Lampiran I
Ketetapan Majelis Wali Amanat IPB Nomor : 15/MWA-IPB/2006 Tanggal : 12 Januari 2006 Tentang : Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Institut Pertanian Bogor Tahun Anggaran 2006 ________________________________________________________________________________
I. PENDAHULUAN Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) IPB merupakan salah satu instrumen dalam sistem akuntabilitas kinerja IPB. RKAT disusun sebagai penjabaran lebih lanjut dari Program Kerja Umum IPB 2003-2007. Program kerja tersebut telah dibahas dengan Majelis Wali Amanat (MWA) IPB pada awal periode jabatan rektor 2002-2007. RKAT 2006 IPB disusun dengan memperhatikan RKAT masing-masing unit-unit kerja dan berorientasi pada upaya pencapaian kinerja akademik secara keseluruhan. Ketetapan Majelis Wali Amanat (MWA) IPB Nomor : 17/MWA-IPB/2003 tentang Anggaran Rumah Tangga IPB pasal 41 ayat (1) mengamanatkan pimpinan institut untuk menyusun RKAT dan diajukan kepada MWA untuk mendapatkan penilaian dan pengesahan. Sehubungan dengan hal itu, Pimpinan IPB menyusun draft RKAT 2006 yang dilaksanakan secara berjenjang melalui koordinasi dengan unit-unit kerja dan konsultasi dengan Senat Akademik (SA). Selanjutnya, draft RKAT disampaikan kepada MWA untuk dibahas dan disempurnakan sehingga menjadi Ketetapan MWA yang dapat menjadi pedoman pimpinan institut dalam melaksanakan rencana kerja tersebut pada tahun 2006. Dalam RKAT ini diuraikan Kebijakan IPB yang meliputi visi, misi, dan tujuan IPB, serta strategi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya, diuraikan pula Program Kerja IPB 2003-2007 dan kedudukan program kerja tahun 2006 dalam keseluruhan program kerja periode lima tahunan tersebut. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran tahun 2005 diuraikan sebagai bahan dalam penentuan rencana kerja dan anggaran tahun 2006.
II. KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA TAHUN 2003-2007 A. Visi dan Misi Visi IPB yang tertuang dalam Manual Mutu IPB yang telah dirumuskan sejak awal masa transisi IPB sebagai perguruan tinggi otonom adalah menjadikan IPB sebagai pergurun tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan sumberdaya manusia dan IPTEKS dengan kompetensi utama di bidang pertanian tropika. Misi yang diemban oleh IPB adalah: 1.
Menyelenggarakan pendidikan tinggi berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat kini dan akan datang.
2.
Mengembangkan IPTEKS ramah lingkungan melalui penelitian mutakhir.
3.
Meningkatkan kesejahteraan umat manusia melalui penerapan dan pemberdayagunaan IPTEKS. 1
4.
Mendorong terbentuknya masyarakat madani berdasarkan kebenaran dan hak azasi manusia
B. Tujuan dan Sasaran Untuk mencapai visi dan misi tersebut maka dirumuskanlah tujuan dan sasaran IPB sebagai berikut: 1.
Lulusan berkualitas yang mampu mengembangkan dan menerapkan IPTEKS.
2.
Inovasi IPTEKS ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan nasional dan memperbaiki kesejahteraan umat manusia.
3.
IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi yang siap menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan.
4.
IPB sebagai kekuatan moral dalam masyarakat madani Indonesia.
Sasaran yang ingin dicapai pada Tahun 2007 adalah terbentuknya embrio universitas riset dengan manajemen mutu yang menjamin berjalannya sistem pengendalian dan penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di IPB. C. Strategi Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran IPB adalah pelaksanaan program yang efektif, efisien, dan dapat dipertanggunggugatkan (accountable) dengan cara membangun : (1) sistem jaminan mutu yang kredibel, (2) ketatapamongan yang baik (good governance), (3) program yang berkualitas, dan (4) usaha penunjang yang baik (good ventures). 1. Strategi Pembangunan Sistem Jaminan Mutu yang Kredibel, mencakup: a. Penyiapan kebijakan mutu yang jelas b. Penyiapan sistem monitoring dan evaluasi yang efektif c. Pembentukan organisasi mutu yang efektif dan efisien 2. Strategi Pembangunan Tata Pamong Universitas yang Baik, mencakup: a. Pembangunan manajemen proses dan operasi yang baik b. Pembangunan manajemen keuangan yang baik c. Pembangunan manajemen sumberdaya manusia yang baik d. Pembangunan manajemen infrastruktur yang baik e. Pembangunan manajemen sistem informasi yang baik f.
Pembangunan manajemen usaha penunjang nirlaba yang baik
g. Pembangunan manajemen pemasaran yang baik 3. Strategi Pengembangan Program Berkualitas, mencakup: a. Pengembangan kerangka program pendidikan berkualitas b. Pengembangan kerangka program pendidikan profesional berkualitas c. Pengembangan program penelitian berkualitas d. Pengembangan program pemberdayaan masyarakat berkualitas 4. Strategi Pengembangan Usaha Penunjang dan Usaha Komersial, mencakup: a. Pengembangan unit usaha yang berbasis kepakaran, b. Pengembangan unit usaha untuk mendayagunakan aset, 2
c. Pengembangan unit usaha yang memenuhi kebutuhan warga kampus. D. Program Kerja Tahun 2003-2007 Dalam periode tahun 2003-2007, IPB mempunyai program kerja yang meliputi bidangbidang : (1) organisasi, (2) pendidikan, (3) penelitian dan pengembangan IPTEKS, (4) pelayanan pada masyarakat, (5) manajemen sumberdaya manusia, (6) manajemen sistem keuangan, (7) manajemen fasilitas dan infrastruktur, (8) pembangkitan pendapatan, dan (9) manajemen fasilitas komunikasi dan informasi. Mengingat demikian luasnya cakupan program kerja tersebut maka dalam setiap tahun ada fokus pada bidang tertentu tanpa mengabaikan bidang lainnya. Fokus program kerja tahun 2006 meliputi bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan IPTEKS, manajemen sumberdaya manusia, dan manajemen sistem keuangan.
III. PELAKSANAAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUN 2005 Penilaian terhadap pelaksanaan program kerja tahun 2005 yang mengacu pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) belum dapat dilakukan dengan baik karena indikator kinerja secara terukur belum berhasil dirumuskan. Tetapi, rencana kerja tahun 2005 telah dilaksanakan sesuai RKAT 2005 yang telah ditetapkan dan menghasilkan luaran yang merupakan kesinambungan pelaksanaan program kerja tahun sebelumnya. A. Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2005 1. Output Berdasarkan Bidang Utama a. Peningkatan Manajemen Institusi 1) Organisasi departemen-fakultas berdasarkan pada mandat baru telah terbentuk 2) Telah ditetapkannya pengampu program sarjana passing out 3) University farm telah terbentuk sebagai penguatan terhadap UPT Kebun percobaan 4) Direktorat Program Diploma telah memulai program diploma tahun ke-1 dengan proporsi jumlah pelamar dengan daya tampung yang ternyata lebih baik. 5) Kantor Audit Internal telah berfungsi b. Peningkatan Kualitas Pendidikan 1) Promosi program pendidikan, termasuk program Beasiswa Utusan Daerah (BUD) berhasil menjaring jumlah mahasiswa yang mendaftar melebihi target semula. 2) Telah diselesaikannya administrasi dan seleksi penerimaan 2741 orang mahasiswa baru program sarjana, 3) Telah diluluskannya mahasiswa program sarjana, diploma, magister, dan doktor masingmasing 2.706, 2.078, 858, dan 107 lulusan. 4) Telah dilakukannya kajian kurikulum melalui Program SP4 dan program hibah kompetitif (PHK) 5) Telah dilakukannya perbaikan metode pengajaran beberapa mata kuliah di Departemen yang mendapatkan hibah SP4, PHK 3
6) Telah ditingkatkannya jumlah koleksi buku teks dan jurnal ilmiah, melalui hibah SP4 dan PHK, serta anggaran belanja dari pemerintah lainnya 7) Telah ditingkatkannya jumlah mahasiswa yang terlibat dalam penelitian dosen terutama pada Departemen yang mendapatkan hibah SP4 dan PHK 8) Telah dilakukannya pengembangan minat dan bakat melalui kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa. 9) Telah dilakukannya pengembangan penalaran mahasiswa 10) Telah ditingkatkannya kesejahteraan mahasiswa melalui Program Penyangga Kesehatan Mahasiswa (PPKM) dan penyediaan asrama 11) Telah diimplementasikannya Sistem Jaminan Mutu Pendidikan 12) Telah disetujuinya 6 (enam) program pengembangan departemen dan 2 (dua) program pengembangan institusi penunjang akademik yang didanai dari program hibah kompetitif SP4, A2, A3 dan B. c. Peningkatan Kualitas Penelitian 1) Telah dicapainya kegiatan kerjasama penelitian dengan Texas A & M University 2) Telah ditetapkan penelitian-penelitian yang hasilnya siap pasar 3) Telah terbangunnya kerjasama penelitian dengan instansi lain d. Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat 1) Telah dicapainya kerjasama pemberdayaan masyarakat sebanyak 15 kegiatan. 2) Telah dilakukannya monitoring dan evaluasi kerjasama pemberdayaan masyarakat. e. Pengembangan Kapasitas dan Kapabilitas Sumberdaya Manusia 1) Telah diterimanya 102 orang tenaga dosen dan 24 orang tenaga penunjang baru dalam status CPNS sebagai upaya darurat mengingat penerimaan pegawai IPB belum juga dapat dilakukan karena belum adanya skema block grant. 2) Telah digunakannya sistem pencatatan kehadiran tenaga penunjang menggunakan bar code dan finger print. 3) Telah diimplementasikannya asuransi kesehatan tambahan untuk seluruh PNS IPB (selain Askes yang berlaku secara nasional untuk PNS) tahun ke-2. f.
