Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus Al-Qur’an Dengan Sikap Sosial Remaja Islam Dusun Karangrejo Desa Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh AHMAD ULINNUHA NIM : 111 09 011
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015
i
ii
Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus Al-Qur’an Dengan Sikap Sosial Remaja Islam Dusun Karangrejo Desa Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh AHMAD ULINNUHA NIM : 111 09 011
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya” QS. Al-Baqarah: 255. “Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat menjadi pemberi syafa’at bagi orang-orang yang bersahabat dengannya”(HR.Muslim) Jangan pernah berhenti untuk merayu diri agar segera bangkit Wahai diri Tidakkah kamu malu kepada Allah SWT Mengaku cinta kepada Allah tetapi tidak senang berinteraksi dengan kalam-Nya Bukankah ketika manusia cinta manusia lain senang membaca suratnya Adakah jaminan mendapat pahala gratis tanpa beramal shalih Dengan apalagi kamu mampu meraih pahala Allah SWT Infaq cuman sedikit Jihad belum siap Kalau tidak dengan Al-Qur’an dengan apalagi? Dan Al-Qur’an bisa menolongmu
vii
PERSEMBAHAN Dengan memanjat puji syukur kehadirat Allah SWT, Kupersembahkan karya sederhana ini untuk : Ibu Siti Munawaroh dan Bapak Ashuri tercinta yang telah mendidik, membimbing, memberikan kasih sayang, do’a dan segalanya, yang menjadi perantaraku untuk memperoleh tujuan hidupku, ilmu, iman, amal shalih dan ridho Allah. Semua dosen yang telah mengamalkan ilmunya Dra. Nur Hasanah, M.Pd. Yang telah memberikan pengarahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran dari awal hingga terselesaikannya skripsi ini. Teman-temanku: calon leader dunia, yang selalu menemani susah senang bersama, yang selalu memberi motivasi dan mendo’akanku, hari-hari bersama kalian adalah hari-hari yang terindah dalam hidupku.
viii
KATA PENGANTAR ﺒﺴﻡﷲﺍﻠﺮّﺤﻤﻥﺍﻠﺮّﺤﻴﻡ Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, taufiq, dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus Al-Qur’an Dengan Sikap Sosial Remaja Islam Dusun Karangrejo Desa Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2015”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Penulis sadar bahwa kemampuan yang penulis miliki sangatlah terbatas sehingga dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Arahan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah membantu terselesainya skripsi ini.Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. 3. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam. 4. Dr. M. Zulfa, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik. 5. Dra. Nur Hasanah, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar dan penuh perhatian telah meluangkan waktu, untuk memberikan pengarahan serta bimbingan sejak awal penulisan skripsi ini sampai dapat terselesaikan dengan baik. 6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu kepada penulis.
ix
x
ABSTRAK
Ulinnuha, Ahmad. 2015. “Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus AlQur’an Dengan Sikap Sosial Remaja Islam Dusun Karangrejo Desa Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2015”. Skripsi. Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Nur Hasanah, M.Pd.
Kata Kunci: Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus Al-Quran, Sikap Sosial Remaja Islam Judul dari skripsi ini adalah Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus Al-Qur’an Dengan Sikap Sosial Remaja Islam Dusun Karangrejo Desa Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2015. Skripsi ini hubungan menjelaskan tentang keaktifan mengikuiti kegiatan tadarus Al-Qur’an dengan sikap sosial remaja islam, dan skripsi ini memfokuskan penelitian pada kegiatan tadarus AlQur’an remaja islam di dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015. Skripsi ini meneliti tentang bagaimana keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an dusun Karangrejo, bagaimana sikap sosial remaja isalam di dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015, adakah hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus Al-Qur’an dengan Sikap Sosial Remaja Islam Dusun Karangrejo Desa Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2015. Penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitan menggunakan angket, observasi dan dokumentasi yang diambil dari 48 orang responden. Penulis mengambil responden berdasarkan usia remaja yaitu berusia 12-18 tahun dan beragama islam. Dari 48 responden tersebut penulis Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus Al-Qur’an Dengan Sikap Sosial Remaja Islam Dusun Karangrejo Desa Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2015. Adapun hasil penelitian yaitu: 1.tingkat keaktifan mengikuti tadarus AlQur’an dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015 termasuk dalam kategori baik. Hal ini berdasarkan analisa nilai angket yang diberikan kepada responden dengan rata-rata nilai 39,5 dari total nilai 1.896. 2. dengan nilai frekuensi kategori baik ada 38 orang dan cukup ada 10 orang.Sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo berada pada kategori baik yang dibuktikan berdasarkan pada analisa nilai angket yang diberikan penulis kepada responden dengan ratarata nilai 41,44 dari total nilai 1.989. 3. dengan nilai frekuensi kategori baik ada 39 orang dan kategori cukup ada 9 orang. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh rxy sebesar 0,623 yang selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikan 5 % untuk N = 48 adalah 0,284. Dengan demikian rxy > rt berarti signifikan.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................. i LEMBAR BERLOGO ......................................................................................... ii HALAMAN JUDUL............................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ vi MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii ABSTRAK ............................................................................................................ x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7 D. Manfaat Penelitian................................................................................ 7 E. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 8 F. Penegasan Istilah ................................................................................... 9 G. Sistematika Penulisan .......................................................................... 16
xii
BAB II LANDASAN TEORI A. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus Al-Qur’an ............................. 18 1. Pengertian ........................................................................................ 18 2. Keutamaan Membaca Al-Qur’an ..................................................... 25 3. Adab Membaca Al-Qur’an ............................................................... 25 4. Tata Cara Tadarus Al-Qur’an ........................................................... 26 B. Sikap Sosial Remaja Islam ................................................................... 27 1. Pengertian Sikap Sosial .................................................................... 27 2. Ciri-ciri Sikap .................................................................................. 31 3. Faktor Yang mempengaruhi Sikap Sosial ........................................ 32 4. Pengertian Remaja Islam .................................................................. 34 5. Batasan Umur Atau Usia Remaja ..................................................... 37 C. Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus Al-Qur’an Dengan Sikap Sosial Remaja Islam ................................................................. 40 1. Pengajuan Hipotesis ............................................................................. 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian.................................................................................. 43 B. Subjek Penelitian .................................................................................. 43 C. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 43 D. Variabel Penelitian ............................................................................... 44 E. Metodologi Penelitian ........................................................................... 45 F. Populasi dan Sampel ............................................................................. 46 G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 49
xiii
H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 53 A. Teknik Analisis Data ............................................................................ 53 1. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarusan Al-Qur’an...................... 53 2. Sikap Sosial Remaja Islam Dusun Karangrejo ............................... 56 B. ANALISIS HASIL PENELITIAN ...................................................... 59 C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ............................................ 63 BAB V PENUTUP ................................................................................................ 64 A. Kesimpulan .......................................................................................... 64 B. Saran-saran .......................................................................................... 64 C. Kata Penutup.………………………………………………………... 65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN ANGKET DAFTAR TABEL DOKUMENTASI
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keberhasilan kehidupan manusia diantaranya ditandai dengan terbinanya hidup rukun diantara manusia. Untuk membina kerukunan hidup diantara manusia diperlukan bimbingan, dan penyuluhan terhadap umat manusia. Hal ini sesuai dengan berbagai perkembangan kehidupan, baik perkembangan yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Kegiatan bimbingan biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pengajian-pengajian keagamaan dengan tujuan untuk meningkatkan keimanan, penghayatan dan pengamalan agama. Kegiatan tersebut sebagai usaha untuk memantapkan keyakinan dan kesadaran beragama dalam memperkokoh keagamaan dan berperan serta untuk membina kedisiplinan dalam menjalankan keagamaan. Telah disadari bahwa perkembangan agama pada masa remaja selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan dan perkembangan tersebut ada yang menjurus kearah negatif yang buisa merugikan diri remaja itu sendiri, da nada yang positif. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak kemasa dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami perkembangan mencapai kematangan fisik, mental, sosial dan emosional. Umumnya masa ini berlangsung sekitar umur 13 tahun sampai umur 18 tahun, yaitu masa
1
anak duduk dibangku sekolah menengah. Masa ini dirasakan sebagai masa sulit, baik bagi remaja sendiri, keluarga maupun lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut, mereka sangat membutuhkan tuntunan dan bimbingan untuk memahami diri sendiri yang penuh dengan sikap egois dan rasa keingintahuan yang tinggi. Keinginan yang tinggi menyebabkan para remaja tidak hanya diberikan siraman rohani saja yang berisi ajaran-ajaran agama yang wajib dijalankan, akan tetapi melalui kegiatan-kegiatan yang mampu mentelaah serta mempelajari islam sebagai pedoman hidupnya. Islam sebagai agama yang menjadi pedoman hidup bagi manusia mencakup seluruh kehidupan manusia. Disamping sebagai pedoman hidup, islam menurut para pemeluknya juga sebagai ajaran yang harus dida’wahkan guna memberi pemahaman berbagai ajaran yang terkandung didalamnya. Sarana yang dapat dilakukan dalam mentransfer nilai-nilai agama tersebut antara lain melalui majelis ta’lim yang berfungsi memberikan pemahaman tentang nilai-nilai ajaran tersebut. Berbagai kegiatan agamis yang telah dilakukan merupakan proses pendidikan yang mengarah kepada internalisasi nilai-nilai agama sehingga para remaja mampu merefleksikan tatanan normative atau tingkah laku yang mereka pelajari dalam relaitas kehidupasn sehari-hari. Amalan tadarus al-qur’an dimulai oleh Nabi Muhammad SAW bersama malaikat Jibril di mana baginda Nabi SAW khatam sekali membaca al-qur’an dengan jibril pada setiap ramadhan kecuali tahun
2
kematiannya di mana baginda telah khatam dua kali. (AS Suyuti, 1951, hal. 40), inilah tadarus al-qur’an pertama kali.Tadarus al-qur,an ini diteruskan oleh kaum muslimin sepanjang waktu hingga saat ini di masjid maupun di mushola serta di pondok pesantren. Membaca al-qur’an termasuk kegiatan ibadah, karena menurut Rosul huruf-hurufnya saja jika dibaca mengandung pahala. Kegiatan membaca dalam tadarus disebut tilawah, sedangkan lebih luas lagi, membaca dan menelaah disebut qira’ah. Kaum muslimin sekarang ini umumnya masih berada pada level tilawah, meskipun kegiatannya bertajuk tadarus. Pada level tilawah ini masih banyak kaum muslimin yang bacaannya
belum
standar
baik
dari
segi
makhrajnya
maupun
kesesuaiannya dengan kaidah-kaidah tajwid. Ada yang terbata-bata membacanya namun adapula yang sangat cepat membacanya sampaisampai tidak jelas bacaannya, padahal dalam tilawah jelas-jelas kita diperintahkan untuk membacanya dengan tartil, yaitu benar, jelas dan bagus. Banyak kaum muslimin yang sudah puluhan tahun membaca alqur’an namun belum juga fasih. Padahal jika ditekuni menurut pengalaman umum belajar al-qur’an standar dengan guru hanya memerlukan waktu 2 sampai 3 bulan, atau sekitar 16 sampai 24 kali pertemuan dengan durasi tiap pertemuan 1 jam. Jika alasannya adalah tidak sempat atau sibuk dan
3
banyak kerjaan, maka sungguh mengada-ngada, dan mereka belum menganggap al-qur’an bagian yang penting dalam hidupnya. Banyak juga anak-anak muslim yang fasih berbahasa Inggris, Prancis, dan bahasa asing lainnya, ahli dalam bidang matematika, computer multimedia, musik serta keterampilan lainnya, namun dalam membaca al-qur’an masih terbata-bata. Artinya masih banyak orangtua muslim yang mengkursuskan atau memberi pendidikan tentang al-qur’an tidak seserius mengkursuskan mereka untuk matematika, bahasa Inggris, musik, dan keterampilan lainnya. Bagi banyak orangtua muslim pengetahuan bidang-bidang umum seperti matematika, bahasa Inggris, musik juga keterampilan lainnya dianggap penting untuk bekal masa depan anak, namun mereka lupa bahwa al-qur’an juga bagian dari masa depan, yaitu masa depan di akhirat. Justru al-qur’an ini dapat menolong anak itu sendiri dan orang tuanya kelak di akhirat. Tadarus Al-Qur’an adalah kegiatan yang berfungsi sebagai amalan ibadah disela-sela aktivitas kehidupan umat islam, serta sebagai penenang jiwa. Dalam surah Al-Isra ayat 82,
”Al-Qur’an diturunkan Allah SWT untuk menjadi obat segala macam penyakit kejiwaan sehingga para pembaca Al-Qur’an, bahkan orang yang mendengarkan bacaannya mendapatkan ketenangan jiwa”. (QS. AlIsra’(17):82)
4
Maka sudah selayaknya kegiatan Tadarus Al-Qur’an harus mendapat perhatian dan dukungan dari masyarakat, sehingga tercipta insan-insan yang memiliki ketenangan jiwa. Dengan ketenangan jiwa, para remaja tidak akan memperlihatkan sikap sosial yang menyimpang dari norma-norma agama, seperti berbuat kasar terhadap orang tua dan terhadap orang lain disekelilingnya. Untuk menanggulangi dari kejadian-kejadian itu nampaknya sikap sosial memiliki peran yang sangat penting. Remaja islam di dusun Karangrejo desa Pabelan kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang setiap malam senin, selasa, rabu dan malam sabtu setelah sholat maghrib melakukan kegiatan tadarus Al-Qur’an di masjid Baitussalam dusun Karangrejo. Kegiatan tersebut diharapkan dapat mengisi waktu senjang setelah maghrib dan dapat memberi dampak positif terhadap remaja khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kegiatan tadarus ini bermula dari kekhawatiran masyarakat khususnya para orangtua di dusun Karangrejo ini karena melihat kemunduran dari para generasi yaitu para remaja dalam membaca alqur’an, baik dari segi makhraj serta kaidah tajwidnya. Serta kegiatan serta budaya adat dusun yang selalu membutuhkan khotaman al-qur’an, yang mana setiap orang membaca 1 jus, dan dibutuhkan 30 orang dalam acara adat itu untuk mengkhatamkannya, seperti kegiatan adat ketika ada orang meninggal, kegiatan pertemuan keluarga besar, kegitan dalam mujahadah
5
dan kegiatan meminta berkah do’a dalam setiap kegiatan peringatan hari besar islam. Melihat kebutuhan dusun akan kecakapan dalam membaca alqur’an, maka sangatlah memprihatinkan ketika melihat keadaan para generasi penerus yang semakin berkurang dalam proses pendidikan alqur’an khususnya dalam masalah membaca. Tadarus adalah peluang dimana pembaca al-qur’an dapat saling menegur kesalahan masing-masing dan bukan hanya sekedar membaca untuk khatam. Dengan kegiatan tadarus dalam level tilawah ini diharapkan dapat menjadi suatu tempat juga alat untuk memperbaiki kekurangan para generasi dalam membaca alqur’an. Sehingga kegiatan sosial di dusun Karangrejo tersebut dapat diikuti oleh para generasi atau para remaja yang sudah memiliki kecakapan dalam membaca al-qur’an. Berkaitan dengan ulasan yang telah dikemukakan di atas, peneliti mengambil judul skripsi: “HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN TADARUS Al-QUR’AN DENGAN SIKAP SOSIAL REMAJA
ISLAM
DUSUN
KARANGREJO
DESA
PABELAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015” B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka fokus masalah dalam penelitian iniadalah: 1. Bagaimana keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an di dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015?
