IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI PT. BERDIKARI (PERSERO) JAKARTA Disusun untuk memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1)
Fakultas Ilmu Komunikasi Disusun oleh :
NAMA
:
HANDAYANI
NIM
:
44206110065
JURUSAN
:
Public Relations
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA TAHUN 2008
i
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA
PERSETUJUAN SKRIPSI :
Judul
: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI PT. BERDIKARI (PERSERO) JAKARTA
Nama
: Handayani
NIM
: 44206110065
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Public Relations
Mengetahui : Pembimbing,
( Dra. Agustina Zubair. M.Si )
ii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI :
Judul
: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI PT. BERDIKARI (PERSERO) JAKARTA
Nama
: Handayani
NIM
: 44206110065
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Public Relations
Jakarta, 18 Desember 2008
Ketua Sidang Nama : Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si.
(
)
(
)
(
)
Penguji Ahli
Nama : Farid Hamid, S.Sos, M.Si. Pembimbing
Nama : Dra. Agustina Zubair, M.Si.
iii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA
PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI :
Judul
: IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI PT. BERDIKARI (PERSERO) JAKARTA
Nama
: Handayani
NIM
: 44206110065
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Hubungan Masyarakat Disetujui dan Diterima Oleh : Pembimbing
( Dra. Agustina Zubair. M.Si ) Mengetahui : Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Ketua Bidang Studi Public Relations
( Dra. Diah Wardhani, M.Si.)
( Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos, M.Si.)
iv
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG PUBLIC RELATIONS HANDAYANI IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI PT. BERDIKARI (PERSERO) JAKARTA xvii + 78 halaman : 33 tabel + 8 lampiran : 21 Bibliogragi ( 1984 – 2007 ) ABSTRAKSI Suatu organisasi perusahaan yang hendak meningkatkan produktivitanya harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah suasana kerja yang nyaman dan harmonis. Suatu organisasi akan berhasil mencapai tujuannya bukan hanya memenuhi kebutuhan fisik dan materi saja bagi para pegawainya akan tetapi perusahaan juga harus mampu menciptakan iklim komunikasi yang baik. Oleh karenanya iklim komunikasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perilaku karyawan. Terpenuhinya gaji dan fasilitas yang cukup bukan satu-satunya penyelesaian, akan tetapi kebutuhan psikologis pegawai juga turut mempengaruhi kondisi di perusahaan, dimana para pegawai menuntut para pimpinan untuk menghargai, dan mengakui keberadaanya dalam perusahaan. Hal ini dapat tercipta bila iklim komunikasi yang berlangsung baik dalam organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui tentang iklim komunikasi PT. Berdikari (Persero) Jakarta. Teori yang digunakan dalam menciptakan iklim komunikasi ini adalah dengan menggunakan teori Pace tentang menciptakan iklim komunikasi yang baik dimana terdapat dimensi kepercayaan, pembuatan keputusan partisipatif, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi, mendengarkann komunikasi ke bawah dan perhatian dan tujuan berkinerja tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu penelitian ynag mengambil sample dari suatu populasi dan menggunakan kuestioner. Sebagai pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan penyebaran kuestioner. Kuestioner yang dibagikan keseluruh responden yang berjumlah 133 orang. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa iklim komunikasi di PT. Berdikari (Persero) Jakarta cenderung ke arah Baik, dimana jawaban mayoritas pegawai terhadap dimensi iklim komunikasi adalah dominan setuju. Adapun saran yang penulis kemukakan adalah agar manajemen PT. Berdikari (Persero) Jakarta untuk lebih memperhatkan saran, ide dan aspirasi para pegawainya dalam menentukan sutu kebijakan perusahaan.
v
Kata Pengantar Alhamdullilahi robbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan rahmaat, karunia dan hidayahnya kepada penulis berupa kesehatan dan petunjuk. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana komunikasi pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyajikan skripsi yang berjudul : “IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI PT. BERDIKARI (PERSERO) JAKARTA, masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangannya baik mengenai isi maupun penyajiannya.
Kekurangan
ini
semata-mata
dikarenakan
keterbatasan
ilmu
pengetahuan, pengalaman maupun kemampuan yang penulis miliki, meskipun ada kekurangan dalam skripsi ini mudah-mudahhan para pembaca dapat mengambil manfaat dan kegunaan dari penulisan skripsi ini. Tersusunnya skripsi ini tidak lepas karena adanya bantuan dan dorongan dari semua pihak, baik yang langsung maupun yang tidak langsung. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada : 1. Dosen Pembimbing, Ibu Dra. Agustina Zubair MS.i yang telah memberikan waktu, petunjuk, saran-saran dan sebagai motivator untuk saya, hingga terselesainya skripsi ini 2. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, Ibu Dra. Diah Wardhani. 3. Ketua Jurusan Public Relations Universitas Mercu Buana, Ibu Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos, M.Si.
vi
4. Kepada Pimpinan dan seluruh staff karyawan PT. Berdikari (Persero) yang telah memberikan sumbangsihnya dalam menjawab semua pertanyaan di kuestioner yang saya ajukan. 5. Untuk Bapak dan Mama Tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan moril maupun materil yang tidak dapat terhitung nilainya. 6. Adik-adikku tercinta yang selalu ku memberikan motivasi serta bantuan kalian hingga selesainya skripsi ini. 7. Untuk teman-teman tercinta dan terbaikku sekaligus juga sahabat-sahabatku, Tietie, Asti dan Ebing yang turut memberikan saran dan ide-ide nya. 8. Untuk Pa Firsan yang dengan sabar telah memberikan ide dan saran terhadap proses pembuatan skripsi in. 9. Untuk Mamas ku yang Terkasih, terima atas buku-buku mu dan dukungan dan motivasi mu kepada aku, semoga Sukses Pencalegkanmu di tahun 2009. 10. Teman-teman terbaikku yang lain, Rina, Laura, Astri dan Depi yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. 11. Seluruh teman-teman tercinta Artis Menteng Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan IX tahun 2006 jurusan Public Relations Universitas Mercu Buana Jakarta. Yang saling memberikan semangan dan motivasi demi terselesainya Skripsi ini. 12. Dan seluruh teman-teman terbaikku, yang tidak dapat kusebutkan nama kalian satu persatu yang turut memberikan dukungan dan semangat demi cepat selesainya skripsiku ini. .
vii
Semoga ALLAH SWT senantiasa memberi dan melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada semua pihak yang membantu selesainya penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, walaupun penulis menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Akhirnya kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya.
Jakarta,
Desember 2008
HANDAYANI
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepegawaian
46
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
46
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
47
Tabel 4.4
Saya merasa dipercaya dalam menjalankan tugas-tugas perusahaa
48
Tabel 4.5
Bawahan merasa diakui keberadaannya
49
Tabel 4.6
Bawahan merasa percaya terhadap yang dilakukan oleh atasannya.
49
Tabel 4.7
Bawahan merasa percaya bahwa kegiatan-kegiatan dalam organisasi dinilai sukses (berhasil).
50
Tabel 4.8
KEPERCAYAAN
51
Tabel 4.9
Bawahan merasa bebas melontarkan pendapatnya
52
Tabel 4.10
Pegawai merasa pendapatnya dihargai.
52
Tabel 4.11
Pegawai merasa bahwa saran/ usul mereka ditanggapi.
53
Tebel 4.12
Bawahan merasa dimintakan pendapatnya dalam pengambilan keputusan.
54
Tabel 4.13 PENGAMBILAN KEPUTUSAN PARTISIPATIF
55
Tabel 4.14
Atasan jujur menyatakan suatu alasan jika sedang tidak ingin diganggu.
56
Tabel 4.15
Karyawan melihat atasan berterus-terang menceritakan masalah yang sedang dialami perusahaan.
56
Tabel 4.16
Karyawan jujur dalam mengisi absensi harian.
57
Tabel 4.17
Atasan akan menyatakan jujur juka terjadi kesalahan dalam pekerjaan.
58
ix
Tabel 4.18 KEJUJURAN
59
Tabel 4.19
Bawahan merasa bahwa atasannya mau menerima an memberi kritik.
60
Tabel 4.20
Bawahan merasa atasannya mau memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukannya.
60
Tabel 4.21
Bawahan merasa atasan tidak menutup-nutupi informasi mengenai organisasi sebatas yang perlu diketahui oleh bawahnnya.
61
Tabel 4.22
Bawahannya merasa atasan dapat kesalaanyang dibuatnya sendiri.
62
dengan
mudah
menfakui
Tabel 4.23 KETERBUKAAN DALAM KOMUNIKASI
63
Tabel 4.24
Frekuensi bawahan berkomunikasi dengan atasan langsung sangat sering selama satu bulan terakhir.
64
Tabel 4.25
Bawahan sering berkomunikasi dengan atasan secara tatap muka.
64
Tabel 4.26
Bawahan paling sering berkomunikasi dengan atasan melalui telepon.
65
Tabel 4.27
Bawahan paling sering berkomunikasi dengan atasan dengan melalui memo atau surat.
66
Tabel 4.28 MENDENGARKAN KOMUNIKASI KE BAWAH
67
Tabel 4.29
Bawahan dapat menyebutkan tujuan organisasi tercantum dengan jelas.
67
Tabel 4.30
Bawahan menilai program kerja perusahaan sudah berjalan efektif.
68
Tabel 4.31
Bawahan dapat menilai tujuan perusahaan berkinerja tinggi yang di komunikasikan kepada bawahan sudah baik.
69
Tabel 4.32
Bawahan dapat mengetahui struktur organisasi ditempat bekerja.
70
Tabel 4.33 PERHATIAN DAN TUJUAN BERKINERJA TINGGI
x
70
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI …………................................………………
ii
LEMBAR TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI …..…...........……….......................
iii
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI ….….....................…..........…..
iv
ABSTRAKSI ..............................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ..................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ..............................................................................................................
xi
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................
xiv
LAMPIRAN ...............................................................................................................
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang ………...............................………………………...…….
1
1.2 Rumusan Masalah …………...………...................…………….……….
6
1.3 Tujuan Penulisan ……………...........…………….................………..…
6
1.4 Manfaat Penelitian …………………..........……………….................…
6
BAB II
1.4.1
Manfaat Akademis ………………………....………...............
6
1.4.2
Manfaat Praktis ….……………………..………….................
6 7
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Humas …………………............………………………………………..
7
2.1.1
Pengertian Humas ……..……........………….………………..
7
2.1.2
Tujuan Humas ………….………….......……..……………….
8
2.1.3
Peranan dan Fungsi Humas ……...…….........….......................
9
xi
2.2 Komunikasi Organisasi ………...…...…………………..….……...........
12
2.2.1
Pengertian Komunikasi Organisasi ….........……...….………..
12
2.2.2
Arus Komunikasi Organisasi …………...............…………….
15
2.3 Iklim Komunikasi Organisasi .......……………...............………………
24
BAB III
2.3.1
Pengertian
…………......……………………………….........
24
2.3.2
Dimensi Iklim Komunikasi Organisasi ……………................
29
METODELOGI PENELITIAN
33
3.1 Jenis Penelitian …………………..........…….…………......……………
33
3.2 Metode Penelitian .………………...……..........………………………
34
3.3 Populasi dan Sample ………………..….……..........………….………..
34
3.4 Tehnik Penarikan sample …………..…………..…..………...................
35
3.5 Tehnik Pengumpulan Data ………….………….….…………................
35
3.5.1
Tehnis Pengumpulan Data Primer ..............................................
35
3.5.2
Tehnis Pengumpulan Data Sekunder …….............……...........
36
3.6 Definisi Konsep & Operasional Konsep ……………..………........……
36
3.6.1
Definisi Konsep Iklim Komunikasi ………..............……………
36
3.6.2
Operasional Konsep ………………………..………....................
37
3.7 Tehnik Analisa Data ……………………...……………….....................
41
xii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Latar Belakang PT. Berdikari (Persero) .……...........……………............
43
43
4.1.1
Sejarah Singkat .............................................................................
43
4.1.2
Visi dan Misi ................................................................................
43
4.1.3
Jenis-Jenis Usaha .......................................................................
44
4.2 Hasil Penelitian .........………………...….……………….…........…......
45
4.2.1
Karakteristik Responden ..............................................................
45
4.2.2.
Iklim Komunikasi ........................................................................
47
4.2.3
Pembahasan
71
..............................................................................
76
BAB V Kesimpulan & Saran 5.1 Kesimpulan ..............................................................................................
76
5.2 Saran .........................................................................................................
77
xiii
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Mempelajari organisasi adalah mempelajari perilaku pengorganisasian dan
perilaku tersebut adalah komunikasi. Organisasi berbicara agar menjadi tahu, pembicaraan merupakan intelegensi dan kemampuan penyesuaian organisasi. 1 Sebagimana yang dikatakan oleh Chester Barnard bahwa setiap teori organisasi yang tuntas, komunikasi akan menduduki suatu tempat yang utama, karena susunan, keleluasaan dan cakupan organisasi secara keseluruhannya yang ditentukan oleh tehnik komunikasi, yang selanjutnya Katz dan Khan menegaskan bahwa ”komunikasi adalah suatu proses sosial yang mempunyai elevansi terluas di dalam memfungsikan setiap kelompok, organisasi arau masyarakat.2 Dari pernyataan-pernyataan tersebut di atas jelaslah bahwa komunikasi sangat berperan di dalam organisasi. Adapun organisasi itu sendiri merupakan kumpulan orangorang yang selalu membutuhkan berkomunikasi dengan sesamanya, sedangkan organisasi menurut everett Rogers adalah suatu sistem individu yang stabil yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama lewat suatu hierarki dan pembagian kerja. Susunan organisasi memantapkan dan dapat meramalkan komunikasi antara orang-orang, dan karenanya mempermudah tercapainya tugas-tugas administrasi. 3
1
Wayne, R. Pace & Faules F. Don, Komunikasi Organisasi, terjemahan Deddy Mulyana, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2005, hal 85. 2 Thoha , Miftah, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2007, hal 185186 3 Thoha, Ibid. Hal. 186
2 Perusahaan merupakan suatu organisasi, dimana dalam perusahaan terdapat tujuan-tujuan, visi, dan misi yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Perusahaan dalam menyampaikan informasi kepada para pegawainya yang berkaitan dengan segala kebijakan ataupun tujuan perusahaan lainnya haruslah dilakukan melalui komunikasi yang baik, efektif dan terencana agar didapatkan hasil yang diharapkan. Komunikasi efektif yang biasanya dilakukan oleh perusahaan yaitu melalui seorang praktisi Humas. Humas adalah sebagai pihak yang harus mampu menjembatani arus komunikasi antara pimpinan dan bawahan. Seorang Humas yang baik, haruslah dapat menciptakan komunikasi dua arah dalam suatu perusahaan. Komunikasi dua arah ini dimaksudkan yaitu ia sebagai pihak komunikator atau pemberi informasi tentang kebijakan perusahaan dan dari penyampaiannya tersebut diharap mendapatkan respon, tanggapan dari para pegawainya. Sehingga perusahaan mengetahui masukan, ide dan pendapat aspirasi para pegawainya. Berdasarkan arus komunikasi dua arah tersebut, perusahaan dapat menciptakan iklim komunikasi organisasi yang efektif dan ideal. Dimana para manajemen (pimpinan) dapat mencari solusi atas ide, saran, solusi dan keinginan mereka terhadap perusahaan. Oleh karena nya peran Humas sebagai penjembatan kebutuhan arus komunikasi orgaisasi harus dapat menjalankan tugas dan kewajibannya secara baik dan penuh tanggung jawab. Akan tetapi, ada banyak perusahaan yang dalam kesehariannya tidak memiliki divisi Humas secara langsung dan tidak terdapat dalam struktur organisasi secara Jelas dan tergambar seperti peran dan tugasnya. Bagi perusahaan yang tidak memiliki divisi Humas, seperti PT. Berdikari (Persero) Jakarta, biasanya tugas dan tanggung jawab kehumasan diisi oleh seorang Cooporate Secretary yang mencakup segala kegiatan kehumasan maupun yang berkaitan
3 dengan pihak Media. Dalam pekerjaan sebagai sekretaris perusahaan, ia harus mampu menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik dengan pihak luar perusahaan maupun pihak media agar image positif perusahaan tetap terjaga dengan baik dan
tujuan
perusahaan dapat tercapai. Peran Humas di PT. Berdikari (Persero) Jakarta adalah ia juga sebagai pihak yang harus mampu menciptakan iklim komunikasi yang ideal dan harmonis. Karena organisasi merupakan sistem kerja yang melibatkan semua komponen yang saling berkaitan. Salah satu komponen yang paling penting dalam perusahaan adalah sumber daya manusia, yaitu kemampuan manusia untuk mendayagunakan potensi atau kualitas yang dimilikinya baik berkembang secara konsisten, meningkat dan menurun sesuai dengan faktor lingkungan dan psikologis si pegawai. Di dalam iklim organisasi mencerminkan keseluruhan gaya hidup suatu organisasi, adanya iklim komunikasi organisasi yang turut berperan pula dalam menghasilkan tingkat kepuasan kerja dalam prusahaan dapat tercermin dari persepsi bawahan terhadap kegiatan komunikasinya, keterlibatannya dan tanggung jawabnya kepada atasan. Iklim komunikasi, di pihak lain merupakan gabungan dari persepsi-persepsi-suatu evaluasi makro mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respons pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan, konflik-konflik antarpesona dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi tersebut.4 PT. Berdikari (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang cukup terkenal di kalangan perusahaan BUMN sejenis lainnya, yang berlokasi di Jl. Yos Sudarso No. 3-11 Tanjung Priok Jakarta Utara, serta mempunyai jangkauan bidang 4
Pace, Op. Cit. Hal. 147
4 perdagangan dan jasa, dari dalam dan luar negeri. Perusahaan ini juga mempunyai sekitar 15 anak cabang yang tersebar diseluruh Indonesia serta mempunyai perwakilan di luar negeri seperti China, Thailand, Singapore, dan Malaysia. Serta memiliki sumber daya manusia yang profesional di bidangnya masing-masing dan setia terhadap perusahaan. Dalam pencapaian tujuan perusahaan, yang dilakukan antara pihak luar maupun dengan pihak dalam organisasi, memang tidak lepas dari bagaimana kita berkomunikasi dengan baik kepada semua level bagian di dalam organisasi. Dilihat dari kegiatan dan pencapaian tujuan perusahaan di atas, tidak lepas bagaimana peran Humas di PT. Berdikari (Persero) Jakarta menjembatani arus komunikasi secara internal maupun Eksternal. Komunikasi antara atasan dan bawahan, antara sesama bawahan sehingga dorongan yang tidak terhingga individu atasan yang melebarkan dorongan, kepercayaan dan penghargaan pada bawahannya akan dapat meningkatkan motivasi para pegawai dalam bekerja. Demikian juga komunikasi antara sesama pegawai yang efektif dan efisisen dapat meningkatakan motivasi mereka dalam bekerja. Berdasarkan pengamatan peneliti dengan salah seorang pegawai PT. Berdikari (Persero), bernama Bapak Aries Prihanto beberapa waktu lalu, ia menyatakan bahwa : “bagaimana kita bisa merasa nyaman, kalau perusahaan tidak pernah mendengarkan aspirasi pegawainya”, dengan situasi yang seperti ini pastilah bisa dirasakan bahwa suasana kerja di lingkungan perusahaan kurang nyaman, karena atasan kurang tanggap terhadap informasi yang disampaikan oleh bawahannya. Dari fenomena dan percakapan sekilas di atas belum dapat mewakili tentang kondisi iklim komunikasi di PT. Berdikari (Persero) Jakarta, tetapi ada pendapat lain yang
5 berasal dari Ibu Erna S. yang menyatakan bahwa suasana dan kondisi kerja di perusahaan sudah cukup nyaman. Berdasarkan atas pendapat dari kedua pegawai PT. Berdikari (Persero) Jakarta tersebut, bahwa terdapat dua perbedaan pendapat, yang kemudian menarik bagi penulis untuk meneliti tentang Iklim komunikasi yang terjadi. Keinginan, para pegawai yaitu bahwa mereka ingin pendapat mereka dihargai dan di dengar oleh manajemen. Sedangkan Humas yang berkedudukan sebagai Coorporate Secretary di dalam struktur organisasi PT. Berdikari (Persero) Jakarta yang berkepentingan dalam hal ini, ia harus lebih menjalin kerjasama yang baik kepada para pegawai, baik kepada atasan maupun kepada bawahannya. Karena peran humas dalam hal ini yaitu sebagai mediator atau penjembatan kepentingan arus informasi antara para pegawai dengan manajemen (organsasi) diharapkan dapat memberikan motivasi kepada para pegawai untuk bekerja secara efektif yang di dukung oleh lingkungan manajemen dan pencapaian tujuan perusahaan dapat tercapai. Diasumsikan bahwa iklim yang terlebih berkonsentrasi pada manusia dalam menghasilkan tingkat prestasi yang lebih tinggi dan kepuasaan kerja yang lebih besar. Iklim organisasi berfokus kepada pegawai, yaitu agar mereka memiliki dorongan, kerjasama dan penghargaan dan pengakuan akan lebih meningkatkan kepuasaan kerjanya sehingga mereka akan dapat lebih termotivasi untuk bekerja lebih efektif lagi. Atas dasar fenomena-fenomena yang terjadi di atas dalam organisasi, maka penulis tertarik untuk meneliti secara rinci mengenai “ Iklim Komunikasi Organisasi di PT. Berdikari (Persero) Jakarta.
