Pengaruh Budaya Tri Hita Karana (Thk) Terhadap Kesuksesan Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi ( Sia ) (Studi Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Di Provinsi Bali) I Made Sadha Suardikha Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Denpasar Abstrak Penelitian ini berlokasi di Provinsi Bali dengan objek BPR. Variabel yang diteliti terdiri atas enam, yaitu: Budaya THK, Keyakinan-diri atas komputer, Keinovatifan personal, Persepsi kegunaan SIA, Persepsi kemudahan penggunaan SIA, dan Penggunan SIA. Penelitian ini mengamati seluruh populasi BPR di Provinsi Bali. Data yang dibutuhkan dikumpulkan dengan cara survei menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan alat analisis SEM, dengan pendekatan PLS Smart 2.0 M3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya THK mempengaruhi keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, dan penggunaan SIA sebagai ekspresi kesuksesan SIA. Keyakinan-diri atas komputer mempengaruhi persepsi kegunaan SIA dan persepsi kemudahan penggunaan SIA. Keinovatifan personal mempengaruhi persepsi kegunaan SIA dan persepsi kemudahan penggunaan SIA. Demikian halnya, persepsi kegunaan SIA dan persepsi kemudahan penggunaan SIA mempengaruhi penggunaan SIA. Selain itu, hasil pengujian tambahan menunjukkan bahwa budaya THK mempengaruhi penggunaan SIA yang dimediasi oleh keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, persepsi kegunaan SIA, dan persepsi kemudahan penggunaan SIA. Kata kunci : Budaya THK, Keyakinan-diri atas komputer, Keinovatifan personal, Persepsi kegunaan SIA, Persepsi kemudahan penggunaan SIA, dan Penggunan SIA.
The Influece Of Culture Tri Hita Karana (Thk) Successful Use Of Accounting Information Systems (Ais) (Study On Rural Bank (BPR) In Bali Province) Abstract The influece of culture tri hita karana (thk) successful use of accounting information systems (ais). This research is located in the province of Bali with the object of BPR. Variables examined consisted of six, namely: THK Culture, Komputer self-efficacy, Personal innovativeness, Perceived usefulness of AIS, Perceived ease of use of AIS, and Use of AIS. This study look at the entire population of BPR in Bali Province. Required data collected by survey using a list of questions asked to the respondents. The data has been collected was analyzed using an analysis tool SEM, PLS Smart 2.0 M3 approach. The results of this study show that THK culture influences computers self-efficacy, personal innovativeness, and the use of AIS as an expression of the success of AIS. Computer self-efficacy affects the perceived usefulness of AIS and perceived ease of use of AIS. Personal innovativeness affects perceived usefulness of AIS and perceived ease of use of AIS. Similarly, the perceived usefulness of AIS and perceived ease of use of AIS affect the use of AIS. Also, additional test results show that THK culture influences the use of AIS mediated by the computer self-efficacy, personal innovativeness, perceived usefulness of AIS, and perceived ease of use of AIS. Keyword : THK Culture, Computer self-efficacy, Personal innovativeness, Perceived usefulness of AIS, Perceived ease of use of AIS, and Use of AIS.
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, G.H. and Hopwood, W.S. 1990. Accounting Information Systems, Fourth Edition, Boston: Allyn Bacon. Budiartha, I Ketut. 2006. “Pengaruh Kemampuan terhadap Partisipasi dan Penerimaan Sistem serta Kepuasan Pengguna Sistem Informasi pada Hotel Berbintang di Provinsi Bali”, Disertasi, Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya. Burch, John and Garry. 1991. Information System: Theory and Practice, 5th Ed., Willey & Sons. Chandrarin, Grahita dan Nur Indriantoro. 1997. “Hubungan antara Partisipasi dengan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Berbasis Komputer: Suatu Tinjauan Dua Faktor Kontijensi”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 12 No. 2, hal. 15-34. Choe, Jong-Min. 1996. “The Relationship Among Performance of Accounting Information System, Influence Factors, and Evolution Level of Information Systems”, Journal of Management Information Systems, Spring, Vol. 12, No. 4, pp 215-239. Darsono, Li. 2005. “Examinig Information Technology Acceptance by Individual Professionals”, Gajah Mada International Journal of Business, Vol. 7, No. 2, p. 155-178. Davis, F.D. 1989. “Kegunaan persepsian, Kemudahan penggunaan persepsian, and Acceptance of Information System Technology”, MIS Quarterly, Vol.13, No.3, p. 319-340. Davis, Fred D.; Bagozzi, Richard P.; and Warshaw, Paul R. 1989. “User Acceptance of Computer Technology: A Comparison of Two Theoretical Models”, Management Science, Vol. 35, No. 8, Agustus, p. 9821003. Doney, Patricia M.; Cannon, Joseph P.; And Mulen, Michael R. 1998. “Under-standing the Influence of National Culture on the Development of Trust”, The Academy of Management Review, Vol. 23, No. 3, July, p. 601-620. Halim, Abdul. 1994. Bunga rampai Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE. Handayani, Rini. 2007. “Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat untuk menggunakan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta)”, Materi SNA X Unhas Makasar, 26 – 28 Juli 2007. Hartono, Jogiyanto. 1994. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer: Konsep Dasar dan Komponen, Buku 1, Yogyakarta: BPFE. Hartono, Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi, Yogyakarta: Penerbit Andi. Hartono, Jogiyanto dan Abdillah, Willy. 2009. Konsep & Aplikasi PLS (Partial Least Square) untuk Penelitian Empiris, Yogyakarta: BPFE. Hasan, Bassam. 2007. “Examining the Effect of Computer Self-Efficacy and System Complexity on Technology Acceptance”, Information Resources Management Journal, Vol. 20, Issue 3, p. 76-88. Hong, Weiyin; Thong, James YL; Wong, WaiMan; and Tam, KarYam. 2002. “Determinants of User Acceptance of Digital Libraries: An Empirical examination of Differences and System Charateristics, Journal of Management Information Systems, Vol. 18, No. 3, Winter, p. 97-124. Igbaria, Magid; Zinatelli, Nancy; Cregg, Paul; and Cavaye, Angele L.M. 1997. “Personal Computing Acceptance Factors in Small Firms: A Structural Equation Model”, MIS Quarterly, September, Vol. 21, No. 3, p. 279-302.
