Laporan Utama :
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
1
i
RUANG REDAKSI
2
Implementasi Kurikulum 2013
Salam Redaksi Assalamualaikum wr.wb Salam Pramuka, Salam hangat kakak-kakak pembaca setia Bulletin Impeesa Pramuka Unand. Edisi kali ini berbeda dengan edisi terdahulu, kali ini kami hadir dengan edisi khusus. Edisi yang menyajikan edisi ketujuh pluss meriahnya hiruk pikuk FIESTA 2014. Kembali ketangan kakak-kakak semua sebuah buletin yang menyajikan info-info terbaru dan terhangat mengenai isu-isu terkini di dunia pramuka serta berita dari Racana Putera Puteri Swarnadwipa. Selain berita kepramukaan juga ditulis berita-berita yang akan menambah ilmu dan pengetahuan kakak-kakak. Berita utama Impeesa edisi ketujuh ini membahas tentang Implementasi kurikulum 2013 yaitu kurikulum yang mewajibkan setiap peserta didik mulai dari SD, SMP, SMA/SMK untuk mengikuti pramuka sebagai kegiatan ekstrakulikuler. Bagaimana prosesnya dilapangan dan seperti apa tanggapan pembina pramuka tentang kurikulum ini. Tim redaksi impeesa menyajikanya kehadapan kakak-kakak. Semoga dengan teraktualisasinya kurikulum baru ini bisa mendukung revitalisasi gerakan Pramuka. Untuk menjadikan pramuka organisasi pembentuk karakter bangsa yang berjiwa pancasila. Selain itu Redaksi juga memberitakan kegiatan Racana Swarnadwipa yaitu mengenai anggota racana yang mendapat penghargaan Bintang Aktivis Kampus, ulang tahun Swarnadwipa yang ke-28, dan perhelatan akbar FIESTA 2014 yang digelar selama enam hari di bumi perkemahan Universitas Andalas. Selain berita pramuka, redaksi juga memberikan berita yang segar, cerdas dan menghibur yang dapat menambah wawasan dan kecintaan kakak-kakak terhadap Indonesia. Redaksi terus belajar dari pengalaman dan terus melakukan peningkatan baik dalam peliputan, penyajian berita maupun layout buletin. Untuk menyuguhkan buletin terbaik dan terkemas apik sampai ketangan kakak-kakak semua. Semoga kakak-kakak dapat menikmati Buletin Impeesa edisi khusus 2014 ini. Viva Swarnadwipa,,, Jayalah Pramuka Indonesia...
1
LAPORAN UTAMA
Daftar Isi : Ruang redaksi.................................................................................................. i Laporan Utama Implementasi Kurikulum 2013..................................................................... 1 Profil Dra. Nurhelmi Semangat Membina di Usia Senja................................................................ 3 Opini Gerakan Pramuka Membangun Karakter Bangsa...................................... 4 Serba serbi racana Tiga Orang Anggota Pramuka Unand Meraih Penghargaan Bintang Aktivis Kampus.............................................................................................. 7 Wirid Peringatan Hari Raya Idul Fitri 1435 H.......................................... 8 Orientasi Tamu Racana 2014....................................................................... 9 Orientasi Lapangan 2 Pramuka Unand..................................................... 11 Kolom Purna Pramuka dalam Kurikulum Pendidikan Nasional Sebuah Refleksi...... 12 Kolom Anggota Impian di Negeri Sakura............................................................................. 15 Mozaik Indonesia Sarasah, Surga Tersembunyi di Ranah Minang....................................... 16 Kuliner Nusantara Nasi Kentut Silezat yang Bikin Illfil........................................................... 17 Kesehatan Manfaat Kulit Manggis................................................................................. 18 Pojok Sastra Di Ujung Akar Harapan Bagian 2.............................................................. 19 Puisi............................................................................................................... 21 FIESTA 2014................................................................................................ 23 Galery Racana ............................................................................................. 39 Asah Otak .................................................................................................... 42
Radaksi Buletin Impeesa Penerbit : Racana Putera Puteri Swarnadwipa Gudep Padang 06.067-06.068 Gerakan Pramuka Univ Andalas. Pelindung : Prof.Dr.Ir.H.Isril Berd,SU, Dr.Ferdi,S.H,M.H, Hilda Susanti, S.Pt,M.Si Penanggung Jawab : Dewan Racana Putera Puteri Swarnadwipa Pemimpin Redaksi : Muhammad Mulia Dewan Redaksi : Hamid, Mona Fransiska Redaktur Pelaksana : Putri Lina Oktaviani Redaktur Bahasa : Ridwan Rosman Syarif Redaktur Layout dan Percetakan : Firas Mujaddid, Afriando Divisi Dana dan Usaha : Sufita Hardhani, Marlia Ardiani Reporter : Lara Purnama, Mardhi Wardhiyansyah, Syanti Mustika, Syofia Yenti.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada Lampiran III, “kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan dan kalender pendidikan sekolah. Dalam kurikulum 2013 pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan merupakan ekstra kurikuler wajib di Sekolah”. Implementasi kurikulum 2013 mengangkat kepra mukaan sebagai wadah untuk melakukan pendidikan karakter bagi anak-anak Indonesia, hal ini menandakan pramuka Indonesia sangat diandalkan dalam peubahan karakter anak-anak Indonesia. Apabila kita lihat kebelakang kepramukaan Indonesia memiliki reputasi yang sangat baik dari tahun ke tahun. Hal ini juga di dukung dengan adanya UU No 12 tahun 2010 tentang gerakan kepramukaan. Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstra kurikuler wajib di Sekolah, sejalan dan relevan dengan amanat Sistem Pendidikan Nasional dan Kurikulum 2013, memerlukan Buku Panduan atau Petunjuk Pelaksanaan yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan yang mengacu pada Peraturan Menteri No.81A tahun 2013. Dilansir dari bahan ajar implementasi 2013 untuk kepala sekolah. Sistem pramuka yang diterapkan disekolah sekarang sebagai berikut; Sistem Blok Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem blok adalah bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan pada awal peserta didik masuk di satuan pendidikan. Sistem blok ini dilakukan dengan alokasi waktu 36 jam pelajaran karena sifatnya baru pengenalan. Sistem blok ini merupakan “Training Orientasi Kepramukaan bagi peserta didik” sesuai tingkatan dan usianya. Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem blok dilakukan dengan menggunakan
modul, sehingga setiap pendidik dapat mengajarkan pendidikan kepramukaan. Pendidik yang menyampaikan materi pada sistem ini, sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK), dan satuan pendidikan telah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan. Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem blok adalah Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan dan menantang kepada seluruh peserta didik pada awal masuk lembaga pendidikan.Meningkatkan kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga.Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1 dan Darma ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak.
Sistem Aktualisasi
Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem Aktualisasi adalah bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan dengan mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan prinsip dasar kepramukaan. Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem Aktualisasi dilakukan dengan mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan. Oleh karena itu pendidik harus terlebih dahulu melakukan pemetaan terhadap kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan pendidikan kepramukaan. Pendidik yang menyampaikan
1
2
materi pada sistem ini, sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK), dan satuan pendidikan telah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan.Aktivitas dari Sistem Aktualisasi ini yaitu Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit. Kegiatan sistem Aktualisasi merupakan kegiatan Latihan Ekstrakurikuler Pramuka. Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas /Guru Matapelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka) Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem Aktualisasi adalah: Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan dan menantang kepada seluruh peserta didik. Media Aktualisasi kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan prinsip dasar kepramukaan.Meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, dan Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didik usia Penggalang, dan Penegak.
Sistem Reguler
Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem reguler adalah bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan pada Gugus depan (Gudep) yang ada di satuan pendidikan dan merupakan kegiatan pendidikan kepramukaan secara utuh. Oleh karena itu apabila satuan pendidikan memilih sistem reguler dan belum memiliki Gudep, maka harus terlebih dahulu menyiapkan sistem pengelolaan pendidikan kepramukaan melalui Gudep. Aktivitas Sistem Reguler: Bersifat sukarela sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran.Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali. Sepenuhnya dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan atau gugus satuan pendidikan.Pembina kegiatan adalah Guru Kelas /Guru Matapelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu
laporan utama
3
profil
2
Dra.Nurhelmi
Semangat Membina di Usia Senja Nama lengkap : Dra.Nurhelmi TTL : Surantih / 03 maret 1953 Profesi : Guru
Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka) yang telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD). Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem reguler adalah meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memiliki minat dan ketertarikan sebagai anggota pramuka, melalui: aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, dan aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak. Dikota padang, Sumatera Barat kurikulum ini sudah diaplikasikan disekolah. Salah satu Pembina pramuka berpendapat “Pramuka sudah terbukti sebagai wadah pembinaan generasi muda di alam terbuka dengan arah, tujuan, prinsip dasar dan metodik yang luar biasa untuk membentuk karakter bangsa yang unggul dan terdepan”. Berarti pembina menyambut baik kurikulum ini. Tantangannya saat ini bagi pramuka Indonesia adalah harus mempersiapkan kader-kader Pembina dan pelatih yang handal di kepramukaan dan bidangnya. Setelah di jadikannya kepramukaan sebagai ekstra kurikulum wajib di sekolah, maka diharapkan pramuka dapat memberikan efek positif terhadap tingkah laku dan moral anak bangsa. Sehingga anak-anak Indonesia dapat bertumbuh dengan baik menuju Indonesia yang lebih baik dan mandiri. Namun semua itu juga ada dampak negatifnya, oleh sebab itu harus sesering mungkin melakukan evaluasi, agar sasaran yang di inginkan tetap dan sesuai. Lain lubuk lain belalang, menteri pendidikan sudah berganti dan kebijakanpun juga akan berubah. Bagaiamanakah nasib kurikulum 2013 dan bagaimanakah nasib gerakan pramuka? (Redaksi)
Riwayat Pendidikan •SMA : PGAN 6 TH PADANG •PERTI : IAIN IB. PADANG Kursus pramuka yang pernah diikuti •Kursus Mahir Dasar •Kursus Mahir Lanjutan •Kursus Pelatih Dasar •Kursus Pelatih Lanjutan
Dra.Nurhelmi merupakan sosok guru inspiratif bagi generasi pramuka yang telah berusia senja. Kak Nur begitu beliau akrab disapa, dilahirkan di Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Saat sekarang ini beliau telah berumur 61 tahun, walaupun demikian, Kak Nur masih aktif dalam berbagai kegiatan kepramukaan. Beliau sangat antusias mengikuti kegiatankegiatan yang berhubungan dengan pramuka, karena beliau sangat tertarik dengan pramuka itu sendiri. Diawali dalam mengikuti kegiatan perkemahan yang dilakukan oleh siswa – siswi SMP tempat beliau mengajar. Keinginan beliau didalam megikuti kegiatan kepramukaan diawali dengan rasa sukarela beliau menjadi pembina bagi peserta didiknya. “Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan yang sangat banyak sekali manfaatnya bagi kita, kita akan mendapatkan manfaat kegiatan kepramukaan itu dengan cara mengamalkan Trisatya dan Dasadarma, dari kedua hal inilah kita dapat merasakan manfaat pramuka tersebut”, tutur Kak Nur. “Selain itu metode – metode kepramukaan juga diterapkan didalam kehidupan sehari – hari, disinilah kita tahu banyak mengenai manfaat dari pramuka tersebut”, tambah Kak Nur dalam wawancara singkat dengan reporter Impeesa. Kiprah Kak Nur dibidang kepramukaan dimulai pada tahun 1982. Ketika itu Kak Nur mengikuti Kursus Mahir Dasar dan dilanjutkan enam bulan kemudian dengan mengikuti Kursus Mahir
Lanjutan. Pada tahun 1983, Kak Nur menjadi pembina di SMP tempat beliau mengajar di Kecamatan Batang Kapas,Kabupaten Pesisir Selatan. Cerita Kak Nur kepada reporter Impeesa, bahwa di sekolah tersebut ia melihat betapa antusiasnya peserta didik dalam mengikuti kegiatan kepramukaan dan menemukan peminat yang sangat banyak untuk mengikuti kegiatan pramuka yang diadakan di sekolah tersebut. Lanjut Kak Nur dalam kisahnya, Bupati Pesisir Selatan selalu mendukung kegiatan kepramukaan yang diikuti oleh sekolah tersebut dan ikut serta dala pendanaan juga, inilah pemacu semangat dari peserta didik tersebut. Kak Nur berpesan, dengan adanya pramuka di Perguruan Tinggi dapat menjadi teladan bagi pramuka Siaga, Penggalang dan Penegak serta menjadi Pembina untuk menggantikan posisi beliau untuk generasi pramuka yang akan datang. Hal yang ditekankan oleh Kak Nur adalah bahwa masuk pramuka itu bukan karena terpaksa melainkan IKHLAS dan SUKARELA, jika kedua hal ini tidak ada maka kita tidak akan pernah merasakan betapa senangnya masuk pramuka tersebut. Usia senja bukanlah penghalang untuk saling berbagi ilmu dengan generasi muda, justru di usia inilah kita lebih banyak punya waktu luang dalam berbagi ilmu khususnya ilmu dibidang kepramukaan. Dengan masuk pramuka seseorang akan terus memahami makna dari PRAMUKA tersebut dan betapa berartinya nilai – nilai pramuka dalam kehidupan sehari – hari. (Lara Purnama)
4
OPINI
Gerakan Pramuka Membangun Karakter Bangsa Oleh : Isril Berd
Komitmen nasional tentang pendidikan karakter, secara imperatif tertuang dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 3 Undang Undang tersebut menyatakan bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada TuhanYang Maha Esa dan berakhlak baik, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Gerakan Pramuka diharapkan dapat membangun karakter bangsa melalui generasi muda Indonesia yang memiliki watak dan kemauan kerja keras secara cerdas dan ikhlas. Kesediaan dan kemauan untuk bekerja keras dipandang penting untuk keberhasilan pembangunan karakter bangsa, yang saat ini masih tertinggal oleh bangsa lain dalam berbagai aspek. Kemauan kerja keras yang dimaksud harus dapat dilaksanakan secara cerdas dan ikhlas. Sehubungan dengan ini Gerakan Pramuka diharapkan dapat menjadi pelopor membudayakan semangat kerja keras secara cerdas dan ikhlas tersebut, serta dapat membangun nilai, sikap, dan perilaku yang sesuai sejak dari Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak sampai Pramuka Pandega, termasuk Pembina dan Pengelola Gerakan Pramuka melalui pelaksanaan berbagai kegiatan dan pembinaan kepramukaan guna terbangunnya karakter bangsa yang kita dambakan bersama. Dapat kita simak setiap hari, media massa baik cetak maupun elektronik memberitakan berbagai bentuk kericuhan dan kerusuhan dalam masyarakat
