BPS KOTA TARAKAN No.05/04/6473/Th.I, 17 April 2007
INFLASI KOTA TARAKAN BULAN MARET 2007 ·
Inflasi Kota Tarakan bulan Maret 2007 sebesar 0,11%.
·
Kelompok Bahan Makanan mengalami deflasi sebesar –1,14 persen atau terjadi penurunan indeks dari 159,33 pada bulan Februari 2007 menjadi 157,51 pada bulan Maret 2007.
·
Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau mengalami inflasi 0,18 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 172,04 pada bulan Februari 2007 menjadi 172,35 pada bulan Maret 2007.
·
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar mengalami inflasi sebesar 1,82 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 147,35 pada bulan Februari 2007 menjadi 150,04 pada bulan Maret 2007.
·
Kelompok Sandang mengalami deflasi -0,03 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 144,85 pada bulan Februari 2007 menjadi 144,81 pada bulan Maret 2007.
·
Kelompok Kesehatan mengalami inflasi 0,38 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 138,39 pada bulan Februari 2007 menjadi 138,92 pada bulan Maret 2007.
·
Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga mengalami kenaikan indeks dari 147,84 pada bulan Februari 2007 menjadi 147,98 pada bulan Maret 2007, atau terjadi inflasi sebesar 0,10 persen.
·
Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada bulan Maret 2007 mengalami stagnasi atau secara relatif tidak mengalami perubahan harga yang juga berarti indeks tetap sebesar 146,83.
·
Berdasarkan hasil pemantauan pada bulan Maret 2007, Kota Tarakan mengalami inflasi sebesar 0,11 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 154,39 pada bulan Februari 2007 menjadi 154,56 pada bulan Maret 2007. Dengan angka inflasi tersebut, maka laju inflasi tahun kalender 2007 (Januar-Maret 2007) Kota Tarakan telah mencapai 0,36 persen dan laju inflasi ‘year on year’ (Maret 2006 terhadap Maret 2007) mencapai 9,68 persen. Tabel 1. Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Kota Tarakan Bulan Maret 2007 Menurut Kelompok Pengeluaran (Tahun 2002 = 100). Laju Laju Inflasi Inflasi Laju Inflasi IHK Maret ‘yoy’ Maret 2007 Kalender 2007 2006 *) ***) **)
IHK Des 2006
IHK Februari 2007
UMUM
154,00
154,39
154,56
0,11
0,36
9,68
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
160,62 171,86 145,51 142,91 137,40 146,41 146,44
159,33 172,04 147,35 144,85 138,39 147,84 146,83
157,51 172,35 150,04 144,81 138,92 147,98 146,83
-1,14 0,18 1,82 -0,03 0,38 0,10 0,00
-1,93 0,29 3,11 1,33 1,11 1,07 0,27
10,17 14,52 11,31 14,38 11,38 3,22 1,08
Kelompok Pengeluaran
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga Transpor & Komunikasi
*) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2007 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2007 terhadap IHK bulan Desember 2006. **) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2007 terhadap IHK bulan Maret 2006.
