I.
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian Metode penelitian dilakukan dalam usaha untuk memperoleh data yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, menurut Soerjono Sekanto (1986:420), penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan kontruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten. Metodologis artinya sesuai dengan metode tertentu, sistematis artinya berdasarkan suatu system dan konsisten berarti tidak ada hal-hal yang bertentangan dalam suatu kerangka tertentu. Tipe penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Muhammad Ali (1984:120) : penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi pada masa sekarang dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan data, membuat klasifikasi data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat pengambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskriptif situasi. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Bogdan dan Taylor (1975:5) dalam Lexy J. Moleong (2000: 3) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan atau lisan dari orang-orang. Metode ini dapat mengungkapkan peristiwa riil di lapangan bahkan mengungkapkan nilai-nilai tersembunyi dari penelitian ini. Pada penelitian ini, setelah peneliti mengumpulkan data dalam bentuk hasil wawancara, dan dokumentasi maka untuk selanjutnya data tersebut akan di analisis lebih mendalam lagi
sehingga membentuk suatu kesimpulan ilmiah-alamiah yang dapat diterima oleh berbagai kalangan, terutama dalam hal ini adalah Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Pesawaran sebagai objek penelitian. Lexy J. Moleong (2000: 5) menyatakan bahwa: Metode kualitatif digunakan karena beberapa pertimbangan Pertama, menyesuaikan metode kualitatif dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden; dan ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Sehubungan dengan metode penelitian kualitatif berarti berbicara pada proses dalam rangka pencapaian suatu tujuan (hasil akhir) yang diinginkan, bukan berbicara pada output (hasil akhir/keluaran), membatasi situasi dengan focus yang jelas, dan hasilnya dapat di sepakati oleh kedua belah pihak (peneliti dan subjek penelitian).
Tidak terlepas dari pokok permasalahan dalam penelitian ini, maka tujuan dilakukannya penelitian deskriptif kualitatif ini adalah untuk menggambarkan abstraksi dari berbagai macam alternative penerapan prinsip profesionalisme dalam mutasi pegawai negeri sipil di Badan Kepegawaian dan Diklat
Kabupaten Pesawaran. Penelitian terhadap penerapan
prinsip profesionalisme dalam mutasi pegawai, penjelasan dan pengembangan konsep yang mendekatkan pada bagaimana prinsip profesionalisme dalam posisi, hubungan serta kendala penerapan prinsip good governance ini.
B. Fokus Penelitian
Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Penetapan fokus dalam penelitian kualitatif sangat
penting karena untuk membatasi studi dan untuk mengarahkan pelaksanaan suatu penelitian atau pengamatan. Fokus dalam penelitian ini bersifat tentative yang artiya dapat berubah sesuai dengan situasi dengan latar belakang penelitian.
Memfokuskan dan membatasi pengumpulan data dapat dipandang kemanfaatannya sebagai reduksi data yang sudah diantisipasi sebelumnya dan merupakan pra-analisis yang mengesampingkan variable-variabel dan berkaitan untuk menghindari pengumpulan data yang berlimpah. Fokus penelitian dalam masalah ini berdasarkan kerangka pikir dan tujuan penelitian, yaitu: Penerapan prinsip profesionalisme Badan Kepegawaian dan Diklat dalam mutasi pegawai negeri sipil di
Kabupaten Pesawaran (Studi Komparatif pada Dinas
Pendidikan dan Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan).
Lalu prinsip profesionalisme BKD dapat diukur melalui beberapa indikator
(Dadang
Solihin: 2010) yaitu:
1. 2. 3. 4. 5.
Berkinerja tinggi, Taat azas, Memiliki kualifikasi di bidangnya Standar kompetensi yang sesuai dengan fungsinya Sistem pengembangan Sumber Daya Manusia
Dari kelima indicator di atas maka peneliti mendeskripsikan fokus penelitian yang kemudian dijabarkan melalui tabel seperti yang telah peneliti cantumkan pada Bab Latar Belakang halaman 8.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat
peneliti melakukan penelitian terutama dalam
menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data yang akurat. Penelitian ini dilakukan pada satuan kerja pemerintah daerah yaitu Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Pesawaran, Dinas Pendidikan serta Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan. Alasan yang menjadi dasar peneliti memilih Kabupaten Pesawaran sebagai lokasi penelitian dan ketiga satuan kerja sebagai unit analisis adalah:
1. Kabupaten Pesawaran
sebagai daerah otonomi baru yang sedang fokus
melaksanakan pengembangan dan pembinaan terhadap pegawai-pegawai negeri sipil pada satuan kerja ataupun instansi-instansi pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produktifitas kerja. 2. Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu satuan kerja pemerintah daerah yang mempunyai wewenang dalam pelaksanaan proses pengembangn dan pembinaan (mutasi). 3. Dinas Pendidikan dan Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan merupakan instansi yang
pegawai-pegawainya mengalami proses pengembangan dan pembinaan
(mutasi) secara langsung.
