HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN KEBIASAAN MAKAN FAST FOOD DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA PELAJAR DI SMP KRISTEN EBEN HAEZAR 2 MANADO Hutri P Kasenda*, A.J.M Rattu*, Grace D Kandou* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi. ABSTRAK Obesitas pada anak adalah faktor penentu yang sangat penting terhadap obesitas pada usia dewasa. Salah satu kelompok umur yang berisiko terjadinya obesitas adalah kelompok umur usia sekolah. Faktor yang menyebabkan gizi lebih pada anak usia sekolah adalah aktivitas fisik dan kebiasaan makan. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran aktivitas fisik dan kebiasaan makan fast food dan menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dan kebiasaan makan fast food dengan kejadian obesitas pada pelajar di SMP Kristen EbenHaezar 2 Manado. Penelitian yang dilakukan dengan rancangan kasus control (case control) dilaksanakan pada bulan September sampai oktober 2015 di SMP Kristen EbenHaezar 2 Manado. Responden sebesar 102 pelajar (51 pelajar obesitas dan 51 pelajar tidak obesitas). Instrumen penelitian :Kuesioner aktivitas fisik, kuesioner kebiasaan makan fast food, alat ukur tinggi badan (mikrotoa), dan timbangan berat badan digital. Pengolahan data menggunakan uji statistic Chi-Square dengan α = 0,5dan tingkat kepercayaan 95%. Hasil Penelitian yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisikdankebiasaanmakanfast food dengankejadianobesitaspadapelajar di SMP Kristen EbenHaezar 2 Manado dengannilaiaktivitasfisik (p < 0,05; OR= 15,495), dannilaikebiasaanmakanfast food (p < 0,05; OR= 12,571). Saran dariPenelitiian yaitu bagi pelajar yang mempunyai Status Gizi Obesitas sebaiknya perlu diperhatikan agar mulai mengurangi berat badannya melalui Kegiatan Aktivitas fisik dan mengurangi Kebiasaan makan Fast food. Kata kunci: Obesitas, Aktivitas fisik, Kebiasaan makan fast food, Pelajar SMP
ABSTRACT Obesity in children is a very important determinant of obesity in adulthood. One of risks of obesity is in the agegroup of school age. Factors that lead to better nutrition in school-age children is a physical activity and the habit of eating .The purpose of the research is to know the descriptionof physical activity and the habit of eating fast food and analyzing the relationship between physical activity and the habit of eating fast food with incidence of obesity in students in SMP Kristen EbenHaezar 2 Manado. The research is done with case control design conducted from September to October 2015 in the Christian junior EbenHaezar 2 Manado. Respondents of 102 students (51 students and 51 students are not obese obesity). The research instrument: Questionnaire physical activity, eating habits fast food questionnaires, measuring instrument height (mikrotoa), and a digital weight scales. Processing data using statistical test Chi-Square with α = 0,5and confidence level of 95 %. Results there was a significant association between physical activity and eating habits fast food with the incidence of obesity in students in junior Christian EbenHaezar 2 Manado to the value of physical activity (p <0.05; OR = 15.495), and the value of the habit of eating fast food ( p <0.05; OR=12.571). Suggestion It is suggested for students who have the Nutritional Status Obesity should keep in mind in order to begin to lose weight through physical activity and reduce the activity eating habits Fast food. Keywords: Obesity, physical activity, eating habits, fast food, Student SMP
1
PENDAHULUAN Masalah gizi yang ada pada remaja terjadi
kejadian obesitas. Berdasarkan penelitian
karena adanya perilaku gizi yang salah yang
dari Romauli (2008) tentang Pengaruh Pola
dilakukkan oleh remaja yaitu adany a
konsumsi, Aktivitas fisik dan Keturunan
ketidakseimbangan antara konsumsi gizi
terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa
yang telah dianjurkan. Salah satu yang
Sekolah Dasar Swasta di kecamatan Medan
menjadi masalah gizi pada remaja yaitu gizi
Baru, menunjukkan bahwa kejadian obesitas
lebih, sebagai akibat terjadinya penumpukan
dipengaruhi oleh variabel asupan lemak,
lemak yang terlalu banyak dalam tubuh
asupan
seseorang. (Sulistyoningsih,2011).
makanan
Obesitas
telah
menjadi
masalah
energi, dan
dan
obesitas sudah
OR=17,33).
menjadi epidemic global.
