Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
HUBUNGAN ANTARA HARGA, LOKASI DAN SARANA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Barza Angga Kara Yuansya
[email protected] Budhi Satrio
[email protected] Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT A company can be said succsful when it producs and sells its production continuously by an increasing number and is able to deliver a value as well as a satisfaction for the targeting customers’. The analysis technique is using multiple linear regressions, multiple determination of coefficient analysis, simultaneous equality test, partial test and partial determination coefficient. The partial test result shows that the variable used in this research model which are price,location, and facility each of their has both significant and positive influence to the customers’ decision at Mutiara Restaurant Surabaya. The statistic test which has been done can be concluded that the dominant variable is price which has the influence to the customers’ decision. In order to increase the customers’ satisfaction the management of Mutiara restaurant Surabaya is expected to give more attention to provide facility, as well as the varieties of foods and drinks which an authentic taste with a reasonable price for the targeting customers’. Keywords: Price, Location, Facility and Customers’ Satisfaction.
ABSTRAK Perusahaan dikatakan berhasil apabila memproduksi dan menjual hasil produksi secara kontinyu dengan jumlah yang semakin meningkat dan dapat memberikannilai serta kepuasan dari konsumen sasaran yang ditentukan. Teknik analisa yang digunakan yaitu regresi linier berganda, analisis koefisien determinasi berganda, uji persamaan simultan, pengujian secara parsial dan koefisien determinasi parsial. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan variabel yang digunakan dalam model penelitian yaitu harga, lokasi, dan sarana masing-masing mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan konsumen pada Restoran Mutiara di Surabaya. Dari uji statistik yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa variabel yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian adalah harga. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan diharapkan manajemen restoran Mutiara di Surabaya lebih memperhatikan penyediaan sarana, serta menyediakan pilihan makanan dan minuman yang memiliki cita rasa yang khas dengan harga yang terjangkau oleh konsumen sasaran. Kata Kunci : Harga, Lokasi, Sarana dan Kepuasan Konsumen
PENDAHULUAN Perkembangan dunia telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat untuk memperebutkan konsumen. Hal ini ditandai dengan menaiknya daya beli konsumen atas produk dan jasa sehingga mendorong investor untuk menanamkan modalnya guna menciptakan usaha dibidang jasa terutama dalam bidang penyediaan makanan dan minuman. Dengan adanya berbagai ragam bentuk dan pelayanan di restoran maka perusahaan harus meningkatkan pelayanannya. Hal ini didasari semakin banyak produk
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
2
yang ditawarkan kepada konsumen sehingga membuat konsumen dapat menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhannya, guna mendapatkan kepuasan maksimal atas produk yang dikonsumsinya. Dalam membeli suatu produk, konsumen mendeteksi suatu kekurangan. Pembeli menginginkan produk yang sesuai dengan harapan dan kebutuhannya. Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya Umar (2005:65). Seorang pelanggan jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama. Seperti halnya Restoran Mutiara yang bergerak dibidang jasa makanan dan minuman untuk memahami kebutuhan dan selera konsumen serta memperhatikan harga, lokasi, dan sarana, sehingga Restoran Mutiara dapat menetapkan harga dan pelayanan dengan baik agar dapat mempertahankan pangsa pasar dan eksistensinya. Konsumen membentuk harapan mereka berdasarkan pesan yang diterima dari penjual, teman, dan sumber-sumber informasi lain. Jika penjual melebih-lebihkan manfaat suatu produk, konsumen akan mengalami harapan yang tak tercapai, yang menyebabkan ketidakpuasan. Semakin besar kesenjangan antara harapan dan mutu, semakin besar ketidakpuasan konsumen. Derajat kepentingan kepuasan pasca pembelian menunjukkan bahwa penjual harus mengajukan klaim produk yang benar-benar menggambarkan mutu produk. Perusahaan dapat dan harus mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan jumlah ketidakpuasan pasca pembelian dengan memberikan kepuasan yang lebih tinggi dari produk maupun layanan yang diberikan, seperti kebijaksanaan harga, lokasi, dan sarana yang memadai sehingga mereka dapat memuaskan kebutuhannya secara maksimal. Faktor yang mempengaruhi pembelian produk maupun jasa yaitu harga Menurut Gitosudarmo (2003:190) harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari keduanya. Faktor yang kedua yaitu lokasi atau tempat pembelian produk atau jasa menurut Kotler (1994;96) mengartikan lokasi sebagai segala hal yang menunjukkan pada berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk tersedia dan dapat diperoleh bagi konsumen sasaran. Faktor yang ketiga adalah sarana merupakan segala sesuatu yang memudahkan konsumen dalam menggunakan jasa perusahaan tersebut. Sarana adalah sumberdaya fisik yang ada dalam sebelum suatu jasa dapat ditawarkan kepada konsumen.(Tjiptono,1997). Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah harga, lokasi, dan sarana berpengaruh secara simultan dan secara parsial terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara di Surabaya? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga, lokasi, dan sarana secara simultan dan secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara di Surabaya. TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
Pemasaran Jasa Menurut Kotler (1997:476) merumuskan sebagai: “setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak yang lain secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik”.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
3
Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:6), Pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau kontruksi, yang umumnya dihasilkan dan di konsumsi secara bersamaan serta memberi nilai tambah konsumen”. Menurut Lupiyoadi (2001) menyebutkan bahwa jasa memiliki karakteristik sebagai berikut : (1) Tidak Berwujud (Intagibility) Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengan, atau dicium sebelum jasa tersebut dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tidak berwujud yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau rasa aman; (2) Tidak Dapat Disimpan (Unstorability) Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanandari produk yang telah dihasilkan. Sifat ini disebut juga sebagai tidak dapat dipisahkan (inseparability), mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan; (3) Customization Jasa sering kali didesain khusus sesuai kebutuhan pelanggan, sebagaimana pada jasa asuransi dan kesehatan. Menurut Stanton (1981) Pemasaran jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak terwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak berwujud. Dengan demikian, manajemen pemasaran jasa merupakan proses penyelarasan sumber-sumber sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal balik yang dinamis antara produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan pelanggan serta kegiatan-kegiatan para pesaing.