6 1.2
Rumusan masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, Penulis mencoba untuk menjelaskan
rumusan-rumusan permasalahan yang ada,
yaitu : ”Bagaimana Iklim Komunikasi
Organisasi di PT. Berdikari (Persero) Jakarta. untuk periode Juli 2008 ?
I.3
Tujuan Penulisan Yang menjadi tujuan Penelitian dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui
Iklim Komunikasi Organisasi di PT. Berdikari (Persero) Jakarta untuk periode Juli 2008.
I.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Humas PT. Berdikari
(Persero) maupun menjadi masukan bagi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, dan lebih jelasnya manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.4.1 Manfaat Akademik Sebagai sumbangan pemikiran dan pengembangan studi Humas (PR) khususnya iklim komunikasi organisasi sehingga dapat dipergunakan untuk kemajuan ilmu pengetahuan komunikasi. 1.4.2 Manfaat Praktis Manfaat yang didapat dari penelitian ini, adalah sebagai masukan saran. Ide dan referansi bagi Humas (PR) PT. Berdikari (Persero) dan perusahaan lainnya dalam memberikan pemahaman kepada pegawai tentang Iklim Komunikasi Organisasi di PT. Berdikari (Persero) Jakarta.
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Humas 2.1.1 Pengertian Humas Semakin besar suatu organisasi, makin rumit manajemennya, semakin luas ruang lingkup Humasnya. Yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin organisasi / managernya.5, sehingga perlu dibentuk suatu bagian yang khusus menangani masalah komunikasi yang berkaitan dengan perusahaan , yaitu Humas. Berikut ini adalah beberapa definisi istilah Humas yang dikemukakan oleh beberapa ahli yang berpengalaman : Humas menurut Frank Jeffkins, yaitu : Public Relations (PR) consist of all form of planned communication, outwards and inwards, between on organization” and its public for the purpose of achieving specific objectives concerning mutual understanding.” Maksudnya yaitu Humas mencakup komunikasi kedalam dan keluar antara organisasi dari publiknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berdasarkan pada saling pengertian. 6. Sedangkan menurut H. Frazier Moore. Phd, Humas adalah suatu filsafat sosial dari manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan pelaksanaanya. Melalui interpretasi yang peka mengenai persetujuan berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya serta berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan itikad baik.7
5 6 7
Onong Uchjana Effendi, Humas Relations & Humas dalam Manajemen, Bandung, CV Mandar Maju, 1989, hal 96. Frank Jeffkins, Humas, terjemahan Haris Munandar Edisi ke-empat, Jakarta, Erlangga 1992, hal 8-10. H. Frazier Moore, Hubungan Masyarakat : Prinsip, Kasus dan Masalah, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2005, hal 6
8 Hubungan masyarakat (Humas) yang merupakan terjemahan bebas dari istilah Public Relations (PR) terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya.8 Sedangkan menurut Edward L. Bernays dalam bukunya “Public Relations” mengatakan : “Public Relations has three meaning: (1) information given to the public; (2) persuasion directed to the public to modify attitudes and actions on an institution; (3) effort to integrated attitudes and actions of an institution. 9
Humas merupakan fungsi manajemen yang khas yang mendukung dan memelihara jalur dengan khalayaknya, yang melibatkan manajemen dan permasalahan / persoalan terhadap opini publik, dengan menetapkan dan menegaskan manajemen
mengenai
tanggap manajemen dalam mencapai kepentingan umum, menopang manajemen sebagai sistem persyaratan secara dalam guna membantu organisasinya terhadap kecenderungan dan menggunakan penelitian dengan tehnik-tehnik komunikasi yang sehat dan etis sebagai kegiatan utama. Kesimpulan Humas di atas memberikan penjelasan dengan kegiatan Humas dalam organisasi atau perusahaan yaitu memelihara hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan sebaliknya yang dilakukan melalui komunikasi dua arah dan terencana dengan publiknya, baik internal maupun eksternal.
2.1.2 Tujuan Humas Neny Yulianita, dalam bukunya mendefinisikan tujuan dari Humas secara Universal adalah untuk menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra baik dari organisasi
8 9
Anggoro, Op.Cit. Frank Jeffkins, Humas, Jakarta, Erlangga, 2005, hal.
9 kepada publiknya yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi daripada publik yang bersangkutan dan memperbaikinya jika citra itu menurun / rusak10 Sedangkan menurut Danan Djaja, tujuan Humas yakni : a) Memberikan informasi / penerangan dalam arti mempertahankan, mengembangkan kebijaksanaan (policy) yang sudah digariskan oleh seorang pimpinan kepada publiknya. b) Merealisasikan pendapat publik, yang bersifat negatif terhadap citra dari kebijaksanaan (Policy) dari pimpinan menjadi citra positif. c) Menumbuhkan pendapat Publik terhadap perusahaan yang bersifat positif melalui kerjasama / good will dengan public.11
2.1.3 Peranan dan Fungsi Humas Sebagai kebutuhan dari suatu perusahaan yang makin berkembang, Humas mempunyai arti, fungsi dan peran yang sangat penting. Menurut Humas News, Humas adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang / sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik.12 Sedangkan menurut Rhenald Khasali, Humas adalah fungsi manajemen yang sama pentingnya dengan pemasaran, produksi, keuangan atau sumber daya manusia. Menurut Scott M. Cuttlip, Allen H. Center, Glen M. Broom fungsi Humas tidak dapat lari dari fungsi manajemen sesuai dengan alam dan kebutuhannya. Untuk mencapai 10 11 12
Neni Yualita, Dasar-dasar Humas. Bandung : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) dan LPPM UNISBA, 2004. Danan Djaja, Peranan Humas dalam Perusahaan, Bandung, Alumni 1985, hal 17. Danny Grinswold, Humas News, International Humas weekly for Executives, 1993, hal 4.
10 kesuksesan jangka panjang dalam suatu organisasi, fungsi Humas memerlukan hal-hal sebagai berikut : 1. Komitmen dan partisipasi dari manajemen 2. Fungsi praktisi Humas yang kompeten 3. Pembuatan keputusan secara sentralisasi 4. Komuniksi dua arah baik didalam maupun dengan publik di luar 5. Mengkoordinasikan segala upaya untuk menuju kearah pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.13
Humas secara umum adalah suatu proses yang continue dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para pegawai, para pelanggan dan publik pada umumya. Perkembangan aktifitas praktisi Humas dalam sebuah organisasi atau perusahaan merupakan kunci untuk memahami fungsi dan pencapaian profesionalisme Humas. Cuttlip and Center mengatakan praktisi Humas memainkan semua perananannya pada berbagai tingkatan. Menurutnya ada 4 (empat) peranan yang dimainkan oleh praktisi PR menurut Cuttlip, yaitu sebagai berikut : 1) Communications Technician (Tehnisi Komunikasi) Peranan tehnisi komunikasi menjadikan praktisi Humas sebagai penyedia layanan teknis komunikasi, yang secara rinci dikatakan : “Communication technician are hired to write and edit employees newsletter, to write news release and features stories, to develop website content and to deal with media contracts”. 13
Cuttlip, Scott M, Allen H. Center, and Glen M. Broom, 1985, Effective Public Relations, 6th, Edition, Englewood Cliffs, New Jersey, Precntice Hall, 80
11 Ini berarti bahwa praktisi Humas hanya mengurusi pelayanan teknis komunikasi seperti membuat atau menulis release dan features untuk media massa, mengguting berita-berita di berbagai media cetak (kliping) dan menangani hubungan dengan media massa. 2)
Problem Solver (Pemberi Solusi suatu Masalah) “Top management leaves Humas in the hands of the expertand assumes a relatives passive role. Practitioners operating as expert practitioners define the problem, develop the praogramme, and take full responsibility for its implementation.”.
Dalam peran ini praktisi Humas dianggap sebagai orang yang memiliki kemampuan dalam menangani masalah. Praktisi pakar Humas yang berpengalaman mempunyai kemampuan tinggi dan mampu untuk membantu memberikan solusi bagi penyelesaian masalah. 3) Communications Facilitator (Fasilitator Komunikasi) “The Communication fasilitator role casts practitioners as sensitives listener and information brokers. Communications facilitator serve as liaisons, interpreter and mediator between an organization and its publics. They maintain two way communication and facilitate exchange by removing barrierse in relationship and by keeping channels of communication open. The goal is to provide both management and public the oinformation they need for making decisions of mutual interest.”
Ini berarti bahwa praktisi Humas bersikap seperti pendengar yang baik. Praktisi Humas juga bertindak sebagai mediator untuk membantu pihak manajemen mendengar apa yang diinginkan atau diharapkan oleh publiknya melalui komunikasi timbal balik sehingga tercipta saling pengertian. 4)
Expert Prescriber ( Penasehat Ahli ) “When practitioners assume the role of problem solving facilitator, they colaborat with other managers to define and solve problem. They become part of stategis planning team”.
12
2.2. Komunikasi Organisasi 2.2.1 Pengertian Komunikasi organisasi Dedy Mulyana, dalam bukunya Komunikasi Organisasi, memaparkan bahwa, komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.14 Komunikasi organisasi terjadi kapanpun setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi yang menafsirkan suatu pertunjukan, karena fokus kita adalah komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi, analisis komunikasi menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara simultan. Aspek
lain
dari
proses
internal
organisasi
adalah
komunikasi
(komunikasi
keorganisasian). Organisasi tidak mungkin tanpa komunikasi, apabila tidak ada komunikasi, maka para pegawai tidak dapat mengetahui apa yang dilakukan oleh rekan sekerjanya, pimpinan tidak dapat menerima masukan informasi dan lain-lainnya. Efektifitas komunikasi tergantung pada sampai seberapa jauh kelengkapan atau ketepatan waktu informasi yang ditransmisikan tersebut. Bagi suatu organisasi komunikasi merupakan proses yang sangat penting karena komunikasi sangat diperlukan untuk tercapainya efektifitas kepemimpinan, perencanaan, pengawasan, koordinasi,
14 2005, hal.31.
Mulyana, Dedy, Komunikasi Organisasi, - Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Remaja Rosdakarya, Bandung
13 pelatihan, pengelolaan konflik (conflict management), pembuatan keputusan dan sebagainya. .15 Di dalam organisasi pasti akan selalu terjadi proses komunikasi, baik kepada atasan-bawahan, bawahan keatasan maupun dengan rekan sejawat. Beberapa tokoh terkenal mengemukakan definisi komunikasi organisasi, antara lain : George A. Sanborn & W. Charles Redding mengemukakan bahwa komunikasi Organisasi tidak lain adalah suatu kegiatan pengiriman dan penerimaan info dalam konteks organisas yang konteks. Maksud dari organisasi yang kompleks bahwa dalam organisasi ada bagian-bagian seperti Human Resources Department (HRD), manajemen dan lain-lain yang mempunyai cara komunikasi yang berbeda-beda dan cara komunikasi antara satu komponen / bagian berbeda dengan komponen lainnya, dan komunikasi tersebut termasuk dari komunikasi organisasi adalah komunikasi downward atau komunikasi atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi bawah kepada atasan, dan komunikasi horizontal/ komunikasi dari orang yang secara tingkat dan levelnya yang sama dalam organisasi. Menurut Daniel Katz dan Robert Khan, bahwa komunikasi organisasi merupakan arus info, pertukaran informasi dan pemindahan informasi dalam organisasi. Harold Zelko dan Frank Dance mengemukakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal.16. Jadi program komunikasi organisasi untuk menjaga agar tetap peduli dengan apa yang terjadi didalam sebuah organisasi menyakinkan bahwa pegawai tahu tentang
15
Wexley N. Kenneth and Gary A. Yukl, Organizational Behavior and Personnel Phsychology, ed, revisi, Homewood, III, Irwin, 1984 Hal. 36. 16 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2004, hal 65-66.
14 kebutuhan-kebutuhan dan prosedur-prosedur yang mempengaruhi mereka, sehingga upaya humas agar publik tetap di infokan mengenai apa yang dilakukan organisasi komunikasi organisasi memfokuskan diri kepada pegawai.17 Ada 5 prinsip dalam mengelola komunikasi organisasi dengan pegawai, yaitu : a. Respect Yaitu pegawai harus dihormati sebagai individu dan nilai mereka sebagai pekerja, dan bukan sebagai komoditas yang dapat dipertukarkan. b. Honest Feedback Yaitu dengan berbicara jujur kepada pekerja tentang kekuatan dan kelemahan mereka, pada pegawai tahu dimana posisi mereka. c. Recognition Para pegawai merasa sukses ketika manajemen mengetahui kontribusi mereka, ini adalah tugas PR Professional untuk mengarahkan mekanisme dimana para pegawai pantas untuk dihormati. d. A voice Dizaman Radio, TV dan talk show, hampir setiap orang ingin ide, gagasan mereka didengar dan mempunyai suara dalam pembuatan keputusan. e. Encouragement Penelitian demi penelitian mengungkapkan bahwa uang dan benefit memotivasi para pegawai tetapi dorongan juga penting dan para pegawai perlu untuk didorong (dimotivasi).
17
David A. Decenzo, Human Relations, Personel and Professional Development, second edition, New Jersey : Pearson Education-Inc, 2002, hal.156.
15 Ada beberapa media dan tehnik-tehnik untuk PR internal dalam penyampaian Informasi ataupun kebijakan perusahaan, yaitu meliput : 1) Jurnal Internal 2) Papan pengumumam 3) Kaset Video atau CCTV 4) Stasiun radio 5) Jasa Penyampaian Berita dan ide lewat telp 6) Kotak saran 7) Siaran Umum (Public Attidudes Broadcast) 8) Obrolan langsung secara pribadi dengan tatap muka. 9) Dewan dan komite pekerja 10) Presentasi melalui video dan slide 11) Literatur Pengenalan (company Profile) 12) Konferensi staff dan Pertemuan dinas 13) Kunjungan Dinas pihak manajemen 14) Kunjungan staff 15) Acara-acara kekeluargaan 16) Pameran dan peragaan 17) Club-club social.18
2.2.2. Arus Komunikasi Organisasi Arus komunikasi didalam perusahaan / organisasi terdiri dari 3 (tiga) bentuk, yaitu : 1. Komunikasi ke bawah (Downward Communication) 18
Jeffkins, Op. Cit. hal 173-178)
16 Informasi yang mengalir dari jabatan yang berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah. 2. Komunikasi ke Atas (Upward Communication) Informasi yang mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (atasan) 3. Komunikasi sejajar (Sideways Communication) Penyampaian informasi yang dilakukan diantara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama.
