TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PASIEN DIABETES MELLITUS RAWAT INAP TERHADAP MAKANAN YANG DISAJIKAN DI BAGIAN PENYAKIT DALAM RSUP FATMAWATI JAKARTA
Oleh :
IKA NURHIKMAH A54103068
PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
IKA NURHIKMAH. Tingkat Konsumsi Energi dan Protein Pasien Diabetes Mellitus Rawat Inap terhadap Makanan yang Disajikan di Bagian Penyakit Dalam RSUP Fatmawati. Dibimbing oleh YEKTI HARTATI EFFENDI dan RIMBAWAN Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mempelajari tingkat konsumsi energi dan protein pasien Diabetes Mellitus (DM) rawat inap terhadap makanan yang disajikan di bagian penyakit dalam RSUP Fatmawati Jakarta. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mempelajari (1) karakteristik pasien (jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, berat badan, tinggi badan, status gizi, aktivitas fisik), (2) riwayat DM (jenis komplikasi, lama DM, lama perawatan, dan status perawatan di rumah sakit karena DM), (3) kebutuhan energi dan protein pasien, (4) ketersediaan energi dan protein serta tingkat ketersediaan energi dan protein makanan yang disajikan di rumah sakit, (5) konsumsi energi dan protein pasien yang berasal dari makanan RS, makanan dari luar rumah sakit, dan penggunaan infus), (6) tingkat konsumsi energi dan protein terhadap ketersediaan energi protein dan terhadap kebutuhan energi protein (tingkat kecukupan), (7) daya terima pasien terhadap makanan yang disajikan (warna, aroma, tekstur, rasa, suhu, bentuk, variasi menu, dan kebersihan alat), (8) menganalisis hubungan daya terima makanan dengan tingkat konsumsi energi protein makanan yang disajikan. Desain penelitian adalah Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Fatmawati Jakarta sebagai rumah sakit badan layanan umum yang berfungsi sebagai pusat rujukan wilayah Jakarta Selatan dan berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan serta banyak menangani kasus Diabetes Mellitus. Pengumpulan data dilakukan bulan Agustus-Oktober 2007. Contoh dalam penelitian ini adalah pasien Diabetes Mellitus rawat inap IRNA B di bagian penyakit dalam kelas III RSUP Fatmawati. Pemilihan pasien dilakukan dengan cara Purposive Sampling dari sejumlah pasien dengan kriteria meliputi usia di atas 17 tahun, berkomunikasi baik, sadar, dirawat minimal 2 hari, dan bersedia untuk diwawancara. Populasi penelitian adalah seluruh pasien rawat inap. Selama bulan AgustusSeptember terdapat 1505 pasien di instalasi rawat inap (IRNA) B RSUP Fatmawati. Jumlah penderita penyakit dalam di IRNA B kelas 3 adalah 886 pasien, di antaranya 78 pasien menyandang DM berdasarkan diagnosis dokter. Pasien yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 45 orang. Kemudian 45 orang pasien tersebut diwawancara dan diamati konsumsi energi proteinnya selama tiga hari berturut-turut dengan metode penimbangan. Sebanyak 40 pasien dengan data yang lengkap dijadikan contoh penelitian. Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan pengamatan langsung dan wawancara menggunakan kuesioner. Data ini meliputi (1) karakteristik pasien meliputi jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, status gizi, pendidikan, pekerjaan, aktivitas fisik, (2) riwayat DM pasien meliputi lama DM, status perawatan di rumah sakit karena DM, (3) kebutuhan energi protein sehari pasien, (4) ketersediaan energi protein makanan yang disajikan rumah sakit, (5) daya terima pasien terhadap makanan rumah sakit meliputi warna, aroma, tekstur, rasa, bentuk, suhu, variasi menu, dan kebersihan alat, (6) jenis makanan dari luar rumah sakit, (7) konsumsi makanan pasien yang berasal dari rumah sakit dan dari luar rumah sakit. Pengumpulan data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner tentang karakteristik pasien, data riwayat DM, dan data daya terima tentang uji hedonik skala verbal. Data tinggi badan diukur dengan menggunakan microtoise untuk pasien yang dapat berdiri dan bagi pasien yang tidak dapat berdiri menggunakan pengukuran tinggi lutut. Data berat badan dikumpulkan dengan penimbangan menggunakan bath room scale, data tinggi badan dan berat badan dikumpulkan pada saat hari ketiga pengamatan. Data status gizi diperoleh dari perhitungan indeks massa tubuh (IMT). Data kebutuhan energi sehari pasien dihitung menggunakan rumus total daily energy (TDE) mengacu pada Almatsier (2004). Angka Metabolisme Basal (AMB) dalam perhitungan kebutuhan diperoleh dari dua rumus yaitu Harris Benedict dan rumus cepat yang ditetapkan Rumah Sakit Fatmawati mengacu pada Almatsier (2004). Penetapan faktor aktifitas (FA) dan faktor injuri (FI) berdasarkan (Hartono, 2000).
