Inovasi Pembiayaan sebagai Katalis untuk Pertumbuhan Agribisnis yang Berkelanjutan di Indonesia oleh:
Franky Oesman Widjaja
Chairman dan CEO Sinar Mas Agribusiness and Food Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Agribisnis dan Pangan World Economic Forum : Co-Chair PISAgro (Partnership for Indonesia’s Sustainable Agriculture) Co-Chair Grow ASIA
Grand Hya? - Jakarta, 21 November 2015
DaSar Isi Ketahanan Pangan : Tantangan Global 3 InisiaKf MulK Pihak Yang Saling Mendukung & Berkolaborasi Produk Andalan Pertanian Indonesia, mengambil contoh Kelapa Sawit • Manfaat • Revolusi Industri 4.0 • R & D • Inovasi Pembiayaan untuk Petani Swadaya Tantangan • Proxy War • Trade Barriers • Bencana yang baru saja kita hadapi Kesimpulan 2
Ketahanan Pangan : Tantangan Global
3
Populasi Melonjak Lahan & Sumber Daya Menyusut !
2012
Harus memenuhi kebutuhan
4.5 orang = 0.22 Ha./orang
1960 Harus memenuhi kebutuhan
Populasi dunia 9,6 milyar jiwa!
2050 ! Harus memenuhi kebutuhan
6.1 - 6.4 orang = 0.16 Ha./orang
sehingga produkKvitas seKap jengkal tanah HARUS LEBIH TINGGI !
2.4 orang = 0.42 Ha./orang
1 Ha Sumber :
4
TANTANGAN DUNIA menurut Food and Agriculture OrganizaKon (FAO)
• Saat ini kita sudah menghadapi krisis pangan, air dan energi. • Lebih dari 870 juta orang di dunia kekurangan makan di tahun 2014, lebih dari setengahnya di Asia Pasifik.
• Pada saat bersamaan, lonjakan populasi penduduk terbesar di Asia, diperkirakan akan mencapai 1.5 milyar dan dunia mencapai 9.6 milyar pada tahun 2050.
• Produksi pertanian harus naik 70% pada 2050, dan perlu investasi >USD 200 milyar seKap tahunnya, HANYA untuk memenuhi kebutuhan pangan dari negara berkembang. 5
Pertumbuhan Penduduk Dunia 8M
SETIAP 12 TAHUN BERTAMBAH 1 MILYAR
2017
7M
2011
6M
1999 5M
1987 4M
1975 3M 1M
1800
2M
1960
1930 Sumber : Jend. TNI Gatot Nurmantyo &
Smith, L.C., The World in 2050, Four Forces Shaping Civiliza;on’s Northern Future, London, Penguin Books Ltd., 2011
6
Tiga InisiaKf
Kolaborasi dalam Implementasi PPP (Public Private Partnership)
The Government of Indonesia *Nawa Cita
KADIN bid Agribisnis & Pangan Jakarta Food Security Summit
Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture
World Economic Forum (WEF)
Program Nawacita (9 prioritas Presiden Jokowi) digagas untuk menunjukkan prioritas menuju Indonesia berdaulat secara poli\k, mandiri dalam bidang ekonomi serta berkepribadian dalam kebudayaan. 7
Tiga InisiaKf mulKpihak yang saling mendukung dan berkolaborasi Kolaborasi antara Pemerintah Indonesian, KADIN Indonesia dan World Economic Forum dalam mengimplementasikan PPP (Public Private Partnership) membuahkan : •
•
PISAgro (Partnership on Indonesia’s Sustainable Agriculture) yang bertujuan untuk meningkatkan produkKvitas dan pendapatan petani dan melestarikan lingkungan secara simultan / bersamaan. Grow Asia memiliki tujuan yang sama untuk negaranegara ASEAN dan meningkatkan kolaborasi : bertukar komoditas unggulan serta saling mendukung.
