Implementasi Kurikulum Oleh Retno Annik Raharjo http://rannikrhj26.blogs.uny.ac.id NIM 15105241023
Apa itu Implementasi Kurikulum? Implementasi Kurikulum merupakan wujud nyata atau real dari pelaksanaan kurikulum berupa kegitaan pembelajaran. Pendapat para ahli mengenai Implementasi Kurikulum 1. Bechamp -> “a process of putting the curriculum to work” Artinya sebuah proses mengalirkan, membawa, mengaktulisasikan kurikulum dokumen menjadi kurikulum action. 2. Fullan (dikutip Miller & Seller) -> “the putting into practice of an idea, program or set of activities which is new to the individual or organizational using it” Artinya Mengambil sesuatu yang sifatnya program menjadi real atau nyata. 3. Said Hamid Hasan -> Dalam implementasi kurikulum ada 2 persoalan yaitu karakteristik kuriulum dan kemampuan guru. Artinya antara karakteristik atau kualitas kurikulum dan kemampuan guru harus saling mengait.
Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kurikulum 1. Kreativitas 2. Kecakapan 3. Kesungguhan 4. Ketekunan guru Aspek penting yang perlu diperhatikan dalam implementasi kurikulum 1. Aspek makro pengembangan kurikulum ( kondisi masyarakat, politik, sosial, budaya, ekonomi, teknologi) 2. Aspek materi dan prosedur pengembangan kurikulum sebagai ide 3. Aspek materi dan prosedur pengembangan kurikulum sebagai dokumen 4. Aspek materi dan implementasi diwujudkan dalam kegiatan belajar dan mengajar menjadikan siswa lebih kompeten dan
1
5. Aspek materi dan prosedur evaluasi hasil belajar. Strategi Implementasi 1. Pendekatan digeser dari Teacher Centered ke Sudent Centered. 2.
Iklim belajar digeser dari pemaknaan individual ke sosial (tugas, kerja kelompok, dsb.).
3. Tanggung jawab digeser dari dominasi dosen ke partisipasi dan aktivitas mahasiswa dengan memanfaatkan multi resources dan media teknologi. 4. Evaluasi berbasis mastery learning program remidial, dan student support service.
Hubungan kegiatan pembelajaran dan metode pembelajaran? Hubungan antara kegiatan pembelajaran dan metode pembelajaran. Kegiatan pembelajaran lebih awal muncul daripada metode pembelajaran. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan mengatur lingkungan untuk mempermudah belajar sampai pada tahap akhir yaitu memfasilitasi belajar. Metode pembelajaran adalah bagaimana cara dari pengajar menyampaika materi pada peserta didiknya. Tak ada metode yang lebbih baik dari metode yang lainnya. Artinya setiap metode mempunyai kekhasannya atau karakteristiknya yang tidak dapat dibanding-bandingkan. Metode pembelajaran dapat juga berarti metode organisasi materi untuk pengembanagan dan organisasi urikulum. Pembelajaran sangat bergantung pada metode yang digunakan. Oleh sebab itu metode pembelajaran yang akan digunakan harus terlebih dahulu diseleksi dibawah akan dijelaskan kriteria dalam meyeleksi metode pembelajran. Metode Pembelajaran Kriteria seleksi metode pembelajaran : 1. tujuan 2. ragam 3. skope 4. valid 5. kelayakan 6. relevansi
2
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode 1.
tujuan pembelajaran
2.
pengalaman dan kepribadian dosen
3.
jenis pokok bahasan
4.
jumlah mahasiswa
5.
pengetahuan awal mahasiswa
6.
waktu dan fasilitas
Kriteria menilai metode pembelajaran : 1. epistemologi -> metode yang digunakan bisa mengembangkan keilmuan 2. psikologis -> metode dapat mengetahui dan melihat perkembangan peserta didik dengan baik 3. sosiologis -> metode mengikuti dan sesuai dengan keadaan sosial masyarakat. 4. efektif -> metode akan memberikan efek atau kesan yang baik dapat membawa hasil dan berguna. 5. partisipasi aktif peserta didik -> metode akan menarik perhatian dan mengajak siswa untuk berpartisipasi untuk terlibat didalamnya. 6. efisisensi-> metode harus tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu atau tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya.