Kebutuhan protein pasien dibedakan atas kebutuhan untuk pasien DM tanpa komplikasi dan kebutuhan pasien DM dengan komplikasi ginjal, hati. Kebutuhan protein pasien DM tanpa komplikasi dihitung berdasarkan PERKENI 2006 yaitu 15-20% kebutuhan energi total, sedangkan kebutuhan protein berdasarkan ketetapan RS yaitu 10-15%, yang diberikan dalam jenis diet DM non-rendah protein (DM non-RP). Kebutuhan protein untuk pasien DM komplikasi ginjal dan hati ditetapkan sebesar 40 g, yang diberikan dalam jenis diet DM rendah protein 40 g (DM RP40) berdasarkan ketentuan rumah sakit Fatmawati. Data ketersediaan dan konsumsi makanan pasien (gram) untuk makan pagi, siang, sore serta selingan dari makanan yang disajikan rumah sakit dikumpulkan dengan penimbangan makanan (Food Weighing Method) yang disediakan sebelum dikonsumsi dan makanan sisa. Perhitungan ketersediaan dan konsumsi energi (Kal) dan protein (gram) pasien terhadap makanan rumah sakit (gram) dan makanan luar rumah sakit (gram) diperoleh melalui konversi menggunakan daftar komposisi zat gizi bahan makanan (DKBM). Data jenis makanan dari luar rumah sakit (gram) diperoleh dengan Recall Method. Standar porsi adalah jumlah makanan yang harus disediakan berdasarkan ketetapan rumah sakit menurut kasus contoh sesuai dengan perolehan jenis diet, diklasifikasikan menjadi diet DM I (1100 Kal), DM II (1300 Kal), DM III (1500 Kal), diet DM IV (1700 Kal), DM V (1900 Kal), DM VI (2100 Kal), DM VII (2300 Kal), DM VIII (2500 Kal), yang mengacu pada RS. Cipto Mangunkusumo (Almatsier, 2004). Terdapat juga jenis diet yang ditetapkan RS. Fatmawati dalam jumlah kalori tinggi seperti diet DM VIII+ (2700 Kal) dan DM VIII++ (2900 Kal). Pemilihan diet sesuai klasifikasi tersebut menurut status gizi Diabetisi berdasarkan IMT dan kondisi keparahan penyakit pasien seperti pada kasus gangren dan dalam kondisi pasca bedah. Pengamatan ketersediaan, konsumsi, dan daya terima pasien terhadap makanan yang disajikan rumah sakit dilakukan selama tiga hari berturut-turut setiap waktu makan pagi, siang, dan makan malam. Data kandungan energi dan protein infus diketahui berdasarkan jenis infus, yang diperoleh dari pengamatan langsung dan dokumen rekam medis pasien. Lebih dari separuh pasien DM adalah wanita dan sebagian besar berusia dewasa menengah. Separuh pasien merupakan ibu rumah tangga dan memiliki strata pendidikan sekolah menengah ke bawah. Sebagian besar pasien memperoleh diet sesuai status gizinya. Pasien yang berusia dewasa menengah sebagian besar sudah memiliki komplikasi. Penyakit komplikasi yang dialami pada pasien dewasa akhir meliputi ginjal dan hipertensi, sedangkan pada dewasa awal meliputi gangren, gangguan pencernaan, dan Keto-Asidosis Diabetes. Sebagian besar pasien komplikasi dirawat minimal 6 hari. Pasien DM umumnya pernah dirawat karena komplikasi DM dan memiliki riwayat DM kurang dari 10 tahun. Kebutuhan energi rata-rata sehari yang dihitung berdasarkan perhitungan Harris Benedict adalah 1792 Kal, sedangkan berdasarkan perhitungan rumah sakit kebutuhan energi adalah 2079 Kal. Kebutuhan protein rata-rata pasien DM yang dihitung sesuai rujukan PERKENI (2006) yaitu 92 g, sedangkan