Inflasi tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada beberapa kelompok barang dan jasa sebagai berikut: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,18 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,82 persen, kelompok kesehatan 0,38 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,10 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa mengalami stagnasi atau inflasi 0 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan dan kelompok sandang memberikan efek deflasi yang ditandai dengan penurunan indeks masing-masing sebesar –1,14 dan -0,03 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Maret 2007 antara lain: sewa rumah, tarif kontrak rumah, ikan laying, daging ayam ras, ikan tongkol, ikan banding, cabe rawit, batu bata/batu tela, telur ayam ras, papan, nangka muda, rokok putih, pembalut wanita, jagung muda, dan gas elpiji. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: bayam, kentang, sawi hijau, tomat sayur, bunciskembung/gembung, wortel, minyak goreng, emas perhiasan, daun katuk, papaya, kacang panjang, dan kangkung. Berita Resmi Statistik Kota Tarakan No.05/04/Th.I, 17 April 2007
2
Pada bulan Maret 2007 kelompok-kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi/deflasi adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan sebesar -0,33 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,39 persen; kelompok kesehatan 0,02 persen serta kelompok sandang, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan memberikan andil masingmasing kurang dari 0,01 persen. Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Tarakan bulan Maret 2007 (persen) Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (%)
1. Bahan Makanan
-0,33
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
0,03
3. Perumahan
0,39
4. Sandang
0,00
5. Kesehatan
0,02
6. Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga
0,00
7. Transpor & Komunikasi
0,00
PERBANDINGAN INFLASI NASIONAL DAN ANTAR KOTA Pada bulan Maret 2007 secara Nasional terjadi inflasi sebesar 0,24 persen, dimana sampai dengan bulan ini laju inflasi telah tercatat sebesar 1,91 persen dengan laju inflasi year on year (Maret 2007 terhadap Maret 2006) mencapai 6,52 persen. Sementara itu Kalimantan Timur pada bulan Maret 2007 mengalami deflasi sebesar 0,03 persen, dimana inflasi tahun kalender telah mencapai 1,30 persen dengan laju inflasi year on year mencapai 5,37 persen. Sedangkan kota-kota IHK yang berjumlah 45 kota pada bulan Maret 2007 ini sebanyak 36 kota mengalami inflasi dan 9 kota yang mengalami deflasi dengan gambaran sebagai berikut: inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga yang mencapai 1,91 persen dan inflasi terendah terjadi di Ternate sebesar 0,04 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Batam sebesar –0,50 dan deflasi terendah terjadi di Tegal sebesar -0,01 persen. Sementara kota-kota lain yang berada di Pulau Kalimantan secara berurut yaitu:, Banjarmasin 1,24 persen, Palangkaraya sebesar 0,64 persen, Balikpapan 0,24 persen, Pontianak -0,12 persen, Sampit -0,13 persen, dan Samarinda -0,14 persen.
Berita Resmi Statistik Kota Tarakan No.05/04/Th.I, 17 April 2007
3
Tabel Perbandingan Laju Inflasi Antar Wilayah (Persen)
LAJU INFLASI
MARET 2007
TAHUN KELENDER
"YEAR ON YEAR"
NASIONAL
0,24
1,91
6,52
KALTIM
0,03
1,30
5,37
SAMARINDA
-0,14
1,72
6,80
BALIKPAPAN
0,24
0,81
3,74
TARAKAN
0,11
0,36
9,68
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2007 ini mengalami deflasi sebesar –1,14 persen atau terjadi penurunan indeks dari 159,33 pada bulan Februari 2007 menjadi 157,51 pada bulan Maret 2007. Dari 11 subkelompok yang ada dalam kelompok ini enam diantaranya mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok sayur-sayuran yang mencapai –13,20 persen. Sementara sub kelompok yang mengalami inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok iakn segar yakni sebesar 2,32 persen. Kelompok ini pada bulan Maret 2007 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,33 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: bayam, kentang dan sawi hijau masing-masing -0,10 persen, tomat sayur -0,07 persen, buncis -0,04 persen, ikan kembung, minyak goreng dan wortel masing-masing -0,03 persen, daun katuk, pepaya, kacang panjang, dan kangkung masing-masing -0,02 persen, serta bawang merah, kol, dan daung singkong masing-masing sebesar -0,01 persen. Sementara kelompok yang dominan memberikan sumbangan/andil inflasi adalah ikan layang 0,08 persen, daging ayam ras 0,06 persen, ikan tongkol 0,05 persen, ikan bandeng, cabe rawit dan telur ayam ras masing-masing 0,03 persen, serta nangka muda dan jagung muda masing-masing 0,02 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada bulan Maret 2007 mengalami inflasi 0,18 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 172,04 pada bulan Februari 2007 menjadi 172,35 pada bulan Maret 2007.
