HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJARIPS PADA SISWA KELAS V SDNDIGUGUS KI HAJAR DEWANTARA KABUPATEN SEMARANG
SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh Eliyana Koyimah 1401412295
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
ii
iii
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Moto: “Dan beribadahlah kamu kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun. Berbuat baiklah kepada dua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan suka membangga-banggakan diri (QS an-Nisa/ 4:36)”. “Manusia berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang canggih, tetapi sampai saat ini manusia belum mampu menciptakan sesuatu yang bisa membalas jasa-jasa orang tua mereka”. (Anonim)
Persembahan Skripsi ini saya persembahkan untuk orang tua tercinta Ibu Sarniyati dan Bapak Kasmu’iyang senantiasa mendoakan, mendukung serta memotivasi. Almamaterku Universitas Negeri Semarang.
v
PRAKATA Segala puji syukur hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Perhatian Orang Tua Dengan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V SDNDi Gugus Ki Hajar Dewantara Kabupaten Semarang”, disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Semarang. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Fathur Rahman, M.Si. Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatannya yang telah diberikan kepada peneliti untuk menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang. 2. Prof. Dr. Fakhrudin, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan dalam perijinan pelaksanaan penelitian. 3. Drs. Isa Ansori, M.Pd. Ketua Jurusan PGSDUNNES yang telah memberikankemudahan
administrasi
dalam
perijinan
pelaksanaan
penelitian. 4. Dra. Sri Susilaningsih, S.Pd, M.Pd. Dosen pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran dan motivasi yang bermanfaat kepada peneliti dalam penyusunan skrisi ini.
vi
5. Drs. H.A. Zaenal Abidin. M.Pd. Dosen pembimbing pendamping yang telah memberikan bimbingan, arahan,saran dan motivasi yang bermanfaat kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 6. Drs. Susilo, M.Pd. Dosen Penguji Utama yang telah memberikan kritikan dan saran kepada peneliti. 7. Rusdiharto, S.Pd, M.Pd. Kepala SDN Kalongan 01 yang telah memberikan izin penelitian. 8. Sutarjo, S.Pd. Kepala SDN Kalongan 02 yang telah memberikan izin penelitian. 9. Shodik, S.Pd. SD. Kepala SDN Kalongan 03 yang telah memberikan izin penelitian. 10. Chibtiyah, S.Pd., M.Pd. Kepala SDN Gogik 01 yang telah memberikan ijin penelitian. 11. Bapak dan Ibu dosen pengajar Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membekali ilmu dan motivasi yang bermanfat kepada peneliti. 12. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi mahasiswa pendidikan pada khususnya.
Semarang, Peneliti
vii
Agustus 2016
ABSTRAK Koyimah, Eliyana. 2016. Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar IPS Pada Siswa kelas V SDNDi Gugus Ki Hajar Dewantara Kabupaten Semarang.Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dra. Sri Susilaningsih, S.Pd., M.Pd. Pembelajaran IPS tidak hanya mengajarkan teori namun juga praktek yang dapat berguna bagi masa depan anak. Bidang kajian mata pelajaran IPS yang luas memerlukan konsentrasi dan perhatian khusus untuk memahami materi yang diajarkan. Orang tua siswa mempunyai kesibukan yang berbeda-beda sehingga perhatian yang diterima setiap anak juga berbeda. Kesibukan orang tua terkadang menjadikan anak kurang mendapatkan perhatian khusus untuk menunjang proses pembelajaran anak sehingga prestasi anak kurang maksimal.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: adakah hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Kabupaten Semarang?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dan ex post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 149. Penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling untuk menentukan sampel penelitian. Sampel yang diambil sebanyak 89 siswa. Perhitungan pengujian hipotesis menggunakan bantuan program SPSS versi 21. Teknik pengujian Hipotesis menggunakan rumus korelasi product moment.Sebelum dilakukan uji analisis, dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji linearitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar siswa, hal ini ditunjukan dengan koefisien korelasi sebesar 0,72> r tabel 0,213 dan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 dengan ingkat hubungan kuat. Koefisieni (r2) sebesar 56,6%, hal ini menunjukan perhatian orang tua berpengaruh 56,6% pada hasil belajar siswa sedangkan 43,3% dipengaruhi faktor-faktor lain seperti gaya belajar, motivasi belajar, kesulitan belajar, dan lainlain. Simpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian oang tua dengan hasil belajar IPS. Saran bagi siswa, agarterus belajar untuk mencapai hasil belajar yang maskimal. Bagi guru, hendaknya lebih meingkatkan hubungan dengan orang tua siswa untuk mengetahui keadaan anak. Bagi orang tua, hendaknya dapat meningkatkan perhatiannya terhadap kegiatan belajar anak. Kata Kunci: perhatian orang tua, hasil belajar, ilmu pengetahuan sosial.
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i PERNYATAAN ............................................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v PRAKATA ..................................................................................................... vi ABSTRAK ..................................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 8 1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Landasan Teori ........................................................................................... 10 2.1.1 Pendidikan Keluarga ............................................................................... 10 2.1.1.1 Pendidikan ......................................................................................... 10 2..1.1.2 Keluarga ............................................................................................. 12 2.1.2Perhatian orang tua................................................................................... 13 2.1.2.1Pengertian perhatian orang tua ............................................................. 13 2.1.2.1 Macam-macam perhatian orang tua ..................................................... 14 2.1.3Indikator Perhatian Orang Tua ................................................................. 17 2.1.4 Belajar ..................................................................................................... 23 2.1.4.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ........................................... 23 2.1.5Hasil belajar ............................................................................................. 26 ix
2.1.6Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................. 28 2.1.6.1 Pengertian IPS ...................................................................................... 28 2.1.6.2 Hakikat IPS .......................................................................................... 29 2.1.6.3 Tujuan IPS ............................................................................................ 30 2.1.6.4 Pembelajaran IPS ................................................................................. 31 2.1.6.5 Kurikulum IPS ..................................................................................... 32 2.1.6.6 Evaluasi Pembelajaran IPS .................................................................. 35 2.1.7 Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar ............................... 39 2.2 Kajian Empiris ........................................................................................... 40 2.3 Kerangka Berfikir....................................................................................... 45 2.4 Hipotesis Penelitian.................................................................................... 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ....................................................................... 48 3.1.1
Jenis Penelitian .................................................................................... 48
3.1.2
Desain Penelitian ................................................................................. 49
3.2 Prosedur Penelitian..................................................................................... 49 3.3 Subjek , lokasi, dan waktu penelitian ........................................................ 50 3.3.1
SubjekPenelitian .................................................................................. 50
3.3.2
Lokasi Penelitian ................................................................................. 51
3.3.3
Waktu Penelitian ................................................................................. 51
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 51 3.4.1
Populasi ................................................................................................ 51
3.4.2
Sampel ................................................................................................. 52
3.5 Variabel Penelitian ..................................................................................... 53 3.5.1
Variabel Bebas ..................................................................................... 53
3.5.2
Variabel Terikat ................................................................................... 54
3.6 Definisi Operasional................................................................................... 54 3.7 Hubungan antar variabel ............................................................................ 55 3.8 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 56 3.8.1
Angket (kuisioner) ............................................................................... 56
3.8.2
Dokumentasi ........................................................................................ 56 x
3.8.3
wawancara ............................................................................................ 57
3.9 Instrumen Penelitian................................................................................... 57 3.10.Uji Coba Instrumen .................................................................................. 62 3.10.1 Validitas ............................................................................................... 62 3.10.1.1 Validitas Isi (Content Validity........................................................... 62 3.10.1.2 Validitas Konstruk (Contruct Valisity) ............................................. 64 3.10.2 Reliabilitas ........................................................................................... 65 3.11Teknik Analisis Data ................................................................................. 67 3.11.1 Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 67 3.11.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................................... 71 3.11.2.1 Deskripsi Data Perhatian Orang Tua.................................................. 71 3.11.2.2 Deskripsi Data Hasil Belajar .............................................................. 72 3.11.3 Analisis Data Awal ............................................................................... 73 3.11.3.1 Uji Prasyarat ....................................................................................... 73 3.11.4 Analisis Data Akhir .............................................................................. 76 3.11.4.1 Uji Hipotesis ..................................................................................... 76 3.11.4.2 Uji Signifikansi .................................................................................. 77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskrisi Data Hasil Penelitian ................................................................... 78 4.1.1 Subjek Penelitian..................................................................................... 78 4.1.2 Deskripsi Data Perhatian Orang Tua....................................................... 78 4.1.3 Deskripsi Data Hasil Belajar IPS ............................................................ 86 4.1.4 Analisis Data Awal ................................................................................. 89 4.1.4.1Uji Normalitas ....................................................................................... 89 4.1.4.2 Uji Linearitas ........................................................................................ 90 4.1.5 Analisis Data Akhir ................................................................................ 92 4.1.5.1 Pengujian Hipotesis............................................................................ 92 4.1.5.2 Uji Regresi ........................................................................................ 93 4.2 Pembahasan ............................................................................................... 96 4.2.1 Pemaknaan Temuan ................................................................................ 96 4.2.2 Pembahasan Hasil Analisis Perhatian Orang Tua ................................... 96 xi
4.2.3 Pembahasan Hasil Analisis Hasil Belajar IPS ........................................ 96 4.2.4 Pembahasan Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar IPS 100 4.3 Implikasi Hasil Penelitian ......................................................................... 102 4.3.1 Implikasi Teoritis ................................................................................... 102 4.2.2Implikasi Praktis ..................................................................................... 102 4.2.3 Implikasi Pedagogis ............................................................................... 103 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ................................................................................................... 104 5.2 Saran .......................................................................................................... 105 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 107 LAMPIRAN ................................................................................................... 110
xii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SD/MI ........................................................................ 33 3.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas V Semester 2 ..... 34 3.1 PopulasiSiswa Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara ......................... 52 3.2 Kisi-kisi Instrumen .................................................................................... 59 3.3 Kisi-kisi wawancara ................................................................................... 61 3.4 Instrumen Dokumentasi ............................................................................. 62 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................................. 66 3.6 Pengkategorian Perhatian Orang Tua......................................................... 72 3.7 Hasil Uji Normalitas Data .......................................................................... 73 3.8 Hasil Uji Linearitas .................................................................................... 74 3.9 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi ................................................. 76 3.10 Interprestasi Koefisien Korelasi ............................................................... 77 4.1 Subjek Penelitian........................................................................................ 78 4.2 Analisis Deskriptif Perhatian Orang Tua ................................................... 79 4.3 Distribusi Skor Perhatian Orang Tua ........................................................ 80 4.4 Distribusi Skor Pemberian Bimbingan....................................................... 82 4.5 Distribusi Skor Memberikan Nasihat ......................................................... 83 4.6Distribusi Skor Memberian Motivasi dan Nasihat ...................................... 84 4.7Distribusi Skor Memenuhi Kebutuhan Anak ............................................. 85 4.8 Distribusi Skor Pengawasan Terhadap Anak ............................................. 86 4.9Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar IPS ................................................. 87 4.10Distribusi Nilai Hasil Belajar IPS ............................................................. 88 4.11 Hasil Uji Normalitas Data ........................................................................ 90 4.12 Hasil Uji Linearitas .................................................................................. 91 4.13Hasil Uji Korelasi Product Moment .......................................................... 93 4.14 Hasil Uji Regresi ...................................................................................... 94 4.13 Hasil Persamaan Regresi .......................................................................... 96 xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berfikir....................................................................................... ...46 3.1 Hubungan Antar Variabel. ......................................................................... ...55 4.1 Diagram Distribusi Skor Perhatian Orang Tua. ......................................... ...81 4.2 Diagram Distribusi Hasil Belajar IPS. ....................................................... ...89
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................... 111
2.
Instrumen Uji Coba ................................................................................... 113
3.
Hasil Uji Coba Instrumen ......................................................................... 118
4.
Uji Validitas ............................................................................................. 120
5.
Uji Linearitas ........................................................................................... 121
6.
Kisi- kisi Instrumen Penelitian.................................................................. 122
7.
Instrumen Penelitian ................................................................................ 124
8.
Instrumen Wawancara .............................................................................. 128
9.
Hasil Wawancara ...................................................................................... 129
10. Rekapitulasi Skor Angket ......................................................................... 132 11. Hasil Perhitungan Skor Angket Perhatian Orang Tua Berdasarkan Indikator .................................................................................................... 136 12. Uji Normalitas ........................................................................................... 156 13. Uji Linearitas ........................................................................................... 157 14. Rekapitulasi Nilai UTS ............................................................................ 158 15. Hasil Uji Korelasi Product Moment ......................................................... 161 16. Hasil Uji Regresi ....................................................................................... 162 17. Surat Keputusan Pembimbing................................................................... 163 18. Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 164 19. Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 167 20. Dokumentasi ............................................................................................. 171
xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memberikan peran penting dalam pembentukan karakter anak, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengajarkan berbagai keterampilan. Pendidikan didapatkan melalui lembaga informal, formal dan nonformal. Melalui pendidikan tersebut, generasi penerus dapat menjadi penerus yang berpotensi, kreatif dan memiliki ide yang cemerlang sebagai bekal untuk masa depan. Setiap warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak untuk belajar mengembangkan potensi yang ada dalam diri.Hal tersebut sesuai denganpengertian pendidikan yang disebutkan pada Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 1 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Sisdiknas, 2011: 3). Untuk mewujudkan pendidikan, orang tua mempunyai peran penting dalam memilih pendidikan informal, formal dan nonformal untuk anak. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab IV Pasal 7 ayat 1 dan 2 menyatakan (1) Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anak. 1
2 (2) Orang tua dari anak usiawajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya (Sisdiknas, 2011: 9). Setiap orang tua harus cermat dalam memilih lembaga yang mempunyai jejang yang dapat memberikan informasi yang berguna bagi masa depan anak. Sekolah merupakan salah satulembaga pendidikan berperan penting untuk mengoptimalkan belajar. Untuk menuju jenjang pendidikan yan lebih tinggi dibutuhkan pendidikan dasar yang akan melandasi pendidikan anak. Salah satu pendidikan dasar yaitu berbentuk Sekolah Dasar (SD) hal ini sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2003 Bab IV pasal 17 ayat 2 menyatakan pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat (Sisdiknas, 2011: 13). Sekolah Dasar (SD)merupakan salah satu lembaga yang membekali siswa dengan pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk melajutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan kegiatan belajardi Sekolah Dasar (SD) tersebut diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia, inovatif dan kreatif. Dalam proses belajar harus memperhatikan latar belakang siswa, kemampuan, serta keadaan sosial siswa, sehingga dapat memahami karakteristik siswa agar dapat memahami materi yang akan disampaikan oleh guru. Dibutuhkankerjasama berbagai komponenuntuk memaksimalkan pembelajaran, diantaranya pihak sekolah, guru, dan keluarga. Keluarga mempunyai peran penting dalam pendidikan anak. Aspek penting untuk membina anggota keluarga adalah agama
3 dan pendidikan(Willis, 2013:6). Dalam keluarga perhatian orang tua sangat dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran di rumah. Orang tua
adalah figur ayah dan ibu
yang
memberi contoh
kepadaanak.Perhatian orang tua berperan untuk mendidik anak di rumah sehingga dapat
memaksimalkan
potensi
yang
dimiliki
anak.
Perhatian
adalah
pemusatan/kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek (Soemanto, 2012: 34). Pemusatan objek dalam penelitian ini adalah anak. Anak sebagai objek perhatian karena pada usia mereka masih membutuhkan arahan dari orang yang lebih dewasa dan mengetahui segala hal yang mereka belum ketahui. Perhatian yang dilakukan orang tua adalah segala aktivitas atau kegiatan yang dilakukan untuk mendukung proses pembelajaran anak. Perhatian yang dilakukan orang tua dapat berupa membimbing, memenuhi kebutuhan, pengawasan dan memberikan perlindungan. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang yang ahli kepada mereka yang belum memahami. Bimbingan yang diberikan orang tua dapat berupa melatih kemandirian anak, mengarahkan dalam belajar, mengajarkan norma-norma yang akan berguna bagi kehidupan di masyarakat serta membantu mengembangkan gagasan anak sehingga anak menjadi berfikir kritis. Perhatian orang tua menjadi salah satu faktor penting dalam membimbing anak. Orang tua menjadi guru pertama dalam kehidupan dan guru adalah pengganti orang tua di sekolah. Orang tua sebagai guru pertama dalam kehidupan anak harus mampu memberikan perhatian khusus terhadap perkembangannya dalam segala aspek terutama pendidikan. Orang tua mempunyai peran penting untuk
4 memberikan pengarahan kepada anak untuk lebih optimal dalam proses belajar di rumah.Adanya perhatian orang tua terhadap anak maka orang tua tidak kesulitan dalam mengarahkan keinginan anak, selain itu juga dapat menjalin ikatan batin orang tua dan anak semakin erat. Pada era modern ini diperlukan pendidikan yang tidak hanya mengajarkan teori saja, tetapi juga praktek yang berguna di masyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang mengembangkan kemampuan berfikir dan sikap, hal ini sesuai dengan dimensi IPS yaitu pengetahun (knowledge), keterampilan (skills), nilai dan sikap (values and attitudes), tindakan (action)(Sapriya 2015: 48). Dalam pembelajaran IPS pengetahuan yang ada selalu dikaitkan dengan keterampilan, sikap dan diwujudkan dalam bentuk tindakan. Dimensi-dimensi tersebut diajarkan kepada anak untuk menjadikan anak menjadi lebih berpartisipasi aktif dalam kehidupan yang demokratis. Dengan adanya pelajaran IPS ini diharapkan anak akan menjadi generasi yang tidak hanya mempunyai pengetahuan tetapi juga dapat mengembangkan keterampilan dan mampu menanamkan nilai-nilai pancasila serta sikap yang baik serta melakukan tindakan yang tidak menyimpang dari aturan. Pendidikan IPS diharapkan dapat menjadi landasan bagi anak untuk mempersiapkan diri untuk mengahadapi tantangan yang ada di masa depan. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS, salah satunya yaitu memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global(Sapriya, 2015: 194). Tujuan pembelajaran IPS tersebut menjadikan materi yang dibahas semakin luas. Materi
5 yang luas menyebabkan anak merasa kesulitan dalam memahami materi yang ada apabila kurang konsentrasi dan memperhatikan. Selain guru yang menggunakan model pembelajaran inovatif untuk menarik perhatian dan pemahaman anak, orang tua juga mempunyai peran penting dalam pendidikan anak. Orang tua mempunyai kewajiban sebagai guru di rumah dan memperhatikan perkembangan akademik anak. Observasi yang dilakukan di SD Kalongan 01 dan 03 diperoleh hasil nilai Ulangan Akhir Semester gasal 2015/2016 memperoleh nilai yang kurang memuaskan. Hal tersebut dikarena kan masih ada nilai yang kurang dari nilai 70 yang ditetapkan sebagai KKM. Dari data di SDN Kalongan 01, 19 siswa (59%) tidak memenuhi KKM, 13 siswa (41%) memenuhi KKM. Sedangkan di SDN Kalongan 03 15 siswa (56%) tidak memenuhi KKM,12 siswa (44%)memenuhi KKM.Nilai akademik anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dari diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal). Faktor dari dalam diri misalnya; keserdasan, motivasi, kemauan dan lain-lain, sedangkan faktor dari luar misalnya lingkungan keluarga, lingkungan sosial. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, menunjukan adanya perhatian orang tua yang kurang karena pekerjaan siswa yang mempunyai kesibukan masing-masing dan rendahnya hasil belajar anak. Rendahnya hasil belajar anak dapat dipengaruhi oleh berbagai hal misalnya, kecerdasan, motivasi, perhatian orang tua dan lain-lain. Orang tua menjadi salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar anak. Orang tua harus secara aktif menuntun anak belajar ketika di rumah sehingga proses belajar menjadi optimal serta hasil belajar yang baik.
6 Perhatian orang tua yang diberikan kepasa anak mempunyai pengaruh pada hasil belajar anak, hal ini dikuatkan dengan penelitian terdahulu. Berdasarkan jurnal penelitian yang dilakukan oleh A. Y Soegeng dan Zahrotun Nisa (2014)
berjudul “Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dan Hasil
BelajarPada Pembelajaran Tematik Integratif Siswa Kelas IV SD Negeri Kembangarum 2 Mranggen Demak” menunjukkan hasil uji perhatian orang tua (variabel x) dan hasil belajar (variabel y) menunjukan hasil yang signifikan dan positif yaitu 0,996784. Dari hubungan tersebut diperoleh besar hubungan antar variabel sebesar 31,81%, hal ini berarti hasil belajar dipengaruhi oleh perhatian orang tua, sedangkan 68,19% dipengaruhi oleh faktor lain, seperti kecerdasan anak, pola asuh orang tua, tingkat ekonomi, dll. Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh perhatian orang tua yang mempengaruhi proses belajar anak. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Rani Febriany dan Yusri (2013) berjudul “Hubungan perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah” menunjukan nilai Fhitung sebesar 0,544. Nilai Fhitung apabila dibandingkan dengan Ftabel sebesar 0,284 pada tingkat kepercayaan 1%, artinya nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel sehingga dapat ditafsirkan terdapat hubungan yang signifikasn antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. Hubungan perhatian orang tua juga ditunjukan oleh jurnal yang berjudul “Parent Influence on Outcome for Children: HIPPY as a Cost Effective Option” mengatakan :
7 “… HIPPY ( Home Interaction programme for Parents ang Youngters) has been successfully operated in New Zeland and overseas. HIPPY is home based programme that trains parents to help school or later life.” Pernyataan tersebut menunjukkan keberhasilan program HIPPY di New Zeland bejalan dengan sukses. HIPPY merupakan sebuah program yang diciptakan pemerintah untuk melatih orang tua berinteraksi dengan anak dengan cara belajar bersama, interaksi dan membantu kesulitan ketika disekolah. Interaksi antara anak dan orang tua sangat dibutuhkan dalam proses belajar, dengan adanya interaksi yang baik antara orang tua dan anak maka kesulitan yang ada dalam belajar dapat diminimalisir. Perhatian orang tua juga berpengaruh pada proses belajar IPS anak. Materi IPS yang luas menjadikan anak kesulitan dalam memahami setiap materi untuk itu butuh perhatian khusus untuk membuat anak berkonsentrasi dalam belajar. Penelitian terdahulumenunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar siswa dengan perhatian orang tua yang baik mempunyai nilai akademik yang bagus. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitiandengan judul “Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar IPS
Pada Siswa Kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Kabupaten
Semarang”. Dengan harapan peneliti dapat memgetahui hubungan perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS siswa.
8
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah : Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDNDi Gugus Ki Hajar Dewantara Kabupaten Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: 1. Perhatian orang tua yang diberikan pada siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara. 2. Terdapat hubungan yang positifdan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara.
1.4Manfaat Penelitian Penelitian ini disusun dengan harapan dapat memberi manfaat antara lain: 1.4.1
Manfaat Teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perhatian
orang tua terhadap hasil belajar IPS. Selain itu penelitian ini dapat juga digunakan sebagai pijakan bagi peneliti lain mengenai perhatian orang tua dan hasil belajar IPS.
9
1.4.2
Manfaat Praktis 1. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada siswa agar dapat lebih menghargai perhatian orang tua yang diberikan. 2. Bagi Guru Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber untuk mengetahui perhatian orang tua terhadap anak yang akan mempengaruhi proses pembelajaran. 3. Bagi Sekolah Manfaat
bagi
sekolah
menyusunprogram-program
sebagai sekolah
bahan
pertimbangan
dalam
usaha
untuk
meningkatkan
kegiatan belajar siswa perlumelibatkan peran orang tua, karena pendidikan anak tidak hanya tugas guru dan pihak sekolah. 4. Bagi Orang Tua Penelitian ini diharapkan menambah informasi bagi orang tua untuk dapat lebih memperhatikan anak sehingga memiliki hasil belajar yang maksimal.
BAB II KAJIAN TEORI 2.1.
