HUKUM Integritas Diinspirasi dari tulisan berjudul: “The Integrity Advantage: How Taking the High Road Creates a Competitive Advantage in Business” Karangan Dana Telford and Adrian Gostick
Oleh: Agung Budilaksono – Widyaiswara Pusdiklat Bea danCukai
Abstrak Ada kebingungan antara integritas, moralitas dan etika. Integritas merupakan sebuah model positif yang menggabungkan fenomena moralitas, etika dan legalitas. Integritas murni merupakan fenomena positif, bukan berkaitan dengan perilaku baik atau buruk, benar atau salah. Integritas dapat dianalogikan dengan hukum gravitasi dimana jika seseorang mencoba terjun dari pesawat terbang tanpa parasut maka hal itu akan berakibat fatal baginya. Seseorang yang melanggar hukum integritas, maka ia akan terluka seperti ia mencoba untuk melanggar hukum gravitasi tanpa alat pengaman. Kata Kunci: Integritas, moralitas, etika Pendahuluan Integritas, moralitas dan etika perlu dipahami secara benar agar anda mengetahui bagaimana standar perilaku yang benar untuk ketiga hal tersebut, jangan sampai terjadi pemahaman yang tertukar. Integritas adalah murni berkaitan dengan hal-hal yang positif, tidak ada hubungannya dengan baik atau buruk, sedangkan moralitas dan etika, merupakan konsep normatif yang berurusan dengan hal-hal yang baik atau buruk, benar atau salah. Moralitas mengacu pada standar yang ada di masyarakat tentang perilaku benar dan salah untuk individu dan kelompok dalam masyarakat tersebut, sedangkan etika mengacu pada nilai normatif yang berlaku untuk semua anggota kelompok atau organisasi. Dengan demikian, baik moralitas maupun etika berhubungan dengan perilaku yang pantas atau perilaku yang tidak pantas. Integritas dapat diartikan sebagai mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan . Sebuah integritas adalah sebuah nilai yang dipelajari lewat proses. Kata Integritas seringkali digunakan sebagai landasan/acuan untuk melahirkan sebuah petuah atau pepatah dari manusia/orang-orang yang sudah dianggap sempurna baik secara mental maupun spiritual. Oleh karena itu kata integritas sudah melekat pada pribadi orang-orang yang “arif dan bijaksana” yang dianggap sebagai panutan. Integritas sangat penting untuk individu, kelompok, organisasi, dan masyarakat karena menciptakan adanya kemampuan bekerja (workability). Tanpa integritas, workability dari setiap objek, sistem, individu, atau organisasi akan menurun, dan ketika workability 1
menurun, maka peluang untuk menghasilkan kinerja yang baik juga menjadi menurun. Dengan demikian, integritas merupakan kondisi yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang maksimum. Satu kata pembangkit diri sendiri merupakan hal yang penting dari suatu integritas. Ketika anda memberikan kata pembangkit untuk diri anda sendiri, sebenarnya anda memberi kesempatan untuk menjaga integritas anda dengan menghormati kata-kata pembangkit untuk diri anda sendiri tersebut. Misalnya, ketika masalah disiplin diri muncul, dan dengan mudahnya seringkali anda mengabaikan hal itu. Hal tersebut mungkin saja sesuatu yang sepele seperti, niat dalam hati “Aku akan bekerja besok pada pukul 09:00”, atau sesuatu yang serius seperti, “Aku tidak akan pernah mengkhianati atasan saya”. Apabila anda gagal untuk menghormati kata pembangkit diri anda sendiri tersebut, sebenarnya anda melemahkan diri sendiri sebagai orang yang memiliki integritas. Jika anda tidak serius dengan
hal sepele aspek integritas seperti itu, maka akan tercipta
“unworkability” dalam hidup anda, sehingga anda akan terlihat sebagai pribadi yang tidak konsisten, tidak dapat diandalkan atau tidak terduga. Dalam hal ini tentu Anda akan sulit menjadi pribadi yang utuh dan lengkap, jika Anda sendiri tidak menghormati kata pembangkit Anda untuk diri Anda sendiri. Sayangnya kemudian banyak sekali orang menganggap bahwa adanya kekacauan dalam hidup mereka yang sebenarnya adalah akibat dari perilaku yang di-luar-integritas mereka sendiri, melalui beberapa pembenaran atau rasionalisasi alasan. Integritas diterjemahkan ke dalam kinerja Seperti sudah dikemukakan di atas, integritas merupakan kondisi yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang maksimum. Artinya, jika suatu integritas dapat dilaksanakan secara utuh, lengkap, dan tak terputus, maka tentu hal tersebut akan memiliki dampak workability yang maksimum. Namun, karena yang dibutuhkan bukan hanya sekedar workability (produk integritas) saja untuk mewujudkan kinerja yang maksimum, maka integritas bukanlah kondisi yang cukup untuk mencapai kinerja yang maksimum, namun.jika Anda melanggar hukum integritas, maka tentu kinerja Anda akan menyusut. Hal ini dapat anda analogikan dengan analogi gravitasi. Jika Anda melanggar hukum gravitasi tanpa pelindung parasut, maka tentunya Anda akan menderita konsekuensinya. Jika Anda menghormati hukum integritas, maka Anda akan mengalami peningkatan kinerja yang besar, baik dalam organisasi Anda, maupun dalam hidup Anda. Bagaimana kita mengetahui integritas ada dalam diri seseorang? maka kita perlu mengetahui bagaimana karakteristik seseorang yang memiliki integritas, yaitu: (Dana dan Adrian, 2003)
2
Karakteristik Integritas :
1.