Indriantoro, Nur dan Supomo Bambang. 1999. Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE. Lewis, William; Agarwal, Ritu; and Sambamurthy, V. 2003. “Soursces of Influence on Beliefs about Information Technology Use: An Empirical Study of Knowledge Workers”, MIS Quarterly, Vol. 27, No. 4, December, p. 657-678. Lippert, Susan K. and Volkmar, John A. 2007. “Cultural Effects on Technology Performance and Utilization: a Comparison of U.S. and Canadian Users”, Journal of Global Information Management, Vol. 15, No. 2, April-June, p. 56-90. McLeod, Raymond. 1996. Management Information System, Simon & Schuster (Asia) Pte, LTd. McCoy, Scott; Galletta, Dennis F.; and King, William R. 2007. “Applying TAM Across, Culture: The Need for Cauton”, European Journal of Information Systems, Vol. 16, p. 81–90 Ndubisi, Nelson Oly; Gupta, Omprakash K.; and Ndubisi, Gibson C. 2005. “The Moguls’ Model of Computing: Integrating the Moderating Impact of Users’ Personal into the Technology Acceptance Model”, Journal of Global Information Technology Management, Vol. 8, No. 1, p. 27-47. Perbarindo Bali. 2007. Buku Petunjuk Rapat Kerja Daerah Perbarindo Bali, Singaraja, 14 Desember 2007. Radityo, Dody dan Zulaikha. 2007. “Pengujian Model DeLone and McLean Dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (Kajian Sebuah Kasus)”, Materi SNA X Unhas Makasar, 26 – 28 Juli 2007. Restuningdiah, Nurika. 2006. “Pengaruh Partisipasi terhadap Kepuasan Pemakai Sistem Informasi pada Perusahaan yang Mengembangkan Sistem Informasi yang Berbasis Komputer”, Disertasi, Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang. Setianingsih, Sunarti dan Nur Indriantoro. 1998. “Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan Komunikasi Pemakai Pengembang terhadap Hubungan Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi”, JRAI, Juli 1998, hal. 192-207. Solimun. 2002. Multivariate Analysis Structural Equation Modelling (SEM) Lisrel dan Amos (Aplikasi di Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Psikologi, Sosial, Kedokteran dan Agro kompleks), Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang. Solimun. 2010. Pemodelan Persamaan Struktural Pendekatan PLS (Dilengkapi Pembahasan Variabel Moderator), Program Studi Statistika FMIPA, Program Doktor Ilmu Manajemen FE Universitas Brawijaya Malang. Srite, Mark; Thacher, Jason Bennett; and Galy, Edith. 2008. “Does Within Culture Variation Matter?, An Empirical Study of Computer Usage”, Journal of Global Information Management, Vol. 16, Issue 1, p. 1-25. Szajna, Bernadette. 1996. “Emperical Evaluation of the Revised Technology Acceptance Model”, Management Science, Vol. 42, No. 1, January, p. 85-92. Thompson, Ron; Compeau, Deborah; and Higgins, Chris. 2006. “Intentions to Use Information Technologies: An Integrative Model”, Journal of Organizational and End User Computing, Vol. 18, No. 3, p. 25-46. Venkatesh, V.; Morris, M.G.; Davis, G.B.; and Davis, F.D. 2003, “User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View,” MIS Querterly, Vol.27, No.3, September, p. 425-478. Wang, Wei; Hsieh, J.J. Po-An; Butler, John E.; and Hsu, Sheng-Hsun. 2008. Innovate with Complex Information Technologies: A Theo-retical Model and Empirical Examination”, The Journal of Computer Information Systems; Fall, Vol. 49, No. 1, Pro-Quest Computing, p. 27-36.
Windia, Wayan dan Dewi, Ratna Komala. 2007. Analisis Bisnis yang Berlandaskan Tri Hita Karana, Denpasar: Penerbit Universitas Udayana.
PENGARUH BUDAYA TRI HITA KARANA (THK) TERHADAP KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) (STUDI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI PROVINSI BALI) I Made Sadha Suardikha Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Denpasar ABSTRAK
Penelitian ini berlokasi di Provinsi Bali dengan objek BPR. Variabel yang diteliti terdiri atas enam, yaitu: Budaya THK, Keyakinan-diri atas komputer, Keinovatifan personal, Persepsi kegunaan SIA, Persepsi kemudahan penggunaan SIA, dan Penggunan SIA. Penelitian ini mengamati seluruh populasi BPR di Provinsi Bali. Data yang dibutuhkan dikumpulkan dengan cara survei menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan alat analisis SEM, dengan pendekatan PLS Smart 2.0 M3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya THK memengaruhi keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, dan penggunaan SIA sebagai ekspresi kesuksesan SIA. Keyakinan-diri atas komputer memengaruhi persepsi kegunaan SIA dan persepsi kemudahan penggunaan SIA. Keinovatifan personal memengaruhi persepsi kegunaan SIA dan persepsi kemudahan penggunaan SIA. Demikian halnya, persepsi kegunaan SIA dan persepsi kemudahan penggunaan SIA memengaruhi penggunaan SIA. Selain itu, hasil pengujian tambahan menunjukkan bahwa budaya THK memengaruhi penggunaan SIA yang dimediasi oleh keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, persepsi kegunaan SIA, dan persepsi kemudahan penggunaan SIA. Kata Kunci: Budaya THK, Keyakinan-diri atas komputer, Keinovatifan personal, Persepsi kegunaan SIA, Persepsi kemudahan penggunaan SIA, dan Penggunan SIA. THE INFLUECE OF CULTURE TRI HITA KARANA (THK) SUCCESSFUL USE OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS (AIS)
(STUDY ON RURAL BANK (BPR) IN BALI PROVINCE) ABSTRACT This research is located in the province of Bali with the object of BPR. Variables examined consisted of six, namely: THK Culture, Komputer self-efficacy, Personal innovativeness, Perceived usefulness of AIS, Perceived ease of use of AIS, and Use of AIS. This study look at the entire population of BPR in Bali Province. Required data collected by survey using a list of questions asked to the respondents. The data has been collected was analyzed using an analysis tool SEM, PLS Smart 2.0 M3 approach. The results of this study show that THK culture influences computers self-efficacy, personal innovativeness, and the use of AIS as an expression of the success of AIS. Computer self-efficacy affects the perceived usefulness of AIS and perceived ease of use of AIS. Personal innovativeness affects perceived usefulness of AIS and perceived ease of use of AIS. Similarly, the perceived usefulness of AIS and perceived ease of use of AIS affect the use of AIS. Also, additional test results show that THK culture influences the use of AIS mediated by the computer self-efficacy, personal innovativeness, perceived usefulness of AIS, and perceived ease of use of AIS. Keyword: THK Culture, Computer self-efficacy, Personal innovativeness, Perceived usefulness of AIS, Perceived ease of use of AIS, and Use of AIS. PENDAHULUAN SFAC No. 2 menyatakan bahwa Sistem Informasi (SI) mempunyai peran- an penting dalam akuntansi. FASB, Bodnar and
Hopwood (1990), Halim (1994: 30), dan Hartono (1994: 47) men-jelaskan bahwa akuntansi sebagai SI karena tujuan akuntansi adalah menye-diakan informasi bagi