LANDASAN TEORI
2.1.1
Pendidikan Keluarga
2.1.1.2 Pendidikan Pendidikan merupakan proses bimbingan yang diberikan untuk siswa agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan berlangsung seumur hidup. Hal ini dengan pendapat Purwanto (2014: 19) mengatakan pendidikan adalah bimbingan/pertolongan yang diberikan pada anak oleh orang dewasa secara sengaja agar anak menjadi dewasa. Pertolongan yang dilakukan secara sadar bertujuan untuk membentuk karakter anak sehingga mampu menghadapi masa depan. Pendidikan dapat ditempuh dengan berbagai jalur sesuai dengan kebutuhan anak. Pemerintah telah menentukan jalur pendidikan sebagaimana dijelaskan pada Bab I Pasal 1 ayat 7 Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui siswa untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Jalur pendidikan ini digunakan oleh pemerintah sebagai sarana untuk menfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa. Jalur pendidikan yang ada di Indonesia dibagi menjadi 3 yaitu informal, formal dan nonformal yang dijelaskan pada Bab VI Pasal 13 Ayat 1 yaitu jalur pendidikan terdiri atas pendidikan informal, formal dan nonformal. Penegasan jalur pendidikan tersebut terdapat pada Bab I pasal 1 ayat (11) 10
11 pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. (12) Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dilaksanakan secara terstruktur. (13) Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Ketiga jalur yang telah dijelaskan di atas dapat ditempuh untuk menyalurkan siswa agar dapat berkembang sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan pemerintah. Jalur pendidikan yang ditetapkan mempunyai peran tersendiri untuk mencapai tujuan pendidikan. Jalur pendidikan formal ditempuh melalui sekolah formal yang dimulai dari SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah menengah Pertama). SMA (Sekolah Menengah Atas) dan PT (Perguruan Tinggi). Setiap jenjang pendidikan mempunyai peran masing-masing untuk memberikan pelajaran yang sesuai dengan kemampuan berfikirsiswa. Misalnya untuk SD (Sekolah Dasar) guru mengajarkan anak untuk lebih banyak memahami pelajaran yang tidak terlalu membebani dan dapat diterima anak. Pembelajaran yang diberikan dapat dikaitkan dengan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal siswa. Materi yang diajarkan dapat disampaikan dengan bahasa sederhana sehingga siswa mampu memahami materi lebih jelas. Jenjang pendidikan selanjutnya mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda untuk semakin menambah ilmu siswa. Jalur nonformal ini sebagai lembaga pendukungjalur pendidikan secara formal misalnya les bimbel (bimbingan belajar), les bimbel dapat dilakukan perorangan maupun sebuah lembaga resmi yang sudah diakui oleh pemerintah, baik perorangan maupun lembaga dapat membantu berlangsungnya pembelajaran
12 siswa. Jalur informal berupa pendidikan keluarga dan lingkungan. Keluarga dan lingkungan menjadi tempat pertama kali siswa belajar untuk mengenal hal-hal yang ada di sekitarnya. Keluarga dan lingkungan dapat membantu anak untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Dari ketiga jalur di atas keluarga dan lingkungan menjadi dasar pendidikan siswa sebelum memulai pendidikan formal dan nonformal. Adanya keluarga dan lingkungan sosial menjadikan anak lebih siap menghadapi pendidikan formal dan nonformal. 2.1.1.2 Keluarga Proses belajar anak dimulai dari lingkungan kecil yaitu keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya (UUD:1992).
Setiap
keluarga terdapat orang tua yang senantiasa memberikan pelajaran hidup dan bimbingan untuk menghadapi dunia luar. Nasution (1986:1) mengatakan orang tua ialah setiap orang yang bertanggung jawab dalam satu keluarga atau rumah tangga, yang dalam penghidupan sehari-hari lazim disebut ibu bapak. Orang tua mempunyai peran untuk membimbing anak dalam pengetahuan dan sikap sosial di masyarakat. Orang tua menjadi guru pertama dalam kehidupan siswa. Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar untuk membentuk karakter, membimbing dan mengarahkan siswa untuk bekal menuju pendidikan formal. Dalam membimbing anak, orang tua harus memberikan perhatian khusus untuk mengawasi perkembangan belajar siswa. Banyak atau sedikitnya perhatian yang diberikan kepada siswa mempengaruhi proses belajar siswa dirumah. Semakin banyak perhatian orang tua yang diberikan maka semakin baik hasil belajar yang
13 diterima, sebaliknya jika sedikit perhatian yang diberikan kepada siswa maka hasil belajarnya akan rendah. Hal ini yang mendasari peneliti memilih faktor perhatian orang tua mempengaruhi hasil belajar siswa. 2.1.2
Perhatian Orang Tua
2.1.2.1 Pengertian Perhatian Orang Tua Dalam keluarga terdapat orang tua yang bertanggung jawab dalam pendidikan anak.Orang tua ialah setiap orang yang bertanggung jawab dalam satu keluarga atau rumah tangga, yang dalam penghidupan sehari-hari lazim disebut ibu bapak (Nasution, 1986: 1).Orang tua sangat berperan pada proses belajar anak senantiasa memperhatikan perkembangan belajar siswa. Orang tua sejak dini mengajarkan kepada anak untuk mengenal ayah, ibu, dan orang disekitarnya, mengenalkan nilai-nilai yang akan berguna bagi siswa untuk bersosialisasi di masyarakat. Hal-hal tersebut menunjukan menunjukkan perhatian orang tua sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar anak. Perhatian orang tua adalah pemusatan/kekuatan yang ditujukan ayah dan ibu kepada siswa dalam memperhatikan tingkah laku serta aktifitas siswa dengan sadar. Perhatian orang tua dalam proses belajar dapat berupa bimbingan, pemenuhan kebutuhan, pengawasan dan motivasi. Dalam keluarga, siswa untuk pertama kali mendapatkan bimbingan, pemenuhan kebutuhan, pengawasan dan motivasi. Berkaitan dengan hal tersebut, dikuatkan oleh pendapat Soemanto (2012: 34) mendefinisikan perhatian adalah cara menggerakkan bentuk umum cara bergaulnya jiwa dengan bahan-bahan dalam medan tingkah laku. Selian itu perhatian dapat diartikan 2 macam yaitu:
14 1)
Perhatian adalah pemusatan/kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek.
2)
Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktifitas. Sedangkan Sumadi Suryabrata (2014: 14) berpendapat bahwa perhatian
adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. Bersumber
pendapat
ahli
di
atas,
perhatian
orang
tua
adalah
pemusatan/kekuatan terhadap tingkah laku serta aktifitas siswa secara sadar yang ditujukan untuk anak. Pemusatan disini ditekankan pada proses belajar anak, seperti: pemberian bimbingan, memberikan nasihat, memberikan motivasi dan penghargaan, memenuhi kebutuhan anak dan pengawasan terhadap anak. Ketika orang tua memperhatikan siswa dalam belajar, maka siswa akan merasa diperhatikan dan semangat untuk belajar lebih giat untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. 2.1.2.2 Macam-macam perhatian orang tua Perhatian orang tua yang diberikan antara satu sama lain berbeda. Ada orang tua yang sangat memperhatikan anak ada pula yang acuh. perhatian mempunyai bentuk yang bermacam-macam seperti yang di ungkapkan oleh Soemanto (2012: 35) ada bermacam-macam perhatian, yang pada pokoknya meliputi: 1.
Macam-macam perhatian menurut cara kerjanya: a.
Perhatian spontan; yaitu perhatian yang tidak sengaja atau tidak sekehendak subjek.
15 b.
Perhatian refleksif; yaitu perhatian yang disengaja atau sekehendak subjek.
2. Macam-macam perhatian menurut intensifnya: a.
Perhatian intensif, yaitu perhatian yang banyak dikuatkan oleh banyaknya rangsang atau keadaan yang menyertai kativitas atau pengalaman batin.
b.
Perhatian tidak intensif, yaitu perhatian ynag kurang diperkuat oleh rangsangan atau beberapa keadaan yang menyertai aktivitas atau pengalaman baru.
3. Macam-macam perhatian menurut luasnya: a.
Perhatian terpusat, yaitu perhatian yang tertuju kepada lingkup objek yang sangat terbatas.
b.
Perhatian terpencar, yaitu perhatian yang pada suatu saat tertuju kepada lingkup objek yang luas atau tertuju kepada bermacam-macam objek.
Sumadi Suryabrata (2014: 14-15) menggolongkan perhatian menjadi 3, yaitu: 1. Atas dasar intensifnya: a. Perhatian intensif, dan b. Perhatian tidak intensif. Makin banyak kesadaran yang menyertai suatu aktivitas atau pengalaman batin berarti makin intensif perhatiannya. 2. Atas dasar timbulnya, perhatian dibedakan manjadi: a. Perhatian spontan (perhatian tak-sekehendak, perhatian tak disengaja).
16 b. Perhatian sekehendak (perhatian disengaja, perhatian refleksif). Perhatian jenis pertama timbul begitu saja, “seakan-akan” tanpa usaha, tanpa disengaja, sedangkan perhatian jenis kedua timbul karena usaha, dengan kehendak. 3. atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian, perhatian dibedakan menjadi: a. Perhatian terpencar (distributif),dan b. Perhatian terpusat (konsentratif). Perhatian terpencar pada suatu saat dapat tertuju pada bermacammacam objek. Perhatian yang terpusat pada suatu saat hanya dapat tertuju kepada objek yang sangat terbatas. Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa bermacam-macam perhatian orang tua terhadap anak. Ditinjau dari intensifnya, ada perhatian intensif dan tidak intensif. Perhatian intensif ini dilakukan secara rutin dan bertahap untuk memberikan perhatian melalui perlakuan khusus melalui rangsangan. Misalnya setiap malam orang tua selalu menemani anaknya belajar untuk membantu memahami ketika ada pelajaran yang kurang dipahami. Sebaliknya perhatian tidak intensif kurang diperkuat dengan rangsangan, misalnya orang tua yang hanya menemani anak belajar tanpa campur tangan dalam belajar anak. Ditinjau dari cara kerjanya pehatian spontan yaitu perhatian yang dilakukan tanpa disadari. Misalnya melihat anaknya gelisah ketika mendapatkan pekerjaan rumah (PR) dari guru namun setelah dicari pada buku pelajaran materi yang ada kurang jelas. Orang tua yang perhatian akan membantu anak untuk
17 mengarahkan mencari jawaban dari pertanyaan yang dimaksud. Sebaliknya perhatian refleksi yaitu perhatian yang disengajakan untuk memperhatikan suatu objek. Ditinjau dari luasnya perhatian, ada yang terpusat dan terpencar. Perhatian terpusat yaitu perhatian yang tertuju langsung pada satu objek dan tidak luas sedangkan perhatian terpencar merupakan perhatian yang luas dan lebih dari satu objek. Perhatian khusus yang diberikan oleh orang tua dalam proses belajar menjadikan siswa lebih terarah karena bimbingan yang diberikan selama proses belajar dirumah.Adanya bimbingan,fasilitas dan suasana belajar yang kondusif dapat memperlancar proses belajar. 2.1.3 Indikator Perhatian Orang Tua Orang tua sebagai guru pertama dalam kehidupan mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pengetahuan maupun pengalaman hidup yang akan berguna bagi masa depan anak. Hamalik (2013: 6) mengatakan orang tua menyadari bahwa anak-anak perlu memiliki pengetahuan yang tingkatnya melebihi pengetahuan dan pengalaman orang tuanya sendiri. Seiring berjalannya waktu orang tua mulai membuka wawasan tentang pendidikan melalui sebuah lembaga. Sekolah Dasar (SD) dipilih sebagai suatu lembaga yang akan memberikan pendidikan serta pengalaman belajar untuk membekali anak di masa depan. Selain sekolah orang tua perlu memberikan fasilitas yang memadahi untuk menunjang proses belajar. Orang tua semakin selektif dalam memberikan fasilitas belajar untuk anak. Namun tidak semua orang tua memberikan fasilitas yang
18 memadahi untuk menunjang belajar anak. Djamarah (2014: 267) mengatakan “Jika komunikasi yang harmonis antara orang tua dan anak telah terbangun dan implikasinya dapat menciptakan keluarga sejahtera...”. Orang tua dan anak membutuhkan komunikasi yang baik untuk memaksimalkan rasa perhatian orang tua terhadap anak. Orang tua dengan komunikasi yang baik akan selalu bertanya tentang proses belajar disekolah, interaksi bersama teman selama disekolah, interaksi dengan masyarakat, dll. Dengan adanya komunikasi antara orang tua dan anak maka orang tua akan mengetahui kegiatan anak dalam proses belajar selain itu anak juga dapat mengemukakan kesulitan yang dialami dalam proses belajar. Selain itu kasih sayang dan suasana belajar yang nyaman juga dibutuhkan untuk mendukung terciptanya proses belajar yang kondusif. Orang tua diberikan amanah oleh Allah SWT untuk mendidik anak ke jalan yang benar. Djamarah (2014: 129) mengatakan “Mendidik anak berarti mempersiapkan untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang”. Dalam mendidik anak orang tua akan memperhatikan kegiatan dalam proses belajar anak. Orang tua mempunyai kewajiban untuk mengenalkan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, hal yang pantas atau tidak dan sebagainya sejak usia dini. Hal ini akan membentuk karakter anak yang sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Dengan adanya pengetahuan yang luas didukung dengan karakter yang luhur akan menjadi modal bagi anak untuk menghadapi tantangan di masa depan. Memberikan pendidikan yang layak untuk masa depan anak merupakan salah satu tanggung jawab orang tua. Abdullah Nashih Ulwan dalam Djamarah (2014:
19 46) mengatakan “…tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak adalah tanggung jawab pada aspek pendidikan iman (akal), pendidikan kejiwaan, pendidikan sosial dan pendidikan seksual”. Pendidikan yang dilakukan oleh orang tua di lingkungan keluarga menitik beratkan pada penanaman budi pekerti seharihari yang dapat digunakan untuk hidup di masyarakat. Budi pekerti merupakan suatu cerminan dari akhlak mulia. Tidak semua orang tua mengajarkan budi pekerti dengan maksimal. Menurut Djamarah (2014:16) “…pendidikan yang mulia itu adalah pribadi yang utama yang ingin dicapai dalam mendidik anak dalam keluarga. Namun sayangnya, tidak semua orang tua melakukannya. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, misalnya orang tua yang sibuk dan bekerja keras siang dan malam dalam hidupnya untuk memenuhi kebutuhan materi anaknya, waktunya dihabiskan diluar rumah, jauh dari keluarga, tidak sempat mengawasi perkembangan anaknya, dan bahkan tidak punya waktu untuk memberikan bimbingan, sehingga pendidikan akhlak bagi anak-anak terabaikan”. Indikator yang akan diteliti tentang perhatian orang tua ada 5 yaitu: (1) Pemberian bimbingan(2) memberikan nasihat, (3) memberikan motivasi dan penghargaan, (4) memenuhi kebutuhan anak (5) pengawasan terhadap anak. Penjelasannya sebagai berikut: 1) Pemberian Bimbingan. Belajar tidak hanya dilakukan di sekolah melainkan dapat dilakukan di masyarakat. Bimbingan belajar salah satunya dapat di laksanakan di dalam keluarga. Orang tua sebagai guru pertama dalam kehidupan anak berkewajiban memberikan bimbingan belajar pada anak saat di rumah.
20 Seorang anak cenderung masih labil dalam menghadapi permasalahan belajar. Untuk itu orang tua wajib untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada anak. Bimbingan dan arahan ini dimaksudkan untuk membuat anak menjadi lebih jelas dan termotivasi untuk belajar. Dengan adanya peran serta orang tua dalam belajar anak, maka anak akan menjadi lebih terarah untuk mengetahui mana yang salah dan yang benar yang harus di lakukan anak dalam belajar. Mugiharso (2012:4) mengatakan “Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku”. Bimbingan dalam hal ini orang tua memberikan tuntunan dan membantu anak untuk menghadapi masalah yang dialami dalam proses belajar selain itu mengajarkan tentang tanggung jawab terhadap pilihan yang telah dipilih. Dalam hal ini orang tua berperan untuk membimbing anak dalam proses belajar. Orang tua juga mengajarkan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri anak sehingga anak menjadi lebih berkembang dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Pemberian bimbingan, misalnya; membimbing anak ketika ada kesulitan, mendampingi mengerjakan tugas, dan menegur ketika tidak bersungguh-sungguh dalam belajar. 2) Memberikan nasihat
21 Nasihat digunakan orang tua untuk memberikan kritik, saran dan masukan terhadap apa yang telah dilakukan oleh anaknya. Kritikan yang diberikan sebaiknya tidak menjatuhkan mental anak. kritikan juga harus disertai saran perbaikan sehingga anak tidak merasa di marahi atas hal yang telah dilakukan. Nasihat digunakan untuk membuat anak menjadi paham mana yang salah dan yang benar. Menasihati anak tidak berarti memarahi anak, nasihat dipandang sebagai pemberian saran untuk memecahkan masalah berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan oleh orang tua. Memberikan nasihat, misalnya; memberikan nasihat untuk tidak melakukan kecurangan, memberikan nasihat untuk rajin belajar, dan menasihati pentingnya sekolah lanjut. 3) Memberikan motivasi dan penghargaan. Motivasi dan penghargaan dilakukan guru dan orang tua untuk memberikan semangat belajar bagi anak. Hamzah B Uno (2013:3) mengatakan “Motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya”. Motivasi dapat berasal dar diri siswa maupun dari luar. Lingkungan keluarga berperan penting untuk memotivasi atau memberikan dorongan dalam proses belajar. Selain memberikan motivasi yang akan memberikan semangat untuk belajar, orang tua memberikan penghargaan dapat berupa pujian ataupun berupa hadiah. Baik motivasi dan penghargaan dibutuhkan untuk memberikan semangat belajar anak. Memberikan motivasi dan penghargaan, misalnya memberikan penghargaan untuk memotivasi anak,
22 memberikan semangat belajar, memberikan hadiah ketika mendapatkan nilai yang baik. 4) Memenuhi kebutuhan anak. Penyediaan fasilitas yang memadahi merupapakan salah satu penunjang belajar anak. Orang tua yang baik akan senantiasa memperhatikan fasilitas belajar yang akan menunjang belajar anak sehingga proses belajar berjalan secara optimal. Fasilitas belajar yang harus ada yaitu: alat tulis, buku penunjang IPS, suasana belajar yang nyaman, dan lain sebagainya. Apabila salah satu fasilitas tidak terpenuhi akan menghambat proses belajar anak dan mengurangi semangat belajar anak. Sebaliknya apabila fasilitas terpenuhi maka anak akan menjadi lebih semangat dalam belajar. Memenuhi kebutuhan anak,
misalnya;
menyediakan
fasilitas
pendukung
kegiatan
belajar,
menyediakan peralatan sekolah anak, menyediakan ruangan khusus untuk belajar. 5) Pengawasan terhadap anak. Pengawasan terhadap anak difokuskan pada proses belajar anak. Dengan adanya pengawasan orang tua akan mengetahui kesulitan yang dialami anak dalam belajar dan perkembangan belajar anak. dengan adanya pengawasan orang tua akan mengetahui kebutuhan apa saja yang akan dibutuhkan terkait dengan aktifitas belajar. Pengawasan bukan berarti mengekang anak. Pengawasan yang dilakukan oleh orang tua berguna untuk membuat anak menjadi lebih disiplin dalam belajar. Pengawasan terhadap anak, misalnya; mengawasi anak dalam proses belajar di rumah, mengatur jam belajar dan
23 membatasi jam bermain anak, mengawasi perkembangan anak baik di rumah dan di sekolah. Indikator yang telah ditetapkan digunakan sebagai acuan untuk membuat instrumen tentang perhatian orang tua pada siswa kelas V SDN di gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
2.1.4
Belajar Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku manusia dalam segala
aspek kehidupan yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk mencapai suatu tujuan. Seseorang akan belajar mengalami perubahan perilaku dan cara berfikir maupun tingkah laku dan akan semakin bertambah secara bertahap dan berkelanjutan. Hal ini dikuatkan oleh pendapat para ahli. Soemanto (2012: 104) mengungkapkan bahwa belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah proses, dan bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan intergratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. Laura (2012: 390) mendefinisikan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap dan muncul melalui pengalaman. Belajar merupakan hal yang wajar yang telah dilakukan oleh semua makhluk dari usia dini dan akan berlangsung sampai meninggal. Secara tidak langsung kita belajar dari bangun tidur sampai tidur kembali. Belajar dapat dilakukan di rumah, sekolah, lembaga pendidikan formal, non formal dan informal. Pengalaman yang kita lewati semasa hidup merupakan proses belajar.
24 Berdasarkan pendapat para ahlidi atas, belajar dimaknai sebagai proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2.1.4.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Pada dasarnya belajar adalah perubahan tingkah laku manusia, antara yang satu dan lainnya mempunyai kemampuan berbeda dalam proses belajar. Berhasil atau tidak proses belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda pula. Faktor tersebut ada yang berasal dari dalam diri ataupun luar diri seseorang sebagaimana diungkapkan oleh para ahli. Purwanto (2014: 102) mengatakan faktor – faktor yang mempengaruhi belajar siswa adalah sebagai berikut: 1.
faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual, dan
2.
faktor yang ada diluar individu kita disebut faktor sosial, yang termasuk faktor
individual
antara
lain:
faktor
kematangan/pertumbuhan,
kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.
Sedangkan Soemanto (2012: 113) menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi 3 golongan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor stimulasi belajar; (a) Panjangnya bahan pelajaran, (b) Kesulitan bahan pelajaran, (c) Berartinya bahan pelajaran, (d) Berat-ringannya tugas, (e) Suasana lingkungan eksternal
25
2. Faktor-faktor metode belajar; (a) Kegiatan berlatih atau praktek, (b) Overlearning and drill, (c) Resitasi selama belajar, (d) Pengenalan tentang hasil-hasil belajar, (e) Belajar dengan keseluruhan dengan bagian-bagian (f) Penggunaan modalitas indra (g) Penggunaan dalam belajar, (h) Bimbingan dalam belajar (i) Kondisi-kondisi insentif. 3. Faktor-faktor individual; (a) Kematangan, (b) Faktor usia kronologis, (c) Faktor perbedaan jenis kelamin, (d) Pengalaman sebelumnya, (e) Kapasitas mental, (f) Kondisi kesehatan jasmani, (g) Kondisi kesehatan rohani, (h) Motivasi
Djamarah (2011:175) menyebutkan faktor yang mempengaruhi belajar antara lain: 1. a. b.
Faktor Lingkungan Lingkungan alami. Lingkungan social budaya.
2. a. b. c. d.
Faktor instrumental Kurikulum. Program Sarana dan fasilitas Guru
3.
Kondisi Fisiologis
4. a. b. c. d. e.
Kondisi psikologis Minat Kecerdasan Bakat Motivasi Kemampuan kognitif
Beberapa pendapat para ahli di atas dapat diketahui faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor internal (berasal dari diri siswa) meliputi: intelegensi, kesehatan, kondisi fisik, motivasi dan gaya belajar dan faktor eksternal(berasal dari luar diri siswa) meliputi: lingkungan keluarga,
26 lingkungan sekolah, gaya mengajar guru, metode pengajaran yang dilakukan guru, lingkungan sosial dan sebagainya. Lingkungan keluarga merupakan faktor belajar yang pertama dan utama bagi kehidupan siswa. Sejak lahir siswa memulai proses belajar dalam keluarga. Orang tua sangat berperan dalam proses belajar dalam keluarga. Orang tua senantiasa memberikan kasih sayang dan perhatian untuk menunjang proses belajar anak. Perhatian yang diberikan orang tua kepada siswa akan memberikan semangat bagi anak untuk belajar. Bimbingan dan pengarahan orang tua sangat dibutuhkan dalam membantu anak menyelesaikan kesulitan dalam belajar, selain orang tua juga bertanggung jawab atas tersedianya fasilitas pendukung belajar seperti: alat tulis, buku penunjang pembelajaran IPS, memperhatikan tumbuh kembang anak dan memperhatikan kesehatan mental maupun fisik siswa. Jadi perhatian orang tua yang termasuk faktor eksternal dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. 2.1.5Hasil belajar Pada kegiatan pembelajaran seorang siswa harus melalui proses pembelajaran. Proses tersebut mempunyai beberapa tahapan yang nantinya akan berakhir pada hasil belajar, pada tahap awal siswa akan diberikan informasi yang terkait dengan materi yang dipelajari. Tahap selanjutnya adalah proses pengolahan informasi materi yang diterima selanjutnya akan dilakukan pendalaman melalui pemahaman materi dan latihan soal. Barulah tahap terakhir akan diperoleh hasil belajar melalui evaluasi keseluruhan untuk mengukur sejauh mana sejauh mana pemahaman terhadap materi yang telah diberikan.
