perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA MATERI MENGGAMBAR FLORA PADA SISWA KELAS VIID DI SMP NEGERI 1 TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Oleh: SRI SUGIHARTI X3213026
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 Juli commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA MATERI MENGGAMBAR FLORA PADA SISWA KELAS VIID DI SMP NEGERI 1 TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh: SRI SUGIHARTI X3213026 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Implementasi kurikulum 2013 pada pelaksanaan pembelajaran seni rupa materi menggambar flora di kelas VIID SMP Negeri 1 Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan; 2) Kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa materi menggambar flora pada siswa kelas VIID di SMP Negeri 1 Tanggungharjo Tahun Ajaran 2014/2015; dan 3) Bentuk karya gambar flora yang dihasilkan siswa kelas VIID SMP Negeri 1 Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah informan yang dipilih yaiu Bapak Maryanto selaku guru seni rupa SMP Negeri I Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, serta foto hasil karya gambar, dan arsip atau dokumen. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi langsung, wawancara, dan analisis dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling atau sampel bertujuan. Uji validitas data yang digunakan adalah model alir yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses pembelajaran mulai dari kegiatan apersepsi dan motivasi,kegiatan penyampaian tujuan pembelajaran, penerapan pendekatan saintifik, pemanfaatan media pembelajaran, pelibatan siswa dalam pembelajaran, penilaian autentik, penggunaan bahasa, dan kegiatan terakhir adalah tindak lanjut dan refleksi, (2) Kendala dalam proses pembelajaran menggambar flora adalah minimnya sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran, (3) Bentuk gambar flora karya siswa kelas VIID SMP Negeri 1 Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan menunjukkan bahwa sebagian besar sudah cukup baik, sesuai dengan model yang digambar,
Kata kunci: proses pembelajaran saintifik, menggambar flora, kurikulum 2013
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Latar Belakang Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang bersifat dinamis, berkembang, dan dapat diraih setiap waktu (Uno, 2006:122). Pembelajaran yang memberikan kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus memungkinkan siswa dapat memiliki pengetahuan, keterampilan,
nilai,
dan
sikap
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran.
Pembelajaran berbasis kompetensi dilaksanakan untuk menyiapkan siswa menjadi lulusan yang memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk hidup mandiri. Penilaian pembelajaran tidak hanya terfokus pada aspek kognitif saja, aspek keterampilan dan aspek sikap juga diperhatikan dalam memberikan penilaian pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Kenyataan di lapangan menunjukkan, masalah pendidikan yang cukup penting untuk dibenahi adalah proses penilaian pembelajaran yang hanya menekankan pada aspek hafalan, ingatan, memorizing belaka. Ini disebabkan beberapa faktor, yaitu; guru mengajar hanya menggunakan metode ceramah, bentuk soal yang hanya pilihan berganda, penanaman pengetahuan yang tidak sampai pada konsep dan pengertian serta nilai. Suasana kelas yang menjurus aktif-negatif (misalnya mendengarkan, mencatat) serta tidak aktif-positif (misalnya bertanya, berdiskusi, melakukan percobaan, mengalami, merefleksikan, mengkonstruk pengetahuan). Jika pendidikan mau benar-benar membantu siswa untuk menumbuhkembangkan aspek-aspek dirinya, maka perlu dikembangkan pendidikan yang tidak hanya menekankan aspek ingatan, hafalan, memorizing atau yang berbasis materi, namun harus sampai pada aspek penalaran, kemampuan dan keterampilan secara baik serta sifat berpikir yang aktif positif. Pendekatan scientific memberikan kesempatan dan pembiasaan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan pengamatan, mengajukan pertanyaan, menggali informasi, mengolah informasi dan komunikasi, dan menyimpulkan dari konsep yang dipelajari. Ranah berpikir inovatif mengembangkan pembelajaran bermakna, sehingga siswa dapat menggunakan konsep-konsep pengetahuan yang commit to user dipelajari untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan. Pembelajaran dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan scientific dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati,
mengklasifikasi,
mengukur,
meramalkan,
menjelaskan,
dan