6
2. Bagaimana sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2015? 3. Adakah hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan tadarus AlQur’an dengan sikap sosial remaja islam di dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun2015 ? C. Tujuan Penelitian Sesuatu yang dilaksanakan dengan sadar pasti mempunyai tujuan. Berdasarkan pokok masalah dalam penelitian ini , maka tujuan penulis adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana keaktifan mengikuti kegiatan tadarus AlQur’an di dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015. 2. Untuk mengetahui bagaimana sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2015. 3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an dengan sikap sosial remaja islam di dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun2015. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini yang dihadapkanadalah : 1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi, wawasan, pemikiran dan pengetahuan dalam bidang pendidikan Islam bagi penulis khususnya dan bagi dunia Islam pada umumnya.
7
2. Penelitian ini diharapkan dapan memberikan pemahaman kepada masyarakat pada umumnya dan bagi remaja pada khususnya tentang pentingnya aktif mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an. 3. Penelitian ini sebagai bagian dari usaha untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan di Fakultas Tarbiyah pada umumnya dan PAI pada khususnya. E. Hipotesis Penelitian Hipotesis juga bisa dipandang sebagai konklusi, suatu konklusi yang sifatnya sangat sementara.Sebagai konklusi, sudah tentu hipotesis tidak dapat dibuat semena-mena, melainkan atas dasar pengetahuanpengetahuan tertentu (Hadi, 1981:63). Menurut Soeharto (1989:135), hipotesis adalah : 1. Sesuatu yang masih kurang dari sebuah kesimpulan. 2. Sebuah kesimpulan yang belum final karena masih harus dibuktikan kebenarannya. 3. Jawaban duga yang dianggap besar kemungkinannya untuk menjadi benar. Relevan dengan judul penelitian hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an dengan sikap sosial remaja islam di dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun2015. Maka dapat penulis ajukan rumusan hipotesis sebagai berikut: ada hubungan positif antara keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an dengan sikap sosial remaja islam.
8
F. Penegasan Istilah 1. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus Al-Qur’an Secara harfiah keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti sibuk, giat ( kamus besar bahasa Indonesia : 17). Aktif mendapat awalan ke dan akhiran an, sehingga keaktifan yang mempunyai arti kegiatan atau kesibukan. Kegiatan adalah aktivitas, usaha, pekerjaan atau kekuatan dan ketangkasan serta kegairahan. Jadi kegiatan adalah suatu peristiwa atau kejadian yang pada umumnya tidak dilakukan secara terus menerus. Penyelenggara kegiatan itu sendiri bias merupakan badan, instansi pemerintah, organisasi, orang pribadi, lembaga , dll. Kegiatan juga suatu perilaku yang dikerjakan secara sungguh-sungguh dan terencana untuk mencapai suatu tujuan.( Mahir bahasa Indonesia :22). Tadarus adalah waqaf dari tadarussun yang berasal dari kata darasa yang artinya belajar. Kemudian mengikuti wazan tafaa’ala, sehingga mauzunnya menjadi tadaarasa yang memiliki arti saling mempelajari atau pembelajaran bersama-sama. Membaca al-qur’an termasuk kegiatan ibadah, karena menurut Rosul huruf-hurufnya saja jika dibaca mengandung pahala. Kegiatan membaca dalam tadarus disebut tilawah, sedangkan lebih luas lagi, membaca dan menelaah disebut qira’ah. Kaum muslimin sekarang ini umumnya masih berada pada level tilawah, meskipun kegiatannya bertajuk tadarus.
9
Pada level tilawah ini masih banyak kaum muslimin yang bacaannya belum standar baik dari segi makhrajnya maupun kesesuaiannya dengan kaidah-kaidah tajwid. Ada yang terbata-bata membacanya namun adapula yang sangat cepat membacanya sampaisampai tidak jelas bacaannya, padahal dalam tilawah jelas-jelas kita diperintahkan untuk membacanya dengan tartil, yaitu benar, jelas dan bagus. Al-Qur’an yang secara harfiah berarti ‘bacaan sempurna” merupakan suatu nama pilihan Allah, serta tiada suatu bacaan sejak manusia mengenal tulis-baca lima ribu tahun yang lalu dapat menandinghi Al-Qur’an Al-Karim, bacaan sempurna lagi mulia. Tiada bacaan seperti Al-Qur’an yang diatur tatacara membacanya, mana yang dipendekkan, dipanjangkan, dipertebal atau diperhalus bacaannya, di mana tempat yang terlarang atau boleh, juga harus memulai dan berhenti, bahkan diatur lagu dan iramanya, sampai pada etika membacanya. Indikator dari kegiatan tadarus Al-Qur’an sebagai berikut: a. Dalam satu hari membaca Al-Qur’an 1-3 kali b. Sering berangkat kegiatan tadarus dan mengikuti kegiatan tadarus sampai selesai c. Bertanya jika tidak paham dengan persoalan yang dikaji atau dibahas dalam kegiatan tadarus d. Mengikuti dan konsentrasi saat tadarus berlangsung
10
e. Mengetahui fungsi dan tujuan kegiatan tadarus f. Mematuhi peraturan kegiatan tadarus. 2. Sikap Sosial Remaja Islam Sikap dalam bahasa Inggris disebut “attitude yang artinya sikap.
Kata
ini
menunjuk
suatu
status
mental
seseorang”.
(ftriannisa259.wordress.com.sikap sosial). Sikap adalah kecenderungan bertindak, berfikir, persepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukanlah perilaku, tetapi lebih merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap bias berupa orang, benda, tempat, gagasan, situasi, atau kelompok. Dengan demikian, pada kenyataannya tidak ada istilah sikap yang berdiri sendiri. (Sobur, 2009:361). Sosial adalah kesiapan mental untuk berhubungan dan menanggapi orang lain. Sumber: http//www.kemhan.com/2015/09/sikap-sosial.html. Remaja secara bahasa disebut adolescence, yang berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan” (Ali dan Asrori, 2010:9). Islam (al-islām, " اإلسالمberserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah.
11
Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Allah, atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan Firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul atau utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah. Dengan
demikian,
Islam
berarti
penerimaan
dari
dan
penyerahan diri kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya. Indikator dari sikap sosial remaja islam adalah: a. Membantu tetangga yang sedang tertimpa musibah b. Menjenguk saudara yang sedang sakit c. Menghadiri peringatan hari besar islam yang diadakan oleh masyarakat d. Membantu dan mempersiapkan acara yang ada di masyarakat seperti: tahlilan, yasinan, mujahadah dan lain-lain e. Bersikap dan berperilaku baik terhadap semua tetangga f. Menyantuni anak yatim piatu yang ada di lingkungan masyarakat g. Mengikuti kegiatan sosial dengan ikhlas seperti: kerja bakti, syukuran desa (merti desa), peringatan akhirussanah dan lain-lain.
12
G. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang diterapkan oleh peneliti adalah pendekatan korelasional kuantitatif. Yang dimaksud pendekatan korelasional adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 1995:326). Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain pada koefisien korelasi (Suryabrata, 2009:82). Sedangkan penelitian kuantitatif pada hakikatnya adalah sebuah penelitian yang pengumpulan datanya dinyatakan dalam bentuk nilai absolut (Sukandarrumidi, 2004:65). 2. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut
Sukandarrumidi
(2004:47),
populasi
adalah
keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang yang berjumlah 48 orang, dengan jumlah laki-laki sebanyak 33 remaja dan perempuan sebanyak 15 remaja.
13
b. Metode Pengumpulan Data 1) Interview Menurut Kartono (1990:187) metode interview yaitu metode yang digunakan dengan cara bertanya langsung kepada responden untuk mendapatkan informasi. 2) Angket Angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang (yang dalam hal ini disebut responden), dan cara menjawab juga dilakukan dengan tertulis (Arikunto, 1995:135). Model angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup, yaitu angket yang dibentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang (v) pada kolom atau tempat yang sesuai (Arikunto, 1995:137). Angket
disebarkan
kepada
responden
untuk
mendapatkan informasi atau jawaban yang berkenaan dengan keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an dan sikap sosial remaja. 3) Dokumentasi “Dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan atau merekam
keterangan
1992:89).
14
mengenai
peristiwa”(Surachmad,
Metode ini digunakan dalam penelitian mengumpulkan data atau mencatat dokumen yang sudah tersedia diobyek penelitian tentang situasi umum. c. Teknik Analisis Data 1) Analisis pendahuluan Yaitu teknik analisis data dengan menggunakan rumus: P=
x 100%
Keterangan: P : Persentase Perolehan F : Frekuensi N : Jumlah Sampel Rumus persentase ini untuk menganalisis dari tiap-tiap kategori kedua variabel yaitu keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an dengan sikap sosial remaja. 2) Analisis Lanjut Sesuai dengan jenis data penelitian, maka sebagai tindak lanjut dari data yang telah dikumpulkan dari kedua variabel, yaitu mengikuti kegiatan Yasinan (variabel x) dan perilaku birrul walidain (variabel y), peneliti menggunakan rumus korelasi product moment, dengan angka kasar (Arikunto, 1995:425-426).
–
rxy =
15
Keterangan: rxy : nilai koefisien korelasi antara x dan y xy : perkalian antara variabel x dan y x
: nilai variabel 1
y
: nilai variabel 2
N
: banyaknya subjek pemilik nilai
∑
: sigma (Ritonga, 1987 : 120)
H. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penelitian ini penulis membagi dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut: 1. Bagian awal yang meliputi : sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, moto pembahasan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, halaman judul, nota pembimbing, halaman pengesahan. 2. Bagian inti memuat: BAB I : Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, teknik analisis data dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : Kajian Pustaka Bab ini berisi tentang keagamaan orang tua meliputi: pengertian,keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an, dan sikap sosial remaja.
16
BAB III : Laporan Hasil Penelitian Bab ini berisi gambaran umum tentang kegiatan tadarus Al-Qur’an dusun Karangrejo dan sikap sosial remaja (letak geografis, sejarah berdirinya, visi misi,susunan organisasi, dan data populasi) serta data tentang hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan Tadarus Al-Qur’an dengan sikap sosial remaja yang terdiri dari data tentang jawaban angket keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an dan data tentang jawaban angket sikap sosial remaja. BAB IV : Analisis Data Bab ini meliputi adanya pengelolaan data yang telah diperoleh dari penelitian lapangan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan statistik melalui analisis pendahuluan dan analisis lanjut. BAB V : Penutup Berisi tentang penutup, kesimpulan, saran dan lampiran.