8
NVA (New VISION for Agriculture)
ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY (Pelestarian Lingkungan)
FOOD SECURITY (Ketahanan Pangan)
ECONOMIC OPPORTUNITY (Pertumbuhan Ekonomi)
9
InisiasKf NVA (New Vision for Agriculture)
Penjelasan
Visi •
•
•
Pada tahun 2009 World Economic Forum mendefinisikan Visi Baru Pertanian untuk memenuhi kebutuhan dunia secara berkelanjutan. Peningkatan produkKvitas dan pendapatan serta Kelestarian Lingkungan HARUS dilakukan bersamaan. Untuk pencapaian tersebut MEMERLUKAN TRANSFORMASI dari sektor pertanian, pendekatan berbasis pasar melalui upaya terkoordinasi dari semua pemangku kepenKngan, termasuk petani, pemerintah, masyarakat sipil dan sektor swasta. 10
PISAgro
(Partnership for Indonesia’s Sustainable Agriculture)
1. Didirikan pada Juni 2011 (saat WEF on East Asia di Jakarta) oleh 7 perusahaan 2. Merupakan wadah bagi Pemerintah, Petani dan Perusahaan 3. Saat ini telah beranggotakan 23 perusahaan 4. Memberi manfaat kepada 300.000 petani dan peternak (per Juni 2015) 5. Peningkatan produksi dan penghasilan sebesar 15 – 80% 6. Tujuan : memberi manfaat kepada 1,000,000 petani dalam 3-4 tahun ke depan
20%
20%
20%
Peningkatan produktivitas
Peningkatan pendapatan
Penurunan emisi gas rumah kaca 11
11 Kelompok Kerja
12
Prioritas pada 10 Komoditas Strategis dan Andalan Ekspor
4 Komoditas Pangan Strategis (kebutuhan pokok penduduk & dibutuhkan dalam jumlah besar) : Beras, Jagung, Kedelai dan Gula Tebu
6 Komoditas Pangan Andalan Ekspor: Kelapa Sawit, Kelapa, Kakao, Kopi dan Karet
4 Komoditas Ternak Pendukung Perbaikan Gizi Masyarakat: Sapi dan Ayam Perikanan
3 Komoditas Buah Lokal Terpopuler: Mangga, Pisang dan Jeruk
13
• Untuk mencapai ketahanan pangan di Indonesia, kita membutuhkan kerjasama seluruh pemangku kepenKngan. • Pertanian sudah terbuk\ menjadi andalan Indonesia dalam menghadapi krisis ekonomi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. • Komoditas strategis (beras, jagung, kedelai, gula tebu) dan komoditas andalan ekspor Indonesia (kelapa sawit, kelapa, kakao, kopi, karet) HARUSLAH MENJADI FOKUS dan PERHATIAN UTAMA dalam PEMBANGUNAN PERTANIAN khususnya PANGAN. • Salah satu kendala yang klasik dihadapi oleh petani Indonesia adalah sulitnya akses ke permodalan dan Kngginya bunga kredit yang dibebankan kepada mereka. 14
Komoditas Andalan Ekspor Indonesia Sawit (no. 1) Karet & Kelapa (no. 2) Kakao & Kopi (no. 3)
Sumber: Ditjenbun, Kementerian Pertanian 2014
15
Produk Andalan Pertanian Indonesia contoh Kelapa Sawit
16
Penjelasan
Mengambil contoh dari Kelompok Kerja Kelapa Sawit karena :
• •
Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia Kelapa sawit memiliki keunggulan komparaKf sebagai berikut :
17
Perbandingan Minyak NabaK Total Perkebunan Dunia (277,300,000 ha)
Pangsa Pasar Minyak NabaK Global (199,220,000 ton) Others 23%
Soyabean, 44%
Others, 28%
Soyabean oil 23%
Palm Oil + Kernel Oil 33%
Palm, 6%
Canola, 13%
Sumber : Oil World Sta\s\c, Sep 2014
Sunflower, 9%
Canola oil 13% Sunflower oil
8%
18
Penjelasan
Kebutuhan lahan dan kontribusi minyak sawit dibanding minyak nabaK lainnya Kebutuhan lahan : • Kedelai 44% • Canola 13% • Bunga Matahari 9% • Kelapa Sawit 6% • Tanaman lainnya 28%
Pangsa Pasar : • Kedelai 23% • Canola 13% • Bunga Matahari 9% • Kelapa Sawit 33% • Tanaman lainnya 23%
Berdasarkan laporan Oil World ini, kepala sawit hanya menggunakan 6% dari total lahan perkebunan dengan produkKvitas 9 - 10 kali lebih Knggi dari minyak naba\ lainnya. 19
ProdukKvitas Minyak NabaK ProdukKvitas 5.0 rata2 sektor swasta 4.5 4
ProdukKvitas rata2 sektor 3.0 industri di Indonesia
3
t/ha/tahun
t/ha/y
3.5
2.5
2. ProdukKvitas 2 0 rata petani swadaya
2 1.5 1 0.5 0
Palm Oil
Source : Oil World 2014
Canola Sunflower Soyabean Others
20
Penjelasan
ProdukKvitas sawit terKnggi (9-10 kali lebih Knggi) dibandingkan minyak nabaK lainnya •
Produk\vitas minyak naba\ dibanding dengan hasil petani swadaya saja beda cukup jauh
•
ProdukKvitas petani swadaya masih dapat diKngkatkan lebih dari 100 - 150%
21
Fakta!
KEDELAI
0.45 MT Oil/Ha Memerlukan
445 juta Ha lahan CANOLA
0.69 MT Oil/Ha
9,6 Billion
200,25
Memerlukan
290 juta Ha lahan
SAWIT
Minyak NabaK Yang Diperlukan
5 MT Oil/Ha hanya perlu
40 juta Ha Lahan ! Sumber : FAO 2014, Oil World Sta\s\c 2014, UNDP 2014,World Popula\on Projected by 2050.