27 Suprijono (2012: 7) mengungkapkan hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Dari pernyataan di atas hasil belajar merupakan proses perubahan tingkah laku melalui tahapan belajar untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi atau ketuntasan nilai dalam pembelajaran. Menurut Bloom (dalam Sudjana,2010:22-23) membaginya menjadi tiga ranah, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. (1) Ranah kognitif, berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan dan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.Ranah kognitif pada materi IPS banyak yang diajarkan kepada anak. Pada aspek pengetahuan dan ingatan, siswa diarahkan untuk menghafalkan dan mengetahui fakta, konsep dan generalisasi pada mata pelajaran IPS. Pada aspek pemahaman, siswa diarahkan untuk memahami atau mengerti yang telah diketahui atau dihafalkan sebelumnya. Aspek aplikasi, siswa dapat menerapkan konsepkonsep tentang IPS. Aspek analisis, siswa diarahkan untuk menguraikan suatu keadaan menjadi lebih kecil dan memahami hubungan antar bagian. Aspek sintesis, siswa mampu menggabungkan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis. Aspek evaluasi, kemampuan siswa dalam membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi. (2) Ranah afektif, berkaitan dengan sikap yang terdiri dari limaaspek yakni penerimaan, jawaban dan reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.Ranah afektif dalam mata pelajaran IPS ini diajarkan dalam materi sosiologi, dimana dalam materi tersebut diajarkan bagaimana cara bersikap yang
28 baik, berperilaku sesama manusia, menghargai sesama, dan berinteraksi antar individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Hal ini diajarkan kepada siswa dengan harapan setelah mempelajari IPS anak dapat bersosialisasi dengan masyarakat dan tidak merasa asing di masyarakat.(3) Ranah psikomotoris, berkaitan dengan hasil belajar keterampilan, dan kemampuan bertindak. Ranah psikomotorik ini lebih mengarah pada hasil dari teori ranah kognitif dan afektif yang telah diajarkan. Di ranah psikomotorik ini anak dapat menerapkan materi yang telah diterima kedalah kehidupan sehari-hari. Dengan demikian diaharapkan dengan mempelajari mata pelajaran IPS ini anak tidak hanya pandai dalam segi pengetahuan saja namun juga sikap dan tindakan di masyarakat. Ketiga ranah diatas dinilai guru selama proses pembelajaran IPS, namun dalam aplikasinya guru paling banyak memunculkan nilai kognitif karena ranah kognitif dapat dinilai dari hasil ulangan yang telah dilaksanakan, sedangkan untuk ranah afektif dan psikomotoris guru harus ada pengamatan khusus untuk memberikan nilai mengingat ranah tersebut tidak dapat diamati hanya sekali dua kali saja. Dalam penelitian ini variabel hasil belajar IPS menggunakan hasil belajar pada ranah kognitif, karena mencakup aspek pengetahuan dan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Data yang digunakan adalah nilai Ulangan Tengah Semester mata pelajaran IPS kelas V tahun ajaran 2015/2016. 2.1.6
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan sosial
29 Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah dasar. Mata pelajaran IPS mempunyai cakupan materi yang luas. Penjelasan tentang IPS diuraikan sebagai berikut: 2.1.6.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial Mata pelajaran di sekolah dasar terdiri dari beberapa mata pelajaran, salah satunya yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Menurut Sapriya, dkk (2006:3) IPS merupakan perpaduan dari pilihan konsep ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, antopologi budaya dan sebagainya yang diperuntukan sebagai pembelajaran pada tingkat persekolahan. Selain itu A. Kosasih Djahiri (dalam Sapriya, dkk, 2006:7) mengatakan ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu pengatahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan. Bersumber pendapat para ahli bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan perpaduan konsep-konsep ilmu sosial dan ilmu lainya berdasarkan prinsip pendidikan yang diajarkan sebagai pembelajaran di sekolahan.
2.1.6.2 Hakikat IPS Dalam kehidupan ini kita tidak lepas dari hubungan antara makhluk satu dengan yang lainnya. Setiap individu membutuhkan adaptasi terhadap lingkungan sosial sehingga dapat bertahan hidup dalam masyarakat. Daerah satu dengan lainnya tentu memiliki keadaan sosial yang berbeda-beda. Untuk itu pemahaman terhadap lingkungan sosial harus diajarkan sedini mungkin melalui ilmu khusus yang tidah hanya mengajarkan teori namun juga implikasinya di masyarakat, salah satunya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS merupakan salah satu ilmu yang
30 tidak hanya membina generasi muda untuk belajar namun juga menanamkan nilai serta prinsip-prinsip yang ada di masyarakat sehingga dapat berguna untuk masa depannya. Selain itu IPS juga dapat digunakan untuk menghadapi dunia modern yang menuntut generasi muda untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif untuk melaksanakan pembangunan di masyarakat. Hal tersebut dikuatkan oleh pendapat ahli. Menurut Taneo (2010: 19) “Hakikat dari IPS terutama jika disorot dari anak didik adalah sebagai pengetahuan yang akan membina para generasi muda belajar ke arah positif yakni megadakan perubahan-perubahan sesuai kondisi yang diinginkan oleh dunia modern atau sesuai daya kreasi pembangunan serta prinsipprinsip dasar dan sistem nilai yang dianut masyarakat serta membina kehidupan masa depan masyarakat secara lebih cemerlang dan lebih baik untuk kelak diwariskan kepada turunannya secara lebih baik”. Bersumber pendapat ahli di atas Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dimaknai sebagai ilmu yang pengetahuan yang membina generasi muda untuk lebih aktif, kreatif dan inovatif dan melakukan perubahan sosial yang diinginkan masyarakat. 2.1.6.3 Tujuan IPS Setiap pembelajaran yang diberikan mempunyai tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan belajar. Dengan adanya tujuan, pembelajaran dapat terarah dan sesuai dengan yang diinginkan. Kurikulum 2006 menjelaskan bahwa IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
31 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai nilai sosialdan kemanusiaan. 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat local, nasional dan global.
Selain itu Taneo (2010: 26).mengatakan Tujuan mempelajari ilmu pengetahuan di Indonesia untuk memberikan pengetahuan yang merupakan kemampuan mengingat kembali atau mengenal kembali atau mengenal ide-ide atau penemuan yang telah dialami dalam bentuk yang sama atau dialami sebelumnya Selain itu Fenton dalam Taneo (2010: 26) mengungkapkan bahwa tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mempersiapkan siswa menjadi Negara yang baik, mengajar anak didik agar mempunyai kemampuan berfikir dan dapat melanjutkan kebudayaan bangsa. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dimaknaisebagai salah satu mata pelajaran untuk mempersiapkan siswa mendapatkan pengetahuan, mengembangkan kemampuan berfikir kritis, keterampilan, penanaman nilai dan sikap sosial untuk mempersiapkan diri menjadi warga negara yang baik dan dapat melanjutkan kebudayaan bangsa serta mempersiapkan siswa untuk menjadi masyarakat yang demokratis dan membaur di masyarakat.
32 2.1.6.4 Pembelajaran IPS Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (sisdiknas, 2011: 5) Menurut Hamalik (2014: 57) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiwi (siswa dan guru), material (buku, papan tulis, kapur, dan audio visual), fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses yang saling mempengaruhi mencapai tujuan belajar. Menurut A. Kosasih Djahiri (dalam Sapriya, dkk., 2006:7) mengatakan ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu pengatahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan. Pendapat ahli di atas dapat dimaknai pembelajran IPS sebagai interaksi antara peserta didik dan pendidik yang mempelajari tentang ilmu sosial yang didukung dengan material, fasilitas dan proses yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan belajar IPS. 2.1.6.5 Kurikulum IPS SD Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat 19 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (sisdiknas, 2011: 5). Menurut Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Suprayogi (2011:19) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
33 pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Bersumber pendapat ahli di atas, kurikulum merupakan suatu perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam menentukan tujuan, isi dan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2006. Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sekolah dasar tahun 2006 ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No 22 tahun 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Dasar Pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacu pada: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Standart isi Standart proses Standart kompetensi lulusan Standart pendidik dam tenaga kependidikan Standar sarana dan prasarana Standar pembiayaan Standar pengelolaan standar pembiayaan Standar penilaian.
Standar isi yang digunakan untuk
satuan pendidikan dasar dan
menengah (2006: 11) disebutkan bahwa struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
34 pelajaran dengan ketentuan yaitu kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada tabel berikut: Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SD/MI Komponen A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Seni Budaya dan Keterampilan 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah Sumber: Permendiknas, 2016
Kelas dan Alokasi Waktu I II III IV, V, VI 3 2 5 5 4 3 4 4
26
27
28
2 2 32
Satuan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket. Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap
35 muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada SD/MI/SDLB berlangsung selama 35 menit (BSNP, 2006: 41). Berikut Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang pada kelas V semester genap: Tabel 2.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas V Semester 2 Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan
Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh
tokoh pejuang dan
pejuang pada masa penjajahan Belanda dan
masyarakat dalam
Jepang
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indoneisa
Sumber: Permendiknas, 2016 2.1.6.6 Evaluasi Pembelajaran IPS Menurut Ground dalam Gunawan (2013: 79) mengatakan evaluasi adalah proses sistematik dalam pengumpulan, analisis dan penafsiran informasi untuk menentukan jangkauan pencapaian tujuan pembelajaran. Suprayogi (2011: 82) juga meyebutkan evaluasi adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek.
36 Dewanto dalam Suprayogi (2011:82) proses evaluasi ada dua langkah utama yaitu mengukur dan menilai. Mengukur adalah kegiatan untuk membandingkan kriteria objektif yang telah ditentukan dengan yang telah dikuasai peserta didik (siswa). Kriteria harus objektif dan ditentuakn sebelum proses belajar mengajar dilakukan. Penilaian merupakan proses untuk menentukan siswa dalam kelompoknya, baik dalam metode dan proses, tetapi satu hal yang perlu diingat adalah pengukuran merupakan proses awal evaluasi. Proses ini tidak dibalik. Bersunber pendapat para ahli di atas, evaluasi dimaknai sebagai sebuah proses yang sistematik untuk mengukur dan menilai suatu objek (siswa) untuk menentukan pencapaian tujuan belajar yang ditetapkan. Menurut Gronlound dalam Suprayogi (2011:83) guru dapat membuat keputusan yang berkaitan dengan proses penilaian yaitu; (1) keputusan pada permulaan pengajaran, (2) keputusan pada saat pengajaran berlangsung dan (3) keputusan pada akhir pembelajaran. Penilaian yang dilakukan oleh siswa membantu siswa untukmemperkuat motivasi belajar, memperdaya daya ingat dan transfer belajar, memperbesar pemahaman siswa terhadap keberadaan dirinya dan memberikan bahan umpan balik tentang keefektifan belajar (Suprayogi, 2011:83). Tujuan dari evaluasi menurut Suprayogi (2011:83-84) antara lain: 1. Melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar mengajar. 2. Memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru. 3. Memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan program belajar mengajar.
37 4. Mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama kegiatan belajar dan mencarikan jalan keluarnya. 5. Menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuannya. Menurut Suprayogi (2011:83) adapun empat fungsi utama dalam pembelajaran, yaitu: 1. Formatif yang merupakan umpan balik bagi guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program remedial bagi siswa yang belum menguasai separuh materi yang dipelajari. 2. Sumatif, yaitu dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, menetukan angka nilai sebagai bahan keputusan kenaikan kelas dan laporan perkembangan belajar siswa, serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 3. Diagnostik, yaitu dapat mengetahui latar belakang siswa (Psikologis, fisik, dan lingkungan yang mengalami kesulitan belajar. 4. Seleksi dan penempatan, yaitu hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk menyeleksi dan menempatkansiswa sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Evaluasi yang dilakukan dalam proses pembelajaran IPS, memiliki beberapa fungsi yang bermakna, baik bagi kita selaku guru maupun bagi peserta didik yang sedang menjalani proses pembelajaran. Bagi kita guru IPS, evaluasi itu berfungsi mengungkapkan kelemahan proses kegiatan mengajar yang meliputi bobot materi yang disajikan, metode yang diterapkan, media yang digunakan dan strategi yang dilaksanakan. Disini, hasil evaluasi dapat dijadikan dasar memperbaiki kelemahan proses kegiatan mengajar. Sedangkan di pihak siswa, evaluasi ini berfungsi mengungkapkan penguasaan materi pembelajaran oleh mereka dan juga untuk mengungkapakan kemajuannya secara individual ataupun kelompok dalam mempelajari IPS.
38 Evaluasi pembelajarn IPS yang memenuhi syarat mencapai tujuan yang sebaik-baiknya, harus berlandaskan asas evaluasi yang meliputi (1) asas komprehensif
atau
asas
keseluruhan,
(2)
asas
kontinuitas
atau
asas
kesinambungan, dan (3) asas objektif. Asas komprehensif pada evaluasi pembelajaran IPS, menentukan bahwa syarat evaluasi itu harus meliputi keseluruhan pribadi peserta didik yang dievaluasi, meliputi pengusaan materi (pengetahuan), kecakapan (kecerdasan), keterampilan, kesadaran,dan sikap mentalnya. Berpegang pada taksonomi Bloom, evaluasi itu meliputi aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Asas kontinuitas pada pembelajaran IPS mempersyaratkan bahwa evaluasi itu wajib dilakukan secara berkesinambungan mulai dari sebelum (pra) proses mengajar-membelajarkan IPS itu dilaksanakan, selama proses itu berjalan atau ditengah-tengah (mid) proses berlangsung, dan setelah (pasca) proses tersebut berakhir. Pengajuan pertanyaan oleh guru dilakukan sebagai upaya untuk mengecek keberhasilan proses. Sedangkan asas objektif pada evaluasi pembelajaran IPS mensyaratkan bahwa evaluasi itu menilai dan mengukur apa adanya. Evaluasi pembelajaran IPS secara menyeluruh, meliputi bentuk-bentuk tes dan nontes. Bentuk tes, meliputi tes objektif, tes esai (uraian), dan tes lisan. Sedangkan ke dalam nontes, meliputi tugas dan penampilan. Dalam pelaksanaan pembelajaran evaluasi IPS guru dapat menentukan bentuk yang paling sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik yang dievaluasi.Evaluasi dalam pembelajaran IPS terdiri dari tiga bagian yaitu evaluasi pra pembelajaran, evaluasi selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran.
39 Evaluasi sebelum pembelajaran dimulai untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik. Dengan mengetahui kemampuan awal, guru dapat membandingkan kemampuan sebelum pembelajaran dengan kemampuan setelah pembelajaran. Dengan demikian guru dapat mengetahui perbahan perilaku dan kemampuan sebagai hasil pembelajaran IPS. Evaluasi yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung, terutama bukan untuk menilai kemampuan, melainkan untuk mengecek apakah proses pembelajaran yang sedang berlangsung itu dapat diserap atau tidak oleh peserta didik.padakesempatan ini sekaligus guru dapat memperbaiki tugas kerja guru, jika proses itu tidak memenuhi sasaran. Evaluasi pada tahap pasca pembelajaran adalah evaluasi sesuai dengan fungsi dan tujuannya yang mengungkapakan keberhasilan pembelajaran IPS, baik dari pihak pemenuhan tugas sebagai guru IPS maupun dari pihak peserta didik yang menjadi subjek utama dalam pembelajaran IPS (Sumaatmaja, 2003: 1.441.48).
2.1.7 Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Orang tua menginginkan prestasi yang unggul dalam segala bidang. Sering kali anak di paksa untuk terus belajar agaranak menjadi lebih memahami pelajaran, hal ini harus didukung orang tua dengan perhatian terhadap kegiatan belajar anak dan pengawasan terhadap perkembangan belajar anak. Ormord (2008: 168) mengatakan pada sebagian besar budaya, prestasi sekolah sangat dihargai dan para orang tua mendorong anak-anaknya untuk berprestasi di sekolahnnya. Dengan adanya dorongan dari orang tua diharapkan anak menjadi
40 lebih bersemangat dalam belajar sehingga nilai yang diperoleh dapat maksimal. Oleh sebab itu perhatian orang tua menjadi faktor pendukung hasil belajar yang diperoleh anak. Dalam proses belajar anak orang tua berperan aktif membantu mengarahkan anak ketika kesulitan dalam belajar. Sikap orang tua juga mempengaruhi bagaimana mereka mengarahkan anak dalam belajar. Nasution (1986: 4) mengatakan sebagai orang tua besar pengaruhnya terhadap anggota keluarga. Hal yang seperti ini sebenarnya baik sekali bagi orang tua untuk mempergunakan sebagai alat pendidikan kepada anak-anaknya. Dengan cara ini anak-anak akan dapat diajak untuk meningkatkan kegiatan belajarnya, sehingga prestasi sekolah dapat meningkat. Setiap keluarga mempunyai cara tersendiri untuk mendidik anaknya. Perbedaan cara orang tua anak dalam mendidik anak berbeda dikarenakan setiap orang tua mempunyai sikap dan sifat yang berbedabeda. Ada orang tua yang menerapkan sikap disiplin terhadap anak dan ada yang memanjakan anak. Perlakuan yang berbeda ini tentu akan berpengaruh pada proses belajar anak. Contohnya orang tua yang memanjakan anak tidak akan membiarkan anaknya kesulitan dalam proses belajar. Terkadang orang tua memberikan kebebasan untuk tidak belajar sehingga anak menjadi malas untuk belajar dan mengerjakan tugas rumah. Lain halnya dengan siswa yang dibesarkan dari keluarga yang disiplin tentu selalu mengawasi belajar anak mulai dari belajar rutin, mengerjakan tugas dan menyiapkan fasilitas sekolah. Dengan orang tua memperhatikan keadaan anak maka orang tua lebih mudah mengetahui kesulitan
41 yang dialami oleh anak dalam belajar serta mencari solusi bersama untuk memecahkan permasalahan yang ada. Uraian di atasmenunjukan bahwa orang tua mempunyai peran penting dalam meningkatkan prestasi akademik anak. Hal ini dikuatkan oleh Nasution yang mengatakan amatlah besar peranan orang tua dalam rumah tangga dalam usahanya untuk meningkatkan prestasi belajar anak-anaknya di sekolah. Karena tanpa adanya asuhan dan bimbingan orang tua, akan sulit dibayangkan bagaimana kelak pertumbuhan dan perkembangan intelek anak (1986:42). Membimbing dan mengasuh anak merupakan salah satu bentuk perhatian orang tua terhadap anak, dengan adanya perhatian ini dapat dicapai hasil belajar yang lebih baik. Sehingga apabila perhatian orang tua terhadap siswa tinggi maka pencapaian hasil belajar juga baik, sebaliknya jika perhatian orang tua rendah maka pencapaian hasil belajar akan kurang maksimal.
2.2 Kajian Empiris Untuk mendukung landasan teori yang ada, mengenai hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar siswa berikut adalah tabel hasil penelitian yang telah di lakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian yang dilakukan Effendy Setyo Hirnoto (2015) berjudul “Hubungan intensitas perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak siswa kelas VII SMP Wahid Hasyim 8 Waru Tahun ajaran 2014/2015” menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. Hal ini ditunjukan dengan hasil yang diperoleh r hitung lebih besar daripada r tabel yaitu 0,544 > 0,284 dengan tingkat kepercayaan 1%.
42 Penelitian yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Sikap Sosial Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kecamatan Sawon” yang dilakukan oleh Suryani dan Samsi Haryanto (2014) menunjukan hasil pengujian hipotesis pertama dengan uji thitung menunjukan lebih besar dari ttabel yaitu sebesar 0,253 > 0.05, hal ini menunjukan bahwa perhatian orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS. Maka semakin tinggi perhatian orang tua akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Afiatin Nisa (2015) dalam penelitian berjudul “Pengaruh perhatian orang tua dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuab Sosial” menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X1 ) perhatian orang tua dengan Variabel terikat (Y1) prestasi belajar yaitu thitung menunjukan 4,954 sedangkan ttabel 2.002 maka thitung> ttebel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Selain itu peneitian yang dilakukan Nina Isnawati dan Dhyah Setyorini dengan judul “Pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi pada kompetensi mengelola dokumen transaksi siswa kelas X program keahlian akuntansi SMK Cokroaminoto 1 Banjarnegara tahun ajaran 2011/2012” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Kompetensi Mengelola Dokumen Transaksi yang ditunjukkan dengan harga r tabeluntuk taraf signifikansi 5% sebesar 0,254. Harga r hitunglebih besar dari r tabel(0,555 > 0,254). Penelitian ini juga dilakukan uji signifikansi menggunakan uji t, berdasar hasil uji t diperoleh thitung sebesar 5,121 dan p-value = 0,000 < 0,05.
43 Sehingga dapat disimpulkan bahwa Perhatian Orang Tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Kompetensi Mengelola Dokumen Transaksi. Penelitian yang dilakukan oleh Jane Heidyani Tan, dkk. Dengan judul “Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Anak Usia Sekolah Kelas IV Dan V Di SD Negeri Kawangkoan Kalawat” menunjukan dukungan orang tua yang diberikan kepada anak usia sekolah di SD Negeri Kawangkoan Kalawat secara umum memiliki dukungan orang tua sedang, motivasi belajar anak usia sekolah di SD Negeri Kawangkoan Kalawat sebagian besar mempunyai motivasi belajar kategori sedang dan terdapat hubungan antara dukungan orang tua dengan motivasi belajar pada anak usia sekolah di SD Negeri Kawangkoan Kalawat. Berdasarkan hasil analisis statistic menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,002. Hal ini berarti nilai p lebih kecil dari á (0,05) dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara dukungan orang tua dengan motivasi belajar pada anak usia sekolah kelas IV dan V di SD Negeri Kawangkoan Kalawat. Bedasarkan jurnal yang diteliti oleh T. A. Oluwatelure dan
K. O.
Oloruntegbe yang berjudul “Effects of parental involvement on students’ attitude and performance in cience” mengatakan: “This research was set out find out how parental involvement influences students’ attitude towards, and performance in the two science subjects. An attitude questionnaire developed and standardized by the researcher was used. It’s split-half reliability coefficient yielded 0.59 and 0.51 for Biology and Chemistry respectively. A sample of four hundred and eighty tudents participated in the study. Three hypotheses were raised and tested. The result obtained using chisquare analysis revealed that the level of the home influence has implication on school learning and that
44 performances of students in science are a function of their attitudes to the subject. The phenomena observed were discussed in the light of prevailing conditions in most of the developing West African countries. Conclusively, home influence can be a tool to enhance school learning”. Dalam penelitian tersebut digunakan untuk mengetahui bagaimana keterlibatan orangtua pengaruh terhadapsikap siswa dan kinerja dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan. Kuesioner sikap dikembangkan dan distandarisasi oleh peneliti. Setengah koefisien reliabilitas menghasilkan Biologi sebesar 0.59 dan kimia sebesar 0,51. Sebuah sampel dari empat ratus delapan puluh siswa berpartisipasi dalam studi . Tiga hipotesis dibesarkan dan diuji . Hasilnya diperoleh dengan menggunakan chisquare analisis mengungkapkan bahwa tingkat pengaruh rumah memiliki implikasi pada pembelajaran sekolah dan bahwa kinerja siswa dalam sains adalah fungsi dari sikap mereka terhadap subjek. fenomena diamati dibahas dalam terang kondisi yang berlaku di sebagian besar Afrika Barat . Pengaruh rumah dapat menjadi alat untuk meningkatkan pembelajaran sekolah. Berdasarkan jurnal internasional yang berjudul “A study of adolescents’ perception of parental influence on academic activities” oleh Letha N. C. mengatakan : “Research has established the importance of family support, and parental support in particular, in predicting adolescents’ educational and psychological outcomes. The family has been identified as a critical force even more powerful and direct than teachers in their children’s education. A number of studies have attempted to compare the belief, attitudes, values of parents and their children and also the extent to which parents opinion agree or conflict with that of children. These studies have shown that parents’ potentially influence adolescent’s identities. However, few studies have been undertaken to find the perception of adolescents about parental influence. The present study investigated the perception of adolescents about their parents’ influence in academic activities. The sample for the present study comprised two hundred senior secondary school students
45 namely Class XI studying in various private, government, central and aided schools of Delhi. The tool used was a self constructed questionnaire comprising 40: agree-disagree statements on a 5-1 Likert scale. The scores indicated that Class XI students belonging to private, government central and government aided schools of New Delhi perceived their parents as influencing their academic activities and the factor which was most influential was parental support”. Penelitian tersebut dilakukan terhadap dua ratus siswa sekolah menengah atas yaitu kelas XI belajar diberbagai swasta, pemerintah, sekolah-sekolah pusat dan dibantu dari Delhi. Alat yang digunakan adalah diri sudah dibangunkuesioner yang terdiri dari 40 pernyataan dengan alternanatif jawaban : setuju-tidak setuju pada skala Likert.. Skor menunjukkan bahwasiswa kelas XI milik swasta, pemerintah pusat dan pemerintah dibantu sekolah New Delhidirasakan orang tua mereka mempengaruhi kegiatan akademik dan faktor yang palingberpengaruh adalah dukungan orangtua. Hasil
penelitian terdahulu menunjukan hubungan yang positif antara
variabelperhatian orang tua dan variabel hasil belajar. Penelitian tersebut dijadikan sebgai landasan untuk melakukan penelitian korelasi tentang hubungan perhatian orang tua dan hasil belajar. Peneliti ingin mengetahui adakah hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
2.3 Kerangka Berfikir Suatu proses belajar terdapat faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari diri siswa seperti; bakat, intelegensi, kondisi kesehatan motivasi dan lain sebagainya. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri siswa seperti; lingkungan keluarga, lingkungan sosial dan lain sebagainya. Keluarga merupakan salah satu faktor eksternal yang penting dalam pendidikan baik itu berupa
46 perhatian maupun bimbingan. Orang tua sebagai guru pertama dalam kehidupan mempunyai tanggung jawab yang besar untuk membentuk karakter anak. Dalam keluarga orang tua menanamkan nilai-nilai yang akan digunakan untuk berbaur dengan masyarakat. Perhatian orang tua dibutuhkan untuk membimbing dan mengarahkan anak untuk menjadi generasi masa depan yang hebat. Anak menhabiskan waktu lebih lama di dalam keluarga dibandingkan dengan hidup di masyarakat, hal ini membuat orang tua harus meluangkan waktunya unutk membina dan membimbing anak mereka. Selain peran sekolah yang memberikan pendidikan formal di sekolah, orang tua juga memegang peran penting dalam proses belajar anak. Salah satu faktor eksternal untuk mendukung belajar anak adalah perhatian orang tua. Tidak semua orang tua memperhatikan anaknya. Tidak jarang orang tua sibuk dengan pekerjaan dan tidak memperhatikan proses belajar anak. Orang tua bertanggung jawab penuh dalam memberikan perhatian khusus berupa; pemberian bimbingan, pemenuhan kebutuhan,memberikan nasihat, pengawasan dan motivasi. Perhatian orang tua menjadi salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar. Semakin orang tua memperhatikan anak akan semakin baik hasil belajarnya. Sesuai uraian di atas maka skema kerangka berfikirnya dapat di gambarkan sebagai berikut: Pemberian Bimbingan
Memberikan nasihat
47
Memberikan
PERHATIAN ORANG TUA
motivasi dan
(Variabel x)
penghargaan
Hasil Belajar (Variabel Y)
Memenuhi kebutuhan Anak
Pengawasan Terhadap Anak
Hasil UTS Kelas V Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir Dalam sebuah keluarga orang tua mempunyai peran penting dalam memberikan perhatian kepada anak. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan 5 indikator untuk mengetahui perhatian orang tua, yaitu;(1) pemberian bimbingan, (2) memberikan nasihat, (3) memberikan motivasi dan penghargaan,(4) memenuhi kebutuhan anak dan (5) pengawasan terhadap anak ditetapkan untuk meneliti hubungan variabel
perhatian orang tua sedangkan variabel hasil belajar
didapatkan dari hasil Ulangan Tengah Semester Genap kelas V Tahun Ajaran 2015/2016. Jika perhatian orang tua tinggi maka hasil belajar tinggi, sebaliknya jika perhatian orang tua rendah maka hasil belajar rendah. Sehingga diketahui adakah hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar.