dengan ketetapan rumah sakit kebutuhan protein pasien ginjal dan hati sebesar 40 g. Dari penelitian ini diketahui bahwa di antara pasien DM ada yang memperoleh diet tinggi kalori (diet DM VIII+ dan VIII++) sejumlah 2700 dan 2900 Kal, yang bertujuan untuk penyembuhan pasca bedah dan gangren. Rata-rata ketersediaan energi makanan yang disajikan pada sebagian besar pasien sudah sesuai dengan standar porsi rumah sakit, hanya ada 5 kasus di mana terjadi ketidaksesuaian antara ketersediaan dengan standar porsi yaitu pada diet tinggi kalori. Hal ini dikarenakan kurang tepatnya pemorsian nasi. Ratarata ketersediaan protein makanan yang disajikan pada diet DM non-Rendah Protein sudah sesuai dengan ketetapan protein PERKENI, sedangkan ketersediaan protein pada diet DM Rendah Protein 40 g melebihi 40 g, dengan kisaran 43 - 55 g. Berdasarkan perhitungan rumus kebutuhan Harris Benedict diperoleh 32.5% pasien yang mempunyai tingkat ketersediaan energi lebih, sedangkan apabila digunakan rumus rumah sakit maka diperoleh 12.5% tergolong energi lebih dan 52.5% pasien tergolong defisit.
Tingkat ketersediaan protein 93% contoh pada diet DM non-RP (PERKENI, 2006) tergolong normal. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan protein rumah sakit sudah sesuai dengan kebutuhan protein Diabetisi yaitu 15-20% (berdasarkan ketetapan PERKENI 2006). Tingkat ketersediaan protein 63.6% pasien komplikasi ginjal dan hati tergolong lebih. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan protein makanan yang disajikan lebih tinggi dibandingkan kebutuhan protein (40 g), padahal rata-rata pasien mengonsumsi protein sesuai kebutuhan. Ketersediaan protein yang melebihi 40 g, dipertimbangkan agar pasien mengonsumsi protein sesuai kebutuhan 40 g. Karena bila protein kurang dari kebutuhan, tubuh akan menggunakan protein jaringan untuk memenuhi kebutuhan kalori. Penilaian pasien terhadap atribut makanan pagi, siang, dan sore menunjukkan bahwa 87.5% pasien menyukai warna makanan siang, 75% menyukai aroma makanan pagi, 85% menilai biasa terhadap tekstur, 55.8% menyukai rasa lauk sore dan 48.3% tidak suka rasa sayur di waktu pagi. Sebagian besar pasien menilai biasa untuk bentuk makanan, suhu, variasi menu, dan kebersihan alat. Sebagian besar (90%) pasien tidak menghabiskan makanan disajikan. Oleh karena itu, rata-rata konsumsi energi dan protein masih kurang dari standar porsi rumah sakit. Alasannya antara lain faktor fisiologis (gigi yang tidak berfungsi baik, lemas dan pusing, lidah pahit, tidak buang air besar) dan mual. Sedangkan pasien komplikasi ginjal dan hati mengonsumsi protein sesuai kebutuhan. Sebanyak 62.5% pasien masih mengonsumsi makanan luar rumah sakit terutama wanita, dengan rata-rata konsumsi energi dan protein adalah 151 Kal dan 4.4 g. Jenis dan frekuensi makanan luar rumah sakit (roti, biskuit, buah, dan crackers) mempengaruhi tingginya kandungan energi. Energi rata-rata yang didapatkan dari (n=3) infus (dextrose) adalah 347 Kal dan diberikan bagi pasien DM dengan hipoglikemi. Protein yang diperoleh dari infus 55.13 g (n=1) dan diberikan untuk pasien dirawat lebih dari 2 hari. Tingkat kecukupan energi untuk