17
BAB II LANDASAN TEORI A. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus Al- Qur’an 1. Pengertian Islam sebagai agama yang menjadi pedoman hidup bagi manusia mencakup seluruh kehidupan manusia. Disamping sebagai pedoman hidup, islam menurut para pemeluknya juga sebagai ajaran yang harus dida’wahkan guna memberi pemahaman berbagai ajaran yang terkandung didalamnya. Sarana yang dapat dilakukan dalam mentransfer nilai-nilai agama tersebut antara lain melalui majelis ta’lim yang berfungsi memberikan pemahaman tentang nilai-nilai ajaran tersebut. Berbagai kegiatan agamis yang telah dilakukan merupakan proses pendidikan yang mengarah kepada internalisasi nilai-nilai agama sehingga para remaja mampu merefleksikan tatanan normative atau tingkah laku yang mereka pelajari dalam relaitas kehidupasn sehari-hari. Amalan tadarus al-qur’an dimulai oleh Nabi Muhammad SAW bersama malaikat Jibril di mana baginda Nabi SAW khatam sekali membaca al-qur’an dengan jibril pada setiap ramadhan kecuali tahun kematiannya di mana baginda telah khatam dua kali. (AS Suyuti, 1951, hal. 40), inilah tadarus al-qur’an pertama kali.Tadarus al-qur,an ini diteruskan oleh kaum muslimin sepanjang waktu hingga saat ini di masjid maupun di mushola serta di pondok pesantren. 18
Tadarus adalah waqaf dari tadarussun yang berasal dari kata darasa yang artinya belajar. Kemudian mengikuti wazan tafaa’ala, sehingga mauzunnya menjadi tadaarasa yang memiliki arti saling mempelajari atau pembelajaran bersama-sama. Secara harfiah keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti sibuk, giat ( kamus besar bahasa Indonesia : 17). Aktif mendapat awalan ke dan akhiran an, sehingga keaktifan yang mempunyai arti kegiatan atau kesibukan. Kegiatan adalah aktivitas, usaha, pekerjaan atau kekuatan dan ketangkasan serta kegairahan. Jadi kegiatan adalah suatu peristiwa atau kejadian yang pada umumnya tidak dilakukan secara terus menerus. Penyelenggara kegiatan itu sendiri bias merupakan badan, instansi pemerintah, organisasi, orang pribadi, lembaga , dll. Kegiatan juga suatu perilaku yang dikerjakan secara sungguh-sungguh dan terencana untuk mencapai suatu tujuan.( Mahir bahasa Indonesia :22). Membaca al-qur’an termasuk kegiatan ibadah, karena menurut Rosul huruf-hurufnya saja jika dibaca mengandung pahala. Kegiatan membaca dalam tadarus disebut tilawah, sedangkan lebih luas lagi, membaca dan menelaah disebut qira’ah. Kaum muslimin sekarang ini umumnya masih berada pada level tilawah, meskipun kegiatannya bertajuk tadarus. Pada level tilawah ini masih banyak kaum muslimin yang bacaannya belum standar baik dari segi makhrajnya maupun
19
kesesuaiannya dengan kaidah-kaidah tajwid. Ada yang terbata-bata membacanya namun adapula yang sangat cepat membacanya sampaisampai tidak jelas bacaannya, padahal dalam tilawah jelas-jelas kita diperintahkan untuk membacanya dengan tartil, yaitu benar, jelas dan bagus. Imam tua masjid Al-sultan Ismail Petra, Kubang Keian, Kota bharu, kalantan, Sabri Abdullah berkata “ amalan tadarus dimulaikan Nabi Muhammad bersama malaikat Jibril dimana baginda Khatam sekali membaca Al-Qur’an dengan Jibril pada setiap ramadhan kecuali pada tahun kematiannya dimana baginda telah khatam dua kali.( Assuyuti, 1951 hal.40-41). Tadarus adalah peluang terbaik dimana pembaca Al-Qur’an dapat saling menegur kesalahan masing-masingn dan bukan sekedar membaca untuk khatam. Al-Qur’an yang secara harfiah berarti ‘bacaan sempurna” merupakan suatu nama pilihan Allah, serta tiada suatu bacaan sejak manusia mengenal tulis-baca lima ribu tahun yang lalu dapat menandinghi Al-Qur’an Al-Karim, bacaan sempurna lagi mulia. Tiada bacaan seperti Al-Qur’an yang diatur tatacara membacanya, mana yang
dipendekkan,
dipanjangkan,
dipertebal
atau
diperhalus
bacaannya, di mana tempat yang terlarang atau boleh, juga harus memulai dan berhenti, bahkan diatur lagu dan iramanya, sampai pada etika membacanya.
20
Kata Qara’a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun, dan qira’at bedrarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lainnya dalam suatu ucapan yang tersusun rapi. Qur’an pada mulanya, qur’anan. Sebagaiman firman Allah SWT:
“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. (AlQiyamah(75) :17-18). Qur’anah berarti qiraatun (bacaannya/ cara membacanya). Jadi kata itu adalah masdar menrut wazan fu’lan. Kita dapat mengatakan qara’atuhu, qura’an, qira’atan wa qur’anan, artinyasama saja yaitu cara membacanya. Di sini maqru’ (apa yang dibaca) diberi nama Qur’an (bacaan); yakni penamaan maf’ul denghan masdar. Secara istilah, para ulama’ menyebutkan definisi Qur’an yang mendekati maknanya dan membedakannya dari yang lain dengan menyebutkan bahwa: Qur’an
adalah
kalam
Allah
yang
diturunkan
kepada
Muhammad SAW. Yang pembacanya merupakan suatu ibadah. Definisi kalam (ucapan) merupakan kelompok jenis yang meliputi segalan kalam. Dan dengan menghubungkannya dengan Allah (kalamullah) berarti tidak semua masuk kalam manusia, jin dan malaikat.
21
Batasan dengan kata-kata yang diturunkan maka tidak termasuk kalam Allah yang sudah khusus menjadi milik-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah:
“Katakanlah: sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimatkalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".(Al-Kahfi: 109) Batasan dengan definisi hanya kepada Muhammad SAW tidak termasuk yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya seperti taurat, injil dan zabur. Dalam surat Fathir: 29-30
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah
22
kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”[1259].(QS.Fathir :29-30) [1259] ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah Karena dipandang termasuk
ayat-ayat
menafsirkannya.
mutasyaabihaat,
golongan
yang
dan
ada
menafsirkannya
pula
yang
ada
yang
memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan Hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu. Dalam (QS Al-‘Alaq [96]: 1-5)
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah, Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang belum diketahuinya”(QS Al-‘Alaq [96]:1-5)
23
QS. Al-‘Alaq adalah wahyu pertama kali yang diturunkan, dan memiliki isi kandungan perintah untuk membaca. Iqra’ berarti bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu, bacalah alam, bacalah tanda-tanda zaman, sejarah, diri sendiri, yamg tertulis dan tidak tertulis. Jadi objek perintah iqra’ mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkaunya. Mengikuti atau menjalankan perintah Allah SWT adalah ibadah dan salah satu bagian dari ciri orang yang bertaqwa. Menjalankan
perintah-Nya
selain
mendapatkan
pahala
juga
mendapatkan hikmah dan nikmat yang mungkion bias dirasakan di dunia ini. Dengan begitu, diharapkan keimanan serta ketaqwaan kita diberi perlindungan juga kelebihan dari sebelumnya. Syaikh Ibnu “utsaimin menjelaskan bahwa membaca kitab Allah ada dua macam: a. Membaca hukmiyah, yakni membenarkan berita-berita yang ada dan melaksanakan hukumnya dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. b. Membaca lafzhiyyah, yakni membaca lafaznya. Telah dating nasnas yang cukup banyak menerangkan tentang keutamaannya, baik membaca secara umum isi Al-Qur’an, surat tertentu maupun ayat tertentu.
24
2. Keutamaan membaca Al-Qur’an a. Sebaik-baik manusia adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya b. Al-Qur’an adalah sebaik-baik ucapan c. Orang yang mahir membaca Al-Qur’an akan bersama malaikat d. Orang yang membaca Al-Qur’an diibaratkan seperti buah utrujjah yang luarnya wangi didalamnya manis e. Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada pembacanya f. Membaca satu atau dua ayat Al-Qur’an lebih baik daripada memperoleh satu atau dua ekor unta yang besar g. Rahmat dan ketentraman akan turun ketika berkumpul membaca Al-Qur’an h. Membaca satu huruf Al-Qur’an akan mendapat sepuluh kebaikan i. Pembaca Al-Qur’an akan ditinggikan derajatnya j. Orang yang membaca Al-Qur’an secara terang-terangan seperti bersedekah secara terang-terangan. 3. Adab membaca Al-Qur’an a. Membaca Al-Qur’an dalam keadaan suci dari hadas besar dan kecil b. Membaca di tempat yang bersih dan suci c. Menghadap ke kiblat d. Membaca Isti’adzah sebelum memulai membaca Al-Qur’an
25
“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk”. (QS Al-Nahl [16]: 98) e. Membaca Basmalah setiap sebelum membaca surah selain surah (Al-Tawbah). f. Membaca secara murottal (pelan-pelan) g. Jangan membaca terlalu cepat h. Membaca dengan runtut i. Membaca dengan bersama-sama lebih utama j. Bergiliran membaca dengan yang lainnya menyimak itu lebih utama lagi k. Membaca dengan suara yang merdu l. Memulai membaca dan berhenti secara tepat. 4. Tata cara tadarus Al-Qur’an Istilah
tadarus
Al-Qur’an
sebenarnya
memiliki
makna
mempelajari juga menelaah Al-Qur’an, akan tetapi di lingkungan kita ini tadarus diartikan sebagai metode untuk membaguskan bacaan AlQur’an tanpa menkajinya. Jadi hanya bagus dibacaannya saja baik dari segi makhraj dan tajwidnya. Sekarang ini kegiatan membaguskan dalam membaca AlQur’an sering disebut dengan Tahsin Al-Qur’an. Tahsin ini adalah
26
bagian dari kegiatan tilawah Al-Qur’an yaitu kegiatan membaca dan mempelajari tentang bacaan Al-Qur’an. Dengan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang sering disebut dengan tadarus Al-Qur’an di lingkungan kita ini adalah tilawah. Kadang juga disebut tilawah wal istima’ yaitu membaca dan mendengar atau menyima’. Kegiatan membaca dan menyima’ atau mendengar ini, Allah SWT memerintahkan dalam (QS. Al-A’raf [7] : 204)
“Dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat[591]”. [591] Maksudnya: jika dibacakan Al Quran kita diwajibkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam sembahyang maupun di luar sembahyang, terkecuali dalam shalat berjamaah ma'mum boleh membaca Al Faatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat Al Quran. Kegiatan membaca Al-Qur’an dengan cara satu orang membaca dan orang yang lain mendengarkan atau menyima’ juga membenarkan kesalahan dalam membaca adalah kegiatan tilawah. Apabila dikasih kajian yang materinya di ambilkan dari beberapa ayat Al-Qur’an bias dikatakan tadarus Al-Qur’an. Sumber:
http//www.darulqohar.wordpress.com/2015/09/tatacara-
tadarus.html
27
B. Sikap Sosial Remaja Islam 1. Pengertian Sikap Sosial a. Secara bahasa Sikap dalam bahasa Inggris disebut “attitude yang artinya sikap. Kata ini menunjuk suatu status mental seseorang”. (ftriannisa259.wordress.com.sikap sosial). b. Menurut istilah Sikap adalah kecenderungan bertindak, berfikir, persepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukanlah perilaku, tetapi lebih merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap bisa berupa orang, benda, tempat, gagasan, situasi, atau kelompok. Dengan demikian, pada kenyataannya tidak ada istilah sikap yang berdiri sendiri. (Sobur, 2009:361). Menurut Sarwono (2000: 17), sikap adalah kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu kalau ia menghadapi suatu rangsangan tertentu. Menurut
Abror
(1993:
107-108),
sikap
merupakan
kecenderungan dan kesiapan untuk bertindak atau merespon, bukannya merupakan tindakan atau respon itu sendiri, sedangkan sosial adalah pendekatan pembelajaran yang melaksanakan hubungan individu dengan masyarakat atau orang lain. 28
Kata sosial digunakan untuk menunjuk sifat dari makhluk yang bernama manusia. Sehingga munculah ungkapan ini berarti bahwa manusia adalah makhluk sosial. Ungkapan ini berarti bahwa manusia harus hidup berkelompok atau bermasyarakat. Mereka tidak dapat hidup dengan baik kalau tidak hidup brkrlompok atau bermasyarakat. Dengan kata lain untuk hidup memadai dia harus berhubungan dengan orang lain. Masing- masing manusia (orang) saling membutuhkan pertolongan sesamanya. Menurut Bergson seperti yang dikutip Abdulsyani, bahwa manusia ini hidup bersama bukan oleh karena persamaan, melainkan oleh karena perbedaan yang terdapat dalam sifat, kedudukan dan sebagainya. Ia mengatakan bahwa kenyataan hidup baru terasa dengan perbedaan antara manusia masing-masing itu dalam kehidupan bergolongan. Berdasarkan adat, sifat meniru dan sebagainya, perasaan solidaritas dalam golongan keluarga, suku bangsa, Negara dan seterusnya akan menjadi kuat dan luas, dan ikatan ini akan bertambah kuat dalam menghadapi bahaya. Dengan meluasnya pertalian dari keluarga kepada suku bangsa, kepada negara, dan sebagainya, maka pertalian dalam ikatan yang gterkecil akan terasa lebih lemah. Ikatan-ikatan dalam kelompok, memang mempunyai kelemahan akan tetapi juga dapat menghilangkan permusuhan antar golongan, malahan dapat mengikat mengikat
29
mereka bersama menjadi persatuan yang lebih luas. Demikian inilah, maka terbentuknya masyarakat (Abdulsyani, 2002: 35). Berikut ini adalah pengertian dan definisi sosial menurut beberapa ahli: 1) Menurut Lewis Sosial adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam
