SALATIGA
S RI
RA
STU S BHY WASTI PR AJA
AH
HATIBERIMAN
Majalah Berita Warga Kota Salatiga
Pejuang Bicara Nasib Bangsa
SALATIGA
Punya Pahlawan
ISSN No. 1978-5798, VOL. 4 No. 5, 2010
Lensa
Walikota Salatiga, John M. Manoppo, SH dan Ketua DPRD Salatiga, Teddy Sulistyo, SE usai menandatangani RAPBD Kota Salatiga Tahun Anggaran 2011 di Ruang sidang DPRD Kota Salatiga. (Foto_HB_9).
Dari Redaksi Berjuang Gaya Remaja
H
idup adalah perjuangan. Tanpa perjuangan, seseorang tidak akan bertahan hidup. Tanpa perjuangan, bangsa ini mungkin pernah bertahan. Hanya dengan perjuangan, bangsa Indonesia terus bertahan di tengah berbagai ancaman kedaulatan. Siapakah yang harus berjuang? Sejak jaman sebelum kemerdekaan hingga jaman merdeka, remajalah yang menjadi tulang punggung perjuangan. R.A. Kartini adalah seorang remaja ketika memperjuangkan nasibnya untuk memperoleh kesetaraan hak dengan kaum laki-laki. Bung Cover: Anthony Tumimomor Karno, Sang Proklamator, sejak remaja telah ikut berjuang demi Design Grafis: kemerdekaan Indonesia.Pemuda Sukarni, juga sejak remaja terjun ke Budi Susilo, S.Sos medan perang merebut kemerdekaan. Pun halnya, Supriyadi, pahlawan dari Blitar, dan Bung Tomo, pahlawan dalam pertempuran 10 November.
4 5 6
Daftar Isi
7 14 18 20 22 24 25. 26 28 30 40 42 44 45 42
Karikatur Dari Redaksi : Berjuangan Gaya Remaja Surat Pembaca : Potensi Tanaman Buah di Salatiga; “Jendulan” Depan Sun Motor Mengganggu Opini: Menggugat Nilai Kebangsaan Kita Ragam: Tahapan Pemilukada; Asaku Bagimu Negeri Pendidikan: Ancaman Kekerasan di Bangku Sekolah Kesehatan: Demam Berdarah Dengue Budaya: Ngelmu Mimbar: Semua Orang Berpotensi Jadi Pahlawan Tips: Tips Usir Bau Kaki dan Merawat Kaki Indah Artikel: Sebuah Reflekasi Untuk Hari Pahlawan Hukum: Perda Nomor 4 Tahun 2009 Lintas Kota: Kegiatan di Kota Salatiga Kiprah: Dengan PIN ABITA Tingkatkan Semangat Nasionalisme Potensi: Konsinten Bisnis Telur Asin Legenda: Ki Ageng Tawangan dari Warak Profil: Ismadi, Keluar Dari Telkom Demi Bertani Rileks/TTS: TTS Edisi 51
Di masa kemerdekaan dan reformasi, remaja semakin mengukuhkan posisinya sebagai tulang punggung perjuangan bangsa. Melalui berbagai organisasi remaja dan pemuda, mereka terus mengobarkan perjuangan demi memperbaiki menyejajarkan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Perjuangan bangsa ini memang masih sangat panjang. Peran dan kerja keras remaja sebagai generasi penerus bangsa selalu dibutuhkan demi mempertahankan eksistensi bangsa Indonesia. Sebagai kelompok yang penuh kreativitas, dinamis, dan memiliki kekuatan fisik yang masih sempurna, remaja masa kini tidak boleh kalah dengan remaja masa lalu. Merebut kemerdekaan jauh lebih mudah daripada mempertahankan kemerdekaan, baik kemerdekaan ekonomi, politik, sosial dan budaya, maupun pertahanan dan keamanan. Kini, remaja Indonesia tidak perlu mengangkat senjata lagi. Namun, remaja Indonesia harus tetap mandiri dan menjadi dirinya sendiri. Remaja Indonesia hanya perlu mengeksplorasi segala potensinya untuk dikembangkan dalam rangka pengabdian tiada jeda kepada nusa dan bangsa. Redaksi
Redaksi Diterbitkan oleh : HUMAS SETDA KOTA SALATIGA. PEMBINA Walikota Salatiga; PENGARAH Wakil Walikota ; WAKIL PENGARAH Sekretaris Daerah Kota Salatiga; Asisten Pemerintahan Sekda Kota Salatiga; PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB Kepala Bagian Humas Drs. Prasetiyo Ichtiarto, M.Si; REDAKTUR PELAKSANA Sri Hartono, SS; REDAKTUR Hendi Prawoto Basuki; KOORDINATOR LIPUTAN Tri Prawiati, ST; PELIPUT/PENYUNTING Ady Indriasari, S.Sos, Betty Wahyu Nilla Sari, S.T.P, Lukman Fahmi, S.Hi; Dina Pramestya Rini; Kristina, SE; SETTING&LAY OUT Budi Susilo, S.Sos; DISTRIBUSI. Suprapto Sambodo, Lukman Fahmi, S.HI, Kuntoro Panji Trenggono, N. Fajar Febriansah, S.Kom; ALAMAT HUMAS SETDA KOTA SALATIGA Jl. Letjend. Sukowati No. 51 Salatiga 50731 Telp/Fax. (0298) 326658. On line : http://www.hati-beriman.blogspot.com, e-mail :
[email protected]. Redaksi menerima sumbangan naskah dalam bentuk tulisan atau karikatur. Redaksi berhak mengedit naskah tanpa mengubah substansinya. Naskah berupa tulisan diketik dengan huruf Calisto MT 12, spasi tunggal, sebanyak 3-4 halaman folio. Naskah dikirim ke Redaksi Majalah Hati Beriman. Pengirim naskah yang dimuat berhak mendapat imbalan.
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
3
Karikatur Merdeka
4
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
Surat Pembaca Pengirim rubrik surat pembaca yang dimuat berhak mendapatkan imbalan dari Redaksi Majalah Hati Beriman.
Potensi Tanaman Buah di Salatiga
S
ebelumnya terima kasih atas dimuatnya surat ini. Redaksi yang terhormat, saya seorang petani. Saya mohon agar redaksi majalah kebanggaan warga Salatiga ini berkoordinasi dengan dinas terkait, untuk memuat potensi-potensi komoditi buah-buahan yang dimiliki oleh masing-masing wilayah, baik itu dilihat dari jenis tanahnya, iklimnya, atau pertimbangan lain yang menentukan baik tidaknya suatu jenis komoditi dikembangkan. Dengan informasi ini, saya berharap para petani ataupun pemilik tanah (walaupun hanya pekarangan rumah) dapat menanam buah-buah tertentu yang sesuai dengan karakter tanah dan iklim di wilayahnya, sehingga akan mampu menghasilkan produk yang baik. Terus terang saya iri dengan daerah Salaman Magelang yang kondang dengan rambutannya, Sleman dengan salaknya, atau Brongkol kabupaten Semarang yang banyak menghasilkan durian. Saya memimpikan orang-orang menyebut beberapa wilayah di Salatiga yang disertai dengan produk buah-buahan khasnya, misalnya durian Blotongan, duku Dukuh, salak Kecandran, manggis noborejo atau mangga randuacir. Saya yakin bila hal tersebut dapat terwujud pasti akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Alangkah indahnya…… Karmo, Blotongan
“Jendulan”
Depan Sun Motor Mengganggu
M
ohon perhatian, “jendulan” atau istilah Dishub “Pita Penggaduh”, yaitu tanda yang dimaksudkan sebagai peringatan kepada pengendara kendaraan agar memperlambat laju kendaraannya, yang ada di depan Sun Motor, di dekat Jembatan Jurang Gunting, sebelah utara PT Damatex, menganggu warga sekitar. Saya sampaikan, saya tinggal di dekat “jendulan” tersebut. Setiap ada kendaraan besar atau berat seperti truk, bus atau trailer lewat, suaranya sangat mengagetkan dan membuat jantung saya selalu berdebar. Sementara itu, kendaraan dari arah selatan (solo) yang lewat juga tak ada yang memperlambat kecepatan karena jaraknya terlalu dekat dengan turunan (jalan menurun) jembatan jurang gunting, sehingga dari jauh “jendulan tersebut tidak kelihatan. Kalau mendadak, memperlambat, dikhawatirkan justru membahayakan kendaraan tersebut atau kendaraan yang ada di belakangnya. Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya dinas terkait bisa membongkar “jendulan” tersebut. Ada sebagian warga yang sebenarnya hendak membongkar sendiri, namun takut karena merasa tidak punya kewenangan. Demikian, mohon perhatian dari DPU atau instansi terkait. Warga RT 01 RW 12, Ledok
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
5
Opini
Menggugat
Nilai Kebangsaan Kita Oleh: Lukman Fahmi, S.HI*)
Foto: HB/pnj
Merdeka begitu sangat dirindukan oleh semua pihak, hal ini terbukti dengan adanya gerakan Budi Utomo, Serikat Islam, Sumpah Pemuda dan perjuangan-perjuangan lainnya di tanah air ini..
Foto: HB/bdi
N
ilai adalah suatu tujuan akhir yang di inginkan, mempengaruhi tingkah laku, yang digunakan sebagai prinsip atau panduan dalam hidup seseorang atau masyarakat. Bisa dikatakan bahwa nilai-nilai pada hakikatnya merupakan sejumlah prinsip yang dianggap berharga dan bernilai sehingga layak diperjuangkan dengan penuh pengorbanan. Jika seseorang hanya memperjuangkan nilai-nilai pribadi sering disebut indivudualis, namun jika seseorang memperjuangkan nilai-nilai sosial sering disebut pejuang atau pahlawan (orang yang banyak pahalanya). Demikian halnya Schwartz (1994) mendefinisikan nilai sebagai berikut : Value as desireable transituational goal, varying in
6
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
importance, that serve as guiding principles in the life of person or other social entity. Dengan demikian nilai-nilai tersebut merupakan representasi dari persyaratan hidup manusia dan dapat bergeser karenanya. Tiga tipe persyaratan itu yaitu: Kebutuhan individu sebagai organisme. Persyaratan interaksi sosial yang membutuhkan koordinasi interpersonal dan tuntutan institusi sosial untuk mencapai kesejahteraan kelompok dan kelangsungan hidup kelompok tadi. Selanjutnya bagaimana dengan nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia. Setelah melihat definisi nilai tersebut, maka
Udah merdeka apa belum sih? Kok rasanya masih BERJUANG untuk HIDUP
galih
dalam konteks ke Indonesiaan, kita bisa menyebutkan bahwa nilai-nilai perjuangan dan kepahlawananlah yang dapat mempersatukan bangsa ini. Nilai tersebut terbagi menjadi dua yaitu: Pertama, sebelum kemerdekaan nilai-nilai itu terangkum dalam istilah “merdeka.” Kata tersebut diyakini bernilai tinggi dalam memersatukan wilayah jajahan Hindia Belanda. Semua perbedaan yang ada hilang, baik suku ras ataupun agama semua berhimpun dibalut toleransi. Merdeka begitu di rindukan oleh semua pihak, mulai dari, Serikan Islam, gerakan Budi Utomo, Sumpah Pemuda dan perjuangan-perjuangan lokal yang lain. Kedua, nilai-nilai setelah merdeka. Dari semua kepentingan suku bangsa yang ada melalui wakil-wakilnya dan semua bersepakat untuk menjunjung tinggi kesamaan nilainilai yang terangkum dalam istilah Pancasila (lima sila/point). Suatu nilai dasar yang telah digali ini, diambil dari semua golongan yang ada dan kemudian ditetapkan sebagai dasar kesepahaman untuk bergabung dan menyatukan diri dalam suatu negara yaitu negara Indonesia. Lima sila perjuangan tersebut yaitu: Ke-Tuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dari nilai-nilai kejuangan yang didasari rasa cinta ini muncul semangat juang dan semangat kepahlawanan, yaitu: rela berkorban, teguh, ulet serta percaya diri. Sedangkan dimasa pasca reformasi usaha
pemahaman ideologi bangsa menjadi pudar sebagai arus balik dari pemaksaan pemahaman ideologi bangsa yang dipaksakan pada masa orde baru. Bahkan kini orang membaca dan berbicara Pancasila seakan malu-malu dan tanpa makna, tidak lebih hanya seremoni belaka. Hubungan dengan nilai-nilai dari penafsiran lama atau yang lebih dikenal dengan P4 putus. Dan sampai saat ini belum tumbuh nilai penafsiran lain sebagai pengganti. Semangat juang tidak lagi berkobar bahkan yang terlihat adalah semangat mengedepankan kepentingan pribadi atau golongan. Tujuan dari otonomi daerah adalah untuk mensejahterakan rakyat yaitu dengan memberikan kelonggaran kepada daerah agar mengelola sumber dayanya sendiri. Namun justru banyak memunculkan nasionalisme kedaerahan. Bagi daerah yang kaya atau mampu, memungkinkan untuk mensejahterakan wilayahnya sendiri. Sedangkan untuk wilayah yang kurang mampu, akan sulit mengatasi masalahnya. Dengan kelonggaran tersebut tiap daerah sibuk mengurus diri sendiri tanpa mempertimbangkan kepentingan nasional. Cita-cita negara modern yang bertumpu pada civicnationalism direduksi kedalam spirit ethno nationalism. Setelah terjadi bencana seperti sekarang ini semua baru kebingungan. Yang ada selalu saja mencari kesalahan pihak tertentu, entah pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat. *)
Penulis adalah Staf Bag. Humas Setda Kota Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
7
Laporan Utama
Latsar Hansip Tingkatkan Semangat Pengabdian
Foto: HB/lux Foto: HB/lux
Kun Prasetyono, SH
R
ealita Kehidupan Bangsa Indonesia saat ini masih dalam situasi krisis. Krisis tersebut berawal dari Tahun 1997 telah berkembang menjadi krisis sosial dan politik baik horisontal maupun vertikal. Berbagai ancaman serius terhadap integrasi nasional ditandai dengan berkembangnya gejala-gejala yang dapat menggoyahkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Adapun gejala yang dapat diidentifikasi yaitu adanya faktor yang mengancam persatuan dan kesatuan. Bentuknya adalah sebagai berikut : pertama, kondisi obyektif bangsa dan wilayah yang sarat dengan kemajemukan suku, etnis, agama, budaya dan kondisi geografis dengan kandungan nilainya tidak merata. Kedua, munculnya kembali semangat pruralisme secara berlebihan dan lunturnya tekad serta semangat nasionalisme. Ke t i g a , k u r a n g n y a p e m a h a m a n a n k e m a m p u a n mengimplementasikan nilai-nilai wawasan kebangsaan dan kewaspadaan/ketahanan nasional pada sebagian pemimpin pemerintahan baik dipusat maupun daerah. Keempat, kebijaksanaan pembangunan ekonomi yang belum mampu menciptakan pemerataan hasilnya secara adil untuk antar golongan, daerah, antara pusat dan daerah. Oleh karena itu Badan Kesbangpol dan Linmas terus berupaya memupuk dan meningkatkan nilai-nilai wawasan kebangsaan kepada masyarakat utamanya para abdi negara
8
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
yaitu Pegawai Negeri Sipil Kota Salatiga. Bentuk kegiatan yang telah terlaksana dengan rutin adalah latihan dasar hansip/linmas. Pesertanya adalah calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai negeri sipil (PNS) dilingkungan pemkot Salatiga. Berikut hasil wawancara reporter Majalah Hati Beriman dengan Kun Prasetyono, SH., selaku Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat pada Badan Kesbangpol dan Linmas pemkot Salatiga. “Harapannya adalah semangat dan kinerja mereka meningkat. Dengan demikian pelayanan yang diterima masyarakat akan maksimal dan memuaskan. Dan selama adanya latihan dasar hansip linmas di Kota Salatiga telah terlaksana 19 kali. Masing-masing angkatan rata-rata berjumlah 80 siswa,” terang Kun Prasetyono. Maksud dari kegiatan latsar untuk mengembangkan kesadaran dan semangat kebersamaan dalam membangun bangsa, agar dapat menyadari dan menghargai pluralitas dalam masyarakat, sehingga menjadi bangsa yang tangguh dalam menghadapi Ancaman, Hambatan dan Gangguan ( ATHG ) terhadap bangsa dan negara. Selain itu juga untuk menjawab maksud tersebut, maka perlu dilaksanakan perkuatan dan pengembangan semangat dan jiwa korsa di kalangan PNS, meningkatkan kinerja dan pelayanan masyarakat, maka perlu dengan lebih
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut: pertama, toleransi dan kerukuan dalam kehidupan beragama, kedua, rasa solidaritas dan ikatan sosial di kalangan masyarakat. Yang ketiga, kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan keempat, tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan tujuannya sebagai berikut: pertama, memupuk dan meningkatkan jiwa korsa, integritas PNS dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan prima dan kinerja yang berbasis anggaran, kedua, meningkatkan Ketahanan Nasional untuk keutuhan NKRI terhadap bahaya disintegrasi bangsa. Ketiga, untuk memupuk wawasan persatuan dan kesatuan sehingga tercipta rasa kebersamaan yang tinggi dan keempat, sebagai peningkatan cakrawala pandang dan wawasan kebangsaan bagi masyarakat dalam rangka untuk menumbuhkembangkan rasa kebersamaan yang kokoh. Untuk sasaran dari latsar hansip bagi pelayan masyarakat ini adalah: pertama, mantapnya dan meningkatnya ketahanan bangsa guna mengantisipasi ATHG yang dapat mengganggu stabilitas daerah dan keutuhan bangsa. Kedua, meningkatnya pemahaman PNS sebagai anggota Hansip/Linmas dan sebagai warga masyarakat akan arti pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa , sehingga mempunyai pola pikir dan pola tindak dalam upaya mendeteksi dini disintegrasi bangsa. Arah dan kebijakannya adalah: pertama, memantapkan wawasan, kesadaran
Kebangsaan dan mendewasakan sikap yang menopang kokohnya integrasi dan ketahanan bangsa. Kedua, memantapkan pembauran bangsa di segala aspek kehidupan b e r m a s ya r a k a t , b e r b a n g s a d a n bernegara. Ketiga, meningkatkan kewaspadaan dan ketahanan bangsa terhadap ATHG atas kehidupan berbangsa dan bernegara. Pelatih dan pengajar adalah: Walikota/Wakil Walikota dengan materi jam pimpinan, Kodim 0714 Kota Salatiga, Polres Salatiga, Badan Kesbang Pol dan Linmas Kota Salatiga, Palang Merah Indonesia ( PMI) C a b a n g Ko t a S a l a t i g a , U P T D Pemadam Kebakaran Kota Salatiga dan Sekretaris Daerah Kota Salatiga. Materi pembahasan latsar hansip terdiri dari 134 jam pelajaran terdiri dari 19 jam pelajaran teori dan 115 jam pelajaran praktek lapangan Adapun jenis materi adalah: pertama, materi dasar terdiri: kehansipan, pendidikan Pendahuluan Bela Negara, sitem keamanan swa karsa (Siskamswakarsa) dan disiplin PNS. Kedua, materi inti terdiri: PBB, galih tata upacara militer dan sipil, navigasi darat (menentukan arah/ membaca compas), pengetahuan dan teknik meluncur, pengetahuan dan teknik rappelling, pengetahuan teknik penggunaan pionir (tali temali), pengetahuan dan teknik pertolongan pertama, pengetahuan dan teknik penanganan kebakaran, simulasi penanganan huru-hara/demo, simulasi penanganan bencana kebakaran, dril lapangan/praktek dan latganda. Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan materi pendukung yaitu pembinaan fisik, kedisiplinan dan tata cara apel. Penyampaian yang digunakan adalah teori (ceramah, diskusi dan Tanya jawab) dan metode praktek berupa ketangkasan/drill di lapangan. Selain itu badan tersebut juga membentuk Hansip Inti di tiap kecamatan yang berjumlah masing-masing 25 personil. Tujuannya adalah memudahkan dalam menggerakkan personil Hansip lainnya. “Salah satu bentuk perhatian pemerintah dengan keberadaan hansip adalah pemberian jaminan kesehatan bagi mereka yang telah mengabdikan diri selama 10 tahun. Besarannya adalah 500 ribu rupiah dengan menyerahkan bukti kartu tanda anggota dan kuitansi rawat inap,” jelas Kun Prasetyono. “Selain itu ada juga tali asih sebesar 500 ribu rupiah bagi yang mereka yang memiliki masa pengabdian 10 tahun. Ada juga program dari provinsi berbentuk bantuan permodalan sebesar satu juta rupiah, Kota Salatiga baru mendapatkan kuota 14 orang. Meskipun hanya sekali kami berharap itu bias memupuk semangat para Hansip Kota Salatiga,” pungkasnya.(HB_9) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
