BI D A N G P EN A T A AN RU A N G D C K K T R K A BU P A T EN B A N YU M A S
INFORMASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2011—2013
Perda Kabupaten Banyumas no.26 tahun 2009 mengenai Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Banyumas dan Perbup Kabupaten Banyumas no.20 tahun 2010 mengenai
Penjabaran
Tugas dan Fungsi DCKKTR Kab.Banyumas, Bidang Penataan Ruang DCKKTR Kabupaten Banyumas mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan perumusan teknis, penyelenggaraan pengendalian dan pembinaan pemanfaatan ruang melalui survey,
kajian teknis,
sosialisasi, pengawasan, penertiban guna terwujudnya tata ruang yang tertib dan teratur mendasarkan data dan ketentuan perundangan yang berlaku
BASE ON www.penataanruangbanyumas.com
BI D A N G P EN A T A AN RU A N G D C K K T R K A BU P A T EN B A N YU M A S
INFORMASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2011
BASE ON www.penataanruangbanyumas.com
S E L A S A , 27 S E P TE MB E R 20 1 1
Diskusi Pengawasan Teknis Penyelenggaraan Tata Ruang Kabupaten Banyumas
Berlokasi di ruang pertemuan Bappeda Kabupaten Banyumas pada Senin 26 September 2011, tim BKPRD (Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah) Kabupaten Banyumas mengadakan pertemuan dengan tim penataan ruang Dinas Cipkataru Provinsi Jawa Tengah untuk berdiskusi berbagai permasalahan penataan ruang khususnya di Kabupaten Banyumas. Tim BKPRD Kabupaten Banyumas dalam pertemuan ini menyertakan 2 pokja-nya yaitu 1. POKJA PERENCANAAN TATA RUANG, meliputi : - Kepala Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah Bappeda Kabupaten Banyumas - Kepala Bidang Penataan Ruang DCKKTR Kabupaten Banyumas - Kepala Bidang Perizinan BPMPP Kabupaten Banyumas - Kepala Bidang Pertanian Tanaman Pangan Dinpertanbunhut Kabupaten Banyumas - Kepala Sub Bidang Pengembangan Wilayah Bappeda Kabupaten Banyumas - Kepala Subbagian Peraturan Perundang-Undangan, Bag Hukum Setda Kab Banyumas - Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan BPN Kabupaten Banyumas 2. POKJA PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN TATA RUANG, meliputi : - Kepala Bidang Pengendalian Kerusakan & Konservasi LH BLH Kabupaten Banyumas - Kepala Bidang Geologi, Sumber Daya Mineral & Air Tanah Dinas ESDM Kab Banyumas - Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinhubominfo Kabupaten Banyumas - Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Kabupaten Banyumas - Kepala Seksi Operasi dan Pengawasan Satpol PP Kabupaten Banyumas - Kepala Seksi Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang DCKKTR Kabupaten Banyumas Dalam pertemuan kali ini dibahas mengenai berbagai permasalahan tata ruang di Kabupaten Banyumas, pembahasan ini digunakan sebagai media inventarisasi permasalah tata ruang di seluruh Pemerintah Daerah Tingkat II di Provinsi Jawa Tengah. Dalam pertemuan kali ini dibahas mengenai berbagai permasalahan tata ruang di Kabupaten Banyumas, pembahasan ini digunakan sebagai media inventarisasi permasalah tata ruang di seluruh Pemerintah Daerah Tingkat II di Provinsi Jawa Tengah.