2.4 Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2014: 64) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
48 dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Selain itu Arikunto(2013:110) juga berpendapat bahwa hipotesis diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap pemasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dalam penelitian ini, hipotesis yang akan di buktikan adalah: a.
Ho = Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
b.
Ha = terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara
Ungaran
Timur
Kabupaten
Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasi dan ex post facto untuk mengetahui suatu hubungan. Emzir (2014: 37) meyebutkan bahwa “Penelitian korelasional menggambarkan suatu pendekatan umum untuk penelitian yang berfokus pada penaksiran pada kovariasi di antara variabel yang muncul secara alami”. Peneliti meneliti hubungan antar dua variabel. Menurut Emzir (2014: 37) tujuan penelitian korelasional
adalah
untuk
mengidentifikasi
hubungan
prediktif
dengan
menggunakan teknik korelasi atau teknik statistik yang lebih canggih. Penelitian ini digunakan untuk meneliti hipotesis yang diajukan. Penelitian korelasi ditujukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari dua variable atau lebih. Emzir (2014: 38-39) menyebutkan bahwa studi korelasional melengkapi penaksiran seberapa tepat hubungan dua variabel. Penelitian korelasional ini menggunakan suatu set pertanyaan awal yang pada umumnya berbentuk kuesioner. Menurut Arikunto (2010: 17) ex post facto adalah penelitian tentang variabel yang kejadiannya sudah terjadi sebelum penelitian yang dilakukan. Penelitian ex post facto ini digunakan untuk mengambil data untuk hasil belajar Ulangan Tengah Semseter (UTS) Semseter Genap.
49
50 3.1.2 Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif karena hasil akhir dari penelitian berupa angka dan diolah menggunakan statistik. Dalam penelitian
kuantitatif
terdapat
filsafat
positivisme
memandang
realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap konkrit, teramati, terukur dan hubungan gejala bersifat sebeb akibat (Sugiyono, 2014: 8). Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan non-ekperimen yaitu penelitian korelasi. Penelitian korelasi atau penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada (Arikunto, 203: 3). Variabel-variabel yang ada diuji hipotesisnya sehingga diketahui adakan hubungan antara variabel X dan variabel Y. Dalam hal ini menggambarkan hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS siswa Kelas V SDN di Gugus Ki Hajar DewantaraUngaran Timur Kabupaten Semarang.
3.2 Prosedur Penelitian Tahapan penelitian yang peneliti lakukan berdasarkan teori dari Emzir (2014: 41-42) yaitu sebagai berikut: 1. Pemilihan Masalah Pemilihan masalah ini berdasarkan hasil observasi peneliti yang dilakukan di sekolah dasar. Kemudian dari berbagai masalah yang diperoleh, pilih salah satu masalah yang menurut peneliti masalah tersebut urgent.
51
2. Sampel dan Pemilihan Instrumen Sampel dalam penelitianyang akan dilakukan sejumlah 89 siswa yang diambil dari 149 populasi, dengan teknik Cluster random Sampling. Pengambilan data yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan isntrumen angket (kuesioner) dan dokumentasi. 3. Desain dan Prosedur a. Peneliti melakukan observasi ke SD untuk mencari tahu masalah yang terdapat pada SD tersebut. b. Memilih masalah yang paling urgent untuk diteliti. c. Menentukan sampel dari populasi. d. Menyusun instrumen penelitian. e. Menguji cobakan instrumen pada sebagian populasi yang tidak terpilih menjadi sampel penelitian. f. Melaksanakan penelitian di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. 4. Analisis Data dan Interpretasi Menganalisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan menyimpulkan hasil analisis data.
3.3 SubjekPenelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian 3.3.1
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar
DewantaraUngaran Timur Kabupaten Semarang. Lokasinya berada di Desa
52 Kalongan Kecamatan Ungaran Timur. Sekolah menjadi sampel penelitian adalah SDN kalongan 01 berjumlah 32 siswa, SDN Kalongan 02 sebanyak 30 siswa dan SDN kalongan 03 berjumlah 27 siswa. Penetapan ketiga sekolah tersebut berdasarkan teknikcluster random sampling, selain itu terdapat alasan lain ketiga sekolah tersebut terdapat di kecamatan yang sama dan berada di gugus yang sama sehingga pekerjaan orang tua dan kemampuan masing-masing siswa hampir sama. 3.3.2
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SDN Kalongan 01, SDN Kalongan 02 dan SDN
Kalongan 03 yang berada di Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. 3.3.3
Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran
2015/2016. Penelitian dilaksanakan pada tanggal Februari – Mei 2016.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2010:117). Untuk populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN Kelas V Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran TimurKabupaten SemarangTahun Ajaran 2015/2016. Berikut data populasi penelitian:
53 Tabel 3.1 Data siswa di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara No
Nama Sekolah
Jumlah siswa
1
SDN Kalongan 01
32
2
SDN Kalongan 02
30
3
SDN Kalongan 03
27
4
SDN Kalongan 04
32
5
SDN Kawengen 01
28
Jumlah
149
Sumber: UPTD Kecamatan Ungaran Timur, 2016
3.4.2
Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (sugiyono, 2014: 81). Teknik sampling yang digunakan adalah teknik Cluster random Sampling (Sugiyono, 2010: 120-121 ). Pengambilan sampel harus benar-benar mewakili populasi yang akan diteliti, sehingga peneliti menggunakan cluster random sampling. Cluster Sampling adalah cara penentuan sampel dengan unit populasi yang akan diacak bukan individu-individu dari anggota populasi melainkan rumpun populasi sebagai unit sampel penelitian. Sedangkan random sampling adalah teknik pengumpulan sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2010: 120). Dalam teknik pengambilan sampel ini yang diacak adalah pada sekolah dasarnya, yaitu dengan cara undian dalam penentuan sampel SD yang digunakan untuk penelitian. Pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengacak dalam mengambil sampel dari populasi siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar DewantaraUngaran
54 Timur Kabupaten Semarang. Pengambilan sampel berdasarkan undian (untung-untungan) yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan kertas kecil yang diberikan nomor pada setiap kertas kemudian digulung. Dengan tanpa prasangka mengambil kertas secara acak. Dari 5 SD yang dipilih secara acak 3 SD sebagai tempat penelitian. Dari populasi yang ada peneliti secara undian diperoleh SDN Kalongan 01, SDN Kalongan 02 dan SDN Kalongan 03. Jumlah siswa di SDN Kalongan 01 sebanyak 32, jumlah siswa di SDN Kalongan 02 sebanyak 30 siswa dan SDN Kalongan 03 sebanyak 27 siswa.
3.5 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya(Sugiyono, 2010 : 60). Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua variabel, yaitu variabel bebas atau independen (X) dan variabel terikat dependen (Y) yang akan di uraikan sebagai berikut: 3.5.1
Variabel Bebas (X) Sugiyono (2014:39)mengatakan variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah perhatian orang tua. Perhatian orang tua adalah pemusatan/kekuatan yang ditujukan ayah dan ibu kepada siswa dalam memperhatikan tingkah laku serta aktifitas siswa dengan sadar. Indikator perhatian orang tua yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:
55 (1) Pemberian Bimbingan (2) Memberikan nasihat (3) Memberikan motivasi dan penghargaan (4) Memenuhi kebutuhan anak (5) Pengawasan terhadap anak. 3.5.2
Variabel Terikat (Y) Menurut sugiyono (2014:39) variabel bebas merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah hasil nilai ulangan kelas V mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Penentuan nilai hasil belajar di tentukan oleh KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditetapkan yaitu 70.
3.6 Definisi Operasional Berdasarkan kajian teori di atas dapat dirumuskan definisi operasional sebagai berikut: 3.6.1
Perhatian Orang Tua Perhatian orang tua adalah pemusatan/kekuatan yang ditujukan ayah dan
ibu kepada siswa dalam memperhatikan tingkah laku serta aktifitas siswa dengan sadar. Pemusatan disini di tekankan pada proses belajar anak, seperti: pemberian bimbingan, memberikan nasihat, memberikan motivasi dan penghargaan, memenuhi kebutuhan anak, pengawasan terhadap anak. Ketika orang tua memperhatikan siswa dalam belajar, maka siswa akan merasa diperhatikan dan semangat untuk belajar lebih giat untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
56
3.6.2
Hasil Belajar Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku pada subjekbelajar yang
diinginkan. Hasil belajar meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada penelitian ini data hasil belajar di fokuskan pada hasil belajar ranah kognitif. Hasil belajar diambil berdasarkan hasil belajar Ulangan Tengah Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran IPS kelas V. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal perlu dukungan dari diri sendiri, orang tua, keluarga dan lingkungan sekitar, dan sekolah. Tes tersebut diujikan oleh guru kelas.
3.7 Hubungan Antara Variabel Penelitian Variabel – variabel dalam penelitian pada umumnya memiliki hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Hubungan antara variabel sangat kompleks karena variabel – variabel tersebut saling berhubungan dan berinteraksi. Berdasarkan pemaparan di atas berikut adalah hubungan antar variabel sebagai berikut:
X
Y Gambar 3.1. Hubungan antar variabel
X = Perhatian orang tua sebagai variabel bebas Y = Hasil belajar siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara sebagai variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas (X) adalah perhatian orangtua dan variabel terikat (Y) adalah hasil belajar IPS siswa kelas V. Dalam hal ini perhatian orang
57 tua memiliki hubungan dengan hasil belajar IPS siswa kelas V Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016.
3.8 Teknik Pengumpulan Data 3.8.1
Angket (kuisioner) Dalam penelitian ini menggunakan angket sebagai teknik pengumpulan
data. Menurut sugiyono (2014:142) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket yang digunakan adalah jenis angket dengan pertanyaan tertutup. Alasan memilih pertanyaan tertutup karena pertanyaan tertutup membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang terkumpul (Sugiyono, 2014: 143). Angket ini digunakan untuk memperoleh data perhatian orang tua yang diberikan pada siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Menurut Endang Poerwanti (2008: 3.26) angket yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai ciri-ciri antara lain: a. Dipergunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak mudah diakses dengan cara lain. b. Hasilnya berupa data deskriptif. c. Biasanya berupa angket siap (Attitude Questionnaires). 3.8.2
Dokumentasi Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2014: 240).Teknik pengumpulan
58 dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa data siswa, hasil belajar siswa dan foto dokumentasi. Teknik dokumentasi merupakan teknik sederhana namun dalam pelaksanaannya terkadang masih kurang akurat untuk mendapatkan data yang lebih rinci. Dokumentasi ini diperlukan untuk memperkuat hasil angket yang akan dilaksanakan. Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh hasil belajarkelas V semester gasal mata pelajaran IPS tahun ajaran 2015/2016. Selain itu metode dokumentasi digunakan sebagai bukti pelaksanaan penelitian penelitian. Bukti tersebut dapat berupa foto atau video selama proses penelitian. 3.8.3
Wawancara atau Intervieu Íntervieudipandang sebagai teknik pengumpulan data dengan cara Tanya
jawab
lisan
yang
penelitian(Sutoyo,
dilakukan 2012:
152).
secara
sistematis
Wawancara
guna
digunakan
mencapai
tujuan
sebagai
teknik
pengumpulan data untuk memperkuat hasil penelitian. Dalam penelitian ini menngunakan teknik wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti telah mengetahui informasi yang akan diperoleh (Sugiyono, 2014:140). Wawancara ini digunakan utnuk mendukung hasil angket yang telah diberikan pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran TimurKabupaten Semarang.
3.9 Intrumen Penelitian Riduwan (2013: 78) menyebutkan bahwa instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Instrumen yang digunakan untuk
59 mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. 1. Angket (kuesioner) Angket digunakan untuk mengetahui informasi pribadi tentang responden yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Menurut Endang Poerwanti (2008: 3.26) penyusunan angket harus menggunaka pertanyaa-pertanyaan yang memerlukan jawaban terbuka (mengisi bagian kosong atau jawaban bebas) ataupun jawaban tertutup (pilihan ganda, skala, dll). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui perhatian orang tua yang diberikan untuk anaknya dalam proses belajar. Menurut Sugiyono (2010: 172) angket dipilih sebagai instrumen pengambilan data apabila responden jumlahnya besar dan dapat membaca dengan baik, serta dapat mengungkapkan hal-hal yang bersifat rahasia. Angket yang digunakan bersifat tertutup, sehingga responden tidak perlu memberikan jawaban secara rinci. Dalam angket ini responden diminta untuk memberikan tanda ceklis (√) pada kolom yang telah disediakan pada lembar angket sesuai dengan keadaan yang dialami. Angket yang diberikan untuk memperoleh data tentang perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014: 93). Pada skala Likert terdapat 4 alternatif jawaban dalam setiap instrumen, keempat jawaban tersebut adalah selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Masing-masing jawaban
60 mempunyai skor yang berbeda-beda. Berikut skor yang diperoleh setiap jawaban: Selalu
diberi skor 4
Sering
diberi skor 3
Kadang-kadang
diberi skor 2
Tidak pernah
diberi skor 1
Keterangan: Selalu : bila pernyataan tersebut dilakukan setiap hari. Sering : bila pernyataan tersebut dilakukan 4 sampai 6 kali dalam seminggu. Kadang-kadang: bila pernyataan tersebut dilakukan 1 sampai 3 kali dalam seminggu. Tidak Pernah: bila pernyataan tersebut tidak pernah anda lakukan. Berikut kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk angket yang diberikan kepada siswa: Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen
Variabel
Indikator
Deskriptor
Butir
Banyak
Pernyataan
Pernyataan
a. Membimbing ketika ada kesulitan dalam Perhatian Orang Tua
Pemberian bimbingan
proses belajar b. Mendampingi belajar anak. c. Menegur ketika tidak sungguhsungguh
1,2,3,4,5
5
61 a. Menasihati untuk tidak melakukan kecurangan Memberi nasihat
b. Menasihati untuk 6,7,8
3
9,10,11
3
peralatan tulis dan
12,13,14,15,
6
perlengkapan
16,17
selau belajar sungguh sungguh. c. Menasihati pentingnya sekolah lanjut. a. memberkan penghargan untuk
Memberikan motivasi dan penghargaan
memotivasi anak b. memberikan motivasi agar anak lebih giat dala belajar dan mencapai cita-cita a. menyediakan fasilitas pendukung kegiatan belajar
Memenuhi kebutuhan anak
b. menyediakan
sekolah. c. Menyediakan ruangan khusus untuk belajar.
Pengawasan terhadap anak.
a. Mengawasi anak dalam proses belajar di rumah.
18,19,20,21, 22,23,24,25
8
62 b. Pengawasan anak dalam jam belajar dan jam bermain. c. Mengawasi anak untuk mengetahui masalah yang dihadapi ketika belajar d. Mendampingi belajar anak. e. Mengawasi perkembangan anak baik di rumah dan di sekolah. Jumlah Pernyataan
25
2. Wawancara. Wawancara yang digunakan sebagai instrumen penelitian berbentuk wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur ini digunakan untuk wawancara
dengan
orang
tua
siswa.
Wawancara
dilakukan
untuk
mengklarifikasi data angket yang telah diisikan oleh siswa. Wawancara ini digunakan sebagai data pendukung dalam penelitian ini. Berikut kisi-kisi yang digunakan untuk wawancara dengan orang tua siswa: Tabel 3.3. Kisi-kisi wawancara untuk orang tua
63
Variabel
Indikator
Banyak Butir Pertanyaan Pertanyaan
Pemberian bimbingan
3
1
Memberi nasihat
2,7
2
6,9
2
4,5,10
3
1,8,11
3
Perhatian Orang Memberikan motivasi, penghargaan Tua Memenuhi kebutuhan anak Pengawasan terhadap anak.
11
Jumlah Pertanyaan
3. Dokumentasi Instrumen dokumentasi digunakan untuk memperoleh data data nama dan nilai hasil ulangan yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran. Selain itu dokumetasi juga digunakan sebagai bukti pelaksanaan penelitian. Bukti tersebut berupa foto dan video selama proses penelitian. Berikut instrumen yang digunakan selama penelitian: Tabel 3.4. Instrumen Dokumentasi
Data Hasil Ulangan Tengah Semester Genap Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang No Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas 1. 2. 3
3.10 Uji Coba Instrumen
64 3.10.1 Validitas Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang akan diukur (Purwanto, 2013 : 114). Pendapat lain tentang validitas dikemukakan oleh Sugiyono (2012 : 348) yang menyebutkan validitas berhubungan dengan adanya kesamaam antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kemudian Arikunto (2013 : 211) menyebutkan, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila tingkat validitasnya tinggi, dan sebaliknyan jika tingkat validitasnya rendah, maka instrumen tersebut kurang valid. Validitas instrumen penelitian ini yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Berikut merupakan penjelasan mengenai pengujian: 3.10.1.1Validitas Isi ( Content Validity) Validitas isi (content validity) adalah pengujian validitas dilakukan atas isinya untuk memastikan apakah butir tes hasil belajar mengukur secara tepat keadaan yang ingin diukur (Purwanto, 2013:120). Sebuah instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Pengujian validitas tiap butir soal, maka skor – skor yang ada pada tiap butir dikorelasikan dengan skor total (Arikunto, 2013: 219). Perhitungan analisis butir menggunakan rumus korelasi Product Momentangka kasar Arikunto (2013: 220) menyebutkan dalam analisis butir, skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total sebagai nilai Y. Penghitungan korelasi product moment dihitung dengan menggunakan program SPSS versi 21.
65 Rumus korelasi tersebut yaitu rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus Product Momentangka kasar berikut rumusnya:
( √*
(
) +*
)(
) (
) +
Sumber : Arikunto (2012 : 87 ) Dimana : rxy = koefisian korelasi antara skor item atau butir dan skor total, dua variabel yang dikorelasikan Uji validitas intrumen angket perhatian orang tua pada uji coba di kelas V SDN Gogik01 dengan responden berjumlah 30 siswa, terdapat 6 item pernyataan yang tidak valid yang diuji cobakan yaituitem pernyataan nomor 7, 9, 12, 19, 24, 25, karena rhitung < dari rtabel (0,361). Pernyataan yang tidak valid dibuang karena tidak sesuai indikator yang ditetapkan. Sedangkan 25 item pernyataan valid
yaitu
nomor
1,2,3,4,5,6,8,10,11,13,14,15,16,17,18,20,21,22,23,25,26,27,28,29,30,31, karena r hitung > dari r tabel (0,361). 25 item pernyataan yang valid digunakan dalam penelitian karena memenuhi indikator tentang perhatian orang tua. 3.10.1.2Validitas Konstruk (Construct validity) Validitas konstruk (construct validity) adalah pengujian validitas yang dilakukan dengan melihat kesesuaian konstruksi butir yang ditulis dengan kisikisinya. Hasil belajar dikonstruksi oleh sejumlah ranah (Purwanto, 2014:128).
66 Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir- butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional (Arikunto, 2012:83). Untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat para ahli (expert judgement). Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Para ahli memberikan keputusan apakah instrumen tersebut dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total (Widoyoko, 2015:146). Instrumen perhatian orang tua dilakukan pengujian oleh dosen pembimbing penelitian ini yaitu kepada Dra. Sri Susilaningsih,S.Pd.,M.Pd. dan Drs. H.A.Zaenal Abidin, M.Pd. dengan melihat kesesuaian instrumen dengan kisi-kisi dan teori yang digunakan. Setelah angket divalidasi oleh ahli, kemudian angket diuji cobakan kepada subjek yang memiliki karateristik hampir sama dengan subjek penelitian yang berasal
dari SD Negeri
yang terletak diluar Gugus
Ki
Hajar
DewantaraUngaran Timur Kabupaten Semarang untuk menghindari adanya kebocoran instrumen. 3.10.2 Reliabilitas Azwar (2015: 7) mengatakan bahwa reliaibilitas merupakan terjemahan dari kata reliability. Suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Arikunto (2013 : 221) mengemukakan bahwa reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Jadi
67 suatu instrumen harus di uji terlebih dahulu untuk mengukur, sehingga instrumen yang akan diujikan pada responden reliabel dan data yang diterima valid. Angket yang digunakan berupa checklist dimana ada 4 pilihan jawaban dengan skor 1 sampai 4, maka penerapan reliabilitasnya menggunakan alpha cronsbach’s dengan berbantuan program SPSS versi 21. Untuk mengetahui reliabilitas jenis data interval / essay , digunakan rumus dariAlfa Cronbachberikut rumusnya :
k
{ 1- ∑si2 }
(k–1)
st 2
ri =
Sumber: Sugiyono (2012 : 365)
Dimana: k
= mean kuadrat
∑ si2
= mean kuadrat kesalahan
St2
= varians total
Rumus varians total dan varians item: s t2 = ∑ xt2 – ( ∑ xt )2 n n2 si2 = JKi - JKs n n2 Dimana: JKi
= jumlah kuadrat seluruh skor item
JKs
= jumlah kuadrat subjek Dalam penelitian ini uji reliabilitas instrumen peneliti
menggunakan
program SPSS for Windows Seri 21 dengan dasar teori yang digunakan adalah
68 Cronbach Alpha. Kriteria penentuan reliabilitas instrumen yaitu dengan membandingkan nilai rtabel dengan r hitung. Apabila r hitung> dari rtabel maka instrumen tersebut dapat dikatan reliabel. Hasil pengujian reliabilitas instrumen angket perhatian orang tua dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Case Processing Summary N % Valid 30 100.0 a Cases Excluded 0 .0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .903 31
3.11 Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan korelasi product moment. Analisis data deskriptif digunakan untuk menganalisis data berupa angka yang telah diolah sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan data yang ada. Korelasi product moment digunakan untuk menguji hipotesis dan hubungan yang positif atau negatif antara perhatian orang tua dan hasil belajar siswa.
