Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
IDENTIFIKASI CRITICAL SUCCESS FACTORS PADA BISNIS PEMASARAN DAN DISTRIBUSI BUKU CETAK (STUDI KASUS DI PT. NIAGA SWADAYA) Berto Mulia Wibawa1,*) dan Muhammad Saiful Hakim2) 1) Jurusan Manajemen Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Keputih Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia e-mail:
[email protected] 2) Jurusan Manajemen Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Keputih Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia e-mail:
[email protected]
ABSTRAK PT. Niaga Swadaya merupakan salah satu perusahaan terdepan dalam bidang bisnis pemasaran dan distribusi buku cetak di wilayah Indonesia dan Asia Tenggara. Sejak berdirinya telah memasarkan lebih dari 50.000 judul buku yang diterbitkan oleh lebih dari 50 penerbit di Indonesia, melalui lebih dari 1.500 ritel. Dalam perjalanannya menyambut era Asean Economic Community (AEC), perusahaan belum mengetahui apa saja Critical Success Factors (CSF) untuk dapat bersaing di era baru tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang menjadi CSF dalam industri pemasaran dan distribusi buku cetak di PT. Niaga Swadaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan bersifat kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui wawancara dan kuesioner. Analisis visi dan misi, analisis eksternal dan internal, dan SWOT dilakukan sebelum menetapkan CSF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CSF untuk industri pemasaran dan distribusi buku cetak adalah (1) aliansi dengan penerbit yang mampu menerbitkan buku best seller, (2) hubungan baik dengan toko buku besar (dalam dan luar negeri), non-conventional outlet serta komunitas yang memiliki kebutuhan buku-buku spesifik dengan jumlah yang besar, (3) memiliki peta pasar yang akurat dan up to date, (4) kemampuan menerapkan ICT dalam penjualan online maupun sebagai alat promosi, (5) jaringan pemasaran yang luas dan kuat, dan (6) sistem inventory dan distribusi buku yang efisien. Kata kunci : Critical Success Factors, Pemasaran, Distribusi, Buku Cetak.
PENDAHULUAN ASEAN Economic Community (AEC) adalah program kerjasama negara-negara anggota ASEAN khususnya di bidang ekonomi. Melalui AEC, arus ekspor-impor barang dan jasa maupun investasi antar negara ASEAN akan menjadi lebih terbuka dan didukung oleh tidak diberlakukannya lagi sistem tarif dan non-tarif dalam kegiatan perdagangan di ASEAN. Menurut Pangestu (2009), AEC akan menjadi kekuatan pendorong integrasi ekonomi di ASEAN, bahkan di seluruh dunia. Tujuan utama dari AEC 2015 adalah menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi dimana terjadi arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih bebas. AEC yang akan dimulai pada akhir 2015 sangat menuntut para pelaku pasar, baik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ataupun usaha besar untuk dapat meningkatkan kualitas dan mutu produk agar dapat bersaing dengan produk dari negara ASEAN yang lain. ISBN : 978-602-70604-1-8 A-8-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Diprediksi akan terjadi ekspansi oleh perusahaan-perusahaan besar di ASEAN untuk memasuki negara-negara yang dinilai memiliki pangsa pasar yang potensial. Salah satu negara dengan pangsa pasar terbesar di ASEAN adalah Indonesia. Oleh sebab itu diperlukan persiapan yang matang bagi seluruh pelaku usaha agar usahanya dapat bertahan dan tidak tergusur oleh penetrasi yang dilakukan oleh perusahaan dari negara lain. Menurut Shawyun (2014), hanya 15 persen pelaku usaha di Indonesia yang mempersiapkan diri dalam menghadapi AEC, selebihnya sebanyak 85 persen pelaku usaha dinilai belum siap. Oleh karena itu seluruh pelaku usaha di Indonesia harus berbenah agar memiliki daya saing yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan negara-negara anggota ASEAN lainnya. Salah satu industri yang harus meningkatkan daya saing pada era AEC 2015 adalah industri pemasaran dan distribusi buku cetak. Pada era AEC, buku masih tetap menjadi penting sebagai media informasi, hiburan, dan edukasi yang menunjukkan kemajuan intelektual suatu bangsa. Industri buku di Indonesia dinilai sangat menggiurkan, hal ini sangat beralasan karena pada tahun 2015 estimasi populasi sebanyak 250 juta penduduk, yang didukung oleh tingkat daya beli masyarakat yang meningkat terhadap buku dan meningkatnya perekonomian masyarakat Indonesia. Diperkirakan ada lebih dari 30.000 judul buku yang diterbitkan setiap tahun di Indonesia. Angka ini hanya menggambarkan untuk judul yang terdaftar dalam catatan resmi, dan belum termasuk buku yang diterbitkan oleh individu (self publisher) atau organisasi non-penerbit seperti instansi pemerintah, organisasi nonpemerintah, komunitas independen, partai politik, dan asosiasi profesi. Pada tahun 2013, terdapat sebanyak 33.199.557 eksemplar buku yang terjual di Indonesia (IKAPI, 2014). Perusahaan pemasaran dan distribusi buku cetak akan bersaing secara lebih terbuka dan bebas dengan perusahaan dari negara ASEAN lain yang memiliki reputasi dan sistem yang lebih baik. PT. Niaga Swadaya merupakan salah satu perusahaan terdepan dalam bidang bisnis pemasaran dan distribusi buku cetak di wilayah Indonesia dan Asia Tenggara. Sejak berdirinya telah memasarkan lebih dari 50.000 judul buku yang diterbitkan oleh lebih dari 50 penerbit di Indonesia melalui lebih dari 1.500 ritel. Meskipun sudah tergolong perusahaan yang mapan, hingga saat ini PT Niaga Swadaya tersebut belum mengetahui faktor apa saja yang menjadi Critical Success Factor (CSF) untuk industri pemasaran dan distribusi buku cetak. Ancaman yang dapat terjadi jika perusahaan tidak mengetahui CSF adalah tidak dapat mengoptimalkan pengembangan produk baru yang tepat sasaran, sulit melakukan penetrasi pasar, dan distribusi buku yang tidak efisien. CSF pertama kali digunakan oleh Rockart (1982) dalam konteks pengembangan manajemen proyek. Rowlinson (1999) dan Thomsen (2008) menyatakan bahwa CSF sebagai salain satu elemen fundamental yang melekat untuk pengembangan suatu proyek atau bisnis oleh suatu perusahaan di masa depan. Dengan mengetahui CSF, perusahaan akan memiliki performa bisnis yang lebih baik dan dapat meyakinkan kepada para stakeholders ketika menjalankan suatu rencana program kerja, baik jangka pendek maupun panjang (Reiss et al., 2006) Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang menjadi CSF dalam industri pemasaran dan distribusi buku cetak. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada perusahaan yang dijadikan objek dalam penelitian ini yaitu PT. Niaga Swadaya. Adapun CSF yang dirumuskan dalam penelitian ini memiliki asumsi dapat digunakan pada periode 20152019. Penelitian ini tidak menganalisis perusahaan dari segi manajemen keuangan dan manajemen operasional, lebih menganalisis dari segi manajemen pemasaran saja. METODE
ISBN : 978-602-70604-1-8 A-8-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan bersifat kualitatif. Metode deskriptif bertujuan untuk menguraikan tentang karakteristik dari suatu keadaan dengan uraian yang menyeluruh dan teliti (Supranto, 2003). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer meliputi informasi, pendapat, kebijakan dan pertimbangan yang berasal dari wawancara kepada pihak manajemen PT. Niaga Swadaya dan pakar dalam industri pemasaran dan distribusi buku cetak. Informasi yang diperoleh terkait dengan permasalahan yang dihadapi, kegiatan yang dilakukan, kondisi sumberdaya yang dimiliki, serta kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh PT. Niaga Swadaya. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur menyangkut kondisi PT. Niaga Swadaya secara umum yang berasal dari dokumen tertulis atau laporan internal perusahaan. Data deskriptif berupa pernyataan dari responden serta perilaku yang dapat diamati terkait objek yang diteliti kemudian dianalisis secara kualitatif, yang kemudian yang dijadikan pedoman untuk merumuskan CSF pada industri pemasaran dan distribusi buku cetak. Sebelum merumuskan CSF, digunakan tiga tahap analisis yang dilakukan yaitu (1) analisis visi dan misi organisasi, (2) analisis eksternal dan internal dan (3) analisis SWOT terhadap kondisi PT. Niaga Swadaya saat ini. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui wawancara dan kuesioner. Teknik pemilihan responden dilakukan dengan metode purposive sampling. Total responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 orang, dimana 2 orang berasal dari pihak internal dari PT. Niaga Swadaya dan 2 orang lagi berasal dari pihak eksternal yang memahami industri pemasaran dan distribusi buku cetak di Indonesia dan ASEAN. Wawancara dilakukan kepada pihak internal manajemen PT. Niaga Swadaya dengan level Direktur dan Manajer Pemasaran, sedangkan pihak eksternal yang dijadikan responden pakar adalah akademisi dan pengamat industri pemasaran dan distribusi buku cetak di Indonesia. Wawancara dilakukan menggunakan pedoman kuesioner yang telah dibuat sebelumnya sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Teknik wawancara yang dilakukan adalah dalam bentuk diskusi dan komunikasi dua arah dengan terlebih dahulu menyusun daftar pertanyaan sebelumnya. Hal ini dimaksud untuk memperoleh data dan informasi dari responden yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Kuesioner dibutuhkan untuk memperoleh informasi mengenai analisis visi dan misi organisasi, analisis internal dan eksternal, serta perumusan CSF untuk industri pemasaran dan distribusi buku cetak. Analisis visi dan misi bertujuan untuk menelaah apakah visi dan misi saat ini masih sesuai dengan perkembangan ke depan dengan memperhatikan situasi eksternal dan internal. Analisis lingkungan eksternal adalah respon perusahaan/organisasi terhadap dampak/akibat faktor eksternal (David, 2009). Analisis eksternal bertujuan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang akan dihadapi organisasi dalam lima tahun kedepan. Analisis eksternal mengamati perilaku Politic, Economy, Social, Technology, Environment, Legal (PESTEL), yang berkaitan dengan objek penelitian. Analisis internal bertujuan untuk mengetahui keadaan internal organisasi/perusahaan dalam menjalankan misi dan dalam upaya mencapai visi perusahaan yang dilakukan dengan pendekatan 7S McKinsey. Lingkungan internal meliputi manajemen, pemasaran, keuangan, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi manajemen (David, 2009). Setelah melakukan analisis eksternal dan internal, dilakukan analisis SWOT yang bertujuan untuk mengetahui peta kondisi kekuatan dan kelemahan perusahaan secara umum dan bagaimana peluang dan ancaman dalam menghadapi persaingan dalam industri pemasaran dan distribusi buku cetak. Terakhir adalah identifikasi CSF, dimana pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap faktor penentu keberhasilan dalam bersaing pada industri pemasaran dan distribusi buku cetak. Melalui CSF, perusahaan dapat mengambil langkah yang tepat dan menjamin kerja yang kompetitif (Olson, 2003). ISBN : 978-602-70604-1-8 A-8-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Visi dan Misi Organisasi PT. Niaga Swadaya memiliki visi yaitu “menjadi perusahaan pemasaran dan distribusi buku cetak kelompok 2 besar, serta penyedia jasa penerbitan E-book terkuat”. Adapun misi dari PT. Niaga Swadaya yaitu ”menyediakan jasa penerbitan, pemasaran, dan