9
Laporan Utama
Foto: HB/pnj
Soeroso, pejuang yang menetap di Salatiga
Pejuang
Foto: HB/lux
Bicara Nasib
P
erjuangan putera terbaik bangsa senantiasa menjadi kisah heroik yang tidak dapat terlupakan dan senantiasa membayangi pembangunan di negeri tercinta Indonesia. Keinginan untuk merdeka dan terbebas dari belenggu penjajah telah menjadikan semangat yang begitu meluap untuk mengabdikan diri baik jiwa dan raga untuk sebuah kata merdeka, bukan kata-kata yang lain. Tidak ada hasrat untuk menjadi seorang komandan pasukan, yang ada adalah bagaimana supaya penjajah yang ada di tanah air ini dapat diusir keluar dari Indonesia sehingga dapat hidup dengan bebas menentukan nasib negerinya sendiri. Tidak ada motivasi lain yang lebih kuat dari bebas dari penjajahan. Hal tersebut yang mendasari seorang Soeroso yang kala itu putera Kepala Stasiun Kediri Jawa Timur untuk bergabung dengan para pejuang yang lain bersama-sama membela tanah air tercinta. Hidup di tiga era pembangunan Dalam usia yang sudah cukup lanjut Bapak Soeroso telah melewati berbagai kondisi dan pengalaman hidup, tiga era telah dilewatinya mulai dari era orde lama, orde baru hingga saat ini era reformasi. Setiap masa memiliki kenangannya masing-masing, dimasa kepemimpinan orde lama begitu kental dengan gaya Presiden Soekarno, kemampuannya untu memotivasi dan mengobarkan semangat rakyat Indonesia sudah begitu terkenal, seorang orator sejati. Dimasa itu kehidupan ekonomi begitu sulit, bangsa Indonesia
10
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
Bangsa
terkesan tertutup dari dunia luar hanya kepada negara-negara tertentu hubungan kerjasama dijalin termasuk diantaranya yaitu negara India. Sehingga ketika negeri ini mengalami kesulitan ekonomi tidak banyak bantuan yang datang dari luar negeri. Kemudian memasuki era orde baru kehidupan secara ekonomi mulai maju rakyat mulai memperoleh kehidupan yang membaik, namun pengawasan terhadap praktek KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme) sangat kurang dan bahkan terkesan dibiarkan sehingga tumbuh dengan subur di negara ini. Imbasnya KKN tersebut seperti telah mengakar dan sangat sulit untuk diberantas hingga saat ini, memerlukan keseriusan dan proses yang cukup memakan waktu. Sedangkan untuk era sekarang ini yang lebih dikenal sebagai era reformasi Bapak Soeroso menilai bahwa era ini sebagai era kebebasan yang “kebablasan”. Sekian lama berada pada era orde baru yang terkesan begitu otoriter sehingga ada perasaan terbelenggu, maka saat ini seakan-akan seperti anak panah yang terlepas dari busurnya begitu bebas. Semangat reformasi tersebut telah terselewengkan dan keluar dari jalur nya, dengan mengatasnamakan rakyat melakukan tindakan yang terkadang justru merugikan kepentingan rakyat. Slogan atas nama rakyat terkadang hanya sebuah slogan semata tanpa memiliki makna. Sebenarnya kondisi tersebut membohongi rakyat terang Bapak Soeroso. Demo-demo yang berakhir dengan tindakan anarkhis marak terjadi dimana-mana. Sebenarnya menyuarakan pendapat itu sah-sah saja dan memang harus dilakukan sebagai
suatu bentuk kritik terhadap pemerintah, namun harus sesuai dengan peraturan yang berlaku, jika setiap demo dibumbui dengan tindakan anarkhis , maka penyampaian aspirasi tersebut justru melukai dan merugikan rakyat sendiri. Persatuan NKRI yang tergoyang Apabila para pahlawan yang telah gugur melihat kondisi bangsa ini mungkin mereka akan menangis, bagaimana tidak NKRI yang telah dibela dan diperjuangkan kini tercabik dan terkoyak tidak utuh lagi. Beberapa bagian dari ibu pertiwi telah terlepas dan beberapa daerah berkeinginan untuk melepaskan diri dari Indonesia. Apa penyebabnya? Daerah yang ingin berpisah dari Indonesia memang bersalah telah menghianati perjuangan para pendahulunya namun tidak semata-mata daerah tersebut yang bersalah, menurut Bapak Soeroso pemerintah pusatpun ikut andil bagian sehingga beberapa daerah ingin memisahkan diri dari NKRI. Pelaksanaan pembangunan yang tidak merata merupakan pangkal masalah dari munculnya keinginan untuk memisahkan diri dari NKRI. Pembangunan yang dilaksanakan terkesan jauh dari rasa keadilan. Sehingga beberapa daerah merasa sebagai sapi perah yang diambil kekayaannya untuk negara namun tidak diiringi dengan pembangunann di daerah asalnya. Maka seyogyanga pemerintah segera memperhatikan masalah pemerataan pembangunan ini, sehingga tidak muncul perbedaan yang cukup jauh antara pusat dan daerah-daerah. Selain itu perlu dipupuk kembali kecintaan kepada tanah air, sehingga para remaja generasi penerus bangsa mencintai negaranya. Mereka harus mengetahui perjuangan para pendahulu bangsa baik melalui pelajaran sejarah di sekolah, dari bukubuku tentang perjuangan para pendahulu bangsa, maupun melalui film-film dengan tema perjuangan yang mengisahkan patriotisme para pejuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Ketika para generasi penerus itu mengetahui betapa beratnya perjuangan pendahulunya maka setidaktidaknya akan meuncul kesadaran untuk mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif. Selain generasi penerus bangsa perlu mengenal para pendahulunya lanjut Bapak Soeroso yang merupakan purnawirawan Pelda tahun 1979, konflik yang sering terjadi antara Indonesia dan Malaysia memerlukan sikap tegas dari pemerintah. Keberanian Malaysia atau negara manapun yang mengganggu Indonesia salah satu penyebabnya karena sikap pemerintah yang kurang tegas terhadap segala gangguan yang mengganggu kedaulatan NKRI. Setiap tindakan yang mengganggu kedaulatan Indonesia harus mendapatkan perlakuan atau tindakan yang setimpal dengan bentuk rongrongan tersebut. Memang negosiasi merupakan salah satu cara penyelesaian masalah yang moderat dan baik, namun ada kalanya tidak sekedar negosiasi saja yang diperlukan, dalam kondisi tertentu perlu diambil langkah yang lebih dari itu guna menjaga kehormatan bangsa. Pembangunan yang berorientasi rakyat Perihal pelaksanaan pembangunan yang tengah berlangsung seyogyangya pembangunan tersebut harus berorientasi kepada rakyat kecil, kesenjangan antara sikaya dan simiskin saat ini sudah cukup terlihat. Kondisi seperti ini harus segera ditanggulangi sehingga tidak muncul kesenjangan ekonomi yang memicu munculnya jurang pemisah yang
mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Karena kesenjangan tersebut pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas nasional Indonesia. Pembangunan yang berorientasi rakyat seharusnya hanya berkiblat untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Bagaimana mengatasi kesenjangan tingkat perekonomian, bagaimana melaksanakan pembangunan yang dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat mengurangi bahkan mengatasi masalah pengangguran. Pembangunan mall atau bertokoan modern harus dibatasi, justru pasar tradisional yang masih menjadi roda perekonomian rakyat harus dikembangkan. Mall yang tumbuh disana-sini tanpa ada kontrol dari pemerintah dapat mematikan pasar tradisional dan mematikan penghasilan sebagain rakyat kecil. Selain itu untuk menuju Indonesia yang lebih baik maka praktek-praktek korupsi harus diberantas, karena kejahatan korupsi ini telah merugikan rakyat sangat banyak. Berapa besar dana yang seharusnya digunakan untuk membangun negara justru masuk ke kantong orang-orang tertentu. Bapak Soeroso menegaskan bahwa jika praktek korupsi itu telah hilang dari Indonesia maka kemakmuran dan kesejahteraan rakyat telah diambang pintu tinggal selangkah lagi maka Indonesia menjadi negara yang makmur. Selain itu proses penegakan hukum di Indonesia masing jauh dari rasa keadilan. Banyak dijumpai pemberitaaan di media cetak dan elektronik bagaimana seorang yang diduga mencuri buah kakau yang hanya satu biji harus diseret-seret ke pengadilan sementara disisi lain bagaimana seorang pejabat dapat terbebas dari jeratan hukum pidana korupsi sekian ratus miliard rupiah. “Sepertinya penegakan hukum dalam pandangan kami belum memenuhi rasa keadilan” terang Bapak Soeroso. Seharusnya proses penegakan hukum itu tidak mengenal sikaya dan simiskin, anak pejabat atau anak tukang becak, siapa yang bersalah maka hukum harus tetap ditegakkan. Tapi kondisi tersebut memang cukup sulit untuk diwujudkan jika tidak ada komitmen dari semua pelaku penegakan hukum di Indonesia. Dan akan tetap menjadi cerita dari negeri dongeng yang diimpikan oleh semua orang yang mendambakan keadilan. Harapan-harapan untuk Indonesia Negara yang besar adalah negara yang menghargai jasa para pendahulunya, maka seyogyanya jika para pahlawan yang telah mendahului mendapatkan penghormatan yang layak. Penghormatan tersebut dapat direalisasikan dalam bentuk pembangunan yang baik dengan mengedepankan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Para pejuang yang masih hiduppun seharusnya diperhatikan oleh pemerintah, jangan sampai seperti pepatah yang mengatakan “habis manis sepah dibuang”para veteran yang saat ini sudah lanjut usia layak mendapatkan perhatian. Bapak Soeroso berpesan kepada para pemangku jabatan, untuk mereka yang memiliki kekuasaan dalam menentukan kebijakan agar senantiasa memperhatikan nasib rakyat. Jangan pernah mengambil keputusan yang tidak membela rakyat, lebih lanjut Bapak Soeroso menjelaskan bahwa kepemimpinan itu adalah suatu bentuk amanah yang nantinya harus dipertanggungjawabkan baik didunia maupun kelak diakhirat. Sehingga sebagai suatu bentuk amanah maka harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan usaha yang semaksimal mungkin.(HB_9) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
11
Laporan Utama
SALATIGA Punya Pahlawan Yos Sudarso yang gugur dalam peristiwa pertempuran di laut arafuru pada tahun 1962 dalam perjuangan merebut Irian Barat atau yang sekarang menjadi Papua adalah Pahlawan Nasional dari Salatiga. Dalam pertempuran itu beliau mengeluarkan perintah terakhir kepada seluruh anak buahnya yaitu “Kobarkan Semangat Pertempuran” sebelum kapalnya tenggelam.
O
rang tidak akan belajar sejarah jika tidak ada faedahnya, faktanya banyak orang yang menulis sejarah secara terus menerus sepanjang waktu di semua peradaban. Hal ini membuktikan bahwa sejarah itu perlu. Sejarah dalam tulisan menjadi dokumentasi penting dalam rangka mempelajari rangkaian peristiwa yang telah lama berlalu. Dengan Foto: 2.bp.blogspot.com demikian hidup dapat dimaknai Yos Sudarso dengan lebih baik demi kemajuan dimasa depan. Tujuan dari pembelajaran terhadap sejarah adalah bukan semata-mata sebagai transfer ilmu pengetahuan tapi juga transfer nilai-nilai estetika. Berbicara tentang sejarah tentunya juga berbicara tentang tokoh yang terlibat didalamnya mereka yang biasanya disebut sebagai pahlawan. Ada sebuah ungkapan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati pahlawannya. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa bangsa yang tidak memiliki pahlawan sama artinya dengan bangsa yang tidak mempunyai kebanggaan, dan jika sebuah bangsa tidak memiliki tokoh yang dapat dibanggakan sama artinya bahwa bangsa tersebut tidak memiliki harga diri. Karena itu sudah sepatutnya setiap bangsa memiliki pahlawan. Pahlawan menjadi sangat penting karena ia dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi kehidupan generasi selanjutnya. Yang menjadi pertanyaan adalah bisakah kita mengambil inspirasi dan motivasi dari pembelajaran tentang sejarah mereka, baik sejarah lokal maupun nasional. Sehubungan dengan itu berikut petikan wawancara Hati Beriman dengan Ibu Tri Mulyani S.Pd beliau adalah Wakil Kepala sekolah SMPN 3 Salatiga bidang Sarana dan Prasarana
12
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
Foto: 2.bp.blogspot.com
MTB ALRI RI Matjan Tutul, kapal anti kapal permukaan dengan torpedo 21 inci yang digunakan Komodor Yos Sudarso dalam pertempuran Pembebasan Irian Barat. sekaligus sebagai pengajar sejarah. Apa itu pahlawan dan bagaimana sejarah tentang hari pahlawan ? Menurut kamus Bahasa Indonesia Pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, tapi bila kita berbicara tentang pahlawan tentunya akan luas sekali tergantung dari sudut mana kita memandangnya, pahlawan bisa berarti pahlawan keluarga atau pendidikan misalnya, tapi yang terpenting adalah menjadi pahlawan bagi diri kita sendiri untuk maju demi masa depan yang lebih baik. Sejarah tentang hari pahlawan adalah sebagai peringatan pertempuran hebat yang menghancurkan seluruh infrastruktur di Surabaya yang dimulai sejak tanggal 10 November 1945. Bahkan dalam buku birth of Indonesia david Welch menuliskan “Tidak ada pertempuran yang dilancarkan Republik yang dapat disebandingkan dengan pertempuran Surabaya itu, baik dalam keberanian maupun kegigihannya “ inilah yang kemudian menjadi inspirasi bagi seluruh pejuang tanah air dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dan sekaligus juga membuka mata dunia bahwa pertempuran di Indonesia bukan hanya gerakan radikal
Secara formal Negara kita memang sudah merdeka, tetapi bila kita tengok kebelakang, masih banyak saudara kita yang terjajah dalam belenggu kemiskinan, dan kebodohan, secara ekonomi bisa dikatakan kita bergantung pada Negara lain, dalam bidang kebudayaan generasi sekarang di perkotaan lebih suka dengan musik rock atau disko dari pada belajar seni karawitan misalnya. Nonton film asing lebih menyenangkan daripada harus nonton wayang atau ketoprak. Budaya adalah juga sebuah jati diri. Musuh kita sekarang adalah raksasaraksasa ekonomi yang menggunakan kekuatan Foto: doc.HB ekonominya, budaya yang Brigjen Katamso Darmokusumo, salah satu pahlawan dalam mempertahankan ideologi bangsa. pengaruhnya masuk dan sekumpulan ekstrimis seperti yang digambarkan oleh penjajah menggeser budaya asli kita, narkoba, koruptor, teroris atau waktu itu, tetapi lebih pada gerakan nasional yang didukung bahkan mereka yang berusaha membuat disintegrasi bangsa oleh rakyat sebuah negara yang telah berdiri dan dan memecah belah persatuan. Semangat yang pernah di serukan oleh Yos Sudarso adalah sebuah semangat yang harus memproklamirkan kemerdekaannya. kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari hari untuk Adakah di Salatiga ini pahlawan yang bisa dijadikan melawan itu semua. sebagai inspirasi bagi generasi sekarang ? Lalu bagaimana seharusnya sikap kita dalam Untuk dokumentasi tentang sejarah lokal salatiga dalam rangka perang sebelum dan sesudah kemerdekaan yang memperingati hari pahlawan agar lebih bermakna ? Pada era sebelum kemerdekaan dan setelah kemudian diajarkan memang tidak ada atau mungkin belum, kemerdekaan, para pejuang kita berjuang melawan penjajah tapi ada juga pahlawan nasional yang berasal dari salatiga dan setelah berhasil merdeka dengan peperangan maka seperti misalnya Yos Sudarso yang gugur dalam peristiwa kemudian mempertahankan kemerdekaan dan masih dengan pertempuran di laut Arafuru pada tahun 1962 dalam peperangan juga, kemudian baru mengisinya dengan langkahperjuangan merebut Irian Barat atau yang sekarang menjadi langkah pembangunan. Sebagai generasi muda kita harus Papua. Dalam pertempuran itu beliau mengeluarkan perintah terakhir kepada seluruh anak buahnya yaitu “Kobarkan belajar dari sejarah baik sejarah nasional bangsa kita maupun sejarah bangsa lain terutama negara-negara yang bisa maju Semangat Pertempuran” sebelum kapalnya tenggelam. setelah mereka memperoleh kemerdekaannya, apa yang Untuk saat ini apakah perintah atau semboyan di atas mereka lakukan sehingga mereka bisa maju dan meninggalkan jauh bangsa-bangsa lainnya., kita pelajari, kita tiru, kita ikuti masih relevan ? bagaimana caranya agar kita juga bisa maju, misalnya dengan Persoalan relevan atau tidak itu hanyalah persoalan soal melakukan riset, penelitian sesuai dengan bidangnya masingdari sudut mana kita melihatnya, bertempur dalam arti masing, kemudian kita kunjungi hasil karya orang yang telah menghancurkan atau melakukan tindakan anarki tentu saja tidak relevan jika dilakukan dimasa sekarang, karena saat ini berhasil membangun bangsa dengan karyanya, melihat dengan musuh kita sudah berbeda, perlawanan yang dilakukan juga nyata dan jika perlu mengunjungi negeri orang yang telah maju sudah tidak lagi mengangkat senjata seperti jaman dahulu, saat untuk kita ikuti dan kita tiru apa yang merka lakukan, dengan ini kita tidak lagi menemui orang asing yang datang belajar dan melihat contoh kongkrit itu maka hati kita akan memaksakan kehendaknya dengan todongan persenjataan tergugah dan bersemangat untuk mengisi kemerdekaan kita seperti dimasa lalu. Karena secara formal kita sudah merdeka agar bangsa kita menjadi bangsa yang maju di masa yang akan datang. Sejarah akan mencatat ketika kita telah berhasil walaupun pada hakekatnya kita belum 100% merdeka. menciptakan suatu karya besar dan kita akan dikenang bangsa Jika belum merdeka100%, seperti apakah kondisi ini dengan karya kita sebagai pahlawan kelak ketika kita telah tiada.(HB_13) negara ini ? HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
