Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Laboratorium Hama Tumbuhan Tahun 2016
1. Kegiatan Praktikum Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) untuk kegiatan praktikum diperoleh dari hasil pengisian kuisioner online tentang tingkat kepuasan selama praktikum. Kuisioner ini diisi oleh 2 jenis responden yaitu asisten praktikum (AP) dan mahasiswa praktikan (MP). Isi dari kuisioner untuk kedua jenis responden ini berbeda. Kuisioner untuk responden AP hanya terdiri satu tingkat kuisioner yang menekankan pada kepuasan penggunaan laboratorium sebagai tempat praktikum. Kuisioner untuk responden MP terdiri dari 3 tingkat kuisioner yang meliputi kepuasan penggunaan laboratorium, kepuasan terhadap asisten dan kepuasan terhadap materi praktikum. Pengisian kuisioner dilakukan pada akhir praktikum dengan batasan waktu 2 minggu. Data yang terkumpul kemudian ditabulasi dan disusun dalam bentuk grafik. Tabel 1. Aspek-aspek yang dinilai dalam kuisioner tingkat kepuasan praktikum Asisten Praktikum (AP) Mahasiswa Praktikan (MP) Laboratorium
Asisten Praktikum
Materi Praktikum
1. Kelayakan ruangan 2. Kebersihan ruangan 3. Meja dan bangku 4. Alat dan bahan praktikum 5. Kenyaman praktikum
1. Kelayakan ruangan 2. Kebersihan ruangan 3. Meja dan bangku 4. Alat dan bahan praktikum 5. Kenyaman praktikum 1. Ketepatan waktu 2. Kejelasan materi 3. Komunikatif 4. Keadilan nilai 1. Kesesuaian dengan modul 2. Kesesuaian dengan asisten 3. Kesesuaian dengan kuliah
Hasil tabulasi dari 77 responden AP dan 1640 responden MP diperoleh 4 diagram yang merepresentasikan tingkat kepuasan dari asisten praktikum dan mahasiswa praktikan. Secara umum, responden AP dan MP menyatakan puas dengan pelayanan praktikum yang telah berjalan. Namun tidak sedikit yang merasa tidak puas dengan pelayanan praktikum. Oleh karena itu, Jurusan HPT akan terus meningkatkan pelayanan praktikum sehingga kegiatan praktikum dapat berjalan dengan lebih baik.
Gambar 1. Tingkat kepuasan praktikum dari responden AP dan MP Responden AP pada umumnya menilai “puas” terhadap penggunaan laboratorium sebagai tempat praktikum. Empat aspek penilaian yang dinilai puas meliputi kelayakan ruangan, kebersihan ruangan, meja dan bangku, dan kenyamanan praktikum. Responden AP merasa tidak puas dengan alat dan bahan praktikum yang tersedia selama praktikum berlangsung. Ketersediaan alat dan bahan praktikum habis pakai selalu mencukupi kebutuhan praktikum. Namun untuk ketersediaan alat dengan spesifikasi tinggi, misalnya mikroskop, masih belum mencukupi. Mata kuliah yang dipraktikumkan, beberapa diantaranya membutuhkan mikroskop untuk pengamatan. Ketersediaan mikroskop hanya 2 unit untuk setiap satu kelas praktikum yang berisi maksimal 20 mahasiswa praktikan. Maka dari itu, penambahan unit mikroskop menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan.
Gambar 2. Tingkat kepuasan asisten praktikum Responden MP pada umumnya menilai “puas” terhadap tiga aspek yang dinilai antara lain laboratorium, asisten praktikum dan materi praktikum. Laboratorium mendapat penilaian puas dari kelima aspek yang diukur. Empat aspek mendapatkan penilaian ketidakpuasan yang rendah. Namun untuk aspek alat dan
bahan praktikum, penilaian puas dan tidak puas memiliki selisih yang sedikit. Banyaknya mahasiswa praktikan yang merasa tidak puas dengan ketersediaan alat dan bahan sejalan dengan ketidakpuasan dari asisten praktikum. Hal ini mengindikasikan bahwa penambahan ketersediaan alat dan bahan praktikum perlu diperhatikan.
Gambar 3. Tingkat kepuasan mahasiswa praktikan terhadap laboratorium Asisten praktikum mendapat penilaian puas dari keempat aspek yang diukur. Secara umum mahasiswa praktikan menilai bahwa asisten praktikum telah memenuhi unsur tepat waktu, penyampaian materi yang jelas, komunikatif dan adil dalam menilai. Meskipun demikian, ada beberapa mahasiswa yang merasa tidak puas dengan asisten praktikum. Solusi yang tepat untuk menurunkan angka ketidakpuasan tersebut adalah dengan melakukan pembinaan bagi asisten praktikum. Pembinaan ini dimaksudkan agar asisten praktikum lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajibannya.