D. Penentuan Informan
Dalam penelitian ini, informan yang dijadikan sebagai sumber informasi adalah satuan kerja Pemerintah Daerah yaitu Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Pesawaran, Dinas
Pendidikan, Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan serta Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Pesawaran.
Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive sampling. Berkaitan dengan teknik sampling, menurut Spreadley dan Faisal (1990:67) teknik pengambilan sampel purposive adalah sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti, dalam hubungan ini lazimnya dinyatakan atas kriteria-kriteria atau pertimbangan-pertimbangan tertentu, jadi tidak melalui proses pemilihan sebagaimana yang dilakukan dalam teknik random. Selanjutnya, Spreadley dan Faisal mengungkapkan agar memperoleh informasi yang lebih terbukti berdasarkan informan, terdapat beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan:
1. Subjek yang lama dan intensif dengan suatu kegiatan atau aktifitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian; 2. Subjek yang masih terkait secara penuh dan aktif pada lingkungan atau kegiatan yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian; 3. Subjek yang mempunyai cukup banyak informasi, banyak waktu, dan kesempatan untuk dimintai keterangan; 4. Subjek yang berada atau tinggal pada sasaran yang mendapat perlakuan yang mengetahui kejadian tersebut. (Sparadley dan Faisal :1990)
Kriteria yang ditentukan oleh peneliti
dalam menentukan informan berdasarkan
pertimbangan diatas, yaitu:
1.
Bekerja di dalam lingkungan institusi yang bersangkutan, khususnya Badan Kepegawaian dan Diklat
Kabupaten Pesawaran, Kepala Bidang Mutasi dan
Kepangkatan Pegawai BKD Kabupaten Pesawaran, yakni Bapak Awaluddin, SE dan Sub Bidang Pemindahan dan Penempatan BKD Pesawaran, yakni Bapak Ali Wardana, S.STP.
2.
Pihak tim BAPERJAKAT yaitu Kepala Bidang Pengadaan dan Pengembangan BKD Pesawaran yang juga merupakan sekretaris tim badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan, yakni Bapak Karmansyah, S.Sos.
3.
Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten
Pesawaran, yaitu Bapak
Zainal Arifin, SH, MH. 4.
Pihak Dinas yang mengalami mutasi langsung, Dinas Pendidikan yaitu Bapak Dian Susilo dan Bapak Hepi Haryanto, SE. Sedangkan dari Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan yaitu Bapak Kamil, ST dan Bapak Aries Jam’ani Barius.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2007:224) menjelaskan bahwa taknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Untuk mendapatkan sumber data yang diperlukan dan data yang valid, maka dalam meneliti harus mengetahui teknik pengumpulan data yang baik.
1.
Data Primer
Data primer merupakan sumber dari penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya (Umar: 2003). Data primer dari penelitian lapangan, termasuk wawancara dan observasi dengan objek penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara aplikatif data ini diperoleh dari wawancara mendalam terhadap penerapan prinsip
profesionalisme Badan Kepegawaian dan Diklat dalam mutasi pegawai negeri sipil di Kabupaten Pesawaran (Studi komparatif pada Dinas Pendidikan dan Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan). Data primer dalam penelitian ini adalah berupa hasil wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penerapan prinsip profesionalisme Badan Kepegawaian dan Diklat dalam mutasi pegawai negeri sipil di Kabupaten Pesawaran tahun 2011 (Studi komparatif pada Dinas Pendidikan dan Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan) yang meliputi aparatur Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten Pesawaran, Pegawai Negeri Sipil dari kedua Dinas, Kepala Bagian Hukum Setdakab Pesawaran dan tim BAPERJAKAT.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara atau sumber data yang dicatat oleh pihak lain (Umar 2003:30). Data sekunder diperoleh dari studi pustaka terhadap Peraturan Perundang-Undangan sebagai dokumen resmi dan literature-literatur yang lain, yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, seperti dokumen atau data-data resmi dari Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Pesawaran, Dinas Pendidikan, Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan serta Bagian Hukum Setdakab Pesawaran. Selain itu, bahan sekunder juga didapatkan dari literature-literatur seperti buku panduan, surat kabar, seminar, internet dan lain-lain.