Harga Menurut Kotler (2000) Penetapan harga mempunyai tujuan yaitu : (1) Memperoleh laba yang maksimum; (2) Mendapatkan pangsa pasar tertentu; (3) Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum pada waktu itu; (4) Mencapai keuntungan yang ditargetkan. Kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh harga. Segala keputusan yang berhubungan dengan harga akan sangat mempengaruhi beberapa aspek kegiatan perusahaan, baik menyangkut kegiatan penjualan maupun aspek keuntungan yang ingian dicapai oleh perusahaan. Harga berarti sesuatu bagi konsumen dan sesuatu yang lain bagi penjual. Bagi konsumen, ini merupakan biaya atas sesuatu. Bagi penjual adalah harga adalah pendapatan sumber utama dari keuntungan. Banyak beberapa ahli mempunyai pendapat yang berbeda-beda tentang harga, namun pada intinya sama, menurut Stanton (2000:268) harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Pada dasarnya konsumen dalam menilai harga suatu produk tidak tergantung hanya dari nilai nominal harga saja namun dari persepsi mereka pada harga. Perusahaan harus menetapkan harga secara tepat agar dapat sukses dalam memasarkan barang atau jasa. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi perusahaan.
Lokasi Menurut Tjiptono (2000:41-43) menyatakan, dalam Mendirikan perusahaan, pemilihan lokasi sangat di pertimbangkan. Karena pemilihan lokasi merupakan faktor bersaing yang penting dalam usaha menarik konsumen atau pelanggan. Pertimbanganpertimbangan yang cermat dalam menentukan lokasi meliputi faktor-faktor: (1) Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi; (2) Visibilitas,
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
4
misalnya lokasi dapat di lihat dengan jelas dari tepi jalan; (3) Lalu lintas traffic di mana ada 2 hal yang perlu di pertimbangkan, yaitu: a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberi peluang terjadinya impulse buying. b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya terdapat pelayanan kepolisian, pemadam kepabakaran, atau ambulan.Tempat parkir yang luas dan aman; (4) Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasaan usaha di kemudian hari; (5) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang di tawarkan misalnya warung makan yang berdekatan dengan perkantoran; (6) Persaingan yaitu lokasi pesaing, misalnya dalam menentukan lokasi swalayan perlu di pertimbangkan dengan usaha yang sama, banyak pula terdapat swalayan lain atau tidak Sarana.
Sarana Menurut Moenir (2001:119) Sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan. Pengertian yang dikemukakan oleh Moenir, jelas memberi arah bahwa sarana dan prasarana adalah merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Berdasarkan pengertian di atas, maka sarana dan prasarana pada dasarnya memiliki fungsi utama sebagai berikut : (1) Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat menghemat waktu; (2) Meningkatkan produktifitas, baik barang dan jasa; (3) Hasil kerja lebih berkualitas dan terjamin; (4) Lebih memudahkan atau sederhana dalam gerak para pengguna / pelaku; (5) Ketepatan susunan pekerjaan lebih menjamin; (6) Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan Dalam setiap penelitian Ilmiah setelah menentukan rumusan masalah maka perlu untuk mengajukan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban terhadap rumusan masalah penelitian yang diajukan. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini antara lain: (a) Diduga harga, lokasi dan sarana berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara Surabaya. (b) Diduga harga, lokasi, dan sarana berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara Surabaya. (c) Diduga harga memberikan pengaruh yang dominan terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara di Surabaya. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Dalam penelitian ini populasi adalah seluruh konsumen yang membeli di Restoran Mutiara. Metode pengambilan sampel menggunakan random sampling. Menurut Sugiyono (2007: 64) menyatakan bahwa ”Teknik simple random sampling adalah teknik penentuan sampel dari populasi dilakukan secara acak”. Sampel yang baik yang memenuhi dua buah kriteria sebagai berikut ini: (1) Akurat adalah Sampel yang akurat atau sampel yang tidak biasa. Beberapa cara dapat dilakukan untuk meningkatkan akurat dari sampel; (2) Presisi adalah Sampel yang mempunyai presisi yang tinggi adalah yang mempunyai kesalahan pengambilan sampel (sampling error) yang rendah. Kesalahan pengambilan sampel (sampling error) adalah seberapa jauh sampel
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
5
