HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI FAST FOOD DAN SOFT DRINK PADA ANAK OBESITAS DI USIA SEKOLAH DASAR
YULI DWI SETYOWATI
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan Aktivitas Fisik, Konsumsi Fast Food dan Soft Drink dengan Anak Obesitas di Usia Sekolah Dasar benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, September 2014
Yuli Dwi Setyowati NIM I14100066
3
4
ABSTRAK YULI DWI SETYOWATI. Hubungan aktivitas fisik, konsumsi fast food dan soft drink pada anak obesitas di usia sekolah dasar. Dibimbing oleh RIMBAWAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara aktifitas fisik, konsumsi fast food dan soft drink pada anak yang mengalami obesitas di sekolah dasar. Penelitian dilakukan di SD Eka Wijaya Cibinong. Total keseluruhan sampel umur 9-12 tahun yang terdiri 289 anak. Berdasarkan IMT, 70 murid mengalami obesitas dan selanjutnya dipilih 60 orang anak dipilih menjadi subyek penelitian. Frekuensi konsumsi fast food dan soft drink berhubungan secara signifikan dengan tingkat pendapatan orang tua pada anak. Meskipun demikian tidak ditemukan adanya hubungan antara aktifitas fisik, konsumsi fast food dan soft drink pada anak obesitas dilokasi penelitian. Akan tetapi terdapat kecenderungan peningkatan status gizi jika konsumsi fast food dan soft drink yang meningkat juga. Kata kunci: aktivitas fisik, fast food, soft drink, obesitas
ABSTRACT Yuli Dwi Setyowati. The relationship between physical activity, fast food and soft drink consumption among primary school children with obesity. Supervised by RIMBAWAN. This study aims to analyze the relationship between physical activity, consumption of fast food and soft drinks to the incidence of obesity in primary school children. The study was conducted in SD Eka Wijaya Cibinong. The total sample in this study was 289 pupils aged 9-12 years old. Based on BMI, a total of 70 pupils from the school are obese and 60 of them were selected as subjects of this study, comprising 42 boys and 18 girls. Frequency of fast foodand soft drink significantly associated with the level of fathers education and income of the parents. However, there is no relationship between physical activity, consumption of fast food and soft drink on the nutritional and obesity in children. Morever, samples have trend positive to increased consumpted fast food and soft drink between BMI among children obesity.
Keywords: fast food, obesity, physical activity, soft drink
5
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI FAST FOOD DAN SOFT DRINK PADA ANAK OBESITAS DI USIA SEKOLAH DASAR
YULI DWI SETYOWATI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi dari Program Studi Ilmu Gizi pada Departemen Gizi Masyarakat
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
6
Judul Skripsi : Hubungan antara Aktivitas Fisik, Konsumsi Fast Food dan Soft Drink pada Anak Obesitas Di Usia Sekolah Dasar Nama : Yuli Dwi Setyowati NIM : I14100066
Disetujui oleh
Dr Rimbawan Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Rimbawan Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
7
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2014 ini ialah gizi lebih, dengan judul Hubungan Aktifitas Fisik, Konsumsi Fast Food dan Soft Drink pada Anak Obesitas Di Usia Sekolah Dasar. Terima kasih penulis ucapkan kepada : 1. Dr. Rimbawan selaku dosen pembimbing skripsi dan Prof. Dr. Ir. Siti Madanijah selaku dosen pembimbing akademik atas waktu, bimbingan, motivasi, serta saran/masukannya dalam membantu proses penyelesaian penyusunan karya ilmiah ini. 2. Keluarga tercinta: Ayahanda (Bapak Satal), Ibunda (Ibu Sri Susilowati, SPd), Devy Ika Lismawati, Amd.Per. (kakak), Handy Cahyono, SEc (kakak), serta seluruh keluarga besar atas segala doa, dukungan moril, dan kasih sayang yang telah diberikan. 