pengambil keputus-an. Setiap perusahaan berhadapan de-ngan masalah pengambilan keputusan. Informasi yang memadai (akurat, tepat waktu, dan tepat nilainya) merupakan solusinya yang umumnya dihasilkan oleh SI berbasis komputer. SI berbasis kompu-ter atau Teknologi Informasi (TI) disebut SIA (Hartono, 1994: 48 dan McLeod, 1996). Informasi dihasilkan oleh SIA yang dikembangkan perusahaan diadakan un-tuk menunjang aktivitas usaha di semua tingkatan organisasi. Faktor manusia me-rupakan hal penting dalam pengembang-an sistem (Burch et. al., 1991) dan faktor manusia sangat menentukan kesuksesan penerapan SIA (Halim, 1994: 259). Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan faktor budaya dalam penerimaan dan penggunaan SIA karena budaya mempunyai dampak besar terhadap prilaku dan prak-tik manusia di dalam melaksanakan kegiatannya. Faktor budaya merupakan faktor penting dalam membentuk konteks uti-lisasi teknologi dan kinerja telah lama di-akui (Lippert and Volkmar, 2007). Buda-ya secara luas dipercaya mem punyai dampak besar terhadap perilaku dan praktik individu di seluruh dunia (McCoy et. al., 2007). Salah satu dari dimensi budaya Hofstede: individualisme-kolekti-visme memengaruhi orang-orang dalam membentuk kepercayaan yang mungkin memengaruhi kerelaan orangorang untuk percaya kepada SI yang berbasis TI (Doney et. al., 1998). Nilai budaya dapat memengaruhi ciri-ciri dan kepercayaan yang berhubungan dengan TI (Srite et. al., 2008). Belum banyak yang mau mene-rima dan menggunakan SI berbasis TI (Darsono, 2005). Pada hal, SI berbasis TI dewasa ini merupakan suatu tuntutan da-lam rangka menunjang kelancaran opera-sional suatu perusahaan. Demikian hal-nya, BPR sangat membutuhkan SI ber-basis TI khususnya SIA dalam mengelola bisnisnya, seperti pelaporan ke Bank In-donesia, komunikasi dengan sejawat BPR, dan lain-lain yang menunjang kelan-caran operasional BPR. Namun SIA yang digunakan tidak didukung oleh aparat BPR sehingga BPR banyak yang keco-longan dalam hal mengelola keuangan-nya (Perbarindo Bali, 2007). Sudah banyak penelitian yang dilakukan di Indonesia, yang mengukur ke-
suksesan SI dengan menggunakan varia-bel partisipasi pengguna dan kepuasan pengguna. Penelitian tersebut dilakukan oleh Chandrarin dan Indriantoro (1997) yang meneliti dua faktor yang dimasukkan sebagai faktor kontijensi dalam hubungan antara partisipasi pengguna dengan ke-puasan pengguna, yaitu kompleksitas tugas dan komleksitas sistem. Budiartha (2006) membuktikan dan menganalisis pengaruh kemampuan dan partisipasi pengguna terhadap penerimaan sistem dan kepuasan pengguna SI. Restuningdiah (2006) meneliti tentang pengaruh partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai SI dengan variabel perantara: keterlibatan pemakai, kemam-puan pemakai dalam memberikan pengaruh dan resolusi konflik. Radityo dan Zulaikha (2007) meneliti tentang seberapa besar kesuksesan SIMAWEB jika dievaluasi dengan menggunakan Model DeLone and McLean (1992). Handayani (2007) meneliti tentang pengaruh ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial terhadap minat untuk menggunakan SI, sedangkan minat untuk menggunakan SI dan kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh terha-dap penggunaan SI. Pemerintah Daerah Bali mengembangkan visi pembangunan berdasarkan budaya THK (Windia dan Dewi, 2007: 23). Oleh karena itu, budaya THK seha-rusnya mampu dijabarkan dan dilaksana-kan oleh seluruh komponen masyarakat di Bali, termasuk kalangan pengusaha yang mengembangkan usahanya di Bali dan khususnya BPR di daerah Bali. Dengan demikian, faktor budaya khusus-nya budaya THK perlu dipertimbangkan dalam hubungannya dengan penerimaan dan penggunaan SIA pada BPR. Berpijak dari fenomena yang terjadi di Bali, ada-nya temuan yang berbeda dari penelitian sebelumnya, dan banyak penelitian yang dilakukan di Indonesia yang mengguna-kan kepuasan sebagai ukuran kesukses-an SI, maka penelitian ini menjadi penting dan menarik untuk dilakukan di Indonesia, khususnya di Bali berkaitan dengan penerimaan dan pengunaan SIA sebagai ekspresi kesuksesan SIA. Dengan demi-kian, fokus penelitian ini adalah menguji dan menganalisis pengaruh budaya THK ter-hadap
kesuksesan penggunaan SIA pada BPR di Provinsi Bali. Berdasarkan uraian di atas, maka masalah penelitian adalah: 1) Apakah bu-daya THK berpengaruh terhadap keyakin-an-diri atas komputer, keinovatifan perso-nal, dan penggunaan SIA; 2) Apakah keyakinan-diri atas komputer dan keino-vatifan personal berpengaruh terhadap persepsi kemudahan penggunaan SIA; 3) Apakah keyakinan-diri atas komputer dan keinovatifan personal berpe-ngaruh terha-dap persepsi kegunaan SIA; dan 4) Apa-kah persepsi kemudahan penggunaan SIA dan persepsi kegunaan SIA berpe-ngaruh terhadap penggunaan SIA. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Technology Acceptance Mo-del (TAM) yang merupakan teori yang dikembangkan oleh (Davis,1989) dan Davis et. al. (1989) dari teori tindakan beralasan/Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikembangkan oleh Icek Ajzen dan Martin Fihbein (1975) dari teori perilaku yang mengarah pada penelitian terhadap sikap dan perilaku. TAM meru-pakan model penelitian yang paling luas digunakan untuk meneliti perilaku peng-guna dalam menerima dan mengguna-kan TI atapun SI. Tujuan model ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna TI terhadap penerimaan penggunaan TI itu sendiri. Model ini menggambarkan bahwa penggunaan SI dipengaruhi oleh variabel kegunaan dan variabel kemudahan penggunaan. Keduanya memiliki determinan yang ting-gi dan validitas yang telah teruji secara empiris (Davis,1989). TAM meyakini bah-wa penggunaan SI akan meningkatkan kinerja individu atau perusahaan dan penggunaan SI mudah, tidak memerlukan usaha keras dari penggunanya. Dalam perkembangannya banyak peneliti (misalnya: Verkantesh et. al., 2003; Ndubisi et. al., 2005; Darsono, 2005; Thompson et. al., 2006; Hassan, 2007; Wang et.al., 2008; dan Srite et. al., 2008) mencoba mengembang kan model TAM dengan menambahkan beberapa variabel eksternal yang menerangkan lebih lanjut atau menjadi penyebab (antecedent) dari persepsi kegunaan dan persepsi kemu-dahan peng-gunaan di TAM. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menguji dan menganalisis
pengaruh budaya THK, keyakinan-diri atas komputer, dan keinovatifan personal terhadap penggunaan SIA; pengaruh persepsi kegunaan SIA dan persepsi kemudahan penggunaan SIA sebagai ekspresi kesuksesan SIA. Selain tujuan umum tersebut, penelitian ini juga mem-punyai tujuan khusus, yaitu menguji dan menganalisis secara empiris: 1) Pengaruh budaya THK terhadap keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, dan penggunaan SIA; 2) Pengaruh keyakinan-diri atas komputer dan keinovatifan perso-nal terhadap kemudahan penggunaan persepsian SIA; 3) Pengaruh keyakinan-diri atas komputer dan keinovatifan perso-nal terhadap kegunaan per-sepsian SIA; dan 4) Pengaruh kemudahan pengguna-an persepsian SIA dan kegunaan persep-sian SIA terhadap penggunaan SIA.
METODE PENELITIAN Penelitian ini membahas hubung- an sebab akibat antara budaya THK dengan variabel eksternal TAM (keyakin- an-diri atas komputer dan keinovatifan personal), variabel utama TAM (peng- gunaan SIA) dan hubungan sebab akibat antar variabel utama TAM, yaitu persepsi kegunaan SIA dan persepsi kemudahan penggunaan SIA dengan penggunaan SIA. Dengan demikian, penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian kausal komparatif atau penelitian ek- planatori (Indriantoro dan Supomo, 1999: 27). Objek penelitian adalah BPR di Provinsi Bali karena peranannya cukup signifikan dalam membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (MKM) di Provinsi Bali. Penelitian ini mengamati seluruh populasi BPR (138 BPR) di Provinsi Bali dengan pertimbangan bahwa hanya di Provinsi Bali budaya THK secara nyata dan sadar penerapannya dilaksanakan (Arif, 1999 dalam Windia dan Dewi 2007: 25). Subjek penelitian ini adalah pro-fesional di lingkungan BPR di Provinsi Bali yang terkait penggunaan SIA, yaitu direksi (dirut dan direktur) dan kepala bagian akuntansi. Dengan demikian, subjek (responden) penelitian ini menjadi 414 orang. Penelitian ini menggunakan jenis data subjek dan sumber data primer karena data dikumpulkan menggunakan daftar pertanyaan/pernyataan yang diaju- kan kepada subjek penelitian dengan metode survei.