Dalam proses penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1.
Wawancara
Wawancara (Burhan Bungin 2005:108) merupakan proses percakapan dengan maksud untuk mengkontruksikan mengenal orang, kejadian kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya, yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan pada yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atau pertanyaan.
Dalam penelitian kualitatif, teknik wawancara merupakan cara utama untuk mengumpulkan data. Wawancara bertujuan untuk menggali, tidak saja apa yang diketahui dan didiami oleh informan, tetapi juga apa yang tersembunyi jauh di dalam diri informan. Apa yang ditanyakan kepada informan bias mencakup hal-hal yang bersifat lintas waktu yang berkaitan dengan masa lampau, masa sekarang, dan masa mendatang (Susetyo: Makalah MPK).
Dalam konsep lain wawancara adalah usaha untuk mengumpulkan informasi dengan sejumlah pertanyaan jawaban secara lisan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara mendalam. Ciri utama dari wawancara adalah:
Kontak langsung dengan tatap muka (face to face relationship ) antara si pencari informasi (interviewer/information hunter) dengan sumber informasi (interviewee). Secara sederhana wawancara diartikan sebagai alat pengumpul data dengan
mempergunakan Tanya jawab antar pencari informasi dan sumber informasi (Hadari Nawawi 2001:11).
Penelitian ini menggunakan panduan wawancara untuk mempermudah pelaksanaan wawancara yang dilakukan kepada:
1. Bekerja di dalam lingkungan institusi yang bersangkutan, khususnya Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Pesawaran, Kepala Bidang Mutasi dan Kepangkatan Pegawai BKD Kabupaten Pesawaran, yakni Bapak Awaluddin, SE dan Sub Bidang Pemindahan dan Penempatan BKD Pesawaran, yakni Bapak Ali Wardana, S.STP. 2. Pihak tim BAPERJAKAT yaitu Kepala Bidang Pengadaan dan Pengembangan BKD Pesawaran yang juga
merupakan sekretaris tim
badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan, yakni Bapak Karmansyah, S.Sos. 3. Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Pesawaran, yaitu Bapak Zainal Arifin, SH, MH. 4. Pihak Dinas yang mengalami mutasi langsung, Dinas Pendidikan yaitu Bapak Dian Susilo dan Bapak Hepi Haryanto, SE. Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan yaitu Bapak Kamil, ST dan Bapak Aries Jam’ani Barius.
Berdasarkan proses wawancara yang dilakukan, peneliti akan melakukan wawancara dengan semua informan yang ditargetkan.
2. Dokumentasi
Michael Huberman dan Miles Marthew memaparkan bahwa dokumentasi yang berupa tulisan ataupun film bagi peneliti dapat digunakan untuk diproses (melalui pencatatan, pengetikan atau alat tulis), tetapi kualitatif tetap menggunakan kata-kata, yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas. Michael Huberman dan Milles Matthew (1992:15).
Adapun teknik pengumpulan dokumentasi dalam penelitian ini berupa catatan, buku monografi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Pesawaran, struktur organisasi, literatur, artikel, Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang asas Good Governance penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang wewenang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pegawai negeri sipil, Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 05 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pesawaran, Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 06 tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pesawaran, dan lain-lain. Dokumentasi dalam penelitian ini, dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dan merupakan teknik bantu dalam pengumpulan data.
