Modul ke:
IMC 2 Analisa Situasi Pasar : Porter, GE Matrix, Past performance
Fakultas
Komunikasi
Program Studi
Advertising & Marketing communication
Berliani Ardha, SE, M.Si Red tulips are associated with love
MODEL PORTER 5 FORCES • Lima Porter Forces Analisis adalah alat penting untuk menilai potensi profitabilitas dalam suatu industri. Dengan sedikit adaptasi, juga berguna sebagai cara untuk menilai keseimbangan kekuasaan dalam situasi yang lebih umum. Ia bekerja dengan melihat kekuatan lima kekuatan penting yang mempengaruhi persaingan:
Lima Porter Forces Analisis • I. Bargaining power of supplier (Kekuatan Pemasok) Kekuatan pemasok untuk menaikkan harga input Anda. • II. Bargaining power of buyers (Kekuatan Pembeli) Kekuatan pelanggan Anda untuk menurunkan harga Anda.
Lima Porter Forces Analisis • III. Threat of new entrants (Ancaman dari Pendatang Baru) Kekuatan persaingan di industri. • IV. Threat of Substitutes (Kendala dari Industri Sibstitusi) Sejauh mana produk dan jasa yang berbeda dapat digunakan di tempat Anda sendiri. • V. Competitive Rivalry between Existing Players (Ancaman dari Pesaing Kuat) Kemudahan yang pesaing baru dapat memasuki pasar jika mereka melihat bahwa Anda membuat keuntungan yang baik (dan kemudian mendorong harga ke bawah).
GENERAL ELECTRIC MARKET ATTRACTIVENESS – BUSINESS POSITION MATRIX (GE MATRIX) IMC 2
• Dalam matriks GE, SBU dievaluasi dengan menggunakan 2 faktor yaitu market attractiveness and competitive position. Model penilaian market attractiveness dan portfolio posisi bisnsi dikembangkan oleh General Electric USA dan dirancang untuk mengatasi beberapa masalah model matrik BCG. Menggabungkan Matriks GE dilakukan dengan 3 tahap: – tahap 1, menentukan faktor-faktor dan posisi SBU dalam matriks GE; – tahap 2, persiapkan matrik GE (memperkirakan posisi SBU); – tahap 3, membuat rekomendasi strategis berdasarkan matrik GE.
GENERAL ELECTRIC MARKET ATTRACTIVENESS – BUSINESS POSITION MATRIX (GE MATRIX)
• Matrix GE atau McKinsey Matrix adalah alat strategis untuk analisis portofolio.Hal ini mirip dengan Matrix BCG dan benar-benar GE / McKinsey Matrix adalah perluasan dari Matrix BCG, multifaktor alat analisis portofolio.
• Alat ini membandingkan bisnis yang berbeda pada "Kekuatan Bisnis" dan "Pasar Daya Tarik" variabel, ditambah ukuran gelembung merupakan ukuran pasar bukan bisnis penjualan yang digunakan dalam BCG Matrix. Hal ini memungkinkan pengguna bisnis untuk membandingkan kekuatan bisnis, daya tarik pasar, ukuran pasar, dan pangsa pasar untuk berbagai Strategi Bisnin Unit (SBU) atau penawaran produk yang berbeda. Analisis portofolio alat strategis telah awalnya dikembangkan oleh GE dan McKinsey.
• Dalam matriks GE, SBU dievaluasi dengan menggunakan 2 faktor yaitu market attractiveness and competitive position. Model penilaian market attractiveness dan portfolio posisi bisnsi dikembangkan oleh General Electric USA dan dirancang untuk mengatasi beberapa masalah model matrik BCG.
Menggabungkan Matriks GE dilakukan dengan 3 tahap: • tahap 1, menentukan faktor-faktor dan posisi SBU dalam matriks GE; • tahap 2, persiapkan matrik GE (memperkirakan posisi SBU); • tahap 3, membuat rekomendasi strategis berdasarkan matrik GE.
