ngantru, 3 . Desa Sumber Agung, 4. Desa Sidodadi dan 5. Desa Banjarejo. Dari lima calon srun1)el desa tersebut kemudian d i p i l i h dua sampel desa.
Dan &ri t i a p desa s m p e l d i p i l i h s a t u dukuh sampel. Peniilihan dua dari
lilna
calon sarnpel desa dilakukan dengan t e r l e -
b i h dahulu mengadakan o r i e n t a s i pa& calofi-calon desa sampel berdasarkan a t a s ke~r~ungkinan kelancaran dalam teknis pengumpulan data yang d i perlukan. Dalam pemilihan dukuh sampel dilakukan pula dengan cara yang saw ma dengan cara-cara dalmi 1)en1ilihan desa sanpel.
Hasil penilaian po,
t e n s i d&uh didesa sampel d i kecamatan Ngantang clapat d i i k u t i pada
M s i l selengltapnya pernilillan desa aan dukuh sampel dikecamatan Ngantang adalah sebagai berikut : 1. k s a h t u r e j o , Uukuh lhnu
2. Desa Sidodadi, Dukuh Sekar
2. Pernilihan responden Pemilihan responden dilak.lkan dengan metode pengambilan contoh kebetulan d i s t r a t i f i k a s i tak berimbang ( "disproportionate s t r a t i f i e d random sampling"). Jun~lahresponden mneliputi 80 (delapan puluh) Nmahtangga yalg dibagi a t a s ernpat s t r a t a yang diclasarkan a t a s luas pengusallaan tanah pertanian. Straturn yang dirnaksudkan : Stratum I : lebili
0.50 I-la, sebanyak 20 rumahtangga
Stratun I1 : 0.25 - 0 .SO Ha, sebanyak 20 lzonahtangga Stratum I11 : 0 .OO - 0.25 i-la, sebanyak 20 rumahtangga Stratum IV : t a k bertanah ( buruhtani, pedagang, karyawan ), s e banyak 20 ~wnahtangga. Ikrkenaan dengan pada s a a t dilaksanakannya p e n e l i t i a n ini bersam a n dengan pelaksanaan sensus penduduk 1980 maka untuk pemilihan responden dipergunaltan data h a s i l sensus penduduk 1980.
Dan penentuan -
pernilillan responden dilakukan dengan rneinpergunakan random nunbers. Setelah responclen t e r p i l i h diwawancarai ternyata beberapa responden luas tanah pertanian yang d:iu.ahakan berbeda dengan stratum menur u t data llasil sensus.
Satu responden d a r i stratum 0.25- 0.50
Ha.
dan dua responden d a r i golongan kurang d a r i 0.25 ha ( menurut h a s i l seas.& ) t e m y a t a me;;gusah&an tan&\ l l e i h d a r i 0.50 ha, karena menyakap dan menyewa yang dilakukan s e t e l a h sensus berlangsung.
Sehingga
proporsi responden menurut luas pengusahaan tanah pertani.an didesa
.
yang d i t e l i t i nenjadi : Stratum I
( lebih 0.50 ha ), sebanyak 23 rumahtangga
Stratum I1
( 0.25 - 0.50 ha), sebanyak 19 rumahtangga
Stratwn 111
( Lvrang 0.25 h a ) , sebanyak 18 nmlahtangga
Straturn IV
( tak bertanah ), sebanyak 20 rumahtangga
Untuk pengunrpulan data runlahtangga dibantu dua orang tenaga am& hasiswa tingkat sarjana ( tingkat akhir ) Fakultas Pertanian Universit a s Br-awijaya hhlang, yang sebelum melakukan pengumpulan data diberi-
kan l a t i h a n dan penjelasan sec~~kupnya.
3. bletoda pengmpulan data Pengunpulan data dilakukun secara bertahap. Tahap pertama d i l a kukan orientasi pada i n s t a n s i - i n s t a n s i d i tingkat kabupaten s e p e r t i d i ICantor Pemda Slalang , Perllutani Malang, Kantor DAS Konto d i Malang. Kemudian o r i e n t a s i dilanjutkan pada tingkat kecamatan dan desa yang antara l a i n meliputi Ealai l'enyuluhan Pertanian Wilayah Kerj a Ngantang, Asisten Perhutani BKIH ' Ngantang , Kecanlatan Ngantang dan calon- calon sampel desa.