menyimpulkan. Mata pelajaran seni budaya di SMP diajarkan untuk mencapai kompetensi Inti: 1)Menerima, menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 2) Menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, rasa ingin tahu, percaya diri, dan motivasi internal, toleransi, pola hidup sehat, ramah lingkungan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3) Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penomena dan kejadian yang tampak mata. 4) Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lainnya yang sama dalam sudut pandang/teori (Kemendikbud, 2013). Pelaksanaan Kurikulum 2013, secara integratif dan berkesinambungan commit to user yang dilaksanakan pada setiap mata pelajaran, termasuk mata pelajaran seni rupa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengembangkan kompetensi spiritual, pengetahuan, keterampilan dan sosial. Ke depan, seiring perkembangkan jaman penerapan Kurikulum 2013 akan dapat turut serta menyumbang terciptanya sumber daya manusia yang cerdas, memiliki budi pekerti luhur, tangguh dan utuh. Secara luas akan menuju terwujudnya harapan pendidikan nasional. Guna melihat lebih jauh pelaksanaan Kurikulum 2013 di tingkat SMP diperlukan potret lapangan pelaksanaan program ini. Salah satu potret pelaksanaan kurikulum 2013 ditempuh melalui penelitian. Dari uraian di atas, maka judul pada penelitian ini dipilih “Implementasi Kurikulum 2013 Pada Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Seni Rupa Materi Menggambar Flora Pada Siswa Kelas VIID di SMP Negeri 1 Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015”
Rumusan Masalah Kurikulum 2013 sebagai pengembangan dari KTSP 2006 mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Pelaksanaan perubahan kurikulum memerlukan penyesuaian secara bertahap, memerlukan evaluasi terhadap permasalahan pelaksanaan di lapangan, diskripsi kemampuan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013. Berdasarkan judul dalam penelitian ini, untuk mendiskripsikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Tanggungharjo maka pada penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah pelaksanaan proses pembelajaran seni rupa pada materi menggambar flora siswa kelas VIID SMP Negeri 1 Tanggungharjo yang sesuai dengan Kurikulum 2013?
2.
Kendala-kendala apakah yang ditemukan dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada materi menggambar flora siswa kelas VIID SMP Negeri 1 Tanggungharjo yang sesuai dengan Kurikulum 2013?
3.
Bagaimana bentuk visual gambar flora karya siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan? commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tujuan Penelitian Berdasarkan
rumusan
masalah,
penelitian
ini
bertujuan
untuk
mendeskripsikan: 1. Pelaksanaan pembelajaran seni rupa materi menggambar flora pada siswa kelas VIID di SMP Negeri 1 Tanggungharjo yang sesuai dengan Kurikulum 2013. 2.
Kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa materi menggambar flora pada siswa kelas VIID di SMP Negeri 1 Tanggungharjo yang sesuai dengan Kurikulum 2013
3.
Bentuk visual gambar flora karya siswa kelas VIID SMP Negeri 1 Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan.
Metode Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Seni Rupa dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan. Dan masalah tersebut yang menjadi ide dasar penelitian. Penelitian dilaksanakan di Kelas VIID mulai bulan Februari 2015 sampai dengan April 2015.
Pendekatan Penelitian Dengan penelitian ini diharapkan dapat mengungkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi-analisis yang teliti dan penuh makna. Dengan mengenal dan memahami karakter penelitian kualitatif, dapat mempermudah peneliti dalam mengambil arah dan jalur yang tepat dalam mengumpulkan data, menganalisis maupun mengembangkan laporan penelitian.
Data dan Sumber Data Adapun jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: a.
Informan atau nara sumber yang terdiri atas para pelaksana Kurikulum 2013 commit to user di SMP Negeri 1 Tanggungharjo kabupaten Grobogan. Informan dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penelitian ini antara lain; Kepala SMP Negeri 1 Tanggungharjo, guru seni rupa kelas VIID yaitu Bapak Maryanto, dan siswa kelas VIID SMP Negeri Tanggungharjo. b.
Tempat dan aktivitas pelaksanaan Kurikulum 2013 sebagaimana studi kasus dalam penelitian ini. Dalam hal ini dilakukan observasi mengenai kegiatan apa yang dilakukan oleh guru dan sekolah dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 yang merupakan program pemerintah dalam rangka mewujudkan generasi emas di masa mendatang.
c.
Teks yang berupa arsip dan dokumen perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013, jadwal kegiatan program, foto-foto situs studi kasus, dan catatan-catatan lain yang relevan. Menurut Waluyo (2000: 26) dalam menafsirkan teks yang bermacam ragam ini, diperlukan dekontekstualisasi (proses pembebasan dari konteks). Distansi asing dan aspek-aspek subjektif-objektif dari teks-teks tersebut harus disingkirkan.
