Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO BERDASARKAN KONSEP RISK MANAGEMENT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) Yuanita Farida Anggraini, Patdono Soewignjo, Stefanus Eko Wiratno Magister Manajemen Teknologi (MMT) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
[email protected]
ABSTRAK PT Perkebunan Nusanrtara X (Persero), disebut juga PTPN X, merupakan salah satu Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) dimana aktivitas utama yang dijalankannya bergerak di bidang industri gula yang bertujuan untuk menyediakan produk gula berkualitas untuk memenuhi permintaan pasar domestik, terutama untuk wilayah Jawa Timur. Sebagaimana perusahaan lainnya, PTPN X juga selalu berhadapan dengan risiko-risiko yang mungkin terjadi terkait dengan aktivitas yang dijalankannya dan dengan banyaknya aktivitas serta luasnya ruang lingkup bisnis yang dijalankannya menyebabkan kerugian yang diakibatkan risiko-risiko tersebut menjadi cukup besar. Penelitian ini dilakukan untuk membantu PTPN X dalam mengidentifikasi serta menganalisis risiko-risiko yang mungkin terjadi. Identifikasi risiko dilakukan dengan mempelajari data historis, menggambarkan organization chart dan flow chart process, melengkapi risk registration checklist untuk kemudian menggambarkan risk event beserta variabel yang mempengaruhinya dalam bentuk influence diagram. Identifikasi dan analisis risiko di PTPN X hanya dilakukan terhadap risiko-risiko yang diduga dapat menghambat pencapaian obyektif (tujuan) dari PTPN X. Tujuan yang dimaksud adalah yang terkait langsung dalam proses pengolahan tebu menjadi gula, yang merupakan fokus penelitian ini. Berdasarkan tujuan PTPN X, yang digunakan sebagai parameter adalah Key Performance Indicator (KPI) karena KPI merupakan parameter keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Analisis risiko dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan pada bidang Agronomi, Pengolahan dan Teknik, sedangkan metode kuantitatif hanya dilakukan pada bidang Pengolahan. Berdasarkan hasil identifikasi didapatkan tiga macam risiko yang terkait langsung dengan proses produksi gula yaitu supply bahan baku tebu (BBT) lebih kecil daripada target (risk event 1), terjadinya perbedaan antara estimasi awal jumlah gula yang dapat dihasilkan terhadap realisasi (risk event 2) dan terjadinya kerusakan peralatan pada waktu yang tidak terprogram (risk event 3). Ketiga risk event ini kemudian dianalisis untuk mendapatkan gambaran level risiko bagi PTPN X dalam bentuk peta risiko. Secara kualitatif tampak bahwa risk event 1 dan 2 berada pada level high risk, sedangkan risk event 3 berada pada level extreme risk. Salah satu risk treatment yang dapat dilakukan untuk memitigasi risk event 2 adalah penggunaan metode Artificial Neural Network (ANN) untuk mengestimasi nilai rendemen awal. Dengan menggunakan data historis, penerapan ANN ternyata dapat menurunkan consequence sebesar 93.83% dimana nilai risiko yang semula Rp 36,565,665,058.77 dapat diturunkan menjadi Rp 2,255,443,265.63. Kata kunci: produksi gula, risk event, risk mapping, risk management
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006
PENDAHULUAN Latar Belakang Ketidakpastian akan apa yang terjadi di masa depan merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh setiap perusahaan. Ketidakpastian ini ada yang bersifat positif atau bermanfaat, yang kemudian dikenal sebagai kesempatan (opportunity) dan ada pula yang bersifat negatif atau merugikan yang kemudian dikenal juga sebagai risiko (risk). Risiko seringkali dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan dan sifatnya tidak terduga. Pada umumnya perusahaan berusaha menghindari timbulnya risiko karena akan menurunkan profit yang didapat, tetapi pada kenyataannya tidak semua risiko tersebut dapat dihindari. Risiko menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap aktivitas perusahaan sehingga cara terbaik yang dapat dilakukan