INOVASI – MANAJEMEN ASETUNIVERSITAS NUSA CENDANA Beny J Pandie / KaBAUK
1. Nama
: “KAMPUSMU – KAMPUS KITA” (OPTIMALISASI PEMANFAATAN SUMBERDAYA UNTUK MENINGKAT- KAN MUTU PELAYANAN PENDIDIKAN TINGGI)
Programini merupakan upaya merubah pola pikir dan sikap civitas akademicaUniversitas Nusa Cendana (UNDANA)untuk berbagi (sharing of resources) penggunaan sarana-prasarana sebagai milik bersama (common resources) dalam proses penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang berorientasi pada pemanfaatan sumberdaya belajar yang efektif dan efisien. Program ini digagas berawal dari kondisi riil,dimana selama ini pemahaman tentangpenggunaan ruang kuliah serta prasarana lainnya masih bersifat desentralistik parsial dengan ego fakultas dan prodi. Kondisi ini mengakibatkan belum optimalnya pelayanan pendidikan tinggi yang dilakukan UNDANA. Padahal UNDANA merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di kawasan NTT yang mempunyai tanggung jawab besar dalam pelayanan pendidikan tinggi di NTT. Beberapa indikator yang bisa dilihat antara lain : jumlah daya tampung yang masih rendah, penggunaan ruang kuliah yang belum maksimal, terdapat waktu senggang dalam aktivitas kampus, dan efek domino lainnya. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kecenderungan jumlah peminat masuk UNDANA terus bertambah (18.000 orang - 2014) sementaradaya tampung hanya berkisar 3.500 – 4.000 orang sedangkan lulusan SMU sederajat di NTT berkisar 80.000 orang per tahun. Dengan demikian, peranan UNDANA dalam Pelayanan Pendidikan Tinggi di NTT masih rendah. Lingkup program ini adalah penataan manajemen asetdalam menciptakan sistem pemanfaatan / penggunaan semua sumber daya secara optimal guna meningkatkan pelayanan pendidikan tinggi. 1
2. LATAR BELAKANG a. Umum Gambaran berikut dapat menunjukan kondisi objektif yang ada di Universitas Nusa Cendana saat ini antara lain : 1. UNDANA berdiri pada tanggal 1 September 1962 hingga kini telah memasuki usia 53 tahun 2. Jumlah Fakultas (S1) 11; S2 1; S3 1; dengan total Prodi 58yang melaksanakan perkuliahan di Kota Kupang dan Bajawa, sementara persiapan untuk kota Weetabula SBD. Untuk program PPKHB diselenggarakan di 14 kabupaten / kota di wilayah NTT. 3. Jumlah Tenaga Dosen Tetap = 882 orang dan Dosen tidak tetap sebanyak 68 orang 4. Jumlah mahasiswa 20.348 termasuk mahasiswa PDD, PPKHB 5. Jumlah PNBP Tahun Anggaran 2015 sebanyak Rp. 101 milyard. 6. Jumlah peminat masuk UNDANA 3 tahun terahir rata-rata 18.000 orang, sedangkan daya tampung 3.000 sampai 3.500 orang. 7. Kontribusi ratio APK Pendidikan Tinggi untuk wilayah NTT kurang lebih 4,4 % (jumlah penduduk usia 19 – 24 tahun = 546.851 jiwa) dari APK Nasional 18 % 8. Jumlah ruang kuliah (khusus kampus Kupang) = 210buah. 9. Type kampus dengan pola bangunan jamak (cluster). 10.Akreditas Institusi B b. Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) UNDANA merupakan salah satu struktur organisasi eselon II di UNDANA yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan Administrasi Umum dan Keuangan dibawah koordinasi Pembantu Rektor II dan Pembantu Rektor lainnya sesuai Kepmendikbud No. 0180/O/1995 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kelola (OTK)UNDANAmempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, kepegawaian, kerumahtanggaan, barang milik negara dan keuangan.