K A MI S , 0 6 O K T OBE R 20 1 1
Sharing dan Diskusi Perda no. 3 / 2011 tentang Bangunan Gedung dan Perda no. 7 / 2011 tentang IMB di Kecamatan Purwojati
Dalam mengawal implementasi Perda no.3 tahun 2011 tentang Bangunan Gedung dan Perda no.7 tahun 2011 tentang IMB, tim bidang tata ruang DCKKTR Kab.Banyumas melakukan sosialisasi dengan mendatangi kecamatan - kecamatan yang merupakan salah satu ujung tombak dari implementasi perda - perda tersebut. Salah satu kecamatan yang sudah di datangi adalah Kecamatan Purwojati, di kantor kecamatan tersebut tim DCKKTR Kabupaten Banyumas di terima oleh Sekretaris Kecamatan beserta tim IMB Kecamatan Purwojati. Dalam sosialisasi ini hal yang dilakukan antara lain 1. Simulasi model perhitungan IMB yang baru dengan tim IMB Kecamatan Purwojati 2. Diskusi/sharing permasalahan IMB. Dalam sosialisasi ini fokus diskusi/sharing lebih diarahkan ke permasalah IMB, hal ini dikarenakan Perda no. 3 tahun 2011 tentang bangunan gedung juga merupakan salah satu dasar yang dipakai dalam menghitung IMB. Adanya nilai - nilai koefisien dalam perhitungan IMB akan selalu mengacu pada Perda no. 3 Tahun 2011 tentang bangunan gedung. Sehingga secara tidak langsung dengan membahas Perda no.7 tahun 2011 tentang IMB juga sudah membahas substansi Perda no. 3 tahun 2011 tentang Bangunan Gedung. Dari diskusi dengan tim Kecamatan Purwojati diketahui bahwa permasalahan utama di kecamatan tersebut adalah rendahnya kesadaran dari masyarakat dalam membuat IMB pada saat membangun/merenovasi bangunan, hal ini di pengaruhi karena sebagian besar wilayah Kecamatan Purwojati adalah wilayah perdesaan yang cukup jauh dari akses perkotaan dan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani sehingga mereka merasa masih belum membutuhkan IMB. Dari hasil diskusi dan sharing ini, akan menjadi bahan masukan bagi penerapan dan implementasi Perda no.3 tahun 2011 tentang Bangunan Gedung dan Perda no.7 tahun 2011 tentang IMB
J U MA T , 2 8 O K T OBE R 2 01 1
Komitmen Perwujudan Rencana Struktur Ruang Kabupaten Banyumas Bidang Persampahan
Proses pembangunan baru TPA Kaliori dengan sistem Sanitary Landfill Kabupaten Banyumas pada tahun 2010 mempunyai 3 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang menggunakan sistem Open Dumping, TPA tersebut antara lain :
TPA Kaliori, Kecamatan Kalibagor yang melayani Kabupaten Banyumas bagian timur TPA Gunung Tugel untuk melayani Kota Purwokerto dan sekitarnya TPA Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang untuk pelayanan Kab. Banyumas bagian barat
Khusus untuk TPA Gunung Tugel sudah memerlukan lokasi baru sebagai pengganti karena sudah mulai mengalami over capacity. Dalam arahan pemanfaatan ruang RTRW Kabupaten Banyumas tahun 2011 - 2031 salah satu perwujudan ruang yang ada adalah pengembangan jaringan prasarana wilayah yang salah satunya berupa amanat pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir dengan sistem Sanitary Landfill. Amanat pembangunan TPA dengan sistem Sanitary Landfill dikuatkan dalam Perda no. 10 tahun 2010 pada pasal 68 huruf (c). Dalam memenuhi amanat tersebut pada tahun 2011, pemerintah melakukan perluasan dan revitalisasi TPA Kaliori di Kecamatan Kalibagor untuk dikembangkan sebagai TPA utama di Kabupaten Banyumas dengan sistem Sanitary Landfill. Perluasan dan revitalisasi ini juga difungsikan sebagai pengganti TPA Gunung Tugel yang sudah over capacity. Dengan menggunakan sistem yang baru ini diharapkan adanya perubahan lingkungan yang lebih baik di TPA maupun sekitarnya dibandingkan dengan menggunakan sistem open dumping. Dengan bantuan dari pemerintah pusat pembangunan TPA kaliori dengan sistem baru sudah dimulai pada tahun anggaran 2011