13
Ragam
Tahapan
Pemilukada
“Tugas KPUD Salatiga sudah dipersiapan sesuai jadwal yang ada. Dalam menyikapi tahapan tersebut semua personil KPUD diharapkan siap melaksanakan tugasnya. Bahkan bila sekarang ini ada hari libur, nanti pada saat pelaksanaan hari Sabtu dan Minggu pun masuk. “Nanti jika pelaksanaan dimulai kami harus siap 24 jam agar pelaksanaan bisa berjalan lancer”
Foto: HB_lux
Suryanto, Ketua KPUD Kota Salatiga
P
elaksanaan Pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Kota Salatiga sudah di depan mata. Apa saja yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Salatiga dalam menyambut pesta demokrasi tersebut. Berikut hasil hasil wawancara reporter Majalah Hati Beriman dengan Ketua KPUD Suryanto, didampingi dua anggotanya Putnawati dan Husodo Wiyatmo. Tepatnya tanggal 08 Mei 2011 akan diadakan pemungutan suara, ini tertuang dalam jadwal yang sudah ditetapkan KPUD Salatiga. Pada saat ini segala persiapan juga telah dilaksanakan oleh KPUD Salatiga, terlebih penyusunan regulasi. Diantaranya adalah untuk kebutuhan pembentukan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP). Dan renacananya November telah selesai terbentuk semua termasuk Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK). “Sejak Oktober 2010 telah dilaksanakan beberapa kegiatan diantaranya sosialisasi tahapan pemilukada tahun 2011. Sosialisasi tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan pemerintah Kota Salatiga,” jelas Suryanto. Jadwal yang ada sekarang ini sudah jadi, bagi masyarakat dan semua pihak yang berkepentingan dengan hajat masyarakat Salatiga dapat menggunakan jadwal yang ada. “Kemungkinan adanya perubahan jadwal tidak ada, kecuali ada peraturan baru yang disampaikan oleh KPU pusat,” tambah Putnawati. Tugas KPUD Salatiga sudah dipersiapkan sesuai jadwal yang ada. Dalam menyikapi tahapan tersebut semua personil KPUD diharapkan siap melaksanakan tugasnya. Bahkan bila sekarang ini ada hari libur, nanti pada saat pelaksanaan hari Sabtu dan Minggu pun masuk. “Nanti jika pelaksanaan
14
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
dimulai kami harus siap 24 jam agar pelaksanaan bisa berjalan lancar,” tegas Suryanto. Disinggung masalah quick count, KPUD mengisyaratkan tidak akan ada. “Meskipun tidak ada penghitungan cepat namun KPUD tetap berusaha menghimpun dan menyajikan data secara cepat. Metode yang kami jalankan nantinya adalah real count. Cara dari penghitungan riil ini adalah dengan menugaskan salah satu anggota KPPS untuk menginformasikan hasil perhitungan suara. Selain dengan menggunakan sms juga penyerahan formulir C1,” terang Putnawati. “Namun yang perlu dipedomani adalah hasil real count ini bukanlah hasil akhir. Meskipun tingkat keakuratan data bisa dijamin, tapi hasil yang bisa dijadikan patokan dan sah demi hukum adalah setelah perhitungan suara tingkat kota yang dilaksanakan bersama dengan Panwas dan tim kampanye para calon,” tandas Suryanto. Berikut jadwal Pemilukada Kota Salatiga tahun 2011. Tahapan dibagi menjadi tiga: pertama persiapan. Dalam persiapan ada beberapa agenda yaitu : penyusunan dan penetapan regulasi dari bulan Mei-Oktober 2010 oleh KPUD Salatiga. Dilanjutkan dengan surat pemberitahuan dari DPRD kepada KPUD Salatiga tentang AMJ Walikota tanggal 07 Februari 2011 oleh DPRD Salatiga. Selanjutnya adalah pembentukan PPK mulai dari persiapan dan pemberitahuan camat, pengumuman, pendaftaran, seleksei administrasi, pengumuman hasil seleksi ADM, seleksi wawancara, pengumuman hasil selesai wawancara, penetapan PPK dan pelantikan PPK dilaksanakan mulai tanggal 03-30 November 2010. Pembentukan PPS meliputi pemberitahuan Lurah, pengumuman, pendaftaran, seleksi administrasi,
pengumuman hasil seleksi administrasi, seleksi wawancara, 10 Februari 2011 oleh KPU Kota Salatiga. Pendaftaran paslon pengumuman hasil seleksi wawancara, penetapan PPS sampai 11-17 Februari 2011 oleh paslon. Pemeriksaan kesehatan pelantikan PPS dilaksanakan mulai tanggal 07-30 November paslon tanggal 12-19 Februari 2011 dan penyampaian hasilnya 2010 oleh KPUD Salatiga. 20 Februari 2011 oleh tim dokter. Selanjutnya pembentukan PPDP dilaksanakan pada Penelitian dan pemberitahuan hasil penelitian tanggal 02-09 Desember 2010 oleh PPS. pemenuhan syarat pencalonan dan syarat calon 18-24 Februari Pembentukan KPPS meliputi pengumuman, 2011 oleh KPU. Perbaikan persyaratan dan syarat calon dari pendaftaran, seleksi administrasi, wawancara, pengumuman parpol/gabungan parpol 25 Februari-03 Maret 2011 oleh hasil seleksi wawancara, penetapan KPPS sampai pelantikan paslon dari paspol/gab. Parpol. Perbaikan syarat dukungan KPPS dilaksanakan mulai tanggal 01-17 April 2011 oleh PPS. paslon perseorangan 25 Februari - 3 Maret 2011 oleh paslon Kemudian diadakan bintek/pelatihan, untuk PPKdan perseorangan, perbaikan syarat calon perseorangan 25 PPS tanggal 01 Desember 2010 hingga 04 Mei 2011 oleh Februari - 10 Maret 2011. KPUD Salatiga, PPDP pada 10-11 Desember 2010 oleh PPS Penelitian ulang kelengkapan syarat pencalonan dan dan bintek KPPS mulai tanggal 17syarat calon 11-24 Maret 2011. 30 April 2011 oleh PPS. pemberitahuan hasil penelitian, Jadwal lanjutan adalah p e n g u mu m a n p a s l o n ya n g Agenda lain dalam Tahapan pemebritahuan dan pendaftaran memenuhi syarat, pengumuman pemantau pemilukada dari paslon yang memenuhi syarat Pemilukada tanggal 02 Desember 2010 sampai pengundian dan penetapan nomor adalah pemutakhiran data pemilih 02 Maret 2011. diteruskan dengan orut paslon serta pengumuman sosialisai dan pendidikan pemilih paslon dan nomor urut paslon mulai dari Pemberitahuan kepada masyarakat Salatiga mulai adalah tanggal, 25,26, 28, 31 dan kepada Pemkot Salatiga c/q Disdukcapil 30 Maret 2011 oleh KPU. dari tanggal 23 Oktober 2010-07 Mei 2011 oleh KPUD Salatiga. Kemudian prog ram untuk menyampaikan DP4 Agenda lain adalah pengadaan dan distribusi dan pemutakhiran data pemilih mulai perlengkapan pemilukada oleh dari Pemberitahuan kepada KPU, PPK dan PPS berlangsung Penerimaan DP4 dari Disdukcapil Pemkot Salatiga c/q Disdukcapil dari 20 Januari 2011-07 Mei 2011. tanggal 01 oktober 2010 untuk menyampaiakn DP4 dan Selanjutnya kampanye Penerimaan DP4 dari Disdukcapil mulai dari penetapan jadwal, dan 08 Desember 2010 oleh KPUD. tanggal 01 oktober 2010 dan 08 penyampaian laporan sumbangan Desember 2010 oleh KPUD. dana kampanye, pengumuman Penyusunan bahan DPS laporan sumbangan dana berdasarkan DP4 sampai penyerahan bahan DPS kepada PPS kampanye kepada masyarakat, penyampaian visi misi dan melalalui PPK dari 09 November-11 Desember 2010. program dalam sidang paripurna DPRD dimulai antara Pemutakhiran data pemilih (coklit) berlangsung mulai tanggal 29 Maret 2011-21 April 2010. Untuk masa kampanye 12 Desember 2010 sampai 12 Januari 2011 oleh PPS dan PPDP. 21 April-04 Mei 2011. dilanjutkan masa tenang 05-07 Mei Dilanjutkan pengesahan DPS, Pengumuman DPS, DPS 2011. perbaikan (DPSHP), pencatatan data pemilih tambahan, Hari pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara di penetapan daftar pemilih tambahan (DPTb), pengumuman TPS oleh KPPS adalah tanggal 08 Mei 2011 dilanjutkan daftar pemilih tambahan, Penyusunan DPT, penetapan DPT, rekapitulasi di PPKDA di KPU adalah tanggal 09-11 Mei 2011 pengumuman DPT berlangsung antara tanggal 13 Januari 2011 dan 14 Mei 2011. samapi 20 Maret 2011 oleh PPS. Selanjutnya penetapan calon terpilih tanggal 15 Mei Rekapitulasi DPT di tingkat PPK tanggal 22 Maret 2011 2011 oleh KPU Kota Salatiga. Dan diakhiri dengan jadwal oleh PPK. Selanjutnya Rekapitulasi DPT di tingkat KPU Kota tahap penyelesaian. Permohonan PHPU ke MK 16-18 Mei 26 Mei 2011 oleh PPK, penyampaian salinan DPT kepada 2011 dan penyelesaiannya 19 Mei-16 Juni 2011 oleh MK. KPPS melalui PPKdan PPS 01 Mei-05 Mei 2011 oleh KPU. Pelantikan direncanakan Juli 2011 penyampaian hasil Tahap selanjutnya adalah penclonan. Pencalonan pemilukada Kota Salatiga kepada DPRD Kota Salatiga, jika perseorangan dimulai paling awal yaitu: pengumuman 14-18 tidak ada PHPU 20 Mei 2011 sedangkan jika ada PHPU 21-23 Januari 2011 oleh KPU Salatiga. Penyerahan dokumen Juni 2011 oleh KPU Kota Salatiga. Ditutup dengan rapat dukungan dan rekapitulasi dukungan calon perseorangan 14- evaluasi pelaksanaan dan penyusunan rekomendasi 19 Januari 2011 oleh pasangan calon. Penyerahan dukungan pemilukada kota Salatiga tahun 2011 Juni 2011 dan kepada PPS oleh KPU melalui PPK tanggal 21 Januari 2011. pertanggungjawaban anggaran pemilukada bulan Oktober Verifikasi dokumen dukungan calon perseorangan oleh PPS 21 2011 oleh KPU Salatiga. Januari-03 Februari 2011. Verifikasi dan rekapitulasi dokumen Demikian rangkuman lampiran salinan keputusan dukungan calon perseorangan di tingkat KPU kota oleh KPU Komisi Pemilihan Umum Kota Salatiga nomor: 07-07 Februari 2011. 01/Kpts/KPU-KOTA SLG-012329537/2011 tanggal 29 Untuk pendaftaran pasangan calon parpol atau September 2010. untuk lebih detail dan jelasnya bisa dilihat gabungan parpol dan perseorangan dimulai pengumuman 09- jadwal KPU Kota Salatiga.(HB_8)
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
15
Ragam
ASAKU BagiMu Negeri Oleh: Prayuda Dewantara*)
Apabila proses pembangunan hanya dilihat dari segi fisik bangunan, pada saat ini pembangunan di negeri ini telah berjalan cukup pesat, sebagai contoh dimana-mana dapat ditemui jalan beraspal, bangunan gedung bagus-bagus, namun sebenarnya ada pembangunan yang pada saat ini sedang merosot namun tidak disadari, inilah yang perlu menjadi perhatian para pemimpin bangsa, yaitu pembangunan sumberdaya manusia (SDM)
P
embangunan yang tengah dilaksanakan oleh pemerintah merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan memerlukan waktu, sehingga tingkat keberhasilannya tidak dapat dilihat hanya menggunakan patokan waktu saja. Berkaitan dengan masalah keberhasilan pembangunan, sebenarnya tidak hanya dapat dilihat dari fisik bangunan saja. Apabila proses pembangunan hanya dilihat dari segi fisik bangunan, maka pada saat ini pembangunan di negeri ini telah berjalan cukup pesat, sebagai contoh dimana-mana dapat ditemui jalan beraspal, bangunan gedung bagus-bagus, namun sebenarnya ada pembangunan yang pada saat ini sedang merosot namun tidak disadari, ini yang perlu menjadi perhatian para pemimpin bangsa, yaitu pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Banyak dijumpainya remaja terlibat dalam tawuran, mabuk-mabukan, narkoba, merupakan contoh kurang berhasilnya pembangunan dibidang SDM. Kondisi ini perlu memperoleh perhatian dari pemerintah, disatu sisi pembangunan fisik berhasil, pada sisi lain pembangunan SDM menurun, padahal remaja merupakan generasi penerus bangsa. Kenyataan seperti ini tidak terlepas dari kualitas pendidikan di Indonesia.
16
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
Pada dasarnya pendidikan di negeri ini sudah memiliki kualitas yang cukup bagus, terbukti banyak pelajar Indonesia yang berhasil memenangi olimpiade pendidikan tingkat internasional namun demikian permasalahan yang ada adalah pendidikan di Indonesia belum merata dan jauh dari keadilan. Karena, rata-rata mutu pendidikan di Indonesia yang baik berada di pulau Jawa. Persentasi ketidaklulusan paling tinggi berada di luar pulau Jawa. Sehingga memang kesenjangan pendidikan yang jauh dari rasa keadilan ini harus segera diatasi oleh pemerintah. Menurut pandangan kami selaku remaja dan sekaligus siswa SMAN 3 Salatiga akan lebih baik jika UAN ditiadakan karena proses pembelajaran sekolah selama 3 tahun seakan sia-sia karena hanya ditentukan 5 hari saja, hal ini bertentangan dengan tujuan pendidikan membentuk sumber daya manusia yang berguna. Dengan adanya perbedaan tingkat kualitas pendidikan yang cukup mencolok di wilayah pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa akan lebih baik apabila ujian kelulusan sekolah diserahkan pada daerah yang lebih mengetahui kondisi masing-masing wilayah. Dalam kaitannya dengan tingkat pengangguran di negeri ini, hal tersebut juga memiliki hubungan yang erat
Untuk Kota tercinta Salatiga, dapat kita rasakan dan amati betapa pesatnya pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Namun sayang proses pembangunan tersebut kurang berorientasi kepada lingkungan. Secara berangsurangsur Salatiga telah kehilangan keteduhan yang sebenarnya dapat menjadi salah satu nilai lebih bagi Kota Salatiga. Untuk sekarang ini pepohonan sebagai peneduh sangat dibutuhkan untuk mengurangi panasnya suhu udara di Salatiga yang telah menjelma menjadi kota yang cukup panas.
dengan pembangunan SDM, banyaknya pengangguran juga merupakan cermin belum berhasilnya pembangunan SDM. Pendidikan yang hanya sekedar mengejar nilai kelulusan seperti UAN dapat menjadi salah satu sebab meningkatnya pengangguran, disamping meningkatnya jumlah penduduk yang tidak berimbang dengan jumlah lapangan kerja. Menurut kami untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah perlu membuka jalur pendidikan diluar sekolah, seperti misalnya pelatihan gratis entrepreneur atau kewirausahaan untuk melatih para pengangguran berwirausaha. Pelatihan ini sebaiknya tidak ditangani oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi saja, namun lebih tepat apabila ditangani oleh pihak ketiga yang berkecimpung langsung dalam dunia bisnis sehingga pelatihan tersebut diharapkan akan lebih sesuai dengan kebutuhan dunia usaha saat ini. Apabila mengamati proses pembangunan yang tengah berlangsung saat ini sebenarnya akan lebih baik jika bangsa ini lebih terfokus pada pembangunan di bidang agraris. Negeri kita adalah negeri yang kaya akan sumber daya alam, selain itu Indonesia juga terkenal dengan kesuburannya. Ibaratnya setiap tanaman yang ditanam pasti akan tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang baik pula. Sehingga harapan kami sebagai generasi penerus, Indonesia kembali mengikrarkan berkiblat sebagai negara agraris artinya kembali mengolah sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun juga tidak menutup kemungkinan tumbuhnya sektor industri dapat berjalan beriringan dengan pertumbuhan sektor agraris sehingga perpaduan dari sektor tersebut dapat membuka lapangan kerja yang lebih luas. Pada akhirnya sinkronisasi sektor industri dan pertanian dapat mengatasi permasalahan pengangguran di Indonesia.
Selain masalah global warming yang tengah melanda dunia di negara kita Indonesia saat ini tengah terjadi krisis penegakan hukum. Dalam pandangan kami selaku generasi penerus bangsa penegakan hukum masih jauh dari keadilan, dalam penindakan pelanggaran hukum masih memandang siapa yang diadili. Orang yang melakukan korupsi dihukum sama dengan orang yang mencuri ayam karena lapar, tentunya kondisi tersebut tidak adil. Pejabat yang berkeinginan untuk menegakkan hukum justru dikucilkan, inilah kondisi nyata penegakan hukum di Indonesia yang saat ini kami lihat dan rasakan. Seyogyanya penegakan hukum harus sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Peraturan hukum dibuat untuk mengatur dan ditaati sehingga dapat tercipta kehidupan yang teratur. Kalau semua peraturan yang tersedia dijalankan sebagaimana mestinya, maka kami yakin akan memenuhi rasa keadilan, dan mampu mengayomi warga Negara Indonesia dari ketidakadilan. Akhirnya harapan kami selaku pewaris bangsa ini, kedepan Indonesia lebih baik dari keadaan saat ini, tidak ada lagi penindasan orang kuat terhadap yang lemah, tidak ada lagi kesenjangan antara sikaya dan simiskin, terpenuhinya rasa keadilan dalam berbagai segi kehidupan, tidak ada lagi praktek korupsi yang sangat merugikan bangsa. Para pemimpin bangsa harus dapat menjadi contoh yang baik bagi warganya. Indonesia harus menjadi Negara yang maju, dihormati dan disegani oleh negara lain di dunia. *)
Penulis adalah Ketua OSIS SMA Negeri 3 Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
17
Pendidikan
Ancaman Kekerasan Foto: doc.HB
di Bangku Sekolah Oleh: Budi Susilo, S.Sos*)
Mencerdaskan siswa di lingkungan alam yang sangat bersahabat.