berbeda dari yang dijelaskan oleh populasinya. Presisi diukur dengan standard erro of estimate. Semakin kecil standard error of estimate semakin tingg presisi sampelnya. Presisi dapat ditingkatkan dengan jumlah sampelnya. Semakin besar jumlah sampelnya, semakin kecii kesalahan standar estimasinya. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel operasional adalah definisi yang memuat tentang konsep secara operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Variabel bebas dan terikat didefinisikan sebagai berikut : a. Harga (X1) Merupakan pendapat responden tentang strategi harga yang diterapkan pada Restoran di Surabaya guna menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Adapun indikator yang digunakan (Stanton, 1998): Penetapan harga (X1.1) Keterjangkauan harga (X1.2) Daya saing harga (X1.3) b. Lokasi (X2) Merupakan tempat pembelian yang mudah dijangkau dengan transportasi yang lancar dari tempat tinggal konsumen yang akan mengkonsumsi makanan dan minuman di Restoran Mutiara yang diukur strategis tidaknya lokasi dengan menggunakan klasifikasi pengikiran; strategis, cukup strategis, tidak strategis. Adapun indikator lokasi dalam penelitian ini menurut Tjiptono (2002:41- 42) adalah: Akses lokasi (X2.1), Tempat parkir yang luas (X2.2), Tanggapan konsumen terhadap keamanan lokasi (X2.3) c. Sarana (X3) Merupakan sarana atau prasarana penunjang yang digunakan oleh konsumen selama melakukan pembelian di Restoran Mutiara yang meliputi; ruang ber-AC, ruang VIP, wifiarea, arena bermain untuk anak, toilet dan sarana umum seperti tempat parkir, keamanan, lokasi tempat ibadah. Adapun indikator yang digunakan : Tersedianya fasilitas wifi yang memadai (X3.1) Tersedianya fasilitas ruang VIP yang terasa nyaman (X3.2) d. Kepuasan konsumen (Y) Merupakan keadaan dimana konsumen akan puas atau tidak puas atas suatu produk atau jasa, diukur berdasarkan kepuasan dalam mengkonsumsi makanan dan minuman dengan menggunakan klasifikasi pengukuran; puas, cukup puas, dan tidak puas. Adapun indikator yang digunakan : Konsumen yang puas akan kembali lagi mengunjungi restoran (Y.1), Konsumen yang puas akan mempromosikan kepada teman, saudara atau orang orang terdekatnya (Y.2).
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Suatu angket dinyatakan valid (sah) apabila pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut sedangkan suatu angket dinyatakan reliable (handal) apabila jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan adalah stabil/konsisten dari waktu ke waktu. Ketentuan uji validitas dan uji reliabilitas adalah sebagai berikut :
Uji Validitas Menurut Santoso (2001:272) menyatakan bahwa tujuan pengujian validitas adalah proses menguji butir-butir pertanyaan yang ada dalam sebuah angket, apakah isi dan butir pertanyaan tersebtu sudah valid. Jika butir-butir sudah valid berarti butir tersebut sudah bisa untuk mengukur faktornya. Pengujian validitas menggunakan metode korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
6
rxy =
nΣxy - (Σx ).(Σx )
[nΣx 2 - (Σx )2 ].[nΣy 2 - (Σy)2 ]
Dimana : rxy = adalah korelasi produk moment x dan y n = jumlah sampel x = indikator y = skor variabel Pengujian validitas menggunakan ketentuan jika signifikansi dari r hitung atau r hasil > r maka item variabel disimpulkan valid. tabel Menurut Arikunto (2005:277) dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah melakukan uji signifikasi dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, yaitu sebagai berikut :a. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka hal ini berarti bahwa butir atau item pertanyaan tersebut valid. b. Jika r hasil negatif, dan r hasil < r tabel maka hal ini berarti bahwa butir atau item pertanyaan tersebut tidak valid. c. Untuk sampel sekitar 55, diperoleh nilai r tabel = 0,266 hasil uji validitas data sebagaimana dapat dilihat pada tabel 1 berikut : Tabel 1 Uji Validitas
Variabel X1
X2
X3 Y
Pertanyaan
r-Hitung
r-Tabel
Keterangan
(X1,1) Harga sesuai kemampuan
0,611
0,266 Valid
(X1,2) Harga tidak mahal
0,593
0,266 Valid
(X1,3) Harga bersaing
0,609
0,266 Valid
(X2,1) Pencapaian lokasi mudah
0,360
0,266 Valid
(X2,2) Tempat parkir memadai
0,425
0,266 Valid
(X2,3) Keamanan terjamin
0,454
0,266 Valid
(X3,1) Fasilitas wifi memadai
0,548
0,266 Valid
(X3,2) Fasilitas yang nyaman
0,494
0,266 Valid
(Y,1) Konsumen puas mengunjungi lagi
0,660
0,266 Valid
(Y,2) Konsumen puas akan mempromosikan
0,683
0,266 Valid
Berdasarkan pada tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan mengenai dari seluruh variabel 10 pertanyaan, mempunyai nilai r hasil > dari r tabel, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti bahwa seluruh item pertanyaan yang berjumlah 10 pertanyaan tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Uji reliabilitas Menurut Ghozali (2005:41) Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Formula Alpha Cronbach.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
7
Dimana : k = jumlah item = koefisien reliabilitas alpha = varians responden untuk item I S2x = jumlah varian skor total Untuk mengukur reliabilitas dengan melihat cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan cara one shot methode atau pengukuran sekali saja. Untuk mengukur reliabilitas dengan melihat cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Adapun hasil uji reliabilitas variabel harga, lokasi dan sarana terhadap kepuasan konsumen dapat dilihat pada tabel berikut ini. S2j
Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Nilai Alpha
Keputusan
Harga Lokasi
0,639 0,823
Reliabel Reliabel
Sarana Kepuasan Konsumen
0,793 0,690
Reliabel Reliabel
Dari hasil uji tersebut terlihat nilai cronbach’s alpha variabel harga sebesar 0,639 lebih besar 0,60. Nilai cronbach’s alpha variabel lokasi sebesar 0,823 lebih besar 0,60. Nilai cronbach’s alpha variabel sarana sebesar 0,793 lebih besar 0,60, dan nilai cronbach’s alpha variabel kepuasan konsumen sebesar 0,690 lebih besar 0,60, yang berarti butir-butir pertanyaan dari seluruh variabel seluruhnya reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah suatu kegiatan mengolah data yang telah dikumpulkan dari lapangan atau pustaka menjadi seperangkat hasil, baik dalam bentuk penemuan baru maupun dalam kebenaran hipotesis. Tujuan analisis data adalah untuk menganalisa data yang dikumpulkan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang berarti. Dalam mencapai tujuan penelitian untuk menguji hipotesis, digunakan beberapa teknik analisa antara lain teknik analisa kuantitatif yaitu teknik analisis data yang digunakan jika data yang dikumpulkan berjumlah besar mudah diklasifikasikan dalam kategori-kategori sehingga mampu memperlihatkan hasil hasil yang cermat. Teknik analisis data yang dipakai penulis daalm penelitian ini adalah dengan menggunakan program SPSS dimana teknik yang digunakan sebagai berikut: 1. Regresi Linier Berganda Digunakan dalam penelitian karena yang diteliti adalah hubungan dari beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. Penulis menggunakan model regresi berganda untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara harga, lokasi, dan sarana terhadap kepuasan konsumen. Secara umum fungsinya adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
8
Dimana : Y = Variabel Terikat x1 = Variabel harga x2 = Variabel lokasi x3 = Variabel sarana b0 = Bilangan konstanta b1, b2, b3 = nilai koefisien variabel bebas e = faktor – faktor lain Nilai b0, b1, b2, b3 akan diperoleh langsung dari windows. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor yang digunakan dalam model penelitian yaitu harga (X1) lokasi (X2) dan sarana (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) di Restoran Mutiara secara linier. Tabel 3 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients B Std. Error
Standardized Coefficients Beta t ,977
Sig. ,033
1,282
,312
Harga
,298
,060
,458
4,976
,000
Lokasi
,402
,088
,411
4,558
,000
Sarana
,215
,082
,236
2,619
,012
(Constant)
Dari data tabel di atas persamaan regresi yang didapat adalah: Y = 1,282 + 0,298X1 + 0,402X2 + 0,215X3 Dari persamaan regresi di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Konstanta ( a ) = 1,282, menunjukkan bahwa jika variabel bebas yang terdiri dari harga, lokasi dan sarana sebesar 0, maka kepuasan konsumen dalam mengunjungi Restoran Mutiara akan sebesar 1,282. 2. Koefisien Regresi Harga (b1) = 0,298, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara harga dengan kepuasan konsumen membeli mengunjungi Restoran Mutiara. Hasil ini menunjukkan semakin puas responden atas kualitas pelayanan yang ada pada Restoran Mutiara tersebut akan diikuti semakin tinggi minat orang untuk mengunjungi Restoran Mutiara. Dengan kata lain jika kepuasan konsumen terhadap pertimbangan harga naik 1 satuan maka kepuasan konsumen untuk mengunjungi Restoran Mutiara akan naik sebesar 0,298 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. 3. Koefisien Regresi Lokasi (b2) = 0,402, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara lokasi dengan kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara. Hasil ini menunjukkan semakin baik tanggapan responden atas lokasi Restoran yang mudah dijangkau, tempat parkir memadai dan keamanan terjamin akan diikuti semakin tinggi minat orang untuk membeli dan mengunjungi Restoran Mutiara. Dengan kata lain jika kenyamanan lokasi naik 1 satuan maka kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara akan naik sebesar 0,402 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
9
4.
Koefisien Regresi Sarana (b3) = 0,215, menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara sarana dengan kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara. Hasil ini menunjukkan semakin baik tanggapan responden atas sarana yang disediakan oleh Restoran tersebut akan diikuti semakin tinggi minat orang untuk mengunjungi Restoran Mutiara. Dengan kata lain jika kepuasan konsumen atas sarana Restoran naik 1 satuan maka kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara akan naik sebesar 0,215 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.