distribusi buku cetak serta E-book berkualitas secara terintegrasi melalui kemitraan bersifat profesional dengan penulis, penerbit, saluran penjualan dan pembaca” Dalam menghadapi AEC 2015, visi dan misi PT. Niaga Swadaya saat ini dianggap masih sesuai dipergunakan untuk lima tahun kedepan pada kurun waktu 2015-2019. Analisis Eksternal Dengan mengidentifikasi perubahan dan dampak faktor eksternal (Politic, Economy, Social, Technology, Environment, Legal - PESTEL) terhadap industri maka dapat diketahui peluang dan tantangan terhadap industri pemasaran dan distribusi buku cetak. Keadaan politik Indonesia lima tahun kedepan termasuk menjelang maupun pasca Pemilu 2019 diperkirakan stabil. Kondisi politik regional ASEAN juga diperkirakan stabil terlebih dengan adanya ASEAN Economic Community (AEC). Kondisi ini menjamin terciptanya suasana kondusif dalam segala sektor bidang bisnis. Perekonomian nasional pada kurun waktu 2015-2019 akan berada pada kisaran 5,5%6,5% setiap tahunnya dan inflasi yang semakin menurun menuju angka 4,0% ± 1% pada tahun 2016. Krisis ekonomi global yang berlarut telah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di negara Eropa dan Amerika yang berakibat penurunan potensi ekspor khususnya produk komoditi, namun hal tersebut hanya sedikit mempengaruhi perekonomian nasional yang pertumbuhannya lebih bergantung pada pasar lokal. Kondisi ini menjamin meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat Indonesia sehingga dana yang dialokasikan untuk pembelian barang sekunder seperti halnya buku cetak akan terus meningkat. Pendidikan tetap menjadi isu terpenting terbukti dengan alokasi anggaran terbesar dalam APBN serta minat masyarakat untuk meneruskan pendidikan ke jenjang tertinggi terus meningkat. Kesadaran atas pentingnya pendidikan dan pengetahuan akan meningkatkan minat baca masyarakat. Disamping itu dorongan dari banyak pihak untuk meningkatkan minat baca masyarakat akan meningkatkan permintaan buku cetak. Jumlah buku per penulis yang terjual masih minim sehingga royalti yang diterima penulis di Indonesia yang berkisar dibawah 10% tidak dapat diandalkan untuk biaya hidup penulis. Dampak dari kondisi ini adalah pada 5 tahun kedepan para penerbit buku akan semakin kesulitan untuk mendapatkan seorang penulis yang handal. Perkembangan Information and Computer Technology (ICT) serta peningkatan penggunaan alat komunikasi seperti internet dan smartphone mendorong pertumbuhan E-commerce secara pesat yang tentunya juga dapat dimanfaatkan dalam industri pemasaran dan distribusi buku cetak. Sisi negatif untuk industri pemasaran dan distribusi buku cetak dari perkembangan teknologi ini adalah E-book. Walaupun E-book di Indonesia diprediksi belum akan berkembang pesat namun dalam 3 sampai 5 tahun yang akan datang, E-book akan mengambil sebagian kecil pangsa pasar buku cetak. Keadaan ini tentu perlu diantisipasi agar dapat dijadikan peluang usaha. Selain itu semakin canggihnya sistem informasi pemasaran dan distribusi buku, membuka peluang kerjasama antar pelaku usaha di negara ASEAN yang lain. Perubahan lingkungan khususnya kebutuhan untuk perluasan Hutan Tanaman Industri (HTI), yang akan menghasilkan bahan baku kertas, semakin terbatas sehingga harga kertas cenderung akan terus meningkat yang mengakibatkan meningkatnya harga jual buku. ISBN : 978-602-70604-1-8 A-8-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Kampanye program ramah lingkungan juga sedikit demi sedikit akan mengurangi penggunaan buku cetak dan beralih ke media online. Kebijakan pemerintah yang seharusnya tertuang dalam UU Industri Pemasaran Buku untuk melindungi dan memudahkan penerbitan dan pendistribusian buku cetak tidak kunjung terbit. Dampak negatifnya adalah relatif tingginya pajak serta tingkat pembajakan buku cetak sedikit banyak telah menghambat perkembangan industri. Dari analisis faktor eksternal diatas maka dapat disimpulkan peluang dan ancaman terhadap industri pemasaran dan distribusi buku cetak yaitu : Peluang (Opportunities) 1. Secara politik dan ekonomi kondisi bisnis di Indonesia kondusif sampai dengan tahun 2019. 