IMPLEMENTASI MANAJEMEN KETENAGAAN SEKOLAH DI MTS AL-KHAIRAT BOROKO KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Mutmainah Datuela1, Prof. Dr. Hi. Abdul Kadim Masaong, M. Pd.2 , Dr. Phil. Hi. Ikhfan Haris, Msc 3
[email protected]
ABSTRAK
Mutmainah Datuela. 2014. Implementasi Manajemen Ketenagaan Sekolah Di Mts Al-khairat Boroko Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Studi Kasus). Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Prof.Dr.Hi.Abdul Kadim Masaong, M.Pd. Pembimbing II Dr.Phil.Hi.Ikhfan Haris, Msc. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui : 1) Perencanaan Program Manajemen Ketenagaan Sekolah di MTS Alkhairat Boroko di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, 2) Pelaksanaan Program Manajemen Ketenagaan Sekolah di MTS Alkhairat Boroko di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, 3) Evaluasi Program Manajemen Ketenagaan Sekolah di MTS Alkhairat Boroko di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang di gunakan adalah analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Perencanaan Manajemen Ketenagaan Sekolah yang didapat di MTS Al-khairat Boroko menunjukkan bahwa proses perencanaan guru dan pegawai yang dilakukan yaitu dibedakan menjadi dua yaitu perencanaan guru dan pegawai PNS dan Honor. Proses perencanaan guru dan pegawai yang dilakukan yaitu dengan menganalisis kebutuhan madrasah terlebih dahulu, untuk mengetahui jumlah guru dan pegawai yang dibutuhkan oleh madrasah; 2) Pelaksanaan Program Ketenagaan Sekolah di MTS Al-khairat Boroko menunjukkan bahwa pelaksanaan perencanaan dan rekrutmen pegawai yang dilakukan oleh lembaga pemerintah daerah tidak sejalan sehingga penempatan guru dan pegawai dalam suatu jabatan yang tidak sesuai dengan kapasitasnya atau diisi orang yang bukan kompetensinya, dan mengakibatkan kekosongan-kekosongan tenaga ahli yang ada di madrasah; 3) Evaluasi program manajemen ketenagaan sekolah yang ada di MTs Al-khairat Boroko dilakukan pada saat Raker yaitu untuk membahas perencanaan kebutuhan guru dan pegawai, kinerja guru dan pegawai, kesejahteraan guru dan pegawai, dan penempatan setiap guru dan pegawai. Kata kunci : Implementasi, Manajemen, Ketenagaan Sekolah. 1
Mutmainah Datuela. Mahasiswa. Jurusan Manajemen Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Gorontalo.2 Prof. Dr. Hi. Abdul Kadim Masaong, M. Pd Dosen Manajemen Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Gorontalo. 3 Dr.Phil.Hi.Ikhfan Haris, Msc.. Dosen Manajemen Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Gorontalo.
1.
MTS
PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan
yang
sangat
perkembangan
menentukan dan
bagi
perwujudan
diri
Al-khairat
Boroko
merupakan salah satu sekolah madrasah yang
ada
Mongondow
di
Kabupaten
Utara.
Bolaang
Pengamatan
yang
pembangunan
dilakukan di MTS Al-khairat Boroko dari
bangsa dan Negara. Kemajuan suatu
segi tenaga pendidik sudah memiliki
kebudayaan
bergantung
cara
standar komptensi yang cukup karena
kebudayaan
tersebut
mengenali,
sesuai dengan latar belakang pendidikan
menghargai, dan memanfaatkan sumber
yang dimiliki dan juga di dukung dengan
daya manusia. Pendidikan di masa depan
sistem pembelajaran keagamaan yang baik,
menghadapi tantangan yang berat, karena
sehingganya siswa dan siswi di MTS Al-
mengembang fungsi untuk meningkatkan
khairat Boroko memiliki wawasan dan
mutu sumber daya manusia. Tantangan ini
pengetahuan yang sangat tinggi dalam ilmu
dirasakan semakin berat lagi, karena
keagamaan dan akhlak. Kegiatan pesantren
lemahnya
nasional
kilat yang dilakukan setiap akhir semester
terkait erat dengan kesulitan bangsa ini
sekolah/madrasah dapat membantu setiap
untuk keluar dari krisis multidimensi.
siswa lebih mendalami ilmu/pengetahuan
individu,
terutama
sistem
bagi
kepada
pendidikan
Di era globalisasi sekarang ini
keagaamaan serta siswa dan siswi dapat
menuntut keunggulan bersaing dari setiap
merasakan
sekolah/madrasah, persaingan global telah
belajar mengajar di madrasah. Disamping
meningkatkan
dalam
itu setiap siswa dan siswi juga dapat
berbagai dimensi, meliputi kualitas, biaya
merubah akhlak/perilaku kearah yang lebih
dan operasionalisasi yang lancar. Penting
baik lagi.