Peningkatan Manajemen Keuangan 1) Telah diimplementasikannya mekanisme pembayaran dana antara Direktorat Keuangan dengan fakultas / departemen / unit kerja melalui sistem petty cash. 2) Telah dimulainya pembangunan Sistem Informasi Manajemen Keuangan, namun belum dapat diimplementasikan dalam sistem jaringan teknologi informasi. 3) Telah disusunnya Laporan Keuangan IPB berdasarkan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Nomor 45 (untuk organisasi nir-laba).
4
g. Peningkatan Manajemen Fasilitas dan Infrastruktur 1) Telah diimplementasikannya penjadwalan terpadu untuk kuliah dan praktikum, yaitu untuk program sarjana di Kampus IPB Darmaga. 2) Telah dilaksanakannya pemindahan Fakultas MIPA dengan lima departemennya, yaitu Departemen Statistika, Geometeorologi, Ilmu Komputer, Matematika, Fisika, dan MKDU, serta Fakultas Ekonomi dan Manajemen dengan dua departemennya, yaitu Departemen Ekonomi dan Studi pembangunan, dan Manajemen. 3) Telah dikonversinya wing R menjadi laboratorium Kimia, Fisika, dan Biologi untuk praktikum mahasiswa TPB sehingga praktikum dapat dilaksanakan di Darmaga. 4) Telah diperbaikinya gedung perpustakaan, berbagai ruangan kuliah dan laboratorium fakultas. 5) Telah diperbaiknya sarana dan prasarana transportasi dalam kampus dan sekitar kampus 6) Telah dimulainya pengembangan sistem pelayanan penanggulangan kerusakan fasilitas dan infrastruktur. h. Pembangkitan Pendapatan 1) Telah dibuatnya direktori Agro-Tekno yang memuat 62 invesi, dan leaflet yang memuat 8 invensi sebagai bentuk pemasaran hasil temuan civitas academica IPB. 2) Telah dimulainya penataan unit-unit usaha penunjang yang melayani kebutuhan warga Kampus IPB Darmaga i.
Peningkatan Manajemen Informasi dan Komunikasi 1) Telah dibangunnya LAN internal fakultas dan departemen, baik menggunakan kabel maupun tanpa kabel (wireless). 2) Telah dicapainya peningkatan akses mahasiswa dan civitas akademika lainnya terhadap informasi melalui LAN dan internet 3) Telah dikembangkannya Sistem Informasi Akademik (SIMAK) dan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG), disamping berbagai software yang diperlukan dalam sentralisasi administrasi. 4) Telah mendapatkan licence dari Microsoft untuk Microsoft based Operating System
2. Capaian Indikator Utama Kinerja Akademik Indikator utama kinerja akademik IPB antara lain meliputi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), lama studi, jumlah lulusan, jumlah mahasiswa yang Drop Out (DO), indeks tingkat kompetisi (perbandingan jumlah pelamar dengan jumlah mahasiswa yang diterima), dan kualitas mahasiswa baru (berdasarkan Nilai Ujian Nasional). a. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan Jumlah Lulusan Rata-rata Indek Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan program sarjana tahun akademik 2004/2005 tercatat 2,93. Hal ini menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat selama lima tahun terakhir. Sementara itu, proporsi lulusan yang memperoleh IPK > 2,75 pada tahun 5
akademik 2004/2005 tercatat 67,42%. Angka ini juga terus meningkat selama lima tahun terakhir.
Selain itu, jumlah lulusan setiap tahun juga terus meningkat, walaupun jumlah
penerimaan mahasiswa baru dalam lima tahun terakhir relatif tetap, yaitu pada tingkat 2.800 mahasiswa per tahun. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan program sarjana disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Lulusan Program Sarjana No
IPK
2000/01
2001/02
2002/03
2003/04
2004/05
1
Rata-rata
2,80
2,85
2,87
2,89
2,93
2
> 2,75 (%)
54,4
58,6
61,4
63,9
67,42
3
Jumlah Lulusan
2.013
2.197
2.444
2.713
2.876
Pada tahun akademik 2004/2005, IPK rata-rata lulusan program magister tercatat 3,52, yaitu cenderung tetap selama lima tahun terakhir. Proporsi lulusan yang mendapat IPK > 3,25 pada tahun akademik 2004/2005 tercatat 85,52 %. Selama lima tahun terakhir, angka ini selalu berfluktuasi, tetapi selalu berada di atas 82 % dari keseluruhan jumlah lulusan. Jumlah lulusan program magister berfluktuasi cukup tajam. IPK lulusan program magister disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Lulusan Program Magister No
IPK
2000/01
2001/02
2002/03
2003/04
2004/05
1
Rata-rata
3,54
3,52
3,53
3,53
3,52
2
> 3,25 (%)
82,5
84,2
85,7
82,1
85,5
3
Jumlah Lulusan
383
488
559
446
580
IPK rata-rata lulusan program doktor pada tahun akademik 2004/2005 tercatat 3,80. Jika dibandingkan dengan angka IPK tahun 2000/2001 angka ini mengalami peningkatan walaupun terjadi sedikit penurunan jika dibandingkan dengan angka tahun 2002/2003 dan 2003/2004. Proporsi lulusan program doktor yang mendapat IPK > 3,5 pada tahun akademik 2004/2005 sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya. Jumlah lulusan program doktor berfluktuasi tetapi cenderung meningkat. IPK lulusan program doktor disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Lulusan Program Doktor No
IPK
2000/01
2001/02
2002/03
2003/04
2004/05
1
Rata-rata
3,75
3,77
3,81
3,81
3,80
2
> 3, 5 (%)
87,9
93,3
97,1
96,6
96,4
3
Jumlah Lulusan
58
89
69
88
165
b. Masa Studi Masa studi lulusan program sarjana secara rata-rata cenderung tetap, tetapi dari segi jumlah lulusan yang lulus tepat waktu (≤ 48 bulan) cenderung meningkat. Masa studi utamanya ditentukan oleh waktu untuk menyelesaikan tugas akhir. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh meningkatnya ketersediaan topik penelitian dosen yang dapat melibatkan mahasiswa tingkat 6
akhir. Program Hibah Kompetitif banyak mendukung peningkatan jumlah penelitian yang diperoleh dosen dan dapat melibatkan mahasiswa tingkat akhir.