interaksi
sehari-hari
antara
warga
negara
dan
pemerintahannya. 2) Menurut Keith Jacobs Sosial adalah sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah situs komunitas. 3) Menurut Ruth Aylett Sosial adalah segala sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan namun tetap inhern dan terintegrasi. 4) Menurut Paul Ernest Sosial lebih dari sekedar jumlah manusia secara individu karena mereka terlibat dalam berbagai kegiatan bersama. 5) Menurut Philip Wexler Sosial adalah sifat sifat dasar dari setiap individu manusia. 6) Menurut Enda M.C Sosial adalah cara tentang bagaimana individu saling berhubungan. 7) Menurut Peter Herman 30
Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namun tetap merupakan sebagai satu kesatuan. Dari bermacam-macam pendapat tersebut dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa sosial adalah kesiapan mental untuk berhubungan dan menanggapi orang lain. Sumber: http//www.kemhan.com/2015/09/sikap-sosial.html 2. Ciri-ciri sikap Seperti telah dipaparkan di depan bahwa sikap merupakan factor yang ada pada diri manusia yang dapat mendorong atau menimbulkan perilaku tertentu. Walaupun demikian sikap mempunyai segi-segi perbedaan dengan pendorong-pendorong lain yang ada dalam diri manusia itu. Oleh karena itu untuk membedakan sikap dengan pendorong-pendorong yang lain, ada beberapa ciri atau sifat dari sikap tersebut. Adapun ciri sikap itu adalah: a. Sikap bukan dibawa orang sejak ia dilahirkan, melainkan dibentuk atau dipelajarinya sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya. Sifat ini membedakannya dengan sifat motif-motif biogenetis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat, dan lain-lain. b. Sikap itu dapat berubah-ubah, karena itu sikap dapat dipelajari orang atau sebaliknya, sikap-sikap itu dapat dipelajari, karena itu sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syaratsyarat tertentu yang mempermudah berubahnya sikap pada orang itu. c. Sikap itu tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu objek. Dengan kata lain, sikap itu terbentuk,
31
dipelajari, atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas. d. Objek sikap itu dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi sikap itu dapat berkenaan dengan satu objek saja, tetapi juga berkenaan dengan sederetan objek-objek yang serupa. e. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sifat inilah yang membeda-bedakan sikap dari kecakapan-kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang(Gerungan, 1996: 152). 3. Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Sosial
Pembentukan dan perubahan sikap tidak terjadi dengan sendirimya atau dengan sembarangan saja. Pembentukan dan perubahannya senantiasa berlangsung dalam interaksi manusia, dan berkenaan dengan objek tertentu. Interaksi sosial didalam kelompok dapat mengubah sikap atau membentuk sikap yang baru. Yang dimaksudkan interaksi di luar kelompok ialah interaksi dengan hasil buah kebudayaan manusia yang sampai kepadanya melalui alat-alat komunikasi seperti surat kabar, radio, televisi, buku, risalah, dan lainlainnya. Tetapi pengaruh dari luar diri manusia karena interaksi diluar kelompoknya itu sendiri belum cukup untuk menyebabkan berubahnya sikap atau terbentuknya sikap baru. Faktor-faktor lain yang turut memegang peranannya ialah faktor-faktor intern di dalamdiri pribadi manusia itu, yakni selektivitasnya sendiri, daya pilihnya sendiri, atau minat perhatiannya untuk menerima dan mengolah pengaruh-pengaruh
32
yang datang dari luar dirinya itu. Dan faktor-faktor intern itu turut ditentukan pula oleh motif-motif dan sikap lainnya yang sudah terdapat dalam diri pribadi orang itu. Jadi dalam pembentukan dan perubahan sikapitu terdapat faktor-faktor intern dan faktor-faktor ekster pribadi individu yang memegang peranannya(Grungan, 1996: 155). a. Faktor individu atau faktor intern Bagaimana individu menanggapi dunia luarnya bersifat selektif, ini berarti bahwa apa yang datang dari luar tidak semuanya begitu saja diterima, tetapi individu mengadakan seleksi mana yang akan diterima, dan mana yang akan ditolaknya. Hal ini berkaitan erat dengan apa yang telah ada dalam diri individu untuk menanggapi pengaruh dari luar tersebut. Hal ini juga akan menentukan apakah sesuatu dari luar itu dapat diterima atau tidak, karena itu faktor individu justru merupakan faktor penentu. b. Faktor luar atau faktor ekstern Yang dimaksud dengan faktor luar adalah hal-hal atau keadaan yang ada di luar diri individu yang merupakan stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap. Dalam hal ini dapat terjadi dengan langsung, dalam arti adanya hubungan secara langsung antara individu dengan individu yang lain, antara
33
individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok yang lain. Di samping itu dapat secara tidak langsung, yaitu dengan alat perantara komunikasi, misal media massa baik yang elektronik maupun yang bukan elektronik. Hubungan yang secara langsung ini dapat dengan sengaja diberikan, misal adanya komunikator yang dengan sengaja memberikan sesuatu dengan tujuan untuk membentuk atau mengubah sesuatu sikap tertentu, dan ada yang secara tidak langsung atau tidak sengaja diberikan, yaitu menciptakan situasi yang memungkinkan dapat menimbulkan perubahan atau pembentukan sesuatu sikap yang dikehendaki. (Walgito, 1990: 119-120). 4. Pengertian Remaja Islam a. Secara bahasa Remaja secara bahasa disebut adolescence, yang berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan” (Ali dan Asrori, 2010:9). Islam berasal dari kata Arab "aslama-yuslimu-islaman" yang secara kebahasaan berarti "menyelamatkan", misal teks "assalamu alaikum" yang berarti "semoga keselamatan menyertai kalian semuanya". Islam atau Islaman adalah masdar (kata benda) sebagai bahasa penunjuk dari fi'il (kata kerja), yaitu "aslama"
34
bermakna telah selamat (kala lampau) dan "yuslimu" bermakna "menyelamatkan". b. Menurut istilah Remaja menurut beberapa ahli didefinisikan sebagai berikut: 1) Hurlock dalam Ali dan Asrori (2010:9). Harlock berpendapat bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi kedalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling sejajar. Memasuki masyarakat dewasa ini mengandung banyak aspek efektif, lebih atau kurang dari usia pubertas. Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual. Transformasi intelektual sari cara berfikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan mereka kedalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua periode perkembangan. 2) Santrock (2003:26). Santrock berpendapat bahwa remaja (adolescence) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak
35
dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. 3) Ali dan Arsori (2010: 9). Ali dan Asrori berpendapat bahwa remaja tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat sepenuhnya untuk masuk kegolongan orang dewasa. Remaja ada diantara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri” fase “topan dan badai”. Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Namun, perlu diketahui bahwa yang terpenting, fase remaja merupakan fase perkembangan yang tengah berada pada masa sangat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi, maupun fisik. 4) Daradjat (1990: 23). Daradjat berpendapat bahwa remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak menmgalami perubahan dan masa perkembangan fisiknya maupun operkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan maupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
36
Beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis dan sosial. 5. Batasan umur atau usia remaja Batasan umur atau usia remaja menurut para ahli: a. Whitherington
dalam
Rumini
dan Sunari
(2004:
54).
Whitherington berpendapat penggunaan masa adolensi yang dibagi menjadi 2 fase yang disebut: 1) Preadolescence, berkisar usia 12-15 tahun dan 2) Late adolescence, antara usia 15-18 tahun b. Hurlock dalam Rumini dan Sundari (2004: 54). Hurlock berpendapatbahwa puber adalah periode tumpang tindih, karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remja. Pembagiannya adalah sebagai berikut: 1) Tahap prapuber: wanita 11-13 tahun; pria 14-16 tahun 2) Tahap puber: wanita 13-17 tahun; pria 14-17 tahun enam bulan 3) Tahap paska puber: wanita 17-21 tahun; pria 17 tahun 6 bulan- 21 tahun. c. Mappiare dalam Ali dan Asrori (2010: 9). 37
Mappiare bertpendapat bahwa masa remaja terbagi menjadi dua sebagai berikut: 1) Remaja awal: wanita 12-17 tahun; pria 13-18 tahun 2) Remaja akhir: wanita 17-21 tahun; pria 18-22 tahun. Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwasanya
masa
remaja
mengalami
dua
tahap
perkembangan yaitu perkembangan remaja awal 13-18 tahun dan remaja akhir 18-22 tahun, berdasarkan pada teori yang sudah ada yaitu rata-rata dari umur 12-18. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Allah, atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan Firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul atau utusanNya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah. Sumber:http//www.kemhan.com/2015/09/arti-islam.html Dalam Firman Allah QS. [Ali ‘Imran(3): 20] juga menegaskan tentang Islam
38
“Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), Maka Katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". dan Katakanlah kepada orang-orang yang Telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi[190]: "Apakah kamu (mau) masuk Islam". jika mereka masuk islam, Sesungguhnya mereka Telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, Maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). dan Allah Maha melihat akan hamba-hambaNya”[QS. Ali’Imron(3): 20]. [190] Ummi artinya ialah orang yang tidak tahu tulis baca. menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan ummi ialah orang musyrik Arab yang tidak tahu tulis baca. menurut sebagian yang lain ialah orang-orang yang tidak diberi Al Kitab.
Dengan kondisi seseorang yang hanya menyandang setatus muslim tanpa mengetahui makna Islam adalah orang yang tidak mengetahui apa yang dimilikinya. Bias berarti orang mengaku islam tetapi tidak mengetahui islam itu
seperti
apa.
Dan
bahkan
yang
terjadi
dari
tingkahlakunya jauh dari pendidikan atau ajaran islam sendiri. Disini remaja Islam adalah seseorang yang beruisa remaja, bersetatus beragama islam dan menjalankan 39
kehidupan
secara
dengan
hal
positif
serta
tidak
menyimpang dari norma agama dan Masyarakat. Dalam
pengambilan
objek
penelitian
tentang
hubungan keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-qur’an dengan sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2015. Mengamnbil teori yang dipadukan antara remaja awal dan remaja akhir. Sehingga batasan umur remaja yanmg dijadikan sebagai objek penelitian adalah dari umur 12-22 tahun yang berstatus agama islam serta tidak melakukan hal yang menyimpang dari norma agama dan Masyarakat. C. Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus Al-Qur’an Dengan Sikap Sosial Remaja Islam Telah diuraikan beberapa definisi serta teori tentang keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an serta tentang sikap sosial Remaja islam. Dengan adanya kegiatan masyarakat yang selalu melibatkan para remaja yang masih dalam tahap pembelajaran, banyak upaya dari masyarakat untuk mendidik serta mengembangkan pengetahuannya untuk kepentingan menjaga dan merawat budaya adat istiadat yang telah ada sehingga tidak akan tercampur budaya lain ataupun punah. Khotmil Qur’an adalah salah satu dari berbagi rangkaian acara yang ada dalam kegiatan masyarakat. Acara khotmil Qur’an ini membutuhkan orang yang cakap dalam membaca Al-Qur’an. Sehingga 40
dalam acara ini menjadi lancar kalau banyak orang yang bagus atau cakap dalam membaca Al-Qur’an. Sebagaiman telah dipaparkan di atas, bahwa manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama dalam suatu bentuk pergaulan maka terbentuklah suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan interaksi, dimana dapat menumbuhkan perasaan bersama. Kumpulan dari individu-individu merupakan suatu kelompok sebagai faktor penentu bagi terjadinya proses-proses kemasyarakatan. Masyarakat terbentuk atas dasar hakikat individu, apabila kepentingan individu berubah, maka masyarakat pun akan berubah (Abdulsyani, 2002: 27). Dapat
kita
hubungkan
dari
sikap
sosial
remaja
yang
diimplementasikan dalam kegiatan masyarakat seperti acara Khotmil qur’an yang membutuhkan kecakapan dalam membaca Al-qur’an. Kegiatan tadarus ini memiliki hubungan dalam mempersiapkan remaja yang siap mengikuti kegiatan masyarakat ataupun yang sudah mengikuti kegiatan masyarakat dengan kegiatan tadarus Al-qur’an dapat menjadi lebih baik dan lebih siap. Kegiatan Tadarus ini diharapkan berkelanjutan, sehingga tidak ada kekhawatiran orang tua terhadap hilangnya budaya istiadat Khotmil Qur’an sampai nanti anak turunnya.