sebagian besar pasien tergolong defisit. Sedangkan tingkat kecukupan protein berdasarkan PERKENI menunjukkan 93% pasien mengalami defisit. Hal ini disebabkan oleh konsumsi protein yang rendah, sedangkan kebutuhan protein tinggi (15-20% kebutuhan energi sehari). Tingkat kecukupan protein (berdasarkan kebutuhan Rendah Protein 40) 45% pasien tergolong di atas kebutuhan, hal ini disebabkan kebutuhan protein rendah (40 g) sedangkan konsumsi protein lebih dari 40 g. Tingkat konsumsi energi dan protein untuk lebih dari 65% pasien tergolong defisit. Sebagian besar pasien memiliki tingkat konsumsi maupun tingkat kecukupan energi dan protein yang defisit disebabkan oleh faktor fisiologis, bawaan penyakit, dan pengaruh obat sehingga pasien tidak nafsu makan. Hasil uji korelasi Spearman (P>0.05 ; r<0.5) mengindikasikan bahwa daya terima makanan tidak berhubungan dengan tingkat konsumsi energi dan protein pasien. Walaupun daya terima makanan yang disajikan tergolong tinggi namun konsumsi makanan rendah, hal ini disebabkan oleh faktor fisiologis, penyakit bawaan, dan pengaruh obat-obatan.
TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PASIEN DIABETES MELLITUS RAWAT INAP TERHADAP MAKANAN YANG DISAJIKAN DI BAGIAN PENYAKIT DALAM RSUP FATMAWATI JAKARTA
Skripsi Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh: IKA NURHIKMAH A54103068
PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul
: TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PASIEN DIABETES MELLITUS RAWAT INAP TERHADAP MAKANAN YANG DISAJIKAN DI BAGIAN PENYAKIT DALAM RSUP FATMAWATI, JAKARTA
Nama
: Ika Nurhikmah
NRP
: A54103068
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
dr. Yekti Hartati Effendi
Dr. Rimbawan
NIP. 140 092 953
NIP. 131 629 744
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr. NIP 131 124 019
Tanggal Lulus :
i
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah, shalawat serta salam disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Tingkat Konsumsi Energi dan Protein Pasien Diabetes Mellitus Rawat Inap terhadap Makanan yang Disajikan di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu dr. Yekti Hartati Effendi dan Bapak Dr. Rimbawan selaku dosen pembimbing, yang selalu memberikan arahan kepada penulis sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Kepada teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan dorongan baik moral maupun material, mudah-mudahan diberikan balasan oleh Alloh SWT.
Bogor, April 2008
Penulis
ii
UCAPAN TERIMAKASIH Subhanalloh Allohu Akbar, pada kesempatan selama penulisan skripsi ini. Atas perkenan bimbingan dan bantuan saya ucapkan terimakasih tiada tara kepada : 1.
Ketua Departemen Gizi Masyarakat IPB yang telah memberikan kesempatan bagi penulis menuntut ilmu di GMSK IPB (kampus biru tercinta).
2.
Ibu dr.Yekti H. Effendi dan Bapak Dr. Rimbawan selaku dosen pembimbing atas segala kesabaran, ilmu, dan kasih sayangnya.
3.
Ibu dr. Mira Dewi selaku dosen penguji atas kritik, saran, dan arahan yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
4.
Direktur Umum Pusat RSUP Fatmawati, Kepala Instalasi Gizi beserta staf, Kepala ruangan, para perawat, dan co-Ass.