3. Kepala SD Eka Wijaya Cibinong yang telah memberikan izin lokasi penelitian, kepada para staf dewan guru yang telah membantu dan mendampingi selama proses pengambilan data, serta siswa-siswi yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. 4. Teman-teman tercinta: Hayu Ning Dewi, Mellia Aghnie Anggita, Yosep Andrew Tao, Putri Monicha, Nana Rodiana, Elok Nalurita, Kharisma Tamimi yang telah memberi doa dan semangat yang luar biasa. 5. Teman-teman enumerator: Elok Nalurita, Imelda Saputri, Yazid, Nurrahma Sri Fitayani, dan Reyfan Ambrian yang banyak membantu dalam proses pengambilan data. 6. Teman-teman Gizi Masyarakat 47, teman-teman KKP Desa Sukamakmur Bogor 2013 yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas segala perhatian, dukungan, semangat, dan motivasi yang selalu diberikan kepada penulis. Tidak lupa penulis mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyusunan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, September 2014 Yuli Dwi Setyowati
8
DAFTAR ISI
Daftar Tabel
viii
Daftar Gambar
ix
Daftar Lampiran
ix
Pendahuluan
1
Latar Belakang
1
Tujuan
2
Hipotesis
2
Manfaat Penelitian
2
Kerangka Pemikiran
3
Metode Penelitian
5
Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
5
Teknik Penarikan Contoh
5
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
5
Pengolahan dan Analisis Data
6
Definisi Operasional
8
Hasil dan Pembahasan
9
Keadaan Umum Lokasi
9
Karakteristik Contoh
9
Karakteristik Sosial Ekonomi Keluarga
12
Kebiasaan Makan
15
Kebiasaan Konsumsi Fast Food
20
Kebiasaan Konsumsi Soft Drink
26
Konsumsi Energi dan Zat Gizi
30
Aktifitas Fisik
33
Hubungan dengan Frekuensi Konsumsi Fast Food
35
Hubungan dengan Frekuensi Konsumsi Soft Drink
36
Hubungan dengan Status Gizi Anak
37
Simpulan dan Saran
38
Simpulan
38
Saran
39
Daftar Pustaka
39
Lampiran
43
9
DAFTAR TABEL 1. Jenis dan cara pengumpulan data 2. Kategori data yang dilakukan scoring 3. Sebaran contoh berdasarkan jenis kelamin dan status gizi 4. Sebaran anak menurut umur 5. Sebaran data uang saku menurut jenis kelamin 6. Sebaran keluarga contoh berdasarkan besar keluarga 7. Sebaran keluarga contoh berdasarkan tingkat pendidikan orang tua 8. Sebaran contoh berdasarkan pekerjaan orang tua 9. Sebaran contoh berdasarkan pendapatan orang tua 10. Sebaran contoh berdasarkan status gizi orang tua 11. Frekuensi makan dalam sehari 12. Kebiasaan sarapan 13. Waktu saat mengemil 14. Fast food yang dibeli di sekolah 15. Fast food yang dikonsumsi di rumah 16. Ukuran soft drink yang sering dibeli 17. Tingkat kesukaan terhadap fast food 18. Waktu mengunjungi restoran fast food 19. Informasi menganai fast food 20. Sebaran data alasan konsumsi fast food 21. Restoran fast food yang paling sering dikunjungi 22. Jenis fast foodyang paling sering dikonsumsi 23. Frekuensi konsumsi fast Food 24. Sebaran frekuensi konsumsi fast food dan jenis kelamin 25. Tingkat kesukaan terhadap fast food 26. Waktu membeli soft drink 27. Informasi menganai soft drink 28. Faktor kesukaan terhdap soft drink 29. Jenis soft drink yang paling disukai 30. Frekuensi konsumsi soft drink 31. Sebaran frekuensi konsumsi soft drink dan jenis kelamin 32. Sebaran rata-rata konsumsi energi dan zat gizi berdasarkan Status gizi 33. Rata-rata konsumsi hari libur dan hari sekolah 34. Kontribusi energi fast food terhadap total konsumsi energi contoh 35. Kontribusi energi soft drink terhadap total konsumsi energi contoh 36. Tingkat kecukupan energi anak obesitas 37. Tingkat kecukupan protein anak obesitas 38. Tingkat kecukupan lemak anak obesitas 39. Tingkat aktifitas fisik berdasarkan jenis kelamin pada hari sekolah 40. Tingkat aktifitas fisik berdasarkan jenis kelamin pada hari libur 41. Tingkat rata-rata aktifitas fisik berdasarkan jenis kelamin