Masa studi mahasiswa
program sarjana disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4. Masa Studi Lulusan Program Sarjana No
Masa Studi
2000/01
2001/02
2002/03
2003/04
2004/05
1
Rata-rata (bulan)
57.4
56.5
55.1
56.7
53,7
2
≤ 48 bulan (%)
20.5
20.9
22.9
33.2
36,2
Makin pendeknya masa studi juga terjadi pada lulusan program pascasarjana. Selama lima tahun terakhir, masa studi lulusan program magister ≤ 24 bulan berfluktuasi dan pada tahun akademik 2004/2005 tercatat 11,6 %. Angka ini masih terus diupayakan untuk menjadi lebih tinggi pada tahun-tahun akademik yang akan datang. Masa studi lulusan program magister disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5. Masa Studi Lulusan Program Magister No
Masa Studi
2000/01
2001/02
2002/03
2003/04
2004/05
1
Rata-rata (bulan)
31.3
31.1
32.7
34.7
37,6
2
≤ 24 bulan (%)
8.4
7.8
18.8
12.6
11,6
Rata-rata masa studi lulusan program doktor selama lima tahun terakhir 61,8 bulan, sedangkan lulusan yang dapat menyelesaikan studinya kurang dari 4 tahun baru berada pada tingkat di bawah 30%. Lambatnya penyelesaian studi pada program doktor ditentukan oleh lamanya waktu penyelesaian tugas akhir. Masa studi lulusan program doktor disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Masa Studi Lulusan Program Doktor No
Masa Studi
2000/01
2001/02
2002/03
2003/04
2004/05
1
Rata-rata (bulan)
58,4
59,7
60,8
60,1
61,76
2
≤ 48 bulan (%)
29,3
24,7
33,3
23,9
26,7
Untuk meningkatkan jumlah lulusan tepat waktu dan menurunkan rata-rata lama studi, serta mendorong kegiatan penelitian dosen, IPB perlu menyediakan dana hibah kompetitif penelitian bagi dosen yang melibatkan mahasiswa baik mahasiswa program sarjana maupun pascasarjana dan menunjang payung penelitian IPB. c. Jumlah Lulusan dan Mahasiswa Drop Out/Putus Studi Ditinjau dari rasio jumlah lulusan dan rasio jumlah mahasiswa Drop Out (DO), masingmasing dibandingkan dengan jumlah mahasiswa aktif, dapat dikatakan bahwa produktivitas IPB meningkat. Jumlah mahasiswa yang putus studi berfluktuasi, namun cenderung meningkat.
Berbagai upaya peningkatan perlu terus dilakukan baik bimbingan akademik
maupun dari segi non akademik untuk menekan angka putus studi ini. Data rasio lulusan dan rasio mahasiswa DO disajikan dalam Tabel 7. 7
Tabel 7. Perkembangan jumlah mahasiswa DO/putus studi Tahun Akademik
Jumlah Mhs (orang)
2000/2001
Lulusan
DO (%)
(%)
13.491
(orang) 2.023
15,0
(orang) 270
2001/2002
14.465
2.194
15,2
368
2,5
2002/2003
13.653
2.459
18,0
384
2,8
2003/2004
14.225
2.718
19,1
369
2,6
2004/2005
12.987
2.876
22,1
326
2,5
2,0
d. Rasio Jumlah Pelamar dengan Jumlah Mahasiswa yang Diterima Tingkat kompetisi masuk menjadi mahasiswa IPB selama empat tahun terakhir cenderung tetap. Angka rasio sebenarnya lebih besar dari yang tercantum di Tabel 8, karena jumlah pelamar melalui SPMB hanya dihitung dari jumlah yang dipanggil. Tabel 8. Rasio Jumlah Pelamar dengan Mahasiswa yang Diterima
2000/2001
Jumlah Pelamar, p (orang) 9.481
Jumlah yg Diterima, d (orang) 2.925
Rasio (p/d) 3,2
2001/2002
10.235
2.805
3,6
2002/2003
10.293
2.789
3,7
2003/2004
9.863
2.726
3,6
2004/2005
9.231
2.805
3,3
2005/2006
9.931
2.868
3,5
Tahun Akademik
e.
Kualitas Mahasiswa Baru Kualitas mahasiswa baru dapat didekati dari data nilai ujian nasional untuk tujuh mata pelajaran. Dalam tiga tahun terakhir, nilai total dari tujuh mata pelajaran ≥ 46 dapat dikatakan meningkat, walaupun cenderung berfluktuasi (Tabel 9). Tabel 9. Jumlah Mahasiswa Baru berdasarkan Nilai Ujian Nasional atas Tujuh Mata Pelajaran Tahun
Tidak ada Data
< 46
≥ 46
Jumlah
2002/2003
8
2003/2004
10
2041
729
2.778
262
2.454
2.726
2004/2005
214
441
2.088
2.743
2005/2006
21
135
2.712
2.868
f. Jumlah penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat serta keterlibatan dosen Sistem informasi manajemen untuk penelitian belum terbangun dengan baik, sehingga indikator kinerja penelitian belum teridentifikasi dengan baik. Dari segi jumlah penelitian dan jumlah dosen yang terlibat selalu berfluktuasi. Tetapi, jumlah mitra kerjasama penelitian yang teridentifikasi LPPM menunjukkan kecenderungan menurun (Tabel 10).
8
Tabel 10. Jumlah Penelitian dan dosen terlibat, dan mitra kerjasama. Tahun
Jumlah Penelitian
2002
113
Jumlah Dosen Terlibat 426
2003
162
497
60
2004
130
319
56
2005
167
412
21
Jumlah Mitra Kerja 90
B. Pelaksanaan Anggaran Sampai Dengan Revisi RKAT 2005 (Per 18 Oktober 2005) Jika dibandingkan dengan RKAT 2005, pelaksanaan anggaran per 18 Oktober 2005 mengalami beberapa perubahan sebagaimana dituangkan dalam Revisi RKAT 2005. Untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RKAT 2006, disajikan angka-angka rencana anggaran tahun 2005 yang telah direvisi. Hasil audit dan realisasi pendapatan anggaran pada akhir tahun mungkin akan berbeda dengan angka-angka revisi rencana tersebut. 1. Anggaran Pendapatan Posisi kas pada awal tahun 2005 tercatat Rp 13,307 milyar, yang terdiri dari dana abadi, deposit asrama, dana PPKM, dana penyelenggaraan program, kompensasi dari Ekalokasari Plaza, dan piutang. Angka posisi kas ini dalam RKAT 2005 maupun revisinya adalah sama. Anggaran pendapatan IPB selama tahun 2005 yang direvisi adalah Rp 279,68 milyar. Dengan demikian, secara keseluruhan jumlah dana dalam Revisi RKAT 2005 mencapai Rp 292,987 milyar. Walaupun anggaran pendapatan tahun 2005 sesudah direvisi menjadi lebih kecil dibandingkan dengan rencana semula (Rp. 323,878 milyar), tetapi masih lebih besar Rp 35,391 milyar atau 14 % dibandingkan dengan realisasi pendapatan selama tahun 2004. Peningkatan pendapatan pada tahun 2005 terjadi pada dana yang berasal dari pemerintah maupun masyarakat. Dalam Revisi RKAT 2005, anggaran pendapatan dari pemerintah lebih besar dari pada realisasi pendapatan tahun 2004 karena adanya peningkatan alokasi belanja pegawai. Dibandingkan dengan pagu awal dalam RKAKL-IPB 2005 juga terjadi peningkatan karena adanya Anggaran Belanja Tambahan (ABT). Pada tahun 2005, anggaran pendapatan yang berasal dari pemerintah yaitu dari Program Hibah Kompetitif (Lampiran II B1.3.2 s/d B1.3.5) tercatat melebihi realisasi pendapatan tahun 2004, menjadi sebesar 165 %. Dalam Revisi RKAT 2005, anggaran pendapatan yang berasal dari Pemerintah menempati porsi sebesar 44,8 % dari total pendapatan IPB. Dibandingkan dengan pendapatan tahun 2004, pendapatan Dana Masyarakat meningkat menjadi 118,5 %. Peningkatan terutama terjadi pada pendapatan SPP program sarjana reguler, kerjasama penelitian dan pemberdayaan masyarakat, iuran peningkatan fasilitas pendidikan. Pendapatan dari usaha komersial yang berasal dari PT Indah Plaza Bogor mendekati rencana, namun pendapatan ini masih berstatus piutang di PT Bogor Life Science and Technology. Dibandingkan dengan rencana semula, dalam Revisi RKAT 2005 komponen pendapatan yang berasal dari kerjasama penelitian dan pemberdayaan masyarakat mengalami penurunan. Tetapi, 9
penurunan ini tidak mengganggu keseluruhan program, karena hampir semua pendapatan digunakan secara langsung untuk kegiatan tersebut. Pendapatan dari usaha komersial seluruhnya digunakan untuk mendukung kegiatan akademik dan penunjang akademik, sehingga rendahnya capaian pendapatan dari usaha komersial sangat mengganggu pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut. Anggaran pendapatan tahun 2005 seperti tercantum dalam Revisi RKAT 2005 dan perbandingannya dengan realisasi pendapatan tahun 2004 disajikan dalam Tabel 11, sedangkan rinciannya disajikan dalam Lampiran II. Tabel 11. Anggaran Pendapatan Tahun 2005 (Revisi) dan Perbandingannya dengan Realisasi Tahun 2004 No. A.