kita. Mulai dan tingkat bawah hingga level elit bangsa. Penertiban pedagang pasar, pembebasan tanah sengketa, pemilihan Wali Nagari, pemilihan Walikota/ Bupati kepala daerah, pertandingan sepak bola, demonstrasi mahasiswa, pemilihan eksekutif partai, sidang anggota dewan terhormat, itu hanya baru sebahagian dari borok borok kehidupan, semuanya ricuh, bahkan terkadang rusuh yang diwarnai bentrokan fisik yang memakan korban jiwa dan harta. Disamping itu juga terlihat pula tindak kejahatan korupsi bukan lagi berbilang jari, namun telah merasuki elit bangsa baik di legislatif, eksekutif, bahkan lembaga penegak hukum sekalipun. Akibatnya bangsa ini semakin terpuruk. Kata nasionalisme hanya ketika upacara, dalam pidato, atau seminar-seminar. Disadari bahwa jutaan penduduk masih hidup miskin di negara yang kaya raya akan sumber daya alam ini. Lembah pemisah antara kaya-miskin makin dalam. Kehidupan sosial masyarakat kita terasa semakin jauh dari berbagai regulasi dan norma yang ada. Banyak fakta tersebut memperlihatkan kegagalan bangsa ini membangun karakter (character building) sebagai pilar utama bangsa yang bermatabat. Hingga hari ini belum ada pemikiran yang komprehensif untuk menjawab mengapa itu terjadi, sehingganya belum ada upaya nyata untuk mengatasi semua masalah tersebut selalu muncul berkepanjangan, sehingga karakter bangsa makin termajinalkan . Berbagai fakta tersebut mencemaskan kita. Bila dibiarkan, maka disintegrasi sosial dan disintegrasi bangsa kian menghadang kita. Oleh sebab itu sudah saatnya dipikirkan solusi nyata untuk mengatasi persoalan tersebut. Jika tidak, bangsa ini akan semakin jauh dari peradaban sejati. Pancasila se-
OPINI bagai way of life akan tinggal tulisan di atas kertas. Siapa yang paling bertanggungjawab dalam hal ini. Masyarakat yang baik adalah produk pendidikan yang baik. Banyak hasil penelitian menunjukkan sistem pendidikan dan sistem pembelajaran efektif, berpengaruh positif terhadap kehidupan sosial masyarakat. Negara-negara maju telah menjadi bukti bahwa pendidikan yang efektif membawa perubahan terhadap kemajuan bangsanya. Tidak hanya perubahan terhadap kehidupan sosial ekonomi, namun membawa perubahan yang besar terhadap kehidupan sosial secara keseluruhan, termasuk di dalamnya pembentukan karakter banggsa itu sendiri. Dilihat dari tujuan pendidikan nasional, titik beratnya memang pada pengembangan potensi yang bermuara pada karakter peserta didik. Hal itu tercermin dalam penekanan pada aspek-aspek berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggungjawab. Semua aspek itu sejatinya merupakan bagian dari karakter manusia. Guna mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan upaya khusus yakni merevitalisasi Gerakan Pramuka sesuai dengan Program Revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia tahun 2006 yang lalu di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta, dan berikutnya lahir pula Undang Undang Gerakan Pramuka No. 12 Tahun 2010 sehingga Gerakan Pramuka dapat melakukan
5 berbagai kegiatan pramuka yang diyakini mempunyai peranan yang besar dalam membantu mencegah dan menanggulangi berbagai masalah generasi muda. Dengan revitalisasi diharapkan Gerakan Pramuka dapat lebih dapat diterima dan diminati oleh generasi muda. Selanjutnya dengan revitalisasi diharapkan pula penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dapat terlaksana dengan baik dan berhasil serta pada gilirannya, secara cerdas dan gemilang akan dapat menangkal serta membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi generasi muda, harapan tersebut nyaris saja terlupakan oleh semua pihak. Nilai hakiki dari Revitalisasi Gerakan Pramuka adalah untuk memperkokoh eksistensi organisasi yang dilakukan secara seimbang dengan perkembangan kehidupan yang dinamis, untuk itu diperlukan penyempurnaan organisasi yang sudah ada, jadi bukan membentuk organisasi baru, akan tetapi dengan tetap mempertahankan tradisi organisasi yang baik tersebut disamping melakukan inovasi-inovasi yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan. Selanjutnya guna memusatkan perhatian pada aspek-aspek yang bersifat strategis dengan perhatian utama pada peningkatan peran, fungsi dan tugas pokok Gerakan Pramuka. Sedangkan tujuan dari Revitalisasi Gerakan Pramuka antara lain adalah agar Gerakan Pramuka
6 dapat diterima dan dinikmati oleh generasi muda sebagai pilihan dalam proses belajar berorganisasi dan juga diharapkan Gerakan Pramuka dipercaya sebagai wahana membentuk watak dan mengembangkan kepribadian kaum generasi muda. Dengan demikian, Gerakan Pramuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaannya dapat melaksanakan kegiatannya secara cerdas dan gemilang dan dapat membantu menangkal serta membantu menyelesaikan masalah kaum generasi muda. Oleh karena itu diharapakan Gerakan Pramuka dapat diterima sebagai institusi yang menyelenggarakan pendidikan bela negara. Sistim nilai Gerakan Pramuka belum dapat diterapkan dengan seksama. Padahal apabila sistim nilai ini berhasil diterapkan, bukan saja akan berdampak positif dalam membantu mengatasi berbagai masalah kaum muda, tetapi juga telah teruji dapat berkontribusi pada pembentukan watak dan karakter bangsa. Upaya penyempurnaan dan pembenahan organisasi secara luas di semua jajaran kwartir, termasuk pembenahan kepemimpinan dan manajemen organisasi merupakan suatu keharusan yang semestinya cepat untuk dicermati untuk dilakukan dalam rangka menata dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi Gerakan Pramuka. Untuk itu ada beberapa langkah strategis yang dipandang perlu untuk dilakukan antara lain: berupaya membenahi organisasi agar menjadi lebih fleksibel, ramping, inovatif, dan partisifatif serta responsif menyusun pedoman dan menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan dan manajemen organisasi. Untuk itu diupayakan mengembangkan kwartir sebagai organisasi pembelajaran, sekaligus juga berupaya mewujudkan menyelenggarakan manajemen kwartir secara profesional, serta mendayagunakan tenaga profesional, untuk memperkokoh eksistensi Gerakan Pramuka. Para Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka dan Andalan serta Majelis Pembimbing diupayakan agar lebih meningkatkan komitmen rasa memiliki, kesediaan untuk berkorban dan aktif
OPINI dalam kepramukaan. Disamping itu keikutsertaan tokoh masyarakat dalam kegiatan kepramukaan juga harus diprioritaskan karena hal ini dinilai mempunyai peranan yang amat strategis dalam memperkuat barisan keanggotaan Gerakan Pramuka. Kalau diperhatikan hal yang membedakan Gerakan Pramuka dengan organisasi pendidikan lain adalah terkait dengan tujuan pendidikan, materi pendidikan yang disampaikan yang pada dasarnya menyangkut penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan, Kode Kehormatan Kepramukaan serta Metode Kepramukaan. Dimana tujuan pendidikan kepramukaan ialah untuk mendidik dan membina kaum generasi muda Indonesia guna mengembangkan kapasitas mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisiknya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat agar menjadi manusia berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental dan tinggi moral, tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya, kuat dan sehat jasmaninya. Sedangkan yang dimaksud Metode Kepramukaan adalah cara belajar interaktif, progresif dengan menerapkan prinsip belajar sambil melakukan, sistem berkelompok, kegiatan yang menarik dan menantang sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, dilaksanakan di alam terbuka, dengan muatan lebih menonjol rona kepanduannya. Mencermati program Revitalisasi Gerakan Pramuka pada hakekadnya dapat dikatakan sebagai upaya untuk mengembalikan Gerakan Pramuka kepada wujud dan fungsi utamanya yang besifat back to basic, yakni sebagai lembaga pendidikan kader bangsa yang handal, yang memiliki semangat jiwa bela negara, patriot pembangunan, perekat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, guna terwujudnya pembangunan karakter bangsa melalui Gerakan Pramuka. (Penulis merupakan Ketua Gudep 06.067-06.068 Universitas Andalas, Padang)
“...................Gerakan kepanduan Nasional mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan kemerdekaan. Jiwa kesatria yang patriotik telah mengantar para pandu kemedan juang, bahu membahu dengan para pemuda untuk mewujudkan adi Cita rakyat Indonesia dalam menegakkan dan memandegani Negara Kesatuan Republik Indonesia selama- lamanya…….. (Pembukaan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka 2012)
7
SERBA-SERBI RACANA
Tiga Orang Anggota Pramuka UNAND Meraih Penghargaan Bintang Aktivis Kampus Rektor Universitas Andalas memberikan penghargaan Bintang Aktivis Kampus kepada aktivis mahasiswa dalam wisuda III Universitas Andalas Tahun 2014. Dari 1.402 lulusan, pada wisuda kali ini, 26 orang wisudawan dinobatkan menjadi Bintang Aktivis Kampus. Bintang Aktivis Kampus adalah penghargaan bagi aktivis yang diberikan oleh Universitas Andalas atas kontribusinya selama menempuh pendidikan. Dari ratusan mahasiswa yang diseleksi untuk mendapatkan gelar bintang aktivis kampus, hanya 26 orang yang berhasil meraih penghar-
Kak Een Laberma, S.H
gaan tersebut. Tiga diantaranya adalah anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka Racana Putera Puteri Swarnadwipa Universitas Andalas. Mereka adalah Kak Een Laberma, S.H, Kak Fitra Adelina Matondang, S.P dan Kak Anggi Jendriadi,S.H. Ketiga anggota racana ini memang aktif dan memberikan perubahan positif untuk racana. Semoga penghargaan tersebut dapat memacu semangat dan menjadikannya sebuah motivasi. Kita boleh berorganisasi dan menjadi aktivis, tapi bukan berarti studi dikesampingkan. Utamakan kuliah tapi organisasi tidak di nomorduakan.
Kak Een Laberma, S.H, salah seorang penerima penghargaan Bintang Aktivis Kampus yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum ini resmi menjadi anggota Pramuka Unand terhitung semenjak Maret 2011 ketika ia dilantik menjadi anggota gudep Pramuka Universitas Andalas. Satu persatupun prestasi mulai diukirnya disini. Pada tahun 2012 ia terpilih sebagai Dewan Kerja Cabang (DKC) Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota Padang (2012-2014).
Kak Fihtra Adelina Matondang, S.P, anggota puteri Racana Swarnadwipa kelahiran 15 Juli 1991 ini merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Ia berhasil menamatkan study-nya dalam waktu kurang dari empat tahun yaitu tepatnya selama 3 tahun 11 bulan dan berhasil mendapatkan penghargan Bintang Aktivis Kampus. Pada tahun 2013 Kak Fitra
Ditahun yang sama ia juga terpilih menjadi salah satu perwakilan Pramuka Unand sebagai peserta Latihan SAR (search and rescue) Nasional (Latsarnas) di Jakarta, pada tanggal 26 – 29 September 2012. Tidak hanya sampai distu saja, pada tahun 2013 Kak Een, begitu ia akrab disapa, diamanahkan sebagai Pemangku Adat Putera dan menjalankan amanah tersebut dengan loyal dan banyak kontribusi positif yang diberikanya untuk racana.
menjabat sebagai Ketua Puteri. Kesempatan ini tidak dia sia-siakan, dan menjadi ajang untuk menggali dan belajar lebih dalam lagi tentang organisasi. Selain menjadi Ketua Puteri, Kak Fithra juga pernah menjabat sebagai Pimpinan Redaksi Impeesa, suatu lembaga pers Pramuka Unand dan kemudian juga menjabat sebagai Dewan Redaksi Impeesa.
Kak Fithra Adelina S.P
8 Kak Anggi Jendriadi, S.H
SERBA-SERBI RACANA Kak Anggi Jendriadi, S.H, anggota putera yang memilki moto hidup “Jadikan Kekurangan Jadi Kekuatan” ini, merupakan orang yang ketiga yang mendapatkan Bintang Aktivis Kampus. Ia menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 11 bulan, dengan predikat Sangat Memuaskan. Itu menunjukkan bahwasanya jadi aktivis itu bukan berarti harus lama menyelesaikan study. Kak Anggi telah aktif di organisasi pramuka semenjak SMP di Pulau Punjung. Banyak kegiatan
kepramukaan yang telah dia ikuti, seperti Jambore Nasional di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat pada tahun 2006 dan juga berhasil mewakili Kabupaten Dhamasraya untuk mengikuti Raimuna Nasional IX di Cibubur, Jakarta pada tahun 2008. Kemudian pada tahun 2013, ia dipercayakan menjadi Bendahara Putera Racana Putera Puteri Swarnadwipa UniversitasAndalas.(Mhd.Mulia)
Materi yang disampaikan oleh ustad Dafrizal membuat anggota racana bersemangat dan antusias menikmati siraman rohani ini, kegiatan yang semula dijadwalkan untuk penyampaian ceramah selama kurang lebih 1 jam, terasa sangat kurang karena peserta begitu bersemangat untuk berdiskusi bersama ustad. Setelah diskusi yang panjang, kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama. Dimana menu yang disediakan cukup berbeda dari biasanya, yaitu Makan Duren Ala Anggota Racana Putera Puteri Swarnadipa. Terakhir, kegiatan ini ditutup dengan pemberian penghargaan atau kenang-kenangan kepada ustad berupa sertifikat dan diakhiri dengan foto bersama anggota racana dan ustad Dafrizal. (Putri Lina Ok.)
9
The Scout Promise In My honour I Promise that I will do my best To do my duty to God and The King (Or to God and my Country ) To help other people at all times To obey the Scout Law
Orientasi Tamu Racana Wadah Pembibitan Anggota Racana
Kegiatan Racana
WIRID “Peringatan Hari Raya Idul Fitri 1435 H”
Senin (18 Agustus 2014) Racana Putera Puteri Swarnadwipa mengadakan kegiatan Wirid dalam rangka Memperingati Hari Raya Idul Fitri, kegiatan yang selalu rutin diadakan oleh Dewan Racana ini bertujuan untuk merayakan setiap agenda besar umat Islam. Kegiatan ini dilakukan dalam berbagai rangkaian kegiatan, dimana diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran. Alquran sebagai penyejuk jiwa, sangat
SERBA-SERBI RACANA
bermanfaat dalam membuka rangkaian kegiatan yang bertujuan agar kegiatan ini selalu mendapatkan berkah dari Allah SWT. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian ceramah oleh Ustad Dafrizal. Dalam penyampainnya, Ustad Dafrizal mengatakan bahwa Hari Raya Idul Fitri adalah hari dimana umat islam kembali kefithrahnya. Maksudnya adalah, setelah umat islam berpuasa dan melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan, maka akan menghapuskan segala dosa yang telah diperbuatnya. Maka beruntunglah bagi umat islam yang benar-benar menjalankan ibadahnya selama bulan suci Ramadhan, serta membayarkan fitrahnya sebelum salat Id dilaksanakan pada pagi harinya. Sekilas isi ceramah yang bisa diambil dan menjadi bahan renungan bagi anggota racana adalah bahwa bulan suci merupakan bulan yang penuh berkah dimana setiap insan manusia bisa mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya dan dosa kita bisa dihapuskan dan diumpamakan suci seperti bayi yang baru dilahirkan kedunia.
Seiring dengan dimulainya tahun ajaran baru, maka Pramuka Unand-pun telah bersiapsiap untuk melakukan penerimaan anggota baru. Salah satu program kerja Racana yang sedang dijalankan adalah Orientasi Tamu Racana 2014. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan calon anggota dalam teknik kepramukaan dan manajemen organisasi ini telah dimulai semenjak awal perkuliahan. Pendaftaran anggota baru telah dilaksanakan semenjak tanggal 11 Agustus sampai dengan 06 September 2014. Perjalanan orientasi ini dilanjutkan dengan pembukaan orientasi kegiatan. Pembukaan diselenggarakan pada hari jum’at tanggal 12 September 2014. Pembukaan Orientasi Tamu Racana dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III Universitas Andalas, Dr.Ir.Aprisal,M.Si. Dalam sambutannya, Kak Aprisal yang juga merupakan Kamabigus Harian Pramuka Unand ini menyampaikan bahwa orientasi pramuka unand merupakan kegiatan yang sangat bagus untuk mengembangkan bakat mahasiswa dalam bidang kepramukaan. Lanjutnya, kegiatan kepramukaan ini juga dapat membentuk karakter dan mengembangkan softskill anggota
pramuka baik dalam berorganisasi dan berkegiatan. Kegiatan orientasi pada tahun ini terdiri dari orientasi ruangan dan lapangan. Pada orientasi ruangan, peserta orientasi diberikan materi yang beragam diantaranya sejarah pramuka, pengenalan dunia kampus, dinamika kehidupan racana, teknik sidang dan lobi, public speaking, manajemen organisasi dan kegiatan, UU dan AD/ART Gerakan Pramuka, Tata Upacara, PP Seragam dan Gudep Perti, dan banyak lagi materi lainnya.