pula
standar
pengembangan
sekolah/madrasah, dengan
kinerja
menerima
dan
dalam
proses
dari
Masaong (2011:140) menjelaskan
pegawai,
bahwa pengelolaan ketenagaan adalah
lanjut
guru
kenyamanan
tantangan
yang
aktivitas yang dilakukan mulai dari analisis
ditimbulkan dari standar yang makin
kebutuhan,
perencanaan,
meningkat ini, sekolah/madrasah yang
pengembangan, hadiah dan sangsi (reward
efektif bersedia melakukan hal-hal penting
and punishment), hubungan kerja, sampai
untuk dapat bertahan dan meningkatkan
evaluasi
kemampuan strategis, sehingga dengan
administrasi) dapat dilakukan oleh sekolah.
mengantisipasi tantangan ini sekolah dapat
Khusus menyangkut kewenangan dalam
meningkatkan mutu pendidikan maupun
merekrut, pengelolaan administrasi dan
kemampuan guru dan para pegawai.
menggaji guru dan staf yang berstatus PNS
kinerja
sekolah
rekrutmen,
(guru/tenaga
masih menjadi kewanangan pemerintah.
Sedangkan jika ingin menambah guru/staf
serta pembinaan professional guru dan
untuk tenaga yayasan atau tidak tetap
pegawai
sekolah telah diberi kewenangan terutama
keterampilannya yang dimiliki.
bagi sekolah/madrasah swasta.
karena itu, penelitian ini dimaksudkan
Adapun kondisi yang ada di MTS
untuk
dalam
mengetahui
Al-khairat boroko saat ini bahwa guru dan
pengelolaan
pegawainya
sekolah
memiliki
masalah
dalam
mengembangkan
bagaimana
manajemen
di
MTS
Oleh
proses
ketenagaan
Al-khairat
Boroko,
menjalankan aktivitas profesi dan kinerja.
sehingga dapat mencapai tujuan dari proses
Permasalahan
kurang
optimalnya
pengelolaan
perencanaan,
pengadaan,
pembinaan,
sekolah yang efektif dan efisien. Maka
tunjangan serta pemberhentian guru dan
untuk mendapatkan informasi yang lebih
pegawai. Sistem perencanaan, pengadaan,
lanjut tentang permasalahan ini
pembinaan, tunjangan, serta pemberhentian
peneliti mengangkat penelitian dengan
guru dan pegawai yang ada di madrasah
judul
saat ini masih belum mampu memperbaiki
Ketenagaan Sekolah Di MTS Al-khairat
sistem pengelolaan ketenagaan di madrasah
Boroko Kabupaten Bolaang Mongondow
dalam meningkatkan kualitas pendidikan
Utara ”
:
manajemen
ketenagaan
“Implementasi
maka
Manajemen
maupun guru dan pegawai. Guru dan pegawai yang ada di madrasah sering
2.
KAJIAN TEORI
berhadapan
A.
Konsep
dengan
problem
yang
mempengaruhi kemampuan profesionalnya dalam melaksanakan kinerjanya.
Dasar
Manajemen
Ketenagaan Sekolah Manajemen berasal dari kata to
Berdasarkan hal tersebut maka
manage yang artinya mengatur/mengelola.
pengelolaan manajemen ketenagaan yang
Pengaturan dilakukan melalui proses dan
ada di madrasah memanglah sangat perlu
diatur berdasarkan urutan dari fungsi-
dan menjadi perhatian, karena ketenagaan
fungsi manajemen itu. Hasibuan (2005:1)
sekolah merupakan suatu hal yang dapat
manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
menunjang tercapainya proses pendidikan.
proses pemanfaatan sumber daya manusia
Kenyataan
bahwa
dan sumber-sumber lainnya secara efektif
perlunya peningkatan kualitas guru dan
dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
pegawai yang ada di MTS Al-khairat
tertentu,
Boroko, yaitu dengan cara memperbaiki
(Sadili,2006:17) manajemen adalah sebuah
sistem pengelolaan ketenagaan, perlunya
proses yang khas, yang terdiri tindakan-
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
tindakan, perencanaan, pengorganisasian,
guru dan pegawai secara rinci dan jelas
penggiatan dan pengawasan secara efektif
diatas
menunjukan
sejalan
dengan
itu
Terry
dan efisian untuk mencapai suatu tujuan
kerangka kerja yang terdiri dari berbagai
tertentu melalui pemenfaatan sumber daya
bagian
manusia dan sumber-sumber lainnya.