69 3.11.1 Analisis Statistik Deskriptif Menurut Sugiyono (2012: 29) statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisa dan kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan tentang data perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar DewantaraUngaran Timur Kabupaten Semarang. Teknik analisis deskriptif yang digunakan dalam penlitian ini adalah mean, median, modus, standart deviasi, varians, rentang data, nilai maksimum dan nilai minimum. Berikut uraian selengkapnya: 1. Menghitung Mean Mean merupakan nilai rata-rata yang bisa mewakili sekumpulan data yang representative. Teknik ini digunakan untuk mengetahui rata-rata perhatian orang tua dan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara. Rumus untuk mencari mean sebagai berikut:
Me =
xi N
Keterangan: Me
= rata-rata(mean)
∑Xi
= jumlah nilai x ke I sampai ke n
N
= jumlah individu (Sugiyono, 2012: 49)
70 2. Menghitung Median Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai terbesar, atau sebaliknya. Rumus yang digunakan adalah:
(Sugiyono, 2012:53) Keterangan; Md
= Median
B
= batas bawah, dimana median akan terletak
n
= banyak data/ jumlah sampel
F
= jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
F
= frekuesdi kelas median
3. Menghitung Modus Modus merupakan teknis penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang popular (yang sedang mode) atau nilai yang sering muncul dalam kelompoktersebut. Untuk menghitung modus digunakan rumus sebagai berikut;
(
) (Sugiyono, 2012: 52)
71 Keterangan: Mo
= Modus
b
= batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p
= panjang kelas interval
b1
= frekuesdi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang terbanyak)
dikurangi
frekuensi
kelas
interval
terdekat
sebelumnya. 4. MenghitungVarians Salah satu teknik yang digunakan peneliti untuk menjelaskan homogenitas kelompok yaitu varians. Varians merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
(Sugiyono, 2012: 57 ) Keterangan: S2
= varians sampel
n
= jumlah sampel
n-1
= derajat kebebasan
5. Menghitung Standar Deviasi Standar deviasi / simpangan baku dari data yang telah disusun dalam tabel ditribusi frekuensi dapat dihitung dengan rumus:
72
(Sugiyono, 2012: 58) Keterangan: S
= simpangan baku sampel
n
= jumlah sampel
6. Analisis Deskriptif Presentase. Presentase skor perhatian orang tua dan hasil dapat dihitung menggunakan rumus sebgai berikut:
(Sumber: Bungin, 2014:182) Keterangan: N
= jumlah kejadian
Fx
= frekuensi individu
Dari tabel nilai ditribusi dapat diketahui dalam bentuk % (persen) dari masing masing interval, kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram. 3.11.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 3.11.2.1 Deskripsi Data Perhatian Orang Tua Gambaran tingkat motivasi belajar siswa kelas VSDN di Gugus Ki Hajar Dewantara dapat diketahui dengan cara mengetahui distribusi skor terlebih dahulu untuk menentukan kategori dalam tingkatan perhatian orang tua, dengan menggunakan penghitungan menurut Widoyoko (2015: 110), sebagai berikut:
73
Apabila siswamemberikan tanda centang (√) pada alternatif jawaban selalu, maka jumlah skor idealnya (tertinggi) yaitu : 4 x 25 = 100
Apabila siswamemberikan tanda centang (√) pada alternatif jawaban tidak pernah, maka skor idealnya (terendah) yaitu : 1 x 25 = 25
Kelas interval sesuai dengan skala likers yang digunakan dalam angket yaitu 4 Jarak interval antara perhatian orang tua yang terdiri dari alternatif
jawaban selalu, sering, kadang – kadang, dan tidak pernah, ditentukan menggunakan rumus sebagai berikut : Jarak interval (i)
i= i = 18,75 dan dibulatkan menjadi 19 Sesuai perhitngan jarak interval di atas, dapat disusun pengkategorian tingkat perhatian orang tua siswa sebagai berikut: Tabel 3.6 Pengkategorian Perhatian Orang Tua Kategori
Jumlah Skor
Sangat Baik
82-100
Baik
63-81
Cukup Baik
44-62
Kurang Baik
25-43
Sumber: Widyoko, 2015: 113
3.11.2.2 Deskripsi Data Hasil Belajar IPS
74 Penilaian hasil belajar ditentukan berdasarkan pada Permendikbud No. 53 Tahun 2015, berikut rentang nilai yang ditetapkan: Sangat baik
: 86 – 100
Baik
: 71 – 85
Cukup
: 56 – 70
Kurang
: ≤ 55
Penetapan nilai berdasarkan Permendikbud No. 53 Tahun 2015 digunakan untuk mengetahui kategori hasil belajar IPS siswa kelas V SDN di Gugus ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang. 3.11.3 Analisis Data Awal 3.11.3.1
Uji Prasyarat Analisis
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian untuk menguji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebelum diadakan uji hipotesis dengan teknik analisis, maka ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu distribusi data harus normal (uji normalitas) dan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat linear (uji linearitas). Pengujian persyaratan analisis ini menggunakan program SPSS for Windows Seri 21, hasilnya sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Uji normalitias digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sampel yang dianalisis. Uji normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat (x2). Chi Kuadrat (x2) satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar (Sugiyono, 2012: 107).
75 Pengujian Normalitas data menggunakan program SPSS for Windows versi 21 dengan rumus Kolmogrov-Smirnov. Berikut hasil uji normalitas data perhatian orang tua dan hasil belajar:
Tabel 3.7 Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Perhatian
Hasil belajar
orangtua N Normal Parametersa,b
89
89
Mean
78.6292
85.0337
Std.
7.52931
6.43578
Absolute
.184
.165
Positive
.086
.165
Negative
-.184
-.117
1.733
1.556
.062
.016
Deviation Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data dioalah menggunakan program SPSS for Windows versi 21, 2016 Pemaparan data di atas menunjukan harga signifikansi perhatian orang tua sebesar 0,005 data hasil belajar 0,016. Data perhatian orang tua dan hasil belajar berdistribusi normal, sehingga penelitian dapat dilanjutkan. 2. Uji Linearitas
76 Uji Linearitas digunakan untuk mengetahui apakah garis-garis regresi variabel X (perhatian orang tua) dan variabel Y (hasil belajar IPS) membentuk garis linear atau tidak. Jika berbetuk garis linear, maka regresi dapat dilanjutkan (Sugiyono, 2012: 265). Uji linearitas diolah menggunakan program SPSS for Windows versi 21. Kriteria pengujian linearitas menggunakan taraf kepercayaan 5%. Apabila harga signifikansi > dari 0,05 maka kedua variabel dinyatakan linear. Apabila harga signifikansi < dari 0,05 maka dinyatakan kedua variabel tidak linear. Tabel 3.8 Hasil Uji Linearitas ANOVA Table Sum of
Perhatian orang tua *
Between
df
Mean
F
Sig.
9.897
.000
1 2823.668 110.235
.000
Squares
Square
(Combined)
3042.022 12
253.502
Linearity
2823.668
Deviation
218.354 11
19.850
Within Groups
1946.742 76
25.615
Total
4988.764 88
Groups
.775
from
Hasil belajar
Linearity
Measures of Association R R Squared
Eta
Perhatian orang tua * Hasil .752 .566 .781 belajar Sumber: Data diolah menggunakan SPSS Windows Versi 21,2016
Eta Squared .610
.664
77 Hasil uji linearitas di atas menunjukan nilai sigifikansi untuk variabel perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar 0,664 > 0,05 maka dapat diartikan antara variabel X ( perhatian orang tua) dengan variabel Y (hasil belajar IPS) terdapat hubungan yang linear.
3.11.4 Analisis Data Akhir 3.11.4.1
Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian korelasional ini menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dua variabel atau lebih tersebut adalah sama (Sugiyono, 2012:228). Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut berdasarkan pendapat ahli sebagai berikut:
√
(Sumber: Sugiyono, 2012: 228) Dimana : r xy
= korelasi antara variabel x dengan y
x
= ( xi -x )
y
= (yi - ȳ )
78 Tabel 3.9 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 − 0,199
Sangat rendah
0,20 − 0,399
Rendah
0,40 − 0,599
Sedang
0,60 − 0,799
Kuat
0,80 − 1,000
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2012: 231 3.11.4.2
Uji Signifikansi
Untuk mengetahui seberapa besar taraf signifikansi berdasarkan pehitungan korelasi dengan Product Moment tersebut, selanjutnya dilakukan uji t adapun rumus uji t sebagai berikut: √ √
(Sumber: Sugiyono, 2012: 23) Keterangan: T = Taraf signifikansi r = Korelasi Product Moment n = Banyak responden Jika dihitung lebih besar dari t tabel maka artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dua variabel. Langkah selanjutnya adalah menafsirkan perolehan angka koefisien korelasi dengan berpedoman pada penggolongan menurut Sugiono. Taraf signifikansi dihitung dengan menggunakan program SPSS versi 21.
79 Tabel 3.10. Interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 − 0,199
Sangat rendah
0,20 − 0,399
Rendah
0,40 − 0,599
Sedang
0,60 − 0,799
Kuat
0,80 − 1,000
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2012: 231
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.
DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN
4.1.1. Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah dasar Gugus Ki Hajar Dewantara yang terletak di Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas V sekolah dasar sebanyak 89 siswa yang terdapat di SD Kalongan 01, SDN Kalongan 02 dan SDN Kalongan 03. Rinciansubjekpenelitian sebagai berikut: Tabel 4.1 SubjekPenelitian No
Nama Sekolah
Jumlah siswa
1
SDN Kalongan 01
32
2
SDN Kalongan 02
30
3
SDN Kalongan 03
27
Jumlah
4.1.2
89 siswa
Deskripsi Data Perhatian Orang tua Instrumen perhatian orang tua pada penelitian ini menggunakan skala
likert yang mempunyai jawaban selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah dengan skor interval 1 - 4 dengan 25 pernyataan. Penskoran jawaban yaitu selalu dengan skor 4, sering dengan skor 3, kadang-kadang dengan skor 2 dan tidak pernah dengan skor 1 (Sugiyono, 2014: 93-94).
78
79 Berikut hasil analisis data statistik deskriptif perhatian orang tua: Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Perhatian Orang tua N
89
Mean
78,6292
Median
80
Modus
83
Standar Deviasi
7,52931
Varians
56,6905
Rentang Data
41
Nilai Maksimum
93
Nilai Minimum
52
Sumber : Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016 Bersumberdata tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata skor perhatian orang tua yang diperoleh sebesar 78,62 dan skor yang paling banyak muncul adalah 83 dengan standar deviasi sebesar 7,52. Kemudian perolehan skor terendah sebesar 52 dan skor tertinggi 93 sehingga diperoleh rentang data sebesar 41. Selanjutnya dilakukan pengkategorian data perhatian orang tua untuk menunjukan kategori perhatian orang tua di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Ada 4 kategori yang ditetapkan yaitu sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik. Dalam instrunen perhatian orang tua skor tertinggi yaitu 4 x 25 = 100 sedangkan skor terendah yaitu 1 x 25 = 25 sehingga rentang datanya (range) adalah 75 dengan klasifikasi 4 sehingga kelas interval yang diperoleh adalah 18,75 atau dibulatkan 19(widoyoko, 2015: 113 ). Berdasarkan data tersebut diperoleh batasan skor kategori perhatian orang tua
80 yang sangat baik 82 - 100, baik 63 – 80 , cukup baik 44 - 62 dan kurang baik 25 43 maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi Skor Perhatian Orang Tua Kategori
Skor
Frekuensi
Persen
Kumulatif Persen
(%)
(%)
Sangat Baik
82– 100
34
38,20
38,2
Baik
63 – 81
49
55,05
92,24
Cukup Baik
44 – 62
6
6,75
100
Kurang Baik
25 – 43 89
100
100
Total
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016 Data di atas menunjukkan tingkat perhatian orang tua terhadap anak dalam kategori sangat baik yaitu sebesar 38,2% (34 siswa), artinya sebanyak 34 orang tua siswa selalu memberikan perhatian kepada anak berupa; (1) selalu memberikan bimbingan, (2) selalu memberikan nasihat, (3) selalu memberikan motivasi dan penghargaan, (4)selalu memenuhi kebutuhan, dan (5) selalu memberikan pengawasan terhadap anak. Perhatian orang tua terhadap anak dalam kategori baik yaitu sebesar 55,05% (49 siswa), artinya sebanyak 49 orang tua siswa sering memberikan perhatian kepada anak berupa; (1) sering memberikan bimbingan, (2) sering memberikan nasihat, (3) sering memberikan motivasi dan penghargaan, (4)sering memenuhi kebutuhan, dan (5) sering memberikan pengawasan terhadap anak.
81 Sedangkan siswa dengan kategori cukup baik yaitu sebesar 6,75% (6 siswa) artinya sebesar 6 orang tua siswa kadang-kadang memberikan perhatian kepada anak berupa; (1) kadang-kadang memberikan bimbingan, (2) kadangkadang memberikan nasihat, (3) kadang-kadang memberikan motivasi dan penghargaan, (4)kadang-kadang memenuhi kebutuhan, dan (5) kadang-kadang memberikan pengawasan terhadap anak. Berikut ini hasil distribusi skor perhatian orang tua dalam bentuk diagram:
Diagram Distribusi Perhatian OrangTua
0.00% 6.75% 38.20%
55.05%
Sangat Baik Baik Cukup Baik
Kurang Baik
Gambar 4.1. Diagram Distribusi Skor Perhatian Orang Tua Berdasarkandiagram distribusi skor perhatian orang tua, dapat disimpulkan bahwa siswa Kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang memiliki tingkat perhatian orang tua dalam kategori baik yaitu Kategori baik sebesar 55,05% (49 siswa) yang memberikan perhatian berupa memberikan perhatian kepada anak berupa; (1) memberikan bimbingan, (2) memberikan
82 nasihat, (3) memberikan motivasi dan penghargaan, (4) memenuhi kebutuhan, dan (5) memberikan pengawasan terhadap anak. Untuk lebih jelas mengenai perhatian orang tua berikut diuraikan deskripsi setiap indikator: 1. Pemberian Bimbingan Bersumber pada data tentang perhatian orang tua yang telah di analisis, dapat diketahui bahwa perhatian orang tua pada indikator pemberian bimbingan dalam kategori cukup baik yaitu 48,31% (43 siswa) dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.4. Distribusi Skor Pemberian Bimbingan Kelas Interval
Kategori
Frekuensi
Persentase
17 – 20
Sangat Baik
1
1,12%
13 – 16
Baik
14
15,73%
9- 12
Cukup Baik
43
48,31%
5– 8
Kurang Baik
31
34,83%
89
100%
Jumlah
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016 Bersumber pada data di atas dapat diketahui bahwa indikator tentang pemberian bimbingan pada kategori kategori sangat baik sebanyak 1,12% (1 Siswa), kategori baik sebesar 15,73% ( 14 siswa), kategori cukup baik 48,31% (43 siswa), dan kategori kurang baik sebesar34,83% (31 siswa). Dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua untuk indikator pemberian
83 bimbingan yang dilakukan memiliki kecenderungan kategori cukup baik yaitu sebesar 48,31% (43 siswa), diartikan bahwa orang tua kadangkadang memberikan bimbingan kepada anak, kadang-kadang membimbing belajar anak dan kadang-kadang mendampingi anak mengerjakan tugasnya. 2. Memberikan Nasihat Berdasarkan data tentang perhatian orang tua yang telah dianalisis dapat diketahui bahwa indikator memberikan nasihat dalam kategori baik yaitu 62,92% (56 siswa) dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.5. Distribusi Skor memberikan Nasihat Kelas Interval
Kategori
Frekuensi
Persentase
12 – 14
Sangat Baik
17
19,10%
9 – 11
Baik
56
62,92%
6–8
Cukup Baik
16
17,98%
3–5
Kurang Baik
-
-
89
100%
Jumlah
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016 Distribusi data yang diperoleh dapat menunjukan indikator tentang memberikan nasihat berada dalam kategori sangat baik sebesar19,10% (17 siswa), kategori baik sebesar 62,92%% (56 siswa), dan kategori cukup baik yaitu sebesar 17,98% (16 siswa). Dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua dalam memberikan nasihat pada anakmemiliki kecenderungan
84 kategori baik yaitu 62,92% (56 siswa), diartikan bahwa orang tua sering memberikan nasihat untuk selalu rajin belajar, menasihati untuk tidak mencontek, dan selalu memberikan nasihat untuk berangkat ke sekolah tepat waktu. 3. Memberikan Motovasi dan Penghargaan Bersumber pada data tentang perhatian orang tua yang telah di analisis dapat diketahui bahwa perhatian orang tua pada indikator memberikan motivasi dan penghargaan dalam kategori baik yaitu 56,18% (50 siswa) dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.6 Distribusi Skor Memberikan Motivasi dan Penghargaan Kelas Interval
Kategori
Frekuensi
Persentase
12 – 14
Sangat Baik
13
14,61%
9 – 11
Baik
50
56,18%
6–8
Cukup Baik
20
22,47^
3–5
Kurang Baik
6
6,74%
89
100%
Jumlah
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016 Berdasarkan data di atas perhatian orang tua dengan indikator memberikan motivasi dan penghargaan dalam kategori Sangat Baik 14,61% (13 siswa) kategori baik sebesar 56,18% (50 siswa), kategori cukup baik sebesar 22,47% (22 siswa) dan kurang baik sebesar 6,74% (13 siswa). Dapat disimpulkan sebanyak perhatian orang tua untuk indikator memberikan motivasi dan penghargaan dalam kategori baik yaitu 56,18%(50 siswa),
85 diartikan orang tua sering memberikan motivasi untuk semangat belajar dan memberikan penghargaan ketika anak mendapatkan nilai yang baik.
4. Memenuhi Kebutuhan Anak Berbersumber pada data tentang perhatian orang tua yang telah di analisis dapat diketahui bahwa perhatian orang tua pada
indikator memenuhi
kebutuhan dalam kategori cukup baik 60,67%(54 siswa) dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.7 Distribusi Skor Memenuhi Kebutuhan Anak Kelas Interval
Kategori
Frekuensi
Persentase
21 – 25
Sangat Baik
1
1,12%
16 – 20
Baik
8
8,99%
11 – 15
Cukup Baik
54
60,67%
6– 10
Kurang Baik
26
29,21%
89
100%
Jumlah
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016 Tabel distribusi di atas menunjukkan indikator tentang memenuhi kebutuhan dalam kategori sangat baik sebesar 1,12% ( 1 siswa) kategori baik yaitu sebesar 8,99% (8 siswa), kategori cukup baik sebesar 60,67% (54 siswa) dan kategori kurang baik sebesar 29,21% (26 siswa). Dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua untukindikator memberi nasihat
86 dalam kategori cukup baik yaitu 60,67%(54 siswa), diartikan orang tua kadang-kadang memenuhi kebutuhan anak, memberikan ruang khusus untuk belajar dan kadang-kadang menyediakan peralatan sekolah anak. 5. Pengawasan Terhadap Anak Bersumber pada data tentang perhatian orang tua yang telah di analisis dapat diketahui bahwa perhatian orang tua untuk indikator pengawasan terhadap anakdalam kategori baik adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Distribusi Skor Pengawasan Terhadap Anak Kelas Interval
Kategori
Frekuensi
Persentase
29– 35
Sangat Baik
11
12,36%
22– 28
Baik
70
78,65%
15– 21
Cukup Baik
8
8,99%
8 – 14
Kurang Baik
-
-
89
100%
Jumlah
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016 Tabel di atas menunjukkanindikator pengawasan terhadap anak dalam kategori sangat baik sebesar 12,36% (11 siswa), kategori baik sebesar 78,65% (70 siswa) dan kategori cukup baik sebesar 8,99% (8 siswa). Dapat
disimpulkan bahwa perhatian
orang tua untuk
indikator
memberikan pengawasan terhadap anak dalam kategori baik yaitu 78,65% (70 siswa), artinya orang tua sering memberikan pengawasaan terhadap anak, mengatur jam belajar anak dan mengatur jam bermain anak. 4.1.3
Deskripsi Data Hasil Belajar IPS
87 Pengambilan data hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan data dokumentasi, karena peneliti menggunakan penelitian jenis ex post facto. Data yang diambil dalam penelitian iniyaitu data nilai Ulangan Tengah Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Berikut hasil analisis data statistik deskriptifnya: Tabel 4.9 Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar IPS N
89
Mean
85,03371
Median
85
Modus
80
Standar Deviasi
6,435783
Varians
41,31931
Rentang Data
28
Nilai Maksimum
98
Nilai Minimum
70
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016 Bersumber pada data analisis deskriptif data hasil belajar IPSmenunjukkan bahwa rerata nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar 85,03 dan nilai yang paling banyak muncul adalah 80 dengan standar deviasi sebesar 6,43. Perolehan data terendah yaitu 70 dan nilai tertinggi adalah 98 dengan rentang data 28. Pengkategorian data hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dibagi menjadi 4 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik sesuai dengan Permendikbud No. 53 Tahun 2015. Rentang data yang diperoleh untuk menentukan kategori dimulai dari nilai ≤ 55 kategori kurang baik, kisaran 56 – 70
88 kategori cukup baik, kisaran nilai 71 – 85 kategori baik dan kisaran nilai 86 – 100 kategori sangat baik (Permendikbud, 2015: 62).
Tabel 4.10 Distribusi Nilai Hasil Belajar IPS Kategori
Nilai
Frekuensi Persentase Kumulatif (%)
Persen (%)
Sangat Baik
86 - 100
42
47,19
47,19
Baik
71 – 85
46
51,69
98,88
Cukup Baik
56 – 70
1
1,12
100
Kurang Baik
≤ 55
-
-
Jumlah
89
100
100
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dalam kategori sangat baik yaitu sebesar 47,19% (42 siswa), kategori baik sebesar 51,69% (46 siswa) dan 1,12% (1 siswa) dalam kategori cukup baik, dengan demikian sebagian besar siswa mampu menguasai materi yang diajarkan oleh guru. Berikut ini distribusi nilai hasil belajar Ilmu Pengatahuan Sosial dalam bentuk diagram:
89
DIAGRAM DISTRIBUSI NILAI HASIL BELAJAR IPS 60 [VALUE]% 50
[VALUE]%
40 30 20 10 [VALUE]%
[VALUE]%
56 - 70
≤ 55
0 86 - 100
71 - 85
Gambar 4.2. Diagram Distribusi Hasil Belajar IPS
Berdasarkan data distribusi nilai hasil belajar IPS dapat diambil kesimpulan bahwa subjek dalam penelitian yaitu siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang memiliki hasil dengan kategori sangat baik yaitu sebesar 47,19% (42 siswa), kategori baik sebesar 51,69% (46 siswa) dan 1,12% (1 siswa) dalam kategori cukup baik yang berarti sebagian besar siswa mampu menguasai 75 – 100% materi Ilmu Pengetahuan Sosial. 4.1.4
Analisis Data Awal
4.1.4.1 Uji Normalitas Uji normalitias digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sampel yang dianalisis. Pengujian Normalitas data menggunakan program SPSS for Windows versi 21 dengan rumus Kolmogrov-Smirnov. Penarikan kesimpulan diambil taraf 5%, apabila harga signifikansinya > dari 0,05, maka distribusi data dinyatakan normal, sedangkan jika harga signifikansinya < 0,05 maka data berdistribusi dinyatakan tidak normal. Berikut hasiluji normalitas dari data perhatian orang tua dan hasil belajar:
90 Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Perhatian
Hasil belajar
orang tua N
Normal Parameters
a,b
89
89
Mean
78.6292
85.0337
Std.
7.52931
6.43578
Absolute
.184
.165
Positive
.086
.165
Negative
-.184
-.117
1.733
1.556
.062
.016
Deviation Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data dioalah menggunakan program SPSS for Windows versi 21, 2016 Berdasarkan data di atas harga signifikansi perhatian orang tua sebesar 0,062 data hasil belajar 0,016. Kedua data yang diperoleh berdistribusi normal sehingga data dapat diolah unutk mengetahui hubungan antara variabel X (perhatian orang tua) dan variabel Y (Hasil belajar IPS). 4.1.4.2 Uji Linearitas Pengujian linearitas diolah menggunakan program SPSS for Windows versi 21. Kriteria pengujian linearitas menggunakan taraf kepercayaan 5%. Apabila harga signifikansi > dari 0,05 maka kedua variabel dinyatakan linear. Apabila harga signifikansi < dari 0,05 maka dinyatakan kedua variabel tidak linear
91 (Sugiyono, 2012: 274). Berikut hasil uji linearitas berdasarkan data perhatian orang tua dan hasil belajar: Tabel 4.12 Data Hasil Uji Linearitas ANOVA Table Sum of
Between Perhatian orang tua *
df
Mean
F
Sig.
9.897
.000
1 2823.668 110.235
.000
Squares
Square
(Combined)
3042.022 12
253.502
Linearity
2823.668
Deviation
218.354 11
19.850
Within Groups
1946.742 76
25.615
Total
4988.764 88
Groups
.775
from
Hasil belajar
Linearity
Measures of Association R
R Squared
Eta
Eta Squared
Perhatian orang tua * Hasil
.752
.566
.781
.610
belajar Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Windows Versi 21,2016 Berdasarkan hasil uji linearitas di atas diketahui nilai sigifikansi untuk variabel perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar 0,664 > 0,05 maka dapat diartikan antara variabel X (perhatian orang tua) dengan variabel Y (hasil belajar IPS) terdapat hubungan yang linear.