10
SERBA-SERBI RACANA
Selain orientasi ruangan juga diadakan orientasi lapangan yaitu berupa pelatihan kepada anggota orientasi mengenai teknik kepramukaan dan kegiatan lapangan. Sesuai dengan namanya, kegiatan orientasi ini dilaksanakan di ruangan terbuka. Tidak seperti orientasi ruangan yang seluruh kegiatannya diselenggarakan didalam ruangan, pada orientasi lapangan ini seluruh peserta orientasi diperkenalkan bagaimana kondisi di lapangan. Peserta orientasi tidak hanya menerima materi di alam terbuka namun segala aktivitasnya seperti tidur, masak, dan aktivitas lainnya juga dilaksaksanakan di alam terbuka. Hal ini menjadi pengalaman yang baru dan menantang bagi para anggota orientasi. Beragam materi yang diberikan pada orientasi lapangan ini, seperti teknik survival, PPGD, Mountaineering, Rappelling, semboyan dan isyarat, manajemen kebencanaan, komunikasi radio, manajemen ekspedisi, dan materi lainnya. Seluruh kegiatan lapangan ini dilaksanakan di alam bebas. Orientasi Tamu Racana merupakan rangkaian kegiatan yang panjang. Tidak hanya sampai pada orientasi ruangan dan lapangan, proses pendidikan masih akan terus dilanjutkan. Sampai berita ini ditulis, para peserta baru menyelesaikan orientasi ruangan dan lapangan. Masih terda-
pat beberapa kegiatan lagi yang akan dilaksanakan, seperti pelantikan adat, magang, pengembaraan dan terakhir diakhiri dengan pelantikan gudep. Secara umum, kegiatan orientasi merupakan kegiatan pelatihan bagi anggota baru untuk dapat berproses di Racana. Kegiatan ini bertujuan menanamkan sikap disiplin, bertanggung jawab, meningkatkan kekompakan, kebersamaan dan juga rasa kekeluargaan antara anggota. Selain materi berupa teknik manajemen organisasi dan teknik kepramukaan, diharapkan juga anggota baru dapat memetik nilai-nilai yang ditanamkan pada proses orientasi. Terakhir, kegiatan orientasi ini merupakan wadah pembibitan calon anggota yang akan berproses di racana. Diibaratkan dengan serumpun padi, masamasa orientasi adalah masa pembibitan anggota dimana diajarkan nilai-nilai dan teknis dasar kepramukaan. Pada saat berproses di racana nantinya, anggota akan menjalani dinamika racana serta berproses dan berkembang di racana. Kemudian pada saatnya nanti, setelah menyelesaikan perkuliahan, tibalah waktu menyemai dan memanen hasil berupa ilmu dan pengalaman dari apa yang telah didapatkan diracana untuk dapat digunakan didunia kerja. Padi yang bagus akan didapatkan dari bibit dan perawatan yang baik. (Ridwan)
SERBA-SERBI RACANA
11
Orientasi Lapangan Pramuka Unand
Racana Putera Puteri Swarnadwipa pada akhir pekan ini kembali melaksanakan rangkaian kegiatan Orientasi Tamu Racana yang merupakan suatu program penerimaan anggota baru Pramuka Unand. Pada kegiatan sebelumnya telah dilaksanakan 3 kali orientasi ruangan dan 1 kali orientasi lapangan. Orientasi ini bertujuan untuk memperkenalkan anggota baru terhadap kegiatan kepramukaan dan juga mengajarkan anggota baru tentang ilmu kepramukaan. Kegiatan orientasi lapangan dimulai pada hari Jum’at (28 November 2014) pada pukul 16.00 WIB. Kegiatan dimulai dengan apel dan pendirian bivak di lapangan belakang Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Andalas. Pada malam harinya kegiatan dilanjutkan dengan materi tanggap bencana yang dipaparkan oleh KOSBEMA (Komunitas Siaga Bencana Mahasiswa) Universitas Andalas. Pada materi ini, pemateri memaparkan tata cara menghadapi bencana, sikap ketika terjadi bencana dan bagaimana cara menanggulangi akibat dari bencana tersebut. Pada hari selanjutnya, diberikan materi manajemen ekspedisi, mountaineering dan teknik survival. Materi ini disampaikan oleh PAITUA (Mapala Teknik Unand). Dua orang pemateri dari PAITUA Unand memberikan materi sekaligus praktek bagaimana tata cara persiapan sebelum kegiatan ekspedisi, perlengkapan yang dibutuhkan, manajemen tim serta diberikan juga praktek navigasi darat dan survival. Pada sesi pagi ini, pemateri memberikan contoh bagaimana cara
menggunakan kompas, membidik menggunakan kompas, menentukan lokasi, membaca peta, dan lain-lain. Seluruh peserta orientasi juga diajak mempraktekkan dengan menentukan posisi mereka dari panorama PKM dengan membidik ke arah Batu Busuak. Peserta terlihat antusias menerima materi yang diberikan. Sore harinya materi dilanjutkan dengan teknik rappelling atau biasa dikenal dengan turun tali. Kali ini rappelling dilaksanakan dari lantai 6 Asrama Unand. Peserta orientasi yang berjumlah 11 orang diberi materi terlebih dahulu tentang bagaiman teknik turun tali dengan memperhatikan keselamatan. Peserta pertama yang mencoba adalah anggota puteri dan berhasil turun dengan baik. Walaupun terdapat beberapa kendala sebelum penurunan, diantaranya tali yang tersangkut karena kesalahan teknik turun peserta sampai peserta yang gugup, namun seluruh peserta berhasil turun dengan selamat. Setelah seluruh peserta selesai melaksanakan praktek rappelling, barulah saatnya sangga kerja kegiatan yang sudah lama menunggu kesempatannya menunjukkan aksinya. Sangga Kerja yang terdiri dari anggota putera dan anggota puteri bergantian turun dari atap asrama. Sebagian anggota putera juga menyempatkan untuk melakukan turun komando berupa turun dengan kepala dibawah. Secara keseluruhan praktik rappelling berlangsung dengan sukses dan memberikan pengalaman tersendiri bagi anggota orientasi. Esok paginya (minggu) kegiatan diawali dengan senam pagi dan dilanjutkan dengan materi Komunikasi Radio bersama ORARI. Pada materi ini, anggota orientasi menerima tata cara komunikasi radio yang baik, mengenal peralatan radio serta bagaimana cara menggunakan radio tersebut untuk komunikasi. Pemateri memberikan teori komunikasi radio dan langsung mempraktikannya kepada peserta. Sangga kerja juga turut aktif menyimak materi yang dipaparkan oleh pemateri. Pada siang harinya, kegiatan orientasi lapangan diakhiri. Berbagai materi dan praktik telah mereka dapatkan. Semoga pengalaman materi lapangan ini dapat berguna dan menambah keterampilan anggota baru pramuka unand. (Ridwan Rosman Syarif)
12
kolom purna
kolom purna
13 perhatian peserta didik dengan mengadakan kegiatan menarik sesuai dengan potensi masing- masing peserta didiknya selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan kode etik gerakan pramuka. Gerakan Pramuka haruslah diselenggarakan dengan mementingkan kualitas tanpa mengabaikan formalitas.
PRAMUKA DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL : SEBUAH REFLEKSI
Gerakan Pramuka merupakan wadah pengembangan generasi muda potensial yang berlandaskan nilai patriotisme dan nasionalisme. Keberadaannya pun tak luput dari filosofi perjuangan melalui pendidikan yang berasaskan nilai-nilai kepramukaan. 53 tahun sudah gerakan pramuka menaungi dinamika pendidikan generasi muda Indonesia. Untuk usia sebuah pohon, tentu sudah banyak buah yang dihasilkannya, tak terhingga pula keteduhan yang diberikannya. Selama setengah abad lebih, gerakan pramuka telah mengalami banyak pengembangan. Dalam satu dekade terakhir saja, setidaknya, ada tiga batu loncatan (milestone) yang mempercepat pengembangan Gerakan Pramuka. Pertama, tentu masih teringat dalam benak kita tentang ide Revitalisasi Gerakan Pramuka pada tahun 2006 yang dicanangkan oleh Presiden RI ketika itu yang berhasil menggalakkan pramuka di seluruh daerah di Indonesia. Kedua, pengesahan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerkan Pramuka yang memberikan payung hukum atas penyelenggaraan Gerakan Pramuka. Ketiga, rencana pemerintah yang akan menjadikan pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakulikuler wajib dalam kurikulum pendidikan nasional.
Terhadap pencapaian tersebut, tentunya banyak hal yang harus kita syukuri atas perkembangan yang sangat pesat, tetapi bukan berarti kesyukuran tersebut menjadikan Gerakan Pramuka anti kritik. Banyak gol yang harus di kejar serta nilai-nilai yang harus dipertahankan agar perkembangan tersebut tidak indah di kulitnya saja. Antara Kualitas dan Formalitas Ide pengembangan yang baik dan benar haruslah menggunakan prinsip “rumah tangga” yaitu memperkuat pondasi untuk membangun rumah, jangan sampai ketika rumah sudah bagus lalu pondasinya dirubuhkan, atau dalam teori berperang dikenal dengan “bertahan dan menyerang”, jangan sampai sibuk menyerang sehingga pertahanan diabaikan. Dalam hal ini, prinsip dasar dan nilai-nilai kepramukaan sebagaimana tertera dalam Bab III Undang-Undang No 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka harus menjadi prioritas dalam pengembangan kurikulum kepramukaan. Meskipun pada zaman perkembangannya dahulu gerakan pramuka tidak berada pada posko pendidikan formal, melainkan pada pergerakan, perseri-
katan dan organisasi kepemudaan yang pada akhirnya meleburkan diri dalam Gerakan Pramuka, namun Gerakan Pramuka yang pada masa itu dikenal dengan kepanduan telah mampu memperkuat nasionalisme, patriotisme dan persatuan di kalangan pemuda. Dapat kita katakan Gerakan kepanduan mempunyai andil besar dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Penempatan Gerakan Pramuka dalam posko pendidikan formal sebagai kegiatan ekstrakulikuler wajib merupakan ide yang sangat relevan guna menebar benih pramuka ke seluruh lini generasi muda dan menarik minat serta bakat kepramukaan generasi mudayang berada di sekolah formal.Terhadap hal ini, dukungan yang kuat haruslah kita berikan. Meskipun, akan timbul kesan bahwa diwajibkannya gerakan pramuka dalam kurikulum pendidikan hanya sekedar itikad untuk mencukupi tuntutan formalitas, sehingga nilai-nilainya pun menjadi formalitas. Bagaimanapun, pandangan pragmatis seperti ini haruslah kita kesampingkan. Guna menekan kualitas dan kuantitas, hal yang perlu ditekankan adalah kegiatan ekstrakulikuler kepramukaan haruslah disajikan sesederhana mungkin agar dapat perlahan-lahan menarik antusiasme peserta didik. Penyelenggaraannya pun harus sefleksibel mungkin guna menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan. Artinya, pola pendidikan kepramukaan tidak memberikan tekanan (pressure) kepada peserta didik terhadap hal-hal yang belum mampu mereka akses secara cepat karena pada hakikatnya setiap peserta didik memerlukan waktu untuk dapat menggali motivasi dalam diri mereka akan cinta kepada Gerakan Pramuka. Maka, dalam hal ini kejelian dan kedewasaan insting setiap pembina gugus depan diuji kematangannya. Sebaliknya, pembina gugus depan haruslah pandai mengalihkan
Kemerdekaan dan Totalitas Pendidikan dalam Gerakan Pramuka Pola pendidikan dalam gerakan pramuka bersifat totalitas dan merdeka. Inilah yang menjadi titik pembeda antara pendidikan kepramukaan terhadap pendidikan lainnya,. Terkhusus juga pendidikan gerakan pramuka di indonesia dengan gerakan pramuka di negara lain. Artinya, penyelenggaraan pendidikan kepramukaan mencakup area vertikal dan horizontal. Vertikal yaitu melibatkan seluruh unsur yang terlibat dalam gerakan pramuka, horizontal yaitu pendidikan pramuka mencakup seluruh aspek kehidupan dan dapat dirasakan seluruh warga negara Indonesia (universal). Hal ini karena pendidikan kepramukaan menganut sistem among (Pasal 10 UU GP). Sistem pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara mengandung tiga prinsip yaitu, Ing ngarso sung tulodo (di depan menjadi teladan), ing madyo mangun karso (di tengah membangun karya), tut wuri handayani (di belakang memberikan motivasi). Artinya, setiap peserta didik akan di bimbing oleh anggota dewasa dalam setiap aktivitas. Peserta didik merdeka dalam melakukan kegiatan mereka dengan bimbingan Pembina atau peserta dewasa. Pembina dan peserta dewasa pun dituntut untuk menjadi teladan yang berlandaskan nilai nilai dan kode kehormatan gerakan pramuka. Melalui sistem among, pendidikan kepramukaan akan dapat membentuk karakter peserta didik yang kuat dan sarat dengan
14 nilai-nilai kepanduan. Peserta didik akan dibimbing oleh anggota dewasa dalam setiap kegiatan hingga tiba masanya mereka dapat berdikari dan mempunyai kematangan dalam bertindak. Karena, setiap apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan adalah pendidikan. Harapan ke depan, dengan diwajibkannya pendidikan kepramukaan dalam kurikulum ekstrakulikuler pendidikan nasional, keyakinan kita bahwa suatu saat nanti ciri khas pendidikan kepramukaan yang bersifat totalitas tersebut akan masuk dan dapat diwujudkan ke ranah pendidikan formal. Maka bisa jadi pada suatu saat nanti, logo pendidikan nasional tidak hanya bertuliskan Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan motivasi) saja, tetapi juga dicantumkan ing ngarso sang tulodo dan ing madyo mangun karso sehingga tenaga pendidik (guru, dosen, dll) yang mengajar di lembaga pendidikan formal mampu menjadi teladan yang baik. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik dan bersama-sama dengan peserta didik dalam membangun bangsa dan negara. Kalau sudah begitu, maka tidak akan ada lagi guru yang bermasalah, guru yang memberikan contekan, ataupun dosen yang nakal dan lain sebagainya sehingga jumlah kasus yang mencemarkan pendidikan indonesia dapat ditekan. “Indonesiaisasi“Pendidikan Nasional Pada saat ini dunia sedang menghadapi arus globalisasi yang kuat dalam segala bidang, khususnya pendidikan. Banyak konsep pendidikan asing yang diadopsi oleh lembaga pendidikan di Indonesia. Namun belum menunjukkan hasil yang maksimal.Bahkan tidak sedikit pula sekolah-sekolah international yang berkasus. Padahal, jikalau kita berbalik kebelakang, kita sudah mempunyai sistem pendidikan yang “Indonesia banget”.Apakah itu? Itulah Gerakan Pramuka. pada saat lembaga pendidikan mensyaratkan biaya yang mahal untuk menjadikan seorang anak menjadi terdidik, tapi tidak dengan pramuka. Pramuka itu gratis dan modalnya adalah semangat. Pendidikan kepramukaan tidak mensyaratkan seragam yang mahal, tapi cukup dengan tongkat, baret, dan bertepuk tangan saja, peserta didik akan dapat merasakan dinamika pendidikan secara totalitas. Maka dapat kita katakan bahwasanya upaya untuk kembali kepada Gerakan Pramuka dan mengadopsi nilai nilai dan pola pendidikan gerakan pramuka adalah suatu proses INDONESIAISAI