keseluruhan
Mulyasa 2002:42),
atau
komponen saling
berkaitan
yang
Rifa’atin,
diorganisasikan sedemikian rupa dalam
manajemen
tenaga
rangka mencapai tujuan bersama. Proses pelaksanaanya
bertujuan
tugas-tugas
untuk
mendayagunakan
tenaga kependidikan secara efektif dan efesien untuk mencapai hasil yang optimal tetap
secara
(dalam
kependidikan atau manajemen personalia
namun
yang
dalam
kondisi
menajemen khusus
mempunyai
yang
harus
dilaksanakan, antara lain yaitu: 1. Perencanaan
yang
sekolah
program
ketenagaan
dapat dimaknai sebagai
menyenangkan. Sehubungan dengan itu,
proses kepegawaian yang mencoba
fungsi personalia yang harus dilaksanakan
untuk
pimpinan
menarik,
manusia yang tepat untuk mencapai
mengembangkan dan memotivasi personil
tujuan organisasi di masa yang akan
guna mencapai tujuan system, membantu
datang.
adalah
anggota mencapai posisi dan perilaku,
standar
2. Pelaksanaan
memaksimalkan
perkembangkan
karier
menyiapakan
sumber
program
daya
ketenagaan
sekolah pada dasarnya suatu program
tenaga
yang telah ditetapkan oleh pemerintah
kependidikan, serta menyelaraskan tujuan
harus sejalan dengan kondisi yang
Manajemen
ada, baik itu di lapangan maupun di
tenaga kependidikan mencakup penetapan
luar lapangan. Yang mana dalam
norma, standar, prosedur, pengangkatan,
kegiatannya
pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan
unsure disertai dengan usaha-usaha
dan pemberhentian tenaga kependidikan
dan
sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan
penunjang.
individu dan organisasi.
fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah.
melibatkan
didukung
3. Evaluasi
beberapa
oleh
program
alat-alat
ketenagaan
Suatu lembaga atau instansi baik
sekolah adalah serangkaian upaya
yang besar maupun yang kecil diperlukan
atau langkah-langkah strategis guna
adanya sistem manajemen, supaya tujuan
pengambilan keputusan dinamis dan
dari lembaga atau instansi tersebut dapat
pada
tercapai dengan baik. Untuk itu peranan
pelaksanaan.
manajemen
sangat
penting
dalam
memegang peranan dalam menentukan,
B.
proses
perencanaan
dan
Tenaga Kependidikan Sukirman,
(2000:
8)
Tenaga
tenaga-
tenaga
mengatur dan menyelesaikan masalah yang
kependidikan
ada.
(personil) yang berkecimpung di dalam
Manajemen
merupakan
suatu
adalah
lembaga atau organisasi pendidikan yang
yang
memiliki wawasan pendidikan (memahami
psikologis-rohaniah atau sosial.
falsafah
dan
ilmu
melakukan
pendidikan),
kegiatan
pendidikan
(mikro
penyelenggaraan kependidikan
dan
c. Supervisor
pelaksanaan
atau
makro)
pendidikan.
berbeda
atau
(2000:8),
menurut tenaga
Hartati
pendidikan
tenaga
Sukirman
kependidikan
yang
adalah bertugas
melaksanakan
kegiatan terhadap
para
pengajar dan pembimbing dalam
personil (tenaga lembaga pendidikan). Sedangkan
secara
pendidikan
personil
Tenaga
dengan
bermasalah
pelaksanaan tugasnya. 2.
dibagi
Tenaga
administrator
pendidikan.
Administrator
pendidikaan
menjadi tiga macam yaitu:
merupakan personil yang bertugas
1.
Tenaga pendidik adalah personil di
melaksanakan kegiatan pengelolaan
lembaga
penyelenggaraan
pelaksanaan
pendidikan
yang melakukan salah satu aspek
Personil
atau
pendidikan
seluruh
kegiatan
(proses)
yang
pendidikan. meiliki
yang
wawasan
luas
dan
pendidikan, mikro ataupun makro.
kemampuan
administratorial
Adanya
pengelolaan
penyelenggaraan
mengajar
tenaga
pendidik
selain
teori
juga
secara
pendidikan. Kelompok administrator
diharapkan dapat membimbing anak
tersebut
didiknya. Tenaga pendidik dapat
pendidikan
dikelompokkan menjadi tiga macam
Pengembang kurikulum pendidikan,
yaitu:
Peneliti
a. Pengajar adalah personil yang
pendidikan dan Perancang sarana dan
kegiatan
Perencana professional,
dan
pemngembang
media pendidikan
secara legal profesional bertugas melaksanakan
meliputi
3.