Teknik Sampling Teori-teori tentang teknik sampling dalam penelitian kualitatif yang dikemukakan di atas, maka teknik yang pengambilan sampling dalam penelitian ini digunakan purposive sampling, peneliti akan memilih informan dengan beberapa pertimbangan dipilih Kepala sekolah selaku pimpinan penyelenggara Kurikulum 2013, guru seni budaya (seni rupa) yang telah melaksanakan kurikulum 2013, siswa kelas VIID dan Kelas VII D sebagai tempat observasi pelaksanaan Kurikulum 2013. Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk menjawab rumusan permasalahan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: 1. Observasi Observasi dibutuhkan untuk dapat memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancaracommit dapat to dipahami user dalam konteksnya. Observasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Observasi dalam penelitian ini meliputi: a) Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013, b) Respon siswa terhadap pembelajaran dengan Kurikulum 2013, c) Pelaksanaan pembelajaran seni rupa, gambar flora hasil karya siswa, dan hal-hal yang terkait dengan penelitian. 2. Wawancara Penelitian ini wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah, guru seni rupa (seni budaya), dan siswa pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung, dari uraian tentang wawancara yang dikemukakan di atas, maka pada penelitian ini lingkup wawancara meliputi: a) Pemahaman guru seni rupa dalam merencanakan pembelajaran kurikulum 2013, b) Pemahaman guru seni rupa dalam melaksananakan proses pembelajaran, c) Pemahaman tentang evaluasi, d) Kesulitan-kesulitan yang dialami pada pelaksanaan Kurikulum 2013, e) Beberapa sarana penunjang untuk melaksanakan Kurikulum 2013. 3. Mencatat Dokumen (Content Analysis) Dalam Hal ini pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Tanggungharjo, dan dokumen-dokumen pada penelitian ini yang dicatat mengenai: a) RPP, b) Evaluasi, c) Penilaian dan Tindak Lanjut, d) Sarana-sarana yang ada berkaitan dengan pelaksanaan Kurikulum 2013.
Uji Validitas Data Teknik triangulasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah commit to user triangulasi sumber, triangulasi sumber yakni mengumpulkan data sejenis dari
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
beberapa sumber data yang berbeda. Dalam hal ini, untuk memperoleh data tentang implementasi Kurikulum 2013, dikumpulkan dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, Guru, dan Siswa.
Analisis Data Analisis data menggunakan Analisis Data kualitatif. Analisis data Menurut Moleong (2004: 103) yang dipaparkan oleh Kurniawan yaitu suatu proses mengatur urutan data kedalam suatu pola, kategori dan satuan dasar. (hal: 38). Analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data penarikan kesimpulan/verifikasi. Miles & Huberman dalam Tjetjep Rohendi Rohidi (1992: 16). Selanjutnya dijelaskan juga bahwa: Reduksi
data
adalah
proses
pemilihan,
pemusatan
perhatian
pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data di lapangan. Penyajian data
diartikan
sebagai
sekumpulan
informasi
tersusun
yang
memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Singkatnya adalah makna-makna yang munculdari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya.
Prosedur Penelitian Prosedur dalam penelitian terdapat dua tahap penelitian, yaitu : 1. Tahap Persiapan Penelitian Tahap persiapan peneliti membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan Implementasi Kurikulum 2013 Kemendikbud dan diseesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang nantinya akan berkembang dalam wawancara. Pedoman wawancara yang telah disusun, ditunjukan kepada yang lebih ahli dalam hal ini adalah pembibing penelitian untuk mendapat masukan mengenai isi pedoman wawancarara. Setelah mendapat masukan dan koreksi dari pembimbing, peneliti membuat perbaikan terhadap pedoman wawancara dan mempersiapkan diri untuk melakukan wawancara. commit to user Tahap persiapan selanjutnya adalah peneliti membuat pedoman observasi yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
disusun berdasarkan hasil observasi. Peneliti selanjutnya mencari subjek yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian. Untuk itu sebelum wawancara dilaksanakan peneliti bertanya kepada subjek tentang kesiapanya untuk diwawancarai. Setelah subjek bersedia untuk diwawancarai, peneliti membuat kesepakatan dengan subjek tersebut mengenai waktu dan temapat untuk melakukan wawancara. 2. Tahap pelaksanaan penelitiaan Peneliti membuat kesepakatan dengan subjek mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara berdasarkan pedoman yang dibuat. Setelah wawancara dilakukan, peneliti memindahakan hasil rekaman berdasarkan wawancara. Selanjutnya peneliti melakukan analisis data dan interprestasi data sesuai dengan langkah-langkah yang dijabarkan pada bagian metode analisis data di akhir bab ini. setelah itu, peneliti membuat kesimpulan yang dilakukan, peneliti memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.