Ad.1. Komunikasi Ke bawah Kesulitan terbesar dari kebanyakan pesan yang menuju ke bawah seperti “Perintah” apabila terjadi adalah satu arah. Pada umumnya orang akan mengalami kesulitan, Mengapa ? karena dalam komunikasi satu arah terdapat sangat sedikit kesempatan untuk memberikan feedback (umpan balik), karena atasan menentukan arah tersebut / atasan yang terencana kemudian diperintahkan kepada pegawai untuk dapat dilaksanakan maka komunikasi dua arah Humas dalam membangun relasi yang baik para manager / pimpinan yang bertujuan mengkomunikasi seluruhnya rencana / garis-garis kebijaksanaan organisasi terbuka. Untuk mempermudah operasionalisasinya, yaitu dengan berbicara jujur, bebas dan lagi Publik Relations harus bersedia mendengarkan dan memberi dorongan pegawainya untuk berbicara secara tulus dan terbuka. Perlu disadari bahwa komunikasi ke atas yang merupakan sumber utama terpenting dari umpan balik / feedback yang akan memperlancar kerjasama dalam
17 membangun suasana kerja yang kondusif.19 Komunikasi ke bawah menunjukan pesan yang mengalir dari atasan / para pimpinan kepada bawahannya kebanyakan komunikasi ke bawah yang berkenan
dengan
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang
pengarahan,
tujuan
disiplin,
perintah,
pertanyaan
dan
kebijaksanaan umum. Menurut Lewis, komunikasi ke bawah adalah untuk menyampaikan tujuan dan untuk merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketakutan, kecurigaan yang timbul yang timbul karena salah info, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi, mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan pembaruan.20 Katz dan Kahn mengemukakan bahwa ada 5 (lima) jenis informasi yang bisa di komunikasikan dari atasan kepada bawahannya, yaitu : 1) Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan. 2) Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan 3) Informasi mengenai kebijaksanaan dan praktek untuk perusahaan. 4) Informasi mengenai kinerja pegawai. 5) Informasi yang mengembangkan rasa memiliki yang tugas (sense of mission).21
Menurut Level ada 4 (empat) metode yang dapat disesuaikan dalam melakukan suatu komunikasi, yaitu : Tulisan saja
19 20 21
Sr. Maria Assumpta Rumanti, OSF, Dasar-dasar Publik Relations, Teori & Praktek, Jogyakarta, 2001, hal 86. Muhammad, Op. Cit., hal. 108. Pace, Op. Cit. hal 185.
18 Metode ini dinilai paling efektif dan diperlukan informasi untuk tindakan yang akan datang, bila informasinya umum dan tidak diperlukan kontak pribadi. a. Lisan saja Metode ini dinilai paling efektif dalam situasi yang mencakup teguran dan mendamaikan perselisihan. b. Tulisan diikuti lisan Metode ini dinilai paling tidak efektif bagi setiap situasi. c. Lisan Diikuti Tulisan Metode ini dinilai paling efektif dan tidak pernah dinilai tidak sesuai untuk situasi sepeerti yang memerlukan tindakan segera, tapi kemudian diikuti oleh tidak bersifat umum dan memerlukan pekerjaan yang didokumentasikan dan hubungan-hubungan antarpersonel yang bersikap positif.22
Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi kebawah yaitu : 1) Keterbukaan Kurangnya sifat terbuka diatur pimpinan dan pegawai akan menyebabkan tidak masuknya penyampaian pesan atau gangguan dalam pesan. 2) Kepercayaan pada pesan tulisan. Kebanyakan para pimpinan lebih percaya pada pesan tulisan dan metode difusi yang menggunakan alat-alat eletronika daripada pesan yang disampaikan secara lisan dengan tatap muka. 3) Pesan yang berlebihan
22
Ibid, hal. 186.
19 Reaksi pegawai terhadap pesan yang berlebihan tersebut biasanya cenderung untuk tidak membacanya. Banyak pegawai hanya membaca pesan-pesan tertentu yang dianggap penting untuk dirinya saja dan yang lain dibiarkan saja tidak dibaca. 4) Timing Timing atau ketepatan waktu pengiriman mempengaruhi komunikasi kebawah. Pimpinan hendaklah mempertimbangkan saat yang tepat bagi pengiriman pesan dan dampak yang potensial pada tingkah laku pegawai. 5) Penyaringan Pesan-pesan yang dikirimkan kepada bawahan tidaklah semuanya diterima mereka, tetapi mereka saring mana yang mereka perlukan. Penyaringan pesan ini dapat di karenakan oleh beberapa faktor yaitu perbedaan persepsi diantara para pegawai, jumlah mata rantai dalam jaringan komunikasi dan perasaan kurang percaya pada supervisor.23
Ad.2. Komunikasi Ke Atas Komunikasi Ke Atas adalah Penting bagi pemeliharaan
dan perkembangan
organisasi hal ini memberikan feedback yang penting mengenai moral pegawai dan ketidakpuasan yang memungkinkan ini memberikan bawahan rasa memiliki (sense of belonging)
dan menjadikan mereka bagian dari organisasi, hal ini juga
memberikan kesempatan kepada manajemen untuk mendapatkan ide-ide baru bagi pegawai. 24
23 24
375.
Muhammad, Op. Cit. Hal. 11-12. Joseph A. DeVito, The Interpersonnel Communication Book, 9th edition, USA : Addison Wesley Longman, Inc, 2001 hal.
Komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan kepada bawahan
20 (downward
communication) tidak akan mengalami kesulitan tetap sebaliknya, komunikasi yang berjalan dari bawahan ke atas (upward communication) besar kemungkinan akan mengalami hambatan-hambatan, oleh karena itu tugas seseorang humas untuk menyelenggarakan komunikasi yang sifatnya persuasif dan komunikatif. Manfaat upward communication : 1. Aliran informasi ke atas memberi informasi berharga untuk pembuatan keputusan oleh mereka yang menyelaraskan informasi dan mengawasi kegiatan orang-orang lainnya. 2. Komunikasi ke atas memberitahukan kepada penyelia, kapan bawahan mereka siap menerima informasi dari mereka dan sebarapa baik bawahan menerima apa yang dikatakan kepada mereka. 3. Komunikasi ke atas memungkinkan bahkan mendorong omelan dan keluh kesah muncul ke permukaan sehingga penyelia tahu apa yang mengganggu mereka yang paling dekat dengan operasi-operasi yang sebenarnya. 4. komunikasi ke atas menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisasi dengan memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan atau saran-saran mengenai operasi organisasi. 5. komunikasi ke atas mengijinkan kepada penyelia untuk menentukan apakah bawahan memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi ke bawah. 6. komunikasi ke atas membantu pegawai mengatasi pekerjaan mereka dan untuk memperkuat keterlibatan mereka dengan pekerjaan mereka dengan organisasi tersebut.
21 Jenis Informasi yang di komunikasikan ke atas, yaitu : a. Memberitahukan apa yang dilakukan bawahan, pekerjaan mereka, prestasi dan kemajuan serta rencana-rencana untuk waktu mendatang. b. Menyelesaikan persoalan-persoalan kerja yang belum terpecahkan bawahan yang mungkin melakukan beberapa macam bantuan. c. Memberikan Ide, saran-saran, gagasan untuk perbaikan dalam unit-unit mereka atau dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan. d. Mengungkapkan bagaimana fikiran dan perasaan bawahan tentang pekerjaaan mereka, rekan-rekan kerja mereka dan organisasi.
Menurut Sharma, ada 4 (empat) alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit : 1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan fikiran mereka. Penelitian menunjukan bahwa pegawai merasa bahwa mereka akan mendapatkan kesulitan bila mereka berbicara kepada atasan mereka. Dan cara terbaik untuk naik pangkat dalam organisasi atau sepakat dengan penyelia mereka. 2. Perasaaan bahwa penyelia dan manajer tidak tertarik kepada masalah
pegawai.
Karyawan sering sekali melaporkan bahwa manager mereka tidak memperhatikan masalah mereka. Manager mungkin tidak memberi tanggapan terhadap masalahmasalah pegawai dan mungkin menahan beberapa komunikasi ke atas karena hal itu mungkin membuat mereka terlihat buruk dalam pandangan atasan mereka. 3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai. Seringkali penyelia / atasan dengan manager tidak berhasil memberi penghargaan yang nyata / terselubung untuk mempertahankan agar saluran komunikasi ke atas tetap terbuka.
22 4. Perasaan bahwa penyelia/ atasan dan manager tidak dapat dihubungkan dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan oleh pegawai. Hal ini dikarenakan penyelia terlalu sibuk untuk mendengarkan atau bawahan tidak dapat menemukan mereka , bila penyelia ada ditempatnya dan ia tidak dianggap pada apa yang dikatakan bawahan tersebut.25
Ad.3. Komunikasi Horizontal (Komunikasi Sejajar) Komunikasi Horizontal yaitu komunikasi yang dilakukan pegawai diantara orangorang yang sama tingkat otoritasnya dalam organisasi. Pesan yang mengalir menurut fungsi dalam organisasi dirahkan secara horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas-tugas atau tujuan kemanusia, seperti koordinasi, pemecahan masalah, penyelesaian konflik dan saling memberi informasi. 26. Komunikasi horizontal mengizinkan anda untuk berkomunikasi dengan rekan kerja anda, tidak masalah dimana lokasi mereka dalam organisasi , hal ini biasanya didukung berdasarkan kepercayaan dan hal ini lebih efisien untuk mampu berbicara dengan beraneka ragam orang supaya dapat memaksimalkan pekerjaan anda.27 Komunikasi horizontal mempunyai tujuan, yaitu : 1. Mengkoordinasikan tugas-tugas. 2. Saling memberi informasi untuk perencanaan dan aktivitas-aktivitas. 3. Memecahkan masalah yang timbul, diantara orang-orang yang berada dalam tingkat yang sama.
25 26 27
Pace.Op.Cit. hal.189-192. Muhammad, Op.Cit. hal. 121 De-Cenzo. Op. Cit. hal. 161.
23 4. Menyelesaikan konflik diantara anggota-anggota yang ada dalam organisasi dan juga antar bagian dengan bagian lainnya. 5. Menjamin pemahaman yang sama. 6. Mengembangkan sokongan interpersonal.28
Bentuk-bentuk yang paling umum dari komunikasi horizontal yaitu melalui komunikasi interpersonal, yang mungkin terjadi dalam beberapa tipe, diantara bentuk yang seringkali terjadi adalah sebagai berikut : 1.
Rapat-rapat Komite Rapat-rapat komitme biasanya diadakan untuk melakukan kooordinasi pekerjaaan,
saling
berbagi
informasi,
memecahkan
masalah
dan
menyelesaikan konflik diantara sesama pegawai. 2. Interaksi Informal pada waktu jam istirahat Anggota unit-unit kerja dalam suatu organisasi mungkin bekerja secara berpisah satu sama lainnya, tetapi pada waktu jam istirahat mereka mempunyai kesempatan besar untuk saling berkomunikasi interpersonal secara mendalam satu sama lainnya. 3. Percakapan telepon Karena pada masa sekarang tiap-tiap organisasi umumnya mempunyai telepon, maka pemberian informasi diantara satu pegawai dengan pegawai lainnya dapat dilakukan hanya melalui telepon. 4. Nota / Memo
28
Pace. Op.Cit. Hal. 196
24 Tulisan tangan yang berbentuk memo / nota adalah bentuk komunikasi yang paling umum dipergunakan dan saling berhubungan dengan teman sekerja. Aktivitas sosial biasanya di dalam suatu organisasi terdapat kelompokkelompok untuk rekreasi, olah raga Kelompok-kelompok
ini
maupun kegiatan sosial lainnya.
mengimbangi
komunikasi
horizontal
dalam
organisasi. 5. Kelompok Mutu Yang dimaksud dengan kelompok mutu yaitu kelompok dalam organisasi yang secara sukarela bertanggung jawab untuk memperbaiki mutu pekerjaan mereka. 29
2.3 Iklim Komunikasi Organisasi 2.3.1 Pengertian Iklim komunikasi dan organisasi merupakan hal yang perlu yang menjadi perhatian seorang
pimpinan
organisasi
Karena
faktor
tersebut
mempengaruhi tingkah laku pegawai. Iklim komunikasi
banyak
sedikitnya
ikut
berkaitan dengan iklim
komunikasi organisasi Menurut Taiguri dan Litwin, Iklim organisasi merupakan kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif terus berlangsung, yang dialami oleh anggota organisasi, mempengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan dalam pengertian satu set karakteristik atau sifat organisasi. Litwin dan R.A Stringer mendefinisikan iklim organisasi sebagai :
29
Ibid. hal. 197
25 ”a concept describing the subjectives nature or quality of the organizational environtment. Its properties can be perceived or experienced by members of the organizational and reported by them in an appropriate questionnaire”. Menurut kedua penulis tersebut iklim organisasi merupakan suatu konsep yang melukiskan sifat subjektif atau kualitas lingkungan organisasi. Unsur-unsurnya dapat dipersepsikan dan dialami oleh anggota organisasi dan dilaporkan melalui kuesioner yang tepat.30 Proses yang dilakukan dalam tahap sosialisasi, seseorang akan dituntut untuk berfikir lebih dalam, sehingga tingkah laku seseorang dapat diramalkan. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasinya, menjadi manusia
masyarakat dan beradab.
Kesendirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk, dimana kepribadian itu merupakan suatu komponen penyebab atau pemberi warna dari wujud tingkah laku sosial manusia. Dalam bukunya Budaya dan Iklim komunikasi, Wirawan memberikan definisi iklim organisasi secara lebih luas. Iklim organisasi adalah persepsi anggota organisasi (secara individuan dan kelompok) dan mereka yang secara tetap berhubungan dengan organisasi (misalnya pemasok, konsumen, konsultan dan kontraktor) mengenai yang apa atau terjadi di lingkungan internal organisasi secara rutin yang mempengaruhi sikap dan perilaku organisasi dan kinerja anggota organisasi yang kemudian menentukan kinerja organisasi. Ada sejumlah kata kunci dalam definisi tersebut yang erlu mendapat pejelasan, yaitu :
30
Wirawan, Budaya dan Iklim Organisasi, Jakarta,, Penerbit Salemba empat, 2002, hal.121-122
26 1. Persepsi. Iklim organisasi merupakan persepsi anggota organisasi (sebagai individu maupun kelompok) dan mereka yang berhubungan dengan organisasi (konsultan, pemasok, konsumen dan kontraktor). Persepsi adalah proses orang
menerima,
mengorganisasi dan menginterpretasikan informasi yang ada di lingkungan dan menggunakannya untuk pengambilan keputusan, melakukan aktivitas dan sebagainya 2. Hal yang ada atau terjadi dalam lingkungan internal organisasi. Persepsi orang tersebut mengenai apa yang terjadi dalam lingkungan organisasi yang ditunjukan dalam faktor-faktor yang terjadi dalam organisasi (perubahan tehnologi, perubahan struktur organisasi, perubahan udaya organisasi dan perubahan sumber daya manusia) yang dalam pengertian lingkungan keseluruhan organisasi atau lingkungan unit-unit organisasi. 3. Praktik Rutin persepsi anggota organisasi dalam pengertian persepsi rutin anggota organisasi mengenai apa yang terjadi secara rutin dalam organisasi. Dalam ikim organisasi disini dimaksud adlah perubahan suasana lingkungan. 4. Sikap dan Perilaku Oeganisasi. Persepsi orang mengenai lingkungan organisasi mempengaruhi sikap orang. Orang dapt bersikap dari sangat positif sampai sangat negatif mengenai iklim organisasinya, sikap ini kemudian membentuk harapan atau stereotipe positif dan negatif, perilaku ini juga dapat membentuk perilaku sangat terbuka sampai dengan sangat tertutup.
27 5. Memengaruhi kinerja organisasi. Sikap dan perilaku anggota organisasi mempengaruhi kinerja mereka secra individual dan kelompok yang kemudian mempengeruhi kinerja organisasi. Iklim mempengeruhi produktivitas anggota dan selanjutnya mempengaruhi efektifitas dan efesiensi organisasi, misalnya persepsi
negatif karyawan terhadap
kepemimpinan, sistem manajemen, pelaksanaan norma serta peraturan organisasi dan perilaku mereka dalam melaksanakan pekerjaan. 31
Yang paling penting dalam kehidupan iklim komunikasi adalah dengan melihat transaksi atasan-bawahan di dalam organisai tersebut. Oleh karena nya yang dilihat dalah keberhasilan hubungan antara 2 (dua) orang (dyadic). Sedangkan Pace & Boren memberikan beberapa usulan dalam memperbaiki hubungan interpersonnel dalam konteks organisasi, antara lain : 1. Mengembangkan pertemuan personal yang langsung. 2. Masing-masing mengkonsumsi suatu pengertian empati yang tepat mengenai masalah pribadi nya dengan keterbukaan diri. 3. Masing-masing mengkomunikasikan suatu pengertian yang positif melalui mendengarkan dan menanggapi. 4. Mengkomunikasikan suatu anggapan yang positif pada masing-masing baik secara verbal maupun non verbal. 5. Mengkomunikasikan suatu anggapan yang positif pada masing-masing melalui tanggapaan-tanggapan yang evaluative.
31
Ibid..hal : 122-123
28 6. Mengkomunikasikan suatu iklim yang terbuka dan mendukung melalui konfrontasi yang membangun 7. Mengkomunikasikan arti-arti yang bermakna dan memberikan tanggapan yang relavan dalam negosiasi.
Dalam suatu organisasi, iklim komunikasi sangat erat kaitannya dengan kepuasan kerja para pegawai dan prestasi organisasinya. Bahkan Littlejohn mengatakan bahwa iklim tersebut dipandang sebagai suatu variable kunci untuk mempengaruhi kepuasaan kerja dan produktivitas pegawai. Sedangkan O’Relly dan Robberts telah menemukan bahwa ada dukungan yang kuat dalam hubungan antara kuantitas dan
kualitas
komunikasi dengan prestasi organisasi. Dan juga Dennis, Richetto dan Wieman menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara iklim yang tercipta dengan kepuasan dan efektivitas organisasi. Dari seluruh uraian diatas Nampak bahwa dalam rangka menciptakan iklim komunikasi yang sehat, sangat berpengaruh pada hubungan antara atasan dan bawahan maupun sesama bawahan. Artinya hubungan tersebut harus didasari oleh kaidah-kaidah yang ada dalam hubungan antar manusia, atau yang lebih tepat adalah membina human relations yang baik. Sedangkan menurut Maier (1952) ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam usaha tersebut, antara lain : 1. Keterbukaan, yang menyangkut kesedian untuk menyampaikan informasi tentang diri sendiri, kesediaan untuk bereaksi jujur dan kesediaan untuk menyatakan kesalahan diri sendiri.
29 2. Empati yaitu menempatkan diri pada posisi orang lain, oleh karenanya dibutuhkan banyak pengetahuan tentang orang-orang yang akan diajak berkomunikasi. 3. Positiveness dengan 2 cara yaitu dengan memberikan dukungan yang positif dan Strosking, baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negative. 4. Menghargai perbedaan pendapat. 5. Mau mendengarkan. 6. Keseimbangan antara ratio dan emosi.