GE Matrix Posisi dan Strategi • GE / McKinsey Matrix dibagi menjadi sembilan sel – sembilan alternatif untuk penentuan posisi dari setiap SBU atau menawarkan produk. Berdasarkan kekuatan bisnis dan daya tarik pasar setiap SBU akan memiliki posisi yang berbeda dalam matriks. Selanjutnya, ukuran pasar dan penjualan saat ini akan membedakan setiap SBU.Berdasarkan pemahaman yang jelas dari semua faktorfaktor pengambil keputusan yang mampu mengembangkan strategi yang efektif
Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) • Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu – introduction, – growth, – maturity dan – decline.
• Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of market volume
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) • Siklus hidup produk adalah suatu grafik yang menggambarkan riwayat suatu produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Siklus hidup produk (PLC) merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. • Suatu perusahaan harus mengetahui siklus hidup suatu produknya di pasar. Hal ini disamping mengetahui life time produk itu sendiri, tetapi harus juga mengetahui tingkat kejenuhan pasar atas produk itu sendiri.
Konsep Tentang Siklus hidup Produk • Konsep Tentang Siklus hidup Produk Menurut philip Kotler dalam bukunya manajemen pemasaran edisi millennium jilid 3 (2002 : 347), mengatakan bahwa sebuah produk memiliki siklus hidup berarti menegaskan empat hal, yaitu:
Konsep Tentang Siklus hidup Produk 1.Produk memiliki umur terbatas. 2.Penjualan produk melalui berbagai tahap yang berbeda, masing –masing memberikan tantangan, peluang dan masalah yang berbeda bagi penjual. 3.Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup produk. 4.Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur pembelian, dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidupnya.
• Siklus hidup produk akan menentukan apakah perusahaan akan mulai mengusulkan dan mendesain suatu produk baru.
1. Perkenalan (Introduction) • Pertumbuhan penjualan lambat karena produk baru saja yang diperkenalkan kepada konsumen. Biaya sangat tinggi sehingga produk tidak menghasilkan keuntungan sama sekali. Tahap perkenalan ini dimulai bili produk baru sudah didistribusukan untuk pertama kalinya dan tersedia dipasar untuk dibeli masyarakat
2. Pertumbuhan (Growth) • Pasar dengan cepat menerima produk baru sehingga penjualan melonjak dan menghasilkan keuntungan yang besar. Melonjaknya hasil penjualan merupakan tanda yang jelas berlangsungnya tahap pertumbuhan. Pada tahap ini jumlah keuntungan ikut membumbung tinggi yang disebabkan oleh biaya promosi yang dibebankan pada volume yang jauh lebih besar dan oleh lebih banyak penurunan biaya produksi per unitdibandingkan penurunan harga jual. Hal ini disebabkan karena adanya dampak “kurva pembelajaran” (learning-curve).
3. Kedewasaan (Maturity) • Periode dimana pertumbuhan penjualan mulai menurun karena produk sudah bisa diterima oleh sebagian besar pembeli potensial. Jumlah keuntungan mantap, stabil atau menurun yang disebabkan oleh meningkatnya biaya pemasaran untuk melawan persaingan yang ketat. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama dibandingkan tahap- tahap sebelumnya serta menghadapi tantangan- tantangan berat dalam manajemen pemasarannya.
4. Kemunduran (Decline) • Dalam periode ini penjualan menurun dengan tajam diikuti dengan menyusutnya keuntungan. Penurunan penjualan ini bisa diakibatkan oleh perkembangan teknologi, perubahan selera konsumen, atau meningkatnya persaingan di dalam dan luar negeri. Semua ini kelebihan kapasitas mengakibatkan menghebatnya persaingan harga yang akhirnya akan menurunkan keuntungan perusahaan.
Terima Kasih Berliani Ardha, SE , MS.i