Anda menyadari bahwa hal-hal kecil itu penting Agar memiliki keunggulan integritas, anda tidak boleh berbohong dalam hal-hal kecil; dan sebagai hasilnya, anda tidak akan tergoda oleh hal-hal yang lebih besarkekuasaan, prestise, atau uang. Hal yang juga penting, sebagai orang yang berintegritas, anda setia pada nilai moral internal anda, bahkan bila itu berarti anda harus berhadapan dengan resiko kehilangan tempat yang nyaman di dunia.
2.
Anda menemukan yang benar (saat yang lain melihat warna abu-abu). Untuk mendapatkan keunggulan integritas, anda tidak boleh mengambil keputusan sendiri. Anda mengajukan pertanyaan, menerima saran, berefleksi, dan melihat jauh ke depan. Ringkasnya, pastikan bahwa anda mengambil keputusan yang tidak bertentangan dengan kode integritas pribadi.
3.
Anda bertanggung jawab. Untuk memiliki keunggulan integritas, anda sadar bahwa pencarian integritas merupakan bagian yang integral dari kepemimpinan. Anda bersikap terbuka dan jujur, mengungkapkan cerita yang baik maupun yang buruk secara lengkap. Anda berbagi semua informasi penting, tidak hanya informasi yang menguntungkan anda. Anda mengaku ketika berbuat salah, meminta maaf, dan memperbaikinya.
4.
Menciptakan budaya kepercayaan. Dengan memiliki keunggulan integritas, Anda membantu menciptakan lingkungan kerja yang benar, yakni lingkungan yang tidak menguji integritas pribadi karyawan atau rekan kerja anda. Anda memperkuat integritas itu melalui prinsip, control, dan teladan pribadi. Dan Anda memberikan penghargaan pribadi dalam segala tindakan mereka.
5.
Anda menepati janji. Karyawan tidak akan mengikuti kata-kata pemimpin yang tidak mereka percayai. Atasan tidak akan mempekerjakan atau mempromosikan pekerja yang tidak mereka percayai. Klien tidak akan membeli produk dari pemasok yang tidak mereka percayai. Untuk memperoleh keunggulan integritas, Anda perlu berlaku penuh integritas, guna memperoleh kepercayaan.
6.
Anda peduli terhadap kebaikan yang lebih besar Untuk memiliki keunggulan integritas, Anda berkomitmen sangat kuat untuk memberikan keuntungan terhadap organisasi tempat anda bernaung. Anda 3
memedulikan perusahaan, produk, serta layanan anda, dan khususnya rekan satu tim anda. Melalui kerja, Anda memperoleh perasaan tentang adanya tujuan yang lebih dalam. 7.
Anda jujur namun rendah hati. Untuk memiliki keunggulan integritas, anda tidak memproklamasikan kebaikan atau kejujuran anda. Itu seperti menyombongkan kerendahan hati. Anda seharusnya membuat tindakan anda berbicara lebih keras daripada kata-kata.
8.
Anda bertindak sebagai sedang diawasi. Untuk memiliki keunggulan integritas, anda perlu berfikir bahwa setiap tindakan anda selalu diawasi. Anda perlu memastikan bahwa integritas anda itu diteruskan ke generasi-generasi mendatang melalui teladan yang anda berikan.
9.