Berita Resmi Statistik Kota Tarakan No.05/04/Th.I, 17 April 2007
4
Dari tiga subkelompok yang ada dua diantaranya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok tembakau dan minuman beralkohol yang mencapai 0,74 persen. Sementara subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar -0,49 persen. Kelompok ini pada bulan Maret 2007 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah rokok putih 0,02 persen, ikan bakar, rokok filter, dan kue kering berminyak memberikan andil masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas gula pasir dan sirop memberikan sumbangan deflasi masing-masing sebesar -0,01 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan Maret 2007 mengalami inflasi sebesar 1,82 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 147,35 pada bulan Februari 2007 menjadi 150,04 pada bulan Maret 2007. Dari empat subkelompok yang ada dalam kelompok ini tiga diantaranya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok biaya tempat tinggal yang mencapai 3,81 persen. Sementara subkelompok bahan bakar, penerangan dan listrik mengalami deflasi yakni sebesar -0,62 persen. Pada bulan Maret 2007 secara keseluruhan kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,39 persen. Barang dan jasa yang dominan memberikan sumbangan inflasi ialah tarif sewa rumah 0,27 persen, tarif kontrak rumah 0,06 persen, batu bata 0,03 persen, papan 0,02 persen, AC, gas elpiji dan upah pembantu rumah tangga masingmasing sebesar 0,01 persen. Sementara jenis barang yang dominan memberikan sumbangan/andil deflasi adalah minyak tanah-0,05 persen, dan kayu balokan –0,01 persen. 4. Sandang Kelompok sandang pada bulan Maret 2007 mengalami deflasi -0,03 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 144,85 pada bulan Februari 2007 menjadi 144,81 pada bulan Maret 2007. Yang menjadi penyebab utama terjadinya deflasi pada kelompok ini adalah karena turunnya harga-harga secara umum yang terjadi pada subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya yakni sebesar -2,39 persen. Sementara itu Inflasi tertinggi yang terjadi pada kelompok ini adalah pada subkelompok sandang wanita yang mencapai 0,92 persen. Kelompok ini pada bulan Maret 2007 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi kurang dari 0,01 persen. Komoditas yang memberikan
Berita Resmi Statistik Kota Tarakan No.05/04/Th.I, 17 April 2007
5
sumbangan inflasi adalah: pembalut wanita 0,02 persen. Sementara jenis barang yang dominan memberikan sumbangan/andil deflasi adalah emas perhiasan –0,03 persen. 5. Kesehatan Kelompok kesehatan pada bulan Maret 2007 mengalami inflasi 0,38 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 138,39 pada bulan Februari 2007 menjadi 138,92 pada bulan Maret 2007. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini hanya sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik yang mengalami perubahan harga yakni sebesar 0,69 persen, selebihnya subkelompok lain mengalami stagnasi. Secara keseluruhan pada bulan Maret 2007 kelompok ini memberikan sumbangan/andil inflasi 0,02 persen. Komoditas yang paling memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah bedak sebesar 0,01 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami kenaikan indeks dari 147,84 pada bulan Februari 2007 menjadi 147,98 pada bulan Maret 2007, atau terjadi inflasi sebesar 0,10 persen. Dari lima subkelompok dalam kelompok ini hanya sub kelompok rekreasi yang mengalami perubahan harga yakni sebesar 0,41 persen, selebihnya subkelompok lain mengalami stagnasi. Kelompok ini pada bulan Maret 2007 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi kurang dari 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah VCD/DVD player 0,01 persen. Sementara jenis barang yang dominan memberikan sumbangan/andil deflasi adalah handycam sebesar –0,01 persen. 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Maret 2007 mengalami stagnasi atau secara relatif tidak mengalami perubahan harga yang juga berarti indeks tetap sebesar 146,83. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini hanya kelompok sarana dan penjungan transpor yang mengalami perubahan harga yakni sebesar 0,04 persen, selebihnya subkelompok lain mengalami stagnasi. Secara keseluruhan kelompok ini pada bulan Maret 2007 memberikan sumbangan/andil inflasi kurang dari 0,01 persen dimana tidak terdapat barang dan jasa yang cukup dominan memberikan andil inflasi/deflasi.