Sumber Pendapatan
Realisasi 2004 (Rp ribu)
(Rp ribu)
(%)
Revisi 2005 (Rp ribu)
(%)
Posisi Awal Tahun
22.256.035
8,35
13.307.833
4,11
13.307.833
4,54
1. Kas
22.256.035
8,35
12.333.894
3,81
12.333.894
4,21
-
-
973.939
0,30
973.939
0,33
Pendapatan Tahun Berjalan
244.288.889
91,65
310.570.205
95,89
279.680.138
95,46
1. Dana Pemerintah
119.103.815
44,68
127.344.124
39,32
131.344.124
44,83
61.098.876
22,92
79.701.388
24,61
79.701.388
27,20
2). Eks. Anggaran Pembangunan IPB
38.673.509
14,51
38.808.160
11,98
38.808.160
13,25
3). Eks. Anggaran Pembangunan Depdiknas
19.331.430
7,35
8.834.576
2,73
12.834.576
4,38
125.185.074
46,97
183.226.081
56,57
148.336.014
50,63
1). SPP
66.435.707
24,93
69.100.000
21,33
60.934.344
20,80
2). Non SPP
21.584.253
8,10
31.579.293
9,75
30.168.647
10,30
3). Kerjasama PPM.
36.965.113
13,86
74.790.000
23,09
55.332.023
18,88
4). Usaha Komersial
200.000
0,08
7.756.788
2,40
1.901.000
0,65
266.544.924
100,00
323.878.038
100,00
292.987.971
100,00
2. Piutang B.
Rencana Awal 2005
(%)
1). Eks. Anggaran Rutin IPB
2. Dana Masyarakat
Jumlah Keseluruhan (A dan B)
2. Anggaran Belanja Anggaran belanja Tahun 2005 yang semula sama dengan anggaran pendapatan, yaitu Rp 310,57 milyar direvisi menjadi Rp 281,89,- milyar. Anggaran belanja ini Rp 2,209 milyar lebih besar dibandingkan dengan angka revisi rencana pendapatan. Dengan demikian anggaran tahun 2005 sesudah revisi mengalami defisit Rp 2,21 milyar yang diambilkan dari posisi kas awal tahun 2005. Hal ini berimplikasi terhadap penurunan posisi kas dari Rp 13,307 milyar pada awal tahun menjadi Rp 7,27 milyar pada akhir tahun 2005. Anggaran belanja tahun 2005 sesudah revisi ternyata lebih besar Rp 28,65 milyar atau 11 %, bila dibandingkan dengan realisasi belanja tahun 2004. Anggaran belanja tahun 2005 sesudah revisi dan perbandingannya dengan realisasi belanja tahun 2004 disajikan dalam Tabel 12, untuk dana yang berasal dari Pemerintah dan Tabel 13 untuk dana yang berasal dari masyarakat. Rinciannya anggaran belanja disajikan dalam Lampiran III.
10
Tabel 12. Anggaran Belanja Tahun 2005 (Revisi) yang Berasal dari Dana Pemerintah dan Perbandingannya dengan Realisasi Tahun 2004. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Program Kerja
Peningkatan Manajemen Institusi Peningkatan Kualitas Pendidikan Peningkatan Kualitas Penelitian Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan Kapasitas dan Kapabilitas SDM Peningkatan Manajemen Keuangan Peningkatan Manajemen Fasilitas dan Infrastruktur Peningkatan Manajemen Informasi dan Komunikasi Pembangkitan Pendapatan Pengeluaran Non Program Jumlah Anggaran Belanja dari Dana Pemerintah
Realisasi 2004 (Rp ribu) (%) 29.822.947 29,77 77.210.614 67,38 733.372 0,92 704.846 0,25 380.000 8.052.036 0,77 2.200.000 0,91 119.103.815 100,00
Revisi 2005 (Rp ribu) (%) 39.102.580 29,77 88.497.898 67,38 1.204.720 0,92 323.400 0,25 1.015.526 0,77 1.200.000 0,91 131.344.124 100,00
Tabel 13. Anggaran Belanja Tahun 2005 (Revisi) yang Berasal dari Dana Masyarakat dan Perbandingannya dengan Realisasi Tahun 2004 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Program Kerja
Peningkatan Manajemen Institusi Peningkatan Kualitas Pendidikan Peningkatan Kualitas Penelitian Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan Kapasitas dan Kapabilitas SDM Peningkatan Manajemen Keuangan Peningkatan Manajemen Fasilitas dan Infrastruktur Peningkatan Manajemen Informasi dan Komunikasi Pembangkitan Pendapatan Pengeluaran Non Program Jumlah Anggaran Belanja dari Dana Masyarakat
Realisasi 2004 (Rp) (%) 18.968.295 13,51 63.767.051 41,92 35.907.875 36,94 2.055.256 2,52 3.352.601 2,62 366.960 4.775.925 0,83 467.048 0,53 623.873 0,12 3.848.390 1,01 134.133.274 100,00
Revisi 2005 (Rp) (%) 20.334.020 13,51 63.107.680 41,92 55.615.186 36,94 3.798.736 2,52 3.943.466 2,62 1.255.000 0,83 791.500 0,53 185.100 0,12 1.515.000 1,01 150.545.688 100,00
Anggaran belanja yang sudah direvisi tersebut terdiri dari belanja operasional sebesar Rp 263,91 milyar dan belanja investasi sebesar Rp 17,98 milyar. Anggaran belanja operasional dan investasi dalam RKAT 2005 (Revisi) disajikan dalam Tabel 14. a. Belanja Operasional Dalam Revisi RKAT 2005, untuk keperluan belanja operasional selama tahun 2005 dianggarkan sebesar Rp 263,913 milyar. Bila dibandingkan dengan realisasi belanja operasional tahun 2004 (Rp 201,996 milyar) maka anggaran belanja operasional pada tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 30 %. Peningkatan biaya operasional pada tahun 2005 dibandingkan tahun 2004 disebabkan meningkatnya intensitas pelaksanaan program yaitu terutama kegiatan penyiapan sistem mutu, perumusan kurikulum mayor-minor, peningkatan departemen
dan
unit
kegiatan
pengembangan
penunjang (institutional support system) yang memerlukan dana
pendamping (counter budget atau dikenal juga sebagai DRK) terhadap dana hibah yang dimenangkan.
11
Tabel 14. Revisi Anggaran Belanja Operasional dan Investasi Tahun 2005 No.
Program Kerja
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Peningkatan Manajemen Institusi Peningkatan Kualitas Pendidikan Peningkatan Kualitas Penelitian Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan Kapasitas dan Kapabilitas SDM Peningkatan Manajemen Keuangan Peningkatan Manajemen Fasilitas dan Infrastruktur Peningkatan Manajemen Informasi dan Komunikasi Pembangkitan Pendapatan Pengeluaran Non Program Jumlah Anggaran Belanja
Operasional (Rp ribu) 57.838.774 138.859.058 56.819.906 3.798.736 4.266.866 10.000 720.000 185.100 1.415.000 263.913.440
Investasi (Rp ribu) 1.597.826 12.746.520 2.260.526 1.271.500 100.000 17.976.372
Jumlah (Rp ribu) 59.436.600 151.605.578 56.819.906 3.798.736 4.266.866 2.270.526 1.991.500 185.100 1.515.000 281.889.812
b. Belanja Investasi Dari total anggaran belanja pada Revisi RKAT 2005 sebagian diantaranya yaitu sebesar Rp 17,976 milyar adalah untuk rehabilitasi gedung pendidikan, pembangunan Gedung FMIPA, pengadaan alat-alat pengajaran dan penelitian, serta pengadaan buku dan jurnal.