K
ekerasan di bangku sekolah memang sangat menghantui siswa didik kita selama ini, hal ini akan menghancurkan masa depan generasi kita di masa yang akan datang. Jika kita mencermati pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, pendidikan kita mengamanatkan pada Pemerintah untuk dapat melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan juga untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Namun mengapa kekerasan di bangku sekolah tidak juga berhenti? dan sampai saat ini masih saja kita jumpai. “Mulai besok saya tidak mau sekolah, saya takut dengan guru praktik rias. Saya mau pindah sekolah saja” kata salah seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan di kota ini usai mengikuti praktek merias. Ini hanya salah satu contoh intimidasi yang terjadi di salah satu lembaga pendidikan kita. Padahal kalau kita mau melaksanakan visi Pendidikan Nasional kita yang menyebutkan bahwa terwujudnya sistem pendidikan sebagai
18
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah, jelas kekerasan dan intimidasi tersebut tidak akan pernah terjadi. Kemudian bagaimana kita harus bersikap?. Menurut saya, pindah dari sekolah yang satu ke sekolah yang lain bukanlah hal yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan. Satu-satunya jalan adalah berkomunikasi secara jujur dan terbuka dengan anak serta pihak sekolah melalui guru pembimbing. Selain itu kita sebagai orangtua siswa harus memberanikan diri untuk melakukan tindakan melawan praktek kekerasan dan intimidasi tersebut. Kita sebagai orangtua siswa harus berani menyuarakan kondisi anak kita ke pimpinan sekolah. Dengan begitu kalangan para pengajar tidak akan berani melakukan praktek kekerasan seperti menampar serta melakukan intimidasi secara psikologis kepada para peserta didiknya. Kalangan pengajar harus mampu membentuk anakanak yang merdeka dan berjiwa demokratis, bukan melaksanakan praktik feodalisme serta diskriminatif kepada peserta didiknya. Dengan demikian akan terbentuk sikap dan watak serta peradaban siswa yang cerdas dan bermartabat. Mengembangkan kemampuan, membentuk watak serta peradaban yang bermartabat adalah prinsip penyelenggaraan pendidikan di Negeri kita. Hal itu sesuai UU No. 20 Tahun 2003 yang menjelaskan “pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa, dengan demikian pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak menjelaskan bahwa “setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. Namun demikian, kekerasan pun masih tetap kita jumpai, yang lebih memprihatinkan lagi biasanya para pimpinan suatu lembaga pendidikan secara personal tidak
mengetahui praktek kekerasan, premanisme serta intimidasi yang terjadi di lembaga yang dipimpinnya. Inilah yang membuat para pengajar akan lebih leluasa melaksanakan praktek kekerasan, premanisme serta intimidasi kepada siswa didiknya tanpa sepengetahuan pimpinan. Perlu kita ketahui bahwa pendidikan merupakan media untuk membentuk kepribadian siswa. Hubungan antara pendidikan dan kepribadian siswa sangatlah erat, karena pendidikan merupakan proses pembimbingan siswa muda menjadi siswa dewasa, pembimbingan untuk menjadikan siswa yang lebih manusiawi serta membentuk siswa yang berwawasan dan berkepribadian kemanusiaan yang tinggi agar mampu memanusiakan manusia. Dengan demikian, menghubungkan antara pendidikan dengan keadaan sosial merupakan strategi yang tepat untuk menjadikan siswa yang bersifat manusiawi Kita harus lebih serius dalam upaya membangun masyarakat yang cerdas, dimana cerdas disini tidak dimaknai sebagai bentuk penguatan kognisi saja, tapi juga penguatan pada aspek emosi, kepribadian, dan kesadaran diri. Dengan begitu mau tidak mau, orangtua siswa dipaksa untuk memiliki pandangan kritis dalam meneropong atau menyoroti pelaksanaan kegiatan pembelajaran terhadap anaknya di bangku sekolah. Karena orangtua siswa memiliki hak untuk ikut berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. Selain itu, masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan. Perlu kita sadari bersama bahwa tugas pendidikan kita bukanlah dengan kekerasan, apalagi kekerasan yang dilandasi
dengan rasa emosional yang tinggi. Hal tersebut tidaklah dapat memecahkan suatu persoalan. Keterbukaan dan kebijaksanaanlah yang akan mampu membangun kepribadian manusia yang memiliki karakter terbuka, manusiawi, dan memiliki kesadaran yang tinggi. Jika seseorang dihadapkan pada kenyataan yang diliputi berbagai persoalan pelik, maka orang tersebut akan mampu memecahkan persoalannya dengan keterbukaan dan kebijaksanaan, sepelik apapun persoalan yang dihadapi akan dapat terselesaikan dengan baik melalui kedewasaan yang tinggi. Kita sangat berharap agar semua pihak mau memikirkan hakikat pendidikan yang sebenarnya, yaitu pendidikan dengan pencerahan akal tanpa kekerasan, apalagi kekerasan yang dilandasi emosional. KH. Ahmad Dahlan telah menunjukkan secara eksplisit tentang pencerahan akal melalui filsafat dan logika. Menurut beliau pengetahuan tertinggi adalah pengetahuan tentang kesatuan hidup yang dapat dicapai dengan sikap kritis dan terbuka dengan mempergunakan akal sehat dan istiqomah terhadap kebenaran akali dengan di dasari hati yang suci. Semoga hal ini akan menjadi perenungan bagi kita semua, baik para pengajar, pimpinan serta orangtua untuk senantiasa memperhatikan sikap dan perbuatannya dalam mendidik anak. Mendidik anak dengan melakukan tindak kekerasan tidak akan merubah sesuatu pola sikap anak menuju suatu kebaikan, melainkan hanya akan menanam pola kekerasan itu sendiri ke dalam benak dan kepribadian anak. *)
Penulis adalah pemerhati pendidikan di Kota Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
19
Kesehatan CARA MUDAH MENGETAHUI, PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
DEMAM BERDARAH DENGUE Oleh: Drs. BPH Pramusinta, M.Kes*)
D
emam Berdarah Dengue (DBD) Adalah penyakit menular yang ditandai dengan panas (demam) dan disertai perdarahan serta sering menimbulkan wabah dan menyebabkan kematian pada banyak orang. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
(DBD)
ž ž
Mungkin terjadi muntah atau berak bercampur darah Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat. Bila tidak segera ditolong dapat meninggal dunia ž Laboratorium : ü Trombositopenia (<100.000 /ul) ü Hemokonsentrasi (>20%) Apa yang dilakukan bila ada penderita dengan gejala lanjutan ? Ø Anjurkan untuk segera memeriksakan ke dokter, poloklinik, puskesmas atau rumah sakit untuk memastikan penyakitnya dan mendapat pertolongan yang cepat dan tepat. CIRI-CIRI NYAMUK AEDES AEGYPTI 1. Berwarna hitam dengan belang-belang (loreng) putih pada seluruh tubuhnya 2. Aktif menggigit pada pagi dan sore hari 3. Mampu terbang sampai 100 meter 4. Hidup didalam dan diluar rumah, juga ditempat umum 5. 6. Umur nyamuk rata-rata 2 minggu, tetapi sebagian diantaranya dapat hidup 2-3 bulan.
Gambar penularan DBD. Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Gejala Awal : ž Panas tinggi mendadak (demam) selama 2 – 7 hari, tampak lemah dan lesu ž Seringkali ulu hati terasa nyeri, karena terjadi perdarahan di lambung. ž Tampak bintik-bintik merah pada kulit seperti bekas gigitan nyamuk (Untuk membedakannya kulit diregangkan, apabila bintik merah itu hilang berarti bukan tanda DBD) Apa yang harus dilakukan bila ada tersangka dengan gejala awal ? a. Beri minum sebanyak-banyaknya dengan air yang sudah dimasak seperti air susu, teh atau air minum lainnya. Dapat juga diberikan larutan oralit. b. Berikan kompres air hangat c. Berikan obat penurun panas (Parasetamol) 2. Gejala Lanjutan : ž Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan)
20
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
SIKLUS HIDUP NYAMUK TELUR
Jentik
Kepompong
Nyamuk
TEMPAT BERKEMBANG NYAMUK AEDES AEGYPTI Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari dan barangbarang lain yang memungkinkan air tergenang yang tidak beralaskan tanah, seperti : ž Bak Mandi, bak WC ž Tempayan, drum ž Tempat minum burung ž Vas Bunga ž Pot tanaman air ž Ban bekas ž Plastik bekas ž Dispenser ž Tempat penampungan air dibelakang kulkas, dll C A R A P E M B E R A N TA S A N N YA M U K A E D E S AEGYPTI 1. Fogging / Pengasapan Cara ini kurang efektif karena hanya membunuh nyamuk dewasa saja, sedangkan jentik-jentik tetap hidup. 2. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD Cara ini dianggap paling efektif yaitu dengan 3M Plus, yaitu : menguras dan menyikat tempat penampungan air minimal 1 minggu sekali, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang bekas yang dapat menampung air. 3. Larvasidasi Dilakukan di daerah/tempat yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pengurasan 1 minggu sekali, misalnya dengan Abate.
Kasus DBD per bulan di Kota Salatiga
*)
Penulis adalah Pegawai pada DKK Kota Salatiga HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
21
Budaya
Ngelmu Oleh: Ki Ronggo*)
Pangetrapanipun ngelmu ing gesang padintenan nuwuhaken pakarti luhur, ingkang sedaya kalawau ndadosaken raos lila legawa. Lila lamun kelangan nora gegetun; Nrima yen ketaman; Sak serik sameng dumadi; Tri legawa nalangsa srah ing Bathara.
S
aderengipun ngrembag bab ngelmu, wongsalwangsul seratan kula tentu kula purwakani kanthi punapa ta budaya punika? Mliginipun budaya Jawi, awit punika mujudaken dhasar anggenipun ngrembag babagan punapa ta ngelmu punika. Ananging, gandheng kaliyan cupeting seserapan tuwin kiranging pasrawungan, seratan punika kathah sanget kekiranganipun malah-malah kepara ndadosaken kirang cocoging pamanggih utawi pangretosan, pramila kula nyuwun pangapunten lan namung bebesan timun wngkuk jaga imbuh. Budaya inggih punika woh pangolahing budi ingkang linambaran lahir lan batos. Lambaran lahir sageda tansah mbudidaya tumindak ingkang tumuju dumateng luhuring budi. Wondene lambaran baos sageda tansah nyaket wonten ngarsaning Gusti Ingkang Maha Murba. Dados menawi dipunringkes budaya Jawi punika isinipun wonten kalih bab, inggih punika: 1. Titah manungsa punika sageda tumindak ingkang sae, nindakaken dhawuhing Allah SWT lan nyingkiri pepacuhipun. 2. Titah manungsa sageda tansah nyaket dumateng Ingkang Nitahaken, mawi dhasar kapitadosanipun piyambak-piyambak.
22
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
Salajengipun ngrembag bab ngelmu dumados saking kalih tembung, inggih punika ngel tuwin mu. Ngel menawi dipunpanjangaken angel, wondene mu cekakan saking tinemu. Mila lerse angel tinemu jalaran ingkang dipunsinau pangertosan-pangertosan ingkat gegayutan kaliyan batos saha pakartining manungsa (budi pekerti). Wonten ing Serat Wedhatama yasan Kangjeng Gusti Pangerang Adipati Arya Mangkunegoro IV, kaserat ngengingi ngelmu kanthi sekar Pocung. Ngelmu iku kelakone kanthi laku; Lekase lawan kas; Tegese kas nyantosani; Setya budya pangekese durangkara. Menggah ngelmu ingkang sayektos namung saged kagayuh kanthi lampah (laku) inggih lahir tuwin batos. Lampah utawi laku ing ngriki ateges dipuncakaken utawi dipunamalaken ing gesang padintenan. Sedaya patrap tumindak ing padintenan ingkang tuwuh saking manah ingkang tulus lan suci saged nuwuhaken raos ayem-tentrem, bagia-mulya, lan sedaya kala wau saged ngikis sedaya pakarti ingkang kirang prayogi. Salajengipun wonten malih sekar Pocung ingkang suraosipun gegayutan kaliyan pangertosan ngelmu. Basa
ngelmu mupakate lan panemu; Pasahe lan tapa; Yen satriya tanah Jawi; Kuna-kuna kang ginilut tri-prakarsa. Ing ngriki werdinipun bilih ngelmu kedah mujudake pengalamanipun utawi pambudidayanipun pribadi, dados kedah dipunamalaken pengalamanipun utawi diputindakaken, mboten namung sekap teori. Pangetrapanipun ngelmu ing gesang padintenan nuwuhaken pakarti luhur, ingkang sedaya kalawau ndadosaken raos lila legawa, kados ingkang kaserat ing sekar Pocung. Lila lamun kelangan nora gegetun; Nrima yen ketaman; Sak serik sameng dumadi; Tri legawa nalangsa srah ing Bathara. Menggah werdining sekar kalawau inggih punika: Lila legawa mboten getun menawi kecalan punapa kemawon (apa bae kang ora langgeng aja digondheli kenceng-kenceng); Saged nampi sedaya lelampahan ingkang kesandhang ateges tetep sabar, sanajan dipunrembag awon dening tiyang sanes; lan Pasrah, sumarah dumateng kersaning Gusti Ingkang Murbeng Dumadi. Menawi panjenengan manggihaken tiyang ingkang nggadhahi sifat tigang prekawis kala wau, saestunipun kalebet tiyang ingkang sampun menep, saged ngendhaleni pakartining hawa nafsu. Anamung sedaya ngelmu kala wau mboten saged dipunsinau piyambak utawi kedah wonten ingkang nuntuni utawi guru.
Lajeng, sinten ingkang saged dipunguroni? Wonten ing serat Wulangreh yasan dening Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Pakoe Boewono IV, kapacak ing sekar Dandanggula: Nanging yen sira nggeguru kaki; Amiliha manungsa kang nyata; Ingkang becik martabate; Sarta kang wruh ing kukum; Kang ngibadhah lan kang wirangi; Sokur oleh wong tapa; Ingkang wus amungkul; Tan mikir pawehing liyan; Iku pantes sira guronana kaki; Sartane kawruhana. Wonten ing ngriki bilih tiyang menawi meguru sageda milih guru ingkang pantes dipunguroni. Sak mboten-mbotenipun sae martabatipun, mangertos tuwin ngugemi hukum (undang-undang), tekun ngibadahipun ajrih dhumateng allah SWT, tuwin nindakaken sedaya dhawuhing Allah SWT. Syukur pikantuk tiyang ingkang sampun saged meper hawa nafsu, lan sampun mboten ngajeng-ajeng pawehing tiyang sanes, dados maringi pangertosan tanpa pamrih utawi pituwas. Sedaya ingkang kaserat punika, paugeranipun guru ingkang saged dados tuntunan. Adhedhasar andharan punika saged dipunaturaken dudutanipun, inggih punika:1. Saged dipunmangertosi nggayuh ngelmu lampah batos; 2. Ngelmu saged dipunmangertosi menawi ampun dipuntindakaken utawi dipunamalaken; 3. Saged ngirangi karemenaning kadonyan, ingkang tansah mencutaken; 4. Saged katindakaken kanthi: a. Heneng : raos ingkang nyawiji, b. Hening : raos ingkang wening c. Heling : raos ingkang tansah enget dumateng Gusti Ingkang Maha Kawasa; 5. Pangudi ngelmu langkung kathah ngginakaken raos tinimbang nalar. S a l a j e n g i p u n , p u n a p a i n g k a n g d i p u n g ay u h sasampunipun ngudi ngelmu? 1. Ngupadi asalipun manungsa tumitah, lan dateng pundi wangsulipun 9sangkan paraning dumadi); 2. Mangertosi sesembahanipun; 3. Mangertosi sesambetanipun titah kaliyan Ingkang Nitahaken, tuwin sesambetanipun titah manungsa kaliyan jagad saisinipun. Minangka panutuping seratan kula ingkang mboten sepintena, keparenga ngaturaken sekar Dandanggula: Sanepane wong urip puniki; Aneng donya iku upamanya; Mung kaya wong mampir ngombe; Umpama manuk mabur; Lepas saking kurunganeki; Pundi mencoke benjang; Aja kongsi kleru; Umpama wong jan-sinanjan; Ora wurung mesthi bali mulih; Mring asal kamulyannya. Dados wangsulipun manungsa dumateng alam kalangengan gumantung pakartinipun nalika wonten donya. Ing wasana mangga sami mulat sarira, menapa ingkang sampun katindakaken wonteng ing jagad raya punika, awit sedaya ngundhuh wohing pakarti. Nuwun. *)
Penulis adalah Budayawan Asal Kota Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
23
Mimbar
Semua Orang
Berpotensi Menjadi
PAHLAWAN Foto: HB/lux Foto: HB/pnj
Malikhah, SP Anggota DPRD Kota Salatiga.
K
ata pahlawan sekarang ini sedang hangat dibincangkan, seiring dengan kebingunan masyarakat dan pemerintah akan pemberian gelar terhadap salah seorang mantan presiden Republik Indonesia. Terlepas dari itu semua meskipun gelar pahlawan sulit dicapai namun semangat yang ada pada diri mereka bisa kita tanamkan pada diri kita semua. Sifat seorang pahlawan adalah memberikan keteladanan bagi kita semua. Seorang pahlawan tidak menginginkan namanya diabadikan, misalnya saja menjadi nama sebuah jalan, monumen atau sebuah gedung, mereka tidak butuh semua itu. Perlakuan demikian adalah hanya merupakan salah satu simbolis yang dilakukan oleh masyarakat dan bangsa ini untuk mewakili penghargaan yang telah mereka perjuangkan. Sebaliknya para pahlawan atau pejuang bangsa ini begitu sangat mendampatkan kita semua para penerusnya mampu meneladani perjuangan mereka. Meskipun beda masa tapi semangat dalam perjuangan tetap harus dikobarkan. Semangat kepemimpinan, perjuangan, rela berkorban dan bekerja keras untuk mengabdi pada negara itulah beberapa manifestasi dari menteladani para pahlawan. Sifat para pahlawan adalah identik dengan perjuangan, pengorbanan dan keikhlasan untuk dipersembahkan kepada anak dan cucunya kelak sebagai penerus bangsa. Sedangkan untuk saat ini pahlawan adalah disandarkan atau diharapkan mewujud pada para pemimpin bangsa. Demikian halnya di Salatiga sifat kepahlawanan muncul dari
24
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
pemimpin yang ada baik di legislatif maupun eksekutif. Kenapa jiwa pahlawan diharapkan melekat pada para pemimipin?, itu tidak lain karena harapan masyarakat digantungkan pada mereka. Mereka adalah para wakil rakyat dan para pelaku pemerintahan, jika perjuangan mereka dilaksanakan dengan baik dan didasari dengan sifat perjuangan, pengorbanan dan ikhlas tanpa tendensi pribadi atau pun golongan maka secara otomatis harapan rakyat akan mengikuti. Kesejahteraan di segala lini akan mudah tercapai, baik kesejahteraan secara kebutuhan makan, sandang dan papan juga peningkatan mutu kesehatan dan pendidikan. Semua orang adalah pemimpin, pemimpin bagi dirinya sendiri, keluarganya, lingkungannya atau bahkan di sebuah kota. Oleh karenanya semua bisa berpotensi menjadi pahlawan, baik pahlawan terhadap diri, keluarga dan juga masyarakat. Agar masuk dalam kategori pahlawan maka para eksekutif harus menjalankan tugas yang melekat pada dirinya semata-mata untuk masyarakat. Jiwa pengabdian, melayani dan mengayomi masyarakat harus tertanam pada setiap pejabat. Setelah demikian akan mudah untuk melaksanakan setiap tugas yang diembannya. Pembangunan pun akan berjalan dengan baik bila pemerintah melaksanakan sesuai dengan aturan yang ada. Tentunya pula pembangunan disandarkan pada kebutuhan masyarakat. Sedangkan legislatif juga harus memposisikan diri sesuai dengan tugasnya menjadi wakil masyarakat. Segala aspirasi yang berasal dari mereka yang sifatnya membangun harus terus dikawal. Semangat untuk terus memperjungkan suara masyarakat menjadi pilihan wajib. Disamping itu juga menjalankan fungsinya sebagai legislator dan pengawas pembangunan. Bahkan kita semua bisa menjadi seorang pahlawan bila kita mampu melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan dan harapan yang ada. Jika kita dapat menyelesaikan amanat yang dibebankan pada diri kita masing-masing, maka sebenarnya kita sedang menuju pada kriteria pahlawan. Namun semua yang kita jalankan haruslah dilandasi dengan semangat rela berkorban, berjuang dengan penuh rasa ikhlas. Jika nantinya setelah meninggal kita dikenang atau diabadikan dalam sejarah maka itu semua adalah buah dari perjuangan.(HB_8)
Tips
Tips Usir Bau Kaki dan K
aki merupakan bagian tubuh yang kadang tidak begitu ditonjolkan penampilannya, bahkan terlupakan untuk mengurusnya, padahal kenyataan apa jadinya bila telah tampil cantik dan ganteng tapi kaki nya masih berbau, wah bisa merusak penampilan secara menyeluruh pasti? Bau kaki biasa diakibatkan oleh jamur karena kondisi kaki selalu lembab dan dapat merupakan gejala penyakit kencing manis dan tumor. Bau kaki yang diakibatkan oleh jamur dapat dihilangkan dengan mudah. Seperti sering-sering membuka sepatu apabila menggunakan sepatu yang tertutup untuk menggurangi kelembaban kaki. Apabila kaki sudah terkontaminasi jamur yang tidak tampak atau kasat mata,namun menimbulkan bau yang tidak sedap, maka dapat melakukan langkah sebagai berikut : cuci kaki dengan alcohol, kemudian keringkan kaki dengan handuk dan taburkan bedak antiseptic yang dapat menyerap air/keringat serta membunuh pertumbuhan jamur. Penyebab bau kaki bisa juga karena sepatu yang lembab/basah, bahan kaos kaki yang tidak menyerap keringat. Sedangkan agar kaki tidak berbau, selain perlu menjaga kesehatan kaki, juga harus rajin membersihkan sepatu dan mengganti kaos kaki. Selain dari sisi kesehatan, ada baiknya kita juga memanjakan kaki agar senantiasa terawat dan tampak indah, berikut berbagai tips yang dapat kita lakukan :
Merawat Kaki Indah
suaramerdeka.com
Memanjakan kaki sangatlah baik untuk kesehatan, selain itu kaki juga akan tampak indah dan terawat.