22
Penjelasan
• Di tahun 2050 populasi dunia diperkirakan akan mencapai 9,6 Milyar jiwa • Kebutuhan minyak nabaK dunia akan bertambah 200 juta ton • Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat berasal dari : • Kedelai, membutuhkan lahan 445 juta Ha. • Canola, membutuhkan lahan 290 juta Ha. • Kelapa Sawit, HANYA membutuhkan lahan 40 juta Ha ! 23
Sawit adalah Produk Pertanian Anugrah Tuhan yang Harus Kita Syukuri, OpKmalkan dan Lestarikan Menciptakankan Lapangan Kerja – Mendorong Pembangunan Meningkatkan Devisa "
Indonesia adalah produsen no 1 minyak sawit dunia, dengan produksi > 31 juta ton, dari hanya ± 11 juta hektar lahan15
"
Dengan lahan milik petani sebesar ± 43%, dan produkKvitas hanya setengah dari rata-rata hasil industri 4-5 ton/tahun, maka cara yang paling cepat menuju ketahanan pangan adalah dengan terus meningkatkan yield (hasil produksi).
"
Ekspansi dan peningkatan yield bisa mencapai output 40 juta ton pada tahun 2020.
"
Kontribusi devisa minyak sawit 2014 sebesar US$ 21.7 milyar - menciptakan lapangan pekerjaan langsung bagi lebih dari 5,3 juta dan Kdak langsung 10,6 juta serta menghidupi lebih dari 64 juta orang.
"
Indonesia BELUM SECARA MAKSIMAL MEMBERIKAN PERHATIAN dan DUKUNGAN kepada sawit sebagai salah satu KOMODITAS TERPENTING, baik untuk mendukung PERTUMBUHAN EKONOMI maupun PERSAINGAN dunia.
24
Skenario Cetak Biru
Industri Kelapa Sawit Bagi Indonesia 1. Skenario Disain dan Pelaksanaan "Cetak Biru"
2015 F
2020 F
2025 F
Area Lahan (Jutaan) Ha 10.0 11.5 12.5 Yield Ton/Ha 3.0 3.5 4.0 Produksi Sawit Ton/Ha 30 40 50 2. Kelapa Sawit sebagai Solusi Ketahanan Energi (Jutaan) Ton Kelapa Sawit 2015 F 2020 F 2025 F Produksi Sawit Konsumsi Pangan Ekspor Sawit Ketersediaan Biodiesel
30 5 20 5 100
40 50 7 10 20 20 13 20 (Ribuan) Barel / hari 250 400
Forecast (Op\malisasi) 15.0 5.0 75
Forecast (Op\malisasi) 75 13 22 40 800
Sumber : Materi Presentasi Tim Sawit, Sep. 2015
Kelapa Sawit sebagai Solusi Ketahanan Pangan & Energi Nasional
25
• Dari 11 juta Ha. lahan yang dialokasikan untuk sawit saat ini menghasilkan 31 juta ton.
• Sekiranya produkKvitas dapat diKngkatkan menjadi 5 ton per Ha., maka dari 11 juta Ha. dapat menghasilkan 55 juta ton.
• Apabila lahan dapat diperluas menjadi 15 juta Ha. akan menghasilkan 15 juta Ha. x 5 ton = 75 juta ton.
• Defisit energi dapat dipenuhi melalui peningkatan produksi kelapa sawit.
• Melalui Cetak Biru, tersedia 800 ribu barel/hari biofuel yang berar\ penghematan Devisa sebesar ~USD 15 Miliar (~ Rp.212 Triliun) Kelapa Sawit sebagai Solusi Ketahanan Pangan & Energi Nasional
26
Manfaat Bahan Bakar NabaK (Biofuel) 1.
Indonesia memiliki alterna\f penggan\ energi impor dari sumber ENERGI TERBARUKAN DOMESTIK.
2.
Ketahanan dan Kemandirian Energi.
3.
Sebagai “prime mover” menstabilkan harga CPO.
4.
Meningkatkan dan memperkuat posisi komoditas sawit sebagai KOMODITAS ANDALAN untuk KETAHANAN PANGAN dan ENERGI yang BERKELANJUTAN.