41
1. Pengajuan Hipotesis Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara , yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. Dengan kedudukannya itu maka hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, akan tetapi juga dapat tumbang sebagai kebenaran. Berdasarkan deskripsi teori tentang bimbingan keagamaaan orang tua dan ketaatan ibadah shalat dhuhur anak di madrasah maka penulis mempunyai hipotesa sebagai berikut : ”Ada hubungan yang positif antara Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus Al-Qur’an Dengan Sikap Sosial Remaja Islam Dusun Karangrejo Desa Pabelan Kabupaten Semarang”.
42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Sesuatu yang dilaksanakan dengan sadar pasti mempunyai tujuan. Berdasarkan pokok masalah dalam penelitian ini , maka tujuan penulis adalah : 4. Untuk mengetahui bagaimana keaktifan mengikuti kegiatan tadarus AlQur’an di dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015. 5. Untuk mengetahui bagaimana sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2015. 6. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an dengan sikap sosial remaja islam di dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun2015. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah benda, hal atau orang tempat variabel melekat. Subjek dalam penelitian ini adalah semua remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang yang berjumlah 48 orang, dengan jumlah laki-laki sebanyak 33 remaja dan perempuan sebanyak 15 remaja. C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September tahun 2015.
43
2. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di gedung aula Bustanul Mubtadiin RT: 03 RW:02 Dusun Karangrejo Desa Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. D. Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Independen (variabel bebas). Yaitu merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat).
Adapun yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah keaktifan mengikuti kegiatan tadarus al-qur’an dengan indikator : a. Dalam satu hari membaca Al-Qur’an 1-3 kali b. Sering berangkat kegiatan tadarus dan mengikuti kegiatan tadarus sampai selesai c. Bertanya jika tidak paham dengan persoalan yang dikaji atau dibahas dalam kegiatan tadarus d. Mengikuti dan konsentrasi saat tadarus berlangsung e. Mengetahui fungsi dan tujuan kegiatan tadarus f. Mematuhi peraturan kegiatan tadarus.
44
2. Variabel Dependen (variabel terikat). Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah sikap sosial remaja islam dengan indikator : a. Membantu tetangga yang sedang tertimpa musibah b. Menjenguk saudara yang sedang sakit c. Menghadiri peringatan hari besar islam yang diadakan oleh masyarakat d. Membantu dan mempersiapkan acara yang ada di masyarakat seperti: tahlilan, yasinan, mujahadah dan lain-lain e. Bersikap dan berperilaku baik terhadap semua tetangga f. Menyantuni anak yatim piatu yang ada di lingkungan masyarakat g. Mengikuti kegiatan sosial dengan ikhlas seperti: kerja bakti, syukuran desa (merti desa), peringatan akhirussanah dan lain-lain. E. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari metodemetode penelitian atau ilmu tentang alat-alat penelitian. Dan metodologi penelitian ini membahas bermacam -macam cara melakukan penelitian. Metodologi penelitian terdiri atas tiga, yaitu kuantitatif, kualitatif serta gabungan kuantitatif-kualitatif. Penelitian korelasi merupakan bagian dari penelitian kuantitatif
yang dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik
45
korelasi seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variabel lain. Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan metodologi penelitian kuantitatif jenis korelasi. F. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas :
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya.Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi juga berarti seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki.Sedangkan sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi dan harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang yang berjumlah 48 orang, dengan jumlah laki-laki sebanyak 33 remaja dan perempuan sebanyak 15 remaja. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sensus karena jumlah populasi yang sedikit sehingga memungkinkan untuk diteliti serta dipelajari sehingga mudah ditarik kesimpulannya. Adapun data dari responden yaitu sebagai berikut:
46
Tabel : 1 Daftar Nama Responden NO
NAMA
Jenis Kelamin
Umur
RT
1
Muhammad Mufti S
L
18
03
2
Ahmad Noval Farid
L
18
02
3
Akbar Rai P
L
16
03
4
M Tolkah A
L
18
03
5
Angga Reza I
L
18
02
6
M Makhin Sihab
L
15
02
7
M. Faqih Nur S
L
16
02
8
Miftakhul Arifin
L
17
03
9
Siti Atmi Hidayati
P
18
02
10
Anggita Ayu A
P
16
02
11
Ahmad Rodhi
L
15
02
12
Dwi Firda R
P
16
01
13
Hanafiono
L
17
04
14
Tifani Tiara Putri
P
14
03
15
M Miftakhul Rizki
L
16
03
16
M Amirudin Ghozi
L
16
03
17
M Syarifudin
L
15
03
18
Safira Zulfania
P
13
04
19
Siti Zulaikha
P
18
02
20
Amrina S. M
P
13
02
47
21
Ahmad Sholikhan
L
18
02
22
Nada Salwa F
P
13
01
23
Rayfaldy Chandra M
L
13
04
24
Imam Ardiansyah
L
15
04
25
M Ilham Januar K
L
15
03
26
Rina Nur Wahidah
P
13
03
27
Umi Hasanah
P
16
02
28
Ahdan Royhan Suni
L
13
03
29
Fitri Nabila F
P
13
03
30
M Difa Asshidiqie
L
13
03
31
Arief Romadhoni
L
13
02
32
M Galang A U
L
13
02
33
M Fajar andika
L
18
02
34
Zulfi M Syafi’
L
18
03
35
Ilyas Hanafi
L
18
04
36
M Thoriqul Fawaid
L
18
03
37
M Sholikhani
L
17
01
38
M Farizi
L
15
03
39
Muhammad Sibyani
L
15
01
40
Hanif Khoirur R
L
13
01
41
Arikatul Namla
P
15
02
42
Bunga Arum Sari
P
18
02
48
43
Maidatul Ulya
P
18
03
44
Munawaroh
P
16
04
45
M Targhibul Khasan
L
18
03
46
Amhal Kaifahmi
L
18
03
47
Diki Brahmantara
L
17
03
48
Syukron Mawahib
L
17
02
G. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini, digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Metode Angket ( Kuesioner ) Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang keaktifan mengikuti kegiatan tadarus al-qur’an melalui remaja islam Dusun Karangrejo Desa Pabelan Kec. Pabelan Kab. Semarang. Dalam penelitian ini penulis mengajukan 20 item pertanyaan kepada 48 responden dengan sistem penskoran sebagai berikut: a. Jika jawaban a, maka nilainya 5 b. Jika jawaban b, maka nilainya 3 c. Jika jawaban c, maka nilainya 2
49
2. Metode Observasi Metode observasi disebut juga pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data ketika dilaksanakan penelitian terhadap sikap sosial remaja islam di Dusun Karangrejo Desa Pabelan Kec. Pabelan Kab. Semarang. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan langsung kepada 48 responden berdasarkan indikator penilaian dengan sistem penskoran sebagai berikut : a. Jika sangat baik (a), maka nilainya 5 b. Jika baik (b), maka nilainya 3 c. Jika sedang (c), maka nilainya 2 3. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui gambaran umum sekolah, guru, sarana dan prasarana MI Kenteng Kecamatan Bandungan melalui dokumen atau arsip data statistik sekolah. H. Teknik Analisis Data Menganalisis data merupakan merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Peneliti harus memastikan pola mana yang akan digunakan. Untuk menganalisa data yang telah terkumpul dari hasil penelitian yang bersifat kuantitatif, maka penulis menggunakan analisis
50
statistik jenis korelasi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi atau hubungan antara bimbingan keagamaan orang tua dengan ketaatan ibadah shalat dhuhur anak di sekolah yang didasarkan pada data khusus yaitu bimbingan keagamaan orang tua ( x ) dan data ketaatan ibadah shalat dhuhur anak di sekolah ( y ). Untuk menguji hipotesis yang diajukan kemudian diadakan perhitungan lebih lanjut menggunakan analisis statistik dengan rumus korelasi product moment yaitu : rxy
Nx
Nxy x y 2
x
2
Ny
2
y
2
Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi variabel x dan variabel y
xy
: perkalian antara x dan y
x2
: Variabel pengaruh
y2
: Variabel terpengaruh
N
: Jumlah Sampel yang diselidiki
: Sigma (jumlah) Setelah hasil perhitungan di atas diperoleh, langkah selanjutnya
adalah hasil tersebut dikonsultasikan nilai rxy hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat dalam tabel nilai r product moment dengan tingkat kepercayaan 5 %. sehingga dapat diketahui bahwa r hitung dengan 51
r tabel signifikan atau tidak. Hal ini dikarenakan jika r hitung sama dengan atau lebih besar dari r tabel, maka r hitung dapat dikatakan signifikan dan sebaliknya jika r hitung sama lebih kecil dari r tabel, maka r hitung dapat dikatakan tidak signifikan.
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Keaktifan mengikuti kegiatan Tadarus Al-Qur’an Data tentang keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an yang merupakan variabel pengaruh (independen) dalam penelitian ini diperoleh dari hasil yang penulis berikan kepada 48 renaja islam di dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015 dengan perincian remaja laki-laki 33 orang dan remaja perempuan 15 orang. Dari hasil tertulis yang penulis berikan kepada responden dengan jumlah soal sebanyak 15 item, dapat diketahui tingkat keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an remaja islam di dusun Karangrejo dalam tabel berikut :
Tabel 2.
DAFTAR NILAI PERTANYAAN TENTANG KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN TADARUS AL-QUR’AN
Frekuensi No
Total Nilai
Nilai
Nama Responden A
B
c
A
B
C
1
Muhammad Mufti S
11
3
1
33
6
1
40
2
Ahmad Noval Farid
6
9
0
18
18
0
36
3
Akbar Rai P
13
1
1
39
2
1
42
53
Frekuensi No
Total Nilai
Nilai
Nama Responden A
B
c
A
B
C
4
M Tolkah A
10
4
1
30
8
1
39
5
Angga Reza I
7
8
0
21
16
0
37
6
M Makhin Sihab
13
2
0
39
4
0
43
7
M. Faqih Nur S
11
4
0
33
8
0
41
8
Miftakhul Arifin
10
5
0
30
10
0
40
9
Siti Atmi Hidayati
11
4
0
33
8
0
41
10
Anggita Ayu A
13
1
1
39
2
1
42
11
Ahmad Rodhi
13
1
1
39
2
1
42
12
Dwi Firda R
13
2
0
39
4
0
43
13
Hanafiono
13
1
1
39
2
1
42
14
Tifani Tiara Putri
11
4
0
33
8
0
41
15
M Miftakhul Rizki
13
2
0
39
4
0
43
16
M Amirudin Ghozi
8
7
0
24
14
0
38
17
M Syarifudin
9
6
0
27
12
0
39
18
Safira Zulfania
9
4
2
27
8
2
37
19
Siti Zulaikha
10
5
0
30
10
0
40
20
Amrina S. M
9
4
2
27
8
2
37
21
Ahmad Sholikhan
13
2
0
39
4
0
43
54
Frekuensi No
Total Nilai
Nilai
Nama Responden A
B
c
A
B
C
22
Nada Salwa F
14
1
0
42
2
0
44
23
Rayfaldy Chandra M
12
2
1
36
4
1
41
24
Imam Ardiansyah
11
3
1
33
6
2
41
25
M Ilham Januar K
14
1
0
42
2
0
44
26
Rina Nur Wahidah
15
0
0
45
0
0
45
27
Umi Hasanah
9
4
2
27
8
2
37
28
Ahdan Royhan Suni
7
7
1
21
14
1
36
29
Fitri Nabila F
4
7
4
12
14
4
30
30
M Difa Asshidiqie
6
9
0
18
18
0
36
31
Arief Romadhoni
10
4
1
30
8
1
39
32
M Galang A U
8
6
1
24
12
1
37
33
M Fajar andika
11
3
1
33
6
1
40
34
Zulfi M Syafi’
7
7
1
21
14
1
36
35
Ilyas Hanafi
11
3
1
33
6
1
40
36
M Thoriqul Fawaid
11
4
0
33
8
0
41
37
M Sholikhani
7
8
0
21
16
0
37
38
M Farizi
12
3
0
36
6
0
42
39
Muhammad Sibyani
13
2
0
39
4
0
43
55
Frekuensi No
Total Nilai
Nilai
Nama Responden A
B
c
A
B
C
40
Hanif Khoirur R
6
6
3
18
12
3
33
41
Arikatul Namla
6
5
4
18
10
4
32
42
Bunga Arum Sari
10
4
1
30
8
1
39
43
Maidatul Ulya
11
3
1
33
6
1
40
44
Munawaroh
11
1
3
33
2
3
38
45
M Targhibul Khasan
15
0
0
45
0
0
45
46
Amhal Kaifahmi
13
2
0
39
4
0
43
47
Diki Brahmantara
5
7
3
15
14
3
32
48
Syukron Mawahib
10
4
1
30
8
1
39
Jumlah
1896
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai bimbingan keagamaan orang tua terendah 30, nilai tertinggi 45 dan nilai rata-rata 39,5. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten semarang tahun 2015 termasuk kategori baik. Hal ini berdasarkan interval nilai dalam tabel berikut ini: I = _R_ K Keterangan : I : Interval
56
R : Range K : Jumlah kelas 3 (berdasarkan jumlah multiple choice) Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus : R =H–L+1 H = Jumlah item X Skor tertinggi, a = 3 H = 15 X 3 H = 45 L = Jumlah item X skor terendah, c = 1 L = 15 X 1 L = 15 Jadi nilai rangenya adalah: R =H–L+1 R = 45 – 15 + 1 R = 31 I = _R_ K I = _ 31_ 3 = 10,33 Tabel 3. KATEGORI KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN TADARUS AL-QUR’AN No.
