Implementation Sustainability In Business Process : Product Data Management Rama Panji Renspandy Industrial Engineering Department Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2509100060)
Abstrak Perkembangan isu mengenai sustainability di Industri berkembang sangat cepat. Sustainable development mulai diterapkan di dalam proses bisnis. Salah satu bentuk implementasinya adalah penerapan sustainable product data management. Perbedaan sistem bisnis antara green product dan conventional product membuat perusahaan harus menggunakan pendekatan yang sedikit berbeda terutama dalam hal manajemen data produk mereka. Pendekatan yang tidak diselaraskan dengan filosofi dan metode sustainable justru akan berdampak pada penurunan daya saing perusahaan. Di dalam paper ini akan dijelaskan mengenai contoh penerapannya serta manfaat yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Keywords : sustainable, product data management, modularization
Latar Belakang Berbagai perusahaan di seluruh dunia dewasa ini mendapat tekanan yang cukup tinggi dari masyarakat terkait komitmen mereka terhadap kesadaran lingkungan. Di samping itu, tekanan juga datang dari stakeholder yang menginginkan berjalannya bisnis yang profitable, tetapi tetap mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Sehingga, perusahaan mulai menjajaki untuk memproduksi green product sebagai bentuk solusi permasalah tersebut. Hal ini dikarenakan, saat ini green product menjadi produk pionir setelah penerapan undang-undang Uni Eropa terkait regulasi mengenai lingkungan, seperti RoHS, WEEE, dan EuP. Menurut aturan RoHS, setiap komponen elektronik harus mengandung kadar logam (merkuri, kadium, timbal, dan lainnya) sesuai standar (Office, 2006). Beberapa studi mengenai pengembangan produk ramah lingkungan terkait dengan tiga hal berikut; desain produk, desain proses, dan desain rantai pasok. Desain produk (product design), berfokus pada pembuatan produk yang sesuai dengan spesifikasi dan standar regulasi lingkungan. Sementara itu, desain proses (process design) mencakup kegiatan-kegiatan minimasi dampak lingkungan, dan efisiensi produksi. Kemudian dalam desain rantai pasok (supply chain design), perusahaan berfokus pada mengurangi dampak lingkungan oleh produk yang berada di luar jangkauan perusahaan, seperti distributor atau suplier, dan bertanggung jawab terhadap siklus hidup produk sampai di tangan konsumen (Luh, Chu, & Pan, 2010). Meskipun penelitian tentang produk ramah lingkungan telah banyak dilakukan, akan tetapi penelitian yang fokus dalam manajemen data produk masih sedikit. Beberapa di antaranya menawarkan sistem modular, akan tetapi hal ini cendurung untuk mengatasi regulasi bahan-bahan berbahaya, bukan terhadap sistem manajemen produk itu sendiri. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk dapat menghadirkan proses manajemen material dan produk yang kolaboratif dengan suplier dan jaringan lainnya di dalam rantai pasok. Tantangan lainnya adalah bagaimana strategi perusahaan dalam menghadapi perbedaan reaksi suplier pada regulasi lingkungan yang sama, dan mengurangi penggunaan sumber daya berlebihan serta minimasi proses updating product’s status yang sering kali memakan wakstu siklus yang panjang. 1
Maka, diperlukan adanya metodelogi sistematik mengenai product data management yang menunjang sustainable development. Product data management di sini tidak hanya terkait green product, tetapi juga produk-produk konvensional lainnya yang masih diproduksi oleh perusahaan.
Sustainable Data and Product Management Framework Sustainable Data and Product Data Management adalah perencanaan pengelolaan data geografis dan produk secara lebih efisien dan akurat. Kerangka kerja ini secara selaras berjalan sesuai dengan konsep sustainability. Manajemen data geografis dan peta lingkungan produksi saat ini tidak sustainable untuk jangka panjang. Penggunaan sumber daya manusia dan alat-alat komputasi tidak mampu lagi menunjang dinamika proses bisnis, dan menunjang daya saing perusahaan di masa yang akan datang (Lesley, 2010).