27
Penerapan Teknologi
28
Hanya dapat dicapai dengan penerapan Teknologi
29
Teknologi Industri 4.0 : Revolusi Industri ke Empat Revolusi Industri 4.0 Revolusi Industri 2.0
Revolusi Industri 1.0
meningkatkan produk\vitas menggunakan mesin air dan uap
Akhir abad ke 18
Revolusi Industri 3.0
memanfaatkan cyber physical systems (CPS) and Internet of Things (IOT) untuk menyediakan otomasi secara pintar
Awal tahun 1970-an
Dimulai pada tahun 2010-an
memanfaatkan tenaga meningkatkan listrik dan Sis\m produk\vitas dengan menggunakan tenaga Teknologi Informasi yang kerja dalam jumlah besar dapat mengatur produksi secara otoma\s serta memanfaatkan tenaga listrik
Awal 1900-an
30
Penjelasan
Peluang di Era Revolusi Industri 4.0 • • •
Diinisiasi oleh Jerman, kini telah masuk di 4.0 Teknologi merupakan faktor pendorong perubahan Hampir semua kebutuhan manusia dibuat melalui proses industri Pergeseran Ekonomi dan Tren Dunia
31
“All & Always Connected” Cloud
Big data analytics
IoT@Personal
Location-based
IoT@Home
IoT@Public
IoT@Industry
All-IP NW(LTE) 32
Teknologi Industri 4.0 :
Developing IOT Ecosystem & Opening Business OpportuniKes Robo\cs
Wearable technologies
Automa\on
Ar\ficial Intelligence
Industry/ Business
Bakery
Virtual Reality
Personal
Cloud
Internet of Me
Security
Digital Payment E-Commerce Digital Currency
Retail/ Payment
Connected Home
Big Data Analytics *
Security Digital Paren\ng
Home
Social Media Commerce
Smart Appliances Legend : * Powered by
Usage Based Insurance
Mobile Learning
Healthcare & EducaKon
Telemedicine Bio Sensor
33
Teknologi Industri 4.0 :
Smart Farming with Big Data AnalyKcs
Mobile Intelligent Monitoring
Weather Update
PredicKve Farming
Cost ReducKon/ Improve Profit
Sales Performance
Big Data Analytics
LogisKcs Info
Sensor
Remote Mgmt/ UlKmate UpKime
Cyber Physical Systems
Robot
Farming Machinery
Market Price
Cloud Systems
Smart Tractor
Tracking System
Farmer Apps
34
Implementasi GAP (Good Agricultural PracKces) PenKngnya R & D untuk mendapatkan bibit unggul, tahan kekeringan, tahan hama Ganoderma Boninense,pertumbuhan Knggi tanaman yang lambat, kandungan minyak lebih Knggi, Kadar lipase dan Free Fa?y Acid (FFA) lebih rendah Dengan menggunakan teknologi,
• penggunaan pupuk dapat dilakukan dengan PRESISI dan hasil lebih OPTIMAL
• Tidak hanya dapat MEMONITOR produkKvitas seKap petak tanaman, juga memberikan ANALISA dari kondisi tanaman seKap saat untuk PENGAMBILAN KEPUTUSAN dengan LEBIH AKURAT dan CEPAT
35
Contoh Kemajuan GeneKka Kelapa Sawit melalui Bioteknologi (R&D) D
P
Shell Thickness
High Oleic
Ganoderma resistant
T
Virescence & High Carotene
High Oil Yield
Low Lipase (Low FFA)
?
Nutrient Efficiency
Slow Height Increment Fusarium resistant
Drought Tolerant
Marker found Long Stalk Marker sKll in progress
36
Implementasi PAP (Precision Agricultural PracKces)
Dosis pemanfaatan pupuk harus dilakukan secara presisi untuk meningkatkan produk\vitas agar dapat dilakukan penghematan biaya
37
Unrivalled Technology Platform Untuk memonitor kebun yang tersebar luas Sinar Mas Enhancing Operational Efficiency menerapkan teknologi •
Ruang Kontrol Utama dilengkapi aplikasi SAP, GIS dan Google Earth
•
Pencapaian blok-per-blok (30 Ha per blok) di perbaharui (updated) seKap harinya
•
Mengindikasi problema yang ditemukan sedini mungkin (misalnya : areal berproduk\vitas rendah) dan meningkatkan kemampuan manajemen untuk membuat prioritas perubahan / perbaikan 38
Aplikasi SiPinter dari smaruren
39