S A B TU , 1 2 N O VE MBE R 2 01 1
Perencanaan Tata Ruang Perkotaan Purwokerto Dalam Program Interaktif RRI Purwokerto
Tepat pukul 09.00 WIB pada hari Sabtu 12 November 2011, tim dari Bidang Penataan Ruang dari Dinas Cipta Karya, Kebersihan, dan Tata Ruang Kabupaten Banyumas memulai dialog interaktif dengan para pendengar Programa 1 (satu) RRI Purwokerto. Dengan di pandu oleh pembawa acara "Dinamika Kita", acara ini mengalir sebagai dialog interaktif hingga pukul 09.55 WIB dengan tema utama "Perencanaan Tata Ruang Kota Purwokerto 2012". Seiring dengan telah diselesaikannya perda tentang RTRW Kabupaten Banyumas maka rencana yang lebih detail mengenai Perkotaan Purwokerto menjadi agenda penting yang harus diselesaikan dan dengan dialog interaktif ini tim dari DCKKTR Kabupaten Banyumas mendapatkan banyak input dari para pendengar RRI Purwokerto. Beberapa pertanyaan yang mengemuka dalam dialog interaktif ini antara lain :
Kebijakan Pemda Banyumas berkaitan dengan konversi lahan persawahan
Garis besar pengembangan Perkotaan Purwokerto
Kebijakan pembangunan perumahan di Perkotaan Purwokerto kaitannya dengan kebijakan pertanian lahan pangan berkelanjutan
Permasalah IMB bagi bangunan - bangunan yang terkena perlebaran jalan
Bidang Penataan Ruang DCKKTR Kabupaten Banyumas yang dalam dialog interaktif kali ini diwakili oleh Dedy Noerhasan, ST, M.Si (Kepala Bidang Penataan Ruang) dan M. Abdul Tsani (Fungsional Umum) memberikan penjelasan atas pertanyaan dari para pendengar Programa 1 (satu) RRI Purwokerto Dan pada akhir acara ini DCKKTR Kabupaten Banyumas menyampaikan perlunya peran serta dan dukungan masyarakat dalam menciptakan sistem Perkotaan Purwokerto yang lebih baik baik dalam tahap perencanaan maupun aplikasi dari rencana
R A BU , 1 4 D E S E MBE R 2 01 1
LANGKAH KECIL MENUJU PURWOKERTO SEBAGAI KOTA HIJAU
Pencanangan program penanaman pohon oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 28 November 2011 di Bukit Merah Putih Indonesia Peace and Security Centre, Sentul Citeureup, Bogor, Jawa Barat Pencanangan Gerakan Penanaman 1 Milyar Pohon serta Gerakan Perempuan Tanam & Pelihara Pohon di Kabupaten Banyumas 2011 pada 7 Desember 2011 di Desa Jurang Bahas, Wangon Setelah digulirkannya kedua kegiatan pencanangan di atas, Pemerintah Kabupaten Banyumas menindaklanjutinya dengan langkah – langkah kecil lanjutan dalam kerangka menuju Purwokerto sebagai Kota Hijau. Salah satu langkah kecil yang sudah dilakukan adalah pemberdayaan ibu – ibu di Perumahan Bersole Indah, Kelurahan karangpucung RT.02 RW. 09, Kecamatan Purwokerto Selatan untuk melakukan penghijauan dan penanaman pohon di sepanjang jalan – jalan perumahan tersebut. Beserta tim Muspika Kecamatan Purwokerto Selatan, Ibu – Ibu dari Polsek Purwokerto Selatan, Tim Kelurahan Purwokerto Selatan, Tim Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang penghijauan di sepanjuang jalan Perumahan Bersole Indah dilaksanakan pada Jumat, 9 Desember 2011. Puluhan ibu – ibu muda perumahan tersebut beserta Ibu Camat Purwokerto Selatan bersemangat melaksanakan penanaman pohon yang dimulai pada pukul 09.00 hingga pukul 11.00.