2. Peningkatan perhatian terhadap pendidikan dan pengetahuan akan secara konsisten meningkatkan minat baca masyarakat. 3. Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) semakin canggih dan terjangkau akan meningkatkan E-Commerce yang juga dapat dimanfaatkan oleh industri pemasaran dan distribusi buku cetak. Ancaman (Threats) 1. E-book sebagai dampak lain dari peningkatan ICT dapat menjadi ancaman sehingga harus diantisipasi agar dapat menjadi peluang bisnis. 2. Harga bahan baku untuk mencetak buku semakin mahal. 3. UU yang berpihak pada industri penerbitan dan pemasaran buku tidak kunjung terbit. 4. Sedikitnya jumlah penulis yang mampu menerbitkan buku berkualitas Analisis Internal Dengan adanya keterbatasan data mengenai market share, pertumbuhan market share industri pemasaran dan distribusi buku cetak, kekuatan brand, dan juga profit margin PT. Niaga Swadaya dibandingkan para pesaingnya, maka peneliti menggunakan pendekatan 7S McKinsey untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan organisasi. Pendekatan ini menganalisis faktor Shared Value, Strategy, Structure, System, Style, Staff, Skill. Berdasarkan analisis 7S McKinsey yang diperoleh, maka dapat diidentifikasi kekuatan dan kelemahan PT. Niaga Swadaya, yaitu: Kekuatan (Strengths) 1. Follow-up pemasaran yang terstruktur tapi tetap bisa fleksibel. 2. Jaringan penjualan yang luas di 6 Propinsi (diluar Jabodetabek) yaitu Jawa Barat, D.I Yogyakarta dan Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. 3. Dukungan website (www.updatebuku.com) untuk penjualan dan promosi buku online. 4. Menganut kepemimpinan partisipatif dengan seluruh jajaran karyawan 5. Memahami trend buku-buku best seller. 6. Mampu berkoordinasi pengan penerbit yang lain di dalam dan luar negeri untuk menerbitkan buku-buku best seller. 7. Kemampuan untuk melakukan promosi yang sesuai.
ISBN : 978-602-70604-1-8 A-8-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
Kelemahan (Weaknesses) 1. Adanya pemisahan atara marketing internal dan eksternal yang berpotensi memperlemah koordinasi. 2. Sistem informasi pemasaran tidak dipakai untuk membangun peta pasar. 3. Sistem informasi inventory antara pusat dan wilayah belum terintegrasi dengan baik. 4. Reward and punishment berbasis senioritas lebih dominan dibanding performance sehingga promosi karyawan junior yang berprestasi agak terhambat. 5. Business and managerial skill pejabat struktural (Kepala Kantor Wilayah dan Supervisor) belum cukup memadai. Analisis Critical Success Factors (CSF) Analisis CSF bertujuan memberikan gambaran pada PT. Niaga Swadaya tentang aspek-aspek kritis apa saja di setiap aktivitas dan proses bisnis perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalam mencapai visi dan misi serta keberhasilan bisnisnya dalam industri pemasaran dan distribusi buku cetak terutama untuk menghadapi AEC 2015. Analisis CSF mempertimbangkan faktor terkait dengan bisnis yang sedang berjalan, sumber daya manusia yang saat ini dimiliki, struktur organisasi, dan lingkungan eksternal dari bisnis tersebut (Belassi dan Tukel, 1996). Berdasarkan analisis eksternal, internal, identifikasi SWOT, dan wawancara terhadap manajemen PT. Niaga Swadaya dan pakar dalam industri pemasaran dan distribusi buku, dirumuskan CSF yang pertama adalah adanya aliansi dengan penerbit yang mampu menerbitkan buku best seller (serta penulis best seller dan penulis potensial) dalam bisnis distribusi buku