6 7 10 10 11 12 12 13 14 15 15 16 17 18 19 19 20 20 21 22 22 23 23 24 26 26 27 27 28 28 29 30 31 32 32 32 33 33 34 34 35
10
DAFTAR GAMBAR 1. Kerangkan pemikiran konsumsi fast food dan soft drink serta sosial ekonomi keluarga yang berhubungan dengan obesitas 2. Jenis makanan yang dikonsumsi untuk camilan di sekolah
4 17
DAFTAR LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian Data Status Gizi Anak
43
11
PENDAHULUAN
Latar Belakang Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat dapat dipengaruhi oleh tingkat konsumsi. Masalah kekurangan dan kelebihan konsumsi zat gizi membawa pengaruh pada timbulnya masalah gizi ganda di Indonesia, yakni masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi lebih terjadi bersamaan dengan kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu, seperti masyarakat di daerah perkotaan. Salah satu masalah gizi yang sering terjadi bersamaan dengan kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu, seperti masyarakat di daerah perkotaan. Salah satu masalah gizi yang sering terjadi dan perlu mendapat perhatian adalah obesitas. Obesitas terjadi sebagai akibat adanya ketidakseimbangan antara jumlah energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis seperti pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan. Perkembangan teknologi yang tinggi juga dapat menyebabkan anakanak SD cenderung kurang melakukan aktivitas fisik dan lebih memilih menonton televisi, bermain game, maupun bermain komputer yang membutuhkan sedikit energi. Ketidakseimbangan yang tejadi akibat jumlah energi yang masuk lebih tinggi dibandingkan dengan yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas fisik menyebabkan masalah kegemukan (Heird 2002). Status gizi lebih pada anak akan menyebabkan pertambahan jumlah sel lemak di dalam tubuh, apabila hal ini berlanjut secara terus menerus akan menyebabkan anak cenderung mengalami obesitas ketika mereka dewasa. Daya beli masyarakat yang meningkat berdampak pula kepada sikap orang tua yang memanjakan anak-anaknya dalam hal pemberian makanan, khususnya makanan berenergi tinggi dan dapat diartikan sebagai makanan tinggi lemak dan karbohidrat namun rendah serat sperti fast food dan soft drink (Do Wendt 2009). Umumnya fast food disajikan dalam jumlah besar dengan frekuesi yang lebih sering sehingga berkontribusi pada terjadinya kegemukan dan obesitas. Makanan olahan yang serba instan tersebut misalnya fast food (burger, pizza, hot dog, fried chicken, kentang goreng, nugget dan spagheti) dan soft drink serta makanan siap saji lainnya yang tersedia di gerai makanan (Suryaalamsah 2009). Menurut Prancis (2001), di Amerika Serikat konsumsi harian rata-rata minuman ringan adalah hampir dua kaleng standar (24 oz/700ml) untuk anak laki-laki dan lebih dari satu kaleng standar bisa dikonsumsi anak perempuan (12 oz/350 ml), sedangkan rata-rata konsumsi soft drink Indonesia pada tahun 2010 adalah 2,4 liter per minggunya (Riskesdas 2010). St-Onge et al. (2003) menyatakan bahwa asupan energi yang besar pada anak-anak yang mengkonsumsi fast food dan soft drink dalam jumlah yang banyak tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup dapat menyebabkan terjadinya obesitas. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, prevalensi berat badan lebih pada anak di Provinsi Jawa Barat adalah 8,5%. Oleh karena itu peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian yang mendalam terkait hubungan antara aktivitas fisik, konsumsi fast food dan soft drink pada anak obesitas.