Berita Resmi Statistik Kota Tarakan No.05/04/Th.I, 17 April 2007
6
Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Laju Inflasi Bulan Maret 2007 (Tahun 2002 = 100)
IHK
LAJU INFLASI
LAJU INFLASI TAHUN KALENDER**)
LAJU INFLASI YEAR ON YEAR***)
INDEKS UMUM
154.56
0.11
0.36
9.68
BAHAN MAKANAN A. Padi-padian, Umbi-umbian & Hasilnya B. Daging & Hasil-hasilnya C. Ikan Segar D. Ikan Diawetkan E. Telur, Susu & Hasil-hasilnya F. Sayur-sayuran G. Kacang-kacangan H. Buah-buahan I. Bumbu-bumbuan J. Lemak dan Minyak K. Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU A. Makanan Jadi B. Minuman Yang Tidak Beralkohol C. Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN A. Biaya Tempat Tinggal B. Bahan Bakar, Penerangan & Air C. Perlengkapan Rumah Tangga D. Penyelenggaraan Rumah Tangga SANDANG A. Sandang Laki-laki B. Sandang Wanita C. Sandang Anak-anak D. Barang Pribadi & Sandang Lainnya KESEHATAN A. Jasa Kesehatan B. Obat-obatan C. Jasa Perawatan Jasmani B. Perawatan Jasmani dan Kosmetik PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA A. Jasa Pendidikan B. Kursus-kursus/Pelatihan C. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan D. Rekreasi E. Olahraga TRANSPOR DAN KOMONIKASI A. Transport B. Komunikasi dan Pengiriman C. Sarana dan Penunjang Transpor D. Jasa Keuangan
157.51 197.88 143.60 146.75 134.99 130.96 173.90 112.26 151.47 144.58 150.90 130.59
-1.14 0.05 2.12 2.32 -0.67 1.47 -13.20 -0.37 -1.55 0.62 -1.67 0.11
-1.93 15.20 -5.24 1.86 1.10 -2.01 -7.89 -8.85 -0.47 -21.34 -18.09 -14.43
10.17 28.15 25.12 12.93 11.94 15.74 7.74 1.47 -2.68 -18.51 -8.95 9.29
172.35 191.66 146.33 149.65 150.04 153.60 162.32 124.41 129.99 144.81 139.93 144.15 156.89 141.18 138.92 120.10 142.75 133.68 150.43 147.98 168.97 123.32 136.71 118.17 144.85 146.83 155.76 120.53 144.47 171.22
0.18 0.17 -0.49 0.74 1.82 3.81 -0.62 0.74 0.94 -0.03 0.14 0.92 0.00 -2.39 0.38 0.00 0.00 0.00 0.69 0.10 0.00 0.00 0.00 0.41 0.00 0.00 0.00 0.00 0.04 0.00
0.29 1.92 -6.01 0.99 3.11 5.13 -0.57 6.07 1.42 1.33 0.62 2.52 0.18 1.53 1.11 2.58 -1.00 0.22 0.93 1.07 0.00 0.18 -1.69 5.73 0.34 0.27 0.27 0.01 1.11 0.01
14.52 22.17 2.86 4.89 11.31 19.71 1.21 8.57 9.78 14.38 11.62 15.64 15.97 14.82 11.38 4.88 2.93 5.18 17.79 3.22 1.18 0.44 7.97 4.56 21.25 1.08 1.32 -0.12 2.22 0.01
KELOMPOK/SUB KELOMPOK KOMODITI
I
II
III
IV
V
VI
VII
*)
Catatan : *) dihitung berdasarkan perubahan IHK bulan Maret 2007 terhadap IHK bulan sebelumnya Catatan : **) dihitung berdasarkan perubahan IHK bulan Maret 2007 terhadap IHK bulan Desember 2006 Catatan : ***) dihitung berdasarkan perubahan IHK bulan Maret 2007 terhadap IHK bulan Maret 2006
Berita Resmi Statistik Kota Tarakan No.05/04/Th.I, 17 April 2007
7
SUPLEMEN NATIONAL NEWS TICKER
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN PEBRUARI 2007 · · ·
· ·
·
Nilai ekspor Indonesia Februari 2007 mencapai US$ 8,32 miliar atau mengalami penurunan tipis sebesar 0,44 persen dibanding ekspor Januari 2007, tetapi bila dibanding Februari 2006 mengalami peningkatan sebesar 12,43 persen. Ekspor nonmigas Februari 2007 mencapai US$ 6,86 miliar, turun 0,14 persen dibanding Januari 2007, sedangkan dibanding ekspor Februari 2006 meningkat 19,03 persen. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Februari 2007 mencapai US$ 16,67 miliar atau meningkat 11,47 persen dibanding periode yang sama tahun 2006, sementara ekspor nonmigas mencapai US$ 13,72 miliar atau meningkat 19,39 persen. Peningkatan ekspor nonmigas terbesar Februari 2007 terjadi pada lemak & minyak hewan/nabati sebesar US$ 158,1 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$ 52,0 juta. Ekspor nonmigas ke Jepang Februari 2007 mencapai angka terbesar yaitu US$ 915,5 juta, disusul Amerika Serikat US$ 842,1 juta dan Singapura US$ 648,4 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 35,09 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa ( 25 negara ) sebesar US$ 1, 03 miliar Menurut sektor, ekspor hasil pertanian periode Januari-Februari 2007 meningkat 2,73 persen dibanding periode yang sama tahun 2006, sementara ekspor hasil industri serta hasil tambang dan lainnya juga meningkat tajam masing-masing sebesar 15,53 persen dan 48,88 persen.