4.1.5
Analisis Data Akhir
.664
92 4.1.5.1 Pengujian Hipotesis Penelitian yang dilaksanakan pada SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang bertujuan untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar dalam mata pelajaran Ilmu Pengatahuan Sosial pada kelas V SD. Peneliti merumuskan satu macam hipotesis yaitu (Ha) : ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Analisis data untuk menguji hipotesis penelitian ini menggunakan korelasi product moment dengan bantuan SPSS for windows seri 21 dengan dua kriteria pengujian yaitu berdasarkan nilai signifikansi dan berdasarkan r hitung. Ha akan diterima apabila harga signifikansi < 0,05 dan r hitung > dari r tabel, hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang (Sugiyono, 2012: 275). Berikut ini hasil uji korelasi sederhana antara variabel perhatian orang tua dengan hasil belajar kognitif mata pelajaran IPS: Tabel 4.13. Hasil Uji Korelasi Product Moment Correlations Perhatian orang tua Perhatian orang tua
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Hasil belajar 1
.752** .000
93 N 89 Pearson .752** Correlation Hasil belajar Sig. (2-tailed) .000 N 89 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data diolah menggunakan SPSS for Windows, 2016
89 1
89
Analisis data uji korelasi sederhana di atas menunjukkan nilai koefisien korelasi antara variabel perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengatahuan Sosial sebesar0,752 dengan nilai sig. (2tailed) sebesar 0,000. Dikarenakan taraf signifikansi yang telah ditetapkan yaitu sebesar 0,000 < 0,05 dan r hitung 0,752 > r tabel 0,213 dengan taraf kepercayaan 5% maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang. 4.1.5.2 Uji Regresi Langkah selanjutnya setelah analisis korelasi adalah menghitung persamaan regresi. Persamaan regresi digunakan untuk memprediksi seberapa tinggi nilai variabel X (Perhatian orang tua) apabila variabel Y (hasil belajar IPS) berubahubah. Berikut ini hasil uji regresi bantuan program SPSS for Windows versi 21: Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Variables Entered/Removeda Mode l
Variables
Variables
Entered
Removed
Method
94 Perhatian
1
. Enter
orang tuab
a. Dependent Variable: Hasil belajar b. All requested variables entered. Model Summary Model
R
R Square
.752a
1
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.566
.561
4.26408
a. Predictors: (Constant), Perhatian orangtua ANOVAa Model
Sum of
Df
Mean
Squares
1
F
Sig.
Square
Regression
2063.033
1
Residual
1581.866
87
Total
3644.899
88
2063.033 113.463
.000b
18.182
a. Dependent Variable: Hasil belajar b. Predictors: (Constant), Perhatian orang tua Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) 1
Perhatian orang
Std. Error
34.470
4.768
.643
.060
T
Sig.
7.229
.000
10.652
.000
Beta
.752
tua a. Dependent Variable: Hasil belajar Sumber: Data diolah menggunakan SPSS for Windows,2016 Data hasil uji regresi di atas menjelaskan bahwa variabel yang dimasukkan adalah variabel X (perhatian orang tua) sebagai variabel prediktor. Besarnya korelasi atau
95 hubungan (r) yang diperoleh sebesar 0,752 dan besarnya prosentase pengaruh variabel X (perhatian orang tua) terhadap variabel Y ( hasil belajar IPS) atau dapat disebut koefisiensi (r2) adalah sebesar 0,566, sehingga dapat diartikan bahwa pengarhu perhatian orang tua terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar 56,6% sedangkan sisanya dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya. Selanjutnya dari data hasil uji regresi di atas diketahui bahwa tingkat signifikansi 0,000 karena tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka diartikan ada pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Berikut hasil analisis regresi yang diperoleh: Tabel 4.15. Hasil Persamaan Regresi Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) 1
Perhatian
Std. Error
34.470
4.768
.643
.060
t
Sig.
Beta
.752
7.229
.000
10.652
.000
orangtua a. Dependent Variable: Hasil belajar Sumber: Data diolah menggunakan SPSS for Windows, 2016 Berdasarkan tabel coefficients di atas terlihat pada kolom B pada constant (a) adalah 34,470 dan nilai perhatian orang tua (b) adalah 0,643 maka persamaan regresi yang digunakan untuk memprediksi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial adalah Y’ = 34,470 + 0,643 X. Hal ini berarti bila kualitas perhatian orang tua ditingkatkan maka hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial akan meningkat.
96 Constant (a) sebesar 34,470 menyatakan jika tidak ada nilai perhatian orang tua maka hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar 34,470 sedangkan koefisien regresi perhatian orang tua (b) sebesar 0,643 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai perhatian orang tua, maka nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar 0,643.
4.2
PEMBAHASAN
4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang dilakukan di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan teknik cluster random sampling untuk menentukan subjek dalam penelitian ini. Pengambilan sampel diambil secara acak berdasarkan kelompok sekolah sehingga diambil 3 sampel sekolah dengan jumlah 89 siswa dari populasi sebanyak 149 siswa. Pengujian hipotesis yang digunakan oleh peneliti menggunakan uji korelasi product moment yaitu untuk mengetahui adakah hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Prasyarat yang harus dipenuhi sebelum uji korelasi yaitu distribusi data harus normal (uji normalitas) dan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat linear (uji linearitas) dan data analisis menggunakan program SPSS for Windows versi 21. 4.2.2
Pembahasan hasil analisis perhatian orang tua
97 Keberhasilan proses belajar anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal dalam belajar yaitu faktor yang berasal dari diri sendiri misalnya; intelegensi, kematangan, usia, jenis kelamin pengalaman sebelumnya, kondisi kesehatan jasmani dan rohani dan motivasi (Soemanto, 2012: 113), sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri sendiri, misalnya; faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajar, alatalat yang dipergunakan dalam belajar mengajar dan kemsepatan yang tersedia (Purwanto, 2014: 102). Faktor keluarga menjadi salah satu faktor pendukung proses belajar anak. Dalam keluarga terdapat orang tua sebagai guru pertama dalam kehidupan anak. Perhatian dibutuhkan untuk menunjang proses belajar anak di rumah. Pada hakikatnya perhatian adalah pemusatan/kekuatan jiwa tertuju pada
suatu
objek(Soemanto,
2012:
34).
Perhatian
orang
tua
adalah
pemusatan/kekuatan terhadap tingkah laku serta aktifitas siswa secara sadar yang ditujukan untuk anak. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh simpulan bahwa pada kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang memiliki rata-rata skor hasil angket sebesar 75,62. Hasil perhitungan angket perhatian orang tua kepada anak berada dalam kategori baik yaitu sebesar 55,05% ( 49 siswa), dengan artian sebanyak 55,05% orang tua siswa memberikan perhatian sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan berupa; pemberian bimbingan, memberikan nasihat, memberikan motivasi dan penghargaan, memenuhi kebutuhan, dan memberikan pengawasan terhadap anak.
98 Hasil angket menunjukan perhatian orang tua untuk indikator pemberian bimbingan dalam kategori cukup baik yaitu sebesar 48,31% (43 siswa), artinya orang tua seringmembimbing anak ketika ada kesulitan dalam proses belajar sehingga anak lebih terarah dalam belajar, sering mendampingi anak mengerjakan tugas rumah, dan sering menegur ketika tidak bersungguh-sungguh dalam belajar. Dalam memberikan bimbingan kepada anak masih terkendala karena kesibukan orang tua, sehingga ketika anak belajar pada malah hari orang tua kurang maksimal mendampingi belajar dan membimbing ketika terdapat kesulitan belajar. Perhatian orang tua untuk indikator memberikan nasihat termasuk dalam kategori baik, ditunjukan dengan hasil angket yaitu sebesar 62,92% (56 siswa), artinya orang tua sering menasihati anak untuk berbuat baik kepada sesama, sering memberikan nasihati agar tidak melakukan kecurangan dalam proses belajar, sering memberikan nasihat untuk belajar sungguh-sungguh agar mendapatkan hasil belajar yang baik dan sering memberikan nasihat pentingnya sekolah lanjut untuk masa depan. Perhatian orang tua
untuk
indikator memberikan motivasi
dan
penghargaan menunjukan sebesar 56,18% (50 siswa) dalam kategori baik, hal ini berarti orang tua seringmemberikan dorong semangat belajar anak, sering memotivasi agar giat belajar untuk mencapai cita-cita serta sering memberikan penghargaan berupa kata-kata pujian maupun hadiah untuk menghargai kerja keras anak dalam belajar.
99 Perhatian orang tua dengan indikator memenuhi kebutuhan siswa dalam kategori cukup baik yaitu sebesar 60,67% (54 siswa), artinya kadang-kadang orang tua memberikan fasilitas pendukung belajar seperti: alat tulis, seragam, perlengkapan sekolah; kadang-kadang menyediakan ruangan khusus untuk menunjang kegiatan belajar dan kadang-kadang menyediakan perlengkapan untuk menunjang proses belajar anak. Perhatian orang tua untuk indikator pengawasan terhadap anak dalam kategori baik yaitu sebesar 78,65% (70 siswa), artinya orang tua sering memberikan pengawasan terhadap proses belajar dirumah, sering mengatur jam belajar dan jam bermain sehingga anak jadi lebih disiplin dalam belajar, sering mendampingi anak belajar untuk mengetahui proses belajar anak di rumah dan sering mengawasi perkembangan anak baik di sekolah melalui informasi guru kelas. 4.2.3
Pembahasan hasil analisis hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Proses belajar mempunyai beberapa tahapan yaitu input, proses output.
Input dapat berupa materi, cara mengajar guru, faslitas dan sarana prasana. Proses dapat berupa interaksi antara siswa dan guru dengan memanfaatkan fasilitas dan sarana prasarana yang disediakan. Output berupa hasil belajar dan sikap. Dalam proses belajar, hasil belajar digunakan sebagai acuan tercapai atau tidak tujuan belajar. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku melalui tahapan belajar untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi atau ketuntasan nilai dalam belajar. Hal ini dikuatka oleh pendapat Suprijono (2012: 7 yang mengatakan hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan
100 bukan hanya satu aspek potensi kemanusiaan saja. Penghitungan nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial diketahui siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang memiliki rata-rata 85,03 dan perhitungan nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial menunjukan hasil belajar siswa dalam kategori baik yaitu 51,69% (46 siswa) dengan artian siswa mampu memahami materi dan mencapai KKM mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan baik. 4.2.4 Pembahasan Hubungan antara Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada perhitungan korelasi didapatkan r hitung sebesar 0,752 > dari r tabel0,213 dan harga signifikansinya 0,000 < 0,05 dengan taraf kepercayaan 5% maka diketahui ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jika dilihat dari tabel intreprestasi skor yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 231) maka dapat diketahui korelasi antara perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan kategori kuat. Dari hasil perhitungan regresi didapat koefisien determinasi sebesar 0,566 maka tingkat keterpengaruhan hasil belajar oleh peningkatan perhatian orang tua signifikansi atau nyata meskipun pengaruhnya masih tergolong cukup besar. Hubungan antara perhatian orang tua tersebut bersifat positif atau searah, terlihat dari koefisien korelasi yang bernilai 0,752, hal ini menunjukkan jika kenaikan nilai perhatian orang tua maka diikuti dengan kenaikan hasil belajar. Dari analisis regresi yang digunakan untuk memprediksi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
101 dengan perhatian orang tua adalah Y’ = 34,470 + 0,643 X. Harga koefisien regresi perhatian orang tua (b) sebesar 0,643 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai perhatian orang tua maka nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial bertambah sebesar 0,643. Dari penelitian ini perhatian orang tua dengan hasil belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan karena koefisien korelasinya 0,752 > 0,213 dan harga signifikansinya 0,000 < dari 0,05 sehingga perhatian orang tua. Selain itu uji regresi r2 sebesar 0,566, artinya sebesar 56,6% mempunyai hubungan perhatian orang tua dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang dan sisanya dapat dipengaruhi faktor lain seperti; motivasi belajar, lingkungan belajar, gaya belajar, pola asuh orang tua dan lain-lain. Perananan orang tua sebagai salah satu faktor pendukung meningkatnya prestasi belajar siswa, hal ini dikarenakan anak belajar untuk pertama kalinya dari kedua orang tua. Nasution (1986: 42) mengatakan amatlah besar peranan orang tua dalam rumah tangga dalam usahanya untuk meningkatkan prestasi belajar anakanak di sekolah. Karena tanpa adanya orang tua akan sulit dibayangkan bagaimana kelak pertumbuhan dan perkembangan intelek seorang anak. Jadi bagaimanapun dan apapun sikap orang tua terhadap anaknya tidaklah boleh melalaikan mengasuh dan memberikan bimbingan kepada mereka, sehingga dalam pendidikanya dapat dicapai hasil yang baik. Selain itu didukung dengan jurnal yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Sikap Sosial Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah
102 Dasar Kecamatan Sawon” yang dilakukan oleh Suryani dan Samsi Haryanto (2014) menunjukan hasil pengujian hipotesis pertama dengan uji thitung menunjukan lebih besar dari ttabel yaitu sebesar 0,253 > 0.05, hal ini menunjukan bahwa perhatian orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS, maka semakin tinggi perhatian orang tua akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Selanjutnya jurnal yang ditulis oleh Jane Heidyani Tan, dkk. Dengan judul “Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Anak Usia Sekolah Kelas IV Dan V Di SD Negeri Kawangkoan Kalawat” menunjukan dukungan orang tua yang diberikan kepada anak usia sekolah di SD Negeri Kawangkoan Kalawat. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,002. Hal ini berarti nilai p lebih kecil dari á (0,05) dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara dukungan orang tua dengan motivasi belajar pada anak usia sekolah kelas IV dan V di SD Negeri Kawangkoan Kalawat.
4.3 4.3.1
IMPLIKASI HASIL PENELITIAN Implikasi Teortis Pada perhitungan koefisien korelasi didapat r hitung sebesar 0,752 >r tabel 0,213 hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan hasil belajar. Hal tersebut sesuai dengan teori dariNasution (1986: 42) yang mengatakan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam usaha meningkatkan prestasi belajar anak. Sehingga
103 hasil penelitian tentang perhatian orang tua memberikan implikasi teoritis yang memperkuat teori yang sudah ada. 4.3.2
Implikasi Praktis Setiap proses belajar anak diperlukan adanya perhatian orang tua yang akan meningkatkan hasil belajar anak. Adanya perhatian orang tua dapat diketahui dengan adanya indikator yang meliputi: pemberian bimbingan, memberikan nasihat, memberikan motivasi dan penghargaan, memenuhi kebutuhan, dan pengawasan terhadap anak.
4.3.3
Implikasi Pedagogis Proses belajar membutuhkan kerjasama antara guru, pihak sekolah dan orang tua. Adanya komunikasi antara pihak guru, sekolah dan orang tua perkembangan pembelajaran anak dapat terkontrol. Pihak sekolah bertanggung jawab untuk kegiatan belajar di sekolah sedangkan perhatian orang tua dibutuhkan untuk membantu proses belajar anak di rumah.
104
BAB V PENUTUP 5.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV dapat disimpulkan bahwa: 1.
Tingkat perhatian orang tua siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarangmemiliki rata-rata 75,62. Adapun perhatian orang tua yang diberikan dalam
kategori baikyaitu
sebesar 55,05%(49 siswa), artinya sebanyak 49 siswa mendapatkan orang tua memberikan perhatian kepada anaknya dengan baik yang berupa; (1) memberikan bimbingan, (2) memberikan nasihat, (3) memberikan motivasi dan penghargaan, (4) memenuhi kebutuhan anak, dan (5) memberikan pengawasan terhadap anak. 2.
Siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantar Ungaran Timur Kabupaten Semarang memiliki rata-rata nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu 85,03371. Adapun nilai hasil belajar IPS dalam kategori baik 51,69% (46 siswa), hal ini diartikan bahwa siswa mampu menguasai materi Ilmu Pengetahuan Sosial dengan baik namun belum maksimal.
3.
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS yang ditunjukan dengan hasil koefisien korelasi sebesar 0,752> dari rtabel 0,213 dengan tingkat hubungan yang kuat dan harga signifikansinya 0,000 < 0,05 sehingga perhatian orang tua
105 berpengaruh sebesar 56,6% terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Besarnya pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa tergolong kuat dengan koefisien korelasi 0,752. Besarnya hasil belajar siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran timur Kabupaten Semarang dapat diprediksi melalui besarnya skor perhatian orang tua dengan persamaan regresi Y’ = 34,470 + 0,643 X. Harga koefisien regresi perhatian orang tua (b) sebesar 0,643 menyatakan penambahan nilai perhatian orang tua, maka nilai hasil belajar IPS bertambah sebesar 0,643.
5.2 SARAN Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Saran bagi siswa, hendaknya terus belajar dengan giat agar memperoleh hasil belajar yang memuaskan, selain itu juga mematuhi nasihat orang tua dan memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh orang tua dengan sebaik-baiknya. 2. Saran untuk guru, hendaknya lebih meningkatkan hubungan dengan orang tua siswa agar dapat berbagi informasi tentang keadaan anak baik kepribadiannya, cara belajar dan hal-hal lain yang dapat digunakan guru untuk membimbing siswa di sekolah. 3. Saran untuk sekolah, sebaiknya sekolah melengkapi fasilitas sarana dan
prasarana
untuk
menunjang
bimbingan
konseling
yang
106 bekerjasama dengan pihak orang tua untuk membentuk kepribadian siswa. 4. Saran untuk orang tua, hendaknya orang tua dapat meningkatkan perhatiannya terhadap kegiatan belajar anak, baik dalam segi pemberian bimbingan, pemberian nasihat, pemberian motivasi dan penghargaan, pemberian pengawasan maupun melengkapi fasilitas penunjang kegiatan belajar anak. selain itu orang tua hendaknya memperhatikan dan mengembangkan sikap belajar anak kearah yang lebih baik, dengan selalu membina hubungan yang harmonis dengan anak.
107
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, saefuddin. 2015. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bungin, burhan. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif edisi kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. C, Letha N. 2013. A study of adolescents of parental influence on academic activities. Academic jurnals Vol.5(3) pp 66-71. International Journal of Psychology and Counselling, (online). (www.academikjournals.org diunduh pada tanggal 26 Maret 2016) Depdiknas. 2011.Sistem pendidikan nasional. Jakarta: Redaksi Sinar Grafika. Djamarah. Syaifuh Bahri. 2013. Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasidalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta. ________. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Emzir. 2014. Metode Penelitian Pendidikan kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Febriany, Rani dan Yusri. 2013. Hubungan Perhatian Orang tua dengan Motivasi Belajar Siswa dalam Mengerjakan Tugas-Tugas Sekolah. Volume 2 Nomor 1,(online). (http://ejournal.upn.ac.id/index.php/konselordiunduh pada tanggal 4 April 2016 ) Hidayati, dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi: Departemen Pendidikan Nasional. Hirnoto, Effendy Setyo dan Oksiana Jatiningsih. 2015. Hubungan antara intensitas perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak pada siswa kelas VII SMP Wahid Hayim Tahun Ajaran 2014/2015. Volume 2 Nomor 3, (online) (www.Ejournal.unesa.ac.idDiunduh pada tanggal 10 April 2016) King, Laura A.2012. Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Salemba Humanika Liu, Jianwei, dkk. 2015. Parental Influence on Child career Development in Mainland China: AQualitative Study. Volume 63. The Career Development Quarterly,(online). ( onlinelibrary.wiley.comDiunduh pada tanggal 3 Maret 2016)
108
Mugiharso, Heru. 2012. Bimbingan dan konseling. Semarang: UNNES Press Nasution, Thamrin.1986. Peranan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak. Yogyakarta Nisa Afiatin. 2015. Pengaruh perhatian orang tua dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuab Sosial. Volume II nomor 1. Universitas Indraprasta PGRI. (online) (journal.lppmunindra.ac.id Diunduh pada tanggal 4 April 2016) Oluwatelure, T.A dan K. O Oloruntegbe. 2010. Effect of parental involvelvement on students’ attitude and performance in science. Journal of Microbiology Research Vol. 4(1) pp 001-009. Department of Science and Technical Education, Adekunle Ajasin University. (online) (www.academicjournals.org Diunduh pada tanggal 3 Maret 2016) Ormrod, Jeane Ellis. 2008. Psikologi Pendidikan membantu siswa tumbuh dan berkembang. Penerbit Erlangga Purwanto . (2013). Evaluasi Hasil Belajar . Yogyakarta : Pustaka belajar Purwanto, M. Ngalim. 2014. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Rifa’i, Ahmad. Catharina Tri Ani. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: pusat pengembangan MKU-MKDK Unnes. Sapriya. 2015. Pendidikan IPS. Jakarta: Rosida. ---------. 2006. Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI Press Bandung Shulruf, Boaz and Grace Wang. 2011. Parent Influence on Ountcome for Children: HIPPY as a Cost-Sffective Option. Volume 3 ISSN 1584-5397. Alexandru Ioan Cuza university. (online) (www.rcis.roDiunduh pada tanggal 3 Maret 2016 ) Soegeng, A.Y dan Zahrotun Nisa. 2014. Hubungan antara Perhatian Orang Tua dan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Tematiak Integratif Siswa Kelas IV SD Negeri Kembangarum 2 Mranggen Demak. Volume 2 Nomor 2. Universitas PGRI Semarang. (online) (ejournal.upgrissmg.ac.id Diunduh pada tanggal 26 Maret 2016) Soemanto, Wasty. 2012. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pimpinan Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
109 Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta -------. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sumaatmadja,nursed. 2003. Konsep Dasar IPS.Jakarta: Universitas Terbuka Suprayogi, dkk. 2011. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Semarang: Widya Karya Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka Belajar. Suryabrata, Sumadi. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press Suryanti dan Samsi Haryanto. 2014. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Sikap Sosial Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah dasar Kecamatan Sewon. Volume 1 Nomor 2. ISSN 2338-980x. Universitas PGRI Yogyakarta.(online) (upy.ac.idDiunduh pada tanggal 4 april 2016) Tan, Jane Hei dyani, dkk. 2013. Hubungan Dukungan Orang Tua dengan motivasi Belajar Pada Anak Usia Sekolah Kelas IV dan V Di SD Negeri Kawangkoan Kalawat. Volume 1 Nomor 1. Universitas Sam Ratulangi Manado. (online) (ejournal.unsrat.ac.id Diunduh pada tanggal 5 April 2016) Taneo, Silvester Petrus, dkk. 2010. Kajian IPS SD. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi: Kementrian Pendidikan Nasional. Widoyoko, Eko Putro. 2015. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Willis, H Sofyan. 2013. Konseling Keluarga (Family Counseling). Bandung: Alfabeta
110
LAMPIRAN
111 Lampiran 1
Variabel
Indikator
Deskriptor
Butir
Banyak
Pernyataan
Pernyataan
a. Membimbing ketika ada kesulitan dalam Pemberian bimbingan
proses belajar b. Mendampingi belajar anak.
1,2,3,4,5
5
c. Menegur ketika tidak sungguh-sungguh a. Menasihati untuk tidak melakukan Perhatian Orang Tua
kecurangan. Memberi nasihat
b. Menasihati untuk selau belajar sungguh
6,7,8,9, 21,25 6
sungguh. c. Menasihati pentingnya sekolah lanjut. a. memberkan penghargan untuk memotivasi Memberikan motivasi dan penghargaan
anak b. memberikan motivasi agar anak lebih giat dala belajar dan mencapai cita-cita
10,11, 26
3
112 Kisi –
a. menyediakan fasilitas pendukung kegiatan belajar Memenuhi kebutuhan anak
b. menyediakan peralatan tulis dan perlengkapan sekolah.
kisi 12,13,14,15,2 7 7,28,29
angke t uji
c. Menyediakan ruangan khusus untuk belajar.
coba
a. Mengawasi anak dalam proses belajar di instru
rumah.
men
b. Pengawasan anak dalam jam belajar dan Pengawasan terhadap anak.
jam bermain. c. Mengawasi anak untuk mengetahui masalah yang dihadapi ketika belajar
16,17,18,19,2 0, 22,23,24,
10
ian
30,31.
orang
d. Mendampingi belajar anak. e. Mengawasi perkembangan anak baik di
tua
rumah dan di sekolah. Jumlah Pernyataan
perhat
31
113
Lampiran 2 Angket uji coba instrumen perhatian orang tua Nama
:
No Absen
:
Kelas
:
Jenis Kelamin : Sekolah
:
Pengantar: 1. Angket ini digunakan untuk mengetahui perhatian orang tua terhadap anak. 2. Hasil dari pengisian angket tidak akan mempengaruhi nilai. 3. Isilah dengan jujur sesuai dengan kenyataan yang kalian alami. 4. Apabila ada pernyataan yang kurang jelas bertanyalah. Petunjuk pengisian angket: 1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan. 2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan seksama. 3. Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap paling sesuai dengan keadaan diri sendiri. Alternative jawaban No
Pernyataan
Selalu
sering
Kadang -
Tidak
kadang
pernah
Orang tua menyiapkan seragam 1
sebelum berangkat sekolah.