BI D A N G P EN A T A AN RU A N G D C K K T R K A BU P A T EN B A N YU M A S
INFORMASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2012
BASE ON www.penataanruangbanyumas.com
S E N I N , 1 1 J U N I 2 01 2
Pembentukan Komunitas Hijau Banyumas (Bagian I)
Seiring bergulirnya P2KH (Program Pengembangan Kota Hijau) di Kabupaten Banyumas, salah satu tahapan yang harus dilakukan adalah pembentukan komunitas hijau. Sekitar 17 komunitas pecinta lingkungan hadir dalam pembentukan forum ini yang antara lain : 1. UPL MPA (Mahasiswa Pecinta Alam) UNSOED 2. ISAPMAS (Ikatan Sepeda Antik Purwokerto Banyumas) 3. Biodiversity Society (Pecinta/Pengamat Burung) Purwokerto 4. Komunitas Mapping Banyumas 5. Mapala Bisakpala (Mahasiswa Pecinta Alam) BINA SARANA INFORMATIKA 6. Kompleet Banyumas (Komunitas Peduli Gunung Slamet) 7. KSM Adipati Mersi (Komunitas Bank Sampah) 8. MIPL AMIKOM (Mahasiswa Pecinta Alam) 9. KSM Tunas Harapan Karangsalam Baturaden (Komunitas Bank Sampah) 10. Komunitas Arsitek Barlingmascakeb 11. Satria Reptil (Komunitas Pecinta reptil) 12. Mapala Satria UMP (Mahasiswa Pecinta Alam) 13. Caprapala Fakultas Peternakan UNSOED (Mahasiswa Pecinta Alam) 14. Bio Explorer Fakultas Biologi UNSOED (Mahasiswa Pecinta Alam) 15. Bank Sampah Mandiri Kelurahan Purwokerto Lor 16. LPPSLH Purwokerto (LSM Lingkungan) 17. Komunitas Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon Perumahan Bersole Indah Selain komunitas - komunitas pecinta lingkungan, juga hadir dalam acara ini berbagai unsur dari pemerintahan yang diwakili oleh beberapa SKPD Seperti BLH, Bappeda, Dispertanbunhut dan lainya. Bertempat di auditorium Bappeda Kabupaten Banyumas, forum hijau ini dibentuk sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas lingkungan di perkotaan. Dan khusus untuk tahun 2012 ini Forum Hijau Banyumas akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas akan menyusun beberapa kegiatan yang akan menjadi start awal dan rel pengembangan Perkotaan Hijau Purwokerto. Kegiatan itu antara lain :
Pembentukan Komunitas Hijau Banyumas (Bagian II) 1. Penyusunan Master Plan RTH Perkotaan Purwokerto 2. Penyusunan Green Map (Peta Hijau) Perkotaan Purwokerto 3. Penyusunan DED Taman Kota di Kelurahan Arcawinangun. Dalam menyukseskan 3 kegiatan di atas Forum Hijau Banyumas akan didampingi oleh tenaga ahli yang sudah expert dibidangnya. Tenaga ahli merupakan para ahli yang dibiayai oleh pemerintah pusat untuk membantu proses P2KH di Kabupaten Banyumas. Dalam pembentukan Forum Hijau ini yang disepekati bersama pada pukul 12.40 WIB juga dibentuk kepengurusan yang secara detail adalah sebagai berikut : Ketua
: Henry Budi N (Komunitas Bank Sampah Kel. Arcawinangun)
Wakil Ketua
: Timur Sumardiyanto (Biodiversity Society)
Sekretaris
: Buyah Prihanton (KSM Tunas Harapan Karangsalam)
Bidang - Bidang Bid. Advokasi Lingkungan
: Sugeng Amin (Bag. Hukum Setda Banyumas)
Bid. Pelestarian Penghijauan & SDH
: Tatik Setyaningsih (Caprapala Peternakan UNSOED)
Bid. Pendidikan
: Anhar (LPPSLH)
Bid. Persampahan
: Satiman (KSM Adipati Mersi)
Bid. Sungai
: H.A Wahyudi (Biodiversity Society)
Dengan terbentuknya Forum Hijau Banyumas ini diharapkan program - program lingkungan yang ada di Kabupaten Banyumas khususnya Perkotaan Purwokerto bisa berjalan dengan lebih terarah dan mengena sasaran serta semakin tingginya minat masyarakat dalam mejadikan envirotment care sebagai sebuah lifestyle
R A B U , 1 3 J U N I 2 01 2
Sosialisasi Perda IMB & Perda Bangunan Gedung di Kecamatan Kedung Banteng
Seiring di sahkannya 2 aturan terbaru yang merupakan bagian dari aturan teknis penataan ruang yaitu Perda no. 3 tahun 2012 mengenai Bangunan Gedung dan Perda no. 7 Tahun 2011 mengenai IMB maka Bidang Penataan Ruang, DCKKTR Kabupaten Banyumas menindaklanjuti dengan mengadakan roadshow sosialisasi kedua perda tersebut. Roadshow pertama dilakukan di aula pertemuan Kecamatan Kedungbanteng pada Rabu, 13 Juni 2012 dengan peserta sosialisasi para perangkat desa/keluarahan dari 3 kecamatan yaitu Kecamatan Kadungbanteng, Kecamatan Karanglewas, dan Kecamatan Baturaden. Dalam roadshow ini peserta cukup antusias hal ini bisa dilihat indikator banyaknya peserta yang hadir serta diskusi yang cukup berkembang selama acara ini. Materi diskusi yang terangkat dalam sosialisasi ini antara lain : 1.