Obesitas merupakan masalah yang sulit di
terutama
aktivitas
fisik
sedang
(p=0,0001;
Berdasarkan hasil Observasi di SMP Eben Heazer 2 Manado terdapat 40 pelajar
faktor
mempunyai berat badan lebih. Adanya kasus
penyebab dan penatalaksanaanya sulit untuk
obesitas tersebut maka peneliti tertarik
dilakukakan. (Suiraoka, 2012).
melakukan
yang
merupakan
fisik
jenis
suatu
masalah
karena
aktivitas
makan,
aktivitas fisik berat (p=0,0001; OR=26,41)
kesehatan di dunia. WHO menyatakan bahwa
tanggulangi
frekuensi
memiliki
banyak
penelitian
dengan
Judul:
Prevalensi overweight dan obesitas di
Hubungan
antara
Aktivitas
Fisik
seluruh dunia mengalami peningkatan dalam
Kebiasaan
Makan
Fast
30 tahun terakhir. Salah satu kelompok umur
Kejadian Obesitas Pada pelajar di SMP
yang beresiko terjadinya gizi lebih adalah
Kristen Eben Haezar 2 Manado.
Food
dan
Dengan
usia remaja. Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun (2013), Prevalensi gemuk pada
METODE PENELITIAN
remaja umur 13-15 tahun di Indonesia
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Survey
sebesar 10,8 persen, terdiri dari 8,3 persen
Analitik dengan menggunakan rancangan
gemuk dan
case control. Dimana peneliti menggunakan
2,5 persen sangat
gemuk
(obesitas). Sebanyak 13 provinsi dengan
pendekatan
prevalensi gemuk diatas nasional, yaitu Jawa
diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor
Timur, Kepulauan Riau, DKI, Sumatera
risiko diidentifikasi ada atau terjadinya pada
Selatan, Kalimantan Barat, Bangka Belitung,
waktu yang lalu.
Bali, Kalimantan Timur, Lampung, Sulawesi
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen
Utara dan Papua. Penelitian yang dilakukan
Eben
Winarsi, (2013) tentang Hubungan Konsumsi
September-oktober tahun 2015. Sekolah ini
Fast food dengan Kejadian Obesitas pada
berlokasi di Jl. 14 Februari Teling Atas
anak SD di Kota Manado menunjukkan ada
Manado. Sekolah ini mendapatkan status
hubungan antara konsumsi fast food dengan
akreditasi A dan satu-satunya sekolah swasta 2
retrospective,
Haezar
2
Manado,
dimana
pada
efek
bulan
yang mendapatkan predikat Sekolah Standar
Cleaning.
Analisis
data
univariat
Nasional. Populasi penelitian ini adalah
menggunakan tabel distribusi, Sedangkan
seluruh pelajar yang mempunyai berat badan
analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square
lebih sebagai kasus sebanyak 51 pelajar dan
(x2) pada tingkat kemaknaan
pelajar yang tidak mempunyai berat badan lebih sebagai kontrol sebanyak 51 pelajar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data aktivitas fisik dan kebiasaan makan fast
SMP Kristen Eben Haezar 2 Manado adalah
food dikumpulkan dengan cara wawancara
sekolah
dengan pertanyaan yang tersusun dalam
bersatus swasta yang dikelola oleh Gereja,
kuesioner sedangkan untuk data obesitas
dalam hal ini GMIM “Kristus” Manado
dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat
melalui Yayasan Eben Haezar. Sekolah
badan responden. Pengolahan data meliputi
Menengah Pertama (SMP) Kristen Eben
proses
Haezar 2 Manado.