2.3.2 Dimensi Iklim Komunikasi Organisasi Iklim komunikasi yang kuat mempunyai ciri
khusus tertentu seperti tingkat
kepercayaan. Kepercayaan diri, kredibilitas, partisipasi dan pembuat keputusan, supportiveness, keterbukaan dan komitmen dalam menciptakan kinerja yang tinggi dengan kata lain keterbukaan dalam komunikasi adalah salah satu yang sangat penting untuk dapat menciptakan iklim organisasi , sehingga jika seorang pegawai kurang / tidak memiliki akses terhadap informasi organisasi / perusahaan yang di butuhkan yang dia butuhkan, maka hal tersebut dapat menciptakan iklim yang tidak pasti dan tidak dapat dipercaya. 32 Iklim komunikasi yang penuh persaudaraan mendorong para anggota organisasi berkomunikasi secara terbuka, rileks, ramah tamah dengan anggota lainnya. Sedangkan iklim yang negative menjadikan anggota tidak berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan. Iklim komunikasi merupakan gabungan dari persepsi-persepsi suatu evaluasi makro menganai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respons pegawai terhadap pegawai 32
Michael Kaye, Communication Management, Australia : Practice Hall-Inc, 1994, hal 226
30 lainnya, harapan-harapan, konflik antarpersona dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi tersebut. Iklim komunikasi sebuah organisasi mempengaruhi cara hidup kita, kepada siapa kita bicara, siapa yang kita sukai, bagaimana perasaan kita, apa saja yang ingin kita capai, bagaimana kegiatan kerja kita, bagaiaman perkembangan kita, apa yang ingin kita capai dan bagaimana cara kita menyesuaiakan diri dengan organisasi. Redding (972) menyatakan ” bahwa iklim (komunikasi ) organisasi jauh lebih penting daripada ketrampilan atau tehnik-tehnik komunikasi semata-semata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif. Iklim komunikasi penting karena mengkaitkan konteks organisasi dengan konsepkonsep, perasaan-perasaan dan harapan-harapan anggota organisasi dan membentu dalam menjelaskan perilaku anggota organisasi.33 R. Wayne Pace & Don F. Paulus mengemukakan bahwa ada 6 (enam ) dimensi dari iklim komunikasi, yaitu : 1. Kepercayaan Personnel disemua tidak harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang didalamnya menyangkut kepercayaan, keyakinan dan kredibitas didukung oleh pernyataan dan tindakan. 2.
Pembuatan Keputusan Partisipatif Para pegawai disemua tingkat dalam organisasi harus diajak berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah kebijakan organisasi yang relavan dengan kedudukan mereka.
3.
33
Kejujuran
Pace, Op.Cit. Hal 148
31 Suasana umum yang meliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai hubungan dalam organisasi dan para pegawai mampu mengutarakan apa yang ada dalam fikiran mereka tanpa mengindahkan apakah mereka berbicara kepada teman sejawat, bawahan dan atasan. 4.
Keterbukaan dalam Komunikasi Kecuali untuk keperluan informasi yang bersifat “Rahasia”, anggota organisasi harus relative yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian-bagian lainnya dan yang berhubungan langsung dengan organisasinya, para pemimpin dan rencana-rencana.
5.
Mendengarkan dalam komunikasi ke bawah Personnel disetiap tingkat dalam organisasi harus mendengarkan saran-saran atau laporan-laporan masalah yang dikemukakan secara personnel disetiap tingkat bawahan dalam organissi secara berkesinambungan dan dengan fikiran terbuka.
6.
Perhatian dan tujuan untuk berkinerja tinggi. Personnel disemua tingkat dalam organissi harus menunjukan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi, produktivitas tinggi, kualitas tinggi, biaya rendah, sehingga demikian menunjang perhatian besar pada organisasi lainnya.34
Redding menyebut situasi demikian sebagai suatu iklim komunikasi, yang lebih jauh lagi ia mengusulkan 5 faktor ideal yang melekat dalam iklim komunikasi , yaitu : 1. Supportiveness (Dukungan)
34
Pace, Op. cit. hal. 163.
32 “Subordinates perceive that their communication relationship with their superior helps them build and maintain a sense of personnal worth and importance”. Persepsi bawahan tentang komunikasi mereka dengan atasan akan membantu untuk membangun dan mempertrahankan diri dan keyakinan akan diri 2. Participative Decision making (pengambilan keputusan yang partisipatif), “A generalized complex of attitudes that characterized a climate where employee are free to communicate upward with a true sense of iflience”. Adanya iklim kebebasan dari pegawainya untuk melakukan komunikasi ke atas secara berpengaruh. 3. Trust, confidence, credibility (kepercayaan, percaya diri dan akan dapat meningkatkan kredibilitas), “The extent to which message source and or communication events are judged believable”. Sejauh mana sumber-sumber pesan atau peristiwa komuniaksi dinilai dapat dipercaya. 4. Openness & Candor (Keterbukaan dan Keterusterangan) : “whatever the relationship (e.g. superior-subordinate,
peer-peer, etc) there is
oppeness and candor in message “telling and listening”. Apapun bentuk hubungan bawahan terdapat keterbukaan dan keterusterangan dalam penyampaian dan penerimaan pesan. 5. High performance Goals (tujuan prestasi yang tinggi) “degree to which performance goals are clearly communicated to an organization’s member”.Tingkat dimana sasaran prestasi dikomunikasikan secara jelas.35
35
Goldhaber, Op. Cit. hal. 67-68.
33 Dimensi yang dikemukakan oleh R. Wayne Pace & Don F. Paules maupun redding mempunyai persamaan, yaitu kepercayaan, pembuatan keputusan, partisipatif, kejujuran, keterbukaan, perhatian dan tujuan berkinerja tinggi, sedangkan perbedaannya, yaitu Wayne dan Paules tidak menggunakan dimensi suportiveness tetapi menambahkan suatu dimensi lain yaitu mendengarkan dalam komunikasi ke bawah dan lebih spesifik lagi. Oleh karena itu, peneliti lebih memilih konsep iklim komunikasi yang diutarakan oleh R. Wayne Pace & Don F. Paules.
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan mempergunakan pendekatan secara kuantitatif. Deskriptif dalam pengertian bahwa penelitian ini ingin menggambarkan secara jelas peranan Humas dalam menggambarkan iklim komunikasi organisasi di PT. Berdikari (Persero) Jakarta. Peneliti hanya bertindak sebagai pengamat. Sedangkan penelitian Kuantitatif, menurut Rahmat Kiantoro yaitu Riset yang datanya mempergunakan angka-angka.36 Penelitian
deskriptif
menurut
Jalaludin
Rachmat
dikemukakan
bahwa
sebagaimana adanya keadaaan yang sebenarnya terdapat objek tersebut, sehingga bersifat analisa dalam mengungkapkan fakta mengenai keadaan yang sebenarnya yang menjadi objek penelitian. Lebih lanjut, dikemukakan penelitian deskriptif bertujuan untuk : 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 4. Membuat perbandingan atau evaluasi. 37
36 37
Rahmat Kiantoro, Riset Komunikasi, Jakarta, Prenada Media Group, 2007, hal 52. Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, hal 25 & 26.
35 3.2 Metode Penelitian Metode Penelitian yang penulis pergunakan yaitu mempergunakan metode survey, yaitu penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual untuk pembenaran terhadap keaadaan
dan
praktek-praktek yang sedang berlangsung dalam hal ini tentang iklim komunikasi organisasi PT. Berdikari (Persero) Jakarta.38
3.3 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.39 Dalam melakukan penelitian ini, penulis kemudian mengambil populasi yaitu seluruh pegawai PT. Berdikari (Persero) kantor pusat yang secara keseluruhan terdiri dari 14 divisi, yaitu Pemasaran pestisida & safety, Pemasaran agrikultura, Perdagangan umum, Pemasaran Pupuk & Bisnis Pemerintahan, Marketing logistics, Operasional Pergudangan, Operasional Transportasi, Pergudangan, Keuangan dan Anggaran, Akuntansi, Umum, PSDM, SPI (Satuan Pengawasan Intern), PKBL (Pengembangan Koperasi dan Pembinaan Lingkungan), Bagian Bidang Hukum serta bagian Humas dan Vice President (VP) untuk kriteria dari level staff Support, staff operasional, Supervisor, Assisten manager, manager, sampai dengan level General Manager PT. Berdikari (Persero) Jakarta.
38 39
Moh. Nazir, Metode penelitian, Jakarta, ghalia Indonesia, 1988, hal 65 Sugiyono, Op. Cit. hal 72
36 Dengan demikian, semua divisi yang sudah mewakili secara keseluruhan bagian yang ada di PT. Berdikari (Persero) Jakarta kantor pusat. Berdasarkan data dari divisi SDM PT. Berdikari (Persero) Jakarta, jumlah pegawai dari populasi yang diambil adalah berjumlah 133 orang. dalam meneliti unsur populasi, penulis akan menggunakan sample. Sampel adalah bagian populasi yang akan diamati.
3.4 Tehnik Penarikan Sample Adapun tehnik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Total sampling yaitu tehnik sampling (tehnik pengambilan sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi amggota sampel. Dalam tehnik ini peneliti menggunakan sampel random sederhana, yaitu pengambilan sampel yang diambil sedemikian rupa secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.40
3.5 Tehnik Pengumpulan Data 3.5.1. Tehnik Pengumpulan Data Primer Kuestioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuestioner merupakan tehnik pengumpulan data yang efisisen bila peneliti tahu dengan variable yang diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.. kuestioner dapat berupa pertanyaan yang tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsug atau dikirim melalui pos atau internet. 41
40 41
Sugiyono, Op. Cit. Hal. 74 Sugiyono, Op. Cit. Hal. 135
37 Tehnik pembuatan kuestioner bertujuan yaitu untuk memperoleh informasi yang realvan dengan tujuan survey dan memperoleh informasi dengan tingkat keandalan (reliability) dan keabsahan atau validitas setinggi mungkin. Maksudnya reability adalah tingkah kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur. Agar didapatkan data yang dapat diandalkan, hasil pengukuran nya bisa diramalkan dan dapat menunjukan tingkat ketepatan.42
3.5.2. Tehnik Pengumpulan Data Sekunder Sumber-sumber berupa dokumen resmi yang dimiliki perusahaan baik itu berupa buku, petunjuk, brosur, majalah dan dokumen-dokumen lain yang berisi arsip-arsip perusahaan (peraturan-peraturan, surat keputusan dan lainnya) serta data pendukung lain yang berasal dari perpustakaan atau sumber-sumber lainnya.
3.6 Definisi Konsep dan Operasional Konsep 3.6.1 Definisi Konsep Iklim Komunikasi Untuk iklim komunikasi yaitu, persepsi pegawai yang memiliki kualitas hubungan dan komunikasi di dalam organisasi dan mempunyai tingkat keterlibatan serta pengaruh dalam organisasi dimana organisasi mengikuti atau memberikan dorongan terhadap arus ide dan informasi yang bebas antara para pegawai. Iklim organisasi adalah lingkungan manusia dimana para pegawai melakukan pekerjaan mereka. Iklim dipengaruhi oleh hampir semua hal yang terjadi dalam suatu organisasi. Dan konsep iklim adalah sistem yang dinamis yang mencerminkan gaya dan sikap anggota organisasi secara terus menerus. 42
Rangkuti, Freddy, Riset Pemasaran, PT. Gramedia, Jakarta, 2003, hal. 46
38 Pegawai adalah orang baik pria maupun wanita yang terlibat dalam keseluruhan kegiatan perusahaan dalam memberikan sumbangsih dan tenaganya demi tercapainya tujuan perusahaan dengan mendapatkan kompensasi seperti gaji, tunjangan-tunjangan atau fasilitas lain sesuai dengan tingkat dan jabatan yang dimiliki dalam perusahaan. Untuk definisi pegawai yang dimaksud dalam pengisian kuestioner ini adalah seluruh pegawai PT. Berdikari (Persero) Jakarta, baik yang berstatus kontrak maupun tetap yang menduduki jabatan sebagai tenaga staff support, staff operasional dari level staff biasa sampai dengan General Manager.
3.6.2 Operasionalisasi Konsep
OPERASIONALISASI KONSEP Variabel
Dimensi
Iklim 1. Kepercayaan Komunikasi
Indikator
Skala
1. Bawahan merasa dipercaya dalam 5. Sangat Setuju menjalankan tugasnya 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju 2. Bawahan keberadaannya
merasa
diakui 5. Sangat Setuju 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju
3. Bawahan merasa percaya terhadap 5. Sangat Setuju yang dilakukan oleh atasannya. 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju
39 4. Bawahan merasa percaya bahwa 5. Sangat Setuju kegiatan-kegiatan dalam organisasi 4. Setuju 3. Ragu-ragu dinilai sukses (berhasil). 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju 2. Pembuatan Keputusan Partisipatif
1. Bawahan merasa melontarkan pendapatnya
2. Pegawai dihargai.
merasa
bebas 5. Sangat Setuju 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju
pendapatnya 5. Sangat Setuju 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju
3. Pegawai merasa bahwa saran/ usul 5. Sangat Setuju mereka ditanggapi. 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju 4. Bawahan merasa dimintakan 5. Sangat Setuju pendapatnya dalam pengambilan 4. Setuju keputusan. 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju 3. Kejujuran
1. Atasan jujur menyatakan suatu 5. Sangat Setuju alasan jika sedang tidak ingin 4. Setuju diganggu. 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju 2. Karyawan melihat atasan berterus 5. Sangat Setuju terang menceritakan masalah yang 4. Setuju sedang dialami perusahaan. 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju
40 3. Karyawan jujur dalam mengisi 5. Sangat Setuju absensi harian. 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju 4. Atasan akan menyatakan jujur jika 5. Sangat Setuju terjadi kesalahan dalam pekerjaan. 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju 4. Keterbukaan dalam Komunikasi
1. Bawahan merasa bahwa atasannya 5. Sangat Setuju mau menerima dan memberi kritik. 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju 2. Bawahan merasa atasannya mau 5. Sangat Setuju memberikan jawaban atas pertanyaan 4. Setuju yang diajukannya. 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju 3. Bawahan merasa atasan tidak menutup – nutupi informasi mengenai organisasi sebatas yang perlu diketahui oleh atasannya.
5. Sangat Setuju 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju
4. Bawahan merasa atasan dapat 5. Sangat Setuju dengan mudah mengakui kesalahan 4. Setuju yang dibuatnya sendiri. 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju 5. Mendengarkan 1. Frekuensi bawahan berkomunikasi dengan atasan langsung sangat sering Dalam Komunikasi ke selama satu bulan terakhir. Bawah
5. Sangat Setuju 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju
41 2. Bawahan sering berkomunikasi 5. Sangat Setuju dengan atasan secara tatap muka. 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju 3. Bawahan berkomunikasi melalui telepon.
paling dengan
sering 5. Sangat Setuju atasan 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju
4. Bawahan paling sering 5. Sangat Setuju berkomunikasi dengan atasan dengan 4. Setuju 3. Ragu-ragu melalui memo atau surat. 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju 6. Perhatian dan Tujuan untuk Berkinerja Tinggi
1. Bawahan dapat menyebutkan 5. Sangat Setuju tujuan organisasi tercantum dengan 4. Setuju jelas. 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju 2. bawahan menilai program kerja 5. Sangat Setuju perusahaan sudah berjalan efektif. 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju 3. Bawahan dapat menilai tujuan perusahaan berkinaerja tinggi yang di komunikasikan kepada bawahan sudah baik.
5. Sangat Setuju 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju
4. Bawahan dapat mengetahui 5. Sangat Setuju struktur organisasi di tempat bekerja. 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak Setuju 1. Sangat Tidak setuju
42 3.7 Tehnik Analisa Data Untuk iklim komunikasi Organisasi diukur sebagai skala interval berdasarkan jumlah score yang diberikan kepada jawaban terhadap pertanyaan mengenai setuju atau tidak setujunya komunikasi yang berlangsung di PT. Berdikari (Persero) Jakarta. Skala yang digunakan dalam analisa data tersebut dengan menggunakan skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap sesuatu. 43 Untuk mengetahui iklim organisasi di PT. Berdikari (Persero) Jakarta digunakan analisis Deskriptif dengan pendekatan Kuantitatif. Data yang sudah dikumpulkan dari jawaban responden, kemudian ditabulasikan sesuai dengan kecenderungan jawaban masing-masing responden. Hasilnya diperoleh dengan menjumlahkan data pada masingmasing bagian, yang kemudian setiap bagian akan mempunyai jumlah sendiri yang kemudian dengan menggunakan distribusi frekuensi sederhana peneliti dapat menentukan rata-rata nilai terhadap pernyataan tertentu. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan., yaitu : 44 Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
5
4
3
2
1
Untuk memperoleh baik atau tidaknya iklim komunikasi, jumlah prosentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan sebagai berikut : Penilaian dan analisis :
43 44
Husein Umar, Metode Riset Komunikasi Organisasi, PT Gramedia, Jakarta, 2002, hal 95 Sugiyono, Op.Cit. Hal. 86-87
43 1. Sangat Setuju : jika responden sangat mendukung pada pernyataan yang diberikan, yaitu 133 X 5 = 665 s.d 533, jika hasil dari jawaban responden berjumlah antara 665 – 533 dapat dikatakan bahwa iklim komunikasi “SANGAT BAIK” 2. Setuju : jika responden sangat mendukung pada pernyataan yang diberikan, yaitu 133 X 4 = 532 s.d 400, jika hasil dari jawaban responden berjumlah antara 533 - 400 dapat dikatakan bahwa iklim komunikasi “BAIK”. 3. Ragu-Ragu : jika responden sangat mendukung pada pernyataan yang diberikan, yaitu 133 X 3 = 399 s.d 267, jika hasil dari jawaban responden berjumlah antara 399 - 267 dapat dikatakan bahwa iklim komunikasi “BELUM BAIK” 4. Tidak Setuju : jika responden sangat mendukung pada pernyataan yang diberikan, yaitu 24 X 2 = 266 s.d 134, jika hasil dari jawaban responden berjumlah antara 266 – 134 dapat dikatakan bahwa iklim komunikasi “TIDAK BAIK” 5. Sangat Tidak Setuju : jika responden sangat mendukung pada pernyataan yang diberikan, yaitu 133 X 1 = 133, jika hasil dari jawaban responden berkisar berjumlah antara 133 - 0 maka iklim komunikasi ”SANGAT TIDAK BAIK”.
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat PT. Berdikari (Persero) PT. PP Berdikari dibentuk berdasarkan keputusan Presidium Kabinet Ampera Republik Indonesia, pada tanggal 7 April 2000 PT. Perusahaan Pilot Proyek Berdikari resmi berubah status menjadi PT. Berdikari (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 yang dituangkan dalam akta No 16 tanggal 22 Agustus 2000 oleh Notaris Betsail Untayana, SH serta disyahkan melalui keputusan Menteri Hukum dna Perundangundangan RI No. C-22369HT.01.04-TH.2000 tanggal 12 Oktober 2000. PT. Berdikari saat ini telah berkembang sebagai Operating Holding Company”. Perusahaan multi dimensi dengan beragam bidang usaha utama yang meliputi jasa-jasa logistics dan perdagangan, serta memiliki anak-anak perusahan yang bergerak di bidang Asuransi, peternakan sapi, pembuatan rotan dan beberapa perusahaan afiliasi.