Interval Nilai
1
35-45
2
25-34
57
3
15-24
2. Sikap Sosial Remaja Islam Dusun Karangrejo Data tentang sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo yang merupakan variabel terpengaruh ( dependen ) dalam penelitian ini diperoleh dari hasil angket dan observasi yang penulis lakukan kepada seluruh remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang yang berjumlah 48 orang dengan perincian remaja laki-laki 33 orang dan remaja perempuan 15 orang. Dari hasil observasi yang penulis lakukan, dapat diketahui sikap sosial remaja islam di dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015 dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.
DAFTAR NILAI SIKAP SOSIAL REMAJA ISLAM DUSUN KARANGREJO Frekuensi No
Total
Nilai
Nilai
Nama Responden A
B
C
A
B
c
1
Muhammad Mufti S
12
1
2
36
2
2
40
2
Ahmad Noval Farid
8
7
0
24
14
0
38
3
Akbar Rai P
12
2
1
36
4
1
41
4
M Tolkah A
11
4
0
33
8
0
41
58
Frekuensi No
Total
Nilai
Nilai
Nama Responden A
B
C
A
B
c
5
Angga Reza I
12
2
1
36
4
1
41
6
M Makhin Sihab
14
1
0
42
2
0
44
7
M. Faqih Nur S
15
0
0
45
0
0
45
8
Miftakhul Arifin
10
5
0
30
10
0
40
9
Siti Atmi Hidayati
14
1
0
42
2
0
44
10
Anggita Ayu A
8
5
2
24
10
2
36
11
Ahmad Rodhi
7
5
3
21
10
3
34
12
Dwi Firda R
15
0
0
45
0
0
45
13
Hanafiono
15
0
0
45
0
0
45
14
Tifani Tiara Putri
15
0
0
45
0
0
45
15
M Miftakhul Rizki
14
1
0
42
2
0
44
16
M Amirudin Ghozi
13
1
1
39
2
1
42
17
M Syarifudin
15
0
0
45
0
0
45
18
Safira Zulfania
13
2
0
39
4
0
43
19
Siti Zulaikha
14
1
0
42
2
0
44
20
Amrina S. M
11
3
1
33
6
1
40
21
Ahmad Sholikhan
15
0
0
45
0
0
45
22
Nada Salwa F
15
0
0
45
0
0
45
59
Frekuensi No
Total
Nilai
Nilai
Nama Responden A
B
C
A
B
c
23
Rayfaldy Chandra M
15
0
0
45
0
0
45
24
Imam Ardiansyah
14
0
1
42
0
1
43
25
M Ilham Januar K
15
0
0
45
0
0
45
26
Rina Nur Wahidah
15
0
0
45
0
0
45
27
Umi Hasanah
13
2
0
39
4
0
43
28
Ahdan Royhan Suni
6
7
2
18
14
2
34
29
Fitri Nabila F
6
4
5
18
8
5
31
30
M Difa Asshidiqie
9
6
0
27
12
0
39
31
Arief Romadhoni
14
1
0
42
2
0
44
32
M Galang A U
6
8
1
18
16
1
35
33
M Fajar andika
13
2
0
39
4
0
43
34
Zulfi M Syafi’
14
1
0
42
2
0
44
35
Ilyas Hanafi
14
1
0
18
16
0
44
36
M Thoriqul Fawaid
15
0
0
45
0
0
45
37
M Sholikhani
6
9
0
18
18
0
36
38
M Farizi
12
3
0
36
6
0
42
39
Muhammad Sibyani
14
1
0
42
2
0
44
40
Hanif Khoirur R
6
8
1
18
16
1
35
60
Frekuensi No
Total
Nilai
Nilai
Nama Responden A
B
C
A
B
c
41
Arikatul Namla
7
7
1
21
14
1
36
42
Bunga Arum Sari
7
6
2
21
12
2
35
43
Maidatul Ulya
14
1
0
42
2
0
44
44
Munawaroh
13
2
0
39
4
0
43
45
M Targhibul Khasan
15
0
0
45
0
0
45
46
Amhal Kaifahmi
15
0
0
45
0
0
45
47
Diki Brahmantara
5
9
1
15
18
1
34
48
Syukron Mawahib
13
2
0
39
4
0
43
Jumlah
1989
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo terendah 31, nilai tertinggi 45 dan nilai rata-rata 41,44. Hal ini menunjukkan bahwa sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015 termasuk kategori baik, sebagaimana berdasarkan interval nilai dalam tabel berikut ini: I = _R_ K Keterangan : I : Interval R : Range K : Jumlah kelas 3 (berdasarkan jumlah multiple choice)
61
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus : R =H–L+1 H = Jumlah item Y Skor tertinggi, a = 3 H = 15 X 3 H = 45 L = Jumlah item Y skor terendah, c = 1 L = 15 X 1 L = 15 Jadi nilai rangenya adalah: R =H–L+1 R = 45 – 15 + 1 R = 31 I = _R_ K I = _ 31_ 3 = 10,33 Tabel 5. KATEGORI SIKAP SOSIAL REMAJA ISLAM DUSUN KARANGREJO No.
Interval Nilai
1
35-45
2
25-34
3
15-24
62
B. Analisis Hasil Penelitian Analisis dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi atau hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an dengan sikap sosial remaja islam. Analisis ini didasarkan pada data khusus yaitu data keaktifan mengikuti tadarus Al-Qur’an (x) dan data sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo (y). Dalam menganalisa data-data tersebut penulis menggunakan analisis statistik korelasi dengan rumus product moment. Langkah awal dari teknik analisis ini adalah membuat tabel kerja lalu memasukkan angkaangka tersebut dalam tabel. Di bawah ini disajikan tabel kerja sebagai berikut :
Tabel 6. KOEFISIEN HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN TADARUS DENGAN SIKAP SOSIAL REMAJA ISLAM DUSUN KARANGREJO DESA PABELAN KABUPATEN SEMARANG
No
X
Y
X2
Y2
XY
1
40
40
1600
1600
1600
2
36
38
1296
1444
1368
3
42
41
1764
1681
1722
4
39
41
1521
1681
1599
5
37
41
1369
1681
1517
6
43
44
1521
1936
1892
7
41
45
1681
2025
1845
63
No
X
Y
X2
Y2
XY
8
40
40
1600
1600
1600
9
41
44
1681
1936
1804
10
42
36
1764
1296
1512
11
42
34
1764
1156
1428
12
43
45
1849
2025
1935
13
42
45
1764
2025
1890
14
41
45
1681
2025
1845
15
43
44
1849
1936
1892
16
38
42
1444
1764
1596
17
39
45
1521
2025
1755
18
37
43
1369
1849
1591
19
40
44
1600
1936
1760
20
37
40
1369
1600
1480
21
43
45
1849
2025
1935
22
44
45
1936
2025
1980
23
41
45
1681
2025
1845
24
41
43
1681
1849
1763
25
44
45
1936
2025
1980
26
45
45
2025
2025
2025
64
No
X
Y
X2
Y2
XY
27
37
43
1369
1849
1591
28
36
34
1296
1156
1224
29
30
31
900
961
930
30
36
39
1296
1521
1404
31
39
44
1521
1936
1716
32
37
35
1369
1225
1295
33
40
43
1600
1849
1720
34
36
44
1296
1936
1584
35
40
44
1600
1936
1760
36
41
45
1681
2025
1845
37
37
36
1369
1296
1332
38
42
42
1764
1764
1764
39
43
44
1849
1936
1892
40
33
35
1089
1225
1155
41
32
36
1024
1296
1152
42
39
35
1521
1225
1365
43
40
44
1600
1936
1760
44
38
43
1444
1849
1634
45
45
45
2025
2025
2025
65
No
46
X
43
Y
X2
Y2
XY
45
1849
2025
1935
47
32
34
1024
1156
1088
48
39
43
1521
1849
1677
Jumlah
1896
1989
75122
83171
79007
Langkah selanjutnya adalah memasukkan hasil yang telah diperoleh dari tabulasi data (variabel x dan y) ke dalam rumus statistik korelasi product moment.
rxy
Nx
Nxy x y 2
x
2
Ny
Diketahui : ∑X = 1.896 ∑y = 1.989 ∑X2 = 75.122 ∑y2 = 83.171 ∑Xy = 79.007
66
2
y
2
rxy
rxy
rxy
Nx
Nxy x y 2
x
2
Ny
y
2
48 x 79.007 1.896 1.989
48 x 75.122 1.896 48 x 83.171 1.989 2
2
3.792 .336 3.771 .144 3.605.856 3.573.8163.992.208 3.956.121
rxy
21.192 32.04036.087
rxy
21.192 1.156 .227 .480
rxy
2
21.192 34003,34
rxy 0,623
Setelah r (koefisien korelasi) dari kedua variabel x dan y di ketahui, maka untuk mengetahui dapat dan tidaknya hipotesis diterima atau tidak harus dikonsultasikan nilai rxy hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat dalam tabel nilai r product moment sehingga dapat diketahui bahwa r hitung dengan r tabel signifikan atau tidak. Hal ini dikarenakan jika r hitung sama dengan atau lebih besar dari r tabel, maka r hitung dapat dikatakan signifikan dan sebaliknya jika r hitung sama lebih kecil dari r tabel, maka r hitung dapat dikatakan tidak signifikan Sesuai dengan responden sebanyak 48 orang maka dapat dilihat dalam tabel nilai r product moment pada taraf signifikan 5% adalah
67
0.284 sedangkan nilai rxy yang diperoleh ( ro ) adalah 0,623 maka dengan demikian ro > rt berarti signifikan. Dari analisis data di atas maka hipotesis kerja yang berbunyi "ada hubungan yang positif antara keaktifan mengikuti kegiatan tadarus dengan sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015" dapat diterima kebenarannya. C. Pembahasan Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, data tentang keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an diperoleh melalui angket, sedangkan data tentang sikap sosial remaja islam melalui angket dan observasi langsung kepada responden yang berjumlah 48 orang. Setelah data terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan analisis korelasi menggunakan rumus product moment. Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh rxy sebesar 0,623 dan selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r tabel untuk N = 48 pada taraf 5 % adalah sebesar 0.284. Dengan demikian rxy > rt artinya signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an dengan sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan diterima kebenarannya. Setelah diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an dengan sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo, maka selanjutnya dapat diambil pengertian bahwa semakin tinggi keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an semakin tinggi sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015.
68
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan penelitian dalam rangka pembahasan skripsi yang berjudul : “ hubungan keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an dengan sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang “ dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Adapun tingkat keaktifan mengikuti tadarus Al-Qur’an dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015 termasuk dalam kategori baik. Hal ini dibuktikan berdasarkan pada analisa nilai angket yang diberikan kepada responden berjumlah 48 orang dengan rata-rata nilai 39,5 dari total nilai 1.896. (lihat tabel. 2) dengan nilai frekuensi yang masuk dalam kategori baik ada 38 orang dan kategori cukup ada 10 orang. 2. Adapun sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015 berada pada kategori baik. Hal ini dibuktikan pula berdasarkan pada analisa nilai angket yang diberikan penulis kepada responden yang berjumlah 48 orang dengan rata- rata nilai 41,44 dari total nilai 1.989. (lihat tabel. 4) dengan nilai frekuensi dengan kategori baik 39 orang dan kategori cukup ada 9 orang. 3. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh rxy sebesar 0,623 yang selanjutnya dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikan 5 % untuk N = 48 adalah 0,284. Dengan demikian rxy > rt berarti signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara keaktifan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an dengan sikap sosial remaja islam dusun Karangrejo desa Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015. Maka dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima kebenarannya.
69
B. Saran-saran Sehubungan dengan penulisan skripsi ini, saran- saran penulis adalah sebagai berikut: 1. Kepada remaja islam dusun Karangrejo a. Hendaknya lebih meningkatkan kegiatan tadarus Al-Qur’an dan kegiatan keislaman yang lainnya. b. Mempertahankan hal-hal positif tentang hubungan antar sesama remaja dan mengembangkan hubungan positif dengan kalangan selain remaja yaitu orang tua dan adik-adik yang ada di lingkungan masyarakat. c. Menjaga
keaktifan
dan
kepedulian
dalam
kegiatan-kegiatan
kemasyarakat. 2. Kepada peneliti Peneliti ini masih banyak kekurangan dan perlu diadakan penyempurnaan untuk penelitian selanjutnya. C. Kata Penutup Dengan selesainya penelitian skripsi ini, penulis mengucapkan rasa syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi susunan bahasa maupun bobot ilmiahnya. Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan penulis demi perbaikan karya mendatang. Akhirnya semoga skripsi ini menjadi amal shaleh bagi penulis dan dapat bermanfaat bagi pembaca semua. Amin.