IV. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUN 2006 A. Kondisi dan Asumsi 1. Dalam pelaksanaan RKAT tahun 2004 dan 2005, alokasi dana SPP untuk fakultas/departemen dengan proporsi 70 % dari realisasi dan bersifat agregatif ternyata sangat sulit dilakukan pengendalian. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan RKAT tahun 2006 alokasi dana SPP ke fakultas/departemen akan menggunakan pagu sementara yang didasarkan pada 90% dari rencana penerimaan dan disertai pedoman belanja sesuai akun. 2. Pada Tahun 2006 terdapat dua jenis SPP masing-masing untuk mahasiswa S0 dan S1, yaitu SPP mahasiswa S0 dan S1 passing out dan SPP mahasiswa S0 di bawah koordinasi Direktorat Diploma dan mahasiswa S1 dalam Sistem Mayor-minor yang terdiri dari komponen BPMP dan BPMK. 3. Rencana belanja unit akademik fakultas (termasuk departemen di bawah koordinasinya) dan SPs dengan PS PPs multidisiplin dalam RKAT 2006 dimasukkan dalam Rencana Belanja Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Multi strata. Proporsi yang digunakan adalah sebesar 70% dari rencana penerimaan SPP, yang dalam implementasinya terdiri dari 70% dari SPP mahasiswa passing out dan 100% dari SPP-BPMK yang telah dikoreksi dengan angka koreksi 0,9. 4. Anggaran secara umum diurai ke dalam 9 (sembilan) program kerja utama. Sesuai dengan sifat sumber dana pemerintah yang pada umumnya masih itemized dan restricted, pemilahan anggaran ke dalam 9 program masih bersifat dual basis yaitu pengeluaran untuk belanja pegawai/barang/ perjalanan dinas dan sekaligus belanja program. Alokasi anggaran untuk peningkatan kualitas pendidikan yang berasal dari DM melalui fakultas/departemen mengandung unsur-unsur belanja pegawai, yang berkontribusi terhadap kesejahteraan dosen. 12
5. Anggaran belanja rutin ke Kantor/Direktorat di lingkungan Rektorat direncanakan berdasarkan realisasi anggaran tahun 2005. 6. Asumsi-asumsi dalam rencana penerimaan a.
Rencana penerimaan SPP S0 dan S1 passing out
diproyeksikan menggunakan data
mahasiswa dan perkiraan mahasiswa lulus/DO/mengundurkan diri, sedangkan SPP mahasiswa mayor-minor BPMP dan BPMK disumsikan sama dengan Tahun 2005. SPP mahasiswa BUD dan PPs diproyeksikan meningkat dari penerimaan tahun 2005. b. Penerimaan KS penelitian dan pengabdian pada masyarakat diproyeksikan meningkat atas dasar asumsi terjadinya tambahan penerimaan dari kegiatan multiyears dari kerjasama dengan Texas A&M University yang pada awal tahun 2005 telah mulai direalisasi. c. Sumbangan dari orangtua mahasiswa baru melalui program peningkatan kualitas pelayanan pendidikan atau yang disebut sebagai Iuran Peningkatan Fasilitas Pendidikan (IPFP) diproyeksikan meningkat dengan peningkatan yang lebih nyata dari orangtua yang mampusangat mampu. d. Penerimaan dari PT Bogor Life Science and Technology diperkirakan berasal dari hasil kerjasama Shigeta Pharmaceuticals, Ekalokasari Plaza dan usaha lainnya. e. Pembentukan reksadana IPB Syariah dan IPB-Kresna yang kemudian dikelola bersama dengan manajer investasi secara profesional telah mendapat ijin efektif dari Bappepam sehingga mulai tahun 2006 diharapkan sudah akan ada pendapatan dari reksadana, selain aktifitas fund management yang selama ini dilakukan untuk memperoleh manfaat yang lebih besar dibandingkan bila dana yang belum segera dibelanjakan tersebut dibiarkan iddle. f.
Pengendalian pemasukan atas penggunaan listrik dan air untuk usaha penunjang, sewa bis, parkir dan sebagainya yang telah dimulai sejak 2005 akan dilakukan lebih intensif lagi sehingga pengguna listrik dan air serta jasa lainnya diharapkan akan memberikan kontribusi lebih besar bagi pendapatan institut.
g. Peningkatan konsolidasi dana kerjasama unit kerja ke tingkat IPB telah dapat dilakukan dan penataan responsibility center, terutama treatment unit-unit kerja sebagai strategic business units atau sebagai kantor cabang (branches) kegiatan kerjasama penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta kegiatan strategis lain (termasuk kegiatan MMA dan Program Pendidikan Diploma) akan efektif sehingga dapat meningkatkan penerimaan dan likuiditas dana. 7. Asumsi-asumsi dalam pengeluaran a. Untuk lebih menjamin kegiatan utama pendidikan dan akademik lainnya kegiatan belanja dalam tahun 2006 akan didasarkan pada level penerimaan sekitar 90% dari realisasi. Beberapa kegiatan dalam tahun 2006 diberi identifikasi rescheduled (ditunda) secara berjenjang bila realisasi penerimaan jauh di bawah rencana. Kegiatan pengembangan dan investasi baru dapat dilakukan bila realisasi penerimaan per September dalam tahun berjalan telah mendekati rencana. 13
b. Tarif kegiatan pendidikan dan kegiatan manajemen tahun 2006 sama dengan tarif kegiatan tahun 2005. c. Secara umum alokasi anggaran untuk program peningkatan kualitas akademik dan target kinerja bidang ini dalam tahun 2006 ditingkatkan.
Beberapa kegiatan baru yang masih
belum sempat direalisasi pada tahun sebelumnya seperti peningkatan kemampuan inovasi dosen melalui penyediaan teaching grant, research grant, hibah untuk penulisan buku, dan pemberian insentif kinerja dosen direncanakan dapat direalisasi pada tahun 2006. Pengeluaran insentif untuk para tenaga penunjang akan dilakukan secara lebih cermat agar dapat merefleksikan secara lebih baik peningkatan mutu akademik dan layanan umum penyelenggaraan akademik. d. Melanjutkan kegiatan tahun sebelumnya, sebagai dampak perubahan kegiatan administrasi keuangan negara dari sistem DIK dan DIP ke DIPA serta pergeseran peran KPPN akibat perubahan struktur organisasi keuangan secara nasional yang berimplikasi terhadap kegiatan sosialisasi
dan training untuk meningkatan kualitas SDM serta perubahan
manajemen internal IPB yang berimplikasi terhadap perubahan sistem administrasi akademik maupun administrasi umum. e. Perhitungan pengeluaran yang telah berbasis pada beban kerja dan program. f.
Departemenisasi dan perubahan sistem pendidikan Mayor-minor terutama bagi mahasiswa Program Sarjana tahun akademik 2005/2006 yang akan pindah dari TPB ke Departemen berdampak pada perubahan sistem administrasi, relokasi kantor yang diikuti dengan kegiatan fisik ikutannya dan sebagainya.
g. Kenaikan tarif, khususnya daya dan jasa sekitar 10-15%/tahun, serta kenaikan harga pada umumnya sebagai dampak peningkatan harga BBM dan sebagainya. B. Rencana Kerja Tahun 2006 Dalam tahun 2006, kegiatan-kegiatan dalam sembilan bidang utama tersebut meliputi : 1. Peningkatan Manajemen Institusi a. Meningkatkan kapasitas organisasi penyelenggaraan urusan-urusan yang dipusatkan (centralized administration), b. Meningkatkan kapasitas organisasi di fakultas dan departemen dalam pengelolaan akademik terutama dalam aspek jaminan mutu (quality assurance) dan pengendalian mutu (quality control), c. Meningkatkan kapasitas Sekolah Pascasarjana dan Fakultas yang memiliki Program Pascasarjana dalam mengkoordinasikan, melakukan penjaminan mutu, dan menjamin keunggulan pendidikan pascasarjana, d. Meningkatkan kapasitas organisasi departemen dalam pengelolaan program multi strata yang terpadu, e. Meningkatkan kapasitas organisasi Direktorat Pendidikan Diploma dalam pengelolaan program diploma untuk menghasilkan lulusan program diploma yang unggul, 14
f.
Meningkatkan kapasitas organisasi Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat dalam mengkoordinasikan dan melakukan penjaminan mutu kegiatan penelitian dan pemberdayaan masyarakat di lingkungan institut,
g. Meningkatkan kapasitas organisasi pusat-pusat penelitian dan pemberdayaan masyarakat dalam menghasilkan riset-riset unggulan dan teknologi bagi pembangunan daerah. 2. Peningkatan Kualitas Pendidikan a. Menyelesaikan
penyusunan
mengimplementasikannya
kurikulum
serta
mayor-minor
menyelesaikan
penyusunan
program kurikulum
S-1
dan
program
pascasajana yang harmonis dengan kurikulum program S-1, b. Memperkuat sistem jaminan mutu untuk menjamin mutu mahasiswa baru yang diterima, proses belajar mengajar, dan lulusan yang dihasilkan, dalam rangka mendukung tercapainya akuntabilitas sistem pendidikan, c. Memperluas akses mahasiswa terhadap sumber-sumber pembelajaran yang tersedia baik melalui perpustakaan konvensional maupun perpustakaan dan sumber-sumber ilmu pengetahuan digital melalui internet, d. Memantapkan suasana akademik yang kondusif dengan meningkatkan mutu proses belajar mengajar dan fasilitas audio visual maupun peralatan praktikum serta mutu pelayanan administrasi pendidikan, e. Meningkatkan mutu dan efektifitas promosi untuk meningkatkan daya tarik IPB, dan meningkatkan keberpihakan kepada pembangunan pertanian dalam rangka penguatan sumberdaya manusia di berbagai daerah melalui program BUD, f.