Data yaig d i h q u l k a n antara l a i n meliputi d a t a diskrip-
s i kecamatan dan desa-desa cliwilayah DAS Konto s e r t a permasalahannya. Tahap kedua nlengumpulkan data h a s i l scnsus yang dilanjutkan dengan ii~clakul(anpemilihan desa, dulcul; dan nnnahtangga sampel (responden)
Tahap ketiga mengunpulkan data survei rumahtangga dan melakukan sawzncare ciengan pem~ika-penluka desa, p i q i n a n kecamatan dan beberapa i n f o m a . Cara pendekatan dalam penguiipulan data dilakukan dengan nlenggunakan metoda observasi ("participant observation"), metoda wawancara dan lnetoda dengan menljgunakan Dafltar Pertanyaan ( kwesioner ). Metoda pengamatan dilahukan ciengan mengikuti/mengamati berbagai kegiatan dan keadaan yang ada di. daerah penelitiari, s e p e r t i mengamati kegiatan iiasyarakat/petwi dalan~usahataninya, matapencahariannya
,
a d a t - i s t i a d a t n y a , akti.fitas clalan kelembagaan didesa dan l a i n sebagainya. Kegiatan wawancara dilakukan dengan pemuka-.pe~r~uka desa, a t a s des a awupun i n f o r m s e r t a pimpinan instansi/lembaga s e p e r t i Asisten Perhutan i wilaydl Ngantang , I'enyuluhan dan kZID.
Yang dimaksud dengan
penruka clesa dan axas desa nleliputi Kepala Desa, Pamong Desa, Pimpinan Again, Pinipinan Kecalntan clan bellerapa orang yang dianggap tokoh desa. Mapun inflonnan yang dinalcsucucan nleliputi orang-orang yang
C
'
L
mem-
punyai pengetahuan tentang keadaan a t a u ha1 ichwal tentang desa/masyar a k a t desa.
Mereka i n i t i d a k s a j a yang ada daiam desa melainkan juga
berasal d a r i l u a r desa. Metoda dengan mneng&ynakan kwesioner dipergunakan unt& peng~mpulan d a t a ruirahtangga .
1. Ilipotesa I
: D i s t r i b u s i penggunaan sumberdaya lahan pertanian
dipedesaan t i d a k merata a . Sub hipotesa 1 : Terclupat hibungan p o s i t i p a n t a r a k e h s a a r ~dengan luas penysahaan tanah p e r t m i a n .
Go-
longan masyarakat yang mmegang kekuasaan dipedesaan ( pamong clesa) r a t a - r a t a luas tanah p e r t a n i an yang cliusahakan l e b i h luas secara nyata dibaridingkan dengan golongan masyarakat yang t i d a k mempunya i kekuasaan ( bukan pamong desa )
.
Latar belakang sub hfipotesa 1 : Sebagaimana lazimnya, pamong ciesa memperoleh tanah bengkok . Dengan demikian disamping nlengusahakan tanah milik s e n d i r i atau sewa; p m n g menysahakan pula tanah bengkok.
desa
Hal i n i b e r a r t i
pamong desa luas penysahaan tanahr~yaa k m l e b i h luas dibandingkan bukan p m n g desa. Disamping i t u pada mnummya pula tanall bengkok memiliki kesuburan tanah yang baik a t a u 1ebi.h baik d a r i tanah-tanah p e r t m i a n lainnya. krkenaan d.engan b a l d i a t a s maka sanipai berapa jaull kebenaran keadaan yang lazim sebagaimana disebutkan d i a t a s .
Fial i r i i . nlengingat bahwa pendu-
duk ( bukan pamong desa ) sebenarnya memiliki pula kemarnpuari untuk mengusahakar~tanah pertanian luas sesua:i dengan k e m n p ~ m y a .
yang
b. Sub hipotesa 2 : Daya dukung lahan perranian dickerah pen e l i t i a n sangat renclah.
Produktivitas/ lws t
d
-
pertanian yang cliusahakan penduduk d i pedesaan p e n e l i t i an l e b i h rendah dibandingkan dengan kebutuhan untuk kecuku~xmpangan. Latar belakang Sub hipotesa 2. krdasarkiut a t a s keadaan u r n ) daerah, terutama dalani ha1 j~mllahpenduduk dan l u a s lahan pertanian
yang ada, rllcncenninkan daya dukung lahan yang rendah. flkan t e t a p i sampai berapa jauh b y a dukung lahan ( = kemnampwn l.ahan ) memberikan per~ienuhankebutuhan
penduduk sepert:i. dalam kaitannya dengan kecukupan par i y a l , belurr c ~ ~ k t igcm0~aran p / 5:nfomlasi yang mengemkakan.
k r k e n a a n dengan ha1 tersebut trlaka infonnasi
rrtengenai kelrl;ur~puariday a dukung lahan irri ingin dibukt i k a n daltun penolitian. 2. tiipotesa I1 : Kedudukan s o s i a l ekononlis msyarakat berpengaruh
terhaclap n ~ n ~ p e r o l elapangan h k e r j a dipedesaan. 6.