70
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 1997. “Ilmu Pendidikan Islam I” . Bandung : Pustaka Setia. Ali, Muhammad dan Mohammad Asrori. 2010.”Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik”. Jakarta : PT Bumi Aska Arikunto, Suharsimi. 2002. “ Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Ed. V”. Jakarta :Rieneka Cipta. As-Sidiqi, Hasby. “Pedoman Dzikir dan Shalat”. Jakarta : Bulan Bintang. BahrunAbubakar Ihsan Zubaidi Lc. 2005. Bandung : Irsyad Baitus Salam, Depdiknas. 2007. “ Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Jakarta : Balai Pustaka, Fajri, Em Zul dan ratu Aprilia Senja. 2009. “Kamus Lengkap bahasa Indonesia Cet. III”. Yogyakarta: Difa Publisher. Hadi, Sutrisno . 2004. “Statistik Jilid II”. Yogyakarta : Andi Offset,. Harlock, Elizabeth B. 1978. ”Perkembangan Anak”. Jakarta : PT Erlangga Hartini dan G. Saparta. 1992. “Kamus Sosiologi Dan Kependudukan”. Jakarta : Radar Jaya http//www.kemhan.com/2015/09/sikap-sosial.html http//www.darulqohar.wordpress.com/2015/09/tatacara-tadarus.html Sugiyono. 2009. “Metode Penelitian Pendidikan, Bandung”. : Alfabeta Sukandarrumidi. 2004. “Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula”. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Syarifuddin, Amir. 1997. “Ushul Fiqih Jilid I”. Jakarta : PT Logos Wahana Ilmu
Lampiran-lampiran
DAFTAR SURAT KETERANGAN KEGIATAN Nama
: Ahmad Ulinnuha
Fakultas
: Tarbiyah
NIM Agama Islam
: 111 09 011
Jurusan
: Pendidikan
Dosen Pembimbing
: Dra. Nur Hasanah, M. Pd.
NO 1
KEGIATAN
PELAKSANAAN
SEBAGAI
NILAI
“Orientasi
18-20 Agustus
Peserta
3
Pengenalan
2009
Peserta
2
21 Agustus 2009
Peserta
2
“Praktikum Etika
25 November
Peserta
2
Profesi Keguruan”
2010
Akademik dan Kehamasiswaan (OPAK)” oleh STAIN Salatiga” 2
“USER EDUCATION
25-29 Agustus 2009
(Pendidikan Pemakai)” Oleh UPT Perpustakaan STAIN Salatiga” 3
“Pelatihan ESIQ” oleh STAIN Salatiga”
4
STAIN Salatiga 5
“Praktikum
23 November
Metodologi
2011
Peserta
2
22 April 2012
Peserta
2
29-30 Mei 2010
Panitia
3
14 Maret 2010
Panitia
3
17 Mei 2010
Peserta
4
12 Mei 2010
Panitia
3
Pendidikan Agama Islam oleh STAIN Slatiga” 6
“Pekan Pengembangan Minat dan Bakat Mahasiswa se Jawa Oleh STAIN Kudus”
7
“Masa Kesetiaan Anggota IPNU PAC Pabelan oleh IPNU CABANG Kab. Semarang”
8
“Istighosah Kubro oleh IPNU Kec. Pabelan”
9
“Seminar Regional oleh HMJ Tarbiyah”
10 “MAPABA PMII oleh Komosariat
PMII Cabang Salatiga” 11 “ MAPABA PMII oleh Komisariat
22 November
Peserta
2
Peserta
8
20 Desember 2009
Panitia
3
15 Mei 2010
Peserta
2
26 Februari 2013
Peserta
2
2009
PMII Cabang Salatiga 12 “Pekan Ilmiah Olah Raga Seni dan Riset
19- 24 Agustus 2013
(PIONIR VI PTAIN Se-Indonesia di banten” 13 “Konverancab Oleh IPNU Kec. Pabelan” 14 “PUBLIC HEARING oleh SEMA STAIN Salatiga” 15 “Pelatihan Pemuda Mitra KAMTIBMAS oleh Kepolisian Negara Repubilk Indonesia Daerah Jawa Tengah Resor Semarang”
16 “Penghargaan Juara
25 April 2012
Peserta
4
19 Agustus 2010
Anggota
4
15 Mei 23011
Asatidz
4
10 Juli 2014
Guru
4
6 Oktober 2011
Peserta
2
24- 25 Mei 2014
Peserta
2
III Atlet Voli di PPMBM Se-Jawa di STAIN Kudus” 17 “SK Pemantau OPAK oleh STAIN Salatiga” 18 “SK pengangkatan Dewan Asatidz Oleh MADIN Bustanul Mubtadiin Kec. Pabelan” 19 “SK Guru SMA Islam Sudirman Bringin Oleh Yayasan Pusat Pendidikan Islam Sudirman” 20 “Seminar Regional Kejurnalistikan oleh LPM Dinamika STAIN Salatiga” 21 “Sertifikat Juara II PORS Oleh SSC”
22 “Panitia
2 Februari 2015
Panitia
3
31 Januari 2013
Sekretaris
5
1 Juli 2012
Panitia
3
22-29 Januari
Panitia
3
17-26 Jnuari 2014
Panitia
3
30 November- 1
Panitia
3
Panitia
3
Panitia
3
Panitia
3
DIKLATSAR VI oleh SSC” 23 “ SK Pengurus SSC oleh STAIN Salatiga” 24 “Bebek CUP IV oleh SSC STAIN Salatiga” 25 “DIKLATSAR III oleh SSC” 26 “DIKLATSAR V
2012
oleh SSC” 27 “ LPJ dan MUBES SSC 2013 oleh SSC” 28 “LPJ dan MUBES 2014 Oleh SSC” 29 “ SSC CUP III oleh SSC STAIN
Desember 2013 6-7 Desember 2014 9-10 November 2013
Salatiga” 30 “DIKLATSAR IV oleh SSC STAIN
7-13 januari 2013
Salatiga” 31 “LPJ dan MUBES
17 November
SSC oleh SSC
2012
Panitia
3
Panitia
3
Panitia
3
7-8 April 2012
Panitia
3
24-25 Maret 2014
Panitia
3
STAIN Salatiga” 32 “SSC CUP II oleh
13-14 )ktober
SSC STAIN
2012
Salatiga” 33 “SSC CUP IV oleh
9-10 November
SSC STAIN
2014
Salatiga” 34 “PORS IV oleh SSC STAIN Salatiga” 35 “PORS VI oleh SSC STAIN Salatiga” Jumlah
107
Salatiga, 12 September 2015 Mengetahui, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Achmad Maimun, M.Ag NIP. 19700510 199803 1 003
Angket Tentang Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus AlQur’an Dengan Sikap Sosial Nama : Usia
:
RT
:
Petunjuk : 1. Isilah identitas anda pada kolom yang tersedia ! 2. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, atau c yang sesuai dengan jawaban anda! 3. Angket ini dibuat hanya untuk menggali data sebagi bahan penulisan skripsi. Variabel Keaktifan Mengikuti Kegiatan Tadarus Al-Qur’an 1. Dalam satub hari, berapa kali saudara membaca Al-Qur’an di rumah ? a. 1-3 kali b. 1 kali c. Tidak sama sekali 2. Dalam satu minggu berapa kali saudara berangkat mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an? a. Berangkat 3- 4 kali b. Berangkat 2- 3 kali c. Berangkat 1- 2 kali 3. Apakah saudara pernah meninggalkan kegiatan tadarus ketika acara sedang berlangsung? a. Pernah sesekali karena ada kepentingan b. Pernah 2- 3 kali c. Sering meninggalkan
4. Apakah saudara mengikuti dengan cermat saat kegiatan tadarus berlangsung? a. Ya, mengikuti dengan cermat b. Cuma mendengarkan saja c. Mendengarkan sambil ngobrol 5. Apakah saudara mengikuti rangkaian acara yang ada di dalam kegiatan tadarus Al-Qur’an? a. Ya, mengikuti dari awal sampai akhir b. Hanya mengikuti separuh acara saja c. Mengikuti sesempatnya saja 6. Menurut saudara apa fungsi kegiatan tadarus Al-Qur’an? a. Ajang silaturrahmi dan media pembelajaran Al-Qur’an b. Ajang silaturrahmi saja c. Ajang kumpul-kumpul 7. Mengapa saudara aktif mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an? a. Karena kegiatan tadarus merupakan kebutuhan dan kepentingan b. Karena takut kepada pengurus c. Karena malu dengan teman 8. Apa yang saudara harapkan dengan mengikuti kegiatan tadarus AlQur’an? a. Mendapatkan ilmu dan pahala b. Mendapatkan pahala saja c. Mendapatkan pujian orang lain
9. Apa yang saudara lakukan jika tidak bisa menghadiri kegiatan tadarus AlQur’an? a. Memintaya ijin dan meminta maaf kepada pengurus jika tidak bisa hadir b. Memintaya ijin kepada salah satu teman saja c. Tidak memberi kabar kepada siapapun
10. Apa yang saudara lakukan ketika tidak memahami persoalan yang dikaji dalam kegiatan tadrus? a. Bertanya dan memahami solusi yang telah diberikan b. Bertanya tanpa harus memahami dari solusi yang diberikan c. Diam saja tanpa bertanya 11. Apa yang saudara lakukan jika orang lain melanggar peraturan kegiatan tadarus? a. Menegur dan melaporkan kepada pengurus kegiatan b. Hanya menegur c. Membiarkan saja 12. Jika saudara mengetahui kesalahan dari seorang dalam tadarus, apa yang saudara lakukan? a. Menegur dan membenarkan kesalahannya b. Menunggu orang lain yang menegurnya c. Membiarkan seakan-akan tidak tahu 13. Apa yang saudara lakukan jika seseorang menitipkan ijin kepada saudara?