Penindakan terhadap pelanggaran kedua perda diatas
2.
Biaya administrasi pengurusan IMB
3.
Pembagian kewenangan dalam penerbitan IMB antara kecamatan dan BPMPP Kab. Banyumas
4.
Kuota perizinan Rice Mill per kecamatan
5.
Permasalah jarak permukiman dengan peternakan ayam
6.
Ide untuk pengadaan IMB masal di desa - desa
Dengan hampir sekitar 50 audience dari perwakilan 3 kecamatan diharapkan kedua perda ini bisa diimplementasikan lebih baik dan lebih luas sehingga penataan ruang di Kabupaten Banyumas bisa bergerak selangkah lebih baik dari kondisi sebelumnya. Coverage yang sangat luas dari Kabupaten Banyumas memang agak menyulitkan pengawasan dari implementasi kedua perda ini tetapi dengan sosialisasi semacam ini yang langsung menjemput bola diharapakan kendala - kendala yang ada menjadi berkurang. Untuk selanjutnya sosialisasi kedua perda ini akan kembali dilaksanakan di kecamatan kecamatan lainnya di Kabupaten Banyumas.
K A M I S , 1 4 J U N I 2 01 2
Progres Penghijauan di Perumahan Bersole Indah (Langkah Kecil dalam P2KH)
Salah satu langkah kecil penghijauan yang sudah dilakukan ibu – ibu di Perumahan Bersole Indah, Kelurahan Karangpucung RT.02 RW. 09 pada Jumat, 9 Desember 2011 yaitu melakukan penghijauan dan penanaman pohon di sepanjang jalan – jalan perumahan tersebut. Seiring bergulirnya program P2KH di Perkotaan Purwokerto tahun 2012, kegiatan yang dilakukan diatas dapat dijadikan sebagai salah satu role model pengembangan komunitas hijau di berbagai lokasi di Perkotaan Purwokerto. Komunitas hijau merupakan elemen yang sangat vital dalam program P2KH ini karena tanpa adanya keterlibatan mereka, keberhasilan program ini sangat sulit untuk mencapai titik keberhasilan. Tingkat keberhasilan penghijauan di Perumahan Bersole Indah berdasarkan data di lapangan mencapai 95 %, hal ini terlihat dari pohon - pohon yang semakin membesar dan menghijau semenjak 6 bulan penanamannya. memang terdapat beberapa pohon yang mati, tetapi matinya pohon - pohon tersebut dikarenakan faktor - faktor non teknis seperti tertabrak mobil, bukan karena perawatan yang tidak maksimal. Keberhasilan penanaman yang mencapai 95 % ini jelas tidak akan tercapai jika tidak ada peran aktif komunitas yang ada dalam turut merawat serta memelihara pohon - pohon yang sudah ditanam. Apresiasi yang tinggi dari Bidang Penataan Ruang, DCKKTR Kabupaten Banyumas untuk progres 6 Bulan yang cukup memuaskan.
K A M I S , 21 J U N I 2 01 2
Roadshow ke 2 - Sosialisasi Perda IMB dan Perda Bangunan Gedung di Kecamatan Kembaran
Setelah roadshow pertama yang dilakukan di aula pertemuan Kecamatan Kedungbanteng pada Rabu, 13 Juni 2012, sosialisasi kedua dilaksanakan di Kecamatan Kembaran dengan peserta sosialisasi para perangkat desa/keluarahan dari 2 kecamatan yaitu Kecamatan Kembaran dan Kecamatan Sumbang. Dengan hampir sekitar 45 peserta sosialisasi (20 peserta dari Kecamatan Sumbang dan 25 peserta dari Kecamatan Kembaran) diharapkan kedua perda ini menjadi salah alat/tools bagi para perangkat desa dan kecamatan dalam melayani masyarakat khususnya dalam perizinan bangunan gedung. Permasalah IMB dan perizinan bangunan gedung sering menjadi pangkal dan akar permasalahan antar tetangga, diharapkan sosialisasi ini bisa menjadi salah satu acuan solusi apabila terdapat permasalahan di tingkat akar rumput untuk kasus - kasus yang berkaitan dengan IMB dan bangunan gedung seperti bangunan yang dempet.