rekapitulasi
data
pengukuran
lanjutan
tingkat
pertama
yang
responden, Coding, Data Entry dan, Data
Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Obesitas Tingkat Aktivitas Fisik Aktivitas Ringan <600 MET/ minggu
Kasus n
n
%
46
90,2%
P
OR
5
9,8%
51
100%
CI 95% Lower
%
19
Upper
37,3% 0,000
Aktivitas Sedang >600-3000 MET/ minggu Total
Kontrol
32
51
15,495
5,243
45,788
62,7%
100%
(x2)
Berdasarkan hasil analisis, ditemukan subjek
square
penelitian pada kelompok kasus obesitas
OddsRatio= 15,495 CI (5,243-45,788). Hal
dengan aktivitas ringan sebanyak 46 orang
ini
(90,2%) aktivitas sedang sebanyak 5orang
merupakan faktor risiko terhadap kejadian
(9,8%). Sedangkan pada kelompok kontrol
obesitas dimana remaja dengan aktivitas fisik
tidak
ringan 15,495 kali lebih berisiko menjadi
obesitas
dengan
aktivitas
sedang
dengan
menunjukan
bahwa
aktivitas
dengan
nilai
fisik
sebanyak32 orang (62,7%) aktivitas ringan
obesitas,
sebanyak 19 orang (37,3%). Hasiluji chi-
dengan aktivitas fisik sedang. Analisis 3
dibandingkan
diperoleh
remaja
dengan taraf signifikansi 95%diperoleh nilai
fisik
p < 0,05 (0,000) yang berarti bahwa hipotesis
MET/minggu). Secara statistik ada hubungan
diterima dan disimpulkan bahwa terdapat
yang bermakna antara aktivitas fisik dengan
hubungan antara aktivitas fisik dengan
kejadian obesitas pada remaja di SMP N 1
kejadian obesitas. Hal ini sesuai dengan teori
Manado (p < 0,05; OR= 6,591) yang artinya
terjadinya
rendahnya
remaja dengan aktivitas fisik yang ringan
aktivitas fisik sehingga asupan energi yang
6,591 kali lebih berisiko menjadi obes
masuk
dibandingkan remaja
obesitas
hanya
karena
sedikit
terpakai
untuk
sedang
(total
MET
785,62
beraktivitas dan sebagian besar tersimpan
WHO merekomendasikan aktivitas
sebagai lemak tubuh, dengan kata lain,
fisik untuk kelompok usia 5-17 tahun,
kelompok
menggunakan
meliputi: 60 menit akumulasi aktivitas fisik
sedikit energi untuk melakukan aktivitasnya
sedang dan berat setiap hari, Sebaikanya
(Proverawati, 2010). Hal ini sejalan dengan
aktivitas yang membutuhkan pergerakan
penelitian
tulang dan otot dilakukan paling kurang tiga
obesitas
yang
hanya
mengatakan
bahwa
kehilangan aktivitas fisik akibat menonton
kali seminggu (WHO, 2011).
televisi atau bermain game lebih dari 1 jam setiap
hari
memiliki
yang
pendapat (Irianto, 2007) pada umumnya
signifikan terhadap obesitas pada anak
memiliki tingkatan aktivitas fisik sedang,
(Simatupang,
yang
sebab kegiatan yang sering dilakukan adalah
dilakukan pada siswa SMP N 1 Manado yang
belajar. Remaja yang kurang melakukan
obesitas memiliki aktivitas fisik ringan (total
aktivitas
MET 577,56 MET/minggu) dan siswa tidak
tubuhnya
2008).
kontribusi
Hasil penelitian ini senada dengan
Penelitian
fisik
sehari-hari,
kurang
menyebabkan
mengeluarkan
energi.
obesitas sebagian besar memiliki aktivitas
Hubungan antara Kebiasaan Makan Fast Food dengan Obesitas pada pelajar di SMP Kristen Eben Haezar 2 Manado Kebiasaan Makan
Kasus n
Sering 66-100%
44
Kontrol % 86,3%
n 17
P
OR
CI 95% Lower
Upper
0,000
12,571
4,683
33,746
% 33,3%
Jarang 33-66%
7
13,7%
34
66,75
Total
51
100%
51
100%
4
Berdasarkan hasil analisis, ditemukan subjek
berisiko menjadi obes, dibandingkan dengan
penelitian pada kelompok kasus obesitas
remaja yang jarang
dengan sering melakukan kebiasaan makan
makan fast food. Analisis dengan taraf
fast food sebanyak 44 orang (86,3%) Jarang
signifikansi 95 % yang berarti bahwa
melakukan
food
hipotesis diterima dan disimpulkan bahwa
sebanyak 7 orang (13,7%), Sedangkan pada
terdapat hubungan antara kebiasaan makan
kelompok kontrol tidak obesitas dengan
fast food dengan kejadian obesitas.
kebiasaan
makan
fast
sering melakukan kebiasaan makan fast food sebanyak
17
orang
melakukan
kebiasaan
(33,3%) makan
Hasil penelitian ini sejalan dengan
jarang
fast
melakukan kebiasaan
Penelitian pada Siswa SD Negeri 11 Manado
food
menunjukkan
sebanyak 34 orang (66,75%).
bahwa
terdapat
hubungan
antara konsumsi fast food dengan obesitas
Hasil uji chi-square (x2) dengan
dengan nilai OR=3,28 Hal ini berarti bahwa
diperoleh nilai OddsRatio=12,571CI (4,683-
siswa yang sering mengkonsumsi fast food
33,746).
bahwa
mempunyai risiko 3,28kali lebih besar
merupakan
menjadi gizi lebih dibandingkan dengan
faktor risiko terhadap kejadian obesitas
siswa-siswi yang jarang mengkonsumsi fast
dimana remaja dengan sering melakukan
food,(Fauzul,2009).