Sub hipotesa 1 : Goiongan nlasyarakai yang mengusallakan tanah pertanian l e b i h seinpit l e b i h banyak yang melakukan pekerjaan beragam dibandingkan dengan golongan msyarakat yang ireng~~sahakan tanah pertanian l e b i h l u a s .
Labr belakang Sub hipotesa 1.
'hjuan seseorang melakukan sesuatu j e n i s kegiatan a2lalaI-i urltuk meniperol.eh sejumlah pendapatar~&lam rang-
20
ka m~lenlenuliiindividu pekerja i t u s e n d i r i b e s e r t a anggota-aiggota run~ahtanggayang m n j a d i tanggungarulya.
Nruaun pada kenyatamlya banyak f a k t o r pem-
batas yang nempengaruhi seseorang untuk mriendapat sejumlah pendapatan yang dibutuhkan. sudah bar*
Untuk i t u
t e n t u bagi penduduk yang luas pengu-
sahaan tanah pertaniannya sempit atau pendapatannya rendah akan ~nenempuhberagam pekerjaan dapat lllemenuhi kebutuhan pokok hidupnya.
untuk Namun
karena golongan i n i pada mumnya keadaan s o s i a l ekonomninya kurang maka dimungkinkan s e k a l i m r e k a tidak dapat
menyeroleh beragam pekerjaan.
Dan
dapat t e r j a d i pula bagi golongan yang luas lahannya a t a u pendapatarlnya cukup j u s t r u &pat nlemperol e h beragan pekerj a m .
Smpai berapa jauh ha1
-
tersebut d i a t a s a& didaerah p e n e l i t i a n belum t e r dapat pula jawabannya.
Oleh karenanya p e n e l i t i a n
i n i dirnaksutlkan u n ~ u kmen~gmgkapkanbagaimnana hubungan hetlu~iukans o s i a i ekono~nismasyardcat
de-
ngan nernperoleh lapangat pekerjaan. b. Sub hipotesa 2 : Colongan masyarakat yang irangusaklakan tanalr pcrtanian l e b i h senpit r a t a - r a t a junllah ha-
ri kerjanya i c b i h banyak dibandingkan dengan goiongan 111asy;lrakatyang mengusahakan tanah p e r t a n i lebih luas.
Latar belalang Sub hi.potesa 2 . Sejalan clengan l a t a r belakang sub llipotesa 1 d i a t a s nlaka dapat diduga pula ballvia golongan ma
-
syarakat yang luas pengusahaan tandmya sernpit
,
rata-uata j u n l d l h a r i kei-janya akan l c b i h banyak clibanciingkan cicnga~go1onl;an nnsyarakat yang mengusaalian tanall pertanian l e b i h luas.
Akan t e t a p i
dinimgkirqtan pula bahwa golongan yang luas pengusahaan tar;ah pertaniannya ( = pendapatarmya l e b i h besar ) julllah h a r i kerjanya l e b i h banyak atau tidak berbeda dengan golongan yang mengusdlakar~t a nah pertanian semnpit, karena ken1aqua.n s o s i a l ekonolninya mnemungkinkan mt6k belcer j a dengan jmlah Ilari k e r j a rnaksimal dengan tujuan untuk mengem
-
bangltan / r ~ n i n g k a t k a nl e b i h baik l a g i dari keada-
a r ~yang t e l a h dimilikinya. tersebut ~
d p ean e l l t i a n i n i bermaksud unttlk me-
npngkapkannya
c.
lkrkenaan dengan ha1
.
hipotesa 3 : Golongan masyarakat yang mengusahakan tanah pertanian l e b i h se~npitr a t a - r a t a n i l a i produktifitasnya l e b i h rendah dibandingkan dengan golongan masyarakat yang mefigusa1laka.n tanah p e r t a n i -
ar, l e b i h l u a s . Latar belakang Sub llipotesa 3 . Pilda uimnnnya pendapatan d a r i golongan masyarakat yang nlcngusahakar~tanah p e r t m i a n senpit b e r -
+
swnber d a r i upah b e r b u n h ( berburuh tani a t a u berl~unlhl a i n - l a i n
1.
Dewasa i n i upah buruh r e l a -
t i rnasi.h reniiah, akan t e t a p i sanpai berapa jauh perl~edaanbcsarnya. penciapatan persatuan waktu (
-
n i l a i p r o d u k t i f i t a s ) a n t a r dua golongan t e r -
sebut d i a t a s b e l m l a h ada i n f o m s i yang cukup. F e n e l i t i a n i n i t i d a k hifibermaksud llntuk mengungkapkan j.nEomlasi tersebut. 3 . I-lipotesa I11 : K~du~l~liiln s o s i a l ekono~nisnlasyarakat berpengaruh
terhadap pola konsurnsi bahan bakar yang dipesgunakan . a . Sub hipotesa 1 : Golongart nlasyarakat yarig ntengusahakan tarlall pertaniiin l e b i h l u a s l e b i h banyak yang menpergunakan n~inyaktanah sebagai bshan bakar dibzniiingkan dengan golo~lganmasyarakat yang mengusahakan tanah pertanian lobill setnpit . Latar belakang Sub hipotesa 1. Uallwa 1.intuk konsurns:i mnerrasak pada Luliunuiya t e p dapat dua j e n i s bahan bakar yang dipergunnkan, yaizu kayu bakar dan tninyak tanah.