adalah mengantisipasi dan melindungi diri dengan sebaik-baiknya. Keinginan untuk mengantisipasi dan melindungi diri terhadap risiko-risiko inilah yang pada akhirnya menjadi dasar munculnya konsep Manajemen Risiko (risk management). Menurut Chin (2004), definisi manajemen risiko adalah sebagai berikut: “Risk management is a systematic process for the identification and evaluation of pure risk exposures faced by an organization or individual and for the selection and administration of the most appropriate technique for treating such exposures.” (Manajemen risiko adalah sebuah proses yang sistematis untuk melakukan identifikasi dan evaluasi terjadinya risiko yang tidak terduga yang harus dihadapi oleh sebuah perusahaan atau individu dan melakukan seleksi serta proses administrasi terhadap teknik yang paling sesuai untuk menghadapi risiko tersebut). Manajemen resiko yang baik dapat membantu perusahaan menghindari semaksimal mungkin biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan, di samping dapat dipertahankannya ketenangan pegawai dalam bekerja (Umar, 2001). Dengan demikian jelaslah bahwa manajemen risiko sangat perlu untuk diterapkan di semua perusahaan, termasuk juga di PT Perkebunan Nusanrtara X (Persero). PT Perkebunan Nusanrtara X (Persero), disebut juga PTPN X, merupakan perusahaan agribisnis yang berbasis perkebunan dan merupakan salah satu Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) yang berkedudukan di Surabaya. Aktivitas utama yang dijalankannya berkaitan dengan usaha-usaha untuk menyediakan produk gula yang berkualitas untuk memenuhi permintaan pasar domestik, terutama untuk wilayah Jawa Timur. Menentukan luas lahan untuk ditanami tanaman tebu, pemilihan penggunaan tebu sendiri (TS) atau tebu rakyat (TR) sampai dengan pengolahannya menjadi gula dilakukan di bawah koordinasi dan pengawasan PTPN X sehingga menghasilkan gula yang berkualitas. Khusus untuk aktivitas pengolahan tebu menjadi gula, PTPN X memiliki 11 pabrik gula (PG) yang letaknya tersebar di beberapa daerah di Jawa Timur sebagai pelaksananya. Sebagaimana perusahaan lainnya, PTPN X dalam menjalankan aktivitasnya tidak lepas dari kemungkinan terjadinya risiko-risiko yang harus dihadapi. Saat ini PTPN X berusaha mencari cara untuk dapat meminimalisasi dampak yang diakibatkan oleh risiko-risiko tersebut. Hal ini dilakukan karena banyaknya aktivitas yang dijalankan serta luasnya ruang lingkup bisnis yang dijalankannya menyebabkan kerugian yang diakibatkan risiko-risiko tersebut menjadi cukup besar. Karena selama ini konsep Manajemen Risiko belum diterapkan penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasikan dan menganalisis risiko-risiko yang terjadi di PTPN X dengan berfokus pada aktivitas utamanya yaitu produksi gula. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan dapat memberi masukan bagi PTPN X ketika ingin menerapkan manajemen risiko agar dapat meminimalkan dampak dari risiko-risiko yang harus dihadapinya.
ISBN : 979-99735-1-1 A-31-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006
Perumusan Masalah Permasalahan yang akan diteliti dalam tesis ini adalah risiko-risiko apa yang harus dihadapi PTPN X, terutama yang berkaitan dengan proses produksi gula, serta besarnya dampak yang diakibatkan apabila risiko tersebut terjadi. Tujuan Penelitian 1 2 3 4 5
Tujuan dari penelitian ini adalah: Mengidentifikasi kejadian risiko (risk event) yang dapat mengganggu proses produksi gula di PTPN X. Menetapkan besarnya potensi terjadinya risiko (risk exposure). Memperkirakan arah (direction) dan besarnya (magnitude) dampak risiko yang mungkin akan terjadi. Menyusun sketsa atau gambaran awal tentang risiko yang mungkin dapat terjadi di PTPN X menggunakan matriks risiko (risk matrix) dan peta risiko (risk mapping). Memberi masukan (saran) bagi PTPN X mengenai alternatif tindakan untuk mitigasi risiko yang dapat dilakukan untuk menurunkan dampak risiko apabila risiko tersebut terjadi.
Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan penelitian ini antara lain: 1. PTPN X mendapatkan sketsa atau gambaran awal mengenai risiko yang mungkin harus dihadapi untuk periode satu tahun, tahun 2006, berdasarkan hasil penyusunan matriks risiko (risk matrix) perusahaan dan peta risiko (risk mapping). 2. Memberikan pemahaman dalam pengelolaan sumber-sumber potensial risiko bagi perusahaan. 3. Memberikan masukan kepada Direksi & Manajemen berdasarkan hasil penelitian apabila PTPN X ingin menerapkan manajemen risiko dalam aktivitas bisnisnya. Ruang Lingkup Penelitian 1 2 3 4
5
Batasan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Risiko yang dianalisis adalah risiko yang berkaitan dengan aktivitas produksi gula yang dilakukan oleh PTPN X. Jenis risiko yang menjadi bahasan penelitian ini adalah risiko operasional (operational risk) dan risiko keuangan (Financial risk). Analisis risiko hanya dilakukan untuk tahun 2006. Identifikasi dan analisis risiko yang dilakukan memberikan hasil akhir dan keluaran berupa matriks risiko (risk matrix) dan peta risiko (risk mapping) yang berfungsi memberikan gambaran umum kepada manajemen PTPN X tentang portofolio risiko (risk portofolio), BUKAN: Membahas tentang tata cara implementasi manajemen risiko, Mengembangkan prosedur dan manual manajemen risiko, Menetapkan tata cara pengelolaan risiko, Menetapkan batas toleransi (risk tolerance) perusahaan. Analisis dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan pada level direktorat yaitu Direktorat Produksi yang berkaitan langsung dengan proses produksi gula, sedangkan analisis kuantitatif hanyak dilakukan pada level bagian yaitu Bagian Pengolahan.
ISBN : 979-99735-1-1 A-31-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006
6
Data yang digunakan untuk menghitung nilai risiko pada bidang Pengolahan adalah data periode giling Agustus – Desember 2005 pada 11 PG. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Aktivitas dan proses internal perusahaan tidak mengalami perubahan yang signifikan selama dilakukan penelitian. 2. Tidak ada mitigasi risiko dalam sistem yang signifikan selama jangka waktu penilaian risiko. 3. Proses produksi gula pada tahun 2006 tidak memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan proses produksi gula pada tahun-tahun sebelumnya. METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan identifikasi dan analisis risiko di PTPN X dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Studi Literatur
Survei Pendahuluan
Menentukan Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup Perusahaan. Ruang Lingkup Management Risiko. Penentuan Kriteria Risiko.
Mengidentifikasi Risiko
Mempelajari Data Historis Menggambarkan Organization Chart Menggambarkan Flow Chart Mengisi Risk Registration Checklist Menyusun Influence Diagram
Analisis Risiko
Menentukan Consequence
Menentukan Likelihood
Loss Measurement dengan Analisis Kualitatif dan Kuantitatif
Probabilitas / Frekuensi Terjadinya Risiko
Menghitung Nilai Risiko
Menyusun Peta Risiko
Memberikan Usulan Risk Treatment
Melakukan Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian serta Memberikan Rekomendasi Mitigasi
Gambar 1 Metodologi Penelitian
ISBN : 979-99735-1-1 A-31-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006
Tahap Persiapan dan Penentuan Ruang Lingkup Pada tahap ini meliputi studi literatur, survei pendahuluan, penentuan ruang lingkup penelitian Sebelum analisis risiko dilakukan maka terlebih dahulu ditentukan ruang lingkup dari penelitian yang akan dijalankan yang meliputi ruang lingkup perusahaan dan kriteria resiko Tahap Identifikasi Risiko Aktivitas yang dilakukan adalah untuk mengidentifikasikan risiko-risiko sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan berkaitan dengan proses produksi gula. Beberapa cara yang akan dilaksanakan adalah:
Mempelajari data historis Menggambarkan Organization Chart Menggambarkan flow chart process Mengisi risk registration checklist Menyusun Influence Diagram
Tahap Analisis Risiko Tahap analisis risiko dilakukan dengan menentukan consequences dan likelihood untuk dianalisis secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis secara kuantitatif dilakukan dengan menghitung besarnya biaya yang harus dikeluarkan berdasarkan consequence apabila risiko tersebut terjadi dan menentukan probabilitas atau frekuensi terjadinya risk event. Hasil perhitungan consequence dan likelihood selanjutnya dapat digunakan untuk menghitung nilai risiko pada tahap evaluasi risik Tahap Evaluasi Risiko Menghitung nilai risiko Menurut Kountur (2004), nilai risiko dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan: Risiko = kemungkinan x konsekuensi Hasil dari perhitungan nilai risiko untuk selanjutnya akan digunakan dalam menggambarkan peta risiko secara kuantitatif dari aktivitas proses produksi gula di PTPN X. Menyusun peta risiko Peta risiko dapat digambarkan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Peta risiko secara kualitatif digambarkan berdasarkan hasil dari pengisioan risk registration checklist, sedangkan peta risiko secara kuantitatif didapatkan berdasarkan hasil perhitungan nilai risiko. Memberikan Usulan Risk Treatment Setelah mengetahui nilai risiko bagi PTPN X, maka dilakukan evaluasi untuk memberikan usulan mengenai tindakan terhadap risiko (risk treatment) untuk risikorisiko tersebut. Menurut Chin (2004), tindakan penanganan risiko secara umum dapat dibedakan menjadi empat yaitu risk avoidance, risk mitigation, risk retain, risk transfer