kolom purna PENDIDIKAN NASIONAL. Bisa jadi kurikulum pendidikan terus berubah seiring bergantinya rezim pemerintahan. Tetapi pramuka akan tetap kokoh dengan prinsip dasar dan nilai nilai kehormatannya yang telah dilindungi oleh Undang-Undang Sebagai penutup, dalam filosofi sistem among sebagaimana yang dijelaskan oleh Ki Hajar Dewantara, analogi hubungan antara guru-siswa, pembinapeserta didik adalah seperti juru tani dengan tanamannya. Orang yang bercocok tanam haruslah taat pada kodrat tanamannya. Untuk itu guru terhadap para murid harus berfikir, berperasaan dan bersikap sebagai Juru Tani terhadap tanamannya. Orang bercocok-tanam harus takluk kepada kodratnya tanaman, janganlah tanaman ditaklukkan pada kemauan si petani. Haruslah si petani menyerahkan dirinya,yakni menghilangkan kemurkaan dirinya, dengan ikhlas dan ridha kepada kepentingan tanamannya dan mengejar kesuburan tanamannya semata-mata. Kesuburan tanamannya inilah yang menjadi kepentingan si juru tani. Haruslah ia tahu akan perbedaan antara padi, jagung, dan tanaman lainnya dalam keperluan masing-masing untuk dapat bertumbuh dengan subur dan dapat berhasil. Pada momentum Hari Guru Nasional ini, tentunya kita berharap agar gerakan pramuka menjadi sarana bagi kurikulum pendidikan nasional, dan bagi para pendidik khususnya untuk dapat mendidik generasi muda dengan baik dan benar sehingga para penerus bangsa dapat tumbuh dalam lingkungan peradaban yang sehat yang berlandaskan nilai nilai luhur, nasionalis dan patriotik. (Ramawansyah,S.H,LLM. Penulis merupakan Purna Racana Pramuka Unand dan merupakan Staf Pengajar pada Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia dan Universitas Ibnu Khaldun)
Kolom anggota
15
Impian di Negeri Sakura (Sebuah Kutipan Catatan Perjalanan) Dingin yang menusuk hingga sampai ke tulang tak menyurutkan langkahku untuk berjalan menuju kampus di kala pagi hari. Lampu merah pejalan kaki yang kerap sekali menghentikan sejenak langkahku. Seolah memaksaku untuk tetap bersabar menyusuri sepi diiringi indahnya dedaunan yang telah menguning dan telah mulai berjatuhan. Indah sekali. Aku telah berada di hampir penghujung musim gugur Negeri Sakura. Pikirku hanyut hingga terbesit suatu hasrat betapa aku ingin lebih lama lagi di negeri ini. Akupun meneruskan penelitian yang hampir membuat lecet jari telunjukku. Ya, ini adalah bagian dari pengorbanan. Dengan penuh semangat, aku terus mencoba dan gagal, mencoba dan sampai aku merasa sudah lumayan menemukan hasil dari apa yang kuteliti. Sendirian di ruangan yang sempit lantaran disana sini bertumbuk alat-alat labor yang memadati ruangan itu. Sesekali aku didatangi oleh Sensei yang membawa kabar ini dan itu padaku tentang apa yang aku butuhkan. Sampai akhirnya kami punya kesempatan mengunjungi dunia yang lebih dingin lagi untuk merasakan gelapnya malam. Perjalanan kami menuju Daigo, air terjun terbaik ke 3 di negeri sakura itu men-
inggalkan banyak kenangan yang sarat dengan makna. Belajarlah mengalah sampai tak seorangpun yang bisa mengalahkanmu dan belajarlah merendah sampai tak seorangpun yang bisa merendahanmu (Gobind Vashdey), bagaimana tidak seorang professor kudapati tengah bangun lebih awal disaat muridnya terlelap, memungut sampah sampah kecil disekitar ruangan makan dan dapur. Tak hanya itu yang sudah ku dapati, professor saja sudah sedemikian merendah apalagi murid muridnya yang ramah dan teramat sopan. Waktu adalah uang, aku rasa itu masih berlaku dinegeri yang menjadi impian. Setiap waktu aku terpacu untuk menyelesaikan satu urusan tanpa harus tahu adakah urusan selanjutnya, namun ternyata waktu mengajarkan kepadaku bahwa masih banyak lagi pekerjaan yang harus ku tunaikan. Hingga akhirnya aku berteguh untuk sekiranya lebih lama lagi bersama negeri sakura. Ingin rasanya merajut impian di negeri ini. Negeri dimana aku akan menemukan apa yang belum aku miliki (Ditulis oleh Wita Yulianti, FMIPA Unand, anggota Racana Swarnadwipa, Student Exchange Indonesia-Japan : Ibaraki University)
16
MOZAIK INDONESIA
17
kuliner INDONESIA
Nasi Kentut, Si Lezat yang Bikin Illfeel
Sarasah Surga Tersembunyi di Ranah Minang Setelah berkunjung ke air terjun Lubuk Nyarai pada edisi lalu, Mozaik Nusantara kali ini juga akan mengunjungi air terjun lagi dengan keindahan alam yang tidak kalah asri dari sebelumnya. Yupss, Mozaik Nusantara edisi ini berkunjung ke air terjun Sarasah. Tentunya sebagian besar bagi warga Kota Padang sudah tidak asing lagi mendengar tempat ini. Tempat wisata alam yang satu ini terletak di daerah Gadut, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. Jika ditempuh dengan kendaraan bermotor, Sekitar dua 20 menit dari pusat Kota Padang kearah Indarung atau bisa juga dengan naik angkutan umum ke arah gadut. Jangan lupa untuk mempersiapkan bekal sebelum keberangkatan. Tentunya rute ini sangat menantang bagi kakak-kakak anggota Pramuka yang hobi berkegiatan di alam. Dimulai dengan menempuh jalan raya yang mulus, sampai kejalan yang penuh dengan batuan dan trek mendaki dan menurun. Tidak hanya sampai disana, untuk menikmati alam Air Terjun Sarasah yang indah ini Kakak juga harus menempuh dengan berjalan kaki sekitar 15 menit. Disepanjang
jalan Kakak bisa menikmati aliran sungai yang deras serta pepohonan yang masih rimbun. Namun tidak disarankan bagi kakak-kakak yang ingin berkunjung pada saat musim hujan karena sangat beresiko. Rasa penat selama perjalanan akan hilang seketika setelah kakak samapi di lokasAir Terjun Sarasah ini. Subhanallah….air terjun yang deras dengan air yang dingin dan udara yang sejuk serta dindingnya yang terbuat dari batu dan bertingkat-tingkat. Sungguh merupakan sebuah pemandangan yang menakjubkan. Lokasi ini pun masih sangat bersih dan asri karena belum banyak terjamah oleh tangan-tangan manusia jahil. Sesampainya di lokasi ini, kita bisa lansung mandi- mandi, mengabadikan gambar, dan memakan bekal makanan yang sudah dipersiapkan. Bagi yang tertantang lagi untuk menaklukan air terjun ini bisa juga dengan memanjat dinding-dinding batunya sampai ke puncak air terjun. Jangan lupa keamanan dan keselematan harus selalu diperhatikan. Dijamin Kakak tidak akan menyesal setelah sampai disini.
Apakah sebelumnya anda sudah pernah mendengar nama makanan ini?? Pasti kebanyakan dari kita makanan ini masih terdengar asing. Jangankan untuk mencobanya mendengar namanya saja kita sudah tidak tertarik, tapi jangan salah kuliner yang satu ini ternyata makin diburu karena mampu membuat orang penasaran. Ingin mencobanya? Mau tahu kenapa kuliner ini disebut nasi kentut?? Nah, ini dia penjelasannya. Nasi kentut bukanlah berarti nasi yang bisa kentut atau nasi yang berbau kentut. Kuliner unik ini merupakan makanan khas Medan, Sumatera Utara, disebut nasi kentut karena pada proses memasaknya nasi ini dibungkus menggunakan daun kentut. Daun kentut merupakan sejenis tumbuhan liar dan sering dimanfaatkan sebagai lalapan atau dapat juga dijadikan sayur bahkan daun ini dapat diolah menjadi masakan yang lezat. Selain itu daun kentut juga memiliki khasiat diantaranya dapat mengobati sakit perut, sakit pada luka, malnutrisi, radang usus dan segala macam bentuk penyakit lainnya. Daun yang mempunyai nama aneh ini ternyata menyimpan banyak manfaat baik secara medis
maupun dijadikan sebagai pembungkus nasi yang dapat menambah kenikmatan dari nasi tersebut. Rasa nasi yang dimasak dengan dibungkus menggunakan daun kentut ini memiliki cita rasa yang sangat lezat, nasi pulen ditambah bumbu rempahrempah yang gurih dikukus dengan balutan daun yang aromanya membuat hidung para pencinta kuliner tidak bisa lepas darinya dan ingin segera melahapnya. Sebagai pelengkap sajian ini biasanya dihidangkan bersama ayam goreng, ikan pepes, tempe dan tahu goreng, dan jangan lupa sambal pedasnya untuk menambah joss rasa nasi ini. Para pencinta kuliner pasti penasaran kan dengan kuliner yang satu ini? tidak ada salahnya mampir kelokasi tempat penjualan nasi kentut ini yang terletak di Jalan Wahidin No 37 Medan, Soal harga tidak usah hawatir karena anda tidak perlu merogoh kocek yang dalam untuk membelinya kerena nasi kentut ini dibandrol dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 12.000 saja per porsinya. Jadi, jangan lewatkan kuliner nasi kentut ini jika anda sedang jalan-jalan di kota Medan. Selamat mencoba. (Marlia Ardiani)
18
KESEHATAN
Manfaat Kulit Manggis Rasanya memang pahit, jus kulit manggis dipercaya memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan. Bahkan, meminum olahan kulit buah manggis terbukti mampu menyembuhkan berbagai penyakit ringan sampai ganas seperti kanker. Dalam bidang kecantikan, kandungan anti-oksidan di dalamnya juga berguna untuk mengatasi tanda-tanda penuaan sehingga anda tetap awet muda secara alami. Untuk mengolah kulit manggis menjadi jus, teh maupun minuman kesehatan lain, caranya mudah saja. Anda bisa membuatnya sendiri di rumah dengan peralatan sederhana tanpa mengeluarkan banyak biaya. Sebenarnya jika anda tidak mempunyai banyak waktu, anda bisa membeli produk olahan kulit manggis yang banyak dijual di toko kesehatan maupun toko online. Apa saja manfaat kesehatan yang diperoleh jika meminum olahan kulit manggis? Memperkuat sistem immune sehingga tubuh lebih kebal terhadap serangan penyakit ringan seperti flu, batuk maupun demam. Karena kekebalan tubuh sudah meningkat, proses penyembuhan luka akan berjalan lebih cepat dari sebelumnya. Seperti halnya daging buah manggis, kulitnya juga berguna untuk mengurangi kolesterol jahat (LDL) serta mengontrol tekanan darah. Jika laju darah sudah terkontrol maka pembuluh darah bertambah kuat dan kesehatan jantung bisa terjaga dengan baik. Sedangkan bagi sistem pencernaan, meminum jus kulit manggis secara teratur berkhasiat mengatasi diare dan mencegah peradangan usus. Bagi anda yang menderita sakit maag, manfaat kulit buah manggis adalah menyembuhkan sakit yang anda derita jika rajin meminumnya. Untuk anda yang mementingkan penampilan, kandungan zat anti oksidan di dalamnya berperan penting dalam melawan radikal bebas sehingga anda tetap terlihat awet muda. Bagi seorang wanita, minum ekstrak kulit manggis saat siklus haid bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit sebelum menstruasi (PMS). Mencegah terjadinya penumpukan lemak berkat manfaat zat xanthone dalam buah manggis sehingga membantu menurunkan berat badan. Beberapa penyakit ganas yang bisa dijauhkan dan disembuhkan dengan mem-
19
pojok sastra Cerbung.....
Diujung Akar Harapan bagian 2 .....
iatan yang terlalu menyita tenaga. Perbanyak istirahat. Sepertinya dokter ini harus berkenalan dulu dengan ku, itu yang dikatakan Jehan setelah pulang dari tempat praktek dokter. ‘’seorang Jessy , disuruh istirahat? Hahah! Aku dari tadi nahan ketawa saat di tempat tuh dokter, beberapa kali aku udah nganterin kamu ke sini, nggak ada tuh sejarahnya ada kata istirahat di otak-mu!’’ tawa Jehan, sangat keras dan senang sekali sepertinya dia tertawa. Baru aku ingat, dia sedang PDKT dengan anak jurusan Sastra, pantesan hari-hari ini dia selalu cerah. Berbeda dengan ku, ehem!
inum olahan kulit manggis adalah kanker, diabetes, TBC, HIV AIDS, asam urat maupun asma (disesuaikan dengan komposisi masing-masing olahan). Adapun Cara Mengolah Kulit Manggis Menjadi Minuman Sehat adalah sebagai berikut: Merebus kulitnya kemudian minum airnya Untuk anda yang tidak suka menggunakan blender, ada cara mudah untuk mengolah kulit buah berwarna merah tua ini menjadi minuman kesehatan. Yaitu dengan merebusnya lalu meminum air rebusan kulit manggis tersebut secara langsung. Penambahan bahan-bahan pemanis seperti gula maupun madu juga diperbolehkan dan tidak mengurangi khasiat yang terkandung didalamnya. Metode ini terbilang sangat sederhana karena tidak membutuhkan peralatan tambahan seperti blender. Membuat teh berbahan kulit manggis kering Di beberapa daerah penghasil buah manggis, pemanfaatan kulit buah ini sudah dilakukan sejak dahulu. Mereka memahami betul jika buah berwarna ungu ini hanya ada pada musim tertentu saja. Oleh karena itu, mereka mencari cara agar minuman kulit manggis tetap ada meskipun bukan musimnya. Kemudian ditemukanlah metode mengeringkan kulit manggis di bawah sinar matahari dimana sebelumnya kulit buah dipotong-potong dalam ukuran kecil. Penyimpanan kulit kering ini harus di tempat bersih dan tidak lembab untuk menghindari tumbuhnya jamur yang bisa membahayakan kesehatan. Cara penyajiannya cukup seduh kulit manggis kering menggunakan air panas lalu minum selagi hangat seperti anda menikmati secangkir teh.
Oleh : Syanti Mustika
`Beberapa hari sebelum keberangkatan, aku mengalami gejala panas dingin yang membuat tubuh ku lemah. Kemudian aku pergi ke dokter dengan ditemani oleh Jehan, karena dia rekan kerja yang paling dekat denganku. Bukan berarti aku tidak mempunyai teman sesama jenis yang dekat, tapi kebetulan Jehan yang memiliki kendaraan. Karena tidak memungkinkan sekali menggunakan angkot, mengingat kondisi tubuh yang lemah, berdiri saja aku dipapah. Dokter menjelaskan, aku mengaami gejala penyakit tipus. Penyakit yang sering terdengar menyerang beberapa mahasiswa yang mendapat julukan ‘’Mahasiswa pegadang alias aktifis kampus’’. Aktifis kampus, kalau menurutku bukan orangorang yang selalu rapat-dirikan acara-berkoar sana dan sini dan sebagainnya. Cuma itu yang membuat ku kesal, aktivismahasiswa selalu dikaitkan dengan orang yang berkegiatan dengan memakai almamater. Lalu bagaimana dengan kami, yang berkegiatan di alam, dan tidak jarang juga dikenal oleh masyarakat? Dokter menyarankan agar aku tidak melakukan keg-
Ya, tentu kalian tau bagaimana histerisnya orang tua saat tau anak gadisnya ini, yang sedang sakit meminta restu buat nge-ndaki gunung? Sampai telinga ini mau pecah karena harus menerima teriakan, nasehat intinya larangan buat menghentikan dulu nafsu alam ini. Seperti yang dikatakan Jehan, tak ada kata istirahat. Aku bukannya tidak menghargai kekhawatiran orangorang disekitarku, tapi gimana lagi. Ini keinginan dari hari, gairah hidup ku terbangun dari alam dan sangat cinta sekali kepada alam. Ya... walau sejuta kata larangan ada dalam kamus bahasa, toh aku tidak akan peduli. Kamipun berdoa bersama dan mulai melakukan perjalanan. Beberapa gurauan terkadang mengiringi perjalanan sesekali kami menikmati pemandangan yang disediakan alam. Aku berjalan berdampingan dengan Jehan sambil sesekali kami bercerita harapan dan pengalaman mendaki sebelumnya. Sesekali aku layangkan juga pandangan ku ke arah Dino. Masih terlintas dalam pikiran ku mengenai obat yang disuruh Dino untuk dibeli. Obat ini dipesan khusus karena diracik dengan resep dokter.