Aplikasi SiPinter dari smaruren • Indonesia kaya akan berbagai komoditas pertanian tersebar di seluruh penjuru negeri dan membutuhkan sistem pemantauan yang handal dari sisi aspek budidaya, prakiraan cuaca, pembibitan, pemupukan, anKsipasi bencana, serangan hama, kalukulasi biaya, harga, hingga sampai ke pendistribusian. • Smaruren bersama dengan Kementerian Pertanian, Kodam IV Diponegoro dan Naga Bedu (pembuat aplikasi), telah meluncurkan SiPinter, yaitu Sistem Pelaporan dan Informasi Teritorial yang merupakan bentuk dukungan TNI dalam mensukseskan program Swasembada Pangan yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi pada 2014. • Aplikasi SiPinter dijalankan oleh sekitar 10.000 anggota Babinsa pada Smartphone nya sehari-hari di seluruh wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, dan melaporkan semua informasi lapangan terkini tentang pertanian, seper\ ketersediaan alat pertanian, bibit, pupuk, luas lahan siap tanam, lokasi ! secara real Kme dan akurat disertai gambar dan bahkan nanKnya video, melalui layanan 4G LTE, sehingga keputusan yang tepat dapat segera diambil. 40
Katalis Pertumbuhan Agribisnis Berkelanjutan : Inovasi Pembiayaan untuk Petani Swadaya
41
Skema Pendanaan Pembangunan Kebun Perusahaan membeli hasil TBS milik petani dan memberikan teknik budidaya kelapa sawit (GAP)
Petani Petani plasma melalui Koperasi membayar angsuran kredit pokok + bunga melalui hasil penjualan TBS
Perusahaan
Perusahaan membantu mencarikan pendanaan dan menjadi avalist / offtaker
Koperasi
Bank
Koperasi melakukan pengikatan dan pencairan kredit pembangunan kebun kelapa sawit
Bank memberikan pendanaan kepada Koperasi dengan BUNGA MENARIK
42
• Petani membentuk wadah KOPERASI sebagai mitra perusahaan • Perusahaan menjadi Avalis pembiayaan peremajaan kebun petani kepada Bank • Bank memberikan pinjaman dan supervisi penyaluran kreditnya • Petani melalui KOPERASI mengembalikan pinjaman (Pokok + Bunga) kepada Bank • Perusahaan wajib membeli TBS produksi petani melalui KOPERASI
43
MISALNYA: Tata Ruang (spa;al planning) 40% (75,6 Juta Ha) Pemukiman & Infrastruktur LUAS LAHAN INDONESIA 189 Juta Ha
30% (56,7 Juta Ha) Konservasi
30% (56,7 Juta Ha) Hutan Produksi
Sumber : Kompilasi data BPS 2014 dan Kementerian Pertanian 2014
Ketahanan Pangan
Sawit 11-15 juta Ha.
Lain-lain
Lain-lain
KEBIJAKAN SATU PETA (ONE MAP POLICY) Satu Sistem Referensi
Satu Peta Dasar
Satu Versi
Satu Peta
Satu Data
Satu Standar
•
Pen\ngnya ONE MAP POLICY supaya Kdak ada OVER LAPPING dan SALAH INTERPERTASI antara Pusat dan Daerah.
Diperlukan TATA RUANG yang JELAS, misalnya alokasi peruntukan lahan : • 40% untuk pemukiman dan infrastruktur • 30% untuk hutan produksi • 30% untuk konservasi • Seluruh pemangku kepenKngan (stakeholder) termasuk LSM HARUS sama-sama memperha\kan à STRICK the BALANCE • Pembangunan pertanian perlu memperha\kan lingkungan • Tetapi juga harus memperhaKkan keberlanjutan ekonomi dan mampu mencapai ketahanan pangan yang telah dicanangkan oleh kita semua. •
46
•
•
•
PenKngnya peran Akademisi khususnya IPB untuk SECARA KONSISTEN MENDUKUNG dan MENDORONG IMPLIMENTASI ‘one map policy’ Dialog dengan LSM harus terus dilakukan secara BERIMBANG agar perhaKan terhadap LINGKUNGAN – EKONOMI dan KETAHANAN PANGAN dapat diselaraskan. Pemerintah – Akademisi dan Asosiasi HARUS PEGANG KENDALI dan KEMUDI (driver seat) sehingga “Indonesia INCORPORATED” dapat terlaksana dengan baik BUKAN didrive oleh LSM atau KONSUMEN yang mempunyai agendanya sendiri dan Kdak balance.
47
Pemanfaatan Lahan untuk Sawit Yield CPO
BUMN
3-4 Ton/Ha./ Tahun
(750.075 Ha)
6.85 % Luas Lahan Indonesia 189 Juta Ha.
Petani Independen
Lahan Sawit yang sudah ditanami ~ 10.95 Million Ha. ~
Petani
(4.55 million
5.8%
Ha)
41.55 % Swasta (5.65 million Ha)
51.60 %
YieldCPO Yield CPO 2-3 Ton/ Ha./Tahun
2.5 juta Ha Petani Plasma 2.0 juta Ha.
Yield CPO
5-6 Ton/ Ha./ Tahun
Yield CPO 5-6 Ton/Ha./Tahun
Sumber : Ditjenbun-Kementan, 21 Nov 2014 & BPS 2014
48
•
•
•
Penentuan jenis tanaman dan tata ruang komoditas pangan strategis dan andalan ekspor pertanian yang ingin dibudidayakan sangatlah MENENTUKAN apakah Indonesia dapat MEMENUHI kebutuhan pangan pada saat bersamaan MENYUMBANG devisa. Pemikiran World Economic Forum, implimentasi pelastarian lingkungan HARUSLAH BERIMBANG dengan peningkatan produkKvitas dan pertumbuhan ekonomi. Contoh : adanya keinginan agar hutan Indonesia dibiarkan - apakah itu yang kita inginkan? Bagaimana Indonesia dapat memenuhi kebutuhannya?