F. Teknik Pengolahan Data
Mengacu pada Winarno Surakhmad dalam Sugiyono ( 2006:276 ), teknik pengolahan data merupakan teknik operasional setelah data terkumpul. Adapun teknik pengolahan data pada
penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan dan wawancara tersebut kemudian diolah dengan cara:
1. Inventarisasi data, yaitu mengumpulkan data dari hasil wawancara dan studi kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan informan yang telah ditentukan melalui media perekam audio (tape recorder). Data yang berasal dari hasil studi kepustakaan dikumpulkan melalui penelusuran data baik yang berupa peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan prinsip profesionalisme dalam mutasi Pegawai Negeri Sipil Badan Kepegawaian dan Diklat, dokumen-dokumen tentang kegiatan yakni Peraturan Daerah yang bersangkutan dengan mutasi pegawai. 2. Menyeleksi data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Penseleksian data ini dilakukan dengan cara memilah-milah data yang diperoleh baik dari hasil wawancara ataupun dari hasil studi kepustakaan untuk ditentukan mana yang dapat berguna dan mana yang tidak dapat dipakai dalam penelitian ini. Sehubungan dengan penelitian ini, penseleksian data difokuskan terhadap Peraturan Daerah yang bersangkutan baik yang tersurat maupun tersirat. 3. Mengklasifikasikan data. Data yang telah diseleksi tersebut diklasifikasikan dan dilihat jenisnya serta hubungannya berdasarkan panduan wawancara yang telah dibuat (jika data dari hasil wawancara) atau berdasarkan jenis kegiatan jika data tersebut berbentuk dokumen kegiatan. Sehubungan dengan penelitian ini adalah data hasil wawancara, dokumentasi, dan hasil observasi sebagai bukti kebenaran wawancara di lapangan, data-datanya telah dijelaskan pada tahap seleksi data; 4. Menyusun data dengan menempatkan data tersebut pada posisi pokok bahasa secara sistematis. Penyusunan dan penempatan data ini sesuai dengan alur analisis yang telah peneliti susun dalam pembahasan dan penempatan serta penentuan volume data disesuaikan dengan yang dibutuhkan. Sehubungan dengan penelitian ini, penulis menganalisis data-data sesuai dengan alur kerangka piker dan posisi yang digambarkan pada kerangka piker (Sugiyono:2007).
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan cara seorang peneliti dalam mengelola data yang telah terkumpul sehingga mendapatkan suatu kesimpulan dari penelitian. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2006:276), mengemukakan
bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh. Menurut Mils dan Huberman analisis data meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data diartikan sebagai suatu proses merangkum, pemilihan hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang sudah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dilakukan secara terus-menerus selama proses penelitian berlangsung. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dilapangan, dianalisa melalui tahapan penajaman informasi, penggolongan berdasarkan kelompoknya, pengarahan atau diarahkan dari arti data tersebut.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan pereduksian data seperti ketika peneliti melakukan interview dengan informan, banyak informasi yang diperoleh yang tidak berkaitan dengan focus penelitian seperti ketika salah satu informan mendeskripsikan mengenai penerapan prinsip profesionalisme pada mutasi pegawai negeri sipil di Dinas tersebut. Dalam tahap reduksi data, hasil wawancara yang tidak mengena dngan fokus penelitian seperti tersebut dibuang, selanjutnya data dklasifikasikan. Pada proses pengklasifikasian peneliti juga masih mengalami kelebihan data, sehingga juga terjadi pemuangan data yang tidak perlu, hingga pada akhirnya ditemukan data yang benar-benar sesuai untuk menjawab focus penelitian. Oleh karena itu, selama penelitian peneliti melakukan reduksi data secara terus-menerus.
2. Penyajian Data (Data Display)
Merupakan penyusunan sekumpulan informasi yang member
kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan. Pada penelitian ini, secara teknis data-data yang telah di organisir ke dalam matriks analisis data akan disajikan kedalam bentuk teks naratif, gambar, table dan bagan. Penyajian data dilakukan dengan mendeskripsikan hasil temuan dalam wawancara terhadap informasi serta menghadirkan dokumen sebagai penunjang data.
3. Penarikan Kesimpulan/verifikasi (Conclusion drawing/verification)
Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan secara terus-menerus selama penelitian berlangsung, yaitu sejak awal memasuki lokasi penelitian dan selama pengumpulan data. Peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya yang dituangkan dalam kesimpulan yang tentative . Akan tetapi dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi
secara terus-menerus, maka akan diperoleh
kesimpulan yang bersifat “grounded”, dengan kata lain setiap kesimpulan senantiasa terus dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung. Berikut ini digambarkan mengenai analisis data menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2006:2007) yang digunakan dalam penelitian ini:
Data Collection Data Display
Data Reduction
Conclusion: Drawing/verifying
Gambar 2. Analisis Data Model Interaktif (Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2006:2007)