20 Seingat ku dalam keanggotaan, kami tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit berat. Yaa hanya penyakit mahasiswa pada umumnya yang melanda kami, demam, flu ringan dan ada beberapa yang maag ringan. Apa ini obat seseorang ? siapa? Dino? Pacar Dino kah? Atau Dino ada janjian mau bertemu seseorang diatas Gunung? Ah! pertanyaan bodoh dan berbagai perkiraan melanda dalam otak ku, sampai beberapa kali aku hampir terjatuh karena tersandung batu dan akar pohon. ‘’Kamu kenapa Jes? Dari tadi ngelamun aja. Gak baik kita lagi sama-sama gini di alam kamu bengong sendiri,’’ Jehan membuyarkan lamunan ku. ‘’mmmm nggak ada. Sorry sorry. Aku tadi ada kepikiran,’’ jawabkudatar. ‘’pasti kamu mikirin obat yang dipesan Dino kan?’’. Aku mengangguk sambil tersenyum malu. ‘’hahahah itu obat titipan Rani,’’aku terkejut ‘’Rani mana? pacarnya?’’ ‘’eh santai dong|! Denger dulu, Rani tu adek sepupunya. Dia juga hobi mendaki kayak Dino, nah mereka nanti akan ketemu di puncak.’’ ‘’hhehehe gitu, okeh,’’ aku tersenyum lebar. ‘’seneng kamu sekarang ha! Tadi kayak ayam sakit gigi lo!’’ ejek Jehan. ‘’bodo!’’ Sekian lama kami berjalan, puji-pujian tidak putus kami lantunkan dari mulut kami. Alam yang hijau menyediakan pemadangan yang sangat sedap dipandang mata. Lumut-lumut yang menempel dipepohonan menghijau dan seolah siap memberikan sumber air jika nanti kami kehausan. Rotan dan akar-akaran melilit pohon besar yang berjejer selama kami berjalan, dan dedaunannya yang rimbun dan siap menjadi atap bagi kami melawan terik matahari. Terkadang aku juga memperhatikan beberapa hewan kecil yang lewat dan berjejer di perpohonan, memang Maha Sempurna ciptaan-Mu Tuhan, betapa tidak tahu dirinya kami jika tidak mensyukuri dan mengagumi ciptaan-Mu. Setelah hampir empat puluh lima menit kami ber-
pojok sastra jalan dan sesekali kami berhenti untuk beristirahat, posko yang menandai pinggang gunung terlihat. Kami melepas lelah dan ku lepaskan lagi pandangan ku,’’ mana Dino?’’ ku cari-cari di setiap kelompok yang istirahat. Ku tanyakan pada Jehan, dan dia juga tidak melihat Dino. Aku dan Jehan pun mencari-cari disetiap kelompok yang tengah istirahat. Dan mereka juga tidak melihat Dino. Kecemasan kami meningkat tatkala tidak ada seorang pun anggota rombongan yang melihat Dino. Setelah itu kami langsung melaporkan ke posko bahwa kami kehilangan satu anggota. Beberapa orang pun mencoba menghubungi ponsel Dino, tapi tidak diangkat. Begitu juga melalui HT. Ingin rasanya aku menangis, kenapa aku bisa kehilangan pandangan kepada orang... Yang telah mencuri hatiku, begitu juga yang lain tidak menyadari kalau Dino tidak berada dalam rombongan. Penyesalan pun menghantui kami, aku dan Jehan memutuskan untuk kembali turun dan mencari Dino, siapa tau dia berada dengan rombongan lain yang menyusul. Yang lain terus menghubungi ponselnya dan beberapa menunggu kabar dari posko. Semoga tidak terjadi apa-apa. Selama pencarian kecemasan terus menghantui ku. Jangan sampai lagi Ya Tuhan, kejadian 3 tahun yang lalu terulang kembali...... Puluhan menit telah terlewati, bahkan kabar akan sedikitnya keberadaan Dino tidak juga diketahui. Sampai kami di posko satu dan menanyakan apa yang jadi desakan dalam pikiran kami... Kabar itu pun didapat.... (bersambung)
Sistim Among Ing Ngarso Sung Tulodo Ing Madya Mangun Karso
Tut Wuri Handayani
pojok sastra
PUISI
Bumi Hijau Oleh : Mardhi Wardyansah
Mata menjadi nyaman saat melihatmu... Hidung terasa lega saat menghirupmu.... Kulit seakan menggigil saat menyentuh mu... kesemua itu terpancar dari mu, bumi ku... tidak sebua ucapan dan bukan juga sebuah pujian.. semua itu adalah pengorbanan... dari bumi untuk mahluk seisinya bumi yang hijau harapan ku harapan Negara harapan dunia harapan sang pencipta
21
22
23
fiesta 2014
24
fiesta 2014
Pembukaan FIESTA UNAND Berlangsung Meriah Racana Putera Puteri Swarnadwipa Universitas Andalas kembali mengadakan kegiatan akbar tahunannya yaitu Festival Swarnadwipa Tahunan 2014. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka peringatan 28 tahun Pramuka Unand ini dilaksanakan pada tanggal 23 s.d 28 Oktober 2014. Pembukaan kegiatan FIESTA 2014 dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober di lapangan upacara Universitas Andalas. Pembukaan dimulai pada pukul 09.15 WIB dan dihadiri oleh para peserta, tamu dan undangan. Turut hadir pada upacara pembukaan yaitu Waka Kwarnas bidang Badan Usaha Milik Gerakan Pramuka (BUMGP) Kak H.Rafli Efendi, beserta rombongan yaitu Andalan Nasional bidang BUMNGP, Direktur Utama PT Madu Pramuka, Sespim Waka Kwarnas BUMGP, Wakil Gubernur Sumatera Barat sekaligus KaKwarda Sumatera Barat, Kak Drs.H.Muslim Kasim,Ak,MM, Rektor Universitas Andalas, Kak Prof.Dr.H.Werry Darta Taifur,SE,MA, Wakil Rektor III Universitas Andalas Dr.Ir.Aprisal,M.Si dan segenap pimpinan Universitas Andalas. Selain itu juga turut hadir undangan dari Kwartir Daerah Sumatera Barat, Kwarcab Padang dan undangan lainnya. Kegiatan FIESTA Unand kali ini diikuti oleh 47 gugusdepan penegak aktif seSumatera. Lebih kurang 1.068 pramuka penegak ikut berpartsipasi dalam kegiatan FIESTA tahun ini. Pada kegiatan FIESTA 2014 ini terdapat berbagai macam perlombaan dan kegiatan edukasi. Kegiatan perlombaan yang dilaksanakan diantaranya lomba PBB, Pioneering, Asah Terampil, Cross Country, Tapak Perkemahan, Pentas Seni, Karya Ilmiah dan Putera Puteri FIESTA. Kegiatan edukasi yang disuguhkan diantaranya Jelajah Budaya, Bengkel Budaya dan Giat Pembina. Kegiatan yang bertemakan “Melalui Pramuka, Andalas Berbudaya, Andalas Mendunia” ini menyuguhkan nuansa budaya dalam setiap kegiatan. Kegiatan edukasi dan perlombaan pun diarahkan pada pengenalan nilainilai budaya dan pelestarian budaya daerah. Upacara pembukaan ini dibuka oleh KaKwarda
Pramuka Sumbar Drs. H. Muslim Kasim, Akt. MM yang juga bertindak sebagai Pembina Upacara. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa gerakan Pramuka sangat penting bagi generasi muda karena menanamkan nilai-nilai kekompakan, semangat dan kebersamaan antar sesama. Gerakan Pramuka ini menciptakan pemuda-pemudi yang berkarakter, kreatif, inovasi dan bermartabat sebagai salah satu tujuan mewujudkan calon pemimpin masa depan. “Kegiatan FIESTA 2014 ini mempunyai makna penting dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa, dan perguruan tinggi harus ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini seperti yang telah dilakukan oleh Universitas Andalas dan bisa juga diikuti oleh perguruan tinggi lainnya”, ujar Kak Muslim Kasim. Rektor Unand Prof. Dr. H. WerryDartaTaifur, SE, MA selaku Ka. Mabigus dalam sambutannya juga mengatakan bahwa tujuan dari Gerakan Pramuka adalah membentuk generasi muda yang berkepribadian, berwatak, berbudi luhur, beriman, bertakwa, cerdas, dan terampil. Pendidikan non formal yang menjadi ciri utama gerakan pramuka, berperan sebagai suplemen terhadap pendidikan formal untuk melahirkan generasi yang bertanggung jawab pada masa depan. Rektor juga mengatakan
kepramukaan ini sebagai proses pendidikan yang menyenangkan bagi kaum muda, karena dilaksanakan diluar lingkungan sekolah dan keluarga dengan menggunakan metode kepramukaan di alam terbuka. FIESTA Unand kali juga terasa spesial dengan hadirnya Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kak H.Raffli Effendi. Kak Raffli dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib yang membantu pemerintah dalam membentuk watak, mental generasi muda, serta dapat menjauhkan diri dari narkoba, pergaulan bebas serta budaya malas yang
sering dialami oleh generasi muda. Kak Raffli juga menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap pramuka unand yang telah mampu untuk mengangkatkan kegiatan perlombaan untuk meningkatkan kompetensi pramuka penegak di Sumatera. Setelah upacara pembukaan, seluruh rombongan melakukan kunjungan ke Bumi Perkemahan Universitas Andalas. Sebelum memasuki buper, rombongan disambut dengan tari galombang. Kunjungan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke perkemahan peserta dan ramah tamah dengan pembina dan peserta FIESTA 2014. (Redaksi).
FIESTA UNAND 2014 Resmi Ditutup Seminggu sudah kegiatan Festival Swarnadwipa Tahunan (FIESTA) Unand diselerenggarakan di Bumi Perkemahan Universitas Andalas. Berbagai macam kegiatan perlombaan, kegiatan edukasi dan kegiatan silaturahmi antar gugus depan telah dilaksanakan. Upacara penutupan FIESTA kali ini juga terasa spesial. Berbeda dengan upacara pembukaan yang dihadiri oleh Waka Kwarnas dan Kakwarda Sumatera Barat, spesialnya upacara penutupan ini karena upacara penutupan yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2014 bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober dan juga FIESTA kali ini diselenggarakan dalam rangka memperingati 28 tahun usia Pramuka Unand.
25
fiesta 2014
24
fiesta 2014
Upacara penutupan yang diselenggarakan di lapangan upacara Universitas Andalas ini dimulai pada pukul 10.30 WIB. Upacara penutupan ini dihadiri oleh tamu undangan dan pihak sponsor. FIESTA 2014 ini resmi ditutup oleh Kak Sofyan,S.Farm,M.Si,Apt yang merupakan Andalan Kwartir Daerah bidang Pengabdian Masyarakat dan juga merupakan Ketua Program Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas. Kak Sofyan dalam sambutannya menyampaikan bahwa semangat, kerja keras, kekompakan dan kebersamaan tidak akan habis pada kegiatan ini selesai. Ada tiga aspek yang harus selalu diterapkan dalam Pramuka, pertama adalah aspek kognitif yaitu pengetahuan, kedua psikomotorik yang mengasah keterampilan setiap anggota, dan yang ketiga afektif yang mengenai sikap dan perilaku . Kak Sofyan juga berpesan kepada peserta untuk menjadikan kekalahan sebagai introspeksi diri dalam pengambilan sikap yang berbudi pekerti serta berjiwa besar. Melalui kegiatan ini dapat memupuk semangat untuk terus berkarya dalam diri setiap anggota Pramuka dan menimbulkan jiwa kompetitif yang sportif dalam melaksanakan setiap kegiatan, baik kegiatan perlombaan maupun yang tidak bersifat perlombaan. KegiatanPramuka ini merupakan awal yang baik bagi peserta karena telah mempunyai keterampilan dan prestasi yang dapat dijadikan bekal dalam menuntut ilmu diperguruan tinggi khususnya di Universitas Andalas. Kegiatan yang dilaksanakan selama 6 hari ini di green campus Universitas Andalas ini menghasilkan para pemenang 9 item lomba. Firas Mujaddid selaku Sekretaris Putra Racana Swarnadwipa dan juga Koordinator Humas FIESTA 2014, mengumumkan para pemenang lomba. Juara 1 lomba PBB diraih oleh SMKN 2 Payakumbuh, juara 1 lomba Asah Terampil diraih oleh SMAN 2 Payakumbuh, juara 1 lomba Pioneering diraih oleh SMAN 2 Bukittinggi, juara 1 lomba Cross Country diraih oleh SMKN 1 Bukittinggi, juara 1 Tapak Perkemahan diraih oleh SMAN 6 Padang. Pada mata lomba non kepramukaan, juara 1 pentas seni diraih oleh SMAN 1 Pelepat Hilir, juara 1 Scout Chef diraih oleh SMAN 1 Batang Anai, juara 1 lomba karya tulis ilmiah oleh SMAN 2 Pariaman serta penghargaan Putera FIESTA kepada Pandu Putra Utama dari SMAN 1 Luhak Nan Duo dan Puteri FIESTA diraih oleh Yamora Masta dari SMAN 1 Solok. Pada FIESTA kali ini, juara umumpun berpindah. SMAN 2 Bukittinggi resmi memperoleh prediket Juara Umum FIESTA 2014 setelah memenangi beberapa mata lomba diantaranya juara 1 Pioneering, Juara 3 lomba Asah Terampil, Juara 1 lomba Cross Country. FIESTA Unand kali juga didukung ole¬h bantuan kampus dan sponsor. Kegiatan FIESTA 2014 kali ini didukung oleh Direktor¬at Jenderal Pendidikan Tinggi, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Rektor Universitas Andalas, Kwartir Daerah Sumatera Barat, Kwartir Cabang Padang, Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Walikota Padang, Dinas Pendidikan Padang, PT Semen Padang, PDAM Kota Padang, Loxo Adventure, Bumida Bumiputera dan Gugus Darma Tunas Sakato. Sampai Jumpa di FIESTA selanjutnya. (Redaksi)
Swarnadwipa Menuju Kematangannya Di Usia Yang Ke-28
Racana Putera Puteri Swarnadwipa telah memasuki periode menuju kematangan. Menginjak usia-nya yang ke-28 tahun, telah begitu banyak lika-liku perjalanan yang dilalui oleh Racana Swarnadwipa semenjak didirikan. Jika menoleh ke belakang melihat sejarah berdirinya pramuka unand, banyak kisah menarik yang didapat. Racana Swarnadwipa yang berpangkalan di Universitas Andalas berdiri sejak tanggal 1 September 1986 yang diprakarsai oleh kak Fachri Sulaiman yang berasal dari Fakultas Hukum Universitas Andalas. Beliau begitu cinta akan pramuka sejak duduk dibangku Sekolah Dasar sampai tingkat Sekolah Menengah Atas. Karena hal tersebut, timbulah perasaan rindu beliau akan kegiatan kepramukaan dibangku perkuliahan. Melalui latar belakang itulah Kak Fachri tergerak untuk merintis pendirian gugusdepan pramuka yang berpangkalan di perguruan tinggi. Bersama rekan-rekannya, Kak Fachri yang sekarang merupakan Direktur Kerjasama Luar Negeri Kementerian Luar Negeri RI ini memulai aktivitas kepramukaan di Racana Swarnadwipa Universitas Andalas . Swarnadwipa berasal dari bahasa Sansekerta, Swarna berarti pulau dan Dwipa adalah
emas. Sehingga jika digabung berarti Swarnadwipa adalah Pulau Emas. Nama merupakan suatu doa, untuk itu seiring perjalanannya, Racana Swarnadwipa telah sampai dimasa dewasanya saat ini. Harapan seluruh anggota racana adalah memasuki usianya yang ke-28, Racana Swarnadwipa dapat berkilau seperti emas, dikenal oleh seluruh anggota Pramuka di Indonesia bahkan dunia. Tepat pada tanggal 1 September 2014 ini, Racana Swarnadwipa merayakan ulang tahunnya yang ke-28 tahun. Memperingati hari jadi yang ke-28 ini, Racana Swarnadwipa mengadakan malam renungan bersama seluruh anggota Racana dan purna Racana. Dewan Racana yang merancang kegiatan ini berharap melalui malam renungan yang dikemas dalam bentuk upacara ini seluruh anggota racana dapat mengenang kembali perjalanan panjang Racana Swarnadwipa serta dapat mengambil nilai-nilai kepramukaan dan pengalaman untuk dapat diterapkan dalam keseharian anggota pramuka. “Kegiatan ini bertujuan agar kita dapat mengenang perjalan racana dan melakukan yang lebih baik untuk Racana ke depan”, ujar Firas Mujaddid selaku sekretaris putera.