49
Peremajaan Kebun Sawit Menggunakan Modul Inovasi Pembiayaan Peremajaan 2 Juta Ha
Melibatkan 1 Juta Petani Swadaya Peningkatan ProdukKvitas Peningkatan Pendapatan
(x 2 Million Ha)
3 Ton
to
6 Juta Ton / Tahun
Harga CPO 6 Juta Ton x USD 600 = USD 3.6 Milyar / Tahun
Mencegah pembukaan lahan baru dan menghindari perambahan hutan sebesar 1 Juta Ha. 50
• • • •
Peremajaan 2 juta Ha. kebun petani swadaya Melibatkan 1 juta Kepala Keluarga petani swadaya Meningkatkan produkKvitas dari 2 menjadi 5 ton/Ha/tahun Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani swadaya
• Mencegah pembukaan hutan 1 Juta Ha. • Mengurangi emisi gas rumah kaca
51
Program Inovasi Pembiayaan
Innova\ve Financing Program – Oil Palm Replan\ng for Independent Farmers
Peremajaan sawit petani swadaya
Sebelum Program
Setelah Program
Tidak ada ser\fikat
LAHAN
• Ser\fikat BPN • Dana disediakan
Suku bunga komersil
DANA
Subsidi s/d 8.75% / tahun
BIBIT
Legal dan Berser\fikat
ILLEGAL /NON-Ser\fikasi
RENDAH : +/-2 Ton CPO/Ha./ Tahun
YIELD (Hasil)
NON- GAP
PRAKTEK
TIDAK ADA
PengganK Biaya Tanaman
1 juta petani
2 ke 5 Ton/ha
TINGGI : 5-6 Ton CPO/Ha./Tahun Good Agriculture PracKce (GAP)
Selama 4 Tahun
Mencegah pembukaan hutan 52 1 juta Ha.
Tantangan & Dukungan yang Dibutuhkan dari Seluruh ‘Stakeholder’
53
Tantangan yang Dihadapi
Proxy War • Berbagai upaya pihak asing dilakukan agar Indonesia secara sistemik Kdak maju. • Mengeluarkan berbagai hambatan dagang (trade barrier) agar produk Indonesia mengalami kesukaran masuk ke negaranya. • Setelah perusahaan Kdak bisa bersaing, diambil alih. Contoh : Kampanye nega\f terhadap produk Indonesia (sawit, kertas dan lain-lain)
Sumber : Proxy War dan Korporasi, Jend. TNI Gatot Nurmantyo_3 Juni 2015
54
Tantangan yang Dihadapi
Proxy War • HARUS KITA SADARI : ini sudah terjadi dan SUDAH kita alami, BANYAK PIHAK ASING MENGINGINKAN KEKAYAAN ALAM INDONESIA.
• Berbagai bentuk kampannye negaKf atas produk andalan ekspor Indonesia sudah masuk secara SISTIMATIS dan SITEMIK ke Sekolah, Kampus, tempat Ibadah. • Ibarat penyakit kangker sudah SUDAH STADIUM 2 – KRONIK tetapi MASIH DAPAT disembuhkan.
Sumber : Proxy War dan Korporasi, Jend. TNI Gatot Nurmantyo_3 Juni 2015
55
Tantangan dan Dukungan yang Dibutuhkan Trade Barriers
Secara terstruktur trade barriers diciptakan melalui berbagai isu lingkungan, berkurangnya biodiversitas dan terakhir memanfaatkan issue musibah kebakaran hutan dan lahan, yang semuanya dilakukan agar produk unggulan Indonesia Kdak diterima dunia.
Dukungan yang dibutuhkan :
• • •
Terus berusaha mengobarkan Semangat Merah PuKh Menggalakkan Indonesia Incorporated untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia khususnya produk pertanian unggulan Pemerintah bersama Asosiasi melakukan sosialisasi ke Negara Tujuan ekspor terkait : • SUSTAINABLE PRACTICES yang telah diimplementasikan oleh sektor pertanian dan industri • Mengupayakan agar pembeli MENGHORMATI dan MENERIMA ATURAN INDONESIA • Melakukan KAMPANYE POSITIF secara masif dan berkesinambungan 56
Tantangan dan Dukungan yang Dibutuhkan Trade Barriers
•
Pemerintah Indonesia didampingi Asosiasi Pengusaha agar berperan lebih akKf di berbagai Forum : • MulKlateral (Mis. World Trade Organiza\on, World Economic Forum) • Regional [Mis. APEC, ASEAN/MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dll.] • Bilateral (Mis. Indonesia-Japang Economic Partnership Agreement, dll.)