4.1.2 Visi dan Misi Dalam melakukan kegiatan manajemen dan operational perusahaan, PT. Berdikari (Persero) tetap memegang teguh Visi dan Mis nya. Meliputi : Visi : “Menjadi BUMN Indonesia yang mampu bersaing di pasar global yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.”
45 Misi : Memberikan layanan yang terbaik bagi kepuasan pelanggan dalam bidang logistic, perdagangan, asuransi, peternakan dan furniture. Mengoptimalkan secara professional seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk memberikan nilai tambah terbaik bagi pemegang saham. Memiliki komitmen tinggi untuk bersinergi dengan mitra usaha dan memanfaatkan tehnologi dalam pengembangan usaha.
4.1.3 Jenis-jenis Usaha Jenis-jenis usaha yang ada di PT. Berdikari (Persero) meliputi : 1. Jasa Perdagangan Jasa Perdagangan dari PT. Berdikari meliputi pergadangan export import untuk alat-alat fumigasi, obat untuk fumigasi, aspalt, pupuk, perkebunan Agrikultura (coklat, lada, gherkin, karet dll). Selama ini PT. Berdikari (Persero) menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan besar baik dalam dan luar negeri (Bayer, PTPN 1 – XIII, ADM Cocoa, Conoco Philip, RNI (Rajawali Nusantara Indonesia) BULOG, Bogasari) 2. Jasa Logistik Dalam jasa logistik, PT. Berdikari (Persero) melayani jasa pergudangan, jasa angkut transportasi darat dan laut, dengan banyak kerjasama dengan pihak dalam dan luar negeri (UNDP, PBB, ABB, BULOG. RNI ) 3. PT. Berdikari Asuransi Untuk jasa Asuransi, PT. Berdikari (Persero) Asuransi melayani klaim asuransi kerugian untuk jasa angkutan darat dan laut.
46 4. PT. Berdikari United Livesstock PT. Berdikari Livestock berpusat di Pare-pare, yang melayani jasa pemotongan sapi perah yang kemudian di export ke luar negeri. 5. PT. Berdikari Furniture Nusantara Dalam usaha yang dijalankan oleh PT. Berdikari Meuble Nusantara yang terletak di Pandaan Jawa Timur melayani permintaan atas kebutuhan furniture luar negeri dengan bersaing di pasar internasional dengan perusahaan meuble besar lainnya di dunia. 6. Beberapa Perusahaan Afiliasi PT. Berdikari (Persero) PT. Berdikari (Persero) bekerja sama dengan beberapa perusahaan affiliasi yang turut menunjang kegiatan jasa dan perdagangan seperti PT. Asahan Aluminium Alloy dan PT. Goodyear Sumatera Plantation.
4.2. Hasil Penelitian Pengumpulan data yang dilakukan oleh sebanyak 133 orang yang dilaksanakan dari tanggal 15 Juli s/d 30 Juli 2008, diperoleh data di lapangan yang akan dijabarkan dalam sub bab karakteristik responden, iklim komunikasi dan perbedaan karakteristik reponden.
4.2.1 Karakteristik Responden Karakteristik Responden dalam penelitian ini meliputu, Status Kepegawaian, jenis kelamin dan masa kerja responden. Mengenai status kepegawaian, dan data yang terkumpul di lapangan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
47 Tabel 4.1. RESPONDEN BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN n = 133 Status
frekuensi
%
6
4,51
Tetap
127
95,49
Jumlah
133
100,00
Kontrak
Sumber : Kuestioner Responden No. I
1. Status Kepegawaian Berdasarkan data yang berhsil dikumpulkan di lapangan mengenai status kepegawaian menunjukan bahwa pegawai berstatus sebagai pegawai tetap lebih dominan dibandingkan yang berstatus pegawai kontrak, yaitu sebanyak 127 orang (95,49%), sedangkan status kontrak hanya berjumlah 6 orang (4,51%)
Tabel 4.2 RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN n = 133 Jenis Kelamin
Frekuensi
%
Laki-Laki
102
76,69
Perempuan
31
23,31
Total
133
100,00
Sumber : Kuesioner Responden No. II
2. Jenis Kelamin Jenis Kelamin dalam hasil penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa laki-laki lebih banyak yaitu 102 orang (76,69%) dan perempuan sebanyak 31 orang (23,32%).
48 Tabel 4.3 RESPONDEN BERDASARKAN MASA KERJA n = 133 Uraian
Frekuansi
%
1 - 10 tahun
84
63,16
11 - 20 Tahun
36
27,07
21 - 30 Tahun
13
9,77
Diatas 30 tahun
0
0,00
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. III
3. Masa Kerja Untuk masa kerja responden, dalam penelitian ini lebih didominasi oleh mereka yang mempunyai masa kerja 1-10 tahun yaitu sebanyak 84 orang (63,16%), sedangkan untuk repsponden yang memiliki masa kerja 11-20 tahun yaitu 36 orang (27,07%), sedangkan masa kerja 21-30 tahun yaitu sebanyak 13 orang (9,77%) dan tidak ada responden yang memiliki masa kerja lebih dari 30 tahun (0%).
4.2.2 Iklim Komunikasi Iklim Komunikasi dalam penelitian ini mengacu pada teori Pace, yang mengatakan terdapat enam faktor yang melekat dalam iklim komunikasi, yaitu adanya kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi kebawah, mendengarkan dalam komunikasi keatas, dan perhatian pada tujuan-tujuan perusahaan berkinerja tinggi.
49 Dari yang berhasil dikumpulkan dan diolah terdapat gambaran tentang iklim komunikasi pegawai PT. BERDIKARI (Persero) Jakarta, yaitu sebagai berikut : 1. Kepercayaan Kepercayaan memiliki pengertian bahwa personel disemua tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang didalamnya terdapat kepercayaan, keyakinan, dan kredibilitas didikung oleh pernyataan dan tindakan. Terdapat empat ciri yang menggambarkan adanya kepercayaan yaitu pegawai merasa dipercaya dalam menjalankan tugas, tugas perusahaan, para pegawai diakui keberadaannya didalam perusahaan, bawahan merasa percaya terhadap yang dilakukan oleh atasam dan sesama pegawai percaya dan
saling mendukung mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
pekerjaan sehingga organisasi dinilai sukses atau berhasil. Untuk mengetahui hasil dari para Responden terhadap iklim perusahaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.4 n = 133 Saya merasa dipercaya dalam menjalankan tugas-tugas perusahaan Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
22
16,54
Setuju (4)
86
64,66
Ragu-Ragu (3)
18
13,53
Tidak Setuju (2)
7
5,26
Sangat Tidak Setuju (1)
0
0,00
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 1
50 Berdasarkan tabel di atas menunjukan menjawab bahwa pegawai merasa dipercaya dalam menjalankan tugas-tugas perusahaan yang diberikan kepadanya, yaitu koresponden yang menyatakan Setuju sebanyak 86 orang (64,66%), 22 orang menjawab sangat setuju (16,54%), 18 orang menjawab ragu-ragu (13,53%) dan 7 orang (5,26%) menjawab tidak setuju serta tidak ada (0%) koresponden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tabel 4.5. n = 133 Saya merasa diakui keberadaannya didalam perusahaan
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
33
24,81
Setuju (4)
79
59,40
Ragu-Ragu (3)
14
10,53
Tidak Setuju (2)
7
5,26
Sangat Tidak Setuju (1)
0
0,00
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 2
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan menjawab bahwa pegawai merasa diakui keberadaannya dalam perusahaan, yaitu koresponden yang menyatakan Setuju sebanyak 79 orang (59,40%), 33 orang menjawab sangat setuju (24,81%), 14 orang menjawab ragu-ragu (10,53%) dan 7 orang (5,26%) menjawab tidak setuju serta tidak ada (0%) koresponden yang menyatakan sangat tidak setuju.
51 Tabel 4.6 n = 133 Saya merasa percaya terhadap yang dilakukan oleh atasan saya. Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
15
11,28
Setuju (4)
84
63,16
Ragu-Ragu (3)
23
17,29
Tidak Setuju (2)
11
8,27
Sangat Tidak Setuju (1)
0
0,00
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 3
Berdasarkan tabel di atas menunjukan menjawab bahwa pegawai merasa percaya terhadap yang dilakukan oleh atasan saya, yaitu sebanyak 84 orang (63,16%) yang menyatakan setuju, 15 orang (11,28) menjawab sangat setuju , 23 orang (17,29%), menjawab ragu-ragu dan 11 orang (8,27%) menjawab tidak setuju, dan (0%) koresponden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tabel 4.7 n = 133 Saya merasa percaya bahwa kegiatan dalam organisasi dinilai sukses (Berhasil)
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
4
3,01
Setuju (4)
69
51,88
Ragu-Ragu (3)
38
28,57
Tidak Setuju (2)
20
15,04
Sangat Tidak Setuju (1)
2
1,50
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 4
52 Berdasarkan tabel 4.7. di atas menunjukan bahwa pegawai merasa percaya bahwa kegiatan dalam organissi dinilai sukses atau berhasil, yaitu mayoritas responden sebanyak 69 orang (51,88%) yang menyatakan setuju, 38 orang (28,57%) menyatakan Ragu-ragu, 20 orang (15,04%) menjawab tidak setuju, 4 orang (3,01%) menjawab sangat setuju , dan
2 orang (1,50%)
menjawab sangat tidak setuju. Secara keseluruhan dari empat tabel yang merupakan Indikator Iklim komunikasi mengenai Kepercayaan dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab butir 4 dan 3 yaitu setuju dan Ragu-ragu, yaitu 318 (59,77%) menjawab setuju , 93 (17,48%) menjawab Ragu-ragu, 74 (13,91%) menjawab sangat setuju, 45 (8,46%) menjawab tidak setuju dan 2 (0,38%) menjawab sangat tidak setuju. Seperti terlihat pada tabel 4.3.5 Tabel 4.8. 1, KEPERCAYAAN
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Baik
74
13,91
Baik
318
59,77
Belum Baik
93
17,48
Tidak Baik
45
8,46
Sangat Tidak Baik
2
0,38
532
100,00
Total
53 2. Pembuatan keputusan Partisipatif Memiliki pengertian bahwa para pegawai disemua tingkat dalam organisasi harus diajak berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah kebijakan organisasi, yang relevan dengan kedudukan mereka. Para pegawai di semua tingkat harus diberi kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi dengan manajemen di atas mereka agar berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan, dalam indicator ini erdapat empat ciri yang menggambarkan keikutsertaan pegawai dalam proses pengambilan keputusan yaitu pegawai bebas melontarkan pendapat-pendapatnya, bawahan merasa ingin pendapatnya dihargai oleh atasan, atasan menanggapi saran atau usul bawahan dan atasan meminta bawahan merasa dimintakan pendapatnya dalam pengambilan keputusan. Tabel 4.9. n = 133 Saya merasa bebas melontarkan pendapat-pendapat saya
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
11
8,27
Setuju (4)
62
46,62
Ragu-Ragu (3)
37
27,82
Tidak Setuju (2)
19
14,29
Sangat Tidak Setuju (1)
4
3,01
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 5
54 Berdasarkan tabel di atas menunjukan menjawab bahwa pegawai merasa bebas melontarkan pendapat-pendapatnya, yaitu koresponden yang menyatakan Setuju sebanyak 62 orang (46,62%), 37 orang menjawab ragu-ragu (27,82%), 19 orang menjawab tidak setuju (14,29%), 11 (8,27%) responden menjawab sangat setuju dan 4 orang (3,01%) menjawab sangat tidak setuju. Tabel 4.10. n = 133
Menurut saya, bahwa bawahan merasa ingin pendapatnya dihargai oleh atasan
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
49
36,84
Setuju (4)
62
46,62
Ragu-Ragu (3)
14
10,53
Tidak Setuju (2)
8
6,02
Sangat Tidak Setuju (1)
0
0,00
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 6
Berdasarkan tabel di atas menunjukan menjawab bahwa bawahan merasa ingin pendaptnya dihargai oleh atasan, yaitu koresponden yang menyatakan Setuju sebanyak 62 orang (46,62%), 49 orang menjawab sangat setuju (36,84%), 14 orang menjawab ragu-ragu (10,53%) dan 8 orang (6,02%) menjawab tidak setuju serta tidak ada (0%) koresponden yang menyatakan sangat tidak setuju.
55 Tabel 4.11. n = 133 Menurut saya, bahwa atasan saya menanggapi saran atau usul mereka (bawahan).
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
11
8,27
Setuju (4)
69
51,88
Ragu-Ragu (3)
30
22,56
Tidak Setuju (2)
11
8,27
Sangat Tidak Setuju (1)
12
9,02
Total
133
100,00
Sumber : Kuesioner Responden No. 7
Berdasarkan tabel di atas menunjukan menjawab bahwa atasan menanggapi saran atau usul mereka, yaitu sebanyak 69 orang (51,88%) yang menyatakan setuju, 30 orang (22,56%) menjawab ragu-ragu , untuk 12 orang (9,02%), menjawab sangat tidak setuju dan 11 orang (8,27%) menjawab sangat setuju, dan 11 orang menjawab tidak setuju (8,27%). Tabel 4.12. n = 133 Atasan meminta bawahan merasa dimintakan pendapatnya dalam pengambilan keputusan
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
25
18,80
Setuju (4)
61
45,86
Ragu-Ragu (3)
29
21,80
Tidak Setuju (2)
17
12,78
1
0,75
133
100,00
Sangat Tidak Setuju (1) Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 8
56 Berdasarkan tabel 4.12. di atas menunjukan bahwa atasan meminta bawahan merasa dimintakan pendaptanya dalam pengambilan keputusan, yaitu mayoritas responden sebanyak 61 orang (45,86%) yang menyatakan setuju, 29 orang (21,80%) menyatakan Ragu-ragu, 25 orang (18,80%) menjawab sangat setuju, 17 orang (12,78%) menjawab tidak setuju , dan
1 orang (0,75%)
menjawab sangat tidak setuju. Secara keseluruhan dari empat tabel yang merupakan Indikator Iklim komunikasi mengenai Pengambilan Keputusan Partisipatif dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab butir 4 dan 5 yaitu setuju dan Sangat Setuju, yaitu 254 (47,74%) menjawab setuju , 96 (18,05%) menjawab Sangat Setuju, 110 (20,68%) menjawab ragu-ragu, 55 (10,32%) menjawab tidak setuju dan 17 responden (3,20%) menjawab sangat tidak setuju. Seperti terlihat pada tabel 4.13 Tabel 4.13.
2, PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPATIF
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Baik
96
18,05
Baik
254
47,74
Belum Baik
110
20,68
Tidak Baik
55
10,34
Sangat Tidak Baik
17
3,20
Total
532
100,00
3. Kejujuran Kejujuran memiliki pengertian bahwa suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai hubungan-hubungan dalam
57 organisasi, dan pra pegawai mampu mengatakan apa yang ada dalam pikiran mereka tanpa mengindahkan apakah mereka berbicara kepada teman sejawat, bawahan. Yang dijadikan ciri ciri dalam indicator kejujuran ini meliputi, atasan jujur dalam menyatakan suatu alasan jika sedang tidak ingin diganggu, atasan berterus terang menceritakan masalah yang sedang dialami perusahaan, pegawai jujur dalam mengisi absent harian dan atasan akan menyatakan jujur jika terjadi kesalahan dalam melakukan pekerjaan. Adapun hasil dari para responden yang meliputi indicator Kejujuran dapat dilihat pada tabel dibawah ini, yaitu ; Tabel 4.14. n = 133 Menurut saya, atasan jujur dalam menyatakan suatu alasan jika sedang tidak ingin diganggu
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
23
17,29
Setuju (4)
62
46,62
Ragu-Ragu (3)
35
26,32
Tidak Setuju (2)
13
9,77
Sangat Tidak Setuju (1)
0
0,00
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 9
Berdasarkan tabel 4.14. di atas menunjukan bahwa atasan jujur dalam menyatakan suatu alasan jika sedang tidak diganggu, yaitu koresponden yang menyatakan Setuju sebanyak 62 orang (46,62%), 35 orang (26,32%) menjawab
ragu-ragu,
58 23 orang (17,29%) menjawab sangat setuju, 13 orang (9,77%)
responden menjawab tidak setuju dan
tidak ada responden yang menjawab
sangat tidak setuju (0%). Tabel 4.15. N = 133 Menurut saya, atasan berterus terang menceritakan masalah yang sedang dialami prsh.
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
14
10,53
Setuju (4)
48
36,09
Ragu-Ragu (3)
28
21,05
Tidak Setuju (2)
24
18,05
Sangat Tidak Setuju (1)
19
14,29
Total
133
100,00
Sumber : Kuesioner Responden No. 10
Berdasarkan tabel di atas menunjukan menjawab bahwa atasan berterus terang menceritakkan masalah yang sedang diaalami perusahaan, yaitu koresponden yang menyatakan Setuju sebanyak 48 orang (36,09%), 28 orang (21.08%) menjawab ragu-ragu, 24 orang (18,05%) menjawab tidak setuju dan 19 orang (14,29%) menjawab sangat tidak setuju serta 14 orang koresponden yang menyatakan sangat setuju .
(10,53%)
59 Tabel 4.16. n = 133 Saya harus jujur mengisi absen harian
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
14
10,53
Setuju (4)
48
36,09
Ragu-Ragu (3)
28
21,05
Tidak Setuju (2)
24
18,05
Sangat Tidak Setuju (1)
19
14,29
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 11
Berdasarkan tabel 4.16. di atas menunjukan menjawab bahwa atasan menanggapi saran atau usul mereka, yaitu sebanyak 48 orang (36,09%) yang menyatakan setuju, 28 orang (21,05%) menjawab ragu-ragu, untuk 24 orang (18,05%), menjawab tidak setuju dan 19 orang (14,29%) menjawab sangat tidak setuju, dan 14 orang menjawab sangat setuju (10,53%). Tabel 4.17. n = 133 Seharusnya atasan akan menyatakan jujur, jika terjadi kesalahan dalam pekerjaan
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
49
36,84
Setuju (4)
54
40,60
Ragu-Ragu (3)
25
18,80
Tidak Setuju (2)
5
3,76
Sangat Tidak Setuju (1)
0
0,00
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 12
60 Berdasarkan tabel 4.17. di atas menunjukan bahwa seharusnya atasan akan menyatakan jujur, jika terjadi kesalahan dalam pekerjaan, yaitu mayoritas responden sebanyak 54 orang (40,60%) yang menyatakan setuju, 49 orang (36.84%) menyatakan sangat setuju, 25 orang (18,80%) menjawab ragu-ragu, 5 orang (3,76%) menjawab tidak setuju , dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Secara keseluruhan dari empat tabel yang merupakan Indikator Iklim komunikasi mengenai Kejujuran dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab butir 4 dan 3 yaitu setuju dan Ragu-ragu, yaitu 212 (39,85%) menjawab setuju , 116 (21,80%) menjawab ragu-ragu, 100 (17,67%) menjawab sangat setuju, 66 (12,41%) menjawab tidak setuju dan 38 (7,14%) menjawab sangat tidak setuju. Seperti terlihat pada tabel 4.3.15 Tabel 4.18.