Akan t e t a p i pengguna-
an bahan bskar nrinyak terli.hat masj.h t e r b a t a s .
($11-
tuk i t u mmka ingin diketallui golongan masyarakat
-
mana yang s~tdahcenderung menpergunakan ballan bakar minyak tersebut. pendapatan (
=
iW;lkah l~ubunganantdra tingkat -
luas pengusahaan tanah pertanian )
dengan pola pengynaan ballan bakar tersebut.
Dengan demikian hipotesa i n i ingin mngetahui
lebih
ja-dl n~engeraia l a s m diper,wlakannya hdhan bakar minyak bagi golongan t e r t e n t u tersebut.
Dan mengepa
ballan bakzr minyak t e r b a t a s penggunaamya. b. Sub hipotesa 2 : Golongan masyarakat yang mengusallakan tanah pertanian lebih luas l e b i h banyak yang mempergunakan b a l ~ nbakar yang berasal d a r i menbeli dari.pada menghasilkan sendiri dibandingkan dengan golongan masyarakat yang ~nenpsahakantanah pertanian lebih sempit. Latar belakang hipotesa 2. Untuk i~lemperolehbahan bakar kayu
dapat dibeda-
kan dua mcanl y a i t u menghasilkan s e n d i r i clan membeli. Dalani ha1 menghasilkan senckri dapat dibedakan pula a t a s dua nucam y a i t u mengambil kayu dihutan clan meng-
ambil kayu dikebun s e n d i r i . tingkat penclapatan (
Makah hubungan antara
luas penpsahaan tanah perta-
=
nian ) dengan cara menrperoleh bahan bakar tersebut.
4 . llipotesa IV : Kedudukan s o s i a l ekonomis masyarakat berpengaruh terhaclap partisipasinya terhadap len~baga-lembagapeiayanan yang ada dipedesaan.
Colongan masyarakat yang
-
inerihwahakan tanah pertanian lebih luas lebih banyak yang mnenjacli anggota pada lembaga-lembaga pelayanal ( KUD, I S D , PKK dan KU ) yang ada didesanya, diban-
dingkan dengan golongan msyarakat yang mengusahakan p e r t m i a n lebih sempit
.
Latar belakang hipotesa. Seperti k i t a ketahui, dalur. masyarxkat pedesaan terdapat lapisan-lapisan s o s i a l yang berbeda kepen tingannya.
Golongan petani l u a s akan berbeda kepen-
tingalu~yaclcngan p e t a n i sempit . Demikian pula dengan golongan pedagang d l l .
Penelitian i n i salah s a t u t u -
juannya ben~laksuduntuk mengetahui sejauh amana lembaga-le~nbagapclayanan dipedesaan dikenal/diketahui dan d i i k u t i ole11 masing-masing golongan masyarakat.
5. J e n i s data yang dikumpulkan Data yang dikunpulkan n ~ e l i p u t idata primer dan sekunder. Data primer meliputi : a. C i r i - c i r i runlahtangga : m u r , junlah anggota keluarga, pendidikan, mataperici~harian, kesempatan k e r j a dan penclapatan rumahtangga. b . Potensi ekonomi nmlaht-angga : penguasaan tanah,
ternak
,
a l a t -slat proil~ih-si , f t i s i l i t a s runlnhtangga dan perunlahan. c . Konsunsi run~thtangga : pengeluaran m~iahtanggauntuk &an/
minun, pendidikan, kesehatan, ~ e m n a h a n ,perlengkapan rumahtangga, pakaian, s e l w t a n , sumbangan-sunbangan dan pajak.