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI INDONESIA BULAN JANUARI 2007 ·
·
·
Pada Januari 2007, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat 108,29 atau naik 1,78 persen dibanding NTP Desember 2006 yang mencapai 106,40. Hal ini disebabkan karena kenaikan Indeks harga yang diterima petani sebesar 3,73 persen, lebih besar dibandingkan dengan kenaikan Indeks harga yang dibayar petani sebesar 1,92 persen. Dari 23 Provinsi yang dilaporkan pada Januari 2007, 14 Provinsi mengalami kenaikan dan 9 Provinsi mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu sebesar 9,19 persen karena harga produsen gabah kering giling naik 18,76 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 9,80 persen, karena harga produsen mentimun turun 44,97 persen.
Berita Resmi Statistik Kota Tarakan No.05/04/Th.I, 17 April 2007
8
SUPLEMEN NATIONAL NEWS TICKER
INFLASI INDONESIA BULAN MARET 2007 ·
·
· ·
Pada bulan Maret 2007 terjadi inflasi 0,24 persen. Dari 45 kota tercatat 36 kota mengalami inflasi dan 9 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,91 persen dan inflasi terendah di Ternate 0,04 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Batam 0,50 persen, dan deflasi terkecil di Tegal 0,01 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada semua kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok bahan makanan 0,16 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,36 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,29 persen, kelompok sandang 0,41 persen, kelompok kesehatan 0,20 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen, dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,09 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari - Maret) 2007 sebesar 1,91 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Maret 2007 terhadap Maret 2006) sebesar 6,52 persen. Inflasi komponen inti pada bulan Maret 2007 sebesar 0,17 persen, laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari - Maret) 2007 sebesar 1,48 persen, sedangkan laju inflasi komponen inti “year on year” (Maret 2007 terhadap Maret 2006) sebesar 5,87 persen.
PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN PEBRUARI 2007 ·
·
· ·
·
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia melalui 15 pintu masuk pada Februari 2007 mencapai 322,3 ribu orang, mengalami kenaikan 21,00 persen dibanding jumlah wisman Februari 2006 sebanyak 266,3 ribu orang. Demikian pula, dibanding Januari 2007, wisman Februari 2007 mengalami kenaikan sebesar 1,46 persen. Jumlah wisman ke Bali pada Februari 2007 naik cukup tajam 59,23 persen dibanding Februari 2006. Dibanding bulan sebelumnya, jumlah wisman ke Bali juga mengalami kenaikan yaitu dari 115,6 ribu orang pada Januari 2007 menjadi 123,2 ribu orang atau naik 6,63 persen. Jumlah wisman dari 15 pintu masuk selama Januari-Februari 2007, mencapai 639,9 ribu orang atau meningkat 13,59 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2006 sebanyak 563,4 ribu orang. Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di 10 Daerah Tujuan Wisata (DTW) pada Januari 2007 mencapai rata-rata 44,34 persen, mengalami penurunan 4,96 poin dibanding TPK Desember 2006 sebesar 49,30 persen. Begitu pula TPK hotel berbintang di Bali turun dari 50,30 persen pada Desember 2006 menjadi 44,69 persen pada Januari 2007. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang selama Januari 2007 adalah 2,47 hari, mengalami kenaikan 0,35 hari jika dibanding Desember 2006.
Berita Resmi Statistik Kota Tarakan No.05/04/Th.I, 17 April 2007
9
BPS KOTA TARAKAN Informasi lebih lanjut hubungi : Akhmad Junaidi, S.E Kepala BPS Kota Tarakan Telp. 0551-31590 Fax. 31715 e-mail :
[email protected]