· Batu apung. Gosokkan batu apung kebagian tumit yang pecah. Batu apung juga bisa dipakai untuk membersihkan telapak kaki yang kulitnya mengeras ,baik dibagian depan maupun belakang.Sebaiknya rendam kaki dengan air hangat terlebih dahulu. · Getah papaya. Ini untuk menghilangkan pecah-pecah pada bagian tumit.Caranya, iris pepaya mentah sampai keluar getahnya,kemudian gosokkan pada tumit yang pecah. · Parutan nanas. Selain dapat menghilangkan bau tak sedap pada kaki,parutan nanas juga dapat membersihkan kuku dan kulit disekitarnya. · Jeruk nipis. Dapat digunakan untuk mengilapkan bagian kuku dan melembutkan kitikula kulit kaki ,sehingga lebih mudah dibersihkan atau dipotong. · Belimbing wuluh. Parut blimbing wuluh kemudian usapkan pada bagian kaki kemudian cuci sampai bersih.(HB_6)
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
25
Artikel Sebuah Refleksi
Untuk Hari Pahlawan Oleh: Robby Fermawan *)
T
anggal 10 November negeri kita selalu memperingati hari pahlawan, pengibaran bendera satu tiang penuh di semua tempat, upacara bendera sebagai tanda penghormatan pun dilakukan dihampir semua sudut di negeri ini. Seremonial ini sepertinya menjadi sebuah refleksi bagi kita semua untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah rela mengorbankan harta benda, jiwa dan raga, bertempur dan berjuang sampai dengan titik darah penghabisan demi satu tujuan: Merdeka…!!!. Merdeka dari Penjajahan, Merdeka dari kolonisasi negara asing, Merdeka dari penghisapan. Soekarno sang proklamator negara ini pun pernah berkata “ bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah lupa akan jasa para pahlawannya, maka dari itu jangan sekali – sekali melupakan sejarah”. Sebagaimana layaknya sebuah refleksi, perayaan peringatan Hari Pahlawan seharusnya tidak hanya cukup dengan sekedar memasang tiang bendera satu tiang penuh, dan menghadiri berbagai upacara yang sudah dipersiapkan,
26
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
dihadiri pejabat, pemuka agama, dan anak sekolah, mendengar pidato yang kemudian lantas selesai begitu saja tanpa ada satu nilai, dan dari tahun ke tahun hanya berlalu begitu saja tanpa adanya penghayatan dan menjadi kosong tanpa makna, karena perayaan yang ada cenderung hanya bersifat seremonial belaka. Lebih dari itu seharusnya Hari Pahlawan seharusnya menjadi sebuah perenungan kita bersama sebagai generasi penerus, para angkatan muda, kaum terpelajar, atau sering orang bilang kaum yang beruntung, beruntung bisa sekolah, beruntung bisa makan lebih dari 1x sehari, mampu dan ikut dalam proses pembangunan negara ini ke depan, hal significan apa saja yang dapat atau telah kita lakukan dalam arus persaingan dalam era globalisasi dimana batas semakin tipis dan jarak semakin pendek. Mengutip apa yang pernah ditulis oleh soe hok gie pada usia yang ke 17 di tahun 1959 “Kitalah yang dijadikan generasi yang akan memakmurkan Indonesia” Memang secara legal formal bangsa kita telah merdeka, tetapi bila kita amati lagi dengan lebih teliti, hakikatnya bangsa
ini belum sepenuhnya merdeka. Penjajahan yang kita alami sekarang bukan seperti yang dialami oleh arek-arek Surabaya 63 tahun silam ketika melawan Inggris dengan bersenjatakan hanya beberapa pucuk senjata dan sebagian besar lainnya adalah bambu runcing yang tentu saja walaupun lebih panjang tapi tetap saja hanya bisa berfungsi jika musuh berada berdekatan. Penjajah jaman sekarang tidak membawa senjata, berwajah garang ataupun memakai sepatu boot, ia tak memiliki wujud fisik. Lihatlah berapa juta rakyat Indonesia yang terpenjara dalam kemiskinan, mereka yang tak mampu untuk sekolah meski sekolah sekarang katanya gratis, pengangguran yang semakin banyak setiap tahunnya, petani yang dirampas tanahnya hanya karena ia tidak tahu harus kemana untuk mengurus bukti kepemilikan,buruh yang bergaji sangat rendah, hal itu belum ditambah dengan kanker korupsi yang tumbuh subur bak jamur di musim penghujan di negri ini. Ini adalah tanggung jawab kita bersama sebagai anak bangsa. Bangsa ini membutuhkan banyak pejuang yang baru, yang punya semangat juang yang sama dengan para pahlawan yang ada di era perlawanan terhadap penjajahan Belanda, Jepang atau negri asing lainnya di tahun yang telah lampau, untuk menjadikan negri ini kehidupan masyarakatnya demokratis secara politik, adil secara sosial, sejahtera secara ekonomi, partisipatif dalam hal budaya. Kita harus mulai membangunkan kesadaran kita yang sudah lama terlelap dalam buaian mimpi kolonialisme dan imperialisme gaya baru, dalam dunia pemikiran bukan hanya membutuhkan sekedar ide–ide baru atau konsep tapi juga alat baca bagi kaum tertindas. Kaum terdidik harus menjadi bagian dari massa tertindas, memahami dan menyelami kehidupannya. Sebab permasalahan negeri ini tidak bisa berhenti hanya pada pelatihan, workshop, rapat, seminar atau diskusi atas sebuah penelitian yang ujung-ujungnya hanya berkutat pada peningkatan pendapatan pribadi dan bukan pada pemahaman sosial. Adalah sebuah keniscayaan jika setiap jaman melahirkan anak jamannya masing-masing. Peran generasi muda memang tidak pernah putus dari sejarah bangsa ini. Jika kita kembali menengok kebelakang, dulu kaum terpelajar, kaum yang beruntung, kaum yang memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pendidikan memiliki satu cita-cita besar yaitu bagaimana bangsa ini bisa merdeka bebas dari penindasan kolonialisme, mereka tidak hanya mempunyai gagasan dan berhenti pada suatu forum diskusi, mereka menciptakan sebuah gerakan riil dimasyarakat menciptakan suatu proses transformasi nilai kepada massa tertindas. Perlawanan terhadap penjajah memasuki babak baru, perlawanan bukan hanya melalui senapan, bambu runcing, keris ataupun senjata tradisional lainnya tetapi juga melalui pena dan kertas. Perlawanan terhadap kemiskinan, kebodohan, ataupun perlawanan terhadap KKN juga harus memasuki babak baru. Harus ada transformasi pengetahuan secara lebih efektif agar perlawanan ini dapat menjadi sebuah pergerakan massa, dan menjadi sebuah gaya hidup baru disetiap pribadi anak negri ini. Yang harus menjadi satu perenungan penting pada hari ini dan seharusnya di hari-hari berikutnya adalah bagaimana kita bisa memberi makna baru bagi kepahlawanan dan mengisi
kemerdekaan bangsa ini sesuai dengan perkembangan jaman. Saatnya berjuang dan mempertahankan kemerdekaan tanpa kenal menyerah seperti pidato bung tomo dulu di Surabaya “… selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga..” ya tanpa kenal menyerah kepada siapapun dan apapun juga sebab rakyat telah mengorbankan nyawanya. Kita wajib menundukkan kepala untuk mengenang jasa-jasa mereka. Karena itulah hari pahlawan harus kita peringati dan menjadi perenungan bagi kita semua. Namun kepahlawanan tidak boleh berhenti disana, dalam mengisi kemerdekaan pun tidak boleh hanya berhenti disana, dalam mengisi kemerdekaan siapapun anak negri ini di tuntut untuk menjadi pahlawan. Kepahlawanan bukan hanya soal keberanian, kepahlawanan juka bukan hanya soal rela berkorban. Saat Ibu Pertiwi menangis, langkahnya terseok, rakyat hidupnya susah bekerja dari pagi hingga malam hanya untuk upah minimum yang tidak cukup untuk keluarganya, atau menjadi buruh dinegri orang, ditindas, disiksa bahkan diperkosa, perubahan hanya menjadi menu diskusi di kantorkantor, radio atau televise yang ujung-ujungnya hanya keuntungan pribadi atau instansi saja, saat itulah maka gerakan progresif kaum intelektual menjadi suatu kebutuhan mendesak, pelajar bukan hanya datang ke sekolah lulus dan kemudian ikut antri mencari pekerjaan dan menjadi bagian dari sekrup-sekrup mesin kapitalisme global, seorang pelajar bukan hanya sosok yang mencintai ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana dapat memberikan gagasan dan ide-ide baru tentang perubahan dan mengimplementaikannya dalam sebuah gerakan untuk memberikan solusi konkrit yang mutlak dibutuhkan bagi kemajuan bangsa ini. Mengutip ungkapan satir yang pernah dituliskan oleh Romo Manungwijaya : Apa guna kita memiliki sekian ratus ribu alumni sekolah yang cerdas, tetapi massa rakyat dibiarkan bodoh? Segeralah kaum sekolah itu pasti akan menjadi penjajah rakyat dengan modal kepintaran mereka. Semoga bisa menjadi perenungan kita semua sebagai --- kaum intelektual terpelajar – dalam merefleksikan hari pahlawan dan mengisi kemerdekan negri ini dengan penuh makna. Saya mimpi tentang sebuah dunia Dimana Ulama – buruh dan pemuda, Baangkit dan berkata – stop semua kemunafikan Stop semua pembunuhan atas nama apapun Dan para politisi di PBB, Sibuk mengatur pengangkutan gandum, susu dan beras, Buat anak-anak yang lapar di tiga benua, Dan lupa akan diplomasi. Tak ada lagi ras benci pada siapapun, Agama apapun, rasa apapun , dan bangsa, Apapun, Dan melupakan perang dan kebencian, dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik. Tuhan – saya mimpi tentang dunia tadi, Yang tak pernah akan datang. Salem, 29 Oktober 1968 -- Soe Hok Gie -*)
Penulis adalah Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) – (1999 – 2005) Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Tahun (2002 – 2003)
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
27
Hukum PEMERINTAH KOTA SALATIGA PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
W
alikota Salatiga Menimbang bahwa dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan pendidikan nasional secara efektif perlu adanya keterlibatan berbagai pihak secara aktif dalam penyelenggaraan pendidikan; bahwa bidang pendidikan sebagai salah satu urusan pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kota Salatiga, maka sesuai dengan kewenangan yang dimiliki berdasarkan asas otonomi daerah perlu menetapkan kebijakan operasional mengenai penyelenggaraan pendidikan; dan bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Dasar, Fungsi Dan Tujuan; Pasal 2, Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 3, Pendidikan berfungsi mengembangkan sumber daya manusia dan membentuk watak ciri khas peradaban warga masyarakat yang bermartabat sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Pasal 4, Penyelenggaraan pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan; Pasal 5, (1).Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa. (2).Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. (3).Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. (4).Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. (5).Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung ba g i segena p wa rg a m a sya ra ka t. ( 6) .Pendidika n diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. (7).Pendidikan diselenggarakan berdasarkan asas-asas umum pemerintahan yang baik yang mencakup asas kepastian hukum, tertib penyelenggara, ke pentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas. Hak dan Kewajiban Orangtua; Pasal 6, Dalam penyelenggaraan pendidikan, orangtua mempunyai hak: a. mengupayakan dan mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu bagi anaknya; b. memilih satuan pendidikan dan
28
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
memperoleh informasi mengenai perkembangan pendidikan anaknya. Pasal 7, (1). Dalam penyelenggaraan pendidikan, orangtua mempunyai kewajiban: a. memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan dasar; b.mendidik dan menjamin kelangsungan pendidikan anaknya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat anak tersebut; dan c.berperan serta dalam pembiayaan pendidikan bagi anaknya. (2).Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, tidak berlaku bagi: a.orangtua yang tidak mampu; dan b.orangtua yang anaknya mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan dasar. Hak dan Kewajiban Masyarakat; Pasal 8, (1).Dalam penyelenggaraan pendidikan, masyarakat mempunyai hak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program Pendidikan. (2).Dalam penyelenggaraan pendidikan, masyarakat mempunyai kewajiban memberikan dukungan sumber daya pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan dan penyelenggaraan wajib belajar. Hak, Wewenang dan Kewajiban Pemerintah Daerah; Pasal 9, (1).Dalam penyelenggaraan pendidikan, Pemerintah Daerah mempunyai hak: b.menetapkan kebijakan untuk meningkatkan jenjang pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan menengah; b.memberikan arahan dan bimbingan kepada satuan pendidikan yang melanggar ketentuan penerimaan peserta didik program peningkatan angka partisipasi pendidikan menengah; c.memberikan arahan dan bimbingan kepada satuan pendidikan yang melanggar ketentuan program penjaminan mutu; d.memberikan arahan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan yang melanggar ketentuan program peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan peraturan yang berlaku; e.memberikan arahan dan pembinaan kepada satuan pendidikan yang melanggar ketentuan pelaksanaan program akreditasi sesuai dengan peraturan yang berlaku; f.memberikan arahan dan pembinaan kepada satuan pendidikan yang melanggar ketentuan pelaksanaan program peningkatan relevansi pendidikan sesuai dengan peraturan yang berlaku; g.menerima laporan perkembangan pendidikan anak-anak usia sekolah keluarga miskin; h.memonitor dan mengevaluasi proses pendidikan anak usia sekolah dari keluarga miskin; dan i.menghentikan bantuan biaya pendidikan bagi anak keluarga miskin berprestasi yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi apabila tidak memenuhi standar evaluasi. (2).Untuk melaksanakan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerah mempunyai wewenang: a.memberikan arahan dan pembinaan kepada satuan pendidikan yang belum mencapai standar nasional pendidikan; dan b.mengadakan evaluasi dan memberikan penghargaan kepada warga belajar, pelaku dunia usaha dan dunia industri, serta pengelola satuan pendidikan yang
menunjukkan prestasi sangat baik dalam pelaksanaan program pencapaian standar nasional pendidikan. Pasal 10, Dalam penyelenggaraan pendidikan, Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban: a.merumuskan visi, misi, dan tujuan di bidang pendidikan yang sejalan dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional; b.memiliki dan mengembangkan sistem informasi berbasis teknologi informasi komunikasi yang sekurang-kurangnya mencakup data statistik pendidikan yang baku, akurat, valid, dan mutakhir; c.melakukan pemetaan pendidikan; d.menyusun rencana operasional daerah bidang pendidikan yang mengacu kepada rencana strategis bidang pendidikan pada pemerintah tingkat provinsi dan nasional; e.menetapkan kebijakan pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar, peningkatan angka partisipasi pendidikan menengah, pendidikan keaksaraan, penjaminan mutu satuan pendidikan, peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, akreditasi pendidikan, peningkatan relevansi pendidikan, dan pemenuhan target pencapaian standar pelayanan minimal bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan standar nasional pendidikan dalam rencana operasional bidang pendidikan; f.berkoordinasi dengan kantor departemen agama dalam melaksanakan program wajib belajar, peningkatan angka partisipasi pendidikan menengah, pendidikan keaksaraan, penjaminan mutu satuan pendidikan, peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, akreditasi pendidikan, peningkatan relevansi pendidikan, dan pemenuhan standar pelayanan minimal bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan standar nasional pendidikan; g.menjamin tersedianya dana, sarana dan prasarana pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan bagi setiap satuan pendidikan pelaksana program wajib belajar pendidikan dasar, peningkatan angka partisipasi pendidikan menengah, pendidikan keaksaraan, penjaminan mutu satuan pendidikan, dan program pemenuhan target pencapaian standar pelayanan minimal bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan standar nasional pendidikan; h.menjamin tersedianya dana, sarana dan prasarana untuk melaksanakan program peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan; i.berkoordinasi dengan Dewan Pendidikan dalam melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan program wajib belajar pendidikan dasar peningkatan angka partisipasi pendidikan menengah, pendidikan keaksaraan, penjaminan mutu satuan pendidikan, peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, akreditasi pendidikan, peningkatan relevansi pendidikan, dan pemenuhan standar pelayanan minimal bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan standar nasional pendidikan; j.memberikan bantuan bagi kelangsungan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat; k.mengalokasikan anggaran untuk membiayai pendidikan anak usia sekolah dari keluarga miskin sampai ke jenjang pendidikan menengah; dan l.memberikan bantuan biaya pendidikan bagi anak dari keluarga miskin yang berprestasi sampai jenjang perguruan tinggi. Hak dan Kewajiban Peserta Didik; Pasal 11, (1).Setiap peserta didik pada satuan pendidikan berhak: a.mendapatkan pendidikan agama sesuai agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama; b.mendapatkan pelayanan
pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya; c. m e n d a p a t k a n b e a s i swa b a g i ya n g b e r p r e s t a s i ; d.mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orangtuanya tidak mampu membiayai pendidikannya; e.memilih program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara;dan f.menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu minimal 4 (empat) tahun untuk SD, 2 (dua) tahun untuk SMP dan/atau SMA/SMK. (2).Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan dalam wilayah daerah. Pasal 12, Setiap peserta didik berkewajiban: a.menjunjung tinggi norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan; b.menanggung biaya pendidikan kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c.menjaga, memanfaatkan, dan memelihara sarana dan prasarana pendidikan; dan d.menjaga dan memelihara kebersihan, ketertiban dan keamanan pada satuan pendidikan. Penerimaan dan Perpindahan Peserta Didik; Pasal 13, 1.Penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah merupakan tanggung jawab kepala sekolah/madrasah. 2.Penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah didasarkan pada prinsip obyektivitas, transparansi, akuntabilitas, keseimbangan antara satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dengan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, dan tidak diskriminatif. 3.Pemerintah Daerah menjamin terwujudnya prinsip-prinsip penerimaan peserta didik sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi. 4.Peserta didik yang diterima pada satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memenuhi persyaratan umum, administratif, dan persyaratan teknis yang ditentukan oleh satuan pendidikan. 5.Penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan wajib belajar yang diselenggarakan pemerintah dan Pemerintah Daerah dilaksanakan tanpa dipungut biaya. 6.Pemerintah Daerah memberikan bantuan biaya pelaksanaan penerimaan peserta didik kepada satuan pendidikan dasar keagamaan dan pendidikan dasar yang diselenggarakan masyarakat. 7.Perpindahan peserta didik antarsekolah dilaksanakan atas dasar persetujuan dari kepala sekolah asal dan kepala sekolah yang dituju serta dilaporkan kepada kepala satuan kerja. 8.Ketentuan lebih lanjut mengenai penerimaan dan perpindahan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (7), diatur dengan Peraturan Walikota. 9.Dalam melaksanakan ketetentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (8), Walikota dapat melimpahkan kewenangannya kepada Kepala Dinas. Pengawasan; Pasal 92 (1).Pemerintah Daerah, dewan pendidikan, komite sekolah/madrasah, dan masyarakat melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing. (2).Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.(HB_13) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
29
Lintas Kota
Bantuan Bencana Disalurkan
S
esuai dengan rencana, bantuan bencana Merapi yang dihimpun dari PNS dan warga Kota Salatiga, Sabtu (06/11) disalurkan ke lokasi bencana, yaitu Sleman, Klaten, Boyolali dan Magelang. Sampai dengan Sabtu, dana yang terhimpun mencapai 206 juta rupiah dan berbagai bantuan berupa barang. Tahap pertama bantuan disalurkan senilai 125 juta rupiah yang diwujudkan dalam bentuk barang, terdiri dari 1.406 buah selimut, 640 buah tikar, 48 pak pakaian anak, 140 pak celana dalam, 300 pak minyak kayu putih, 384 pak pembalut wanita, 120 pak sabun mandi, 60 pak sikat gigi, 48 pak pasta gigi , 112 pak biscuit, 30 sak beras, 62 dos mi instant, 43 dos pakaian pantas pakai dan pampers bayi. Tim pengiriman bantuan dilepas oleh Wakil Walikota, Ir. Hj Diah Sunarsasi. Selain pengiriman bantuan tersebut pada akhir Oktober yang lalu pemkot Salatiga, juga telah mengirimkan tim kesehatan terdiri dari 12 orang tenaga medis dan obat-obatan ke Srumbung, Kabupaten Magelang. Dalam kesempatan apel pagi, Senin 9/11, Sekda Kota Salatiga, Drs. Agus Rudianto, MM menyampaikan bahwa bantuan yang telah terkumpul tidak sepeserpun digunakan untuk operasional pemberian bantuan, keseluruhan bantuan
Foto: HB/pnj
Operasi Pelajar
SATPOL PP M
araknya pelajar yang membolos dari sekolah membuat prihatin bagi semua pihak, baik orang tua/wali murid, pihak sekolah dan tentunya pemerintah. Untuk itu, guna menjaga ketertiban dan keamanan serta yang lebih penting untuk memberikan
30
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
tersebut diberikan kepada korban bencana. Sedanfkan biaya operasional pengumpulan dan distribusi bantuan diambilkan dari dana lain. (HB_9).