Daftar pertanyaan/per- nyataan disusun berdasarkan teori Akun-tansi ataupun teori SIA yang relevan dengan masing-masing variabel peneliti- an yang dituangkan dalam instrumen untuk mengukur variabel penelitian. Per-tanyaan/pernyataan dalam daftar per- tanyaan/pernyataan diukur menggunakan skala Likert, yaitu skala yang dapat meng-ukur respon subjek ke dalam 5 poin skala dengan interval yang sama (Hartono, 2004: 67 dan Hartono, 2008: 131). Lima poin angka penilaian, yaitu: (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) tidak pasti atau netral, (2) tidak setuju, (1) sangat tidak setuju. Sebelum daftar pertanyaan diki-rimkan kepada responden yang sesung-guhnya, maka daftar pertanyaan diuji-cobakan terlebih dahulu kepada para profesional perusahaan. Pengujian instru-men penelitian dimulai dengan uji validi-tas dengan kriteria r ≥ 0,3 menyatakan instrumen penelitian dianggap valid (Masrun, 1979 dalam Solimun, 2002: 81 dan Hartono, 2004: 129). Selanjutnya, dilakukan uji reliabili-tas instrumen de-ngan menggunakan alpha Cronbach dengan kriteria α ≥ 0.6 menyatakan suatu instrumen (keseluruhan indikator) dianggap sudah cukup reliabel (Malhotra, 1996 dalam Solimun, 2002: 81). Data yang terkumpul ditabulasi menggunakan program Excell for Window XP dan dilakukan perhitungan statistik deskriptif dengan program SPSS. Sela-njutnya data diolah dan dianalisis dengan program Partial Least Square (PLS) Smart 2.0 M3 untuk menghasilkan suatu model yang layak (fit) dalam rangka menguji hipotesis penelitian. Alasan menggunakan PLS karena terdapat variabel penelitian yang terbentuk dari indikator formatif, yaitu budaya THK dan selebihnya variabel terbentuk dari indika-tor refleksif. Beberapa langkah untuk menghasilkan model yang lengkap adalah: 1) Pengembangan model berbasis kon-sep dan teori atau inner model dalam rangka menganalisis hubungan antara variabel eksogen dan endogen telah dijabarkan dalan rerangka konseptual penelitian ini. 2) Pengembangan diagram jalur (Path Diagram) atau outer model dengan cara menggambar diagram jalur berdasarkan model teoretis yang telah dibangun dalam rerangka konseptual yang berfungsi untuk
menunjukkan hubungan antara variabel eksogen dan endogen yang akan diuji, seperti disajikan pada Gambar 1 di bawah ini. Gambar 1: Diagram Jalur δ1
X21
X13
δ8
δ9
X41
X42
X43
γ4
λx32
λx33
X32
X33
δ5
δ6
λx42
λx43 δ15
Persepsi kemudahan penggunaan SIA (X5)
γ5 λx51
Y1
γ8 Penggunaan SIA (Y) )
γ3 γ7
Keinovatifan personal (X3)
λx41
Persepsi kegunaan SIA (X4)
γ6
γ2
δ13
λx31
δ4
λx23
δ7
Budaya THK (X1)
δ14
X31
X23
γ1
λx11
X12
λx13
X22
Keyakinandiri atas komputer (X2)
δ13
λx12
δ3
λx22
λx21
X11
δ2
λx52
X51
X52
δ10
δ11
λx53
γ9
ζ1
ε1
λy1
λy3
Y2
ε2
Y3
ε3
λy2
δ16
X53 δ12
3) Evaluasi Goodness of Fit Model PLS. Outer model dengan indikator refleksif dievaluasi dengan: a) convergent vali-dity, yaitu korelasi antara skor indikator refleksif dengan skor variabel latennya menggunakan loading 0.5 sampai 0.6, b) discriminant validity berdasarkan cross loading dengan variabel laten-nya dan berdasarkan nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap variable laten dengan korelasi antar variabel laten lainnya dalam model. Jika AVE variabel laten lebih besar dari korelasi seluruh variabel laten lainnya, maka dapat dikatakan variabel tersebut memiliki nilai discrimi-nant validity yang baik. Direkomenda-sikan nilai pengukuran harus lebih be-sar dari 0.50., dan c) composite real-ibility ≥ 0.7 (Solimun, 2010: 35). Sedangkan outer model dengan indikator formatif dievaluasi berdasarkan pada substantive content-nya, yaitu dengan membandingkan besarnya relative weight dan melihat signifikansi dari ukuran weight tersebut (Hartono dan Abdillah, 2009: 100-
104 dan Solimun, 2010: 34). Jika konstruk formatif tidak memenuhi kriteria uji validitas kon-struk, yaitu terdapat salah satu atau lebih indikator yang tidak signifikan maka kostruk formatif tersebut tidak dapat diuji lebih lanjut dalam model struktural. Namun jika menghapus indikator formatif dalam suatu model penelitian menyebabkan model pene-litian kehilangan makna dan kehi-langan dasar tujuan pengujian. Sehu-bungan dengan hal tersebut Hartono dan Abdilah (2009: 109) menjelaskan bahwa secara teoretis indikator for-matif tersebut dapat diuji lebih lanjut dengan melihat kriteria uji validitas konstruk yang diwakili oleh uji validitas isi (content validity). Inner model dieva-luasi dengan melihat prosentase varian yang dijelaskan, yaitu dengan meli-hat R2 (R-square variabel eksogen) untuk variabel laten dependen dengan menggunakan ukuran Stone-Geisser Q Square test dan juga melihat besar-nya koefisien jalur strukturalnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian validitas menunjukkan bahwa semua instrumen yang digunakan adalah valid karena r ≥ 0,3. Demikian halnya instrumen (keseluruhan indikator) dianggap sudah cukup reliabel karena pengujian reliabilitas data menunjukkan angka di atas 0,60 (α ≥ 0.6). Selanjutnya dilakukan evaluasi outer model dan inner model berdasarkan SEM dengan pen-dekatan PLS Smart 2.0 M3. Hasil ekse-kusi PLS Smart 2.0 M3 dari data yang terkumpul dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini. Gambar 2: Model Persamaan Setruktural Penelitian
Sumber: Hasil eksekusi PLS (output PLS)
Evaluasi outer model berdasarkan outer loading untuk indikator reflektif dari
penelitian ini telah memenuhi conver-gent validity karena tidak ada nilai loading < 0,5 dan nilai T-Statistik lebilh besar dari 1,96. Evaluasi outer model berasarkan cross loading menunjukkan bahwa varia-bel laten telah memenuhi discriminant validity karena nilai cross loading setiap indikator pada variabel bersangkutan ter-besar dibandingkan dengan cross loading variabel laten lainnya. Demikian halnya evaluasi berdasarkan perbandingan nilai akar AVE setiap variabel laten dengan ko-relasi antar variabel laten lainnya meng-indikasikan bahwa model telah mempu-nyai discriminant validity yang cukup ka-rena akar AVE variabel laten lebih besar dari korelasi seluruh variabel laten lain-nya. Evaluasi outer model berdasarkan composite reliability menunjukkan bahwa variabel laten penelitian telah reliabel, ya-itu composite reliability > 0,70. Evaluasi inner model menunjuk-kan bahwa model cukup baik, yaitu mam-pu menjelaskan fenomena variabel peng-gunaan SIA sebesar 86,91%. Sedangkan sisanya 13,09% dijelaskan oleh variabel lain yang belum masuk ke dalam model dan eror. Selanjutnya pengujian hipotesis menunjukkan bahwa sembilan jalur