ISBN : 979-99735-1-1 A-31-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006
Melakukan Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian serta Memberikan Rekomendasi Mitigasi HASIL PENELITIAN Hasil Identifikasi Risiko Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat tiga macam risk event yang diduga kuat dapat menghambat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh PTPN X. Risk event tersebut adalah: 1. Risk event 1 Source
Consequence 2. Risk event 2 Source
Consequence 3. Risk event 3 Source Consequence
: Supply bahan baku tebu (BBT) siap giling lebih kecil dari pada target. : - Luas dan tingkat produktivitas lahan budidaya tebu masih belum optimal. - Pencapaian kemasakan batang tebu masih belum optimal. : Munculnya biaya kompensasi jarak. : Terjadinya perbedaan antara estimasi awal jumlah gula produk yang dapat dihasilkan dari BBT dengan realisasi. : - Proses pengolahan tebu menjadi gula masih belum optimal sehingga terjadi kehilangan gula selama berada dalam proses produksi. - Kesalahan dalam melakukan estimasi awal nilai rendemen tebu : - Munculnya biaya subsidi gula yang harus ditanggung oleh PTPN X. : Terjadinya kerusakan mesin pada waktu yang tidak terprogram : Maintenance peralatan kurang optimal. : - Berkurangnya pendapatan karena jumlah gula yang dihasilkan lebih kecil daripada seharusnya. - Munculnya extra cost untuk perbaikan yang tidak terprogram
Hasil Analisis Risiko Penentuan level risiko Analisis secara kualitatif dilakukan dengan menentukan level consequence dan likelihood untuk ketiga risk event yang telah diidentifikasikan. Level consequence dari yang paling kecil dampaknya sampai dengan yang paling berbahaya dapat dibedakan menjadi 5 yaitu insignificant, minor, moderate, major, catasthrophic. Sedangkan level likelihood juga dibedakan menjadi 5 yaitu rare, unlikely, possible, likely, almost certain. Kombinasi level consequence dan likelihood akan digunakan untuk menentukan level risikonya pada peta risiko. 1. Risk event 1 : Supply bahan baku tebu (BBT) siap giling lebih kecil dari pada target. Consequence : Moderate Likelihood : Possible Level risiko : High risk 2. Risk event 2 : Terjadinya perbedaan antara estimasi awal jumlah gula produk yang dapat dihasilkan dari BBT dengan realisasi. Consequence : Minor
ISBN : 979-99735-1-1 A-31-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006
Likelihood Level risiko 3. Risk event 3 Consequence Likelihood Level risiko
: : : : :
Almost certain High risk Terjadinya kerusakan terprogram Moderate Almost certain Extreme risk
mesin
pada
waktu
Consequences Likelihood Insignificant Minor Moderate Major 1 2 3 4 A (almost certain) High High Extreme Extreme B (likely) Moderate High High Extreme C (possible) Low Moderate High Extreme D (unlikely) Low Low Moderate High E (rare) Low Low Moderate High
yang
tidak
Catasthropic 5 Extreme Extreme Extreme Extreme High
Gambar 2 Format Peta Risiko
Perhitungan nilai risiko Perhitungan nilai risiko secara kuantitatif hanya dilakukan pada Bidang Pengolahan. Hasil perhitungan consequence untuk 11 pabrik gula (PG) yang merupakan unit usaha gula dari PTPN X tampak pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil Perhitungan Consequence Data keWT GK Pabrik Gula (PG)
TL
Subsidi Gula (ton) 1
2
3
4
5
295.58 183.56 162.99 162.49 113.15
6
Jumlah Harga/kg 7
8
9
Consequence (Rp)
57.12 149.89
244.55
1,369.33 4,325.58 5,923,144,998.77
0.00
2.48
0.00
0.00 79.12
29.85 304.86
685.18
1,101.49 4,285.19 4,720,108,153.50
8.21
0.00
0.00
0.00 40.29
27.79 20.98
KB
79.67 18.71 61.77 68.90 51.66
79.55 35.04
DB
29.53 54.06 16.35
0.00 24.68
36.68
TK
73.86 66.55 76.55 67.20 99.52
291.08
LS
219.13 270.72 162.98 258.82 167.16
161.25
MR
170.48 142.58 201.24 148.15 74.95
157.25 139.25
PB
103.66 105.65 186.90 117.37 88.02
79.45
0.00
177.33 66.32
924.70 4,278.86 3,956,670,301.92
NG
71.58 64.90 28.41 19.52 103.19
86.97
0.00
400.18
774.76 4,280.75 3,316,558,908.38
46.34
0.00
182.53
474.05 4,295.32 2,036,188,758.45
MP
182.33 11.59
0.65
0.00 50.60
97.28 4,324.59 189.56 75.66
Total (Rp)
420,687,281.94
660.52 4,328.74 2,859,238,747.90 161.30 4,290.71
692,102,628.22
674.76 4,333.17 2,923,836,187.46 36,565,665,058.77 1,240.07 4,259.37 5,281,916,149.42 1,033.90 4,289.79 4,435,212,942.81
Jumlah 1,234.03 920.82 897.85 842.46 892.36 1,053.32 650.03 1,879.33 141.98 8,512.16 47,292.08 36,565,665,058.77
Alternatif risk treatment Alternatif risk treatment yang dapat digunakan untuk risk event 2 antara lain dengan melakukan mitigasi terhadap consequence. Metode yang dapat digunakan adalah menggunakan metode Artificial Neural Network (ANN).