cetak maupun dalam memanfaatkan gelombang E-book yang mungkin datang dalam 3-5 tahun mendatang. Tanpa adanya aliansi ini perusahaan pemasaran dan distribusi buku akan kesulitan dan eksistensinya dapat terancam, terlebih mereka mulai tahun 2015 ini akan mulai bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis dari negara tetangga yang juga membidik pasar Indonesia sebagai prioritas pasar utama mereka. CSF yang kedua adalah jalinan bubungan baik dengan toko buku besar (dalam dan luar negeri), non-conventional outlet (misalnya Depo Bangunan dan Gerai Seven-Eleven) serta komunitas yang memiliki kebutuhan buku-buku spesifik dengan jumlah yang besar (misalnya komunitas bisnis seperti perusahaan MLM dan penyelenggara ibadah haji, komunitas sosial pencinta buku, komunitas anak remaja, komunitas pendidikan, dan lembaga pemerintahan). Kerjasama dengan komunitas seperti yang dicontohkan sebelumnya dinilai selain dapat meningkatkan penjualan buku, juga dapat memperluas pangsa pasar buku kepada konsumenkonsumen yang selama ini belum menjadi target pemasaran PT. Niaga Swadaya karena pasar yang sangat spesifik. CSF yang ketiga adalah perusahaan sebaiknya memiliki peta pasar yang akurat dan up to date. Pada poin ini, perusahaan harus mampu menganalisis pasar mana yang akan disasar kebutuhan buku apa yang harus dipenuhi. Perusahaan juga harus mengetahui kapan buku tersebut dibutuhkan, sehingga buku yang dipasarkan akan dapat langsung sampai ke tangan konsumen tanpa perlu tersimpan di toko dalam waktu yang lama. Selain itu perusahaan juga harus mengetahui melalui media apa sebaiknya dilakukan promosi, agar tepat sasaran dan efisien. CSF yang keempat adalah kemampuan perusahaan dalam menerapkan ICT dalam penjualan online sebagai alat promosi secara efektif. Pada era modern seperta saat ini, setiap perusahaan pemasar dan distribusi buku cetak harus memiliki sistem ICT yang baik bagi kebutuhan internal dan eksternal perusahaan. Kebutuhan internal mencakup segala aktivitas yang berkaitan dengan operasional bisnis di dalam perusahaan, sementara itu kebutuhan eksternal mencakup pemasaran online, alat promosi, kerjasama, dan membuat hubungan yang ISBN : 978-602-70604-1-8 A-8-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
baik dengan konsumen. Kebutuhan eksternal termasuk pemanfaatan media jejaring sosial dalam memaparkan segala aktivitas perusahaan termasuk pemasaran buku cetak. CSF yang kelima adalah memiliki jaringan pemasaran yang luas dan kuat. Faktor ini dinilai penting karena wilayah Indonesia sangat luas, dengan penduduk yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Perusahaan harus mampu memenuhi permintaan buku dari segala penjuru dan pelosok negeri. Terlebih jika pada era AEC 2015 ini perusahaan akan melakukan ekspor buku ke negara ASEAN yang lain, tentunya harus juga memiliki jaringan pemasaran yang baik di wilayah tersebut agar dapat memasarkan dan mendistribusikan buku secara tepat dan efisien. Tanpa adanya jaringan pemasaran yang luas dan kuat, perusahaan tidak akan dapat memasarkan buku ke wilayah terpencil, yang mana permintaan buku dari daerah tersebut bisa saja sangat banyak dan sangat disayangkan jika tidak dapat dipenuhi. CSF yang terakhir adalah sistem inventory dan distribusi buku yang efisien. Faktor ini jika tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan meningkatnya biaya inventory dan distribusi yang pada akhirnya berakibat pada semakin tipisnya margin keuntungan perusahaan. Meskipun rata-rata pemain besar dalam industri pemasaran dan distribusi buku sudah memiliki gudang sendiri, alat penanganan material sendiri, dan orang sendiri yang sudah dibayar secara penuh, tetap saja semakin banyak persediaan akan berdampak pada meningkatnya biaya inventory. Demikian dengan