2
Pengelolaan dan perawatan asset di UNDANA belum terlaksana dengan baik,disamping Fasilitas Penunjang Perkuliahan (ruang kelas, laboratorium dan perpustakaan) yang ada di UNDANA masih banyak yang belum standar Pendidikan Tinggi modern. Persoalan keterbatasan dana merupakan salah satu penyebab kondisi diatas namun disisi lain, penataan penggunaan asset yangtidak tepat dan optimal juga ikut memperparah kondisi ini. Anggaran UNDANA yang bersumber dari APBN (RM, Rutin, BOPTN) dan PNBP jumlahnya masih terbatas dan belum mampu menyediakan fasilitas belajar mengajar yang ideal. Namun demikian dengan penataan penggunaan asset (sarana dan prasarana) yang baik dapat meningkatkan jumlah daya tampung, sekaligus mendongkrak Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) UNDANA yang pada gilirannya akan berdampak padamutu pelayanan belajar mengajar. 3. TUJUAN a) JANGKA
PENDEK
:
“Terciptanya
penataansistemmanajemen
perkuliahan berbasis sharing ruang kuliahantar Prodi/Jurusan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana”. b) JANGKA MENENGAH : “Terciptanya sistem manajemen perkuliahan berbasis ruang bersamaantar Fakultasdi Universitas Nusa Cendana”. c) JANGKA PANJANG : “Terlembaganyasistemmanajemen perkuliahan berbasis sharing resources pada Universitas Nusa Cendana”. 4. MANFAAT Dengan program sistim perkuliahan berbasissharing resourcesini, diharapkan dapat meningkatkanefektifitas dan efisiensi dalam penggunaan sarana prasarana maupun optimalisasi waktu kuliah dari jam 7.30 s/d 19.00 secara berkesinambungan,yang pada gilirannya dapat bermanfaat bagipihak-pihak : 1. KAMPUS tercipta optimalisasi pelayanan penggunaan ruang, tenaga dan waktu; terpelihara keamanan, kenyamanan dengan mencegah terjadinya tindakan kenakalan maupun kriminalitas lainnya dalam kampus.
3
2. INSTITUSI peningkatan daya tampung yang berimplikasi pada peningkatan PNBP yang pada gilirannya berguna untuk pembangunan dan perbaikan sarana prasarana kampus. 3. PEMERINTAH meningkatkan akses pelayanan pendidikan tinggi yang diukur angka partisipasi kasar (APK). 4. CIVITAS ACADEMICA UNDANA timbulkan rasa memiliki semua fasilitas yang ada tanpa membedakan fakultas, jurusan, program studi. 5. MASYARAKAT tercipta peluang bisnis sepertijasa kuliner, jasa transportasi, dan jasa lainnya. Secara teknikal program ini dapat dilakukan dengan membuat sistim aplikasi berbasis IT untuk koordinasi waktu penggunaan ruang.Tetapi yang terpenting yang bersifat adaptif dari program ini adalah merubah pola pikir yang akan terwujud dalam pola laku civitas academica UNDANA dalam hal pemanfaatan sumber daya yang bersifat terpadu. Dengan gambaran manfaat yang dikemukakan diatas, diharapkan tagline“Kampusmu – Kampus kita” tidak lagi sebatas slogan tapi akan menjadi model manajemen aset yang menguntungkan para pihak (Masyarakat, Pemerintah dan Civitas Academica UNDANA) yang turut merasakan manfaat kehadiran UNDANA sebagai Institusi Perguruan Tinggi.
5.
IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH
Hambatan atau masalah yang kemungkinan muncul dalam program ini antara lain : - Adanya resitensi dari prodi maupun fakultas karena masih menganggap ruang kuliah tersebut adalah miliknya. - Adanya penolakan dari prodi maupun fakultas karena kondisi ruang kuliah belum semuanya standar. - Adanya penolakan pihak dosen maupun mahasiswa karena adanya kerumitan dalam penggunaan ruang kuliah berpindah-pindah. => Type kampus dengan pola bangunan jamak berbeda dengan kampus pola bangunan tunggal.
4
6. STRATEGI Langkah-langkah yang bisa ditempuh sebagai strategi dalam menyikapi potensi hambatan dan masalah seperti tersebut diatas antara lain : - Perlu perbaikan dan penyediaan ruang kuliah yang standar, pembuatan selasar penghubung. - Perlu penataan kode ruang dan nama gedung (khusus nama gedung dipakai nama tokoh). - Perlu di lakukan pembuatan dan sosialisasi peta / denah ruang. - Perlu dibangun sistim IT untuk membuat jadwal kuliah terpadu antar fakultas.
SITUASI KAMPUS UNDANA – PENFUI KUPANG LUAS 100 HA
5