2. Analisis koefisien determinasi berganda Analisis ini digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas secara bersama sama terhadap variabel terikat yaitu dengan melihat besarnya koefisien determinasi berganda menurut Supranto (2005:90) yang dicari dengan rumus : R2 = R2 b1 - b2 X1- X2 Y
b1
X1
b2
X2 Y
b3
X3
2
= Koefisien determinasi berganda = Koefisien Regresi = Variabel bebas = Variabel terikat
A. Uji Persamaan Simultan (Uji Hipotesis 1) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase kontribusi variabel harga, lokasi dan sarana secara simultan terhadap kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara dapat dilihat dari besarnya nilai adjusted R2. Tabel 4 Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model 1
R ,784a
R Square
Adjusted R Square
,615
,592
Std. Error of the Estimate ,880
Hasil output tersebut di atas diketahui R square (R2) sebesar 0,615 atau 61,5% (tabel 4) yang menunjukkan sumbangan atau kontribusi dari harga, lokasi, dan sarana secara simultan terhadap kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara adalah besar. Sedangkan sisanya (100 % - 61,5% = 38,5%) dikontribusi oleh faktor lainnya. Koefisien korelasi berganda digunakan untuk mengukur keeratan hubungan secara simultan antara variabel harga, lokasi, dan sarana secara simultan terhadap kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara. Koefisien korelasi berganda ditunjukkan dengan (R) sebesar 0,784 atau 78,4 % menunjukkan korelasi atau hubungan antara variabel harga, lokasi, dan sarana secara simultan terhadap kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara memiliki hubungan yang erat.
Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel harga, lokasi, dan sarana secara simultan terhadap kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
10
Adapun prosedur pengujian yang digunakan, sebagai berikut : a. Ditentukan tarif nyata 0,05 b. Hipotesa bahwa antara harga, lokasi, dan sarana secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara. c. Ho : Harga, lokasi dan sarana tidak berpengaruh secara simultan atau bersamasama terhadap kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara Surabaya. H1 : Harga, lokasi dan sarana berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara Surabaya. d. Kriteria pengujian - Jika Sig F > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti variabel antara harga, lokasi dan sarana tidak berpengaruh secara simultan atau bersamasama terhadap kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara. - Jika Sig F < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti variabel antara harga, lokasi dan sarana berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara Surabaya. Dalam melakukan uji F, parameter yang digunakan adalah dengan membandingkan F-hitung > F-tabel. Pengujian terhadap pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan dilakukan dengan uji F. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel harga, lokasi dan sarana berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara Surabaya, dengan hasil yang dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini. Tabel 5 Nilai Uji F
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
63,050
3
21,017
Residual
39,495
51
,774
102,545
54
Total
F 27,139
Sig. ,000b
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan hasil perhitungan uji F diperoleh nilai F-hitung sebesar 27,139 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (<0,05). Sementara nilai F-tabel sebesar 1,671 (dari perhitungan dk1 = 3 = 0,05 dan dk = 55-3-1 = 51 diperoleh F tabel 1,671) (Budi, 2006:276). . Ini berarti bahwa F-hitung (27,139) > F-tabel (1,671) dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima, artinya bahwa harga, lokasi dan sarana berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara Surabaya. Dari hasil output tingkat signifikan 0,000 kurang dari α = 5% menunjukkan pengaruh variabel harga, lokasi dan sarana berpengaruh secara simultan atau bersamasama terhadap kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara Surabaya adalah signifikan. Hasil ini mengindikasikan bahwa naik turunnya kepuasan konsumen mengunjungi Restoran Mutiara Surabaya ditentukan oleh seberapa baik tingkat harga yang ditawarkan, lokasi yang mudah, terjangkau tempat parkir memadai serta sarana memadai dan fasiltas ruang yang nyaman di Restoran Mutiara.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
11
a. Hipotesis Statis Ho; β1 = β2 = β3 = 0 Berarti harga (XI), lokasi (X2), dan sarana (X3) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel kepuasan konsumen (Y). H1; β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 Berarti harga (XI), lokasi (X2), dan sarana (X3) secara simultan berpengaruh terhadap variabel kepuasan konsumen (Y). b. Uji Hipotesis dengan uji F Untuk menguji kebenaran hipotesis pengaruh variabel harga, lokasi, dan sarana terhadap kepuasan konsumen secara simultan F, rumus uji F, Suprapto (2003:278).
F
R 2 /(k 1) (1 R 2 ) /(n k )
Keterangan : F = Nilai hitung uji simultan R2 = Koefisien determinasi berganda n = Jumlah data yang dianalisis k = Jumlah variabel yang dianalisis 1. Level of signifikan Memakai uji satu sisi kanan dengan α sebesar 5% 2. Menetapkan kriteria pengujian hipotesis - Jika nilai F value > 0.05, maka H0 tidak berhasil ditolak yang berarti variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. - Jika nilai F value < 0.05, maka H0 tidak berhasil ditolak yang berarti variabel bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat. B. Pengujian secara parsial (Uji Hipotesis 2) Uji t Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen yaitu harga (X1) lokasi (X2) dan sarana (X3) terhadap kepuasan konsumen (Y) secara sendiri-sendiri (parsial) terhadap variabel dependen. Adapun prosedur pengujian yang digunakan, sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis statistik - Ho; β1 = 0; β2 = 0; β3 = 0 menunjukkan variabel bebas masing-masing tidak berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara Surabaya. menunjukkan variabel bebas masing-masing - H1; β1 ≠ 0; β2 ≠ 0; β3 ≠ 0 berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara Surabaya b. Kriteria pengujian - Jika sig t > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak, yang berarti variabel harga, lokasi, dan sarana tidak berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara Surabaya. - Jika sig t < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima, yang berarti variabel harga, lokasi, dan sarana berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara Surabaya.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