5.
Dr. Ir. Dodik Briawan selaku pemandu seminar dan saudara Icha, Retno, Nining, Lia selaku pembahas, serta Ticha yang bersama berjuang dan melakukan penelitian di RSUP Fatmawati.
6.
Orangtua tercinta, Emak dan Abah atas limpahan kasih segenap raga serta pengertian untuk mendukung dan membimbing langkah kecil ini selama 22 tahun serta Kakak tersayang, Bang Opi, Bang Yung, Bang Ojan, Bang Odan, Bang Uwi, Bang Dodi, Kak Inel, Kak Lia, dan Kak Iin.
7.
Sahabat dan teman yang membantu Eva, Widia, Pipit, Rina, Anna, Tintin, Icha, Sula, Sanya, Indy, Lia, Pak Dian, Bambs, Marto, Syahrul, Yuda, Kak Arie, Aris, Sri, Yeni, Ika, Wulan, dan kakakku Mbak Eka.
8.
Semua pihak yang belum saya sebutkan di atas, terimakasih atas semangat dan kebersamaan. Jazakumulloh Khairan Katsiran..
iii
RIWAYAT HIDUP Penulis merupakan anak dari pasangan Drs. H. Abdul Kadir dan Hj. Siti Chairani dilahirkan di Jakarta, 12 September 1985, dan merupakan anak ke sepuluh dari sepuluh bersaudara. Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar SDN Pamulang III tahun 1991-1997, dilanjutkan ke MTsN III Pondok Pinang Jakarta Selatan 1997-2000 dan aktif di PMR MTsN III sebagai sekretaris. Tahun 2000-2003 penulis melanjutkan ke SMU Insan Cendekia (IC) dan aktif di Sekretariat Bidang IPTEK OSIS SMU IC, Bendahara II Asrama Putri, Klub Jurnalistik, Teater, Taekwondo. Pada tahun 2003, penulis diterima Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB melalui jalur SPMB. Penulis aktif di organisasi intrakampus dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) antara lain Departemen Kewirausahaan BEM TPB (Tingkat Persiapan Bersama) (2003/2004), UKM Agria Swara (2003-2005), UKM Music Agriculture Expression (MAX) (2004/2005), Departemen Sosial Politik BEM Fakultas Pertanian (2004-2006), Divisi Jurnalistik Forum Komunikasi Rohis Jurusan Faperta (2005/2006), Departemen Pendidikan BEM KM IPB (2006/2007).
iv
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.................................................................................................
i
UCAPAN TERIMAKASIH…………………………………………………………………
ii
RIWAYAT HIDUP………………………………………………………………………….
iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................. ix PENDAHULUAN Latar Belakang.............................................................................................. 1 Tujuan...........................................................................................................
2
Kegunaan.....................................................................................................
3
TINJAUAN PUSTAKA Diabetes Mellitus (DM)……………………………………………....................
4
Diet Diabetes Melitus………………………………………………...................
8
Pelayanan Gizi di Rumah Sakit……………..…………………......................
11
Status Gizi………………………………………………………………………… 12 Angka Kebutuhan Gizi…………………………………………………………..
13
Konsumsi Pangan …………………………………………………................... 16 Makanan dari Luar Rumah Sakit ………………………………….................. 17 Nutrisi Parenteral…………………………………………………..................... 17 Malnutrisi dalam Kondisi Sakit.....................................................................
18
Daya Terima terhadap Makanan….…….........……………………................. 19 KERANGKA PEMIKIRAN.......................................................................................... 23 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian........................................................ 25 Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh............................................................. 25 Jenis dan Cara Pengumpulan Data.............................................................
26
Pengolahan Data…………………………………………………….................
29
Analisis Data……………………………………………………………………..
35
Definisi Operasional………………………………………………....................
36
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum RSUP Fatmawati…………………………………………… 38 Gambaran Umum Instalasi Gizi RSUP Fatmawati……………………………. 40 Karakteristik Contoh……………………………………………………………… 44 Jenis Kelamin dan Usia……………………………………………………… 44