Disaniping iru juga bonsumsi batla11 bakar m t u k mema-
sak makanan, menwsali a i r , penerangan dan seterilta. d. C i r i - c i r i n~odernisasjrumalltangga : penggmaan teknologi dan s i f a t pengynaan l l a s i l produksi s e r t a perkembangan keadaan d 1 t a n g g a / u s a h a selama linla tahun t e r a k h i r . e. Kelembagaan : s t a t u s clan p a r t i s i p a s i kepala keluarga mauptin
anggota keluarga terhadap lembaga -1embaga pelayanan d i desa ( KUD, LSD, PKK dan I03 ) s e r t a kegiatan yang berkai t a n dengan penyuluhan didesa. f . Data usahatani : penggunaan tekf,ologi, pola tanam dan prod u k t i f i t a s usahatani. Data sekunder yang dikmpulkan meliputi data unm yang ada pada kanto-r-kcmtor/instansi atau lenllmga yang ada d i kecamatan maupun desa. l)atii
u m u u ~yang ~ dhiksudkan 111e1iputi: a . l s t a k dan keaclaan geografis desa dan kecamatan b
. l~enduduk : j m l a11 penduduk,
pendidikan, matapenca2arian
clan
d i s t r i b u s i pengusahaam tanah pertanian c . Yotensi pertanian d m peternakan : pengpmaan tanah, jenis d m luas perranian rakyat
E
perkebunan clan jenis banyaknya -
ternak. d. F a s i l i t a s transportasi
d m komunikasi : keaclaan jalan, peng-
angkutan, banyaknya radio dm t e l e v i s i didesa maupun kecamatan.
6. Metocla pengolahan dan analisa data Tahap-tahap pengolahan dan a n a l i s a data : a . "ELliti~g" dan "kocling" h a s i l survai rumahtangga b. Tabulasi
c . Analisa data Analisa d i t i t i k beratkan untuk mengetahui c i r i - c i r i daripada lapisan/golongan masyarakat.
i\rlapun pelapisan atau penggolongannya
didasarkan a t a s dua kategori, yaitu pertama menurut luas pengusahaan tanah pertanian rian kedua inenurut ukuran garis ke~niskinan.
Yang dimaksudkan dengan pelapisan menurut luas pengusahaan tanah pertanian adalah penggolongan masyarakat berdasarkan a t a s luas tanah pertanian yang diusahakan.
-
Wnurut sensus penduduk t a -
hun 1980, pengertian nlertgusahakan tanah pertanian : 'ulengerjakan tanah pertanian a t a s resiko s e n d i r i baik tanallan muslnan nraupun tananm tallman. k n g e r j a a n tanah t e r s e but h a m bertujuim urttuk mnemperoleh penghasilar~atqu keuntungan a t a s resjko/tanj:gwlg jawab serrdiri. Tanah yang diusahakan Clapat berupa : tanah pertanian mi.lik sendiri.,tanah pertanian plhsk l a i n . 'I'anah pihak l a i n dapat diperolell s e bagai tanah sewa, bagi Ilasil, bebas sewa, bengkok dan sebagainya. Pelapisan yang didasarkan a t a s luas perlgusahaan tanah t e r s e but nleliputi : 1. Stratum
I
: golongan nmsyarakat yang mengusahakan tanah per-
tanian lebih 0.50 hektar.
2. Straturn I S
: golongan nmsyarakat yang nengusahakan tanah per-
t a n i a l antara 0.0 3. Stratum I S 1
-
0 .SO hektar.
: golongan n~asyarakatyang ti.dak mengusahakan t a -
Golongan yang tidak mengusahakan tanah pertanian i n i ada dua golongan y a i t u : 3.1. Golongan buruh t a n i dan buruh l a i n - l a i n ( yang selanjutnya merupakan S t r a t a ] : I 1 ) 2Rurdltani : orang yang bekerja dalam penanaman/pemeliharaar, tanaman baik tanaman musiman maupun tanaman-tanaman tahunan dengan menerima upah/gaji yang berupa uang a t a u barang .
'Riro Pusat S t a t i s t i k . Ihhu Pedoman Pencacafi Lengkap . Pedoman V I . Sensus pencluduk 1980. h a l 26 'giro Pusat S t a t i s t i k . lot- _cis.
3.2. Golongan pedagang , tukang , karyawan dan t i d a k menysaha-
kan tanah pertanian ( yang selanjutnya merupakan S t r a t a
Iv 1. Pelapisan nlasyarakat yang didasarkan a t a s 1 ilieliput i :
1. Straturn
I
g a r i s kemiskinan meli-
: golongan t i d a k nu.skin, y a i t u apabila pengeluaran r u -
mahtangga sanla dengan a t a u l e b i h besar d a r i 240 kg n i l a i tukar beras p e r orang per tahun.
2. Stratunl I1
: golongan n ~ i s k i n ,yaj.tu apabila pengeluaran rurnahtang-
ga kurang d a r i 240 kg n i l a i tukar beras p e r orang p e r tahun. Catatan : m t u k menghitung n i l a i tukar beras dipergunakan harga r a t a - r a t a beras diwilayah kecanlatan Ngantang selama s a t u tahun ( tallun 1980 ) . I b t ~ i l iiilen~vjipengaruh c i r i - c i r i a n t a r s t r a t a dengan data pengukumya, clata "frekuensi" akan dipergunakan u j i "chi h W r a t W (
=
L
X ).