Hal
ini
menunjukan
Kebiasaan makan fast food
kebiasaan makan fast food 12,571 kali lebih
KESIMPULAN 1. Sebagian besar pelajar SMP Eben Heazar 2
Manado
yang
obesitas
3. Aktivitas
fisik
secara
statistik
memiliki
mempunyai hubungan yang bermakna
aktivitas fisik ringan dengan rata-rata
dengan kejadian obesitas pada Pelajar
347,231 total MET/minggu dan Pelajar
SMP Eben Heazar 2 Manado (p<0,05)
yang tidak obesitas memiliki aktivitas
dengan nilai OR=15,495 CI (5,243-
fisik sedang dengan rata-rata 566,458
45,788).
total MET/minggu.
4. Kebiasaan makan fast food secara statistik
2. Sebagian besar pelajar SMP Eben Heazar 2
Manado
yang
obesitas
mempunyai hubungan yang bermakna
sering
dengan kejadian obesitas pada Pelajar
melakukan kebiasaan makan fast food
SMP Eben Heazar 2 Manado (p<0,05)
yaitu 2-7x/minggu dengan nilai rata-
dengan
rata77,01% dan Pelajar yang tidak
33,746).
obesitas jarang melakukan kebiasaan makan fast food yaitu 3-4x/bulan dengan nilai rata-rata54,91%.
5
nilai
OR=12,571CI
(4,683-
SARAN 1. Bagi Instansi Pemerintah
khususnya
4. aktivitas yang memiliki pengeluaran
Dinas Kesehatan Kota Manado, perlu adanya
suatu
program
rutin
energi yang lebih tinggi.
yaitu
5. Perlu melakukan penyuluhan kepada
program yang lebih diarahkan Kepada
upaya
merubah
para pelajar agar supaya mengurangi perilaku,
Kebiasaan Makan Fast food untuk
membudayakan pola hidup sehat melalui kegiatan
mencegah terjadinya Obesitas.
promosi kesehatan, seperti
6. Bagi para pelajar yang mempunyai Status
melakukan senam pagi, jalan sehat
Gizi Obesitas perlu diperhatikan agar
disetiap minggu.
mulai mengurangi berat badannya.
2. Pihak sekolah dengan melakukan upaya kesehatan
sekolah,
maka
lebih
meningkatkan lagi kegiatan olahraga di sekolah, melalui guru olahraga. 3. Perlu dilakukan penyuluhan kepada para pelajar tentang pentingnya melakukan
DAFTAR PUSTAKA Fauzul,
(2009). Konsumsi Fast Food
Romauli,
M.
(2008).Pengaruh
Pola
sebagai Faktor Risiko Terjadinya
Konsumsi, Aktivitas Fisik
Gizi
keturunan
Terhadap Kejadian
obesitas
Pada Siswa Sekolah
Lebih Pada
Negeri 11
siswa
SD
manado.
Irianto, D. P. (2007).Panduan Gizi L lengkap
Keluarga
dasar Swasta Di
dan
Kecamatan
Medan Baru Kota Medan
olahragawan. Jogyakarta:
Simatupang, M. R. (2008). Pengaruh
ANDI
Konsumsi terhadap
Malonda, N (2012). Analisis
Dan
pola
kejadian
Aktivitas
obesitas
Ringan Sebagai
Faktor
siswa Sekolah Dasar Swasta di
Risiko Terjadinya
Obesitas
Kecamatan
Pada Remaja Di
Sekolah
dipublikasikan. Medan: Universitas
Menengah Pertama
Negeri
1
A.
Medan
Sumatera
Manado. Proverawati,
Pada
Baru.
tesis
utara.
Riskesdas, (2013) Badan Penelitian dan (2010).
Gangguan pada Remaja.
Obesitas
Perilaku
dan
Pengembangan
Makan
Jakarta:
Yogyakarta:
Kesehatan RI.
Nuha Medika
6
Kesehatan.
Departemen
Suiraoka, I. P. (2012). Penyakit Degeneratif Mengenal,
Mencegah
dan
mengurangi
Faktor Resiko 9
Penyakit
Degeneratif.
Yogyakarta:
Nuha
medika
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi Untuk Kesehatan
Ibu
dan
Anak,Yogyakarta:Graha Ilmu
Winarsi,
N.
Konsumsi
G.
(2013).Hubungan Fastfood
Kejadian Obesitas
Dengan
pada
Anak SD Di Kota Manado. WHO,
(2011).Global
Atlas
on
Cardiovascular Disease Prevention andConrol.http://whqlibdoc.who.int/ publications/2011/9789241564373_e ng.pdf.Diaksestanggal 7 Mei 2015.
7