Tenaga
teknisi
pendidikan
pendidikan. Pengajar tidak hanya
merupakan
dikonotasikan sebagai pemberi
bertugas
materi pelajaran saja, melainkan
pendidikan
utuh sebagai pendidik, hanya
kondisional ( fasilitas dan layanan
saja
khusus). Tenaga teknisi pendidikan
pendidikannya
dilakukan
ini
melalui materi pelajaran tertentu. b. Pembimbing yang
adalah
bertugas
dapat
melalui
layanan pendekatan
meliputi
Pustakawan
belajar, dan Laboran-pendidik.
melaksanakan
yaitu tertuju pada orang-orang
memberikan
yang
pendidikan, Petugas pusat sumber
personil
kegiatan pendidikan yang khas,
orang-orang
C.
Pengelolaan
Manajemen
Ketenagaan Sekolah
Masaong (2011:140) pengelolaan
kualitatif untuk sekarang dan masa
ketenagaan adalah aktivitas yang dilakukan
depan.
mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan,
2. Rekrutmen
Guru
dan
Pegawai.
rekrutmen, pengembangan, hadiah dan
Peraturan Pemerintah Nomor 98
sangsi (reward and punishment), hubungan
Tahun
kerja, sampai evaluasi kinerja sekolah (
Pegawai Negeri Sipil, adalah proses
guru/tenaga
dan
kegiatan yang dilakukan oleh suatu
dilakukan
oleh
administrasi) sekolah.
dapat Khusus
2002 Tentang Pengadaan
organisasi
untuk
menyangkut kewenangan dalam merekrut,
Pegawai
pengelolaan administrasi dan menggaji
mempunyai kemampuan
guru dan staf yang berstatus PNS masih
melaksanakan
menjadi
pemerintah.
yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sedangkan jika ingin menambah guru/staf
3. Pengangkatan dan penempatan Guru
untuk tenaga yayasan atau tidak tetap
dan Pegawai. Peraturan Pemerintah
sekolah telah diberi kewenangan terutama
Republik Indonesia No. 98 Tahun
bagi sekolah/madrasah swasta.
2000 tentang Pengadaan Pegawai
kewanangan
Negeri
mendapatkan Sipil
uraian
yang untuk pekerjaan
Negeri Sipil dijelaskan dalam Pasal 1. Perencanaan Guru dan Pegawai. Keputusan
Menteri
Pendidikan
Nasional Nomor 75 tahun 2004 Tentang
Pedoman
Kebutuhan beban
Pegawai
kerja
penyusunan
Perhitungan berdasarkan
dalam
rangka
formasi
PNS,
menyatakan bahwa tahapan dalam menghitung formasi pegawai yaitu: 1) Melakukan Analisis Jabatan; 2) Memper-kirakan Persedian Pegawai; 3) Menghitung Kebutuhan Pegawai; 4)
Menghitung
Persediaan Perencanaan merupakan menentukan baik
secara
Keseimbangan
dan guru
Kebutuhan. dan
pegawai
kegiatan
untuk
kebutuhan
pegawai,
kuantitatif
maupun
11
bahwa
1)
Pelamar
yang
dinyatakan lulus ujian penyaringan dan telah diberikan nomor identitas Pegawai
Negeri
Sipil
diangkat
sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil: 2) Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, ditetapkan dengan keputusan
Pejabat
Pembina
Kepegaian: 3) Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana yang
dimaksud
dalam
ayat
2
dilakukan dalam tahun anggaran berjalan,
dan
penetapanya tidak
boleh berlaku surut: 4) Golongan ruang
yang
ditetapkan
untuk
pengangkatan
sebagai
Calon
pegawai Negeri Sipil, 5) Ijazah
sebagaimana yang dimaksud dalam
dalam pencapaian tujuan sekolah,
ayat 4 adalah Ijazah yang diperoleh
maka hadirnya guru dan pegawai
dari sekolah atau Perguruan Tinggi
yang
Negeri
memiliki
kecakapan
dan
Ijazah
yang
keterampilan serta motivasi dalam
sekolah
atau
diri
Swasta
yang
sangatlah dibutuhkan, agar tujuan
oleh Menteri
sekolah yang telah ditetapkan tidak
yang bertanggung jawab di bidang
hanya menjadi dokumen historis saja
pendidikan nasional atau pejabat lain
tetapi juga harus dilaksanakan.
dan/atau
diperoleh
dari
perguruan
Tinggi
telah
diakreditasi
yang
berdasarkan
peraturan
masing-masing
5. Promosi
dan
individu
Mutasi.
Peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002
berwenang
Tentang Jenis-Jenis Promosi Pegawai
pendidikan; diperoleh
menyelenggarakan 6) dari
Ijazah
yang
Sekolah
atau
adalah
:
a)
penyesuaian
kenaikan
ijazah;
2)
pangkat kenaikan
Perguruan Tinggi di Luar Negeri
pangkat reguler; 3) kenaikan pangkat
hanya dihargai apabila telah diakui
anumerta;
dan ditetapkan
pengabdian. Wahyudi (1995 ) Mutasi
sederajat dengan
4)
kenaikan
Ijazah dari Sekolah atau perguruan
adalah
Tinggi Negeri yang ditetapkan oleh
seseorang dalam suatu organisasi
Menteri yang bertanggung jawab di
yang memiliki tingkat level yang
bidang pendidikan nasional atau
sama dari posisi perkerjaan sebelum
pejabat lain berdasarkan peraturan
mengalami pindah kerja. Mutasi atau
perundang-undangan yang berlaku
rotasi
berwenang
sekolah/lembaga untuk menghindari
menyelenggarakan
perpindahan
pangkat
kerja
pekerjaan
dilakukan
oleh
kejenuhan guru dan pegawai pada
pendidikan. 4. Pembinaan dan Pengembangan Guru
rutinitas pekerjaan yang terkadang
dan Pegawai. Humairoh (2009:28),
membosankan serta memiliki fungsi
pembinaan dan pengembangan guru
tujuan lain supaya seseorang dapat
dan pegawai adalah usaha yang
menguasai dan mendalami pekerjaan
dijalankan
lain di bidang yang berbeda pada
memajukan
dan
menigkatkan mutu tenaga personal baik yang berada dalam lingkungan
suatu perusahaan. 6. Pemberhentian Guru dan Pegawai.
sekolah baik tenaga edukatif maupun
Peraturan
Pemerintah
Republik
tenaga administratif. Dengan melihat
Indonesia
No.
besarnya peranan guru dan pegawai
tentang Pengadaan Pegawai Negeri
98 Tahun 2000
Sipil, Bab VI Pasal 18 adalah Calon
kegiatan tugas utama guru dalam
Pegawai Negeri Sipil diberhentikan
rangka
apabila a) mengajukan permohonan
kepangkatan, dan jabatannya.
pembinaan
karir,
berhenti; b) tidak memenuhi syarat kesehatan; c) tidak lulus pendidikan
METODE PENELITIAN
3.
dan pelatihan prajabatan; d) tidak menunjukan
kecakapan
Penelitian
ini
menggunakan
dalam
pendekatan kualitatif , karena peneliti
menjalankan tugas; e) menunjukan
bermaksud ingin memahami situasi sosial
sikap dan budi pekerti yang tidak
secara
baik
Implementasi
yang
dapat
menggangu
mendalam
berkenaan
Manajemen
dengan
Ketenagaan
lingkungan pekerjaan; f) dijatuhi
Sekolah di MTs Al-khairat Boroko. Obyek
hukuman disiplin tingkat sedang
penelitian ini bersifat alami, data yang di
atau berat; g)
ungkapkan
melamar
pada
dengan
waktu sengaja
memberikan keterangan atau bukti yang
tidak
benar;
h)
kalimat,
berupa
kata-kata,
paragraf-paragraf,
kalimatdokumen-
dokumen dan bukan berupa angka-angka.
dihukum
Jenis Penelitian ini didesain dengan
penjara atau kurungan berdasarkan
menggunakan studi kasus. Kasus dalam
keputusan pengadilan yang sudah
penelitian
mempunyai kekuatan hukum yang
Implementasi
tetap; i) menjadi anggota dan/atau
Sekolah di MTS Al-khairat Boroko. Pada
pengurus partai politik.
penelitian ini menggunakan rancangan
7. Kompensasi. Hasibuan (2005:117) kompensasi
adalah
semua
ini
adalah
bagaimana
Manajemen
Ketenagaan
studi kasus observasi, karena di arahkan untuk
mengungkapkan
pengelolaan
pendapatan yang berbentuk uang,
manajemen ketenagaan sekolah yang terdiri
barang langsung atau tidak langsung
atas beberapa aspek, yaitu:
yang diterima karyawan sebagai
1) Perencanaan manajemen ketenagaan
imbalan alas jasa yang diberikan
sekolah di MTS Al-khairat Boroko,
kepada
perusahaan.