Foto: HB/pnj
Wakil Walikota Salatiga, Ir Hj. Diah Sunarsasi saat menyampaikan bantuan dari Pemkot Salatiga untuk bencana gunung merapi.
pengertian dan arahan bagi para pelajar agar tidak menyia-nyiakan jam pelajaran, maka beberapa waktu yang lalu Satpol PP Kota Salatiga bersama perwakilan SKPD serta Polres Salatiga melaksanakan operasi pelajar. Kepala Satpol PP Kota Salatiga, Bustanul Arifin menjelaskan bahwa operasi tersebut Foto: HB/pnj dilaksanakan dengan Petugas Satpol PP membina siswa membolos diiringi pembinaan bagi pelajar yang kedapatan membolos. Hal ini dimaksudkan agar pelajar yang terjaring operasi memiliki rasa jera untuk membolos dan yang lebih penting yaitu muncul kesadaran bahwa sekolah merupakan amanah dan kebutuhan untuk masa depan yang lebih baik. Adapun target dari operasi tersebut adalah pelajar yang berada diluar sekolah pada jamjam sekolah seperti di jalan, pasar/pertokoan, warnet, dan tempat penyewaan play station. Dari kegiatan operasi tersebut terjaring pelajar sejumlah 32 siswa yang terdiri dari 20 siswa setingkat SMP dan 12 siswa setingkat SMA. (HB_9)
Lintas Kota
Sosialisasi Pemberantasan
TIPIKOR seluruh perwakilan SKPD, perwakilan dari kelurahan dan kecamatan, Ke p o l i s i a n , K o d i m 0 7 1 4 d a n perwakilan dari berbagai perusahaan daerah yang dimiliki oleh pemkot Salatiga. Kegiatan yang dibuka oleh Sekda Kota Salatiga Drs. Agus Rudianto, MM tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengertian yang benar tentang UU No. 31 Tahun 1999 Jo UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan tindak pidana korupsi. Sehingga diharapkan Foto: HB/pnj dengan pengetahuan yang cukup tentang pidana korupsi dapat Sosialisasi pemberantasan tindak pidana korupsi di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga. mengurangi kejahatan korupsi yang ada tanggal 21 Oktober yang lalu Bagian saat ini telah menjadi kejahatan ang dianggap luar biasa di Hukum Setda Kota Salatiga bekerjasama Indonesia dengan efek menimbulkan kerugian bagi negara dengan Fakultas Hukum Universitas yang tidak sedikit. Dlam acara sosialisasi tersebut tampil Diponegoro menyelenggarakan Sosialisasi Pemberantasan sebagai pembicara utama yaitu Prof. DR. Nyoman Serikat Tindak Pidana Korupsi. Kegiatan yang diseleggarakan Putra Jaya, SH, MH Dosen Hukum Pidana pada Fakultas diruang sidang II pemkot Salatiga tersebut diikuti oleh Hukum Universitas Diponegoro.(HB_9)
P
Workshop DAK M
enjelang dilaksanakannya Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengadaan buku perpustakaan sejumlah Rp. 4 miliar, maka Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan workshop DAK Bidang Pendidikan tahun 2010. Bertempat di Gedung Pertemuan SMAN 3, kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 21 Oktober tersebut diikuti oleh Kepala Sekolah dan Pembantu Pengurus Barang dari 45 sekolah penerima DAK. Dari 45 sekolah tersebut terdiri dari 24 Sekolah Dasar dan 21 Sekolah Menegah Pertama. Kegiatan yang dibuka oleh plt Ka Disdikpora Drs. Zaenuri, M.Pd tersebut menghadirkan tiga narasumber yaitu Anindito Sulaksono, MM Kasi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar dengan materi Kebijakan Pengelolaan DAK bidang Pendidikan tahun 2010, Alamul Huda,SE Kasi Pemberdayaan Aset dengan materi Pengelolaan Aset Daerah dan Sudarto,SE Kasi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan dengan materi Pencatatan Aset pada Pembantu Pengurus Barang di Sekolah. Kegiatan workshop tersebut bertujuan untuk memberikan bekal pemahaman yang benar mengenai
Foto: HB/pnj
Speserta Workshop DAK untuk pengadaan buku perpustakaan tahun 2010 mendengarkan penyampaian dari salah satu nara sumber.
pengelolaan DAK dan barang sekolah. Diharapkan melalui workshop tersebut dapat memberikan bekal pengetahuan yang cukup sehingga dapat menghindari atau mengurangi berbagai bentuk kesalahan yang mungkin terjadi dalam mengelola DAK dan barang sekolah. (HB_9) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
31
Lintas Kota
Bintek SATPOL PP Se-Bakorlin I G
una meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah dalam penegakan perda, maka pada tanggal 21 Oktober yang lalu Satpol PP Provinsi Jawa Tengah bekeja sama dengan Satpol PP Kota Salatiga menyelenggarakan Bintek Anggota Satpol PP se wilayah Bakorlin I yang meliputi Eks karesidenan Semarang dan Pati. Kegiatan yang bertempat di ruang sidang eksekutif pemkot Salatga tersebut diikuti oleh 40 peserta dari perwakilan Satpol PP Bakorlin I. Ketua penyelenggara Suyamto, S.Sos menjelaskan bahwa, kegiatan bintek sehari tersebut bertujuan untuk memberikan bimbingan dan pengetahuan teknis bagi para anggota Satpol PP dalam mendukung pelaksanaan penegakan Perda. Selain itu Foto: HB/pnj sasaran dari bintek tersebut adalah meningkatkan kapasitas anggota Satpol PP dalam melaksanakan tugas dibidang penegakan Pelaksanaan Bintek Satpol PP guna menegakkan Perda di ruang sidang Eksekutif Salatiga. Perda. Walikota Salatiga yang dalam kesempatan tersebut berhadapan dengan masyarakat dalam hal penegakan perda. diwakili oleh Asistem Pemerintahan Drs. Y Tri Priyo Nugroho Sehingga memerlukan bekal yang cukup tentang perda yang menyampaikan pentingnya pelaksanakan binyek tersebut ada dan memiliki pengetahuan psikologi yang memadai dalam terkait dengan keberadaan Satpol PP yang langsung melayani dan menegakkan perda yang ada.(HB_9)
BKSAUA Sulawesi Utara Kunjungi Salatiga
Foto: HB/pnj
Walikota Salatiga, John M. Manoppo, SH menerima kenang-kenangan dari BKSAUA Sulawesi Utara.
32
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
B
adan Kerjasama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Provinsi Sulawesi Utara selaku badan yang menjembatani keharmonisan kehidupan antar umat beragama di Sulawesi Utara pada tanggal 22 Oktober yang lalu berkesempatan mengunjungi Kota Salatiga. Rombongan yang terdiri dari 20 orang pengurus BKSAUA tersebut diterima langsung oleh Walikota Salatiga John M Manoppo beserta segenap anggota muspida di ruang eksekutif pemkot Salatiga. Turut hadir dalam kesempatan tersebut segenap anggota FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) Kota Salatiga yang diketuai oleh KH Tamam Qaulani. Pimpinan rombongan Pdt. DR. Richard Siwu menyampaikan bahwa Salatiga dipilih sebagai kota tujuan mengingat kemajemukan kehidupan antar umat beragama yang dimiliki oleh Salatiga serta keanekaragaman suku yang ada namun dapat hidup berdampingan secara harmonis. Kondisi tersebut yang mendasari BKSAUA berkunjung ke Salatiga untuk melihat secara langsung kehidupan antar umat beragama di Salatiga, sekaligus mempelajari kiat-kiat untuk memelihara keharmonisan yang telah terjalin. Walikota Salatiga dalam sambutannya menyambut hangat tamu dari BKSAUA tersebut dan mengharapkan adanya komunikasi dua arah dari kedua belah pihak, sehingga dari kunjungan tersebut dapat saling memberikan manfaat bagi kedua pihak. Hal tertsebut penting untuk menata kehidupan antar umat beragama yang lebih baik. (HB_9)
Lintas Kota
Disperindagkop dan UMKM Salurkan Bantuan
Foto: HB/pnj
Kepala Disperindagkop dan UMKM Niken Lidiastuti, SH, MH, menyerahkan bantuan kepada salah satu warga di Kecamatan Sidorejo.
M
emenuhi salah satu tujuan dari keberadaan DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) 2010 yaitu untuk penguatan ekonomi masyarakat melalui pemberian bantuan peralatan maka Disperindagkop dan UMKM Kota Salatiga sejak
tanggal 25 Oktober yang lalu memberikan bantuan peralatan bagi industri kecil di empat kecamatan di Salatiga. Pemberian bantuan dilaksanakan selama empat hari di empat kecamatan dengan alokasi bantuan sejumlah 392 unit usaha bagi industri kecil. Jenis peralatan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat diantaranya, mesin penetas telor, mesin jahit, mesin obras dan kompressor. Dalam kesempatan pemberian bantuan di kecamatan Sidorejo pada tanggal 26 Oktober yang lalu dihadiri oleh Kepala Dekranasda Kota Salatiga Ibu Rossa Manoppo, Kepala Disperindagkop dan UMKM Niken Lidiastuti, SH, MH, segenap muspika dan Lurah se kecamatan Sidorejo. Dalam sambutannya Kepala Dekranasda menekankan pentingnya untuk menjaga kualitas dari produk industri kecil yang telah ada, karena dengan kualitas yang baik akan lebih mempermudah dalam pemasaran produk tersebut. Sedangkan Kadisperindag mengharapkan agar dengan adanya penyaluran bantuan tersebut dapat digunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan produksi industri kecil yang berujung pada penyediaan lapangan kerja serta peningkatan kesejahteraan masyarakat Salatiga. (HB_9)
Sedekah Bumi Tani
Sri Sadane S
ebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dengan datangnya musim panen, koleompok tani Sri Sadane Sinoman Sidorejo Lor Kota Salatiga menggelar Sedekah Bumi. Pembukaan syukuran tersebut dilaksanakan di persawahan sekitar RM Joglo Sidorejo Lor beberapa waktu yang lalu. Hadir dalam perayaan tersebut Wakil Walikota Salatiga Ir. Hj Diah Sunarsasi, Kepala Dinas Pertanian Ir. Husnani, Camat Sidorejo, anggota kelompok tani sri sadane serta tamu undangan. Rangkaian acara dimulai dengan pemotongan padi oleh Wakil Walikota yang didampingi ketua kelompok tani. Kemudian dilanjutkan dengan acara sambutan-sambutan. Dalam sambutannya Ir Hj. Diah Sunarsai menyambut baik acara sedekah bumi dalam rangka menyambut panen bersama kelompok tani Sri Sadane. “Kami cukup berbangga hati atas usaha yang dilakukan kelompok tani Sri Sadane. Sesuai dengan janji pemerintah kami akan menyampaikan bantuan berupa traktor. Harapannya dapat bantuan tersebut
Foto: HB/bdi
Wakil Walikota Salatiga, Ir. Hj. Diah Sunarsasi usai pemotongan padi dipersawahan sekitar RM. Joglo Sidorejo Lor Salatiga.
dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya serta dapat meringankan beban pekerjaan para anggota,” sambut wakil walikota. “Selama ini informasinya bapak-bapak mengerjakan lahan sawah dengan tangan dan traktor pinjaman. Saya menghimbau agar alat bajak tersebut dijaga dengan baik, jangan disewakan agar lebih awet,” pinta pejabat yang juga ketua HKTI Salatiga ini. Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan acara pembubaran sekolah lapangan pengelolaan tanaman terpadu oleh kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga Ir. Husnani.(HB_8) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
33
Lintas Kota Peringatan HSP ke-82
P
eringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-82 tahun 2010 Kota Salatiga berlangsung cukup sederhana. Puncak acara yang dilaksanakan adalah apel luar biasa di halaman Pemkot Salatiga 28 Oktober 2010. Tema yang diangkat dalam peringatan kali ini adalah ”Bangun Karakter pemuda demi bangsa Indonesia yang maju dan bermartabat.” Sebagai pengambil apel Walikota Salatiga John M Manoppo, SH. Dalam sambutan walikota membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olah Raga. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian medali dan piagam secara simbolis oleh walikota bagi juara kompetisi olah raga Porseni Kelurahan Kota Salatiga. Mereka yang berprestasi adalah: untuk cabang kelas 54 Kg Putri umur 15-17 tahun, juara I Ratih Erlina (Kelurahan Gendongan, Juara II Septiana Naumy (Kelurahan Sidorejo Lor) dan Juara III Yulianti (Kelurahan Sidorejo Lor). Untuk Cabang Taekwondo under 28 Kg Putra pemenagnya adalah : Juara I Baktiawan Wibisono (Kelurahan Tegalrejo), Juara II Ferdi Angga Atnanta (Kelurahan Tegalrejo) dan Juara III Tunjung (kelurahan Blotongan). Selanjutnya cabang Pencak Silat juara I, II dan III adalah Wisnu Kismoro (Kel. Kalicacing), Pungky Fadhilah (Kel. Kauman Kidul) dan
Foto: HB/lux
Walikota Salatiga, John M. Manoppo, SH memberikan medali kepada para juara kompetisi
Aris Gunawan (Kel. Bugel). Dan untuk cabang Kempo dari juara pertama sampai tiga adalah Roro Ayu Tiurmanityas (kel. Salatiga), Deni Sungging Lestari (Kel, Tegalrejo) Vikan Dyah Palupy (Kel. Mangunsari).(HB_8)
TNI Manunggal Bangun Desa
Dandim 0714/Letkol Inf. JX Baretto Nunes saat membuka program TMMD.
P
rogram TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler dan TMMD Sengkuyung Tahap II TA. 2010. Dilaksanakan di Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Pemngah
34
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
bukaan dilaksanakan di lapangan lempong kelurahan tingkir lor dan dilaksanakan oleh Dandim 0714/Letkol Inf. JX Baretto Nunes Rabu (13/10) Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 13 Oktober – 2 November, dengan melibatkan berbagai unsur baik dari TNI, POLRI, maupun masyarakat umum. Dalam laporan yang dibacakan pada pembukaan TMMD, disebutkan secara total jumlah anggaran untuk TMMD kali ini adalah Rp. 350, 412,000 yang terdiri dari dana APBD P r ov i n s i Jawa Te n g a h s e b e s a r R p. 115,000,000 dan APBD Kota Salatiga sebesar Rp. 350,412,000. Foto: HB/bdi Sasaran fisik kegiatan TMMD di Kelurahan Tingkir Lor adalah Makadam dan pengaspalan jalan sepanjang 870 meter dengan lebar 3 meter di Dukuh Ngentak RT 02/II. Selain fisik kegiatan yang dilaksanakan sampai dengan awal bulan november mendatang tersebut juga menetapkan sasaran non fisik berupa penyuluhan, ketrampilan dan hiburan rakyat.(HB_13)
Lintas Kota
Panwas Pilwalkot Salatiga Dilantik Bawaslu
T
iga orang mantan Panitia Pengawas Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2009 kembali terpilih menjadi Panwas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Salatiga tahun 2011. Syaemuri S.Ag, Arsyad Wahyudi SH, dan Mashuri Ali Kasri S.Ag. adalah tiga orang yang kembali terpilih setelah menjadi Panwas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Salatiga tahun 2011 setelah menjalani uji tes kepatutan dan kelayakan (fit&proper test) yang dilakukan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) di Semarang, belum lama ini. Mashuri mengatakan, kepastian tersebut didapat langsung dari Bawaslu (17/10) dan dilantik (18/10). "Kami mendapatkan telepon dan faksimili dari Bawaslu," kata Mashuri. Mashuri yang juga wartawan Koran Sore Wawasan itu mengemukakan, untuk pelantikan akan dilaksanakan di kantor Bawaslu yang terletak di bilangan Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, bersama dengan anggota Panwas pemilihan
kepada daerah lain dari seluruh Indonesia. Dia mengungkapan, untuk Jawa Tengah, yang akan dilantik berbarengan dengan Panwas Pilwalkot Salatiga adalah Panwas Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Demak. Kebetulan Demak juga akan menyelenggarakan Pilbup yang waktunya hampir bersamaan dengan Pilwalkot Salatiga. Mashuri menandaskan, meski sudah dilantik pada bulan Oktober, namun kemungkinan mereka baru bisa bertugas bulan November, menyesuaikan dengan anggaran dari Pemkot Salatiga. "Untuk anggaran selama pelaksanaan Pilwalkot 2011 memang berasal dari APBD Kota Salatiga," tegasnya. Ketua Panwas Pilwalkot Syaemuri Albab, S.Ag menambahkan, untuk sekretariat Panwas Pilwakot 2011 saat ini masih menggunakan kantor yang dulu pernah digunakan sebagai kantor saat Pileg dan PIlpres 2009, yaitu di kompleks SMA 3 Wisma Seruni Jalan RA Kartini, Kecamatan Sidorejo.(HB_5)
MTD Karyatama Adakan KPP Tata Busana
Foto: HB/lux
Wakil Walikota Salatiga, Ir. Hj. Diah Sunarsasi meninjau lokasi pelatihan yang diadakan oleh MTD Karyatama Salatiga.
S
ebanyak 40 peserta mengikuti kursusu para profesi (KPP) jurusan tata busana yang diadakan manajemen terampil mandiri (MTD) Karyatama Salatiga baru-baru ini. Acara pembukaan dilaksanakan di Balai Pertemuan Kelurahan Salatiga. Program tersebut merupakan program yang didanai oleh APBN melalui kementrian pendidikan non formal. Kursus tersebut memiliki tujuan untuk mendidik dan mempersiapkan siswa yang bisa langsung kerja.