Memperkuat jejaring kerja pendidikan internasional dan nasional untuk meningkatkan relevansi dan mutu pendidikan serta penyerapan lulusan pada berbagai lapangan pekerjaan,
g. Mengkaji pembentukan bidang studi baru yang berdaya saing tinggi dan tetap mendukung secara penuh bidang studi yang sangat dibutuhkan dan menjadi ciri khas IPB. 3. Peningkatan Kualitas Penelitian a. Memantapkan payung penelitian IPB untuk meningkatkan relevansi program penelitian sehingga hasil penelitian dapat segera diterapkan oleh masyarakat maupun digunakan dalam mendukung peningkatan pendapatan institut, b. Memperkuat sistem manajemen penelitian dengan cara meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya, meningkatkan fungsi monitoring dan evaluasi, serta menciptakan sistem insentif yang menarik, c. Meningkatkan kemampuan staf pengajar dan mahasiswa dalam menyiapkan proposal penelitian yang dapat diandalkan pada ajang kompetisi di tingkat nasional maupun internasional, d. Mengembangkan sistem manajemen publikasi dan perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual civitas academica IPB, e. Memperkuat jaringan penelitian melalui penguatan aliansi strategis dan kerjasama dengan lembaga penelitian lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional. 15
f.
Memperkuat dukungan sarana penelitian dan anggaran untuk menunjang program penelitian payung melalui penyediaan dana hibah penelitian kompetitif yang bersumber dari dana masyarakat IPB.
4. Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat a. Memperkuat keterkaitan antara program penelitian dan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan relevansi program penelitian dan pemberdayaan masyarakat, b. Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah dalam diseminasi hasil-hasil penelitian melalui pelatihan dan penerapan teknologi, c. Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dalam scaling-up hasil-hasil penelitian dan penerapan teknologi dalam usaha skala komersial, d. Meningkatkan kemampuan staf pengajar dan tenaga penunjang melalui berbagai program pelatihan, e. Meningkatkan peran IPB dalam pembinaan kebersihan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui kerjasama dengan 14 desa lingkar kampus. 5. Pengembangan Kapasitas dan Kapabilitas Sumberdaya Manusia a. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya manusia melalui pelatihan dan pendidikan formal lanjutan, b. Mengembangkan sistem pembinaan sumberdaya manusia yang meliputi perubahan budaya kerja menuju budaya yang produktif, efektif, dan efisien, c. Mengembangkan sistem reward berdasarkan kinerja untuk dosen dan tenaga penunjang, d. Meningkatkan kesejahteraan dosen dan tenaga penunjang sesuai peran dan kinerjanya dalam pelaksanaan tugas dengan mempertimbangkan kondisi keuangan institut, e. Mengembangkan sistem informasi sumberdaya manusia untuk meningkatkan ketepatan dan kecepatan pengambilan kebijakan pembinaan sumberdaya manusia baik secara individual maupun keseluruhan. 6. Peningkatan Manajemen Keuangan a. Memperkuat
sistem
keuangan
terpadu
termasuk
peningkatan
kemampuan
dan
profesionalisme sumberdaya manusia pengelola administrasi keuangan, b. Mengembangkan dan menerapkan pola alokasi anggaran yang lebih berorientasi kepada peningkatan kinerja, yaitu berdasarkan kebutuhan tetap (fixed), kinerja (performancebased), dan persaingan (competitive-based), c. Menerapkan sistem perencanaan dan sistem manajemen keuangan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas manajemen perguruan tinggi, d. Membangun sistem manajemen keuangan yang kredibel, transparan, akuntabel, dan teraudit secara teratur, e. Mengembangkan pola pembebanan biaya pendidikan kepada mahasiswa sesuai prinsip subsidi silang yang berkeadilan dan kesesuaian dengan kualitas pendidikan yang diselenggarakan, 16
f.
Meningkatkan kapasitas sistem informasi keuangan sebagai instrumen pengendalian dan pemanfaatan sumberdaya finansial secara akurat, cepat, dan efektif.
7. Peningkatan Manajemen Fasilitas dan Infrastruktur a. Meningkatkan efisiensi penggunaan fasilitas pendidikan melalui upaya-upaya resource sharing, b. Menjaga kesiapan fasilitas pendidikan dan perkantoran untuk melayani kegiatan akademik maupun manajemen, c. Memperkuat sistem pengadaan dan penghapusan barang dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi, d. Membangun sistem informasi fasilitas dan infrastruktur dalam menunjang sistem penjadwalan terpadu dan efisiensi penggunaan fasilitas dan infrastruktur, e. Membangun sistem fasilitas dan infrastruktur yang menunjang peningkatan suasana akademik yang kondusif dan ramah terhadap lingkungan. 8. Pembangkitan Pendapatan a. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan aset fisik yang dapat dikembangkan sebagai pembangkit pendapatan, b. Mengoptimalkan aset sumberdaya manusia dalam upaya meningkatkan kapasitas usaha pembangkitan pendapatan, c. Mendorong holding company untuk menghasilkan dan memberikan berkontribusi bagi peningkatan penyelenggaraan akademik. d. Mengembangkan usaha penunjang untuk memenuhi warga kampus yang bermutu dan kompetitif baik sebagai bentuk kegiatan pembangkitan pendapatan maupun pemberian kemudahan bagi warga kampus, e. Mengembangkan
kerjasama
dengan
pihak
swasta
berdasarkan
prinsip
saling
menguntungkan sebagai bagian dari usaha pembangkitan pendapatan, f.
Mengembangkan service center yang cakap dalam bidang elektronik, perbengkelan, dan pemeliharaan untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan fasilitas pendidikan dan penelitian.
9. Peningkatan Manajemen Informasi dan Komunikasi a. Membangun sistem komunikasi data antar unit kerja melalui Local Area Network (LAN) untuk memperlancar dan meningkatkan akurasi informasi, b. Meningkatkan kapasitas komunikasi dan akses internet melalui peningkatan bandwidth, c. Membangun sistem informasi manajemen yang mendukung terselenggaranya kebijakan Sentralisasi Administrasi dan Desentralisasi Akademik dan Riset (SADAR), d. Meningkatkan kualitas jaringan informasi melalui penerapan teknologi komunikasi suara berbasis internet (VoIP) dan peningkatan keamanan data dan jaringan. Tahun 2006 seyogyanya merupakan tahun implementasi otonomi IPB sebagai perguruan tinggi BHMN secara penuh, namun karena kondisi eksternal yang belum kondusif dan kendala internal dalam manajemen perguruan tinggi, IPB belum sepenuhnya dapat mengimplementasikan otonominya. Faktor eksternal yang belum kondusif dicirikan oleh belum adanya undang-undang 17
yang mengatur berbagai prasyarat otonomi, yaitu pemberian block grant, pengalihan status PNS, dan pemisahan aset.
Faktor internal terutama dicirikan oleh belum kuatnya budaya kerja
korporatik. Oleh karena itu, tahun 2006 masih akan menjadi periode transisi otonomi perguruan tinggi dimana fokus kegiatan terletak pada peningkatan kapasitas manajemen perguruan tinggi. Kegiatan ini akan dibiayai dengan dana kompetitif dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang disebut Indonesia – Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE), sedangkan dana dari Dana Masyarakat difokuskan pada peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan. C. Rencana Anggaran Tahun 2006 1. Anggaran Pendapatan Pada awal tahun 2006, tercatat posisi kas sebesar Rp 7,269 milyar dan piutang sebesar Rp 0,503 milyar. Kas yang ada merupakan dana abadi, dana deposit asrama TPB, dana PPKM, kompensasi dari Ekalokasari Plaza, dan dana penyelenggaraan program. Piutang tercatat sebagai piutang di pegawai IPB, PT Bogor Life Science and Technology, Koperasi Teko Sumodiwirjo, dan di unit kerja untuk talangan program. Secara rinci, jumlah kas dan piutang masing-masing komponen tersebut disajikan dalam Lampiran II. Target pendapatan IPB tahun 2006 adalah sebesar Rp 297,96,- atau meningkat sebesar Rp 18,28 milyar dibandingkan dengan rencana tahun 2005 hasil revisi yaitu sebesar Rp 279,68,- milyar. Rencana anggaran pendapatan IPB tahun 2006 dan rencana tahun 2005 hasil revisi disajikan dalam Tabel 15. Tabel 15. Anggaran Pendapatan Tahun 2006 dan Revisi Anggaran Pendapatan Tahun 2005 No. A.