S E NI N , 25 J U N I 201 2
"Serangan Fajar" Komunitas Hijau Banyumas di Sungai Kranji
Minggu, 24 Juni 2012 Komunitas Hijau yang sudah terbentukbentuk dalam Program P2KH bersama warga sekitar sungai kranji, warga hulu Sungai Kranji (Desa Melung), Warga Kelurahan Mersi, Warga Kelurahan Arcawinangun berserta SKPD Pemerintah Kabupaten Banyumas bersama - sama membersihkan sampah yang ada di Sungai Kranji terutama yang berada di sekitar bendungan depan SMP 1 Purwokerto maupun di bawah jembatan Jalan Jendral Sudirman . Gerakan ini merupakan awal dari berbagai kegiatan yang direncanakan oleh Komunitas Hijau Banyumas setelah dibentuk pada Senin, 11 Juni 2012. H.A Wahyudi dari Biodiversity Community yang membidangi masalah sungai di Komunitas Hijau Banyumas ini berinisiatif untuk melakukan kegiatan ini dalam rangka mencoba membuat langkah kecil untuk menggugah masyarakat Purwokerto agar lebih mencintai sungai sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan sungai. Diharapkan serangan fajar ini akan segera ditindaklanjuti di wilayah lain dengan sekaligus membentuk komunitas - komunitas pencinta sungai sekaligus dalam terus mengembangkan program - program yang berkaitan dengan Kota Hijau . Tumpukan sampah baik sampah organik maupun non organik kalau dibiarkan menumpuk disungai menyebabkan semakin tingginya sendimentasi yang ada, sehingga sungai semakin mendangkal dan alirannya mejadi terganggu. selain itu tumpukan sampah yang ada akan pasti akan menyebabkan pencemaran sungai yang pada akhirnya terjadi perubahan biota yang ada serta munculnya ancaman bagi kelangsungan kehidupan manusia jika cemarannya sampai pada tahap cemaran logam berat. Kedepan diharapkan masyarakat semakin menyadari pentingnya pengelolaan sampah terutama dengan pola 3R yakni reuse, reduce, dan recycle.
BI D A N G P EN A T A AN RU A N G D C K K T R K A BU P A T EN B A N YU M A S
INFORMASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2013
BASE ON www.penataanruangbanyumas.com
R A B U , 9 J A NU A R I 20 1 3
Penataan Ruang Kabupaten Banyumas 2013 on Air (Bagian 1)
Bertempat di Studio Pro - 1 RRI Purwokerto tanggal Senin, 8 Januari 2013 Bidang Penataan Ruang DCKKTR Kabupaten Banyumas melakukan tahapan sosialisasi berbagai kegiatan Penataan Ruang Kabupaten Banyumas tahun 2013.
Dalam Program Dinamika Kita yang dipandu oleh Ibu Vira dari RRI Purwokerto, Dedy Noerhasan, ST, MSi sebagai Kepala Bidang memaparkan perencanaan ruang Kabupaten Banyumas di tahun 2013, dimana secara garis besarnya fokus penataan ruang di tahun ini adalah perencanaan ruang yang humanis dengan penonjolan pada perbesaran komitmen perencanaan, pengadaan, revitalisasi serta rehabilitasi ruang - ruang publik beserta aksesnya.
Dalam dialog interaktif ini para pendengar RRI Purwokerto juga banyak memberikan berbagai kondisi realita lapangan yang perlu diperbaiki maupun masukan membangun bagi perencaanaan ruang di Kabupaten Banyumas. Masukan - masukan tersebut antara lain :
Dari Bunda Diana di Kecamatan Banyumas yang menyampaikan masukan berupa bagaimana kondisi Perkotaan Banyumas yang masih kurang berkembang sehingga warga perkotaannya lebih suka ke Perkotaan Purwokerto.
Dari Bapak Imung via sms juga mengapresiasi perkembangan Perkotaan Purwokerto serta menanyakan kegagalan beberapa retail besar seperti Carefour maupun Giant yang belum jadi masuk di Perkotaan Purwokerto
Selain masukan maupun pertanyaan yang masuk dalam acara interaktif ini, berbagai masalah keciptakaryaan diluar permasalahan tata ruang juga turut menyemarakan ruang dengar tersebut.