25 Malam Renungan dalam rangka peringatan ulang tahun racana yang ke-28 ini dilaksanakan tepat pada pukul 00.00 WIB tanggal 1 September 2014 yang dilaksanakan di Lapangan Basket Universitas Andalas. Selain melaksanakan renungan, seluruh peserta upacara juga memanjatkan doa agar Racana Swarnadwipa dapat lebih baik, terus berjaya dan dapat mencapai masa keemasannya. Selain malam renungan, dalam rangka memperingati 28 tahun Pramuka Unand, Racana Swarnadwipa juga mengadakan kegiatan akbar yang merupakan kegiatan tahunan Pramuka Unand yaitu Festival Swarnadwipa Tahunan (FIESTA Unand). Kegiatan yang mempertemukan gugusdepan penegak se-Sumaera ini bertujuan untuk mewujudkan silaturahmi antar gugus depan dan meningkatkan kualitas anggota pramuka di gugusdepan penegak melalui perlombaan kepramukaan dan non kepramukaan. Kegiatan FIESTA ini dilaksanakan pada tanggal 23 s.d 28 Oktober 2014 di Bumi Perkemahan Universitas Andalas. Kak Ridwan Rosman Syarif selaku Ketua Umum FIESTA 2014 menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Racana Swarnadwipa dan meru-
fiesta 2014 pakan bentuk peringatan ulang tahun racana. “ Kegiatan ini merupakan bentuk peringatan ulang tahun racana yang ke-28 dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas anggota pramuka melalui perlombaan dan kegiatan edukasi budaya”, ujar Kak Ridwan. Banyak kegiatan yang dilaksanakan seperti lomba kepramukaan, diantaranya lomba PBB tanpa tongkat, pioneering, cross country dan asah terampil serta lomba non kepramukaan seperti scout chef, karya tulis budaya, pentas seni dan putera puteri fiesta. Selain itu giat edukasi yang dilaksanakan diantaranya adalah jelajah budaya, bengkel budaya dan giat pembina. Kegiatan FIESTA kali ini yang bertemakan “Melalui Pramuka Andalas Berbudaya Andalas Mendunia ini” bertujuan untuk meningkatkan peran anggota pramuka dalam menggali kembali nilai-nilai budaya bangsa. “Pada FIESTA kali ini kami memasukkan konsep budaya dalam seluruh aspek kegiatan. Harapannya agar pramuka lebih mengenal dan dekat dengan budaya bangsa serta dapat melestarikannya dalam kehidupan sehari-hari”, lanjut Kak Ridwan yang juga merupakan mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unand ini. (Mona Fransiska)
DINAMIKA PENYELENGGARAN FIESTA UNAND 2014 Racana Swarnadwipa yang telah semakin matang di usianya sekarang, selalu berusaha untuk dapat menjadi panutan atau promotor gerakan pramuka gugusdepan perguruan tinggi yang ada di Sumatera Barat. Beragam kegiatan yang dilaksanakan berusaha dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas anggotanya. Salah satu kegiatan yang selalu dilaksanakan untuk peringatan hari ulang tahun Racana Swarnadwipa adalah Festival Swarnadwipa Tahunan atau lebih dikenal dengan sebutan FIESTA UNAND. Kegiatan tersebut selalu ditunggu-tunggu oleh anggota pramuka tingkat penegak yang ada di Sumatera Barat, Jambi, Riau, dan sekarang mulai menyebar diseluruh wilayah Sumatera. Dari tahun ke tahun, kegiatan tersebut selalu mengalami pembaharuan dan kematangan baik dari segi perencanaan kegiatan, manajemen
kegiatan, jenis kegiatan dan pelaksanaan kegiatan. Beragam tantangan dihadapi oleh sangga kerja FIESTA dalam mempersiapkan kegiatan. Sekarang ini, Racana Swarnadwipa mengalami tantangan berupa padatnya jadwal perkuliahan anggota racana yang begitu padat dari pagi hari hingga sore hari. Walau-
fiesta 2014 pun demikian, hal tersebut tidak menghalangi anggota Racana Swarnadwipa untuk berkarya, berkreasi dan berinovasi dalam mengangkatkan kegiatan yang besar dan bisa menarik minat para peserta yang berasal dari dalam sumbar maupun luar sumbar. Dahulu kegiatan FIESTA tidak selalu dilaksanakan setiap tahunnya, karena berbagai kendala. Namun, semenjak tahun 2010 sampai sekarang, kegiatan FIESTA rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Beberapa anggota racana pernah menjabat sebagai ketua umum FIESTA Unand, diantaranya Kak Abdul Rajab (FIESTA 2010) Kak Boni Satria (FIESTA 2011), Kak Noprizal (FIESTA 2012), Kak Herry Noldi (FIESTA 2013) dan Kak Ridwan Rosman Syarif (FIESTA 2014). Dalam pelaksanaan kegiatan ini perencanaan kegiatan telah dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum tanggal pelaksanaan. Bahkan sangga kerja sendiri telah mulai bekerja sejak bulan April 2014. Segala macam bentuk persiapan kegiatan seperti persiapan bumi perkemahan, persiapan acara, dana, perlengkapan, koordinasi dengan pihak Kwartir, Dinas Pendidikan serta dari pihak Unand sendiri harus sudah dipersiapkan sebelum acara. Hal yang menjadi perhatian utama dari sangga kerja setiap tahun adalah persiapan bumi perkemahan. Bumi perkemahan yang selalu berpindahpindah setiap tahun menjadi tantangan dari sangga kerja sendiri untuk mempersiapkannya. Bumi perkemahan yang tidak tetap menjadi kendala bagi Pramuka Unand karena belum adanya lokasi pasti dari
26 pihak universitas untuk bumi perkemahan. Berpindah-pindahnya bumi perkemahan setiap tahun menjadi tantangan bagi sangga kerja untuk membuka lahan baru untuk bumi perkemahan dan membangun fasilitas perkemahan. Pekerjaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga pengerjaannya dilakukan beberapa bulan sebelum kegiatan. Tidak hanya dari segi persiapan bumi perkemahan, namun juga dari segi persiapan acara. Sangga kerja FIESTA sudah jauh-jauh hari untuk mempersiapkan konsep acara agar sejalan dengan tema FIESTA tahun 2014 yaitu lebih menonjolkan nilai-nilai budaya. Koordinasi terus dilaksanakan agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Banyak pihak yang terlibat bahkan sampai kepada Bupati Sijunjung , Pemprov Sumbar, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, dan Kwartir Nasional. FIESTA Unand yang merupakan kegiatan akbar Racana Swarnadwipa tidak hanya dipersiapkan secara instan namun haruslah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum kegiatan. Kedisiplinan dan manajemen organisasi adalah hal yang sangat penting dalam mengangkatkan sebuah kegiatan. “Bukanlah hal yang mudah untuk mengangkatkan suatu kegiatan yang besar seperti kegiatan FIESTA, banyak pengorbanan dan perjuangan yang harus dilakukan untuk bisa mensukseskan kegiatan FIESTA”. Kata tersebut yang selalu disampaikan oleh para ketua yang mau mengukirkan namanya menjadi salah satu bukti sejarah yang ada di Racana Swarnadwipa (Mona Fransiska).
27
fiesta 2014 SOSOK KETUA UMUM FIESTA 28 Pramuka Unand setiap tahun menyelenggarakan kegiatan besar tahunan yaitu Festival Swarnadwipa Tahunan, yang biasa dikenal dengan Fiesta Unand. Kegiatan ini merupakan kegiatan perlombaan yang diperuntukkan bagi pramuka tingkat Penegak se-Sumatera. Fiesta 28 diketuai oleh Ridwan Rosman Syarif, biasa dipanggil Ridwan. Ia lahir pada tanggal 22 April 1993 di kota biru Payakumbuh. Dengan riwayat pendidikan yang dilaluinya, mulai dari SD N 09 Ibuh, SMP N 1 Payakumbuh, SMA N 2 Payakumbuh, yang kemudian bisa melanjutkan studinya di Universitas Andalas dengan program studi pilihan yaitu Akuntansi Fakultas Ekonomi pada tahun 2011. Ridwan memilih pramuka bukan karena alasan yang sembarangan, dimana menurut dia pramuka itu merupakan kegiatan yang menyenangkan. Sehingga Ridwan sangat susah untuk meninggalkan hobinya dan tetap mengikuti kegiatan kepramukaan sampai dengan sekarang. Sudah banyak kegiatan kepramukaan yang pernah diikutinya seperti kegiatan Jamboree Nasional Tahun 2006 di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, dan kegiatan Pertikara Tahun 2010 di Padang Basi, Padang, Sumatera Barat.
Setelah duduk dibangku perkuliahan, berbagai organisasi lain pun juga pernah diikutinya seperti mengikuti kepanitiaan bidang Divisi Peningkatan Profesi Akuntansi (PPA), dan menjadi seorang anggota Hima Akuntansi Tahun 2012 sampai dengan sekarang. Walaupun hanya berstatus seorang mahasiswa, Ridwan tidak bisa dianggap remeh seperti kebanyakan mahasiswa lain dimana banyak pengalaman kerja yang telah dilakukan diantaranya pernah menjadi seorang instruktur Bahasa Inggris Hem’s Institute pada tahun 2011 sampai dengan sekarang, kemudian Ridwan pernah menjadi seorang Liaison Officer Mentawai Megathrush Disaster Relief Exercise pada tahun 2014 Padang-Mentawai dan sering juga, Ridwan mengisi kegiatan menjadi seorang MC dan Moderator diberbagai Seminar dan Workshop di jurusan Akuntansi baik tingkat Universitas, Sumatera Barat, dan Nasional. Karena hal tersebut, maka Ia patut mendapatkan apresiasi dan menjadi contoh seorang pemimpin yang baik untuk semua orang, selain itu Ridwan banyak mendapatkan berbagai prestasi yang diperoleh selama bangku perkuliahan yaitu menjadi juara debat Ekonomi tingkat mahasiswa se-Sumatera-Riau Tahun 2014 dan memperoleh predikat semifinalis pada debat Bahasa Inggris Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Andalas pada tahun 2012. Dengan berbagai pengalaman kegiatan dan prestasi yang diperoleh oleh Ridwan, menjadi seorang ketua umum fiesta 28 bukanlah hal yang mudah. Fiesta yang hanya dilakukan 1 kali dalam setahun, dimana semua persiapan yang dilakukan harus secara matang. Baik dari segi manajemen kegiatan, persiapan perlengkapan, menentukan dewan juri, mencari sponsor kegiatan serta mengun-
dang para tamu undangan yang semuanya membutuhkan kerja keras dan kesungguhan hati untuk bisa menyelesaikannya, dan semua itu menjadi tugas berat seorang ketua umum fiesta 28 yang telah diamanahkan kepada Ridwan. Berbekal pengalaman menjadi seorang Ketua I pada FIESTA 27, menurut Ridwan perbedaan FIESTA 27 dengan FIESTA 28 tahun ini yaitu “kegiatan lomba, kegiatan non lomba dan giat edukasi yang semakin beragam, fasilitas kegiatan yang semakin membaik, serta manajemen kegiatan yang terus ditingkatkan” dirasakan oleh Ridwan semenjak FIESTA 28 dipersiapkan sampai suksesnya kegiatan terlaksana. Namun, masih ada beberapa kekurangan dari kegiatan ini seperti “kurang koordinasinya sangga kerja, kurang baiknya komunikasi dengan instansi terkait seperti pihak kwartir, komunikasi dengan Rektor, Wakil Rektor, Ketua Gudep, Pembina, dan Purna Racana. Serta kurang disiplinnya sangga kerja” yang merupakan kendala terbesar dirasakan oleh Ridwan selama menjadi seorang ketua umum FIESTA 28. Untuk itu selaku ketua umum FIESTA 28, Ridwan memiliki harapan “setelah diselenggarakan FIESTA 28 ini semoga FIESTA di tahun depan bisa lebih ditingkatkan lagi manajemen timnya, kemudian sangga kerja bisa bertanggungjawab dengan tugas yang diamanahkan, serta meningkatkan koordinasi dengan instansi yang terkait seperti kwartir, rektor, dan pimpinan instansi lain yang mendukung kesuksesan kegiatan FIESTA di tahun depan. Pesan ridwan untuk calon ketua umum FIESTA selanjutnya yaitu, “seorang ketua itu harus memiliki sikap rela berkorban, bertanggungjawab, total terhadap pekerjaan, memiliki komunikasi yang baik dengan orang lain dan instansi terkait serta loyal terhadap amanah yang diberikan” (Putri).
fiesta 2014
Scout Chef
Scout Chef merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengasah keterampilan dan kreatifitas memasak terkhusus bagi anggota pramuka, yang tidak hanya berlaku bagi anggota puteri saja akan tetapi juga bagi anggota putera. Pada kegiatan Scout Chef ini peserta yang akan berlomba berbentuk tim yang terdiri dari 3 (tiga) orang dengan komposisi 2 (dua) orang putera dan 1 (satu) puteri atau sebaliknya orang yang bertujuan untuk
ASTRA merupakan singkatan dari Asah terampil. Kegiatan ini berbentuk kegiatan perlombaan dibidang ilmu pengetahuan atau yang lebih dikenal dengan cerdas cermat. Kegiatan ini terdiri dari 3 babak, yaitu babak penyisihan yang telah diikuti oleh 47 kontingen.Pada babak penyisihan telah terpilih 9 kontingen yang masuk ke babak semifinal, yaitu SMAN 1 Rambah, SMAN 1 Enam Lingkung, SMAN 2 Pariaman, SMAN 2 Payakumbuh, SMAN 1 Pariaman, MAN 2 Padang, SMAN 1 Lubuk Alung dan SMAN 2 Bukittinggi. Setelah melalui proses kompetisi yang panjang, maka terpilihlah 3 kontingen yang berhasil lolos ke babak final untuk memperebutkan gelar juara 1, yaitu SMAN 2 Pariaman, SMAN 2 Payakumbuh dan SMAN 2 Bukittinggi. Perlombaan final berjalan cukup menegangkan dan sengit. Hasil akhir dari lomba Asah Terampil ini dimenangkan oleh kontingen dari SMAN 2 Payakumbuh. Juri pada kegiatan ini berasal dari tenaga pendidik yang terdiri dari dosen dan guru. Mereka adalah Kak Elfitri Santi, Kak Siska Amelia M, S.Pd,
28 membentuk kerjasama tim dalam menghasilkan makanan yang inovatif dan bergizi. Tema yang diangkat dalam kegiatan Scout Chef tahun ini adalah “Kreasi Makanan Tradisional Khas Nusantara” dengan bahan dasar jagung Penanggungjawab perlombaan ini adalah Kak Nindy Silvia Ersa. Kegiatan ini dinilai oleh dewan juri yang berkompeten dibidangnya, seperti Chef Jhon dari Hotel Rang Kayo Basa, Chef Mulyadi dari Hotel Hayam Wuruk dan Ibu Wenny Surya Murtius,S. Pt, M.Si, dosen Fakultas Teknologi Pertanian. Kegiatan ini diikuti oleh 47 kontingen yang berlokasi di lapangan futsal Fakultas Hukum Universitas Andalas. Banyak kreasi makanan yang dihasilkan dalam kegiatan ini diantaranya adalah pudding, cake, peyek sayur asem, rendang, asam padeh serta nasi yang juga terbuat dari jagung. Beragamnya hasil masakan yang enak dan kreatif yang dihasilkan membuktikan bahwa anak pramuka itu hebat dalam segala hal terutama memasak makanan yang bergizi dan memiliki nilai jual. (Mona & Ridwan)
Astra
MEIL dan Kak Amrullah, S. Pd dengan konsentrasi materi yang dilombakan meliputi bidang kepramukaan dan pengetahuan umum. “Alhamdulillah, kegiatan ini berlangsung sukses dan meriah” tutur penanggungjawab Astra, Kak Dalli Burhan.