C ~ n t o hp e n ~ i j i a n: Misalnya d a r i p e n e l i t i a n diperoleh data frekue n s i 1)wyaknya responden yang n~enjadianggota KUD sebagai berikut :
- - - - Frekuensi. - - - - - - - - - - hanyaknya - - - - - - - -responden --- -----------
Strata
Menjadi anggota KUD
Ti&k
Total
...................................................................... I
:
> 0.50
ha
A
B
A-cB
---------------------.-.-----------------
Total
A+C
B+D
-
N
-.-----------.---.---------------------.--
~ aogyo. j Garis kemisltinan dan kebutuhan minimum pangan. LPSP - IPB. Bogor 1977. ha1 2
Langkah-langltah pengerj ran :
2. I !
: t i d a k ~ d perbedaan a a n t a r a golongan petani yang mengusa-
liakan tanah> 0.50 hektar dan golongan petani yang mengusdlakan t w a h 0.50 hektar yang menjadi anggota IUD. lo I =,&I1
<
111
: l e b i h banyak golongan p e t a n i yang mengusahakan tanah
>
0.50 hektar yang menjadi anggota WD d i bandin kan dengan golongan p o t m i yang mengurIhakan t m a h <0 .SO Iiektar . 111: ,fL
I
f ,&II
2 2. Menghitur~g X dengan rtunus : 1 )
3. k i d a h keputusan pen& nu'j .'zan : 2 2 1.10 d i t e r i n n apabi:la X X .05 Mo d i t o l a k apabila
< 2 2 X > X
Nilai X .05 (1) diperoleh d a r i d a f t a r
4 . Rpabila 1-10 d i t o l a k h e r a r t i golongan petani yang mengusahakan
> 0.50
tanah
hektar l e l ~ i hbanyak yang nienjadi anggota KUD s e -
cara nyata daripada golongan p e t a n i yang menysahakan tanah
< 0.50
hektar
. <
Apabila salah ssatu frekuensi d a r i golongan kejadian kurang d a r i 5 , 2 2). Inaka diadakan s m t u penyesuaian bagi n i l a i X dengan rumus . X
2
=
(/&a-
WXC/ - N/z)' (A+U) (C+1)) (A+C) (BD)
N
' ~ a s o e t i o n , A d i Hakim dan Darizi. Metoda S t a t i s t i k a . P'I' Gramedia, Jakarta. 1975. lial 185 L.
I b i d . ha1 186
Secara t e r p e r i n c i u j i X' akan Jipergmakan untuk menguj i perbedad a r i l.rarial>el-7.rarial)e:L l?er.ikgt :
1, Pe~be:laan frekuensj. penggilnaan tanah pertanian didesa Banturej o antars golongan paxongdesa dan bukan pamong desa.
2. Frekuensi banyala~yaresponder) yang mempergunakan kayu dan minyak -
t a r ~ a hsehagai bahan bakar unttik memsak makanan, menurut l u a s pengusahaan
t a n d l pertanian.
3 . Frekuensi banyaknya responden yang mempergunakan kayu clan minyak
tandl sebagai ballax bakar untuk rnemasak a i r menurut l u a s pengusahaan tanah pertmian. 4 . Frekuensi
banyaknya responden yang menjadi anggota KUD, menurut
l u a s pengusahaan tanah pertanian. 5 . F-rekuensi banyalnya responden yang menyatakan menjadi anggota LSD,
menurut luas pengusaha.an tanah pertanian. 6. Frekuensi banyalnya responden yang menyatakan menjadi anggota PKK,
menurut luas pengusahaan tanah pertanian. '7. Srekuensi banyaknya responden yang menyatakan menjadi. anggota KB,
menurut luas pengusahaan tanah pertazian.
llntuk 111engujiperl~edoana n t a r s t r a t a te-rhadap beberapa variabel cli.nkma data pengukurnya ~ n e ~ v p a knui .~l a i - n i l a i pengallatan nyata yang
s-ifatriya ': angka numeric
I'
s e p e r t i l~esarnyapendapatan, per~geluaran ,
n i l a i prociuktifitas 'xerja clan :Laj.n-lain, pengujiannya dilakukan dengan nenq>ergul:akan u j i t t e s t .
-
Contoh : i n g i n mengetahui 13erbedaan besarnya
r a t a - r a t a pendapat-
ar. mnalltangga a n t a r a golongan petani yang mengusahakan tanall l e b i h 0.50 hektar dengan golongan burtdltani . Langkah-langkah pengerj aannya : 1. Misalnya r a t a - r a t a pendapatan rumahtangga perbulan golongan peta-
n i yang menpahakan tandl
>
hektar
0.50
=
A; Dan r a t a - r a t a pen-
dapatan runahtangga p e r bulan golongan buruhtani
=
B.