3, KEJUJURAN
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Baik
100
18,80
Baik
212
39,85
Belum Baik
116
21,80
Tidak Baik
66
12,41
Sangat Tidak Baik
38
7,14
Total
532
100,00
4. Keterbukaan dalam Komunikasi Dalam kegiatan organisasi yang meliputi hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan, dimana komunikasi factor yang mempengaruhi berhasilnya
61 suatu tujuan organisasi. Oleh karenanya keterbukaan dalam komunikasi terdiri atas : bawahan merasa bahwa atasannya mau menerima dan memberikan kritik, bawahan merasa atasannya mau memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukannya, bawahan merasa tidak menutup-nutupi informasi mengenai organisasi sebatas yang perlu diketahui oleh bawahannya. Gambaran tentang keterbukaan dalam komunikasi dapat kita lihat berdasarkan tabel hasil kuestioner para responden diibawah ini. Tabel 4.19. n = 133 Menurut saya, bahwa atasan mau menerima dan memberi kritik
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
31
23,31
Setuju (4)
45
33,83
Ragu-Ragu (3)
30
22,56
Tidak Setuju (2)
20
15,04
Sangat Tidak Setuju (1)
7
5,26
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 13
Berdasarkan tabel di atas , bahwa terlihat jelas bahwa 45 orang (33,83%) responden menjawab setuju kalau atasan mau menerima dan memberi kritik, sedangkan 31 orang (23,31%) menyatakan sangat setuju, 30 orang (22,56%) menyatakan ragu-ragu kalau atasan mau menrima dan memberi kritik, tidak setuju sebanyak 20 orang (15,04%) dan 7 orang (5,26%) menyatakan sangat tidak setuju bahwa atasan mau dan memberi kritik..
62 Tabel 4.20 n = 133 Saya atasan mau memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukannya
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
24
18,05
Setuju (4)
49
36,84
Ragu-Ragu (3)
24
18,05
Tidak Setuju (2)
27
20,30
Sangat Tidak Setuju (1) Total
9
6,77
133
100,00
Sumber : Kuesioner Responden No. 14
Berdasarkan tabel 4.20. di atas menunjukan atasan mau memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan kepadanya sebanyak 49 orang (36,84%) menjawab setuju, sedangkan 27 orang (20,30%) tidak setuju sedangkan 24 orang (18,05%) menjawab ragu-ragu dan sangat setuju mau memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukannya tetapi 9 orang menyatakan sangat tidak setuju (6,77%) bahwa atasan mau memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukannya. Tabel 4.21. n = 133 Saya merasa atasan tidak menutup-nutupi informasi mengenai organisasi sebatas yang perlu diketahui oleh atasannya.
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
26
19,55
Setuju (4)
78
58,65
Ragu-Ragu (3)
20
15,04
Tidak Setuju (2)
8
6,02
Sangat Tidak Setuju (1)
1
0,75
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 15
63 Berdasarkan tabel 4.21. di atas sebanyak 78 orang (58,65%) menyatakan setuju bahwa atasan tidak menutup-nutupi informasi mengenai organisasi sebatas yang perlu diektahui oleh atasannya, sedangkan 26 orang (19,55%) sangat setuju, tetapi 20 orang (15,04%) ragu-ragu dan 8 orang (6,02) tidak setuju dan 1 orang (0,75%) sangat tidak setuju jika atasan tidak menutupi informasi tentang organisasi. Tabel 4.22. n = 133 Saya merasa atasan dapat dengan mudah mengakui kesalahan yang dibuatnya sendiri
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
12
9,02
Setuju (4)
32
24,06
Ragu-Ragu (3)
39
29,32
Tidak Setuju (2)
28
21,05
Sangat Tidak Setuju (1)
22
16,54
Total
133
100,00
Sumber : Kuesioner Responden No. 16
Sedangkan untuk indicator ini, sebanyak 39 orang (29,32%) menjawab ragu-ragu dan 32 orang (24,06%) setuju, akan tetapi 28 orang (21,05%) tidak setuju dan 22 orang (16,54%) sangat tidak setuju kalau atasan dapat dengan mudah mengakui kesalahan yang dibuatya sendiri dan 12 orang (9,02%) menyatakan sangat setuju.
64 Secara keseluruhan dari empat tabel yang merupakan Indikator Iklim komunikasi mengenai Keterbukaan dalam komunikasi didapatkan hasil dari para responden sebanyak : Tabel 4.23.
4, KETERBUKAAN DALAM KOMUNIKASI
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Baik
93
17,48
Baik
204
38,35
Belum Baik
113
21,24
Tidak Baik
83
15,60
Sangat Tidak Baik
39
7,33
Total
532
100,00
5. Mendengarkan Komunikasi Ke Bawah Perusahaan bukan hanya menjalankan kegiatan operasional hanya semata-mata berdasarkan informasi yang disampaikan oleh bawahan saja akan tetapi atasan pun wajib mengetahui apa saja saran-saran atau pemecahan Solusi yang dilakukan oleh atasannya selaku pimpinan organisasi. Oleh karenanya dalam iklim komunikasi organisasi yang dijadikan ciri-ciri berdasarkan indicator Mendengarkan komunikasi ke Bawah yaitu : bawahan paling sering berkomunikasi dengan atasan melalui telepon. Dan untuk mengetahui lebih detail, hasil responden dari penelitian tersebut, dapat kita lihat dalam tabel dibawah ini.
65 Tabel 4.24. n = 133 Frekuensi bawahan berkomunikasi dengan atasan langsung sangat sering selama satu bulan terakhir ini.
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
20
15,04
Setuju (4)
58
43,61
Ragu-Ragu (3)
28
21,05
Tidak Setuju (2)
27
20,30
Sangat Tidak Setuju (1)
0
0,00
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 17.
Berdasarkan hasil tabel tersebut didapat hasil sebanyak 58 orang (43,61%) menyatakan setuju, 28 orang (21,05%) menyatakan ragu-ragu akan pernyataan tersebut, 27 orang (20,30%) tidak setuju dan 20 orang (15,04%) sangat setuju, sedangkan 0% orang yang menyatakan sangat tidak setuju tentang sering nya komunikasi yang dilakukan oleh bawhan selama satu bulan terakhir. Tabel 4.25. n = 133 Saya dengan atasan sering berkomunikasi secara tatap muka.
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
33
24,81
Setuju (4)
83
62,41
Ragu-Ragu (3)
17
12,78
Tidak Setuju (2)
0
0,00
Sangat Tidak Setuju (1)
0
0,00
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 18
66 Berdasarkan tabel di atas , bahwa terlihat jelas bahwa 83 orang (62.41%) responden menjawab setuju kalao bawahan sering berkomunikasi secara tatap muka, 33 orang (24,81%) menjawab sangat setuju dan 17 orang (12,78%) raguragu akan komunikasi yang sering dilakukan secara tatap muka. Tabel 4.26. n = 133 Saya merasa paling berkomunikasi dengan atasan melalui teleon
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
3
2,26
Setuju (4)
19
14,29
Ragu-Ragu (3)
32
24,06
Tidak Setuju (2)
66
49,62
Sangat Tidak Setuju (1)
13
9,77
Total
133
100,00
Sumber : Kuesioner Responden No. 19
Untuk komunikasi yang dilakukan dengan atasan mempergunakan telepon, ternyata tidak sering dilakukan, ini dilihat berdasarkan hasil perhitungan yang menyebutkan sebanyak 66 orang (49,62%) menjawab tidak setuju, dan 19 orang (14,29%) menjawab setuju, sedangkan yang sangat setuju jika komunikasi yang dilakukan mempergunakan telepon sebanyak 3 orang (2,26%) dan 13 orang (9,77%) sangat tidak setuju akan hal tersebut dan 32 orang (24,06%) ragu-ragu akan pernyataan tersebut.
67 Tabel 4.27 n = 133 Bawahan paling sering berkomunikasi dengan atasan melalui memo atau surat
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
3
2,26
Setuju (4)
17
12,78
Ragu-Ragu (3)
31
23,31
Tidak Setuju (2)
68
51,13
Sangat Tidak Setuju (1)
14
10,53
Total
133
100,00
Sumber : Kuesioner Responden No. 20
Sedangkan untuk pernyataan bahwa bawahan paling sering berkomunikasi dengan atasan melui telepon, berdasarkan tabel hasil di atas mayoritas menjawab 68 orang (51,13%) tidak setuju kalau komunikasi yang biasa dilakukan dengan atasan memalui telepon, 31 orang (23,31%) menjawab ragu-ragu, menyatakan setuju 17% (12,78%), 14 orang (10,53%) menyatakan sangat tidak setuju dan 3 orang (2,26%) mmenyatakan sangat setuju apabila komunikasi yang dilakukan melalui telepon. Secara keseluruhan dari empat tabel yang merupakan Indikator Iklim komunikasi mengenai mendengarkan komunikasi ke bawah, didapatkan hasil dari para responden sebanyak :
68 Tabel 4.28.
5, MENDENGARKAN KOMUNIKASI KE BAWAH
Uraian
Frekuansi
%
59
11,09
Baik
177
33,27
Belum Baik
108
20,30
Tidak Baik
161
30,26
27
5,08
532
100,00
Sangat Baik
Sangat Tidak Baik Total
6. Perhatian dan Tujuan untuk berkinerja Tinggi Dalam aktivitas perusahaan, para pegawai dituntut perhatian terhadap kondisi perusahaan pada saat sekarang dan akan datang. Oleh karenanya baik atasan dan para bawahan berhak menjunjung tinggi perusahaan terhadap pencapaian tujuan perusahaan secara optimal. Dalam hal ini, yang menjadi ciriciri dalam indikator iklim organisasi ini dapat kita lihat berdasarkan 4 tabel dibawah ini. Tabel 4.29. n = 133 21, Menurut saya, para karyawan dapat menyebutkan tujuan organisasi tercantum dengan jelas.
Uraian
Frekuansi
%
5
3,76
Setuju (4)
77
57,89
Ragu-Ragu (3)
34
25,56
Tidak Setuju (2)
15
11,28
2
1,50
133
100,00
Sangat Setuju (5)
Sangat Tidak Setuju (1) Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 21.
69 Berdasarkan hasil tabel tersebut didapat hasil yaitu sebanyak 77 orang (57.89%) menyatakan setuju jika para pegawai dapaat menyebutkan tujuan organisasi secara jelas, sedangkan 34 orang (25,56%) ragu-ragu akan hal tersebut, tetapi 5 orang (3,76%) menjawab sangat setuju, dan 15 orang (11,28%) tidak setuju dan 2 orang (1,50%) sangat tidak setuju bahwa para pegawai dapat menyebutkan tujuan organisasi dengan jelas.
Tabel 4.30. n = 133 Saya merasa, bahwa program kerja perusahaan sudah berjalan efektif
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
13
9,77
Setuju (4)
47
35,34
Ragu-Ragu (3)
41
30,83
Tidak Setuju (2)
25
18,80
Sangat Tidak Setuju (1)
7
5,26
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 22
Berdasarkan tabel di atas , bahwa terlihat bahwa 47 orang (35.34%) responden menjawab setuju bahwa program perusahaan sudah berjalan efektif, 41 orang (30,83%) menyatakan ragu-ragu, 25 0rang (18.80%) menyatakan tidak setuju sedangkan yang setuju 13 orang (9,77%) dan 7 orang (5,26%) sangat tidak setuju.
70 Tabel 4.31. n = 133 Bawahan dapat menilai tujuan perusahaan berkinerja tinggi yang dikomunikasikan kepada pegawai sudah baik
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
6
4,51
Setuju (4)
56
42,11
Ragu-Ragu (3)
43
32,33
Tidak Setuju (2)
25
18,80
Sangat Tidak Setuju (1)
3
2,26
133
100,00
Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 23
Sedangkan berdasarkan hasil tabel di atas menunjukan bahwa mayoritas 56 orang (42,11%) dan 43 orang (32,33%) menjawab ragu-ragu, 25 orang (18.80%) tidak setuju dan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang (4,51%) dan 3 orang (2,26%) sangat tidak setuju akan hal tersebut. Tabel 4.32 n = 133 Saya beranggapan bahwa para bawahan daapt mengetahui struktur organisasi ditempat bekerja.
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Setuju (5)
12
9,02
Setuju (4)
76
57,14
Ragu-Ragu (3)
32
24,06
Tidak Setuju (2)
12
9,02
1
0,75
133
100,00
Sangat Tidak Setuju (1) Total
Sumber : Kuesioner Responden No. 24
71 Dan untuk ciri-ciri terakhir dari indicator ini dapat dilihat bahwa para bawahan mengetahui struktur organisasi di tempat bekerja, dan dapat dilihat dari hasil kuestioner para responden, yaitu : 76 orang (57,14%), ragu-ragu sebanyak 32 orang (24,06%), 12 orang (9,02%) menjawab sangat setuju dan tidak setuju bahwa bawahan mengetahui strukstur organisasi bekerja dan 1 0rang (0,75%) menjawab sangat tidak setuju. Dari keseluruhan jawaban yang didapat, diperoleh hasil sebagai berikut untuk kondisi iklim komunikasi dinilai baik. Karena hampir 50% responden memberikan jawaban setuju terhadap ciri-ciri mengenai perhatian dan tujuan berkinerja tinggi. Tabel 4.33.
6. PERHATIAN DAN TUJUAN BERKINERJA TINGGI
Uraian
Frekuansi
%
Sangat Baik
36
6,77
Baik
256
48,12
Belum Baik
150
28,20
Tidak Baik
77
14,47
Sangat Tidak Baik
13
2,44
Total
532
100,00
Dari keseluruhan hasil penelitian di atas, diperoleh data responden yang menjawab setuju berdasarkan semua indikator yang terdapat dalam dimensi iklim komunikasi di PT. Berdikari terdapat sebanyak 532 yang menunjukan kondisi iklim komunikasi yang terjadi adalah Baik, dan dapat digambarkan secara jelas pada bagan di bawah ini.
72
JML KET.
0-133 STS
134-266 TS
267-399 R
400-532 S
533-665 SS
4.2.3 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil Tabel Akumulasi di atas, dapat diketahui bahwa peran serta pegawai dalam proses pembuatan keputusan, rasa kebersamaan, kepercayaan, kejujuran, keterbukaan dan penghargaan serta perhatian dan dukungan dari pihak manajemen dan sangat berpengaruh besar dalam pembentukan iklim komunikasi yang ideal dalam lingkungan organisasi atau perusahaan di PT. Berdikari (Persero) Jakarta. Iklim komunikasi yang berkembang di kantor PT. Berdikari (Persero) Jakarta jika dilihat berdasarkan hasil penelitian adalah merupakan iklim komunikasi dimana pegawai merasakan adanya dukungan dan kepercayaan dari pihak atasan kepada bawahan dalam bekerja dirasakan sangat penting bagi pegawai untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang ditanggung jawabkan kepada mereka. Dapat dipahami, bahwa dalam membentuk kepercayaaan yang ada di lingkungan kerja PT. Berdikari sangat penting, maka pimpinan melakukan tindakan berupa diadakannya diskusi-diskusi atau briefing yang menyangkut pekerjaan agar dijalin kerjasama yangbaik antara sesama pegawai maupun antara atasan dan bawahan. dengan adanya kepercayaan dan kerjasama serta dukungan dari atasan maka dapat dirasakan kinerja pegawai dapat semakin baik dan menimbulkan loyallitas mereka terhadap perusahaan, pimpinan dan tanggung jawab mereka sebagai pekerja..