29
fiesta 2014
fiesta 2014
Giat Pembina
Hari ke empat perhelatan akbar FIESTA 2014. Agenda utama dari pagi menjelang siang adalah lomba pioniring. Usai menyantap sarapan pagi, peserta lomba pioniring berbondong-bondong mengangkut bambu dan peralatan yang lainya menuju lapangan sepak bola universitas Andalas. Lengkap dengan teriakan dan yel-yelnya menambah kecerian pagi saat itu. Pionering merupakan salah satu jenis mata lomba kepramukaan yang diikut sertakan dalam Fiesta (Festival Swarnadwipa Tahunan) XXVII. Pionering pada tahun ini di ikuti 44 kontingen dari 47 kontingen yang mendaftarkan gugus depannya di Fiesta XXVII. Pionering seni tali temali yang memanfaatkan bahan-bahan yang kokoh untuk membuatnya menjadi sebuah bangunan darurat. Pada lomba pionering tahun ini mengusung desain jembatan Tarik, kalau kita mendengar jembatan Tarik, mungkin yang ada di pikiran kita langsung melihat jembatan Tarik yang ada di Negara tetangga, sebab lebih banyak ditemukan disana dari pada di Indonesia
Universitas Andalas kamis 23 Oktober, hari pertama kegiatan Fiesta 28 berlangsung. salah satu agenda hari ini adalah Giat Pembina. Kegiatan ini merupakan pelatihan bagi para pembina dalam menjadikan peserta didik yang berkarakter dan cara melestarikan budaya yang ada disekitar lingkungan peserta didiknya. Pada kali ini tema yang diangkat oleh sangga kerja adalah “Peran Pembina dalam menjadikan generasi pramuka yang berkarakter dan berbudaya”. Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Seminar Fakultas Kedokteran. Kegiatan ini diikuti oleh 4 Gugus Depan Perguruan Tinggi dan 41 pembina dari 47 kontingen yang mengikuti Fiesta XXVIII. Pemateri pada kegiatan ini adalah Kak M. Zainil Septy,M.Pd beliau adalah Wakil Kwartir Daerah 03 Sumatra Barat. Materi dibuka dengan instruksi untuk saling mengenal dengan sesama pembina, kemudian dilanjutkan dengan diskusi tentang keadaan gudep masingmasing. Para pembina sangat antusias mengikuti materi dan melaksanakan instruksi yang diberikan pemateri. Terbukti dari hebohnya ruangan karena saling canda dan menyanyikan yel-yel. Alasan diangkatnya kegiatan giat pembina ini untuk menambah wawasan dan mengkaji kembali tentang budaya yang sudah mulai hilang dan cara – cara untuk melestarikannya kembali. Oleh sebab itu pembina sangat berperan penting dalam menjadikan gen-
erasi muda terutama pramuka baik itu penegak maupun pandega dalam melestarikan kebudayaan yang ada. Kegiatan ini bertujuan agar peserta didik tidak hanya tahu dengan ilmu – ilmu pramuka saja melainkan juga untuk melestarikan budaya yang dan didaerah masing – masing maupun budidaya diindonesia. Jadi pelatihan ini diharapkan supaya pembina bisa mengarahkan anak didiknya untuk melestarikan budaya – budaya disekitarnya serta menjadikan peserta didik yng berkarakter dalam kehidupannya seari –hari , ’’ujar Kak Lara, yang merupakan penanggung jawab dalam kegiatan ini. (Lara)
Panasnya Pioneering Fiesta 2014 Hari ke empat perhelatan akbar FIESTA 2014. Agenda utama dari pagi menjelang siang adalah lomba pioniring. Usai menyantap sarapan pagi, peserta lomba pioniring berbondongbondong mengangkut bambu dan peralatan yang lainya menuju lapangan sepak bola universitas Andalas. Lengkap dengan teriakan dan yel-yelnya menambah kecerian pagi saat itu. Pionering merupakan salah satu jenis mata lomba kepramukaan yang diikut sertakan dalam Fiesta (Festival Swarnadwipa Tahunan)
30
XXVII. Pionering pada tahun ini di ikuti 44 kontingen dari 47 kontingen yang mendaftarkan gugus depannya di Fiesta XXVII. Pionering seni tali temali yang memanfaatkan bahan-bahan yang kokoh untuk membuatnya menjadi sebuah bangunan darurat. Pada lomba pionering tahun ini mengusung desain jembatan Tarik, kalau kita mendengar jembatan Tarik, mungkin yang ada di pikiran kita langsung melihat jembatan Tarik yang ada di Negara tetangga, sebab lebih banyak ditemukan disana dari pada di Indonesia Lomba dimulai dengan pemberian arahan dari dewan juri. Lalu dilanjutkan dengan pemberian sandi
Lomba dimulai dengan pemberian arahan dari dewan juri. Lalu dilanjutkan dengan pemberian sandi kepada masing-masing kelompok dan harus diselesaikan secapat mungkin untuk ditukarkan dengan sket rancangan bangunan yang telah dipersiapkan sangga kerja sebelumnya. Lomba berlangsung serius dan menegangkan. cuaca ekstrim dan berubah ubah menjadi tantangan tambahan. Terkadang peserta harus merasakan sakitnya kecepit bambu dan tidak sedikit yang jatuh bangun karena lapangan perlombaan licin, namun peserta kembali berdiri dan melanjutkan perlombaannya. Ada yang menarik perhatian saat lomba ini berlangsung. Yaitu para suporter yang heboh meneriaki kontingennya dan tidak mau kalah dengan suporter yang lain. Anggota kontingen SMA N 1 Pelepat hilir mengatakan “ saya sangat senang bisa ikut kegiatan ini karena kita dapat bek-
erja secara team, bekerja keras dan bekerja cerdas”. Setelah bangun pioniring siap dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Juripun siap untuk melakukan penilaian. Enam point checker yang jadi perhatian juri. Pertama kerapian, kedua kekokohan banguan, ketiga simpul dan ikatan, keempat kebersihan, kelima kerjasama tim, dan yang terakhir pemanfaatan bahan bangunan. Dengan dewan juri terdiri dari tiga orang, yaitu Oki Pringgodani, SH, Saiful Hasan, SE dan Oki Irawan. Andre yunanda selaku kordinator lomba pioniring mengungkapkan “juri juri yang kita siapkan memang betul betul berkompeten dibidangnya, dan semuanya adalah independen”. Dari 45 kontingen yang berlomba saat itu yang mendapatkan gelar juara satu ialah SMA 2 bukit tinggi. Selamat atas prestasinya, pertahankan dan sampai jumpa di Festival Swarnadwipa Tahunan yang ke 29. (Mhd. Mulia & Mardhi)
31
Bengkel Budaya
fiesta 2014 Bengkel budaya merupakan serangkaian kegiatan berupa pengenalan budaya Minangkabau melalui pelatihan tari dan permainan musik. Perwakilan peserta yang berjumlah 27 orang dari seluruh kontingen dilatih oleh para penggerak seni seperti ISI (Institut Seni Indonesia) Padang Panjang yaitu oleh Diki dan Robi serta Sanggar Carano oleh Rogi dan Faisal di Lubuk Alung. Pelatih yang terdiri dari 4 ini melatih peserta baik untuk memainkan alat musik maupun tari-tarian. Alamat musik yang diajarkan yaitu berupa talempong, gandang, dan alat musik tradisional lainnya. Dari pelatihan yang telah berlangsung 3 hari, maka akan ditampilkan tari galombang dengan iringan musik live dan tari indang kreasi. Out put dari kegiatan ini akan ditampilkan dalam kegiatan api unggun. (Mona)
32
fiesta 2014
Cross Country : Petualangan yang Berkesan
Lomba Karya Tulis Ilmiah
LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) yang telah dilaksanakan diikuti oleh 31 kontingen. Adapun tema dari kegiatan ini adalah “Indahnya Budaya Di Negeri Andalas”. Kenapa dinamakan Andalas? Hal tersebut guna mengingatkan kembali hal yang mungkin telah terlupa bahwa dahulunya pulau Sumatera ini dikenal dengan Pulau Andalas yang dulunya banyak ditumbuhi dengan pohon Andalas yang kini populasinya sudah semakin sedikit. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi anggota penegak dalam bidang ilmiah. Peserta yang berjumlah 31 orang disaring melalui babak penyisihan hingga terpilih 15 peserta un-
tuk maju ke babak berikutnya, yaitu presentasi. Juri dalam kegiatan ini berasal dari berbagai kalangan yang bergerak dibidang kebudayaan, yaitu Prof. Dr. Ir. Raudha Thaib, MP selaku Bundo Kanduang Sumatera Barat, Lilimiwirdi, S.S, M.Hum yang merupakan seorang dosen Fakultas Ilmu Budaya dan Muhammad Taufik, Presiden Mahasiswa Universitas Andalas Tahun 2014. Dari hasil presentasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2014 didapatkan tiga pemenang, yaitu SMAN 2 Pariaman sebagai Juara 1, MAN Lubuk Alung dan SMAN1 Kota Solok sebagai juara 2 dan 3. Menurut penanggungjawab kegiatan Dina Rahmayanti, kegiatan yang dikemas menarik dan tidak membosankan, membuat LKTI ini terkesan asik. Kegiatan ini dapat menunjang dan membuktikan bahwa seorang anggota Pramuka tidak hanya mampu bertindak di lapangan, namun secara ilmiah dan akademis seorang anggota pramuka juga mampu mengepakkan sayapnya melakukan penelitian ilmiah. (Mona)
Sepanjang sejarah FIESTA, Cross Country telah menjadi primadona kegiatan. Dimana kegiatan ini dianggap lebih bergengsi dibandingkan dengan kegiatan lainnya dikarenakan kegiatan ini berlangsung selama 3 hari 2 malam di alam bebas. Dari wawancara yang telah dilakukan bersama kak Jamalukiya selaku koordinator kegiatan, peserta yang mengikuti kegiatan ini dibagi menjadi 24 sangga baru dari kontingen yang berbeda-beda. Diharapkan peserta dapat saling mengenal dan bekerjasama dengan peserta yang berasal dari kontingen lain. Selama perjalanan, peserta akan dinilai secara individu mulai dari semaphore dengan juri kak Yuda, Morse yang dinilai oleh kak Chairizal, navigasi darat dan survival adalah Paul dan Reza dari Paitua (MAPALA Teknik Universitas Andalas) serta dari KOMMA (MA-
PALA Pertanian Universitas Andalas) yaitu Rido dan Wira. Kegiatan ini juga terlaksana dengan lancar berkat bantuan tim kesehatan dari Korp Suka Rela (KSR) PMI Unit Unand yang senantiasa mengiringi peserta mulai dari keberangkatan sampai kembali lagi ke bumi perkemahan dan juga menjadi juri pada lomba PPGD. Disela-sela istirahat, sempat tim kami mewanwancarai salah satu sangga yang telah menyelesaikan laporan perjalanan, banyak hal baru yang mereka dapatkan selama perjalanan, mulai dari teman baru, pengalaman, kebersamaan serta momen yang tidak akan mungkin terulang kembali diwaktu dan orang-orang yang sama. “Beberapa kata yang dapat dituliskan guna menggambarkan kegiatan ini adalah seru, asyik, menyenangkan, hujan, seluncuran, capek, lumpur, jatuh dan berkesan” ujar Sita, Maryati, Ade dan Zahra. (Mona)
33
fiesta 2014
Putera Puteri Fiesta 2014
Ajang pemilihan Putra Putri FIESTA 2014 ini telah ke-4 kalinya diadakan oleh Pramuka Universitas Andalas dengan konsep yang berbeda dari sebelumnya, dan tahun ini konsep yang di angkat oleh sangga kerja yakni “Kebudayaan yang Mulai Hilang di Daerah Masing-Masing”. Ajang pemilihan ini diselenggarakan pada tanggal 26 dan 27 oktober 2014. Ajang ini dilaksanakan dalam 3 sesi yakni sesi babak penyisihan, semi final dan grand final. Peserta yang mengikuti babak penyisihan akan disaring lagi menjadi 15 pa dan 15 pi untuk mengikuti babak selanjutnya yaitu babak semi final. Pada babak ini peserta diuji lagi pengetahuan dan kemampuannya dalam berbagai bidang oleh juri yang berkompeten di bidangnya masing-masing. kak Edo Afrinaldi yang merupakan uda kota padang panjang pada tahun 2013 lalu menjabat sebagai Juri 1 yang khusus menguji peserta mengenai kemampuan adat dan budaya serta bakat yang dimiliki peserta, sementara kak Vanji I. Aziz S.Farm, Apt yang pernah meraih penghargaan Best Speaker of International Symposium NTU (Nanyang Technological University) menjabat sebagai Juri 2 yang khusus menguji peserta mengenai bahasa, sedangkan kak Yosefie Rachmadini yang pernah meraih gelar Uni Kabupaten Solok 2012 menjabat sebagai Juri 3 yang khusus mengenai kepribadian. Setelah para peserta melakukan wawancara, terpilihlah 10 putera dan 10 puteri untuk masuk ke babak selanjutnya yakni babak grand final yang menjadi puncak dari ajang ini. Kegiatan ini dihadiri oleh 4 orang juri, dan yang menjadi juri tamu dalam babak ini adalah kak Ranti Arastri S.Sos yang pernah terpil-
ih menjadi International Youth Excehange and Camp (IYEC). Kali ini yang menjadi penilaian juri dari para peserta adalah public speaking dan performance. Dari sinilah terpilih 5 putera dan 5 puteri yang terpilih menjadi pemenang dari 5 kategori yang telah ditentukan. Pemenang Putera FIESTA 28 diraih oleh Pandu Putra Utama dari kontingen SMAN 1 Luhak Nan Duo, sedangkan Puteri FIESTA 28 diraih oleh Awani Yaura dari kontingen SMAN 1 Solok. Untuk kategori Best Intelligence diraih oleh Grend Soni Amartha dari kontingen SMAN 2 Pariaman dan Hana Ulfa M. dari kontingen SMAN 1 Pelepat Ilir. Untuk Best Talent diraih oleh Robi Irianda dari kontingen SMA Al Hira dan Septia Intan dari kontingen MAN Lubuk Alung. Selanjutnya untuk kategori Best Performance diraih oleh Fajri Zuwito dari kontingen SMAN 1 Pariaman dan Mayang Sari dari kontingen SMAN 1 lubuk basung. Untuk kategori yang terakhir, yaitu kategori finalis terfavorit yang dipilih berdasarkan angket diraih oleh Abdul Maulana dari kontingen SMAN 1 Pelepat Hilir dan Dewi Suwastika dari kontingen SMA Al Istiqomah (Redaksi) Sign & Tracking Para pandu zaman dahulu dikenal pula sebagai pencari jejeak ulung. Di ilhami para penjejak di pedalaman Afrika dan Amerika Utra. Mereka disebut tracker atau pathfinder. When I was a scout, We had to blaze trails without Stickey note