lang-sung yang menggambarkan hipotesis di-nyatakan signifikan. Hasil perhitungan ja-lur secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 1 di halaman berikutnya. Tabel 1 menunjukkan bah-wa nilai koefisien jalur pengaruh budaya THK terhadap keyakinan-diri atas kom-puter adalah signifikan. Ini berarti bahwa budaya THK memengaruhi keyakinan-diri atas komputer. Hasil ini mengindikasikan bahwa budaya THK berperan sebagai kunci yang dapat menumbuhkan keyakinan-diri atas komputer, karena dengan menghayati dan mengamalkan nilai-nilai budaya THK akan semakin meningkatkan keyakinan-diri atas komputer dalam akti-vitas penggunaan SIA. Temuan ini mendukung penelitian Srite et. al. (2008). Na-mun ada sedikit perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Srite et. al. (2008), yaitu penelitian ini menggunakan variabel budaya THK yang merupakan budaya lokal masyarakat Bali yang mencakup dimensi yang lebih luas (sumber daya ilahi/parahyangan, sumber daya manusia/pawongan, dan sumber daya alam/palemahan), sedangkan penelitian
Tabel 1 Hasil Pengujian Hipotesis dan Pengujian Tambahan Hipo Variabel Bebas tesis H1a Budaya THK
Variabel Tergantung
Pengaruh
Koefisien Keten Jalur tuan (T-Statistik)
-
Langsung
-
Langsung
Penggunaan SIA
-
Langsung
-
Langsung
Keyakin an-diri atas komputer
Persepsi kemudahan penggunaan SIA
-
Langsung
0,346149 (4,058060)
Signi Fikan
Persepsi kegunaan SIA
-
Langsung
0,324753 (3,468989)
Signi Fikan
H 4b Keinova tifan personal
Persepsi kemudahan penggunaan SIA
-
Langsung
0,409476 (4,836316)
Signi Fikan
-
Langsung
0,346557 (3,412558)
Signi Fikan
H 4b Persepsi Penggunaan kemudaha SIA n penggu naan SIA
-
Langsung
0,244381 (2,486420)
Signi Fikan
Keyakinan-diri atas komputer Keinovatifan personal Persepsi kegunaan SIA Persepsi kemudahan penggunaan SIA
Total (langsung + tak langsung)
0,343395 (4,157436)
Signi Fikan
H 1b Budaya THK H 1c Budaya THK H 2a
H 2b
Keyakinandiri atas computer
Variabel Antara
Keinovatifan personal
Keyakina Persepsi n-diri kegunaan SIA atas kompu ter
H 3a Keinova tifan personal
H 4a Persepsi Penggunaan keguna an SIA SIA
Uji Budaya Tam THK bah an
Penggunaan SIA
0,415221 (5,533538)
Signi Fikan
0,332049 (4,317875)
Signi Fikan
0,445018 (4,614773)
Signi Fikan
0,173635 (1,975080)
Sumber: Hasil eksekusi PLS (output PLS)
Signi Fikan
Srite et. al. (2008) menggunakan variabel budaya Hofstede (1980) yang menekankan sumber daya manusia sebagai dasar kajiannya. Perbedaan inilah yang merupakan hal baru atau hal yang spesifik dalam penelitian ini. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa pengelola BPR di Provinsi Bali telah mengimple-mentasikan budaya THK dan keyakinan-diri atas komputer besreta indikatornya dengan baik dalam melaksanakan aktivitas penggunaan SIA. Tabel 1 di atas juga menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh bu-daya THK terhadap keinovatifan personal adalah signifikan. Ini berarti bahwa buda-ya THK memengaruhi keinovatifan per-sonal. Hal ini mengindikasikan bahwa budaya THK
berperan sebagai kunci yang dapat membangkitkan keinovatifan perso-nal, karena dengan menghayati dan mengamalkan nilai-nilai budaya THK akan semakin meningkatkan rasa keino-vatifan personal dalam aktivitas peng-gunaan SIA. Temuan ini mendukung hasil penelitian Srite et. al. (2008). Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa budaya THK dan keinovativan personal besreta indikatornya dipersepsikan baik oleh pengelola BPR di Provinsi Bali. Hal ini menunjukkan bahwa pengelola BPR di Provinsi Bali merasa yakin bahwa de-ngan penggunaan aplikasi baru, peng-gunaan cara baru, dan penciptaan desain baru mereka akan mampu melaksanakan tugas-tugasnya sesuai harapan. Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai koefi-sien jalur pengaruh budaya THK terhadap penggunan SIA adalah signifi-kan. Ini berarti bahwa budaya THK me-mengaruhi penggunaan SIA. Hasil ini mengindikasikan bahwa budaya THK berperan sebagai kunci yang dapat memberikan keyakinan kepada para pengelola BPR bahwa penggunaan SIA dalam melaksanakan tugas-tugasnya akan memberikan manfaat untuk pembu-atan keputusan. Temuan ini mendukung visi pembangunan Provinsi Bali tahun 2006-2026, yakni: “Bali Dwipa Jaya, Adil dan Demokratis, serta Aman dan Bersatu, dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia Berlandaskan Tri Hita Karana” yang pada hakekatnya memaparkan bahwa tradisi masyarakat Hindu di Bali baik secara individu maupun kelompok organisasi dalam kehidupan sehari-hari mengedepankan prinsip-prinsip kebersa-maan, keselarasan, dan keseimbangan yang tercermin tiga dimensi, yaitu pa-rahyangan, pawongan, dan palemahan (Windia dan Dewi, 2007: 23). Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa pengelola BPR di Provinsi Bali telah mengimplementasikan budaya THK de-ngan baik dalam aktivitas penggunaan SIA. Demikian halnya penggunaan SIA dan indikatornya juga telah dipersepsikan baik. Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh keyakinan-diri atas komputer terhadap persepsi kegunaan SIA adalah signifikan. Ini berarti bahwa keyakinan-diri atas komputer memengaruhi persepsi keguna-an SIA. Koefisien jalur
menunjukkan arah yang positif. Ini berarti bahwa terdapat hubungan yang searah antara keyakinan-diri atas komputer dengan persepsi kegunaan SIA, yaitu semakin tinggi kepercayaan terhadap keyakinan-diri atas komputer semakin tinggi pula persepsi kegunaan SIA yang ditumbuhkan. Hasil ini mengindikasikan bahwa keyakinan-diri atas komputer berperan sebagai kunci yang dapat menumbuhkan persepsi kegu-naan SIA, karena dengan memiliki ke-mampuan untuk menggunakan komputer maka kegunaan SIA akan dapat dirasa-kan dalam aktivitas penggunaan SIA. Te-muan ini mendukung hasil penelitian Hong et. al. (2002), Thompson et. al. (2006) pada test periode 1, Hassan (2007), dan Srite et. al. (2008). Namun temuan ini berlawanan dengan temuan Thompson et. al. (2006) pada test periode 2 dan temuan Wang et. al. (2008). Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa keyakinan-diri atas komputer dan per-sepsi kegunaan SIA beserta indikatornya dipersepsikan baik oleh pe-ngelola BPR di Provinsi Bali. Hasil pengujian hipotesis dalam Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai koefi-sien jalur pengaruh keyakinan-diri atas komputer terhadap persepsi kemudahan penggunaan SIA adalah signifikan. Ini berarti bahwa keyakinan-diri atas kom-puter memengaruhi persepsi kemudahan penggunaan SIA. Koefisien jalur menun-jukkan arah yang positif. Ini berarti bahwa terdapat hubungan yang searah antara keyakinan-diri atas komputer dengan persepsi kemudahan penggunaan SIA, yaitu semakin tinggi kepercayaan terha-dap keyakinan-diri atas komputer sema-kin tinggi pula persepsi kemudahan peng-gunaan SIA yang ditumbuhkan. Hasil ini mengindikasikan bahwa keyakinan-diri atas komputer berperan sebagai kunci yang dapat menumbuhkan persepsi ke-mudahan penggunaan SIA, karena de-ngan memiliki kemampuan untuk menggunakan komputer maka penggunaan SIA akan menjadi mudah. Temuan ini mendukung hasil penelitian Hong et. al. (2002), Lewis et. al. (2003), Darsono (2005), Thompson et. al. (2006), Hassan (2007), dan Srite et. al. (2008). Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan SIA beserta indikatornya dipersepsikan baik oleh pengelola BPR di Provinsi Bali. Hal ini