Anda mempekerjakan Integritas. Untuk memiliki keunggulan integritas, anda perlu mempekerjakan dan mengelilingi diri anda dengan orang-orang berintegritas tinggi. Anda mempromosikan orang yang memperlihatkan kemampuan untuk dipercaya.
10.
Anda konsisten. Untuk memiliki keunggulan integritas, anda harus memiliki konsistensi dan keterdugaan etis. Hidup anda mencerminkan keutuhan dan keselarasan antara nilai dan tindakan anda.
Dampak perilaku integritas . Banyak orang cenderung melihat integritas hanya sebagai sesuatu perbuatan baik untuk dilakukan, tetapi bukan sebagai sesuatu yang secara langsung berkaitan dengan kinerja. Dalam hal ini mereka gagal untuk menghubungkan kesulitan dalam hidup mereka atau organisasi mereka dengan perilaku mengabaikan integritas. Namun sebaliknya apabila mereka lebih berfokus pada masalah integritas maka peningkatan kinerja yang mungkin terjadi memiliki potensi yang sangat besar.
Berkaitan dengan hal di atas ada suatu kisah menarik dimana ada seorang bapak yang mempunyai kebiasaan membawa anak laki-lakinya ke toko setiap pagi untuk membeli koran. Suatu hari, tanpa sengaja si bapak mengambil dua buah koran, walaupun ia hanya membayar harga untuk satu koran. Setelah beberapa lama mereka berjalan, barulah ia menyadari akan hal tersebut. Apa yang ia lakukan? Ia memutuskan untuk kembali ke toko tersebut dan membayar sisanya. Mengapa ia tidak mengembalikan saja salah satu koran 4
itu? Karena ia menganggap yang dilakukannya telah merugikan orang lain, walaupun tidak sengaja. Suatu kali, ada pencurian di toko di mana si bapak biasa membeli koran. Pencurian itu terjadi pada jam di mana ia biasa berbelanja di sana. Saat polisi menceritakan dugaannya, si pemilik toko langsung mengatakan keyakinannya bahwa pasti bukan si bapak itu yang menjadi pencuri. Setelah polisi melakukan interogasi, memang terbukti bahwa orang lainlah yang melakukan pencurian tersebut. Kejadian ini terekam dalam benak sang anak. Apa akibatnya? Anak itu bertumbuh dalam nilai yang diteladankan ayahnya. Dampak berhubungan dengan orang, obyek atau entitas yang mengabaikan integritas
Anda perlu mempertimbangkan pengalaman dalam berhubungan dengan obyek yang tidak dapat memunculkan integritas, seperti misalnya kendaraan mobil yang Anda pergunakan. Bila satu atau lebih dari komponen-komponennya hilang atau rusak, maka tentu objek tersebut akan menjadi tidak dapat diandalkan, dan hal itu analog dengan gambaran kehidupan Anda, misalnya kendaraan mobil Anda tidak dapat berfungsi maksimal dalam kondisi lalu lintas padat, dengan demikian Anda terlambat untuk memenuhi janji Anda, dan tentu saja mengakibatkan kekecewaan pada rekan-rekan Anda. Dampaknya dalam hal ini adalah kendaraan mobil yang tidak memunculkan integritas (di-luar-integritas) telah menciptakan kurangnya integritas dalam kehidupan Anda, dengan segala macam dampak yang mengurangi workability Anda. Hal yang sama juga berlaku pada hubungan Anda dengan orang-orang, kelompok atau organisasi yang mungkin saja berperilaku di-luarintegritas. Dampak seperti ini umumnya belum diakui, tetapi memberikan dampak yang sangat signifikan pada kinerja Anda. Kalkulasi “biaya-manfaat” integritas
Terkadang
kepada
siswa
diklat
diajarkan
pentingnya
melakukan
analisis
biaya/manfaat dalam berbagai hal yang mereka lakukan. Dalam kebanyakan kasus ajaran seperti ini
memang banyak berguna, tetapi kurang ketika menghadapi hal-hal yang
berkaitan dengan
perilaku dengan integritas. Bahkan, merawat integritas (dengan cara
menghormati kata-kata pembangkit Anda) dapat menjadi masalah dalam analisis biaya/manfaat. Misalnya Anda tidak memegang kata-kata pembangkit Anda sendiri, kemudian Anda mencoba melakukan analisis biaya/manfaat untuk menghormati kata-kata pembangkit Anda, maka Anda sebenarnya juga mulai keluar dari integritas, kenapa? karena Anda belum merasakan manfaat atas kata-kata pembangkit
Anda ketika Anda
melakukannya. Oleh karena itu untuk memiliki integritas yang sesungguhnya, maka Anda 5