Kompensasi
berbentuk uang , artinya kompensasi dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. 8. Penilaian
Guru
dan
2) Pelaksanaan manajemen ketenagaan Sekolah di MTS Al-khairat Boroko, 3) Evaluasi
manajemen
ketenagaan
sekolah di MTS Al-khairat Boroko Pendekatan kualitatif digunakan
Pegawai.
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2009
karena
adanya
kesesuain
antara
menjelaskan bahwa penilaian kinerja
karakteristik dan ciri-ciri yang cocok,
guru adalah penilaian dari tiap butir
diantaranya : 1) instrument utamanya
adalah
manusia/
peneliti,
2)
bersifat
deskriptif, 3) kerja lapangan, 4) holistic. Jadi
dalam
hal
mengisolasikan
perlu
tidak
Masaong (2011:140) menjelaskan
individu atau organisasi
bahawa pengelolaan ketenagaan adalah
dan hipotesis, tetapi
memandangnya
sebagai
bagian
dari suatu keutuhan. Data observasi,
human resources.
boleh
kedalam variabel
ini
pendidikan adalah komponen yang bersifat
aktivitas yang dilakukan mulai dari analisis kebutuhan,
perencanaan,
rekrutmen,
pengembangan, hadiah dan sangsi (reward
diperoleh
melalui
teknik
dan
studi
wawancara,
and punishment), hubungan kerja, sampai evaluasi
kinerja
sekolah
(guru/tenaga
dokumentasi. Bedasarkan teknik tersebut,
administrasi) dapat dilakukan oleh sekolah.
penelitian ini lebih tepat menggunakan
Khusus menyangkut kewenangan dalam
pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif
merekrut, pengelolaan administrasi dan
bertujuan untuk memperoleh pemahaman
menggaji guru dan staf yang berstatus PNS
ideografik dari fenomena perilaku dan
masih menjadi kewanangan pemerintah.
tindakan-tindakan manusia dan bersifat
Sedangkan jika ingin menambah guru/staf
kontinyu atau siklus khusus ke umum yang
untuk tenaga yayasan atau tidak tetap
dikembangkan atas dasar kejadian yang
sekolah telah diberi kewenangan terutama
diperoleh ketika penelitian di lapangan
bagi sekolah/madrasah swasta.
berlangsung. Dengan dasar itu peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasil tentang
Penelitian
Perencanaan
yang
terkait
Manajemen
Ketenagaan Sekolah yang didapat di MTS
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Al-khairat Boroko menunjukkan bahwa
ketenagaan
adalah
proses perencanaan guru dan pegawai yang
menata
tentang
dilakukan yaitu dibedakan menjadi dua
kependidikan mulai dari merencanakan,
yaitu perencanaan guru dan pegawai PNS
membina, hingga pemutusan hubungan
dan Honor. Proses perencanaan guru dan
kerja
menyelenggarakan
pegawai yang dilakukan yaitu dengan
pelaksanaan pendidikan secara efektif dan
menganalisis kebutuhan madrasah terlebih
efisien.
dahulu, untuk mengetahui jumlah guru dan
Manajemen rangkaian
kegiatan
agar
dapat
Berbagai
upaya
peningkatan
kualitas komponen system pendidikan ini
pegawai
secara
madrasah.Untuk perencanaan guru dan
keseluruhan
mengarah
pada
yang
pegawai
sepenuhnya bahwa peningkatan kualitas
mengkoordinasikannya
system
pemerintah daerah, sedangkan untuk guru
terbukti
lebih
berpengaruh terhadap peningkatan mutu
kepala
oleh
pencapaian tujuan pendidikan. Disadari
pendidikan
PNS
dibutuhkan
madrasah
kepada lembaga
dan pegawai honor hanya direncanakan
pemberhentian
tidak
hormat
yaitu
pada saat pelaksanaan RAKER madrasah.
melanggar peraturan yang ada. Kompensasi
Rekrutmen yang dilakukan untuk
untuk guru dan pegawai madrasah yang
guru dan pegawai PNS dilakukan oleh
diberikan madrasah seperti gaji Intensif dan
lembaga
membuka
tunjangan-tunjangan guru dan pegawai
dibutuhkan,
yang ada di madrasah. Seta Penilaian guru
pemerintah
formasi-formasi mengikuti
seperti
yang
proses
serta
dan pegawai yang dilakukan melalui
pengumuman. Sedangkan untuk guru dan
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Penilaian
pegawai honor dilakukan dengan cara
ini untuk melihat kekurangan-kekurangan
memasukkan berkas lamaran ke madrasah
yang dimiliki oleh masing-masing guru dan
yang kemudian madrsah menyesuaikan
pegawai.