Pembahasan Hasil Pengamatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Langkah awal dalam pembelajaran adalah perencanaan yang diwujudkan dengan desain pembelajaran untuk pencapaian tujuan. Dalam perencanaan tersebut sebaiknya terprogram secara jelas agar dalam pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan denagan baik dan mempermudah guru menyampaikan materi serta mempermudah siswa dalam belajar. Pencapaian tujuan pembelajaran dalam pencapaian kompetensi suatu mata pelajaran berpedoman pada kompetensi yang diamanatkan dalam silabus yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Demikian juga untuk mata pelajaran seni budaya, yang didalamnya termasuk seni rupa. Pelaksanaan pembelajaran
yang
didahului
dengan
:
a)
merencanakan
pelaksanaan
pembelajaran, b) melaksanakan pembelajaran, c) mengevaluasi, d) menganalisa hasil evaluasi, e) melaksanakan remidi dan pengayaan. Dari hasil observasi menunjukkan bahwa administrasi guru yang meliputi: silabus, program tahunan, commit to user program semester, program mingguan dan RPP untuk materi menggambar flora
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mencapai nilai sangat baik dan telah sesuai dengan Kurikulum 2013. Hasil observasi administrasi ini menunjukkan bahwa guru yang bersangkutan telah merencanakan suatu sistim pembelajaran yang baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai (Oemar Hamalik, 2008: 135).
1) Pembahasan Hasil Pengamatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran tidak hanya dilihat dari kelengkapan administrasi saja, melainkan dilihat juga pada proses pembelajaran. Dari hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran, menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran menggambar flora pertemuan I mencapai nilai 89%, dan pertemuan II mencapai 85% dengan kategori sangat baik, ini berarti bahwa guru mata pelajaran seni rupa dalam melaksanakan pembelajaran menggambar flora dapat melaksanakan sesuai dengan Kurikulum 2013. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran ini menunjukkan bahwa guru telah mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik dan sudah menguasai langkah-langkah pembelajaran dengan metode pendekatan scientific yaitu mengamati,
menanya,
mengumpulkan
informasi,
mengasosiasi,
dan
mengkomunikasikan. Hal ini telah sesuai dengan konsep Kemendikbud tentang penggunaan metode pembelajaran pendekatan scientific pada Kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2013: 2).
2) Pembahasan Hasil Penilaian Pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan sesuai dengan perencanaan yang disusun sebelumnya, perlu ditindak lanjuti dengan pelaksanaan evaluasi. Evaluasi diharapkan dapat mengetahui kemampuan siswa dalam memahami
materi
menggambar.
Penilaian
tidak
hanya
terfokus
pada
pengetahuan, keterampilan dan produk tetapi juga proses menggambar. Hasil evaluasi pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata nilai pengetahuan menggambar daun 78,93, Hasil ini menunjukkan bahwa siswa telah memahami unsur-unsur menggambar flora degan baik serta prosedur menggambar flora yang commit to user meliputi mengamati obyek, membuat gambar lakaran dan menyelesaikan gambar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan teknik kering atau teknik basah selain itu siswa juga mendapat tambahan pengetahuan tentang ciri-ciri, kegunaan, dan nilai produktif tanaman. Dengan demikian pendekatan Scientific pada penerapan Kurikulum 2013 dapat mengantarkan siswa mencapai ketuntasan belajar dari aspek kognitif maupun aspek psikomotorik. Hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata nilai keterampilan menggambar dipertemuan ke 2 (menggambar daun, batang dan akar) membuat skets sampai mewarnai 80,16 dan hanya 3 siswa yang belum tuntas KKM. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa telah memahami obyek yang akan digambar karena melihat secara langsung tentang ciri-ciri tanaman yang akan digambar dan dari aspek ketrampilan, siswa sudah terampil dalam menggunakan alat gambar. Dengan demikian pendekatan scientific pada penerapan Kurikulum 2013 dapat mengantarkan siswa mencapai ketuntasan belajar dari aspek kognitif maupun aspek psikomotorik. Hal ini sesuai proses pembelajaran siswa aktif yang diterapkan pada Kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2013: 6).