Untuk diketahui lembaga kursus yang telah berdiri sejak tahun 2004 ini membuka jurusan DI desain tata busana, DI Manajemen garmen dan DI Administrasi perkantoran. Sedangkan kegiatan KPP ini adalah wujud kepercayaan pemerintah kepada MTD karyatama atas kinerjanya dalam memberikan keterampilan siswanya. Hadir dalam pembukaan Wakil Walikota Salatiga Ir. Hj. Diah Sunarsai, Kepala Dinas pendidikan Pemuda dana Olahraga Priyono Soedharto, SH beserta staf dan HRD Manajer perusaan garmen. Dalam sambutannya Ahmadi Bahrudin, Direktur MTD K a r ya t a m a b e r h a r a p a g a r p e m e r i n t a h S a l a t i g a mengganggarkan dana untuk kursus serupa, karena masih banyak siswa yang belum tertampung. “Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat utamanya bagi mereka yang telah lulus dari sekolah tingkat SMP dan SMA namun belum bekerja atau tidak memiliki kesempatan meneruskan ke perguruan tinggi. Kegiatan ini sangat membantu, karena kami telah meluluskan 1500 siswa sejak lembaga ini berdiri, dan perusahaan selalu menanyakan kapan siswa diluluskan,” terang Ahmadi Bahrudin. Acara dibuka oleh Wakil Walikota yang juga memberikan peralatan pelatihan secara simbolis. Selanjutnya diteruskan dengan peninjauan tempat kursus serta paparan gambaran peruhaan garmen oleh HRD manajer perusaan masing-masing.(HB_8) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
35
Lintas Kota
Sertijab Lingkungan Setda
W
akil Walikota dan Sekretaris Daerah menyaksikan secara langsung serah terima jabatan di Lingkungan Setda Kota Salatiga. Acara digelar sederhana di Pendopo Kantor Walikota pata tanggal 15 Oktober 2010. Jabatan yang diserah terimakan kali ini adalah posisi Asisten dan Staf ahli. Hadir dalam kesempatan tersebut kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kota Salatiga dan Sekretaris Daerah Drs. Agus Rudianto, MM. dan Wakil Walikota Ir. Hj. Diah Sunarsasi. Dalam sambutannya Wakil Walikota berharap semua pejabat bersifat legowo. “Mutasi adalah hal yang wajar dan biasa dan seharusnya tidak menjadi suatu masalah. Ke depan saya akan intens mengajak para staf ahli untuk berupaya bagaimana membangun Salatiga. Saya sering keliling ke Kelurahan dan daerah-daerah pinggiran, nanti saya akan ajak bapak dan ibu sesuai dengan pembagian kerja yang ada,” papar
Foto: HB/lux
Drs. Agus Rudianto, MM saat menandatangani berita acara serah terima jabatan di lingkungan Setda Kota Salatiga.
Wawali.“Terima kasih kepada ibu Afif yang dari Staf ahli sekarang menduduki Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Karena selama ini telah melakukan kordinasi bersama kami dengan baik. Masih ada jabatan dalam yang kosong yaitu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, jadi masih ada kemungkinan pergantian kembali,” tambah Ir. Hj. Diah Diah Sunarsasi.(HB_8)
Pembinaan LKM dan FLKM
Foto: HB/lux
Salah satu anggota LKM menyampaikan pandamngannya saat mengikuti pembinaan oleh Bagian Humas Setda Kota Salatiga.
B
agaian Humas Setda Kota Salatiga kembali mengadakan pembinaaan terhadap Forum Lembaga Komunikasi Masyarakat (FLKM) dan Forum Komunikasi Masyarakat (LKM). Acara dikemas dalam diskusi panel yang berlangsung di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga pada tanggal 13 Oktober 2010.
36
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
Hadir dalam acara pembukaan, Wakil Walikota Salatiga Ir. Hj. Diah Sunarsasi beserta Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Salatiga. Adapun peserta yang dihadirkan berjumlah 156 peserta yang terdiri dari 130 pengurus FLKM dan LKM serta 26 aparat kelurahan yang membidangi forum tersebut. Tema yang diperbincangkan dalam pertemuan tersebut adalah “Peran Serta FLKM dan LKM Dalam Pelaksanaan Pembangunan Kota Salatiga”. Adapun pemateri yang dihadirkan adalah Asistenn I Tata Pemerintahan Drs. Y Priyo Nugroho, Drs. VT Haribowo dan Drs. Badwan Mag. Dalam sambutannya Kabag Humas, Drs Prasetiyo Ichtiarto, MSi., menyampaikan tujuan diadakannya pertemuan tersebut. “Latar belakang kegiatan ini adalah mempercepat terwujudnya kesejahteraan melalui peranserta masyarakat serta meningkatkan peran serta komunikasi masyarakat,” papar Prasetiyo. Wakil Walikota berharap melalui pertemuan tersebut dapat menyatukan persepsi antara pemerintah dan masyarakat akan pembangunan yang dilaksanakan di Salatiga. “Karena bapak dan ibu semua yang hadir di forum ini adalah tidak lain merupakan tokoh masyarakat, saya menghimbau agar mempergunakan ketokohannya dalam mendukung pembangunan. Sebagai tokoh bapak dan ibu semua semua nasihat pasti akan lebih diterima dengan mudah oleh warganya,” pinta Hj. Diah Sunarsasi sambil tersenyum.(HB_8)
Lintas Kota Wawasan Kebangsaan Ala
Disdikpora
Foto: HB/lux
Pembinaan Wawasan Kebangsaan oleh Disdikpora Kota Salatiga kepada siswa SD untuk meningkatkan jiwa nasionalisme.
S
emangat Nasionalisme sekarang ini mulai luntur, menyahuti keadaan tersebut Dinas Pendidikan Pe mu d a d a n O l a h r a g a Ko t a S a l a t i g a mengadakan pembinaan wawasan kebangsaan. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari sejak 25-27 Oktober 2010 bertempat di Aula gedung Makutarama Salatiga. Peserta yang menjadi sasaran pembinaan tersebut adalah siswa SD yang berjumlah 110 anak, siswa SMA/SMK/MA sebanyak 80 anak yang merupakan ketua
osis dan untuk tingkat SMP/MTs sejumlah 75 anak juga ketua osis. “Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan terhadap warga, kami bidik yang masih sekolah agar jiwa nasionalisme tertanam sejak dini,” tutur salah seorang panitia yang enggan disebut namanya. Adapun kegiatan tersebut merupakan program kerja sama dengan provinsi, sehingga di 35 kabupaten dan kota seJawa Tengah mengadakan kegiatan yang sama. Untuk Salatiga diformat dengan pola kalsikal dan permainan. Dari dana bantuan provinsi diadakan kegiatan berupa lomba paduan suara, pengadaan bendera dan kaset lagu perjuangan yang didistribusikan ke sekolah se-Salatiga serta kegiatan Training of Trainer (TOT) bagi guru. Sedangkan pemateri didatangkan dari Badan Kesbangpol dan linmas Pemkot Salatiga, Kwarcab Pramuka, Kodim 0714 Salatiga dan Korem 073 Salatiga. Tekun Diarpraja, pemateri dari Kwarcab Pramuka menyampaikan materi wawasan kebangsaan bagi siswa SD dengan pola permainan. Siswa dibuat kelompok dan disuruh menata gambar-gambar sila yang telah dilepas pada lambang negara garuda. “Meskipun kita tiap hari lihat namun banyak dari kita yang acuh. Buktinya para siswa saja ada yang salah memasang gambar perwakilan sila yang ada. Ada pula anak yang salah pengucapan kalimat silanya,” terang Tekun.(HB_8)
Lomba Foto Model Budaya “Narsis di Depan Cagar Budaya”
S
alatiga termasuk salah satu dari sedikit kota pusaka di Indonesia. Sebagai kota pusaka Salatiga memiliki kekayaan berbagai jenis benda cagar budaya, di antaranya adalah gedung-gedung bersejarah yang tersebar di berbagai penjuru kota. Gedung-gedung tersebut tergolong sebagai bangunan cagar budaya yang harus dikonservasi dan dijaga kelestariannya. Pada sisi yang berbeda Salatiga memiliki banyak talenta di bidang fotografi dan modeling yang sudah berkembang cukup baik. Berpijak dari kenyataan di atas maka Griya Media bersama Jurusan KOMUNIKASI Fiskom UKSW dan Pemkot Salatiga menyelenggarakan sebuah event Lomba Foto Model Budaya. Lomba ini merupakan ajang adu kreativitas bag! para fotografer untuk menghasilkan karya dari pose seorang model yang difoto dengan background salah satu bangunan cagar budaya di Salatiga.
Maksud-dan tujuan dari penyelenggaraan Lomba Foto Model Budaya ini antara lain adalah untuk mempulerkan kekayaan bangunan cagar budaya yang dimiliki Salatiga; menggali potensi/talenta di bidang modeling dan fotografi yang berkembang di Salatiga; serta mengangkat citra kota Salatiga di bidang seni dan budaya. Lomba dengan tema "Narsis di Depan Cagar Budaya" yang digelar pada hari Minggu, 7 November 2010 ini untuk memperebutkan Trophy Wakil Wali Kota Sajatiga serta hadiah berupa uang tunai maupun souvenir. Dipilih 4 karya terbaik dengan hadiah Rp. 1.500.000,-(juara I), Rp. 1.000.000,- (juara II), Rp. 500.000,- (juara III) dan souvenir untuk juara favorit. Adapun dewan juri dalam lomba tersebut adalah orangorang yang berkompeten di bidang fotografi, medeling dan bangunan cagar budaya.(HB_5) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
37
Lintas Kota
Inspektorat Gelar Kepengawasan
Foto: HB/pnj
Setda Kota Salatiga, Drs. Agus Rudianto, MM saat menyampaikan materi.
U
ntuk meningkatkan kinerja dalam bentuk pengawasan, Pemerintah Kota Salatiga melalui Inspektorat mengadakan Gelar Pengawasan Daerah (larwasda) tahun 2010 di Ruang Sidang II pemkot tanggal 27 Oktober 2010. Hadir dalam pembukaan sekaligus peserta Kepala SKPD, Direktur perusahaan milik daerah, BPKP, Inspektor
Provinsi, guru SMK se Salatiga dan staf ahli. Acara dibuka oleh Wakil Walikota Salatiga Ir. Hj. Diah Sunarsasi.aa Dalam sambutannya kepala Inspektorat Priyono Soedharto, SH., menyampaikan maksud gelar pengawasan tersebut, yaitu sebagai upaya peningkatan pengawasan dan tanggung jawab. “Tangung jawab tersebut meliputi pengawasan fungsional maupun pengawasan masyarakat. Sedang tujuan kegiatan ini adalah menciptakan sikap mawas diri sebagai cegah tangkas aparatur. Selanjutnya sebagai tindak lanjut temuan dan memacu terciptanya aparatur pemerintahan yang bersih untuk terwujudnya clean goverment,” ungkap Priyono Soedharto. Sementara itu Wakil Walikota menekankan akan pentingnya sebuah pengawasan dilaksanakan. Sebagaimana dalam teori manajemen suatu pengasan adalah melekat pada semua kegiatan. “Sampaikan hasil-hasil pengawasan yang dilaksanakan oleh pemerintah, dan tingkatkan fungsi pengawaan keuangan. Saya juga menghimbau agar pengawasan dilakukan sejak dini, tingkatkan pengawasan fungsinal dan hindari pengawasan yang tumpang tindih,” sambut Ir. Hj. Diah Sunarsasi.(HB_8)
Potong Gaji PNS Sumbang Merapi dan Mentawai
S
ebagai bentuk kepedulian terhadap korban meletusnya Gunung Merapi dan tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Pemkot Salatiga membuka Posko “Salatiga Peduli Bencana Negeri”. Posko tersebut berada di kantor Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpollinmas), kompleks Balai Kota Jalan Letjen Sukowati 51, telepon 0298325159. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Setda Kota Salatiga Drs Prasetyo Ichtiarto MSi mengatakan, penggalangan dana mulai tanggal 1-5 November. Apabila setelah tanggal itu masyarakat antusias akan diperpanjang sampai 10 November. “Selain berasal dari kalangan PNS di lingkungan Pemkot, sumber penggalangan dana untuk posko ini juga berasal dari partisipasi masyarakat,” kata Prasetyo.. Menurut Prasetyo, untuk PNS di lingkungan Pemkot Salatiga akan dikenai pemotongan gaji bulan November 2010 dengan perincian yang berbeda-beda, berdasarkan eselon dan golongan mereka. Pejabat eselon II A dipotong Rp 300 ribu,
38
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
eselon II B Rp 200 ribu, eselon III A Rp 100 ribu, eselon III B Rp 100 ribu, eselon IV A Rp 75 ribu, dan eselon IV B Rp 50 ribu. Sedangkan staf golongan termasuk guru, golongan IV Rp 50 ribu, golongan III Rp 30 ribu, golongan II Rp 25 ribu dan golongan I Rp 10 ribu. “Kebijakan tersebut sudah melalui rapat bersama yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Drs Agus Rudianto MM,” tandas Prasetyo. Nantinya, bendahara gaji di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar mengirimkan bukti setor kepada Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) selaku bendahara panitia pengumpul dana. Sedangkan untuk masyarakat yang akan menyalurkan dana bantuan, bisa melalui rekening atas nama Salatiga Peduli Bencana Negeri di Bank Jateng Cabang Salatiga dengan nomor rekening 203.309.293.1. Selain menerima bantuan dalam bentuk uang, Posko Salatiga Peduli Bencana Negeri juga menerima sumbangan dalam bentuk barang, pakaian dan makanan kering.(HB_5)
Lintas Kota
Walikota Sampaikan Doa Restu Pada Calon Haji
S
Foto: HB/fjr
Walikota Salatiga, John M. Manoppo, SH berjabat tangan dengan calon jemaah Haji asal Kota Salatiga saat akan berangkat ke Tanah Suci.
ebanyak 296 Jama'ah calon Haji tahun 2010 melakukan silahturahmi dan pamitan kepada Walikota dan Muspida Kota Salatiga, di ruang Sidang II Pemerintah Kota Salatiga. Calon Jama'ah Haji termuda pada tahun ini adalah M. Nurhabib dari Dusun Ngepos Kelurahan Tingkir Tengah Kecamatan Tingkir dengan usia 18 tahun, sedangkan yang tertua bernama Suparjo Karyodikromo dari Kalioso Kampung Baru Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir. Dalam laporannya Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Salatiga H. Wuryadi menyatakan calon jama'ah haji kali ini terdiri dari 131 orang laki-laki dan 165 orang perempuan, yang secara keseluruhan terdiri dari, PNS sebanyak 79 orang, Swasta 83 orang, TNI/POLRI 3 orang, BU M N / BU M D 7 o r a n g, Pe n s i u n a n 3 4 o r a n g, Mahasiswa/Pelajar 3 orang, Pedagang 17 orang, petani 27 orang dan ibu rumah tangga 43 orang. Untuk calon jama'ah dari Kecamatan Sidorejo 64 orang, Sidomukti 86 orang, Argomulyo 82 orang dan Tingkir 64 orang. Dalam sambutannya Walikota Salatiga John M. Manoppo Menyampaikan dan memberikan doa restunya kepada seluruh calon Jama'ah Haji tahun 2010 dengan harapan agar semua berjalan sesuai rencana.(HB_13)
PSM Argo Bhakti Maju P
aguyuban Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Argo Bakti Kecamatan Argomulyo Salatiga akhirnya maju ke tingkat nasional. Penilaian dilaksanakan oleh tim dari pusat tanggal 30 Oktober 2010 di Balai Kelurahan Ledok. Dalam kesempatan tersebut hadir seluruh pejabat Pemkot Salatiga dan Wakil Walikota Ir. Hj. Diah Sunarsasi. Sebagai hiburan tamu undangan disuguhkan tari gambyong yang diiringi gamelan. Dalam kesempatan tersebut juga digelar donor darah yang diikuti oleh puluhan masyarakat Argomulyo. Selain itu juga diadakan pengobatan gratis yang rata-rata pasiennya adalah orang tua. Selain itu juga diadakan bazar industri khas Salatiga, utamanya daerah Argomulyo. Diantaranya produk yang dijajakan adalah: gethuk kethek dari Ledok, kedelai virgin, abon, enting-enting gepuk serta aneka kripik. Dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota menyambut gembira atas prakarsa yang telah dilakukan oleh PSM Argo Bakti. Harapannya adalah nantinya adalah menjadi pemenang di tingkat nasional. Wakil walikota juga mengucapkan terimakasih kepada segenap masyarakat yang turut andil dalam acara tersebut.(HB_8)
Ke Tingkat Nasional
Foto: HB/fjr
Anggota PMI Salatiga saat melayani donor darah dalam kegiatan penilaian PSM Argo Bhakti di Kelurahan Ledok.
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
39
Kiprah
Dengan PIN ABITA Tingkatkan Semangat Nasionalisme
B
erangkat dari keinginan guna meningkatkan pemahaman nasionalisme di kalangan siswa didik, SMPN 2 Salatiga yang beralamat di Jalan Kartini No. 26 Salatiga meluncurkan program edukatif, yakni Gerakan Aku Bangga Indonesia Tanah Airku (ABITA). Berkaitan dengan program tersebut Kepala SMPN 2 Salatiga, Purwadi Antoro, S.Pd mengungkapkan, pihak sekolah telah menyiapkan PIN ABITA sejak program tersebut diluncurkan dan saat ini sudah seluruh siswa SMP N 2 menggunakan PIN ABITA. Dengan menggunakan PIN ABITA tersebut siswa diharapkan dapat termotivasi guna memupuk nasionalisme, karena saat ini SMPN 2 Salatiga yang memiliki nilai akreditasi sekolah A tersebut telah diminta untuk menjadi pilot proyek
40
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
pembinaan nasionalisme melalui jalur pendidikan. “Untuk meningkatkan semangat nasionalisme para siswa SMP Negeri 2, siswa diwajibkan mengenakan PIN yang bertuliskan ABITA (Aku Bangga Indonesia Tanah Airku) Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan semangat nasionalisme bagi para siswa SMP N 2 Salatiga.” tandas Purwadi. SMP N 2 Salatiga yang telah ditunjuk sebagai pilot proyek pembinaan nasionalisme melalui jalur pendidikan ini memang benar-benar berusaha untuk meningkatkan rasa nasionalisme siswanya. Hal ini dibuktikan dengan adanya penyisipan materi nasionalisme melalui enam mata pelajaran yang ada di sekolah, yaitu Bahasa Indonesia, BKN, IPS, Seni Budaya, Penjaskes dan Agama. Lebih lanjut Kepada SMP N 2 Salatiga, Purwadi Antoro, S.Pd menjelaskan bahwa setiap
sekolah yang ditunjuk menjadi pilot proyek pembinaan nasionalisme dimaksudkan untuk menanggulangi krisis kebangsaan yang terjadi akhir-akhir ini. “di SMP Negeri 2 sudah banyak yang bisa dilakukan dan hal tersebut tidak memberikan beban pada guru dan anak. Guna mengingkatkan rasa nasionalis dan patriotisme, bapak dan
mulai terkikis, sehingga adat sopan santun etika juga mulai menghilang. Dengan peningkatan pembinaan nasionalisme di kalangan pelajar diharapkan dapat berfungsi untuk meningkatkan motif moral. Hal ini dikarenakan motif moral merupakan gambaran kecerdasan sosial dalam wujud kemampuan mengamati dan mengawasi secara komprehensif. Kemampuan ini berguna untuk menumbuhkan kemampuan partisipatif siswa agar memiliki kemampuan melakukan kontrol sosial yang dilandasi nilai moral kebangsaan yang tinggi. Hal tersebut seperti yang disampaikan Pembina Osis, Ngadiman M.Or, selain dalam rangka memupuk nasionalisme, cinta bangsa negara dan almamater, hal ini juga diarahkan untuk peningkatan prestasi siswa didik. “Bagi siswa didik kami merupakan kebanggaaan dalam menggunakan PIN ABITA”,
ibu guru selain bertugas mengajar, juga mempunyai tugas tanggung jawab untuk menyisipkan materi-materi tentang nasionalisme”, tandasnya. Dalam rangka meningkatkan rasa nasionalisme tersebut, SMP Negeri 2 selain mengadakan kegiatan upacara bendera tiap hari senin, melalui pembina Osis telah membentuk petugas khusus setiap pagi hari untuk mengibarkan bendera.“masalah pembinaan nasionalisme bukan masalah pinter-pinteran, tapi bagaimana anak menghayati, mengetahui dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari” tambah Pak Purwadi. Pembinaan nasionalisme di kalangan siswa berawal dari adanya krisis akhlak yang sekarang baru memuncak dan menjadikan krisis karakter, dimana rasa kebangsaan kita sudah
tuturnya. Lebih lanjut, penggunaan PIN ABITA sebagai salah satu kegiatan yang berperan dalam membentuk jiwa dan
Foto: HB/bdi
Purwadi Antoro, S.Pd, Kepala SMPN 2
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
41
Potensi
Tuti Kadariyah Konsinten Bisnis Telur Asin Dulu 25 butir per minggu sekarang 600 butir
Foto: HB/lux
Foto: HB/lux
Karena pengalamannya sekarang ini ibu lulusan PGTK ini mampu memproduksi 600 butir telur setiap minggunya. Sebenarnya dia masih bisa menaikkan jumlah produksi, namun terkendala dana dan bahan baku. Dana yang dia miliki harus dipergunakan juga menjalankan warung sembakonya. Sedangkan bahan baku telur bebek sulit terlebih bila pergantian musim tiba.