dengan
seleksi,
kebutuhan/keahlian
yang
Hasil penelitian yang dilakukan
dibutuhkan oleh madrasah. Pengangkatan
terkait
guru
ketenagaan sekolah di MTS Al-khairat
dan
pegawai
madrasah
yang
implemantasi
manajemen
dilakukan yaitu untuk guru dan pegawai
Boroko
PNS dan Honor, untuk penempatan guru
Permasalahan
dan
yang
mendasar yang dalam di Madrasah saaat
diturunkan oleh masing-masing lembaga
ini, yakni pelaksanaan perencanaan dan
pemerintah yang mengangkat guru dan
rekrutmen pegawai yang dilakukan oleh
pegawai.
dan
lembaga pemerintah daerah tidak sejalan
pengembangan pegawai yang dilakukan
sehingga penempatan guru dan pegawai
seperti pelatihan diktat, seminar, penataran.
dalam suatu jabatan yang tidak sesuai
Untuk Promosi dan mutasi yang
dengan kapasitasnya atau diisi orang yang
pegawai
berdasarkan
Adapun
SK
pembinaan
menunjukkan penting
bahwa
yang
dilakukan seperti kenaikan pangkat guru
bukan
dan pegawai berdasarkan dengan kinerja
mengakibatkan
dan kemampuan yang dimilki oleh setiap
tenaga ahli yang ada di madrasah.
guru dan pegawai, sedangkan mutasi yang
Pembinaan dan pelatihan yang diberikan
dilakukan
yang selalu sama juga belum mampu
adalah
guru
dan
pegawai
kompetensinya,
paling
sehingga
kekosongan-kekosongan
dipindah tugaskan ke instansi/lembaga lain.
meningkatkan
Sedangkan
dan
pegawai, serta kesejahteraan pegawai yang
seperti
belum terjamin, serta penilaian yang
pegawai
pemberhentian yang
guru
dilakukan
kemampuan
dilakukan
pegawai yang sudah mencapai batas usia
menyebabkan penerapan Perencanaan dan
pensiun,
atas
pelaksaanaan manajemen ketenagaan di
serta
madrasah belum cukup maksimal. Temuan
keinginan/kemauan
dunia,
serta
sendiri,
realistislah
dan
Pemberhentian hormat yaitu guru dan
meninggal
tidak
guru
yang
ini senada pendapat kepala madrasah yang
profesionalisme guru dan pegawai yang
mengemukakan
yang
ada di madrasah. Hal ini juga perlu
dihadapi saat ini adalah kekosongan-
dukungan dari pemerintah daerah yang ada
kekosongan tenaga ahli yang ada di
dilingkungan
madrasah, kesejahteraan guru dan pegawai
maupun pegawai yang memiliki kualitas
yang belum terjamin”.
yang tinggi bisa menjamin peningkatan
bahwa
Kendala
madrasah,
dengan
guru
Untuk mengatasi permasalahan-
mutu pendidikan yang ada madrasah.
permaslahan yang ada di madrasah saat
Kesejahteraan guru dan pegawai juga
ini, seharusnya perencanaan
ketenagaan
harus bisa lebih diperhatikan lagi, karena
masing-masing
hal ini bisa mempengaruhi kinerja dari
lembaga pemerintah daerah dan madrasah
masing-masing guru maupun pegawai
harus
yang ada di madrasah.
yang
dilakukan
oleh
dilakukan
perencanaan,
jelas
harus
dan
rinci,
memiliki
peta
Untuk mendapatkan implementasi
kebutuhan guru dan pegawai (semacam
pengelolaan ketenagaan sekolah yang
manpower planning) paling tidak lima
efektif dan efisien di madrasah, perlu
tahun ke depan. Perencanaan kebutuhan
adanya peningkatan lagi dalam koordinasi
guru dan pegawai harus berdasarkan pada
antar
usulan yang diajukan oleh madrasah
madrasah, hal ini dilakukan agar tidak ada
kepada pemerintah daerah yang kemudian
lagi perbedaan aturan yang diberikan
lemabaga
masing-masing
pemerintah
melakukan
lembaga
pemerintah
lembaga
terhadap
penetapan formasi. Karena perencanaan
madrasah.