didukung oleh status pendidikannya sebagian besar berada pada jenjang pen-didikan formal dan frequensi pendidikan informal yang tinggi sebagai hasil proses pembelajaran, serta pengalaman baik pengalaman kerja pada perusahaan dan pengalaman kerja yang berhubungan dengan penggunaan SIA memungkinkan para pengelola BPR di Provinsi Bali memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang SIA, sehingga mereka merasa yakin akan mudah untuk menggunakan SIA dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh keinovatifan personal terhadap persepsi kegunaan SIA adalah signifikan. Ini berarti bahwa keinovatifan personal memengaruhi persepsi kegunaan SIA. Hasil ini mengindikasikan bahwa keinovatifan personal berperan sebagai kunci yang dapat memicu meningkatnya persepsi kegunaan SIA, karena dengan berinovasi dalam menggunakan SIA maka kegunaan SIA akan dapat dirasakan. Temuan ini sesuai dengan temuan Lewis et. al. (2003), Mao et. al. (2005), Wang et. al. (2008), dan Srite et. al. (2008), yaitu bahwa keinovatifan per-sonal berpengaruh langsung terhadap persepsi kegunaan. Hasil analisis deskrip-tif menunjukkan bahwa keinovatifan per-sonal dan persepsi kegunaan SIA beserta iindikatornya dipersepsikan baik oleh pengelola BPR di Provinsi Bali. Tabel 1 juga menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh keinovatifan personal terhadap persepsi kemudahan penggunaan SIA adalah signifikan. Hal ini berarti bahwa keinovatifan memengaruhi persepsi kemudahan penggunaan SIA. Hasil ini mengindikasikan bahwa keino-vatifan personal berperan sebagai kunci yang dapat menumbuhkan persepsi kemudahan penggunaan SIA, karena dengan berinovasi dalam penggunaan SIA maka penggunaan SIA akan menjadi hal yang mudah. Temuan ini konsisten dengan temuan Lewis et. al. (2003), Mao et. al. (2005), Wang et. al. (2008), Thompson et. al. (2006) pada test periode 1, dan Srite et. al. (2008). Namun sebaliknya temuan Thompson et. al. (2006) pada test periode 2 hasilnya berlawanan, yaitu keinovatifan personal tidak ber-pengaruh terhadap kemudahan peng-gunaan TI. Hasil
analisis deskriptif me-nunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan SIA dan keinovatifan per-sonal beserta indikatornya dipersepsikan baik oleh pengelola BPR di Provinsi Bali. Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur pengaruh persepsi keguna-an SIA terhadap penggunaan SIA adalah signifikan. Ini berarti bahwa persepsi kegunaan SIA memengaruhi penggunaan SIA. Hasil ini mengindikasikan bahwa persepsi kegunaan SIA berperan sebagai kunci yang dapat meningkatkan keyakinan seseorang bahwa SIA berguna dalam aktivitas bisnisnya, sehingga mereka akan menggunakan SIA tersebut. Temuan ini sesuai dengan temuan Davis (1989), Davis et. al. (1989), Szajna (1996), Igbaria et. al. (1997), dan Ndubisi et. al. (2005). Namun Srite et. al. (2008) dan penelitian di Indonesia yang dila-kukan oleh Wiyono (2008) menemukan bahwa persepsi kegunaan tidak memengaruhi penggunaan TI. Walaupun demi-kian, temuan Davis (1989), dan Ndubisi et. al. (2005) menegaskan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh terhadap peng-gunaan sesungguhnya, yang menunjukan pengaruh lebih kuat dibandingkan dengan konstruk manapun. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa pengelola BPR di Provinsi Bali telah mempersepsikan seca-ra baik persepsi kegunaan SIA dan peng-gunaan SIA beserta indikatornya. Tabel 1 menunjukkan bahwa koefisien jalur pengaruh persepsi kemudahan peng gunaan SIA terhadap penggunaan SIA signifikan. Ini menunjukkan bahwa per-sepsi kemudahan penggunaan SIA memengaruhi penggunaan SIA. Hasil ini mengindikasikan bahwa persepsi kemudahan penggunaan SIA berperan sebagai kunci yang dapat meningkatkan keyakinan seseorang bahwa SIA mudah untuk digunakan, sehingga mereka akan menggunakan SIA tersebut. Temuan ini mendukung temuan Davis (1989), Davis et. al. (1989), Szajna (1996), Igbaria et. al. (1997), Venkatesh et. al. (2003), Ndubisi et. al. (2005), Wang et. al. (2008), dan Srite et. al. (2008) yang menemukan bahwa persepsi kemudahan penggunaan SIA memengaruhi secara langsung penggu-naan sesungguhnya. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa pengelola BPR di Provinsi Bali telah mempersepsikan se-cara
baik persepsi kemudahan penggu-naan SIA dan penggunaan SIA beserta indikatornya. Hasil pengujian tambahan menunjukkan bahwa budaya THK memengaruhi penggunaan SIA dimediasi oleh keyakin-andiri atas komputer, keinovatifan perso-nal, persepsi kegunaan SIA, dan persepsi kemudahan penggunaan SIA. Koefisien jalur pengaruh total budaya THK terhadap penggunaan SIA melalui keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, per-sepsi kegunaan SIA, dan persepsi kemu-dahan penggunaan SIA mengindikasikan bahwa pengaruh tak langsungnya (0,169760) memperkuat pengaruh lang-sungnya (0,173635). Hal ini bermakna bahwa keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, persepsi kegunaan SIA, dan persepsi kemudahan pengguna-an SIA merupakan variabel antara yang menguatkan pengaruh budaya THK ter-hadap penggunaan SIA. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu: 1) Budaya THK memengaruhi keyakinan-diri atas komputer. Bukti empirik ini konsisten dengan hasil penelitian Srite et. al. (2008). 2) Budaya THK memengaruhi terhadap keinovatifan personal. Bukti empirik ini konsisten dengan hasil penelitian Srite et. al. (2008). 3) Budaya THK memengaruhi penggunaan SIA. Bukti empirik ini mendukung visi pembangunan Provinsi Bali tahun 2006-2026, yakni: “Bali Dwipa Jaya, Adil dan Demokratis, serta Aman dan Bersatu, dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia Berlandaskan Tri Hita Karana”. 4) Keyakinan-diri atas komputer berpe-ngaruh positif terhadap persepsi kegunaan SIA. Bukti empirik ini konsisten dengan penelitian Hong et. al. (2002), Thompson et. al. (2006) pada test periode 1, Hassan (2007), dan Srite et. al. (2008). 5) Keyakinan-diri atas komputer berpe-ngaruh positif terhadap kemudahan penggunaan SIA. Bukti empirik ini konsis-ten dengan penelitian Hong et. al. (2002), Lewis et. al. (2003), Darsono (2005), Thompson et. al. (2006), Hassan (2007), dan Srite et. al. (2008). 6) Keinovatifan personal memengaruhi persepsi