harus berkomitmen bahwa: "Saya akan menghormati kata pembangkit saya ketika tiba saatnya untuk melakukannya jika biaya untuk melakukannya kurang dari manfaat yang ada." Pernyataan semacam itu memang seolah terlihat sepele namun apabila dilakukan secara konsisten dan penuh keyakinan Anda akan melihat hasilnya di kemudian hari. Dengan demikian menjadi sangat penting untuk melakukan analisis biaya/manfaat, karena banyak ditemui di mana-mana dalam kehidupan ini, kurangnya penghormatan terhadap kata-kata seseorang. Kondisi ini berpotensi membesar menjadi suatu krisis. Integritas menumbuhkan kepercayaan
Perilaku mengabaikan integritas telah meresap, baik pada organisasi maupun secara individual. Perlu diingat bahwa integritas suatu objek atau sistem tergantung pada rancanganintegritas dari objek atau sistem tersebut, beserta pelaksanaan rancangan integritas objek atau system tersebut. Misalnya kita ambil contoh krisis-krisis yang terjadi baik di Indonesia maupun di dunia, dipicu dari elemen sistem yang ada yang berevolusi dengan cara mengabaikan integritas yang kemudian mengacaukan sistem yang ada dan selanjutnya merusak komponen-komponen yang lain. Mencari solusi dengan cara menempatkan sistem tersebut kembali kepada “maqomnya” terlihat tampak sederhana, namun dibutuhkan suatu kekuatan besar untuk melaksanakannya paling tidak dengan cara mulai menghormati kata-kata pembangkit Anda sendiri. Jika Anda melakukannya, maka kepercayaan akan segera terwujud. Paling tidak Anda membuat kepercayaan lebih cepat jika Anda gagal untuk menepati janji Anda, dan Anda menghormati hal itu, kondisi ini akan memunculkan kejutan-kejutan bagi orang-orang tertentu terhadap Anda. Misalnya Anda berkata dengan terus terang bahwa Anda akan menyelesaikan suatu laporan dalam waktu satu bulan dari sekarang, namun Anda tahu bahwa Anda tidak akan mampu, dan Anda berniat menutupnya dengan meminta maaf karena faktanya Anda menyelesaikannya dalam waktu satu setengah bulan. Tentu hal ini akan berakibat pada kekecewaan dari orang yang dijanjikan dan kepercayaan menjadi hilang. Apabila Anda menginginkan hubungan yang tetap kuat tentu Anda harus sekuat tenaga untuk memenuhinya atau mengatakan dari awal waktu penyelesain butuh waktu satu setengah bulan. Contoh lain yang menarik berkaitan dengan kegagalan layanan yang kemudian berubah menjadi positif. Suatu ketika ada suami dan istri melakukan reservasi untuk kamar hotel. Ketika mereka tiba di hotel, kondisi hotel masih penuh karena para tamu hotel belum check out pada waktu yang telah ditentukan. Sayangnya, staf pelayan hotel belum memperoleh alternatif kamar lain di hotel lain untuk 2 orang di kota tersebut, sehingga mereka gagal menepati janji mereka. Namun mereka menghormati kata-kata mereka untuk 6
memenuhi komitmen mereka kepada pelanggannya dengan cara menyediakan kamar dengan menggunakan ruang/kamar makan kecil di hotel dengan memasukkan beberapa tempat tidur, bantal dan selimut. Pada akhirnya, ternyata justru suami dan istri tersebut menilai hal tersebut sebagai salah satu pengalaman layanan yang luar biasa bagi mereka. Menghormati kata-kata seseorang itu benar-benar sebuah fenomena yang luar biasa, dan Anda perlu secara bersemangat menerapkan hal tersebut dalam kehidupan dan organisasi Anda, dan seperti dengan Hukum Gravitasi, hasil akhirnya akan Anda rasakan di kemudian hari. Kesimpulan
1. Integritas adalah suatu penguat yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai kinerja yang maksimal. 2. Suatu organisasi atau sistem sangat membutuhkan orang-orang yang berintegritas untuk melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya. 3. Integritas akan menumbuhkan kepercayaan dari orang yang memegangnya secara kuat. 4. Apabila Anda melanggar hukum integritas maka Anda akan menanggung akibatnya. Daftar Pustaka
Telford, Dana and Gostick, Adrian. 2003, The Integrity Advantage: How Taking the High Road Creates a Competitive Advantage in Business (with Dana Telford and Adrian Gostick, 2003)
7