Bagaimana metode instruksional yang baik? Metode intruksional yang baik harus sesuai dengan prinsip-prinsip belajar. 1. motivasi 2. keaktifan belajar mahasiswa 3. umpan balik dan penguatan 4. kecepatan belajar
3
Istilah-istilah terkait Model
Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Pembelajaran Berbasis Keaktifan Anak
CTL
CBSA
Constextual Teaching Learning
Cara Belajar Siswa Aktif
Pendekatan
Metode
Teknik
-
Inquiry Based Learning
-
Diskusi
-
Problem based Learning
-
Tanya Jawab
-
Work Based Learning
-
Penemuan
-
Autenthic Learning
-
Demonstrasi
-
Pendahuluan
-
Pendahuluan
-
Inti
-
Inti
-
Penutup
-
Penutup
Kerucut Pengalaman Belajar
Standar Proses
Standar proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup: 1. karakteristik proses pembelajaran; 2. perencanaan proses pembelajaran; 3. pelaksanaan proses pembelajaran; dan 4. beban belajar mahasiswa
4
Prinsip Pembelajaran dalam SNDIKTI : 1. interaktif : pembelajaran bersifat saling melakukan aksi; antar-hubungan; saling aktif. 2. holistik : pembelajaran dengan cara pendekatan terhadap suatu masalah atau gejala, dengan memandang masalah atau gejala itu sebagai suatu kesatuan yang utuh 3. integratif : pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat atau saling berpadu. 4. saintifik
: proses pembelajaran yang dirancang agar
peserta didik secara aktif
mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi
atau
menemukan
masalah),
merumuskan
masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. 5. kontekstual : pembelajaran dengan konsep belajar mengaitkan antara materi dan atau pengetahuan yang dimiliki siswa dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 6. tematik : pembelajaran yang dipelajari akan bersangutan dengan tema 7. efektif : pembelajaran yang akan memberikan efek atau kesan yang baik dapat membawa hasil dan berguna. 8. berpusat pada mahasiswa : pembelajaran yang berpusat atau tertuju pada pemenuhan kebutuhan mahasiswa. Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah dan disajikan dalam rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain . Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi . Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain wajib ditinjau dan disesuaikan secara berkala dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
5
Bentuk pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat berupa: 1. kuliah 2. responsi dan tutorial 3. seminar 4. praktikum, praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan. Bentuk pembelajaran program pendidikan diploma empat, program sarjana, program profesi, program magister, program magister terapan, program spesialis, program doktor, dan program doktor terapan, wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa penelitian. Bentuk pembelajaran berupa penelitian merupakan kegiatan mahasiswa di bawah
bimbingan
dosen
dalam
rangka
pengembangan
pengetahuan
dan
keterampilannya serta meningkatkan kesejahteran masyarakat dan daya saing bangsa. Bentuk pembelajaran bagi program pendidikan diploma empat, program sarjana, program profesi, dan program spesialis wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat. Beban belajar dinyatakan dalam bentuk satuan kredit semester. Satu sks setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester (50 menit tatap muka, 50 menit tugas terstruktur dan 60 menit tugas mandiri). Setiap mata kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 (satu) sks . Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu . 1 (satu) sks pada bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara, adalah 160 (seratus enam puluh) menit per minggu per semester.
Mengapa batas sks per semester 20 sks? **Beban normal belajar mahasiswa adalah 8 (delapan) jam per hari atau 48 (empat puluh delapan) jam per minggu setara dengan 18 (delapan belas) sks per semester, sampai dengan 9 (sembilan) jam per hari atau 54 (lima puluh empat) jam per minggu setara dengan 20 (dua puluh) sks per semester**
6
Daftar Pustaka : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2014. Standar Nasional Pendidikan Tinggi Berdasarkan
Permendikbud
no.
49/2014.
http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/kurikulum/StandarPendidikanTinggi2014Ringkas.pdf. Diunduh pada tanggal 02 Desember 2015
Ghufron,
Anik.
2015.
Implementasi
Jurikulum
.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/IMPLEMENTASI%20KB.pdf . Diunduh pada tanggal 18 Desember 2015
Sagala, Syaiful. Tanpa tahun. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Penting untuk
Meningkatkan
Kualitas
Pembelajaran.
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-28973Pengembangan%20Kurikulum.pdf. Diunduh pada tanggal 18 Desember 2015
7