B.
Sumber Pendapatan Posisi Awal Tahun 1. Kas 2. Piutang Pendapatan Tahun Berjalan 1. Dana Pemerintah 1). Eks. Anggaran Rutin IPB 2). Eks. Anggaran Pembangunan IPB 3). Eks. Anggaran Pembangunan Depdiknas 2. Dana Masyarakat 1). SPP 2). Non SPP 3). Kerjasama PPM 4). Usaha Komersial 5). Pengembalian Piutang Jumlah Keseluruhan (A+B)
Revisi 2005 (Rp ribu) (%) 13.307.833 4,54 12.333.894 4,21 973.939 0,33 279.680.138 95,46 131.344.124 44,83 79.701.388 27,2 38.808.160 13,25 12.834.576 4,38 148.336.014 50,63 60.934.344 20,8 30.168.647 10,3 55.332.023 18,88 1.901.000 0,65 292.987.971 100,00
Rencana 2006 (Rp ribu) (%) 7.773.288 2,54 7.269.941 2,38 503.287 0,16 297.960.416 97,46 123.433.693 40,37 71.416.659 23,36 36.507.034 11,94 15.510.000 5,07 174.526.723 57,08 65.694.397 21,49 34.724.109 11,36 64.380.000 21,06 5.900.000 1,93 3.828.218 1,25 305.733.644 100,00
Peningkatan pendapatan direncanakan dari pendapatan Dana Masyarakat sebesar Rp 26,19 milyar dan dari Pemerintah yang berbasis kompetisi sebesar Rp 3,22 milyar. Pendapatan dari Pemerintah yang bersifat rutin IPB untuk tahun 2006 mengalami penurunan. Hal ini terutama karena dalam dokumen DIPA-IPB tahun 2006 anggaran untuk belanja pegawai sudah lebih realistik dibandingkan tahun 2005. Alokasi dana dari pemerintah untuk belanja pegawai tahun 2005 sebesar Rp 75,94 milyar tidak terserap semuanya karena bersifat itemized terhadap hak 18
masing-masing PNS. Dana ini juga bersifat restricted dan tidak dapat dialokasikan ke pos belanja lainnya. Sementara itu, usulan untuk peningkatan alokasi dana untuk belanja rutin yaitu daya, jasa, dan pemeliharaan tidak disetujui Pemerintah. direncanakan dari
Kenaikan pendapatan Dana Masyarakat
SPP sebesar Rp 4,76 milyar, terutama berasal dari BUD, program studi
penyelenggaraan khusus dan MMA; non SPP terutama PPMB, iuran-iuran, dan auxiliary enterprise sebesar Rp 4,56 milyar, kerjasama penelitian/pemberdayaan masyarakat sebesar Rp 5,40 milyar, usaha komersial sebesar Rp 4,00 milyar, serta pengembalian piutang sebesar Rp 3,83 milyar. Sumber pendapatan DM lainnya yaitu usaha komersial walaupun berdasarkan tahun-tahun sebelumnya belum memberikan kontribusi nyata, tetapi tetap diproyeksikan untuk dapat memberikan kontribusi nyata bagi pendapatan IPB sesuai dengan komitmen pembentukan holding company. Pendapatan dari Pemerintah diperkirakan mencapai Rp 123,433 milyar yang terdiri dari anggaran yang sudah pasti bersifat pagu dalam DIPA IPB 2006 sebesar Rp 71,416 milyar (eks DIK), Rp 36,507 milyar (eks DIP) dan proposal hibah kompetitif sebesar Rp 15,51 milyar. Dalam tahun 2006, subsidi dari pemerintah berupa bantuan lainnya tidak dianggarkan. 2. Anggaran Belanja Rencana anggaran belanja tahun 2006 menggunakan pola anggaran surplus, yaitu anggaran belanja lebih kecil dari anggaran pendapatan. Jumlah anggaran belanja diupayakan berada pada tingkat Rp 293,59 milyar, lebih kecil dari pendapatan tahun berjalan sebesar Rp 297,96 milyar, namun lebih besar Rp 11,70 milyar dibandingkan dengan rencana tahun 2005 hasil revisi (Tabel 16). Anggaran belanja tahun 2006 masih memberikan porsi tertinggi untuk pendidikan. Porsi belanja untuk kegiatan manajemen institusi diupayakan tidak meningkat untuk memberi kemungkinan porsi lebih besar untuk belanja kegiatan penelitian, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, manajemen fasilitas, keuangan, sistem informasi manajemen, dan pembangkitan pendapatan. Peningkatan belanja non program merupakan upaya untuk memenuhi kewajiban membayar hutang atas pinjaman untuk pembangunan asrama TPB yang belum ditunaikan pada tahun 2005. Menurunnya belanja untuk peningkatan kualitas pendidikan tahun 2006 dibandingkan dengan tahun 2005 bukan akibat kebijakan penurunan alokasi untuk pendidikan, namun lebih disebabkan menurunnya komponen belanja pegawai pendidikan yang bersumber dari pemerintah.
Dalam dokumen DIPA-IPB tahun 2006 anggaran untuk belanja
pegawai sudah lebih realistik dibandingkan tahun 2005, dalam arti lebih mendekati kemampuan seluruh PNS IPB menyerap dana tersebut sesuai dengan hak-haknya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Namun demikian pada tahun 2006, anggaran belanja untuk program
peningkatan kualitas pendidikan yang bersumber dari DM tetap ditingkatkan.
Anggaran belanja
tahun 2006 yang menggunakan dana dari Pemerintah disajikan dalam Tabel 17, sedangkan yang menggunakan dana dari masyarakat disajikan dalam Tabel 18.
19
Tabel 16. Anggaran Belanja Tahun 2006 dan Rencana Posisi Akhir Tahun 2006 serta Revisi Anggaran Belanja Tahun 2005 No. A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B. 1 2
Program Kerja Belanja Tahun Berjalan Peningkatan Manajemen Institusi Peningkatan Kualitas Pendidikan Peningkatan Kualitas Penelitian Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan Kapasitas dan Kapabilitas SDM Peningkatan Manajemen Keuangan Peningkatan Manajemen Fasilitas dan Infrastruktur Peningkatan Manajemen Informasi dan Komunikasi Pembangkitan Pendapatan Pengeluaran Non Program Posisi Akhir Tahun Kas Piutang Jumlah Keseluruhan (A+B)
Revisi 2005 (Rp ribu) % 281.889.812 96,21 59.436.600 20,29 151.605.578 51,74 56.819.906 19,39 3.798.736 1,30 4.266.866 1,46 2.270.526 0,77 1.991.500 0,68 185.100 0,06 1.515.000 0,52 11.098.159 3,79 7.269.941 2,48 3.828.218 1,31 292.987.971 100,00
Rencana 2006 (Rp ribu) % 293.588.044 96,03 56.390.114 18,44 145.187.248 47,49 60.629.672 19,83 4.375.000 1,43 10.634.972 3,48 1.141.680 0,37 3.893.130 1,27 4.259.517 1,39 1.294.711 0,42 5.782.000 1,89 12.145.600 3,97 12.145.600 3,97 305.733.644 100,00
Tabel 17. Anggaran Belanja Tahun 2006 dan Revisi Anggaran Belanja Tahun 2005 dari Dana Pemerintah No.
Program Kerja
Revisi 2005 (Rp ribu)
Rencana 2006 (%)
(Rp ribu)
(%)
1.
Peningkatan Manajemen Institusi
39.102.580
29,77
33.762.265
27,35
2.
Peningkatan Kualitas Pendidikan
88.497.898
67,38
78.773.606
63,82
3.
Peningkatan Kualitas Penelitian
1.204.720
0,92
1.374.672
1,11
4.
Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat
-
-
-
-
5.
Pengembangan Kapasitas dan Kapabilitas SDM
323.400
0,25
1.369.112
1,11
6.
Peningkatan Manajemen Keuangan
-
-
841.680
0,68
7.
Peningkatan Manajemen Fasilitas dan Infrastruktur
1.015.526
0,77
2.983.130
2,42
8.
Peningkatan Manajemen Informasi dan Komunikasi
1.200.000
0,91
3.059.517
2,48
9.
Pembangkitan Pendapatan
-
-
1.269.711
1,03
10.