Gambar 4. Tingkat kepuasan mahasiswa praktikan terhadap asisten praktikum
Materi praktikum mendapat penilaian puas dari ketiga aspek yang diukur. Secara umum, materi yang didapat oleh mahasiswa praktikan sudah sesuai dengan modul, penjelasan asisten dan materi kuliah. Kesesuaian antara ketiga aspek ini penting untuk menghindari kesimpangsiuran materi praktikum. Apabila ketiga aspek ini tidak selaras maka akan menimbulkan kebingungan bagi mahasiswa praktikan. Selain itu, evaluasi materi praktikum perlu dikaji secara berkala agar tetap selaras dari waktu ke waktu.
Gambar 5. Tingkat kepuasan mahasiswa praktikan terhadap materi praktikum Kenyamanan ketika praktikum menjadi prioritas utama dalam evaluasi praktikum semester ini. Selain data-data tersebut di atas juga dihimpun kritik dan saran dari responden. Sebagian besar responden menyoroti tentang kurangnya alat penunjang praktikum, kurang sejuknya ruang praktikum dan ruang praktikum yang bercampur dengan penelitian. Alat penunjang praktikum yang lebih banyak disebut adalah ketersediaan mikroskop. Jurusan HPT sebenarnya sudah mengajukan pengadaan untuk tambahan mikroskop tetapi untuk realisasi membutuhkan waktu. Tidak semua ruang praktikum di Jurusan HPT dilengkapi dengan pendingin ruangan. Mungkin hal tersebut membuat para praktikan merasa panas saat jam-jam tertentu. Jendela ruang praktikum sudah terbuka sejak pagi guna meminimalisir rasa panas. Ruang laboratorium yang terbatas membuat penelitian dan praktikum saling tumpang tindih. Beberapa laboratorium penelitian juga dijadikan sebagai laboratorium praktikum. Penambahan ruang laboratorium dirasa perlu untuk dilakukan agar peneliti dan praktikan sama-sama merasa nyaman.
2. Kegiatan Penelitian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) untuk kegiatan penelitian diperoleh dari hasil pengisian kuisioner online tentang tingkat kepuasan selama penelitian. Kuisioner ini diisi oleh responden yang sudah selesai melakukan penelitian di laboratorium. Pengisian kuisioner ini dimaksudkan untuk memberikan umpan balik ke jurusan agar dapat meningkatkan pelayanan di semester depan. Responden akan diberikan 10 pernyataan dengan 4 tingkat kepuasan.
Tabel 2. Aspek-aspek yang dinilai dalam kuisioner tingkat kepuasan penelitian Pernyataan Tingkat Kepuasan 1. Kelayakan ruangan laboratorium 2. Kebersihan ruangan laboratorium 3. Meja dan bangku laboratorium 4. Ketersediaan alat-alat laboratorium 5. Kenyaman selama di laboratorium 6. Ventilasi udara di laboratorium 7. Standar Operasional Prosedur 8. Tata tertib di laboratorium 9. Pelayanan dari laboran 10. Kemudahan prosedur peminjaman
1. Sangat tidak puas 2. Tidak puas 3. Puas 4. Sangat Puas
Ruang laboratorium yang digunakan untuk penelitian dirasa tidak layak oleh responden sehingga mempengaruhi tingkat kenyamanan ketika melakukan penelitian. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain jumlah mahasiswa minat HPT semakin banyak, ruangan tidak terlalu luas, dan kegiatan praktikum. Kondisi ruang laboratorium untuk penelitian memang belum ideal dikarenakan keterbatasan tersebut. Laboratorium yang ideal sebaiknya tidak menggabung kegiatan penelitian dengan praktikum. Apabila kedua kegiatan tersebut ditempatkan pada ruang masing-masing maka akan timbul rasa nyaman baik pada kegiatan penelitian maupun praktikum. Akhir tahun 2016 akan diadakan peluasan ruangan laboratorium dengan memanfaatkan Gedung Sentral Fakultas Pertanian UB. Ruang kelas yang ada di dalam gedung Jurusan HPT akan dipindah ke Gedung Sentral dan ruang kelas yang lama akan digunakan untuk perluasan laboratorium. Selain itu, ada pembagian laboratorium khusus praktikum dan penelitian sehingga kedua kegiatan tersebut tidak saling berbenturan. Kebersihan merupakan salah satu syarat wajib dalam laboratorium yang ideal. Bila laboratorium bersih maka akan tercipta kenyamanan ketika berada dalam laboratorium. Sebagian besar responden menyatakan bahwa laboratorium sudah bersih meskipun tidak sedikit yang menyatakan sebaliknya. Laboratorium yang juga digunakan untuk praktikum memang rawan kotor. Hal ini menjadikan mahasiswa peneliti merasa kurang nyaman dengan kebersihan laboratorium.