73 Mengenai Pengambilan keputusan, para karyawan diiukutsertakan dalam proses pengambilan keputusan melalui rapat-rapat yang diselenggarakan oleh Humas PT. Berdikari (Persero) Jakarta maupun rapat-rapat yang diadakan per masing-masing divisi, ini menandakan bahwa iklim komunikasi yang terjalin adalah baik. Karena pendapat, ide, masukan, saran para pegawai sangat dihargai oleh perusahaan. Dalam iklim kejujuran, mengindikasikan bahwa kejujuran di PT. Berdikari (Persero) adalah baik, karena adanya kejujuran dari atasan kepada bawahan jika terjadi kesalahan dalam melakukan salahan hal ini sangat penting bagi pegawai agar mereka saling koreksi terhadap kesalahan yang dibuatnya. Melalui mendengarkan
komunikasi Ke Bawah. Bawahan sering melakukan
komunikasi secara tatap muka kepada bawahan mengenai hal-hal apa saja yang menyangkut kondisi perusahaan, berdasarkan penelitian ini, diperoleh hasil bahwa iklim komunkasi mendengarkan komunikasi ke bawah adalah baik. Karena koordinasi yang dilakukan oleh pimpinan sangat penting demi tercapainya kondisi iklim komunikasi yang ideal di Perusahaan. Dan hal terakhir yang menentukan iklim komunikasi dalam perusahaan baik atau tidaknya adalah perhatian-perhatian pada tujuan berkinerja tinggi, seperti halnya yang terlihat pada tabel 4.31 dapat disimpulkan bahwa pimpinan
memberikan informasi
tentang aktivitas dan tujuan perusahaan, berupa visi, misi, kegiatan struktur dan tujuan perusahaan serta perubahan yang terjadi akan disampaikan kepada seluruh pegawainya. Atas dasar penelitian tersebut di atas dapat dikatakan bahwa iklim komunikasi yang terdapat di PT. Berdikari (Persero) Jakarta adalah Baik yang berarti bahwa alur komunikasi yang terjalin adalah baik, ini menandakan bahwa pola komunikasi berjalan
74 positif. Karena komunikasi merupakan faktor yang paling utama yang menunjang kelancaran kegiatan dalam organisasi atau perusahaan. Untuk mencapai usaha tersebut, maka perusahaan tidak hanya berkewajiban memenuhi kebutuhan fisik dan materi saja bagi pegawai, melainkan secara psikologis mereka ingin dihargai dan diakui keberadaaan mereka untuk selalu diperhatikan dalam aktivitasnya sebagai pegawai. Kebutuhan akan hal tersebut dapat dipenuhi melalui terciptanya kondisi yang menyenangkan yang merupakan cerminan keseluruhan
ciri
dalam organisasi yang didalamnya terdapat aspek-aspek yang bersifat komunikasi. Sementara itu diperoleh gambaran bahwa hampir seluruh pegawai memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide dan memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam penambilan keputusan pada rapat-rapat tertentu perusahaan, meskipun dalam setiap rapat tidak semua pegawai diikut sertakan dalam rapat tersebut. Walaupun demikian, hal tersebut tidak mengurungi semangat kerja mereka dalam pengambilan keputusan yang menyangkut mengenai kebijakan perusahaan. Iklim komunikasi di PT. Berdikari (Persero) Jakarta mencerminkan iklim yang dialiri oleh keterbukaan dan kebersamaan. Ini maksudnya yaitu, segala hal yang menyangkut kebijakan perusahaan dan hasil-hasil rapat pimpinan dewan direksi secara langsung disampaikan kepada para pegawai, dengan melalui rapat-rapat bulanan yang dihadiri oleh para manager untuk disampaikan kepada para bawahan mereka. Hal ini dirasakan sebagai masukan berharga karena diharapkan melaluil rapat-ratap tersebut tetap dibentuk suatu iklim
komunikasi yang ideal antara para pegawai dengan pihak
manajemen. Tujuan perusahaan dalam struktur organisasi jelas diketahui oleh para pegawai PT. Berdikari (Persero) Jakarta, karena pihak manajemen perusahaan memberikan informasi
75 tentang segala aktivitas, tujuan-tujuan serta target yang akan dicapai dalam suatu wadah yang setiap semester diadakan oleh perusahaan melalui Rapat Kerja PT. Berdikari (Persero) guna memenatau dan mengevaluasi hasil kerja mereka. Dalam Rapat Kerja tersebut dibahas mengenai kondisi perusahaan saat ini dan yang akan datang, laporan keuangan, isu yang beredar, Ide-ide dan saran-saran dari seluruh pegawai serta program-program apa saja yang akan dilaksanakan pada periode yang akan datang. Berdasarkan hasil Rapat Kerja itu, dapat kita lihat, bahwa hasil perusahaan dalam pencapaian tujuan organisasi dan perusahaan yang berkinerja tinggi sangat transparan terlihat. Dalam hal ini dapat dijadikan tolak ukur atau acuan dalam menganalisa iklim komunikasi yang terjadi pada periode tertentu. Untuk menciptakan suatu iklim komunikasi yang baik dan ideal di PT. Berdikari (Persero) Jakarta tidak lah mudah, oleh karena itu Humas dalm hal ini Sekretaris Perusahaan dalam melaksanakan fungsi nya membantu pihak manajemen dan menciptakan iklim komunikasi yang positif harus selalu berusaha menciptakan hubungan yang harmonis antara sesama pegawai baik dari level bawah maupun level top manajemen yang tentunya suasana yang demikian adalah sangat diharapkan oleh semua pihak dalam perusahaan. Dengan suasana yang baik, maka iklim komuniksai yang terjalin antar sesama pegawai terhadap kegiatan komunikasi di kantor PT. Berdikari (persero) Jakarta pun berarti positif terhadap iklim komunikasi yang ada, dalam hal ini dapat memberikan image positif perusahaan lebih baik secara internal maupunn ekterna. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT. Berdikari (Persero) dalam menciptakan hubungan yang harmonis dengan sesama pegawai biasanya diadakan kegiatan-kegiatan temu pegawai, dimana manajemen
bekerja sama dengan Serikat
76 Pekerja PT. Berdikari (Persero) melakukan kegiatan tatap muka seluruh pegawai dimana dijadikan ajang sebagai wadah tanya jawab mengenai kondisi perusahaan, yang menyangkut tentang segala keluhan, seperti gaji, tunjangan, fasilitas maupun hal – hal lain menyangkut kesejahteraan para pegawai. Coffee morning, biasanya diadakan setiap senin pagi, yang dihadiri oleh para pimpinan top manajemen dengan para manajer, yang diharapakan terciptanya komunikasi dua arah dan koordinasi program-program perusahaan untuk mencapai suatu langkah selanjutnya. Family Gathering, yaitu suatu ajang berupa pertemuan yang bertujuan untuk menyatukan pegawai dengan keluarga pegawai lainnya yang biasanya dilakukan di luar kantor seperti rekresi, arena perlombaan, dan lain-lain. Outbond (Outing), yaitu kegiatan yang biasa dilakukan oleh perusahaan persemester, yang dimaksud yaitu sebagai ajang untuk membentuk diri para pegawai untuk lebih bekerja secara solid dan bekerja sama antara pegawai satu dengan pegawai lainnya, hal ini juga dimaksudkan untuk memberikan training atau latihan tentang bagaimana membangun team yang baik dan sebagai pemersatu serta kebersaaan sesama pegawai. Kegiatan-kegiatan di atas memang sering dilakukan oleh manajemen guna memberikan penghargaan kepada para pegawai khususnya dan keluarga pegawai pada umumnya, bahwa hasil kerja mereka dihargai dengan pencapaian hasil yang diharapkan oleh perusahaan, ini juga bertujuan guna memacu semangat kerja pegawai untuk lebih berprestasi lagi dalam bekerja. Dari uraian tersebut tergambar, kiranya bagaimana iklim komuniksi yang berkembang di PT. Berdikari (persero) Jakarta, dalam analisa penulis, iklim komunikasi
77 yang berkembang sudah Baik menurut ukuran iklim komunikasi yang dikemukakan oleh PACE, hal ini dibuktikan dengan tinggi nya prosentase iklim komunikasi yang ada.
78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan Iklim komunikasi di kantor PT. Berdikari (Persero) Jakarta termasuk berkategori baik yang berarti bahwa iklim komunikasi yang berkembang adalah baik. Hal ini dapat dilihat dari dimensi-dimensi yang membentuk iklim komunikasi, yaitu : 1. Kepercayaan di kantor PT. Berdikari (Persero) Jakarta tergolong Baik, karena hal ini dibuktikan dengan mayoritas responden yang menyatakan Baik, sebanyak 59,77% dan 0,38 % menyatakan sangat tidak baik, ini berarti bahwa dalam dimensi ini perusahaan percaya, bahwa pegawai merasa diakui posisi dalam perusahan baik jati dirinya maupun terhadap segala tugas yang diberikan kepadanya. 2. Pembuatan keputusan Partisipatif di PT. Berdikari (Persero) Jakarta tergolong Baik, yang dibuktikan melalui hasil dari para responden sebesar 47,74 %. Di dalam pembuatan keputusan partisipatif ini berarti para pegawai sangat dihargai mengenia pendapat-pendapat, saran ide, dalam pengambilan keputusan, dimana atas saran, pendapat dan ide-ide tersebut tujuan perusahaan dapat tercapai. 3. Kejujuran di kantor PT. Berdikari (persero) Jakarta, membuktikan bahwa iklim dalam dimensi kejujuran ini dinilai Baik, karena berdasarkan hasil penelitian membuktikan sekitar 39,85% kejujuran adalah hal yang penting dalam melakukan segala aktivitas di kantor. 4. Keterbukaan dalam Komunikasi membuktikan sebanyak 38,35% tergolong Baik, karena dengan keterbukaan, ini perusahaan, manajemen, atasan maupun para
79 pegawai dapat menkoreksi kesalahan yang dibuat dengan menerima informasi berupa kritikan yang membangun demi tercapainya tujuan organisasi. 5. Mendengarkan komunikasi kebawah di PT. Berdikari (Persero) Jakarta adalah Baik, hal ini terbukti sebanyak 33,27% responden mengakui bahwa komunikasi yang baik harus dilakukan secara continue dan terus menerus, baik melalui media tatap muka,
telpon, memo ataupun surat, hal ini mungkin dilakukan karena
kesibukan para pimpinan mereka. 6. Perhatian dan tujuan berkinerja tinggi di kantor PT. Berdikari (Persero) Jakarta mebuktikan sebanyak 48.12% setuju, apabila tujuan perusahaan dapat –tercapai karena perhatian, program kerja yang jelas dan struktur organisasi yang tepat adalah hal yang utama dalam pencapaian tujuan organisasi dan perusahaan.
5.2. Saran 1. Sebagai masukan dan saran bagi PT. Berdikari (Persero) Jakarta untuk lebih peka terhadap aspirasi para pegawai, baik berupa saran, kritikan terhadap segala kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Sehingga diperoleh iklim komunikasi dua arah yang efektif. 2. Untuk divisi Humas yang di pegang oleh seorang Coorporate Secretary, diharapkan mampu menjembatani arus komunikasi yang terjadi antara manajemen dan pegawai, sehingga diharapkan dapat memberikan solusi yang terbaik terhadap konflik yang terjadi di perusahaan sehingga image positif yang telah terbangun dapat terjaga dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia, Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2005.
Cuttlip, Scott M, Allen H. Center, and Glen M. Broom, Effective Public Relations, 6th, Edition, Englewood Cliffs, New Jersey, Precntice Hall, 1985, De Vito, A. Joseph, The Interpersonnel Communication Book 9th edition, USA : Addison Wesley Longman, Inc, 2001.
Decenzo, David A., Human Relations :, Personel& Professional Development, second edition, New Jersey : Pearson Education-Inc, 2002,
Djaja, Danan, Peranan Humas dalam Perusahaan, Bandung, Alumni 1985.
Effendy, Onong Uchjana, , Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2004.
Goldhaber, M. Gerald, Organizational Communication, Fifth edition, New York : WM.C. Brown, 1990.
Jeffkins, Frank, Public Relations, Jakarta, Erlangga, 1996.
Kenneth, Wexley N. and Gary A. Yukl, Organizational Behavior and Personnel Phsychology, ed, revisi, Homewood, III, Irwin, 1984.
Koentjaraningrat., Metode-metode penelitian Masyarakat, edisi XI, Jakarta, PT. Gramedia, 1993.
Moore, Frazier, Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2005.
xiv
Mulyana, Dedy, Komunikasi Organisasi, -
Strategi Meningkatkan Kinerja
Perusahaan, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2005.
Nasution, S. Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2003.
Rachmadi, F., Public Relations – dalam Teori dan Praktek, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Rangkuti, Freddy, Riset Pemasaran, Jakarta, PT. Gramedia, 2003.
Ruslan, Rosady, , Manajemen Public Relations & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada. 2002.
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, CV. Alfabeta., 1999.
Thoha, Miftah, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, Edisi I, 2007
Wexley N. Kenneth and Gary A. Yukl, Organizational Behavior and Personnel Phsychology, ed, revision Homewood, III, Irwin. 1984. Wirawan, Budaya dan Iklim Organisasi, Jakarta, Penerbit Salemba Empat, 2002.
Yualita, Neni. Dasar-dasar Public Relations. Bandung : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) dan LPPM UNISBA, 2004.
xv
LAMPIRAN
xvi
Jakarta,
Juli 2008
Kepada Yang Terhormat, Bapak / Ibu / Saudara Karyawan/i PT. Berdikari (Persero) Di tempat
Dengan Hormat,
Saya adalah mahasiswi Strata-I Fakultas Ilmu Komunikasi dengan Jurusan Public Relations yang sedang mencari data untuk menyelesaikan skripsi saya mengenai “IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI PT. BERDIKARI (PERSERO) JAKARTA. Data yang dikumpulkan akan diperlakukan secara rahasia dan tidak dapat diidentifikasikan dengan responden secara pribadi-pribadi.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya sangat mengharapkan kesedian Bapak/Ibu/Saudara utnuk meluangkan waktu sejenak dalam mengisi daftar pertanyaan berikut ini dengan sejujurnya sesuai dengan keadaan di perusahaan ini.
Atas perhatian dan kerja sama bapak/Ibu/Saudara, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
HANDAYANI
DAFTAR PERTANYAAN
I.
IDENTITAS RESPONDEN 1. Nomor Responden
: (Kosongkan saja )
2. Nama
:
3. Status Kepegawaian
: 1. Kontrak 2. Tetap
4. Jenis Kelamin
: 1. Laki-laki 2. Perempuan
5. Bekerja pada perusahaan PT. Berdikari (Persero) sejak : 1. 1 – 10 Tahun 2. 11 – 20 Tahun 3. 21 – 30 Tahun 4. Diatas 30 Tahun
II. IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI Petunjuk : Berikut ini serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan komunikasi yang terjadi di Perusahaan ini. Pilihlah skore yang paling cocok bagi anda, dan berilah tanda silang (X) pada setiap skala yang tersedia.
Adapun skala tersebut diberi skore dari 1 sampai
dengan 5, dengan penjelasan sebagai berikut :
1
5
Untuk jawaban “Sangat Setuju” (SS)
4
Untuk jawaban “Setuju” (S)
3
Untuk jawaban “Ragu-ragu” (R)
2
Untuk jawaban “Tidak Setuju” (TS)
1
Untuk jawaban “Sangat Tidak Setuju” (STS)
Saya merasa dipercaya dalam menjalankan tugas-tugas perusahaan STS
2
S
SS
TS
R
S
SS
R
S
SS
Saya merasa percaya terhadap yang dilakukan atasan saya. STS
4
R
Saya merasa diakui keberadaannya di perusahaan. STS
3
TS
TS
Saya merasa percaya bahwa kegiatan-kegiatan dalam organisasi dinilai sukses (berhasil). STS
5
S
SS
TS
R
S
SS
Menurut saya, bawahan merasa ingin pendapatnya dihargai oleh atasan. STS
7
R
Saya merasa bebas melontarkan pendapatat-pendapat saya. STS
6.
TS
TS
R
S
SS
Menurut saya, bahwa atasan saya menanggapi saran / usul mereka (bawahan).
STS 8
TS
R
S
SS
Atasan meminta Bawahan merasa dimintakan pendapatnya dalam pengambilan keputusan. STS
9
R
S
SS
Menurut saya, Atasan jujur menyatakan suatu alasan jika tidak ingin diganggu. STS
10
TS
TS
R
S
SS
Menurut saya, atasan berterus-terang menceritakan masalah yang sedang dialami perusahaan. STS
TS
R
S
SS
TS
R
S
SS
11. Saya harus jujur dalam mengisi absensi harian. STS
12. Seharusnya, Atasan akan menyatakan jujur, jika terjadi kesalahan dalam pekerjaan. STS
TS
R
S
SS
S
SS
13. Menurut saya, bahwa atasann mau menerima dan memberi kritik. STS 14
Saya
merasa
atasan mau memberikan
TS jawaban
R atas
pertanyaan
yang
diajukannya. STS 15
TS
R
S
SS
Saya merasa atasan tidak menutup-nutupi informasi mengenai organisasi sebatas yang perlu diketahui oleh bawahannya. STS
16
TS
R
S
SS
Saya merasa atasan dapat dengan mudah mengakui kesalahan yang dibuatnya sendiri. STS
TS
R
S
SS
17. Frekuaensi bawahan berkomunikasi dengan atasan langsung sangat sering selama 1 (satu) bulan terakhir ini. STS 18
SS
TS
R
S
SS
TS
R
S
SS
Bawahan paling sering berkomunikasi dengan atasan melalui memo/ surat. STS
21
S
Saya merasa paling sering berkomunikasi dengan atasan melalui telepon. STS
20
R
Saya dengan atasan saya sering berkomunikasi secara tatap muka. STS
19
TS
TS
R
S
SS
Menurut saya, para karyawan dapat menyebutkan tujuan organisasi tercantum secara jelas. STS
22
R
S
SS
Saya merasa, bahwa program kerja perusahaan sudah berjalan efektif. STS
23
TS
TS
R
S
SS
Bawahan dapat menilai tujuan perusahaan berkinerja tinggi yang dikomunikasikan kepada pegawan sudah baik. STS
24
TS
R
S
SS
Saya beranggapan bahwa para bawahan dapat mengetahui struktur organisasi ditempat bekerja.. STS
TS
R
S
SS
STRUKTUR ORGANISASI PT. BERDIKARI (PERSERO) DIREKTORAT OPERASI - SBU NIAGA (KANTOR PUSAT)
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR OPERASI
GENERAL MANAGER NIAGA
Manager Marketing Pupuk & Bisnis Pemerintah
Manager Marketing Pestisida & Safety
Manager Marketing Agrikultura
Manager Marketing Perdagangan Umum
Asisten Manager Operasi Adm. Pupuk & Bisnis
Asisten Manager Operasi & Adm. Pestisida &
Asisten Manager Operasi & Adm. Agrikultura
Asisten Manager Operasi & Adm. Perdaganga
Staff
Staff
Staff
Staff
Kepala Cabang / Perwakilan
STRUKTUR ORGANISASI PT. BERDIKARI (PERSERO) SBU LOGISTICS DIREKTORAT OPERASI - SBU LOGISTICS (KANTOR PUSAT)
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR OPERASI
GENERAL MANAGER LOGISTICS
Marketing Executive Pergudangan / SCM
Manager Marketing Pergudangan / SCM
Manager Marketing Transportasi / IFF
Manager Operasional Pergudangan / SCM
Manager Operasional Transportasi / IFF
Marketing Executive Pergudangan / SCM
Marketing Executive Transportasi / IFF
Asisten Manager Operasi Pergudangan / SCM
Asisten Manager Operasi Transportasi / IFF
Staff
Staff
Kepala Cabang / Perwakilan
STRUKTUR ORGANISASI PT. BERDIKARI (PERSERO)
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR KEUANGAN
General Manager Logistik
Senior Manager Keuangan & Akuntansi
Manager Perencanan & Pengendalia n Unit PKBL
Staff
DIREKTUR UMUM & SDM
DIREKTUR OPERASI
Manager Keuangan & Pajak
Manager Akuntansi
Asisten Manage r
Asisten Manage r
Staff
Staff
ANAK PERUSAHAAN
Manager Logistik
Asisten Manage r
Staff
General Manager Niaga
Manager Cabang / Perwakilan
Manager Niaga
Asisten Manager
Asisten Manage r
Staff
PERUSAHAAN AFILIASI
Staff
Senior Manager SDM & Umum
Manager Pengelolaan & Penata Usahaan Asset
Staff
Biro Direksi
Manager PSDM
Manager Umum & Hukum
Asisten Manage r
Asisten Manage r
Staff
Staff
Team Tehnolog i Informasi
Sekretaris Perusahaan
Satuan Pengawas Internal
STRUKTUR ORGANISASI PT. BERDIKARI (PERSERO)
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR KEUANGAN
General Manager Logistik
Senior Manager Keuangan & Akuntansi
Manager Perencanan & Pengendalia n Unit PKBL
Staff
DIREKTUR UMUM & SDM
DIREKTUR OPERASI
Manager Keuangan & Pajak
Manager Akuntansi
Asisten Manage r
Asisten Manage r
Staff
Staff
ANAK PERUSAHAAN
Manager Logistik
Asisten Manage r
Staff
General Manager Niaga
Manager Cabang / Perwakilan
Manager Niaga
Asisten Manager
Asisten Manage r
Staff
PERUSAHAAN AFILIASI
Staff
Senior Manager SDM & Umum
Manager Pengelolaan & Penata Usahaan Asset
Staff
Biro Direksi
Manager PSDM
Manager Umum & Hukum
Asisten Manage r
Asisten Manage r
Staff
Staff
Team Tehnolog i Informasi
Sekretaris Perusahaan
Satuan Pengawas Internal
TABEL INDUK IKLIM KOMUNIKASI PT. BERDIKARI (PERSERO) KANTOR PUSAT JAKARTA SCORE PER ITEM IDENTITAS RESPONDEN
PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPATIF
KEPERCAYAAN
KETERBUKAAN DALAM KOMUNIKASI
KEJUJURAN
MENDENGARKAN DALAM PERHATIAN DAN TUJUAN KOMUNIKASI KE BAWAH UNTUK BERKINERJA TINGGI
NO
TOTAL STATUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
JENIS MASA KELAMIN KERJA 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1
1
2
3
4
JML
5
6
7
8
JML
9
10
11
12
JML
13
14
15
16
JML
17
18
19
20
JML
21
22
23
24
JML
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 2 5 2 4 5 5 4
4 4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
4 2 2 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 1 4 4 2 4
16 14 14 15 14 17 15 15 14 16 15 16 15 15 15 15 15 18 19 16 16 16 14 14 13 15 17 9 16 18 15 16
4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 2 5 4 3 4 3 4 4 1 4 3 4 3
4 3 5 3 3 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4
4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 2 5 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4
4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 5
16 14 14 13 12 16 15 15 15 17 17 16 17 15 17 16 14 19 18 13 18 16 14 16 14 16 15 12 16 13 14 16
4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 5
4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 2 5
4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4
4 3 5 4 3 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 2 4 5 4 3 4 4 3 4 4
16 15 16 13 11 15 15 14 16 17 17 16 18 16 16 16 15 20 18 16 19 16 13 16 17 16 14 13 17 14 11 18
4 3 5 4 3 3 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4
4 3 3 4 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 3 5
4 4 3 2 2 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4
3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 5 4 3 4 4 1 4 3 4 4 2 4 3 3 4
15 14 13 12 12 14 18 14 13 16 15 16 17 14 15 16 16 20 19 16 18 16 10 15 14 18 16 17 16 15 15 17
3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 3 2 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 5
4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5
3 1 1 4 2 4 4 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 4 2 2 2 2 4 2 4 2
2 1 1 2 2 4 3 2 1 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 4 3 2 2 2 5 4 3 3 1
12 9 10 13 12 16 15 8 10 15 12 14 14 12 13 11 11 14 13 13 14 14 15 15 12 12 12 14 17 12 14 13
4 2 3 4 2 5 2 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 5 4 3 4 3 2 2 5 4 4 2 4 3 4 3
4 1 2 3 3 3 1 2 2 4 3 4 3 3 3 3 4 5 3 2 3 3 2 4 2 3 3 1 4 3 5 4
4 3 2 4 3 3 2 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 1 3 2 2 4 4 2 4
4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 5 3 3 4 3 5 4 4 4 3 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4
16 10 10 13 11 15 8 12 10 16 12 16 15 12 12 13 14 19 14 11 15 12 11 12 13 13 13 9 16 13 15 15
91 76 77 79 72 93 86 78 78 97 88 94 96 84 88 87 85 110 101 85 100 90 77 88 83 90 87 74 98 85 84 95
KET.