12
Nilai Ftabel sebesar 2,021 dari perhitungan dk1 = 3 = 0,05 dan dk = 55-3-1 = 51 diperoleh Ftabel 2,021. Hasil pengujian uji t dari masing-masing variabel bebas harga, lokasi dan sarana. a. Uji Parsial Pengaruh Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung untuk variabel harga adalah sebesar 4,976 dan dengan menggunakan level significance (taraf signifikasi) sebesar 5% diperoleh ttabel sebesar 2,021 yang berarti bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 4,976 > 2,021. Dengan menggunakan uji 2 sisi dan tingkat signifikasi = 5% dapat dilihat hasil perhitungan tingkat signifikansi variabel harga sebesar 0,000 lebih kecil dari =0,050 menunjukkan pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara secara parsial adalah signifikan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan bahwa harga berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara adalah terbukti. b. Uji Parsial Pengaruh Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung untuk variabel lokasi adalah sebesar 4,558 dan dengan menggunakan level significance (taraf signifikasi) sebesar 5% diperoleh t tabel sebesar 2,021 yang berarti bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 4,558 > 2,021. Dengan menggunakan uji 2 sisi dan tingkat signifikasi = 5% dapat dilihat hasil perhitungan diperoleh tingkat signifikansi variabel lokasi sebesar 0,000 lebih kecil dari =0,05. Kondisi ini menunjukkan pengaruh lokasi terhadap kepuasan konsumen membeli pada Restoran Mutiara secara parsial adalah signifikan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan bahwa variabel lokasi berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara adalah terbukti. c. Uji Parsial Pengaruh Sarana Terhadap Kepuasan Konsumen Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung untuk variabel kualitas sarana adalah sebesar 2,619 dan dengan menggunakan level significance (taraf signifikasi) sebesar 5% diperoleh t tabel sebesar 2,021 yang berarti bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 2,619 > 2,021. Dengan menggunakan uji 2 sisi dan tingkat signifikasi = 5% dapat dilihat hasil perhitungan diperoleh tingkat signifikansi variabel sarana sebesar 0,021 lebih kecil dari =0,050 menunjukkan pengaruh sarana terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara Surabaya secara parsial adalah signifikan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan bahwa sarana berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara adalah terbukti. a. Formulasi Hipotesis - Ho; β1 = 0; β2 = 0; β3 = 0 Berarti variabel bebas masing-masing tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian. -
H1; β1 ≠ 0; β2 ≠ 0; β3 ≠ 0 Berarti variabel bebas masing-masing berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian.
b. Uji hipotesis dengan uji t Untuk menguji signifikan tidaknya variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan konsumen secara parsial dan yang dominan digunakan uji hipotesis parsial (uji t).
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
13
Rumus uji-t menurut Algifari (2003:138) :
th
bi SEbi
Keterangan: th = Nilai hitung uji signifikansi bi = Koefisien regresi parsial SEbi = Deviasi standar koefisien regresi c. Pengujian memakai uji satu sisi dengan α sebesar 5% d. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis - Jika nilai signifikansi t value > 0.05, maka H0 tidak berhasil ditolak yang berarti variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. - Jika nilai signifikansi t value < 0.05, maka H0 berhasil ditolak yang berarti variabel bebas secara parsial berpengaruh variabel terikat. C. Koefisien Determinasi Parsial (Uji Hipotesis 3) Koefesien determinasi (r2) parsial merupakan suatu alat utama yang mengetahui sejauhmana tingkat hubungan antara variabel X dan Y. Menghitung nilai r2 dengan menggunakan rumus
n . xy
r2 =
n . x²
n. x
2
x. y n . y²
n. y
2
Dimana : r = Koefisien korelasi yang menyatakan hubungan antara x dan y x = Variabel bebas y = Variabel terikat n = Jumlah data yang diteliti Kriteria Keputusan a. Nilai r² yang sangat besar menunjukkan variabel bebas (X) tersebut memiliki kontribusi terbesar (dominan) terhadap perubahan variabel terikat (Y). b. Jika angka korelasi negatif, maka dikatakan memiliki pengaruh yang negatif (berbanding terbalik). c. Setelah diketahui hasil perhitungan didapatkan maka diketahui variabel bebas X1, X2 dan X3 yang mempunyai kontribusi paling dominan terhadap variabel terikat Y dengan melihat konribusi yang paling besar. d. Menentukan kriteria keputusan: Jika korelasi > 0,05 dikatakan memiliki pengaruh yang kuat. Jika korelasi < 0,05 dikatakan memiliki pengaruh yang lemah. Koefisien determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh dari variabel harga, lokasi dan sarana terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara Surabaya. Tabel 6 Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial.
Variabel
R
r2
Harga Lokasi Sarana
0,572 0,538 0,344
0,3289 0,2894 0,1183
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
14
Untuk lebih jelasnya tingkat korelasi dari masing-masing variabel bebas tersebut adalah: A. Koefisien determinasi parsial variabel harga sebesar 0,3289 hal ini berarti sekitar 32,89 % yang menunjukkan besarnya kontribusi harga terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara Surabaya. B. Koefisien determinasi parsial variabel lokasi sebesar 0,2894 hal ini berarti sekitar 28,94 % yang menunjukkan besarnya kontribusi lokasi terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara Surabaya. C. Koefisien determinasi parsial variabel sarana sebesar 0,1183 hal ini berarti sekitar 11,83 % yang menunjukkan besarnya kontribusi sarana terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara Surabaya.
PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Persentase Hasil analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh harga, lokasi dan sarana terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut : a. Variabel harga (X1) yang terdiri dari harga yang ditetapkan oleh Restoran Mutiara sesuai kemampuan konsumen, keterjangkauan harga yang ditawarkan Restoran Mutiara tidak mahal dan harga yang ditawarkan Restoran Mutiara bersaing dengan Restoran lain. Berdasarkan jawaban pertanyaan pada konsumen didapat skor jawaban konsumen untuk variabel harga adalah 891 berada pada kategori semakin sangat setuju (875-1016). Hasil yang demikian menunjukkan bahwa konsumen semakin sangat setuju bahwa harga makanan dan minuman pada Restoran Mutiara sesuai kemampuan, harga terjangkau dan bersaing dengan Restoran lain. b. Variabel lokasi (X2) yang terdiri dari pencapaian lokasi Restoran Mutiara mudah, tempat parkir yang di sediakan oleh Restoran Mutiara memadai dan keamanan Restoran Mutiara terjamin. Berdasarkan jawaban pertanyaan pada konsumen didapat skor jawaban konsumen untuk variabel lokasi adalah 690 berada pada kategori setuju (591-732). Hasil yang demikian menunjukkan bahwa konsumen setuju bahwa lokasi Restoran Mutiara pencapai lokasinya mudah, tempat parkir memadai dan keamanan terjamin. c. Variabel sarana (X3) yang terdiri dari fasilitas wifi pada Restoran Mutiara yang memadai dan fasilitas ruang makan pada Restoran Mutiara yang nyaman. Berdasarkan jawaban pertanyaan pada konsumen didapat skor jawaban konsumen untuk variabel sarana adalah berada pada kategori setuju (591-732). Hasil yang demikian menunjukkan bahwa konsumen setuju bahwa sarana Restoran Mutiara memiliki fasilitas wifi dan fasilitas ruang makan yang nyaman. d. Variabel Kepuasan Konsumen (Y) yang menyatakan bahwa konsumen puas dan akan kembali lagi mengunjungi Restoran Mutiara serta konsumen puas dan akan mempromosikan kepada teman atau saudara terdekatnya untuk mengunjungi Restoran Mutiara. Berdasarkan jawaban pertanyaan pada konsumen didapat skor jawaban konsumen untuk variabel kepuasan konsumen adalah 610 berada pada kategori setuju (591-732). Hasil yang demikian menunjukkan bahwa konsumen setuju akan kembali lagi mengunjungi Restoran Mutiara dan akan mem-promosikan kepada teman atau saudara terdekatnya untuk mengunjungi Restoran Mutiara.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
15
Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier berganda dengan program statistik SPSS diperoleh persamaan : Y = 1,282 + 0,298X1 + 0,402X2 + 0,215X3. Hasil perhitungan secara simultan diperoleh Fhitung sebesar 27,139 dan Ftabel sebesar 1,671. Dari hasil perhitungan ini terlihat bahwa faktor harga, lokasi dan sarana mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara Surabaya. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,615 berarti persentase pengaruh harga (X1), lokasi (X2) dan sarana (X3) terhadap kepuasan konsumen (Y) sebesar 61,5% dan sisanya sebesar 38,5%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Secara parsial variabel harga memberi sumbangan sebesar 57,2%, variabel lokasi memberi sumbangan sebesar 53,8 %, sedangkan variabel sarana memberi sumbangan sebesar 34,4%. Di antara ketiga Variabel tersebut, variabel harga mempunyai pengaruh paling besar terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara Surabaya. Dalam persaingan banyaknya Restoran-Restoran yang sejenis serta keinginan konsumen yang beraneka macam, strategi menetapkan harga merupakan salah satu faktor penting dalam menarik minat konsumen untuk membeli. Misalnya memberikan potongan harga, harga yang terjangkau mejadi perhatian utama konsumen atau calon konsumen untuk membeli pada Restoran Mutiara. Semakin baik penerapan strategi harga semakin menarik minat dan kpuasan konsumen untuk membeli pada Restoran Mutiara Surabaya. Dalam bidang usaha atau pemasaran unsur harga memegang peranan penting, karena tidak ada usaha yang berdiri tanpa memperhatikan unsure harga. Jadi, cukup mempunyai pengaruh besar terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Mutiara, harga tetap diperhatikan. Sumbangan variabel harga yang besar ini disebabkan konsumen merasa harga yang ditetapkan pada makan ataupun minuman di Restoran Mutiara sebagian besar sudah umum dengan harga pasar, sehingga mereka tidak terlalu mempermasalahkan walaupun hanya sesekali potongan harga diberikan karena mereka lebih mengutamakan pada faktor lokasi di Restoran Mutiara. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap beberapa konsumen, bahwa membeli makan dan minuman di Restoran Mutiara mereka lebih leluasa dan bebas memilih makan dan minuman dibandingkan di Restoran lain. Dengan demikian konsumen lebih memilih membeli makan dan minuman di Restoran Mutiara. Pada hasil uji parsial variabel harga yaitu t hitung 4,976 > t tabel 2,021 dan pada sumbangan atau koefisien determinasi variabel harga sebesar 57,2%. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangan yang diberikan variabel harga cukup besar, sehingga dapat diartikan harga yang diberlakukan cukup mempengaruhi kepuasan pada Restoran Mutiara. Selain harga bersaing, ternyata yang menentukan kepuasan konsumen dalam membeli makan dan minuman di Restoran Mutiara karena dipengaruhi faktor lokasi. Lokasi Restoran Mutiara strategis karena berada di keramaian dan dilalui khalayak serta tidak jauh dari pemukiman penduduk, sumbangan yang diberikan variabel lokasi begitu besar bila dibandingkan variabel sarana. Hal ini dikarenakan adanya tempat parkir yang memadai dan keamanan di Restoran Mutiara cukup terjamin. Demikian halnya dengan variabel sarana, meskipun sumbangan variabel ini paling sedikit di antara variabel harga dan lokasi tetapi variabel sarana berpengaruh terhadap kepuasan konsumen membeli makan dan minuman di Restoran Mutiara. Menurut pendekatan Kardinal jika harga naik maka permintaan konsumen juga akan naik. Tambahan kepuasan yang diperoleh dari penambahan jumlah barang yang dikonsumsi disebut kepuasan marginal berlaku hukum tambahan kepuasan yang semakin naik yang membuat kepuasan konsumen semakin meningkat.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
16
SIMPULAN DAN KETERBATASAN Simpulan (a) Hasil pengujian secara simultan menunjukkan pengaruh variabel harga, lokasi, dan sarana secara bersama-sama terhadap kepuasan konsumen pada restoran Mutiara di Surabaya adalah signifikan. Hasil ini mengindikasikan bahwa naik turunnya kepuasan konsumen pada restoran Mutiara di Surabaya ditentukan oleh strategi harga yang ditawarkan, seberapa nyaman lokasi yang sediakan restoran Mutiara, serta sarana yang disediakan oleh restoran Mutiara kepada konsumen; (b) Hasil pengujian secara parsial menunjukkan variabel yang digunakan dalam model penelitian yaitu harga, lokasi, dan sarana secara masing-masing mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan konsumen pada restoran Mutiara di Surabaya. Kondisi ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi. Hasil pengujian koefisien determinasi parsial yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh dominan yang mempengaruhi kepuasan konsumen adalah harga karena mempunyai nilai determinasi tinggi.
Keterbatasan Berdasarkan kesimpulan beberapa saran-saran sebagai berikut :Variabel harga mempunyai pengaruh yang dominan, hendaknya manajemen restoran Mutiara di Surabaya senantiasa menyesuaikan dengan kemampuan konsumen, serta penambahan jenis minuman dan makanan. Hal ini dilakukan agar konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak dalam membeli jenis minuman dan makanan yang disediakan. Lebih memperhatikan lagi strategi yang menyangkut tentang sarana, misalnya memberikan fasilitas tempat parkir yang luas dan toilet yang cukup memadai, serta sarana Wifi dan tempat bermain anak. Mampu menciptakan keunggulan melalui cita rasa makanan dan minuman yang nyaman, unik dan khas. Konsumen yang puas akan kembali lagi mengunjungi restoran Mutiara dan akan mempromosikan kepada teman.
DAFTAR PUSTAKA Ardhana, O. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas pelayanan, Harga, dan Lokasi Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi pada Bengkel Caesar Semarang). Skripsi. STIESIA Surabaya. Algifari. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua, Amus & UST. Yogyakarta. Arikunto, S. 2005. Manajemen Penelitian. Cetakan Ketujuh, Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta. Budi, T. P. 2006. SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametrik, CV Andi Offset. Yogyakarta. Ghozali, I. 2005. Analisis Multvariat Dan Percobaan Dengan SPSS, Edisi Pertama, Penerbit PT Elek Media Komputindo. Jakarta. Gitosudarmo, I. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama, (Cetakan Keenam) BPFE, Yogyakarta. Kotler, P. 1994. Manajemen Pemasaran. Edisi 6 Erlangga. Jakarta. _______ 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan Pengendalian, Jilid 2 Edisi 8, Penerbit Erlangga. Jakarta. _______ 2000, Manajemen Pemasaran. PT. Prenhallindo. Jakarta. Kotler, P. dan A. B. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di indonesia Perencanaan Implementasi dan Pengendalian. Buku Dua. Salemba. Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. PT. Prenhallindo. Jakarta. Lupiyoadi, 2001. Manajemen pemasaran jasa. Salemba empat. Jakarta.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
17
Lupiyoadi, R dan A. Hamdani . 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua, Salemba Empat. Jakarta. Malhotra, N. K. 1999. Marketing Research : An Applied Orentation. Third Edition. Copy Right. Prentice Hall Inc. Moenir, H.A.S. 2001. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. PT.Bumi Aksara. Jakarta Santoso, S. 2001. Statistik Multivariat, Penerbit PT Elek Media Komputindo Kelompok. Jakarta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keempat, Penerbit Alfabeta. Bandung. Supranto, J. 2005. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Edisi Baru, Penerbit Rieneka Cipta. Jakarta. Stanton, W. J. 1981. Fundamentals Of Marketing.New York:Mc.Graw Hill International. ________ 2000. Prinsip Pemasaran. Edisi Revisi. Erlangga. Jakarta. Tjiptono, F. 1997. Manajemen Strategi, Andi . Yogyakarta. ________ 2000. Total Quality Manajemen. Edisi Revisi. Andi. Yogyakarta. Umar, H. 2005. Metode Penelitian. Salemba Empat . Jakarta.