Gambar 1 SDPM Framework (Lesley, 2010)
Adapun SDPM framework terdiri dari beberapa rangkaian proses. Pertama, data diperoleh secara berkala, yang kemudian masuk ke dalam manajemen data pada suatu sistem yang terintegrasi. Datadata mengenai produk ini kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam revisi produk agar produksi bisa lebih baik di siklus selanjutnya. Hal ini menghasilkan pengembangan produk yang fleksibel dan akan meningkatkan delivery product yang efisien kepada konsumen. Selain itu, terdapat juga dua aliran informasi yang penting, yakni aliran feedback dari konsumen terkait permasalahan produk mereka dan aliran informasi dari perusahaan yang secara real-time mencari tahu tentang kondisi produk mereka.
Green Product Data Management Penerapan SDPM framework sering kali dihadapkan pada kesulitan perusahaan dalam mengelola produk yang memiliki dua versi yang berbeda, yakni green product dan produk konvensional. Untuk itu, perusahaan harus menciptakan memisahkan keduanya agar mendapatkan perlakuan yang berbeda. Perlakuan yang sama akan berdampak pada kurangnya performa perusahaan secara overall dalam product data management karena setiap komponen atau produk yang berbeda (green dan konvensional) akan memiliki penanganan end-of-life yang berebda pula yang telah disesuaikan dengan regulasi tentang lingkungan. Berikut adalah salah satu contoh kasus penanganan green product data management dari produk LCD TV. Pertama, modul-modul pembentuk TV diidentifikasi bagian-bagian tertentu yang memiliki label “green”. Pada produk ini, modul case, PCB, dan bracket memiliki label green karena terbuat dari bahan plastik yang perlu mendapat perhatian khusus.
2
Tabel 1 Pemberian Label Green Pada Komponen Produk
Kemudian, dibuat BOM tree dari produk. Karena produk TV memiliki banyak versi (green dan konvensional) maka, BOM yang dubuat akan sedikit berbeda. Pada bagian komponen fisik, ada klasifikasi khusus sesuai dengan klasifikasi label “green”.
Gambar 2 BOM Tree Dengan Opsi Label “Green”
Dari gambar di atas terlihat klasifikasi terbagi menjadi dua bagian. Pada bagian kolom, komponen terbagi sesuai dengan jenis ukuran TV, sedangkan pada bagian baris (row), tterbagi berdasarkan label “green”. BOM tree ini juga menunjukkan bahwa untuk produk LCD TV saja, dengan adanya komponen green, bisa memiliki banyak kombinasi komponen yang berbeda. Ada kemungkinan sekitar 2.592 kombinasi model produk yang berbeda. Setiap model produk harus dapat dikelola informasinya secara terpisah, karena memuat komponen yang berbeda antara satu model dengan model yang lain. Untuk mengelola data sebanyak itu, perusahaan menggunakan software Microsoft Excel dan secara manual menginputkan data tersebut. Akan tetapi metode ini memiliki kelemahan karena aktivitas pengembangan produk akan menjadi tidak fleksibel. Selain itu, penggunaan software seperti ini rawan terjadinya human error yang bisa mengakibatkan delay dalam pengembangan produk. 3
Implementasi SDPM Berikut adalah beberapa contoh implementasi dari SDPM yang berupa software pengolahan data, sistem aliran kerja, software reporting system. PDM Software Pengolahan data produk dan komponennya yang berbeda menggunakan software tradisional dan manual seperti Microsoft Excel sangat tidak efisien dan memakan waktu dan sumber daya yang banyak. Selain itu seperti yang dijelaskan sebelumnya, pengelolaan data menggunakan tool ini tidak adaptif dengan perubahan atau dinamika proses bisnis. PDM software hadir sebagai solusi inefisiensi Excel, yang dikhususkan untuk pengelolaan produk yang mixed antara komponen green dan konvensional. Berikut beberapa tampilan software ini.
Gambar 3 Pemilihan Opsi Komponen Sesuai Ukuran, Label Green, dan Opsi Lainnya (Luh, Chu, & Pan, 2010)
Pada software ini, produk bisa secara langsung diklasifikasikansesuai dengan opsinya dari sisi ukuran, label green, dan lainnya. Tampilan di sebelah kiri menunjukkan list komponen di dalam BOM tree. Ketika satu modul dipilih atau di-klik, modul tersebut dapat diisi mengenai kondisi/statusnya.
Gambar 4 Pemberian Status Pada Salah Satu Modul (Komponen) (Luh, Chu, & Pan, 2010)
4
Landgate’s SDPM Aliran informasi secara holistik dan sistemik juga digambarkan oleh Landgate, yang disebut sebagai Strategic Delivery System. SDS merupakan model konseptual mengenai aliran kerja dan informasi di dalam konsep SDPM.