Gambar 5. Tingkat kepuasaan mahasiswa penelitian terhadap laboratorium
Perangkat mebeler seperti meja dan bangku merupakan perangkat penting yang ada di laboratorium. Jumlahnya pun harus memadai dengan jumlah mahasiswa yang menggunakan laboratorium tersebut. Namun hal tersebut tidak dapat terjadi apabila laboratorium tersebut juga digunakan untuk kegiatan praktikum. Mahasiswa penelitian cenderung mengalah dan memilih untuk menghentikan sementara kegiatan mereka ketika praktikum berlangsung. Saat praktikum, semua meja dan bangku di laboratorium akan digunakan oleh mahasiswa praktikan. Hal inilah yang membuat tingkat ketidakpuasan dari mahasiswa penelitian menjadi tinggi. Bagian penting lain dari laboratorium adalah adanya ventilasi udara yang memadai. Ruang yang tidak terlalu luas dengan pengguna laboratorium yang banyak tentu akan membuat ruangan menjadi agak panas. Maka dari itu setiap pagi hingga sore jendela dibuka agar terjadi sirkulasi udara.
Gambar 6. Tingkat kepuasaan mahasiswa penelitian terhadap perangkat laboratorium Alat-alat yang dimiliki laboratorium jumlahnya terbatas sehingga belum dapat mencukupi seluruh kebutuhan dari mahasiswa penelitian. Alat-alat yang sifatnya habis pakai misal alat-alat gelas masih bisa ditambah apabila ada penambahan jumlah mahasiswa penelitian. Namun untuk alat-alat dengan spesifikasi yang tinggi misalkan mikroskop dan autoclave, harus menunggu pengadaan yang dilakukan oleh fakultas atau universitas. Keterbatasan alat laboratorium dengan spesifikasi tinggi tersebut membuat mahasiswa harus saling bergantian dengan waktu tunggu yang lumayan lama. Hal ini yang membuat mahasiswa penelitian banyak yang merasa tidak puas. Imbas dari waktu tunggu yang lama akan berakibat pada kecepatan penelitian dan akhirnya memperpanjang waktu studi. Pengajuan alat-alat dengan spesifikasi tinggi sudah dilakukan tetapi masih menunggu untuk direalisasikan oleh fakultas atau universitas. Setiap alat dengan spesifikasi tinggi sudah dilengkapi dengan standar operasional prosedur untuk meminimalisir kesalahan dalam pemakaian. Pemakaian beberapa jenis alat khusus akan didampingi oleh laboran ketika pertama kali menggunakan sehingga mahasiswa penelitian mengerti cara pakai alat tersebut. Prosedur peminjaman dipermudah sehingga mahasiwa penelitian bisa segera melakukan penelitiannya. Mahasiswa penelitian merasa puas dengan birokrasi yang tidak merepotkan tersebut.
Gambar 7. Tingkat kepuasaan mahasiswa penelitian terhadap alat laboratorium Tingkat kepuasan mahasiswa penelitian terhadap pelayanan dari laboran cukup tinggi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pelayanan sudah cukup maksimal. Namun pelayanan harus terus ditingkatkan demi terciptanya pelayanan prima. Penerapan tata tertib yang ada di laboratorium sudah berjalan dengan cukup baik dan dipatuhi oleh seluruh mahasiswa penelitian.
Gambar 7. Tingkat kepuasaan mahasiswa penelitian terhadap laboran dan tata tertib Kenyamanan saat penelitian menjadi prioritas utama dalam evaluasi saat ini. Pembenahan laboratorium perlu dilakukan guna meningkatkan rasa nyaman selama berada di dalam laboratorium. Adanya rencana perluasan laboratorium dan penambahan beberapa peralatan laboratorium diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan yang ada selama ini. Pemisahan ruang laboratorium antara penelitian dan praktikum akan dapat meningkatkan kenyamanan selama di laboratorium.