√
4. Seluruh pernyataan harus di jawab dan tidak diperkenankan jawaban lebih dari satu. 5. Keterangan pilihan : Keterangan: Selalu
: bila pernyataan tersebut dilakukan setiap hari
114 Sering
: bila pernyataan tersebut dilakukan 4 sampai 6 kali dalam seminggu
Kadang-kadang : bila pernyataan tersebut dilakukan 1 sampai 3 kali dalam seminggu Tidak Pernah
bila pernyataan tersebut tidak pernah anda lakukan. Alternatif jawaban
No
Pernyataan
Ketika ada kesulitan saat belajar orang 1
tua membantu untuk menyelesaikan. ketika saya mengalami kesulitan mengerjakan pekerjaan tumah (PR)
2
orang tua membantu menyelesaikan. Saya belajar dengan didampingi orang
3
tua Saya ditegur oleh orang tua ketika saya
4
tidak belajar dengan sungguh-sungguh. Orang tua menegur saat saya tidak
5
belajar malam hari Saya dinasehati oleh orang tua agar jujur (tidak mencontek) dalam
6
mengerjakan ulangan. Ketika saya tidak masuk sekolah dan tertinggal dalam mengikuti pelajaran, orang tua menyarankan kepada saya
7
untuk meminjam catatan teman.
Selalu
Sering
Kadang -
Tidak
kadang
pernah
115 Orang tua menasihati untuk belajar 8
sampai akhir hayat (meninggal) Saya diingatkan untuk bersungguh-
9
sungguh dalam belajar oleh orang tua. Saya mendapatkan hadiah/reward dari orang tua ketika mendapat nilai yang
10
bagus. Saya mendapatkan pujian dari orang tua, ketika saya mendapat nilai yang
11
bagus. Orang tua saya tidak menunda-nunda dalam membelikan buku paket
12
penunjang pelajaran. Saya belajar dalam ruangan khusus yang dilengkapi dengan meja kursi dan lampu belajar agar saya nyaman belajar
13
yang disediakan oleh orang tua. Orang tua saya melengkapi semua alat
14
tulis untuk menunjang belajar. Dalam menyediakan semua fasilitas belajar, orang tua saya tidak merasa
15
keberatan sama sekali. Ketika saya dirumah orang tua selalu mengawasi saya dalam melaksanakan
16 17
kegiatan belajar. Ketika saya belum mengerjakan tugas
116 orang tua menyuruh untuk mengerjakan. 18
Orang tua mengatur jam bermain saya. Setiap belajar orang tua mengecek buku
19
catatan pelajaran. Orang tua saya menanyakan masalahmasalah yang saya hadapi selama
20
belajar. Saya dinasihati orang tua jika saya
21
malas belajar. Saya membaca buku pelajaran
22
didampingi orang tua Orang tua meyita HP (handphone)
23
ketika waktu belajar. Orang tua menanyakan interaksi saya
24
dengan teman sebaya saya Saya mendapatkan petuah/masukan
25
tentang pendidikan lanjut dari orang tua Orang tua membangukan saya untuk
26
berangkat sekolah. Sebelum berangkat sekolah orang tua
27
menyediakan sarapan untuk saya. Orang tua menyediakan alat tulis, sepatu, seragam dan tas sekolah untuk
28 29
saya. Orang tua menasihati saya ketika saya
117 tidak mengikuti aturan yang ada. Orang tua memarahi saya ketika saya 30
bolos sekolah. Saya dimarahi orang tua jika tidak
31
belajar saat malam hari.
Lampiran 3 Hasil uji coba angket Kode U-1 U-2 U-3 U-4 U-5 U-6 U-7 U-8 U-9 U-10 U-11 U-12 U-13 U-14 U-15 U-16 U-17 U-18 U-19 U-20 U-21
1 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 3 4 2 2 2 2 4 2 3 2 2 4
3 1 1 4 1 1 4 3 2 4 4 3 3 2 2 2 3 2 4 4 1 2
4 2 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 1 4 2 2 1 2 2
5 3 1 4 1 4 3 3 4 2 4 2 2 1 4 1 4 2 3 2 3 3
6 4 1 3 3 2 4 2 4 4 4 4 2 1 2 3 4 3 3 4 3 1
7 2 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 3 4 4 2
8 1 1 3 3 2 4 2 4 4 4 4 2 1 2 3 4 4 3 4 1 1
9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 1 2 2 1 3 1 4 2 3 4 4 4 3 3 2 4 3 1 3 3 2 2 2 2 1 2 1 2 4 4 1 4 2 3 4 4 3 4 2 2 4 4 1 4 3 2 4 2 4 4 2 2 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 1 4 3 1 1 4 2 2 1 4 1 3 2 4 4 4 4 3 2 1 2 2 1 2 3 3 2 2 3 4 1 3 2 1 2 4 1 4 4 3 4 3 1 2 4 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 4 4 1 1
15 16 17 4 2 4 2 2 1 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 3 3 1 4
18 19 20 21 22 1 4 3 1 3 2 1 1 2 1 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 1 3 1 1 1 4 1 4 4 3 2 4 2 4 2 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 1 2 1 2 2 1 2 1 4 4 2 4 2 3 3 1 3 1 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 4 2 3 4 3 4 3 2 4 2 4 1 1 4 1 4 2 1 4 1
23 24 25 26 27 28 29 30 1 1 2 2 4 3 2 1 1 2 1 1 4 2 3 1 4 3 3 3 4 2 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 2 2 2 1 1 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 3 1 1 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 2 4 4 3 2 1 1 3 3 2 4 4 2 4 4 4 2 3 2 4 2 3 3 4 2 2 2 3 3 2 2 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 2 4 1 3 3 4 4 2 4 4 1 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 4 2 4 4
31 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 1 4 2 1 3
118
U-22 U-23 U-24 U-25 U-26 U-27 U-28 U-29 U-30
2 2 2 3 1 4 3 4 4
2 2 3 3 4 4 4 4 4
1 2 2 2 1 2 3 3 3
4 3 3 4 2 3 3 2 3
4 3 3 3 2 3 3 4 3
2 2 1 2 3 4 3 4 4
2 2 2 2 2 2 3 2 3
2 1 1 2 3 4 3 4 1
2 2 1 3 2 4 3 2 3
2 1 1 3 4 2 2 4 2
2 3 2 3 3 4 4 4 3
4 3 4 2 4 4 3 4 2
4 1 1 2 1 3 2 4 1
2 2 2 3 1 4 3 4 4
4 3 4 3 4 4 4 4 3
2 2 2 3 1 4 3 4 4
4 4 4 3 2 4 4 4 4
4 2 4 4 3 4 3 4 3
4 1 2 1 2 2 2 4 4
1 1 1 1 1 1 2 4 2
4 2 4 4 3 4 3 4 3
1 1 1 1 1 1 2 4 2
4 3 4 4 4 4 4 1 2
2 2 1 3 2 4 3 2 3
4 2 1 2 3 4 4 3 3
4 2 1 2 3 4 4 3 3
4 2 4 4 4 3 3 4 3
2 2 2 2 4 1 3 4 3
4 1 3 4 2 4 4 3 4
4 1 4 4 4 4 4 4 3
4 2 3 3 2 4 3 4 3
119
120
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas
Scale Mean if Item Deleted B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31
84.8333 84.8000 85.2000 84.8333 84.8000 84.7333 84.6667 85.0000 84.2333 85.1333 84.4667 84.6667 84.6667 84.8000 85.2000 84.8333 84.8000 84.7333 84.6667 85.0000 85.5333 85.1333 84.4667 84.6667 85.3333 84.6667 84.0333 84.6667 84.0667 84.3333 85.0333
Scale Variance if Item Deleted 234.144 230.717 224.717 233.247 227.890 222.616 236.989 218.345 239.978 231.913 228.120 232.989 225.540 230.717 224.717 233.247 227.890 222.616 236.989 218.345 234.257 231.913 228.120 232.989 231.885 225.540 235.482 225.540 236.616 231.816 232.102
Corrected Cronbach's Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted .375 .902 .468 .900 .588 .898 .389 .902 .527 .899 .654 .897 .225 .904 .690 .896 .208 .904 .370 .902 .582 .899 .299 .904 .619 .898 .468 .900 .588 .898 .389 .902 .527 .899 .654 .897 .225 .904 .690 .896 .366 .902 .370 .902 .582 .899 .299 .904 .303 .904 .619 .898 .422 .901 .619 .898 .279 .903 .400 .901 .364 .902
121
Lampiran 5 Hasil Uji Realibilitas
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .903
N of Items 31
Lampiran 6 Kisi – kisi instrumen penelitian Variabel
Indikator
Deskriptor
Butir
Banyak
Pernyataan
Pernyataan
a. Membimbing ketika ada kesulitan dalam proses Pemberian bimbingan
belajar b. Mendampingi belajar anak.
1,2,3,4,5
5
6,7,8
3
9,10,11
3
12,13,14,15,
6
c. Menegur ketika tidak sungguh-sungguh a. Menasihati untuk tidak melakukan kecurangan Memberi nasihat
c. Menasihati pentingnya sekolah lanjut.
Perhatian Orang Tua
b. Menasihati untuk selau belajar sungguh sungguh.
Memberikan motivasi dan penghargaan
a. memberkan penghargan untuk memotivasi anak b. memberikan motivasi agar anak lebih giat dala belajar dan mencapai cita-cita a. menyediakan fasilitas pendukung kegiatan belajar
Memenuhi kebutuhan anak
b. menyediakan peralatan tulis dan perlengkapan sekolah.
16,17
c. menyediakan ruangan khusus untuk belajar.
122
a. mengawasi anak dalam proses belajar di rumah. b. pengawasan anak dalam jam belajar dan jam bermain. Pengawasan terhadap anak.
c. mengawasi anak untuk mengetahui masalah yang dihadapi ketika belajar d. mendampingi belajar anak.
18,19,20,21,
8
22,23,24,25
e. mengawasi perkembangan anak baik di rumah dan di sekolah. Jumlah Pernyataan
25
123
124
Lampiran 7
INSTRUMEN PENELITIAN Nama
:
No Absen
:
Kelas
:
Jenis Kelamin : ( L / P ) Sekolah
:
Pengantar: 1. Angket ini digunakan untuk mengetahui perhatian orang tua terhadap anak. 2. Hasil dari pengisian angket tidak akan mempengaruhi nilai. 3. Isilah dengan jujur sesuai dengan kenyataan yang kalian alami. 4. Apabila ada pernyataan yang kurang jelas bertanyalah. Petunjuk pengisian angket: 1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan. 2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan seksama. 3. Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap paling sesuai dengan keadaan diri sendiri. Alternative jawaban No
Pernyataan
1
Orang tua menyiapkan seragam sebelum berangkat sekolah. √
Selalu
sering
Kadang – kadang
Tidak pernah
4. Seluruh pernyataan harus di jawab dan tidak diperkenankan jawaban lebih dari satu. 5. Keterangan pilihan : Keterangan:
125
Selalu
: bila pernyataan tersebut dilakukan setiap hari
Sering
: bila pernyataan tersebut dilakukan 4 sampai 6 kali dalam seminggu
Kadang-kadang : bila pernyataan tersebut dilakukan 1 sampai 3 kali dalam seminggu Tidak Pernah
bila pernyataan tersebut tidak pernah anda lakukan.
Alternatif jawaban No
selalu
Pernyataan
A. Pemberian Bimbingan Orang tua membimbing saya ketika ada 1
kesulitan belajar. Ketika
saya
mengalami
kesulitan
mengerjakan pekerjaan tumah (PR) orang 2
tua membimbing untuk menyelesaikan.
3
Saya belajar dengan didampingi orang tua Saya ditegur oleh orang tua ketika saya
4 5
tidak belajar dengan sungguh-sungguh. Orang tua menegur saat saya tidak belajar malam hari B. Memberikan Nasihat Orang tua saya menasihati untuk tidak
6
mencontek
atau
tidak
melakukan
kecurangan saat ulangan. 7
Orang tua menasihati untuk belajar sampai
sering
Kadang kadang
Tidak pernah
126
akhir hayat (meninggal). Saya dinasihati orang tua jika saya malas 8
belajar. C. Memberikan Motivasi dan Penghargaan Saya mendapatkan hadiah/reward dari orang tua ketika mendapat prestasi yang
9
membanggakan. Saya dipuji orang tua ketika mendapat nilai
10
yang bagus.
11
Saya mendapatkan petuah/masukan tentang pendidikan lanjut dari orang tua D. Memenuhi Kebutuhan anak Saya belajar dalam ruangan khusus yang dilengkapi dengan meja kursi dan lampu belajar agar saya nyaman belajar yang
12
disediakan oleh orang tua. Orang tua saya melengkapi semua alat tulis
13
untuk menunjang belajar. Dalam
menyediakan
semua
fasilitas
belajar, orang tua saya tidak merasa 14
keberatan sama sekali. Orang tua membangunkan saya untuk
15
berangkat sekolah.
16
Sebelum berangkat sekolah orang tua menyediakan sarapan untuk saya.
17
Orang
tua
membelikan
perlengkapan
127
sekolah yang saya perlukan. E. Pengawasan Terhadap Anak Ketika saya dirumah orang tua selalu mengawasi 18
saya
dalam
melaksanakan
kegiatan belajar. Ketika ada tugas yang belum diselesaikan, orang tua memerintahkan untuk segera
19
menyelesaikan. Orang tua mengatur jam belajar dan jam
20
bermain saya. Orang tua saya menanyakan masalah-
21
masalah yang saya hadapi selama belajar. Saya membaca buku pelajaran didampingi
22
orang tua Saat belajar, orang tua saya menyita semua
23
mainan saya ketika jam belajar. Orang tua memarahi saya ketika saya bolos
24
sekolah. Saya dimarahi orang tua jika tidak belajar
25
saat malam hari.
#TERIMAKASIH ATAS KEJUJURANNYA#
128
Lampiran 8 Instrumen Wawancara Hari/tanggal : minggu / 23 juli 2016 Narasumber
: Narasumber 1
1. Apakah Anda menemani anak bapak/ibu ketika belajar pada malam hari? 2. Ketika anak mengalami kesulitan, apakah yang bapak/ibu lakukan? 3. Bagaimanakan bapak/ibu menghadapi anak yang mempunyai masalah nilai anak yang rendah? 4. Bagaimanakah suasana belajar anak ketika dirumah? 5. Apakah bapak/ibu mengatur jam belajar dan jam bermain anak? 6. Apabila anak bapak/ibu mendapat prestasi dalam kelas, apakah bapak/ibu memberikan reward misalnya pujian atau hadiah? 7. Apakah bapak/ibu menegur anak Anda ketika mendapat nilai jelek? 8. Apakah bapak/ibu mengecek nilai-nilai ulangan anak? 9. Bagaimana cara bapak/ibu selalu memberikan motivasi kepada anak untuk terus bersekolah? 10. Apakah bapak/ibu menyediakan seluruh fasilitas sekolah untuk anak? 11. Apa saja kendala-kendala/hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam memberikan perhatian pada pendidikan anak?
129
Lampiran 9 Hasil Wawancara
Hari/tanggal : minggu / 23 juli 2016 Narasumber
: Narasumber 1
12. Apakah Anda menemani anak bapak/ibu ketika belajar pada malam hari? Ya, saya menemani ketika anak belajar 13. Ketika anak mengalami kesulitan, apakah yang bapak/ibu lakukan? Kalau saya paham saya mencoba membantu, kalau memang saya tidak paham biasanya saya menyuruh baca-baca lagi atau ke tetangga yang sudah SMP atau SMA 14. Bagaimanakan bapak/ibu menghadapi anak yang mempunyai masalah nilai anak yang rendah? Saya menasihati agar dia lebih giat belajar, tidak terlalu banyak bermain. 15. Bagaimanakah suasana belajar anak ketika dirumah? Ya seadanya, kadang belajar di ruang tamu, kadang belajar di ruangan tengah. 16. Apakah bapak/ibu mengatur jam belajar dan jam bermain anak? Saya mengatur jam belajar anak dari setelah maghrib sampai jam setengah 9. Kalau main kan udah siang hari di sekolah dan pulang sekolah. 17. Apabila anak bapak/ibu mendapat prestasi dalam kelas, apakah bapak/ibu memberikan reward misalnya pujian atau hadiah? Biasanya kalau mendapatkan rangking kita sebagai orang tua memberikan hadiah agar anak lebih giat belajar dan meningkatkan prestasi. 18. Apakah bapak/ibu menegur anak Anda ketika mendapat nilai jelek? Ya jelas ditegur, dinasihati lagi supaya lebih giat lagi. 19. Apakah bapak/ibu mengecek nilai-nilai ulangan anak? Kadang-kadang.
130
20. Bagaimana cara bapak/ibu selalu memberikan motivasi kepada anak untuk terus bersekolah? Ya diberikan nasihat untuk terus semangat sekolah supaya dapat meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi. 21. Apakah bapak/ibu menyediakan seluruh fasilitas sekolah untuk anak? Iya, seperlunya saja. 22. Apa saja kendala-kendala/hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam memberikan perhatian pada pendidikan anak? Kendalanya saya bekerja sampai malam hari sehingga kurang mengontrol anak ketika siang hari.
131
Hari/tanggal : minggu, 23 juli 2016 Narasumber
: Narasumber 2
1. Apakah Anda menemani anak bapak/ibu ketika belajar pada malam hari? Kadang-kadang menemani kalau tidak capek. 2. Ketika anak mengalami kesulitan, apakah yang bapak/ibu lakukan? Kadang bantu mencari jawaban, terkadang juga saya menyuruh baca kembali buku pelajarannya. 3. Bagaimanakan bapak/ibu menghadapi anak yang mempunyai masalah nilai anak yang rendah? Ya dinasihati agar rajin belajar jangan males-malesan. 4. Bagaimanakah suasana belajar anak ketika dirumah? Ya seadanya, dibuat senyaman mungkin buat anak belajar. 5. Apakah bapak/ibu mengatur jam belajar dan jam bermain anak? Jam bermainnya siang sehabis sekolah, sorenya ngaji, malam sehabis makan langsung tak suruh belajar sampai jam setengah 9. 6. Apabila anak bapak/ibu mendapat prestasi dalam kelas, apakah bapak/ibu memberikan reward misalnya pujian atau hadiah? Ya dipuji mbak, kan kita juga bangga. Agar anak lebih rajin belajar. 7. Apakah bapak/ibu menegur anak Anda ketika mendapat nilai jelek? Ya paling hanya dinasihati. 8. Apakah bapak/ibu mengecek nilai-nilai ulangan anak? Kadang-kadang 9. Bagaimana cara bapak/ibu selalu memberikan motivasi kepada anak untuk terus bersekolah? Ya dinasihati agar rajin belajar dan gak main terus. 10. Apakah bapak/ibu menyediakan seluruh fasilitas sekolah untuk anak? Fasilitas yang saya berikan secukupnya saja. 11. Apa saja kendala-kendala/hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam memberikan perhatian pada pendidikan anak? Hambatannya kami (orang tua) masih sibuk kerja jadi kadang kurang memperhatikan anak, yang penting anak bisa sekolah udah seneng.