Agar tercipta sistem perdagangan yang menguntungkan semua pihak yang terlibat. Di dalam form APEC Indonesia perlu terus mengupayakan agar PRODUK ANDALAN EKSPOR INDONESIA YANG TELAH BERSERTIFIKAT dapat MASUK ke DALAM DAFTAR PRODUK RAMAH LINGKUNGAN (‘Environmental Goods’) dan PRODUK HIJAU (‘Green Products’).
MARILAH KITA BERSAMA-SAMA MENYADARI dan MENYERUKAN KEPENTINGAN PRODUK ANDALAN EKSPOR INDONESIA. 57
Musibah yang baru saja kita hadapi
Kebakaran Hutan & Lahan di Dunia & Indonesia
10-day Global Fire Map (8 - 17 Sep 2015)
Source: InternaSonal Strategy for Disaster ReducSon 59
Data Kebakaran Dunia 2015 USA
3.200.000 Ha
Indonesia
2.100.000 Ha
Rusia
1.100.000 Ha
Canada
1.002.600 Ha
Australia
110,500 Ha
Total dunia
(dan daerah lainnya) Antara Sep. – Nov. 2015
Na\onal Interagency Fire Center
Sukachev Ins\tute of Forest for the Siberia
Canadian Wildland Fire Informa\on System
Bush Fire
± 8.000.000 Ha 60
Badai El Nino 2015 Terburuk Sejak 1950
61
Global Forest Watch fire analyses for 9th October 2015
Kebakaran Hutan dan Lahan Menyebar Di Seluruh Indonesia
63
63
KeKnggian api mencapai 60 meter "Jika api sudah seEnggi 60 meter, siapa yang bisa menahan. Mau seribu orang pun yang dijajarkan untuk memadamkan api, Edak akan efekEf, yang ada malah rebutan masuk kanal untuk menyelamatkan diri,” 15 Oktober 2015, Komandan Balatyon Armed 10/Kostrad Letkol Arm Toar Pioh Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan hkp://www.republika.co.id/berita/nasional/ daerah/15/10/20/nwhp9e334-perjuangantni-padamkan-api-se\nggi-60-meter-di-lahangambut 64
Kebakaran Melanda Taman Nasional • • • • • • • • • •
Cagar Alam Gunung Guntur Suaka Margasatwa Cikepuh Cagar Alam Bojong Larang Cagar Alam Kawah Kamojang Cagar Alam papandayan Taman Wisata Alam Gunung Pancar Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu Taman Nasional Gunung Cermai Hutan Pendidikan Gunung Walat Taman Nasional Merapi
• • • •
Taman Nasional Merbabu Hutan Lindung Lawu Gunung Sindoro Pegunungan Tierep Temanggung • Gunung Slamet • Gunung Sumbing • Hutan Lindung BKPH Temanggung • Taman Nasional Baluran • Gunung Kawi
Sumber : Global Forest Watch Fire Analyses for 1st July – 8th October 2015
65
Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia
• • • •
Adanya perusahaan-perusahaan kecil yang \dak bertanggung jawab membuka lahan untuk berbagai budidaya Budaya ”slash and burn” dan ladang berpindah Masih diizinkannya pembakaran dalam skala sangat kecil secara terkendali oleh peraturan perundangan Musim kemarau yang dipengaruhi Badai Tropis El Nino terburuk sejak tahun 1950, membuat kondisi semakin kering dan panjang
Musibah Kebakaran Hutan & Lahan di Indonesia • • •
Mencapai 2.1 juta Ha. tersebar di 18 propinsi Mengganggu kesehatan sekitar 75 juta warga Mengakibatkan kerugian sekitar 60 trilyun 67
Channel News Asia, 7 Okt. 2015 Haze fallout: NTUC FairPrice, Sheng Siong withdraw all APP paper products Strait Times, 8 Okt. 2015 Supermarkets in Singapore pull plug on haze-linked firm’s products
contoh NYATA upaya agar produk andalan ekspor Indonesia Kdak bisa masuk pasar internasional 68
inilah PROXY WAR
The Straits Time, 9 Okt. 2015 • Forest Fires : Jakarta panel wants names • Half of supermarket products here contain ‘palm oil’ • Many will boycok products from haze-causing firms : Poll • Bank get guidelines for responsible lending
69
•
•
•
Masih diizinkannya pembakaran walau dalam skala kecil secara terkendali Izin usaha dicabut Kejahatan terorganizir semakin merajarela
Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi Sumber : Herry Purnomo, CIFOR di Riau Mandiri, 1 Nov. 2015 hkp://riaumandiri.co/read/detail/22655/menguak-otak-karhutla.html
70
Kontribusi Industri Sawit serta Bubur Pulp & Kertas Ekspor / Kontribusi Devisa 2014 Sawit Bubur Pulp & Kertas Total
US$21,7 milyar US$ 5,6 milyar US$27,3 milyar
Penciptaan Lapangan Pekerjaan Sawit Bubur Pulp & Kertas Total
5 juta 2.1 juta 7.1 Juta
Jumlah tersebut belum termasuk komoditas pertanian lainnya dan penciptaan lapangan pekerjaan industri penunjang lainnya yang mencapai 15 juta pekerjaan (kontraktor, transportasi dll.)