ISBN : 979-99735-1-1 A-31-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 Tabel 2 Perhitungan Consequence Menggunakan ANN
Pabrik Gula (PG)
Data ke-
Subsidi Gula (ton) 1
2
3
4
WT
0.00
0.00
0.00
GK
0.00 11.15 199.66
TL
0.00
0.70
KB
38.81
DB
0.00
TK
5
Jumlah Harga/kg
6
7
8
9
0.00 2.08
0.00
0.00 0.00
9.12 0.00
0.41
6.43 0.00
0.02
0.29 0.00
0.68
0.00
0.00
0.00
3.88 0.00
0.28
0.00 0.90 0.15
0.00
0.00
9.36 0.42
0.00
39.48
0.00
2.42
0.00 0.00
0.51
2.08 4,325.58
Consequence (Rp) 8,995,617.57
226.78 4,285.19 971,791,350.64 1.68 4,324.59
7,270,107.70
44.03 4,328.74 190,610,896.76 9.77 4,290.71
41,941,376.30
42.41 4,333.17 183,772,536.10 2,255,443,265.63
LS
18.67
0.00
17.18
0.00 0.35
3.65
MR
43.50
0.10
0.12
0.59 0.00
0.27
8.03
52.60 4,289.79 225,661,780.18
PB
0.00
0.00
0.00 17.56 0.00
0.00
0.00 0.00 0.98
18.54 4,278.86
0.53 0.00 29.15
0.00 0.00
61.04 4,280.75 261,286,075.48
0.00 0.00
0.19 0.00
26.78 4,295.32 115,008,584.24
NG MP
13.51 17.85 0.00
0.00
0.00 24.82
1.77
Total (Rp)
39.86 4,259.37 169,774,573.22 79,330,367.43
Jumlah 153.98 29.80 244.22 41.32 2.85 36.73 14.64 0.90 1.14 525.58 47,292.08 2,255,443,265.63
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko di PT Perkebunan Nusantara X (Persero), dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Identifikasi dan analisis risiko di PTPN X hanya dilakukan terhadap risiko-risiko yang diduga dapat menghambat pencapaian obyektif (tujuan) dari PTPN X yang terkait langsung dalam proses pengolahan tebu menjadi gula, yang merupakan fokus penelitian ini. Yang digunakan sebagai parameter adalah Key Performance Indicator (KPI) karena KPI merupakan parameter keberhasilan dalam pencapaian tujuan. 2. Identifikasi terhadap risk event dan resource dilakukan melalui penelusuran proses dan pengisian risk register checklist untuk kemudian digambarkan dalam bentuk influence diagram sehingga didapatkan gambaran yang lebih detail mengenai risk event beserta variabel-variabel yang dapat menyebabkan risk event tersebut terjadi. 3. Risk event yang terkait dengan proses produksi gula terdiri atas 3 macam, yaitu: Supply BBT lebih kecil dari pada target. (risk event 1) Terjadinya perbedaan antara estimasi awal jumlah gula yang dapat dihasilkan dengan realisasinya (risk event 2). Terjadinya kerusakan peralatan pada waktu yang tidak terprogram (risk event 3). 4. Risk event yang telah diidentifikasikan kemudian dianalisis untuk mengetahui level risikonya. Analisis kualitatif dilakukan untuk ketiga risk event yang telah teridentifikasikan, sedangkan analisis kuantitatif hanya dilakukan pada risk event 2. Risiko-risiko yang dianalisis secara kualitatif tidak dapat dibandingkan level risikonya karena masing – masing memiliki deskripsi terhadap level consequence dan likelihood yang berbeda. 5. Berdasarkan Hasil analisis kualitatif, dapat diketahui bahwa risk event 1 dan risk event 2 berada pada level high risk, sedangkan risk event 3 berada pada level extreme risk. Sedangkan berdasarkan analisis kuantitatif, risk event 2 berada pada level extreme risk. Hasil penentuan level risiko secara kualitatif dapat berbeda dibandingkan dengan kuantitaifnya disebabkan antara lain karena adanya faktor subyektifitas pada analisis kualitatif dan adanya perbedaan pendekataan ketika