keguna-an SIA. Bukti empirik ini mendukung pe-nemuan Lewis et. al. (2003), Mao et. al. (2005), Wang et. al. (2008), dan Srite et. al. (2008). 7) Keinovatifan personal memengaruhi kemudahan penggunaan SIA. Bukti empirik ini konsisten dengan temu-an Lewis et. al. (2003), Mao et. al. (2005), Thompson et. al. (2006) pada test periode 1, Wang et. al. (2008), dan Srite et. al. (2008). 8) Persepsi kegunaan SIA memengaruhi penggunaan SIA. Bukti empirik ini mendukung penemuan Davis (1989), Davis et. al. (1989), Szajna (1996), Igbaria et. al. (1997), dan Ndubisi et. al. (2005). 9) Persepsi kemudahan penggunaan SIA memengaruhi penggunaan SIA. Bukti empirik ini konsisten dengan penemuan Davis (1989), Davis et. al. (1989), Szajna (1996), Igbaria et. al. (1997), Ndubisi et. al. (2005), Wang et. al. (2008), dan Srite et. al. (2008). 10) Hasil pengujian tambahan menunjukkan bahwa budaya THK memengaruhi penggunaan SIA dimediasi oleh keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, persepsi kegunaan SIA, dan persepsi kemudahan penggunaan SIA. Saran
Saran yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi untuk mengembangkan SIA bagi BPR di Provinsi Bali maupun bagi peneliti dalam bidang SIA, yaitu: 1) Penelitian ini meneliti budaya THK bersifat unik dan universal pada BPR di Provinsi Bali karena sesungguhnya filosofi THK ada pada semua ajaran agama di dunia. Berdasarkan hal ini maka penelitian yang akan datang dapat melakukan hal yang serupa dengan mengambil objek yang berbeda dengan ruang lingkup lebih luas baik nasional maupun internasional. 2) Penelitian ini tidak melakukan pemi-sahan kelompok BPR berdasarkan ling-kup operasionalnya, yaitu tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, dan ting-kat provinsi. Berdasarkan hal tersebut penelitian yang akan datang dapat me- misahkan BPR sesuai dengan lingkup operasionalnya, sehingga memperoleh hasil yang lebih spesifik untuk masing-masing kelompok BPR. 3) Penelitian yang akan datang perlu mengeksploitasi secara lebih mendalam pengaruh nilai-nilai budaya THK dalam kaitannya dengan peng-gunaan SIA. Hal ini dimaksudkan untuk menguji kembali
temuan empirik peneliti-an yang menginternalisasi budaya nasio-nal (budaya THK) dalam budaya organi-sasi yang memengaruhi secara langsung penggunaan SIA. 4) Temuan dalam pene-litian ini menunjukkan bahwa budaya THK mempunyai peranan penting di dalam aktivitas penggunaan SIA, menumbuhkan keyakinandiri atas komputer, dan me-ningkatkan keinovatifan personal. Berdasarkan temuan ini manajemen BPR semestinya mengembangkan suatu pola penghayatan dan pengamalan nilainilai yang terkandung dalam budaya THK yang dapat meningkatkan kepercayaan atas nilai-nilai budaya THK 5) Keyakinan-diri atas komputer berperan penting da-lam menumbuhkan persepsi kegunaan SIA dan persepsi kemudahan penggunaan SIA. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil penelitian ini. Oleh karena itu, manaje-men BPR di Provinsi Bali perlu meningkatkan keyakinan-diri atas komputer melalui peningkatan kemampuan di bidang SIA, memberi dukungan dalam pengem-bangan SIA, dan penyediaan fasilitas penjelas tentang SIA sehingga pengguna SIA mempunyai keyakinan bahwa SIA bermanfaat dan mudah digunakan dalam operasional BPR. 6) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keinovatifan perso-nal berperan penting dalam menumbuh-kan persepsi kegunaan SIA dan persepsi kemudahan penggunaan SIA. Berdasar-kan hal tersebut menajemen BPR di Provinsi Bali perlu menumbuhkan ke-inovatifan personal melalui penggunaan aplikasi baru, penggunaan cara baru, dan penciptaan desain baru sehingga peng-guna SIA merasa bahwa SIA bermanfaat dan mudah untuk digunakan dalam operasional BPR. 7) Persepsi kegunaan SIA dan persepsi kemudahan penggunaan SIA berperan penting dalam mening-katkan motivasi pengguna untuk meng-gunakan SIA. Hal ini ditunjukkan oleh pe-nelitian ini. Oleh karena itu, manajemen BPR di Provinsi Bali perlu berusaha untuk menumbuhkan kepercayaan agar persep-si kegunaan SIA dan persepsi kemudah-an penggunaan SIA dapat ditingkatkan sehingga pengguna SIA merasa yakin bahwa SIA bermanfaat dan mudah untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. 8) Penelitian ini juga menunjukkan pentingnya peran keyakinan-diri atas komputer, keinovatifan personal, persepsi
kegunaan SIA, dan persepsi kemudahan penggunaan SIA yang memediasi pe-ngaruh budaya THK terhadap pengguna-an SIA sebagai ekspresi kesuksesan SIA. Berdasarkan temuan ini manajemen BPR di Provinsi Bali harus berusaha melaku-kan tindakan-tindakan yang dapat mem-bangkitkan keyakinan-diri atas komputer, menumbuhkan kesadaran akan penting-nya berinovasi, menumbuhkan keperca-yaan bahwa SIA bermanfaat, dan menumbuhkan kepercayaan bahwa SIA mudah untuk digunakan dalam penyele-saian tugastugas sesuai harapan.
UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1) Dijen Dikti, Kemen-terian Diknas atas dana yang diberikan untuk membiayai peneliti-an ini. 2) Ketua LPPM UB Malang atas kerja samanya dalam pelaksanaan pene-litian ini. 3) Dekan Fakultas Ekonomi UB Malang dan staf atas dukungannya selama pelaksa-naan penelitian ini. 4) Tim Promotor atas bimbingannya selama peroses penelitian. 5) Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini. Daftar Pustaka
Bodnar, G.H. and Hopwood, W.S. 1990. Accounting Information Systems, Fourth Edition, Boston: Allyn Bacon. Budiartha, I Ketut. 2006. “Pengaruh Kemampuan terhadap Partisipasi dan Penerimaan Sistem serta Kepuasan Pengguna Sistem Informasi pada Hotel Berbintang di Provinsi Bali”, Disertasi, Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya. Burch, John and Garry. 1991. Information System: Theory and Practice, 5th Ed., Willey & Sons. Chandrarin, Grahita dan Nur Indriantoro. 1997. “Hubungan antara Partisipasi dengan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Berbasis Komputer: Suatu Tinjauan Dua Fak-tor Kontijensi”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 12 No. 2, hal. 15-34.