Lampiran 10 Rekapitulasi skor angket perhatian orang tua No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R12 R13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20
1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4
2 3 1 1 4 1 1 3 2 4 2 3 4 2 4 3 4 3 3 4 1
A 3 1 4 1 3 1 4 3 2 4 1 3 3 2 4 2 4 2 3 4 1
4 4 4 1 3 2 4 3 2 2 1 4 3 1 2 4 4 2 2 4 1
5 4 3 3 3 4 3 3 2 1 1 2 4 1 1 3 4 2 2 4 2
6 4 4 1 1 3 4 4 3 1 4 4 4 3 1 4 4 4 4 1 4
B 7 3 4 3 4 1 1 3 3 1 4 4 3 1 1 4 4 4 4 1 1
8 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4
9 3 4 1 4 1 3 2 1 4 4 4 2 3 4 1 2 2 2 4 4
C D E 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Total Nilai 4 2 2 4 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 75 72 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 3 3 90 89 1 3 3 4 3 4 1 4 1 3 3 1 2 1 4 4 80 61 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 90 85 4 2 1 2 4 4 1 2 1 4 1 4 1 1 3 4 75 59 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 90 83 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 92 89 2 2 1 4 4 4 4 4 1 2 2 3 2 4 1 4 80 65 4 1 4 1 2 1 1 3 1 4 1 2 1 1 4 4 70 60 4 4 3 3 4 1 3 4 4 4 4 4 3 1 1 1 85 70 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 85 84 3 3 1 2 3 3 4 3 2 4 4 3 2 4 2 2 87 75 4 3 3 4 1 4 4 4 2 4 2 3 2 1 4 1 75 65 4 4 4 1 2 4 4 4 1 4 4 3 3 4 3 4 90 78 4 2 1 4 4 1 1 3 4 4 4 3 2 4 4 3 87 75 2 2 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 90 85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 2 90 82 3 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 90 83 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 90 88 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 85 78
132
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32
R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-41 R-41 R-42 R-43 R-44
2 3 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 1 3 3
3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 4 3 4
3 2 2 4 4 2 2 2 2 4 4 3 2 1 2 1 2 3 2 1 2 4 4 2
4 4 1 4 2 3 4 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 2 2 4 4 3 2
3 4 1 4 2 3 4 2 3 4 4 2 2 4 4 4 1 2 2 2 1 2 4 4
4 3 3 1 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 1 3 4 4 4
4 2 3 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 3 3 1 3 3 3 4 3 4
3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 2 4
1 2 2 4 4 2 2 3 3 2 3 4 2 1 2 1 4 4 3 4 3 3 1 4
1 3 2 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4
2 2 3 1 2 3 2 4 3 3 2 4 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4
1 3 2 4 4 1 4 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 1 1
4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 1 4 4 3 1 3 4
4 4 1 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 1 3 1 4 1 4 4 3 1 4 2
4 3 4 4 1 3 2 4 2 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 2 4 3 4 2
4 2 2 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3
3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4
4 2 2 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 2 4 2 1 4 3 3 2 4 4 3
4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 1 2 4 4 3 4
3 3 4 4 2 3 3 2 3 4 2 3 4 2 2 2 3 4 3 2 4 2 2 3
2 1 1 4 4 2 2 2 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 2 1 3 4 1 3
1 1 2 1 4 3 4 2 3 3 4 2 2 3 3 3 2 4 3 1 4 4 4 4
4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4
4 2 1 4 3 3 4 2 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 3
76 64 62 88 83 78 80 76 77 88 79 83 76 77 80 77 76 77 76 61 78 78 77 83
80 80 80 98 85 80 87 80 80 85 80 87 80 80 87 80 75 80 80 75 80 80 80 87
133
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68
3 2 3 3 2 2 3 2 4 4 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3
2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 1 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4
2 1 2 3 3 4 4 1 2 3 4 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4
4 3 2 2 3 4 3 3 4 4 2 4 2 2 4 1 4 3 4 3 3 4 3 4
4 4 4 2 2 4 2 3 2 4 3 3 1 2 1 3 1 4 3 4 4 3 4 4
4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3
3 3 4 4 4 4 2 4 4 1 1 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3
4 2 4 4 3 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 3 3 1 3 3 3 4 3 3
3 3 4 3 3 4 1 1 2 2 2 3 2 1 3 2 1 4 3 4 4 4 2 4
2 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 2 2 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3
2 2 1 2 4 1 4 1 1 2 4 4 1 1 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3
4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 1 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4
4 1 2 3 2 3 4 3 1 3 4 4 4 2 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4
4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 1 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2
4 4 3 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 2 3 2 3 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 4 2 4 1 4 2 4 4 4 3 3 3
3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 1
2 3 4 3 4 3 3 3 4 1 4 3 3 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
3 4 3 4 4 2 2 3 2 4 3 4 3 1 2 4 4 4 3 4 3 3 4 2
2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 4 3
2 3 4 3 3 2 4 4 1 4 2 4 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 1
4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 4 2 4 3 3 2 2 3 2 4 2 4 4 3 4 1 4 3 4 4 3
78 77 83 79 82 85 77 76 73 76 77 93 76 52 73 70 77 80 81 83 85 87 84 76
80 75 95 80 95 87 81 80 80 81 75 97 85 75 80
75 87 90 92 95 90 95 92 80
134
69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89
R-69 R-70 R-71 R-72 R-73 R-74 R-75 R-76 R-77 R-78 R-79 R-80 R-81 R-82 R-83 R-84 R-85 R-86 R-87 R-88 R-89
3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3
4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3
3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3
3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4
3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4
1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4
3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4
4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4
82 82 84 85 79 83 85 77 83 82 88 81 82 87 84 83 80 81 88 81 85
85 87 92 87 80 90 97 82 92 97 90 87 85 95 92 90 87 82 92 83 92
135
136
Lampiran 11 Hasil Perhitungan Skor Angket Berdasarkan Indikator Hasil Pernitungan Skor Indikator: Pemberian Bimbingan Nomor Pernyataan 2 3 4
No
Kode
1
R-1
4
3
1
4
4
16
2
R-2
4
1
4
4
3
16
3
R-3
4
1
1
1
3
10
4
R-4
4
4
3
3
3
17
5
R-5
4
1
1
2
4
12
6
R-6
4
1
4
4
3
16
7
R-7
4
3
3
3
3
16
8
R-8
2
2
2
2
2
10
9
R-9
4
4
4
2
1
15
10
R-10
4
2
1
1
1
9
11
R-11
4
3
3
4
2
16
12
R12
4
4
3
3
4
18
13
R13
2
2
2
1
1
8
14
R-14
4
4
4
2
1
15
15
R-15
2
3
2
4
3
14
16
R-16
4
4
4
4
4
20
17
R-17
4
3
2
2
2
13
18
R-18
4
3
3
2
2
14
19
R-19
4
4
4
4
4
20
20
R-20
4
1
1
1
2
9
21
R-21
2
3
3
4
3
15
22
R-22
3
2
2
4
4
15
23
R-23
2
4
2
1
1
10
1
5
Jumlah Skor
137
24
R-24
4
4
4
4
4
20
25
R-25
4
4
4
2
2
16
26
R-26
4
3
2
3
3
15
27
R-27
2
3
2
4
4
15
28
R-28
4
3
2
2
2
13
29
R-29
4
3
2
3
3
15
30
R-30
2
3
4
4
4
17
31
R-31
4
3
4
4
4
19
32
R-32
4
4
3
3
2
16
33
R-33
3
3
2
2
2
12
34
R-34
4
4
1
4
4
17
35
R-35
3
3
2
4
4
16
36
R-36
4
4
1
4
4
17
37
R-37
3
3
2
4
1
13
38
R-38
4
4
3
3
2
16
39
R-39
3
2
2
2
2
11
40
R-41
2
2
1
2
2
9
41
R-41
3
3
2
4
1
13
42
R-42
1
4
4
4
2
15
43
R-43
3
3
4
3
4
17
44
R-44
3
4
2
2
4
15
45
R-45
3
2
2
4
4
15
46
R-46
2
4
1
3
4
14
47
R-47
3
4
2
2
4
15
48
R-48
3
4
3
2
2
14
49
R-49
2
4
3
3
2
14
50
R-50
2
3
4
4
4
17
51
R-51
3
3
4
3
2
15
138
52
R-52
2
3
1
3
3
12
53
R-53
4
3
2
4
2
15
54
R-54
4
4
3
4
4
19
55
R-55
2
1
4
2
3
12
56
R-56
4
4
3
4
3
18
57
R-57
3
2
2
2
1
10
58
R-58
3
2
2
2
2
11
59
R-59
2
3
2
4
1
12
60
R-60
4
3
3
1
3
14
61
R-61
3
3
4
4
1
15
62
R-62
3
3
3
3
4
16
63
R-63
3
3
3
4
3
16
64
R-64
3
3
4
3
4
17
65
R-65
4
4
3
3
4
18
66
R-66
4
3
3
4
3
17
67
R-67
3
4
3
3
4
17
68
R-68
3
4
4
4
4
19
69
R-69
3
4
4
3
4
18
70
R-70
3
4
3
4
4
18
71
R-71
3
3
3
3
4
16
72
R-72
4
4
3
4
4
19
73
R-73
3
4
4
3
4
18
74
R-74
3
3
3
3
4
16
75
R-75
4
4
3
3
4
18
76
R-76
3
3
3
3
3
15
77
R-77
3
3
3
4
4
17
78
R-78
3
4
3
3
3
16
79
R-79
4
4
4
4
4
20
139
80
R-80
3
3
3
3
4
16
81
R-81
3
3
4
3
3
16
82
R-82
4
3
3
4
4
18
83
R-83
4
4
3
3
4
18
84
R-84
3
4
4
3
3
17
85
R-85
3
3
4
4
4
18
86
R-86
3
3
3
4
3
16
87
R-87
4
4
3
3
4
18
88
R-88
3
3
3
3
4
16
89
R-89
3
4
3
3
4
17
140
Hasil Pernitungan Skor Indikator: Memberikan Nasihat No
Kode
1
R-1
2
R-2
3
R-3
4
R-4
5
R-5
6
R-6
7
R-7
8
R-8
9
R-9
10
R-10
11
R-11
12
R12
13
R13
14
R-14
15
R-15
16
R-16
17
R-17
18
R-18
19
R-19
20
R-20
21
R-21
22
R-22
23
R-23
24
R-24
25
R-25
Nomor Pernyataan 6 7 8
Jumlah Skor
4
3
4
11
4
4
4
12
1
3
4
8
1
4
4
9
3
1
3
7
4
1
3
8
4
3
4
11
3
3
4
10
1
1
4
6
4
4
1
9
4
4
4
12
4
3
3
10
3
1
4
8
1
1
4
6
4
4
4
12
4
4
2
10
4
4
4
12
4
4
4
12
1
1
4
6
4
1
4
9
4
4
3
11
3
2
2
7
3
3
3
9
1
1
4
6
3
4
3
10
141
26
R-26
27
R-27
28
R-28
29
R-29
30
R-30
31
R-31
32
R-32
33
R-33
34
R-34
35
R-35
36
R-36
37
R-37
38
R-38
39
R-39
40
R-41
41
R-41
42
R-42
43
R-43
44
R-44
45
R-45
46
R-46
47
R-47
48
R-48
49
R-49
50
R-50
51
R-51
52
R-52
53
R-53
4
4
4
12
4
4
4
12
4
4
4
12
4
4
4
12
4
4
4
12
2
1
4
7
4
4
3
11
4
4
4
12
4
3
4
11
4
4
4
12
4
3
4
11
4
3
3
10
2
1
4
7
3
3
4
10
1
3
2
6
3
3
4
10
4
4
3
11
4
3
2
9
4
4
4
12
4
3
4
11
2
3
2
7
4
4
4
12
3
4
4
11
4
4
3
11
4
4
4
12
3
2
4
9
4
4
4
12
4
4
4
12
142
54
R-54
55
R-55
56
R-56
57
R-57
58
R-58
59
R-59
60
R-60
61
R-61
62
R-62
63
R-63
64
R-64
65
R-65
66
R-66
67
R-67
68
R-68
69
R-69
70
R-70
71
R-71
72
R-72
73
R-73
74
R-74
75
R-75
76
R-76
77
R-77
78
R-78
79
R-79
80
R-80
81
R-81
4
1
1
6
4
1
4
9
4
4
3
11
4
3
3
10
3
3
4
10
4
2
4
10
3
3
3
9
4
2
3
9
3
4
1
8
3
3
3
9
3
3
3
9
3
3
3
9
3
4
4
11
4
3
3
10
3
3
3
9
3
3
3
9
4
3
3
10
3
3
3
9
3
3
3
9
3
3
3
9
3
3
3
9
3
3
3
9
3
3
1
7
3
3
3
9
3
3
3
9
4
4
3
11
3
3
3
9
3
3
3
9
143
82
R-82
83
R-83
84
R-84
85
R-85
86
R-86
87
R-87
88
R-88
89
R-89
3
3
3
9
3
3
3
9
3
3
3
9
3
4
2
9
3
3
3
9
3
3
3
9
3
3
3
9
3
3
3
9
144
Hasil Pernitungan Skor Indikator: Memberikan Motivasi dan Penghargaan No
Kode
1
R-1
2
R-2
3
R-3
4
R-4
5
R-5
6
R-6
7
R-7
8
R-8
9
R-9
10
R-10
11
R-11
12
R12
13
R13
14
R-14
15
R-15
16
R-16
17
R-17
18
R-18
19
R-19
20
R-20
21
R-21
22
R-22
23
R-23
24
R-24
25
R-25
Nomor Pernyataan 9 10 11
Jumlah skor
3
4
2
9
4
4
4
12
1
1
3
5
4
4
4
12
1
4
2
7
3
4
4
11
2
4
4
10
1
2
2
5
4
4
1
9
4
4
4
12
4
4
4
12
2
3
3
8
3
4
3
10
4
4
4
12
1
4
2
7
2
2
2
6
2
4
4
10
2
3
2
7
4
4
1
9
4
4
4
12
1
1
2
4
2
3
2
7
2
2
3
7
4
4
1
9
4
4
2
10
145
26
R-26
27
R-27
28
R-28
29
R-29
30
R-30
31
R-31
32
R-32
33
R-33
34
R-34
35
R-35
36
R-36
37
R-37
38
R-38
39
R-39
40
R-41
41
R-41
42
R-42
43
R-43
44
R-44
45
R-45
46
R-46
47
R-47
48
R-48
49
R-49
50
R-50
51
R-51
52
R-52
53
R-53
2
3
3
8
2
2
2
6
3
4
4
11
3
3
3
9
2
4
3
9
3
4
2
9
4
4
4
12
2
3
3
8
1
2
2
5
2
2
3
7
1
2
2
5
4
4
4
12
4
4
4
12
3
4
3
10
4
3
3
10
3
3
3
9
3
4
3
10
1
4
4
9
4
4
4
12
3
2
3
8
3
4
3
10
4
4
4
12
3
4
2
9
3
2
4
9
4
4
4
12
1
2
2
5
1
3
4
8
2
4
4
10
146
54
R-54
55
R-55
56
R-56
57
R-57
58
R-58
59
R-59
60
R-60
61
R-61
62
R-62
63
R-63
64
R-64
65
R-65
66
R-66
67
R-67
68
R-68
69
R-69
70
R-70
71
R-71
72
R-72
73
R-73
74
R-74
75
R-75
76
R-76
77
R-77
78
R-78
79
R-79
80
R-80
81
R-81
2
4
2
8
2
4
4
10
3
4
4
11
2
2
4
8
1
2
3
6
3
4
4
11
2
2
3
7
1
3
3
7
4
4
4
12
3
3
3
9
4
3
3
10
4
3
4
11
4
3
4
11
2
3
3
8
4
3
3
10
4
3
3
10
4
3
3
10
4
3
4
11
3
4
2
9
4
3
3
10
4
4
3
11
4
3
4
11
3
3
3
9
3
3
3
9
4
3
4
11
4
3
4
11
4
4
3
11
3
4
3
10
147
82
R-82
83
R-83
84
R-84
85
R-85
86
R-86
87
R-87
88
R-88
89
R-89
3
4
4
11
4
3
4
11
4
3
4
11
3
2
2
7
4
3
4
11
4
3
4
11
4
3
4
11
3
4
3
10
148
Hasil Pernitungan Skor Indikator: Memenuhi Kebutuhan Anak No
Kode
1
R-1
2
R-2
3
R-3
4
R-4
5
R-5
6
R-6
7
R-7
8
R-8
9
R-9
10
R-10
11
R-11
12
R12
13
R13
14
R-14
15
R-15
16
R-16
17
R-17
18
R-18
19
R-19
20
R-20
21
R-21
22
R-22
23
R-23
24
R-24
25
R-25
12
Nomor Pernyataan 13 14 15 16
17
Jumlah Skor
2
4
3
1
2
2
14
4
4
4
4
4
4
24
3
4
3
4
1
4
19
1
4
4
4
4
2
19
1
2
4
4
1
2
14
4
4
4
3
3
3
21
4
4
3
4
4
4
23
1
4
4
4
4
4
21
4
1
2
1
1
3
12
3
3
4
1
3
4
18
1
4
4
4
3
3
19
1
2
3
3
4
3
16
3
4
1
4
4
4
20
4
1
2
4
4
4
19
1
4
4
1
1
3
14
1
4
4
4
4
2
19
4
4
4
4
4
4
24
4
4
2
4
2
4
20
4
4
4
4
4
4
24
4
4
4
1
3
3
19
1
4
4
4
4
3
20
3
2
4
3
2
4
18
2
4
1
4
2
3
16
4
4
4
4
4
4
24
4
4
4
1
4
2
19
149
26
R-26
27
R-27
28
R-28
29
R-29
30
R-30
31
R-31
32
R-32
33
R-33
34
R-34
35
R-35
36
R-36
37
R-37
38
R-38
39
R-39
40
R-41
41
R-41
42
R-42
43
R-43
44
R-44
45
R-45
46
R-46
47
R-47
48
R-48
49
R-49
50
R-50
51
R-51
52
R-52
53
R-53
1
3
3
3
4
3
17
4
4
4
2
1
3
18
2
4
2
4
4
4
20
1
3
3
2
3
3
15
2
4
4
4
4
4
22
1
2
3
4
4
2
16
1
3
4
3
4
4
19
2
3
3
3
4
4
19
2
4
1
4
4
4
19
2
3
3
3
4
4
19
2
4
1
4
4
4
19
2
3
4
2
3
4
18
1
1
1
3
2
3
11
4
4
4
3
4
3
22
2
4
4
2
4
3
19
2
3
3
4
2
3
17
2
1
1
3
3
4
14
1
3
4
4
3
4
19
1
4
2
2
3
4
16
2
4
4
4
4
4
22
2
4
1
3
4
4
18
1
4
2
2
3
4
16
2
4
3
3
3
4
19
4
4
2
4
4
4
22
1
3
3
4
4
4
19
4
3
4
4
4
3
22
1
4
3
4
2
4
18
1
2
1
4
2
2
12
150
54
R-54
55
R-55
56
R-56
57
R-57
58
R-58
59
R-59
60
R-60
61
R-61
62
R-62
63
R-63
64
R-64
65
R-65
66
R-66
67
R-67
68
R-68
69
R-69
70
R-70
71
R-71
72
R-72
73
R-73
74
R-74
75
R-75
76
R-76
77
R-77
78
R-78
79
R-79
80
R-80
81
R-81
2
4
3
3
4
2
18
4
4
4
2
4
4
22
4
4
4
4
4
4
24
1
4
4
3
4
4
20
1
1
2
1
2
2
9
2
4
1
3
2
4
16
3
2
4
3
2
3
17
3
4
3
3
3
4
20
3
4
3
3
2
3
18
4
3
4
4
3
4
22
3
3
4
4
4
3
21
3
4
4
3
4
3
21
4
4
4
3
4
3
22
3
4
4
3
4
3
21
3
4
4
2
3
3
19
3
4
1
3
4
3
18
3
4
4
3
4
2
20
3
4
4
3
3
3
20
3
4
4
3
4
3
21
3
4
1
3
4
3
18
3
4
4
3
4
3
21
3
3
4
3
4
3
20
3
4
4
3
4
3
21
3
4
4
3
3
4
21
3
4
4
3
3
3
20
3
4
2
3
3
3
18
3
4
4
3
4
1
19
3
3
3
3
4
3
19
151
82
R-82
83
R-83
84
R-84
85
R-85
86
R-86
87
R-87
88
R-88
89
R-89
3
4
4
3
4
3
21
3
3
4
3
4
3
20
3
4
4
3
3
3
20
4
3
4
4
3
1
19
3
4
3
3
3
3
19
4
4
4
3
4
3
22
3
3
4
3
3
3
19
3
4
4
3
4
3
21
152
Hasil Pernitungan Skor Indikator: Pengawasan terhadap anak No
Kode
1
R-1
2
R-2
3
R-3
4
R-4
5
R-5
6
R-6
7
R-7
8
R-8
9
R-9
10
R-10
11
R-11
12
R12
13
R13
14
R-14
15
R-15
16
R-16
17
R-17
18
R-18
19
R-19
20
R-20
21
R-21
22
R-22
23
R-23
24
R-24
25
R-25
18
19
Nomor Pernyatan 20 21 18 19
2
3
3
3
3
3
2
3
22
3
4
4
3
4
1
3
3
25
1
3
3
1
2
1
4
4
19
4
4
4
4
3
4
3
2
28
1
4
1
4
1
1
3
4
19
3
4
4
3
3
3
4
3
27
4
4
4
3
3
4
3
4
29
1
2
2
3
2
4
1
4
19
1
4
1
2
1
1
4
4
18
4
4
4
4
3
1
1
1
22
4
4
4
3
2
3
3
2
25
2
4
4
3
2
4
2
2
23
2
4
2
3
2
1
4
1
19
1
4
4
3
3
4
3
4
26
4
4
4
3
2
4
4
3
28
4
4
4
4
4
2
4
4
30
4
4
2
2
2
3
4
2
23
4
4
4
4
4
4
2
4
30
4
4
4
4
4
1
4
4
29
4
4
3
4
3
4
3
4
29
4
4
4
3
2
1
4
4
26
2
3
2
3
1
1
3
2
17
2
3
4
4
1
2
3
1
20
4
4
4
4
4
1
4
4
29
3
4
4
2
4
4
4
3
28
24
25
Jumlah SKor
153
26
R-26
27
R-27
28
R-28
29
R-29
30
R-30
31
R-31
32
R-32
33
R-33
34
R-34
35
R-35
36
R-36
37
R-37
38
R-38
39
R-39
40
R-41
41
R-41
42
R-42
43
R-43
44
R-44
45
R-45
46
R-46
47
R-47
48
R-48
49
R-49
50
R-50
51
R-51
52
R-52
53
R-53
3
4
4
3
2
3
4
3
26
4
4
4
3
2
4
4
4
29
2
4
2
2
2
2
4
2
20
3
4
4
3
2
3
4
3
26
3
4
3
4
3
3
4
4
28
4
4
4
2
2
4
4
4
28
4
4
4
3
4
2
2
2
25
3
4
4
4
2
2
3
3
25
2
4
3
2
3
3
4
4
25
4
3
4
2
2
3
4
4
26
2
4
3
2
3
3
4
4
25
1
4
4
3
3
2
3
3
23
4
4
4
4
3
4
4
4
31
3
4
1
3
2
3
3
4
23
3
4
2
2
1
1
2
2
17
2
4
4
4
3
4
4
4
29
4
3
4
2
4
4
3
4
28
4
3
3
2
1
4
3
3
23
3
4
4
3
3
4
4
3
28
3
3
2
3
2
2
4
3
22
3
3
3
4
4
3
4
4
28
3
4
4
3
3
4
4
3
28
3
4
3
4
3
3
2
4
26
4
4
4
4
4
3
1
2
26
3
3
3
2
4
2
4
4
25
3
4
3
2
3
4
4
3
26
4
2
3
3
3
4
4
3
26
3
4
4
2
4
1
4
2
24
154
54
R-54
55
R-55
56
R-56
57
R-57
58
R-58
59
R-59
60
R-60
61
R-61
62
R-62
63
R-63
64
R-64
65
R-65
66
R-66
67
R-67
68
R-68
69
R-69
70
R-70
71
R-71
72
R-72
73
R-73
74
R-74
75
R-75
76
R-76
77
R-77
78
R-78
79
R-79
80
R-80
81
R-81
3
4
1
4
3
4
4
2
25
2
3
4
3
3
2
4
3
24
4
4
3
4
4
4
4
2
29
4
4
3
3
3
3
4
4
28
2
3
1
1
1
2
4
2
16
4
4
3
2
1
2
4
4
24
1
3
3
4
2
3
3
4
23
4
3
3
4
3
3
3
3
26
2
4
4
4
3
2
3
4
26
4
3
4
3
3
4
3
1
25
4
2
3
4
3
3
3
4
26
4
4
3
3
3
3
3
3
26
3
4
3
3
3
3
3
4
26
3
4
3
4
4
3
3
4
28
3
1
3
2
3
1
3
3
19
3
4
3
4
3
3
3
4
27
3
3
3
4
3
3
3
4
26
3
4
3
4
2
3
3
4
26
3
4
3
4
3
3
3
4
27
3
4
3
3
3
3
3
2
24
4
4
2
3
3
3
3
4
26
3
4
3
4
3
3
3
4
27
4
3
3
3
3
3
3
3
25
3
4
3
4
3
3
3
4
27
3
4
3
4
3
3
3
3
26
4
4
3
4
3
4
3
3
28
3
4
3
3
3
3
3
4
26
4
4
3
4
3
3
3
4
28
155
82
R-82
83
R-83
84
R-84
85
R-85
86
R-86
87
R-87
88
R-88
89
R-89
4
4
3
4
3
3
3
4
28
3
4
3
3
3
3
3
4
26
3
4
3
4
3
3
3
3
26
4
3
4
3
4
4
3
2
27
3
4
4
3
3
3
3
3
26
4
4
3
4
3
3
3
4
28
3
4
3
3
3
3
3
4
26
4
4
3
3
3
4
3
4
28
156
Lampiran 12 Analisis Data Awal Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Perhatian Hasil belajar orang tua N 89 89 Mean 78.6292 85.0337 a,b Normal Parameters Std. 7.52931 6.43578 Deviation Absolute .184 .165 Most Extreme Positive .086 .165 Differences Negative -.184 -.117 Kolmogorov-Smirnov Z 1.733 1.556 Asymp. Sig. (2-tailed) .062 .016 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
157
Lampiran 13 Analisis Data Akhir Hasil Linearitas ANOVA Table Sum of Squares (Combined) 3042.022 Linearity 2823.668 Between Perhatian Deviation 218.354 Groups orang tua * from Hasil belajar Linearity Within Groups 1946.742 Total 4988.764 Measures of Association R R Squared Perhatian_orang tua * Hasil belajar
.752
.566
df
Mean F Sig. Square 12 253.502 9.897 .000 1 2823.668 110.235 .000 11 19.850 .775 .664
76 88
25.615
Eta .781
Eta Squared .610
158
Lampiran 14 Rekapitulasi nilai UTS Semester 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Kode R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R12 R13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36
Nilai 75 90 80 90 75 90 92 80 70 85 85 87 75 90 87 90 90 90 90 85 80 80 80 98 85 80 87 80 80 85 80 87 80 80 87 80
Kategori Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik
159
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
R-37 R-38 R-39 R-41 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68 R-69 R-70 R-71 R-72 R-73 R-74 R-75
75 80 80 75 80 80 80 87 80 75 95 80 95 87 81 80 80 81 75 97 85 75 80 75 87 90 92 95 90 95 92 80 85 87 92 87 80 90 97
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik
160
76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89
R-76 R-77 R-78 R-79 R-80 R-81 R-82 R-83 R-84 R-85 R-86 R-87 R-88 R-89
82 92 97 90 87 85 95 92 90 87 82 92 83 92
Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik
161
162
KETERANGAN: Sangat Baik
= 86 – 100
Baik
= 71 – 85
Cukup Baik
= 56 – 70
Kurang Baik
= ≤ 55
163
Lampiran 15 Hasil Uji Korelasi Product Moment Correlations Perhatian
Hasil belajar
orang tua Pearson
1
.752**
Correlation Perhatian orang tua
Sig. (2-tailed) N Pearson
.000 89
89
.752**
1
Correlation Hasil belajar
Sig. (2-tailed) N
.000 89
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
89
164
Lampiran 16 Hasil Uji Regresi Variables Entered/Removeda Mode Variables Variables Method l Entered Removed Perhatian . Enter 1 orang tuab a. Dependent Variable: Hasil belajar b. All requested variables entered.
Model Summary Mode R R Square Adjusted R Std. Error of l Square the Estimate a 1 .752 .566 .561 4.26408 a. Predictors: (Constant), Perhatian orang tua
Model
ANOVAa Df
Sum of Squares Regression 2063.033 1 1 Residual 1581.866 87 Total 3644.899 88 a. Dependent Variable: Hasil belajar b. Predictors: (Constant), Perhatian orang tua
Model
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 34.470 4.768 .643 .060 .752
(Constant) Perhatian orang tua a. Dependent Variable: Hasil belajar 1
Mean F Square 2063.033 113.463 18.182
Sig. .000b
T
7.229 10.652
Sig.
.000 .000
165
Lampiran 17 Surat Keputusan Pembimbing
166
Lampiran 18 Surat Ijin Penelitian
167
168
169
Lampiran 19 Surat Keterangan Penelitian
170
171
172
173
Lampiran 20 Dokumentasi
1. Peneliti memberikan pengarahan tentang pengisian angket
2. Peneliti melihat proses pengisian angket yang dilalukan oleh siswa siswa
3. Siswa menumpulkan angket yang telah selesai diisi
4. Wawancara siswa