12
Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah penelitian: 1) Adakah hubungan antara konsumsi fast food dengan risiko obesitas; 2) Adakah hubungan antara konsumsi soft drink terhadap peningkatan resiko obesitas; 3) Adakah hubungan konsumsi fast food dan soft drink terhadap perbedaan jenis kelamin pada usia yang 9-12 tahun dalam peningkatan resiko obesitas. Tujuan Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara aktivitas fisik, konsumsi fast food dan soft drink pada anak obesitas di usia sekolah dasar. Tujuan khusus 1. Untuk mengetahui kebiasaan konsumsi fast food dan soft drink usia 9-12 tahun. 2. Untuk mengukur adakah perbedaan dan hubungan kebiasaan makan, karakteristik sosial ekonomi keluarga dan contoh dengan konsumsi fast food dan soft drink usia 9-12 tahun. 3. Untuk mengukur hubungan obesitas dengan aktivitas fisik, frekuensi konsumsi fast food dan soft drink, dan aktivitas fisik anak usia 9-12 tahun. 4. Untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dengan konsumsi fast food dan soft drink usia 9-12 tahun. Hipotesis 1.
2. 3. 4.
Terdapat perbedaan antara konsumsi karbohidrat, protein, lemak, fast food, soft drink, jajanan, dan aktivitas fisik siswa gizi obesitas pada status jenis kelamin berbeda. Terdapat perbedaan antara frekuensi konsumsi fast food dan soft drink siswa obesitas jenis kelamin yang berbeda. Terdapat hubungan antara karakteristik sosial-ekonomi, tingkat kesukaan dan sumber informasi terhadap frekuensi konsumsi fast food dan soft drink. Terdapat hubungan antara aktivitas fisik, frekuensi konsumsi fast food dan soft drink terhadap status gizi siswa obesitas. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk masyarakat, dan pemerintah. Bagi masyarakat dapat memberikan gambaran dan informasi mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, dan gaya hidup anak gizi lebih baik di sekolah maupun di rumah. Bagi pihak orang tua diharapkan dapat menjadi masukan mengenai evaluasi konsumsi pangan anak yang aman, bergizi, beragam, dan berimbang. Selanjutnya bagi pemerintah diharapkan dapat digunakan dalam mengambil kebijakan dalam pemerintahan guna mewujudkan generasi muda Indonesia yang sehat dan berkualitas.
13
KERANGKA PEMIKIRAN Prevalensi anak yang menderita obesitas di Indonesia semakin meningkat. Banyak faktor yang memicu semakin meningkatnya angka obesitas pada anak, di antaranya adalah pengaruh parental fatness, karakteristik anak, karakteristik keluarga, aktivitas fisik dan kebiasaan makan pada anak. Apabila tidak segera diterapi, maka di masa yang akan datang, dunia ini akan dipenuhi olehorangorang berberat badan lebih atau orang-orang yang memiliki kandungan lemak yang berlebih. Seseorang mengalami obesitas dapat terjadi karena salah satu atau kedua orang tuanya mengalami obesitas pula. Menurut Effendi (2003) faktor keturunan berpengaruh terhadap gangguan keseimbangan energi. Bila kedua orang tua tidak gemuk, maka kemungkinan anak menjadi gemuk adalah 9 persen. Bila salah satu orang tua gemuk, maka kemungkinan anak menjadi gemuk adalah 41-51persen, sedangkan bila kedua orang tua gemuk, maka kemungkinan anak menjadi gemuk sebesar 66-80 persen. Faktor timbulnya kegemukan juga disebabkan oleh asupan energi yang tinggi, contoh makanan berenergi tinggi adalah fast food dan soft drink. Fast Food merupakan salah satu jenis makanan yang disukai oleh anakanak, kaum muda sampai orang dewasa. Makanan ini merupakan makanan cepat saji yang mengandung energi tinggi. Biasanya konsumsi fast food dibarengi oleh konsumsi soft drink, karena restaurant cepat saji menjual dalam satu paket bersamaan. Soft drink merupakan salah satu jenis minuman yang mengandung energi yang tinggi karena didalamnya terdapat gula sebagai pemanis. Saat ini fast food dan soft drink telah menjadi bagian perilaku konsumsi sebagian anak dan remaja di luar rumah di berbagai kota dan diperkirakan cenderung akan semakin meningkat (Bowman 2004). Konsumsi fast food dan soft drink dipengerauhi oleh keadaan sosial ekonomi keluarga. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak semakin besar. Jenis pekerjaan orang tua akan mempengaruhi pendapatan keluarga. Pendapatan keluarga yang tinggi meningkatkan kemampuan untuk membeli fast food dan soft drink yang harganya relatif mahal. Sedangkan pengetahuan gizi ibu berpengaruh terhadap pemilihan makanan dan penentuan jumlah makanan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Kecenderungan anak sekolah dalam mengkonsumsi fast food dan soft drink semakin meningkat seiring dengan perubahan pola konsumsi keluarga. Hal ini terjadi karena keluarga merupakan sumber informasi pangan yang penting berkaitan dengan kebiasaan makan dan sikap pemilihan makanan. Anak-anak biasanya meniru bagaimana ayah, ibu dan anggota keluarganya makan. Karakteristik anak meliputi jenis kelamin, berat badan lahir, berat badan sekarang, dan tinggi badan sekarang. Karakteristik keluarga meliputi pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, pengetahuan gizi ibu, dan pola konsumsi keluarga. Pengetahuan gizi ibu diukur dengan memberikan pertanyaan pada kuesioner yang ditujukan untuk ibu. Kebiasaan makan mencakup riwayat makan anak dan konsumsi pangan. Konsumsi pangan yang diteliti adalah konsumsi cemilan, konsumsi makanan berlemak, konsumsi fast food, dan konsumsi soft drink. Konsumsi cemilan, soft drink, fast food, dan makanan berlemak
14
diperkirakan dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat konsumsi energi pada anak yang nantinya berhubungan dengan terjadinya obesitas pada anak. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan dalam skema berikut: Sosial ekonomi: - Pendidikan orang tua - Pendapatan keluarga - Besar keluarga
Informasi pangan: - Sumber Informasi Kebiasaan makan: - Frekuensi makan sehari - Kebiasaan jajan, mengemil - Konsumsi makanan berlemak
Konsumsi Fast Food dan Soft drink - Frekuensi
Konsumsi Pangan
Status Gizi Orang Tua
- Metabolisme - Enzim dan Hormon - Obat-obatan
Status Gizi: - Normal - Kegemukan - Obesitas
Aktivitas fisik
Infeksi Penyakit
Keterangan : Diteliti Tidak diteliti Gambar 1. Kerangkan pemikiran konsumsi fast food dan soft drink serta sosial ekonomi keluarga yang berhubungan dengan obesitas
Kesukaan
15
METODE PENELITIAN
Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan menggunakan metode survey. Penelitian dilakukan di SD Eka Wijaya Cibinong, dengan pertimbangan status ekonomi orang tua siswa sebagian besar tergolong menengah keatas dan banyaknya jumlah anak yang mengalami obesitas. Penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu pada bulan Mei-Juli 2014 yang disesuaikan dengan kalender akademik SD Eka Wijaya Cibinong agar tidak menganggu kegiatan belajar mengajar. Teknik Penarikan Contoh Populasi contoh penelitian ini adalah siswa-siswi SD Eka Wijaya Cibinong yang duduk di kelas 4 sampai 6. Pemilihan populasi contoh dilakukan secara purposive. Seluruh anak kelas 4 hingga 6 diukur berat dan tingginya secara langsung, sehingga dapat diperoleh nilai z-score masing-masing. Selanjutnya sampel ditentukan berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan peneliti, yaitu siswa kelas 4 hingga 6 sekolah dasar di lokasi penelitian dengan status gizi lebih (nilai Z-Score>+2 SD menurut Riskesdas 2013), bersedia, dan hadir pada saat penelitian dilaksanakan. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus (Chandra 1996): n = Z2(1-α/2) P(1-P) d2 keterangan: n = jumlah contoh Z = nilai sebaran baku pada taraf nyata 0.95 = 1.96 P = proporsi kejadian gemukdi Provinsi Jawa Barat menurut Atmarita RISKESDAS (2013) = 8.8% d = kesalahan yang dapat ditaksir = 0.1 (10%) Jumlah minimal contoh sebanyak 30.83 orang yang digenapi menjadi 31 anak dan tersebar dari semua kelas. Jumlah sampel yang obese di SD Eka Wijaya sebanyak 70 anak namun terdapat 10 anak yang datanya yang datanya tidak lengkap dan selanjutnya dikeluarkan dari kriteria sampel, sehingga sampel yang diteliti sebanyak 60 orang. Contoh yang masuk kedalam kriteria inklusi, dengan jumlah laki-laki sebanyak 42 anak dan perempuan sebanyak 18 anak. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data penelitian yang dikumpulkan adalah data primer. Data primer meliputi data karakteristik anak (usia, jenis kelamin dan uang saku), karakteristik sosial ekonomi keluarga (pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, dan besar keluarga), sumber informasi pangan, tingkat kesukaan, konsumsi fast food dan soft drink, kebiasaan makan, konsumsi pangan dan status gizi orang tua.