Gambar 5 Strategic Delivery System (Landgate, 2009)
Strategic Delivery System dimulai dari pengumpulan data melalui berbagai macam cara seperti mobile data collection, crowd sourcing, online feedback, dan lainnya. Data-data ini kemudian dikumpulkan menjadi satu dan divalidasi berdasarkan geografisnya (geo validation) atau pengelompokan database berdasarkan pengamatan langsung di lapangan mengenai kondisi suatu produk. Setelah itu melalui proses spatial updating, database geographic ini diubah menjadi database cartographic. Database cartographic mengalami sedikit modifikasi yang telah disesuaikan dengan data produk di perusahaan. Dari database cartographic akhirnya menjadi beberapa strategi realtime updating terhadap produk.
EnQ EPDM EnQ EPDM (Environmental Product Data Management) adalah software berbasis web yang diciptakan oleh Proventia. Software ini membantu mengevaluasi, menganalisa, dan mengelola dampak lingkungan dan aspek biaya dari suatu produk (Solution, 2004). Struktur dan isi dari aplikasi ini mengikuti ideologi dari life cycle management. Alasan utama dibuatnya sistem ini adalah, agar pengguna dapat menelusuri dampak lingkungan dan biaya dari produk yang dimiliki dan menyesuaikannya dengan standar internasional.
5
Gambar 6 Sistem EnQ EPDM Proventia
Di dalam aplikasi ini, prinsipnya mirip dengan Landgate’s SPDM. Pertama, terdapat bagian data gathering (pengumpulan data) yang bersumber dari database life cycle, input forms, dan data integration. Selanjutnya data tersebut dikonsolidasi dan dikalkulasi berdasarkan aspek biaya dan lingkungan, yang akan menghasilkan output berupa reporting (Solution, 2004).
Oracle’s Sustainability Sensor Data Management Oracle merupakan salah satu perusahaan ternama yang mendapatkan manfaat besar melalui penerapan data management yang baik di perusahaan. Oracle menerapkannya dengan sebutan Oracle’s Sustainability Sensor Data Management (SSDM). SSDM menyediakan kemampuan untuk mendorong inisiatif dalam hal sustainablity. Selain itu, SSDM juga membantu para eksekutif dan manajer menangani pemasangan tekanan sosial dan legislatif dari berbagai pihak untuk go green, Oracle SSDM memperkenalkan kemampuan inti inovatif untuk memantau penggunaan energi, mengurangi limbah dan mencapai Gas Rumah Kaca (GRK) pengurangan emisi (Oracle, 2012). Adapun manfaat yang diperoleh Oracle dalam penerapan SSDM adalah: 1. Mengurangi penggunaan energi 2. Membantu pelaporan (reporting) terkait masalah regulasi karbon dan permintaan konsumen 3. Menjadi bagian dari continuous improvement perusahaan
Kesimpulan Penerapan sustainability di dalam product data management memiliki beragam bentuk. Pada intinya, sustainability memberikan pendekatan efisiensi pengolahan data menggunakan software seperti PDM Software. SPDM framework seperti pada model Landgate dan software dari Proventia juga membantu proses data management yang real time, dan dapat mengurangi proses updating product yang bersiklus-siklus dan memakan waktu serta resource yang tinggi. Oracle sebagai contoh nyata
6
perusahaan yang menerapkan sustainable pada product data management, mampu memperoleh keuntungan yang maksimal, mulai dari aspek lingkungan dan biaya.
References Lesley, A. (2010). Delivering Sustainable Data and Product Management Business Process. Luh, Y.-P., Chu, C.-H., & Pan, C.-C. (2010). Data Management of Green Product Development with Generic Modularized Product Architecture. Computers In Industry, 223-234. Office, N. M. (2006). Retrieved March 2012, from National Measurement Office: http://www.bis.gov.uk/nmo/enforcement/rohs-home Oracle. (2012). Capture, Analyze and Report Sustainability Data with Oracle Sustainability Sensor Data Management. Retrieved March 2012, from Oracle: http://www.oracle.com/us/products/applications/green/sensor-data-management-212877.html Solution, P. (2004). Contek LLC. Retrieved March 2012, from http://www.contekllc.com/EPDM%20Brochure%20Contek%20Proventia%208%5B1%5D.04 .pdf
7