Madrasah
dan
yang hanya dilakukan dengan
pemerintah
yang
terkait
jangka
lembaga harus
pendek dari tahun ke tahun, sehingga
mengevaluasi
tidak dapat memetakan mana kebutuhan
manajemen ketenagaan
madrasah harus
secara menyeluruh terhadap kebutuhan
mutlak
perlu
adanya
guru dan pegawai
baik kualifikasi
pembenahan
perbaikan
dalam
pendidikan, keahlian, jumlah, distribusi
pengelolaan
menurut instansi dan kriteria- kriteria lain
madrasah, ini sebagai upaya memberikan
sesuai
capaian kinerja yang lebih maksimal lagi
kebutuhan
pembangunan
dan
visi/misi madrasah. Pembinaan
kembali
maupun
dilakukan, dan
pengelolaan
ketenagaan
yang
adadi
dari setiap aspek manajemen ketenagaan dan
pengembangan
yang
terdapat
di
madrasah.
Yang
guru dan pegawai juga masih perlu
kemudian dari hasil evaluasi atau penilaian
ditingkatkan dengan cara madrasah harus
inilah
melakukan terobosan baru untuk program
diperbandingkan serta dianalisis untuk
kegiatan
menghasilkan
untuk
peningkatan
kemudian
strategi
diukur
dan
peningkatan
pengelolaan madrasah.
manajmen Sekaligus
ketenagaan
Evaluasi
program
manajemen
untuk
ketenagaan sekolah yang ada di MTs
dari
Al-khairat Boroko dilakukan pada
masing-masing lembaga pemerintah dan
saat Raker yaitu untuk membahas
madrasah
menjadikan
perencanaan kebutuhan guru dan
pengelolaan manajemen ketenagaan yang
pegawai, kinerja guru dan pegawai,
ada di madrasah bisa lebih efektif lagi.
kesejahteraan guru dan pegawai, dan
mendorong
bertujuan
3.
peningkatan
untuk
kinerja
bisa
penempatan setiap guru dan pegawai.
5.
KESIMPULAN
A.
Simpulan
1.
Perencanaan Manajemen Ketenagaan
B.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang
Sekolah yang didapat di MTS Al-
diperoleh, diberikan beberapa saran sebagai berikut:
khairat Boroko menunjukkan bahwa dan
1) Bagi madrasah diharapkan dapat tetap
yaitu
menjalin kemitraaan dengan Lembaga
yaitu
Pemerintah dalam rangka Pengelolaan
perencanaan guru dan pegawai PNS
Menajemen Ketenagaan Sekolah demi
dan Honor. Proses perencanaan guru
peningkatan mutu pendidikan;
proses
perencanaan
pegawai
yang
dibedakan
guru
dilakukan
menjadi
dua
dan pegawai yang dilakukan yaitu dengan
2.
menganalisis
kebutuhan
2) Bagi
Kepala
pegawai dapat
Sekolah,
guru
dan
bekerja sama dalam
madrasah terlebih dahulu, untuk
melaksanakan pengelolaan Ketenagaan
mengetahui jumlah guru dan pegawai
sekolah untuk meningkatkan kualitas
yang dibutuhkan oleh madrasah.
pendidikan serta perencanaan yang
Pelaksanaan Program Ketenagaan
dilakukan harus secara rinci dan lebih
Sekolah di MTS Al-khairat Boroko
jelas
menunjukkan
pemerintah maupun madrasah bisa
bahwa
pelaksanaan
lagi,
perencanaan dan rekrutmen pegawai
mengetahui
yang
apa
dilakukan
pemerintah sehingga
oleh
daerah
lembaga
tidak
penempatan
sejalan
guru
dan
saja
sehingga
kekurangan-kekurangan yang
ada
bisa membenahinya
tidak sesuai dengan kapasitasnya
diharapkan bisa tercapai;
orang
yang
bukan
maupun
kembali,
tujuan
diisi
saat
sasaran
agar yang
3) Bagi peneliti: dapat dijadikan sebagai
kompetensinya, dan mengakibatkan
pedoman
kekosongan-kekosongan tenaga ahli
penelitian selanjutnya.
yang ada di madrasah.
pada
perencanaan maupun pelaksanaan, dan
pegawai dalam suatu jabatan yang
atau
lembaga
untuk
melaksanakan
REFERENSI
KEPMEPAN No. 75 Tahun 2004 Tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Malayu, S.P Hasibuan. 2005. Manajemen Dasar Pengertian Dan Masalah. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung. Masaong,
Kadim & Ansar. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah: Teori, Model, dan Implementasi. Gorontalo: Sentra Media.
Mulyasa.
2006. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 Tentang Jenis-Jenis Promosi Pegawai Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 Tentang Penilaian Pegawai Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sadili, Samsudin. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV Pustaka Setia Sugiyono.
2009. Metode Penelitian Pendidikan Penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung. Alfabeta.
Sugiyono.
2011. Metode Penelitian Pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung. Alfabeta.