distribusi buku yang tidak efisien, hal ini akan berdampak pada meningkatnya biaya distribusi. Walaupun inventory yang besar akan berdampak baik pada tingginya aset perusahaan, inventory dapat menjadi masalah besar jika terlalu lama disimpan di gudang. Terlebih dalam industri buku cetak, faktor up to date konten buku menjadi penting sehingga buku yang telah dicetak dalam waktu yang cukup lama bukan tidak mungkin akan dianggap kadaluarsa oleh para pembaca karena konten yang ditawarkan sudah tidak up to date lagi. KESIMPULAN DAN SARAN Perkembangan industri pemasaran dan distribusi buku cetak pada tahun 2015-2019 akan semakin dinamis dengan diberlakukannya AEC 2015. Peta persaingan akan semakin dipenuhi oleh perusahaan pesaing dari negara-negara ASEAN yang lain, yang juga membidik Indonesia sebagai pasar primer untuk memasarkan dan mendistribusikan buku ke konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, CSF untuk industri pemasaran dan distribusi buku cetak adalah (1) aliansi dengan penerbit yang mampu menerbitkan buku best seller, (2) hubungan baik dengan toko buku besar (dalam dan luar negeri), non-conventional outlet serta komunitas yang memiliki kebutuhan buku-buku spesifik dengan jumlah yang besar, (3) memiliki peta pasar yang akurat dan up to date, (4) kemampuan menerapkan ICT dalam penjualan online maupun sebagai alat promosi, (5) jaringan pemasaran yang luas dan kuat, dan (6) sistem inventory dan distribusi buku yang efisien. Adapun saran yang bisa disampaikan kepada para pelaku usaha dalam industri pemasaran dan distribusi buku cetak adalah mencoba mempertimbangkan dan menerapkan CSF sebagaimana yang telah dianalisis untuk kemajuan perusahaan. Selain itu disarankan juga agar mencoba melakukan penetrasi pasar ke negara-negara ASEAN di luar Indonesia untuk meraih pasar baru dan tentunya meningkatkan pendapatan perusahaan. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dirumuskan Key Performance Indicator (KPI), Balanced Scorecard, dan implementasi strategi yang konkrit untuk dapat dieksekusi secara langsung oleh perusahaan terutama yang bergerak dalam industri pemasaran dan distribusi buku cetak.
ISBN : 978-602-70604-1-8 A-8-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015
DAFTAR PUSTAKA Belassi, W. and Tukel, O.I. A new framework for determining critical success/failure factors in projects. International Journal of Project Management, 14(3):141-151. David, F.R. (2009). Strategic Management. Ed ke-13. Jakarta (ID): Salemba Empat. [IKAPI] Ikatan Penerbit Indonesia. (2014). Informasi Industri Buku Indonesia. http://ikapi.org/news/detail/industry-info/24/informasi-industri-buku-indonesia.html. [Diakses 2 Januari 2015]. Olson, D.L. (2003). Introduction to Information System Project Management. New York (US): McGraw-Hill. Pangestu, M.E. (2009). Competitiveness towards ASEAN Economic Community. Journal of Indonesian Economy and Business, 24(1):22-32 Reiss, G., Anthony, M., Chapman, J., Leigh, G., Payne, A., and Rayner, P. (2006). Gower Handbook of Programme Management. Aldershot (UK): Gower. Rockart, J.F. (1982). The changing role of the information systems executive: a Critical Success Factors perspective. Sloan Manage Review, 24(1):3-13 Rowlinson, S. (1999). Selection Criteria, Procurement Systems: a Guide to Best Practice. London (UK): Spon. Shawyun, T. (2014). Landscape of HEI and quality challenges in AEC 2015. International Journal of Business and Management, 2(2):1-23. Supranto J. 2003. Metode Riset: Aplikasinya Dalam Pemasaran. Ed ke-7. Jakarta (ID): Rineka Cipta. Thomsen, C. (2008). Program Management: Concepts and Strategies for Managing Capital Building Programs. Virginia (US): Construction Management Association of America Foundation.
ISBN : 978-602-70604-1-8 A-8-8