34
fiesta 2014
Jelajah Budaya Minangkabau
Sangat menakjubkan adalah kata yang indah ketika mengikuti jelajah budaya Minangkabau. Acara ini adalah rangkaian kegiatan Fiesta 2014, yang mengunjungi perkampungan adat kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Semua berawal dari minggu pagi yang cerah. Pagi itu aku dan teman teman dari Riau, Sumatera Barat, dan Jambi berkumpul di depan Fakultas Kedokteran Sumatera Barat, semuanya sangat antusias. Saat ditanya oleh kakak sangga kerja kami menjawab dengan sigap, “kami ingin menambah wawasan mengenai Minang Kabau. Sembari menunggu kedatangan bus, kami saling melempar canda tawa dan memperkenalkan diri satu sama lain. Saya dan rekan yang lain penasaran kemana tempat tujuan yang akan kami kunjungi, karena dari awal kami tidak di izinkan tau kemana kami akan pergi. saya melirik arloji di tangan kiri, ternyata sudah
menunjukan pukul 08.00 wib. Bus yang kami tunggu sedari tadipun sudah tiba. Kamipun berangkat dan masih penasaran kemana tempat yang akan kami kunjungi. Sungguh indah, disepanjang jalan kumelihat bukit yang tinggi seraya kuberfikir ini lah salah satu keindahan negeriku dengan hamparan sawah dan pohon kelapa yang melabai meghiasi indah dan asrinya perjalanan kami. Daerah pertama yang kami lewati adalah kabupaten solok yang terkenal dengan buah markisahnya. Saat melewati daerah ini saya berdecak kagum melihat hamparan pegunungan dan indahnya pemukiman terlihat dari posisi saya. Sembari bersyukur kepada tuhan atas ciptaanya yang menakjubkan. Sekitar tiga jam perjalan kami sampai disebuah tempat yang memilki gapura yang bertulisan Sijunjung. Aku masih menerka nerka kemana kami tempat tujuan jelajah budaya Minang Kabau ini. Ternyata bus berhenti disebuah perkampungan adat didaerah kabupaten Sijunjung. Sampai disana
35 aku terkagum melihat rumah yang berdiri dalam suatu kawasan dengan gaya arsitektur khas Sumatera Barat, yakni rumah gadang. Sudah tua memang tap ternyata masih kokoh dan dihuni oleh warga. Kami diperintahkan untuk turun dari bus dan berbaris, ternyata kami disambut arak arakan oleh penduduk. Aku berfikir betapa ramah tamahnya penduduk tersebut. Perjalan dilanjutkan dengan berjalan kaki dengan ibu-ibu yang membawa bungkusan diatas kepalanya, dan lengkap dengan iringan alat musik talempong. Saat itu kami merasakan betapa kentalnya adat Minang Kabau. Kami berkumpul disebuah tempat namanya adalah tempat bakauo, disanalah kami bercengkrama dengan masyarakat yang ternyata sangat senang dengan kedatanag kami. Tidak lama kemudian tibalah rombongan bupati Sijunjung yang datang untuk membuka acara jelajah budaya minangkabau diperkampungan adat Sijunjung. Ramah tamahnya penduduk disini membuat kami merasa nyaman berada disana. Setelah solat dzuhur kami menyantap makanan khas Minang Kabau. Makanan yang memang rasanya khas dan unik langsung di daerah aslinya, sungguh nikmat jauh beda dengan masakan Minang kabau yang dijual dirumah makan. Selanjutnya kami melakukan perjalanan menyusuri perkampungan perkampungan Minangkabau yang sudah tua namun masih kokoh. Suasananya sangat berbeda dengan derah Sumatera Barat pada umumnya. Budaya asli Minang kabau yang dijunjung tinggi daerah ini menambah indahnya perkampungan tersebut. Tidak salah kampung ini akan dijadika warisan budaya oleh PBB. Kami juga diberikan penjelasan oleh tokoh masyarakat disana, dan terasa membaur dengan masyarakat. Sebelum kami kembali ke bumi perkemahan
fiesta 2014
36
fiesta 2014 Pengabdian Masyarakat Fiesta 2014 Kurang Diminati Peserta ?
FIESTA 2014. Kami disuguhi pertunjukan tari randai oleh pemuda kampung adat tersebut yang menanambah warna warni jelajah budaya minanggakabau. Tidak hanya sampai disitu kami juga di izinkan untuk ikut menari dan sedikit belajar gerakan gerakan tari randai tersebut. Tibalah saatnya pulang, dengan sedikit berat hati untuk meninggalkan perkampungan indah nan permai ini. Setelah salam salamn dengan warga di balai tersebut kamipun naik bus dan pulang kembali menuju bumi perkemahan. Saat didalam bus aku berfikir budaya minangkabau adalah budaya yang khas dan menjunjung tinggi nilai-nilai budayanya. Walaupun sebenarnya aku bukanlah asli orang Sumatera Barat, namun bangga rasanya sebagai warga negara, Indonesia memilki budaya seindah ini. (Kamar Zaman, Penulis merupakan peserta FIESTA 2014 dari kontingen SMKN 1 Rambah, Rokan Hulu Riau.)
Minggu (26/10), Pengabdian masyarakat adalah kegiatan sosial yang diberikan dari sekelompok untuk masyarakat agar keadaan masyarakat menjadi lebih baik. Pengabdian masyarakat untuk kali ini di lakukan di desa limau manis, Kec pauh yang letaknya tidak jauh dari bumi perkemahan Universitas Andalas, Padang, Desa limau manis adalah desa yang kehijauannya masih sangat terjaga dari segi air, udara dan lingkungannya, Oleh itu sangga kerja Fiesta XXVIII memilih daerah tersebut agar keasriaanya tetap terjaga, Dalam kegiatan ini sangga kerja mengadakan pengabdian dengan kegiatan seperti pembersihan semak-semak yang ada di pinggiran jalan, membuat drainase, dan renovasi mussholah dengan pengecatan ulang serta memberikan beras kepada warga yang kurang mampu. Pada kesempatan abdimas (pengabdian masyarakat) peserta di sambut langsung oleh bapak RT, RW dan warga, pada kata sambutannya “beliau sangat senang atas kedatangan pramuka yang berasal dari berbagai daerah dari sumatera dan terima kasih atas dipilihnya limau manis sebagai tempat abdimas, semoga ini semua menjadi keindahan bagi masyarakat dan pramuka. Namun sangat disayangkan kegiatan yang semestinya dapat menambah pengalaman berbaur langsung dengan masyarakat kali ini kurang diminati oleh peserta Fiesta XXVIII, pada hal kegiatan ini di susun tidak terlalu banyak memeras tenaga karena sangker juga mengetahui kegiatan yang di ikuti peserta sebelumnya sangat padat. Tetapi semua itu tidak berjalan sebagai mana yang di harapkan sangker khususnya Koordinator Pengabdian Masyarakat yaitu kak Mardhi “Pengapdian masyarakat padahal hal sangat di tunggu masyakat, karena mereka dapat melihat secara langsung bagaimana pramuka yang sebenarnya”. Meskipun peserta yang berpartisipasi tidak mencapai target sangker yaitu 141 orang terdiri dari 94 putera dan 47 puteri. Peserta yang datang untuk pengabdian masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan seperti yang di katakana salah satu peserta yang berasal dari SMA N 1 Pelepat hilir yaitu Aldi “ saya bangga bisa membantu masyarakat karena saya mempunyai prinsip cintailah keluarga kemudian cintai masyarakat”. Muncul harapan semoga kegiatan pengabdian masyarakat yang sudah dilakukan dapat berkesan bagi masyarakat. Untuk tahun depan dapat lebih maksimal dalam melaksanakan kegiatan terhadap masyarakat agar efeknya positif untuk Pramuka Indonesian. (Mardhi)
37
fiesta 2014
Ragam Penampilan Budaya Saat Pentas Seni
Kegiatan pentas seni merupakan kegiatan wajib yang ada disetiap kegiatan FIESTA Unand. Kegiatan pentas seni kali ini diselenggarakan di Ruang Tengah di Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Andalas. Kegiatan pentas seni dilaksanakan setiap malam selama kegiatan. Pada FIESTA 2014 ini, panitia mengangkatkan tema kebudayaan dalam penampilan pentas seni. Hal ini bertujuan agar anggota pramuka dapat melestarikan seni budaya daerah. Peserta dari berbagai sekolah di Sumatera menampilkan beragam penampilan seni tradisional dari daerah masing-masing. Tidak dari sedikit dari peserta yang mengkreasikan penampilannya dan ada juga peserta yang mengangkat kesenian yang sudah tidak familiar lagi dalam masyarakat. Berbagai penampilan dan atrak-
si ditampilkan peserta untuk menyuguhkan hiburan yang terbaik kepada dewan juri dan penonton, khususnya untuk menarik perhatian dewan juri dalam memberikan nilai terbaik kepada mereka untuk menjadi juara. Keriuhan dan keceriaan selalu mewarnai setiap penampilan pentas seni. Setiap kontingen terutama kontingen dari daerah yang sama akan memberikan semangat dan yel-yel kepada kontingen yang tampil. Kemeriahan ini terasa disetiap hari pelaksanaan pentas seni. Beragam penampilan ditampilkan oleh para peserta. Diantara peserta ada yang menampilkan tari piring, tari indang, tabuik, randai, dan masih banyak lagi penampilan budaya yang coba ditampilkan oleh para peserta. Yang pastinya penampilan mereka atraktif dan tentunya menghibur. (Redaksi)
fiesta 2014
38
Menjaga Keindahan Bumi Perkemahan dengan Lomba Tapak Perkemahan FIESTA 2014 kembali mengangkatkan kegiatan lomba tapak perkemahan. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan keindahan, kenyamanan dan kerapian di area bumi perkemahan. Hal yang unik dari lomba tapak perkemahan pada tahun ini adalah peserta boleh bebas berkreasi namun hanya dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang. Peserta dilarang untuk menggunakan bahanbahan yang siap jadi dan dengan harga yang mahal. Cukup dengan bahan-bahan sederhana, dan menerapkan konsep 3R, reduce, reuse, dan recycle. Penilaian pada lomba tapak perkemahan ini dilaksanakan secara rahasia. Dewan juri yang berasal dari unsur-unsur pramuka ini menilai secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan peserta. Hari penilaianpun tidak diketahui oleh peserta. Dewan juri menilai beberapa unsur yang penting di bumi perkemahan seperti kelengkapan fasilitas perkemahan, pengaplikasian teknik kepramukaan dalam pembuatan dekorasi perkemahan, kebersihan, kerapian, dan keindahan tapak perkemahan. “Melalui lomba tapak perkemahan ini diharapkan peserta dapat saling menjaga kebersihan lokasi perkemahan dan menjaga keasrian dan kenyamanan lokasi perkemahan selama kegiatan FIESTA berlangsung”, ujar Tama selakuk koordinator lomba Tapak Perkemahan (Redaksi).
39
galery
galery
40
Pengarahan dari purna untuk terselenggaranya orientasi yang lebih baik
Latihan rutin tali temali untuk mengasah kemampuan anggota tentang teknik kepramukaan.
Pelatihan Jurnalistik dari praktisi media untuk upgarede anggota redaksi impeesa
Pemberian materi orientasi persiapan bekal untuk pengembaraan
Perayaan Ulang tahun racana ke-28 tepat pukul 00.01 1 September 2014
Pemberian beasiswa purna bentuk kepedulian purna untuk kesejahteraan anggota
Upacara peringatan hari pramuka ke-53 di lingkungan Universitas Andalas
language day pelatihan bahasa jepang untuk menambah soft skil anggota racana
Fun bike dalam rangkaian kegiatan latihan fisik
Rapat sangga kerja FIESTA 2014 H-3
Rapat kerja ke 2 masa bakti 2013/2014
Tadarusan yang merupakan agenda rutin bulanan Racana Swarnadwipa
41
fiesta 2014
asah otak
42
PBB Tanpa Tongkat
Padang, 24 Oktober 2014. Lomba PBB Tanpa Tongkat merupakan perlombaan Peraturan Baris Berbaris yang bertujuan untuk menumbuhkan jasmani yang sehat, rasa patriotisme, rasa persatuan, meningkatkan kekompakan, sikap kedisiplinan, dan sikap tanggungjawab, serta nilai estetika. Kegiatan ini diikuti oleh 16 (enam belas) orang dari masing-masing kontingen dengan komposisi 8 (delapan) orang putera dan 8 (delapan) orang puteri. Lomba PBB Tanpa Tongkat kali ini diikuti oleh 41 kontingen dari 47 kontingen yang dilakukan dua hari yaitu pada hari Kamis sampai Jumat tanggal 23 s.d 24 Oktober 2014. Pelaksanaan lomba PBB Tanpa Tongkat berjalan dengan lancar. Namun, terdapat beberapa kendala seperti keterlambatan memulai lomba lebih kurang 30 menit. Hal ini disebabkan oleh keterlambatan peserta hadir di lokasi lomba karena peserta masih banyak yang berkeliaran dan masih banyak peserta yang latihan. Akan tetapi, secara keseluruhan lomba berjalan dengan lancar, ujar kak Suryani selaku Koordnator lomba PBB tanpa tongkat. Juri Lomba PBB tanpa tongkat ini berasal dari Kwarda 03 Sumatera Barat, Polri, dan Komando TNI yaitu Kak Oki Irawan, Bapak Taufik Ramadhan, S., dan Bapak Lettu Fidel Castro. Salah satu penila-
ian lomba PBB Tanpa Tongkat ini berdasarkan PP Seragam Pramuka. Menurut Kak Oki Irawan selaku juri, dari 41 kontingen hanya 3 kontingen yang benar-benar memakai seragam pramuka berdasarkan PP Seragam Pramuka. Selain itu untuk gerakan, banyak gerakan dasar PBB dikreasikan, yang sebenarnya gerakan PBB tersebut berdasarkan SK Panglima ABRI tidak boleh rubah-rubah. Akan tetapi, peserta yang biasanya menang tetap mempertahankan gerakan dasar yang sesungguhnya. Namun, untuk secara keseluruhan peserta sangat antusias, semangat, dan sangat luar biasa dengan penuh persiapan yang matang, ujar Bapak Taufik Ramadhan. Septika Hariyani.
Berhadiah : Maskot FIESTA 2014 *TTS bukan untuk anggota Racana Swarnadwipa