Choe, Jong-Min. 1996. “The Relationship Among Performance of Accounting Information System, Influence Fac-tors, and Evolution Level of Infor-mation Systems”, Journal of Manage-ment Information Systems, Spring, Vol. 12, No. 4, pp 215-239. Darsono, Li. 2005. “Examinig Information Technology Acceptance by Individual Professionals”, Gajah Mada International Journal of Business, Vol. 7, No. 2, p. 155-178. Davis, F.D. 1989. “Kegunaan persepsian, Kemudahan penggunaan persepsian, and Acceptance of Information Sys-tem Technology”, MIS Quarterly, Vol.13, No.3, p. 319-340. Davis, Fred D.; Bagozzi, Richard P.; and Warshaw, Paul R. 1989. “User Acceptance of Computer Technology: A Comparison of Two Theoretical Models”, Management Science, Vol. 35, No. 8, Agustus, p. 982- 1003. Doney, Patricia M.; Cannon, Joseph P.; And Mulen, Michael R. 1998. “Understanding the Influence of National Culture on the Development of Trust”, The Academy of Management Re-view, Vol. 23, No. 3, July, p. 601-620. Halim, Abdul. 1994. Bunga rampai Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE. Handayani, Rini. 2007. “Analisis FaktorFaktor yang Memengaruhi Minat untuk menggunakan Sistem Infor-masi dan Penggunaan Sistem Infor-masi (Studi Empiris pada Perusaha-an Manufaktur di Bursa Efek Jakarta)”, Materi SNA X Unhas Makasar, 26 – 28 Juli 2007. Hartono, Jogiyanto. 1994. Sistem Infor-masi Akuntansi Berbasis Komputer: Konsep Dasar dan Komponen, Buku 1, Yogyakarta: BPFE.
Hartono, Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi, Yogyakar-ta: Penerbit Andi.
McLeod, Raymond. 1996. Management Information System, Simon & Schuster (Asia) Pte, LTd.
Hartono, Jogiyanto dan Abdillah, Willy. 2009. Konsep & Aplikasi PLS (Partial Least Square) untuk Penelitian Empiris, Yogyakarta: BPFE.
McCoy, Scott; Galletta, Dennis F.; and King, William R. 2007. “Applying TAM Across, Culture: The Need for Cauton”, European Journal of Infor-mation Systems, Vol. 16, p. 81–90
Hasan, Bassam. 2007. “Examining the Effect of Computer Self-Efficacy and System Complexity on Technology Acceptance”, Information Resources Management Journal, Vol. 20, Issue 3, p. 76-88. Hong, Weiyin; Thong, James YL; Wong, Wai-Man; and Tam, Kar-Yam. 2002. “Determinants of User Acceptance of Digital Libraries: An Empirical examination of Differences and System Charateristics, Journal of Manage-ment Information Systems, Vol. 18, No. 3, Winter, p. 97-124. Igbaria, Magid; Zinatelli, Nancy; Cregg, Paul; and Cavaye, Angele L.M. 1997. “Personal Computing Acceptance Factors in Small Firms: A Structural Equation Model”, MIS Quarterly, September, Vol. 21, No. 3, p. 279-302. Indriantoro, Nur dan Supomo Bambang. 1999. Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE. Lewis, William; Agarwal, Ritu; and Sambamurthy, V. 2003. “Soursces of Influence on Beliefs about Infor-mation Technology Use: An Empirical Study of Knowledge Workers”, MIS Quarterly, Vol. 27, No. 4, December, p. 657-678. Lippert, Susan K. and Volkmar, John A. 2007. “Cultural Effects on Technology Performance and Utilization: a Comparison of U.S. and Canadian Users”, Journal of Global Information Management, Vol. 15, No. 2, April-June, p. 56-90.
Ndubisi, Nelson Oly; Gupta, Omprakash K.; and Ndubisi, Gibson C. 2005. “The Moguls' Model of Computing: Integrating the Moderating Impact of Users' Personal into the Technology Acceptance Model”, Journal of Global Information Technology Manage-ment, Vol. 8, No. 1, p. 27-47. Perbarindo Bali. 2007. Buku Petunjuk Rapat Kerja Daerah Perbarindo Bali, Singaraja, 14 Desember 2007. Radityo, Dody dan Zulaikha. 2007. “Pengujian Model DeLone and McLean Dalam Pengembangan Sis-tem Informasi Manajemen (Kajian Sebuah Kasus)”, Materi SNA X Unhas Makasar, 26 – 28 Juli 2007. Restuningdiah, Nurika. 2006. “Pengaruh Partisipasi terhadap Kepuasan Pe-makai Sistem Informasi pada Per-usahaan yang Mengembangkan Sis-tem Informasi yang Berbasis Kompu-ter”, Disertasi, Program Pasca Sar-jana Universitas Brawijaya Malang. Setianingsih, Sunarti dan Nur Indriantoro. 1998. “Pengaruh Dukungan Manaje-men Puncak dan Komunikasi Pe-makai Pengembang terhadap Hu-bungan Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sis-tem Informasi”, JRAI, Juli 1998, hal. 192-207. Solimun. 2002. Multivariate Analysis Structural Equation Modelling (SEM) Lisrel dan Amos (Aplikasi di Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Psiko-logi, Sosial, Kedokteran dan Agro-kompleks), Malang: Penerbit Univer-sitas Negeri Malang.
Solimun. 2010. Pemodelan Persamaan Struktural Pendekatan PLS (Dileng-kapi Pembahasan Variabel Mode-rator), Program Studi Statistika FMIPA, Program Doktor Ilmu Manaje-men FE Universitas Brawijaya Malang. Srite, Mark; Thacher, Jason Bennett; and Galy, Edith. 2008. “Does Within-Culture Variation Matter?, An Empirical Study of Computer Usage”, Journal of Global Information Mana-gement, Vol. 16, Issue 1, p. 1-25. Szajna, Bernadette. 1996. “Emperical Evaluation of the Revised Techno-logy Acceptance Model”, Manage-ment Science, Vol. 42, No. 1, January, p. 8592. Thompson, Ron; Compeau, Deborah; and Higgins, Chris. 2006. “Intentions to Use Information Technologies: An Integrative Model”, Journal of Orga-nizational and End User Computing, Vol. 18, No. 3, p. 25-46. Venkatesh, V.; Morris, M.G.; Davis, G.B.; and Davis, F.D. 2003, “User Accep-tance of Information Technology: Toward a Unified View,” MIS Querterly, Vol.27, No.3, September, p. 425-478. Wang, Wei; Hsieh, J.J. Po-An; Butler, John E.; and Hsu, Sheng-Hsun. 2008. Innovate with Complex Infor-mation Technologies: A Theo-retical Model and Empirical Exami-nation”, The Journal of Computer In-formation Systems; Fall, Vol. 49, No. 1, Pro-Quest Computing, p. 27-36. Windia, Wayan dan Dewi, Ratna Komala. 2007. Analisis Bisnis yang Berlandas-kan Tri Hita Karana, Denpasar: Pe-nerbit Universitas Udayana.