Simpulan Berdasarkan pembahasan pada Bab IV, dapat disimpulan bahwa: 1. Proses pelaksanaan pembelajaran seni rupa materi menggambar flora pada siswa kelas VII D di SMP Negeri 1 Tanggungharjo dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan Kurikulum 2013. Guru telah melaksanakan tugas pokok yang meliputi: a) Membuat rencana pelajaran sesuai dengan pendekatan scientific, b) Pelaksanaan Proses pembelajaran menggambar flora dengan kategori sangat baik, c) Hasil belajar siswa tentang pengetahuan dan keterampilan menggambar flora dapat mencapai ketuntasan minimal. 2. Kendala-kendala yang dialami pada implementasi kurikulum 2013 meliputi: a) Sosialisasi dan pelatihan guru untuk memahami lebih jauh tentang prosedur dan pelaksanaan proses pembelajaran kurikulum 2013 terutama pada penilaian, b) ketersediaan sarana multimedia dan peralatan pembelajaran. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Bentuk gambar hasil karya siswa kelas VII D sebagian besar sudah baik, hasil/nilai rata-rata mencapai 80,16 dengan ketuntasan 89,29%. Daftar Pustaka Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2003), UU RI No 20. Tahun 2003 Tentang Sisdiknas. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jendral Departemen Pendidikan Nasional. FKIP UNS. (2012). Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: UNS. Kemendikbud. (2013). Buku Pegangan Guru Seni Budaya Kelas VIII. Jakarta:Kemendiknas. Kemendikbud. (2014). Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:Kemendiknas. Krippendorff, Klaus. (1991). Content Analysis: Introduction Its Theory and Methodology”, Alih Bahasa Farid Wajidi, Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi. Jakarta: Rajawali. Kompas.(2015). http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2236/1/kurikulum.2013 diperoleh tanggal 9 Januari 2015. Miles, M.B. and Huberman, A.M. (1984). Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. Beverly Hills CA: Sage Publications. Moleong, L.J.(1999). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moeloek, dkk. (2010). Paradigma Pendidikan Abad XXI. Jakarta:BSNP. Oemar Hamalik, (2008). Proses Belajar Mengajar, Jakarta, PT Bumi Aksara Patton, M.Q. (1990). Qualitative Evaluation Methods. Beverly Hills, CA.: Sage Publication Retnowati. (2010). Pembelajaran Seni Rupa. Kementerian Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Program Studi Pendidikan Seni Rupa. Sagala, Syiful. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta Sugiyanto. (2009). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP. UNS. Suparno, P. (2004). Teori Intelegensia Ganda dan Aplikasinya di Sekolah. Yokyakarta: Kanisius. Suryahadi.A.A. (2008). Seni Rupa Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Sutopo, H.B. (1995). Kritik Seni Holistik Sebagai Model Pendekatan Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press. Sutopo, H.B. (1996). Metodologicommit Penelitian Kualitatif. Surakarta: Jurusan Seni to user Rupa Fakultas Sastra UNS.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Trianto.
Berorientasi
(2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Konstruktivisme. Jakarta: Prestasi Pustaka. Uno. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara.
Waluyo, H.J. (2000). “Hermeneutik Sebagai Pusat Pendekatan Kualitatif”, dalam Historika, No.11. Surakarta: PPS UNJ KPK UNS. Yin, R.K. (1987). Case Study Research: Design and Methods. Beverly Hills, CA:Sage Publication.
Internet : Kurniawan, Hendra. Metode Penelitian. http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapterhendra-kurniawan. pdf. diakses 7 April 2015 Widiasih. (2014). Meningkatkan Keterampilan Reading Comprehension Dengan Scientific Approach. http://kampungjuara.blogspot.com/2013/11/artikel_8544.html, diperoleh 9 Desember 2014 Wieman, Carl. (2007). Why Not Try Scientific Approach to Science Education (Online) melalui (http://www.cwsei.ubc.ca/SEI_research/ files/WiemanChange_Sept-Oct_2007.pdf) pada 14 April 2014. Wulansari.(2014). Survey Penerapan Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Siswa Kelas Vii di Smp Negeri Se Kota Malang. SKRIPSI Jurusan Seni dan Desain - Fakultas Sastra UM, 2014. http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article/view/35024,diakses tanggal 9 Desember 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/kurikulum. Diakses tanggal 25 April 2015. https://www.google.co.id/maps/@7.0893183,110.6045452,395m/data=!3m1!1e3 Diakses tanggal 25 April 2015
commit to user