ISBN : 979-99735-1-1 A-31-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006
mendeskripsikan level consequence dan likelihood sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan dalam menentukan level risiko pada peta risiko. 6. Analisis risiko secara kualitatif maupun kuantitatif dapat digunakan secara bersamasama sebagai dasar dalam menentukan alternatif risk treatment yang dapat digunakan untuk memitigasi risiko. 7. Alternatif risk treatment untuk risk event 2 yang dapat digunakan yaitu penggunaan Artificial Neural Network (ANN) untuk memperbaiki estimasi awal nilai rendemen agar lebih mendekati nilai realisasinya untuk memitigasi consequence dari risk event tersebut. Berdasarkan perhitungan data periode giling Agustus – Desember 2006, penggunaan ANN dapat memitigasi consequence dari risk event 2 sebesar 93.83%. Nilai consequence yang semula sebesar Rp 36,565,665,058.77 dapat diturunkan menjadi Rp 2,255,443,265.63. 8. Metode ANN akan memberikan hasil yang lebih baik seiring dengan bertambahnya data, semakin banyak data yang tersedia maka semakin akurat estimasi nilai rendemen yang didapatkan sehingga semakin kecil pula consequence yang harus ditanggung oleh PTPN X. Saran Saran yang dapat direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian ini antara lain: 1. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut terhadap dampak risiko serta variable-variabel yang mempengaruhi agar mitigasi risiko dengan menentukan risk treatment yang terbaik dapat lebih optimal. 2. Perlu dilakukan tracking data historis sehingga analisis kuantitatif dapat dilakukan untuk mendukung hasil analisis kualitatif. DAFTAR PUSTAKA Chin, Yee Wah (2004). Risk and Insurance Management. Pearson Prentice Hall. Jurong, Singapore. Chase, Richard B., Jacobs, F. Robert and Aquilano, Nicholas J. (2004). Operation Management for Competitive Advantage. McGraw-Hill Companies, Inc. New York. International Edition. Dinas Perkebunan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, Direksi PTP XXIXXII (Persero) dan P3GI Perwakilan Jawa Timur. (1991). Budidaya Tanaman Tebu. Dinas Perkebunan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I. Jawa Timur. Harrington, Scott E. and Niehaus, Gregory R. (2004). Risk Management and Insurance. McGraw-Hill. New York. Second Edition. Kountur, Ronny (2004). Manajemen Risiko Operasional : Memahami Cara Mengelola Risiko Operasional Perusahaan. Penerbit PPM. Jakarta. Mudjiono (1988). Proses Pengolahan Gula Tebu di PG. Cinta Manis. Laporan Praktik Kerja Nyata Tahun II Pendidikan Ahli Usaha Perkebunan. Lembaga Pendidikan Perkebunan, Kampus Yogyakarta. Yogyakarta. Ratnawati, Yohana dan Chyntia, Feby (2005). Proses Pembuatan Gula P>G Kremboong – Sidoarjo, PT Perkebunan Nusantara X (Persero). Laporan Kerja Praktek. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
ISBN : 979-99735-1-1 A-31-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006
Standards Australia (2004). Risk Management, AS/NZS 4360:1999. Standards. New Zealand. Supriyadi, Ahmad (1992). Rendeman Tebu : Liku-Liku Permasalahannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Cetakan ke- 6. Umar, Husein (2001). Manajemen Risiko Bisnis: Pendekatan Finansial dan Nonfinansial. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Cetakan Kedua.
ISBN : 979-99735-1-1 A-31-10