TABEL INDUK IKLIM KOMUNIKASI PT. BERDIKARI (PERSERO) KANTOR PUSAT JAKARTA SCORE PER ITEM IDENTITAS RESPONDEN
PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPATIF
KEPERCAYAAN
KETERBUKAAN DALAM KOMUNIKASI
KEJUJURAN
MENDENGARKAN DALAM PERHATIAN DAN TUJUAN KOMUNIKASI KE BAWAH UNTUK BERKINERJA TINGGI
NO
TOTAL STATUS
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
JENIS MASA KELAMIN KERJA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1
1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2
1
2
3
4
JML
5
6
7
8
JML
9
10
11
12
JML
13
14
15
16
JML
17
18
19
20
JML
21
22
23
24
JML
4 3 3 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4
3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5
4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 2 4 5 4
3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 2 55 4 4 4 3 3 4 2 1 2 4 4
14 13 15 19 18 18 14 14 16 16 16 16 16 15 15 12 15 17 16 12 70 17 17 17 14 17 17 13 9 14 18 17
3 3 3 4 5 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4
3 4 4 5 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 5 3 3 3 2 2 2 1 1 2 3 4
4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 4 3 2 4 3 4 2 3 4 2 5 4 3 4 4 4 4 3 2 3 5 5
14 16 16 18 17 14 19 15 14 17 16 15 14 17 14 15 10 16 16 12 20 16 15 16 14 14 14 12 10 13 17 17
4 4 4 4 3 2 2 4 2 4 4 3 2 4 2 3 2 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 2 5 4 4
3 4 4 4 4 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 2 2 1 3 2 1 1 1 5 4
4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3
15 17 16 16 17 14 14 18 14 17 15 13 13 16 13 14 14 16 16 19 16 15 15 13 14 15 14 12 10 13 17 15
4 3 5 4 5 2 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 5 2 1 2 2 2 2 3 4 3 5
4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 5 4 2 4 4 2 2 2 4 4 1 1 1 3 5
4 3 5 4 4 5 4 4 2 5 3 3 3 4 3 2 4 5 4 1 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4
3 2 5 4 4 1 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 4 4 1 4 5 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2
15 11 20 16 17 12 15 15 13 17 14 12 12 15 13 9 14 18 16 6 16 18 9 9 10 11 12 8 9 11 11 16
3 4 4 4 5 2 5 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 5 4 5 3 2 4 4 4 4 4 5 2
3 4 3 4 5 5 5 5 2 5 4 3 3 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
3 2 3 4 1 1 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 3 3 3
3 2 2 4 1 1 1 2 4 2 2 3 3 3 4 4 4 2 2 4 2 3 1 2 1 1 1 1 1 2 3 2
12 12 12 16 12 9 13 13 12 15 14 11 11 13 14 13 13 11 12 14 14 15 12 11 9 11 11 11 10 13 16 11
2 2 4 4 4 1 1 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2
3 1 2 4 2 1 3 1 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 4 2 4 2 2 4 5 4 3 3 4
2 1 4 4 3 2 1 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 2 3 3 5 3 3 5 3 3 4
3 3 5 4 4 5 5 3 4 4 4 3 3 2 4 2 4 4 4 1 4 5 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4
10 7 15 16 13 9 10 10 14 13 16 12 12 11 15 11 13 13 16 8 16 17 11 14 14 13 15 16 18 15 14 14
80 76 94 101 94 76 85 85 83 95 91 79 78 87 84 74 79 91 92 71 152 98 79 80 75 81 83 72 66 79 93 90
KET.
TABEL INDUK IKLIM KOMUNIKASI PT. BERDIKARI (PERSERO) KANTOR PUSAT JAKARTA SCORE PER ITEM IDENTITAS RESPONDEN
PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPATIF
KEPERCAYAAN
KETERBUKAAN DALAM KOMUNIKASI
KEJUJURAN
MENDENGARKAN DALAM PERHATIAN DAN TUJUAN KOMUNIKASI KE BAWAH UNTUK BERKINERJA TINGGI
NO
TOTAL STATUS
65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
JENIS MASA KELAMIN KERJA 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 3 3 2 2 3 3 1 1 3 2 1 2 3 3 1 2 2 2 3 1 1 1 3 2 2 3 3 2 1 1
1
2
3
4
JML
5
6
7
8
JML
9
10
11
12
JML
13
14
15
16
JML
17
18
19
20
JML
21
22
23
24
JML
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 3 4 4 3 5 4 4 5 4 5 4
5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4
3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4
16 17 15 14 16 16 17 16 15 15 15 17 18 16 13 14 16 15 17 17 16 15 15 16 14 17 16 16 16 13 16 16
5 2 3 4 3 4 5 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4
4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 2 5 4 3 4 4 5 3 2 4 5 5 2 3 4 5 5
4 4 4 4 3 1 2 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 3 5 4 4
4 3 2 2 4 2 5 4 4 3 5 4 4 5 3 4 5 2 3 4 5 5 4 2 3 4 5 5 4 4 5 4
17 13 12 14 14 11 17 14 15 16 18 16 16 16 13 13 16 13 13 15 17 18 14 12 14 17 19 15 14 15 16 17
4 4 5 2 3 3 3 4 5 5 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4
5 1 3 2 3 4 4 4 5 5 4 4 3 1 1 1 2 2 3 4 1 1 3 2 3 2 1 1 2 2 4 2
4 4 4 3 4 4 5 3 2 3 3 3 4 4 4 3 2 3 5 6 4 5 5 5 4 6 2 2 2 4 2 2
3 3 4 5 3 3 4 5 3 5 3 5 5 4 4 5 5 4 3 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4
16 12 16 12 13 14 16 16 15 18 14 14 15 13 12 12 13 13 15 18 14 14 16 16 16 17 12 11 12 15 14 12
3 5 2 4 3 5 3 4 2 3 5 3 5 4 3 5 4 5 3 5 4 3 3 4 2 1 1 1 2 4 3 3
2 2 4 3 2 3 5 3 2 2 2 2 4 4 5 5 3 5 4 4 3 2 3 2 2 4 2 2 5 4 4 4
4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
2 2 3 3 3 3 1 4 4 4 5 4 1 1 2 4 5 5 4 3 2 3 4 5 4 3 3 2 2 2 2 4
11 14 13 14 12 15 14 16 12 13 16 13 14 13 15 18 16 19 15 16 13 13 14 15 12 12 10 9 13 14 13 16
3 4 2 3 2 3 4 5 2 2 3 3 2 4 5 4 3 2 4 3 4 3 2 4 5 2 3 4 5 5 4 5
4 4 5 4 4 3 4 5 4 5 4 5 2 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4
3 3 2 2 2 2 2 1 1 3 3 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 4 5 5 4 2 4 2 4 2 2
3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 4 2
13 13 11 11 11 10 12 13 9 13 13 11 8 12 15 14 10 11 12 12 11 11 12 16 17 12 12 15 13 16 14 13
4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4
5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 2 5 3 2 2 2 2 4 3 3 4 4 4 3 5 3 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 5 3 2 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 3 4 5 3 4 4 4 3 4 4 2 4
17 16 16 16 14 16 16 14 16 14 17 16 14 16 12 13 16 16 12 10 11 11 17 14 14 16 15 15 13 17 11 15
90 85 83 81 80 82 92 89 82 89 93 87 85 86 80 84 87 87 84 88 82 82 88 89 87 91 84 81 81 90 84 89
KET.
TABEL INDUK IKLIM KOMUNIKASI PT. BERDIKARI (PERSERO) KANTOR PUSAT JAKARTA SCORE PER ITEM IDENTITAS RESPONDEN
PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPATIF
KEPERCAYAAN
KETERBUKAAN DALAM KOMUNIKASI
KEJUJURAN
MENDENGARKAN DALAM PERHATIAN DAN TUJUAN KOMUNIKASI KE BAWAH UNTUK BERKINERJA TINGGI
NO
TOTAL STATUS
97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
JENIS MASA KELAMIN KERJA 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1
1
2
3
4
JML
5
6
7
8
JML
9
10
11
12
JML
13
14
15
16
JML
17
18
19
20
JML
21
22
23
24
JML
5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 2 2 2 2 2 2 2 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 5 4 2 3 2 2 2 3 2 4 4 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 4
4 4 4 4 5 3 3 3 3 2 4 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4
4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 5 4 3 4 2 2 2 2 3 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3
17 17 13 15 13 11 15 15 15 14 19 14 9 12 8 8 9 9 9 15 14 16 17 16 17 16 13 17 17 16 17 15
4 4 4 3 3 2 4 3 4 5 4 4 2 2 2 1 1 1 2 5 4 3 3 4 4 2 2 4 4 5 2 3
4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 3 5 2 2 2 2 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3
5 4 3 3 1 2 3 4 4 3 4 3 1 1 1 1 1 1 1 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4
4 2 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 2 4 2 3 3 3 1 5 5 4 4 3 3 2 3 5 5 4 3 2
17 15 15 15 13 13 16 15 17 17 17 15 9 10 10 7 7 7 6 18 17 14 13 15 14 12 12 17 17 17 13 12
5 5 4 5 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5
1 2 1 2 2 1 4 3 3 4 5 4 1 1 1 2 2 3 2 4 4 2 4 4 4 5 5 4 4 5 1 3
2 4 4 6 5 4 4 5 3 4 4 2 2 2 1 1 1 1 2 5 5 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4
5 3 2 5 4 4 5 4 3 5 5 4 4 3 4 5 3 2 5 5 5 4 2 3 5 3 5 3 3 3 3 4
13 14 11 18 14 12 16 16 13 17 19 14 11 10 10 11 10 11 14 19 19 12 15 15 16 16 19 15 15 16 12 16
3 4 2 4 4 5 5 1 2 3 4 3 2 3 2 1 1 2 2 4 3 5 4 4 2 2 4 5 5 3 5 2
4 5 2 2 2 3 2 2 4 4 5 3 2 1 1 1 1 1 1 5 4 3 5 2 3 4 4 5 5 2 2 4
5 5 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4
5 5 5 4 4 1 1 1 1 1 5 4 1 1 1 2 2 3 2 2 2 3 4 4 3 5 4 2 2 2 2 3
17 19 13 14 14 11 12 8 11 11 17 13 7 7 7 7 7 9 9 15 13 16 17 14 11 15 16 16 16 11 14 13
4 5 4 5 4 2 4 5 4 2 5 4 2 3 2 2 2 4 5 4 4 3 2 4 4 2 4 2 2 3 4 2
4 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 5
3 3 4 5 2 3 4 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2
3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 2 2 1 2 5 4 4 4 2 2 3 5 2 2 3 2 2
14 15 14 16 14 11 15 13 12 12 13 13 13 11 11 10 11 13 13 15 14 13 11 14 13 10 17 11 11 13 13 11
4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 5 4 4 3 4 2 2 4 4 4
3 2 2 5 2 5 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 2 2 3 4 3 4 5 2 5 3 5 4 4 5 4 4
3 4 2 4 2 4 3 4 4 2 3 2 3 4 2 2 2 3 2 3 3 4 4 2 5 4 4 4 4 5 4 4
2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 3 4 3 2 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 5 4 4 4 3 4 4
12 14 10 18 11 17 13 16 16 10 14 14 12 14 10 11 11 13 10 15 13 14 17 11 18 15 17 14 14 17 16 16
90 94 76 96 79 75 87 83 84 81 99 83 61 64 56 54 55 62 61 97 90 85 90 85 89 84 94 90 90 90 85 83
KET.
TABEL INDUK IKLIM KOMUNIKASI PT. BERDIKARI (PERSERO) KANTOR PUSAT JAKARTA SCORE PER ITEM IDENTITAS RESPONDEN
PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPATIF
KEPERCAYAAN
KETERBUKAAN DALAM KOMUNIKASI
KEJUJURAN
MENDENGARKAN DALAM PERHATIAN DAN TUJUAN KOMUNIKASI KE BAWAH UNTUK BERKINERJA TINGGI
NO
TOTAL STATUS
129 130 131 132 133
2 2 2 2 2
JENIS MASA KELAMIN KERJA 1 1 1 1 2
1 1 1 1 1
1
2
3
4
JML
5
6
7
8
JML
9
10
11
12
JML
13
14
15
16
JML
17
18
19
20
JML
21
22
23
24
JML
3 3 4 4 4
4 5 4 5 4
3 4 4 4 4
4 4 4 4 4
14 16 16 17 16
4 3 4 5 2
4 4 4 5 5
4 3 1 2 3
2 4 2 5 4
14 14 11 17 14
2 3 3 3 4
2 3 4 4 4
3 4 4 5 3
5 3 3 4 5
12 13 14 16 16
4 3 5 3 4
3 2 3 5 3
4 4 4 5 5
3 3 3 1 4
14 12 15 14 16
3 2 3 4 5
4 4 3 4 5
2 2 2 2 1
2 3 2 2 2
11 11 10 12 13
4 3 4 4 3
4 3 4 4 3
4 4 4 4 4
4 4 4 4 4
16 14 16 16 14
81 80 82 92 89
KET.
Handayani Jl. Flamboyan 3 No. 51 Kp. Pulo Gede RT. 003 / 011 Perumnas I Kel : Jakasampurna – Kec : Bekasi Selatan Bekasi 17145 Hp : 02133278792
E-Mail :
[email protected]
Personnel Informations Name Place, date of birth Gender Marital Status Religion Nationality
: : : : : :
Handayani Jakarta, October 13, 1977 Female Single Moslem Indonesian
Working Experiences 2008-Present 2005-2008 2001-2005 1999-2001
As Administration Staff at PT. Delta Grandi Multi Solusi for Outsourching of HSBC Bank For Teleportfolio Division As Secretary of Trading General Manager, including Administration Staff for export of PT. Berdikari (Persero) Jakarta As Operator Call Center PT. PLN (Persero) Branch Bekasi At PT. Sandhy Putra Makmur Jakarta As Secretary And Staff Administration At PT. Batu Karang Jaya Jakarta
Academic Background 1995-1998 1992-1995 1989-1992 1984-1992
“Gunadarma University”, Economic Faculty, Majoring D-3 Economic Management, with GPA 2.90. “SMEA Negeri 30” Jakarta Majoring Office Management. “SMP Negeri 252” Jakarta. “SD Negeri Jakasampurna” Bekasi.
Certificated Certificated Certificated Certificated
Participant Of 1996-1997 1996-1997 1996-1997 1994-1996 1991-1993
“Computer Course” at Lp3i Bekasi, MS Office. “Banking & Applications System course” at Gunadarma University. “Prudential Banking Course, at Gunadarma University. “English Course”, at IEC Jakarta. “English Course”, at AMECO Jakarta.
Certificated Certificated Certificated Certificated Certificated