2 . Hipotesa
tlo : r a t a - r a t a pendapatan mtahtangga golongan petani yang mengusahakan tanah
0.50 hclitar t i d a k berbeda dengan r a t a - r a t a
)
pendapatan rumahtangga golongan buruhtani I!o
:&
A
=
/U. B
I l l : r a t a - r a t a pendapatan runwhtangga golongan petani yang mengu-
sahakan tanah
>
0.50 hektar l c h i h besar dibandingkan dengan
r a t a - r a t a pendapatan nunahtangga golongan buruhtani tll
: pA >/UB
3. Standard deviasi r a t a - r a t a penclapatan nnnahtangga golongan petani
> 0.50
yang alengusahakan tanah longan buruhtani
=
hektar misalnya
= SA
dan m t u k go-
SB.
4 . Diketahui pula, banyaknya san~pelgolongan petani yang mengusahakan
tanah
> 0.50
Ilektar
=
nA dan untuk golongan buruhtani
5 . lknun~wuntuk penguj i a n1 : t~ - 13
A =
-
B
=
nB.
6 . 110 c l i t e r h
apabila tA_,, 4 t.05 Li
lio d i t o i a k apabila
'A-B
>
(nA + nB - 2)
A
'.05
(nA + nB - 2)
7. Uefinisi dan ukuran yang dipakai dslam a n a l i s a
lllumhtan a seltelo~npokorang yang mendiami sebagian a t a u s e + : l u n _~@~-fisi&/sensus dm bh,ssya tinggal bersama s e r t a ~nakand a r i "satu dapur': atau seseorang yang mendiani sebagian arau seluruh bangunan s e r t a ~nengurusk e p e r l ~ u ns e n s i r i . Orang- - - - - -rumah- - -- - orang yang tinggal d i rwrlalitangga hi dinamakan anggota tang@. --Kepala rummhtanqga : orang yang bertanggung jawab a t a u di=ggap bertanggurig jawab terhadap runahtangga tersebut. terrlpat perlindungan, yang mempur~yaidinding Ban lman f i s i k cTan - - atall, T - T : a1 ( t e t a p inaul)tul senlentara, dipergunakan sebagai temp a t t i n g g a l atau buli~n. N~ususuntuk bangunan f i s i k yang bukar. te~npattinggal luas lan-cai~lyapaling s e d i k i t sepuluh meter p e r segi. aclalah waktu terbanyak dimana sesecrang Yang dlnaksud "biasanya" -----u t e l a h berada 6 (enarn) bulan atau bertempat tinggal. l b a ~yang l e b i h dianggap sebagai anggota rumahtangga rempat i a tinggal.
Pendapatan runlahtarrgga : t o t a l pendapatan d a r i kepala m~llahtangga+ anggora runahtangga selana s a t u tahun ( t a h ~ m1980 ), baik berupa uang !mupun llatura. Apabila pendapatan berupa natura, dikonversikan rupiah dengan l ~ a r g ayang b e r l a l n ~didesa pada s a a t p e n e l i t i a n .
Pendapitan ru-
nlahtangga i n i ternwuk p ~ i l apendapatan yang t i d a k memrlukan
-
pencurahan tenaga ker j a . Iv!isalnya pendapatan d a r i pensi~mar~,menyewakan tanah, menyakapkan, pe~nberiandari, famili, menyewakan a l a t - a l a t pesta clan l a i n - l a i n .
'giro Pusat S t a t i s t i k . op - -c- -i t- .- ha1 8-20
c . Pengeluaran wnahtangga Fengeluaran rc~llnhtonpga : besarnya n i l a i konsumsi ( d i n i -
,
l a i &lam rupiah ) untuk nakan/ninum, pendidjkan, kesehatan perw~~ahan, perlengkapan nnnahtangga, pakaian, seiamatm, sum-
bangan-sun~bangandan pajak/Ipeda s e l a ~ r as a t u tahun ( t a l ~ u n1980) d. Penclapatan perkapita Pendapatan perkapita
:
P enclapatan m a h t a n g g a jurnlah anggota rumahtangga
e,.
Nilai produktivitas llari k e ~ j a N i l a i pro~luktivit a s llariker ia : pendapatan Kepala
d-
tangga dibagi dengal banyilknya h a r i k e r j a selama s a t u tallun. f . Ranyaknya h a r i k e r j a
Banyaknya h a r i k e r j a : banyaknya a t a u junllah h a r i yang di"
pergunakan Kepala mnahtiingga dalam nnelakukan kegiatannya dengan menclapatkan imbalan, selama s a t u tahun. g
. I'enduduk
usia kerja.
Pend~tdukusin k e r j a : penduduk yang berumur antarz 10-64 tahun.