Penataan Ruang Kabupaten Banyumas 2013 on Air (Bagian 2) Tanggapan pertanyaan Ibu Diana atas perkembangan Perkotaan Banyumas adalah Perkotaan Banyumas merupakan titik awal dan tonggak berdirinya Kabupaten Banyumas dimana berbagai situs sejarah seperti bangunan tua masih banyak berdiri disana sehingga arah pengembangan Perkotaan Banyumas memang tidak sama seperti Perkotaan Purwokerto yang memang diarahkan sebagai pusat pertumbuhan perdagangan dan jasa. Perkotaan Banyumas yang bisa dikategorikan sebagai Kota lama lebih diarahkan sebagai Kota Pusaka, walaupun belum
masuk
dalam
Jaringan
Kota
Pusaka
Indonesia
(JKPI).
Sehingga
arahan
pengembangan Perkotaan Banyumas adalah rehabilitasi serta preservasi kondisi asli Perkotaan Banyumas, yang tujuan akhirnya adalah sebagai Perkotaan Tujuan Wisata Budaya Banyumasan. Sedangkan mengenai belum mulai masuknya retailer besar yang sudah sempat akan masuk ke Perkotaan Purwokerto lebih banyak disebabkan kondisi internal mereka dengan pihak lainnya, secara umum sikap Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas sangat terbuka bagi para investor di bidang apapun yang akan melakukan investasi di Kabupaten Banyumas selama kegiatannya memenuhi aturan - aturan yang berlaku. Akhirnya semoga dengan kegiatan interaktif semacam ini mampu menciptakan komunikasi 2 arah antara masyarakat dengan pemerintah dalam merencanakan serta menata ruang Kabupaten Banyumas ke arah yang lebih baik dan humanis.
J UM A T , 1 1 J A NUA R I 201 3
Profil Perumahan Baru Di Kabupaten Banyumas Tahun 2012 berdasarkan Pengesahan Site Plan (Bagian I)
Berdasarkan UU no. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman disebutkan bahwa pengertian Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Kabupaten Banyumas yang merupakan salah satu wilayah yang perumahannya cukup berkembang ditahun 2012, hal ini ditandai dengan cukup banyaknya permohonan izin pembangunan perumahan - perumahan baru atau pengembangan perumahan yang sudah ada. Pengesahan Siteplan merupakan salah satu bentuk pengesahan/persetujuan pemerintah daerah terhadap permohonan pembangunan/pengembangan perumahan baru. Pengesahan siteplan juga menjadi media pengaturan ruang perumahan sesuai dengan aturan - aturan yang berlaku. Pada tahun 2012 terdapat 20 pengembang yang mendapatkan pengesahan site plan di Kabupaten Banyumas dengan total luasan lahan total sebanyak 297.528 m2 Adapun detail lokasi pengembangan perumahan baru di Kabupaten Banyumas berdasarkan luasan lahannya adalah sebagai berikut :
Profil Perumahan Baru Di Kabupaten Banyumas Tahun 2012 berdasarkan Pengesahan Site Plan (Bagian II) Unit baru dari pengajuan site plan ditahun 2012 berjumlah 1.792 unit dengan dominasi unit tipe 36 dan tipe 45. Selain kedua tipe tersebut beberapa tipe lainnya sangat bervariasi yang antara lain berupa tipe 54, 55, 60, 65, 75 maupun tipe lainnya yang lebih besar. Adapun sebaran lokasi unit perumahan baru di tahun 2012 berdasarkan lokasinya adalah sebagai berikut,
Dengan pengaturan perumahan yang terencana dan tertata, serta sesuai dengan daya didukung serta potensi yang dikandungnya diharapakan tujuan dari penyelenggaraan perumahan dapat tercapai dengan baik. Catatan, Tujuan penyelenggaraan perumahan :
Mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran penduduk yang proporsional melalui pertumbuhan lingkungan hunian dan kawasan permukiman sesuai dengan tata ruang untuk mewujudkan keseimbangan kepentingan
Meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya alam bagi pembangunan perumahan dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan, baik di kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan
Menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya
Menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan
K A M I S , 1 5 A G U ST U S 2 01 3
FIGURE PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS 2010 - 2013 (Bagian I) Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman disebutkan bahwa pengertian Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Dalam 4 tahun terakhir (2010 - 2013) pembangunan perumahan di Kabupaten Banyumas secara umum mengalami peningkatan dari jumlah unit yang terbangunnya. Pada tahun 2011 berdasarkan data pengesahan site plan perumahan, unit rumah yang terbangun naik sebanyak 44 % dan di tahun 2012 kembali naik sebanyak 24 %.
