37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Metode Penelitian Pendekatan penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode Terapan atau Pengembangan. Menurut Umar (1997) penelitian jenis ini adalah melakukan penerapan teori dalam rangka memecahkan suatu masalah dan melakukan pengujian teori untuk menilai kegunaan teori itu sendiri. Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002), penelitian terapan (Applied Research) merupakan tipe penelitian yang menekankan pada pemecahan masalah-masalah praktis. Penelitian ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan spesifik dalam rangka penentuan kebijakan, tindakan atau kinerja. Temuan penelitian ini umumnya berupa informasi yang diperlukan untuk pembuatan keputusan dalam memecahkan masalah-masalah pragmatis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan tersebut dengan tujuan untuk mengembangkan ketrampilan atau pendekatan baru dalam hal ini penggunaan metode pengukuran dan pengakuan rekeningrekening laporan keuangan sesuai aturan syariah untuk penghitungan zakat. Pendekatan studi kasus digunakan dalam penelitian ini karena tujuannya melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subyek tertentu.
(Nur
Indriantoro
dan
Bambang
Supomo,
2002).
38
3.2.
Jenis dan Sumber Data 3.2.1
Jenis Data Data yang digunalkan dalam penelitian ini berupa data sekunder, merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain), yaitu berupa data harga emas dari BPS, laporan keuangan neraca, daftar persediaan beserta harganya dan profil perusahaan dari website.
3.2.2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari 2 macam : 3.2.2.1
Internal Data internal merupakan data yang didapat dalam perusahaan dimana penelitian dilakukan, yaitu laporan keuangan neraca, daftar harga barang, dan data umum mengenai perusahaan.
3.2.2.2
Eksternal Data eksternal merupakan sumber data yang diciptakan
di
luar
perusahaan.
Penulis
menggunakan data harga emas yang diperoleh dari BPS Jepara sebagai harga dasar penghitungan nisab zakat mal perusahaan.
39
3.3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara: 3.3.1
Studi Pustaka Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku kepustakaan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan objek yang diteliti sebagai dasar teori penerapan akuntansi syariah dalam penelitian ini.
3.3.2
Dokumentasi Dokumentasi dari asal kata dokumen yang artinya barangbarang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti
menyelidiki
dokumen-dokumen
yang
dibutuhkan.
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan dan dokumen-dokumen pendukung lainnya. 3.4. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis secara matematik yang dilakukan terhadap data yang telah diperoleh. Analisis ini akan digunakan dalam penentuan pengukuran dan pengakuan rekening laporan keuangan untuk penghitungan zakat mal dan penentuan rekening yang dimasukkan dalam penghitungan zakat mal perusahaan. Analisis kuantitatif juga meliputi penetapan tanggal waku pembayaran zakat, penetapan harta dan kewajiban yang masuk dalam penghitungan zakat, penetapan nisab sebesar 96 gram emas, serta kadar prosentase zakat yang dibebankan.
40
a. Penentuan rekening untuk penghitungan zakat mal: Harta yang masuk dalam perhitungan zakat meliputi aktiva yang digunakan sebagai modal kerja, dimana aktiva tetap bukan merupakan subyek zakat, sebagai mana yang dinyatakan oleh AAO-IFI (1998) dalam penjelasan atas Statement Of Financial Accounting No. 9 tentang zakat. (Triyuwono, Muh. As’udi; 2001, 79) Menurut Trityuwono, Muh. As’udi (2001), adapun yang termasuk dalam aktiva yang dikenai kewajiban zakat (selain aktiva tetap) adalah: •
Kas dan setara kas, adalah: kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro, sedangkan setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
•
Piutang, adalah klaim terhadap pihak lain atas penyerahan barang atau jasa dalam rangka kegiatan usaha perusahaan. Piutang disini adalah pitang neto setelah dikurangi provisi untuk piutang raguragu.
•
Aktiva
yang
diperoleh
untuk
diperdagangkan
(misalnya
persediaan, surat-surat berharga, real estate dan lain-lain), harus diukur pada nilai ekuivalen tunainya pada saat zakat sampai haul dan nisabnya. •
Aktiva pembiayaan (misalnya Mudharabah, Musyarakah, Salam dan Istisna’ dan lai-lain), haruslah neto merupakan aktiva bersih
41
(netto) dari semua provisi untuk semua niali atau noncollectibility-nya. Dana-dana yang digunakan untuk mendapatkan aktiva tetap yang berhubungan dengan aktiva pembiayaan harus dikurangkan. b. Langkah-langkah penghitungan zakat mal adalah sebagai berikut: Menghitung wi’a zakat (tempat zakat) dengan mengurangi harta wajib zakat (aktiva lancar) dengan kewajiban. TZ = AL – U Ket:
TZ = Tempat Zakat AL = Aktiva Lancar U = Utang
Menghitung nisab zakat. Nisab harta perdagangan senilai 96 gram emas untuk zakat perdagangan/ perusahaan. Lalu membandingkan tempat zakat dengan nisab zakat. Bila tempat zakat telah mencapai nisab maka wajib dizakati. NZ = 96 x harga emas per gram Ket:
NZ = Nisab Zakat
Menghitung jumlah zakat dengan mengalikan prosentase dengan tempat zakat. Prosentase zakat sebesar 2,5% bila menggunakan tahun Hijriyah dan 2,575% untuk penghitungan zakat yang menggunakan tahun Masehi sebagai dasarnya. Tentu saja dalam penelitian ini menggunakan tahun masehi karena menggunakan Laporan Keuangan yang memiliki periode akuntansi 1 (satu) tahun masehi.
42
JZ = TZ x 2,575% Ket: JZ = Jumlah Zakat TZ = Tempat Zakat