Pengeluaran Non Program
-
-
-
-
131.344.124
100,00
123.433.693
100,00
Jumlah Anggaran Belanja dari Dana Pemerintah
Tabel 18. Anggaran Belanja Tahun 2006 dan Revisi Anggaran Belanja Tahun 2005 dari Dana Masyarakat No.
Program Kerja
Revisi 2005 (Rp ribu)
Rencana 2006 (%)
(Rp ribu)
(%)
1.
Peningkatan Manajemen Institusi
20.334.020
13,51
22.627.849
13,30
2.
Peningkatan Kualitas Pendidikan
63.107.680
41,92
66.413.641
39,03
3.
Peningkatan Kualitas Penelitian
55.615.186
36,94
59.255.000
34,82
4.
Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat
3.798.736
2,52
4.375.000
2,57
5.
Pengembangan Kapasitas dan Kapabilitas SDM
3.943.466
2,62
9.265.860
5,45
6.
Peningkatan Manajemen Keuangan
-
-
300.000
0,18
7.
Peningkatan Manajemen Fasilitas dan Infrastruktur
1.255.000
0,83
910.000
0,53
8.
Peningkatan Manajemen Informasi dan Komunikasi
791.500
0,53
1.200.000
0,71
9.
Pembangkitan Pendapatan
185.100
0,12
25.000
0,01
10.
Pengeluaran Non Program
Jumlah Anggaran Belanja dari Dana Masyarakat
1.515.000
1,01
5.782.000
3,40
150.545.688
100,00
170.154.350
100,00 20
Dari anggaran belanja tahun 2006 sebesar Rp 293,588 milyar, sebagian besar belanja adalah berupa belanja operasional, yaitu mencapai Rp 268,787 milyar, sedangkan sisanya adalah belanja investasi (Tabel 19). Tabel 19. Anggaran Belanja Operasional dan Investasi Tahun 2006 No.
Program Kerja
Jumlah
Operasional
Investasi
(Rp ribu)
(Rp ribu)
(Rp ribu)
1.
Peningkatan Kualitas Manajemen Institusi
55.850.114
53.981.714
1.868.400
2.
Peningkatan Kualitas Pendidikan
145.727.248
131.012.611
14.714.637
3.
Peningkatan Kualitas Penelitian
60.629.672
60.629.672
-
4.
Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat
4.375.000
4.375.000
-
5.
Pengembangan Kapasitas dan Kapabilitas SDM
10.634.972
10.634.972
-
6.
Peningkatan Manajemen Keuangan
1.141.680
1.141.680
-
7.
Peningkatan Manajemen Fasilitas dan Infrastruktur
3.893.130
1.237.780
2.655.350
8.
Peningkatan Manajemen Informasi dan Komunikasi
4.259.517
3.059.517
1.200.000
9.
Pembangkitan Pendapatan
1.294.711
1.294.711
-
10.
Pengeluaran Non Program
5.782.000
1.420.000
4.362.000
293.588.044
268.787.657
24.800.387
Jumlah Anggaran Belanja
a.
Anggaran Belanja Operasional Belanja operasional pada tahun 2006 dialokasikan sebesar Rp 268,79 milyar, sedikit lebih
tinggi dibandingkan dengan rencana belanja operasional tahun 2005 hasil revisi (Tabel 20). b.
Anggaran Belanja Investasi Anggaran belanja investasi pada tahun 2006 direncanakan sebesar Rp 24,80 milyar, hampir
38 persen lebih besar dari rencana belanja investasi tahun 2005 hasil revisi yaitu sebesar Rp 17,98 milyar (Tabel 21). Investasi untuk pendidikan yang meliputi pengadaan peralatan, buku dan gedung merupakan investasi tertinggi. Investasi non-program terutama merupakan investasi untuk pemeliharaan bangunan asrama mahasiswa TPB. Rincian anggaran belanja investasi disajikan dalam Tabel 22. Tabel 20. Anggaran Belanja Operasional Tahun 2006 dan Revisi Anggaran Belanja Operasional Tahun 2005 No.
Program Kerja
Revisi 2005 (Rp ribu)
Rencana 2006 %
(Rp ribu)
%
1.
Peningkatan Manajemen Institusi
57.838.774
21,92
53.981.714
20,08
2.
Peningkatan Kualitas Pendidikan
138.859.058
52,62
131.012.611
48,74
3.
Peningkatan Kualitas Penelitian
56.819.906
21,53
60.629.672
22,56
4.
Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat
3.798.736
1,44
4.375.000
1,63
5.
Pengembangan Kapasitas dan Kapabilitas SDM
4.266.866
1,62
10.634.972
3,96
6.
Peningkatan Manajemen Keuangan
-
-
1.141.680
0,42
7.
Peningkatan Manajemen Fasilitas dan Infrastruktur
10.000
0,00
1.237.780
0,46
8.
Peningkatan Manajemen Informasi dan Komunikasi
720.000
0,27
3.059.517
1,14
9.
Pembangkitan Pendapatan
185.100
0,07
1.294.711
0,48
10.
Pengeluaran Non Program
1.415.000
0,54
1.420.000
0,53
263.913.440
100,00
268.787.657
100,00
Jumlah Anggaran Belanja Operasional
21
Tabel 21. Anggaran Belanja Investasi Tahun 2006 dan Revisi Anggaran Belanja Investasi Tahun 2005 No.
Revisi 2005
Program Kerja
(Rp ribu)
Rencana 2006 %
(Rp ribu)
%
1.
Peningkatan Manajemen Institusi
1.597.826
8,89
1.868.400
7,53
2.
Peningkatan Kualitas Pendidikan
12.746.520
70,91
14.714.637
59,33
3.
Peningkatan Kualitas Penelitian
-
-
-
-
4.
Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat
-
-
-
-
5.
Pengembangan Kapasitas dan Kapabilitas SDM
-
-
-
-
6.
Peningkatan Manajemen Keuangan
-
-
-
-
7.
Peningkatan Manajemen Fasilitas dan Infrastruktur
2.260.526
12,57
2.655.350
10,71
8.
Peningkatan Manajemen Informasi dan Komunikasi
1.271.500
7,07
1.200.000
4,84
9.
Pembangkitan Pendapatan
-
-
-
-
10.
Pengeluaran Non Program
100.000
0,56
4.362.000
17,59
17.976.372
100,00
24.800.387
100,00
Jumlah Anggaran Belanja Investasi
Tabel 22. Rincian Rencana Anggaran Belanja Investasi Tahun 2006 dan Revisi Anggaran Belanja Investasi Tahun 2005 No.
Revisi 2005
Jenis Investasi
1.
Tanah
2.
Gedung dan Bangunan
3.
Peralatan dan Mesin
4.
Buku dan Jurnal
(Rp ribu)
Jumlah Anggaran Belanja Investasi
Rencana 2006 %
(Rp ribu)
%
-
-
-
-
4.947.680
27,52
12.975.800
52,32
12.527.822
69,69
10.799.587
43,55
500.870
2,79
1.025.000
4,13
17.976.372
100,00
24.800.387
100,00
V. PENUTUP Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2006 merupakan dokumen rencana sebagai panduan dalam pelaksanaan kerja/kegiatan selama tahun 2006.
Anggaran untuk pelaksanaan
kegiatan dialokasikan atas dasar kebutuhan utama yang bersifat “rutin dan harus” sebagai kebutuhan anggaran minimal untuk berjalannya
kegiatan akademik. Alokasi lainnya bersifat
pengembangan yang didasarkan atas perkiraan pendapatan selama tahun 2006. Realisasi penganggaran kegiatan ini akan sangat ditentukan oleh realisasi pendapatan. Anggaran pendapatan yang sudah tersedia untuk pelaksanaan kegiatan tahun 2006 adalah anggaran dari pemerintah yang merupakan bagian DIPA IPB 2006 dan bersifat pagu maksimum dan Posisi Kas awal tahun, pendapatan lainnya merupakan perkiraan anggaran yang realisasinya akan sangat dipengaruhi oleh usaha manajemen internal institut yang juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, sehingga alokasi anggaran kegiatan dalam rencana pengeluaran bukan bersifat pagu, tapi merupakan angka dugaan yang dapat lebih besar atau lebih kecil tergantung anggaran pendapatan yang dapat direalisasikan. Diharapkan kegiatan dan alokasi anggaran pengeluaran/belanja dapat secara efektif mencapai tujuan institut.
22
Ditetapkan di : Bogor Pada tanggal : 12 Januari 2006 MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR Ketua
Dr. Ir. Muslimin Nasoetion, APU Wakil Ketua
Prof. Dr. Ir. Soleh Solahuddin, MSc
Sekretaris
Prof. Dr. Ir. M. Syamsul Maarif, MEng
23