H
ampir semua orang pernah makan telur asin, jenis makanan satu ini disukai karena kandungan protein dan gizinya yang tinggi. Selain itu rasanya enak dan bisa dimakan disemua suasana, bisa untuk lauk atau sekedar cemilan. Telur yang menjadi bahan dasar adalah telur itik atau bebek, sehingga dari warnanya yang biru muda menggugah selera para penikmatnya. Memang tidaklah mudah untuk mendapatkan telur asin yang enak. Tidak jarang kita mendapati telur ini berbau anyir atau amisnya pekat ini berarti telurnya jelek. Yang bagus adalah warnanya cerah, tidak terlalu
42
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
banyak air didalamnya, baunya tidak anyir atau terlalu amis, pulen dan juga asinnya pas. Hampir di setiap kota di jawa tengah ini memiliki pengrajin telur asin, demikian juga Salatiga, Ibu Tuti Kadariyah salah satunya. Perempuan paruh baya ini tinggal di Dayakan RT 04 RW 05 Sidorejo Kidul Tingkir Salatiga. Dia adalah sosok yang konsisten menggeluti dunia telur asin. Berikut kisahnya berbagi pengalaman menjalani usaha yang telah lama dirintisnya. Awal cerita istri dari bapak Badrun ini telah memiliki usaha warung sembako di rumahnya, ada orang yang titip telur
Foto: HB/lux
bebek. Makin lama timbullah ide untuk membuat telur asin. Untuk pertama kalinya ibu Tuti membuat 25 butir, namun berhari-hari tidak juga habis. Dari situ ibu Tuti berusaha menggali lebih lanjut ilmu pembuatan telur asin. Informasi dia kumpulkan, baik dari orang tuanya yang juga pernah membuat telur asin ataupun nasehat dari rekannya. Selanjutnya ketua Kelompok Wanita Tani Sidorejo Kidul ini menemukan cara yang dianggap paling efektif. Metodenya sama dengan pembuatan telur asin dari berbagai daerah namun harus betul-betul konsisten agar telur menjadi lebih enak. Karena pengalamannya sekarang ini ibu lulusan PGTK ini mampu memproduksi 600 butir telur setiap minggunya. Sebenarnya dia masih bisa menaikkan jumlah produksi, namun terkendala dana dan bahan baku. Dana yang dia miliki harus dipergunakan juga menjalankan warung sembakonya. Sedangkan bahan baku telur bebek sulit terlebih bila pergantian musim tiba. Telur asin karya ibu Tuti ini diberi label Lancar. Dari usahanya tersebut dia telah diikutkan dalam berbagai event pameran dan expo yang digelar di tingkat kota ataupun provinsi. Selain itu ibu dari Novia kelas 2 SMP ini juga dikirimkan untuk mengikuti pelatihan pembuatan telur asin yang diselenggarakan provinsi. Metode pemasaran ibu Tuti sangat sederhana yaitu dititipkan ke warung-warung dan toko oleh-oleh di Salatiga. Karena kualitasnya yang bagus dan tahan lama, telur asinnya selalu habis. Selain itu juga dijajakan warung-warung di pasar, karena warung pasar cepat perputarannya. Bahan baku yang harus dipersiapkan dalam pembuatan telur asin adalah: telur, batu bata merah yang telah
ditumbuk halus, abu dan garam. Perbandingannya adalah satu banding satu antara batu bata merah halus, lumpur dan garamnya. Cara pembuatannya yaitu, pilih telur yang bagus, kemudian dicuci dengan air matang, tujuannya adalah agar tidak ada bakteri. Setelah itu telur dan ditiriskan dan dilap dengan kain. Siapkan adonan batu bata lembut, dengan abu dan garam yang dicampur air. Kemudian diaduk sampai rata dan lengket. Selanjutnya telur dibalut dengan adonan tersebut dan dieramkan. Pengeraman yang baik adalah di keranjang atau kotak yang bawahnya berlubang, ini agar telur bisa tiris. Waktu pengeraman adalah 2 minggu, setelah itu telur dikupas dan dicuci yang bersih. Setelah itu telur dikukus selama 4 jam, 2 jam pertama telur disiram dengan air terawas agar warnyanya terlihat cerah dan menarik. Agar tidak banyak yang pecah telur dibalut dengan kain baru ditutup. Setelah matang panci diturunkan, kira-kira lima menit baru telur bisa diturunkan dari tempatnya, dan jadilah telur asin. Ibu Tuti juga berbagi tips memilih telur, telur yang baik dan bagus yaitu dengan diteropong atau dengan kotak yang diberi lubang dan ada lampu didalamnya. Ini akan memudahkan dan mempercepat dalam penyortiran telur. Telur yang bagus adalah yang tidak ada noda di dalamnya serta rongga udaranya tidak terlalu besar. Selain itu abu yang digunakan abu dari kayu dan yang tidak berlogam. Jika kayu yang dibakar ada paku atau jenis logam seperti alumunium foil, telur akan mengandung logam. Telur asinnya masih bagus dan rasanya tetap enak, tapi kalau diuji laboratorium baru terlihat kandungan logamnya dan itu tidak baik jika dikonsumsi.(HB_8) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
43
Legenda
Ki Ageng Tawangan Dari Warak
Foto: HB/pnj
Punden Ki Ageng Tawangan Warak
K
ampung Warak, merupakan sebuah kampung yang cukup asri yang terletak di kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Salatiga. Terletak di wilayah yang cukup tinggi dari Kota Salatiga sehingga memiliki udara yang cukup segar dan sejuk. Terdapat dua jalur untuk memasuki kampung Warak, satu jalur dari arah Grogol dan jalur satunya dari arah Ngawen. Melewati jalur Ngawen inilah sebelum memasuki kampung Warak terdapat suatu tempat yang dianggap keramat dan sakral oleh warga kampung Warak. Pada sisi kiri sebuah jalan yang menanjak dan berkelok sebelum memasuki Warak terdapat punden yang diyakini warga sebagai tempat bersemayamnya Ki Ageng Tawangan atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Buyut Tawangan. Di kisahkan oleh Mbah Tarman sesepuh kampung Warak yang diyakini mampu berkomunikasi dengan Mbah Buyut Tawangan, Ki Ageng Tawangan tersebut merupakan sosok makhluk gaib yang dahulunya hidup di wilayah Banten di era kerajaan Majapahit, ketika kerajaan Banten hancur maka Ki Ageng Tawangan bersama isterinya Nyi Ageng Tawangan meninggalkan wilayah Banten dan menetap di wilayah tersebut. Suatu ketika di masa itu wilayah tersebut masih berupa hutan belantara, disekitar tempat kediaman Ki Ageng Tawangan terdapat sebuah sendang yang cukup besar. Pada suatu hari terdapat seekor hewan Warak atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan Badak yang terperosok kedalam sendang tersebut hingga mati tenggelam. Oleh karena itu semenjak wilayah tersebut mulai dihuni manusia Ki Ageng Tawangan membisikkan kepada warga yang mulai menetap ditempat tersebut, bahwa wilayah yang mereka tempati hendaklah diberi nama Warak. Maka semenjak saat itu wilayah tersebut diberi nama Warak hingga saat ini. Sebagai suatu bentuk penghormatan kepada Mbah Buyut Tawangan maka setiap tahun pada bulan Sapar warga Warak senantiasa melaksanakan tradisi Saparan dengan acara
44
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
inti yaitu pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Selain itu setiap malam Jum'at Wage dan malam Jum'at Kliwon warga setempat dipimpin oleh Mbah Tarman senantiasa mengirimkan doa-doa dan sesajen berupa rokok klobot, bunga tiga warna (kembang telon), sirih dan menyan di lokasi punden Mbah Buyut Tawangan. Hal ini sesuai dengan permintaan Mbah Buyut Tawangan agar warga kampung Warak senantiasa terbebas dari marabahaya dan sejahtera selalu. Menurut penuturan Mbah Tarman, dahulu pada jaman Gestapu (pemberontakan PKI) tahun 1965 semua laki-laki diwilayah sekitar Warak telah habis dibunuh oleh PKI, namun ketika orang komunis akan masuk kekampung Warak mereka tidak menemukan jalan masuk ke kampung tersebut. Sekitar enam kali komunis berusaha memasuki Warak, tutur lelaki yang telah memiliki tujuh cucu dan delapan cicit ini. Sebelum kejadian tersebut, menurut kakek 85 tahun itu Mbah Buyut Tawangan membisikkan agar pada jalan yang memasuki wilayah Warak diberikan sesajen semua, alhasil orang-orang PKI tidak menemukan jalan masuk ke wilayah Warak sehingga penduduk Warak selamat dari pembantaian PKI. Perihal kesakralan lokasi punden Mbah Buyut Tawangan, hingga saat ini masih banyak peziarah yang datang berkunjung ketempat tersebut. Dengan berbagai maksud dan tujuan para peziarah diantarkan oleh Mbah Tarman, ada diantara mereka yang ingin memiliki jabatan, lama menikah namun belum dikaruniai anak, bahkan hingga peziarah yang ingin meminta nomorpun pernah ada. Kebanyakan para peziarah tersebut justru datang dari wilayah yang jauh seperti Yogyakarta, Solo, Tegal dan Pati bahkan pernah adapula peziarah yang datang dari Bandung. Perihal keberadaan juru kunci punden Mbah Buyut Tawangan yang saat ini dipercayakan kepada Mbah Tarman, dahulu setelah juru kunci sebelumnya meninggal dunia, dengan meminjam tubuh salah seorang warga Warak Mbah Buyut Tawangan secara langsung menghendaki Mbah Tarman sebagai juru kunci selanjutnya. Saat itu Mbah Tarman sempat menolak karena memang masih ada sesepuh yang lain yang dipandang lebih layak untuk menjadi juru kunci. Namun setelah ditawarkan kepada sesepuh yang lain ternyata tidak ada yang bersedia, maka semenjak tahun 1985 yang lalu Mbah Tarman menjadi juru kunci punden Mbah Buyut Tawangan hingga saat ini. Menurut penuturan Mbah Tarman komunikasi dengan Mbah Buyut Tawangan dapat dilakukan dengan menggunakan media tubuh warga Warak. Namun demikian tidak semua warga Warak dapat digunakan sebagai media komunikasi Mbah Buyut Tawangan, hanya orang–orang tertentu yang dapat dimasuki oleh danyang Mbah Buyut Tawangan.(HB_9)
Profil
Ismadi
Keluar Telkom Demi Bertani
Foto: HB_bdi
Ismadi, pemilik hutan rakyat tingkat nasional di wilayah Kota Salatiga.
T
awanya renyah mengiringi setiap untaian kalimat yang keluar dari mulutnya. Wajahnya sumringah seolah hidup yang dijalaninya tanpa masalah dan beban berarti. Penampilannya cukup bersahaja, tampak dari pakaian yang menempel di badannya biasa saja dan dekat dengan kesederhanaan. Itulah Ismadi pria paruh baya kelahiran 9 Mei 1955. Keadaan sekarang memang berbalik seratus delapan puluh derajat sebelum tahun 2003. Waktu itu tubuh Ismadi dibalut pakaian perlente, dasi bermerk pun lengket menjerat kerah bajunya. Dari sepatu sampai rambut mengkilat mewakili sosok bos. Kala itu Ismadi memang menduduki jabatan penting di Telkom, hampir semua fasilitas BUMN itu dia nikmati. Namun sejak tahun 2003 keadan dia buat berbalik, pakaian kerja yang necis diganti dengan kaos dan celana biasa serta caping penutup kepala. Pena sebagai piranti kerjanya pun diganti dengan cangkul dan sabit. Aneh dan langka, memang begitulah sosok Ismadi, sang pemenang kontes pohon tingkat nasional dari Salatiga beberapa waktu lalu. Ismadi bertugas di Telkom selama 30 tahun sejak tahun 1973-2003, namun pada tahun 1996 rasa gila pohon mulai menggejala dalam dirinya. Perasaan tersebut muncul ketika Ismadi sedang cuti dan napak tilas di tanah kelahirannya yaitu
Panti Asuhan Salib Putih. Daerah tersebut meskipun gersangkarena tanaman perkebunan yang mulai berkurang, tapi meskipun begitu tetap dapat menghidupi setiap penghuni yang ada di kawasan tersebut. Mulai dari panti asuhan, panti jompo sampai pada pekerja ladangnya. Untuk pertama kali Ismadi membeli tanah sebanyak 12 kapling. Kemudian tanah tersebut mulai ditanami dengan bibit pohon antara lain: sengon, dadap, kelapa, mindi, kopi, mahoni dan alpukad serta beberapa tanaman lainnya. Awalnya pengembang yang menjual tanah tersebut tidak setuju kalau ditanami pohon. Namun karena sudah dibeli Ismadi memilih menanam daripada membangun rumah. Setelah Ismadi melihat titik terang dari tanamnannya dia berniat keluar dari Telkom. Akhirnya setelah berdiskusi dan bermusyawarah dengan istri dan putra-putranya Ismadi memutuskan pensiun muda dari Telkom dan pindah menggeluti dunia tani. Awalnya pihak Telkom menolak karena Ismadi dinilai sangat dibutuhkan karena kebijakannya yang mudah dan cepat. Terbukti selama menjabat prosedur dari meja ke meja dia pangkas, dengan tujuan pelayanan konsumen. Setelah keluar dari telkom semua pesangon dan aset yang dimilikinya dia jual dan dipergunakan untuk membeli tanah, bibit pohon dan sebagian untuk biaya penanaman. Selang beberapa waktu kemudian Ismadi mulai melirik organisasi tani, sebagian tenaga dan pemikirannya disumbangkan untuk kelompok taninya. Selain itu dia juga diamanati untuk memimpin Lembaga Komunikasi Masyarakat (LKM) di Kumpulrejo. Cita-cita suami dari Dwi Agus Martini PNS di Kelurahan Kalicacing ini adalah menciptakan taman eden. Dengan keuletan dan ketrampilan yang didapatnya secara otodidak akhirnya pohon yang ditanamnya menjadi juara nasional untuk kategori mahoni dan suren. Awal mulanya bapak tiga anak ini tidak mau diikut sertakan dalam lomba hutan rakyat yang digelar pemkot. Setelah bebrapa pegawai pemkot membujuknya termasuk ketua HKTI Ir. Hj. Diah Sunarsasi, akhirnya Ismadi bersedia ikut. Untuk tingkat kota menang, selanjutnya ditingkat provinsi juga menang dan di tingkat nasional pun menang dengan dua kategori. “Ini adalah kado terindah buat isteri saya, kami berjabat tangan langsung dengan bapak presiden. Selain itu juga pulang membawa piagam medali dan uang,” ceritanya sambil tertawa. “Saya ingin banyak orang meniru apa yang saya lakukan. Agar alam ini tetap terjaga, selain itu juga mendatangkan penghasilan yang dapat mencukupi kebutuhan keluarga,” tandas pria yang dikenal dengan Kyai Petruk ini. Hasil yang tampak dari karyanya saat ini adalah pohon kopi yang dia tanam terus dapat dipanen. Pohon sengon pun banyak yang ditawar diatas 2,5 jutaan, belum lagi mahoni dan suren. Pohon kelapa juga tidak putus-putusnya berbuah, selain i t u a d a t a n a m a n m e r i c a d a n p a n i l i ya n g b i s a dipanennya.(HB_8) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
45
Rilek’s
KUPON TTS HB 51
Total Hadiah Rp. 300.000,- untuk 6 orang pemenang @Rp. 50.000,Mendatar: 1.Susah 5.Yang melahirkan kita, 9.Tidak membayar, 12.Utusan, 13.Pendapat, 15.Lawan kalah, 1 6 . T u n g g u , 18.Kunjungan Industri, 20.Wajah, 21.Pergi(Ing) 22.Alat pemukul, 23.Ukuran luas, 24.Dasar, 28.Lawan Selatan, 31.Pasta gigi, 34.Nada, 36.Masa, Waktu, ketika 38.Kota kecil yang sejuk, 42.Tidak benar(diulang), 43.Tes, 44.Pimpinan, 45.Binatang berleher panjang, 47.Partikel bermuatan listrik, 48.Kosong, 49.Bola masuk gawang, 50.Riang gembira, 51.Nada.
1
2
3
4 7
11
8
5
9
10
12
13
14
15
16
17
18 20 23
25
26 28 32
35
36
29
30
38
27
31
33 37
19
21
22 24
6
34 39
40
O 41
42
43
44
45
46
47 48
49
50
51
Menurun: 2.Emergency Medical Service Institute, 3.Benar(Ing), 4.Insinyur, 6.Kamar, 7.Penunjuk waktu, 8.Menjaga keamanan kampung, 9.Takut, 10.Induk, 11.Media cetak nasional, 14.Bagus sekali, 17.Alat musik, 19.Binatang melata, 20.Kualitas, 23.Wajar, 25.Belas kasihan, 26.Minyak pelumas, 27.Binatang melata yang tidak berkaki, 29.Model, 31.Pemerintahan sendiri, 32.Beragam, 33.Tidak ada campurannya, 37.Besar, mulia, 39.Mengalahkan, 40.Menikam, 41.Ayam jantan, 46.Air Susu Ibu. KETENTUAN MENEBAK : 1. Jawaban ditulis di Kartu Pos atau lembar tersendiri dengan mencantumkan Kupon TTS HB 51 (bisa foto kopi) kirim ke Redaksi Majalah Hati Beriman, tulis nama dan alamat lengkap. 2. Jawaban diterima Redaksi Majalah Hati Beriman paling lambat tanggal 25 Desember 2010 3. Pemenang akan diumumkan pada Majalah Hati Beriman, Vol. 4. No. 6, Tahun 2010 4. Akan diundi 6 (enam) orang pemenang masingmasing Rp. 50.000,00 dari sponsor. 5. Pemenang dapat mengambil hadiah di Kantor Redaksi Majalah Hati Beriman dengan menyertakan foto copy identitas diri.
PEMENANG TTS HB 50 1. B. Wahyu Cahyanto; Kenteng RT. IV/V Tegalrejo Salatiga 2. Shepty Y.N Kumalasari; SMK Pelita Salatiga 3. Indah Trisnawati, SH; Kauman Kidul Salatiga 4. Tia Harsanti, S.Psi; Jl. Kauman No. 29 Salatiga 5. Muntarsih; Jl. batu Tulis Plompongan Kauman Kidul Salatiga 6. Anny Nur Wagini; RT. 04/05 Tegalrejo Argomulyo Salatiga.
KANTOR CABANG SALATIGA JL. PEMUDA NO. 1 SALATIGA TELP. (0298) 324750, 324751 FAX (0298) 324751 TELEX 22800 BPD SLG IA
46
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 5, 2010
Drs. Petrus Resi, M.Si menandatangani berita acara penyerahan bantuan peralatan industri Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Salatiga dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil tembakau 2010 di Kecamatan Tingkir. (Foto_HB_Budi)
Lensa
Terima Kasih
Pahlawanku
Kami siap melanjutkan Perjuanganmu REDAKSI MAJALAH HATI BERIMAN Majalah Berita Warga Kota Salatiga