Batasan ini t i d a k dipisahkan untuk orang-orxng yang ti-
dak dapat/tidak ingin hekerja, misalnya saltit a t a u Cacat. h . Lenibaga pelayanan
Lanbaga pelayanan : len~bagayang berfungsi memberikan peIayanan kepacla masyarakat s e p e r t i mengantarkan pengetal~uan, ket r m p i l a n dan s a r a n a - s a r m pembangunan yang diperlukan masyaraltat ( Dalan p e n e l i t i a n i n i meliputi 1 0 , LSD, PKK dan KB )
.
i
. P a r t i s i p a s i nlasyarakat P a r t i s i p a s i masyardtat terhadap lembaga pelavanan : Keikuts e r t a a n masyarakat ( = ~nenjadianggota )' pada lembaga pelayanan y a w acla didesa ( KlID, LSD, PKK dan KB ). KUL) : sirigkatait d a r i Koperasi Unit Desa
LSU : s i n g k a t m d a r i Lembaga Sosial Desa. Sekarang menjadi
L@fD : singkataii d a r i lembaga Ketahanan Masyarakat Desa. PKK : Pembinaan Kesoj ahteraan Keluarga Kl3
j
: Keluarga Berencana
. b s e j ahteraan Sosi a1. l ~ e s e j a h t e r a a nsosial : suatu t a t a kehidupan dan penghidupan s o s i a l nlateriil inaLn,un s p i r i t u i l vana d i l i p u t i oleh r a s a keseiamatan, kesusi la& d& ketentrakm-lahi; h a t i n yang menlungkinkan hagi s e t i a p warga negara untuk mngadakan pemenuhan kcButuhan-kebutuhan j asmaniah, rochaniah dan s o s i a l sebailt-baiknya bagi d i ~ i ,keluarga s e r t a masyarakat dengan menjunjung t i n g g i hak-hak a z a s i s e r t a kewaj iban manusia sesuai derlgan Pancasila.
2 ~ r a n: suatu lapangan hertumbuhan pohon-pohon yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati besert a alanl linghmgannya dan yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai hut&. Hasil hutan : bmlda-benda hayati yarig dihasilkan d a r i hu-
tan. Kellutanan : kegiatan-kegiatai yang bersangkut-paut dengan hutan dan pengu~usruulya. Kawasan h ~ i t a n : wilayah t e r t e n t u yang oleh Menteri d i t e t a p kan untuk diperrahankan sebagai hutan t e t a p .
Salim. Linghwngan h i d q dan Pembmgur~an. Penerbit Mutiara. Jakarta 1979.hal. 89 ' ~ u c h i j a t , E. Pengelolaan d m pendayagurlaan S~unberAlam dar.l i n g kungan hidtip bagi kesejahteraan m u s i a . Penerbit Binacipta. Bandung 1980. h a l . 53
'blil
-
'DAS : singkatan d a r i Daerzkk Alirw Swigai, y a i t u sap4 wilayah yang d i b a t a s i oleh punggtnlg bukit/gunung dimana semua curah h u j m yyan j j a t u l z diatasnya akan mengalir disungal utanla dan a k h i ~ n y akel.aut . Punggung-punggung t u k i t atau m u n g i t u biasanya berupa hutan, yang b e l f w ~ g s iantara l a i n sebagai pengatur t a t a a i r d m sekaligus merupakan bagian tak terpisahkan clari suatu BAS. Dengal kata l a i n DAS adalah suatu lingkungan hidup bagi manusia clan di.antara keduanya saling berinteraksi membentuk suatu sistim yang dikenal sebagai ekosistinl.
2k7cosistim : lingkw~gandimana berlangsung reaksi timbal bal i k antara machluk d;u~faktor-faktor alam.
5 .
Llnghcmgan hidup : faktor-faktor f i s i k , s o s i a l dan budaya beserta ltondisinya yang mnemnpengaruhi ( b e r s i f a t timbal bal i k ) suatu machluk hidup. Dengan dernikian DAS adalah sebagai agro ekosistim yang me-
l i p u t i beberapa sub lingkungan hidup y a i t u lingkungan produksi (pertanianj, lingkungan pe~nukimandan iingkungan perlindungan (hutan). 0. P e n g p a a n Sunberdaya
Pengfiunaan sumherdaya : penggunaan atau pemanfaatan sumber alam (hutan) dan penbwasaan faktor produksi tanah clan tenaga kerj a manusia.
l h ~ b a n gAS. Pengelolaan DAS secara terpadu, Kompas 11 April 1981. 2 Bnil Sali~n.op15;p. ha1 116 3 ~ o ~ ~ , l ' a11 s.
~ i r i 1981. l
8. Wdctu p e n e l i t i a n 1. Persiapan & o r i e n t a s i
desa : J u l i - Oktober 1980
2. Pen&mnpulan data : Oktober 1980 - Ijesernber 1980 3. Analisa ciata dan pcnyelesaian laporan : januari 1981 -
Juni 1981