Tabel Jumlah Unit Rumah Terbangun Berdasarkan Pengesahan Site Plan Perumahan di Kabupaten Banyumas tahun 2011 - 2013
Walaupun jumlah unit yang terbangun setiap tahun selama tahun 2010 - 2013 mengalami grafik kenaikan hal terbeut tidak berkorelasi langsung terhadap kenaikan luasan lahan yang terbangun untuk perumahan, hal ini dipengaruhi oleh kharakter tipe rumah yng dibangun. Secara umum dapat dijelaskan bahwa pembangunan tipe rumah yang besar membutuhkan lahan yang lebih besar dan begitu juga sebaliknya. Luas lahan yang terbangun untuk perumahan yang meliputi lahan untuk kavling rumah maupun lahan untuk fasilitas umum serta fasilitas sosial di Kabupaten Banyumas selama periode Januari 2010 hingga Agustus 2013 seluas 1.029.550 meter persegi atau sekitar 102 hektar.
FIGURE PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS 2010 - 2013 (Bagian II) Berikut tabel atas luas area terbangun periode Januari 2010 hingga Agustus 2013 di Kabupaten Banyumas Tabel Jumlah Luas Area Terbangun Berdasarkan Pengesahan Site Plan Perumahan di Kabupaten Banyumas tahun 2011 - 2013
Selain data diatas berikut kami tampilkan juga data figure pengembangan perumahan per tahun di Kabupaten Banyumas periode Januari 2010 hingga Agustus 2013 Tabel Pengembangan Perumahan Berdasarkan Pengesahan Site Plan Perumahan di Kabupaten Banyumas tahun 2011 - 2013
Perkembangan yang disertai peningkatan jumlah unit rumah dalam 4 tahun terakhir mengartikan banyak hal dari berbagai sisi seperti kebutuhan perumahan, laju pertumbuhan ekonomi, natalitas penduduk dan lain sebagainya. Dari sudut pandang penataan ruang, kondisi ini adalah sebuah fakta yang merupakan potensi sekaligus tantangan dalam pengaturan keruangan untuk menciptakan sebuah ruang wilayah yang layak huni serta ramah terhadap seluruh stakeholders yang berkaitan
S E NI N , 02 S E PT E M B E R 2 01 1
SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DI SMA 1 PURWOKERTO
Penyelenggaraan Penataan Ruang yang meliputi perencanaan dan pengendalian penataan ruang merupakan hal yang biasa dan umum bagi para stakeholders yang sering berkaitan langsung dengan hal tersebut Namun hal tersebut tidak berlaku untuk para pelajar khususnya pelajar SMA karena mereka jarang bersenruhan langsung dengan penyelenggaraan penataan ruang. Dari latar belakang ini maka Satker Dekon Cipta Karya dan Tata Ruang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama Bidang Penataan Ruang, DCKKTR Kabupaten Banyumas pada Sabtu, 31 Agustus 2013 mengadakan sosialisasi mengenai penataan ruang di SMA 1 Purwokerto. Tujuan dari sosialisasi ini sendiri adalah memberikan pemahaman yang terkait dengan penataan ruang kepada para generasi muda khususnya pelajar SMA sehingga akan melahirkan generasi-generasi muda yang peduli dengan penataan ruang. Dan akhirnya dengan sosialisasi ini diharapkan memunculkan embrio dari tunas bangsa yang mengenal serta mempunyai pengetahuan tentang penataan ruang dan juga peduli terhadap penataan ruang khususnya lingkungan yang berkelanjutan. Dalam acara ini Dedy Noerhasan ST, MSi (DCKKTR Kabupaten Banyumas) dan Arif Sugeng H, ST (DCKTR Provisni Jawa Tengah) menjadi pemateri utama yang menyampaikan berbagai informasi penyelenggaraan penataan ruang secara umum di Provinsi Jawa Tengan maupun secara khusus di Kabupaten Banyumas. Acara sosialisasi ini diikuti sekitar 35 siswa yang menjadi representasi dari siswa SMA 1 Purwokerto yang berjumlah lebih dari 1.000 siswa. Selain sosialisasi dalam acara ini juga diadakan sesi tanya jawab untuk memperluas informasi penyelenggaraan penataan ruang bagi siswa serta sesi diskusi kelompok membahas penyelenggaraan penataan ruang dari sudut pandang siswa.