Total lapangan kerja : 22.1 juta Menghidupi : 88.4 juta jiwa 72
Membangun Road Map Mencegah Kebakaran Hutan & Lahan
JANGKA MENENGAH
JANGKA PENDEK • •
•
Bentuk Tim Krisis dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan Melakukan sosialisasi ke seluruh stakeholder secara komprehensif untuk kesadaran akan akibat kebakaran hutan Sistem insentif ke masyarakat setempat (desa bebas api) dan bantuan alat mekanis
•
• •
•
Peningkatan kapasitas BNPB menjadi Crisis Centre seperti di negaranegara lain Pengadaan pesawat Water Bombing (dimiliki bersama-sama) Model pencegahan berbasis Keterpaduan Multipihak Mengadopsi Model yang bisa dipakai untuk menganalisa arah api dengan menggunakan data-data yang dimiliki
JANGKA PANJANG •
•
•
Melakukan penelitian untuk menganalisa data serta membuat sistem untuk mendapatkan metode dalam mengantisipasi kebakaran hutan Penelitian terhadap Adaptasi/ alternatif spesies untuk komoditi di lahan gambut Melakukan sistem monitoring dilahan gambut khususnya untuk memantau keadaan air di setiap lahan yang ada dengan bekerja sama dengan pemilik lahan 73
BMKG UNIVERSITAS TIM KHUSUS
DATA PENELITIAN: 1. Data Elevasi 2. Data Curah hujan 3. Data Arah Angin 4. Data Kedalaman Gambut 5. Data Kelembaban Lahan 6. Data Tutupan Lahan PENDIDIKAN: 1. Sosialisasi kesadaran 2. Pela\han Regu Pemadam dengan sistem 3 Dimensi
CRISIS CENTRE
HOTLINE: 1. Call Centre 2. Aplikasi yang tersambung ke smartphone
SARANA PRASARANA:
MANAJEMEN KRISIS: 1. Tim Task Force
1. Pesawat/heli
2. SOP
2. Mobil Pemadam Kebakaran 3. Menara 4. Drone
3. Monitoring dan Evaluasi TEKNOLOGI: Fire Management Modeling 74
Kesimpulan dan Rekomendasi
75
Kesimpulan dan Rekomendasi 1. PenKngnya TATA RUANG dan PENENTUAN JENIS komoditas pangan strategis dan andalan ekspor pertanian 2. Pengambilan kebijakan paska musibah kebakaran hutan dan lahan hendaknya JANGAN SAMPAI MENGHANCURKAN komoditas pangan strategis dan andalan ekspor Indonesia yang sudah berjalan ‘on the right track’. 3. HARUS PEGANG KENDALI dan KEMUDI sehingga “Indonesia INCORPORATED” dapat terlaksana dengan baik BUKAN di-drive oleh LSM atau KONSUMEN yang mempunyai agendanya sendiri dan Kdak balance. 4. STRICK the BALANCE Pelestarian Lingkungan – Pertumbuhan Ekonomi dan Ketahanan Pangan HARUSLAH BERIMBANG. 76
PERUSAHAAN
KOPERASI
5. Untuk keberlangsungan usaha, Perusahaan haruslah membimbing Petani melalui KOPERASI agar penerapan Good Agricultural PracKces (GAP) dilakukan secara sungguh-sungguh dan untuk meningkatkan efisiensi perlu menerapkan Precision Agricultural PracKces (PAP).
Kesimpulan dan Rekomendasi 6. Semua perusahaan yang bergerak di bidangnya masing-masing HARUS mengedepankan teknologi (ICT) dan R&D. Yang \dak kita harapkan, se\ap terjadi revolusi teknologi, perusahaan-perusahaan yang \dak menerapkan ICT dan R&D dengan op\mal, AKAN TERTINGGAL - TIDAK DAPAT BERSAING dan MENJADI IRRELEVANT.
7. Hanya dengan penerapan teknologi terkini, Indonesia dapat MENINGKATKAN PRODUKTIVITASnya secara EKSPONENSIAL dan MAMPU memenuhi KEBUTUHAN PANGAN dan ENERGI NASIONAL, REGIONAL maupun DUNIA.
Pada saat bersamaan, • Membuat modul-modul yang dapat mendorong peningkatan produkKvitas dan efisiensi semua kelompok kerja produk pangan strategis dan andalan ekspor pertanian Indonesia • Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani • MengopKmalkan pemanfaatan lahan
Terima Kasih
78