16
Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner. Data frekuensi konsumsi fast food dan soft drink dikumpulkan dengan menggunakan food frequency questionnaire (FFQ). Untuk data konsumsi pangan digunakan metode recall 2 x 24 jam pada 1 hari sekolah dan 1 hari libur. Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data No
Variabel
Data Primer 1. Karakteristik contoh
Alat dan cara pengumpulan Wawancara dengan langsung contoh menggunakan kuisioner
2.
Karakteristik keluarga (ayah dan ibu)
Wawancara dengan ibu contoh menggunakan kuisioner
3.
Status gizi contoh
4.
Frekuensi dan jumlah konsumsi pangan contoh
5.
Kesukaan dan kebiasaan makan
Pengukuran TB menggunakan stature meter , dan BB menggunakan timbangan injak dan Software WHO Anthroplus Wawancara dengan contoh menggunakan Semi Quantitative FFQ (Food Frequency Questionaire) Wawancara dengan kuisioner
Jenis data yang dikumpulkan Nama Tanggal lahir Jenis kelamin Urutan kelahiran Uang saku Umur (tahun) Umur (tahun) Pendidikan Pekerjaan Pendapatan (bulan) Besar keluarga BB dan TB sekarang
Jumlah dan jenis bahan pangan yang dikonsumsi Frekuensi konsumsi bahan pangan Sangat suka sampai tidak suka fast food dan soft drink Frekuensi makan fast food dan soft drink
Pengukuran antropometri (IMT/U) dilakukan dengan menggunakan standar Kemenkes (2013), diawali dengan penentuan umur anak dalam bulan. Menimbang umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Selanjutnya berat badan anak ditimbang menggunakan timbangan injak (kapasitas 200 kg dengan ketelitian 1 kg). Tinggi badan diukur menggunakan Microtoise (panjang 200 cm dengan ketelitian 0,1 cm). Data sekunder meliputi gambaran umum sekolah tempat penelitian berlangsung. Frekuensi konsumsi fast food dan soft drink dikelompokkan menjadi tidak pernah, 1-2x/hari, 1-2x/minggu, 35x/minggu, dan 1-2x/bulan (Gibson 2005).
Pengolahan dan Analisis Data Proses pengolahan data yang dilakukan terhadap data primer meliputi coding, entry, cleaning, grouping dan dilanjutkan dengan analisis data. Data diolah menggunakan Microsoft Excel 2010 dan dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS 16.0 for Windows.
17
Tabel 2 Kategori data yang dilakukan scoring No I.
Variabel Karakteristik Keluarga 1 Usia (Depkes 2009)
2 Besar keluarga (BKKBN 1998) 3 Pendapatan (BPS Jawa Barat 2014) 4 Status gizi (WHO 2005)
II.
Karakteristik Contoh 1 Usia
2 3
4
III. 1 2
IV. 1 2 3
V. 1
Kategori Pengukuran
Remaja (<18 tahun) Dewasa awal (18-40 tahun) Dewasa madya (40-60 tahun) Dewasa akhir (>60 tahun) Kecil (≤ 4 orang) Sedang (5-6 orang) Besar (> 6 orang) Miskin (≤ Rp 302 735/ bulan/kapita) Tidak miskin (> Rp 302 735/ bulan/kapita) Underweight Normal Overweight Obesitas
9 tahun 10 tahun 11 tahun 12 tahun Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Uang saku Rendah (