a. Menyampaikan kepada pengurus dengan apa adanya b. Menyampaikan kepada pengurus dan mengada-ada alasan yang disampaikan c. Membiarkan dan tidak menyampaikan kepengurus 14. Apakah saudara menambah pengetahuan tentang ilmu tadarus Al-Qur’an di luar kegiatan? a. Sering sekali b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 15. Apa yang saudara lakukan ketika saudara dievaluasi dalam kegiatan tadarus? a. Mendengarkan, memahami dan mempraktekkan b. Mendengarkan dan memahami saja c. Hanya mendengarkan Variabel Sikap Sosial Remaja Islam 1. Jika ada tetangga tyang mengalami musibah, bagaimana sikap saudara? a. Membantu secepatnya b. Membantu semammpunya c. Membantu jika saya sempat 2. Jika ada tetangga saudara yang sakit bagaimana sikap saudara? a. Segera menjenguk dan mendoakan b. Menjenguk bersama tetangga jika berada di rumah sakit c. Menjenguk ketika saya ada waktu
3. Bagaimana sikap saudara jika ada tetangga mengalami kecelakaan di depan rumah ? a. Segera menolong tidak pandang siapapun b. Menolong jika tetangga termasuk teman dekat c. Pura-pura tidak tahu, agar tidak terlibat masalah 4. Bagaimana sikap saudara jika mendengar kabar meninggalnya tetangga? a. Segera datang kerumahnya dan membantu apa yang dibutuhkan tetangga b. Takziah ketika orang yang meninggal siap dimakamkan c. Tidak takziah jika salah seorang keluarga sudah ada yang melayat 5. Bagaimana sikap saudara jika di desa mempersiapkan acara peringatan hari besar islam? a. Mendatangi dan membantu sesuai kemampuan b. Hanya datang dan mengajak ngobrol yang lain c. Tidak datang dan pura-pura tidak tahu 6. Jika tetangga sedang mengalami kerepotan karena ada suatau acara keluarga, bagaimana sikap saudara? a. Segera membantu dengan ikhlas b. Segera membantu jika nanti mendapat imbalan c. Tidak membantu karena bukan urusan saya 7. Bagaimana sikap saudara jika ada anak yatim piatu di desa saudara? a. Selalu membantu dengan material dan kasih saying b. Membantu dengan uang c. Acuh tak acuh karena bukan saudara saya 8. Bagaimana sikap saudara jika ada peringatan hari besar islam berada didesa tempat tinggal saudara? a. Datang lebih awal untuk menyambut tamu-tamu
b. Datang seperti biasa, karena rumah jauh dari tempat pengajian c. Menghadiri jika ada kesempatan 9. Bagaimana sikap saudara jika di desa saudara sedang diadakan kerja bakti? a. Selalu ikut serta kerja bakti yang diadakan di desa b. Ikut kerja bakti jika tempatnya dekat dengan rumah c. Pura-pura tidak tahu karena waktunya istirahat 10. Apa yang saudara lakukan setelah selesai acara peringatan hari besar islam berlangsung? a. Ikut membersihkan tempat acara dilaksanakan b. Membersihkan jika ada yang menyuruh c. Tidak ikut membersihkan dan langsung pulang 11. Apa yang saudara lakukan ketika tetangga meminta pertolongan? a. Menolong sesuai kemampuan dan tanpa mengharap imbalan b. Menolong jika mendapat imbalan c. Berpura-pura tidak mampu untuk menolong 12. Apabila tetangga mengajak berkomunikasi tentang keluhan masalah, apa yang saudara lakukan? a. Mendengarkan, menjawab dan mencoba memberi kenyamanan b. Hanya mendengarkan c. Menolak dan berpura-pura ada acara 13. Siapa saja yang saudara ajak berkomunikasi tentang masalah di lingkungan masyarakat? a. Semua tetangga b. Hanaya tetangga dekat c. Hanya dengan keluarga
14. Apa yang saudara lakukan ketika berjalan di lingkungan masyarakat? a. Mendahului menegur dan menyapa b. Menunggu ditegur dan disapa c. Diam dan pura-pura tidak melihat 15. Apa yang anda lakukan jika melihat lingkungan kotor? a. Memberitahu dan mengajak membersihkan b. Memberitahu saja c. Membiarkan dan pura-pura tidak tahu
Tabel : 1 Daftar Nama Responden NO
NAMA
Jenis Kelamin
Umur
RT
1
Muhammad Mufti S
L
18
03
2
Ahmad Noval Farid
L
18
02
3
Akbar Rai P
L
16
03
4
M Tolkah A
L
18
03
5
Angga Reza I
L
18
02
6
M Makhin Sihab
L
15
02
7
M. Faqih Nur S
L
16
02
8
Miftakhul Arifin
L
17
03
9
Siti Atmi Hidayati
P
18
02
10
Anggita Ayu A
P
16
02
11
Ahmad Rodhi
L
15
02
12
Dwi Firda R
P
16
01
13
Hanafiono
L
17
04
14
Tifani Tiara Putri
P
14
03
15
M Miftakhul Rizki
L
16
03
16
M Amirudin Ghozi
L
16
03
17
M Syarifudin
L
15
03
18
Safira Zulfania
P
13
04
19
Siti Zulaikha
P
18
02
20
Amrina S. M
P
13
02
21
Ahmad Sholikhan
L
18
02
22
Nada Salwa F
P
13
01
23
Rayfaldy Chandra M
L
13
04
24
Imam Ardiansyah
L
15
04
25
M Ilham Januar K
L
15
03
26
Rina Nur Wahidah
P
13
03
27
Umi Hasanah
P
16
02
28
Ahdan Royhan Suni
L
13
03
29
Fitri Nabila F
P
13
03
30
M Difa Asshidiqie
L
13
03
31
Arief Romadhoni
L
13
02
32
M Galang A U
L
13
02
33
M Fajar andika
L
18
02
34
Zulfi M Syafi’
L
18
03
35
Ilyas Hanafi
L
18
04
36
M Thoriqul Fawaid
L
18
03
37
M Sholikhani
L
17
01
38
M Farizi
L
15
03
39
Muhammad Sibyani
L
15
01
40
Hanif Khoirur R
L
13
01
41
Arikatul Namla
P
15
02
42
Bunga Arum Sari
P
18
02
43
Maidatul Ulya
P
18
03
44
Munawaroh
P
16
04
45
M Targhibul Khasan
L
18
03
46
Amhal Kaifahmi
L
18
03
47
Diki Brahmantara
L
17
03
48
Syukron Mawahib
L
17
02
Tabel 2. DAFTAR NILAI PERTANYAAN TENTANG KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN TADARUS AL-QUR’AN
Frekuensi No
Total Nilai
Nilai
Nama Responden A
B
c
A
B
C
1
Muhammad Mufti S 11
3
1
33
6
1
40
2
Ahmad Noval Farid
6
9
0
18
18
0
36
3
Akbar Rai P
13
1
1
39
2
1
42
4
M Tolkah A
10
4
1
30
8
1
39
5
Angga Reza I
7
8
0
21
16
0
37
6
M Makhin Sihab
13
2
0
39
4
0
43
7
M. Faqih Nur S
11
4
0
33
8
0
41
8
Miftakhul Arifin
10 5
0
30
10
0
40
9
Siti Atmi Hidayati
11
0
33
8
0
41
4
Frekuensi No
Total Nilai
Nilai
Nama Responden A
B
c
A
B
C
10
Anggita Ayu A
13
1
1
39
2
1
42
11
Ahmad Rodhi
13
1
1
39
2
1
42
12
Dwi Firda R
13
2
0
39
4
0
43
13
Hanafiono
13
1
1
39
2
1
42
14
Tifani Tiara Putri
11
4
0
33
8
0
41
15
M Miftakhul Rizki
13
2
0
39
4
0
43
16
M Amirudin Ghozi
8
7
0
24
14
0
38
17
M Syarifudin
9
6
0
27
12
0
39
18
Safira Zulfania
9
4
2
27
8
2
37
19
Siti Zulaikha
10
5
0
30
10
0
40
20
Amrina S. M
9
4
2
27
8
2
37
21
Ahmad Sholikhan
13
2
0
39
4
0
43
22
Nada Salwa F
14
1
0
42
2
0
44
23
Rayfaldy Chandra M
12
2
1
36
4
1
41
24
Imam Ardiansyah
11 3
1
33
6
2
41
25
M Ilham Januar K
14
1
0
42
2
0
44
26
Rina Nur Wahidah
15
0
0
45
0
0
45
Frekuensi No
Total Nilai
Nilai
Nama Responden A
B
c
A
B
C
27
Umi Hasanah
9
4
2
27
8
2
37
28
Ahdan Royhan Suni
7
7
1
21
14
1
36
29
Fitri Nabila F
4
7
4
12
14
4
30
30
M Difa Asshidiqie
6
9
0
18
18
0
36
31
Arief Romadhoni
10
4
1
30
8
1
39
32
M Galang A U
8
6
1
24
12
1
37
33
M Fajar andika
11 3
1
33
6
1
40
34
Zulfi M Syafi’
7
7
1
21
14
1
36
35
Ilyas Hanafi
11
3
1
33
6
1
40
36
M Thoriqul Fawaid
11
4
0
33
8
0
41
37
M Sholikhani
7
8
0
21
16
0
37
38
M Farizi
12
3
0
36
6
0
42
39
Muhammad Sibyani
13
2
0
39
4
0
43
40
Hanif Khoirur R
6
6
3
18
12
3
33
41
Arikatul Namla
6
5
4
18
10
4
32
42
Bunga Arum Sari
10
4
1
30
8
1
39
43
Maidatul Ulya
11
3
1
33
6
1
40
44
Munawaroh
11
1
3
33
2
3
38
Frekuensi No
Total Nilai
Nilai
Nama Responden A
B
c
A
B
C
45
M Targhibul Khasan
15
0
0
45
0
0
45
46
Amhal Kaifahmi
13
2
0
39
4
0
43
47
Diki Brahmantara
5
7
3
15
14
3
32
48
Syukron Mawahib
10
4
1
30
8
1
39
Jumlah
1896
Tabel 3. INTERVAL KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN TADARUS AL-QUR’AN No.
Interval Nilai
1
35-45
2
25-34
3
15-24
Tabel 4. DAFTAR NILAI SIKAP SOSIAL REMAJA ISLAM DUSUN KARANGREJO Frekuensi No
Total
Nilai
Nilai
Nama Responden A
B
C
A
B
c
1
Muhammad Mufti S
12
1
2
36
2
2
40
2
Ahmad Noval Farid
8
7
0
24
14
0
38
3
Akbar Rai P
12
2
1
36
4
1
41
4
M Tolkah A
11
4
0
33
8
0
41
5
Angga Reza I
12
2
1
36
4
1
41
6
M Makhin Sihab
14
1
0
42
2
0
44
7
M. Faqih Nur S
15
0
0
45
0
0
45
8
Miftakhul Arifin
10
5
0
30
10
0
40
9
Siti Atmi Hidayati
14
1
0
42
2
0
44
10
Anggita Ayu A
8
5
2
24
10
2
36
11
Ahmad Rodhi
7
5
3
21
10
3
34
12
Dwi Firda R
15
0
0
45
0
0
45
13
Hanafiono
15
0
0
45
0
0
45
14
Tifani Tiara Putri
15
0
0
45
0
0
45
15
M Miftakhul Rizki
14
1
0
42
2
0
44
Frekuensi No
Total
Nilai
Nilai
Nama Responden A
B
C
A
B
c
16
M Amirudin Ghozi
13
1
1
39
2
1
42
17
M Syarifudin
15
0
0
45
0
0
45
18
Safira Zulfania
13
2
0
39
4
0
43
19
Siti Zulaikha
14
1
0
42
2
0
44
20
Amrina S. M
11
3
1
33
6
1
40
21
Ahmad Sholikhan
15
0
0
45
0
0
45
22
Nada Salwa F
15
0
0
45
0
0
45
23
Rayfaldy Chandra M
15
0
0
45
0
0
45
24
Imam Ardiansyah
14
0
1
42
0
1
43
25
M Ilham Januar K
15
0
0
45
0
0
45
26
Rina Nur Wahidah
15
0
0
45
0
0
45
27
Umi Hasanah
13
2
0
39
4
0
43
28
Ahdan Royhan Suni
6
7
2
18
14
2
34
29
Fitri Nabila F
6
4
5
18
8
5
31
30
M Difa Asshidiqie
9
6
0
27
12
0
39
31
Arief Romadhoni
14
1
0
42
2
0
44
32
M Galang A U
6
8
1
18
16
1
35
Frekuensi No
Total
Nilai
Nilai
Nama Responden A
B
C
A
B
c
33
M Fajar andika
13
2
0
39
4
0
43
34
Zulfi M Syafi’
14
1
0
42
2
0
44
35
Ilyas Hanafi
14
1
0
18
16
0
44
36
M Thoriqul Fawaid
15
0
0
45
0
0
45
37
M Sholikhani
6
9
0
18
18
0
36
38
M Farizi
12
3
0
36
6
0
42
39
Muhammad Sibyani
14
1
0
42
2
0
44
40
Hanif Khoirur R
6
8
1
18
16
1
35
41
Arikatul Namla
7
7
1
21
14
1
36
42
Bunga Arum Sari
7
6
2
21
12
2
35
43
Maidatul Ulya
14
1
0
42
2
0
44
44
Munawaroh
13
2
0
39
4
0
43
45
M Targhibul Khasan
15
0
0
45
0
0
45
46
Amhal Kaifahmi
15
0
0
45
0
0
45
47
Diki Brahmantara
5
9
1
15
18
1
34
48
Syukron Mawahib
13
2
0
39
4
0
43
Jumlah
1989
Tabel 5. INTERVAL SIKAP SOSIAL REMAJA ISLAM DUSUN KARANGREJO No.
Interval Nilai
1
35-45
2
25-34
3
15-24
Tabel 6. KOEFISIEN HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN TADARUS DENGAN SIKAP SOSIAL REMAJA ISLAM DUSUN KARANGREJO DESA PABELAN KABUPATEN SEMARANG
No
X
Y
X2
Y2
XY
1
40
40
1600
1600
1600
2
36
38
1296
1444
1368
3
42
41
1764
1681
1722
4
39
41
1521
1681
1599
5
37
41
1369
1681
1517
6
43
44
1521
1936
1892
7
41
45
1681
2025
1845
8
40
40
1600
1600
1600
No
X
Y
X2
Y2
XY
9
41
44
1681
1936
1804
10
42
36
1764
1296
1512
11
42
34
1764
1156
1428
12
43
45
1849
2025
1935
13
42
45
1764
2025
1890
14
41
45
1681
2025
1845
15
43
44
1849
1936
1892
16
38
42
1444
1764
1596
17
39
45
1521
2025
1755
18
37
43
1369
1849
1591
19
40
44
1600
1936
1760
20
37
40
1369
1600
1480
21
43
45
1849
2025
1935
22
44
45
1936
2025
1980
23
41
45
1681
2025
1845
24
41
43
1681
1849
1763
25
44
45
1936
2025
1980
26
45
45
2025
2025
2025
No
X
Y
X2
Y2
XY
27
37
43
1369
1849
1591
28
36
34
1296
1156
1224
29
30
31
900
961
930
30
36
39
1296
1521
1404
31
39
44
1521
1936
1716
32
37
35
1369
1225
1295
33
40
43
1600
1849
1720
34
36
44
1296
1936
1584
35
40
44
1600
1936
1760
36
41
45
1681
2025
1845
37
37
36
1369
1296
1332
38
42
42
1764
1764
1764
39
43
44
1849
1936
1892
40
33
35
1089
1225
1155
41
32
36
1024
1296
1152
42
39
35
1521
1225
1365
43
40
44
1600
1936
1760
44
38
43
1444
1849
1634
No
X
Y
X2
Y2
XY
45
45
45
2025
2025
2025
45
1849
2025
1935
46
43
47
32
34
1024
1156
1088
48
39
43
1521
1849
1677
Jumlah
1896
1989
75122
83171
79007
Dokumentasi Kegiatan Tadarus Al-Qur’an dusun Karangrejp desa Pabelan kabupaten Semarang Senin, 14 September 2015